Sistem ekonomi islam

Post on 27-Jun-2015

301 views 1 download

description

tugas kelompok tentang Sistem ekonomi islam

Transcript of Sistem ekonomi islam

SISTEM EKONOMI ISLAM

Dan katakanlah, bekerjalah kamu, karena Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan

melihat pekerjaan itu.surat At Taubah ayat 105:

Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja tangannya,

maka di waktu sore itu ia mendapat ampunan. (HR.Thabrani dan

Baihaqi)

OLEH :

Ria Pujiati 3125070146

Aris Prastiyo 3125071786

M. Buana Wijaya K 3125071786

Asmalasari 3125071821

Khoiruz Zahra 3125081768

Indah Nadia Sari 3125081787

EKONOMI ISLAM

Pengertian :Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.

DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM ADALAH:

Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.

Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.

Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta, oleh karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki.

Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.

Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.

Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran perbedaan adalah prestasi kerja.

TUJUAN :

Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di akhirat, tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas dicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam tetap terjaga.

SUMBER PEDOMAN EKONOMI ISLAM ADALAH AL-QUR'AN DAN SUNNAH RASUL, YAITU DALAM:

- Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).

- Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi).

- Qs.al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan terhormat sebagai khalifah Allah di bumi).

- Hal-hal yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran Islam tersebut diperoleh ketentuannya dengan jalan ijtihad.

LEMBAGA EKONOMI ISLAM

Pengertian :Lembaga keuangan islam adalah sebuah lembaga atau institusi yang bergerak dibidang keuangan sebagaimana lembaga keuangan pada umumnya, tapi dalam pengelolaannya berdasarkan prinsip-pronsip Al-Qur’an dan Al-Hadits.

MACAM-MACAM LEMBAGA EKONOMI ISLAM

1. Asuransi Syariah Konsep dasar asuransi syariah adalah tolong

menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (al birri wat taqwa). Konsep tersebut sebagai

landasan yang diterapkan dalam setiap perjanjian transaksi bisnis dalam wujud tolong menolong (akad takafuli) yang

menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain di dalam menghadapi resiko, yang kita

kenal sebagai sharing of risk

SEJARAH ASURANSI SYARIAH

Pada jaman Nabi Muhammad SAW, konsep asuransi syariah sudah dikenal dengan sebutan Al-Aqila. Saat itu suku arab terdiri atas berbagai suku besar dan suku kecil. Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah adalah keturunan suku Qurais, salah satu suku yang terbesar. Menurut dictionary of islam, yang ditulis Thomas Patrick, jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh anggota suku lainnya, sebagai kompensasi, keluarga terdekat dari si pembunuh akan membayar sejumlah uang, darah atau diyat kepada pewaris Qurban.

Al’aql adalah denda, sedangkan makna al’aqil adalah orang yang menbayar denda. Beberapa ketentuan system Aqilah yang merupakan bagian dari asuransi social ditungkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam piagam madina yang merupakan konstitusi pertama setelah Nabi hijrah ke madina. Dalam pasal 3 Konstitusi madina, Rasullulah membuat ketentuan mengenai penyelamatan jiwa para tawanan. Ketentuan tersebut menyatakan bahwa jika tawanan tertahan oleh musuh karena perang, pihak tawanan harus membayar tebusan pada musuh untuk membebaskannya.

PERBEDAAN ASURANSI SYARIAH DENGAN ASURANSI KONVENSIONAL

1) Akad (Perjanjian)2) Gharar (Ketidakjelasan)3) Tabarru dan Tabungan4) Maisir (Judi) 5) Riba6) Dana Hangus7) Konsep Taawun Dalam Asuransi

Syariah8) Dewan Pengawas Syariah

PEGADAIAN SYARIAH

Pegadaian syariah atau dikenal dengan istilah rahn, dalam pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based Income (FBI) atau Mudharobah (bagi hasil). Karena nasabah dalam mempergunakan marhumbih (UP) mempunyai tujuan yang berbeda-beda misalnya untuk konsumsi, membayar uang sekolah atau tambahan modal kerja, penggunaan metode Mudharobah belum tepat pemakaiannya. Oleh karenanya, pegadaian menggunakan metode Fee Based Income (FBI).

OPERASIONALISASI PEGADAIAN SYARIAH Implementasi operasi Pegadaian

Syariah hampir bermiripan dengan Pegadaian konvensional. Seperti halnya Pegadaian konvensional , Pegadaian Syariah juga menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan barang bergerak. Prosedur untuk memperoleh kredit gadai syariah sangat sederhana, masyarakat hanya menunjukkan bukti identitas diri dan barang bergerak sebagai jaminan

Di samping beberapa kemiripan dari beberapa segi, jika ditinjau dari aspek landasan konsep; teknik transaksi; dan pendanaan, Pegadaian Syariah memilki ciri tersendiri yang implementasinya sangat berbeda dengan Pegadaian konvensional. Lebih jauh tentang  ketiga aspek tersebut,  dipaparkan dalam uraian berikut.

LANDASAN KONSEP

Al-Quran Surat Al Baqarah : 283 Hadist Aisyah berkata bahwa Rasul bersabda :

Rasulullah membeli makanan dari seorang yahudi dan meminjamkan kepadanya baju besi. HR Bukhari dan Muslim 

Dari Abu Hurairah r.a. Nabi SAW bersabda : Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung risikonya. HR Asy’Syafii, al Daraquthni dan Ibnu Majah 

TEKNIK TRANSAKSI

Akad Rahn. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan akad ini Pegadaian menahan barang bergerak sebagai jaminan atas utang nasabah.

Akad Ijarah. Yaitu  akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barangnya sendri. Melalui akad ini dimungkinkan bagi Pegadaian untuk menarik sewa atas penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah melakukan akad.

Rukun dari akad transaksi tersebut meliputi :a. Orang yang berakad :

1) Yang berhutang (rahin) dan 2) Yang berpiutang (murtahin).

b. Sighat (ijab qabul)c. Harta yang dirahnkan (marhun)d. Pinjaman (marhun bih) 

Pegadaian Syariah akan memperoleh keutungan hanya dari bea sewa tempat yang dipungut bukan tambahan berupa bunga atau sewa modal yang diperhitungkan dari uang pinjaman.. Sehingga di sini dapat dikatakan proses pinjam meminjam uang hanya sebagai “lipstick” yang akan menarik minat konsumen untuk menyimpan barangnya di Pegadaian. 

Untuk dapat memperoleh layanan dari Pegadaian Syariah, masyarakat hanya cukup menyerahkan harta geraknya ( emas, berlian, kendaraan, dan lain-lain) untuk dititipkan disertai dengan copy tanda pengenal. Kemudian staf Penaksir akan menentukan nilai taksiran barang bergerak tersebut yang akan dijadikan sebagai patokan perhitungan pengenaan sewa simpanan (jasa simpan) dan plafon uang pinjaman yang dapat diberikan. Taksiran barang ditentukan berdasarkan nilai intrinsik dan harga pasar yang telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian. Maksimum uang pinjaman yang dapat diberikan adalah sebesar 90% dari nilai taksiran barang.

PERBANKAN SYARIAH

'Perbankan syariah' atau 'Perbankan Islam' adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional.

PRINSIP PERBANKAN SYARIAH

Pembayaran terhadap pinjaman dengan nilai yang berbeda dari nilai pinjaman dengan nilai ditentukan sebelumnya tidak diperbolehkan.

Pemberi dana harus turut berbagi keuntungan dan kerugian sebagai akibat hasil usaha institusi yang meminjam dana.

Islam tidak memperbolehkan "menghasilkan uang dari uang". Uang hanya merupakan media pertukaran dan bukan komoditas karena tidak memiliki nilai intrinsik.

Unsur Gharar (ketidakpastian, spekulasi) tidak diperkenankan. Kedua belah pihak harus mengetahui dengan baik hasil yang akan mereka peroleh dari sebuah transaksi.

Investasi hanya boleh diberikan pada usaha-usaha yang tidak diharamkan dalam islam. Usaha minuman keras misalnya tidak boleh didanai oleh perbankan syariah. Prinsip perbankan syariah pada akhirnya akan membawa kemaslahatan bagi umat karena menjanjikan keseimbangan sistem ekonominya

PRODUK PERBANKAN SYARIAH

Mudhorobah, adalah perjanjian antara penyedia modal dengan pengusaha. Setiap keuntungan yang diraih akan dibagi menurut rasio tertentu yang disepakati.

Musyarokah (Joint Venture), konsep ini diterapkan pada model partnership atau joint venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi dalam rasio yang disepakati sementara kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas yang dimiliki masing-masing pihak.

Murobahah , yakni penyaluran dana dalam bentuk jual beli.

SISTEM EKONOMI KAPITALISME

Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya

Prinsip ekonomi kapitalis adalah:- Kebebasan memiliki harta secara persendirian.- Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.- Ketidaksamaan ekonomi.

SISTEM EKONOMI KOMUNISME

Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah

Prinsip ekonomi komunisme adalah:- Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan hukum dan masyarakat yang lain. Pemerintah menguasai alat-alat produk yang vital.- Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.- Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan kebutuhan individual dengan kebutuhan masyarakat.

SISTEM EKONOMI ISLAM Sistem ekonomi Islam mempunyai

perbedaan yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain, dimana dalam sistem ekonomi Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya.

Prinsip ekonomi Islam adalah:- Kebebasan individu.- Hak terhadap harta.- Ketidaksamaan ekonomi dalam batasan.- Kesamaan sosial.- Keselamatan sosial.- Larangan menumpuk kekayaan.- Larangan terhadap institusi anti-sosial.- Kebajikan individu dalam masyarakat.

REALITAS EKONOMI UMAT ISLAM INDONESIA

Realitas kehidupan umat Islam, dewasa ini telah terkon-dlsikan pada suatu sistem kehidupan yang jauh dari pengamalan nilai syariat Islam yang agung, terutama yang berhubungan dengan dimensi kehidupan ekonomi.Pola dan praktik usaha ekonomi umat Islam pada umumnya sudah terjebak oleh perangkap hegemoni sistem ekonomi kapitalisme dan sekularisme yang mengandung unsur riba, dan telah mengakibatkan keterpurukan ekonomi bangsa Indonesia secara berkepanjangan.

PRAKTIK RIBAWI

Dalam Islam, riba merupakan dosa besar yang banyak dikecam oleh Al-quran maupun Sunnah. Al-quran secara tegas mengancam pelaku riba dengan masuk neraka yang mereka kekal di dalamnya (2 : 275). Al-Quran juga secara ekplisit menyebut riba sebagai perbuatan yang zalim (QS.2: 278 dan QS 4: 160). Selain Al-quran, banyak pula hadits Nabi yang dengan tegas mengutuk pelaku riba, juru tulis dan para saksinya (H.R.Muslim). Riba menurut Nabi Saw lebih besar dosanya dari 33 kali berzina. Bahkan dikatakan oleh Nabi Saw, Bahwa Riba memiliki 73 tingkatan, yang paling ringan daripadanya ialah seperti seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri (Al-Hakim).