Post on 14-Jan-2015
description
L/O/G/Owww.themegallery.com
Exrcise ROM Extremitas Inferior
Kelompok 4Rafnita Dwi PutriIrvan FirmandyMustikaWa Ode ErniyantyUmmu Laila MalikRismawati
ROM Exercise
Assisted ROM
Self Fisioterapis Mesin
Aromex Promex
Hip dan Knee
1. Kombinasi Hip dan Knee : fleksi
A. Sanggah dan angkatlah kaki pasien dengan telapak tangan dan jari di bawah knee pasien, sedangkan tangan lain di bawah tumit.
B.Setelah fleksi knee penuh, ayunkan jari ke sisi paha.
2. Kombinasi Hip dan Knee : Ekstensi
Tengkurap/prone lying…..
Angkat paha dengan tangan dibawah knee pasien, fiksasi pelvis dengan tangan lain.
• Menyamping/side lying
Tangan di bawah paha dan tempatkan di permukaan; stabilkan pelvis dengan tangan lainnya. Agar jarak extensinya penuh, jangan fleksikan knee full, supaya rectus femoris tidak memberi tahanan.
3. Hip Abduksi
• Sanggah kaki pasien dengan tangan dibawah knee dan tangan lainnya dibawah ankle.
• Agar jarak adduksi full, kaki yg lainnya dalam posisi sebagian abduksi.
• Jaga hip dan knee pasien tetap extensi dan netral saat abduksi dan adduksi dilakukan.
4. Hip: Rotasi Internal (Medial) and External (Lateral)Dengan hip dan knee fleksi
- Fleksikan hip dan knee pasien sampai 90o; sanggah knee dengan tangan, dan tumit dengan tangan lain.
- Rotasikan femur dengan menggerakkan kaki seperti pendulum.
Ankle Joint
Gerakan
• Plantar Fleksi• Dorso Fleksi• Eversi• Inversi
Dorso Fleksi
Penempatan tangan dan Prosedur
• Stabilkan sekitar malleoli dengan salah satu tangan pemeriksa.• dan tangan yang satunya lagi memegang tumit pasien dan
tempat lengan bawah sepanjang bagian bawah kaki. • Kalkaneus ditarik kearah distal dengan ibu jari dan jari-jari
sambil mendorong ke atas dengan lengan bawah.
• CATATAN: Pasien di tempatkan pada bed dalam keadaan berbaring
Plantar Fleksi
• Penempatan tangan dan Prosedur Pemeriksa memegang calcaneus dengan satu tangan dan tangan lain Tempatkan tangan atas pada punggung kaki dan dorong ke plantarflexion
CATATAN: Pasien di tempatkan pada bed dalam keadaan berbaring
Eversi & Inversi
• Pastikan kaki pasien berada di atas bed• Salah satu tangan pemeriksa , mefiksasi
pada bagian distal tibia.• Dan tangan yang satunya, pada ibu jari
tempatkan di medial dan jari-jari di lateral pada sisi tumit. Putar tumit ke dalam dan ke luar
Extension of the metatarsophalangeal joint
• Stabilkan tulang metatarsal dan tangan memegang keseluruh phalangs tulang , kemudian ektensikan phalangs. Teknik yang sama dilakukan pada jari-jari
Self- Assisted ROM
• Fisioterapis berperan dalam melatih kemandirian pasien untuk agar mampu membantu dirinya sendiri (jika memungkinkan) untuk menggerakan extremitasnya dengan instruksi tertentu
• Self-assisted ROM dapat menjadi program latihan rumah.
• Misalnya, pasien pasca stroke yang mengalami hemiparese, setelah pembedahan, setelah cedera pasca trauma.
Pedoman Pengajaran Assisted Self-ROM
• Mendidik pasien pada nilai gerak.
• Ajarkan kesejajaran tubuh pasien yang benar dan stabilisasi.
• Amati pergerakan pasien, hindarkan dari gerakan yang tidak aman.
• Memastikan alat yang digunakan aman.
• Menyediakan gambar atau pedoman yang jelas untuk pengulangan oleh pasien secara mandiri.
• Meninjau proses latihan untuk menilai kemajuan kemampuan pasien
1. Hip dan knee flexion
Pasien terlentang, ft-is menginstruksikan pasien untuk memulai gerakan dengan mengangkat lutut yang dilatih dengan tali atau sabuk.
Pasien kemudian dapat pegang lutut dengan satu atau kedua tangan dan diinstruksikan untuk mencapai dadanya.
Dalam posisi duduk juga dapat dilakukan. Pasien dapat mengangkat paha dengan tangan dan posisi lutut flexi sampai mencapai ROM maksimal yang ia mampu.
Hip dan Knee
2. Abduksi dan adduksi hip
Sulit bagi pasien untuk melakukan abduksi-adduksi hip sendiri karna ext. bawah lebih berat, apalagi jika posisi berbaring.
jika pasien dapat duduk, maka psien dapat memindahkan ext.nya mendekati dan menjauhi kaki normal dengan kedua tangannya.
3. Kombinasi abduksi hip dengan external rotasi
Pasien duduk dengan punggung bersandar, pinggul dan lutut yang ingin dilatih tertekuk. Lutut ditekan keluar (menuju meja / tempat tidur) dan kembali ke dalam dengan menggunakan ext.atas (dengan jari2 bersilangan)
Ankle dan Phalangs
Pasien duduk dengan ankle berada pada lutut yang berlawanan (kaki distal yang ingin dilatih berada pada lutut yang normal).
Tangan yang normal menggerakkan ankle dan phalangs pada semua gerakan yang memungkinkan, seperti dorsofleksi-plantarfleksi,eversi-inversi ankle, dan fleksi-ekstensi phalangs.
Continuous gerak pasif (CPM) mengacu pada gerakan pasif yang dilakukan oleh perangkat mekanis yang menggerakkan sendi perlahan-lahan dan terus menerus melalui dikendalikan ROM nya
Continuous Passive Motion
Perangkat mekanik ini tersedia untuk hampir setiap sendi dalam tubuh. Menurut penelitian Robert Salter bahwa gerakan pasif yang terus-menerus memiliki efek penyembuhan pada struktur sendi sakit atau terluka dan jaringan lunak pada hewan.
Saat ini telah banyak dilakukan pengembangan CPM, dengan berbagai desain yang berbeda2 namun sampai saat ini tidak ada suatu standar khusus yang ditetapkan.
Manfaat cpm
CPM telah dilaporkan efektif dalam mengurangi dampak negatif dari imobilisasi sendi pada kondisi seperti athritis, kontraktur, dan intra-artikular patah tulang, juga telah meningkatkan tingkat pemulihan setelah berbagai prosedur bedah.
• mencegah perkembangan perlengketan dan kontraktur serta kekakuan sendi
• memberikan efek merangsang pada penyembuhan tendon dan ligamen
• meningkatkan pelumasan cairan sinovial dari sendi,dengan demikian penyembuhan tulang rawan dan regenerasi ditingkat intra-artikular
• mengurangi nyeri pasca operasi
Maacih yeachhh
:*