Post on 25-Oct-2015
• Sampah adalah semua limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak berguna atau tidak diinginkan lagi.
• Sampah atau limbah padat mempunyai tiga kategori yang umum yaitu;
1. Sampah perkotaan (municipal waste)2. Sampah Industri (industrial waste)3. Sampah atau Limbah bahan berbahaya
dan beracun (hazardous waste)
Faktor yang mempengaruhi pengelolaan sampahSosial PolitikSosial Budaya Keberadan lahan untuk tempat penampungan
sampahFinansial (keuangan).Keberadaan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM)
Kondisi Pengelolaan Sampah Saat Ini
Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami porsoalan sampah.
Meningkatnya tingkat hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang sampah.
Meningkatnya biaya operasional pengelolaan sampah.
Pengelolaan sampah yang tidak efisien dan tidak benar menimbulkan permasalahan pencemaran udara, tanah, dan air serta menurunnya estetika.
Pengelolaan sampah dimasa yang akan datang perlu memperhatikan berbagai hal seperti:Penyusunan Peraturan daerah (Perda) tentang
pemilahan sampah.Sosialisasi pembentukan kawasan bebas sampah,
seperti misalnya tempat-tempat wisata, pasar, terminal, jalan-jalan protokol, kelurahan, dan lain sebagainya.
Penetapan peringkat kebersihan bagi kawasan-kawasan umum.
Memberikan tekanan kepada para produsen barang-barang dan konsumen untuk berpola produksi dan konsumsi yang lebih ramah lingkungan.
Model Pengelolaan Masalah Sampah Perkotaan Dan Perdesaan
Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pada Pasal 5 UU Pengelolan Lingkungan Hidup No.23 Th.1997, bahwa masyarakat berhak atas Lingkungan hidup yang baik dan sehat. Untuk mendapatkan hak tersebut, pada Pasal 6 dinyatakan bahwa masyarakat dan pengusaha berkewajiban untuk berpartisipasi dalam memelihara kelestarian fungsi lingkungan, mencegah dan menaggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Beberapa pendekatan dan teknologi pengelolaan dan pengolahan sampah yang telah dilaksanakan antara lain adalah :
Teknologi KompostingTeknologi Pembuatan Pupuk KascingPengelolaan sampah mandiriPengelolaan sampah berbasis masyarakat
Reduksi penggunaan bahan bakuReduksi penggunaan bahan baku dilakukan
dengan menganut prinsip konservasi massa yang mana input sama dengan output. Hal ini dilakukan dengan mengefisienkan dan mengoptimalkan suatu proses dalam produksi.
Reduksi kuantitas limbah padatReduksi kuantitas limbah padat dapat
dilakukan dengan beberapa cara:Jumlah bahan yang digunakan dalam pabrik dari
suatu produk dapat direduksi.Umur penggunaan produk ditingkatkanJumlah bahan yang digunakan untuk packaging
dan marketing dari barang dikurangi
Penggunaan kembaliDengan melakukan daur ulang bahan
sampah akan dapat membantu mengurangi limbah padat.
Recovery bahanSejumlah sampah yang terdapat di
perkotaan dan industri cocok untuk direcovery dan penggunaan kembali
Recovery EnergiKarena 70 % sampah adalah bahan
organik yang potensial untuk recovery energi. Energi yang mengandung bahan organik sangat mudah diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan secara mudah
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan limbah perkotaan adalah sbb
Rencana penggunaan lahanKepadatan dan penyebaran pendudukKarakteristik lingkungan fisik, biologi dan
sosial ekonomiKebiasaan masyarakatPeraturan perundang-undangan nasional dan
daerah setempatKarakteristik limbah padatSarana pengumpul, penganngkutan
pengolahan dan pembuanganLokasi pembuangan akhirBiaya yang tersediaRencana tata ruang dan pengembangan kotaIklim dan musim
TEKNIK PEMEROSESAN SAMPAHTeknik pemerosesan sampah bertujuan
untuk:Meningkatkan sistem disposal limbah padatMeperoleh sumber daya (penggunaan kembali
bahan), danMempersiapkan bahan untuk perolehan konversi
dan energiReduksi volume mekanikReduksi volume mekanik adalah faktor yang
paling utama dalam pengembangan operasi sistem manajemen limbah padat. Peralatan mobil dengan mekanisme kompaksi digunakan untuk pengumpulan sampah perkotaan dan untuk meningkatkan umur penggunaan dari landfills. Plastik dan kertas dapat didaur ulang.
Reduksi volume thermal (insinerasi)Volume limbah perkotaan dapat diurangi lebih dari 90% dengan insinerasi.
Keuntungan-Saniter-Lahan diperlukan tidak luas-Dapat dibangun semenarik mungin, sehingga nilai estetika konstruksinya dapat ditampilkan-Dapat penghasilan sampingan-Energi dapat dimanfaatkan Kerugiaan-Biaya operasi tinggi-Harus memiliki teknologi yang dapat mencegah terjadinya pencemaran udara.-Masih ada sisa-sisa pembakaran berupa padatan- padatan kecil.-Jika tidak betul perencanaan lokasi pengelolaan, kemungkinan kendaran pengangkut sampah akan terpusat di dekat insinerator.-Bila karena suatu hal sampah tidak tersedia, tempat pembakaran tidak dapat digunakan untuk tujuan lainnya.
Syarat sifat sampah yang dibutuhkan untuk insinerasi adalah sbb:
-Kadar air 35-55%-Panas pembakaran 955-2150 Kcal/kg-Kadar abu 10-30%Pemisahan komponen secara manualPemilihan pada sumber limbah adalah
cara yang paling positif untuk mencapai penggunaan bahan kembali. Sejumlah dan jenis komponen dapat dipilih, sangat tergantung kepada lokasi dan kesempatan untuk daur ulang dan penjualan kembali.
PEMBUANGAN AKHIR SAMPAHLandfilling adalah metode pembuangan yang terbanyak
digunakan untuk limbah perkotaan; Metode landfarming dan deep well injection telah digunakan untuk limbah industri.
Landfilling dengan limbah padatAspek yang penting dalam implementasi dari sanitary landfill adalah:
-Site selection -Metode landfilling dan operasi -Kejadian Gas dan pelinding landfill-Pergerakan dan kontrol gas dan pelindihan landfill Evaluasi site landfill yang potensial adalah:-Daerah yang tersedia-Jarak -Kondisi tanah dan topografi -Hidrologi air permukaan -Kondisi geologi dan geohidrologi -Kondisi iklim -Kondisi linkungan sosial-Penggunaan akhir site
Pemilihan akhir site biasanya berdasarkan hasil prelimanary site survey, hasil perencanaan teknik dan studi biaya dan pengujian dampak linkungan
Kejadian gas dan pelindihan di landfill Kejadian secara biologi, fisika, kimia bila limbah
padat ditempatkan dalam sanitary landfill sbb:1. Pelapukan biologi dari bahan organik baik
secara aerobik atau anaerobik dengan menghasilkan gas dan cairan.
2. Oksidasi kimia bahan limbah 3. Mengalir gas dari lokasi 4. Pengerakan cairan akibat perbedaan tinggi5. Larut dan melindihnya bahan organik dan
anorganik oleh air keluar dari lokasi6. Pergerakan dan pelarutan bahan oleh perbedan
konsetrasi dan osmosis7. Tidak meratanya penempatan yang disebabkan
konsolidasi bahan