Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II

Post on 26-Jun-2015

2.287 views 10 download

description

Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II

Transcript of Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II

Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia IINODY RISKY PRATOMO (24)

XII IPA 1

Nasionalisme dan Dekolonisasi di Asia dan Afrika

Pasca perang dunia I, semangat untuk menentukan nasib sendiri dari Negara-Negara jajahansangat mendominasi negara-negara Asia dan Afrika. Semangat untuk menentukan nasib sendiri ini juga menular ke Indonesia. Kondisi ekonomi dan politik Indonesia pun mengalami perubahan yang signifikan.

Runtuhnya kekuasaan kolonial di kawasan Asia dan Afrika ini menjadi awal dari berubahnya struktur politik global. Proses dekolonisasi dipicu oleh adanya gerakan-gerakan Nasionalisme yang berkembang di masing-masing negara di Asia dan Afrika.

Di Cina...

Pergerakan nasional di Cina muncul pada tahun 1911, dan dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen

Pergerakan nasional di Cina di dasari oleh dua hal : Munculnya golongan pemuda Cina yang mendapatkan pendidikan

dunia barat.

Adanya dominasi pemerintahan Manchuria di daratan Cina.

Pergerakan berpaham modern membawa Cina pada proklamasi kemerdekaan Cina tanggal 10 Oktober 1990

Dr. Sun Yat Sen

Setelah Dr. Sun Yan Sat wafat, gerakan nasionalisme Cina digantikan oleh Chiang Kai Shek. Perseteruannya dengan kelompok komunisme terus berlangsung hingga masa naiknya Mao Zedong sebagai pemimpin Cina.

Meskipun pada akhirnya Chiang Kai Shek hijrah ke Taiwan, embrio pergerakan nasionalisme Cina yang dirintis oleh Dr. Sun Yat Sen telah berhasil mennyinkiekan bangsa Manchuria ke Cina daratan.

Akibat yang muncul dari pergerakan nasionalisme Cina ini adalah menguatnya kondisi internal masyarakat Cina dalam melawan kekuatan asing. Oleh karena itu, sewaktu terjadi proses dekolonisasi pasca Perang Dunia II, Cina telah menempatkan dirinya sebagai negara kuat.

Chiang Kai Sek

Di Filipina

Pergerakan nasional berawal dari munculnya Liga Filipina yang dipimpin oleh Jose Rizal pada tahun 1892 untuk melawan penjajahan Spanyol.

Pada tanggal 30 Desember 1896, Jose Rizal ditangkap dan dihukum mati oleh pemerintahan Spanyol. Namun, gerakan nasionalisme tetap hidup dan diterukan oleh Emilio Aguinaldo. Ia memproklamasikan Filipina merdeka pada 12 Juni 1898.

Ketika ia mengetahui Amerika Serikat juga bermaksud menguasai Filipina ia melakukan serangan gerilya melawan Amerika Serikat selama 4 tahun hingga ia ditangkap pada 4 Juli 1946.

Amerika Serikat menyerahkan kedaulatan kepada Filipina dan mengangkat Manuel Royas Y. Acuna sebagai presiden pertama Filipina

Jose Rizal

Emilio Aguinaldo

Di Afrika

Pergerakan nasionalisme di Mesir diawali dengan munculnya pembenrontakan Arabi Pasha yang bertujuan untuk mendirika Mesir merdeka. Gerakan nasionalisme ini di lanjutkan oleh Mohammad Naguib dengan tujuan mengusir penjajah Inggris dari Mesir.

Kudeta atas pemerintahan kolonial Inggris berhasil dicapai pada 13 Juli 1952. Pemerintahan Mesir yang sebelumnya kerajaan menjadi republik. Kepemimpinan otoriter Naguib pun tidak berlangsung lama karena munculnya Gamal Abdel Nasser yang berniat membebaskan rakyat dari pemerintahan rakyat diktator Naguib.

Transformasi politik berikutnya pun terjadi, Nasser naik ke kursi kepresidenan melalui proses pemilihan umum. Namun, banyak sumber mengatakan bahwa Nasser juga berperilaku diktator.

Mohammad Naguib

Gamal Abdel Nasser

Di Libya

Pergerakan nasionalisme dipelopori oleh Raja Idris El-Sanusi. Ia mulai memimpin perjuangan rakyat Libya dalam melawan penjajahan Italia. Keberhasilan pergerakan nasionalisme yang dipimpin olehnya tercapai pada tahun 1949. Ia memelopori pendeklarasian Libya sebagai negara merdeka dengan menetapkan tripoli sebagai ibu kota negara.

Iddris El-Sanusi juga berperan dalam mempersatukan Tripolitania, Fezzan, dan Cyrenacia pada tahun 1949. Meskipun tersingkir dari kudeta militer yang dipimpin oleh Muanmar Khadafi di tahun 1969, Idris telah berhasil memimpin perjuangan nasionalisme Libya.

Raja Idris El-Sanusi

Di India

Gerakan nasionalisme tumbul karena meningkatnya jumlah orang terpelajar. Gerakan nasionalisme di pimpin oleh Mahatma Gandhi. Perjuangan Mahatma Gandi didasari oleh 4 konsep utama, yaitu: Ahimsa, sikap anti kekerasan

Satyagraha, mendidik rakyat India untuk tidak bekerja sama dengan pemerintahan kolonial Inggris

Hartal, gerakan pemogokan kerja oleh rakyat India

Swadesi, gerakan aksi pemboikotan dan penolakan seluruh produk-produk buatan Inggris, terutama tekstil.

Mahatma Gandhi

Gerakan nasionalisme Gandhi ini juga berlangsung beriringan dengan rencana beberapa tokoh India untuk bersatu padu merencanakan kemerdekaan India. Tokoh-tokoh tersebut, antara lain Pandit Jawaharlal Nehru, Muhammad Ali Jinnah, Banerji, dan Tikal. Rencana itu direalisasikan dengan membentuk Kongres India tahun 1885. Kongres India dipelopori oleh Allan O’Hume. Meskipun pada akhirnya Muhammad Ali Jinah keluar dari Kongres dan mendirikan Moslem League, langkah Kongres India membuahkan hail. Kemerdekaan India diprokalmirkan pada 15 Agustus 1947. Sementara Muhammad Ali Jinnah hijrah ke Pakistan dan memelopori gerakan nasionalisme di sana dan membentuk Negara Pakistan.

Di Birma

Proses deklrasi berlangsung dalam rangka melepaskan diri dari jajahan Inggris. Meningkatnya nasionalisme rakyat Birma dipicu oleh pindahnya pemerintahan kolonial Inggris dari kota Mandalay ke Yangoon. Akibatnya, banyak warga India yang bermigrasi ke Birma. Di sisi lain, Birma menjadi salah satu pengekspor beras terbesar di dunia. Hal ini membuat Birma mengalami masalah disintegrasi sosial. Penyebabnya adalah karena sistem perekonomian tidak dikuasai oleh rakyat Birma, melainkan oleh pemerintahan kolonial Inggris.

Pergerakan nasionalisme pun muncul. Salah satunya adalah Young Men’s Buddhist. Perwujudan aksinya adalah melakukan demonstrasi dan pemogokan kerja, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam politik dan pemerintahan negara bentukan Inggris.

Pergerakan nasional di Birma juga terjadi di pedesaan. Di pedesaan, muncul gerakan yang bernama Saya San Rebellion. Walaupun tidak lama kemudian diberantas habis oleh pemerintahan kolonial Inggris.

Para penggerak ini lazimny adalah aktivis dari kalangan mahasiswa atau Thakin. Salah satu Thakin yang menonjol adlaah U Aung San. Ia adalah mantan prajurit didikan Jepang dan membentuk Burma Independence Army (BIA). Gerakan ini kemudian menjadi pelopor dlam menyingkirkan penjajahan Jepang dari Birma. BIA kemudian berganti nama menjadi Anti-Facist People’s Freedom.

Kemerdekaan Birma kemudian diproklamirkan pada 4 Juni 1948. Presiden pertamanya adalah Sao Shwe Tahik, dengan perdana menteri Thakin Nu.

U Aung San

Ekonomi dan Politik Indonesia Pasca-Perang Dunia II

Bidang Ekonomi

Penguatan pada bidang ini terdapat 3 hal, yaitu : Pembentukan Bank Negara Indonesia pada 5 Juli 1946.

Pemerintah menerapkan pemberlakuan mata uang lokal yang dikenal dengan nama Oeang Repoeblik Indonesia.

Pemerintah menerapkan Undang-Undang tentang nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank Indonesia.

Pada 30 Mei 1958, Amerika Serikat atas nama Colombo Plan memberi bantuan dana sebesar US$ 6.300.000 kepada Indonesia. Sebelumnya, Amerika Serikat juga pernah memberi bantuan ekonomi dalam perjanjian Mutual Security Act.

Bidang Politik

Prinsip politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas-aktif. Prinsip itu menyatakan bahwa Indonesia berada pada posisi netral dalam pertartungan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet.

Kondisi demonkratisasi berdampak pada kehidupan demokrasi Indonesia. Wakil Presiden Indonesia, Mohammad Hatta, menyikapi perubahan tersebut dengan Maklumat X yang isinya menyangkut pembentukan partai-partai politik di Indonesia. Hasilnya, Indonesia berhasil menggelar pemilihan umum yang pertama pada bulan September 1955.