Post on 29-Dec-2020
Ditjen EBTKE @djebtke www.ebtke.esdm.go.id @djebtke
Sosialisasi Spesifikasi dan Persiapan Implementasi B30
Jakarta, 04 Desember 2019
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
ENERGY
KENAPA BIODIESEL
LATAR BELAKANG
@djebtke 3 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Latar Belakang
Target RUEN @ 2025: 13,8 Juta kL
Realisasi @ 2018 : 3,75 Juta kL
Indonesia memiliki potensi CPO yang sangat besar
Produksi CPO tahun 2018: 47,61 juta ton.
Besarnya defisit neraca perdagangan akibat tingginya impor BBM
Mengurangi ketergantungan impor BBM
Trend harga CPO Yang terus turun
Meningkatkan ketahanan energi
nasional
4 @djebtke @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE 4
FAKTA SAWIT
Total luas lahan 17 juta hektar, dimana 40% dimiliki oleh petani kecil.
± 17 Juta HA
Potensi : 35 juta ton CPO, 146 juta ton TBS, dan 26,3 juta ton TBK (Data Kementan 2017)
± 35 Jt TON
20 juta orang Indonesia bergantung pada minyak kelapa sawit dan turunannya
± 20 juta orang
Indonesia memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Terdapat lebih dari 700 PKS
± 700 PKS
Mayoritas produksi Indonesia di ekspor dan menghasilkan devisa lebih dari US$ 20 Miliar/tahun.
> $ 20 Milyar/thn
@djebtke 5 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
413,793 kL USD 31,770,370
442,529 kL USD 55,555,556
287,356 kL USD 46,581,449
229,885 kL USD 32,135,257
689,655 kL USD 22,933,333
1,603,448 kL USD 53,472,377
862,069 kL USD 85,000,000
PT Dabi Biofuels
PT Pelita Agung Agrindustri
PT Cemerlang Energi Perkasa
PT Ciliandra Perkasa
PT Intibenua Perkasatama
PT Wilmar Bioenergi Indonesia
PT Bayas Biofuels
4
5
6
7
8
9
10
896,552 kL USD 203,703,704
PT Musim Mas (Batam)11
Sumatera Utara
Riau
Kepulauan Riau
Lampung
Banten
Jawa Barat
Bali
Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara 482,759 kL USD 78,518,519
402,299 kL USD 26,962,963
PT LDC Indonesia
PT Tunas Baru Lampung
12
13
12,000 kL USD 3,000,000
PT Alpha Global Cynergy14
Jawa Timur
Kalimantan Timur
KAPASITAS INDUSTRI BIODIESEL
REGION KAPASITAS (kL) INVESTASI (USD)
Sumatera 7,222,356 695,242,713
Jawa 3,098,195 360,410,780
Kalimantan 1,262,356 144,210,173
Sulawesi 475,862 32,620,407
TOTAL 12,059,369 1,232,484,073 USD 222,222
440,517 kL USD 59,677,951
PT SMART Tbk 23
360 kL
PT Bali Hijau Biodiesel 22
419,540 kL USD 32,310,000
PT Kutai Refinery Nusantara 24
475,862 kL USD 32,620,407
PT Multi Nabati Sulawesi 26
402,299 kL USD 52,222,222
PT Sukajadi Sawit Mekar 25
35,000 kL USD 2,444,000
459,770 kL USD 203,703,704
417,241 kL USD 56,165,185
PT Sintong Abadi
PT Musim Mas (Medan)
PT Permata Hijau Palm Oleo
1
2
3
USD 222,222
160,920 kL USD 48,984.354
287,356 kL USD 38,000,000
1,665,517 kL USD 67,859,188
114,943 kL USD 6,370,370
PT Anugerahinti Gemanusa
PT Batara Elok Semesta Terpadu
PT Wilmar Nabati Indonesia
PT Energi Baharu Lestari
18
19
20
21
455,400 kL USD 111,678,349
114,943 kL USD 26,666,667
287,356 kL USD 57,629,630
PT Sinarmas Bio Energy
PT Sumiasih
PT Darmex Biofuels
15
16
17
ENERGY
KEBIJAKAN DAN REGULASI MANDATORI
BIODIESEL
@djebtke 7 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
REGULASI TERKAIT PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI
UNDANG - UNDANG
1. UU No. 30/2007 tentang Energi.
2. UU No. 39/2014 tentang Perkebunan.
1. PP No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
2. PP No. 24/2015 tentang Penghimpunan Dana Perkebunan
1. Perpres No. 22/2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.
2. PP No. 66/2018 tentang Perubahan Kedua Perpres No. 61/2015 Tentang Penghimpunan & Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit
PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN
1. Permen ESDM No. 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri ESDM nomor 32/2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain.
2. Permen ESDM No. 41/2018 jo Permen ESDM No. 45/2018 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
3. Kepmen ESDM No. 1770/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Kepmen ESDM No. 6034/2016 tentang Harga Indeks Pasar BBN (Biofuel) Yang Dicampurkan Ke Dalam Bahan Bakar Minyak.
4. Kepmen ESDM No. 227/2019 tentang Pengadaan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Untuk Trial Pencampuran Jenis Bahan Bakar Minyak Periode 2019
5. Keputusan Dirjen EBTKE No. 189 K/10/DJE/2019 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBN Jenis Biodiesel Sebagai Bahan Bakar Lain yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
6. Keputusan Dirjen EBTKE No. 175 K/06/DJE/2019 Tentang Tim Persiapan Dan Pelaksanaan Campuran Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebesar 30% Pada Bahan Bakar Jenis Minyak Solar (B30)
PERATURAN / KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL EBTKE
@djebtke 8 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Tahapan Kewajiban Minimal Pencampuran Biodiesel
(Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 12 tahun 2015)
@djebtke 9 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Add Text Add Text Add Text Add Text Add Text Add Text 2010 2014 2015 2016 2018 2008
B2,5 – B7,5 B10 B15 B20
2019
PerMen ESDM No. 32/2008
tentang Penyediaan,
Pemanfaatan, dan Tata
Niaga Bahan Bakar Nabati
(Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain
PerMen ESDM No. 12/2015
tentang Perubahan Ketiga
PerMen ESDM No. 32/2008.
Mengatur Pentahapan
Mandatori BBN.
Sosialisasi & Roadshow B20,
rute: Sumatera–Jawa– Bali).
Roadtest B20
Uji ketahanan kendaraan
bermotor diesel
menggunakan campuran B20
hingga 40.000 km
2020
B30
B20 Mandatori pencampuran B20
untuk sektor PSO melalui insentif BPDPKS.
Untuk sektor Non-PSO, mandatori diberlakukan tanpa insentif.
Perluasan insentif Biodiesel ke Non PSO per 1 Sept’18.
Pelaksanaan railtest KAI.
Penyusunan spek B100 untuk pengujian B30
Uji jalan B30.
Dilanjutkan dengan pengujian kereta api, alat berat, alutsista, dll.
Penerbitan SNI Biodiesel revisi SNI tahun 2015
Tahapan Pelaksanaan Mandatori Biodiesel
10 @djebtke @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE 10
1
2
3
4
5
6
Sektor pertambangan menerapkan B5-B10
B0 mudah didapat di pasaran
Belum diterapkan sanksi bagi BU BBM yang tidak menyalurkan B20
BU BBN yang tidak mampu menyalurkan FAME sesuai penugasan, tidak mendapatkan sanksi.
Belum ada insentif harga untuk sektor Non-PSO
Titik serah B20 sangat banyak
Seluruh sektor wajib menggunakan B20
B0 sulit didapat di pasaran
BU BBM yang tidak menyalurkan B20 mendapat sanksi administratif
BU BBN yang gagal menyalurkan FAME sesuai penugasan, mendapat sanksi administratif
Insentif diberikan untuk seluruh sektor (PSO dan Non-PSO)
Simplifikasi titik serah
IMPLEMENTASI B20
SETELAH 1 SEPTEMBER 2018 SEBELUM 1 SEPTEMBER 2018
1 Sept 18
@djebtke 11 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Dampak Ekonomi dan Proyeksi Dampak Ekonomi Implementasi B20 dan B30
MANFAATNILAI MANFAAT
PROGRAM B20 TAHUN 2017
NILAI MANFAAT
PROGRAM B20 TAHUN 2018
PROYEKSI NILAI MANFAAT
PROGRAM B20 TAHUN 2019
PROYEKSI NILAI MANFAAT
PROGRAM B30 TAHUN 2020
Volume BBN yang digunakan
2,57 Juta kL
= 16,17 Juta Barel
= 44,31 ribu Barel/day
3,75 Juta kL
= 23,59 Jt Barrel/tahun
= 64 ,62 barel/hari
6,62 Juta kL
= 41,68 Jt Barrel/tahun
= 114,21 ribu barel/hari
9,6 Juta kL
= 60,38 Jt Barrel/tahun
= 165,42 ribu barel/hari= 16.300 bus kecil = 16,62 Juta Barel Penghematan devisa &
pengurangan ketergantungan
terhadap BBM (fosil)
USD 0,9 Milyar
= Rp 12,12 Triliun
1,89 Milyar USD
= Rp 26,670 Triliun
3,54 Milyar USD
= Rp 51,731 Triliun
5,13 Milyar USD
= Rp 74.928 Triliun
Peningkatan nilai tambah
industri hilir kelapa sawit (CPO
menjadi biodiesel)
Rp 3,45 Triliun Rp 5,78 Triliun Rp 9,68 TriliunUSD 960 Juta
= Rp 14,02 Triliun
Penyerapan tenaga kerjaOn farm : 321.446 pekerja
Off farm : 2.426 pekerja
On farm: 478.325 pekerja
Off farm: 3.609 pekerja
On farm: 828.488 pekerja
Off farm: 6.252 pekerja
On farm: 1.200.000 pekerja
Off farm: 9.055 pekerja
Pengurangan emisi gas rumah
kaca (GRK) & peningkatan
kualitas lingkungan
3,84 juta ton CO2e
= 13.392 bus kecil
5,61 juta ton CO2e
= 20.317 bus kecil
9,91 juta ton CO2e
= 35.908 bus kecil
14,25 juta ton CO2e
= 52.010 bus kecil
Asumsi Perhitungan Nilai Manfaat B20 Tahun 2019: 1. Nilai MOPS Solar = 85 USD/bbl. 2. Nilai tukar rupiah sebesar Rp 14.600,-/USD
ENERGY
PERSIAPAN MANDATORI B30 MANDATORI
BIODIESEL
@djebtke 13 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
PEMBERLAKUAN MANDATORI B30
Arahan Presiden RI pada Rapat Terbatas Evaluasi Pelaksanaan Mandatori Biodiesel, 12 Agustus 2019:
“…. memutuskan mulai 1 Oktober untuk persiapan biodiesel 30 (B30), 1 Oktober tahun 2019 ini dan nanti akan efektif dijalankan pada bulan Januari tahun 2020.
1. Program Mandatori B30 dimulai Januari 2020.
2. Regulasi pendukung harus selesai pada Oktober 2019.
3. Mandatori B30 diterapkan di semua sektor.
Arahan Bapak Menteri ESDM pada Rapat Pimpinan Kementerian ESDM, 12 Agustus 2019:
Dilakukan Percepatan Penyelesaian Uji B30 dan Rekomendasi Hasil Uji B30.
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12/2015, pada tahun 2020 akan
diimplementasikan B30 untuk seluruh sektor.
@djebtke 14 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Melakukan sosialisasi untuk memastikan penerimaan publik.
Uji Jalan/Fungsi B30
Memastikan Kesiapan Produsen Biodiesel
Memastikan Metode Sistem Handling dan Penyimpanan yang Tepat
Melakukan Revisi SNI Biodiesel
Memastikan Kesiapan Infrastruktur MANDATORI
B30
UPAYA PERSIAPAN B30
• Road test B30 pada Otomotif • Uji B30 pada alsintan, alat berat,
kereta api, angkutan laut
• Perbaikan spesifikasi SNI Biodiesel.
• Persiapan dan evaluasi titik serah • Persiapan supply chain bahan bakar • Persiapan tangki dan distribusi bahan bakar
• Perbaikan penanganan dan penyimpanan bahan bakar biodiesel (B100) dan campuran biodiesel
• Kesiapan kemampuan BU BBN untuk memproduksi dari segi kualitas dan kuantitas
• Sosialisasi implementasi B30 pada stakeholder terkait dan masyarakat
@djebtke 15 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
No Parameter uji Satuan, min/maks Kepdirjen EBTKE No.
332 K/10/DJE/2018
Usulan
Road Test B30
1 Massa jenis pada 40 °C kg/m3 850 – 890 850 – 890
2 Viskositas kinematik pada 40 °C mm2/s (cSt) 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0
3 Angka setana min 51 51
4 Titik nyala (mangkok tertutup) °C, min 100 130
5 Titik kabut °C, maks 18 18
6 Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 °C)
nomor 1 nomor 1
7
Residu karbon
- dalam percontoh asli; atau
- dalam 10% ampas distilasi %-massa, maks 0,05
0,3
0,05
0,3
8 Air dan sedimen %-volume, maks 0,05
9 Temperatur distilasi 90% °C, maks 360 360
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02 0,02
11 Belerang mg/kg, maks 50 10
12 Fosfor mg/kg, maks 4 4
13 Angka asam mg-KOH/g, maks 0,5 0,4
14 Gliserol bebas %-massa, maks 0,02 0,02
15 Gliserol total %-massa, maks 0,24 0,24
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5 96,5
17 Angka iodium %-massa
(g-I2/100 g), maks 115 115
18
Kestabilan oksidasi Periode induksi metode rancimat, atau
Periode induksi metode petro oksi
menit
480 36
600
45
19 Monogliserida %-massa, maks 0,8 0,55 / 0,4
20 Kandungan Air mg/kg, maks 500 350
21 Cold Filter Plugging Point (CFPP) °C, maks 16 15
22 Logam I (Na + K) mg/kg, maks 5.0
23 Logam II (Ca + Mg) mg/kg, maks 5.0
24 Total Kontaminan mg/liter, maks 20
25 Warna 3 3
Kualitas Mutu Biodiesel (B100) Pada Road Test B30
www.litbang.esdm.go.id Balitbang Esdm Badan Litbang ESDM balitbangesdm 16
KEGIATAN ROAD TEST B30
@djebtke 17 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
UJI B30
Alat Berat
• Komatsu, Caterpilar , MTU, Scania • SIS/Adaro, BUMA/Berau Coal, KPC,
PAMA/Adaro • Uji terap pada dump truck > 100 ton
dan 30 ton selama 2.500 jam • Uji performance (bench test)
Hasil uji penggunaan campuran biodiesel 30% (B30) 1
Masukan perbaikan spesifikasi bahan bakar biodiesel (B100) 2
Masukan perbaikan penanganan dan penyimpanan bahan bakar biodiesel
(B100) dan campuran biodiesel 3
Masukan teknis terhadap kebijakan penggunaan campuran biodiesel 30% (B30) agar dapat diimplementasikan
4
REKOMENDASI TEKNIS Otomotif >3.5 Ton
• Isuzu, Mitsubishi, UD Truck • 40.000 km • Lembang – Karawang – Cipali –
Subang – Lembang
Otomotif <3.5 Ton
• Mitsubishi, Toyota, Nissan, DFSK • 50.000 km • Lembang – Cirebon – Tegal – Guci –
Tegal – Kuningan - Lembang
Angkutan laut
• Uji terap pada kapal (motor penumpang)
Alsintan
• Kubota, Yanmar, Tri Ratna Diesel (Diamond)
• Uji durability selama 1.000 jam, • Uji Performance dan uji
lapangan
UJI PENGGUNAAN B30 PADA MESIN DIESEL
Kereta Api
• Durability B30 pada genset kereta api selama 1.000 jam
PENGUJIAN KUALITAS BAHAN BAKAR DAN PELUMAS SERTA
MERIT RATING KENDARAAN UJI JALAN PENGGUNAAN BAHAN
BAKAR B30 PADA KENDARAAN BERMESIN DIESEL
BALITBANG ESDM (LEMIGAS)
KAJIAN TEKNIS DAN ROAD TEST B30 UNTUK OTOMOTIF
KOORDINATOR : DJEBTKE
BT2MP - BPPT
KAJIAN CHASSIS DYNAMOMETER DAN
ROAD TEST PERFORMANCE PADA KENDARAAN BERMESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR B30
BPPT (BTBRD)
KAJIAN SISTEM MANAJEMEN DAN ANALISIS KONSUMSI BAHAN
BAKAR B30 UNTUK ROAD TEST PADA KENDARAAN BERMESIN
DIESEL
GAIKINDO
PENYEDIAAN KENDARAAN UJI
KOMTEK BIOENERGI, BPPT, ITB, IKABI
SUPPORTING KEPAKARAN PENYEDIAAN BAHAN BAKAR
PERTAMINA & APROBI
REKOMENDASI TEKNIS
PENGGUNAAN B30
MANDATORI BBN
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MESIN
EVALUASI TEKNIS
STAKEHOLDER (PEMERINTAH) TERKAIT: KEMENKO PEREKONOMIAN, KEMENKO
MARITIM, KEMENPERIN, KEMENHUB, BPDPKS
PENDANAAN
BPDPKS, DJEBTKE, APROBI
@djebtke 19 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
KENDARAAN UJI - Otomotif ≤ 3,5 Ton - 4 Merk @2 Unit
ROAD TEST 50.000 KM B20
B30
0 40.000 20.000
30.000 10.000 5.000 2.500 (km)
Emissions Test
Chassis Dynometer
Test
Lubricant Analysis
Metrology and Rating
50.000
UJI PERFORMANSI
Chasis Dynamometer , Bench Test termasuk uji daya, uji konsumsi bahan bakar, uji emisi, rating.
Dilakukan pada saat uji jalan dengan pengukuran menggunakan metoda full to full pada tangka kendaraan
Blending dan quick test B20 dan B30
Uji kualitas, B0, B100, B20 dan B30 yang meliputi full test dan Analisa Pelumas
Melanjutkan kajian yg sudah ada
PENYIAPAN BAHAN BAKAR BTBRD
UJI KUALITAS BAHAN BAKAR DAN PELUMAS LEMIGAS
UJI KONSUMSI BAHAN BAKAR BTBRD
UJI KINERJA BT2MP
UJI STABILITAS PENYIMPANAN LEMIGAS
JANUARI APRIL JUNI OKTOBER NOVEMBER
PERSIAPAN PELAKSANAAN UJI JALAN PELAPORAN • Survey rute dan basecamp • Finalisasi Teknis Lapangan Road Test • Pembahasan Pendanaan • Penyiapan Bahan Bakar • Penyiapan Kendaraan Uji + Driver
• Monitoring Kendaraan Uji • Monitoring Bahan Bakar • Uji Performansi
• Rekomendasi hasil uji • Rekomendasi spesifikasi
revisi SNI biodeisel
BAHAN BAKAR B20 - B0 SK Dirjen Migas - B100 SK Dirjen EBTKE
B30 - B0 SK Dirjen Migas - B100 Usulan SNI
RUTE ROAD TEST LEMBANG – CIREBON – TEGAL – GUCI – TEGAL – KUNINGAN - LEMBANG
UJI JALAN (ROAD TEST) PENGGUNAAN CAMPURAN BIODIESEL 30% (B30) PADA KENDARAAN ≤3.5 TON (RENCANA AWAL)
@djebtke 20 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
RUTE KENDARAAN < 3,5 TON
Rute : Lembang – Cileunyi – Nagreg – Kuningan – Tol Babakan – Slawi – Guci – Tegal – Tol Cipali – Subang – Lembang sejauh 560 km/hari. Loop : 1 loop/hari
Basecamp : 1. Lembang : Wisma Balitsa 2. Guci : Wisma Mawar
Target Jarak Tempuh : 50.000 km
Waktu yang dibutuhkan : 159 hari
@djebtke 21 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
UJI JALAN (ROAD TEST ) PENGGUNAAN CAMPURAN BIODIESEL 30% (B30)
ROAD TEST B30 PADA KENDARAAN ≥ 3.5 TON (TOTAL JARAK 40.000 KM)
Kendaraan Uji : • Jumlah 3 Unit •Merk Mitsubishi Fuso, Nissan UD
Quester, dan Isuzu NKR
Bahan Bakar : •B20
- B0 SK Dirjen Migas (Dari Kilang Cilacap)
- B100 SK Dirjen EBTKE
•B30 - B0 SK Dirjen Migas
(Dari Kilang Cilacap) - B100 Usulan RSNI
BTBRD Penyiapan Bahan Bakar, Blending Dan Quick Test B20 Dan B30, Uji Konsumsi Bahan Bakar
LEMIGAS Uji Kualitas, B0, B100, B20 Dan B30 Yang Meliputi Full Test Dan Analisa Pelumas, Uji Stabilitas Penyimpanan, Rating Komponen
BT2MP Uji Chasis Dynamometer , Bench Test termasuk uji daya, uji konsumsi bahan bakar, uji emisi, rating, Uji Presipitasi 8 Unit Kendaraan - Start Ability & Filter Blocking di Dieng
JANUARI APRIL JUNI OKTOBER DESEMBER
PERSIAPAN LAUNCHING UJI JALAN PELAPORAN • Survey rute dan basecamp • Finalisasi Teknis Lapangan Road Test • Pembahasan Pendanaan • Penyiapan Bahan Bakar • Penyiapan Kendaraan Uji + Driver
• Monitoring Kendaraan Uji • Monitoring Bahan Bakar • Uji Performansi
• Rekomendasi hasil uji • Rekomendasi Teknis
@djebtke 22 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
RUTE KENDARAAN > 3,5 TON
Rute : Lembang – Karawang – Cipali – Subang – Lembang Total : 350 km/hari Loop : Lebih dari 1 Loop per hari
Basecamp : • Lembang : Wisma Balitsa • Karawang : Workshop Isuzu,
Karawang
Target Jarak Tempuh : 40.000 km
Waktu yang dibutuhkan : 149 hari
@djebtke 23 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
HASIL UJI PENGGUNAAN B30 PADA OTOMOTIF OTOMOTIF
Otomotif ≤3.5 Ton Ton • Mitsubishi, Toyota, Nissan, DFSK • Bahan Bakar B30 dan B20 • Jarak tempuh 50.000 km • Lembang – Cirebon – Tegal – Guci
– Tegal – Kuningan - Lembang
Otomotif >3.5 Ton Ton • Isuzu, Mitsubishi, UD Truck • Bahan Bakar B30 • Jarak Tempuh 40.000 km • Lembang – Karawang – Lembang
Parameter Utama Specs BBN
• Kandungan air: 350 mg/Kg, maks • Monogliserida: 0.55 %-massa,
maks • Total kontaminan: 20 mg/l maks • Angka asam: 0.40 mg-KOH/g
maks
NO PARAMETER
UJI KETERANGAN
KENDARAAN PENUMPANG (≤. 3,5 TON)
1. Daya Berdasarkan rata-rata tertimbang perbedaan daya tidak signifkan, terjadi peningkatan sebesar 0,84% pada kendaraan B30
2. Konsumsi bahan bakar
Berdasarkan rata-rata tertimbang perbedaan nilai tidak signifkan, terjadi peningkatan sebasar 0,87% pada kendaraan B30
3. Emisi CO Turun sebesar 0,1 – 0,2 gram/km
4. Emisi PM Turun sebesar 0,01 – 0,08 gram/km.
5. Emisi THC maksimum peningkatan sebesar 0,02 gr/km, (masih di bawah ambang batas)
6. Emisi NOx maksimum peningkatan sebesar 0,3 gr/km, (masih di bawah ambang batas )
7. Perbedaan tekanan filter bahan bakar
Tekanan filter bahan bakar cenderung semakin meningkat pada kilometer awal (0 – 14.000 km). Kembali normal setelah penggantian filter.
KENDARAAN TRUCK ( > 3,5 TON)
1. Daya mengalami penurunan saat pada kilometer 7500 – 13.000 km, karena penyumbatan pada filter
2. Opasitas asap Cenderung semakin menurun seiring dengan penambahan kilometer
3. Perbedaan tekanan filter bahan bakar
Indikasi blocking pada filter bahan bakar kendaraan baru pada 7500- 13.000 km
NO PARAMETER UJI KETERANGAN
1 Mutu B100
• untuk B20 memenuhi spesifikasi SK Dirjen EBTKE No.332.K/10/DJE/2018
• untuk B30 memenuhi usulan standar biodiesel yang baru
2 Mutu B0, B20 dan B30
Telah memenuhi SK Dirjen Migas Nomor 28.K/10/DJM.T/2016
3 Pelumas tidak ditemui perbedaan yang signifikan untuk jarak tempuh sampai dengan saat ini
4
Stabilitas penyimpanan di Kantor Lemigas (di luar ruangan, tangki tertutup)
• Temperatur : 22 – 38 oC • Kelembaban : 43 % (siang hari)
74 % (dini hari) • Kadar MG : 0,6 % • Nilai kandungan air (ppm) :
Hari ke – 0 = 330,97 Hari ke - 10 = 339,14 Hari ke - 30 = 363,79 Hari ke - 90 = 494,43
5
Stabilitas penyimpanan di BaseCamp Lembang (di luar ruangan, tangki terbuka)
• Temperatur : 11 – 38 oC • Kelembaban : 21 % (siang hari)
100 % (dini hari) • Kadar MG : 0,4 dan 0,55 % • Nilai kandungan air (ppm) :
Hari ke – 0 = 325,41(MG 0,4) Hari ke – 0 = 338,65 (MG 0,55) Hari ke – 10 = 387,89 (MG 0,4) Hari ke – 10 = 401,36 (MG 0,55) Hari ke - 30 = 483,66 (MG 0,4) Hari ke - 30 = 496,71 (MG 0,55)
HASIL PENGGUNAAN B30 DIBANDINGKAN DENGAN B20 PADA KENDARAAN UJI HASIL UJI PENGGUNAAN B30
ENERGY
Spesifikasi FAME Untuk 30
MANDATORI BIODIESEL
@djebtke 25 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Pengembangan Spesifikasi /Standar Biodiesel (B100)
No Parameter uji Satuan, min/maks SNI 7182:2010 SNI 7182:2012 SNI 7182:2015
1 Massa jenis pada 40 °C kg/m3 850 – 890 850 – 890 850 – 890
2 Viskositas kinematik pada 40 °C mm2/s (cSt) 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0
3 Angka setana min 51 51 51
4 Titik nyala (mangkok tertutup) °C, min 100 100 100
5 Titik kabut °C, maks 18 18 18
6 Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 °C)
nomor 3 nomor 1 nomor 1
7
Residu karbon
- dalam percontoh asli; atau
- dalam 10% ampas distilasi %-massa, maks 0,05
0,3
0,05
0,3
0,05
0,3
8 Air dan sedimen %-volume, maks 0,05 0,05 0,05
9 Temperatur distilasi 90% °C, maks 360 360 360
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02 0,02 0,02
11 Belerang mg/kg, maks 100 100 50
12 Fosfor mg/kg, maks 10 10 4
13 Angka asam mg-KOH/g, maks 0,6 0,6 0,5
14 Gliserol bebas %-massa, maks 0,02 0,02 0,02
15 Gliserol total %-massa, maks 0,24 0,24 0,24
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5 96,5 96,5
17 Angka iodium %-massa
(g-I2/100 g), maks 115 115 115
18
Kestabilan oksidasi Periode induksi metode rancimat atau
Periode induksi metode petro oksi
menit -
360
27
480
36
19 Monogliserida %-massa, maks - - 0,8
@djebtke 26 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
No Parameter uji Satuan, min/maks Kepdirjen EBTKE No.
332 K/10/DJE/2018
Usulan
Road Test B30
KepDirjen EBTKE 197/K/10/DJE/2019
1 Massa jenis pada 40 °C kg/m3 850 – 890 850 – 890 850 – 890
2 Viskositas kinematik pada 40 °C mm2/s (cSt) 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0 2,3 – 6,0
3 Angka setana min 51 51 51
4 Titik nyala (mangkok tertutup) °C, min 100 130 130
5 Titik kabut °C, maks 18 18 18
6 Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 °C)
nomor 1 nomor 1 nomor 1
7
Residu karbon
- dalam percontoh asli; atau
- dalam 10% ampas distilasi %-massa, maks 0,05
0,3
0,05
0,3
0,05
0,3
8 Air dan sedimen %-volume, maks 0,05
9 Temperatur distilasi 90% °C, maks 360 360 360
10 Abu tersulfatkan %-massa, maks 0,02 0,02 0,02
11 Belerang mg/kg, maks 50 10 10
12 Fosfor mg/kg, maks 4 4 4
13 Angka asam mg-KOH/g, maks 0,5 0,4 0,4
14 Gliserol bebas %-massa, maks 0,02 0,02 0,02
15 Gliserol total %-massa, maks 0,24 0,24 0,24
16 Kadar ester metil %-massa, min 96,5 96,5 96,5
17 Angka iodium %-massa
(g-I2/100 g), maks 115 115 115
18
Kestabilan oksidasi Periode induksi metode rancimat, atau
Periode induksi metode petro oksi
menit
480 36
600
45
600
45
19 Monogliserida %-massa, maks 0,8 0,55 / 0,4 0,55
20 Kandungan Air mg/kg, maks 500 350 350
21 Cold Filter Plugging Point (CFPP) °C, maks 16 15 15
22 Logam I (Na + K) mg/kg, maks 5.0 5.0
23 Logam II (Ca + Mg) mg/kg, maks 5.0 5.0
24 Total Kontaminan mg/liter, maks 20 20
25 Warna 3 3 3
Peningkatan Kualitas Mutu Biodiesel (B100) untuk B30
@djebtke 27 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
@djebtke 28 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
@djebtke 29 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
@djebtke 30 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
NO BU BBN Jenis Biodiesel Volume Alokasi (kL)
1 PT Cemerlang Energi Perkasa 482.669
2 PT Wilmar Bioenergi Indonesia 1.322.598
3 PT Pelita Agung Agrindustri 229.842
4 PT Ciliandra Perkasa 283.281
5 PT Musim Mas 1.084.855
6 PT Darmex Biofuels 287.303
7 PT Wilmar Nabati Indonesia 1.373.794
8 PT Bayas Biofuels 861.908
9 PT LDC Indonesia 434.402
10 PT SMART Tbk 383.179
11 PT Tunas Baru Lampung Tbk 341.890
12 PT Multi Nabati Sulawesi 392.513
13 PT Permata Hijau Palm Oleo 417.164
14 PT Intibenua Perkasatama 353.957
15 PT Batara Elok Semesta Terpadu 287.303
16 PT Sinarmas Bio Energy 396.124
17 PT Kutai Refinery Nusantara 335.570
18 PT Sukajadi Sawit Mekar 321.779
TOTAL 9.590.131
NO BU BBM Volume Alokasi (kL)
1 PT. Petro Energi Samudera 4.500
2 PT. Syuria Bahtera Harapan Mandiri 890
3 PT. Jagad Energy 5.040
4 PT. Mitra Andalan Batam 4.085
5 PT. Baria Bulk Terminal 12.600
6 PT. Kalimantan Sumber Energi 16.454
7 PT. Yavindo Sumber Persada 7.200
8 PT. Sinaralam Duta Perdana 30.000
9 PT. Cosmic Indonesia 11.694
10 PT. Cosmic Petroleum Nusantara 29.715
11 PT. Energi Coal Prima 91.976
12 PT. Shell Indonesia 30.220
13 PT. Gasemas 60.318
14 PT. Exxonmobile Lubricants Indonesia 139.631
15 PT. Jasatama Petroindo 63.000
16 PT. Petro Andalan Nusantara 201.825
17 PT. AKR Corporindo Tbk 498.683
18 PT. Pertamina (Persero) 8.382.300
TOTAL 9.590.131
Alokasi Pengadaan Periode Jan - Des 2020
ENERGY
TRIAL B30 RUANG LINGKUP,
TUJUAN, DETAIL TEKNIS
@djebtke 32 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
TUJUAN
a. Mengidentifikasi kemampuan Infrastruktur logistik stake holder dalam menangani pelaksanaan B30 tahun 2020 b. Untuk mengetahui perubahan kualitas mutu B100 mulai pada titik suplai sampai ke titik serah dan pelaksanaan
bongkar (unloading) di TBBM PT Pertamina (Persero). c. Mengkaji investasi yang dibutuhkan untuk improvement logistik dan handling
LATAR BELAKANG
a. Perlu kajian kesiapan infrastruktur logistik yang dimiliki oleh BU BBM saat ini untuk melayani implementasi B30 secara nasional mulai tahun 2020.
b. Melihat kesiapan pasokan B100 dengan kualitas untuk B30 dari BU BBN
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas mutu B0, B100 dan campuran B30 saat distribusi ke titik serah, sehingga dapat dilakukan improvement pada sistem logistik dan handling, maupun disisi produksi.
KELUARAN a. Data dan informasi besarnya perubahan kualitas mutu pada B100 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. b. Rekomendasi improvement terhadap sistem logistik dan handling c. Data dan informasi kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk implementasi B30 di 2020 d. Estimasi investasi yang dibutuhkan untuk improvement logistik dan sistem handling serta pembangunan sarana
dan prasarana.
Trial Campuran Biodiesel 30%
@djebtke 33 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
KEPUTUSAN MENTERI ESDM No. 227 K/10/MEM/2019
TENTANG PELAKSANAAN UJI COBA PENCAMPURAN BAHAN BAKAR NABATI JENIS BIODIESEL 30% (B30) KE DALAM BAHAN BAKAR MINYAK JENIS MINYAK
SOLAR PERIODE 2019
@djebtke 34 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
TITIK SERAH DAN VOLUME B100 UNTUK TRIAL B30 (Lamp.I Kepmen ESDM 227/2019)
No BU BBN Penyuplai Titik Serah
Volume Kepmen Uji
Coba Alokasi B30
(kL)
1PT Cemerlang Energi
Perkasa Jakarta Group 16.511
2PT Wilmar Bioenergi
IndonesiaJakarta Group,
Plaju62.000
3PT Wilmar Nabati
IndonesiaBoyolali 14.450
4 PT SMART Tbk. Jakarta Group 20.140
5PT Tunas Baru
Lampung Plaju, Panjang 27.838
6PT Multi Nabati
SulawesiKasim 6.600
7PT Permata Hijau
Palm Oleo Medan 29.991
8PT Batara Elok
Semesta Terpadu Boyolali 7.225
9PT Sinarmas Bio Energy
Rewulu 16.152
10PT Kutai Refinery
Nusantara TBBM Balikpapan 8.331
209.238TOTAL ALOKASI VOLUME BAHAN BAKAR JENIS
BIODIESEL PADA PT PERTAMINA (PERSERO)
@djebtke 35 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
SOP Trial B30 (hanya Selama Trial)
A. BU BBN B. TRANSPORTASI B100 C. TBBM PERTAMINA E. SPBU PERTAMINA D. TRANSPORTASI B30
a. Pengambilan
sampel B100
b. Uji Water Content
• < 350 YES
• > 350 NO
a. Jenis Transportasi
• Kapal
• Truk
b. Fasilitas
• Material tangki
• Kondisi tangki
(misal: bersinggungan
dengan air atau tidak)
• Fasilitas tangki (misal:
nitrogen blanketing)
c. Waktu Transportasi
• Waktu perjalanan dari
BU BBN ke
Dermaga/TBBM
• Waktu Sandar
• Waktu Bongkar
Uji Water Content B100
• < 450 YES
• > 450 NO
a. Pengambilan Sampel B0,
B100 (penerimaan dan
sebelum diblending) dan B30
(sebelum masuk truk
transportasi B30)
. Uji Water Content B0,
• < 500 YES (dilaporkan)
• > 500 NO
c. Uji Water Content B30,
• < 425 (dilaporkan )
• > 500 NO
d. Waktu Penyimpanan B100
e. Waktu Penyimpanan B30
a. Jenis Transportasi
• Kapal
• Truk
• Pipa
b. Fasilitas
• Material tangki
• Kondisi tangki
(misal:
bersinggungan
dengan air atau
tidak)
• Fasilitas tangki
(misal: nitrogen
blanketing)
c. Waktu Transportasi
• Waktu perjalanan
dari TBBM ke SPBU
• Waktu Bongkar
a. Pengambilan
sampel B30
b. Uji Visual Test
@djebtke 36 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) B100 UNTUK TRIAL B30 (Lamp.III Kepmen ESDM 227/2019)
SATUAN
Min/Max
1 Massa jenis pada 40 °C SNI 7182:2015 850 – 890 kg/m3
mm2/s
(cSt)3 Angka setana SNI 7182:2015 51 Min
Titik nyala (mangkoktertutup)
Residu karbon:- dalam percontoh asli; 0,05
atau- dalam 10 % ampas distilasi
0,3
7 Temperatur distilasi 90% SNI 7182:2015 360 °C, maks
8 Abu tersulfatkan SNI 7182:2015 0,02 %-massa, maks
9 Belerang SNI 7182:2015 10 mg/kg, maks
10 Fosfor SNI 7182:2015 4 mg/kg, maks
11 Angka asam SNI 7182:2015 0,4 mg-KOH/g, maks
12 Gliserol bebas SNI 7182:2015 0,02 %-massa, maks
13 Gliserol total SNI 7182:2015 0,24 %-massa, maks
14 Kadar ester metil SNI 7182:2015 96,5 %-massa, min
15 Angka iodium SNI 7182:2015 115%-massa (g-I2/100 g), maks
Kestabilan oksidasi Periode
induksi metode rancimat;atauPeriode induksi metodepetro oksi
%-massa,maks
18 Warna ASTM D-1500 3 maks
19 Kadar air ASTM D-6304 350 ppm, maks
CFPP (Cold Filter Plugging
Point )
mg/kg,maks
22 Logam II (Ca+Mg) EN 14538 5 mg/kg, maks
ASTM D 2276,ASTM D 5452, ASTM D 6217
menit
Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 °C)
SNI 7182:2015 %-massa, maks
mg/liter, maks23 Total kontaminan 20
PARAMETER UJI METODE UJI PERSYARATANNO
Viskositas kinematik pada 40 °C
EN 14108/14109, EN 14538
°C, maks
21 Logam I (Na+K) 5
17 Monogliserida SNI 7182:2015 0,55
20 ASTM D-6371 15
16
SNI 7182:2015 45
SNI 7182:2015 600
°C, min
5 SNI 7182:2015 Nomor 1
6
2 SNI 7182:2015 2,3 – 6,0
4 SNI 7182:2015 130
@djebtke 37 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
Rencana Jumlah Sampel TBBM (B0) TBBM (B30)
STModa
(Loading)
Moda (Before
Unloading)
ST before
blending
ST before
blending
ST / Moda
after blending
1 Rewulu PT. Sinarmas Bio Energy Marunda, DKI Jakarta Truk 3 1 1 3 3 1 3
2 Medan PT. PHPO Medan, Sumut Pipa 3 1 1 3 3 1 3
3 Balikpapan PT. Kutai Refinery Nusantara Kutai, Kaltim Truk 3 1 1 3 3 1 3
PT. Cemerlang Energi Perkasa Dumai, Riau Kapal 3 3 3 3 3 1 3
PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Dumai, Riau Kapal 3 3 3 3 3 1 3
PT. SMART Tbk. Tarjun, Kalsel Kapal 3 3 3 3 3 1 3
5 Kasim PT. Multi Nabati Sulawesi Bitung, Sulut Kapal 3 3 3 3 3 3
PT. Wilmar Bioenergi Indonesia Dumai, Riau Kapal 3 3 3 3 3 1 3
PT. Tunas Baru Lampung Lampung Kapal 3 3 3 3 3 1 3
7 Panjang PT. Tunas Baru Lampung Lampung Kapal 3 3 3 3 3 1 3
PT. BEST Gresik, Jatim Truk 3 1 1 3 3 1 3
PT. Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Jatim Truk 3 1 1 3 3 1 3
36 26 26 36 36 14 33
4 Plumpang
6 Plaju
No.Titik Serah/TBBM
PertaminaBU BBN Lokasi BU BBN
Jenis Moda
Pengiriman B100
BU BBN (B100)
8 Boyolali
Total Jumlah Sampel207
TBBM (B100)
SPBU
Keterangan : 1. Untuk storage tank : sampel diambil Upper-Middle-Lower masing-masing 1 sampel 2. Untuk moda kapal : running sample dari beberapa container yang diambil secara random 3. Untuk moda truk : diambil secara composite 4. Perkiraan waktu pengiriman sampel per wilayah sebagai berikut :
- Rewulu : 2 hari - Kasim : 14 hari - Plaju : 4 hari - Medan : 5 hari - Panjang : 3 hari - Plumpang : 1 hari - Balikpapan : 7 hari
@djebtke 38 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
ISU DALAM PENERAPAN MANDATORI B30
Perlunya peningkatan infratsruktur penyaluran khususnya infrastruktur jetty, tangki, perpipaan, dan metering system sehingga dapat mengurangi biaya demurage dan roundtrip days (RTD) kapal.
INFRASTRUKTUR
LOGISTIK
Keterbatasan kapal pengangkut FAME dengan volume besar (di atas 5.000 kL)
Mendorong pembangunan industri methanol sebagai komponen penting dalam produksi FAME. Saat ini hanya ada 1 industri methanol di Indonesia, sebagian besar kebutuhan methanol dipenuhi dari impor.
INDUSTRI METHANOL
SPECIFICATION IMPROVEMENT
Pemakaian oxygenated fuels menimbulkan dampak pada mesin, seperti torsi turun, SCF tinggi dan peningkatan perawatan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pada spesifikasi yang ada. Hal ini menyebabkan biaya investasi meningkat.
@djebtke 39 @djebtke www.ebtke.esdm.go.id Ditjen EBTKE
www.esdm.go.id www.ebtke.esdm.go.id
Kementerian ESDM Ditjen EBTKE
Kementerian ESDM Ditjen EBTKE
@kesdm @djebtke
@KementerianESDM @djebtke
@kementerian.esdm