Post on 06-Jul-2018
8/16/2019 siapa saja bisa
1/43
1 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
D A F T A R I S I
A. SYARAT-SYARAT UMUM .......................................................................................................... … 11. U M U M ……………………………………………………………………………………………. 12. LINGKUP PEKERJAAN ................................................................................................... … 1
3. SARANA KERJA .............................................................................................................. … 14. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN .......................................................................................... 15. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH .......... .......................... … 26. JAMINAN KUALITAS ....................................................................................................... … 37. NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN ................................................................... 48. MATERIAL DAN TENAGA KERJA ................................................................................ …. 49. KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI ................................................................................. .. 410. KOORDINASI PEKERJAAN ............................................................................................ … 411. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN ................ .. 512. PERATURAN HAK PATENT ............................................................................................ … 613. I K L A N ........................................................................................................................... … 614. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN ..................................... .. 6
B. PEK. PERSIAPAN/PENDAHULUAN .......................................................................................... 81. PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK ................................................................................... ... 82. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI ................................................................................... … 83. TITIK PATOKAN DASAR ................................................................................................ … 84. PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK) .......................................................... … 95. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR & DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA .......................... ... 96. PAGAR PENGAMAN PROYEK ....................................................................................... … 97. KANTOR KONSULTAN PENGAWAS ........................................................................ 98. KANTOR KONTRAKTOR DAN LOS KERJA ................................................................... … 10
C. PERSYARATAN TEKNIS1. PEMBERSIHAN LAPANGAN (CLEARING) .................................................................... … 112. PEKERJAAN GALIAN (EKSKAVASI) ............................................................................. …. 113. PEKERJAAN TIANG CERUCUK .................................................................................... … 124. PEKERJAAN URUGAN (FILL) ............................................................................................. 135. PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI. .......................................................................... … 136. PEKERJAAN BETON BERTULANG BIASA. ....................................................................... 147. PEKERJAAN BATU BATA……………………………………………………………………….. 218. PEKRJAAN LANTAI DAN FISNISHING DINDIING……………………………………………. 229. PEKERJAAN PLESTERAN……………………………………………………………………….. 2610. PEKERJAAN PENGECATAN……………………………………………………………………. 2811. PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK……………………………………………………30
12. PEKERJAAN TAMAN............................................................................................................ 31
8/16/2019 siapa saja bisa
2/43
2 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
A. SYARAT-SYARAT UMUM
1. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkaaan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraianPekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Management
Konstruksi untuk mendapatkan penyelesaian.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
3. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan identitas dari
tenaga ahli, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta
inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan inii. Kontraktor wajib
menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak yang aman dari segala
kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana
yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
4. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
4.1 Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
(MPA: IA – IXA; IS – IXS; MDR; MPL; MFH; MEE; PL; FH; AC; EF; EE) dalam Buku
Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat keadaan ditapak,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak
setelah Konsultan Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
4.2 Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
4.3 Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan
8/16/2019 siapa saja bisa
3/43
3 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil,
ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai
pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum
dicantumkan dalam gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan
ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih
dahulu dengan Perencana.
4.4 Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan
Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada menjadi tanggung
jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
4.5 Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addenda, berita-berita perubahan dan
gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-
dokumen ini haruss dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat
sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh Pemberi Tugas.
5. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH
5.1 Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram,
ilustrasi,jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor,
Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
5.2 Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas
untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
5.3 Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan
dalam Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan
Konsultan Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai
setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
5.4 Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau
contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
5.5 Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
8/16/2019 siapa saja bisa
4/43
4 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-
syarat dalam Dokumen Kontrak dan syarat-syarat keindahan.
5.6 Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Pengawas
dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
sampai disetujui.
5.7 Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
5.8 Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-
contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas dan
Perencana.
5.9 Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau “Telah
Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu salinan ditahan oleh Konsultan
Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor
untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan
lainnya.
5.10 Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila
menurut Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau
barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang cetakan ini juga
harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-masing jenis dan diperlukan
sama seperti butir di atas.
5.11 Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus dikirimkan
kepada Konsultan Pengawas dan Perencana.
5.12 Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
6. JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor
8/16/2019 siapa saja bisa
5/43
5 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.Sebelum
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
7. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang
akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah
disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar penolakan bila
ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik
kualitas maupun sifatnya.
8. MATERIAL DAN TENAGA KERJA
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material
harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang
benar dan setiap Pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan
khusus bagi Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor
harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang menyatakan
bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai
pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.
9. KLAUSUL DISEBUTKAN KEMBALI
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir
lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau
terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot
teknis dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskandari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti
patent dan lain-lain.
10. KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini,
harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat
8/16/2019 siapa saja bisa
6/43
6 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas.
11. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN
11.1 Perlindungan terhadap milik umum : Kontraktor harus menjaga jalan umum,
jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan
sebagainya serta memelihara kelancaran lalulintas, baik baik kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
11.2 Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang
siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas
memberikan perintah kepada ahli tekniknya yangg bertugas dan para penjaga.
11.3 Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-masa
pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan
bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan
sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang
disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus
diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
11.4 Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab atas
penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap
penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas kehilangan atau
kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang
dalam pelaksanaan.
11.5 Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama : Kontraktor harus
mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan
yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi. Fasilitas
daan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan PemberiTugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang yang
berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
Sebagai tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
8/16/2019 siapa saja bisa
7/43
7 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
12. PERATURAN HAK PATENT
Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau tuntutan, biaya
atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek dagang atau nama
produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini.
13. I K L A N
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas)
site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
14. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN
14.1 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwaarden voor de Uitvoering bij Aaneming van Openbare
Werken (AV) 1941.
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik dari
Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI ).
c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI-1971).
d. Peraturan Umum dari Dinas Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
e. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik (PUIL) 1979k dan PLN
setempat.
f. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Air Minum serta Instalassi
Pembuangan dan Perusahaan Air Minum.
g. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI-1961).
h. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-08.
i. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.
j. Peraturan Muatan Indonesia.
k. Peraturan dan Ketentuan laain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi
Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
14.2 Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut di atas, berlaku dan
mengikat pula :
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi
b. Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
8/16/2019 siapa saja bisa
8/43
8 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui Direksi.
c. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
d. BoQ yang merupakan harga kesepakatan yang ditawarkan kontraktor kepada
pemilik Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
e. Berita Acara Penunjukkan.
f. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
g. Surat Perintah Kerja (SPK).
h. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
i. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
j. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.
8/16/2019 siapa saja bisa
9/43
9 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
B. PEK. PERSIAPAN/PENDAHULUAN
1 . PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK
1.1 Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
1.2 Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.
2. PENGUKURAN TAPAK KEMBALI
2.1 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenaai peil ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera
kebenarannya.
2.2 Ketidak cocokan yang mungkin terjadii antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk
dimintakaan keputusannya.
2.3 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
2.4 Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Perencana/Konsultan Pengawas
selama pelaksanaan proyek.
2.5 Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras
hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh
Perencana/Konsultan Pengawas.
2.6 Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
3. TITIK PATOKAN DASAR
3.1 Letak dan jumlah titik patokan dasar ditentukan oleh Perencana/Konsultan
Pengawas.
3.2 Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Perencana/Konsultan
Pengawas untuk membongkarnya.
3.3 Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
4. PAPAN DASAR PELAKSANAAN (BOUWPLANK)
4.1 Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau Meranti 5/7, tertancap
di tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakan, berjarak maksimum 2 m satu sama
lain.
8/16/2019 siapa saja bisa
10/43
10 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
4.2 Papan patok ukur dibuat dari kayu Meranti, dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm
lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
4.3 Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama dengan lainnya, kecuali dikehendaki
lain oleh Konsultan Pengawas.
4.4 Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 30 cm dari as pondasi terluar.
4.5 Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, Kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas.
4.6 Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan Kontraktor.
5. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR & DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
5.1 Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari
lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air
harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
5.2 Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-
kurangnya (minimum) 20 KVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik
hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Konsultan
Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor Konsultan Pengawas.
6. DRAINAGE TAPAK
6.1 Dengan mempertimbangkan keadaan topographi/kontur tanah yang ada di tapak,
Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
yang ada.
6.2 Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak atau
ke saluran yang sudah ada dilingkungan daerah pembuangan.
6.3 Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan KonsultanPengawas.
7. BANSAL KERJA KONSULTAN PENGAWAS
7.1 Kantor Konsultan Pengawas merupakan bangunan dengan konstruksi rangka kayu,
dinding papan multiplek dicat, penutup atap asbes semen gelombang, lantai papan,
diberi pintu/jendela secukupnya untuk penghawaan/pencahayaan. Letak kantor
Konsultan Pengawas harus cukup dekat dengan kantor Kontraktor tetapi terpisah
8/16/2019 siapa saja bisa
11/43
11 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
dengan tegas. Kantor Konsultan Pengawas.
8. KANTOR KONTRAKTOR DAN LOS KERJA
8.1 Ukuran luas Kantor Kontraktor Los Kerja serta tempat simpan bahan, disesuaikan
dengan kebutuhan Kontraktor dengan tidak mengabaikan keamanan dan
kebersihan serta dilengkapi dengan pemadam kebakaran, minimal seluas 90 m2
untuk kebutuhan gudang dan kantor.
8.2 Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-
masing bahan tidak tercampur.
9. PAPAN NAMA PROYEK
9.1 Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama-
nama Pemberi Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Kontraktor, Sub
Kontraktor, dan Kontraktor-kontraktor untuk paket pekerjaan lainnya yang terlibat.
9.2 Ukuran layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan
pengarahan Konsultan Pengawas.
8/16/2019 siapa saja bisa
12/43
8/16/2019 siapa saja bisa
13/43
13 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
mengotori jalan yang dilalui.
2.4 Lokasi pembuangan tanah bekas galian harus dicari sendiri oleh Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong.
3. PEKERJAAN TIANG CERUCUK
3.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini termasuk penyediaan dan pemancangan / instalasi dari tiang
pancang kayu
b. Gambar kerja yang mencakup detail tiang pancang dan detail dari alat-alat
pancang dan alat-alat lain yang diperlukan dalam pekerjaan ini.
3.2 PANJANG DARI TIANG PANCANG
Berdasarkan data tanah setempat panjang tiang pancang berkisar antara 2 m –
4m Semua tiang harus mencapai kedalaman 4m
3.3 GARANSI
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong Spesialis harus menjamin bahwa tiang-tiang
pancang yang akan disuplay dan dipancang akan mampu menahan / memikul
beban kerja yang direncanakan tanpa terjadi keretakan.
3.4 MATERIAL
Material untuk pancang adalah balok kayu ukuran diameter 4-6 cM
3.5 ALAT PANCANG
a. Sebelum pemancangan, Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus
menyerahkan detail lengkap tentang alat pancang yang akan dipergunakan,
cara pemancangan dan prosedur kerja, termasuk didalamnya jumlah dan
urutan-urutan pemakaian alat pancang dan alat-alat Bantu lainnya yang
diperlukan kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.
b. Cara pemancangan yang dipakai tidak boleh mengakibatkan kerusakan pada
bangunan sekelilingnya.
c. Keadaan tanah sebagai penunjang alat-alat pemancang harus benar-benar
terjamin,agar proses pemancangan dan percobaan dapat berlangsung
dengan baik.
8/16/2019 siapa saja bisa
14/43
14 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
4. PEKERJAAN URUGAN TANAH
4.1 Pekerjaan urugan dilakukan pada daerah urugan (fill) sebagai yang tercantum
dalam gambar rencana dan daerah-daerah yang peil permukaan akhir (final
grade).
4.2 Tanah untuk urugan digunakan tanah padas dan disetujui Konsultan Pengawas.
4.3 Tanah yang dalam keadaan basah, dimana dalam keadaan kering dinyatakan
dapat dipakai, harus dikeringkan lebih dulu sebelum digunakan untuk timbunan.
4.4 Pada daerah-daerah basah / tergenang air / rawa, Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong harus membuat saluran-saluran pembuangan sementara atau
memompa air untuk mengeringkan daerah tersebut. Lapisan lumpur yang ada,
harus dibuang ke tempat yang akan ditunjuk oleh Konsultan Pengawas sebelumpengurugan dilakukan.
4.5 Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, pada daerah yang telah selesai dibabat
dan dibersihkan, Pelaksana Pekerjaan / harus mengerjakan pengisian lubang-
lubang yang disebabkan karena pencabutan akar-akar pohon, bekas-bekas
sumur, saluran dan sebagainya dengan menggunakan material yang baik sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan harus segera dilakukan perataan dan
pemadatan pada permukaan tanah tersebut.
4.6 Penghamparan material urugan dapat dimulai setelah ada persetujuan KonsultanPengawas.
5. PEKERJAAN PASANGAN BATU PECAH/BELAH
5.1 Batu pecah yang dipergunakan harus keras dan tidak poreus.
5.2 Ukuran batu pecah maximum 25 cm.
5.3 Batu pecah yang bulat dan berukuran lebih dari 25 cm harus dipecah.
5.4 Pemasangan batu pecah harus dilakukan satu-persatu dan antara batu harus
terisi penuh dengan adukan.
5.5 Adukan yang digunakan PC : PS = 1 : 2
5.6 Pengadukan campuran harus dengan beton molen.
5.7 Pengisian adukan harus sejalan dengan pemasangan batu.
8/16/2019 siapa saja bisa
15/43
15 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
6. PEKERJAAN BETON BERTULANG BIASA
6.1 LINGKUP PEKERJAAN
Melengkapi semua tenaga , equipment dan bahan untuk menyelesaikan semuapekerjaan beton sesuai dengan dokumen tender.
6.2 PEDOMAN PELAKSANAAN.
Kecuali ditentukan lain dalam ketentuan ketentuan berikut ini, maka sebagai
dasar code P.B.I.1971 dan PB 88 tetap digunakan.
6.3 BAHAN DAN CARA PELAKSANAAN
a. Portland cement.
Digunakan portland cement jenis II menurut N.I.8 type I menurut A.S.T.M.“
memenuhi S400“ menurut standar Cement Portland yang digariskan oleh
Assosiasi Cement ndonesia. Merk yang dipilih tidak dapat ditukar-tukar dalam
pelaksanaan kecuali dengan persetujuan tertulis Konsultan Pengawas /
Perencana. Pertimbangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan:
Tidak adanya stock dipasaran dari brand yang tersebut diatas.
Pemborong memberikan jaminan data-data teknis bahwa mutu cement
penggantiannya adalah dengan kualitas yang setara dengan mutu
cement yang tersebut diatas.
Batas-Batas pembetonan dari penggunaan cement berlainan merk harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Agregat.
Kualitas aggregates harus memenuhi syarat-syarat P.B.I. 1971 PB.88.“
dan SNI untuk bahan terkait
Aggregates kasar berupa koral atau crushed stones yang mempunyai
susunan gradasi yang baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak
porous). Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering.
Dimensi maximum dari aggregates kasar tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak
lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi
yang bersangkutan. Khusus untuk pile caps, diluar lapis pembesian yang
berat, batas maximum tersebut 3 cm dengan gradasi baik.
Untuk bagian dimana pembesian cukup berat (cukup ruwet) dapat
8/16/2019 siapa saja bisa
16/43
16 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
digunakan koral gundu.
gregat halus berupa pasir beton baik berupa pasir alam maupun pasir
buatan yang dihasilkan alat pemecah batu dan berbutir keras.
Agregat halus harus memenuhi pasal 3.3 PBI 1971
Kadar lumpur maximum adalah 4 % dari berat kering.
c. Besi beton
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi polos dari U - 24.Untuk
mendapatkan jaminan atas kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya certificate dari pabrik (melalui suppliers), juga harus ada/dimintakan
certificate dari laboratorium baik pada saat pemesanan maupun secara
periodik minimum 2 contoh percobaan ( stress - strain ) dan pelengkungan
untuk setiap 20 ton besi.
d. Penyimpanan bahan.
Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harus sesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah (utuh), tidak
terdapat kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak, segera
setelah diturunkan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari
pengaruh cuaca, berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari
tanah. Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
Jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus dapat
ditekan hancur dengan tangan bebas, dan jumlahnya tidak boleh melebihi
5% berat, dan kepada campuran tersebut diberi tambahan cement baik
dalam jumlah yang sama. Semuanya dengan catatan, kualitas beton
sesuai dengan yang diminta perencana.
Penyimpanan besi beton harus bebas dari tanah dengan menggunakanbantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misal: minyak dan lain-lainnya)
Aggregates harus ditempatkan dalam bak-bak yang terpisah satu dan lain
gradasinya dan diatas lantai kerja ringan untuk meghindari tercampurnya
dengan tanah.
8/16/2019 siapa saja bisa
17/43
17 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
e. Bekisting
Type bekisting.
Bekisting yang digunakan dalam bentuk beton, baja, pasangan batu kali
diplester atau kayu. Khusus untuk bagian-bagian yang terlihat harus
digunakan type bekisting yang menghasilkan permukaan yang rata ( fair
finish )
Perencanaan.
- Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-
beban sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan.
- Semua bekisting harus diberi penguat datar dan silangan sehingga
bergeraknya bekisting selama pelaksanaan dapat ditiadakan, juga
harus cukup rapat untuk menghindarkan keluarnya adukan. Susunan
bekisting dan penunjangnya harus teratur, sehingga
memudahkan pemeriksaan.
- Pada bagian terendah (dari setiap phase pegecoran) dari bekisting
kolom atau dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk
inspeksi dan pembersihan.
- Pembongkaran bekisting.
Bekisting/cetakan beton harus dipertahankan hingga beton berumur
14 hari dan mencapai kuat tekan karakteristik minimal 200 kg/cm2.
f. Perancah
Perancah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
pemeriksaan.
Perancah harus dibuat diatas pondasi yang kuat dan kokoh terhindar dari
bahaya penggerusan dan penurunan.
Konstruksinya harus kokoh terhadap pembebanan yang akan dipikulnya. Pemborong harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah
persiapan yang perlu, sehubungan dengan pelendutan perancah.
Permukaan dan bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil)
dan bentuk yang seharusnya (menurut gambar rencana).
Perancah harus dibuat dari baja atau kayu. Pemakaian bambu untuk hal
ini tidak diperbolehkan.
Bila perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton
8/16/2019 siapa saja bisa
18/43
18 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
berlangsung menunjukan tanda-tanda adanya penurunan sehingga
menurut pendapat Konsultan Pengawas hal itu akan menyebabkan
kedudukan (peil) akhir tidak akan dapat dicapai sesuai dengan gambar
rencana atau penurunan tersebut akan sangat membahayakan dari segi
konstruksi, maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk
membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan
mengharuskan Pemborong untuk memperkuat perancah tersebut
sehingga dianggap cukup kuat. Akibat dari semua ini menjadi tanggung
jawab pemborong.
Gambar rencana perancah dan sistim pondasinya, secara detail harus
diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk diperiksa dan disetujui.
Pekerjaan pengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelum
gambarrencana tersebut disetujui serta perancah telah dianggap cukup
kuat dan kokoh untuk dapat dipergunakan.
Setelah mutu beton memenuhi dan umur beton tercapai ( persetu- juan
dari Konsultan Pengawas) perancah harus dibongkar.
Kegagalan pelaksanaan kostruksi perancah, seluruhnya tanggung jawab
Pemborong.
g. Pemasangan Pipa - pipa
Pemasangan pipa dalam beton tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi, untuk itu lihat pasal 5.7. ayat 1 dari P.B.I. 1971.
h. Kualitas Beton
Seluruh struktur beton bertulang biasa menggunakan kuat tekan beton
minimal K 225(kuat tekan karakteristik pada umur 28 hari untuk kubus 15
x 15 x 15 adalah 225kg/cm2 atau kuat tekan Cylinder fc‟= 19 Mpa, dengan
derajat konvidensi0,95). Evaluasi penentuan karakteristik ini didalamketentuan-ketentuan yang terdapat dalam P.B.I. 1971 dan SNI.
Pelaksana pekerjaan harus memberikan jaminan atas kemampuannya
membuat kualitas beton ini dengan memperhatikan data- data
pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan trial-mixes. Dalam
hal digunakan beton ready mix, maka Pemborong harus mengajukan
kepada Konsultan Pengawas komposisi campuran beton yang akan
digunakanselambat lambatnya dua minggu sebelum pekerjaan beton
8/16/2019 siapa saja bisa
19/43
19 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
dimulai. Dalam kaitan ini jumlah semen minimum menurut ketentuan
pasal i.6a tetap tidak boleh dikurangi
Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-
ketentuan yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari PBI. 1971,
mengingat bahwa W/C faktor yang sesuai disini adalah sekitar 0,50 - 0,55
maka pemasukan adukan kedalam cetakan benda uji dilakukan menurut
pasal 4,55 ayat 3 PBI. 1971 tanpa menggunakan penggetar.Pada masa-
masa pembetonan pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1
1/2 M3 beton hingga dengan cepat diperoleh 20 benda uji yang pertama.
Untuk selanjutnya diambil satu sample untuk setiap truck mixer.
Pemborong harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton
yang dibuat dengan disahkan oleh Konsultan Pengawas. Laporan
tersebut harus dilengkapidengan harga karakteristiknya.
Jumlah semen minimum 336 kg per m3 beton, khusus pada pondasi.
jumlah semen tersebut dinaikkan menjadi 360 kg/m3 beton. Dalam kaitan
ini baik jumlah semen minimum maupun kwalitas beton adalah mengikat.
Pengujian kubus percobaan harus dilakukan di laboratorium yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Perawatan kubus percobaan tersebut adalah dalam pasir basah tapi tidak
tergenang air, selama 7 hari dan selanjutnya dalam udara terbuka.
Jika perlu maka digunakan juga pembuatan kubus percobaan untuk umur
7 hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh kurang 65% kekuatan yang
diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji tidak
memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan
pengujian beton ditempat dengan cara-cara seperti ditetapkan dalam
P.B.I. 1971 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemilik bangunan
(beban pemborong).
Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitungsetelah seluruh komponen adukan masuk kedalam mixer.
i. Pengecoran
Sebelum pengecoran kontraktor harus mengajukan ijin cor kepada
Konsultan Pengawas dengan melampirkan volume pengecoran, mutu
beton dan jenis peralatan yang akan digunakan.
8/16/2019 siapa saja bisa
20/43
20 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya segragasi
komponen-komponen beton. Untuk bagian komponen yang tinggi seperti
kolom dan dinding harus digunakan tremi/ corong.
Harus digunakan vibrator untuk pemadatan beton. Ukuran dan jumlah
vibrator harus disesuaikan dengan kondisi bagian yang dicor dan
kecepatan pembetonan.
Harus disediakan terpal jika diperkirakan akan terjadi hujan.
j. Siar-siar Konstruksi dan Pembongkaran Bekisting.
Pembongkaran bekisting dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang
tidak ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal 5.8 dan 6.5. dari
code P.B.I. 1971.
Siar-Siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air cement tepat
sebelum pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.Khusus untuk pekerjaan basement, pada bagian
bagian yang dipersyaratkan kedap air, pemberhentian pengecoran harus
diakhiri dengan pemasangan water stop dari jenis PVC.
k. Penggantian Besi
Pemborong harus mengusahakan agar besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
Jika Pemborong tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai
dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas
Jumlah besi per-satuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yangdimaksudkan adalah jumlah luas).
Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian
ditempat tersebut atau didaerah overlapping yang dapat menyulitkan
pembetonan atau penyampaian penggetar
l. Toleransi Besi
Diameter, Variasi Toleransi
berat diameter_
8/16/2019 siapa saja bisa
21/43
21 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Dibawah 10 mm max. 7% max. 0,4 mm
10 mm - 16 mm max. 5% max. 0,4 mm
16 mm - 28 mm max. 5% max. 0,5 mm
m. Perawatan Beton
Beton harus dilindungi dari pengaruh panas matahari,sehingga tidak terjadi
penguapan yang cepat. Untuk itu beton harus dibasahi terus menerus paling
sedikit 10 hari setelah pengecoran. Persiapan perlindungan atas
kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan. Siapkan tenda-tenda
untuk keperluan tersebut.
n. Penyambungan Besi.
Kecuali ditentukan dalam gambar, maka penyambungan besi harus mengikuti
ketentuan dari PBI 1971 dan PB 88 Khusus untuk besi kolom yang
menggunakan diameter 32mm atau lebih, harus digunakan sambungan
mekanis dengan persyaratan sbb:
• Kuat tarik dari besi sambungan harus lebih besar dari besi yang disambung.
• Penyambungan tidak boleh dilakukan disatu tempat.
• Pemborong harus mengajukan contoh dari besi sambungan berikut
specikasi teknis dari bahan tersebut kepada Konsultan perencana untuk
mendapatkan persetujuan
o. Tanggung Jawab Pemborong
Pemborong bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruks sesuai dengan
ketentuanketentuan yang tercantum dalam specikasi ini dan sesuai dengan
gambar- gambar konstruksi yang diberikan. Adanya atau kehadiran Konsultan
Pengawas selaku wakil pemberi tugas atau perencana yang sejauh mungkinmelihat/mengawasi menegur atau memberi nasihat tidaklah mengurangi
tanggung jawab penuh tersebut diatas.
8/16/2019 siapa saja bisa
22/43
22 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
7. PEKERJAAN PASANGAN BATAKO
7.1 U M U M
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam gambar .
b. Pekerjaan yang berhubungan
Pekerjaan Adukan dan Pasangan.
c. Standard.
Batu bata harus memenuhi NI-10
Semen Portland harus memenuhi NI-8.
Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9.
8. BAHAN/PRODUK
Batu bata merah yang digunakan batu batako lokal dengan kualitas terbaik yangdisetujui Konsultan Pengawas, siku dan sama ukuranya 15 x 30 x 7cm
9. PELAKSANAAN
Pasangan batu batako, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 3
pasir pasang.
Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar,
dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta
semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk
trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran 1pc : 2
pasir pasang.
Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam
1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
8/16/2019 siapa saja bisa
23/43
23 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali
tidak diperkenankan.
Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi
beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam
pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
Tidak diperkenankan memasang batu batako yang patah dua melebihi
dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal12 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 19 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
10. PEKERJAAN LANTAI DAN FINISHING DINDING
10.1 U M U M
a. Lingkup Pekerjaan
Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin keramik di dinding dan lantai.
Pasangan ubin keramik untuk dinding luar, bak bunga dengan campuran
latex, semen dan pasir sebagai perekat.
Pasangan ubin keramik tanah liat untuk lantai dan dinding pada area-
area, sesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar.
Campuran latex + semen + bahan pewarna untuk joint filler.
Pasangan ubin keramik kaolin untuk tangga, lengkap dengan stair corner.
b. Pekerjaan yang berhubungan
Pekerjaan Pasangan bata
Pekerjaan Waterproofing
c. Standard
PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia - 1982 (NI-3).
ANSI : American National Standard Institute.
TCA : Tile Council of America, USA
8/16/2019 siapa saja bisa
24/43
24 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for Ceramic Tile.
d. Persetujuan
Contoh bahan
Guna persetujuan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyerahkan
contohcontoh semua bahan yang akan dipakai; keramik, bahan-
bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk tile grouts.
Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh
pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan,
warna dan groutingnya. Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan
standard minimal untuk pemasangan keramik.
Brosur
Untuk keperluan Direksi/Perencana, Kontraktor harus menyediakan
brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.
e. Kondisi lingkungan
Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar
sesuai dengan rekomendasi pabrik, sehingga tidak mempengaruhi rekatan
keramik.
10.2 BAHAN/PRODUK
a. Lantai dan dinding
KERAMIK LANTAI menggunakan keramik anti gores
10.3 PEMASANGAN
a. U m u m
Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari denganseksama lokasi pemasangan kramik, kualitas, bentuk dan ukuran ubinnya
dan kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, tentukan metoda
persiapan permukaan, pemasangan ubin, joints dan curing, untuk
diusulkan kepada Direksi Lapangan.
Pemborong harus menyiapkan „tiling menual‟, yang berisi uraian tentang
bahan, cara instalasi, sistim pengawasan, perbaikan/koreksi,
perlindungan, testing dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Direksi
8/16/2019 siapa saja bisa
25/43
25 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Lapangan.
Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out naad-naad, hubungan dengan
finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna persetujuan
Direksi/Perencana. Naad pansangan interior l = 1 mm, naad pasangan
eksterior l = 3 mm.
Pemilihan Tile. Tile yang masuk ke tapak harus diselekssi, agar
berkesesuaian dengan ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
Potongan Tile, Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau
batu.
b. L e v e l
Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding
dasar harus diatur hingga memungkinkan pada files dengan ketebalan
yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar
maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, kemiringan tidak boleh
kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk
area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan
harus lurus hingga air bias mengalir semua tanpa meninggalkan
genangan. Jika ketebalan screed tidak memungkinkaan untuk
mendapatkan kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus segera
melaporkan kepada Direksi untuk mendapatkan jalan keluarnya.
c. Persiapan Permukaan Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi syarat
yang diperlukan, sebelum memasang ubin.
Secara tertulis, kontraktor harus memberikan laporan kepada Direksi
Lapangan tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan berpengaruh
buruk pada pelaksanaan pekerjaan.
Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan ubin, harus
dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lepas lainnya.
8/16/2019 siapa saja bisa
26/43
26 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Sebelum dilaksanakan plesteran, permukaan ini harus dibebaskan.
d. Pemasangan ubin keramik dinding di bagian dalam (internal)
Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan ubin harus dibasahi.
Pakai benang untuk menentukan lay out ubin, yang telah ditentukan dan
pasang sebaris ubin guna jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
Kecuali ditentukan lain, pemasangan ubin harus dimulai dari bawah dan
dilanjutkan ke bagian atas.
Pada pemasangan tile, tempelkan dibagian belakang tile adukan dan
ratakan, kemudian ubin yang telah diberi adukan ini ditekankan ke
plesteran dasar. Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan
hingga mortar perekat menutupi penuh bagian belakang ubin dan
sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.
Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile dengan
ketinggian lebih dari ketentuan berikut :
- 1,2 m - 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm,
- 0,7 m - 0,9 m, untuk tile tinggi 90 - 120 mm,
- max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.
Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di naad (joint) harus
dibuang / dikeluarkan dengan sikat atau cara lain yang tidak merusakkan
permukaan tile. Mortar yang mengotori permukaan tile harus dibuang
dengan kain lap basah.
Pemasangan tile grant (pengisian naad) harus sesuai dengan ketentuan
pabrik.
e. Pemasangan Ubin Keramik Lantai
Tile dipasang pada permukaan yang telah di screed.
Komposisi adukan untuk screeding :- area kering : 1 pc : 3 ps.
- area basah : 1 pc : 2 ps.
Pada pemasangan diarea yang luas, harus dilaksanakan secara kontinu.
Dan harus disediakan „Kepalarn‟ (guide line course) pada interval 2,0 m -
2,5 m. Pemasangan tile lainnya berpedoman pada quide line ini.
Kikis semua mortar yang menempel pada naad dan bersihkan ketika
prosess pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak
8/16/2019 siapa saja bisa
27/43
27 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
Naad-naad pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout
berwarna dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
10.4 PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN
a. Perlindungan
Kontraktor harus melindungi ubin yang telah terpasang maupun adukan
perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang
terjadi. Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih.
Setelah pemasangan, kontraktor harus melindungi tile lantai yang telah
terpasang. jika mungkin dengan mengunci area tersebut. Batas lalu lintas
diatasnya; hanya untuk yang penting saja.
b. Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan
sikat, kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa
dibersihkan hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air
dengan hidrochloric acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan
dengan asam ini, lindungi semua bagian yang memungkinkan akan
berkarat atau rusak oleh asam. Setelah dibersihkan dengan asam ini,
bersihkan area ini dengan air biasa, hingga tidak ada campuran asam
yang tersisa.
11. PEKERJAAN PLESTERAN
11.1 U M U M
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya
pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar sebagai penutup pasangan bata dan kolom yang tidak
ekspose dan alas lantai finishing.
b. Pekerjaan yang berhubungan
8/16/2019 siapa saja bisa
28/43
28 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Pekerjaan Batu Bata
Pekerjaan Sealant
c. Standard
ASTM : American Society for Testing and Material, USA
PBI 1971 ( NO-2)
Peraturan Cement Portland Indonesia 1972 (NI-8)
d. Persetujuan
Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan contoh
bahan plester/screeding untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
11.2 B A H A N
a. Semen yang memenuhi persyaratan ASTM C-150.
b. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak,
asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi
pengikatan awal plester/screeding.
c. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan
Konsultan Pengawas.
d. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak.
11.3 PELAKSANAAN
a. Untuk plesteran dinding minimal tebal 15mm, sehingga didapat ketebalan
dinding 12 cm.
b. Dibuat ”kepalan atau klabangan” dengan jarak minimal 1m pada bidang
dinding dari bawa sampai batas atas ring balok.
c. Untuk menghindari cacat berupa dinding yang bergelombang, maka
digunakan alat bantu berupa alumunium 4”
d. sambungan antara plesteran harus dibuat rapi sehingga tidak nampakadanya selisih ketebalan, pada satu bidang dinding
11.4 TESTING AND COMITIONING
a. Plesteran dianggap layak untuk ditandatangani pihak konsultan pengawas,
apabila plesteran rata dan tidak bergelombang.
b. Pengujan plesteran dilakukan pada malam hari atau pada kondisi kondisi
gelap dengan peralatan senter yang disediakan oleh kontraktor, yang
8/16/2019 siapa saja bisa
29/43
29 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
disorotkan ke plestern dengan arah sejajar bidang dinding
c. Toleransi gelombang dinding akan dikoordinasikan dengan pengawas dan
pemilik proyek
12. PEKERJAAN PENGECATAN
12.1 U M U M
a. Lingkup Pekerjaan
Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat
emulsi, epoxy, enamel, dan cat manie, Polyurethane.
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar danyang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai
dengan petunjuk Perencana.
b. Pekerjaan yang berhubungan
Pekerjaan Pasangan Bata
c. Standard
PUBI : 54, 1982
PUBI : 58, 1982
NI : 4
ASTM : D - 361.
BS No. 3900, 1970
AS K-41
d. Persetujuan
Standard Pengerjaan (Mock-up)
- Sebelum pengecatan yang dimulai, Pemborong harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang
diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan
warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang
akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Direksi
Lapangan.
- Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi
Lapangan dan Perencana, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai
standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
8/16/2019 siapa saja bisa
30/43
30 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Contoh dan Bahan untuk Perawatan
- Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan
jenis pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada
bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,
formila cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan
akhir).
- Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi
Lapangan dan Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui
secara tertulis oleh Perencana dan Direksi Lapangan, barulah
pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut
diatas.
12.2 PELAKSANAAN
a. Pekerjaan Dinding
Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh
plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak
ada retakretak dan Pemborong meminta persetujuan kepada Konsultan
Pengawas.
Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dari plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
Sesudah 7 hari plamur terpasang dan percobaan warna besi No. 00,
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan Roller.
Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali
resistance sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengankekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
- Lapis II kental
- Lapis III encer.
Untuk warna-warna yang jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
8/16/2019 siapa saja bisa
31/43
31 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
terhadap pengotoranpengotoran.
b. Pekerjaan Cat besi
yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian
besi pagar beserta pintunya, pintu-pintu besi tulang-tulang dan pekerjaan
besi lain ditentukan dalam gambar.
Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas
halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.
Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali.
Sambungan las dan ujung yang tajam diberi „touch up‟ dengan dua lapis
U-pox Red lead primer 520-1130 setelah itu lapisan tebal 40 micron
diulaskan.
Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplass kembali maka disemprot 1
lapis. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir U-pox enamel 103
disemprot 2 lapis.
Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan
compressor 2 lapis.
Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak
ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
13. SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
13.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan / alat-alat pemasangan,
pengujian serta perbaikan selama masa pemeliharaan sistem instalasi.
13.2 Bahan dan Syarat Pelaksanaan
Pekerjaan Instalasi Listrik
Material yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan.
Lampu-lampu serta perlengkapan instalasi harus berkualitas baik dan jenis
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Direksi Lapangan.
Semua jenis lampu TL, Stop Kontak, sakelar dipasang out bow.
Kabel-kabel instalasi harus diberi klem dan dipasang serapi mungkin
menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
Pekerjaan instalasi listrik ini harus mengikuti petunjuk gambar rencana dan
8/16/2019 siapa saja bisa
32/43
32 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
konsultan pengawas baik mengenai tata letak lampu, saklar serta stop
kontak sehingga dapat memenuhi ketentuan yang berlaku
Instalatir harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan dilapangan yang disahkan oleh PLN setempat, dan
diserahkan kepada konsultan pengawas.
Seluruh hasil pekerjaan ini harus mengikuti PUIL 1985 serta standar lain
yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini serta tidak bertentangan
dengan PUIL 1985.
Surat izin bekerja sebagai instalasir harus sesuai dengan klasifikasi serta
kualifikasi pekerjaan ini serta dimiliki secara sah oleh Kontraktor.
Jenis kabel yang digunakan :
Tabel 1. Jenis Kabel dan Penggunaannya
No JENISKABEL
PENGGUNAAN KETERANGAN
1 2 3 4
1.
2.
NYM
NYA
Instalasi Penerangandinding dan langit-langitInstalasi / jaringan di atasplafond tidak tampak
Setiap pemasangan kabeldilengkapi sadlePenyambungan /pencabangan dilengkapi T.dos
Setelah selesai pekerjaan, instalasi wajib menyerahkan / menunjukan surat
kier kepada Kontraktor Pelaksana lalu diserahkan kepada pihak proyek.
14. PEKERJAAN TAMAN
14.1 PERSYARATAN UMUM ::
Pengerjaan taman harus dilakukan oleh Tenaga Ahli/ Sub Pelaksana
Pekerjaan yang berpengalaman sesuai dengan bidangnya. Sebelum
pekerjaan dimulai, Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus membuat
shop drawing yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan KonsultanPerancang.
Pengerjaan harus diselesaikan dengan baik, dengan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, dengan masa pemeliharaan sesuai
RKS ini dan tanaman dapat hidup dengan subur.
Kontraktor utama bertanggung jawab sepenuhnya terhadap hasil
pekerjaan taman dimaksud.
Jenis tanaman yang akan ditanam sesuai dengan gambar rencana
8/16/2019 siapa saja bisa
33/43
33 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
yang secara umum meliputi :
- Tanaman pepohonan/ berkayu
- Tanaman perdu/ semak
- Tanaman rerumputan/ penutup tanah
- Tanaman hias
Kontraktor utama harus menyediakan contoh (sample) tanaman
sesuai dengan jenisnya akan ditanam untuk mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas.
Lingkup pekerjaan sampai dengan masa pemeliharaan meliputi :
- Pembuatan shop drawing
- Pengadaan bibit
- Pengolahan tanah
- Penanaman sesuai dengan jarak tanamnya
- Pemberian air (pengairan yang baik)
- Penggunaan dosis pupuk yang tepat
- Pemberantasan hama penyakit yg kemungkinan menyerang
- tanaman.
14.2 PERSYARATAN BAHAN
Pemakaian bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan apa yang
tercantum dalam gambar lansekap, memenuhi standar spesifikasi bahan
yang telah dipilih dan disetujui oleh Pimpinan Proyek dan Owner. Bahan
yang akan dipergunakan harus diajukan dan diserahkan kepada
Pengawas Pelaksanaan Lansekap untuk disetujui. Apabila terdapat
perubahan jumlah pada gambar dan daftar tanaman, maka jumlah pada
gambar yang jadi patokan. Tanaman pengganti tidak diperkenankan,
kecuali atas sepengetahuan dan seijin Pengawas Pelaksanaan Lansekap.
14.3 PERSYARATAN PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN..
b. Penyimpanan Tanaman Sementara.
Lahan penampungan dalam pengertian lapangan terbuka
disediakan oleh proyek dalam batasan bahwa lahan tersebut
tidak bersifat permanen. Apabila lahan tersebut akan
dipergunakan untuk kepentingan konstruksi bidang pekerjaan
8/16/2019 siapa saja bisa
34/43
34 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
lain, maka lahan penampung siap untuk dipindahkan.
Disyaratkan kepada kontraktor untuk memiliki nursery sendiri
yang berlokasi tiak jauh dari lokasi proyek, serta memiliki jadwal
pengiriman yang akurat
Tanaman yang disimpan pada tempat ini dipisahkan menurut jenis
dan ukuran .
Penyimpanan bibit tanaman di proyek ditempatkan pada tempat
yang dingin, teduh dan terlindung dari hujan dan angin kencang,
kemudian disusun secara teratur untuk memudahkan dalam
perawatan serta pengontrolan.
c. Pengadaan Peralatan Kerja
Dilakukan bersamaan waktunya dengan persiapan pengadaan
bahan penunjang lainnya.
Seluruh peralatan kerja adalah milik Kontraktor dengan standar
pemakaian alat yang bertujuan untuk kepentingan hidup tanaman
yang optimal.
14.4 PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi : Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya
pekerjaan ini untuk mendapat hasil yang baik. Pekerjaan yang
dilaksanakan dalam hal ini meliputi :
o Pekerjaan persiapan tanah
o Pembentukan tanah dan penyelesaian level
penanaman.
b. Persyaratan Pekerjaan Tanah
Dipakai peralatan yang cukup baik dan memenuhi syarat kerja
Semua pekerjaan tanah dilaksanakan mengikuti petunjukgambar,
uraian dan syarat pekerjaan lansekap serta petunjuk pimpinan
proyek.
c. Pekerjaan Persiapan Tanah
8/16/2019 siapa saja bisa
35/43
35 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Pekerjaan persiapan tanah ini meliputi pembongkaran,
pemindahan, pembersihan tempat kerja dari benda / bekas tanah
asal (tanah sub soil , benda/ bekas bangunan / struktur bangunan
yang tidak berguna lagi, yang dapat mengganggu pelaksanaan dan
kelancaran kerja di tempat tersebut).
Tanah disiram merata di seluruh area penanaman agar dapat
diketahui rata tidaknya permukaan tanah, jika didapat permukaan
tanah yang tidak rata, segera diisi kembali tanah baru dengan
olahan yang sama. Khusus untuk area rumput atau ground cover
biarkan selama seminggu untuk proses pembasmian.
Untuk area rumput/ ground cover setelah dua minggu rumput-
rumput liar tersebut dibasmi dengan herbisida (Round up) dan
dibiarkan selama seminggu untuk proses pembasmian.
Mengadakan pengukuran dan pemasangan patok-patok titik-titk
mula/ peil dasar yang diperlukan di tempat kerja.
14.5 PEKERJAAN PERSIAPAN PENANAMAN..
Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat pekerjaan lansekap yang telah ditetapkan. Semua
ukuran dan posisi harus tepat sesuai gambar.
Tanah yang dipersiapkan untuk pekerjaan penanaman benar-benar
dibersihkan dari batu, kerikil. Adukan, kapur (segala bekas bahan
bangunan), bahan plastik , dan segala sampah lainnya.
Lubang-lubang galian dibuat sesuai dengan posisi pohon/ tanaman
dengan mengikuti petunjuk gambar Konsultan Lansekap, dan juga
pada tanaman perdu, semak dan ground cover , pelaksanaannya
sesuai dengan gambar dan kriteria yang diberikan ( tajuk, bola
akar, tinggi tajuk) dengan persetujuan, Pengawas Pelaksana
Lansekap dan atau Konsultan Pengawas.
Pemasangan patok - patok berikut dengan keterangan koordinat
pada posisi perlu dilaksanakan terutama untuk patokan
penanaman awal setiap jenis pohon/ tanaman. Patokan diambil
berdasarkan pengukuran yang ditarik dari as-as bangunan yang
8/16/2019 siapa saja bisa
36/43
36 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
terdekat atau dari patokan – patokan yang ada dalam site.
Menjelang pelaksanaan penggalian lubang tanam, atau
penancapan tongkat penyangga tanaman ke dalam tanah.
Kontraktor telah mempelajari dan menyakini dengan pihak yang
terlibat, bahwa pekerjaannya tidak akan merusak jaringan utilitas di
bawah tanah, kabel-kabel listrik, sistem penyiraman, dan pipa air
bawah lainnya. Apabila terjadi kerusakan, maka kontraktor
diwajibkan untuk memberitahukan Pengawas Pelaksana Lansekap/
Konsultan Pengawas sedini mungkin..
Perbedaan antara gambar dan keadaan di lapangan harus
dilaporkan kepada Pimpro dan / Pengawas Lansekap dan/
Konsultan Pengawas yang telah ditunjuk untuk diambil keputusan
pemecahan perihal perbedaan tersebut.
Segala perubahan letak pohon di lapangan yang menyimpang dari
ketentuan gambar lansekap disebabkan keadaan lapangan, atas
sepengetahuan dan persetujuan Pengawas Pelaksana Lansekap
dan / Konsultan Pengawas.
Waktu penanaman sangat dianjurkan pada musim hujan dan
kondisi cuaca yang memungkinkan. Bila penanaman dilakukan
pada saat kondisi cuaca yang buruk serta tidak memperhatikan
saran-saran yang diberikan oleh Pengawas Pelaksana Lansekap,
maka bila terjadi kerusakan pada tanaman adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
14.6 Penyediaan Bahan
Persiapan peralatan :
Alat ukur (rol meter)
Cangkul
Sekop
Linggis
Cetok
Ajir dan patok
Tali plastik dan ijuk
Penyediaan pupuk:
8/16/2019 siapa saja bisa
37/43
37 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Pupuk kandang / kompos (pupuk organik)
Pupuk buatan (pupuk an-organik)
Mulsa (sekam padi/ sejenisnya)
Penyediaan bibit :
Bibit tanaman harus sehat dalam arti, bebas dari hama penyakit
Subur
Tinggi tanaman 2,5 – 3 m
Steager (bambu, pelepah pisang, ijuk ) untuk penyangga pohon. Alat
pemeliharaan berupa ;
Selang
Ember
Gembor atau Embrat
Sprayer
Gunting pangkas
14.7 Pematokan dan Pengolahan Tanah
Pemasangan ajir atau patok adalah sebagai “as” lubang pada
tempat-tempat yang akan dibuat lubang tanaman.
Pemasangan ajir atau patok harus diukur sebagai jarak tanam
dengan disesuaikan pada situasi dan kondisi lingkungan yang
akan ditanam, atau disesuaikan menurut keterangan gambar
atau yang telah disepakati.
Satu lubang tanam hanya diperuntukan untuk satu pohon,
perdu,semak.
Penggalian lubang tanaman
o Ukuran lubang untuk pohon : diameter lubang tanam pohon
harus lebih besar 30-50 cm dari diameter bola akar, dan
kedalamannya adalah 60 -80 cm lebih dalam dari bola akar.
o Ukuran lubang untuk semak : diameter lubang tanam
semak lebih besar 10 -15 cm dari diameter bola akar,
dengan kedalamannya adalah 20-30 cm lebih dalam dari
bola akar.
8/16/2019 siapa saja bisa
38/43
38 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
14.8 PENANAMAN POHON
Tanah galian dari lubang tanam yang telah disiapkan harus dicampur
dengan pupuk kandang murni sejumlah dua kali lebih banyak dari
jumlah volume masing-masing bagian.
Tanah dasar lubang harus digemburkan, tidak boleh padat atau licin
serta diberi pupuk organik yang ditebar di atas dasar lubang setebal
15cm dan tanah harus bersih dari batu-batuan atau puing.
Bilamana penanaman dilaksanakan pada musim hujan tanah galian
dibuat gundukan seperti pada gambar terlampir.
Sebelum menanam, lubang disiram air terlebih dahulu.
Plastik harus di lepas dengan hati-hati di dekat lubang yang telah
tersedia atau disayat-sayat pada bagian bawah dan lingkar
pembungkus.
Bibit tanaman dimasukkan dengan hati-hati ke dalam lubang yang
telah tersedia.
Pengembalian media tanam ke dalam lubang tanam agar dilakukan
secara cermat agar tidak merusak atau memotong akar. Media tanam
yang telah berada di dalam lubang tanam, ditekan atau diinjak
perlahan untuk mencegah penurunan muka tanah yang berlebihan di
kemudian hari.
Tanah diurug sedikit demi sedikit dengan hati-hati di sekitar bola akar
sambil memegang tegak berdirinya bibit pohon, kemudian dipadatkan
supaya pohon tidak goyah. Setiap pengembalian tanah ke dalam
lubang setebal maksimum 30 cm, tanah harus segera disiram air dan
dibiarkan air meresap ke dalam tanah, baru kemudian ketebalan
berikutnya menyusul sampai mencapai level yang diinginkan.
Pada waktu memasukan tanah ke dalam lubang, maka tanah bawah
(B) dikembalikan ke bagian bawah dan tanah atas (A) dikembalikan ke
bagian atas juga.
Pangkal batang pohon harus tepat pada atas permukaan tanah.
Di atas permukaan tanah uruga diberi mulsa kurang lebih 5 cm
Kelebihan tanah akibat penggalian lubang tanam sesegera mungkin
dikeluarkan dari lahan proyek oleh Kontraktor.
8/16/2019 siapa saja bisa
39/43
39 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
Setelah pekerjaan penanaman selesai, kemudian dipasang steager
(penunjang) pada batang pohon yang dilapisi dengan pelepah pisang
dengan lebar 15 cm dan diikat dengan ijuk.
Daun yang terlalu tua atau yang masih muda harus dikurangi dengan
maksud untuk membantu mengurangi penguapan.
Kemudian disiram dengan air sebanyak 10 liter untuk setiap pohon,
dan penyiraman dilakukan setiap hari 2 kali selama dua minggu
setelah penanaman, kecuali pada saat musim hujan.
14.9 PENANAMAN BORDER (SEMAK DAN GROUND COVER)
a. Pekerjaan Persiapan
Tinggi tanaman disesuaikan dengan kondisi kualitas yang
direncanakan pada daftar jumlah kebutuhan tanaman.
Sebelum pekerjaan penanaman dilaksanakan, pekerjaan
pengolahan tanah harus sudah selesai terlebih dahulu.
Bahan penunjang seperti air, dan steager sudah disediakan di
lapangan sebelum pekerjaan penanaman dimulai
Pengukuran/ pematokan sesuai dengan gambar kerja.
b. Pengolahan tanah
Seluruh area yang akan ditanami bersih dari tanaman-tanaman liar
dan sampah
Tanah olahan yang disebutkan di atas dicangkul untuk dibuat
lubang tanam
Tanah yang sudah siap, perlu didiamkan selama kurang lebih 3
(tiga) hari
Pekerjaan pengolahan tanah ini tidak termasuk dengan pekerjaan
pembentukan tanah
c. Pelaksanaan Penanaman
Sebelum tanaman dimasukan ke dalam lubang, dasar lubang
diberi kompos terlebih dahulu dengan ketentuan yang telah
ditentukan
Masukan bola akar tanaman ke dalam lubang tanam dengan posisi
nya yang alamiah, jangan merusak atau menekuk-nekuk akarnya,
8/16/2019 siapa saja bisa
40/43
40 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
tetapi sebelumnya masukkan dulu tanah galian dengan kedalaman
sesuai dengan diameter bola akar
Tutup lubang dengan tanah galian yang telah diolah kemudian
siram dengan air.
Sekitar tepi batas penanaman border digemburkan sekitar 15 cm
Pelaksanaan penanaman border ini harus disaksikan oleh
Konsultan Lansekap dan Konsultan Pengawas.
Pada border yang tidak kuat berdiri tegak, dapat diberi steger yang
ditancapkan ditanah disisi batang border, kemudian batang
tanaman tersebut diikatkan dengan tali plastik, benang tebal atau
kawat pada steager tadi agar dapat berdiri tegak.
Setelah selesai penanaman, kemudian disiram air dan penyiraman
selanjutnya dilakukan 2 kali setiap hari.
Jarak tanam antar tanaman sesuai dengan gambar.
Pelaksanaan penanaman tanaman berbunga dan tanaman
berdaun indah dilakukan setelah penanaman pohon.
Pekerjaan di atas dilakukan/ dilaksanakan setelah selesai
pekerjaan sipil, engineering dan penanaman pohon.
14.10 PENANAMAN TANAMAN PADA BAK
Pekerjaan persiapan dan pekerjaan pengolahan tanah maupun
penanaman pada prinsipnya sama dengan pekerjaan penanaman
border.
Kondisi tanaman merupakan tanaman knock down, dimana tanaman
tersebut sudah disiapkan pada nursery plant dalam keadaan tanaman
yang seragam dan siap tanam
Pelaksanaan penanaman tanaman pada bak dilakukan setelah
pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan.
14.11 PERAWATAN DAN GARANSI
14.12 Tanaman
Pelaksana / Kontraktor Lansekap menyiapkan jadwal perawatan/
maintenance kepada Pemilik / Konsultan Pengawasmenyetujui.
Pemilik / Konsultan Pengawas akan meminta pertanggung jawaban
8/16/2019 siapa saja bisa
41/43
41 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
atas pekerjaan maintenance, termasuk penyiraman, pemupukan,
penyemprotan, pencabutan tanah liar, penggemburan, penyulaman
tanaman dan sebagainya. Kontraktor harus memperhatikan site
selama masa pemeliharaan.
14.13 Masa Pemeliharaan
Seluruh tanaman dijamin tetap hidup dan subur selam periode
……..(………………………………….…..) hari. Penggantian tanaman/
penyulaman sebaiknya termasuk dalam masa jaminan pemeliharaan.
Penyulaman ini merupakan penggantian tanaman yang mati atau sakit
dengan jenis, ukuran yang sama pada posisi yang sama.
14.14 Masa Awal Pemeliharaan.
Pengecekan hasil pekerjaan penanaman pada awal masa
pemeliharaan dilakukan oleh Pelaksana Lansekap, tetapi
sekurangkurangnya ..…..….. (………………….) hari sebelum
Kontraktor melakukan pemeriksaan sendiri. Tiap-tiap fase
pengecekkan berikutnya akan dilakukan secara terpisah.
c.1 Pemeriksaan akhir dan penyulaman.
Pemeriksaan hasil penanaman untuk penyerahan akhir pada saat
menutup masa pemelihraan akan dilakukan oleh Arsitek Lansekap
dan Konsultan Pengawas. Seluruh tanaman harus diserahkan
dalam keadaan hidup dan subur. Kontraktor mengganti tanaman
yang mati atau perubahan lainnya menurut Arsitek Lansekap.
Biaya penggantian seluruhnya menjadi tanggungan Kontraktor,
yang telah termasuk dalam perhitungan biaya perawatan.
14.15 TANAMAN PEPOHONAN / BERKAYU
Pelaksanaan :
Pengolahan tanah untuk jenis tanaman pepohonan/ berkayu yaitu
dengan mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan
kedalaman sesuai panjang akar, sekitar 40-60 cm, dimana tanah
digemburkan dan diberi unsur hara.
Jarak tanam antar tanaman sesuai dengan gambar rencana.
Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada pagi hari dan waktu sore
hari setelah matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan
8/16/2019 siapa saja bisa
42/43
42 | h a l a m a n Rencana Ker a dan S arat-s arat i
(respirasi) daun.
Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk kandang, dan dengan
memakai pupuk urea dan TSP/ DAP sesuai dosis.
Pemberantasan hama/penyakit yang menyerang pada tanaman
pepohonan umumnya dilakukan dengan memotong bagian-bagian
tanaman yang terserang hama/ penyakit.
14.16 TANAMAN PERDU/ SEMAK
Pelaksanaan :
Pengolahan tanah untuk jenis tanaman perdu/ semak yaitu dengan
mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan kedalaman
sesuai panjang akar, sekitar 25-40 cm, dimana tanah dibalik dan
digemburkan serta diratakan dan diberi unsur hara (humus).
Jarak tanam antar tanaman rata-rata berkisar 25-40 cm atau sesuai
dengan gambar rencana.
Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu pagi dan sore hari
sebelum matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan
(respirasi) daun.
Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk urea, pupuk NPK atau
TSP/ DAP dengan dosis :
* Pupuk Urea : 0,5 sdt/ pohon sehari sebelum ditanam
: 0,5 sdt/ pohon setelah berumur 21 hari
* Pupuk NPK : 7,5 gr/ pohon sehari sebelum ditanam
* Pupuk TSP : 2,5 gr/ pohon setelah berumur 1 bulan
Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman
perdu/semak umumnya dilakukan dengan memotong bagian-bagian
tanaman yang terserang hama/penyakit dan atau menyemprotnya
dengan insektisida, herbisida dan fungisida.
14.17 TANAMAN RERUMPUTAN/PENUTUP TANAH
Pelaksanaan :
Pengolahan tanah untuk jenis tanaman rerumputan/ penutup tanah,
yaitu dengan mencangkul dan membuat lubang penanaman dengan
kedalaman sesuai panjang akar, sekitar 10-25 cm, dimana tanah
8/16/2019 siapa saja bisa
43/43
digemburkan dan diberi unsur hara (humus).
Jarak tanam antar tanaman dapat dibuat rapat.
Pemberian air (penyiraman) dilakukan pada waktu sore hari setelah
matahari hampir terbenam, untuk menjaga penguapan (respirasi)
daun.
Pemberian pupuk dianjurkan pemakaian pupuk urea atau TSP/ DAP
dengan dosis :
* Pupuk Urea : 0,5 sdt/m² setiap bulan
* Pupuk TSP : 5,0 gr/m² setiap tahun
Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman
rerumputan/ penutup tanah umumnya dilakukan dengan semprotan
insektisida ringan.
14.18 TANAMAN HIAS
Pelaksanaan :
Tanaman hias yang dimaksud adalah tanaman yang dirawat di
lingkungan yang lembab dan teduh atau di dalam ruangan.
Jarak tanam antar tanaman hias dapat dibuat sesuai dengan
keinginan pemilik atau sesuai dengan gambar rencana.
Pemberian air (penyiraman) terhadap tanaman hias rata-rata tidak
terlalu basah tetapi juga tidak terlalu kering untuk menjaga
kelembaban.
Keperluan cahaya/ sinar rata-rata tidak terlalu banyak, sehingga lebih
tepat berada di tempat yang teduh dan tidak terkena cahaya matahari
langsung.
Pemberian pupuk dianjurkan memakai pupuk urea atau TSP/ DAP
dengan dosis :
* Pupuk Urea : 0,5 sdt/5 tanaman setiap minggu
* Pupuk TSP : 1,0 gr/5 tanaman setiap minggu.
Pemberantasan hama/ penyakit yang menyerang pada tanaman hias
umumnya dilakukan dengan semprotan fungis dan mensterilkan tanah
yang akan dipakai sebagai campuran medium tanam.