Post on 14-Feb-2018
Sinergi Dukungan Kegiatan dan Anggaran BKKBN
dalam Peningkatan Pelayanan KB di Fasilitas Kesehatan
Surya Chandra Surapaty(Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2017 Jakarta, 28 Februari 2017
1
SISTEMATIKA PENYAJIAN
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
DUKUNGAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN DALAM PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
MEKANISME SINERGI ANTARA BKKBN - KEMENKES
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
3 Dimensi Pembangunan
Pendidikan
Kesehatan
Perumahan
Mental / karakter
Dimensi pembangunan manusia
Antarkelompok pendapatan
antarwilayah: (1) desa, (2) pinggiran, (3) luar Jawa, (4) kawasan timur
Kedaulatan pangan
Kedaulatan energi & ketenagalistrikan
Kemaritiman dan kelautan
Pariwisata dan industri
Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan
Dimensi Pemerataan & Kewilayahan
BKKBN
Revolusi Mental sebagai gerakan kolektif yang melibatkan seluruh bangsa denganmemperkuat peran semua institusi pemerintahan dan pranata sosial-budaya di masyarakat
Revolusi Mental dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, keluarga, institusi sosial, masyarakat sampai dengan lembaga-lembaga negara
Nilai-nilai esensial meliputi etos kemajuan, etika kerja, motivasi berprestasi, disiplin, taathukum dan aturan, berpandangan optimistis, produktif, inovatif, adaptif, gotong royong, danberorientasi pada kebajikan publik dan kemaslahatan umum
REVOLUSI MENTAL
Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi;
Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai;
Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan MKJP untuk mengurangi risiko drop-out dan penggunaannon-MKJP dengan memberikan informasi secara berkesinambungan untuk keberlangsungan kesertaan ber-KB;
Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB;
Advokasi Program KKBPK kepada para pembuat kebijakan, serta promosi dan penggerakan masyarakat;
Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalamrangka melestarikan kesertaan ber-KB;
Penguatan tata kelola pembangunan kependudukan dan KB melalui penguatan landasan hukum dankelembagaan
No. INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 2015 -2019
1 Angka kelahiran total (total fertility rate/TFR) per WUS (15-49 tahun)
2,37 2,36 2,33 2,31 2,28 2,28
2 Persentase pemakaian kontrasepsi (modern contraceptive prevalence rate/CPR)
60,5 60,7 60,9 61,1 61,3 61,3
3 Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi(unmet need) (%)
10,60 10,48 10,26 10,14 9,91 9,91
4 Persentase Peserta KB Aktif (PA) MKJP 20,50 21,19 21,70 22,30 23,50 23,50
5 Tingkat putus pakai kontrasepsi (%) 26,0 25,7 25,3 25,0 24,6 24,6
TARGET RENSTRA BKKBN 2015-2019
Pendekatan Penganggaran:
• Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)• Penganggaran Terpadu• Penganggaran Berbasis Kinerja
Pendekatan Pembangunan Nasional (Program):
• Pendekatan Pembangunan NasionalHITS (HOLISTIK-INTEGRASI-TEMATIK-SPASIAL)
Perubahan Kebijakan
Money follow function Money follow program
1. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah3. Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional4. Peraturan Menteri PPN/Ka. Bappenas No. 1 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-20195. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 20176. Peraturan Pemerintah No. 87 Tahun 2014, tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga
DASAR HUKUM SINERGITAS/INTEGRASI PROGRAM DAN KEGIATAN
Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksidalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017
Penguatan advokasi dan
KIE KB
Penguatan regulasi,
kelembagaan, serta data dan
informasi
Pembangunan keluarga
Pembinaan remaja
Peningkatan pelayanan KB
Pengendalian
jumlah penduduk
(TFR/kelahiran)
FRAMEWORK ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KEGIATAN PRIORITASBKKBN TA 2017 SESUAI ARAH KEBIJAKAN RKP 2017
Pengendalian jumlah
penduduk (TFR/kelahira
n)
Penguatan advokasi
dan KIE KB
Penguatan regulasi,
kelembagaan, serta data
dan informasi
Pembangunan keluarga
Pembinaan remaja
Peningkatan pelayanan
KB
1. Jaminan ketersediaan alokon dan sarana penunjang2. Peningkatan akses dan kualitas pembinaan pelayanan KB 3. Pelayanan KB di wilayah DTPK4. Pembinaan pelayanan KB swasta dan standardisasi5. Sosialisasi, promosi, dan konseling kesehatan dan hak-hak
reproduksi
1. Peningkatan advokasi dan KIE Program KKBPK2. Pembinaan lini lapangan oleh PKB/PLKB dan PPKBD/sub-
PPKBD (kader)3. Penguatan kemitraan 4. Penguatan implementasi program di lini lapangan (melalui
Kampung KB)
1. Pembinaan remaja (GenRe)2. Pembinaan keluarga remaja (BKR)3. Advokasi dan KIE Kesehatan Reproduksi Remaja
1. Perwujudan keluarga berkualitas2. Peningkatan pemahaman dan kesadaran tentang fungsi
keluarga3. Pembinaan kesertaan ber-KB bagi PUS anggota poktan (BKB,
BKR, BKL, UPPKS)
1. Pengembangan regulasi/kebijakan untuk Program KKBPK (UU 52/2009 dan PP 87/2014, regulasi dana desa dan regulasilainnya sesuai dengan UU 23/2014)
2. Peningkatan kualitas pelaporan dan statistik BKKBN3. Penelitian KB-KS dan kependudukan4. Analisis dampak kependudukan5. Fasilitasi pembentukan kelembagaan (UU 23/2014)6. Pemaduan kebijakan kependudukan
RKP TA
2017
Penggerakan Mekanisme Operasional Lini LapanganPenggerakan PKB/PLKB (dalam peningkatan pemahaman masyarakat tentang KB dan KR, KIE Program KKBPK kepada masyarakat, serta penguatan peran dan fungsi serta peningkatankapasitas PPKBD/Sub-PPKBD/Kader)
Penggerakan Pelayanan KB MKJP → fokus untuk pencapaian peserta KB tambahan (Jumlah PA tambahan)
Penggerakan pasca pelayanan KB oleh provider di faskes - untuk mengurangi drop out, meningkatkan KB MKJP, mengurangi ketakutan akan efek samping, memberikan informasi kelebihan-kekurangan masing-masing jenis alokon, dan penjelasan tentang kesehatan reproduksi
PENGEMBANGAN STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN KEPESERTAAN KB (1)
4
2
1 Jaminan ketersediaan Alat/Obat Kontrasepsi (Alokon) dan dukungan sarana pelayanan KB
Pengembangan dan penyebarluasan materi informasi Program KKBPK (termasuk materi MKJP dan efek samping) di seluruh tingkatan wilayah (dan faskes) 3
Orientasi/diseminasi tentang Program KKBPK bagi PPKBD/Sub-PPKBD (Kader), Petugas KUA/Petugas Pernikahan, serta dukungan penggerakan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP-K)/nasihat pernikahan (informasi KB dan pembangunan keluarga) bagi pasangan calon pengantin
Penyediaan buku saku tentang materi MKJP, efek samping, kelebihan dan kekurangan alokon, mitos dan fakta alokon, dan kespro (bagi PKB/PLKB dan PPKBD/Sub-PPKBD/Kader)5
6
PENGEMBANGAN STRATEGI OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN KEPESERTAAN KB (2)
Penguatan berbagai intervensi kegiatan di Kampung KB (kerja sama lintas sektor dan lintas bidangBKKBN)7
8 Peningkatan pembinaan Peserta KB Aktif (PA) melalui kelompok kegiatan (poktan) BKB, BKR, BKL, UPPKS; dan Pembangunan Keluarga melalui penerapan 8 fungsi keluarga
DUKUNGAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN DALAM PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
4. Program Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan serta Kerja Sama Internasional BKKBN• Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Latbang)• Pengelolaan pelatihan, penelitian, dan pengembangan di provinsi
PROGRAM TEKNIS
PROGRAM GENERIK
1. Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga:• Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk)• Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR)• Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK)• Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi (Adpin)• Pengelolaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga provinsi
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya• Sekretariat Utama (Sestama)• Pengelolaan program dukungan manajemen provinsi
3. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur BKKBN• Inspektorat Utama (Irtama)• Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur provinsi
STRUKTUR PROGRAM BKKBN
ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017
PUSAT PROVINSITOTAL PAGU PER
PROGRAM
068.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis lainnya BKKBN
196.664.044.000 572.089.230.000 768.753.274.000
068.01.03 Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur BKKBN
13.600.000.000 4.000.000.000 17.600.000.000
068.01.04 Program Pelatihan, penelitian dan Pengembangan
serta Kerjasama Internasional BKKBN
126.626.000.000 169.385.100.000 296.011.100.000
068.01.06 Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan
Keluarga
988.880.148.000 1.339.347.143.000 2.328.227.291.000
TOTAL 1.325.770.192.000 2.084.821.473.000 3.410.591.665.000
PERSEN 38,87 61,13 100,00
KODE PROGRAM
PAGU ANGGARAN 2017
001 dan 002 PUSAT PROV BKKBN
Gaji/Tunjangan (001) 95.515.415.000 328.057.423.000 423.572.838.000
Operasional Rutin/Pemeliharaan (002) 20.383.544.000 60.317.292.000 80.700.836.000
TOTAL 115.898.959.000 388.374.715.000 504.273.674.000
ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017TERKAIT PROGRAM/KEGIATAN PENINGKATAN KEPESERTAAN KB
PER-BIDANG PUSAT PROVINSI PAGUANGGARAN
BidangPengendalianPenduduk(DALDUK) 17,640,000,000 83,871,200,000 101,511,200,000
BidangKeluargaBerencanadanKesehatan
Reproduksi(KBKR)
578,510,430,000 439,869,995,000 1,018,380,425,000
BidangKeluargaSejahteradanPemberdayaan
Keluarga(KSPK)
102,160,200,000 166,668,300,000 268,828,500,000
BidangAdvokasi,PenggerakandanInformasi
(ADPIN)
290,569,518,000 648,937,648,000 939,507,166,000
BidangPelatihandanPenelitian(LATBANG&
LITBANG)
126,626,000,000 169,385,100,000 296,011,100,000
BidangSekretariat 196,664,044,000 572,089,230,000 768,753,274,000
BidangPengawasan 13,600,000,000 4,000,000,000 17,600,000,000
TOTAL 1,325,770,192,000 2,084,821,473,000 3,410,591,665,000
PEMETAAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017TERKAIT PENINGKATAN KEPESERTAAN KB (1)
Penggerakan Mekanisme Operasional Lini LapanganPenggerakan PKB/PLKB, penguatan peran dan fungsi sertapeningkatan kapasitas PPKBD/Sub-PPKBD/Kader (penggerakankader) dan rakor tk. kec. dan desa
Penggerakan pelayanan KB MKJP → fokus untuk pencapaian
peserta KB tambahan (jumlah PA tambahan)
Jaminan ketersediaan alat/obat kontrasepsi (alokon) dan dukungansarana pelayanan KB
Pengembangan dan penyebarluasan materi informasi Program KKBPK (termasuk materi MKJP dan efek samping) di seluruhtingkatan wilayah (dan faskes)
alokon Rp291 Msarana yan KB Rp242 M
Penggerakan MKJP Rp224 M
Peningkatan promosi KB dan KR Rp41 M
(termasuk penyebarluasanmateri Rp21 M)
Penggerakan mekop linlapRp215 M
Rakor tk. kec dan desa Rp63 M
PEMETAAN ALOKASI ANGGARAN BKKBN TA 2017TERKAIT PENINGKATAN KEPESERTAAN KB (2)
Orientasi/diseminasi tentang Program KKBPK bagi PPKBD/Sub-PPKBD (Kader) serta bagi Petugas KUA/Petugas Pernikahan, serta dukungan penggerakan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP-K)/nasihat pernikahan (informasi KB dan Pembangunan Keluarga) bagi pasangan calon pengantin
Penyediaan buku saku tentang materi MKJP, efek samping, kelebihan dan kekurangan alokon, mitos dan fakta alokon, dan kespro (bagi PKB/PLKB dan PPKBD/Sub-PPKBD/Kader)
Penguatan berbagai intervensi kegiatan di Kampung KB (kerja sama lintas sektor dan lintas bidang BKKBN)
Peningkatan pembinaan Peserta KB Aktif (PA) melalui kelompokkegiatan (poktan) BKB, BKR, BKL, UPPKS dan Pembangunan Keluargamelalui penerapan 8 fungsi keluarga
Pembentukan Kampung KB (1 Kampung KB di setiap
Kec) Rp71 MAlokasi kegiatan disesuaikan
bidang terkait
Penyediaan materiinformasi KBKR bagi
tenaga lapangan Rp10 M
Orientasi Rp7 MDukungan penggerakan
konseling bagi catinRp10 M
BKB Rp23 M, BKR/PIK R/M Rp57 M, BKL Rp15 M,
UPPKS Rp12 M
MEKANISME SINERGI ANTARA BKKBN - KEMENKES
MEKANISME SINKRONISASI DAN SINERGI KEGIATAN
• Kesepahaman arah kebijakan program dan kegiatan prioritas antaraBKKBN dan Kemenkes
• Pemetaan kegiatan prioritas peningkatan kepesertaan KB – yang ada di BKKBN dan kegiatan Kemenkes yang terkait
• Sinkronisasi data basis faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam SJSN/JKN
Perlu peningkatan komitmen bersama antaraKemenkes – BKKBN – BPJS Kesehatan
melalui koordinasi Kemenko PMK dan KemenPPN/Bappenas
CONTOH MEKANISME OPERASIONAL SINERGI KEGIATAN
• Dari sisi pemetaan kegiatan prioritas peningkatan kepesertaan KB:ditelaah sesuai dengan prioritas nasional dan pembagian tanggung jawab antara BKKBN –Kemenkes – BPJS KesehatanContoh:BKKBNmenyediakan alokon, melakukan penggerakan pelayanan MKJP (membawa calon akseptorke faskes) Kemenkes/Dinkesmenyediakan tenaga pelayanan KB (provider), baik dokter maupun bidanBPJS Kesehatan menyediakan biaya pelayanan KB
• Sinkronisasi data basis faskes yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam SJSN/JKN:Pentingnya sinkronisasi data basis dalam peningkatan kepesertaan KB terkait: 1) Pemetaan sasaran jaminan ketersediaan alokon, 2) Peningkatan kualitas tenaga pelayanan KB/provider3) Pemetaan akses dalam penggerakan pelayanan MKJP4) Penyebarluasan materi informasi Program KB dan kesehatan reproduksi di faskes
LANGKAH UTAMA YANG HARUS SEGERA DITINDAKLANJUTI
Komitmen/kesepakatan bersama antara BKKBN – Kemenkes – BPJS Kesehatan terkait arah kebijakan dan program/kegiatan prioritas yang akan disinergikan(melalui koordinasi Kemenko PMK dan KemenPPN/Bappenas), untukkemudian disebarluaskan (melalui Surat Edaran Bersama) ke Provinsi danKabupaten/Kota
Koordinasi teknis antara BKKBN (Deputi Bidang KBKR), Kemenkes, dan BPJSKesehatan – rumusan kegiatan yang akan disinergikan di seluruh tingkatanwilayah
Penyiapan alur monitoring dan evaluasi terpadu (BKKBN – Kemenkes – BPJSKesehatan) melalui koordinasi Kemenko PMK dan KemenPPN/Bappenas, terutama dalam mengevaluasi rumusan kegiatan yang akan disinergikan diseluruh tingkatan wilayah serta memastikan target/sasaran prioritas nasional(yang tertera dalam RPJMN dan Renstra 2015-2019) dapat tercapai
TerimaKasih
www.bkkbn.go.id