Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur...

Post on 06-Feb-2018

215 views 0 download

Transcript of Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur...

Sistem IT dan Telematika dalam konteks Struktur AHS

Laksono Trisnantoro dan Tim IKM

Fakultas Kedokteran UGM

Isi:

Pengantar: 1. Pemahaman Sistem untuk AHS 2. Bagaimana Struktur AHS? Di mana simpul penting untuk AHS: Apakah di Departemen-Departemen Klinik? 3. Bagaimana AHS untuk luar RS Diskusi 1 4. Sistem Informasi dan telematika untuk mencapai tujuan AHS Diskusi 2

Laksono Trisnantoro: Dosen Blok Sistem Kesehatan dan Disaster FKUGM,

Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

• Pak Pratikno mengajak untuk berfikir sistem. System adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komponen sistem yang mempunyai sebuah tujuan

• AHS: Academic Health System, bukan Academic Medical System

• Tujuan: Terkait dengan indikator kesehatan masyarakat di daerah sekitar FK dan RS-RS+Wahana pendidikannya.

• Nilai Pemerataan: Disparitas antar daerah perlu diperhatikan

• Sinergi: Kinerja bersama antar anggota AHS, termasuk Dinkes dan Wahana Pendidikan pelayanan primer

• Digital: Peran teknologi informatika dan telematika

• Level of Action: Ada Level Region dan ada Level Nasional

Bagian 1:

Pemahaman System dalam Academic Health System

System adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh berbagai komponen

sistem yang mempunyai sebuah tujuan

• Apa tujuan Academic Health System?

• Mutu Pendidikan

• Status Kesehatan Masyarakat

Apa saja Komponen AHS

• Komponen RS: Hubungan antara RS Pendidikan dengan FK

• Komponen non-RS: Hubungan antara Sistem Kesehatan (di luar RS) dengan FK

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang Wahana-wahana penddikan primer dll

RS Dr.

Sardjito RSD

Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Bagian 2.

Bagaimana Struktur AHS

Hubungan antara FK dan RS Pendidikan di berbagai negara

• (1) Universitas yang mempunyai sendiri rumahsakit pendidikannya. Contoh adalah Johns Hopkins University Health System, University of California San Diego, University of Pensylvania Health System, dan lain-lain;

• (2) Universitas tidak mempunyai RS sendiri dan bekerja secara erat (partnership) dengan RS dan klinik yang berafiliasi, misalnya: Harvard Medical School, Columbia Medical School, Cornell Medical School.

• Kombinasi ke duanya

• Fakultas Kedokteran UGM pernah mengalami sebagai Kelompok (1).

• Kemudian menjadi Kelompok (2)

• Saat ini akan menjadi kelompok ke 3

Struktur Organisasi di University of Melbourne

Faculty of Medicine, Dentistry, and Health

Sciences

School of Medicine:

75%

School of Nursing and Social Work,

School of Physiotherapy: 10%

School of Population

Health: 10%.

School of Dentistry:

5%

Struktur di Harvard Medical School

Bagaimana di Indonesia:

• Mirip dengan University of Melbourne dan Harvard University

• Integrasi lebih ke arah fungsional, bukan struktural

• RS Pendidikan di atur oleh UU RS dan PP RS Pendidikan (2015)

• FK diatur oleh UU Pendidikan Kedokteran

Definisi berbasis PP RS Pendidikan 2015

• Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan

• pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.

Tugas:

Pasal 5 (1)Dalam menjalankan fungsi pendidikan bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Rumah Sakit Pendidikan bertugas: • menyediakan dosen yang melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap

Mahasiswa dalam memberikan pelayanan klinis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

• berperan serta dalam menghasilkan dokter, dokter gigi, dokter layanan primer, dokter spesialis- subspesialis, dan/atau dokter gigi spesialis- subspesialis, dan tenaga kesehatan lain;

• membina rumah sakit dan tempat pendidikan lain di dalam jejaring Rumah Sakit Pendidikan; dan

• menyediakan pasien/klien dengan variasi kasus • dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan. (2)Tugas Rumah Sakit Pendidikan sebagaimana • dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi tenaga

kesehatan.

Jenis RS Pendidikan

• Pasal 9

Jenis Rumah Sakit Pendidikan terdiri atas:

• Rumah Sakit Pendidikan utama;

• Rumah Sakit Pendidikan afiliasi; dan

• Rumah Sakit Pendidikan satelit.

UU Pendidikan Kedokteran

• Fakultas yang mendidik residen tidak mungkin hanya bertumpu pada satu rumahsakit pendidikan saja.

• 2 RS Pendidikan utama

+

Berbagai RS Pendidikan Satelit dan Jaringan

Struktur hubungan dengan RS

Pendidikan: Kasus di

AHS UGM

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang Wahana-wahana penddikan primer dll

RS Dr.

Sardjito RSD

Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Dalam kasus RS Pendidikan: Integrasi yang ada saat ini bersifat

fungsional, bukan struktural

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang dstnya

RS Dr.

Sardjito RSD

Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Pasal 21: Integrasi

• (5) Integrasi fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a merupakan koordinasi dan kolaborasi antara Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit Pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pendidikan, pelayanan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

• (6) Integrasi struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b merupakan penyatuan Institusi Pendidikan dan Rumah Sakit Pendidikan menjadi satu kesatuan kerja dalam menjalankan fungsi pendidikan, pelayanan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

• (7)Ketentuan mengenai integrasi fungsional dan integrasi struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang bertanggung jawab di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

• (8) Perjanjian kerja sama Rumah Sakit Pendidikan dengan Institusi Pendidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan

Tantangan: Bagaimana melakukan

dengan struktur

yang tepat

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang Wahana-wahana pendidikan pelayanan primer dll

RS Dr.

Sardjito RSD

Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Dimana letak integrasi fungsionalnya?

• Level Kebijakan

• Level Operasional Di sisi mana?

• RS pendidikan

• FK?

Di sisi RS Pendidikan: Komite Koordinasi Pendidikan

Pasal 27 • (1) Dalam rangka melaksanakan koordinasi terhadap

seluruh proses pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan, dibentuk komite koordinasi pendidikan.

• (2) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk oleh direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan utama bersama pimpinan Institusi Pendidikan dan bertanggung jawab kepada direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan.

• (3) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan unit fungsional dan berkedudukan di Rumah Sakit Pendidikan.

Pasal 28

(1) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 mempunyai tugas: • memberikan dukungan administrasi proses

pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan; • menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran belanja

tahunan pembelajaran klinik sesuai kebutuhan; • menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan

prasarana yang diperlukan Mahasiswa; • membentuk sistem informasi terpadu untuk

menunjang penyelenggaraan fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain;

• melakukan koordinasi dalam rangka fasilitasi kepada seluruh Mahasiswa yang melaksanakan pembelajaran klinik, serta dosen dan penyelia yang melakukan bimbingan dan supervisi proses pembelajaran klinik Mahasiswa di Rumah Sakit Pendidikan;

• melakukan supervisi dan koordinasi penilaian kinerja terhadap dosen atas seluruh proses pelayanan yang dilakukan, termasuk yang dilakukan di jejaring Rumah Sakit Pendidikan dan/atau yang terkait dengan sistem rujukan;

• melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan proses pembelajaran klinik Mahasiswa; dan

• melaporkan hasil kerja secara berkala kepada direktur/kepala Rumah Sakit Pendidikan dan pimpinan Institusi Pendidikan.

(2) Sistem informasi terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d merupakan wadah dan sarana komunikasi aktif antara Rumah Sakit Pendidikan dan Institusi Pendidikan.

Pasal 29

(1) Komite koordinasi pendidikan paling sedikit terdiri atas: • ketua merangkap sebagai anggota berasal dari unsur

Rumah Sakit Pendidikan; • wakil ketua merangkap sebagai anggota berasal dari unsur

Institusi Pendidikan; • sekretaris merangkap sebagai anggota berasal dari unsur

Rumah Sakit Pendidikan; dan • anggota yang mewakili setiap unsur fasilitas pelayanan

kesehatan jejaring Rumah Sakit Pendidikan. (2) Dalam melaksanakan tugasnya, komite koordinasi • pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu

oleh sekretariat.

Tantangan: Bagaimana melakukan

dengan struktur

yang tepat?

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang Wahana-wahana pendidikan pelayanan primer dll

RS Dr.

Sardjito RSD

Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Komkordik

Komkordik “kecil” Komkordik “kecil”

Komkordik “kecil”

Komkordik “kecil”

Penafsiran PP: Komkordik ada di semua RS Pendidikan. Komkordik di RS Pendidikan Utama menjadi semacam koordinator untuk kegiatan pendidikan di RS dalam konteks rujukan

Academic Health System

• Sebuah sistem yang dikelola oleh FK dengan sumber dana dari FK dan berbagai sumber lainnya

• Berada di bawah otoritas dekanat

AHS berada di FK: Harapannya ada Wakil Dekan yang mengurusi

hal ini

atau di Wadek Pendidikan

Manajemen AHS dilakukan di FK dengan bekerja bersama Komkordik Di RS Pendidikan

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang Wahana-wahana pendidikan pelayanan primer dll

RS Dr.

Sardjito RSD

Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Komkordik

Komkordik “kecil” Komkordik “kecil”

Komkordik “kecil”

Komkordik “kecil”

Manajemen Dana: yang berasal dari FK UGM

Dana dari FK UGM

Dibahas di Komite Koordinasi Pendidikan

RS Sardjito

RS UGM

RS Soeradji

RSD Banyumas

RS …..

RS Sardjito

Bukan seperti ini

Dana dari FK UGM

RS UGM

RS Soeradji

RSD Banyumas

RS …..

Manajemen Dosen Pendidik Klinis

Jenis dosen ditingkatkan melalui berbagai mekanisme:

• Full employment di UGM: NIDN

• Berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, termasuk swasta dll: NIDK

• Kontrak kerja jangka pendek.

• Berinduk di Departemen-Departemen di FK

Catatan penting untuk masa depan AHS di RS

• Peran Departemen-departemen dalam operasionalisasi AHS

• Mempunyai letak sentral, termasuk posisi sistem IT

Di masa depan

Departemen Ilmu

Kesehatan Anak di FK

KSM Anak RSD ... dstnya

KSM Anak

RS Sardjito KSM Anak RSD

Banyumas

KSM Anak RS

Soeradji

KSM Anak RS UGM

Struktur Bagian Klinik FK

Sumber tenaga

dosen dari berbagai

KSM

Struktur di Harvard Medical School

Model mendatang di FK UGM

Departemen RS Sardjito

RS UGM RS Soeradji

RS Banyumas

….

Bedah PPDS Bedah Umum

Kesehatan Anak

Penyakit Dalam

Penyakit Jiwa RS Jiwa Magelang

….

Penanganan Residen

Kemajuan bertahap:

Berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2013 tentang Pendikan Kedokteran Indonesia yang menyatakan dalam Pasal 31 Paragraf 3 : tentang Hak dan Kewajiban Mahasiswa

Setiap Mahasiswa berhak:

memperoleh insentif di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran bagi Mahasiswa program dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis,dan dokter gigi spesialis-subspesialis;

+ Jam kerja yang manusiawi

Telah diturunkan di PP

PP RS Pendidikan 2015 Pasal 25 ayat 9

RS Pendidikan mempunyai kewajiban memberikan insentif

Penjelasan

Insentif sesuai dengan kompetensinya

Perlu integrasi lebih baik:

Prinsip-Prinsip yang akan diubah dalam integrasi ini.

Sistem Pendidikan Kedokteran

Sistem Pelayanan Kesehatan

Prinsip 1: Residen dan Fellow bukan

mahasiswa biasa

Saat ini:

Residen dan Fellow dianggap oleh pelaku di system pendidikan dokter dan pelayanan kesehatan

sebagai mahasiswa bukan pekerja.

Perubahan yang diharapkan:

• Berdasarkan UU Pendidikan Kedokteran tahun 2013: Mahasiswa pendidikan spesialis dan sub-spesialis

harus sebagai bukan mahasiswa biasa.

• Mereka berhak mempunyai hak termasuk insentif dan kewajiban-kewajiban sebagai seorang pekerja.

Pelaksanaan Pendidikan yang perlu lebih diintegrasikan

Sistem Pendidikan Kedokteran

Sistem Pelayanan Kesehatan

Prinsip 2: Residen dan Fellow harus menjadi bagian tidak

terpisahkan dari SDM kesehatan yang bekerja di RS

Saat ini:

Residen masuk ke RS Pendidikan Utama tidak berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan

Di masa mendatang

Residen masuk ke RS Pendidikan Utama dan Jaringan berdasarkan kebutuhan pelayanan kesehatan dan ketersediaan anggaran untuk membayar

Isu-isu lain

• Residen yang diterima di RS Pendidikan harus dicredential dan diberikan clinical priviledge sesuai dengan kompetensi mereka.

• Kompetensi ditetapkan oleh Pengelola Program Studi spesialis dan subspesialis sesuai dengan jenjang proses pendidikan.

• Residen diberi insentif dengan mekanisme gajian sesuai dengan kompetensinya.

• Ketika berada di RS Pendidikan, perlu ada kontrak perorangan sesuai dengan kompetensinya dan menyangkut profesionalisme. Kontrak ini diberikan bersamaan dengan proses credetialing dan diberikan clinical appointment.

• Status sebagai DPJP untuk mahasiswa pendidikan spesialis atau subspesialis

Diskusi (1):

• Bagaimana struktur AHS di tempat anda?

• Bagaimana mekanisme pembiayaannya?

• Dimana titik penting kegiatan/hubungan kerja: level kebijakan koordinasi, dan level operasional?

Bagian 3

Pendidikan di luar RS Pendidikan berupa Wahana Pendidikan

(harus perlu pemikiran lebih banyak)

Definisi AHS

• AHS tidak hanya meliputi Medical (Pendidikan Klinis) namun juga Health, sehingga meliputi seluruh lini layanan dari primer sampai rujukan tertinggi. AHS tidak hanya di rumah sakit tapi dari pelayanan kesehatan terbawah sampai dengan pelayanan kesehatan rujukan

• Pemahaman mengenai AHS perlu diberikan pada mahasiswa dan pendidik

Siapa saja pengguna AHS di luar RS?

• Pendidikan Dokter Umum

• Pendidikan Dokter Layanan Primer

• Pendidikan S2 Kesmas dan yang lain

• Pendidikan Ners

• Pendidikan Gizi

Struktur hubungan

dengan Wahana

Pendidikan di luar RS

Fakultas Kedokteran

UGM

RS Jiwa Magelang

dstnya

RS Dr.

Sardjito RSD Banyumas

RS Soeradji Tirtonegoro

RS Universitas Gadjah Mada

Puskesmas

RS untuk pendidikan manajemen

Pelayanan kesehatan di perusahaan

• Secara konkret: dalam pendidikan S2 IKM perlu disediakan tempat magang atau laboratorium lapangan sebagai wahana pendidikan, dengan aturan atau sistem yang sama dengan pendidikan klinis

• Misalnya di sistem pendidikan S2 IKM, perlu dibuat sistem dengan dosen pembimbing lapangan di Puskesmas, Dinkes, RS Satelit yang mempunyai hak dan kewajiban seperti di sistem pendidikan klinis

• Perlu dibuat NIDK atau NUP bagi dosen-dosen tersebut

Contoh Konkrit:

Untuk peningkatan kualitas pelayanan, peran IKM secara konkret antara lain:

– Mahasiswa program S2 manajemen dilibatkan untuk membuat quality improvement program untuk RS satelit (misalnya SIMKES untuk perbaikan manajemen data)

– Pembuatan hospital registry untuk data epidemiologi dan follow up pasien yang lebih baik

– Penyusunan grand design untuk sistem peningkatan kualitas dalam framework AHS

Contoh lain: Pendidikan di Puskesmas untuk Dokter Layanan Primer

• Perlu terus dikembangkan…..

Bagian 4:

Pengembangan Jaringan Kebijakan

Telekomunikasi untuk mendukung

Academic Health System UGM

(masih terbatas di

Komponen RS)

Telematika dari Sisi RS Pendidikan

Pasal 28

(1) Komite koordinasi pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 mempunyai tugas: • memberikan dukungan administrasi proses

pembelajaran klinik di Rumah Sakit Pendidikan; • menyusun perencanaan kegiatan dan anggaran belanja

tahunan pembelajaran klinik sesuai kebutuhan; • menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan

prasarana yang diperlukan Mahasiswa; • membentuk sistem informasi terpadu untuk

menunjang penyelenggaraan fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian bidang kedokteran, kedokteran gigi, dan kesehatan lain;

Pasal 33

• (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pembentukan sistem informasi jejaring Rumah Sakit Pendidikan yang sekaligus berfungsi sebagai sistem rujukan.

Dari Sisi FK

• Mengembangkan Sistem Informasi untuk Pendidikan

Bagaimana bentuk riilnya?

Membutuhkan:

• Sistem Telekomunikasi berbasis web

• Pengembangan melalui tatap muka/konvensional saat ini dapat dikatakan tidak efektif

Pengembangan Jaringan RS Pendidikan FK UGM: - RS Pendidikan Utama: RS

Sardjito dan RS UGM - RS Banyumas - RS Suradji Tirtonegoro - Berbagai RS lainnya

Visi yang ingin dicapai:

• Komunikasi untuk pendidikan dokter dan spesialis/subspesialis didukung oleh sistem telekomunikasi

• Adanya kerjasama yang lebih erat antara FK UGM, RSS dan seluruh anggota jaringan AHS

• Adanya layanan rujukan yang lebih baik, termasuk rujukan balik.

Sistem Jaringan

FK UGM

Internet

In

te

rn

e

t

RS

Suradji

Dll

RS

Banyumas

RS UGM

RS Sardjito

Anggota

dstnya

PT/RS

di Luar Negeri

Kemenkes

Dinas Kesehatan

Rumahsakit

Puskesmas

Para

Profesi..

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Gadjah Mada

Jaringan UGM

VSAT-Internet

Luar FKUGM

RSS

RS UGM

RS

Banyuma

s

RS

Suradji

Kebutuhan:

• Disetiap RS ada ruang telekonference yang terhubungan dengan Internet berpita lebar (minimal 2 MB)

Lembaga yang sudah mempunyai infrastruktur:

• FK,

• RSS,

• RS Suradji

Lembaga yang belum mempunyai:

• RS Banyumas,

• RS UGM

Penggunaan Jaringan:

• Diskusi Kasus Sulit bersama

• Kuliah-kuliah Tamu

• Akses ke Perpustakaan FK UGM dan RS-RS

• Rapat-rapat manajemen (Bakordik)

• Bimbingan Ko-As, Residen dan Fellow

• Ujian-ujian

• …..

• …..

Pengalaman pemasangan:

Dana dari FK UGM

Dipasang di berbagai RS Pendidikan

Diskusi (2):

• Dimana peran sistem Informatika dan Telematika untuk mendukung tercapainya tujuan AHS?

• Di mana sistem Informatika diletakkan? Bagaimana sistem telematika?