Post on 19-Mar-2019
1
S I L A B I
A. IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEPEGAWAIAN STATUS MATA KULIAH : PILIHAN KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Kepegawaian merupakan mata kuliah yang membahas perihal Pegawai Negeri dari berbagai aspek, yakni aspek kedudukan, penggolongan, hak dan kewajiban, prosedur pengadaan, pemberhentian serta aspek penyelesaian sengketa kepegawaian. Dari bahasan atau kajian berbagai aspek tersebut ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan baik yang bersifat pokok ( Undang-Undang Pokok Kepegawaian ) maupun bersifat peraturan pelaksanaan, yang terus menerus mengalami perubahan . Fenomena hukum kepegawaian ini muncul karena pengaruh faktor politik yang menghendaki perubahan terutama pada aspek kedudukan pegawai negeri yang mempunyai kaitan erat dengan pelaksanaan dari tugas-tugas negara.
C. KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa mampu memahami pengaturan bagi Pegawai Negeri yang berkaitan dengan aspek pengertian, kedudukan, pengadaan , hak dan kewajiban, pembinaan , serta aspek penyelesaian sengketa kepegawaian di Indonesia.
D. LEVEL KOMPETENSI
1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
a. Urgensi Hukum Kepegawaian; b. Penjelasan Silabi dan SAP; c. Kontrak Belajar.
2. LEVEL KOMPETENSI II : KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI
a. Pengertian Kedudukan.
2
b. Sifat Hubungan Kerja. c. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai unsur pelaksana tugas negara yang
profesional.
d. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat. e. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai petugas publik
3. LEVEL KOMPETENSI III: PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI, PEJABAT NEGARA , PEGAWAI KONTRAK DAN PEGAWAI TIDAK TETAP.
a. Pengertian Pegawai Negeri . b. Pengertian Pejabat Negara. c. Pengertian Pegawai Kontrak. d. Pengertian Pegawai Tidak Tetap
4. LEVEL KOMPETENSI IV: PENGGOLONGAN PEGAWAI NEGERI
a. Penggolongan Pegawai Negeri berdasar Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
b. Pegawai Negeri Sipil Pusat. c. Pegawai Negeri Sipil Daerah. d. Anggota Tentara Nasional Indonesia . e. Anggota Kepolisian Republik Indonesia. f. Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan.
5. LEVEL KOMPETENSI V: PEMBINAAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.
a. Pengertian Pembinaan Kepegawaian. b. Dasar Pengaturan Pembinaan Kepegawaian. c. Ruang Lingkup Pembinaan Kepegawaian. d. Pembinaan Kepegawaian dengan Sistem Karier. e. Pembinaan Kepegawaian dengan Sistem Prestasi
Kerja.
6. LEVEL KOMPETENSI VI: SEJARAH SINGKAT PENGATURAN
KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI.
a. Pengaturan Kepegawaian Periode 1938 - 1949. b. Pengaturan Kepegawaian Periode 1958 - 1961.
3
c. Pengaturan Kepegawaian Periode 1974 - 1999. d. Pengaturan Kepegawaian Periode 1999 - sekarang.
7. LEVEL KOMPETENSI VII: AZAS – AZAS UMUM DALAM BIDANG KEPEGAWAIAN.
a. Hakekat Azas - azas Kepegawaian. b. Dasar Penerapan azas-azas Kepegawaian.. c. Azas Legalitas. d. Azas Prosedural. e. Azas Penyelenggaraan Kepentingan Umum. f. Azas Profesionalitas. g. Azas Pendelegasian Wewenang. h. Azas Akuntabilitas. i. Azas Perlindungan Hukum.
8. LEVEL KOMPETENSI VIII : FORMASI KEPEGAWAIAN
a. Dasar hukum Pengaturan Formasi Kepegawaian. b. Pembagian Formasi Kepegawaian. c. Dasar Penetapan Formasi Kepegawaian.
9. LEVEL KOMPETENSI IX : PENGADAAN PEGAWAI NEGERI.
a. Faktor-Faktor Penyebab Perlunya Pengadaan Pegawai Negeri.
b. Pentahan dalam Pengadaan Pegawai Negeri.
10. LEVEL KOMPETENSI X : KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI
a. Dasar Pengaturan Kepangkatan Pegawai Negeri. b. Nama dan susunan Kepangkatan Pegawai Negeri. c. Jenis-jenis kenaikan pangkat .
11. LEVEL KOMPETENSI XI : JABATAN PEGAWAI NEGERI
a. Dasar Pertimbangan dalam Penempatan Jabatan. b. Jabatan Struktural. c. Jabatan Fungsional.
4
12. LEVEL KOMPETENSI XII : GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAI NEGERI
a. Macam-macam Gaji Pegawai Negeri. b. Macam-macam Tunjangan Pegawai Negeri. c. Sistem Penggajian Pegawai Negeri.
13. LEVEL KOMPETENSI XIII : SANKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA
KEPEGAWAIAN
a. Sanksi Yang Bersifat Ringan. b. Sanksi Yang Bersifat Sedang. c. Sanksi Yang Bersifat Berat. d. Penyelesaian Sengketa Kepegawaian.
5
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM KEPEGAWAIAN STATUS MATA KULIAH : PILIHAN KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2
B. DESKRIPSI MATA KULIAH
Hukum Kepegawaian merupakan mata kuliah yang membahas perihal Pegawai Negeri dari berbagai aspek, yakni aspek kedudukan, penggolongan, hak dan kewajiban, prosedur pengadaan, pemberhentian serta aspek penyelesaian sengketa kepegawaian. Dari bahasan atau kajian berbagai aspek tersebut ditetapkan berbagai peraturan perundang-undangan baik yang bersifat pokok ( Undang-Undang Pokok Kepegawaian ) maupun bersifat peraturan pelaksanaan, yang terus menerus mengalami perubahan . Fenomena hukum kepegawaian ini muncul karena pengaruh faktor politik yang menghendaki perubahan terutama pada aspek kedudukan pegawai negeri yang mempunyai kaitan erat dengan pelaksanaan dari tugas-tugas negara.
C. KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa mampu memahami pengaturan bagi Pegawai Negeri yang berkaitan dengan aspek pengertian, kedudukan, pengadaan , hak dan kewajiban, pembinaan , serta aspek penyelesaian sengketa kepegawaian di Indonesia.
D. LEVEL KOMPETENSI
1. LEVEL KOMPETENSI I : PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
a. Urgensi Hukum Kepegawaian; b. Penjelasan Silabi dan SAP; c. Kontrak Belajar.
2. LEVEL KOMPETENSI II : KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI
a. Pengertian Kedudukan. b. Sifat Hubungan Kerja. c. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai unsur pelaksana
tugas negara yang profesional.
6
d. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat.
e. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai petugas publik
3. LEVEL KOMPETENSI III: PENGERTIAN PEGAWAI NEGERI, PEJABAT NEGARA , PEGAWAI KONTRAK DAN PEGAWAI TIDAK TETAP.
a. Pengertian Pegawai Negeri . b. Pengertian Pejabat Negara. c. Pengertian Pegawai Kontrak. d. Pengertian Pegawai Tidak Tetap
4. LEVEL KOMPETENSI IV: PENGGOLONGAN PEGAWAI NEGERI
a. Penggolongan Pegawai Negeri berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
b. Pegawai Negeri Sipil Pusat. c. Pegawai Negeri Sipil Daerah. d. Anggota Tentara Nasional Indonesia . e. Anggota Kepolisian Republik Indonesia. f. Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan.
5. LEVEL KOMPETENSI V: PEMBINAAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL.
a. Pengertian Pembinaan Kepegawaian. b. Dasar Pengaturan Pembinaan Kepegawaian. c. Ruang Lingkup Pembinaan Kepegawaian. d. Pembinaan Kepegawaian dengan Sistem Karier. e. Pembinaan Kepegawaian dengan Sistem Prestasi
Kerja.
6. LEVEL KOMPETENSI VI: SEJARAH SINGKAT PENGATURAN KEPEGAWAIAN BAGI PEGAWAI NEGERI.
a. Pengaturan Kepegawaian Periode 1938 - 1949. b. Pengaturan Kepegawaian Periode 1958 - 1961. c. Pengaturan Kepegawaian Periode 1974 - 1999. d. Pengaturan Kepegawaian Periode 1999 - sekarang.
7
7. LEVEL KOMPETENSI VII: AZAS – AZAS UMUM DALAM BIDANG KEPEGAWAIAN.
a. Hakekat Azas - azas Kepegawaian. b. Dasar Penerapan azas-azas Kepegawaian.. c. Azas Legalitas. d. Azas Prosedural. e. Azas Penyelenggaraan Kepentingan Umum. f. Azas Profesionalitas. g. Azas Pendelegasian Wewenang. h. Azas Akuntabilitas. i. Azas Perlindungan Hukum.
8. LEVEL KOMPETENSI VIII : FORMASI KEPEGAWAIAN
a. Dasar hukum Pengaturan Formasi Kepegawaian. b. Pembagian Formasi Kepegawaian. c. Dasar Penetapan Formasi Kepegawaian.
9. LEVEL KOMPETENSI IX : PENGADAAN PEGAWAI NEGERI.
a. Faktor-Faktor Penyebab Perlunya Pengadaan Pegawai Negeri.
b. Pentahapan dalam Pengadaan Pegawai Negeri.
10. LEVEL KOMPETENSI X : KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI
a. Dasar Pengaturan Kepangkatan Pegawai Negeri. b. Nama dan susunan Kepangkatan Pegawai Negeri. c. Jenis-jenis kenaikan pangkat .
11. LEVEL KOMPETENSI XI : JABATAN PEGAWAI NEGERI
a. Dasar Pertimbangan dalam Penempatan Jabatan. b. Jabatan Struktural. c. Jabatan Fungsional.
12. LEVEL KOMPETENSI XII : GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAI NEGERI
a. Macam-macam Gaji Pegawai Negeri. b. Macam-macam Tunjangan Pegawai Negeri. c. Sistem Penggajian Pegawai Negeri.
8
13. LEVEL KOMPETENSI XIII : SANKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIAN.
a. Sanksi Yang Bersifat Ringan. b. Sanksi Yang Bersifat Sedang. c. Sanksi Yang Bersifat Berat. d. Penyelesaian Sengketa Kepegawaian.
E. 1. Mata Kuliah:
Hukum Kepegawaian.
LEVEL KOMPETENSI I PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR
Waktu: Minggu I /
Pertemuan ke-1 SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Urgensi Hukum Kepegawaian; b. Penjelasan Silabi dan SAP; c. Kontrak Belajar.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Pengenalan tujuan, maksud dan metode perkuliahan b. Ruang lingkup perkuliahan
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Urgensi Hukum Kepegawaian.
b. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran Hukum Kepegawaian.
METODE PEMBELAJARAN : (Termasuk Media yang digunakan)
a. Ceramah; b. Diskusi; c. Pengerjaan Soal. d. Penugasan pembuatan laporan tentang kepegawaian melalui
kegiatan Kuliah Lapang . EVALUASI :
Pengerjaan soal-soal ujian dan Isi Laporan penugasan melalui kegiatan Kuliah lapang.
9
BAHAN PUSTAKA: Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai
negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996. ------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media,
Malang, 2003. Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. Tentang Peraturan Disiplin Pegawai negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2005 tentang Gaji Pokok Pegawai negeri Sipil.
E. 2. Mata Kuliah: Hukum Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI II KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI
Waktu: Minggu II/
Pertemuan ke-2 SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian Kedudukan. b. Sifat Hubungan Kerja. c. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai unsur pelaksana tugas negara
yang profesional. d. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai Abdi Negara dan Abdi
Masyarakat. e. Kedudukan Pegawai Negeri sebagai petugas publik
10
TUJUAN PEMBELAJARAN : Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami kedudukan
pegawai negeri dalam organisasi pemerintahan, baik sebagai unsur pelaksana tugas negara maupun sebagai petugas publik.
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat mengeri dan memahami tentang kedudukan pegawai negeri sebagai unsur pelaksana tuga negara.
b. Mahasiswa dapat menegrti dan memahami tentang kedudukan pegawai negeri sebagai petugas publik.
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
11
E. 3. Mata Kuliah: Hukum
Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI III PENGERTIAN PEGAWAI
NEGERI, PEJABAT NEGARA, PEGAWAI
KONTRAK DAN PEGAWAI TIDAK TETAP.
Waktu: Minggu III
Pertemuan ke-3
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian Pegawai Negeri . b. Pengertian Pejabat Negara. c. Pengertian Pegawai Kontrak. d. Pengertian Pegawai Tidak Tetap
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai pengertian Pegawai Negeri, Pejabat Negara , Pegawai Kontrak dan Pegawai Tidak Tetap.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang unsur-unsur dari pengertian Pegawai Negeri menurut Undang-Undang Kepegawaian maupun menurut perundang-undangan yang lain.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pejabat Negara beserta kedudukannya.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai Pegawai yang diangkat melalui sistem kontrak baik mengenai hak dan kewajibannya maupun perlindungan hukumnya.
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1).
12
BAHAN PUSTAKA: Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai
negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996. ------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media,
Malang, 2003. Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
E. 4. Mata Kuliah: Hukum Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI IV PENGGOLONGAN PEGAWAI
NEGERI
Waktu: Minggu IV,
pertemuan ke- 4 SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Penggolongan Pegawai Negeri berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
b. Pegawai Negeri Sipil Pusat. c. Pegawai Negeri Sipil Daerah. d. Anggota Tentara Nasional Indonesia . e. Anggota Kepolisian Republik Indonesia. f. Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai penggolongan Pegawai Negeri berdasarkan Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian serta mengerti tentang Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah termasuk Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai penggolongan Pegawai negeri menurut Undang- Undang No. 43 Tahun 1999.
b. Mahasiswa mengerti tentang Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Daerah, serta Pegawai negeri Sipil yang diperbantukan.
13
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
E. 5. Mata Kuliah: Hukum Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI V PEMBINAAN PEGAWAI
NEGERI
Waktu: Minggu V dan VI Pertemuan ke-5
dan ke-6 SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian Pembinaan Kepegawaian. b. Dasar Pengaturan Pembinaan Kepegawaian. c. Ruang Lingkup Pembinaan Kepegawaian. d. Pembinaan Kepegawaian dengan Sistem Karier. e. Pembinaan Kepegawaian dengan Sistem Prestasi Kerja.
14
TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pembinaan bagi Pegawai
Negeri, dasar pengaturannya, sifat hubungan kerja dan tujuan pemberian kerja.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem karier dalam pembinaan pegawai negeri.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan sistem prestasi kerja dalam pembinaan pegawai negeri.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian pembinaan kepegawaian bagi pegawai negeri;
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dasar pengaturan pembinaan kepegawaian bagi pegawai negeri;
c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang sistem karier dan sistem prestasi kerja dalam pembinaan pegawai negeri.
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
15
E. 6. Mata Kuliah: Hukum Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI VI SEJARAH SINGKAT
PENGATURAN KEPEGAWAIAN BAGI
PEGAWAI NEGERI
Waktu: Minggu VII ,
Pertemuan ke-7
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengaturan Kepegawaian Periode 1938 - 1949. b. Pengaturan Kepegawaian Periode 1958 - 1961. c. Pengaturan Kepegawaian Periode 1974 - 1999. d. Pengaturan Kepegawaian Periode 1999 - sekarang.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat mengetahui sejarah pengaturan kepegawaian bagi pegawai negeri baik dari segi penamaan maupun dari segi materi / isi secara singkat.
INDIKATOR HASIL BELAJAR:
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan Kepegawaian Periode 1938 - 1949.
b. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan Kepegawaian Periode 1958 - 1961.
c. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan Kepegawaian Periode 1974 - 1999.
d. Mahasiswa dapat mengetahui pengaturan Kepegawaian Periode 1999 - sekarang.
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
16
BAHAN PUSTAKA: Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai
negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996. ------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media,
Malang, 2003. Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
E. 7. Mata Kuliah: Hukum Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI VII AZAS-AZAS UMUM
DALAM BIDANG KEPEGAWAIAN,
Waktu: Minggu VIII
Pertemuan ke-8
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Hakekat Azas - azas Kepegawaian. b. Dasar Penerapan azas-azas Kepegawaian.. c. Azas Legalitas. d. Azas Prosedural. e. Azas Penyelenggaraan Kepentingan Umum. f. Azas Profesionalitas. g. Azas Pendelegasian Wewenang. h. Azas Akuntabilitas. i. Azas Perlindungan Hukum.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Berkaitan dengan materi di atas, tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan mengenai hakekat azas-azas kepegawaian dari sudut pemerintahan, dasar penerapannya, serta macam-macam azas yang dimaksud.
17
INDIKATOR HASIL BELAJAR a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang macam-macam azas
kepegawaian. b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang hakekat azas-azas
kepegawaian dari sudut pemerintahan. c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang dasar penerapan azas-azas
kepegawaian dalam penyelenggaraan pemerintahan. METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
18
E. 8. Mata Kuliah: Hukum Kepegawaian
LEVEL KOMPETENSI VIII
FORMASI KEPEGAWAIAN
Waktu: Minggu IX
Pertemuan ke-9
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Dasar hukum Pengaturan Formasi Kepegawaian. b. Pembagian Formasi Kepegawaian. c. Dasar Penetapan Formasi Kepegawaian.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai formasi kepegawaian bagi pegawai Negeri sipil baik dari segi dasar pengaturan, pembagian maupun dasar penetapannya.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengaturan formasi kepegawaian bagi PNS.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pemabgian formasi kepegawaian bagi PNS.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai dasar penetapan formasi kepegawaian bagi PNS dalam suatu organisasi pemerintahan.
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
19
BAHAN PUSTAKA: Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai
negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996. ------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media,
Malang, 2003. Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
E. 9. Mata Kuliah: Hukum Kepagawaian
LEVEL KOMPETENSI IX PENGADAAN PEGAWAI
NEGERI
Waktu: Minggu X dan XI
Pertemuan ke-10 dan 11
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Faktor-Faktor Perlunya Pengadaan Pegawai Negeri. b. Pentahapan dalam Pengadaan Pegawai Negeri.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai faktor-faktor perlunya pengadaan Pegawai Negeri untuk mengisi formasi yang lowong.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan pentahapan dalam proses pengadaan Pegawai Negeri.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai faktor-faktor perlunya pengadaan Pegawai Negeri untuk mengisi formasi yang lowong.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan pentahapan dalam proses pengadaan Pegawai Negeri.
20
METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2012 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi PNS.
E. 10
Mata Kuliah: Hukum Kepagawaian
LEVEL KOMPETESI X Kepangkatan PEGAWAI
NEGERI
Waktu: Minggu XII
Pertemuan ke-12
SUB-SUB KOMPETENSI :
c. Dasar Pengaturan Kepangkatan Pegawai Negeri. d. Nama dan Susunan Kepangkatan Pegawai negeri. e. Jenis-Jenis Kenaikan Pangkat.
21
TUJUAN PEMBELAJARAN : Diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang kepangkatan bagi Pegawai Negeri yang meliputi dasar pengaturan, nama dan susunan serta jenis-jenis kenaikan pangkat.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang dasar pengaturan kepangkatan Pegawai Negeri.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang nama dan susunan kepangkatan Pegawai Negeri.
c. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis kenaikan pangkat. METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Perauran Pemerintah No. 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat.
22
E. 11
Mata Kuliah: Hukum Kepagawaian
LEVEL KOMPETENSI XI JABATAN PN
Waktu: Minggu XIII
Pertemuan ke-13 SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Dasar Pertimbangan dalam Penempatan Jabatan. b. Jabatan Struktural. c. Jabatan Fungsional.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran dalam hal ini adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan mengenai pengertian jabatan, dasar pertimbangan dalam penempatan jabatan dan jeis-jenis jabatan.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
a. Mahasiswa dapat menjelaskan dasar pertimbangan dalam penempatan jabatan.
b. Mahasiswa dapat menjelaskan jabatan struktural. c. Mahasiswa dapat menjelaskan jabatan fungsional.
METODE PEMBELAJARAN :
Ceramah; Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
23
BAHAN PUSTAKA: Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai
negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996. ------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media,
Malang, 2003. Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2002 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural.
E. 12
Mata Kuliah: Hukum Kepagawaian
LEVEL KOMPETENSI XII
GAJI DAN TUNJANGAN PN
Waktu: Minggu XIV
Pertemuan ke-14
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Sistem Penggajian Pegawai Negeri. b. Gaji Pegawai Negeri c. Tunjangan Pegawai Negeri
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran dalam materi ini adalah agar mahasiswa dapat menjelaskan sistem penggajian, tentang gaji dan tunjangan pegawai..
24
INDIKATOR HASIL BELAJAR a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai sistem penggajian
pegawai negeri.. b. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai gaji pegaeai negeri. c. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai tunjangan
kepegawaian.. METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
BAHAN PUSTAKA:
Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996.
------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media, Malang, 2003.
Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2007 tentang Peraturan Gaji PNS.
25
E. 13
Mata Kuliah: Hukum Kepagawaian
LEVEL KOMPETENSI IX SANKSI DAN
PENYELESAIAN SENGKETA
KEPEGAWAIAN
Waktu: Minggu XV
Pertemuan ke-15
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Sanksi yang bersifat Ringan, b. Sanksi yang bersifat Sedang, c. Sanksi yang bersifat Berat, d. Penyelesaian Sengketa Kepagawaian.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mengerti tentang macam-macam sanksi kepegawaian, serta dapat menjelaskan tentang penyelesaian sengketa kepegawaian bagi PNS.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
a. Mahasiswa mengerti tentang sanksi yang bersifat ringan, b. Mahasiswa mengerti tentang sanksi yang bersifat sedang, c. Mahasiswa mengerti tentang sanksi yang bersifat berat, d. Mahasiswa mengerti tentang penyelesaian sengketa
kepegawaian bagi PNS. METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah; b. Diskusi.
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur II (T2).
26
BAHAN PUSTAKA: Effendi, Lutfi , “ Penyelesaian Sengketa Kepegawaian Bagi Pegawai
negeri Sipil di Indonesia”, Tesis, 1996. ------------------, “ Pokok-Pokok Hukum Administrasi “, Bayu Media,
Malang, 2003. Nainggolan, “ Pembinaan Pegawai negeri Sipil “. Pertja, 1985. Prijodarminta, Soegeng, “ Disiplin Kiat Menuju Sukses “, Pradnya
Paramita, Jakarta, 1987. Prakoso, Djoko, “ Tindak Pidana Pegawai Negeri Sipil “, Sinar Grafika,
Jakarta, 1992. Suganda, Tatang, “ Masalah Pegawai Negeri Sipil “, Yayasan LBHI,
Jakarta, 1988. Wijowasito, Kamus Lengkap, 1991. Peraturan Perundang-Undangan: Undang-undang Dasar 1945. Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Peraturan Pemerintah No. 54 Tahun 2003 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 5 Tahun 1986 tentang PTUN. Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 9 Tahun 2004 .