Post on 16-Jan-2016
description
II. Identifikasi Masalah
1. Tambahan fisiologi telinga
Glandula seruminosa berfungsi untuk mensekresi material berupa awas (lilin) yang
akan membantu mengeluarkan benda asing dan insekta. Dan folikel rambut berfungsi
sebagai penangkap debu dan meningkatkan sensitivitas dari tactile untuk mensekresi
bas yang akan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Berikut terdapat dua
tipe earwax; 1.) the wet type (berwarna seperti madu sampai cokelat kehitaman, keras
dan tidak mudah dihancurkan, konsentrasinya tinggi lipit dan pigmen granule) 2.) the
dry type (berwarna abu-abu, dan susah dihancurkan, konsentrasinya hanya
mengandung 30% lipid).
Iskandar. 2007. Penatalaksanaan dan Kelainan THT. Jakarta: EGC
2. Mengapa mengeluarkan cairan putih?
1 minggu yang lalu pasien menderita batuk dan pilek yang merupakan tanda adanya
infeksi saluran napas
↓
Sistem transpor mukosilier mengalami kerusakan dalam fungsinya
↓
Mukusnya berada di tuba eustachius
↓
Saat bakteri lewat tuba eustachius
↓
Sehingga terjadi infeksi menyebabkan sumbatan saluran, khususnya disekitar mukosa
saluran
↓
Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri
↓
Hasilnya terbentuk nanah di telinga tengah
Sistem Transport mukosilier merupakan sistem pertahanan aktif rongga hidung
terhadap virus, bakteri, jamur atau partikel berbahaya pai yang terhirup bersama
udara. Berikut 2 rute besar Transport mukosilier:
1. Gabungan sekresi sinus frontal, maxilla, dan etmoid anterior. Sekret bergabung di
dekat infundibulum etmoid. Berjalan menuju tepi bebas processus uncinatus dan
sepanjang dinding medial konka inferior. Menuju nasofaring melawan bagian
anteroinferior orificium tiba eustachius.
2. Gabungan sekresi sinus etmoid posterior dan steroid yang bertemu di resesus
spenoetmoid dan menuju nasofaring pula bagian posterosuperior orificiun tuba
eustachius.
Iskandar. 2007. Penatalaksanaan dan Kelainan THT. Jakarta: EGC
3. Mengapa terjadi pada anak-anak?
Karena terdapat beberapa alasan:
a. Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan
b. Saluran eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal dan kebih pendek,
sehingga ISPA lebih mudah menyebar ke telinga tengah.
c. Adenoid, terkait dengan adenoid. Adenoidterletak di tenggorokan bagian atas adi
berperan dalam kekebalan tubuh. Posisi adenoid yang berdekatan dengan mara
saluran eustachius, sehingga adenoid yang besar dapat mengganggu terbukanya
saluran eustachius.
Adams, G. 2012. Buku Ajar THT BOIES. Jakarta: EGC
4. Mengapa cairannya bisa keluar dari telinga?
Cairan yang terdapat ditelinga bisa keluar karena terdapat Press fisiologis, yaitu oleh
migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membran timpani menuju keluar dan
dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.
Iskandar. 2007. Penatalaksanaan dan Kelainan THT. Jakarta: EGC
V. Learning Objective
Otitis eksternal
1. Definisi
otitis eksternal merupakan radang liang telinga akibat infeksi bakteri.
2. Faktor resiko
1. Derajat keasaman (pH).
pH basa mempermudah terjadinya otitis eksterna. pH asam berfungsi sebagai
protektor terhadap kuman.
2. Udara
Udara yang hangat dan lembab lebih memudahkan kuman bertambah banyak.
3. Trauma
Trauma ringan misalnya setelah mengorek telinga.
4. Berenang
Perubahan warna kulit liang telinga dapat terjadi setelah terkena air.
3. Patofisiologi
Sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga, terdorong ke membran timpani dan
menumpuk
↓
Ketika mandi atau berenang menyebabkan penimbunan air di saluran telinga
↓
Kulit yang lembab mempermudah terjadinya infeksi bakteri atau jamur
↓
Terjadi infeksi
4. Klasifikasi otitis eksterna
a. Otitis eksterna akut, merupakan radang pada telinga luar yang terjadi selama
kurang dari atau sama dengan 3 minggu. Berikut pembagiannya:
1. Otitis eksternal akut sirkumskripta/ furunkulosis
Otitis eksterna sirkumskripta adalah infeksi pada 1/3 luar liang telinga,
khususnya adneksa kulit, yakni pilosebaseus (folikel rambut & kelenjar
sebaseus) dan kelenjar serumen akibat infeksi bakteri Staphylococcus
aureus. Manifestasi kliniknya berupa:
1. Nyeri hebat
Nyeri timbul saat perikondrium ditekan, karena jaringan ikat longgar tidak
terkandung dibawah kulit. Gerakan membuka mulut juga menjadi pemicu
nyeri karena adanya sendi temporomandibula.
2. Gangguan pendengaran
Akibat furunkel (bisul) yang sudah besar dan menyumbat liang telinga
3. Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga
4. Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan
Penatalaksanaannya berupa:
a. Lokal : pada stadium infiltrat diberikan tampon yang dibasahi dengan
10% ichthamol dalam glycerine, diganti setiap hari. Pada stadium abses
dilakukan insisi pada abses dan tampon larutan rivanol 0,1%.
b. Sistemik : Antibiotika diberikan dengan pertimbangan infeksi yang cukup
berat. Diberikan pada orang dewasa ampisillin 250 mg qid, eritromisin
250 qid. Anak-anak diberikan dosis 40-50 mg per kg BB.
c. Analgetik : Parasetamol 500 mg qid (dewasa). Antalgin 500 mg qid
(dewasa).
d. Pada kasus-kasus berulang tidak lupa untuk mencari faktor sistemik yaitu
adanya penyakit diabetes mellitus.
2. Otitis eksterna difusi
Otitis eksterna difus adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat
infeksi bakteri. Umumnya bakteri penyebab yaitu Pseudomonas. Bakteri
penyebab lainnya yaitu Staphylococcus albus, Escheria coli, dan
sebagainya. Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem yang batasnya
tidak jelas. Tidak terdapat furunkel (bisul). Manifestasi kliniknya
ditemukan: kadang-kadang kita temukan sekret yang berbau namun tidak
bercampur lendir (musin). Lendir (musin) merupakan sekret yang berasal
dari kavum timpani dan kita temukan pada kasus otitis media.
Penatalaksanaannya dengan memasukkan tampon yang mengandung
antibiotik ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat
dengan kulit yang meradang. Kadang-kadang diperlukan obat antibiotika
sistemik.
b. Otitis eksterna kronik, merupakan radang pada telinga luar yang terjadi selama
3 minggu sampai 3 bilan, bahkan lebih dari itu. Manifestasi kliniknya
ditemukan;
Gejala utama stadium kronik ini iritasi dan telinga berair, kurang
pendengaran mungkin timbul Kurang pendengaran mungkin timbul oleh
karena penumpukan debris di liang telinga, tidak didapati tenderness tapi
mungkin didapati penebalan kulit liang telinga yang mengakibatkan lumen
bertambah kecil, mungkin didapati granulasi kecil pada permukaan membran
timpani yang menandakan hilangnya epitel, didapati pus & debris di liang
telinga.
Penatalaksanaannya dilakukan Jika tampak jelas pembengkakan liang
telinga, ini dapat dikurangi dengan pemasangan tampon/pack( 12 mm) yang
diolesi neomisin atau gentamisin atau antiseptik (klioquinol) dikombinasi
dengan steroid pada liang telinga atau sebagai obat Tambahan steroid
membantu mengurangi pembengkakan, peradangan dan mengontrol iritasi
steroid pada liang telinga atau sebagai obat tetes pada Pope otowick. Apabila
tidak tampak pembengkakan liang telinga dapat dioleskan krem antiseptik dan
hidrokortison di liang telinga. Tetes telinga seperti soframisin atau gentamisin
kombinasi dengan gentamisin kombinasi dengan hidrokortison, efektif dalam
melawan infeksi pada stadium ini tapi mungkin menyebabkan reaksi sensitiviti
pada beberapa individu.
Sosialisman & Helmi. 2006. Kelainan Telinga Luar dalam Buku Ajar
Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher edisi 5.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.