Sengketa Medis & Medication Error 2015

Post on 14-Nov-2015

237 views 7 download

description

sengketa medis dan medication error

Transcript of Sengketa Medis & Medication Error 2015

  • MEDICATION*ERROR*DAN*SENGKETA*MEDIS*

    *

    A. MEDICATION*ERROR*

    Saat$ ini$ penggunaan$ obat-obatan$ secara$ kompleks$ semakin$ meningkat.$ Kesalahan$pengobatan$ merupakan$ penyebab$ utama$ kerugian$ pasien$ yang$ bisa$ dicegah.$ Dokter$memiliki$peran$penting$dalam$keamanan$pemberian$obat.$$

    Medication* error$ adalah$ suatu$ kesalahan$ dalam$ proses$ pengobatan$ yang$ masih$ berada$dalam$ pengawasan$ dan$ tanggung$ jawab$ profesi$ kesehatan,$ pasien$ atau$ konsumen,$ dan$seharusnya$dapat$dicegah$(Cohen,$1991,$Basse$&$Myers,$1998).$$

    Beberapa$istilah$terkait$dengan$medication$error$adalah$sebagai$berikut.$$

    Error* adalah$ kegagalan$ untuk$merencanakan$ penatalaksanaan$ atau$ pemberian$ obat,$ atau$kesalahan$penatalaksanaan.$*

    Side* Effect* atau* Efek* Samping$ adalah$efek$ yang$diketahui,$ yaitu$ efek$ tambahan$dari$ efek$primer$ obat$ yang$ diharapkan.$ Efek$ ini$ terkait$ dengan$ efek$ farmakologis$ dari$ sediaan$ obat$tersebut.$ Efek$ ini$ muncul$ pada$ dosis$ terapi$ yang$ diberikan$ kepada$ pasien.$ Contoh:$ opiat$analgesia$sering$meyebabkan$muntah.$

    Adverse* reaction$ adalah$ bahaya$ atau$ efek$ yang$ tidak$ diinginkan$ yang$ terjadi$ karena$tindakan$ pemberian$ obat$ yang$ benar$ dan$ proses$ yang$ benar.$ Contoh:$ reaksi$ alergi$ pada$pasien$yang$baru$pertama$kali$menggunakan$obat$tersebut.$

    Adverse*Event$adalah$kejadian$tidak$diinginkan$yang$membahayakan$pasien.$

    Sedangkan$ accident$ (kecelakaan)$ adalah$ peristiwa$ yang$ tidak$ direncanakan,$ tidak$ diduga,$dan$tidak$diinginkan$dengan$timbulnya$dampak/hasil$negatif.$$

    Hal$ ini$ berbeda$ dengan$ tindakan$ yang$ bersifat$ kelalaian,$ karena$ kelalaian$ dapat$ dicegah$yang$disebabkan$karena$tindakan$di$bawah$standar.$Istilah$yang$lain$adalah$kekeliruan*yang$wajar,$yang$masih$diteliti.$Contoh$medication$error$adalah$sebagai$berikut.$

    1. Tindakan$operasi$yang$menimbulkan$komplikasi,$kecelakaan$operasi,$atau$tindakan$operasi$yang$berisiko$

    2. Pengobatan$yang$menimbulkan$komplikasi,$kesalahan$memilih$obat,$salah$diagnosis.$

    Dalam$Surat$Keputusan$Menteri$Kesehatan$RI$Nomor$1027/MENKES/SK/IX/2004$disebutkan$bahwa$ pengertian$ medication* error* adalah$ kejadian$ yang$ merugikan$ pasien,$ akibat$pemakaian$ obat$ selama$ dalam$ penanganan$ tenaga$ kesehatan,$ yang$ sebetulnya$ dapat$dicegah.$Kejadian$medication*error*dibagi$dalam$empat$fase,$yaitu:$

    1. fase$prescribing,*adalah$error*yang$terjadi$pada$fase$penulisan$resep.$$2. fase$transcribing,$error*terjadi$pada$saat$pembacaan$resep$3. fase$dispensing,*adalah* error* terjadi$ pada$ saat$ penyiapan$ hingga$ penyerahan$ obat$

    oleh$petugas$apotek$4. fase$administration,*adalah$error*yang$terjadi$pada$proses$penggunaan$obat.$$

    Beberapa$kejadian$medication*error$menyangkut$pengobatan$antara$lain$

    1. Underuse$of$medication$

    2. Overuse$of$medication$

    3. Use$of$inapropriate$medication$

    4. Reaksi$obat$yang$tidak$diinginkan$

  • 5. Tidak$mendapat$pengobatan$yang$dibutuhkan$

    Menurut$ Cohen$ (1991)$ dari$ fase-fase$medication* error*di$ atas,$ dapat$ dikemukakan$ bahwa$faktor$penyebabnya$dapat$berupa:$$

    1. Komunikasi$ yang$ buruk,$ baik$ secara$ tertulis$ (dalam$ resep)$ maupun$ secara$ lisan$(antar$pasien,$dokter$dan$apoteker).$$

    2. Sistem$ distribusi$ obat$ yang$ kurang$ mendukung$ (sistem$ komputerisasi,$ sistem$penyimpanan$obat,$dan$lain$sebagainya).$$

    3. Sumber$daya$manusia$(kurang$pengetahuan,$pekerjaan$yang$berlebihan).$$4. Edukasi$kepada$pasien$kurang.$$5. Peran$pasien$dan$keluarganya$kurang.$

    Berdasarkan$ laporan$ dari$USP* Medication* Error* Reporting* Program,$ beberapa$ hal$ berikut$dapat$ dilakukan$ ketika$ dokter$menulis$ resep$ untuk$mencegah$ salah$ interpretasi$ terhadap$penulisan$resep,$yaitu$(Katzung$and$Lofholm,$1997):$$

    1. Mencantumkan$identitas$dokter$yang$tercetak$dalam$kertas$resep.$$2. Menuliskan$ nama$ lengkap$ obat$ (dianjurkan$ dalam$ nama$ generik),$ kekuatan,$ dosis$

    dan$bentuk$sediaan.$$3. Nama$pasien,$umur$dan$alamat,$juga$berat$badan$dan$nama$orang$tua$untuk$pasien$

    anak.$

    Medication$safety$perlu$dijamin$dalam$setiap$langkah$pemberian$obat$yang$terdiri$atas$

    1. Persepan$obat$2. Pemberian$obat$3. Pemantauan$efek$obat$

    Tindakan$yang$harus$dilakukan$dalam$rangka$menjamin$medication$safety$adalah$

    1. Menggunakan$nama$generik$dalam$pemberian$obat$2. Memberikan$resep$sesuai$dengan$individu$setiap$pasien$3. Melatih$teknik$dalam$pengambilan$informasi$riwayat$pengobatan$pasien$4. Memahami$obat-obatan$apa$saja$yang$berisiko$tinggi$dan$memerlukan$pengawasan$5. Memastikan$obat$yang$diresepkan$merupakan$obat$yang$benar-benar$dipahami$6. Menggunakan$alat$bantu$untuk$mengingat$langkah-langkah$mediction$safety$7. Melalu$mengingat$5R$dalam$peresepan$dan$pemberian$obat$8. Melakukan$komunikasi$dengan$jelas$9. Mengembangkan$sistem$pengecekan$dalam$pemberian$obat$10. Ajak$pasien$untuk$ikut$aktif$dalam$proses$pengobatan$11. Membuat$ laporan$ dan$ pembahasan$ mengenai$ medication* error$ sebagai$

    pembelajaran$

    Hal-hal$yang$menyebabkan$timbulnya$masalah$dalaam$peresepan$obat$

    1. Kurangnya$pengetahuan$mengenai$indikasi$dan$kontraindikasi$obat$2. Tidak$ teliti$ dalam$mempertimbangkan$ faktor$ individual,$ seperti$ alergi,$ kehamilan,$

    komorbid,$dan$reaksi$dengan$obat$lain.$3. Wrong$patient,$wrong$dose,$wrong$time,$wrong$drug,$dan$wrong$route$4. Komunikasi$yang$tidak$baik$(tertulis$maupun$verbal)$5. Penulisan$resep$yang$tidak$terbaca,$tidak$lengkap,$dan$ambigu$6. Kesalahan$penghitungan$dosis$

    Hal-hal$yang$menyebabkan$timbulnya$masalah$dalam$pemberian$obat$

    1. Wrong$patient$2. Wrong$route$

  • 3. Wrong$time$4. Wrong$dose$5. Wrong$drug$6. Omission,$failure$to$adminsiter$7. Inadequate$documenation$

    Prinsip$5R$dalam$pemberian$obat$

    1. Right$drug$2. Right$route$3. Right$time$4. Right$dose$5. Right$patient$

    Hal-hal$yang$menyebabkan$timbulnya$masalah$dalam$pemantauan$efek$obat$adalah:$

    1. Minimnya$monitoring$efek$samping$obat$2. Obat$ didak$ dihentikan$ ketika$ masa$ pengobatan$ sudah$ selesai,$ atau$ tidak$

    memberikan$efek$yang$baik$3. Obat$dihentikan$sebelum$selesai$masa$pengobatan$4. Kadar$obat$dalam$tubuh$tidak$dimonitor$5. Kesalahan$komunikasi$

    $

    $

    B. SENGKETA*MEDIS*

    Dalam$ kosa$ kata$ Inggris$ terdapat$ 2$ (dua)$ istilah,$ yakni$ conflict$ dan$ dispute$ yang$keduanya$mengandung$pengertian$tentang$adanya$perbedaan$kepentingan$di$antara$kedua$belah$ pihak$ atau$ lebih,$ tetapi$ keduanya$ dapat$ dibedakan.$ Conflict$ sudah$ diterjemahkan$kedalam$bahasa$ Indonesia$yakni$konflik,$sedangkan$dispute*dapat$diterjemahkan$dengan$arti$sengketa.$$

    Konflik$ adalah$ sebuah$ situasi$ dimana$ dua$ pihak$ atau$ lebih$ dihadapkan$ pada$ perbedaan$kepentingan,$ tidak$ dapat$ berkembang$ dari$ sebuah$ sengketa$ apabila$ pihak$ yang$ merasa$dirugikan$ hanya$ memendam$ perasaan$ tidak$ puas$ atau$ keperihatinannya.$ Konflik$berkembang$ atau$ berubah$menjadi$ sebuah$ sengketa$ apabila$ pihak$ yang$merasa$ dirugikan$telah$menyatakan$rasa$tidak$puas$atau$keperihatinannya,$baik$secara$langsung$kepada$pihak$yang$dianggap$ sebagai$penyebab$kerugian$atau$pihak$ lain.$ Ini$berarti$ sengketa$merupakan$kelanjutan$ dari$ konflik.$ Sebuah$ konflik$ yang$ tidak$ dapat$ terselesaikan$ akan$ menjadi$sengketa.$

    Dalam$ Undang-undang$ No.$ 29$ Tahun$ 2004$ tentang$ Praktik$ Kedokteran$ secara$ implisit$menyebutkan$ bahwa$ sengketa* medik$ adalah$ sengketa$ yang$ terjadi$ karena$ kepentingan$pasien$ dirugikan$ oleh$ tindakan$ dokter$ atau$ dokter$ gigi$ yang$ menjalankan$ praktik$kedokteran.$ Pasal$ 66$ Ayat$ (1)$ UU$ Praktik$ Kedokteran$ yang$ berbunyi:$ setiap$ orang$ yang$mengetahui$ atau$ kepentingannya$ dirugikan$ atas$ tindakan$ dokter$ atau$ dokter$ gigi$ dalam$menjalankan$ praktik$ kedokteran$ dapat$ mengadukan$ secara$ tertulis$ kepada$ Ketua$ majelis$Kehormatan$ Disiplin$ Kedokteran$ Indonesia.$ Dengan$ demikian$ sengketa$ medik$ merupakan$sengketa$ yang$ terjadi$ antara$ pengguna$ pelayanan$medik$ dengan$ pelaku$ pelayanan$medik$dalam$hal$ini$pasien$dengan$dokter.$Jadi$sengketa$medik$adalah$suatu$kondisi$dimana$terjadi$perselisihan$dalam$praktek$kedokteran.$Seringkali$sengketa$medik$ini$tidak$dapat$dibedakan$dengan$pelanggaran$etik,$pelanggaran$disiplin,$dan$pelanggaran$hukum.$

  • Dalam$kasus$sengketa$medik,$dokter$sulit$dituntut$hukuman$pidana,$karena$sulit*dibuktikan*adanya* niat/motif* jahat* atau* adanya* unsur* kesengajaan.$ Beberapa$ fakta$ di$ lapangan$adalah$sebagai$berikut$

    1. Sulit$mencari$dokter$yang$berniat$jahat$terhadap$kesehatan$pasien$2. Banyak$ dokter$ yang$ ingin$mendapatkan$ keuntungan$materi$ dari$ pasiennya$ secara$

    tidak$patut$3. Tidak$ada$dokter$yang$ingin$pasiennya$mati,$sakit$memanjang,$atau$sengsara.$4. Banyak$dokter$yang$membiarkan$pasiennya$rugi$secara$materil$

    Terdapat$dua$aliran$dalam$tuntutan$pidana$dalam$layanan$medis$

    1. Aliran$tidak*ada*pidana$dalam$layanan$medis$$ membuktikan$adanya$kesengajaan$dalam$layanan$medis$tidak$mudah$ layanan$ medis$ bertujuan$ baik,$ bila$ hasilnya$ tidak$ baik$ bukanlah$ sebuah$

    kesengajaan$ layanan$ medis$ bukan$ pelayanan$ teknik$ yang$ bisa$ diukur$ karena$ bersifat$

    individual$2. Aliran$bisa*pidana$dalam$layanan$medis$

    apabila$ada$kelalaian$berat$yang$tidak$patut$dilakukan$ ababila$terjadi$pembiaran$yang$menyebabkan$luka$berat,$kecacatan,$sampai$

    kematian$ ketidakhati-hatian,$kecerobohan,$dan$sembrono$yang$berakibat$fatal$

    Persoalan$terbesar$dalam$sengketa$medik$adalah$keterbatasan$pengetahuan$aparat$penegak$hukum$ tentang$ hubungan$ dokter-pasien,$ banyak$ kasus$ perdata$ digeser$ ke$ pidana,$ dan$dokter$tidak$memahami$masalah$hukum.$

    Penanganan$ sengketa,$ termasuk$ sengketa$ medik$ antara$ satu$ pihak$ dengan$ pihak$ lainnya$karena$ adanya$ pelanggaran$ hak$ dan$ kewajiban,$ dapat$ melalui$ dua$ jalur$ yaitu$ litigasi$(pengadilan)$ dan$ non$ litigasi/konsensual/non$ ajudikasi.$ Salah$ satu$ bentuk$ upaya$penyelesaian$sengketa$adalah$melalui$mediasi*yang$merupakan$bagian$dari$proses$alternatif$penyelesaian$sengketa.$$

    Mediasi$ memiliki$ keuntungan$ menghasilkan$ kesepakatan$ win

  • 3. Kozer,$ E.,$et* al,$ 2005,$ Variables$ Associated$ With$ Medication$ Errors$ in$ Pediatric$Emergency$Medicine,$Pediatrics,$American$Academy$of$Pediatrics,$March$4,$p.$737-743$$

    4. Fortescue,$E.B.,$et*al,$2003,$Prioritizing$Strategies$for$Preventing$Medication$Errors$and$Adverse$Drug$Events$in$Pediatric$Inpatients,$Pediatrics,$American$Academy$of$Pediatrics,$Vol.$III.$No.$4$April,$p.722-729.$

    5. Katzung,$ B.G.,$ and$ Lofholm,$ P.W.,$ 1997,$ Peresepan$ Rasional$ dan$ Penulisan$ Resep,$dalam:$ Katzung,$ B.G.,$Basic*&* Clinical* Pharmacology,$ diterjemahkan$ oleh$ Agoes,$ H.A.,$(ed),$Edisi$VI,$Penerbit$Buku$Kedokteran,$EGC,$hal:$1010$-1021$

    6. Dedi$Afandi,$2009.$Mediasi:$Alternatif$Penyelesaian$Sengketa$Medis,$Maj$Kedokt$Indon:$59:5$