Post on 03-May-2022
i
SKRIPSI
Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan
Siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Menggunakan Metode
Fuzzy Logic (Studi Kasus: PT Pupuk Kujang)
Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Melaksanakan Kewajiban
Studi Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi
Disusun Oleh:
NOVIA ZULFA
1113093000133
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
i
SKRIPSI
Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan
Siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Menggunakan Metode
Fuzzy Logic (Studi Kasus: PT Pupuk Kujang)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Disusun Oleh:
NOVIA ZULFA
1113093000133
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
ii
HALAMAN JUDUL
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMAAN SISWA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC
(STUDI KASUS: PT PUPUK KUJANG)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun oleh:
NOVIA ZULFA
1113093000133
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
iii
RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMAAN SISWA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC
(STUDI KASUS: PT PUPUK KUJANG)
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
NOVIA ZULFA
1113093000133
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Zulfiandri, MMSI Nuryasin, M.Kom
NIP. 19700130 200501 1 003 NIP. 19760715 201101 1 005
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
A'ang Subiyakto, M.Kom., Ph.D
NIP. 19760219 200710 1 002
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi
iv
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Menggunakan Metode
Fuzzy Logic (Studi Kasus: PT Pupuk Kujang)” yang disusun oleh Novia Zulfa,
NIM
Menyetujui,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Sistem Informasi
Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud A'ang Subiyakto, M.Kom., Ph.D
NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 19760219 200710 1 002
Penguji I Penguji II
Nia Kumaladewi, MMSI Evy Nurmiati, MMSI
NIP 19750412 200710 2 002 NIP. 19780215 201411 2 003
Pembimbing I
Menyetujui,
Pembimbing II
Zulfiandri, MMSI Nuryasin, M.Kom
NIP. 19700130 200501 1 003 NIP. 19760715 201101 1 005
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Menggunakan Metode
Fuzzy Logic (Studi Kasus: PT Pupuk Kujang)” yang disusun oleh Novia Zulfa,
NIM 1113093000133 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
pada hari Rabu, tanggal 6 Mei 2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem
Informasi.
v
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI YANG
BERJUDUL “RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMAAN SISWA PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC (STUDI KASUS: PT PUPUK
KUJANG)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Jakarta, 18 Juni 2020
NOVIA ZULFA
1113093000133
vi
ABSTRAK
Novia Zulfa – 1113093000133. Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Penerimaan Siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) Dengan Menggunakan Metode
Fuzzy Logic (Studi Kasus: PT Pupuk Kujang), dibawah bimbingan bapak
Zulfiandri dan bapak Nuryasin.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di
dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Selain itu PKL merupakan
salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh siswa SMK. Proses
pendaftaran dan pengelolaan siswa PKL di PT Pupuk Kujang masih dilakukan
secara manual, terkadang dapat menimbulkan kesalahan data yang disebabkan
oleh faktor kesalahan manusia. tidak adanya penjadwalan tetap program PKL
membuat siswa terus berdatangan setiap harinya untuk mendaftar. terjadinya
penumpukan berkas dari banyak siswa berbeda-beda jurusan yang mendaftar PKL
diwaktu kapan saja tersebut membuat proses yang dilakukan oleh Supervisor
tersebut mengurangi efektivitas dari teknik First In First Out (FIFO) yang
digunakan, seharusnya dapat menempatkan siswa sesuai dengan permintaan dari
pihak departemen. Berdasarkan hal tersebut peneliti membuat Rancang Bangun
Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa PKL Dengan Menggunakan
Metode Fuzzy Logic. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah
sistem informasi pendukung keputusan yang dapat memudahkan pihak
perusahaan dalam menghasilkan rekomendasi siswa PKL. Metode pengumpulan
data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi literatur. Metodologi
pengembangan aplikasi menggunakan Rapid Application Diagram (RAD) dan
pengujian menggunakan black-box testing. Tools untuk pemodelan yaitu Unified
Modelling Language (UML). Bahasa pemograman menggunakan PHP dan
database MySQL. Metode pengambilan keputusan menggunakan fuzzy logic.
Hasil penelitian ini adalah sistem yang mampu melakukan perhitungan SPK dan
menunjukkan hasil perangkingan sehingga dapat menjadi rekomendasi kepada
pihak perusahaan dalam mengambil keputusan.
Kata Kunci: Siswa, Praktek Kerja Lapangan (PKL), Penerimaan, Sistem
Penunjang Keputusan (SPK), Fuzzy Logic, RAD, UML, PHP, Codeigniter,
MySQL.
V Bab + lxi Halaman + 183 Halaman + 88 Gambar + 43 Tabel + Daftar Pustaka +
Lampiran
Pustaka Acuan (43, 2005-2020)
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Tak lupa shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, serta kerabatnya, semoga di akhir zaman nanti kita mendapat syafa’at
dari beliau. Aamiin.
Laporan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam
menyelesaikan program strata satu (S-1) pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Sistem Informasi
dengan judul: “Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Logic (Studi
Kasus: PT Pupuk Kujang)”.
Dalam penyusunan laporan ini peneliti telah mendapat banyak bantuan dan
bimbingan serta semangat dari berbagai pihak. Tanpa bantuan dari berbagai pihak,
tentunya proses penyusunan laporan ini akan terasa sulit untuk diselesaikan. Oleh
karena itu, peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.stud selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
2. Bapak A’ang Subiyakto, M. Kom selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Nida’ul Hasanati, S.T. MMSI selaku Sekretaris Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Bapak Zulfiandri, MMSI selaku dosen pembimbing I yang secara
bijaksana dan kooperatif telah memberikan ilmu dan bimbingan dengan
sabar serta membantu, dan memberi dukungan moral maupun teknis
selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Nuryasin, M. Kom selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu, memberikan ilmu, bimbingan dan dukungan moral maupun
teknis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Pak Agung selaku pembimbing di PT Pupuk Kujang yang telah
mengizinkan peneliti menjadikan instansi tersebut menjadi studi kasus,
khususnya pada Dept. PPSDM. Terima kasih telah membantu peneliti
dalam proses penelitian.
7. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmu pengetahun selama perkuliahan.
8. Kedua orang tua tercinta Ayah Idad Musadad dan Umi Imas Maslia Hayati
serta Teteh Nabila Zahra dan Adik M. Raihan Al-Kautsar, Terima kasih
atas do’a, perhatian, semangat, dukungan, kasih sayang dan motivasi yang
diberikan kepada peneliti dalam melakukan setiap pekerjaan.
ix
9. Baki, Ciro, Batman, Robbin, Iis, Boni, Bencok dan semua kucing
kesayangan yang silih waktu berganti menemani peneliti mengerjakan
skripsi.
10. Seluruh teman-teman Sistem Informasi 2013 yang telah mewarnai dunia
perkuliahan peneliti, terima kasih untuk segala kenangannya, dan juga
semangat yang diberikan kepada peneliti
11. Seluruh pihak yang terkait dan banyak berjasa dalam proses penyelesaian
laporan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa terima kasih sedikitpun dari peneliti
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna sehingga saran dan kritik sangat
diharapkan untuk dapat disampaikan melalui novia.zulfa13@mhs.uinjkt.ac.id
Akhir kata, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat dan
sekaligus menambah ilmu bagi penulis dan bagi yang membacanya. Aamiin Yaa
Rabbal ‘Alamin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, April 2020
Novia Zulfa
1113093000133
x
DAFTAR ISI
COVER SKRIPSI .................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ 6
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
1.7 Metodologi Penelitian ................................................................................... 9
1.8 Sistematika Penulisan .................................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 13
2.1 Program Praktek Kerja Lapangan ............................................................... 13
2.1.1 Pengertian Praktek Kerja Lapangan (PKL) .......................................... 13
2.1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan ........................................................... 14
2.2 Konsep Sistem Informasi ............................................................................ 15
2.2.1 Model Pengembangan Sistem Rapid Application Development .......... 17
xi
2.2.2 Model Pengembangan Sistem Waterfall .............................................. 20
2.2.3 Unified Modelling Language (UML) .................................................. 23
2.2.4 Basis Data (Database) .......................................................................... 31
2.2.5 Pengujian Sistem .................................................................................. 33
2.2.6 Tools Pengembangan Sistem ................................................................ 35
2.3 Konsep Sistem Pendukung Keputusan ........................................................ 36
2.3.1 Pengertian Keputusan ........................................................................... 36
2.3.2 Jenis-Jenis Keputusan ........................................................................... 37
2.3.3 Tahapan Pengambilan Keputusan......................................................... 38
2.3.4 Definisi Sistem Pendukung Keputusan ................................................ 39
2.3.5 Alasan SPK Diperlukan ........................................................................ 40
2.3.6 Komponen Sistem Pendukung Keputusan ........................................... 40
2.3.7 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan ........................................ 41
2.4 Metode Perhitungan SPK ............................................................................ 41
2.4.1 Fuzzy Logic ........................................................................................... 41
2.4.2 Variable Linguistic ............................................................................... 43
2.4.3 Fungsi Keanggotaan (Membership Functions) ..................................... 44
2.4.4 Fuzzifikasi ............................................................................................. 45
2.4.5 Defuzzifikasi .......................................................................................... 46
2.4.6 AHP (Analytical Hierarcy Process) ..................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 51
3.1 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 51
3.1.1 Observasi .............................................................................................. 51
3.1.2 Wawancara ........................................................................................... 51
3.1.3 Studi Literatur ....................................................................................... 52
3.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 64
xii
3.2.1 Tahap Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning) ..................... 64
3.2.2 Tahap Perancangan (Workshop Design) ............................................... 65
3.2.3 Tahap Implementasi (fase implementation).......................................... 68
3.3 Kerangka Berpikir Penelitian ...................................................................... 70
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 71
4.1 Requirement Planning Phase ...................................................................... 71
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 71
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ....................................................................... 80
4.1.3 Identifikasi masalah sistem berjalan ..................................................... 82
4.1.4 Analisis Sistem Usulan ......................................................................... 83
4.1.5 Analisis Kriteria SPK ........................................................................... 85
4.1.6 Model Perhitungan SPK ....................................................................... 87
4.2 Workshop Design ........................................................................................ 93
4.2.1 Desain Sistem ....................................................................................... 93
4.2.2 Desain Sistem...................................................................................... 139
4.2.3 Desain Interface .................................................................................. 154
4.3 Implementation .......................................................................................... 170
4.3.1 Pembangunan Aplikasi ....................................................................... 170
4.3.2 Black Box Testing ............................................................................... 171
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 175
5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 175
5.2 Saran .......................................................................................................... 176
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 177
LAMPIRAN ..................................................................................................... xxvi
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model RAD ....................................................................................... 17
Gambar 2.2 Model Waterfall ................................................................................ 20
Gambar 2.3 Waterfall aplikasi .............................................................................. 22
Gambar 2.4 Contoh use case diagram sistem perpustakaan ................................. 25
Gambar 2.5 Contoh activity diagram .................................................................... 26
Gambar 2.6 Contoh sequence diagram mengelola data anggota .......................... 27
Gambar 2.7 Contoh class diagram sistem perpustakaan ...................................... 28
Gambar 2.8 Contoh component diagram .............................................................. 29
Gambar 2.9 Contoh deployment diagram ............................................................ 31
Gambar 2.10 Proses pengambilan keputusan ....................................................... 39
Gambar 2.11 Algoritma tahapan Fuzzy logic (Utama, 2017) ............................... 42
Gambar 2.12 Contoh fungsi keanggotaan (Utama et al., 2017) ............................ 45
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian………………………………………………..70
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi divisi PPSDM…………………………………74
Gambar 4. 2 Rich Picture Sistem berjalan ............................................................ 80
Gambar 4. 3 Rich Picture Sistem Usulan ............................................................. 83
Gambar 4. 4 Triangular Fuzzy Membership Function ......................................... 87
Gambar 4. 5 Triangular Fuzzy Membership Function ......................................... 89
Gambar 4. 6 sample perhitungan model SPK ....................................................... 92
Gambar 4. 7 Use case diagram ............................................................................. 96
Gambar 4. 8 Activity Diagram Kelola Data User................................................ 108
Gambar 4. 9 Activity Diagram Login .................................................................. 109
Gambar 4. 10 Activity Diagram Logout .............................................................. 109
Gambar 4. 11 Activity Diagram Change Password ............................................ 110
Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Berita .................................................... 110
Gambar 4. 13 Activity Diagram Permintaan Siswa PKL .................................... 111
Gambar 4. 14 Activity Diagram Daftar PKL ....................................................... 111
Gambar 4. 15 Activity Diagram Validasi berkas PKL ........................................ 112
Gambar 4. 16 Activity Diagram menyetujui permintaan siswa PKL .................. 112
Gambar 4. 17 Activity Diagram perhitungan SPK .............................................. 113
Gambar 4. 18 Activity Diagram verifikasi perhitungan ...................................... 113
Gambar 4. 19 Activity Diagram Umumkan Siswa PKL ..................................... 114
Gambar 4. 20 Activity Diagram upload Laporan PKL........................................ 114
Gambar 4. 21 Activity Diagram penilaian PKL .................................................. 115
Gambar 4. 22 Activity Diagram unduh sertifikat ................................................ 115
Gambar 4. 23 Activity Diagram Laporan siswa PKL .......................................... 116
Gambar 4. 24 Sequence Diagram Login ............................................................. 117
………………………………….……………..70
……………………………….…74
xiv
Gambar 4. 25 Sequence Diagram Logout ........................................................... 117
Gambar 4. 26 Sequence Diagram Change Password ......................................... 118
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Manajemen User ........................................... 118
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Permintaan Siswa PKL ................................. 119
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Menyetujui permintaan siswa PKL ............... 119
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Daftar PKL .................................................... 120
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Validasi berkas PKL ..................................... 120
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Perhitungan SPK ........................................... 121
Gambar 4. 33 Sequence Diagram Verifikasi perhitungan................................... 121
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Umumkan siswa lolos PKL .......................... 122
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Upload laporan PKL ..................................... 122
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Penilaian PKL ............................................... 122
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Laporan Siswa PKL ...................................... 123
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Unduh Sertifikat ............................................ 123
Gambar 4. 39 component diagram ...................................................................... 124
Gambar 4. 40 deployment diagram ..................................................................... 124
Gambar 4. 41 Class Diagram .............................................................................. 130
Gambar 4. 42 Tahap 2NF .................................................................................... 137
Gambar 4. 43 Tahap 3NF .................................................................................... 138
Gambar 4. 44 Skema Database........................................................................... 139
Gambar 4. 45 desain interface homepage ........................................................... 154
Gambar 4. 46 desain interface pendaftaran ........................................................ 155
Gambar 4. 47 desain interface login ................................................................... 156
Gambar 4. 48 desain interface home ................................................................... 156
Gambar 4. 49 desain interface manajemen user ................................................. 157
Gambar 4. 50 desain interface detail user .......................................................... 157
Gambar 4. 51 desain interface edit user ............................................................. 158
Gambar 4. 52 desain interface hapus user .......................................................... 158
Gambar 4. 53 desain interface homepage spv .................................................... 159
Gambar 4. 54 desain interface data siswa untuk validasi data............................ 159
Gambar 4. 55 desain interface detail data siswa untuk validasi ......................... 160
Gambar 4. 56 desain interface sebelum perhitungan .......................................... 160
Gambar 4. 57 desain interface sesudah perhitungan%umumkan siswa lolos pkl161
Gambar 4. 58 desain interface permintaan siswa pkl dari pihak dept. ............... 161
Gambar 4. 59 desain interface daftar siswa pkl (laporan) .................................. 162
Gambar 4. 60 desain interface kelola berita ....................................................... 162
Gambar 4. 61 desain interface homepage manager ppsdm ................................ 163
Gambar 4. 62 desain interface verifikasi perhitungan ....................................... 163
Gambar 4. 63 desain interface daftar siswa pkl (laporan) .................................. 164
Gambar 4. 64 desain interface homepage manager dept. ................................... 164
xv
Gambar 4. 65 desain interface menyetujui permintaan PKL .............................. 165
Gambar 4. 66 desain interface daftar siswa pkl (laporan) .................................. 165
Gambar 4. 67 desain interface homepage ........................................................... 166
Gambar 4. 68 desain interface permintaan siswa PKL ....................................... 166
Gambar 4. 69 desain interface permintaan siswa PKL ....................................... 167
Gambar 4. 70 desain interface penilaian siswa PKL .......................................... 167
Gambar 4. 71 desain interface penilaian siswa PKL .......................................... 168
Gambar 4. 72 desain interface daftar siswa pkl (laporan) .................................. 168
Gambar 4. 73 desain interface homepage ........................................................... 169
Gambar 4. 74 desain interface upload laporan PKL ........................................... 169
Gambar 4. 75 desain interface sertifikat ............................................................. 170
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Studi Literatur ....................................................................................... 54
Tabel 4.1 Penilaian Kriteria Prestasi Non-Akademik ........................................... 86
Tabel 4.2 Identifikasi aktor ................................................................................... 93
Tabel 4.3 Identifikasi user ..................................................................................... 94
Tabel 4.4 Narasi Use Case Kelola Data User ....................................................... 97
Tabel 4.5 Narasi Use Case login ........................................................................... 98
Tabel 4.6 Narasi Use Case logout ......................................................................... 98
Tabel 4.7 Narasi Use Case Change Password ...................................................... 99
Tabel 4.8 Narasi Use Case Permintaan Siswa PKL ........................................... 100
Tabel 4.9 Narasi Use Case Menyetujui Permintaan Siswa PKL ........................ 101
Tabel 4.10 Narasi Use Case Daftar PKL ............................................................ 101
Tabel 4.11 Narasi Use Case validasi data siswa ................................................. 102
Tabel 4.12 Narasi Use Case perhitungan SPK ................................................... 103
Tabel 4.13 Narasi Use Case Verifikasi Perhitungan........................................... 103
Tabel 4.14 Narasi Use Case Umumkan Siswa Lolos PKL ................................. 104
Tabel 4.15 Narasi Use Case Upload laporan PKL ............................................. 104
Tabel 4.16 Narasi Use Case penilaian PKL ........................................................ 105
Tabel 4.17 Narasi Use Case Unduh Sertifikat .................................................... 106
Tabel 4.18 Narasi Use Case Laporan Siswa PKL .............................................. 106
Tabel 4.19 Gambaran Objek Potensial ............................................................... 125
Tabel 4.20 Analisis Objek Potensial ................................................................... 126
Tabel 4.21 Objek Potensial Yang Diusulkan ...................................................... 129
Tabel 4.22 Tahap UNF ....................................................................................... 131
Tabel 4.23 Tahap 1NF ........................................................................................ 133
Tabel 4.24 Spesifikasi database level user ......................................................... 140
Tabel 4.25 Spesifikasi database user .................................................................. 140
Tabel 4.26 Spesifikasi database Divisi ............................................................... 141
Tabel 4.27 Spesifikasi database permintaan siswa PKL .................................... 142
Tabel 4.28 Spesifikasi database siswa ................................................................ 143
Tabel 4.29 Spesifikasi database Pegawai ........................................................... 147
Tabel 4.30 Spesifikasi database Penilaian .......................................................... 148
Tabel 4.31 Spesifikasi database Status ............................................................... 150
Tabel 4.32 Spesifikasi database Jurusan ............................................................ 150
Tabel 4.33 Spesifikasi database Hitung SPK ..................................................... 151
Tabel 4.34 Spesifikasi database m_kedisiplinan ................................................ 152
Tabel 4.35 Spesifikasi database m_ sertifikat .................................................... 153
Tabel 4.36 Spesifikasi database Periode ............................................................ 153
xvii
Tabel 4.37 Pengujian level admin ....................................................................... 171
Tabel 4.38 Pengujian level Supervisor PPSDM ................................................. 171
Tabel 4.39 Pengujian Manager PPSDM ............................................................. 172
Tabel 4.40 Pengujian Level Siswa ...................................................................... 173
Tabel 4.41 Pengujian Level Manager Dept. ....................................................... 173
Tabel 4.42 Pengujian Level Pihak Dept. ............................................................. 174
xviii
DAFTAR SIMBOL
Simbol Use Case Diagram (Rosa & Shalahuddin, 2011)
No. Nama Simbol Keterangan
1. Aktor (Actor)
Aktor adalah orang, proses, atau
sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat,
jadi meskipun simbol dari aktor
adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang.
biasanya penamaan aktor dinamakan
menggunakan kata benda di awal
frase nama aktor
2. Use Case
Use case adalah fungsionalitas yang
disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit
atau aktor. biasanya use case
diberikan penamaan dengan
menggunakan kata kerja di awal
frase nama use case
3.
Asosiasi
(Association)
Asosiasi adalah komunikasi antara
aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case diagram
atau use case yang memiliki interaksi
Nama Use Case
xix
dengan aktor. Asosiasi merupakan
simbol yang digunakan untuk
menghubungkan link antar elemen.
4.
Generalisasi
(Generalization)
Hubungan generalisasi dan
spesialisasi (umum - khusus) antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu merupakan fungsi yang
lebih umum dari lainnya. Arah panah
mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya (umum)
5.
Ekstensi (Extend) <<extend>>
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang
ditambahkan dapat berdiri sendiri
meski tanpa use case tambahan itu.
arah panah mengarah pada use case
yang ditambahkan
6. Include
<<include>>
Relasi use case adalah tambahan ke
sebuah use case dimana use case
yang ditambahkan membutuhkan use
case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat
dijalankan use case ini. arah panah
include mengarah pada use case yang
xx
dipakai (dibutuhkan) atau mengarah
pada use case tambahan.
Simbol Activity Diagram (Rosa & Shalahuddin, 2011)
No. Nama Simbol Keterangan
1. Status Awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
2.
Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata
kerja
3.
Percabangan
(Decision)
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu
4.
Penggabungan
(Join)
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungkan menjadi
satu
5.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem,
sebuah diagram aktivitas memiliki
sebuah status akhir
6.
Swimlane
Swimlane memisahkan organisasi bisnis
yang bertanggung jawab terhadap
aktivitas yang terjadi
Nama Swimlane
Aktivitas
xxi
Simbol Sequence Diagram (Rosa & Shalahuddin, 2011)
No. Nama Simbol Keterangan
1. Aktor (Actor)
Aktor yang memperlihatkan sebuah
entitas yang terdapat diluar dari
sistem serta dapat berinteraksi baik
dengan sistem. Aktor ini dapat
berinteraksi baik dengan perangkat
lunak maupun dengan perangkat
keras.
2.
Garis hidup
(Lifeline)
Lifeline digambarkan dengan gambar
garis putus-putus dari atas ke bawah,
simbol ini digunakan untuk
menunjukan eksekusi sebuah objek
dalam sequence. Dalam kata lain
lifeline ini message dikirim dan
diterima serta aktivasinya.
3. Objek
menyatakan objek yang berinteraksi
pesan
4. Waktu aktif
menyatakan objek dalam keadaan
aktif dan berinteraksi pesan
5. create
<<Create>>()
Menyatakan suatu objek membuat
objek yang lain, arah panah
mengarah pada objek yang dibuat
nama objek : nama kelas
xxii
6. call
1 : nama_metode()
Menyatakan suatu objek memanggil
operasi/metode yang ada pada objek
lain atau dirinya sendiri
7. return
1 : keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang
telah menjalankan suatu operasi atau
metode menghasilkan suatu
kembalian ke ojek tertentu, arah
panah mengarah pada objek yang
menerima kembalian
8. destroy
<<destroy>>
Menyatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah
mengarah pada objek yang diakhiri,
sebaiknya jika ada create maka ada
destroy
Simbol Class Diagram (Rosa & Shalahuddin, 2011)
No. Nama Simbol Keterangan
1. Kelas (Class)
nama_kelas
+atribut
+operasi()
kelas pada struktur sistem
2.
Antarmuka
(Interface)
nama_interface
sama dengan konsep interface dalam
pemrograman berorientasi objek
3. Association Relasi antar kelas dengan makna
xxiii
umum, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
4.
Relasi berarah
(Directed
association)
relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
5. Generalization
Relasi antar kelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi (umum
khusus)
6.
Kebergantungan
(Dependency)
Relasi antar kelas dengan makna
kebergantungan antar kelas
7.
Agregasi
(Agregation)
Relasi antar kelas dengan makna
semua bagian (whole-part)
xxiv
Simbol Component Diagram (Rosa & Shalahuddin, 2011)
No. Nama Simbol Keterangan
1. Package
Package adalah sebuah simbol yang
digunakan untuk mewadahi komponen
2. Ketergantungan
Simbol yang menggambarkan sebuah
ketergantungan antar komponen, satu
komponen dengan yang lainnya. Arah
panah dalam simbol tersebut diarahkan
pada komponen yang digunakan.
Simbol Deployment Diagram (Rosa & Shalahuddin, 2011)
No. Nama Simbol Keterangan
1.
Package
Package adalah sebuah simbol yang
digunakan untuk mewadahi komponen
2.
Node
Node biasanya mengacu pada
hardware, perangkat lunak yang tidak
dibuat sendiri (software). Jika didalam
node disertai komponen untuk
mengkonsistenkan rancangan maka
komponen yang diikutsertakan harus
sesuai dengan komponen yang telah
didefinisikan sebelunya pada diagram
Package
Package
xxv
komponen.
3. Ketergantungan
Merupakan kebergantungan antar node,
arah panah mengarah pada node yang
dipakai.
4. Link
Merupakan relasi dari node
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi dari waktu ke waktu mengalami
perubahan yang sangat signifikan seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Perubahan dan perkembangan teknologi dan sistem informasi yang
maju semakin banyak dibutuhkan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan
manusia di berbagai bidang.
Dengan semakin berkembangnya zaman, perubahan dan dinamika
masyarakat semakin cepat, aktivitas manusia semakin berkembang terutama
dalam mengelola informasi. Teknologi informasi adalah salah satu contoh
yang dapat membantu mempermudah aktivitas manusia dalam mengelolah
data serta menyajikan informasi yang berkualitas, cepat dan akurat.
Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia kerja
menuntut perusahaan/instansi untuk meningkatkan kualitas di segala bidang.
sering dijumpai seorang lulusan baru sebuah Sekolah yang mengalami
kesulitan dalam menghadapi kenyataan di lapangan kerja. Hal ini disebabkan
kurang siapnya lulusan tersebut dalam menghadapi kondisi kerja di lapangan
yang belum pernah mereka alami sebelumnya dan semua dianggap hal baru
dan berbeda dengan yang didapat di bangku sekolah. Dalam kegiatan ini siswa
dihadapkan pada kerja nyata yang harus disesuaikan dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dikuasainya dan diharapkan dapat bekerja dengan terampil,
2
disiplin, kreatif, dan jujur sesuai dengan pekerjaan yang dihadapinya. (Arifin,
2014).
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Selain itu PKL merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib diikuti
oleh seluruh siswa SMK. Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan
bidang keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang
sesungguhnya, maka PKL diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengaplikasikan ilmunya baik teori maupun praktek yang telah
diperoleh saat sekolah dalam praktek nyata di lapangan. beberapa
perusahaan/instansi menerapkan kebijakan jika peserta PKL terpilih bisa
mendapat offering khusus untuk bisa langsung bekerja termasuk di PT Pupuk
Kujang
Sistem Penunjang Keputusan (SPK) merupakan suatu sistem informasi
yang dibangun untuk dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan SPK bukan untuk
menentukan hasil akhir, tetapi untuk menjadi sarana penunjang dalam
membuat keputusan (Irianto, 2017). SPK dapat melakukan perhitungan secara
matematis dengan memperhitungkan segala kriteria yang mendukung
pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat, dan mempermudah
proses pengambilan keputusan (Kirom dkk, 2012). Selama ini, sudah ada
3
beberapa penelitian yang mengkaji tentang sistem yang memudahkan
pengambil keputusan dalam menentukan siswa yang terkait penerimaan siswa
PKL, di antaranya ada (Ilham, 2017) yang membangun Sistem Pendukung
Keputusan Kelompok Pemilihan Tempat PKL Mahasiswa dengan
Menggunakan Metode AHP dan Borda, Aplikasi Pendukung Keputusan yang
dapat membantu pihak HRD dalam proses seleksi Calon PKL (Telkom
Polytechnic,2016) Sistem Informasi Internship Management Application
System (Imas) Berbasis Web Pada PT GMF Aeroasia Cengkareng, (Ariessanti,
2016)
PT Pupuk Kujang merupakan produsen pupuk urea, NPK, organik dan
industri kimia lainnya yang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat. Dalam
membantu dan mendukung bidang pendidikan di Indonesia, PT Pupuk Kujang
membuka program praktek kerja lapangan untuk seluruh siswa di Indonesia
yang sudah diatur dalam Standar Operasional Perusahaan (SOP) sehingga para
siswa peserta PKL dapat mengembangkan kemampuan akademik yang sudah
didapatkan di sekolah dapat diimplementasikan guna mendapatkan
pengalaman langsung dalam dunia kerja. PT Pupuk Kujang mempunyai 35
Departemen (Dept.) dari keseluruhan gedung yang berbeda-beda, di setiap
departemen tersebut tentulah berbeda-beda jenis pekerjaannya khususnya pada
departemen Pengembangan dan Permberdayaan Sumber Daya Manusia
(PPSDM) yang salah satu fungsinya memproses PKL/riset dari SLTA dan
memproses penerimaan kunjungan dari suatu lembaga. calon siswa peserta
PKL dapat menyalurkan kompetensi keahlian yang dikuasainya dengan terjun
4
langsung ke lapangan kerja sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dikuasainya.
Proses pendaftaran yang berjalan pada PT Pupuk Kujang yaitu calon
siswa peserta PKL datang ke Supervisor Dept. PPSDM PT Pupuk Kujang.
Dalam setiap harinya rata-rata dokumen pendaftaran calon peserta PKL masuk
sebanyak 30 berkas, hal itu disebabkan karena pembukaan pendaftaran
program PKL tidak ditentukan waktunya, sehingga diwaktu kapanpun calon
siswa peserta PKL bisa datang langsung untuk mendaftarkan diri. dari 35
departemen yang ada, semua departemen membutuhkan siswa peserta PKL
yang permintaannya hampir selalu ada setiap hari, Supervisor Dept. PPSDM
menggunakan teknik First In First Out (FIFO) untuk penempatan masing-
masing siswa peserta PKL dimana calon siswa peserta PKL yang masuk
terlebih dahulu akan diproses terlebih dahulu. tujuannya menggunakan teknik
FIFO karena agar masing – masing dokumen calon siswa peserta PKL tidak
menumpuk terlalu lama dan menghindari batas waktu yang habis karena masa
PKL siswa berakhir. Namun proses tidak berjalan sesuai tujuan, dampak yang
terjadi adalah banyaknya siswa peserta PKL salah penempatan karena tidak
sesuai dengan jurusan dan konsentrasi, terjadinya penumpukan berkas dari
banyak siswa berbeda-beda jurusan yang mendaftar PKL diwaktu kapan saja
tersebut membuat proses yang dilakukan oleh Supervisor tersebut mengurangi
efektivitas dari teknik FIFO. Sehingga kurang terbantunya pekerjaan dari
setiap departemen dari kehadiran siswa peserta PKL dan mereka tidak bisa
menggunakan kemampuan yang dimilikinya secara optimal di lapangan kerja.
5
Permintaan departemen yang seharusnya pertiga bulan dan bisa menjadi per
minggu karena pengunduran diri dari siswa yang salah penempatan jurusan
tersebut di waktu PKL yang sedang berjalan menyebabkan permintaan dari
departemen menjadi tidak rutin, jumlah maksimal permintaan dari departemen
adalah 10 siswa peserta PKL dan Lama PKL yang wajib dilakukan oleh siswa
adalah 3 bulan untuk setiap Departemennya, permintaan departemen di waktu
yang singkat namun untuk penerimaan membutuhkan waktu yang cukup lama
karena Supervisor Dept. PPSDM harus menyesuaikan berdasarkan berkas
calon siswa peserta PKL yang awal masuk dengan bertambahnya berkas calon
siswa peserta PKL setiap harinya. Proses yang selama ini berjalan juga belum
mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti bidang keahlian, dan kriteria lain
yang bisa dipertimbangkan dalam menentukan proses seleksi.
Belum adanya metode penilaian dan penyeleksian yang baku,
menjadikan metode SPK sangat dibutuhkan untuk memproses kriteria-kriteria
yang diusulkan menjadi bahan acuan pengambilan keputusan. Oleh sebab itu,
untuk menghasilkan sebuah keputusan yang baik dan juga dapat
dipertanggung jawabkan dalam penyeleksian calon siswa peserta PKL,
peneliti akan membangun sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) untuk
membantu dalam memudahkan pihak perusahaan dalam menghasilkan
keputusan siswa PKL dengan judul “Rancang Bangun Sistem Pendukung
Keputusan Penerimaan Siswa Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Menggunakan Metode Fuzzy Logic (Studi Kasus: PT Pupuk Kujang
Cikampek)”
6
1.2 Identifikasi Masalah
1. belum adanya waktu periode pendaftaran secara pasti menyebabkan jumlah
pendaftar besar dan tingkat kompleksitas proses menjadi tinggi
2. Penyerahan berkas persayaratan PKL selama ini selalu diserahkan
secarahard copy sehingga bisa terjadi kemungkinan data rusak/hilang dan
pengelolaan data siswa PKL kurang terorganisir dengan baik
3. Penerimaan siswa peserta PKL yang menggunakan teknik FIFO
mengakibatkan penempatan posisi siswa PKL di Departemen sering tidak
sesuai dengan bidang konsentrasinya dan Pihak Departemen sering
mengeluhkan hal tersebut
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijabarkan, maka rumusan
masalah yang dapat diangkat pada penelitian ini adalah “Bagaimana
merancang dan membangun sistem pendukung keputusan penerimaan siswa
praktek kerja lapangan (PKL) menggunakan metode fuzzy logic pada PT
Pupuk Kujang yang dapat memudahkan proses pendaftaran pkl hingga
penilaian, memberikan otomasi dalam pelaporan, serta simplifikasi dalam
pendataan dan memudahkan supervisor dept. PPSDM dalam pengambilan
keputusan?”.
1.4 Batasan Masalah
Untuk lebih memperjelas tahap penelitian yang sesuai dengan judul,
peneliti memberikan batasan masalah pada:
7
1. Sistem ini menghasilkan rekomendasi siswa dari hasil perhitungan
SPK yang akan melaksanakan PKL dari setiap permintaan pihak Dept.
hingga siswa mendapat sertifikat bukti keikutsertaan PKL di PT Pupuk
Kujang
2. Data yang akan diproses adalah data siswa yang telah melakukan
pendaftaran PKL secara online di web PT Pupuk Kujang
3. Pengguna dari sistem ini adalah siswa yang berencana akan
melaksanakan PKL di PT pupuk Kujang dimana pihak Dept. yang
melakukan permintaan siswa PKL lalu Manager Dept. Menyetujui
Permintaan tersebut kemudian Supervisor (Spv) melakukan validasi
berkas PKL kemudian diproses perhitungkan menggunakan Fuzzy
Logic setelah itu Manager PPSDM memverifikasi hasil data tersebut.
4. Penelitian dilakukan di PT Pupuk Kujang Cikampek Dept. PPSDM
5. Metode fuzzy logic digunakan sebagai dasar perhitungan untuk
pengambilan keputusan dalam menentukan siswa yang akan
melaksanakan PKL
6. Parameter yang dibahas ada 4 yaitu Lokasi Rumah, Nilai Rapor,
Sertifikat dan Kedisiplinan
7. Tidak membahas keamanan data, keamanan jaringan dan maintenance
sistem.
8. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid
Application Development (RAD) dan menggunakan tools Unified
Modeling Language (UML) dalam merancang sistem
8
9. Aplikasi berbasis web menggunakan bahasa PHP, database MySQL
dan uji coba aplikasi menggunakan black box testing.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun
sistem pendukung keputusan penerimaan siswa PKL di PT Pupuk Kujang
untuk:
1. mengetahui cara merancang dan membangun sistem informasi
pendukung keputusan yang dapat digunakan dalam proses seleksi
penerimaan siswa PKL sehingga memudahkan Supervisor dalam
pengambilan keputusan siswa yang akan melaksanakan PKL
2. Memudahkan proses penerimaan dan pengorganisasian siswa PKL
pada lingkungan kerja PT Pupuk Kujang
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah:
a. Bagi Peneliti
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Untuk mempraktekan secara langsung dan meningkatkan ilmu-ilmu
yang telah didapatkan diperkuliahan.
9
3. Untuk mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di
dunia kerja serta membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah
yang sebenarnya.
b. Bagi Universitas
1. Mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam penguasaan
materi yang didapat dalam perkuliahan.
2. Mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam penerapan
ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
3. Menjadi literatur atau referensi bagi peneliti selanjutnya dalam
memahami konsep sistem pendukung keputusan, khusunya dalam
penerimaan siswa PKL.
c. Bagi PT Pupuk Kujang
1. Merubah proses penerimaan dan pengorganisasian siswa PKL pada
lingkungan kerja PT Pupuk Kujang yang manual menjadi proses
yang terotomatisasi
2. Tersedianya alat bantu untuk mengolah data siswa PKL
3. Memberi rekomendasi siswa terbaik sesuai kriteria yang telah
ditentukan yang akan melaksanakan PKL dengan metode fuzzy
logic
4. Referensi untuk penelitian selanjutnya dibidang kajian
perancangan sistem pendukung keputusan penerimaan siswa PKL
1.7 Metodologi Penelitian
a. Metode Pengumpulan Data
10
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan
observasi untuk mengumpulkan data primer dan dokumen untuk
mengumpulkan data sekunder (Widi, 2010). Wawancara adalah suatu cara
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung
dari orang atau masyarakat. Observasi adalah suatu cara pengumpulan data
yang sangat bermanfaat, sistematik, dan selektif dalam mengamati dan
mendengarkan interaksi atau fenomena yang terjadi. Untuk melengkapi
data penelitian, maka metode pengumpulan data sekunder dibutuhkan
dengan cara mengambil data dari sumber-sumber seperti publikasi
lembaga, penelitian terdahulu, laporan atau catatan pribadi, media massa,
dan lain sebagainya yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.
b. Model Pengembangan Sistem
Model pembangunan aplikasi sistem informasi pendukung
keputusan penerimaan siswa PKL ini menggunakan model Rapid
Application Development (RAD). RAD adalah pendekatan pengembangan
sistem berbasis objek yang termasuk metode dalam pengembangan selain
itu juga termasuk dalam alat perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2010).
Model RAD terdiri dari tiga fase yang melibatkan pengguna dan
analis dalam penilaian, perancangan dan implementasi, yakni:
1. Tahap Perencanaan Kebutuhan
Dalam tahap ini pengguna dan analis bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan dari sistem dan kebutuhan informasi yang
timbul dari tujuan tersebut. Tahap ini bertujuan untuk memecahkan
11
masalah bisnis. Meskipun teknologi informasi dan sistem dapat
mendorong beberapa solusi yang diusulkan, tetapi fokusnya tetap
untuk mencapai tujuan bisnis.
2. Tahap RAD Workshop Design
Tahap RAD Workshop Design adalah tahap perancangan dan
penyaringan yang terbaik yang dapat dicirikan sebagai sebuah
workshop. Selama RAD workshop design, pengguna menanggapi
prototype kerja yang sebenarnya dan analis memperbaiki modul yang
dirancang berdasarkan tanggapan pengguna.
3. Tahap Implementasi
Setelah prototype sistem disetujui oleh pengguna, maka sistem
dibuat dan disempurnakan, kemudian sistem yang baru diuji dan
diperkenalkan kepada organisasi.
1.8 Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penyusunan laporan ini, penulis akan melakukan
pembahasan dengan membagi ke dalam lima bab yang secara singkat
diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian
manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
12
Pada bab ini menguraikan teori yang terkait dengan rancang
bangun, sistem informasi, sistem pendukung keputusan, Pengertian
PKL dan tujuannya, fuzzy logic, Unified Modelling Language,
model pengembangan sistem, metode penelitian, metode
pengumpulan data, basis data, black box testing, studi litertur
sejenis, PHP, MySQL, XAMPP dan phpMyAdmin.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan metode pengumpulan data dan metode
perancangan sistem yang digunakan selama penelitian. Penjelasan
yang terkait merupakan tahap dan kegiatan dalam penelitian
selama berlangsung.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai proses yang terjadi di perusahaan,
analisis sistem usulan, langkah penerapan penggunaan metode
fuzzy logic, desain proses sistem, desain database, dan desain
interface, dan implementasi sistem.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi mengenai garis besar kesimpulan yang dibuat oleh
peneliti dan saran-saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih
lanjut agar tercipta hasil yang lebih baik.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Program Praktek Kerja Lapangan
2.1.1 Pengertian Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan
di sekolah/kampus dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk
mencapai tingkat keahlian tertentu. Selain itu PKL merupakan salah
satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh
siswa/mahasiswa pada program studi tertentu.
PKL merupakan wadah pelatihan profesionalisme siswa yaitu
dengan proses penguasaan keterampilan melalui bekerja langsung di
lapangan kerja. Kreatifitas dan inisiatif dalam bekerja di industri akan
melatih siswa mengembangkan ide-idenya, semakin kreatif dan
berinisiatif, karena dalam berwirausaha dituntut kreatifitas dan inisiatif
yang tinggi dalam menghadapi persaingan di dunia industri.
Faktor eksternal yang menunjang keberhasilan penguasaan
kompetensi keahlian di SMK salah satunya adalah program PKL.
Program pembelajaran di industri ini akan mengantarkan siswanya
mengenal jenis pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Melalui penghayatan dalam program praktek kerja lapangan, siswa
akan memperoleh pengalaman bernilai yang akan berpengaruh secara
14
positif yang akhirnya akan membantu meningkatkan kompetensi
sesuai bidang keahliannya (Nolker, 1983).
Pendidikan Sistem mulai diberlakukan di Indonesia
berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan
kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK
edisi 2004. Tanggung jawab pendidikan adalah menghasilkan
manusia-manusia yang bertanggung jawab. Manusia yang bertanggung
jawab dalam mengolah sekaligus melestarikan lingkungannya,
manusia berdisiplin dan bekerja keras untuk memperbaiki taraf
hidupnya dengan bantuan sains dan teknologi tanpa mengarah kepada
sikap keangkuhan atas kemampuan akal manusia (Tilaar, 2000).
2.1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Penyelenggaraan praktek kerja lapangan bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
(dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja) memperkuat hubungan antara sekolah
dengan dunia kerja, meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan
pelatihan tenaga kerja yang berkualitas professional. Banyak hal yang
dapat diperoleh melalui PKL, sebagai siswa dituntut mempunyai
pandangan luas. Melalui PKL diharapkan siswa memiliki pengalaman
yang akan menjadi bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap positif
yang memadai bahkan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
Gambaran tentang kualitas lulusan pendidikan kejuruan yang disajikan
15
dari Finch dan Crunkilton (1984), bahwa: “Kualitas pendidikan
kejuruan menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas menurut ukuran
sekolah atau in-school success standards dan kualitas menurut ukuran
masyarakat atau out-of school success standards”.
Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan peserta didik
dalam memenuhi tuntutan kurikulum yang telah diorientasikan pada
tuntutan dunia kerja. Kriteria kedua, kemampuan lulusan untuk
berhasil di luar sekolah berkaitan dengan pekerjaan atau kemampuan
kerja yang biasanya dilakukan oleh dunia usaha atau dunia industri.
2.2 Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi.
Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang terartur (Mulyanto, 2009). Informasi merupakan salah satu
sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Suatu sistem
apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan
bertahan lama. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data
merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang
nyata (Mulyanto, 2009). Informasi merupakan pengetahuan dari hasil
pengolahan data-data yang berhubungan menjadi sebuah kesimpulan.
16
Beberapa data dapat dinyatakan sebagai informasi jika dari sedikit data
tersebut sudah dapat ditarik kesimpulan.
Kualitas Informasi sangat ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu:
akurasi, relevansi, dan tepat waktu (Mulyanto, 2009). Sebuah informasi harus
akurat karena dari sumber informasi hingga informasi kemungkinan banyak
terjadi gangguan yang dapat merubah dan merusak informasi tersebut.
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya, hal ini berarti
harus bermanfaat bagi pemakainya. Sedangkan tepat waktu, maksudnya
adalah informasi yang dihasilkan oleh suatu data yang datangnya tidak boleh
terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang
baik karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
Setelah mengetahui tentang sistem dan informasi, selanjutnya
dapat diketahui apa yang dimaksud tentang sistem informasi. Sistem
informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi
informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis,
dan menyebarkan infromasi untuk mencapai suatu tujuan (Mulyanto, 2009).
Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya atau biasa disebut
dengan lima komponen sistem informasi, yaitu manusia, hardware, software,
data, dan jaringan (Mulyanto, 2009). Kelima komponen tersebut memainkan
peranan penting dalam suatu sistem informasi. Namun, dalam kenyataannya
tidak semua sistem informasi mencakup lima komponen tersebut. Misalnya,
sistem informasi pribadi yang tidak mencakup jaringan telekomunikasi.
17
Untuk membangun atau mengembangkan suatu sistem informasi,
ada beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan, seperti model
pengembangan sistem yang digunakan, pemodelan sistem menggunakan apa,
bagaimana merancang basis data, teknik pengujian apa yang akan digunakan,
tools apa yang digunakan, dan berbagai hal lainnya.
2.2.1 Model Pengembangan Sistem Rapid Application Development
Rapid Application Development (RAD) sebagai model dalam
merancang sistem. RAD adalah pendekatan pengembangan sistem
berbasis objek yang termasuk metode dalam pengembangan selain itu
juga termasuk dalam alat perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2010).
2.1: Model RAD
Gambar 2. 1 Model RAD
Sumber: (Kendall & Kendall, 2010)
Kendall dan Kendall membagi RAD kedalam tiga fase yang
melibatkan pengguna dan analis dalam penilaian, perancangan dan
implementasi. Model RAD dapat dilihat pada gambar 2.1
1. Fase Perencanaan Syarat
Implementasi
Perencanaan
syarat-syarat
Workshop Desain RAD
Mengidentifikasi
tujuan dan syarat-
syarat informasi
Mengenalkan
Sistem Baru
Membangun
Sistem
Bekerja dengan
pengguna untuk
merancang sistem
18
Dalam fase ini pengguna dan analis bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk
mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari
tujuan-tujuan tersebut. Fase ini memerlukan peran aktif
mendalam dari dua kelompok tersebut. Orientasi dalam fase ini
adalah untuk menyelesaikan problem-problem perusahaan.
Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mendorong
beberapa solusi yang diusulkan, tetapi fokusnya tetap untuk
mencapai tujuan bisnis.
2. Fase Workshop Desain RAD
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki
yang bisa digambarkan sebagai workshop. Analis dan
programmer dapat bekerja membangun dan menunjukkan
representasi visual desain dan pola-pola kepada pengguna.
Selama workshop design, pengguna menanggapi prototype
kerja yang sebenarnya dan analis memperbaiki modul yang
dirancang berdasarkan respon pengguna.
3. Fase Implementasi
Setelah prototype sistem disetujui oleh pengguna, maka
sistem dibuat dan disempurnakan, kemudian sistem yang baru
diuji dan diperkenalkan kepada organisasi.
Model RAD cocok diterapkan apabila memenuhi kriteria
proyek sebagai berikut (Rosa & Shalahuddin, 2011):
19
- Anggota tim sudah berpengalaman mengembangkan
perangkat lunak yang sejenis.
- Pengembang sudah memiliki komponen-komponen
sistem yang bisa digunakan kembali dalam proyek
tersebut.
Kekurangan dari metode RAD menurut (Kendall &
Kendall, 2010), antara lain:
- Analis berusaha mempercepat proyek dengan terburu-
terburu.
- Kurangnya perhatian terhadap detail, sehingga bisa
menyebabkan aplikasi dapat dikerjakan dengan secara
cepat tapi tidak dapat menjawab masalah yang
sebenarnya harus diarahkan.
- Menyulitkan programmer yang tidak berpengalaman.
Terjadi beban tugas yang cukup berat karena para
programmer beserta analis dituntut untuk menguasai
kemampuan-kemampuan baru sementara pada saat
yang bersamaan diminta untuk mengembangkan sistem
20
2.2.2 Model Pengembangan Sistem Waterfall
Awalnya, model ini bernama “Linear Sequential Model”. Metode
ini juga disebut “siklus hidup klasik” atau yang sekarang disebut model
air terjun. Metode ini adalah metode yang pertama kali diangkat pada
tahun 1970 sehingga sering dianggap terlalu kuno, tetapi metode ini
sering digunakan oleh para teknisi di Rekayasa Perangkat Lunak (SE).
Metode ini mengambil pendekatan yang sistematis dan tersusun rapi
seperti air terjun mulai dari tingkat kebutuhan sistem kemudian
berlanjut ke tahapan analisis, desain, coding, pengujian / verifikasi, dan
pemeliharaan. Disebut air terjun karena seperti air terjun yang jatuh satu
demi satu sehingga penyelesaian tahap sebelumnya kemudian dapat
dilanjutkan ke tahap berikutnya dan berjalan-urut. langkah-langkah
dalam model air terjun dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2. 2 Model Waterfall
Sumber: (Pressman, 2015)
21
Menurut Tahapan-tahapan model air terjun adalah sebagai berikut:
1. Rekayasa Sistem
Tahap ini dimulai dengan mencari kebutuhan seluruh sistem untuk
diterapkan dalam perangkat lunak
2. Analisis Kebutuhan
tahap ini pengembang sistem membutuhkan komunikasi yang
bertujuan memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan
keterbatasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat
diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung
3. Desain
Spesifikasi persyaratan dari tahap sebelumnya akan dipelajari
dalam fase ini dan desain sistem disiapkan
4. Pengodean
sistem terintegrasi dengan sintaksis sehingga sistem informasi
dapat digunakan sesuai kebutuhan, yang akan diintegrasikan pada tahap
selanjutnya ..
5. Pengujian
Semua unit yang telah dikembangkan dan pengkodean yang benar
diuji langsung untuk penggunaannya, seperti menggunakan pengujian
blackbox.
6. Pemeliharaan
fase terakhir dalam model air terjun. Perangkat lunak atau sistem
informasi yang sudah jadi, jalankan kemudian dipelihara
22
Gambar 2. 3 Waterfall aplikasi
Sumber: (Pressman, 2015)
Kelebihan Metode Waterfall
Kelebihan menggunakan metode air terjun (waterfall) adalah
metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. proses
pengembangan model fase one by one, sehingga meminimalis kesalahan
yang mungkin akan terjadi. Pengembangan bergerak dari konsep, yaitu
melalui desain, implementasi, pengujian, instalasi, penyelesaian masalah,
dan berakhir di operasi dan pemeliharaan.
Kekurangan Metode Waterfall
Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah metode ini
tidak memungkinkan untuk banyak revisi jika terjadi kesalahan dalam
prosesnya. Karena setelah aplikasi ini dalam tahap pengujian, sulit untuk
kembali lagi dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi dengan
baik dalam tahap konsep sebelumnya.
23
2.2.3 Unified Modelling Language (UML)
UML singkatan dari Unified Modelling Language yang berarti
bahasa pemodelan standar. Ketika kita membuat model menggunakan
konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti (Widodo &
Herlawati, 2011). Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat
berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standar yang ada.
UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk
(Widodo & Herlawati, 2011):
- Merancang perangkat lunak
- Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis
- Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa
yang diperlukan sistem
- Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan
organisasinya.
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi
penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun
pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi
berorientasi objek (Rosa & Shalahuddin, 2011).
Seperti yang diketahui, banyak hal di dunia sistem informasi tidak
dapat dibakukan, semua tergantung kebutuhan lingkungan dan
konteksnya. Begitu juga dengan perkembangan penggunaan UML
bergantung pada level abstraksi penggunaannya. Jadi, belum tentu
pandangan yang berbeda dalam penggunaan UML adalah suatu yang
24
salah, tapi perlu ditelaah dimanakah UML digunakan dan hal apa yang
ingin divisualkan (Rosa & Shalahuddin, 2011).
UML terdiri dari beberapa diagram yang dapat digunakan dalam
memodelkan sistem. Berikut ini adalah diagram-diagram UML, di
antaranya (Rosa & Shalahuddin, 2011):
2.2.3.1 Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan
untuk behavior sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi itu. Contoh use case diagram pada gambar 2.2.
Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan
sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada
use case yaitu pendefinisian apa yag disebut aktor dan use case.
o Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang
berinterkasi dengan sistem informasi yang akan dibuat di
luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang.
25
o Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit dan
aktor.
Gambar 2. 4 Contoh use case diagram sistem perpustakaan
Sumber: (Kendall & Kendall, 2010)
2.2.3.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu
diperhatikan di sini adalah bahwa diagram aktivitas
menggambarkan ativitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,
jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Contoh activity
diagram pada gambar 2.3.
Diagram aktivitas juga banyak digunakan dalam
mendefinisikan hal-hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas
yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang
didefinisikan.
26
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user
interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah
rancangan antarmuka tampilan.
c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap
memerlukan pengujian yang perlu didefinisikan kasus
ujinya.
Gambar 2. 5 Contoh activity diagram
Sumber: (Kendall & Kendall, 2010)
2.2.3.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada
use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message
yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk
menggambarkan sequence diagram maka harus diketahui objek-
objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode
yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
27
Banyak sequence diagram yang harus digambar adalah
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau
yang penting semua use case telah didefinisikan interaksi jalannya
pesan sudah dicakup pada sequence diagram sehingga semakin
banyak use case yang didefinisikan maka sequence diagram yang
harus dibuat juga semakin banyak. Simbol-simbol yang digunakan
pada sequence diagram ditunjukkan pada tabel 2.3 dan contoh
sequence diagram pada gambar 2.4.
Gambar 2. 6 Contoh sequence diagram mengelola data anggota
Sumber: (Rosa & Shalahuddin, 2011)
2.2.3.4 Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat
untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut
dan metode atau operasi. Atribut merupakan varabel-variabel yang
dimiliki oleh suatu kelas dam operasi atau metode adalah fungsi-
28
fungsi yang dimiiliki oleh suatu kelas. contoh class diagram pada
gambar 2.7.
Gambar 2. 7 Contoh class diagram sistem perpustakaan
Sumber: (Rosa & Shalahuddin, 2011)
2.2.3.5 Component Diagram
Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk
menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan
komponen dalam sebuah sistem. Pengertian komponen sendiri
dalam UML adalah hal-hal fisik dari sistem yang akan dimodelkan
dan ada ketika sistem dieksekusi.
Diantara contoh komponen dasar pada sebuah Sistem yaitu:
- Komponen user interface yang menangani tampilan
- Komponen bussiness processing yang menangani fungsi-fungsi
proses bisnis
- Komponen data yang menangani manipulasi data
29
Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang
dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram komponen juga dapat
digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
- source code program perangkat lunak
- komponen executable yang dilepas ke user
Gambar 2. 8 contoh komponen diagram
Sumber: (Rosa A.S & Shalahuddin, 2013)
- sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain
- framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan
kerangka kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan
dan pemeliharaan aplikasi, contohnya seperti Struts dari Apache
yang menggunakan prinsip desain Model-View-Controller (MVC)
dimana source code program dikelompokkan berdasarkan
fungsinya
Diagram komponen mengandung komponen, interface dan
hubungan (relationship) yang mengandung kebergantungan antar
komponen. Diagram komponen ini digunakan pada saat ingin
memecah sistem menjadi komponen-komponen dan ingin
30
menampilkan hubungan-hubungan mereka dengan antarmuka atau
pemecahan komponen menjadi struktur yang lebih rendah.
2.2.3.6 Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah salah satu model diagram
dalam UML untuk mengerahkan artefak dalam node. Deployment
diagram digunakan untuk memvisualisasikan hubungan
antara software dan hardware. Secara spesifik deployment diagram
dapat membuat physical model tentang bagaimana komponen
perangkat lunak (artefak) digunakan pada komponen perangkat
keras, yang dikenal sebagai node. Ini adalah salah satu diagram
paling penting dalam tingkat implementasi perangkat lunak dan
ditulis sebelum melakukan coding.
Deployment diagram sederhana yang disederhanakan untuk
aplikasi web akan mencakup:
Nodes (application server and database server)
Contoh: Komputer/PDA, laptop, handphone, serta peralatan
komunikasi data (router, hub, switch, modem)
Artifacts (application client and database schema)
Artefak merupakan spesifikasi dari bentuk informasi fisik
yang digunakan atau dihasilkan. Selain itu, artefak dapat
dihubungkan dengan komponen pada component diagram
dan hanya digambarkan dalam sebuah node
31
Contoh: source file, script, executable file, table di database,
document word/excel, e-mail, dll.
Gambar 2. 9 Contoh Deployment Diagram
Sumber: (Rosa A.S & Shalahuddin, 2013)
2.2.4 Basis Data (Database)
Secara umum, basis data didefinisikan sebagai koleksi dari
data-data yang terorganisasi sedemikian rupa sehingga data mudah
disimpan, diperbarui, dicari, diolah, dengan perhitungan-perhitungan
tertentu, serta dihapus (Nugroho, 2011). Secara teoritis, basis data
tidak harus berurusan dengan komputer, misalnya catatan belanja hari
ini yang dibuat oleh seorang ibu rumah tangga juga merupakan basis
data.
32
Perancangan basis data bisa dilakukan dengan mapping class
diagram, dimulai dengan perancangan basis data berdasarkan logika
dengan membuat model data perusahaan terintegrasi dengan UML,
yaitu class diagram (Nugroho, 2009). Langkah utama dari
perancangan basis data berdasarkan logika adalah mentarnsformasikan
UML, yaitu diagram kelas, ke relasi-relasi yang normal (tidak lagi
memiliki anomali-anomali). Ada tiga langkah pada proses ini, yaitu
(Nugroho, 2009):
1. Mentransformasikan UML ke relasi-relasi yang berkaitan
2. Melakukan normalisasi relasi-relasi/tabel-tabel
3. Menggabungkan relasi/tabel
Hasil dari tiga langkah tersebut adalah relasi-relasi dalam
bentuk normal ketiga yang dapat diimplementasikan dalam DBMS
bertipe relasional. Dalam menrtransformasikan UML ke relasi yang
masing-masing memiliki primary key. Relasi one-to-many
ditampilkan dengan menambahkan foreign key pada relasi yang
menampilkan entitas pada sisi yang berbilangan pokok many (foreign
key adalah primary key yang diletakkan pada sisi yang berbilangan
pokok banyak). Relasi many-to-many ditampilkan dengan membuat
sebuah relasi terpisah. Primary key dari relasi terpisah ini adalah
composite key. Kunci ini mengandung primary key dari tiap relasi
(tabel) yang terhubung dalam hubungan relasi. Dalam hal ini, model
relasional tidak secara langsung mendukung generalisasi, tapi kita
33
dapat melakukan pemodelan relasi jenis ini dengan menciptakan tabel
terpisah untuk supertipe dan tiap subtipe. Primary key untuk setiap
subtipe adalah sama dengan kunci primer untuk supertipe. Setelah itu
dilakukan normalisasi untuk membuat relasi yang terstruktur dengan
baik yang bebas dari anomali-anomali (ketidak-konsistenan yang
terjadi saat proses delete, update, dan insert.
2.2.5 Pengujian Sistem
2.2.5.1 Pengujian Black Box
Black Box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari
segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah
fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan (Rosa &
Shalahuddin, 2011).
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat
kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan
memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan
pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan
kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji
yang dibuat adalah:
34
- Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata
sandi (password) yang benar
- Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata
sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar
tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah
2.2.5.2 Pengujian White Box
Pengujian White Box merupakan metode desain text case
yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk
memperoleh test case (Pressman 2012) test case dapat
diperoleh dengan:
1. Menjamin bahwa semua independent pada suatu modul
telah digunakan minimal satu kali
2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true dan
false
3. Mengeksekusi semua loop dalam batasannya dan pada
batas operasionalnya
4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin
validitasnya
Salah satu teknik yang digunakan dalam pengujian
white box adalah pengujian jalur dasar (path base test) yaitu
pengujian yang memungkinkan penguji untuk mengukur
kompleksitas logika dari desain prosedural dan
35
menggunakannya sebagai petunjuk dalam menetapkannya
rangkaian jalur yang dieksekusi
2.2.6 Tools Pengembangan Sistem
Tools pengembangan sistem merupakan alat yang digunakan
untuk membangun sistem informasi. Untuk membangun suatu sistem
berbasis web, salah satu bahasa pemograman yang bisa digunakan
adalah PHP. PHP merupakan bahasa server-side scripting yang
menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.
Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan
perintah-perintah PHP akan diekseskusi diserver kemudian hasilnya
dikirimkan ke browser dalam format HTML. Dengan demikian kode
program yang ditulis dalam PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga
keamanan halaman web lebih terjamin. PHP dirancang untuk
membuat halaman web yang dinamis, yaitu halaman web yang dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti
menampilkan isi basis data ke halaman web (Arief, 2011).
XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open
source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan
aplikasi berbasis PHP (Riyanto, 2011). XAMPP bisa didownload di
http://apachefriend.org. Ada beberapa versi XAMPP yang bisa
didownload sesuai kebutuhan, bisa disesuaikan dengan OS yang
digunakan.
36
XAMPP adalah salah satu paket instalasi Apache, PHP, dan
MySQL secara instan yang dapat digunakan untuk membantu proses
instalasi ketiga produk tersebut seperti PHPtriad. Selain paket instalasi
instan, XAMPP juga memberikan fasilitas pilihan penggunaan PHP.
Dalam paket installer XAMPP juga sudah termasuk aplikasi
manajemen database MySQL berbasis PHP yaitu, PHPMyAdmin.
PHPMyAdmin dapat dimanfaatkan untuk membuat database, tabel,
fungsi, (stored procedure dan stored function), view, dan komponen
database lainnya yang didukung MySQL (Riyanto, 2011).
PhpMyAdmin adalah aplikasi web yang dibuat oleh phpmyadmin.net.
PhpMyAdmin digunakan untuk administrasi database MySQL.
Beberapa fitur adminitrasi yang digunakan phpMyAdmin yaitu
pembuatan database, mengubah database, pembuatan tabel,
mengubah tabel, menambah data (record), menampilkan data,
mengubah data, menghapus data, membuat view, menghapus view,
membat index kolom dan menghapus index kolom.
2.3 Konsep Sistem Pendukung Keputusan
2.3.1 Pengertian Keputusan
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal
dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada
terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang
selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam
pengambilan keputusan (Fachmi, 2011). Keputusan yang baik adalah
37
keputusan yang dibuat melalui proses perhitungan akurat dan
melibatkan berbagai macam kriteria keputusan tersebut, sehingga
keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara saintis, logis,
dan objektif (Utama, 2017).
2.3.2 Jenis-Jenis Keputusan
Dalam teori pengambilan keputusan terdapat pengklasifikasian
keputusan pada dua jenis, yaitu (Fachmi, 2011):
Keputusan Terprogram
Keputusan terpogram dianggap sebagai suatu keputusan yang
dijalankan secara rutin, tanpa ada persoalan-persoalan yang bersifat
krusial. Karena setiap pengambilan keputusan yang dilakukan hanya
berusaha membuat pekerjaan yang terkejakan berlangsung secara baik
dan stabil. Dalam realitas, keputusan terprogam mampu diselesaikan
ditingkat lini paling rendah tanpa harus membutuhkan masukan
keputusan dari pihak sangat terkait, seperti middle management dan
top management. Jika dibutuhkan keterlibatan middle management ini
hanya pada pelurusan beberapa bagian teknis. Contoh keputusan yang
terprogram adalah pekerjaan yang dilaksanakan dengan rancangan
Standard Operation Procedure (SOP).
Keputusan yang tidak terprogram
Berbeda dengan keputusan yang terprogram, keputusan yang
tidak terprogram biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah-
masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat
38
repetitive, tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat, dan
dampaknya. Pada pengambilan keputusan yang tidak terprogram
adalah kebanyakan keputusan yang bersifat rumit dan membutuhkan
kompetensi khusus untuk menyelesaikannya, seperti top management
dan para konsultan dengan tingkat skill tinggi.
2.3.3 Tahapan Pengambilan Keputusan
Untuk memudahkan pengambilan keputusan maka perlu dibuat
tahap-tahap yang bisa mendorong kepada terciptanya keputusan yang
diinginkan. Adapaun tahap-tahap tersebut adalah (Fachmi, 2011):
a. Mendefinisikan masalah secara jelas dan gamblang, atau mudah
untuk dimengerti.
b. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya
secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih
terarah dan terkendali.
c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan
untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah
secara lebih spesifik.
d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya
masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan
menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.
39
Gambar 2. 10 Proses Pengambilan Keputusan
Sumber: (Fachmi, 2011)
e. Memastikan kembali bahwa alat uji yang digunakan tersebut telah
sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah yang berlaku pada
umumnya.
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter, proses
pengambilan keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari
delapan langkah yang meliputi: mengidentifikasi masalah, memilih
suatu alternatif, dan mengevaluasi keputusan (Fachmi, 2011). Proses
pengambilan keputusan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.8.
2.3.4 Definisi Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Mulyanto (2009), sistem pendukung keputusan (SPK)
atau Decision Support System (DSS) merupakan salah satu jenis
Mengidentifikasi Masalah
Melaksanakan alternatif
Mengevaluasi efektivitas keputusan
Memilih satu alternatif
Menganalisis alternatif
Memberi bobot pada kriteria
Mengembangkan alternatif-alternatif
Mengidentifikasi kriteria keputusan
40
aplikasi yang sangat terkenal dikalangan manajemen organisasi. DSS
dirancang untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan
keputusan. DSS dibuat untuk meningkatkan kualitas hasil
pengambilan keputusan serta dapat meningkatkan proses dan kualitas
hasil pengambilan keputusan.
2.3.5 Alasan SPK Diperlukan
Ada beberapa alasan yang menyebabkan SPK diperlukan, di
antaranya karena komlpleksitas transaksi atau proses bisnis,
banyaknya data dan informasi, keinginan membuat sesuatu
berdasarkan kaidah kebenaran atau kelogisan, dan hal-hal lainnya
yang memungkinkan diperlukannya SPK (Utama, 2017). SPK
membantu para pengambil keputusan untuk menghasilkan keputusan
yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan
saintis (Utama, 2017).
2.3.6 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen utama,
yaitu database, model base, dan software system (Mulyanto, 2009).
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki
perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data
dasar (master file), isi database digunakan oleh software system. Basis
model (model base) merupakan komponen software yang terdiri dari
model-model yang digunakan dalam rutinitas komputasional dan
analisis yang secara matematis menyatakan hubungan antar variabel.
41
Komponen ketiga software system merupakan gabungan dari database
dan model base untuk membuat model terpadu yang mendukung jenis
keputusan tertentu.
2.3.7 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
DSS memiliki karakteristik sebagai berikut (Mulyanto, 2009):
Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang
cepat.
Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan
keluaran.
Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemogram
profesional.
Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang
solusinya tak dapat ditentukan di depan.
Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.
2.4 Metode Perhitungan SPK
2.4.1 Fuzzy Logic
Fuzzy logic atau logika bias dikenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh
Universitas California, Berkeley pada tahun 1965. Menurut Zadeh
(1996) fuzzy logic merupakan konsep, teknik atau metode untuk
mengatasi penilaian terhadap hal yang memiliki ketidakpastian,
ketidakjelasan, dan ambiguitas dari tanggapan manusia, penilaian
subjektif untuk berbagai situasi dan permasalahan di dunia nyata
42
(Utama, 2016). Dari perspektif ini, fuzzy logic adalah metode untuk
menentukan kapasitas manusia dalam hal ketepatan penalaran atau
perkiraan penalaran. Sebuah penalaran yang juga merupakan
kemampuan manusia dalam menterjemahkan alasan yang tidak pasti
(perkiraan) dan menyimpulkannya. Dalam fuzzy logic, semua truth
atau kebenaran adalah parsial atau perkiraan. Alasan ini juga disebut
penalaran interpolative, dimana proses interpolasi antara the binary
extremes of true dan false diwakili oleh kemampuan fuzzy logic untuk
merangkum perkiraan truth (Ross, 2010).
Gambar 2. 11 Algoritma Tahapan Fuzzy logic
Sumber: (Utama et al., 2017)
Gambar 2.11 adalah deskripsi yang digunakan dalam proses fuzzy
logic. Diawali dengan mengidentifikasi problem serta keputusan apa
yang akan dibuat atau dicapai. Menentukan dan mengumpulkan data
yang menjadi inputan (crisp input) kemudian dikonversi ke himpunan
fuzzy dengan menggunakan bahasa fuzzy variable (variable linguistic).
43
Selanjutnya membuat fungsi keanggotaan (membership function)
untuk proses fuzzifikasi yang mempresentasikan variable linguistic
untuk dipetakan ke dalam degree of the truth. Mengkonversi data
output ke nilai non-fuzzy (defuzzifikasi).
Menurut Zadeh (1996) dua konsep dalam logika fuzzy memainkan
peran utama dalam aplikasi. Pertama adalah variable linguistic yaitu,
variabel yang nilainya adalah kata-kata atau kalimat dalam bahasa
sintetik alami atau sindrom (Utama, 2016). Yang lain adalah fuzzy if-
then rule, yang mana konsekuensinya adalah proposisi yang
mengandung variable linguistic. Dalam hal ini, logika fuzzy
merupakan sebuah kemampuan luar biasa berdasarkan pikiran manusia
untuk merangkum data dan fokus pada informasi keputusan yang
relevan. Fuzzy logic merupakan sebuah cara yang efektif dan akurat
untuk mendeskripsikan presepsi manusia terhadap persoalan
pengambilan keputusan. Sebagian besar situasi tidaklah 100 persen
benar atau salah. Ada banyak batasan dan masalah pengambilan
keputusan yang tidak dapat dengan mudah dimasukan ke dalam situasi
tepat benar-salah oleh model matematis; atau jika dapat dideskripsikan
dalam cara ini, tetap bukan merupakan cara yang terbaik untuk
melakukannya.
2.4.2 Variable Linguistic
Variable Linguistic adalah sebuah konsep dalam logika fuzzy
yang berperan memanfaatkan toleransi terhadap ketidakjelasan.
44
Variable linguistic merupakan variabel input atau output dari sistem
yang nilainya berupa kata-kata atau kalimat dari bahasa alami, bukan
numerik nilai. Menurut Zadeh (1996) di dalam variabel linguistic
terdapat himpunan fuzzy (fuzzy set) yang merupakan suatu grup yang
mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variable
fuzzy. Konsep himpunan fuzzy adalah fondasi untuk analisis dimana
ada ketidakjelasan (Utama, 2016). Contohnya adalah suhu yang
mempresentasikan temperatur sebuah ruangan yang memiliki
himpunan fuzzy yaitu terlalu dingin, dingin, hangat, panas, terlalu
panas. Contoh lain misalnya, usia adalah variable linguistic jika nilai-
nilai linguistiknya mengenai seberapa muda, tua, maupun mengenai
setengah baya, sangat tua, tidak sangat muda, dan sebagainya. Hal ini
dijelaskan oleh Zadeh (1996) bahwa Sebuah variable linguistic
ditafsirkan sebagai label dari himpunan fuzzy yang ditandai dengan
fungsi keanggotaan (membership function) (Utama, 2016).
2.4.3 Fungsi Keanggotaan (Membership Functions)
Tujuan utama digunakannya fuzzy adalah untuk
merepresentasikan penilaian pakar dalam menanggapi beberapa
alternatif solusi yang dikemukakan pada penelitian. Fungsi
keanggotaan digunakan untuk menentukan crisp awal melalui
fuzzifikasi. Contoh fungsi keanggotaan dengan kriteria Low, Middle,
dan High dapat dilihat pada Gambar 2.5 dengan suatu kurva yang
menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai
45
keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0
sampai 1 (degree of trust).
Gambar 2. 12 Contoh Fungsi Keanggotaan
Sumber: (Utama et al., 2017)
2.4.4 Fuzzifikasi
Fuzzifikasi adalah proses pembuatan kuantitas crisp fuzzy.
Cara melakukannya hanya dengan mengakui bahwa banyak dari
jumlah yang dianggap sebagai crisp dan deterministik (model simulasi
yang tidak memiliki variabel random dalam inputnya) sebenarnya
tidak deterministik sama sekali, karena mengandung ketidakpastian.
Jika bentuk ketidakpastian yang terjadi timbul karena ketidaktepatan,
ambiguitas, atau ketidakjelasan, maka variabel tersebut mungkin fuzzy
(samar) dan dapat diwakili oleh fungsi keanggotaan (Ross, 2010).
Terdapat banyak sekali metode untuk menerapkan fuzzifikasi, salah
satunya yaitu metode linear interpolation. Interpolation berarti
menentukan kurva yang melewati garis fungsi. Nilai yang mencapai
garis fungsi dapat diketahui menjadi nilai pada titik tertentu. Fungsi
menyatakan kemungkinan yang paling sederhana tapi bukan konstanta,
46
disebut fungsi linier. Ketika menggunakan fungsi linier untuk
interpolasi, didapatkanlah linear interpolation (Kreinovich et al. 2015).
Perhitungan menggunakan metode linear interpolation dapat
menggunakan persamaan (Levy, 2010). Untuk melakukan interpolasi
linear maka harus diketahui dua data. Jika diketahui nilai ( , ) dan
( , ) maka kita dapat menentukan harga Y di antara kedua data
tersebut untuk nilai X yang didapat dari pakar, melalui fungsi
keanggotaan.
2.4.5 Defuzzifikasi
Defuzzifikasi mengkonversi kualitas fuzzy untuk kulitas yang
tepat, sama seperti fuzzifikasi yaitu konversi dari jumlah yang tepat
untuk kualitas fuzzy. Pada dasarnya defuzzifikasi menggabungkan nilai
crisp yang sebelumnya difuzzifikasikan (Ross, 2010). Weighted mean
merupakan salah satu metode yang dipergunakan dalam proses
defuzzifikasi. Biasanya terbatas output simetris fungsi keanggotaan
(Ross, 2010). Perhitungan menggunakan metode weighted mean dapat
menggunakan (pers 2.2), dengan, adalah weighted mean, adalah
nilai data ke-i, adalah bobot data ke-i dan adalah jumlah data.
2.4.6 AHP (Analytical Hierarcy Process)
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang
ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil
keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan
menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan
47
dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya,
menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member
nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap
variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan
variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak
untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini
membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur
suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan
menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau
prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan
logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis
berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok
dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan
pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993).
Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan
kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun
gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat
asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang
diinginkan darinya. Ada dua alasan utama untuk menyatakan suatu
tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain. Alasan yang pertama
adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak
dapat dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda dan
kedua, menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang
48
saling bentrok, artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu
dapat dicapai dengan pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan
menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh sehingga
diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas.
AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:
1. Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi
menjadi bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari
yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana
struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif.
Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi
tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang
lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri
atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa
elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan,
memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki
perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar
harus dibuatkan level yang baru.
2. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan
berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan
menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian
49
menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan
berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan
menghasilkan prioritas.
3. Sintesa Prioritas
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas
lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya
dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang
dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal
dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk
memboboti prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai
dengan kriterianya.
Kelebihan Metode AHP:
1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih
sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam.
2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.
3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas
pengambilan keputusan.
Metode “pairwise comparison” AHP mempunyai kemampuan
untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria
yang berdasar pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam
hierarki. Jadi model ini merupakan model yang komperehensif. Pembuat
50
keputusan menetukan pilihan atas pasangan perbandingan yang sederhana,
membengun semua prioritas untuk urutan alternatif. “ Pairwaise
comparison” AHP mwenggunakan data yang ada bersifat kualitatif
berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan
diamati, namun kelengkapan data numerik tidak menunjang untuk
memodelkan secara kuantitatif.
Kelemahan Metode AHP:
1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang
ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut
memberikan penilaian yang keliru.
Langkah-langkah AHP
1. Memdefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Jika AHP
digunakan untuk memilih alternatif atau menyusun prioriras alternatif,
pada tahap ini dilakukan pengembangan alternatif.
2. Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang
kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur.
3. Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses
ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian
tujuan sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas
penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandinagan
berpasangan antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yang sama.
51
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian, hal pertama yang dilakukan peneliti
adalah melakukan pengumpulan data, dan diperlukan metode pengumpulan
data yang merupakan prosedur yang sistematis dalam memperoleh data yang
dibutuhkan. Berikut ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan
peneliti.
3.1.1 Observasi
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian dan penyusunan skripsi ini, Peneliti melakukan pengamatan
dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang sedang
berjalan secara langsung pada bulan Mei s/d Juli 2018 di PT Pupuk
Kujang yang berlokasi di Jalan A. Yani No.39, Kalihurip, Cikampek,
Kabupaten Karawang. Hasil didapatkan dalam kegiatan pengamatan ini
adalah mengetahui dan memahami tentang sistem penerimaan siswa
peserta PKL yang sedang berjalan dan mendapatkan data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian.
3.1.2 Wawancara
Pada tahap ini, untuk menunjang proses pengumpulan data, peneliti
melakukan wawancara dengan pihak yang terkait di PT Pupuk Kujang.
Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan mengenai segala
52
kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem pendukung
keputusan penerimaan siswa peserta PKL. Wawancara dilakukan:
Hari : Kamis
Tanggal : 11 Mei 2018
Tempat : PT Pupuk Kujang Cikampek Dept. PPSDM
Narasumber : Pak Agung
Jabatan : Supervisor (Spv) Dept. PPSDM
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti dapat mengetahui
secara jelas tentang permasalahan dan alur proses penerimaan siswa
peserta PKL pada PT Pupuk Kujang (sistem yang sedang berjalan).
Selama ini penerimaan siswa peserta PKL pada PT Pupuk Kujang belum
memiliki standar karakteristik yang dapat dipertimbangkan untuk
penerimaan siswa peserta PKL dan penyimpanan data dalam bentuk
Microsoft Excel, kendala yang sering terjadi bagi Supervisor Dept.
PPSDM dalam menentukan siswa peserta PKL yaitu salahnya
penempatan jurusan ke setiap departemen yang ada dan memakan waktu
yang lama untuk mencari data atau informasi tentang calon siswa peserta
PKL yang seharusnya ditempatkan sesuai jurusan.
3.1.3 Studi Literatur
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan dan menelusuri
pustaka yang terkait dengan permasalahan penerimaan siswa
53
PKL/karyawan, dengan menggunakan metode Fuzzy Logic baik itu
berhubungan dengan SPK ataupun tidak. Hal ini diperlukan untuk
memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih
sehingga dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian yang tidak
diinginkan.
54
No. Judul Penulis Metode Objek Kelebihan Kekurangan
1
Rancang Bangun
Sistem Pendukung
Keputusan Seleksi
Penerimaan
Beasiswa di
Madrasah
Pembangunan UIN
Jakarta
Mawaddatus
Su’udah (2018) Fuzzy Logic
Beasiswa
Madrasah
Pembangunan
UIN Jakarta
- Sistem Berbasis webiste
sehingga dapat diakses
kapan saja dan darimana
saja
- Sistem menyajikan hasil
dengan tabel
- Sistem penerimaan
menggunakan metode
fuzzy yang dapat
diperhitungkan
- Laporan penerima
tidak bisa dicetak
- Kriteria yang
digunakan ada 4:
nilai raport, indeks
rumah, tanggungan
orang tua, dan
penghasilan orang tua
sehingga kurang
akurat dan spesifik
2
Sistem Penunjang
Keputusan
Pemilihan Metode
Pengolahan Limbah
Medis (Studi
Kasus: Rumah
Sakit Umum Pusat
Fatmawati)
Amelia
Fauziyah (2018) Fuzzy Logic
Rumah Sakit
Umum Pusat
Fatmawati
- Hasil penelitian ini
menunjukan
perangkingan data
- Laporan penerima bisa
dicetak
- Peneliti tidak
menjelaskan secara
rinci siapa saja yang
dapat menggunakan
sistem dan hak akses
masing-masing user
3
Sistem Pendukung
Keputusan
Pemilihan Jurusan
di SMU
Hafsah, Heru
Cahya
Rustamaji,
Yulia Inayati
(2008)
Fuzzy Logic
Pemilihan
Jurusan SMU
Yogyakarta
- Sistem ini memiliki
logika fuzzy yang dapat
diterapkan untuk
memilih salah satu
jurusan di SMU dengan
output yang baik, karena
- Penelitian ini kurang
dalam pemilihan
kriteria karena hasil
keputusan akhir
kurang akurat dan
spesifik
Tabel 3. 1 Studi Literatur
55
setiap masukan atau
keluaran data disertai
nilai dukungan
persentase kedekatan
atau nilai keanggotaan
(degree of membership).
- Dari logika fuzzy ini
bisa ditentukan nilai
memebership yang
memenuhi dalam target
pemilihan dan dapat
memenuhi kriteria
pemilihan sehingga
sesuai dengan
kemampuan siswa.
- Penelitian ini tidak
menggunakan
optimasi yang
menyesuaikan
dengan identifikasi
masalah
4
Fuzzy Decision
Support System
untuk seleksi
penerimaan siswa
baru
Ricky
Firmansyah
(2017)
Fuzzy Logic
Proses
Penerimaan
Siswa Baru di
Sekolah
- Sistem ini menggunakan
Fuzzy Decission Support
System (FDSS) untuk
seleksi Penerimaan
siswa baru (PSB) yang
bisa meningkatkan
akurasi pada proses
seleksi dibandingkan
dengan Seleksi
Penerimaan Siswa Baru
(PSB) yang dilakukan
secara penyortiran
- Penelitian ini tidak
terlalu spesifik
menjelaskan
bagaimana cara kerja
dari metode FDSS
melakukan proses
optimasi dalam
sistem yang telah
dibuat.
56
manual sebelumnya.
- Sistem ini memudahkan
pekerjaan panitia Seleksi
Penerimaan Siswa Baru
(PSB) pada saat
melakukan seleksi
khususnya ketika
ditemukan data siswa
yang memiliki kesamaan
jumlah nilai.
5
Rancang Bangun
sistem informasi
penilaian kinerja
pegawai berbasis
web
Rahayu Ari
(2020) Fuzzy Logic
Dinas Tata
Ruang dan
Bangunan
Pemerintahan
Kabupaten
Tanerang
- Sistem ini dijadikan
media untuk mengambil
keputusan kenaikan
pangkat PNS,
penempatan dalam
jabatan PNS,
pemindahan/mutasi
PNS, pendidikan dan
pelatihan, tugas,
kenaikan gaji berkala
PNS, dan lain-lain sesuai
peraturan perundang-
undangan.
- Sistem ini belum ada
kriteria lainnya
seperti kemampuan
berkomunikasi,
pemecahan masalah,
dan lainnya yang bisa
lebih menghasilkan
keputusan secara
akurat
6
Sistem penunjang
keputusan
pemilihan prioritas
Maulana Iqbal Fuzzy AHP Prioritas
Renovasi Masjid
Kementerian
- sistem ini dapat
mengurangi jumlah
dokumen fisik yang ada
dikantor bimas islam
- Sistem ini masih
kurang parameter
yang lebih beragam
dan spesifik,
57
perbaikan masjid Agama RI serta sebagai media
backup segala berkas
pengajuan permohonan
bantuan
- sistem ini dapat
memberikan
rekomendasi dalam
pemilihan priroritas
perbaikan masjid
berdasarkan parameter
yang ada dengan melihat
nilai tertinggi dari semua
data
sehingga kurang
dapat memperkuat
hasil pengambilan
keputusan dalam
pemilihan prioritas
perbaikan masjid
7
Decision Support
Model for Mosque
Renovation and
Rehabilitation
Ditdit Nugeraha
Utama, et al
(2017)
Fuzzy Logic
Ten Mosques in
Jakarta Barat,
Indonesia
- sistem ini menggunakan
cukup banyak kriteria di
dalamnya, yaitu ada 11
parameter sebagai
indikator perhitungannya
sehingga hasil
perhitungan yang
didapat menjadi lebih
akurat dan tepat sasaran.
- Penelitian ini tidak
terlalu spesifik
menjelaskan
bagaimana cara kerja
dari metode
Simulated-Annealing
dan Hill Climbing
melakukan proses
optimasi dalam
sistem yang telah
dibuat.
8 A Fuzzy Inference
based Decision
V.O. Oladokun,
D.I Oyewole Fuzzy Logic
Departement of
Industrial and
- sistem ini menghasilkan
solusi dari identifikasi
- Sistem ini kurang
mendefinisikan
58
Support System for
Solving the
University-Course
Admission Choice
Problem
(2015) Production
Engineering,
University Of
Ibadan, Nigeria
masalah sehingga
peluang dari calon
peserta bisa meningkat
dan bisa dimonitoring
kurang dan lebihnya
didalam hal persaingan
terutama untuk hal
kompetisi, menghasilkan
juga hasil univeritas
yang layak dan
kompetitor yang rendah
- sistem ini bisa
membantu penerimaan
siswa disebuah
universitas menjadi
referensi dari parameter
yang telah ditentukan
dan fuzzy membantu
hasil dari keputusan
menjadi objektif
tingkat kesulitan
pilihan berdasarkan
berbagai kombinasi
kursus dan daya saing
universitas. Peringkat
kelayakan pilihan
berdasarkan
kemampuan kandidat
dan tingkat kesulitan
pilihan didefinisikan
yang kurang
ditunjukkan
9
Sistem Pendukung
Keputusan
Penerimaan
Pegawai
M. Rizki F,
Tjatur Kandaga
Gautama (2013)
SAW dan
Fuzzy Logic
Stamford
International
School
- Algoritma Simple
Additive Weighting dan
Fuzzy Logic berhasil
digunakan untuk
membangun SPK
penerimaan pegawai
yang dapat memberikan
- Analisis sederhana
yang dilakukan
belum dapat
membedakan metode
mana yang lebih baik
diantara kedua
metode yang
59
rekomendasi calon
karyawan yang paling
sesuai dengan lowongan
kerja yang tersedia.
- Pemrosesan dengan
algoritma Simple
Additive Weighting dan
Fuzzy Logic pada contoh
kasus yang diuji
memberikan besaran
hasil perhitungan yang
berbeda, tetapi
memberikan urutan
rekomendasi calon
pelamar yang sama,
sesuai yang diharapkan.
Kedua metode
menggunakan proses
dan cara
- Perhitungan yang
berbeda, tetapi secara
umum memiliki prinsip
yang sama
digunakan, sehingga
dibutuhkan penelitian
lanjutan yang dapat
mengidentifikasi
metode mana yang
lebih baik ketika hasil
rekomendasi dari
kedua metode
berbeda.
- Penetapan bobot
untuk setiap kriteria
pada algoritma
Simple Additive
Weighting maupun
pada Fuzzy Logic
yang dilakukan oleh
user belum memiliki
dasar acuan, sehingga
dapat dilakukan
penelitian untuk
membantu user dalam
menetapkan bobot
yang sesuai
10
Sistem penunjang
keputusan
penerimaan siswa
baru
Rizaldi, Dewi
Anggraeni
(2016)
Fuzzy Logic
SMA Negeri 1
Tanjung Raya
Agam
- Sistem penunjang
keputusan penerimaan
siswa baru ini
menghasilkan keluaran
- sistem pengolahan
data penerimaan
calon siswa baru
yang berjalan belum
60
terbaik karena sistem
dibantu dengan teknik
logika fuzzy yang
berperan aktif
menentukan hasil
kumpulan nilai dari
masing-masing
parameter dan nilai dari
kombinasi beberapa
variabel penilaian,
sehingga system bisa
membantu pihak sekolah
untuk menentukan
keputusan terbaik terkait
penerimaan calon siswa
baru.
mampu menampilkan
keluaran terbaik,
dimana hasil
akumulasi nilai dari
masing-masing
variabel yang masih
bias tidak bisa
dipastikan apakah
nilai tersebut sudah
termasuk pada
himpunan rendah,
sedang, atau tinggi,
sehingga pihak
sekolah kesusahan
untuk membuat
keputusan yang
terbaik. system
penunjang keputusan
penerimaan siswa
11
Sistem Pendukung
Keputusan
penerimaan
beasiswa
Dika Agustina
(2015) Fuzzy Logic
SMP N 2
Sukoharjo
- sistem pendukung
keputusan ini dapat
menentukan penerima
siswa dengan
mempercepat proses
dengan perhitungan
yang akurat dalam
memberikan
- peneliti tidak
menjelaskan secara
rinci siapa saja yang
dapat menggunakan
sistem dan hak akses
masing-masing user
61
rekomendasi siswa
12
Sistem Pendukung
Keputusan
Pemilihan Lokasi
TPA Sampah
Menggunakan
Metode Min_Max
Inference Fuzzy
Ni Kadek
Ariasih, I Putu
Agung
Bayupati, dan I
Ketut Gede
Darma (2015)
Fuzzy Logic
TPA Desa
Gunaksa
Kecamatan
Dawan
Kabupaten
Klungkung
- Penelitian Menggunakan
Min Max Interference
Fuzzy yang memberikan
alternative keputusan
kelayakan lokasi sampah
berdasarkan teknis SNI
dan beberapa kriteria
- Proses Uji Coba lokasi
TPA digunakan untuk
analisi data agar
menghasilkan keputusan
wilayah yang layak/tidak
- Penelitian ini bisa
ditambahkan kriteria
lain agar hasil
keputusan akhir
akurat dan spesifik
- -Penelitian ini bisa
menggunakan metode
lain menyesuaikan
teknologi dimasa
yang akan datang
13
SA-Optimization
Based Decision
Support Model For
Determining Fast-
Food Restaurant
Location
Ditdit Nugeraha
Utama, et al
(2016)
Fuzzy Logic
Restoran Cepat
Saji Jakarta,
Tangerang
- Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan lokasi
restoran cepat saji
- penelitian ini digunakan
untuk menentukan
prioritas parameter yang
telah dipilih berdasarkan
justifikasi dan
menggunakan optimasi
- Penelitian ini bisa
ditambahkan kriteria
lain agar hasil
keputusan akhir
akurat dan spesifik
- Penelitian ini bisa
menggunakan
optimasi lain
menyesuaikan
teknologi dimasa
yang akan datang
- Penelitian ini bisa
menggunakan metode
62
lain menyesuaikan
teknologi dimasa
yang akan datang
14
Desain Model
Optimasi Untuk
Pengelolaan
Sampah pada
Tempat
Penampungan
Sampah (TPS)
Muhammad
Fathurrahman
(2018)
Fuzzy Logic
Dinas
Lingkungan
Hidup DKI
Jakarta
- Penentuan parameter
yang digunakan dalam
model keputusan
berbasis optimasi
pengelolaan sampah
adalah berdasarkan hasil
analisis data dan
referensi terkait terdapat
7 parameter yang
digunakan, yaitu jumlah
sampah, jenis TPS, jenis
transportasi, jumlah
pengangkutan sampah,
jarak TPS ke TPA,
lokasi sumber sampah,
dan waktu pengangkutan
sampah. Hal tersebut
ditentukan dari hasil
observasi langsung
tempat penelitian,
wawancara dengan
narasumber, dan
dokumentasi seperti
peraturan perundangan
- Dalam proses
pengangkutan
sampah bisa lebih
dikembangkan
dengan bantuan
teknologi sensor atau
GIS (Geographical
Information Systems),
dimana GIS berfungsi
memonitor letak
transportasi dan
situasi pengangkutan
sampah secara real-
time sehingga proses
pengangkutan
sampah dapat
berjalan lebih efektif
dan efisien
-
63
pengelolaan sampah
serta jurnal-jurnal
terkait.
15
F-multicriteria
based Decision
Support System for
Road Repair and
Maintenance (Case
Study: Three Areas
Ditdit Nugeraha
Utama, et al
(2016)
Fuzzy Logic
Tangerang
Selatan, Province
Banten,
Indonesia
- Sistem DSS yang
dikembangkan oleh
penelitian ini memiliki
graphical user interface
yang bersifat user-
friendly serta
memberikan data dan
informasi yang cukup
lengkap seperti peta
jalan yang akan
diperbaiki, parameter
yang digunakan, dan
juga nilai hasil
perhitungan.
- Dari 11 parameter
yang ada, penelitian
ini hanya berfokus
pada kondisi yang
dimiliki oleh jalan
yang akan diperbaiki,
padahal penelitian ini
dapat
mempertimbangkan
faktor lain seperti
faktor lingkungan dan
kondisi masyarakat
disekitarnya sehingga
hasil yang didapat
menjadi lebih
objektif.
64
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam melakukan pengembangan sistem pada penelitian ini, metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application Development
(RAD) dan alat bantu permodelan yang digunakan adalah Unified Modeling
Language (UML). RAD merupakan salah satu metode pengembangan yang
unggul dalam melakukan pengembangan aplikasi dalam waktu yang singkat,
beberapa tahapan pada pengembangan sistem dilakukan lebih cepat daripada
semestinya, sehingga mempersingkat waktu dalam pengembangan. Tahapan-
tahapan dalam RAD yang digunakan yaitu fase requirement planning, fase
workshop design, dan fase implementation.
3.2.1 Tahap Perencanaan Kebutuhan (Requirement Planning)
Pada tahap perencanaan kebutuhan ini, peneliti melakukan
diskusi bersama. Tujuan dari diskusi ini adalah untuk mengidentifikasi
tujuan dan kebutuhan dari sistem yang akan dibangun. Adapun bentuk
dari hasil diskusi tersebut adalah berupa :
a) Analisis permasalahan : Setelah data dan informasi didapatkan
maka peneliti akan menggambarkan dan menganalisis sistem
berjalan yang selama ini dijalankan oleh pihak PT Pupuk
Kujang untuk penerimaan siswa peserta PKL. Sistem berjalan
digambarkan melalui rich picture.
b) Analisis persyaratan : merupakan rumusan hasil yang akan
dicapai dari sistem yang akan dibangun yang terdiri dari
analisis sistem usulan dan narasi sistem usulan.
65
Pada tahap ini peneliti membuat beberapa rekomendasi
terhadap sistem berjalan berupa sistem informasi pendukung
keputusan penerimaan siswa PKL untuk menyelesaikan
masalah yang timbul, berdasarkan identifikasi masalah yang
ada pada sistem berjalan yang digambarkan melalui rich
picture
c) SPK (Sistem Pendukung Keputusan) : merupakan metode
sistem pendukung keputusan yang akan digunakan pada sistem
yang akan dibuat. Pada sistem ini metode SPK yang akan
dipakai adalah metode fuzzy logic untuk penerimaan siswa
peserta PKL.
3.2.2 Tahap Perancangan (Workshop Design)
Merupakan tahap dimana tindak lanjut dari tahap analisis
kebutuhan. Pada tahap ini, segala rumusan yang telah ditentukan, dibuat
rancangannya sehingga dapat menggambarkan arsitektur sistem yang
akan dibuat. Proses perancangan ini dapat disebut permodelan, dan alat
bantu yang digunakan dalam permodelan ini adalah Unified Modeling
Language (UML), dengan tahapan sebagai berikut :
1. Design Process
Pertama-tama menentukan apa saja proses bisnis yang
dibutuhkan dan merancang alur rangkaian aktifitas yang terjadi
pada sistem perizinan.
66
a. Merancang Use Case Diagram
Peneliti menggambarkan hubungan dan interaksi antar
pengguna dengan sistem informasi pendukung
keputusan penerimaan siswa peserta PKL
b. Membuat Skenario Use Case
Diagram Use Case merupakan grafik yang
menggambarkan aktor dan aksi yang melibatkannya,
dan grafik itu belum dapat cukup menjelaskan isi dari
Use Case Diagram. Untuk itu perlu dibuat Skenario
dari Use Case untuk menjelaskan rincian yang belum
dijelaskan Use Case Diagram. Bentuk dari skenario
terdiri dari tabel-tabel yang berisi nama use case, aktor
yang menggunakan, dan deskripsi mengenai penjelasan
lebih lanjut mulai dari prekondisinya, alternatif kondisi,
respon dari sistem serta kesimpulan dari use case
tersebut.
c. Merancang Activity Diagram
Peneliti membuat alur proses sistem informasi
pendukung keputusan penerimaan siswa PKL sehingga
terlihat proses kegiatan yang terjadi didalam sistem
informasi pendukung keputusan penerimaan siswa PKL
dari berbagai pengguna sistem.
d. Merancang Sequence Diagram
67
Peneliti mengidentifikasi perilaku tiap-tiap pengguna
sistem informasi pendukung keputusan penerimaan
siswa PKL berdasarkan masing-masing urutan
kejadian/interaksi antar pengguna dengan sistem.
2. Design Database
Peneliti merancang dan membuat database penerimaan
siswa peserta PKL. Pembuatan database dilakukan dengan
menggunakan database server MySql.
a. Merancang Class Diagram
Dalam Merancang Class Diagram, peneliti harus
terlebih dahulu mengidentifikasi objek-objek apa saja
yang dibutuhkan dalam pembangunan sistem, kemudian
mendefinisikan apa saja hubungan yang dimiliki antar
objek tersebut. Selain itu perlu juga diidentifikasi
atribut dan perlakuan (method) apa saja yang dimiliki
oleh objek tersebut.
Dengan dirancangnya Class Diagram ini diharapkan
dapat menggambarkan struktur kelas-kelas yang ada
pada sistem perizinan dan mempermudah perancangan
database.
b. Mapping Cardinality
68
Banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang
lain melalui relationship.
c. Spesifikasi Database
Memperjelas struktur database yang ada pada sistem
yang akan dibuat.
3. Design Interface
. Tampilan disesuaikan berdasarkan analisa sistem berjalan
terkait dengan sistem informasi pendukung keputusan
penerimaan PKL sehingga pengguna dapat tidak mendapatkan
kesulitan saat menggunakan sistem usulan
3.2.3 Tahap Implementasi (fase implementation)
Pada tahap implementasi, berbagai rancangan yang telah dibuat
sebelumnya diterapkan dan dijalankan. Tahap ini merupakan tahap
pembangunan sistem dimana hasil rancangan sistem penerimaan siswa
peserta PKL dikonversikan menjadi sebuah sistem aplikasi yang siap
digunakan. Adapun proses yang harus dikerjakan pada tahap ini antara
lain :
1. Pemrograman (coding)
Proses menuliskan kode-kode dengan menggunakan bahasa
program tertentu, sehingga didapatkan sebuah aplikasi yang
dapat dijalankan dan digunakan. Ada dua tahap utama pada
bagian ini, yaitu :
69
1) Front-end Programming
Merupakan tahap pembangunan sistem aplikasi yang
fokus pada modul-modul dan fungsi-fungsi yang
melibatkan pengguna dari luar organisasi.
2) Back-end Programming
Merupakan tahap pembangunan sistem aplikasi yang
fokus pada modul-modul dan fungsi-fungsi yang
melibatkan pengguna dari bagian internal organisasi.
2. Pengujian (testing)
Program aplikasi yang telah terbentuk, terlebih dahulu diuji
sehingga layak untuk digunakan. Adapun program aplikasi
yang siap digunakan adalah aplikasi yang sesuai dengan
rancangan dan memiliki daya tahan yang baik terhadap
serangan yang dapat mengacaukan sistem.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode
Black Box, yaitu dengan hanya memperhatikan pada masukan
dan hasil keluaran pada sebuah sistem, apabila sistem
menghasilkan keluaran sesuai dengan sasaran dan tujuan
pembangunan sistem dan dengan masukan yang sebagaimana
mestinya, maka sistem tersebut dinyatakan layak untuk
diperkenalkan ke organisasi.
70
3.3 Kerangka Berpikir Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan
kegiatan yang sesuai dengan rancangan kegiatan sebagaimana yang tertuang
pada kerangka penelitian. Kerangka tersebut meliputi metode pengumpulan
data dan metode pengembangan sistem terlihat pada gambar 3.1 berikut :
Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian
71
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Requirement Planning Phase
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1.1 Profil Organisasi
PT Pupuk Kujang merupakan anak perusahaan dari
BUMN Pupuk di Indonesia yaitu PT Pupuk Indonesia Holding
Company yang bergerak di bidang industri dan pemasaran pupuk
urea. NPK, organik, dan berbagai industri kimia. PT pupuk
Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975. PT Pupuk Kujang
terdiri dari 2 buah pabrik yaitu Kujang 1A dan Kujang 1B
dengan kapasitas produksi masing-masing 70.000 ton/tahun urea
dan 330.000 ton/tahun amoniak.
Bahan baku utama dalam pembuatan urea adalah gas
bumi, air dan udara. Ketiga bahan baku tersebut diolah sehingga
menghasilkan amonia dan akhirnya menjadi urea. Penyediaan
gas bumi berasal dari Pertamina dan Perusahaan Gas Swasta
lainnya yang diambil dari sumber lepas pantai laut Jawa,
sedangkan air baku diambil dari Perum Jasa Tirta II Jatiluhur-
Purwakarta.
72
Team teknis dibentuk dan langkah-langkah selanjutnya
diambil oleh Pertamina dengan menentukan Jatibarang. Balongan
sebagai lokasi proyek, Study mengenai lokasi proyek ini oleh
BECIP dilanjutkan kembali bersama Dinas Pekerajaan Umum
Propinsi Jawa Barat yang menghasilkan saran dipilihnya Desa
Dawuan Cikampek sebagai lokasi pabrik, atas dasar
pertimbangan :
1. Dekat ke sumber bahan baku gas alam di Cilamaya.
2. Dekat ke sumber air tawar di waduk jurug, sebelah
bawah waduk Jatiluhur (Purwakarta).
3. Dekat ke sumber tenaga listrik di Jatiluhur.
4. Tersedianya jaringan angkutan yang baik, seperti
jalan raya dan jalan kereta api.
5. Dekat ke sumber penyediaan bahan bangunan.
6. Terdapatnya sungai pembuangan Cikaranggelam.
7. Berada di tengah-tengah pemasaran pupuk.
Sebagai kontraktor utama, telah dipilih dalam tender
terbatas yang diadakan oleh Dirjen Industri Kimia Dasar pada
bulan Mei 1975 yaitu Kellog Oversease Coporation (KOC) dari
Amerika Serikat sebagai General Contractor dan Toyo
Enginering Corporation (TEC) dari Jepang sebagi Urea Unit
73
Contactor. Kontrak tersebut di tanda tangani pada tanggal 15
November 1975 dan mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
1976 untuk TEC, dan 26 Januari 1976 untuk KOC.
Pelaksanaan pembangunan proyek ini berjalan lancar
sehingga pada tanggal 7 November 1978 pabrik sudah mulai
berproduksi dengan kapasitas urea 570.000 ton/tahun dan amonia
330.000 ton/tahun ini terjadi 3 bulan lebih awal dari jadwal yang
telah ditentukan. Pada tanggal12 Desember 1978, Presiden
Soeharto berkenan meresmikan Pembukaan Pabrik dan 1 April
1979 PT.Pupuk Kujang mulai dengan operasi komersil.
4.1.1.2 Visi dan Misi
VISI : Menjadi Industri Kimia dan pendukung pertanian yang
berdaya saing dalam skala nasional
MISI : Menghasilkan Produk Bermutu Dan Melakukan
Perdagangan Yang Berdaya Saing Tinggi Dengan
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan
4.1.1.3 Struktur Organisasi
Berikut ini adalah struktur organisasi pada
Dept. PPSDM yang ada di kantor pusat PT Pupuk
Kujang:
74
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi divisi PPSDM (Dokumentasi PT Pupuk Kujang, 2017)
Tugas pokok fungsional dari struktur organisasi pada
Dept. PPSDM PT Pupuk Kujang dijelaskan sebagai berikut:
1. Manager Perencanaan & Pengembangan SDM
a. Menyiapkan dan mengendalikan rencana kerja
dan anggaran pelatihan agar lebih efektif dan
efisien
b. Merencanakan dan merumuskan sistem
manajemen SDM Pupuk Kujang dengan pokok
bahasan meliputi: kajian organisasi (struktur, job
desk dan analisa beban kerja) sistem rekruitmen
& seleksi karyawan, perancangan &
pengembangan karir, anlisa kebutuhan pelatihan.
75
c. Merencanakan dan melaksanakan assesment
center untuk pengukuran kompetensi individu
karyawan yang meliputi pengukuran aspek
psikologis, soft competency dan hard
competency agar dapat diketahui sejauh mana
kompetensi individu sesuai dengan kebutuhan
kompetensi jabatan dan menyusun program-
program pengembangannya.
d. Merencanakan dan mengaplikasikan sistem
manajemen pengetahuan (knowledge
management system), sistem manajemen
perpustakaan dan pelaksanaan Gugus Kendali
Mutu (GKM) Perusahaan.
e. Bertanggung jawab penuh dalam proses
rekrutmen karyawan, siswa pkl.
f. Melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan dan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
pengembangan kemampuan, potensi, mental,
keterampilan dan pengetahuan karyawan yang
sesuai dengan standar perusahaan.
g. Bertanggung jawab mengelola dan
mengembangkan sumber daya manusia. Dalam
hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan
76
pengawasan sumber daya manusia dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia.
2. Superintendent Pelatihan & Assessment
a. Menyiapkan rencana induk diklat tahunan
(RIDT) diklat tahunan termasuk proyeksi
kebutuhan biayanya.
b. Merencanakan dan mempersiapkan program
analisa kebutuhan pelatihan (training need
analysis/assessment) berbasis talenta dan
kompetensi untuk meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan karyawan.
c. Melakukan assessment center untuk pengukuran
kompetensi individu karyawan yang meliputi
pengukuran aspek psikologis, soft competency
dan hard competency agar dapat diketahui sejauh
mana kompetensi individu sesuai dengan
kebutuhan kompetensi jabatan dan menyusun
program-program pengembangannya.
d. Melaksanakan evaluasi dan pemetaan hasil
pengukuran kompetensi individu dan
pengukuran talenta (bakat&minat) karyawan.
77
e. Memastikan ketersediaan sarana & prasarana
untuk kegiatan pelaksanaan pelatihan dan
kegiatan learning center sebagai berikut:
- Ruangan kelas dan kelengkapannya
- Konsumsi, akomodasi dan transportasi
- Materi, draft sambutan & penutupan
pelatihan
- Dokumentasi
- Peserta pelatihan
3. Superintendent Pengembangan Organisasi & SDM
a. Melaksanakan perencanaan kebutuhan karyawan
sesuai dengan permintaan unit kerja yang
bersangkutan dan analisa beban kerja (ABK).
Perencanaan kebutuhan unit kerja sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan dan perencanaan
seleksi untuk memilih kandidat yang paling tepat
dari calon yang ada.
b. Merumuskan sistem manajemen SDM berbasis
kompetensi yang terdiri dari analisa organisasi
yang meliputi struktur organisasi dan job
deskripsi.
c. Mengelola perpustakaan dengan menerapkan
prinsip ringkas, rapi dan resik.
78
d. Mengelola knowledge management system,
Gugus Kendali Mutu & Change Agent
perusahaan.
e. Bertanggung jawab penuh dalam proses
rekrutemen karyawan, mulai dari mencari calon
karyawan hingga seleksi.
f. Merencanakan, memonitor dalam pelaksanaan
beasiswa dalam dan luar negeri.
4. Supervisor Pengembangan SDM
a. Memproses kerja praktek/riset dari perguruan
tinggi maupun SLTA dari memproses
penerimaan kunjungan dari perguruan tinggi
maupun lembaga.
b. Mengupdate riwayat pelatihan karyawan
kedalam sistem informasi pelatihan
c. Melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana
untuk kegiatan pelaksanaan secara periodik.
d. Mengelola dan mendistribusikan evaluasi OJT
calon karyawan.
e. Melakukan penyebaran undangan ke peserta,
konfirmasi peserta program pelatihan kepada
pimpinan unit kerja.
79
f. Memastikan terselenggaranya pelatihan mulai
dari ketersediaan instruktur, absensi peserta
pelatihan sehingga pelatihan berjalan sesuai
dengan apa yang lelah direncanakan.
g. Mendokumentasikan kegiatan, materi dan
absensi pelatihan.
h. Melaksanakan evaluasi pelatihan untuk
dilaporkan kepada General Manager Sumber
Daya Manusia & Umum (GM, SDM & Umum)
i. Mengelola evaluasi efektivitas pelatihan kepada
atasan peserta pelatihan setelah 3 bulan
melaksanakan pelatihan.
80
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Berdasarkan dari hasil pengamatan dan observasi yang telah dilakukan, berikut ini adalah sistem berjalan
penerimaan siswa peserta PKL di Dept. PPSDM PT Pupuk Kujang:
Gambar 4. 2 Rich Picture Sistem berjalan
81
Keterangan Gambar :
1. Calon siswa peserta PKL datang ke PT Pupuk Kujang menemui
Supervisor lalu memberikan surat permohonan dari sekolah dan
proposal PKL.
2. Supervisor menerima berkas tersebut dan nantinya Siswa akan
dipanggil
3. Pihak Departemen melakukan permintaan siswa PKL untuk kebutuhan
di Departemennya melalui telepon atau bertemu langsung dengan
Supervisor.
4. Supervisor akan menghubungi siswa untuk memberitahu bahwa siswa
diterima PKL yang pemilihannya berdasarkan teknik First In Firs Out
(FIFO) tanpa melihat kesesuaian jurusan dan departemen.
5. Siswa mengkonfirmasi ketersediaannya untuk melakukan PKL ke
Supervisor
6. Supervisor memberikan form persetujuan ke siswa untuk dibawa ke
departemen yg telah ditentukan
7. Siswa emmberikan form persetujuan ke pihak Departemen yg telah
ditentukan untuk meminta persetujuan sebagai pembimbing lapangan
8. Pihak Dept. Memberikan laporan penerimaan siswa yang akan PKL
9. Manager Dept. menyetujui laporan penerimaan siswa yang akan PKL.
10. Pihak Departemen mengisi form persetujuan siswa yang akan PKL di
departemennya dan Siswa membawa kembali form tersebut ke
Supervisor
82
11. Supervisor memberikan laporan penerimaan siswa yang akan PKL ke
Manager PPSDM.
12. Manager PPSDM menyetujui laporan penerimaan siswa yang akan
PKL.
13. Supervisor membuatkan Surat jawaban diterima untuk siswa peserta
PKL.
4.1.3 Identifikasi masalah sistem berjalan
1. Penyerahan berkas persayaratan PKL selama ini selalu diserahkan
secara hard copy dan dikumpulkan kemudian disimpan oleh
Supervisor, sehingga bisa terjadi kemungkinan data rusak/hilang.
2. Penerimaan siswa peserta PKL yang menggunakan teknik FIFO
mengakibatkan penempatan posisi siswa PKL di Departemen sering
tidak sesuai dengan bidang konsentrasinya dan Pihak Departemen
sering mengeluhkan karena seringnya terjadi penempatan siswa PKL
yang tidak sesuai dengan permintaaan.
3. Pendataan siswa PKL masih manual dengan menggunakan microsoft
excel
4. Tidak ada standarisasi dan acuan untuk penerimaan siswa peserta PKL.
5. Tidak adanya penjadwalan tetap program PKL sehingga siswa terus
berdatangan setiap harinya untuk mendaftar.dengan jumlah besar
83
4.1.4 Analisis Sistem Usulan
Berdasarkan identifikasi masalah yang sebelumnya didapatkan dari sistem berjalan, adapun perancangan sistem
yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 3 Rich Picture Sistem Usulan
84
Keterangan Gambar:
1. Admin me-manajemen data user pada sistem informasi pendukung keputusan
penerimaan siswa PKL
2. Pihak Dept. Melakukan permintaan siswa PKL
3. Manager Dept. menyetujui permintaan siswa PKL yang diminta oleh pihak
Dept.
4. sistem otomatis umumkan jurusan siswa yang dibutuhkan
5. Siswa melakukan pendaftaran online di website internship Pupuk Kujang,
mengupload dokumen yang dibutuhkan
6. Supervisor validasi berkas PKL
7. Supervisor melakukan perhitungan prosess DSS dengan menggunakan Fuzzy
Logic
8. Manager PPSDM verifikasi hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh
Supervisor
9. Supervisor umumkan siswa lolos PKL ke email masing-masing
10. Siswa login ke web menggunakan username dan password yang telah diterima
untuk konfirmasi ketersediaan
11. Siswa upload laporan tugas PKL melalui sistem untuk mendapat penilaian di
akhir waktu PKL
12. Pihak Dept. Memberikan penilaian terhadap siswa selama dia melaksanakan
PKL
13. Setelah mendapat nilai, Siswa dapat unduh sertifikat beserta penilaian selama
PKL di PT Pupuk Kujang
85
4.1.5 Analisis Kriteria SPK
Penetuan Kriteria
1. Lokasi Rumah
Penilaian kriteria ini digunakan untuk mengetahui jarak
rumah siswa PKL ke perusahaan. adapun nilainya berupa angka
dengan satuan km, semakin rendah angka akan semakin bagus
- (1-5 Km) sangat dekat : 100
- (6-11 Km) dekat : 80
- (12-15 Km) sedang :70
- (16> Km) jauh :60
2. Nilai Rapor
Penilaian kriteria untuk nilai rapor didapat dari nilai rata-rata
rapor untuk kelas 11, dan 12. Nilai rapor dinyatakan dengan angka
antara 1-100, sehingga semakin tinggi angka maka akan semakin
bagus.
- 85-100 : Sangat baik
- 70-90 : baik
- 55-75 : cukup
- 45-60 : kurang
- 0-50 : buruk
3. Sertifikat Prestasi Akademik-Non Akademik
Kriteria ini digunakan dalam penelitian Pamungkas dkk
(2016) untuk mendapatkan nilai prestasi tertinggi yang pernah
86
didapat siswa dalam mengikuti perlombaan di dalam maupun luar
bidang akademik baik secara perorangan ataupun tim, seperti
olahraga, seni, dan sejenisnya. Data ini bisa didapatkan dari bukti
sertifikat lomba yang pernah diikuti pendaftar. Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan skenario penilaian seperti yang ada pada tabel
4.1
Tabel 4.1 Penilaian Kriteria Prestasi Non-Akademik
Tingkat Nilai
Nasional 100
Provinsi 80
Kabupaten 60
Sekolah 40
Tidak pernah 20
4. Kedisiplinan
Kriteria ini digunakan dalam penelitian Jumiati (2013) untuk
mendapakan nilai kedisiplinan calon siswa PKL. Dalam penelitian
ini, data kriteria bisa diperoleh dari nilai perilaku siswa yang ada
pada rapor dengan ketentuan sebagai berikut:
Sangat Kurang [E] = 20
Kurang [D] = 40
Cukup [C] = 60
Baik [B] = 80
Sangat Baik [A] = 100
87
4.1.6 Model Perhitungan SPK
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang langkah-langkah yang
digunakan untuk mendapatkan hasil rekomendasi keputusan dengan
menggunakan fuzzy logic. Penelitian ini menggunakan Triangular Fuzzy
Membership Function seperti yang dapat dilihat pada gambar, nilai dari
expert judgement di proses perhitungkan ke fuzzifikasi-defuzzifikasi,
dihasilkan crisp output lalu dibagi pertotal parameter kategori kemudian
dilanjutkan dengan menjumlahkan hasil dari bobot crisp output sehingga
mendapat nilai 1
Skala untuk Kriteria Lokasi Rumah: (1-5 Km) sangat dekat = 100, (6-11
Km) dekat =80, (12-15 Km) sedang = 70 (16> Km) jauh=60
Crisp Value (CV) input = nilai kepentingan parameter yang diberikan oleh
expert judgments
Crisp Value (CV) Output = nilai kepentingan parameter yang telah melalui
proses fuzzifikasi-defuzzifikasi
Gambar 4. 4 Triangular Fuzzy Membership Function
88
1. Parameter: Lokasi Rumah
CV Input Lokasi Rumah = 60 (Jauh) 0,4 Sedang, 0,6 Dekat
CV Output Lokasi Rumah = (0,4 x 50) + (0,6 x 70) = 62
CV Input Lokasi Rumah = 70 (Sedang) 0,7 Dekat, 0,3 Dekat
CV Output Lokasi Rumah = (0,7 x 70) + (0,3 x 50) = 64
CV Input Lokasi Rumah = 80 (Dekat) 1 Dekat
CV Output Lokasi Rumah = (1 x 80) = 80
CV Input Lokasi Rumah = 100 (Sangat Dekat) 1 Sangat Dekat
CV Output Lokasi Rumah = (1 x 100) = 100
Hasil Membership Functions:
Crisp Value Output parameter Lokasi Rumah Kategori Jauh = 62
Crisp Value Output parameter Lokasi Rumah Kategori Sedang =64
Crisp Value Output parameter Lokasi Rumah Kategori Dekat =82
Crisp Value Output parameter Lokasi Rumah Kategori Sangat Dekat =100
Dari hasil total Crisp Value Output dari parameter lokasi rumah semua kategori =
308, sehingga bisa didapat nilai bobot Crisp Output setiap parameter yaitu:
dengan:
= Nilai Bobot Crisp Output setiap kategori parameter
= Nilai Crisp Output setiap parameter
= Jumlah total keseluruhan Nilai Crisp Output
1.
= 0,201
2.
= 0,207
89
3.
= 0,266
4.
= 0,324
0,201+0,207+0,266+0,324 = 1
dengan: = Lokasi Rumah
Skala [Nilai Rapor, Sertifikat, Kedisiplinan : sangat baik = 100, baik =80,
cukup = 60, kurang=40, buruk=20
Crisp Value (CV) input = nilai kepentingan parameter yang diberikan oleh
expert judgments
Crisp Value (CV) Output = nilai kepentingan parameter yang telah melalui
proses fuzzifikasi-defuzzifikasi
Gambar 4. 5 Triangular Fuzzy Membership Function
2. Parameter: Nilai Rapor
CV Input Nilai Rapor = 20 (Buruk) 0,3 Buruk, 0,7 Buruk
CV Output Nilai Rapor = (0,3 x 30) + (0,7 x 20) = 23
CV Input Nilai Rapor = 40 (Kurang) 0,8 Kurang, 0,2 Kurang
CV Output Nilai Rapor = (0,8 x 50) + (0,2 x 40) = 48
CV Input Nilai Rapor = 60 (Cukup) 0,8 Cukup, 0,2 Cukup
90
CV Output Nilai Rapor = (0,8 x 70) + (0,2 x 60) = 68
CV Input Nilai Rapor = 80 (Baik) 0,8 Baik, 0,2 Baik
CV Output Nilai Rapor = (0,8 x 90) + (0,2 x 80) = 88
CV Input Nilai Rapor = 100 (Sangat Dekat) 1 Sangat Dekat
CV Output Nilai Rapor = (1 x 100) = 100
3. Parameter: Sertifikat
CV Input Sertifikat = 20 (Buruk) 0,3 Buruk, 0,7 Buruk
CV Output Sertifikat = (0,3 x 30) + (0,7 x 20) = 23
CV Input Sertifikat = 40 (Kurang) 0,8 Kurang, 0,2 Kurang
CV Output Sertifikat = (0,8 x 50) + (0,2 x 40) = 48
CV Input Sertifikat = 60 (Cukup) 0,8 Cukup, 0,2 Cukup
CV Output Sertifikat = (0,8 x 70) + (0,2 x 60) = 68
CV Input Sertifikat = 80 (Baik) 0,8 Baik, 0,2 Baik
CV Output Sertifikat = (0,8 x 90) + (0,2 x 80) = 88
CV Input Sertifikat = 100 (Sangat Dekat) 1 Sangat Dekat
CV Output Sertifikat = (1 x 100) = 100
4. Parameter: Kedisiplinan
CV Input Kedisiplinan = 20 (Buruk) 0,3 Buruk, 0,7 Buruk
CV Output Kedisiplinan = (0,3 x 30) + (0,7 x 20) = 23
CV Input Kedisiplinan = 40 (Kurang) 0,8 Kurang, 0,2 Kurang
CV Output Kedisiplinan = (0,8 x 50) + (0,2 x 40) = 48
CV Input Kedisiplinan = 60 (Cukup) 0,8 Cukup, 0,2 Cukup
CV Output Kedisiplinan = (0,8 x 70) + (0,2 x 60) = 68
CV Input Kedisiplinan = 80 (Baik) 0,8 Baik, 0,2 Baik
CV Output Kedisiplinan = (0,8 x 90) + (0,2 x 80) = 88
CV Input Kedisiplinan = 100 (Sangat Dekat) 1 Sangat Dekat
CV Output Kedisiplinan = (1 x 100) = 100
Crisp Value Output parameter Nilai Rapor Kategori Buruk= 23
Crisp Value Output parameter Nilai Rapor Kategori Kurang= 48
91
Crisp Value Output parameter Nilai Rapor Kategori Cukup= 68
Crisp Value Output parameter Nilai Rapor Kategori Baik= 88
Crisp Value Output parameter Nilai Rapor Kategori Sangat Baik= 100
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Buruk= 23
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Kurang= 48
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Cukup= 68
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Baik= 88
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Sangat Baik= 100
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Buruk= 23
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Kurang= 48
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Cukup= 68
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Baik= 88
Crisp Value Output parameter Sertifikat Kategori Sangat Baik= 100
Dari hasil total Crisp Value Output dari semua parameter = 327, sehingga bisa
didapat nilai bobot Crisp Output setiap parameter yaitu:
dengan:
= Nilai Bobot Crisp Output setiap parameter
= Nilai Crisp Output setiap kategori parameter
= Jumlah total keseluruhan Nilai Crisp Output
5.
= 0,070
92
6.
= 0,147
7.
= 0,208
8.
= 0,269
9.
= 0,306
dengan:
= Nilai Rapor
= Sertifikat
= Kedisiplinan
0,070+0,147+0,208+0,269+0,306 = 1
Contoh Perhitungan Model SPK penerimaan 5 Siswa PKL dari tingkat
atas sampai bawah:
Gambar 4. 6 sample perhitungan model SPK
93
4.2 Workshop Design
4.2.1 Desain Sistem
4.2.1.1 Use Case Diagram
Sebelum membuat use case, terlebih dahulu peneliti
melakukan proses identifikasi actor untuk menentukan entitas
apa saja yang dapat berinteraksi langsung dengan sistem.
Tabel 4. 2 Identifikasi aktor
No Actor Description
1. Supervisor
PPSDM
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password,
validasi berkas PKL, melakukan proses perhitungan,
melakukan proses persetujuan siswa PKL yang
dilakukan oleh Pihak Dept. umumkan siswa lolos pkl
dan melihat laporan
2. Manager
PPSDM
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password,
melakukan proses verifikasi hasil perhitungan SPK
dan melihat laporan
3. Admin
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password,
mengelola (menambah, edit dan hapus) data user,
kontak dan berita di website
4. Siswa
Aktor yang memiliki hak akses untuk daftar PKL,
ganti password, upload laporan PKL dan unduh
sertifikat PKL.
5. Manager Dept.
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password,
melakukan proses persetujuan siswa PKL yang
dilakukan oleh Pihak Dept. dan melihat laporan
6. Pihak Dept.
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password,
melakukan permintaan siswa PKL, memberi nilai
siswa PKL dan melihat laporan
Setelah mengidentifikasi actor, selanjutnya peneliti
mengidentifikasi use case. Kemudian dari hasil proses identifikasi use
94
case, bisa digambarkan use case diagram untuk sistem yang bisa dilihat
pada gambar dibawah ini.
Tabel 4. 3 Identifikasi user
No. Use Case Name Description Actor
1 Manajemen
User
Use case ini digunakan untuk
mengelola data user seperti
menambah, edit dan hapus.
Admin
2 Login Use case ini digunakan untuk
bisa masuk ke dalam sistem
Supervisor
PPSDM, Manager
PPSDM, Admin,
Siswa, Manager
Dept, Pihak Dept.
3 Change
Password
Use case ini digunakan untuk
merubah password pengguna
Supervisor
PPSDM, Manager
PPSDM, Admin,
Siswa, Manager
Dept, Pihak Dept.
4 Logout Use case ini digunakan untuk
bisa keluar dari sistem
Supervisor
PPSDM, Manager
PPSDM, Admin,
Siswa, Manager
Dept, Pihak Dept.
5 Permintaan
siswa PKL
Use case ini digunakan untuk
bisa melakukan permintaan
siswa PKL
Pihak Dept.
6
Menyetujui
permintaan
siswa PKL
Use case ini digunakan untuk
menyetujui permintaan siswa
PKL yang diminta oleh Pihak
Dept.
Manager Dept.
7 Daftar PKL
Use case ini digunakan untuk
mengisi form pendaftaran dan
persyaratan PKL
Siswa
8 Validasi Berkas
PKL
Use case ini digunakan untuk
validasi berkas pendaftaran dan
persyaratan PKL.
Supervisor
PPSDM
9 Perhitungan
SPK
Use case ini digunakan untuk
membuat system melakukan
perhitungan terhadap data
pendaftar.
Supervisor
PPSDM
10 Verifikasi
perhitungan
Use case ini digunakan untuk
mengambil keputusan dengan
validasi data hasil perhitungan
Manager PPSDM
95
SPK.
11
Umumkan
Siswa Lolos
PKL
Use case ini digunakan untuk
umumkan siswa yang lolos
PKL melalui email.
Supervisor
PPSDM
12 Upload Laporan
PKL
Use case ini digunakan untuk
umumkan siswa yang lolos
PKL melalui email.
Siswa
13 penilaian PKL
Use case ini digunakan untuk
bisa memberikan penilaian
terhadap siswa PKL.
Pihak Dept.
14 Unduh Sertifikat
Use case ini digunakan untuk
bisa mencetak sertifikat bukti
telah menyelesaikan PKL
Siswa
15 Laporan siswa
PKL
Use case ini digunakan untuk
bisa melihat laporan hasil
seleksi siswa peserta PKL.
Manager PPSDM,
Manager Dept.,
Supervisor
PPSDM
96
Gambar 4. 7 Use case diagram
Dari gambar 4.7 dapat diketahui bahwasanya sistem informasi SPK
penerimaan siswa PKL dalam penelitian ini memiliki 15 buah use case, untuk
lebih rinci mengenai masing-masing use case akan dijelaskan dalam narasi
use case sebagai berikut:
97
1. Narasi use case Manajemen User
Tabel 4. 4 Narasi Use Case Kelola Data User
Use Case Name Manajemen User
Use Case Id 1
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mengelola data
user seperti menambah, mengedit, dan menghapus data
user
Precondition -
Trigger Klik tambah
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah1: Klik tambah
user
Langkah 3: Mengisi
form
Langkah 4: Klik save
Langkah 2: Menampilkan form
user
Langkah 5: Validasi
Langkah 6: Menampilkan
pesan “user berhasil
ditambahkan”
Langkah 7: Menampilkan
halaman data user
Alternate Course Langkah 6: Jika validasi gagal akan kembali
menampilkan form data user
Langkah 1a: Klik detail
Langkah 1b: Klik edit
Langkah 1c: Klik hapus
Langkah 2a: Menampilkan form detail user
Langkah 2b: Menampilkan form edit user
Langkah 2c: Menampilkan pesan “hapus data ini?”
Langkah 3b: Mengubah data yang ingin diubah
Langkah 3c1: Klik ok, lalu menghapus data user dan
menampilkan pesan “user berhasil dihapus”
Langkah 3c2: Klik cancel, menampilkan halaman data
user
Langkah 4b: Klik save lalu memperbaharui data user
dan menampilkan pesan “user berhasil diedit”
Conclusion Admin berhasil manajemen user
Post Condition Login
98
2. Narasi use case Login
Tabel 4. 5 Narasi Use Case login
3. Narasi Use Case Logout
Tabel 4. 6 Narasi Use Case login
Use Case Name Login
Use Case Id 2
Actor All User
Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk masuk ke
dalam sistem dengan meng-input username dan password
Precondition User harus mengetahui username dan password untuk
login
Trigger Memasukan username dan password
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Mengisi
username dan password
Langkah 2: Klik login
Langkah 3: Validasi username
dan password
Langkah 4: Menampilkan
halaman utama
Alternate Course Langkah 4: Jika username dan password tidak sesuai
maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan “ Login
Gagal !! Username atau Password Tidak Ditemukan ”,
kembali ke Langkah 1
Conclusion Sistem menampilkan halaman utama ketika berhasil login
Post Condition Sistem berhasil diakses ke menu utama sesuai level user
Use Case Name Logout
Use Case Id 3
Actor All User
Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk keluar dari
system
Precondition User sudah Login ke sistem
Trigger Klik logout
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik logout
Langkah 2: keluar dari sistem
Langkah 3: Menampilkan
99
4. Narasi Use Case Change Password
Tabel 4. 7 Narasi Use Case Change Password
halaman login
Alternate Course -
Conclusion Menampilkan halaman login ketika berhasil logout
Post Condition User berhasil logout dan sistem menampilkan halaman
login
Use Case Name Change Password
Use Case Id 4
Actor All User
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan Change Password
Precondition User sudah Login ke sistem
Trigger Klik Change Password
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik
Change Password
Langkah 3: Mengubah
password yang ingin
diperbarui
Langkah 4: Klik “ganti
password”
Langkah 2: Menampilkan
form Change User Password
Menampilkan halaman login
Langkah 5: Validasi
Langkah 6: Memperbaharui
data
Menampilkan pesan
“Password berhasil dirubah”
Alternate Course Langkah 6: Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
akan menampilkan pesan “maaf password lama belum
sesuai”, menampilkan halaman sebelumnya
Conclusion Menampilkan halaman login ketika berhasil logout
Post Condition User berhasil logout dan sistem menampilkan halaman
login
100
5. Narasi Use Case Permintaan Siswa PKL
Tabel 4. 8 Narasi Use Case Permintaan Siswa PKL
Use Case Name Permintaan siswa PKL
Use Case Id 5
Actor Pihak Dept.
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan pihak dept. untuk
melakukan permintaan siswa PKL.
Precondition -
Trigger klik tambah permintaan
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: klik tambah
permintaan
Langkah 3: mengisi data
Langkah 4: klik save
Langkah 2: Menampilkan
form permintaan siswa PKL
Langkah 5: Validasi
Langkah 6: Menampilkan
pesan “permintaan berhasil
ditambahkan”
Langkah 7: Menampilkan
halaman permintaan siswa
PKL
Alternate Course
Langkah 6: Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
akan menampilkan halaman sebelumnya
Langkah 1a: klik edit
Langkah 1b: klik hapus
Langkah 2a: Menampilkan form edit
Langkah 2b: Menampilkan pesan “hapus data ini?”
Langkah 3a: Mengubah data yang ingin diubah
Langkah 3b: menampilkan pesan “permintaan berhasil
dihapus”
Langkah 4a: Klik save lalu memperbaharui data
dan menampilkan pesan “permintaan berhasil diedit”
101
6. Narasi Use Case Menyetujui Permintaan Siswa PKL
Tabel 4. 9 Narasi Use Case Menyetujui Permintaan Siswa PKL
7. Narasi Use Case Daftar PKL
Tabel 4. 10 Narasi Use Case Daftar PKL
Conclusion Permintaan Siswa PKL berhasil ditambahkan
Post Condition menyetujui permintaan siswa PKL
Use Case Name Menyetujui Permintaan Siswa PKL
Use Case Id 6
Actor Manager Dept.
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan Manager Dept.
untuk menyetujui Permintaan siswa PKL yang diminta
oleh Pihak Dept.
Precondition Permintaan Siswa PKL
Trigger Mengisi form
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: klik approve
Langkah 2: Menampilkan
pesan status “disetujui”
Alternate Course
Langkah 1a: klik reject
Langkah 2a1: Menampilkan pesan “tolak data ini?”
Langkah 2a2: klik cancel, kembali ke form halaman
setujui permintaan siswa PKL
Langkah 2a1a: klik ok, data terhapus
Conclusion Permintaan Siswa PKL Disetujui
Post Condition Daftar PKL
Use Case Name Daftar PKL
Use Case Id 7
Actor Siswa
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan proses daftar PKL
Precondition -
Trigger Mengisi form
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik daftar
Langkah 2: menampilkan
102
8. Narasi Use Case Validasi Data Siswa
Tabel 4. 11 Narasi Use Case validasi data siswa
Langkah 3: mengisi form
pendaftaran PKL
Langkah 4: klik kirim
form pendaftaran PKL
Langkah 5: validasi
Langkah 6: menampilkan
pesan “pendaftaran berhasil
silahkan menunggu
konfirmasi’
Langkah 7: menampilkan
halaman daftar siswa PKL
Alternate Course Langkah 6: Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
akan menampilkan pesan kesalahan
Conclusion Siswa berhasil mengisi form daftar PKL
Post Condition Validasi Data Siswa
Use Case Name Validasi Data Siswa
Use Case Id 8
Actor Supervisor PPSDM
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan proses validasi
data dari siswa telah mendaftarkan diri kedalam system
Precondition Menyetujui Permintaan Siswa PKL
Trigger Mengisi form
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik Detail
Langkah 3: Klik approve
Langkah 2: menampilkan
detail siswa
Langkah 4: menampilkan
pesan “Data siswa berhasil
disetujui”
Alternate Course Langkah 3a: Klik reject lalu menampilkan pesan “data
siswa berhasil ditolak”
Conclusion data siswa berhasil di Validasi
103
9. Narasi Use Case perhitungan SPK
Tabel 4. 12 Narasi Use Case perhitungan SPK
10. Narasi Use Case Verifikasi Perhitungan
Tabel 4. 13 Narasi Use Case Verifikasi Perhitungan
Post Condition perhitungan SPK
Use Case Name Perhitungan SPK
Use Case Id 9
Actor Supervisor PPSDM
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan untuk
perhitungan spk dengan fuzzy logic
Precondition Validasi Data Siswa
Trigger klik Proses DSS
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: klik Proses
DSS
Langkah 2: Memproses
perhitungan SPK
Langkah 3: Menampilkan
hasil perhitungan SPK siswa
PKL secara berurut dari nilai
tertinggi ke terendah
Alternate Course -
Conclusion Proses perhitungan menghasilkan nilai perhitungan dari
tertinggi ke terendah
Post Condition Verifikasi perhitungan
Use Case Name Verifikasi Perhitungan
Use Case Id 10
Actor Manager PPSDM
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan proses verifikasi
hasil perhitungan SPK
Precondition Perhitungan SPK
Trigger Klik approve
Typical Course of Actor Action System Response
104
11. Narasi Use Case Umumkan Siswa Lolos PKL
Tabel 4. 14 Narasi Use Case Umumkan Siswa Lolos PKL
12. Narasi Use Case Upload laporan PKL
Tabel 4. 15 Narasi Use Case Upload laporan PKL
Event
Langkah 1: Klik validasi
Langkah 3: Klik ok
Langkah 2: menampilkan
pesan “validasi data ini?”
Langkah 4: menampilkan
pesan berhasil validasi
Alternate Course
Langkah 3a: Klik reject
Langkah 3a1: klik cancel, kembali ke form halaman
verifikasi perhitungan
Langkah 3a2: klik ok, menampilkan pesan berhasil reject
Conclusion Verifikasi Perhitungan berhasil dilakukan
Post Condition Umumkan Siswa Lolos PKL
Use Case Name Umumkan Siswa Lolos PKL
Use Case Id 11
Actor Supervisor PPSDM
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan untuk umumkan
siswa yang lolos PKL melalui email
Precondition Verifikasi Perhitungan
Trigger Klik Umumkan
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik
perhitungan SPK
Langkah 3: Klik
Umumkan
Langkah 2: menampilkan
hasil perhitngan
Langkah 4: menampilkan
pesan “Berhasi diumumkan”
Alternate Course -
Conclusion Umumkan Siswa PKL lewat email berhasil dilakukan
Post Condition Upload laporan PKL
Use Case Name Upload laporan PKL
105
13. Narasi Use Case penilaian PKL
Tabel 4. 16 Narasi Use Case penilaian PKL
Use Case Id 12
Actor Siswa
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan siswa untuk
upload tugas laporan diakhir waktu masa PKL nya
Precondition -
Trigger Klik upload
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik upload
Langkah 2: Validasi
Langkah 3: Menampilkan
pesan “berhasil input
laporan”
Alternate Course Langkah 3: Jika validasi gagal kembali ke langkah 2
Conclusion Laporan berhasil di upload
Post Condition penilaian PKL
Use Case Name Penilaian PKL
Use Case Id 13
Actor Pihak Dept.
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan pihak Dept. untuk
memberikan penilaian terhadap laporan tugas akhir PKL
Precondition Upload laporan PKL
Trigger Klik penilaian PKL
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik penilaian
Langkah 3: mengisi
penilaian
Langkah 2: Menampilkan
form nilai
106
14. Narasi Use Case Unduh Sertifikat
Tabel 4. 17 Narasi Use Case Unduh Sertifikat
15. Narasi Use Case Laporan Siswa PKL
Tabel 4. 18 Narasi Use Case Laporan Siswa PKL
Langkah 4: Klik simpan
Langkah 5: Validasi
Langkah 6: Menampilkan
pesan “nilai berhasil
diinput”
Langkah 7: Menampilkan
halaman penilaian siswa
PKL
Alternate Course Langkah 6: Jika validasi gagal kembali ke langkah 2
Conclusion Penilaian PKL berhasil dilakukan
Post Condition Unduh Sertifikat
Use Case Name Unduh Sertifikat
Use Case Id 14
Actor Siswa
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan untuk bisa unduh
sertifikat keikutsertaan PKL setelah diberikan penilaian.
Precondition Penilaian PKL
Trigger Klik sertifikat
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik sertifikat
Langkah 2: menampilkan
sertifikat PKL untuk bisa
diunduh
Alternate Course Langkah 2a: klik print untuk mencetak sertifikat
Conclusion Siswa berhasil unduh sertifikat PKL
Post Condition Sertifikat PKL telah terunduh
Use Case Name Laporan Data Siswa PKL
Use Case Id 15
Actor Supervisor PPSDM, Manager PPSDM, Manager Dept.
Description Use Case ini menggambarkan kegiatan untuk bisa melihat
107
laporan hasil PKL
Precondition Data siswa PKL telah di validasi
Trigger Klik daftar siswa PKL
Typical Course of
Event
Actor Action System Response
Langkah 1: Klik daftar
siswa PKL
Langkah 2: menampilkan
daftar siswa PKL
Alternate Course 1. Klik tombol print
2. Menampilkan halaman print
Conclusion Klik tombol PDF untuk mengunduh laporan dan klik
tombol Print untuk mencetak laporan
Post Condition -
108
4.2.1.2 Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Activity diagram untuk
perancangan sistem adalah sebagai berikut:
1. Activity Diagram Kelola Data User
Gambar 4. 8 Activity Diagram Kelola Data User
109
2. Activity Diagram Login
Gambar 4. 9 Activity Diagram Login
3. Activity Diagram Logout
Gambar 4. 10 Activity Diagram Logout
110
4. Activity Diagram Change Password
Gambar 4. 11 Activity Diagram Change Password
5. Activity Diagram Kelola Berita
Gambar 4. 12 Activity Diagram Kelola Berita
111
6. Activity Diagram Permintaan Siswa PKL
Gambar 4. 13 Activity Diagram Permintaan Siswa PKL
7. Activity Diagram Daftar PKL
Gambar 4. 14 Activity Diagram Daftar PKL
112
8. Activity Diagram Validasi berkas PKL
Gambar 4. 15 Activity Diagram Validasi berkas PKL
9. Activity Diagram menyetujui permintaan siswa PKL
Gambar 4. 16 Activity Diagram menyetujui permintaan siswa PKL
113
10. Activity Diagram perhitungan SPK
Gambar 4. 17 Activity Diagram perhitungan SPK
11. Activity Diagram verifikasi perhitungan
Gambar 4. 18 Activity Diagram verifikasi perhitungan
114
12. Activity Diagram Umumkan Siswa PKL
Gambar 4. 19 Activity Diagram Umumkan Siswa PKL
13. Activity Diagram upload Laporan PKL
Gambar 4. 20 Activity Diagram upload Laporan PKL
115
14. Activity Diagram penilaian PKL
Gambar 4. 21 Activity Diagram penilaian PKL
15. Activity Diagram unduh sertifikat
Gambar 4. 22 Activity Diagram unduh sertifikat
116
16. Activity Diagram Laporan siswa PKL
Gambar 4. 23 Activity Diagram Laporan siswa PKL
117
4.2.1.3 Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan
dan diterima antar objek. Sequence diagram untuk perancangan sistem
adalah sebagai berikut:
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4. 24 Sequence Diagram Login
2. Sequence Diagram Logout
Gambar 4. 25 Sequence Diagram Logout
118
3. Sequence Diagram Change Password
Gambar4. 26 Sequence Diagram Change Password
4. Sequence Diagram Manajemen User
Gambar 4. 27 Sequence Diagram Manajemen User
119
5. Sequence Diagram Permintaan Siswa PKL
Gambar 4. 28 Sequence Diagram Permintaan Siswa PKL
6. Sequence Diagram Menyetujui permintaan siswa PKL
Gambar 4. 29 Sequence Diagram Menyetujui permintaan siswa PKL
120
7. Sequence Diagram Daftar PKL
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Daftar PKL
8. Sequence Diagram Validasi berkas PKL
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Validasi berkas PKL
121
9. Sequence Diagram Perhitungan SPK
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Perhitungan SPK
10. Sequence Diagram Verifikasi perhitungan
Gambar 4. 33 Sequence Diagram Verifikasi perhitungan
122
11. Sequence Diagram Umumkan siswa lolos PKL
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Umumkan siswa lolos PKL
12. Sequence Diagram Upload laporan PKL
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Upload laporan PKL
13. Sequence Diagram Penilaian PKL
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Penilaian PKL
123
14. Sequence Diagram Laporan Siswa PKL
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Laporan Siswa PKL
15. Sequence Diagram Unduh Sertifikat
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Unduh Sertifikat
124
4.2.1.4 Component Diagram
Berikut adalah desain component diagram dari sistem penunjang
keputusan penerimaan siswa pkl:
Gambar 4. 39 component diagram
4.2.1.5 Deployment Diagram
Berikut adalah desain deployment diagram dari sistem penunjang
keputusan penerimaan siswa pkl:
Gambar 4. 40 deployment diagram
125
4.2.1.6 Class Diagram
Pada tahap ini akan dirancang kebutuhan database dengan
menggunakan tools class diagram. Class diagram menggambarkan grafis
mengenai struktur objek dari satu sistem. Adapun teknik untuk
mengidentifikasi objek yaitu menekankan pada kata-kata benda yang
mungkin menggambarkan objek potensial. Berikut ini adalah daftar objek
potensial yang telah di identifikasi pada sistem informasi pendukung
keputusan penerimaan siswa PKL
Tabel 4. 19 Gambaran Objek Potensial
permintaan siswa PKL pegawai
id_permintaan NIP
jumlah_siswa nama
tanggal_permintaan jabatan
NIP penilaian
Periode id_nilai
siswa tanggal_input
NIS disiplin
Periode Sikap
nama_siswa inisiatif
Sekolah file_laporan
Kelas laporan
Email keterampilan_lapangan
tempat_lahir penguasaan_materi
tanggal_lahir status
Telepon id_status
no_hp status
alamat_rumah jurusan
kecamatan id_jurusan
Kabupaten jurusan
Provinsi hitung spk
kode_pos id_hitung
surat_permohonan_sekolah nilai
Proposal posisi
126
jarak_ke_kantor m_kedisiplinan
nilai_rapor_rata_rata id_kedisiplinan
nilai_rapor nama_kedisiplinan
Sertifikat nilai_kedisiplinan
kedisiplinan dss_nilai_kedisiplinan
pas_photo m_sertifikat
waktu_mulai id_sertifikat
waktu_selesai tingkat
tanggal_daftar nilai_sertifikat
level dss_nilai_sertifikat
id_level id_periode
level_user periode
user waktu_mulai_daftar
id_user waktu_akhir_daftar
username
password
divisi
id_divisi
divisi
Kemudian setelah melakukan pengurutan daftar objek-objek yang
berpotensial, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap
objek potensial.
Tabel 4. 20 Analisis Objek Potensial
No. Potensial Objek Berpotensi Alasan
1 permintaan siswa PKL ya data permintaan siswa PKL
2 id_permintaan tidak Atribut data permintaan siswa PKL
3 jumlah_siswa tidak Atribut data permintaan siswa PKL
4 tanggal_permintaan tidak Atribut data permintaan siswa PKL
5 NIP tidak Atribut data permintaan siswa PKL
6 Periode tidak Atribut data permintaan siswa PKL
7 siswa ya data siswa
8 NIS tidak Atribut data siswa
9 Periode tidak Atribut data siswa
10 nama_siswa tidak Atribut data siswa
127
11 Sekolah tidak Atribut data siswa
12 Kelas tidak Atribut data siswa
13 Email tidak Atribut data siswa
14 tempat_lahir tidak Atribut data siswa
15 tanggal_lahir tidak Atribut data siswa
16 Telepon tidak Atribut data siswa
17 no_hp tidak Atribut data siswa
18 alamat_rumah tidak Atribut data siswa
19 kecamatan tidak Atribut data siswa
20 Kabupaten tidak Atribut data siswa
21 Provinsi tidak Atribut data siswa
22 kode_pos tidak Atribut data siswa
23 surat_permohonan_sekolah tidak Atribut data siswa
24 Proposal tidak Atribut data siswa
25 jarak_ke_kantor tidak Atribut data siswa
26 nilai_rapor_rata_rata tidak Atribut data siswa
27 nilai_rapor tidak Atribut data siswa
28 Sertifikat tidak Atribut data siswa
29 kedisiplinan tidak Atribut data siswa
30 pas_photo tidak Atribut data siswa
31 waktu_mulai tidak Atribut data siswa
32 waktu_selesai tidak Atribut data siswa
33 tanggal_daftar tidak Atribut data siswa
34 level ya data level
35 id_level tidak Atribut data level
36 level_user tidak Atribut data level
37 user ya data user
38 id_user tidak Atribut data user
39 username tidak Atribut data user
40 password tidak Atribut data user
41 divisi ya data divisi
42 id_divisi tidak Atribut data divisi
43 divisi tidak Atribut data divisi
44 pegawai ya data pegawai
45 NIP tidak Atribut data pegawai
46 nama tidak Atribut data pegawai
47 jabatan tidak Atribut data pegawai
48 penilaian ya data penilaian
49 id_nilai tidak Atribut data penilaian
128
50 tanggal_input tidak Atribut data penilaian
51 disiplin tidak Atribut data penilaian
52 Sikap tidak Atribut data penilaian
53 inisiatif tidak Atribut data penilaian
54 file_laporan tidak Atribut data penilaian
55 laporan tidak Atribut data penilaian
56 keterampilan_lapangan tidak Atribut data penilaian
57 penguasaan_materi tidak Atribut data penilaian
58 status ya data status
59 id_status tidak Atribut data status
60 status tidak Atribut data status
61 jurusan ya data jurusan
62 id_jurusan tidak Atribut data jurusan
63 jurusan tidak Atribut data jurusan
64 hitung spk ya data hitung SPK
65 id_hitung tidak Atribut data hitung SPK
66 nilai tidak Atribut data hitung SPK
67 posisi tidak Atribut data hitung SPK
68 m_kedisiplinan ya data master kedisiplinan
69 id_kedisiplinan tidak Atribut data master kedisiplinan
70 nama_kedisiplinan tidak Atribut data master kedisiplinan
71 nilai_kedisiplinan tidak Atribut data master kedisiplinan
72 dss_nilai_kedisiplinan tidak Atribut data master kedisiplinan
73 m_sertifikat ya data master sertifikat
74 id_sertifikat tidak Atribut data master sertifikat
75 tingkat tidak Atribut data master sertifikat
76 nilai_sertifikat tidak Atribut data master sertifikat
77 dss_nilai_sertifikat tidak Atribut data master sertifikat
78 periode ya data master periode
79 id_periode tidak Atribut data master periode
80 periode tidak Atribut data master periode
81 waktu_mulai_daftar tidak Atribut data master periode
82 waktu_akhir_daftar tidak Atribut data master periode
Kemudian setelah melakukan analisis terhadap objek potensial,
langkah selanjutnya adalah mengelompokkan objek mana saja yang
129
berpotensi. Berikut adalah daftar objek yang berpotensi yang selanjutnya
akan dijadikan objek dalam class diagram.
Tabel 4. 21 Objek Potensial Yang Diusulkan
Nama Class
Level
User
Divisi
Permintaan siswa PKL
Siswa
Pegawai
Penilaian
Status
Jurusan
Hitung SPK
Kedisiplinan
Sertifikat
Periode
Berikut ini class diagram yang menggambarkan sistem informasi
pendukung keputusan penerimaan siswa PKL
130
Gambar 4. 41 Class Diagram
131
4.2.1.7 Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu
relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa ada redudansi)
1. Unnormal Form (UNF)
Dalam bentuk tidak normal, entitas memiliki elemen data yang berulang dan masih satu entitas tunggal. Bentuk ini
merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan
terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai keadannya. Berikut ini adalah bentuk tidak normal dari data penerimaan siswa
PKL
Tabel 4. 22 Tahap UNF
id_permintaan jumlah_siswa tanggal_permintaan NIP Periode NIS Periode nama_siswa
pm0001 10
07/02/2020
1121000928268
APR-JUN
18234127
APR-JUN
park sungjin
pm0002 5
1897500928268 98034127 kim wonpil
pm0003 1897589428268 11134127 park jaehyung
132
Sekolah Kelas Email tempat_lahir tanggal_lahir Telepon no_hp alamat_rumah
smk n 2
dawuan
XI
sungjin@mailinator.com karawang 07/11/1993 264312009 8561517789 jl. Kenangan no 7
wonpil@mailinator.com
purwakarta
12/09/1993 264898766 82113676498 jl. Bunga no.17
smk 1
karawang eajpark@mailinator.com 31/01/1995 264544432 8561230300 jl. Tova no.77
nilai_rapor Sertifikat kedisiplinan pas_photo waktu_mulai waktu_selesai tanggal_daftar
rapor.pdf sertifikat.pdf kedisiplinan.pdf pasphoto.pdf 01/04/2020 01/06/2020
09/03/2020
08/03/2020
01/03/2020
id_level level_user id_user username password id_divisi divisi
1 Siswa
us0057 18234127 18234127 dv1
Dept.
Komunikasi
Perusahaan
us0058 10934125 10934125 dv2
Dept.
Akuntansi ud0058 90874903 90874903
NIP nama jabatan id_nilai tanggal_input disiplin Sikap inisiatif
133
1121000928268 Made
Wiratama
Supervisor
pm002
06/06/2020
80 90 80
6752000920961 Surya
Satria pm003
90
70 77
1244099428268 Dean
Alaska pm004 80 90
file_laporan laporan keterampilan_lapangan penguasaan_materi id_status status id_jurusan
laporan.pdf
90 80 88
1 diproses
111
76 70 80 112
88 90 65 113
2. Bentuk Normal pertama (1NF)
Syarat Normal kesatu yaitu menghilangkan perulangan group, setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak
dapat dibagi-bagi lagi).
Tabel 4. 23 Tahap 1NF
id_permintaan jumlah_siswa tanggal_permintaan NIP Periode NIS Periode nama_siswa
pm0001 10 07/02/2020 1121000928268 APR-JUN 18234127 APR-JUN park sungjin
pm0002 5 08/02/2020 1897500928268 APR-JUN 98034127 APR-JUN kim wonpil
134
pm0003 5 09/02/2020 1897589428268 APR-JUN 11134127 APR-JUN park jaehyung
Sekolah Kelas Email tempat_lahir tanggal_lahir Telepon no_hp alamat_rumah
smk n 2 dawuan XI sungjin@mailinator.com karawang 07/11/1993 264312009 8561517789 jl. Kenangan no 7
smk n 2 dawuan XI wonpil@mailinator.com purwakarta 12/09/1993 264898766 82113676498 jl. Bunga no.17
smk 1 karawang XI eajpark@mailinator.com purwakarta 31/01/1995 264544432 8561230300 jl. Tova no.77
kecamatan Kabupaten Provinsi kode_pos surat_permohonan_sekolah Proposal jarak_ke_kantor
kotabaru karawang jawa barat 41373 suratpsekolah.pdf proposal.pdf 10km
cikampek barat karawang jawa barat 41374 suratpsekolah.pdf proposal.pdf 5km
cikampek utara karawang jawa barat 41374 suratpsekolah.pdf proposal.pdf 11km
nilai_rapor_rata_rata nilai_rapor Sertifikat kedisiplinan pas_photo waktu_mulai waktu_selesai tanggal_daftar
87 rapor.pdf sertifikat.pdf kedisiplinan.pdf pasphoto.pdf 01/04/2020 01/06/2020 09/03/2020
85 rapor.pdf sertifikat.pdf kedisiplinan.pdf pasphoto.pdf 02/04/2020 02/06/2020 08/03/2020
90 rapor.pdf sertifikat.pdf kedisiplinan.pdf pasphoto.pdf 03/04/2020 03/06/2020 01/03/2020
135
id_level level_user id_user username password id_divisi divisi
1 Siswa us0057 18234127 18234127 dv1 Dept. Komunikasi
Perusahaan
1 Siswa us0058 10934125 10934125 dv2 Dept. Akuntansi
1 Siswa ud0058 90874903 90874903 dv3 Dept. Akuntansi
NIP nama jabatan id_nilai tanggal_input disiplin Sikap inisiatif
1121000928268 Made Wiratama Supervisor pm002 06/06/2020 80 90 80
6752000920961 Surya Satria Supervisor pm003 07/06/2020 90 70 77
1244099428268 Dean Alaska Supervisor pm004 08/06/2020 90 80 90
file_laporan laporan keterampilan_lapangan penguasaan_materi id_status status id_jurusan
laporan.pdf 90 80 88 1 diproses 111
laporan.pdf 76 70 80 1 diproses 112
laporan.pdf 88 90 65 1 diproses 113
jurusan id_hitung nilai posisi id_kedisiplinan nama_kedisiplinan nilai_kedisiplinan
teknik kendaraan ringan dan
otomotif spk0001 01.07 1 k3 cukup baik 60
Rekayasa Perangkat Lunak spk0002 01.05 2 k4 cukup baik 90
Perkantoran spk0003 01.02 3 k5 cukup baik 80
136
dss_nilai_kedisiplinan id_sertifikat tingkat nilai_sertifikat dss_nilai_sertifikat
0,198 s1 nasional 100 0,33
0,192 s2 nasional 100 0,33
0,191 s3 nasional 100 0,33
id_periode periode waktu_mulai_daftar waktu_akhir_daftar
119 1 09/11/2019 09/12/2019
120 2 09/02/2020 09/03/2020
121 2 09/02/2020 09/03/2020
137
3. Bentuk Normal kedua (2NF)
Syarat Normal kedua yaitu menghapus beberapa subset data yang ada
pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel terpisah. menciptakan
hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.
Gambar 4. 42 Tahap 2NF
138
4. Bentuk Normal ketiga (3NF)
Syarat Normal ketiga yaitu memenuhi semua persyaratan dari bentuk
normal kedua, menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key dan
setiap relasi tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus
bergantung penuh pada kunci utama.
Gambar 4. 43 Tahap 3NF
139
4.2.2 Desain Sistem
4.2.2.1 Skema Database
Gambar 4. 44 Skema Database
140
Spesifikasi Database
pada tahap ini penulis akan menjelaskan mengenai struktur
database yang ada pada SPK penerimaan siswa PKL, sebagai berikut:
1. Level User
Nama tabel : level
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_level
Foreign key : -
Tabel 4. 24 Spesifikasi database level user
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_level varchar 1
Kode untuk level yang
menggunakan sistem,
dengan format data
1 = Siswa
2 = SPV
3= Manager PPSDM
4 = Manager Dept.
5 = Dept.
6 = Admin
level_user varchar 20 Nama level user
2. User
Nama tabel : User
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_user
Foreign key : id_level
Tabel 4. 25 Spesifikasi database user
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_user varchar 6 Kode untuk pengguna yang
141
menggunakan sistem,
dengan format data
us = user
0001 = menunjukan no
urutan data user
(us0001)
dst
username varchar 40 Nama pengguna
password varchar 40 Kode sandi pengguna
id_level varchar 1
Kode untuk level yang
menggunakan sistem,
dengan format data
1 = Siswa
2 = SPV
3= Manager PPSDM
4 = Manager Dept.
5 = Dept.
6 = Admin
3. Divisi
Nama tabel : Divisi
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_divisi
Foreign key : -
Tabel 4. 26 Spesifikasi database Divisi
Nama Tabel Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_divisi varchar 4
Kode untuk divisi yang
menggunakan sistem, dengan
format data sesuai urutan divisi
masing-masing:
dv1 = Dept. Komunikasi
Perusahaan
dv2 = Dept. Hukum Dan Adm
Perusahaan
dv3 = Dept. Pengamanan
dv4 = Dept. Tata Kelola
Perusahaan & Manajemen Resiko
142
Dst s/d 29
divisi varchar 60 Nama divisi
4. Permintaan siswa PKL
Nama tabel : permintaan siswa PKL
Jenis Tabel : Transaksi
Primary key : id_permintaan
Foreign key : NIP, id_status, id_jurusan, periode
Tabel 4. 27 Spesifikasi database permintaan siswa PKL
Nama Tabel Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_permintaan varchar 7
Kode untuk permintaan
yang menggunakan sistem,
Contoh
prm = permintaan
0001 = menunjukan no
urutan data permintaan
(prm0001)
dst
jumlah_siswa int 6 Jumlah siswa PKL yang
diminta
tanggal_permintaan date Tanggal permintaan siswa
PKL
NIP varchar 18
NIP Pegawai ada 18 digit
8 Digit Pertama adalah
Tahun, Bulan & Tanggal
Lahir
6 Digit berikutnya adalah
Tahun & Bulan
Pengangkatan C
1 Digit berikutnya adalah
angka pengenal untuk
menunjukkan Jenis
kelamin (angka 1 untuk
Laki-laki, angka 2 untuk
perempuan)
3 Digit terakhir adalah
angka pengenal yang
143
menunjukkan Nomor
Urut
Contoh:
198503302003121001
id_status varchar 1
Kode untuk status
1 = proses
2 = disetujui
3 = perhitungan
4 = validasi
perhitungan
5 = PKL
= sudah dinilai
id_jurusan varchar 4
Kode untuk jurusan yang
menggunakan sistem,
dengan format data sesuai
urutan jurusan masing-
masing:
111 = Teknik Kendaraan
Ringan dan Otomotif
222 = Teknik Pemesinan
Dst s/d 34
Periode varchar 9 Periode waktu PKL
is_aktif char 1 Status aktif
5. Siswa
Nama tabel : Siswa
Jenis Tabel : Master
Primary key : NIS
Foreign key : id_status, id_user, id_divisi, id_permintaan
Tabel 4. 28 Spesifikasi database siswa
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
NIS varchar 10
NIS Siswa ada 10
digit
3 karakter angka
pertama
menunjukkan tahun
lahir
3 karakter angka
144
untuk
pengelompokan
oleh sistem, dan
4 karakter angka
nomor urut dalam
pengelompokan 3
karakter
sebelumnya
Contoh:
9965416816
id_status varchar 1
Kode untuk status
1 = proses
2 = disetujui
3 = perhitungan
4 = validasi
perhitungan
5 = PKL
= sudah dinilai
id_user varchar 6
Kode untuk
pengguna yang
menggunakan sistem,
dengan format data
us = user
0001 = menunjukan
no urutan data user
(us0001)
dst
id_divisi varchar 4
Kode untuk divisi
yang menggunakan
sistem, dengan
format data sesuai
urutan divisi masing-
masing:
dv1 = Dept.
Komunikasi
Perusahaan
dv2 = Dept. Hukum
Dan Adm
Perusahaan
dv3 = Dept.
Pengamanan
dv4 = Dept. Tata
Kelola Perusahaan &
Manajemen Resiko
Dst s/d 29
Periode varchar 9 Periode masa PKL
145
nama_siswa varchar 50 Nama lengkap siswa
Sekolah varchar 50 Nama sekolah
id_jurusan varchar 4
Kode untuk jurusan
yang menggunakan
sistem, dengan
format data sesuai
urutan jurusan
masing-masing:
111 = Teknik
Kendaraan Ringan
dan Otomotif
222 = Teknik
Pemesinan
Dst s/d 34
Kelas varchar 10 kelas siswa
Email varchar 50 Email siswa
tempat_lahir varchar 30 Tempat kelahiran
siswa
tanggal_lahir date Tanggal lahir siswa
Telepon varchar 15 Telepon rumah siswa
no_hp varchar 15 Nomor handphone
siswa
alamat_rumah text Alamat rumah yang
sekarang dihuni
kecamatan varchar 15
Nama kecamatan
dari alamat rumah
yang dihuni
Kabupaten varchar 15
Nama kabupaten dari
alamat rumah yang
dihuni
Provinsi varchar 15
Nama propinsi dari
alamat rumah yang
dihuni
kode_pos integer 10 Kode pos dari alamat
rumah yang dihuni
surat_permohonan_s
ekolah Text
Berkas surat
permohonan sekolah
dari siswa
Proposal Text Proposal siswa
jarak_ke_kantor Int 10 Jarak rumah siswa ke
kantor
nilai_rapor_rata_rata Float Nilai rapor rata-rata
nilai_rapor Text Nilai rapor
Sertifikat Text Keterangan keahlian
yang diikuti
146
6. Pegawai
kedisiplinan Text
Nilai kedisiplinan:
sangat baik, baik,
cukup baik, tidak
baik
pas_photo Text Photo yang siswa
upload
waktu_mulai Date Waktu mulai PKL
waktu_selesai Date Waktu selesai PKL
id_kedisiplinan varchar 2
Kode untuk
kedisiplinan, dengan
format data
k1 = sangat tidak
baik
k2 = tidak baik
k3 = cukup baik
k4 = baik
k5 = sangat baik
id_sertifikat varchar 2
Kode untuk
sertifikat, dengan
format data
s1 = nasiona
s2 = provinsi
s3 = kabupaten
s4 = sekolah
s5 = tidak pernah
ikut
tanggal_daftar datetime Tanggal daftar siswa
PKL
id_permintaan varchar 6
Kode untuk
permintaan yang
menggunakan sistem,
Contoh
pm = permintaan
0001 = menunjukan
no urutan data
permintaan
(pm0001)
dst
keterangan_tolak varchar 50 Keterangan untuk
tolak
is_dl_sertifikat char 1
email_sent datetime Waktu email terkirim
147
Nama tabel : Pegawai
Jenis Tabel : Master
Primary key : NIP
Foreign key : id_divisi, id_user
Tabel 4. 29 Spesifikasi database Pegawai
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
NIP varchar 18
NIP Pegawai ada 18 digit
8 Digit Pertama adalah Tahun,
Bulan & Tanggal Lahir
6 Digit berikutnya adalah
Tahun & Bulan Pengangkatan
C
1 Digit berikutnya adalah
angka pengenal untuk
menunjukkan Jenis kelamin
(angka 1 untuk Laki-laki,
angka 2 untuk perempuan)
3 Digit terakhir adalah angka
pengenal yang menunjukkan
Nomor Urut
Contoh:
198503302003121001
nama varchar 50 Nama pegawai
jabatan varchar 20 jabatan pegawai
id_user varchar 6
Kode untuk pengguna yang
menggunakan sistem, dengan
format data
us = user
0001 = menunjukan no urutan
data user
(us0001)
dst
id_divisi varchar 4
Kode untuk divisi yang
menggunakan sistem, dengan
format data sesuai urutan divisi
masing-masing:
dv1 = Dept. Komunikasi
Perusahaan
dv2 = Dept. Hukum Dan Adm
Perusahaan
148
dv3 = Dept. Pengamanan
dv4 = Dept. Tata Kelola
Perusahaan & Manajemen
Resiko
Dst s/d 29
7. Penilaian
Nama tabel : penilaian
Jenis Tabel : transaksi
Primary key : id_nilai
Foreign key : NIP, NIS
Tabel 4. 30 Spesifikasi database Penilaian
Nama Tabel Tipe
Data Ukuran Keterangan
id_nilai varchar 6
Kode untuk penilaian,
dengan format data
pn = penilaian
0001 = menunjukan
no urutan data nilai
siswa
(pn1)
dst
NIP varchar 18
NIP Pegawai ada 18
digit
8 Digit Pertama
adalah Tahun, Bulan
& Tanggal Lahir
6 Digit berikutnya
adalah Tahun &
Bulan Pengangkatan
C
1 Digit berikutnya
adalah angka
pengenal untuk
menunjukkan Jenis
kelamin (angka 1
untuk Laki-laki,
149
angka 2 untuk
perempuan)
3 Digit terakhir
adalah angka
pengenal yang
menunjukkan
Nomor Urut
Contoh:
198503302003121001
NIS varchar 10
NIS Siswa ada 10
digit
3 karakter angka
pertama
menunjukkan tahun
lahir
3 karakter angka
untuk
pengelompokan
oleh sistem, dan
4 karakter angka
nomor urut dalam
pengelompokan 3
karakter sebelumnya
Contoh: 9965416816
tanggal_input date Tanggal input nilai
disiplin int 6 Nilai disiplin siswa
Sikap int 6 Nilai sikap siswa
inisiatif int 6 Nilai inisiatif siswa
file_laporan text File laporan yang
siswa upload
laporan int 6 Nilai laporan siswa
keterampilan_lapangan int 6 Nilai keterampilan
lapangan siswa
penguasaan_materi int 6 Nilai penguasaan
materi siswa
8. Status
Nama tabel : Status
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_status
150
Foreign key : -
Tabel 4. 31 Spesifikasi database Status
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_status varchar 1 Kode untuk status
1 = proses
2 = disetujui
3 =perhitungan
4 = validasi
perhitungan
5 = PKL
6 = sudah dinilai
status varchar 20 Status permohonan
9. Jurusan
Nama tabel : Jurusan
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_Jurusan
Foreign key : -
Tabel 4. 32 Spesifikasi database Jurusan
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_jurusan varchar 4 Kode untuk jurusan
yang menggunakan
sistem, dengan format
data sesuai urutan
jurusan masing-masing:
111 = Teknik
Kendaraan Ringan dan
Otomotif
222 = Teknik
Pemesinan
Dst s/d 34
jurusan varchar 60 Jurusan siswa
151
10. Hitung SPK
Nama tabel : Hitung SPK
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_hitung
Foreign key : id_status, id_permintaan
Tabel 4. 33 Spesifikasi database Hitung SPK
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_hitung varchar 7 Kode untuk hitung
spk = spk
0001 = menunjukan no
urutan data hitung
(spk0001)
Spk0001 dst
NIS varchar 10 NIS Siswa ada 10 digit
3 karakter angka
pertama menunjukkan
tahun lahir
3 karakter angka
untuk pengelompokan
oleh sistem, dan
4 karakter angka
nomor urut dalam
pengelompokan 3
karakter sebelumnya
Contoh: 9965416816
nilai float Nilai spk
id_status varchar 1 Kode untuk status
1 = proses
2 = disetujui
3 = perhitungan
4 = validasi
perhitungan
5 = PKL
= sudah dinilai
posisi varchar 2 Posisi urutan siswa
id_permintaan varchar 7
Kode untuk permintaan
yang menggunakan
sistem, Contoh
prm = permintaan
152
0001 = menunjukan no
urutan data permintaan
(prm0001)
dst
11. m_kedisiplinan
Nama tabel : m_kedisiplinan
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_kedisiplinan
Foreign key : -
Tabel 4. 34 Spesifikasi database m_kedisiplinan
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_kedisiplinan varchar 2 Kode untuk
kedisiplinan,
dengan format data
k1 = sangat tidak
baik
k2 = tidak baik
k3 = cukup baik
k4 = baik
k5 = sangat baik
nama_kedisiplinan varchar 20 Nama kedisiplinan
nilai_kedisiplinan int 6 Nilai kedisiplinan
dss_nilai_kedisiplinan float Dss nilai
kedisiplinan
12. m_sertifikat
Nama tabel : m_ sertifikat
Jenis Tabel : Master
Primary key : id_sertifikat
Foreign key : -
153
Tabel 4. 35 Spesifikasi database m_ sertifikat
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
id_sertifikat varchar 2 Kode untuk
sertifikat, dengan
format data
s1 = nasiona
s2 = provinsi
s3 = kabupaten
s4 = sekolah
s5 = tidak pernah
ikut
tingkat varchar 15 Nama tingkat
sertifikat
nilai_sertifikat int 6 Nilai sertifikat
dss_nilai_sertifikat float Dss nilai sertifikat
13. Periode
Nama tabel : Periode
Jenis Tabel : Master
Primary key : id
Foreign key : -
Tabel 4. 36 Spesifikasi database Periode
Nama Tabel Tipe Data Ukuran Keterangan
Id varchar 3 Kode untuk periode
periode varchar 9 Nama periode
waktu_mulai_daftar date Waktu pendaftaran
awal
waktu_akhir_daftar date Waktu pendaftaran
akhir
4.2.3 Desain Interface
tahap ini akan dijelaskan desain interface dari SPK penerimaan
siswa PKL yang akan dilihat oleh user yang terlibat dalam sistem
154
Gambar 4. 45 desain interface homepage
Halaman Daftar Siswa
155
Gambar4. 46 desain interface pendaftaran
1. Admin
156
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password,
mengelola (menambah, edit dan hapus) data user.
Gambar 4. 47 desain interface login
Gambar 4. 48 desain interface home
157
Gambar 4. 49 desain interface manajemen user
Gambar 4. 50 desain interface detail user
158
Gambar 4. 51 desain interface edit user
Gambar 4. 52 desain interface hapus user
159
2. SPV PPSDM
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password, validasi
berkas PKL, kelola berita, melakukan proses perhitungan, melakukan
proses persetujuan siswa PKL yang dilakukan oleh Pihak Dept.,
umumkan siswa lolos pkl dan melihat laporan
Gambar 4. 53 desain interface homepage spv
Gambar 4. 54 desain interface data siswa untuk validasi data
160
Gambar4. 55 desain interface detail data siswa untuk validasi
Gambar 4. 56 desain interface sebelum perhitungan
161
Gambar4. 57 desain interface sesudah perhitungan dan umumkan siswa lolos pkl
Gambar 4. 58 desain interface permintaan siswa pkl dari pihak dept.
162
Gambar 4. 59 desain interface daftar siswa pkl (laporan)
Gambar 4. 60 desain interface kelola berita
163
3. Manager PPSDM
Manager PPSDM merupakan aktor yang memiliki hak akses untuk
verifikasi perhitungan dan melihat laporan
Gambar 4. 61 desain interface homepage manager ppsdm
Gambar 4. 62 desain interface verifikasi perhitungan
164
Gambar 4. 63 desain interface daftar siswa pkl (laporan)
4. Manager Dept.
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password, melakukan
proses persetujuan siswa PKL yang dilakukan oleh Pihak Dept. dan
melihat laporan
Gambar 4. 64 desain interface homepage manager dept.
165
Gambar 4. 65 desain interface menyetujui permintaan PKL
Gambar 4. 66 desain interface daftar siswa pkl (laporan)
166
5. Pihak Dept.
Aktor yang memiliki hak akses untuk ganti password, melakukan
permintaan siswa PKL, memberi nilai siswa PKL dan melihat laporan
Gambar 4. 67 desain interface homepage
Gambar 4. 68 desain interface permintaan siswa PKL
167
Gambar 4. 69 desain interface permintaan siswa PKL
Gambar 4. 70 desain interface penilaian siswa PKL
168
Gambar 4. 71 desain interface penilaian siswa PKL
Gambar4. 72 desain interface daftar siswa pkl (laporan)
169
6. Siswa
Aktor yang memiliki hak akses untuk daftar PKL, ganti
password, upload laporan PKL dan unduh sertifikat PKL.
Gambar 4. 73 desain interface homepage
Gambar4. 74 desain interface upload laporan PKL
170
Gambar4. 75 desain interface sertifikat
4.3 Implementation
4.3.1 Pembangunan Aplikasi
pada tahap ini yang dikerjakan antara lain melakukan
pengkodean atau pemrograman untuk membangun sebuah sistem. Pada
tahap pemrograman, peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP
sebagai bahasa pemrograman yang membantu dalam proses
pembangunan sistem. Hasil pemograman dapat dilihat pada lampiran
source code untuk source code sistem dan lampiran system interface
untuk melihat hasil antar muka sistem yang sudah dibuat
171
4.3.2 Black Box Testing
Setelah sistem sudah selesai dibangun, maka tahap berikutnya adalah
pengujian sistem menggunakan black box testing, yaitu melakukan test-
case terhadap aplikasi dengan menggunakan tabel pengujian dengan cara
memasukkan data ke dalam sistem dan melihat hasil keluarannya
(output) apakah telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel 4.17.
1. Pengujian Level Admin
Tabel 4. 37 Pengujian level admin
No. Rancangan Proses Proses Hasil
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai
2 Input data user Menampilkan form input data user Sesuai
3 Kelola data user Menampilkan form kelola data user Sesuai
4 Change Password Menampilkan form Change
Password
Sesuai
5 Logout Keluar dari sistem Sesuai
2. Pengujian Level Supervisor PPSDM
Tabel 4. 38 Pengujian level Supervisor PPSDM
No. Rancangan Proses Proses Hasil
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai
2 Validasi berkas PKL Menampilkan form Validasi Sesuai
172
berkas PKL
3 Kelola berita Menampilkan form Kelola berita Sesuai
4 Perhitungan SPK Menampilkan form Perhitungan
SPK
Sesuai
5 Proses DSS Menampilkan hasil perhitungan
Siswa PKL
Sesuai
6. Umumkan siswa lolos
PKL
Menampilkan pesan berhasil
pengumuman siswa lolos PKL
Sesuai
7 Daftar siswa PKL
(Laporan)
Menampilkan form Daftar Siswa
PKL (Laporan)
Sesuai
8 Change Password Menampilkan form Change
Password
Sesuai
9 Logout Keluar dari sistem Sesuai
3. Pengujian Level Manager PPSDM
Tabel 4. 39 Pengujian Manager PPSDM
No. Rancangan Proses Proses Hasil
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai
2 Verifikasi perhitungan Menampilkan form Verifikasi
perhitungan
Sesuai
3 Daftar siswa PKL
(Laporan)
Menampilkan form Daftar Siswa
PKL (Laporan)
Sesuai
173
4. Change Password Menampilkan form Change
Password
Sesuai
5 Logout Keluar dari sistem Sesuai
4. Pengujian Level Siswa
Tabel 4. 40 Pengujian Level Siswa
No. Rancangan Proses Proses Hasil
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai
2 Daftar PKL Menampilkan form Daftar PKL Sesuai
3 Upload laporan PKL Menampilkan form Upload laporan
PKL
Sesuai
4 Unduh sertifikat Menampilkan form Unduh
sertifikat
Sesuai
5 Change Password Menampilkan form Change
Password
Sesuai
6 Logout Keluar dari sistem Sesuai
5. Pengujian Level Manager Dept.
Tabel 4. 41 Pengujian Level Manager Dept.
No. Rancangan Proses Proses Hasil
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai
2 Menyetujui Menampilkan form setujui Sesuai
174
permintaan siswa
PKL
permintaan siswa PKL dari pihak
Dept.
3 Daftar siswa PKL
(Laporan)
Menampilkan form Daftar Siswa
PKL (Laporan)
Sesuai
4. Change Password Menampilkan form Change
Password
Sesuai
5 Logout Keluar dari sistem Sesuai
6. Pengujian Level Pihak Dept.
Tabel 4. 42 Pengujian Level Pihak Dept.
No. Rancangan Proses Proses Hasil
1 Login Masuk ke halaman home Sesuai
2 Permintaan siswa PKL Menampilkan form Permintaan
siswa PKL
Sesuai
3 Penilaian PKL Menampilkan form Penilaian PKL Sesuai
4 Unduh sertifikat Menampilkan form Unduh
sertifikat
Sesuai
5 Daftar siswa PKL
(Laporan)
Menampilkan form Daftar Siswa
PKL (Laporan)
Sesuai
6 Logout Keluar dari sistem Sesuai
175
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Penelitian ini menghasilkan sistem yang dapat memberikan
rekomendasi kepada pihak perusahaan dalam mengambil keputusan
siswa yang akan menjalankan program Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
2. Sistem ini mampu melakukan proses pendaftaran siswa PKL pada
periode yang telah ditentukan sampai proses siswa selesai
melaksanakan PKL dan mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah
melaksanakan PKL di PT Pupuk Kujang
3. Sistem ini mampu menempatkan siswa dengan permintaan
departemen sesuai dengan jurusan dan konsentrasinya.
4. sistem ini memudahkan calon siswa PKL mendapatkan informasi
pendaftaran dan hal terkait lainnya tentang PKL di web PT Pupuk
Kujang, sehingga tidak perlu menelepon, mengirim e-mail atau
datang perusahaan untuk hanya mendapatkan informasi PKL.
5. Sistem ini dapat menjadi salah satu solusi bagi pihak Dept. PPSDM
agar pengolahan data siswa PKL terorganisir dengan sistematis
176
5.2 Saran
Pada SPK yang dibangun ini, masih terdapat keterbatasan dan
kekurangan serta memerlukan perbaikan untuk meningkatkan manfaat
dari sistem ini yang dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk
penelitian selanjutnya, yakni sebagai berikut:
1. Sistem yang dikembangkan di kemudian hari diharapkan berbasis
mobile app, agar memudahkan user lainnya dalam mengakses
sistem.
2. Dalam pengembangan sistem selanjutnya diharapkan sistem
memiliki keamanan yang baik karena menyangkut data pribadi
seseorang
3. disarankan untuk dapat menggunakan metode pengembangan model
selain Fuzzy Logic yang mungkin lebih baik seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa yang akan
datang.
4. Sistem penunjang keputusan ini nantinya dapat dikembangkan lagi
dengan menambahkan mahasiswa sebagai objek, kriteria yang lebih
beragam dan spesifik, sehingga dapat memperkuat hasil
pengambilan keputusan dalam penerimaan siswa PKL.
177
DAFTAR PUSTAKA
A.S, R., & Shalahuddin, M. (2010). Modul Pembelajaran Pemrograman
Berorientasi Objek dengan bahasa pemrograman c++, PHP dan Java
Sutanta, Edhy. (2011). Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakarta:
Andi.
Fathansyah. (2012). Basis Data. Bandung: Informatika.
Nugroho, A. (2011). Perancangan dan Implementasi Sistem Basis
Data. Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Andi.
Sutabri, Tata. (2005). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Sutanta, Edhy. (2011). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
Utama, Ditdit Nugeraha. (2017). Sistem Penunjang Keputusan Tilosofi, Teori,
dan Implementasi. Yogyakarta: Garudhawaca.
Arief, M. R. (2011). Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP dan
MySQL .Yogyakarta: Penerbit ANDI.
A.S, R., & Shalahuddin, M. (2011). Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur
dan Berorientasi Objek). Bandung: Modula.
Emil, I. H. (2017). Renstra Dinas Tata Ruang dan Bangunan tahun 2013-2018.
Banten : Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang.
178
Fachmi, I. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Hasibuan. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Jogiyanto, Hartono. (2009). Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kadir, Abdul. (2009). From Zero To A Pro Membuat Aplikasi Web dengan Php
Dan Database Mysql. Yogyakarta: Andi Offset.
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2011). Analisis dan Perancangan Sistem
Edisi Kelima-Jilid 1. Jakarta: PT Indeks.
Kendall & Kendall. (2011). System Analysis and Design. New Jersey: Pearson
Prectice Hall.
Kusumadewi, Sri. Purnomo, Hari. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk
Pendukung Keputusan. Edisi Kedua. Cetakan Pertama. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
L. Whitten, Jeffrey, & D. Bentley, Lonnie. (2008). System Analysis & Design
Methods Seventh Edition. New York, USA : McGraw-Hill.
Nugroho, A. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
JAVA. Yogyakarta: Andi.
179
----------------------------------------Skripsi----------------------------------------------
Rahayu I. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi Penilaian Kerja
Pegawai Berbasis Web Menggunakan Metode Fuzzy. Jakarta: Skripsi
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Ramadana A. (2020). Optimasi Untuk Pengelolaan Tempat Pengolahan
Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Dengan Metode Fuzzy
Logic dan Hill Climbing (Studi Kasus: Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta). Jakarta: Skripsi Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Muhammad I. (2019). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Prioritas
Perbaikan Masjid Menggunakan Fuzzy AHP Studi Kasus:
Kementrian Agama RI. Jakarta: Skripsi Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Muhammad F. (2018). Desain Model Optimasi Untuk Pengelolaan Sampah
Pada Tempat Penampungan Sampah (Tps) (Studi Kasus: Dinas
Lingkungan Hidup DKI Jakarta). Jakarta: Skripsi Program Studi
Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.
180
Mawaddatus, S. (2018). Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Seleksi Penerimaan Beasiswa Di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta. Jakarta: Skripsi Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sri, R. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Promosi Kenaikan
Jabatan Pegawai Menggunakan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). Jakarta: Skripsi Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Amelia, F. (2018). Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Metode
Pengolahan Limbah Medis (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati). Jakarta: Skripsi Program Studi Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Paramastri, D. (2017). Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan
Berbasis Web Pada RSI Jemursari Surabaya. Surabaya: Tugas Akhir
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Informatika
Institut Bisnis dan Informatika STIKOM.
Firmansyah, P. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Penggajian dan
Penilaian Kinerja PT. Putra Niaga Bimo. Jakarta: Skripsi Program
Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
181
Yaqien, L. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Prestasi Kerja
Karyawan Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani. Malang: Skripsi
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
--------------------------------------------Jurnal--------------------------------------------
Septya M., Putut P & Heliza R. (2018, September). Rancang Bangun Sistem
Informasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Fakultas Ilmu Komputer
Dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman. Jurnal Ilmu
Komputer, Universitas Mulawarman, 13, ISSN: 2597-4963
Teguh A. & Risky A. (2016, November). Rancang Bangun Sistem Informasi
Praktek Kerja Lapangan Terintegrasi Menggunakan Webservice. Jurnal
Simetris, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 7, ISSN: 2252-4983
Muhammad A. (2014, April). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Praktek Kerja Lapangan pada Instansi/perusahaan. Jurnal Simetris,
Universitas Muria Kudus, 5, ISSN: 2252-4983
Anggar A., Wing W., & Ferry W. (2018, Februari). Penempatan Praktek Kerja
Industri Siswa dengan Metode Fuzzy-Profile Matching. Jurnal Teknik,
Universitas AMIKOM Yogyakarta, ISSN: 2302-3805
Dirja N. & Sri M. (2017, Januari). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok
Pemilihan Tempat PKL Mahasiswa dengan Menggunakan Metode AHP
182
dan Borda. Jurnal IJCCS, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 11,
ISSN: 1978-1520
Hani D., Azizah H., & Dessy I. (2016, Agustus). Sistem Informasi Internship
Management Application System (Imas) Berbasis Web Pada Pt. Gmf
Aeroasia Cengkareng, STMIK Raharja, 9, ISSN: 1978 -8282
Gea, A. (2016, Desember). Analisa Kinerja Pegawai Menggunakan Fuzzy
Logic Dengan Metode Multi Atribute Decision Making. Jurnal Teknik
Informatika ISD, Universitas Methodist Indonesia, 2, ISSN: 2528-5114.
Fahlevi, M. R. & Syafariani F. R. (2017, November). Perancangan Sistem
Informasi Kepegawaian Berbasis Web Di Bagian Kepegawaian SDN
Binakarya I Kabupaten Garut. Jurnal SIMETRIS, 8, ISSN: 2252-4983.
Natanael, B. & Mulyono, H. (2017, Maret). Analisis Dan Perancangan Sistem
Informasi Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Universal
Sentosa. Jurnal Manajemen Sistem Informasi, 2(1).
Hidayah, A. N., Aini, Q. & Ardyansah, T. (2014). Rancang Bangun Sistem
Informasi Penilaian Kinerja Pegawai dalam Pengumpulan Dana Zakat
Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus: Badan Amil Zakat Daerah
Kota Tangerang). Jurnal SI UIN Jakarta, Konferensi Sistem Informasi
Indonesia (Kensefina).
183
Effendi, R. M. (2015, Agustus). Metode Fuzzy Logic Untuk Evaluasi Kinerja
Pelayanan Perawat Rumah Sakit Permata Bekasi (RSPB). Jurnal SI &
TI Universitas Bunda Mulia, 11(2), ISSN: 1979-1496.
Santiari, L. P. N. (2016, Desember). Penggunaan Metode Fuzzy Dalam
Penilaian Tingkat Kemampuan Non-Akademik Mahasiswa Melalui
Satuan Kredit Kegiatan Mahasiswa. Jurnal Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer (JTIIK), 3(4), 253-258, ISSN: 2355-7699.
--------------------------------------------Internet------------------------------------------
https://binus.ac.id/bandung/2019/11/mengenal-metode-pembuatan-sistem-
informasi-waterfall/
https://sis.binus.ac.id/2020/04/20/perbedaan-deployment-diagram-dan-
component-diagram/
https://medium.com/dycode/normalisasi-database-1nf-2nf-3nf-f609174e353a
http://www.materidosen.com/2017/04/use-case-diagram-lengkap-studi-
kasus.html
https://fransjoviandi.wordpress.com/2012/10/24/sistem-informasi-perusahaan/
https://milawatihartono.wordpress.com/2016/03/31/use-case-diagram/
https://www.codepolitan.com/belajar-uml-sequence-diagram-57fdb1a5ba777-
17044
https://pelajarindo.com/pengertian-activity-diagram-simbol/
xxvi
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xxvii
HASIL WAWANCARA
Tanggal : 11 Mei 2018
Penanya : Novia Zulfa
Responden : Bapak Agung
Jabatan : Supervisor Dept. PPSDM
Tempat : PT Pupuk Kujang Cikampek Dept. PPSDM
No. Penanya Responden
1
Apakah PT Pupuk Kujang sudah
mempunyai sistem informasi berbasis web
untuk pendaftaran siswa PKL?
Saat ini belum ada
2 Bagaimana sistem yang berjalan selama
ini jika ada siswa yang ingin PKL disini?
Siswa langsung datang ke kantor
membawa berkas persyaratan yang
telah ditentukan dan bertemu saya
3 Apakah ada seleksi dalam memilih siswa
PKL? Tidak ada
4 bagaimana untuk sistem penerimaan siswa
PKL tersebut?
Langsung diterima jika di departemen
masih ada kuota
5
Apa ada teknik khusus pak untuk
menempatkan siswa sesuai keahliannya di
departemen terkait?
Apa ya, Teknik Fifo aja sih yang
dipakai
6 Lalu apa setiap siswa ditempatkan sesuai
keahliannya pak?
Tidak juga, banyak yang tidak sesuai
keahlian.
7 Apakah siswa tersebut mengeluh pak? Tidak, karena saya konfirmasi dahulu
8 Apakah sering pak hal tersebut terjadi Iya lumayan sering
9
Lalu bagaimana respon dari departemen
yang menerima siswa PKL tidak sesuai
keahlian?
Sering mengeluh namun akhirnya
diterima juga
10 Untuk proses permintaan siswa PKL dari
departemen bagaimana pak? Melalui telepon atau bicara langsung
xxviii
Tanggal : 9 Juli 2018
Penanya : Novia Zulfa
Responden : Bapak Agung
Jabatan : Supervisor Dept. PPSDM
Tempat : PT Pupuk Kujang Cikampek Dept. PPSDM
No. Penanya Responden
1
Lalu apa ada tindakan lanjut pak agar
penempatan siswa sesuai dengan
keahlian?
Saya pernah mengajukan agar dibuatkan
sistem informasi PKL ke dept.TIK namun
mereka sibuk dengan pekerjaannya sehingga
belum ada waktu untuk membuatnya
2 Biasanya yang daftar dalam satu hari
ada berapa pak?
Rata-rata satu hari bisa sampai 30 berkas
masuk
3 Dari siswa seluruh indonesia pak? Iya banyak sekali dari luar kota
4 Lalu dengan banyaknya pendaftar apa
ada kendala pak?
Banyaaak, makanya saya berharap adanya
suatu sistem informasi yang menangani PKL
ini setidaknya bisa membantu dalam
otomatisasi
5 Pengolahan data selama ini
bagaimana pak?
Menggunakan Microsoft Excel namun
sering terjadi data hilang/redundan/tidak
sesuai yang menyebabkan bentrok jadwal
PKL. Berkas PKL siswa pun karena
diserahkan secara hardcopy sering terjadi
kehilangan/rusak.
6
Dari seluruh siswa yang daftar PKL
apa ada yang pernah keluar ditengah
jalan pak karena tidak sesuai
keahlian?
Iya ada beberapa, nah kalau gitu repot
karena saya harus cari lagi di tumpukan
berkas sesuai yang awal masuk dengan
bertambahnya berkas yang banyak
7
Tapi kalau pihak departemen nolak
karena tidak sesuai keahlian bisa saja
kan pak?
Sebenernya bisa tapi mengingat di
perusahaan ini PKL adalah agenda yang
penting jadi mereke menerima saja apalagi
setiap hari nambah terus pendaftar, nanti
kalau mereka tolak jadi makin bertumpuk
dan lama
8
Wah kompleksitasnya tinggi juga ya
pak, apa bapak sendiri
menanganinya?
Iya saya kewalahan banget, kadang mau
nyuruh orang juga orangnya kan punya
kerjaan juga jadi saya lagi yang balik
nanganin dan kerjaan saya yang lain
tertunda, makanya nov kalau ada sistem
saya pasti terbantu banget sih
9 Apa ada acuan selama ini pak dalam
menerima siswa PKL?
Belum ada Vi, tapi saya juga mau siswa
PKL yang terdekat seperti Karawang,
Purwakarta diutamakan
10 Memang kenapa pak?
Karena selama ini kan dari luar kota terus
yang banyak sehingga siswa sekitar sini
tidak sebanyak siswa dari luar kota itu Vi
xxix
Tanggal : 30 Juli 2018
Penanya : Novia Zulfa
Responden : Bapak Agung
Jabatan : Supervisor Dept. PPSDM
Tempat : PT Pupuk Kujang Cikampek Dept. PPSDM
No. Penanya Responden
1. Selama ini ada siswa PKL yang
ngundurin diri gak pak?
Ada, diketentuan pun kalau siswa PKL gak
hadir 3 hari berturut-turut tanpa alasan bisa
dikeluarkan.
2.
Berarti status siswa PKL kalau gak
diterima itu artinya ga dikabarin ya
pak?
Iya Vi, jadi saya hubungin yang diterima saja.
3. Memang ada pak yang gak diterima? Ada kalau kuota di Departemen sudah penuh
4. Pernah gak pak nerima sampai kuota
melebihi? Pernah, karena faktor kasihan sih Vi
xxx
TAMPILAN APLIKASI
1. Tampilan aplikasi halaman homepage
xxxi
2. Tampilan aplikasi halaman daftar siswa
xxxii
3. Tampilan aplikasi login
4. Tampilan aplikasi homepage user
5. Tampilan aplikasi homepage manajemen user
xxxiii
6. Tampilan aplikasi homepage detail user
7. Tampilan aplikasi homepage edit user
8. Tampilan aplikasi homepage edit user
xxxiv
9. Tampilan aplikasi permintaan siswa pkl oleh pihak dept.
10. Tampilan aplikasi setujui permintaan siswa PKL
11. Tampilan aplikasi homepage validasi data siswa
xxxv
12. Tampilan aplikasi data siswa yang akan diproses dss
13. Tampilan aplikasi homepage detail validasi data siswa
xxxvi
14. Tampilan Aplikasi upload laporan PKL
15. Tampilan Aplikasi penilaian siswa PKL
xxxvii
16. Tampilan aplikasi unduh sertifikat
xxxviii
17. Tampilan aplikasi hasil perhitungan dss
18. Tampilan aplikasi validasi perhitungan dss
19. Tampilan aplikasi umumkan siswa lolos PKL
xxxix
20. Tampilan aplikasi siswa konfirmasi pkl lewat email
21. Tampilan aplikasi laporan daftar siswa pkl
xl
SOURCE CODE APLIKASI
Utama.php
<?php
$tanggal = date("m-d");
$periode1mulai = date("m-d",
strtotime($periode1-
>waktu_mulai_daftar));
$periode1akhir = date("m-d",
strtotime($periode1-
>waktu_akhir_daftar));
$periode2mulai = date("m-d",
strtotime($periode2-
>waktu_mulai_daftar));
$periode2akhir = date("m-d",
strtotime($periode2-
>waktu_akhir_daftar));
$periode3mulai = date("m-d",
strtotime($periode3-
>waktu_mulai_daftar));
$periode3akhir = date("m-d",
strtotime($periode3-
>waktu_akhir_daftar));
$periode4mulai = date("m-d",
strtotime($periode4-
>waktu_mulai_daftar));
$periode4akhir = date("m-d",
strtotime($periode4-
>waktu_akhir_daftar));
switch ($tanggal) {
case ($tanggal >=
$periode1mulai && $tanggal <=
$periode1akhir):
$hasil = true;
break;
case ($tanggal >=
$periode2mulai && $tanggal <=
$periode2akhir):
$hasil = true;
break;
case ($tanggal >=
$periode3mulai && $tanggal <=
$periode3akhir):
$hasil = true;
break;
case ($tanggal >=
$periode4mulai && $tanggal <=
$periode4akhir):
$hasil = true;
break;
default:
$hasil = false;
break;
Add.php
<div class="row">
<div class="col-xl-12 col-
lg-12 col-md-12 col-sm-12 col-
12"><div class="section-block"
id="basicform"> <h3
class="section-title"></h3>
</div> <div class="card"> <h5
class="card-header">Form
Permintaan Siswa PKL</h5> <div
class="card-body"> <div>
<?php echo @$this->session-
>flashdata('item'); ?> </div>
<form method="POST"
enctype="multipart/form-data"
action="<?php echo base_url()
?>permintaan/proses">
<input type="hidden" name="aksi"
value="tambah"><div class="form-
group"> <label for="inputText3"
class="col-form-
label">Periode</label> <?php
$now = date('Y-m-d'); $month =
date("m",strtotime($now));
$periode1 = '01';
$periode2 = '04';
$periode3 = '07';
$periode4 = '10';
if ($month >= $periode1 AND
$month < $periode2) {
echo "<input type='text'
name='periode' value='APR-JUN'
class='form-control' readonly>";
}
else if ($month >= $periode2 AND
$month < $periode3) {
echo "<input type='text'
name='periode' value='JUL-SEP'
class='form-control' readonly>";
}
else if ($month >= $periode3 AND
$month < $periode4) {
echo "<input type='text'
xli
}
?>
<div class="container"
style="padding-top: 30px;">
<div class="card">
<div class="card-
header">
<h5 class="card-
title text-center">Selamat
Datang</h5>
</div>
<div class="card-
body">
<p class="card-
text text-center ">
Selamat
Datang di Program Kerja Lapangan
<br />
PT Pupuk
Kujang Cikampek
</p>
<?= $berita-
>isi_berita ?>
<p class="card-
text text-center">
Jadwal
periode pelaksanaan Program
Kerja Lapangan untuk tahun <?=
date("Y") ?>
</p>
<table
class="table table-striped">
<thead>
<th>Periode</th>
<th>Waktu Pelaksanaan</th>
<th>Waktu Pendaftaran</th>
<th>Pengumuman Siswa Lolos
PKL</th>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>Periode I</td>
<td>9 Januari - 9 Maret <?=
date("Y") ?></td>
<td>9 November - 9 Desember <?=
(date("Y")-1) ?></td>
<td>30 Desember <?= (date("Y")-
1) ?></td>
name='periode' value='OKT-DES'
class='form-control' readonly>";
}
else {
echo "<input type='text'
name='periode' value='JAN-MAR'
class='form-control' readonly>";
</div> <div class="form-group">
<label
for="inputText3" class="col-
form-label">Tanggal</label>
<input
id="inputText3" type="date"
class="form-control"
readonly="readonly" value="<?php
echo date('Y-m-d') ?>"
name="tanggal_permintaan"
required="required" </div> <div
class="form-group"> <label
for="inputText3" class="col-
form-label">Jurusan</label>
<!-- <input id="inputText3"
type="text" class="form-control
biaya" name="jurusan"
required="required"> -->
<select
class="form-control"
name="id_jurusan"
required="required">
<?php foreach($jurusan as $k =>
$v): ?>
<option value="<?php echo
$v['id_jurusan'] ?>">
<?php echo $v['jurusan']; ?>
</option>
<?php endforeach;?>
</select>
</div>
<div
class="form-group">
<label
for="inputText3" class="col-
form-label">Jumlah</label>
<input
id="inputText3" type="number"
class="form-control"
name="jumlah_siswa" min="1"
max="10" required="required">
</div>
<button
id="uploaderBtn" type="submit"
xlii
</tr>
<tr>
<td>Periode II</td>
<td>9 April - 9 Juni <?=
date("Y") ?></td>
<td>9 Februari - 9 Maret <?=
(date("Y")) ?></td>
<td>30 Maret <?= (date("Y"))
?></td>
</tr>
<tr>
<td>Periode III</td>
<td>9 Juli - 9 September <?=
date("Y") ?></td>
<td>9 Mei - 9 Juni <?=
(date("Y")) ?></td>
<td>30 Juni <?= (date("Y"))
?></td>
</tr>
<tr>
<td>Periode IV</td>
<td>9 Oktober - 9 Desember <?=
date("Y") ?></td>
<td>9 Agustus - 9 September <?=
(date("Y")) ?></td>
<td>30 September <?= (date("Y"))
?></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<?php if
($jurusan) { ?>
<p
class="card-text text-center">
Jurusan
siswa yang dibutuhkan untuk
daftar pkl
</p>
<table
class="table table-striped">
<thead>
<th>No</th>
class="btn btn-primary btn-
lg">Save</button>
</form>
</div>
</div>
</div>
</div>
Index.php
<link rel="stylesheet"
type="text/css" href="<?php echo
base_url()
?>assets/assets/vendor/datatable
s/css/dataTables.bootstrap4.css"
>
<div class="row">
<?php
$hasil = false;
if (isset($kegiatan)) {
$tanggal = date("Y-m-d");
$waktu_periode1 = date("Y-m-
d", strtotime(date("Y")."-
".$kegiatan->bulan_periode1."-
".$kegiatan->tgl_mulai));
$waktu_periode2 = date("Y-m-
d", strtotime(date("Y")."-
".$kegiatan->bulan_periode2."-
".$kegiatan->tgl_mulai));
$waktu_periode3 = date("Y-m-
d", strtotime(date("Y")."-
".$kegiatan->bulan_periode3."-
".$kegiatan->tgl_mulai));
$waktu_periode4 = date("Y-m-
d", strtotime(date("Y")."-
".$kegiatan->bulan_periode4."-
".$kegiatan->tgl_mulai));
if ($tanggal ==
$waktu_periode1) $hasil = true;
if ($tanggal ==
$waktu_periode2) $hasil = true;
if ($tanggal ==
$waktu_periode3) $hasil = true;
if ($tanggal ==
$waktu_periode4) $hasil = true;
}
?>
<?php if (!isset($kegiatan) ||
$hasil == true) { ?>
<div class="col-xl-12 col-
lg-12 col-md-12 col-sm-12 col-
12">
<div class="card">
<h5 class="card-
xliii
<th>Jurusan</th>
</thead>
<tbody>
<?php
$no
= 1;
foreach ($jurusan as $row) {
echo "<tr>";
echo "<td>".$no++."</td>";
echo "<td>".$row-
>jurusan."</td>";
echo "</tr>";
}
?>
<tbody>
</table>
<?php } ?>
<p class="card-
text text-center">
Berkas yang
dibutuhkan untuk daftar pkl
</p>
<table
class="table table-striped">
<thead>
<th>No</th>
<th>Berkas</th>
</thead>
<tbody>
<?php
$berkas
= explode(",", trim($berita-
>berkas_pkl));
$n =
count($berkas);
$no = 1;
for
($i=0; $i < $n; $i++) {
echo
"<tr>";
echo
"<td>".$no++."</td>";
echo
"<td>".$berkas[$i]."</td>";
echo
"</tr>";
}
?>
header">Permintaan Siswa PKL
<?php
if
($_SESSION['id_level'] == 5)
echo '<a class="btn btn-primary
pull-right"
href="'.base_url().'permintaan/a
dd"> Tambah Permintaan </a>';
// else if
($_SESSION['id_level'] == 2)
echo '<a class="btn btn-primary
btn-lg"
href="'.base_url().'permintaan/u
mumkan"> Umumkan </a>';
echo $this-
>session->userdata("id_divisi");
?>
</h5>
<div>
<?php echo
@$this->session-
>flashdata('item') ?>
</div>
<div class="card-
body">
<div
class="table-responsive">
<table
class="table table-striped
table-bordered first"
id="table">
<thead>
<tr>
<th>No</th>
<th>Tanggal</th>
<th>Divisi</th>
<th>Jumlah</th>
<th>Jurusan</th>
<th>Periode</th>
<th>Status </th>
<th>Aksi</th>
</tr> </thead>
<tbody>
</tbody> </table>
<br />
xliv
<tbody>
</table>
<p class="card-
text text-center">
<b>Akun
siswa akan dihapus setelah unduh
sertifikat PKL</b>
</p>
<br />
<div
class="text-center">
<?= ($hasil) ?
'<a
href="'.base_url().'registrasi"
class="btn btn-
primary">Daftar</a>' :
'Pendaftaran belum dibuka.'; ?>
</div>
</div>
</div>
<br>
</div>
Autopermintaan.php
<?php
$servername = "localhost";
$username = "root";
$password = "";
$database = "sideproject_nv";
$conn = new mysqli($servername,
$username, $password,
$database);
if ($conn->connect_error) {
die("Connection failed: " .
$conn->connect_error);
}
$now = date('Y-m-d');
$tahun = date("Y");
$periode1 = $tahun."-11-06";
$periode2 = $tahun."-02-06";
$periode3 = $tahun."-05-06";
$periode4 = $tahun."-08-06";
$cek_tanggal = FALSE;
if ($now == $periode1)
$cek_tanggal = TRUE;
if ($now == $periode2)
$cek_tanggal = TRUE;
if ($now == $periode3)
$cek_tanggal = TRUE;
if ($now == $periode4)
$cek_tanggal = TRUE;
<br />
</div>
</div>
</div>
</div>
<!--
<?php
} else {
if ($userdata["id_level"] ==
4 || $userdata["id_level"] == 5)
echo "<p>Waktu Permintaan Siwa
PKL belum dimulai</p>";
if ($userdata["id_level"] ==
2) echo "<p>Waktu pengumuman
siswa PKL belum dimulai</p>";
}
?>
</div>
Edit.php <div class="row">
<div class="col-xl-12 col-
lg-12 col-md-12 col-sm-12 col-
12">
<div class="section-
block" id="basicform">
<h3 class="section-
title"></h3>
</div>
<div class="card">
<h5 class="card-
header">Form Permintaan Siswa
PKL</h5>
<div class="card-
body">
<div>
<?php echo
@$this->session-
>flashdata('item'); ?>
</div>
<form
method="POST"
enctype="multipart/form-data"
action="<?php echo base_url()
?>permintaan/proses">
<input
type="hidden" name="aksi"
value="edit">
<input
type="hidden"
name="id_permintaan"
value="<?php echo
$user['id_permintaan'] ?>">
<input
type="hidden" name="periode"
value="<?php echo
$user['periode'] ?>">
xlv
$sql = "SELECT id_jurusan FROM
jurusan";
$result = $conn->query($sql);
$jurusans = [];
while ($jur = $result-
>fetch_array()) {
$jurusans[] =
$jur['id_jurusan'];
}
$sql = "SELECT id_divisi FROM
divisi";
$result = $conn->query($sql);
$idx = 0;
while ($dv = $result-
>fetch_array()) {
$jurusan_id =
$jurusans[$idx];
$idx++;
$nip = "";
$sql = "SELECT nip from
pegawai WHERE nama LIKE
'%pembimbing_lapangan%' AND
id_divisi = '". $dv['id_divisi']
."'";
$resultDept = $conn-
>query($sql);
while($row = $resultDept-
>fetch_assoc()) $dept = $row;
$nip = $dept["nip"];
$periode1 = '01';
$periode2 = '04';
$periode3 = '07';
$periode4 = '10';
$month = date("m");
if ($month >= $periode1 AND
$month < $periode2) $periode =
"APR-JUN";
else if ($month >= $periode2
AND $month < $periode3) $periode
= "JUL-SEP";
else if ($month >= $periode3
AND $month < $periode4) $periode
= "OKT-DES";
else $periode = "JAN-MAR";
$sql = "INSERT INTO
permintaan_siswa_pkl
(jumlah_siswa,
<div
class="form-group">
<label
for="inputText3" class="col-
form-label">Tanggal</label>
<input
id="inputText3" type="date"
class="form-control biaya"
name="tanggal_permintaan"
value="<?php echo
$user['tanggal_permintaan'] ?>"
required="required">
</div>
<div
class="form-group">
<label
for="inputText3" class="col-
form-label">Jurusan</label>
<select
class="form-control"
name="id_jurusan">
<?php
foreach($jurusan as $k => $v):
if($v->id_jurusan ==
$user['id_jurusan']){
$selected =
'selected="selected"';
}else{
$selected = '';
}
?>
<option value="<?php echo
$v['id_jurusan'] ?>" <?php echo
$selected ?>>
<?php echo $v['jurusan'] ?>
</option>
<?php endforeach ?>
</select>
</div>
<div
class="form-group">
<label
for="inputText3" class="col-
form-label">Jumlah</label>
xlvi
tanggal_permintaan, nip,
id_jurusan, periode)
VALUES ('3', '{$now}',
'{$nip}', '{$jurusan_id}',
'{$periode}')";
$conn->query($sql);
}
$sql = "SELECT * FROM siswa";
$result = $conn->query($sql);
if ($result->num_rows > 0) {
$sql = "UPDATE siswa SET
id_status = '0'";
$conn->query($sql);
}
Dss.php <?php
class Dss extends
CI_Controller {
function __construct() {
parent::__construct();
$this->load-
>model('Dss_model','model');
$this->load-
>model('Permintaan_model');
cek_login();
}
function index() {
if ($this->session-
>userdata["id_level"] == 2)
$data['kegiatan'] = $this-
>Permintaan_model-
>get_waktu_kegiatan(4);
if ($this->session-
>userdata["id_level"] == 2)
$data['kegiatan2'] = $this-
>Permintaan_model-
>get_waktu_kegiatan(6);
$hasil2 = false;
if
(isset($data['kegiatan2'])) {
$tanggal =
date("Y-m-d");
$waktu_periode1
= date("Y-m-d",
strtotime(date("Y")."-
".$data['kegiatan2']-
>bulan_periode1."-
".$data['kegiatan2']-
>tgl_mulai));
$waktu_periode2
<input
id="inputText3" type="number"
class="form-control biaya"
name="jumlah_siswa" value="<?php
echo $user['jumlah_siswa'] ?>"
min="1" max="10"
required="required">
</div>
<button
id="uploaderBtn" type="submit"
class="btn btn-primary btn-
lg">Save</button>
</form>
</div>
</div>
</div>
</div>
Indexbiasa.php <div class="row">
<div
class="col-12">
<div
class="card">
<div
class="card-body">
<h4
class="card-title"> </h4>
<h3 class="card-subtitle">
Selamat datang di program kerja
lapangan PT Pupuk Kujang
Cikampek </h6>
<hr />
<h6 class="card-subtitle">
Dalam rangka untuk mensukseskan
Program Corporate Social
Responsibility (CSR), PT. Pupuk
Kujang Cikampek membuka
kesempatan bagi siswa-siswi SMK
seluruh Indonesia khususnya
untuk daerah Karawang,
Purwakarta dan sekitarnya agar
dapat ikut berpartisipasi dalam
Program Kerja lapangan ini.
</h6>
<hr />
<!--
Nav tabs -->
xlvii
= date("Y-m-d",
strtotime(date("Y")."-
".$data['kegiatan2']-
>bulan_periode2."-
".$data['kegiatan2']-
>tgl_mulai));
$waktu_periode3
= date("Y-m-d",
strtotime(date("Y")."-
".$data['kegiatan2']-
>bulan_periode3."-
".$data['kegiatan2']-
>tgl_mulai));
$waktu_periode4
= date("Y-m-d",
strtotime(date("Y")."-
".$data['kegiatan2']-
>bulan_periode4."-
".$data['kegiatan2']-
>tgl_mulai));
if ($tanggal ==
$waktu_periode1) $hasil2 = true;
if ($tanggal ==
$waktu_periode2) $hasil2 = true;
if ($tanggal ==
$waktu_periode3) $hasil2 = true;
if ($tanggal ==
$waktu_periode4) $hasil2 = true;
}
if ($hasil2) {
$data['view']
= TRUE;
$dd = $this-
>db-
>get_where('v_permintaan',array(
'id_status' => 3))->result();
$data['permintaan'] = $dd;
$data['template'] =
"pages/dss/p2";
$this->load-
>view('dashboard',$data);
} else {
$data['js_under'] =
'pages/dss/js_index';
$data['template'] =
"pages/dss/index";
$this->load-
>view('dashboard',$data);
<?php if ($tes["id_level"] == 5)
{ ?>
<table class="table table-
striped">
<thead>
<th>No</th>
<th>Kegiatan</th>
<th>Waktu</th>
</thead>
<tbody>
<tr>
<td>1</td>
<td>Penilaian Siswa PKL</td>
<td>Setiap tanggal 7-8 di akhir
bulan setiap periode
pelaksanaan</td>
</tr>
<tbody>
</table>
<?php } ?>
<?php if ($tes["id_level"] == 1)
{ ?>
<table class="table table-
striped">
<thead>
<th>No</th>
<th>Kegiatan</th>
<th>Waktu</th>
</thead>
<tbody>
<tr>
xlviii
}
}
function get_data_dss()
{
$list = $this-
>model->get_datatables();
$data = array();
$no =
$_POST['start'];
foreach ($list as
$field) {
$no++;
$row = array();
$row[] = $no;
$row[] = $field-
>nama_siswa;
$row[] = $field-
>email;
$row[] = $field-
>sekolah;
$row[] = $field-
>jurusan;
$row[] = $field-
>periode;
$row[] = $field-
>tanggal_daftar;
$data[] = $row;
}
$output = array(
"draw" =>
$_POST['draw'],
"recordsTotal"
=> $this->model->count_all(),
"recordsFiltered" => $this-
>model->count_filtered(),
"data" => $data,
);
//output dalam
format JSON
echo
json_encode($output);
}
function hasil_dss() {
//$dss = $this-
>model->dssproses();
//$data['dss'] =
$dss;
//
$data['template'] =
"pages/dss/p1";
<td>1</td>
<td>Upload Laporan PKL</td>
<td>Setiap tanggal 6 di akhir
bulan setiap periode
pelaksanaan</td>
</tr>
<tr>
<td>2</td>
<td>Unduh Sertifikat</td>
<td>Setiap tanggal 9-10 di
akhir bulan setiap periode
pelaksanaan</td>
</tr>
<tbody>
</table>
<?php } ?>
<div
class="row" style="min-
height:700px;">
<div class="col-md-6">
</div>
Home.php <?php
defined('BASEPATH') OR exit('No
direct script access allowed');
class Home extends CI_Controller
{
function __construct()
{
parent::__construct();
$this->load-
>model('Fasilitas_model','model'
);
$this->load-
>model('General_model');
}
xlix
$dd
= $this->db-
>get_where('v_permintaan',array(
'id_status' => 3))->result();
$data['permintaan']
= $dd;
// var_dump($this-
>model->hasil_siswa('pm0012'));
exit;
$data['template']
= "pages/dss/p2";
$data['view']
= TRUE;
if ($this->session-
>userdata["id_level"] == 2)
$data['kegiatan2'] = $this-
>Permintaan_model-
>get_waktu_kegiatan(6);
$this->load-
>view('dashboard',$data);
}
function proses() {
$dd = $this->db-
>select("a.id_permintaan,
a.id_jurusan, a.jumlah_siswa,
b.id_divisi")
-
>from('permintaan_siswa_pkl a')
->join("pegawai
b", "a.nip = b.nip")
-
>where("a.id_status", 2)
-
>order_by("a.id_permintaan",
"ASC")
->get()
->result();
if (count($dd) == 0)
{
$this->session-
>set_flashdata('item','<div
class="alert alert-info"> Tidak
ada permintaan </div>');
redirect('dss');
}
foreach ($dd as $k
=> $v) {
$dss = $this-
>model->dssproses($v-
>id_jurusan,$v-
>id_permintaan,$v->jumlah_siswa,
$v->id_divisi);
function index(){
$data['template'] =
'pages/utama';
$data["berita"] = $this-
>General_model-
>get_data_row("berita");
$data["jurusan"] =
$this->db
-
>select("jurusan.id_jurusan,
jurusan, jumlah_siswa")
->from("jurusan")
-
>join('permintaan_siswa_pkl',
'jurusan.id_jurusan =
permintaan_siswa_pkl.id_jurusan'
, 'left')
->where("is_aktif", 1)
->where("id_status", 2)
->where("jumlah_siswa
>", 0)
->get()
->result();
//
var_dump($data['jurusan']);
exit;
$temp =
$data['jurusan'];
foreach
($data['jurusan'] as $k => $v) {
foreach ($temp as $i
=> $j) {
if ($k != $i) {
if ($v-
>id_jurusan == $j->id_jurusan) {
$jur =
$v;
$jur-
>jumlah_siswa = $jur-
>jumlah_siswa + $j-
>jumlah_siswa;
$data['jurusan'][$k] = $jur;
unset($data['jurusan'][$i]);
$data['periode1'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 1);
$data['periode2'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 2);
l
}
if ($this->session-
>userdata["id_level"] == 2)
$data['kegiatan2'] = $this-
>Permintaan_model-
>get_waktu_kegiatan(6);
$dd = $this->db-
>get_where('v_permintaan',array(
'id_status' => 3))->result();
$data['permintaan']
= $dd;
$data['template'] =
"pages/dss/p2";
$this->load-
>view('dashboard',$data);
}
function validasi() {
if ($this->session-
>userdata["id_level"] == 3)
$data['kegiatan'] = $this-
>Permintaan_model-
>get_waktu_kegiatan(5);
$data['data'] =
$this->model->hasil_dss(1);
$data['template'] =
'pages/dss/validasi';
$data['js_under'] =
'pages/dss/js_index';
$this->load-
>view('dashboard',$data);
}
function
prosesvalidasi() {
if ($_POST['aksi']
== 'approve') {
$now = date('Y-
m-d H:i:s');
// $query =
"INSERT INTO log_data
(id_permohonan,id_status,id_user
,waktu) SELECT
id_permohonan,6,'$_SESSION[id_us
er]','$now' FROM hasil_dss WHERE
status = 0";
// echo
$query;
// $qq = $this-
>db->query($query);
$dd = $this->db-
>query("SELECT * FROM hitung_spk
$data['periode3'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 3);
$data['periode4'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 4);
$this->load-
>view('frontend',$data);
}
function konfirmasi($nis){
$data['periode1'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 1);
$data['periode2'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 2);
$data['periode3'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 3);
$data['periode4'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 4);
$data['template'] =
'front/konfirmasi';
$this->db->where("nis",
$nis);
$this->db-
>update("siswa",
array("id_status" => 5));
$data['siswa'] = $this-
>db-
>get_where('siswa',array('nis'
=> $nis))->row();
$this->load-
>view('frontend',$data);
}
function pengumuman(){
$data = array();
$data['template']=
'front/pengumuman';
$this->load-
>view('frontend',$data);
li
a LEFT JOIN permintaan_siswa_pkl
b ON a.id_permintaan =
b.id_permintaan LEFT JOIN
pegawai c ON b.nip = c.nip where
a.id_status = 1")->result();
// $dd = $this-
>db-
>get_where('hitung_spk',array('i
d_status' => 1))->result();
foreach($dd as
$k => $v){
$ins =
array(
'username' => $v->nis,
'password' => md5($v->nis),
'id_level' => 1
);
$ia = $this-
>db->insert('users',$ins);
$id_user =
$this->db->insert_id();
$dt =
$this->db-
>update('siswa',array('id_user'
=> $id_user,'id_divisi' => $v-
>id_divisi,'id_status' =>
4),array('nis' => $v->nis));
}
$this->db-
>update('hitung_spk',array('id_s
tatus' => 2),array('id_status'
=> 1));
// $this->db-
>update('siswa',array('id_status
' => 4),array('id_status' =>
3));
// $qq =
echo "sukses";
} else {
$this->db-
>where("id_status", 1);
$this->db-
>update('hitung_spk',
array('id_status' => 0));
}
function contact(){
$data = array();
$data['template']=
'front/kontak';
$data['periode1'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 1);
$data['periode2'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 2);
$data['periode3'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 3);
$data['periode4'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 4);
$this->load-
>view('frontend',$data);
}function registrasi(){
if($this->input-
>post('submit') != ''){
$post = $this->input-
>post();
echo $post['nis'];
exit;
}else{
$data['periode1'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 1);
$data['periode2'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 2);
$data['periode3'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 3);
$data['periode4'] =
$this->General_model-
>get_data_row_with_condition("pe
riode", "periode", 4);
$data['divisi'] = $this-
>db->get('divisi')->result();
lii
$this->db-
>where("id_status", 3);
$this->db-
>update('siswa',
array('id_status' => 9,
'keterangan_tolak' => 'Ditolak
Manager PPSDM'));
}
}
}
$data['sertifikat'] =
$this->db->get('m_sertifikat')-
>result();
$data['kedisiplinan'] =
$this->db-
>get('m_kedisiplinan')-
>result();
$data['jurusan'] =
$this->db
-
>select("jurusan.id_jurusan,
jurusan, jumlah_siswa")
->from("jurusan")
-
>join('permintaan_siswa_pkl',
'jurusan.id_jurusan =
permintaan_siswa_pkl.id_jurusan'
, 'left')
->where("is_aktif", 1)
->where("id_status", 2)
->where("jumlah_siswa
>", 0)
->get()
->result();
$temp =
$data['jurusan'];
foreach
($data['jurusan'] as $k => $v) {
foreach ($temp as $i
=> $j) {
if ($k != $i) {
if ($v-
>id_jurusan == $j->id_jurusan) {
$jur =
$v;
$jur-
>jumlah_siswa = $jur-
>jumlah_siswa + $j-
>jumlah_siswa;
$data['jurusan'][$k] = $jur;
unset($data['jurusan'][$i]);
}
$data['template'] =
'front/registrasi';
$this->load-
>view('frontend',$data);
function prosesregistrasi(){
$post = $this->input-
>post();
$nis = $post['nis'];
liii
// Farhan 20/01/2020
// hapus data departemen
dan menambahkan data kecamatan
// $divisi =
$post['id_divisi'];
$kecamatan =
$post['kecamatan'];
// end
$nama = $post['nama'];
$tempat_lahir =
$post['tempat_lahir'];
$tanggal_lahir =
$post['tanggal_lahir'];
$alamat =
$post['alamat'];
$kabupaten =
$post['kabupaten'];
$provinsi =
$post['provinsi'];
$kode_pos =
$post['kode_pos'];
$sekolah =
$post['sekolah'];
$nis = $post['nis'];
$jurusan =
$post['jurusan'];
$kelas = $post['kelas'];
$no_hp = $post['no_hp'];
$jarak = $post['jarak'];
$email = $post['email'];
$telepon =
$post['no_telepon'];
$id_kedisiplinan =
$post['id_kedisiplinan'];
$id_sertifikat =
$post['id_sertifikat'];
$nilai_raport_ratarata =
$post['nilai_raport_ratarata'];
$awal_per1 = "2020-01-
09";
$awal_per2 = "2020-04-
09";
$awal_per3 = "2020-07-
09";
$awal_per4 = "2020-10-
09";
$now = date('Y-m-d');
$selisih =
selisih($now,$awal_per1);
$periode =
$post['periode'];
$waktu_mulai =
liv
$post['waktu_mulai'];
$waktu_selesai =
$post['waktu_selesai'];
$data = array(
'nis' => $nis,
'periode' => $periode,
// Farhan 20/01/2020
// hapus data departemen
dan menambahkan data kecamatan,
waktu mulai dan waktu selesai
// 'id_divisi' =>
$divisi,
'kecamatan' =>
$kecamatan,
'waktu_mulai' =>
$waktu_mulai,
'waktu_selesai' =>
$waktu_selesai,
// end
'nama_siswa' => $nama,
'tempat_lahir' =>
$tempat_lahir,
'tanggal_lahir' =>
$tanggal_lahir,
'alamat_rumah' =>
$alamat,
'kabupaten' =>
$kabupaten,
'provinsi' => $provinsi,
'kode_pos' => $kode_pos,
'sekolah' => $sekolah,
'nis' => $nis,
'id_jurusan' =>
$jurusan,
'kelas' => $kelas,
'no_hp' => $no_hp,
'jarak_ke_kantor' =>
$jarak,
'email' => $email,
'id_status' => 1,
'telepon' => $telepon,
'id_sertifikat' =>
$id_sertifikat,
'id_kedisiplinan' =>
$id_kedisiplinan,
'nilai_raport_ratarata'
=> $nilai_raport_ratarata,
'tanggal_daftar' =>
date('Y-m-d H:i:s')
);
$config['upload_path']
= './dokumen/';
$config['allowed_types']
lv
=
'gif|jpg|png|pdf|docx|doc|xls|xl
sx|doc';
$config['max_size']
= 2048;
$this->load-
>library('upload', $config);
if (!$this->upload-
>do_upload('surat_permohonan'))
{
$error =
array('error' => $this->upload-
>display_errors());
}
else
{
$data2 =
array('upload_data' => $this-
>upload->data());
$data['suratpermohonansekolah']
=
$data2['upload_data']['file_name
'];
}
if (!$this->upload-
>do_upload('proposal'))
{
$error =
array('error' => $this->upload-
>display_errors());
// $this->load-
>view('upload_form', $error);
}
else
{
$data2 =
array('upload_data' => $this-
>upload->data());
$data['proposal'] =
$data2['upload_data']['file_name
'];
// $this->load-
>view('upload_success', $data);
}
if ( ! $this->upload-
>do_upload('nilai_rapor'))
{
lvi
$error =
array('error' => $this->upload-
>display_errors());
// $this->load-
>view('upload_form', $error);
}
else
{
$data2 =
array('upload_data' => $this-
>upload->data());
$data['nilai_rapor']
=
$data2['upload_data']['file_name
'];
// $this->load-
>view('upload_success', $data);
}
if ( ! $this->upload-
>do_upload('catatan_kedisiplinan
'))
{
$error =
array('error' => $this->upload-
>display_errors());
// $this->load-
>view('upload_form', $error);
}
else
{
$data2 =
array('upload_data' => $this-
>upload->data());
$data['kedisiplinan'] =
$data2['upload_data']['file_name
'];
// $this->load-
>view('upload_success', $data);
}
if ( ! $this->upload-
>do_upload('sertifikat'))
{
$error =
array('error' => $this->upload-
>display_errors());
lvii
// $this->load-
>view('upload_form', $error);
}
else
{
$data2 =
array('upload_data' => $this-
>upload->data());
$data['sertifikat']
=
$data2['upload_data']['file_name
'];
// $this->load-
>view('upload_success', $data);
} if ( ! $this->upload-
>do_upload('foto'))
{
$error =
array('error' => $this->upload-
>display_errors());
// $this->load-
>view('upload_form', $error);
}
else
{
$data2 =
array('upload_data' => $this-
>upload->data());
$data['pas_photo'] =
$data2['upload_data']['file_name
']; // $this->load-
>view('upload_success', $data);
} $insert = $this-
>db->insert('siswa',$data);
if($insert){
$this->session-
>set_flashdata('item','<div
class="alert alert-info">
Pendaftaran Berhasil silahkan
menunggu konfirmasi </div>');
redirect('home/registrasi');
}else{
$this->session-
>set_flashdata('item','<div
class="alert alert-danger">
Pendaftaran Gagal </div>');
redirect('home/registrasi');
lviii
lix
lx
lxi
lxii
lxiii