Post on 30-Jan-2018
STRATEGI PENGELOLAANDATA DAN INFORMASIDINAS KESEHATAN KAB. PURWOREJO
DisampaikanDalam Rangka Kunjungan Dinas Kesehatan Kota Cimahi
Propinsi Jawa Barat
Oleh :Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
Maret 2010
Saat ini.
• Pemahaman yang kurang terhadap potensi pemanfaatan TI (komputer hanya menggantikan fungsi ‘mesin ketik’ dan ‘mesin hitung’).
• TI kurang dimanfaatkan di dalam mendukung strategi kerja.
• Manajemen kerja dan manajemen TI dilakukan sebagai sesuatu yang terpisah, dua manajemen yang berdiri sendiri-sendiri.
Masa mendatang.
• TI mampu dimanfaatkan utk mengoptimalkan kinerja dan layanan ke masyarakat. (ICT Utilization and Public Satisfaction Improvement)
• TI mampu membuka peluang kinerja baru (misalkan ‘layanan bersama’ antar simpul kesehatan). (System Design Improvement)
• Pemanfaatan TI yang terintegrasi dapat mendorong penghematan anggaran dan waktu (efisien dan efektif). (Project Management Improvement)
KONDISI KANTOR KONDISI KANTOR (1) (1)
• Pemanfaatan TI kurang terkoordinasikan, TI masih dianggap hanya ‘urusan teknis’ belaka, TI hanya sebagai suatu alat.
• Kurang tersedianya sumberdaya manusia TI (atau yg mau bekerja dgn menggunakan TI).
• Mengubah struktur organisasi dan tata laksana harus mengikuti peraturan (yang sudah relatif ketat/detail).
• Perencanaan TI yang baik, berdampak pada biaya yang lebih rendah (waktu lebih cepat, energi kerja lebih kecil). (Planning Improvement)
• Peningkatan sumberdaya manusia TI yang berkualitas akan membuat mereka bekerja dengan nyaman di lingkungannya. (HR Improvement)
• TI akan optimal jika organisasi pada kantor pemerintahan daerah dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (Institutional Setting Improvement)
KONDISI KANTORKONDISI KANTOR (2)(2)
Saat ini. Masa mendatang.
• Pengadaan barang dan jasa belum dapat dilaksanakan dengan baik, masih dalam bentuk manual.
• Kerbatasan anggaran untuk pembangunan TI di sebagian besar pemda.
• Media untuk diseminasi informasi belum banyak dimiliki oleh pemerintah daerah, sehingga penyebaran dan pertukaran informasi dan pengalaman terbatas.
• TI mampu meningkatkan kinerja dan penatakelolaan (good governance) di dalam penanganan pengadaan barang dan jasa. (Outsourcing and Procurement Improvement)
• Pembangunan dan pengembangan TI memerlukan strategi penganggaran dan alternatif pendanaan diluar APBD. (Budgeting Improvement)
• TI mampu dimanfaatkan untuk meningkatkan penyebaran informasi secara cepat, tanpa batas waktu dan untuk berbagi pengalaman dengan menggunakan media situs web. (Promotion and Good Practice Sharing)
KONDISI KANTORKONDISI KANTOR (3)(3)
Saat ini. Masa mendatang.
Agenda
Kembangkan Partisipasi dan Kelola Jaringan
Kerangka Pemerataan Informasi
Tantangan Pengelolaan Informasi Publik
Apa Yang Telah Berubah?Apa Yang Telah Berubah?
Ada 3 penggerak utama di bidang informasi yaitu: konsumen dengan kebutuhan akan layanan informasi yang makin beragam, struktur layanan informasi dan media massa, dan kemajuan teknologi.
Perubahan layanan dan kebutuhan
Makin mudahnya akses terhadap ragam perangkat telekomunikasi dan informasi
Permintaan yang meningkat akan layanan informasi yang akurat dan cepat
Permintaan jenis informasi yang beragam
Permintaan akses dan keterbukaan terhadap informasi apapun
Perubahan struktur layanan informasidan media massa
Meningkatnya kompetisi antar media dan platform untuk sediakan layanan real time
Kebijakan layanan informasi publik (UU KIP)
Globalisasi
Kemajuan Teknologi
Semaraknya solusi yang inovatif, interoperable dan bisa dieskalasi pada lingkungan IP
Digitalisasi
Teknologi komputer (kemampuann CPU, kapasitas memori dan penyimpanan)
Teknologi Optik
Penggerak Pengembangan S I :
Pengelolaan Informasi dan Pemenuhan Hak Publik
PEMERINTAH melayani warga negara dan dunia bisnis (e-government, e-education)
DUNIA BISNIS, inovasi aplikasi dan layanan personal
WARGA NEGARA, interaksi dan komunikasi yang lebih baik, tingkatkan kualitas hidup (Web 2.0)
PEMERINTAH, fasilitasi kebutuhan publik akan rasa aman (kurangi ketidakpastian dengan informasi dan tingkatkan kualitas informasi yang berkembang )
UU No 14/2008 Keterbukaan Informasi Publik
Apa yang BELUM Berubah?
KONDISI MASYARAKAT Kebutuhan informasi hanya yang berkaitan dengan hidup (jangka
pendek) bukan isu nasionalisme dll Budaya tutur yang masih dominan
KONDISI BIROKRAT LAYANAN INFORMASI Pertukaran informasi sering dilakukan lewat tatap muka
langsung/pertemuan dan kontak telepon Jarang dikembangkan penggunaan sistem untuk mengelola
dan menyimpan informasi Bergantung pada ingatan personal untuk penyimpanan data
Saatnya Berubah…
Proses Lama Proses Baru
Teknologi Lama
Teknologi Baru
TIK sebagai pembesar dan pengganda dampak positif dari tendensi dan karakteristik sebagai ruang publik. Teknologi yang lebih baik bagi pemberdayaan masyarakat
Untuk memberdayakan masyarakat harus berorientasi pada kepentingan publik dan memprediksi kebutuhan sejalan perkembangan TIK, bukan sekadar menggunakan TIK untuk kebutuhan lama (teknologi baru, proses baru)
*Dr. Costis Toregas / G.W. University
Kerangka Perubahan*
X
X
22
33
11
- Persiapan SDM Pengelola dan Pelayanan Informasi- Pengembangan Dapur Pengelolaan Informasi dan Database
44
5566
Sinergi Layanan dengan Instansi Lain (Pusat- Daerah)
LAYANAN INFORMASI
- Penyediaan Akses Publik - Pengembangan Jejaring Kerjasama dan Pertukaran Data
- Penyediaan Akses Publik yang beragam- Pengembangan Mekanisme Distribusi Layanan
- Pengembangan standar informasi dan layanan- Peningkatan kualitas layanan front office dan back office
- Penyesuaian Regulasi dan Anggaran- Peneguhan Komitmen untuk Sinergi Layanan
Tahapan Pengembangan S I
Sandaran Hukum :
UU No. 36 Tahun 1999tentang Telekomunikasi
UU No. 11 Tahun 2008tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
UU No. 32 Tahun 2002tentang Penyiaran
REGULASIREGULASI
UU No. 14 Tahun 2008tentang Keterbukaan Informasi Publik
•Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.•Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.•Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.•Undang-undang N0. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.•Inpres No. 3 Tahun Tahun 2003 tentang Pengembangan e-Government•Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.•Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 1202/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 1357/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
•Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.•Undang-undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.•Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.•Undang-undang N0. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.•Inpres No. 3 Tahun Tahun 2003 tentang Pengembangan e-Government•Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.•Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 004/Menkes/SK/I/2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 1202/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 1357/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.•Keputusan Menteri Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
Sandaran Hukum Pengembangan SIK
Salah satu kata kunci e-Health adalah Pemanfaatan ICT. Ini artinya bahwa akan ada unsur-unsur ICT seperti sistem aplikasi, sistem infrastruktur, jaringan telematika dan lain-lain yang dipakai dalam proses penyelenggaraan pemerintahan bidang kesehatan. Beberapa hal mendasar tentang peman faatan ICT ini berkaitan dengan:
•Penggunaan Internet•Penggunaan Infrastruktur Telematika•Penggunaan Sistem Aplikasi•Standarisasi Metadata•Transaksi dan Pertukaran Data Elektronik•Sistem Dokumentasi Elektronik
Pemkab
Pemkot
Provinsi
Bappeda
Dinas terkait
Gubernur & DPRD
Dinkes
Satelit / TransponderInternet
Database Kesehatan
RSUDatabase Kesehatan
Aplikasi
Dinkes Prov menghimpun aplikasi danDatabase yang ada disemua kabupaten
Puskesmas
BKKBN
Database Kesehatan
Depkes
VoIP
VoIP
VoIP
NETWORKING
DUKUNGAN POLITIS DAN KEBIJAKAN
KOMITMENT INTERNAL DINKES
HA
RD
WA
RE
SOFTW
AR
E
BR
AIN
WA
RE
PUSAT
PROPINSI
KABUPATEN / KOTA
PUSKESMAS
IND
IKA
TOR
VARIABELVARIABEL
VARIABELVARIABEL
STRUKTUR PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI KESEHATAN
Pematangan yang meliputi pembuatan situs informasi publik interaktif, dan pembuatan antar muka keterhubungan dengan SKPD/lembaga Lain.
Pemantapan yang meliputi pembuatan SIMPUS transaksi pelayanan publik, dan pembuatan aplikasi dan data dengan simpul kesehatan lainnya.
Pemanfaatan yang meliputi pembuatan aplikasi untuk pelayanan yang terintegrasi.
Persiapan, yang meliputi pembuatan SIMPUS di Dinas Kesehatan dan Puskesamas Kota Bontang, penyiapan SDM, penyiapan sarana akses yang mudah.
TINGKAT 1
TINGKAT 2
TINGKAT 3
TINGKAT 4
Salah satu upaya awaldalam rangka mempersiapakan
Grand Design Pengelolaan Data dan InformasiSIK Kab./Kota
adalah
MENGOPTIMALKAN AKSES INTRA/INTERNET DENGAN MEMBANGUN JARINGAN
LOCAL AREA NETWORK (LAN) VIA NIRKABEL/WIRELESS
1
Wireless LAN merupakan Local Area Network (LAN) yang menggunakan teknologi Wireless
(tanpa kabel / nirkabel)
keunggulan :1. Pemeliharaan murah2. Infrastruktur berdimensi kecil3. Pembangunan cepat4. Koneksi internet akses 24 jam6. Akses internet yang cepat7. Bebas tanpa pulsa telepon
kelemahan :1. Biaya peralatan mahal2. Delay yang sangat besar3. Kesulitan karena masalah propagasi radio4. Keamanan data
Wireless atau Wifi Lan, Jaringan yang menggunakan gelombang radio, yang sangat murah dan mudah untuk penggunaannya, bila dibandingkan dengan Jaringan yang menggunakan Kabel. Akan tetapi, Jaringan Wireless ini karena menggunakan gelombang radio yang notabene Kasat Mata, bila tidak kita amankan akan memungkinkan dihack atau kemungkinan di attack dari luar.
Pada dasarnya prinsip kerja pada jaringan Wireless Lan sama saja dengan jaringan yang menggunakan ethernet card atau jaringan kabel, perbedaan yang utama adalah pada media transmisinya, yaitu melalui udara. Sedangkan pada jaringan ethernet card menggunakan media transmisi melalui kabel.
Contoh skema Jaringan Menggunakan Wireless Access Point
Area Dinkes1 Hotspot
Area Dinkes2 Hotspot
LAN switch Hub
Computer Base Data
Printer Sharing
Wireless 1
Wireless 2
Tower di GedungDinkes
INTERNET
SKEMA JARINGAN INTERNET DINKES KAB. PURWOREJO
User
User
User
User
User
User
UserUser
ISP
“Telah Diimplementasikan”
Area Distanak1 Hotspot
Transfer File & Sharing fasilitas
Transfer File & Sharing fasilitasTransfer F
ile & Sharin
g fasilit
as
Dengan beberapa Program,Seperti Yahoo Messenger (online)dapat :
- Komunikasi P2P dengan suara- Ruang Konferensi- Kirim File antar User- Sharing Camera/Webcam
Dengan beberapa Program,Seperti LAN Messenger (offline)Dapat :
- Komunikasi P2P tanpa suara - Ruang Konferensi- Kirim File antar User
Skema Keuntungan Local Area Network
• Dana ???• Perhatian terhadap pentingnya infrastruktur pada Tahap ini
kurang.• SK pengelolaan belum ada, legalitas kurang bagi pelaksana.• Belum ada sosialisasi mengenai Grand Design secara
menyeluruh sehingga diperlukan moment khusus, untuk menyamakan persepsi.
Kendala Pada TAHAP 1
Membangun dan Mengelola SITUS RESMIwww.dinkespurworejo.go.idsebagai Media Pengelolaan Data & InformasiDinkes Kab. Purworejo yang dapat diakses publik
2
Pengisian Data Berkali -kali,perubahan berlangsung cepat,harian, mingguan dan bulanan
WEBwww.dinkespurworejo.go.id
DATA STATIS DATA DINAMIS
PEMBAGIAN INFORMASI BERDASARKAN JENIS DATA
Pengisian Data Cukup Sekali,perubahan berlangsung lama.
Deskriptif, Tabulasi
Tabulasi atau Form isian
DATA INTERAKTIF
Sesuai waktu,permintaan
One way TrafficCommunication
Diolah olehTim Portal
One way TrafficCommunication
Diolah olehpetugas khusus/Bidang
Voice/tulisan percakapan
Two way TrafficCommunication
Semua orang yg Terlibat
www.dinkespurworejo.go.id
WEBwww.dinkespurworejo.go.id
Menu Utama Data & Informasi Sistem InformasiBerbasis Web Forum Diskusi
Simpus
Simka
Simo
Teknologi
Kajian
Investasi
dlldll
Penyakit
KIA/KB
SDM
GIZI
POM
KESLINGK
Sar Kes
Profile
Visi Misi
Struktur Org.
Tupoksi
MACRO CONTENT DINKES WEB SITE.
Menyiapkan Ruang Khusussebagai Media Center Dinkes
(MCD)beserta sarana pendukungnya
(Ruang Multimedia)serta Legalitas pendukung
operasionalnya(Dukungan Politis dan Kebijakan)
3
PENINGKATAN DERAJAT
KESEHATAN
PENINGKATAN DERAJAT
KESEHATAN
SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
EVIDENTBASE
EVIDENTBASE
SURVEILANS KESEHATAN
SURVEILANS KESEHATAN
MASALAH
KESEHATAN
MASALAH
KESEHATAN
DATA DAN INFORMASI BIDANG
KESEHATAN
DATA DAN INFORMASI BIDANG
KESEHATAN
INDIKATOR
KESEHATAN
INDIKATOR
KESEHATAN
INTERVENSI
INTERVENSI
PREVENTIVE
PREVENTIVE
PROMOTIVE
PROMOTIVE
KURATIVE
KURATIVE
REHABILITATIVE
REHABILITATIVE
KONSEP DASARKONSEP DASAR
PROSES DATA
PROSES DATA
INFORMASIINFORMASI
KEBUTUHAN PIMPINAN
KEBUTUHAN SUPRA SISTEM
KEBUTUHAN MASYARAKAT
KEBUTUHAN PROGRAM
- RENCANA- EVALUASI
PENGAMBIL KEPUTUSAN
DEPKESGUBERNUR
BUPATIKADINKES
SUDINKES, DLL
PROFIL KESMEDIA CETAKELEKTRONIKINTERNET
DLL
PROGRAMPROGRAM
KEGIATAN
DATABANKDATA
SISTEM PELAYANAN-Dlm Gedung-Luar Gedung
SISTEM PERENCANAAN
SISTEM INFORMASI
POGRAM HOLDER
DIKEMBANGKAN SISTEM KOMUNIKASI DATA BERBASIS
JARINGAN INTRA/INTERNET
DIKEMBANGKAN SISTEM KOMUNIKASI DATA BERBASIS
JARINGAN INTRA/INTERNET
SIK INTEGRASI SIK INTEGRASI PUSKESMAS DAN DINAS KESEHATANPUSKESMAS DAN DINAS KESEHATAN
INPUT DATAINPUT DATA
e-Government
Pengeluaran/Perpanjangan KTP, SIM, Paspor, dll.
e-PaymentPembayaran Pajak, Ijin Ekspor/Impor, dll.
Ijin Perumahan, IMB, dll.
e-Procurement
e-Health
• e-Commerce• e-Business• e-Purchasing• e- .......• e- .......
e-Education
INTEGRASI SISTEM INFORMASI INTEGRASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PUBLIKPELAYANAN PUBLIK
Harus ada perubahan Paradigma, cara berfikir dan bekerja
Kepemimpinan e-Leadership Harus ada komitmen bersama sinergi Program Unggulan (Flagships)
FAKTOR UTAMA UNTUK KEBERHASILAN
PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
BANK DATA KESEHATAN
DATA CENTER KESEHATAN NASIONAL
BANK DATA KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS
INSTANSI TERKAIT- Bank- Asuransi- Pemerintah- Dll.
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
26/10/10 DINKES PURWOREJO JAWATENGAH
LUAR GEDUNG
P E LA Y A NA N FR O NT O F FIC E P U SK ESM A S
BAGIAN PEMERIKSAAN (BPU) PUSKESMAS
PELAYANAN RUANG OBAT PUSKESMAS
ALUR DATA PELAYANAN KESEHATAN DASAR
PUSKESMAS
PUSKESMAS
PUSKESMAS
Kebijakan yang akan dilakukan untuk penyelenggaraan suatu Dinas Kesehatan dan Puskesmas berbasis teknologi informasi, antara lain:
● Penyediaan perangkat keras dan lunak.Dinas Kesehatan dan Puskesmas (UPTD) harus disediakan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi lokal (LAN), data, informasi, dan pengelola.
● Peningkatan sumberdaya manusia.Dinas Kesehatan dan Puskesmas (UPTD) harus meningkatkan sumberdaya manusia di bidang teknologi informasi melalui pelatihan, loka karya, seminar.
● Perubahan budaya kerjaDinas Kesehatan dan Puskesmas (UPTD) perlu berjejaring (networking), sharing, dan bekerja bersama secara lintas fungsi; pemahaman budaya kerja TI perlu ditingkatkan antara lain melalui sosialisasi, kegiatan bersama.
KEBIJAKANKEBIJAKAN
Dinas Kesehatan dan Puskesmas berbasis teknologi informasi atau perkantor an elektronis (disebut juga sebagai Office Automation - OA), suatu bentuk sistem penunjang manajemen Kesehatan yang memanfaatkan kemampuan dan perkembangan sistem dan teknologi informasi.
Menyediakan berbagai kondisi kerja, dimana karyawan dapat meningkatkan efisiensi, sekaligus bekerja sama dilingkungan Dinas Kesehatan dan Puskes - mas yang terhubung dalam sebuah jaringan komputer secara optimal.
Memberi kemudahan kepada pengguna komputer untuk mengambil, menye- tujui, dan menyimpan dokumen melalui komputer-komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan komputer, baik Internet mau pun Intranet.
DINAS KESEHATAN DAN PUSKESMAS DINAS KESEHATAN DAN PUSKESMAS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASIBERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Dinas Kesehatan dan Puskesmas elektronis sejumlah aplikasi dapat digunakan, antara lain :
● pengolahan data (word and computing processing)● kalender elektronik (elctronic calendaring)● transmisi faksimil● desktop publishing● pencitraan (imaging)● arsip/dokumen elektronis● fasilitas Internet (web, e-mail, chatting)● sistem informasi (kepegawaian, pelayanan, keuangan dan lain sebagainya)
APLIKASI APLIKASI DINAS KESEHATAN & PUSKESMAS ELEKTRONISDINAS KESEHATAN & PUSKESMAS ELEKTRONIS
Pembangunan dan pengembangan manajemen kesehatan tidak lepas dari pemanfaatan teknologi informasi,
dengan kata lain,
▪ Sebelum di bangun Dinas Kesehatan dan Puskesmas berbasis teknologi informasi maka pemimpin harus terlebih dahulu mengetahui proses bisnis teknologi informasi, sebab teknologi informasi lebih bersifat implementasi bukanlah konseptual;
▪ Perubahan haruslah berasal dari pimpinan yang mengetahui proses perubahan.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN KESEHATANUNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN KESEHATAN
Proses tatakelola teknologi informasi menjadi sangat penting di Dinas Kesehat an dan Puskesmas; ada lima kunci keputusan tatakelola sehingga teknologi in-formasi adalah sebuah aset yang strategis, yaitu:
(1) Penggunaan teknologi informasi. Suatu keputusan pimpinan tentang penggunaan teknologi informasi pada
Dinas Kesehatan dan Puskesmas; ini mempunyai makna teknologi informasi menjadi bagian dari manajemen kesehatan, yang terus didiskusikan dan dilaksanakan demi perbaikan organisasi.
(2) Arsitektur teknologi informasi. Pengorganisasian logika dari data, aplikasi dan infrastruktur yang dikemas
dalam suatu kebijakan, hubungan dan pemilihan teknologi untuk mendapatkan integrasi dan standardisasi teknis serta hasil yang diharapkan.
TATA KELOLA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN KESEHATANUNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN KESEHATAN
(3) Infrastruktur Teknologi Informasi. Prasarana dan sarana teknologi informasi yang diharapkan bisa mempercepatproses perhitungan, proses pengiriman informasi dalam berbagai media, sertaproses penyimpanan data dan informasi yang efektif.
(4) Aplikasi. Dalam pengembagan teknologi informasi diperlukan sejumlah aplikasi yang dapat
memberikan suatu nilai tambah bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas; aplikasi akan membangun suatu proses baru pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang sesuai dengan arsitektur organisasi yang terintegrasi dan terinovasi.
(5) Investasi dan prioritas teknologi informasi. Investasi teknologi informasi sering menjadi bahan yang sulit dimengerti oleh
pemimpin atas, hal ini dikarenakan nilai baru yang ditimbulkan tidak langsung terasa oleh organisasi.
TATA KELOLATATA KELOLATEKNOLOGI INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASI
Tahap inovasi teknologi informasi terbentuk sesuai dengan kondisi dan kemampuan organisasi untuk mengeksplorasi fasilitas dan keunggulan Teknologi Informasi.
Tahap pertama. Difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya; pada tahap perta ma ini dilakukan otomasi pada kegiatan rutin seperti surat menyurat, pembuatan tabel dan neraca, dengan menggunakan aplikasi perkantoran antara lain, Pengolah Kata dan Pengolah Tabulasi
Tahap kedua, Difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer; jaringan dibangun dengan cara menghubungkan komputer-komputer menggunakan kabel dan card jaringan, sehingga perangkat keras yang tersedia dapat digunakan secara bersama-sama.
Tahap ketiga, Difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi internal lewat pembangunan program aplikasi, misalnya aplikasi manajemen pasien, manajemen program, Simka, Simo, SIRS, SI-Kesrepro, SI-KLB, SI-Perijinan Bidang Kesehatan,SI-Pemantauan Vaksin, SIM-Barang.
TAHAP INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI TAHAP INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN KESEHATANUNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN KESEHATAN
Tahap ke-empat, difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu pengambilan keputusan dari data kualitatif dan kuantitatif, seperti pembangunan sistem informasi keuangan, sistem informasi geografis.
Tahap kelima, difokuskan pada pemanfaatan teknologi informasi untuk meraih konsu men lewat pengembangan jaringan Internet. Melalui eksplorasi besar-besaran terhadap Internet, telah lahir sistem bisnis berbasis Internet yang disebut e-Business, e-Commer ce, e-Procurement yang berbasis Internet.
TAHAP INOVASITAHAP INOVASI TEKNOLOGI INFORMASITEKNOLOGI INFORMASI
1. Akses, merupakan ujung dari saluran komunikasi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengakses informasi dan layan an publik.
● Pemilihan akses disesuaikan dengan kondisi infrastruktur jaring an dan kesiapan Puskesmas dan Dinas Kesehatan serta masya rakat pengguna (antara lain telepon, pos, faksimili, komputer, telepon seluler, Internet).
● Sejalan dengan kesiapan jajaran Dinas Kesehatan, diharapkan setiap Puskesmas dan Dinas Kesehatan menyediakan informa si dan layanan publik yang dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.
AKSESAKSES
2. Organisasi Pengelolaan dan Pengolahan Informasi, merupakan penyelenggara pengelola, penyedia dan pengolah transaksi informasi
elektronik.
• Sesuai TUPOKSI.
3. Infrastruktur dan Aplikasi Dasar, merupakan sarana dan prasarana berbentuk perangkat keras dan lunak untuk mendukung pengelolaan, dan penyaluran informasi serta layanan publik secara elektronik.
• Komponen utama yang diperlukan: 1. Jaringan komunikasi data lokal (Local Area Network- LAN) 2. Jaringan intra Puskesmas (UPTD). 3. Pusat Manajemen Data. 4. Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan. 5. Jaringan komunikasi global (Internet).
ORGANISASI, INFRASTRUKTUR DAN APLIKASIORGANISASI, INFRASTRUKTUR DAN APLIKASI
P U S K E S M A S
FRONT OFFICEPOLI UMUMPOLI GIGIPOLI ANAKPOLI IBUAPOTIKLABORATORIUMPEL.LUAR GEDUNG
TATA USAHAKA PUSKESMAS
MULTI USER SYSTEM
KEBUTUHAN KOMPUTERKEBUTUHAN KOMPUTER
P U S K E S M A S
FRONT OFFICEPOLI UMUMPOLI GIGI *)POLI ANAKPOLI IBUAPOTIKLABORATORIUM *)PEL.LUAR GEDUNGTATA USAHAKA PUSKESMAS
MULTI USER SYSTEM
Front office
Poli umum/kia
Tata usaha
Apotik
Kondisi saatIni (minimal)
DEST INFODKK
SIMPUS
SIMO
KESREPRO
SIMRS
LAN-LINSI
e_dinkespurworejo
WAN LAN
SIMKA
SIM-KLB
SIM-BARANG
SIM-PERIJINAN
APLIKASIAPLIKASI
Komputer LoketSebagai Server
BPU TULab/Gudang ObatGigiKIA
DatabaseS I K
PUSKESMAS
Komputer LoketSebagai Server
BPU TULab/Gudang ObatGigiKIA
DatabaseS I K
PUSKESMAS DINKES
MODEM
MODEM
MODEM
POLI UMUM
KONEKSI DIAL- UP /DATA FILE DISKET
MEKANISME KOLEKSI DATA KEGIATAN PELAYANAN DI PUSKESMAS DAN PENGIRIMAN DATA ELEKTRONIK KE DINAS KESEHATAN
38
1986 s/d 1990
1990 s/d 1999 1999 s/d 2000 2000 s/d 2001 2003 2004 2005
Rp.200 Jt Rp.50 Jt Rp.200 Jt Rp.77 Jt
Manual data based
Excel data based
Exceldata based
Single user simpus
Multi user simpus
Intgr.pkm-rsu-gf-dkk
Intgr.jjr.kes.kab
TAHAPAN PEMBANGUNAN SIK PURWOREJO
2006 2007 2008 2009 2010
Rp.219 Jt Rp.1.132 Jt Rp. 732 Jt Rp. 40 Jt Rp. 216 Jt
Pengemb -Intg. PKM-RSU-DKK
Pemantapan verifikasi data
Aplikasi Sist KLB
Pengemb -Int SIK RS Swasta
Kerjasama jar dinas terkait
Pengemb int web PKM – DKK
data penduduk dinas terkait
Penyempur, pengemb
Kerjasama jar antar dinas
Penyempurnaan, Bintek
RENCANA PENGEMBANGAN SIK pada RPJM KAB. PURWOREJO
Penyesuaian Strategi Kerja dengan Strategi TI:
● Perlu pemahaman seluruh pihak bahwa TI bukan hanya sekedar alat, tapi juga mampu mengubah strategi kerja (sehingga terjadi keselarasan antara strategi kerja/bisnis dengan strategi TI). Perlu pemahaman bahwa TI berpo tensi mampu mendongkrak posisi strategis Dinas Kesehatan dan Puskesmas (UPTD) dalam melayani masyarakat dan dunia usaha.
● Dalam penyusunan “Rencana Strategis Dinas Kesehatan” perlu dimasukan “Pengembangan SIK” yang berisi kebijakan, strategi, dan program strategis pengembangan SIK. Renstra ini harus sesuai dengan Renstrada (yg masih berlaku).
REKOMENDASI (1)REKOMENDASI (1)
Penyesuaian Budaya Kerja dengan Pemanfaatan TI:
● Perlu dibuat sejumlah kegiatan bersama antar Puskesmas (UPTD) untuk melan - carkan budaya kerja pemanfaatan TI di lingkungan Dinas Kesehatan dan Puskes mas.
● Budaya kerja TI menuntut budaya kerja ber-sistem dan berbasis teknologi, untuk itu diperlukan banyak pelatihan, loka karya dalam rangka pengembangan Dinas Kesehatan dan Puskesmas (UPTD) berbasis teknologi informasi.
● Selain itu, dalam sistem reward, kinerja dalam kerja tim perlu dihargai dengan memadai.
● Pembentukan dan pengembangan budaya kerja TI dapat dikawal dengan pembentukan tim ‘Manajemen Perubahan’ yang mantap dan berkesinambungan.
REKOMENDASI (2)REKOMENDASI (2)
Penyesuaian SOTK dengan Pemanfaatan TI:
● Perlu pemahaman bahwa pemanfaatan TI menuntut perubahan Struktur Organisasi dan Tata Laksana (SOTK), sehingga terjadi keselarasan antara pemanfaatan TI dan SOTK.
● Banyak proses kerja (tata laksana) yang perlu diubah karena pemanfaatan TI di dalam penyelengaraan organisasi pemda (perlu dibuat SOP berbasis TI).
● Perlu adanya SKPD yang tugas pokok dan fungsinya antara lain, pembuat kebijakan manajemen sistem dan teknologi informasi, dan penyelaras antara strategi pemda dengan strategi TI.
● Bila manajemen TI sudah cukup berkembang, maka manajemen sistem informasi perlu terus dikembangkan terpisah dari manajemen teknologi informasi.
REKOMENDASI (3)REKOMENDASI (3)
S I S T E M A B S E N S I
S M S G A T E W A Y
S I S T E M P E N D A F T A R A N
C A L L C E N T E R P E N D A F T A R A N P A S I E N
S I S T E M A N T R I A N
S I S T E M R A W A T I N A P
S I S T E M L A B O R A T O R I U M
S I S T E M A U T O M A T I S O n O f f J A L U R T E L E P O N R U A N G R A W A T I N A P
S I S T E M K A S I R