Post on 06-Apr-2018
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
1/69
PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
1. Judul:PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIANOMOR 23 TAHUN 2010
TENTANGPELAKSANAAN KEGIATANUSAHA PERTAMBANGANMINERAL DAN BATUBARA
Judul:PENJELASAN
ATASPERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIANOMOR 23 TAHUN 2010
TENTANGPELAKSANAAN KEGIATAN
USAHAPERTAMBANGAN MINERAL
DAN BATUBARA
Judul:PERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIANOMOR TAHUN 2011
TENTANGPERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAHNOMOR 23 TAHUN 2010
TENTANG PELAKSANAANKEGIATAN USAHAPERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
Judul:PENJELASAN
ATASPERATURAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIANOMOR .. TAHUN 2011
TENTANGPERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAHNOMOR 23 TAHUN 2010
TENTANG PELAKSANAANKEGIATAN USAHAPERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
2. Menimbang:bahwa untuk melaksanakanketentuan Pasal 5 ayat (5),Pasal 34 ayat (3), Pasal 49,Pasal 63, Pasal 65 ayat (2),Pasal 71 ayat (2), Pasal 76ayat (3), Pasal 84, Pasal 86ayat (2), Pasal 103 ayat (3),Pasal 109, Pasal 111 ayat (2),Pasal 112, Pasal 116, danPasal 156 Undang-UndangNomor 4 Tahun2009 tentangPertambangan Mineral danBatubara perlu menetapkanPeraturan Pemerintah tentangPelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral danBatubara;
Penjelasan Umum:Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun1945 menegaskan bahwabumi dan air dan kekayaanalam yang terkandungdidalamnya dikuasai olehNegara dan dipergunakanuntuk sebesar-besarkemakmuran rakyat.Mengingat mineral danbatubara sebagai kekayaanalam yang terkandung didalam bumi merupakansumber daya alam yang takterbarukan, pengelolaannyaperlu dilakukan seoptimal
Menimbang:a. bahwa beberapa ketentuan
yang diatur dalam PeraturanPemerintah Nomor 23 Tahun2010 tentang PelaksanaanKegiatan UsahaPertambangan Mineral danBatubara telah menimbulkanpenafsiran yang berbeda-beda sehinggamengakibatkan kerancuandan ketidak pastian hukumdalam pelaksanaannya;
b. bahwa sesuai ketentuanPasal 112 PeraturanPemerintah Nomor 23 Tahun2010 tentang PelaksanaanKegiatan Usaha
Penjelasan Umum:Dengan berlakunya PeraturanPemerintah Nomor 23 Tahun2010 tentang PelaksanaanKegiatan Usaha PertambanganMineral dan Batubara, telahmenimbulkan kerancuan danketidakpastian hukum dalampelaksanaannya karena adanyapenafsiran yang berbeda-bedaatas maksud dari beberapaketentuan yang diatur dalamPeraturan Pemerintahdimaksud.
Beberapa Pasal dalamPeraturan Pemerintah Nomor 23Tahun 2010 tentang
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
2/69
2
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
mungkin, efisien, transparan,berkelanjutan, danberwawasan lingkungan, sertaberkeadilan agar memperoleh
manfaat sebesar-besarkemakmuran rakyat secaraberkelanjutan.
Sejalan dengandiundangkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009tentang Pertambangan Mineraldan Batubara, perlumelakukan penataan kembalipengaturan yang berkaitandengankegiatan usahapertambangan mineral danbatubara, yang meliputi:
1. Pengusahaan pertambangandiberikan dalam bentuk IzinUsaha Pertambangan, IzinUsaha PertambanganKhusus, dan IzinPertambangan Rakyat.
2. Pengutamaan pemasokankebutuhan mineral danbatubara untuk kepentingandalam negeri guna menjamintersedianya mineral danbatubara sebagai bahanbaku dan/atau sebagaisumber energi untukkebutuhan dalam negeri.
Pertambangan Mineral danBatubara, Kontrak Karya danPerjanjian KaryaPengusahaan Pertambangan
Batubara yang belummemperoleh perpanjanganpertama dan/atau keduadapat dilakukan perpanjanganmenjadi Izin UsahaPertambangan perpanjangan,sehingga untuk memberikankepastian hukum perlu diaturmengenai tata carapermohonan Izin UsahaPertambangan perpanjangandimaksud, jangka waktu, dan
kewenangan pejabat yangmenerbitkannya;
c. bahwa berdasarkanpertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a danhuruf b, perlu menetapkanPeraturan Pemerintah tentangPerubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 23 Tahun2010 tentang PelaksanaanKegiatan UsahaPertambangan Mineral danBatubara;
Pelaksanaan Kegiatan UsahaPertambangan Mineral danBatubara yang telahmenimbulkan kerancuan dan
ketidakpastian hukum dalampelaksanaannya antara lain:
1. Ketentuan yangmenyatakan bahwa setiappemohon hanya dapatdiberikan 1 (satu) WilayahIzin Usaha Pertambangan,mengakibatkan industribersifat total project yangterintegrasi dengan sektorperindustrian mengalamikesulitan untuk pemenuhanbahan baku, karena bahanbaku yang diolah lebih dari1 (satu) jenis komoditastambang.
2. Ketentuan mengenairekomendasi gubernur ataubupati/walikota dalamrangka pelaksanaan lelangWilayah Izin UsahaPertambangan, belummemberikan kepastian
apabila dalam jangka waktuyang telah ditetapkangubernur ataubupati/walikota tidakmemberikan rekomendasi.
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
3/69
3
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
3. Pelaksanaan danpengendalian kegiatanusaha pertambangan secaraberdaya guna, berhasil guna,
dan berdaya saing.4. Peningkatan pendapatan
masyarakat lokal, daerah,dan negara, sertamenciptakan lapangan kerjauntuk sebesar-besarkesejahteraan rakyat.
5. Penerbitan perizinan yangtransparan dalam kegiatanusaha pertambangan mineralsehingga iklim usaha
diharapkan dapat lebih sehatdan kompetitif.
6. Peningkatan nilai tambahdengan melakukanpengolahan dan pemurnianmineral dan batubara didalam negeri.
Pengaturan-pengaturantersebut di atas perludituangkan dalam PeraturanPemerintah ini.
3. Ketentuan mengenai aktependirian badan usaha ataukoperasi yang bergerak dibidang pertambangan
masih menimbulkanpenafsiran yang berbedadari intansi yangmenerbitkan badan hukumsuatu badan usaha ataukoperasi.
4. Kewenangan pemberianIzin Usaha Produksi danIzin Usaha Produksi khususuntuk Pengolahan danPemurnian telahmenimbulkan penafsiranyang berbeda-bedasehingga dalampelaksanaannya banyakterkendala karena masing-masing pihak merasa punyakewenangan.
5. Penjelasan penghentiansementara karena keadaanyang menghalangi yangbertentangan denganPenjelasan yang tercantum
dalam Undang-UndangNomor 4 Tahun 2009tentang PertambanganMineral dan Batubara,sehingga terjadi kerancuandalam pelaksanaannya.
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
4/69
4
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Disamping itu pula kontrakkarya dan perjanjian karyapengusahaan pertambanganbatubara perlu mendapatkan
jaminan kepastian hukum dankepastian berusaha, khususnyayang belum memperolehperpanjangan pertama dan/ataukedua, sehingga perlu diatursecara khusus pemberianperpanjangan kontrak karya danperjanjian karya pengusahaanpertambangan batubara dalambentuk Izin UsahaPertambangan perpanjangan,dengan mengatur tata cara
permohonan Izin UsahaPertambangan perpanjangandimaksud, jangka waktu, dankewenangan pejabat yangmenerbitkannya.
Sehubungan dengan haltersebut, dipandang perlu untukmengubah PeraturanPemerintah Nomor 23 Tahun2010 tentang PelaksanaanKegiatan Usaha PertambanganMineral dan Batubara.
3. Pasal IBeberapa ketentuan dalamPeraturan Pemerintah Nomor 23Tahun 2010 tentang PelaksanaanKegiatan Usaha Pertambangan
Pasal I
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
5/69
5
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Mineral dan Batubara (LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 2010 Nomor 29,Tambahan
Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5111), diubahsebagai berikut:
4. Pasal 9(1) Dalam 1 (satu) WUP
dapat terdiri atas 1 (satu)atau beberapa WIUP.
Pasal 9Cukup jelas
1. Ketentuan Pasal 9 ayat (2)dan ayat (3) diubah,sertaditambah 1 (satu) ayat, yakniayat (4), sehingga Pasal 9berbunyi sebagai berikut:
Pasal 9(1) Dalam 1 (satu) WUP
dapat terdiri atas 1 (satu)
atau beberapa WIUP.
Angka 1
Pasal 9Ayat (1)
Cukup jelas
Perlu pengkhusus bagi usaha yang berdi bidang bersifat total seperti semen, keramikyang terbukapublic ) maupu
tertutup untuk memperoleh leb1 (satu) wilayusaha pertambuntuk menkegiatan usahan
Bahan baku antara lain: gamping, tanahpasir kuarsa, trasilika.
(2) Setiap pemohonsebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 ayat (1)hanya dapat diberikan 1(satu) WIUP.
(2) Setiap pemohonsebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 ayat (1)dapat diberikan:
Ayat (2)Cukup jelas
1. Usulan MenteriPerindustriankepada MESDM Surat No.
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
6/69
6
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
IND/4/2011tanggal 142011
a. 1 (satu) WIUP mineral
logam atau batubara;atau
2. Usulan
KementerianPerindustrianmelalui Direktorat JBasis Manufaktur 266/BIM/6/2tanggal 7 2011
b. lebih dari 1 (satu)WIUP mineral bukan
logam dan/ataubatuan.
(3) Dalam hal pemohonsebagaimana dimaksudpada ayat (2) merupakanbadan usaha yang telahterbuka ( go public ), dapatdiberikan lebih dari 1(satu) WIUP.
(3) Dalam hal pemohonsebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a merupakan badan usahayang telah terbuka ( go public) dapat diberikanlebih dari 1 (satu) WIUP.
Ayat (3)WIUP dalamketentuan ini dapatberupa WIUPmineral logam,WIUP batubara,WIUP mineralbukan logam,dan/atau WIUPbatuan.
3. Usulan daSemen melalui Sur11007438/PP1/3010/06.11tanggal 82011
(4) Dalam hal pemohonsebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf bmerupakan badan usahayang telah terbuka ( go public) dapat diberikan
Ayat (4)Cukup jelas.
4. Usulan daSemen Pmelalui Sur2842/KRE/H06.11 tanggJuni 2011
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
7/69
7
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
WIUP mineral logamdan/atau batubara melaluimekanisme lelang.
sudah terak(dalam ayat (2ayat (4).
5. Pasal 10
(1) Sebelum dilakukanpelelangan WIUP minerallogam atau batubarasebagaimana dimaksuddalam Pasal 8 ayat (3),Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyamengumumkan secaraterbuka WIUP yang akandilelang kepada badanusaha, koperasi, atau
perseorangan dalam jangka waktu palinglambat 3 (tiga) bulansebelum pelaksanaanlelang.
Pasal 10
Ayat (1)Mengumumkan WIUPsecara terbuka dalamketentuan inidilakukan:a. paling sedikit di 1
(satu) media cetaklokal dan/atau 1(satu) media cetaknasional;
b. di kantorkementerian yang
menyelenggarakanurusanpemerintahan dibidang mineral danbatubara;
c. di kantorpemerintah provinsidan pemerintahkabupaten/ kota.
2. Ketentuan Pasal 10 ditambah
1 (satu) ayat, yakni ayat (4),sehingga Pasal 10 berbunyisebagai berikut:
Pasal 10(1) Sebelum dilakukan
pelelangan WIUP minerallogam atau batubarasebagaimana dimaksuddalam Pasal 8 ayat (3),Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuai
dengan kewenangannyamengumumkan secaraterbuka WIUP yang akandilelang kepada badanusaha, koperasi, atauperseorangan dalam
jangka waktu palinglambat 3 (tiga) bulansebelum pelaksanaanlelang.
Angka 2
Pasal 10Ayat (1)
MengumumkanWIUP secaraterbuka dalamketentuan inidilakukan:a. paling sedikit di 1
(satu) mediacetak lokaldan/atau 1 (satu)media cetaknasional;
b. di kantorkementerianyangmenyelenggarakan urusanpemerintahan dibidang mineral
dan batubara;c. di kantor
pemerintahprovinsi danpemerintahkabupaten/ kota.
Untuk ke
pelaksanaan WIUP dilaksanakan Menteri gubernur, menkoordinasi dilakukan sWIUP ditetapka
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
8/69
8
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
(2) Sebelum dilakukanpelelangan WIUP minerallogam atau batubarasebagaimana dimaksud
pada ayat (1):
Ayat (2)Rekomendasi dalamketentuan ini adalahrekomendasi dalam
bentuk pemberianpertimbangan yangberisi informasimengenaipemanfaatan lahan diWIUP dan karakteristikbudaya masyarakatberdasarkan kearifanlokal dalam rangkapelelangan WIUP.
(2) Sebelum dilakukanpelelangan WIUP minerallogam atau batubarasebagaimana dimaksud
pada ayat (1):
Ayat (2)Rekomendasidalam ketentuan iniadalah
rekomendasi dalambentuk pemberianpertimbangan yangberisi informasimengenaipemanfaatan lahandi WIUP dankarakteristik budayamasyarakatberdasarkankearifan lokal dalamrangka pelelangan
WIUP.a. Menteri harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu darigubernur danbupati/walikota;
a. Menteri harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu darigubernur danbupati/walikota;
b. gubernur harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu daribupati/walikota.
b. gubernur harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu daribupati/walikota.
(3) Gubernur ataubupati/walikota
memberikan rekomendasisebagaimana dimaksudpada ayat (2) dalam
jangka waktu paling lama5 (lima) hari kerja sejakditerimanya permintaan
Ayat (3)Cukup jelas
(3) Gubernur ataubupati/walikota
memberikan rekomendasisebagaimana dimaksudpada ayat (2) dalam
jangka waktu paling lama5 (lima) hari kerja sejakditerimanya permintaan
Ayat (3)Cukup jelas
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
9/69
9
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
rekomendasi. rekomendasi.(4) Apabila dalam jangka
waktu 5 (lima) hari kerjasebagaimana dimaksud
pada ayat (3) gubernurdan bupati/walikota tidakmemberikanrekomendasi, makagubernur danbupati/walikota dianggapsetuju dan pelelanganWIUP dapatdilaksanakan.
Ayat (4)Batasan waktu 5(lima) hari kerja
dimaksudkan untukmemberikankepastianpelaksanaanpelelangan WIUPdenganpertimbanganbahwa koordinasisudah dilakukansebelum WIUPditetapkan.
6. Pasal 13
(1) Untuk mengikuti lelang,peserta lelang WIUPsebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 ayat (1)harus memenuhipersyaratan:
Pasal 13
Cukup jelas.
3. Ketentuan Pasal 13 ayat (4)
huruf c diubah, sehinggaPasal 13 berbunyi sebagaiberikut:
Pasal 13(1) Untuk mengikuti lelang,
peserta lelang WIUPsebagaimana dimaksuddalam Pasal 10 ayat (1)harus memenuhipersyaratan:
Angka 3
Pasal 13Cukup jelas.
a. administratif; a. administratif;
b. teknis; dan b. teknis; danc. finansial. c. finansial.
(2) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf auntuk:
(2) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf auntuk:
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
10/69
10
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
a. badan usaha, palingsedikit meliputi:
a. badan usaha, palingsedikit meliputi:
1) mengisi formuliryang sudah
disiapkan panitialelang;
1) mengisi formuliryang sudah
disiapkan panitialelang;2) profil badan usaha; 2) profil badan usaha;3) akte pendirian
badan usaha yangbergerak di bidangusahapertambangan yangtelah disahkan olehpejabat yangberwenang; dan
3) akte pendirianbadan usaha yangbergerak di bidangusahapertambangan yangtelah disahkan olehpejabat yangberwenang; dan
4) nomor pokok wajib
pajak.
4) nomor pokok wajib
pajak.b. koperasi, paling sedikit
meliputi: b. koperasi, paling sedikit
meliputi: 1) mengisi formulir
yang sudahdisiapkan panitialelang;
1) mengisi formuliryang sudahdisiapkan panitialelang;
2) profil koperasi; 2) profil koperasi;3) akte pendirian
koperasi yangbergerak di bidangusahapertambangan yangtelah disahkan olehpejabat yangberwenang; dan
3) akte pendiriankoperasi yangbergerak di bidangusahapertambangan yangtelah disahkan olehpejabat yangberwenang; dan
4) nomor pokok wajibpajak.
4) nomor pokok wajibpajak.
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
11/69
11
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
c. orang perseoranganpaling sedikit meliputi:
c. orang perseoranganpaling sedikit meliputi:
1) mengisi formuliryang sudah
disiapkan panitialelang;
1) mengisi formuliryang sudah
disiapkan panitialelang;2) kartu tanda
penduduk; dan2) kartu tanda
penduduk; dan3) nomor pokok wajib
pajak.3) nomor pokok wajib
pajak.d. perusahaan firma dan
perusahaan komanditerpaling sedikit meliputi:
d. perusahaan firma danperusahaan komanditerpaling sedikit meliputi:
1) mengisi formuliryang sudahdisiapkan panitia
lelang;
1) mengisi formuliryang sudahdisiapkan panitia
lelang;2) profil perusahaan; 2) profil perusahaan;3) akte pendirian
perusahaan yangbergerak di bidangusahapertambangan; dan
3) akte pendirianperusahaan yangbergerak di bidangusahapertambangan; dan
4) nomor pokok wajibpajak.
4) nomor pokok wajibpajak.
(3) Persyaratan teknissebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf bpaling sedikit meliputi:
(3) Persyaratan teknissebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf bpaling sedikit meliputi:
a. pengalaman badanusaha, koperasi, atauperseorangan di bidangpertambangan mineralatau batubara paling
a. pengalaman badanusaha, koperasi, atauperseorangan di bidangpertambangan mineralatau batubara paling
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
12/69
12
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
sedikit 3 (tiga) tahun,atau bagi perusahaanbaru harus mendapatdukungan dari
perusahaan induk, mitrakerja, atau afiliasinyayang bergerak di bidang pertambangan;
sedikit 3 (tiga) tahun,atau bagi perusahaanbaru harus mendapatdukungan dari
perusahaan induk,mitra kerja, atauafiliasinya yangbergerak di bidang pertambangan;
b. mempunyai palingsedikit 1 (satu) orangtenaga ahli dalambidang pertambangandan/atau geologi yangberpengalaman palingsedikit 3 (tiga) tahun;
dan
b. mempunyai palingsedikit 1 (satu) orangtenaga ahli dalambidang pertambangandan/atau geologi yangberpengalaman palingsedikit 3 (tiga) tahun;
danc. rencana kerja dananggaran biaya untukkegiatan 4 (empat)tahun eksplorasi.
c. rencana kerja dananggaran biaya untukkegiatan 4 (empat)tahun eksplorasi.
(4) Persyaratan finansialsebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf cmeliputi:
(4) Persyaratan finansialsebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf cmeliputi:
a. laporan keuangan tahunterakhir yang sudahdiaudit akuntan publik;
a. laporan keuangantahun terakhir yangsudah diaudit akuntan
publik;b. menempatkan jaminan
kesungguhan lelangdalam bentuk uangtunai di bankpemerintah sebesar
b. menempatkan jaminankesungguhan lelangdalam bentuk uangtunai di bankpemerintah sebesar
Perlu adanya jaagar peserta tidak bermaidalam mengharga penaw
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
13/69
13
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
10% (sepuluh persen)dari nilai kompensasidata informasi ataudari total biaya
pengganti investasiuntuk lelang WIUP yangtelah berakhir; dan
10% (sepuluh persen)dari rencana biayaeksplorasi selama 3(tiga) tahun dari bank
pemerintah atau daritotal biaya penggantiinvestasi untuk lelangWIUP yang telahberakhir; dan
karena jaminan akan menjadi Pemerintah apemenang
mengundurkan d
c. pernyataan bersediamembayar nilai lelangWIUP dalam jangkawaktu paling lambat 5(lima) hari kerja, setelahpengumumanpemenang lelang.
c. pernyataan bersediamembayar nilai lelangWIUP dalam jangkawaktu paling lambat 5(lima) hari kerja,setelah pengumumanpemenang lelang.
7. Pasal 17(1) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyaberdasarkan usulanpanitia lelangsebagaimana dimaksuddalam Pasal 16 ayat (2)menetapkan pemenanglelang WIUP minerallogam dan/atau batubara.
Pasal 17Cukup jelas. 4. Ketentuan Pasal 17 ayat (2)diubah, sehingga Pasal 17berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17(1) Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuaidengan kewenangannyaberdasarkan usulanpanitia lelangsebagaimana dimaksuddalam Pasal 16 ayat (2)
menetapkan pemenanglelang WIUP minerallogam dan/atau batubara.
Angka 4
Pasal 17Cukup jelas.
Usulan dari melalui Surat269/APBI-ICMA/VI/2011 10 Juni 2011pemberitahuanpemenang disampaikan tertulis peserta lelang dmencantumkanbesaran
penawaran.
(2) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya
(2) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
14/69
14
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
memberitahukan secaratertulis penetapanpemenang lelang minerallogam dan/atau batubarakepada pemenanglelang .
memberitahukan secaratertulis penetapanpemenang lelang minerallogam dan/atau batubarakepada peserta lelangdengan mencantumkanperingkat pemenanglelang.
8. Pasal 20(1) Untuk mendapatkan WIUP
mineral bukan logam ataubatuan, badan usaha,koperasi, atauperseorangan mengajukanpermohonan wilayahsebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (4)kepada:
Pasal 20Ayat (1)
Cukup jelas.
5. Ketentuan Pasal 20 ditambah1 (satu) ayat, yakni ayat (4)dan penjelasan ayat (2)diubah sebagaimanatercantum dalam penjelasan,sehingga Pasal 20 berbunyisebagai berikut:
Pasal 20(1) Untuk mendapatkanWIUP mineral bukanlogam atau batuan, badanusaha, koperasi, atauperseoranganmengajukan permohonanwilayah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8ayat (4) kepada:
Angka 5
Pasal 20Ayat (1)Cukup jelas
a. Menteri, untukpermohonan WIUP
yang berada lintaswilayah kabupaten/kotadalam 1 (satu) provinsidan/atau wilayah lautlebih dari 12 (dua belas)mil dari garis pantai;
a. Menteri, untukpermohonan WIUP
yang berada lintaswilayah kabupaten/kotadalam 1 (satu) provinsidan/atau wilayah lautlebih dari 12 (duabelas) mil dari garis
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
15/69
15
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
pantai;b. gubernur, untuk
permohonan WIUPyang berada lintas
wilayah kabupaten/kotadalam 1 (satu) provinsidan/atau wilayah laut 4mil sampai dengan12(dua belas) mil; dan
b. gubernur, untukpermohonan WIUPyang berada lintas
wilayah kabupaten/kotadalam 1 (satu) provinsidan/atau wilayah laut 4mil sampai dengan12(dua belas) mil; dan
c. bupati/walikota, untukpermohonan WIUPyang berada di dalam 1(satu) kabupaten/kotadan/atau wilayah lautsampai dengan 4(empat) mil.
c. bupati/walikota, untukpermohonan WIUPyang berada di dalam 1(satu) kabupaten/kotadan/atau wilayah lautsampai dengan 4(empat) mil.
(2) Sebelum memberikanWIUP mineral bukanlogam atau batuansebagaimana dimaksudpada ayat (1):
Ayat (2)Rekomendasi dalamketentuan ini adalahrekomendasi dalambentuk pemberianpertimbangan yangberisi informasimengenaipemanfaatan lahan diWIUP dan karakteristikbudaya masyarakatberdasarkan kearifan
lokal dalam rangkapelelangan WIUP.
(2) Sebelum memberikanWIUP mineral bukanlogam atau batuansebagaimana dimaksudpada ayat (1):
Ayat (2)Rekomendasidalam ketentuan iniadalahrekomendasi dalambentuk pemberianpertimbangan yangberisi informasimengenaipemanfaatan lahandi WIUP dankarakteristik budaya
masyarakatberdasarkankearifan lokalsebelum WIUPmineral bukanlogam atau batuan
Untuk mendaWIUP mineral logam atau batuan permohonan wbukan melalui le
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
16/69
16
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
diberikan. a. Menteri harus
mendapat rekomendasiterlebih dahulu darigubernur danbupati/walikota;
a. Menteri harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu darigubernur danbupati/walikota;
b. gubernur harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu daribupati/walikota.
b. gubernur harusmendapat rekomendasiterlebih dahulu daribupati/walikota.
(3) Gubernur ataubupati/walikotamemberikan rekomendasisebagaimana dimaksudpada ayat (2) dalam
jangka waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejakditerimanya permintaanrekomendasi.
Ayat (3)Cukup jelas.
(3) Gubernur ataubupati/walikotamemberikan rekomendasisebagaimana dimaksudpada ayat (2) dalam
jangka waktu paling lama
5 (lima) hari kerja sejakditerimanya permintaanrekomendasi.
Ayat (3)Cukup jelas.
(4) Apabila dalam jangkawaktu 5 (lima) hari kerjasebagaimana dimaksudpada ayat (3) gubernurdan bupati/walikota tidakmemberikanrekomendasi, makagubernur danbupati/walikota dianggap
setuju dan WIUP mineralbukan logam atau batuandapat diberikan.
Ayat (4)Batasan waktu 5(lima) hari kerjadimaksudkan untukmemberikankepastianpemberian WIUPmineral bukanlogam atau batuan.
9. Pasal 21(1) Permohonan WIUP
mineral bukan logam
Pasal 21Cukup jelas.
6. Ketentuan Pasal 21 ayat (1)dan ayat (3) diubah, dandiantara ayat (3) dan ayat (4)
Angka 6
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
17/69
17
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
dan/atau batuan yangterlebih dahulu telahmemenuhi persyaratankoordinat geografis lintangdan bujur sesuai denganketentuan sistem informasigeografi yang berlakusecara nasional danmembayar biayapencadangan wilayahdan pencetakan peta ,memperoleh prioritaspertama untukmendapatkan WIUP.
disisipkan 1 (satu) ayat, yakniayat (3a), sehingga Pasal 21berbunyi sebagai berikut:
Pasal 21(1) Permohonan WIUP
mineral bukan logamdan/atau batuan yangterlebih dahulu telahmemenuhi persyaratankoordinat geografis lintangdan bujur sesuai denganketentuan sisteminformasi geografi yangberlaku secara nasional,memperoleh prioritaspertama untukmendapatkan WIUP .
Pasal 21Cukup jelas.
(2) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadalam jangka waktu palinglama 10 (sepuluh) harikerja setelah diterimapermohonan wajibmemberikan keputusanmenerima atau menolakatas permohonan WIUP
sebagaimana dimaksudpada ayat (1).
(2) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadalam jangka waktupaling lama 10 (sepuluh)hari kerja setelah diterimapermohonan wajibmemberikan keputusanmenerima atau menolakatas permohonan WIUP
sebagaimana dimaksudpada ayat (1). (3) Keputusan menerima
sebagaimana dimaksudpada ayat (2) disampaikankepada pemohon WIUP
(3) Keputusan menerimasebagaimana dimaksudpada ayat (2)disampaikan kepada
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
18/69
18
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
disertai denganpenyerahan peta WIUPberikut batas dankoordinat WIUP .
pemohon WIUP disertaidengan perintah untuk membayar biayapencadangan wilayah danpencetakan peta WIUPmineral bukan logamdan/atau batuan dalam
jangka waktu palinglambat 3 (tiga) hari kerjasejak keputusanmenerima disampaikan.
(3a) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyamenerbitkan peta WIUPmineral bukan logam
atau batuan berikut batasdan koordinat WIUPdalam jangka waktupaling lambat 2 (dua) harikerja sejak biayapencadangan wilayahdan pencetakan petasebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf adibayarkan olehpemohon WIUP mineralbukan logam atau
batuan.(4) Keputusan menolaksebagaimana dimaksudpada ayat (2) harusdisampaikan secaratertulis kepada pemohon
(4) Keputusan menolaksebagaimana dimaksudpada ayat (2) harusdisampaikan secaratertulis kepada pemohon
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
19/69
19
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
WIUP disertai denganalasan penolakan.
WIUP disertai denganalasan penolakan.
10. Pasal 24(1) Persyaratan administratif
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk badan usahameliputi:
Pasal 24Cukup jelas.
7. Ketentuan Pasal 24 ditambah1 (satu) ayat, yakni ayat (5),sehingga Pasal 24 berbunyisebagai berikut:
Pasal 24(1) Persyaratan administratif
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk badan usahameliputi:
Angka 7
Pasal 24Ayat (1)
Cukup jelas
Perlu pengmengenai klabadan koperasi, firmakomanditer bergerak di usaha pertambdalam pendiriannya.
a. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral logam
dan batubara:
a. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral logam
dan batubara:1) surat permohonan; 1) surat permohonan;2) susunan direksi dan
daftar pemegangsaham; dan
2) susunan direksi dandaftar pemegangsaham; dan
3) surat keterangandomisili.
3) surat keterangandomisili.
b. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
b. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
1) surat permohonan; 1) surat permohonan;
2) profil badan usaha; 2) profil badan usaha;3) akte pendirian badanusaha yang bergerakdi bidang usahapertambangan yangtelah disahkan oleh
3) akte pendirian badanusaha yangbergerak di bidangusahapertambangan yang
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
20/69
20
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
pejabat yangberwenang;
telah disahkan olehpejabat yangberwenang;
4) nomor pokok wajibpajak;
4) nomor pokok wajibpajak;
5) susunan direksi dandaftar pemegangsaham; dan
5) susunan direksi dandaftar pemegangsaham; dan
6) surat keterangandomisili.
6) surat keterangandomisili.
(2) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk koperasi meliputi:
(2) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk koperasi meliputi:
Ayat (2)Cukup jelas.
a. Untuk IUP Eksplorasidan IUP Operasi
Produksi mineral logamdan batubara:
a. Untuk IUP Eksplorasidan IUP Operasi
Produksi mineral logamdan batubara:1) surat permohonan; 1) surat permohonan;2) susunan pengurus;
dan2) susunan pengurus;
dan3) surat keterangan
domisili.3) surat keterangan
domisili.b. Untuk IUP Eksplorasi
dan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
b. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
1) surat permohonan; 1) surat permohonan;
2) profil koperasi; 2) profil koperasi;3) akte pendirian
koperasi yangbergerak di bidangusaha pertambangan
3) akte pendiriankoperasi yangbergerak di bidangusaha
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
21/69
21
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
yang telah disahkanoleh pejabat yangberwenang;
pertambangan yangtelah disahkan olehpejabat yangberwenang;
4) nomor pokok wajibpajak;
4) nomor pokok wajibpajak;
5) susunan pengurus;dan
5) susunan pengurus;dan
6) surat keterangandomisili.
6) surat keterangandomisili.
(3) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk orang perseoranganmeliputi:
(3) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk orang perseoranganmeliputi:
Ayat (3)Cukup jelas.
a. Untuk IUP Eksplorasi
dan IUP OperasiProduksi mineral logamdan batubara:
a. Untuk IUP Eksplorasi
dan IUP OperasiProduksi mineral logamdan batubara:
1) surat permohonan;dan
1) surat permohonan;dan
2) surat keterangandomisili.
2) surat keterangandomisili.
b. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
b. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
1) surat permohonan; 1) surat permohonan;
2) kartu tanda penduduk; 2) kartu tandapenduduk;3) nomor pokok wajib
pajak; dan3) nomor pokok wajib
pajak; dan4) surat keterangan 4) surat keterangan
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
22/69
22
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
domisili. domisili.(4) Persyaratan administratif
sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk perusahaan firmadan perusahaankomanditer meliputi:
(4) Persyaratan administratifsebagaimana dimaksuddalam Pasal 23 huruf auntuk perusahaan firmadan perusahaankomanditer meliputi:
Ayat (4)Cukup jelas.
a. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral logamdan batubara:
a. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral logamdan batubara:
1) surat permohonan; 1) surat permohonan;2) susunan pengurus
dan daftar pemegangsaham; dan
2) susunan pengurusdan daftarpemegang saham;dan
3) surat keterangandomisili. 3) surat keterangandomisili.b. Untuk IUP Eksplorasi
dan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
b. Untuk IUP Eksplorasidan IUP OperasiProduksi mineral bukanlogam dan batuan:
1) surat permohonan; 1) surat permohonan;2) profil perusahaan; 2) profil perusahaan;3) akte pendirian
perusahaan yangbergerak di bidangusaha pertambangan
yang telah disahkanoleh pejabat yangberwenang;
3) akte pendirianperusahaan yangbergerak di bidangusaha
pertambangan yangtelah disahkan olehpejabat yangberwenang;
4) nomor pokok wajibpajak;
4) nomor pokok wajibpajak;
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
23/69
23
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
5) susunan pengurusdan daftar pemegangsaham; dan
5) susunan pengurusdan daftarpemegang saham;dan
6) surat keterangandomisili.
6) surat keterangandomisili.
(5) Pada akte pendirianbadan usaha, koperasi,dan perusahaan firmaatau perusahaankomanditer yang bergerakdi bidang usahapertambangansebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf bangka 3, ayat (2) huruf bangka 3, dan ayat (4)huruf b angka 3 dapatterintegrasi dengan sektorperindustrian,perdagangan,perhubungan, energi, danpenanaman modal.
Ayat (5)Yang dimaksudterintegrasidengan sektorperindustriandalam ketentuanini antara lainindustri semen.
Yang dimaksudterintegrasidengan sektorperdagangan danperhubungandalam ketentuanini adalah kegiatanpengangkutan danpenjualankomoditastambang hasilkegiatanpenambanganyang dilakukanoleh pemegangIUP OperasiProduksi.
1. Usulan daSemen Pmelalui Sur2842/KRE/H06.11 tanggJuni 2011 merevisi ayhuruf b antentang pendirianperusahaan bergerak di usahapertambangayang disahkan pejabat berwenangmenjadi bergerak di usahapertambangaindustri hilirntelah terakom
2. Usulan daSemen melalui Sur
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
24/69
24
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Yang dimaksudterintegrasidengan energidalam ketentuanini adalahpendirian power plan atau instalasipembangkit listrikyang digunakanuntuk mendukungkegiatan usahapertambanganpemegang IUP.
11007438/PP1/3010/06.11tanggal 8 2011
11. Pasal 30(1) Pemenang lelang WIUP
mineral logam ataubatubara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17harus menyampaikanpermohonan IUPEksplorasi kepadaMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadalam jangka waktu palinglambat 5 (lima) hari kerjasetelah penetapanpengumuman pemenanglelang WIUP.
Pasal 30Cukup jelas.
8. Ketentuan Pasal 30 ayat (1)dan ayat (4) diubah, sehinggaPasal 30 berbunyi sebagaiberikut:
Pasal 30(1) Pemenang lelang WIUP
mineral logam ataubatubara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17harus menyampaikanpermohonan IUPEksplorasi kepadaMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadalam jangka waktu palinglambat 14 (empat belas) hari kerja setelahpenetapan pengumumanpemenang lelang WIUP.
Angka 8
Pasal 30Cukup jelas.
Usulan dari melalui Surat269/APBI-ICMA/VI/2011 10 Juni 2011 aga1. jangka
pada ayadiubah m14 hari memberika
jangkkepadapemenang l
2. Ayat (4) menjadi pkedua tuntukmenghindalelang karena penawaran
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
25/69
25
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
kompensasinformasi ada yang denganpemenangpertama.
(2) Permohonansebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajibmemenuhi persyaratansebagaimana dimaksuddalam Pasal 23.
(2) Permohonan sebagaimanadimaksud pada ayat (1)wajib memenuhipersyaratan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23.
(3) Apabila pemenang lelangWIUP sebagaimanadimaksud pada ayat (1)dalam jangka waktu 5(lima) hari kerja tidakmenyampaikanpermohonan IUP,dianggap mengundurkandiri dan uang jaminankesungguhan lelangmenjadi milik Pemerintahatau milik pemerintahdaerah.
(3) Apabila pemenang lelangWIUP sebagaimanadimaksud pada ayat (1)dalam jangka waktu 5(lima) hari kerja tidakmenyampaikanpermohonan IUP,dianggap mengundurkandiri dan uang jaminankesungguhan lelangmenjadi milik Pemerintahatau milik pemerintahdaerah.
(4) Dalam hal pemenanglelang WIUP sebagaimanadimaksud pada ayat (3)telah dianggapmengundurkan diri, WIUPditawarkan kepadapeserta lelang urutanberikutnya secaraberjenjang dengan syarat
(4) Dalam hal pemenanglelang WIUP sebagaimanadimaksud pada ayat (3)telah dianggapmengundurkan diri, WIUPditawarkan kepada pesertalelang urutan berikutnyasecara berjenjang dengansyarat nilai harga
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
26/69
26
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
nilai harga kompensasidata informasi samadengan harga yangditawarkan olehpemenang pertama.
kompensasi data informasisebagai penawar keduatertinggi setelah hargayang ditawarkan olehpemenang pertama.
(5) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyamelakukan lelang ulangWIUP apabila pesertalelang sebagaimanadimaksud pada ayat (4)tidak ada yang berminat.
(5) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyamelakukan lelang ulangWIUP apabila pesertalelang sebagaimanadimaksud pada ayat (4)tidak ada yang berminat.
12. Pasal 32(1) Badan usaha, koperasi,
atau perseorangan yangtelah mendapatkan petaWIUP beserta batasdankoordinatsebagaimana dimaksuddalam Pasal 31 dalam
jangka waktu palinglambat 5 (lima) hari kerjasetelah penerbitan petaWIUP mineral bukanlogam dan/atau batuanharus menyampaikanpermohonan IUPEksplorasi kepadaMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.
Pasal 32Cukup jelas.
9. Ketentuan Pasal 32 ayat (1)diubah, sehingga Pasal 32berbunyi sebagai berikut:
Pasal 32(1) Badan usaha, koperasi,
atau perseorangan yangtelah mendapatkan petaWIUP beserta batasdankoordinatsebagaimana dimaksuddalam Pasal 31 dalam
jangka waktu palinglambat 14 (empat belas) hari kerja setelahpenerbitan peta WIUPmineral bukan logamdan/atau batuan harusmenyampaikanpermohonan IUPEksplorasi kepada
Angka 9
Pasal 32Cukup jelas.
Usulan dari melalui Surat269/APBI-ICMA/VI/2011 10 Juni 2011
jangka waktayat (1) menjadi 14 hari.
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
27/69
27
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.
(2) Permohonansebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajibmemenuhi persyaratansebagaimana dimaksuddalam Pasal 23.
(2) Permohonan sebagaimanadimaksud pada ayat (1)wajib memenuhipersyaratan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23.
(3) Apabila badan usaha,koperasi, atauperseorangansebagaimana dimaksudpada ayat (1) dalam
jangka waktu 5 (lima) harikerja tidak menyampaikanpermohonan IUP,dianggap mengundurkandiri dan uangpencadangan wilayahmenjadi milik Pemerintahatau milik pemerintahdaerah.
(3) Apabila badan usaha,koperasi, atauperseorangansebagaimana dimaksudpada ayat (1) dalam
jangka waktu 5 (lima) harikerja tidak menyampaikanpermohonan IUP,dianggap mengundurkandiri dan uangpencadangan wilayahmenjadi milik Pemerintahatau milik pemerintahdaerah.
(4) Dalam hal badan usaha,koperasi, atauperseorangansebagaimana dimaksudpada ayat (3) telahdianggap mengundurkandiri maka WIUP menjadiwilayah terbuka.
(4) Dalam hal badan usaha,koperasi, atauperseorangansebagaimana dimaksudpada ayat (3) telahdianggap mengundurkandiri maka WIUP menjadiwilayah terbuka.
13. Pasal 33Pemegang IUP Eksplorasidapat mengajukan
Pasal 33Yang dimaksud denganwilayah di luar WIUP
10. Ketentuan Pasal 33 tetap,penjelasan diubahsebagaimana tercantum
Angka 10
28
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
28/69
28
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
permohonan wilayah di luarWIUP kepada Menteri,gubernur, atau bupati/walikotasesuai dengankewenangannya untukmenunjang usaha kegiatanpertambangannya.
dalam ketentuan iniadalah project area yangdilarang melakukankegiatan penambangan.
dalam penjelasan.
Pasal 33Pemegang IUP Eksplorasidapat mengajukanpermohonan wilayah di luarWIUP kepada Menteri,gubernur, atau bupati/walikotasesuai dengankewenangannya untukmenunjang usaha kegiatanpertambangannya.
Pasal 33Yang dimaksuddengan wilayah di luarWIUP dalamketentuan ini adalahproject area yangdilarang melakukankegiatanpenambangan, antaralain untukpembangunanstockpile, pelabuhankhusus, fasilitaspengolahan danpemurnian, jalantambang.
14. Pasal 35(1) IUP Operasi Produksi
diberikan oleh:
Pasal 35Ayat (1)
11. Ketentuan Pasal 35 ditambah1 (satu) ayat, yakni ayat (3)dan penjelasan ayat (1)diubah sebagaimanatercantum dalam penjelasan,sehingga Pasal 35 berbunyisebagai berikut:
Pasal 35(1) IUP Operasi Produksi
diberikan oleh:
Angka 11
Pasal 35Ayat (1)
Pelabuhan dalamketentuan ini adalahpelabuhan khususatau terminalkhusus yang
Penafsiranpemerintah dan polisi, pelabuhan khanya untuk Paayat (1) huruf a.
Sedangkan Pasal 35 ayahuruf b dan c pelabuhan umum
29
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
29/69
29
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
dibangun olehpemegang IUPOperasi Produksi.
a. bupati/walikota, apabilalokasi penambangan,lokasi pengolahan danpemurnian, sertapelabuhan berada didalam 1 (satu) wilayahkabupaten/kota atauwilayah laut sampaidengan 4 (empat) mildari garis pantai;
Huruf aPelabuhan dalamketentuan iniadalahpelabuhankhusus atauterminal khususyang dibangunoleh pemegangIUP OperasiProduksi.
a. bupati/walikota, apabilalokasi penambangan,lokasi pengolahan danpemurnian, sertapelabuhan berada didalam 1 (satu) wilayahkabupaten/kota atauwilayah laut sampaidengan 4 (empat) mildari garis pantai;
b. gubernur, apabila lokasipenambangan, lokasipengolahan danpemurnian, sertapelabuhan berada didalam wilayahkabupaten/kota yangberbeda dalam 1 (satu)provinsi atau wilayahlaut sampai dengan 12(dua belas) mil darigaris pantai setelahmendapat rekomendasidari bupati;
Huruf bCukup jelas.
b. gubernur, apabilalokasi penambangan,lokasi pengolahan danpemurnian, sertapelabuhan berada didalam wilayahkabupaten/kota yangberbeda dalam 1 (satu)provinsi atau wilayahlaut sampai dengan 12(dua belas) mil darigaris pantai setelahmendapat rekomendasidari bupati;
c. Menteri, apabila lokasipenambangan, lokasipengolahan danpemurnian, sertapelabuhan beradadalam wilayah provinsi
Huruf cCukup jelas.
c. Menteri, apabila lokasipenambangan, lokasipengolahan danpemurnian, sertapelabuhan beradadalam wilayah provinsi
30
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
30/69
30
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
yang berbeda atauwilayah laut lebih dari12 (dua belas) mil darigaris pantai setelahmendapat rekomendasidari gubernur danbupati/walikotasetempat sesuaidengankewenangannya.
yang berbeda atauwilayah laut lebih dari12 (dua belas) mil darigaris pantai setelahmendapat rekomendasidari gubernur danbupati/walikotasetempat sesuaidengankewenangannya.
(2) Dalam hal lokasipenambangan, lokasipengolahan danpemurnian sertapelabuhan berada didalam wilayah yangberbeda maka IUPOperasi Produksi masing-masing diberikan olehMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.
Ayat (2)Cukup jelas.
(2) Dalam hal lokasipenambangan, lokasipengolahan danpemurnian sertapelabuhan berada didalam wilayah yangberbeda maka IUPOperasi Produksi masing-masing diberikan olehMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.
Ayat (2)Cukup jelas.
(3) Dalam hal dokumen studikelayakan yang dibuatoleh pemegang IUPEksplorasi menyebutkanbahwa dalam kegiatanpengolahan danpemurnian, pemegangIUP Operasi Produksi
juga mengolah danmemurnikan hasilkomoditas tambang daripemegang IUP Operasi
Ayat (3)Cukup jelas.
31
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
31/69
31
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Produksi lain dan/ataudari pemegang IPR,dan/atau akanmembangun fasilitaspelabuhan khusus, maka
IUP Operasi Produksidiberikan oleh:a. bupati/walikota,
apabila:1) hasil komoditas
tambang yang akandiolah dan/ataudimurnikan berasaldari pemegang IUPOperasi Produksilain dan/ataupemegang IPR yangWIUP-nya atauWPR-nya, berada didalam 1 (satu)kabupaten/kota atauwilayah laut sampaidengan 4 (empat)mil dari garis pantai;dan/atau
2) lokasi pelabuhankhusus yang akandibangun berada didalam 1 (satu)kabupaten/kota atauwilayah laut sampaidengan 4 (empat)mil dari garis pantai
b. gubernur, apabila:
32
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
32/69
32
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
1) hasil komoditastambang berasaldari pemegang IUPOperasi Produksilain dan/atau
pemegang IPR yangWIUP-nya atauWPR-nya, berada didalam wilayahkabupaten/kota yangberbeda dalam 1(satu) provinsi atauwilayah laut sampaidengan 12 (duabelas) mil dari garispantai setelahmendapatrekomendasi daribupati; dan/atau
2) lokasi pelabuhankhusus yang akandibangun beradapada wilayahkabupaten/kota yangberbeda dalam 1(satu) provinsi atauwilayah laut sampaidengan 12 (duabelas) mil dari garispantai;
c. Menteri, apabila:1) hasil komoditas
tambang berasaldari pemegang IUP
33
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
33/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Operasi Produksilain dan/ataupemegang IPR yangWIUP-nya atauWPR-nya, berada
dalam wilayahprovinsi yangberbeda atauwilayah laut lebihdari 12 (dua belas)mil dari garis pantaisetelah mendapatrekomendasi darigubernur danbupati/walikotasetempat sesuaidengankewenangannya;dan/atau
2) lokasi pelabuhankhusus yang akandibangun beradapada wilayahprovinsi yangberbeda atauwilayah laut lebihdari 12 (dua belas)mil dari garis pantai.
15. Pasal 36Dalam hal pemegang IUPOperasi Produksi tidakmelakukan kegiatanpengangkutan dan penjualandan/atau pengolahan dan
Pasal 36Cukup jelas.
12. Ketentuan Pasal 36 huruf cdiubah, sehingga Pasal 36berbunyi:
Pasal 36Dalam hal pemegang IUP
Angka 12
Pasal 36
34
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
34/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
pemurnian, kegiatanpengangkutan dan penjualandan/atau pengolahan danpemurnian dapat dilakukanoleh pihak lain yang memiliki:
Operasi Produksi tidakmelakukan kegiatanpengangkutan dan penjualandan/atau pengolahan danpemurnian, kegiatan
pengangkutan dan penjualandan/atau pengolahan danpemurnian dapat dilakukanoleh pihak lain yang memiliki:
a. IUP Operasi Produksikhusus untuk pengangkutandan penjualan;
a. IUP Operasi Produksikhusus untukpengangkutan danpenjualan;
Huruf aCukup jelas.
b. IUP Operasi Produksikhusus untuk pengolahandan pemurnian; dan/atau
b. IUP Operasi Produksikhusus untuk pengolahandan pemurnian; dan/atau
Huruf bPengolahan danpemurnian dalamketentuan iniadalah kegiatanmengolahdan/ataumemurnikankomoditastambang sampaimembentukbahan bakuindustri.
c. IUP Operasi Produksi. c. IUP Operasi Produksi,hanya untuk kerja samadalam kegiatanpengolahan danpemurnian.
Huruf cKerja samadalam ketentuanini adalah kerjasama antarapemegang IUPOperasi Produksidengan
Ketentuan Pashuruf c menimpenafsiran berbeda Pemerintah pemegang IUP.
Dari sisi Peme
35
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
35/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
pemegang IUPOperasi Produksilainnya dalamkegiatanpengolahan
dan/ataupemurniankomoditastambangnya,antara lainberupa jasapengolahandan/ataupemurnian ataumembelikomoditastambang untuk
dilakukanpengolahandan/ataupemurnian.
kerja sama pemIUP Operasi Prsatu pemegang Operasi Pr
yang lain hanyakerja sama kegiatan pengodan pemsedangkan pengangkutan penjualan tidak b
Dari sisi pemIUP, kerja samatermasuk pengangkutan penjualan.
16. Pasal 37(1) IUP Operasi Produksi
khusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36huruf a diberikan oleh:
Pasal 37Cukup jelas
13. Ketentuan Pasal 37 ayat (2)dan ayat (3) diubah, danditambah 2 (dua) ayat, yakniayat (4) dan ayat (5),sehingga Pasal 37 berbunyisebagai berikut:
Pasal 37(1) IUP Operasi Produksi
khusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36huruf a diberikan oleh:
Angka 13
Pasal 37Ayat (1)
Cukup jelas.
a. Menteri apabila a. Menteri apabila
36
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
36/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
kegiatan pengangkutandan penjualandilakukan lintas provinsidan negara;
kegiatan pengangkutandan penjualandilakukan lintas provinsidan negara;
b. gubernur apabila
kegiatan pengangkutandan penjualandilakukan lintaskabupaten/kota; atau
b. gubernur apabila
kegiatan pengangkutandan penjualandilakukan lintaskabupaten/kota; atau
c. bupati/walikota apabilakegiatan pengangkutandan penjualan dalam 1(satu) kabupaten/kota.
c. bupati/walikota apabilakegiatan pengangkutandan penjualan dalam 1(satu) kabupaten/kota.
(2) IUP Operasi Produksikhusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36huruf b diberikan oleh:
(2) IUP Operasi Produksikhusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36huruf b diberikan oleh:
Ayat (2)Cukup jelas.
Penafsiranpemerintah tentang kewenpemberian Operasi Prkhusus pengolahan pemurnian.
a. Menteri apabilakomoditas tambangyang akan diolahberasal dari provinsilain dan/atau lokasikegiatan pengolahandan pemurnian beradapada lintas provinsi;
a. Menteri, apabila lokasipengolahan dan/ataupemurnian beradadalam 1 (satu)kabupaten/kota atauterletak pada lintasprovinsi dan komoditastambang yang akandiolah dan/ataudimurnikan berasal dariprovinsi lain, dan/atauimpor;
Pemerintah khususnyakabupaten/kotaberanggapan aada 1 pemegang Operasi Prkhusus pengolahan pemurnian yangpengolahan pemurniannya bdalam 1
37
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
37/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
kabupaten/kotamengolah komtambang yang bdari:
b. gubernur apabila
komoditas tambangyang akan diolahberasal dari beberapakabupaten/kota dalam 1(satu) provinsi dan/ataulokasi pengolahan danpemurnian berada padalintas kabupaten/kota;atau
b. gubernur, apabila
lokasi pengolahandan/atau pemurnianberada dalam 1 (satu)kabupaten/kota atauterletak pada lintaskabupaten/kota dankomoditas tambangyang akan diolahberasal dari beberapakabupaten/kota dalam1 (satu) provinsi; atau
1. kabupaten/ko
yangbersangkutan2. kabupaten/ko
dalam 1 provinsi; da
3. provinsi lainmaka pemegangOperasi Prkhusus pengolahan pemurnian teharus mendapat
(tiga) IUP:c. bupati/walikota apabila
komoditas tambangyang akan diolahberasal dari 1 (satu)kabupaten/kotadan/atau lokasikegiatan pengolahandan pemurnian beradapada 1 (satu)kabupaten/kota.
c. bupati/walikota apabilaapabila lokasipengolahan dan/ataupemurnian beradadalam 1 (satu)kabupaten/kota dankomoditas tambangyang akan diolahberasal dari 1 (satu)kabupaten/kota.
1. diberikan bupati/walikuntuk komyang berasakabupaten/koyangbersangkutan
2. diberikan gubernur komoditastambang berasal kabupaten dan
3. diberikan Menteri
38
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
38/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
komoditastambang berasal provinsi lain
(3) Dalam hal komoditas
tambang yang akan diolahsebagaimana dimaksudpada ayat (2) berasal dariimpor , IUP OperasiProduksi khusus untukpengolahan danpemurnian diberikan olehMenteri.
(3) Dalam hal komoditas
tambang yang akan diolahsebagaimana dimaksudpada ayat (2) berasal darilebih dari 1 (satu) wilayah,IUP Operasi Produksidiberikan oleh:a. Menteri, apabila
komoditas tambangyang akan diolahdan/atau dimurnikanberasal dari:
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ketentuan aya
dihapus digdengan ketayat (2) huruf a 1 huruf c).
Usulan KementerianPerindustrian mSurat DiJenderal Industri ManNo. 266/BIM
tanggal 7 Juniagar ketentuan(3) dihapus untuk komtambang yang bdari impor menggunakan Usaha Industri (
1) provinsi lain dankabupaten/kotalain dalam 1 (satu)provinsi, sertakabupaten/kotayang samadengan lokasipengolahandan/atau
39
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
39/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
pemurnian;2) provinsi lain dan
kabupaten/kotayang samadengan lokasi
pengolahandan/ataupemurnian; atau
3) provinsi lain dankabupaten/kotalain dalam 1 (satu)provinsi.
b. gubernur, apabilakomoditas tambangyang akan diolahdan/atau dimurnikanberasal dari
kabupaten/kota laindalam 1 (satu) provinsidan kabupaten/kotayang sama denganlokasi pengolahandan/atau pemurnian;atau
c. bupati, apabilakomoditas tambangyang akan diolahdan/atau dimurnikanberasal dari beberapawilayah dalam 1 (satu)kabupaten/kota yangsama dengan lokasipengolahan dan/ataupemurnian.
40
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
40/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
(4) Dalam hal dokumen studikelayakan menyebutkanbahwa komoditastambang yang akan diolahdan/atau dimurnikan,
berasal dari selain yangdiajukan pertama, makaIUP Operasi Produksikhusus untuk pengolahandan pemurnian diberikanoleh Menteri, gubernur,atau bupati/walikotasesuai dengankewenangannyasebagaimana dimaksudpada ayat (3).
Ayat (4)Cukup jelas.
(5) IUP Operasi Produksi
khusus untuk pengolahandan pemurniansebagaimana dimaksudpada ayat (2), ayat (3)dan ayat (4) diberikanselama unit pengolahandan pemurnian masihberoperasi.
Ayat (5)
Evaluasi terhadapIUP OperasiProduksi khususuntuk pengolahandan pemurnian dilakukan 1 (satu)kali dalam 20 (duapuluh) tahun , dalamrangka evaluasiterhadap kelayakanoperasi fasilitaspengolahan
dan/ataupemurnian.
17. 14. Di antara Pasal 37 dan Pasal38 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 37A, yang
Angka 14
41
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
41/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 37APemegang IUP OperasiProduksi khusus pengolahan
dan pemurnian dapatmelakukan kegiatanpengangkutan dan penjualanyang terkait dengan kegiatanpengolahan dan pemurnianyang dilakukan.
Pasal 37AYang dimaksuddengan kegiatan
pengangkutan danpenjualan adalah:a. pengangkutan
komoditas tambangyang akan diolahdan/ataudimurnikan; dan
b. pengangkutan danpenjualan hasil darikegiatanpengolahandan/atau pemurnian
yang dilakukan.18. Pasal 38Dalam hal berdasarkan hasildokumen lingkungan hidupyang telah disahkan olehinstansi yang berwenangberdampak lingkungan pada:
Pasal 38Cukup jelas.
15. Ketentuan Pasal 38 huruf adiubah, sehingga Pasal 38berbunyi sebagai berikut:
Pasal 38Dalam hal berdasarkan hasildokumen lingkungan hidupyang telah disahkan olehinstansi yang berwenangberdampak lingkungan pada:
Angka 15
Pasal 38Cukup jelas
a. 1 (satu) kabupaten/kota,
IUP Operasi Produksidiberikan olehbupati/walikotaberdasarkan rekomendasidari Menteri dan
a. 1 (satu) kabupaten/kota,
IUP Operasi Produksidiberikan olehbupati/walikota;
Bupati/walikota
memberikan IUPberdasarkanrekomendasi Menteri dan gub
42
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
42/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
gubernur ;b. lintas kabupaten/kota, IUP
Operasi Produksi diberikanoleh gubernur berdasarkanrekomendasi dari
bupati/walikota; atau
b. lintas kabupaten/kota, IUPOperasi Produksi diberikanoleh gubernur berdasarkanrekomendasi dari
bupati/walikota; atauc. lintas provinsi, IUP OperasiProduksi diberikan olehMenteri berdasarkanrekomendasi daribupati/walikota dangubernur.
c. lintas provinsi, IUPOperasi Produksi diberikanoleh Menteri berdasarkanrekomendasi daribupati/walikota dangubernur.
19. Pasal 39Badan usaha yang melakukankegiatan jual beli minerallogam atau batubara diIndonesia, harus memiliki IUP
Operasi Produksi khususuntuk pengangkutan danpenjualan dari Menteri,gubernur, atau bupati/walikotasesuai dengankewenangannya.
20. 16. Di antara Pasal 39 dan Pasal40 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 39A, yangberbunyi sebagai berikut:
Pasal 39A(1) IUP Eksplorasi, IUP
Operasi Produksi, IUPOperasi Produksi khususuntuk pengangkutan danpenjualan, IUP Operasi
Angka 16
Pasal 39ACukup jelas.
Untuk validasiIUP yang diterbitkan baikbupati/walikota,gubernur, mMenteri sedalam pembinaapengawasan lebih mudah.
Selain itu juga
43
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
43/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Produksi khususpengolahan danpemurnian yang diberikanoleh bupati/walikotasebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28, Pasal 35,Pasal 37 ayat (1) dan ayat(2), dan Pasal 38,tembusannya wajibdisampaikan kepadagubernur dan Menteri.
penting dalam rpengendalianproduksi pemasaran komoditas tam
DMO, pengapemenuhan kewPNBP, konservasi.
(2) IUP Eksplorasi, IUPOperasi Produksi, IUPOperasi Produksi khususuntuk pengangkutan danpenjualan, IUP OperasiProduksi khusus
pengolahan danpemurnian yang diberikanoleh gubernursebagaimana dimaksuddalam Pasal 28, Pasal 35,Pasal 37 ayat (1) dan ayat(2), dan Pasal 38tembusannya wajibdisampaikan kepadaMenteri.
21. Pasal 40Pemegang IUP Operasi
Produksi dapat mengajukanpermohonan wilayah di luarWIUP kepada Menteri,gubernur, atau bupati/walikotasesuai dengan
Pasal 40Yang dimaksud dengan
wilayah di luar WIUPdalam ketentuan iniadalah project area yangdilarang melakukankegiatan penambangan.
17. Ketentuan Pasal 40 tetap,penjelasan diubah
sebagaimana tercantumdalam penjelasan.
Pasal 40Pemegang IUP Operasi
Angka 17
Pasal 40Yang dimaksud
44
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
44/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
kewenangannya untukmenunjang usaha kegiatanpertambangannya.
Produksi dapat mengajukanpermohonan wilayah di luarWIUP kepada Menteri,gubernur, atau bupati/walikotasesuai dengan
kewenangannya untukmenunjang usaha kegiatanpertambangannya.
dengan wilayah di luarWIUP dalamketentuan ini adalahproject area yangdilarang melakukan
kegiatanpenambangan, antaralain untukpembangunanstockpile, pelabuhankhusus, fasilitaspengolahan danpemurnian, jalantambang.
22. Pasal 44(1) Dalam hal pada lokasi
WIUP ditemukan
komoditas tambanglainnya yang bukanasosiasi mineral yangdiberikan dalam IUP,pemegang IUP Eksplorasidan IUP Operasi Produksimemperoleh keutamaandalam mengusahakankomoditas tambanglainnya yang ditemukan.
Pasal 44Ayat (1)
Yang dimaksud
dengan komoditastambang lainnyadalam ketentuan iniadalah antara lainapabila dalam WIUPkomoditas tertentuterdapat mineral lainatau batubara.
18. Ketentuan Pasal 44 ayat (1)diubah dan diantara ayat (1)dan ayat (2) disisipkan 1
(satu) ayat, yakni ayat (1a),sehingga Pasal 44 berbunyisebagai berikut:
Pasal 44(1) Dalam hal pada lokasi
WIUP mineral logam ataubatubara yang diberikandalam IUP ditemukankomoditas tambanglainnya yang bukanasosiasi mineral,
pemegang IUP Eksplorasimineral logam ataubatubara dan IUP OperasiProduksi mineral logamatau batubara
Angka 18
Pasal 44Ayat (1)
Bukan asosiasimineral dalamketentuan ini adalahyangketerdapatannyadan genesanya
tidak secarabersama-samadengan mineralutamanya, antaralain emas dengan
Pemegang mineral logambatubara pertama mendapatkan mineral logambatubara
mekanisme WIUP.
45
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
45/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
memperoleh keutamaandalam mengusahakankomoditas tambanglainnya yang ditemukantanpa melaui lelang.
galena, emasdengan bijih besi,emas dengan nikel.
(1a) Dalam hal pada lokasiWIUP mineral bukanlogam atau batuan yangdiberikan dalam IUPditemukan komoditastambang mineral logamatau batubara, pemegangIUP Eksplorasi mineralbukan logam atau batuandan IUP Operasi Produksimineral bukan logam ataubatuan tidak memperoleh
keutamaan dalammengusahakan komoditastambang mineral logamatau batubara yangditemukan dan untukmengusahakannya harusmelalui mekanisme lelangdengan memperoleh hakmenyamai.
Ayat (1a)Cukup jelas.
(2) Dalam mengusahakankomoditas tambanglainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)harus membentuk badanusaha baru.
Ayat (2)Cukup jelas.
(2) Dalam mengusahakankomoditas tambanglainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)harus membentuk badanusaha baru.
Ayat (2)Badan usaha barudalam ketentuan ini
adalah badanusaha yangdidirikan dansecara efektifdikendalikan oleh
46
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
46/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
pemegang IUPEksplorasi atau IUPOperasi Produksi,yang kepemilikansaham dan
kepengurusannyasama dengankepemilikan sahamdan kepengurusanbadan usahapemegang IUPEksplorasi atau IUPOperasi Produksidan/atau badanusaha baru sebagaiafiliasi badan usahapemegang IUP
Eksplorasi atau IUPOperasi Produksi.(3) Apabila pemegang IUP
Eksplorasi dan IUPOperasi Produksi tidakberminat atas komoditastambang lainnyasebagaimana dimaksudpada ayat (1), kesempatanpengusahaannya dapatdiberikan kepada pihaklain dan diselenggarakan
dengan cara lelang ataupermohonan wilayah.
Ayat (3)Pihak lain dalamketentuan ini adalahbadan usaha,koperasi, atauperseorangan selainpemegang IUPEksplorasi dan IUPOperasi Produksi yangtidak berminat atas
komoditas tambangtersebut.
(3) Apabila pemegang IUPEksplorasi dan IUPOperasi Produksi tidakberminat atas komoditastambang lainnyasebagaimana dimaksudpada ayat (1),kesempatanpengusahaannya dapatdiberikan kepada pihak
lain dan diselenggarakandengan cara lelang ataupermohonan wilayah.
Ayat (3)Pihak lain dalamketentuan ini adalahbadan usaha,koperasi, atauperseoranganselain pemegangIUP Eksplorasi danIUP OperasiProduksi yang tidak
berminat ataskomoditas tambangtersebut.
(4) Pihak lain yangmendapatkan IUP
Ayat (4)Cukup jelas.
(4) Pihak lain yangmendapatkan IUP
Ayat (4)Cukup jelas.
47
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
47/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
berdasarkan lelang ataupermohonan wilayahharus berkoordinasidengan pemegang IUPEksplorasi dan IUP
Operasi Produksi pertama.
berdasarkan lelang ataupermohonan wilayahharus berkoordinasidengan pemegang IUPEksplorasi dan IUP
Operasi Produksipertama.(5) Ketentuan lebih lanjut
mengenai tata carapemberian IUP barusesuai komoditas tambanglain diatur denganPeraturan Menteri.
Ayat (5)Cukup jelas.
(5) Ketentuan lebih lanjutmengenai tata carapemberian IUP barusesuai komoditastambang lain diaturdengan PeraturanMenteri.
Ayat (5)Cukup jelas.
23. Pasal 45(1) Permohonan
perpanjangan IUP Operasi
Produksi diajukan kepadaMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyapaling cepat dalam jangkawaktu 2 (dua) tahun danpaling lambat dalam
jangka waktu 6 (enam)bulan sebelumberakhirnya jangka waktuIUP.
Pasal 45Cukup jelas
19. Ketentuan Pasal 45 ayat (4)diubah dan ditambah 3 (tiga)ayat, yakni ayat (6), ayat (7),
dan ayat (8), sehingga Pasal45 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 45(1) Permohonan
perpanjangan IUPOperasi Produksi diajukankepada Menteri, gubernur,atau bupati/walikotasesuai dengankewenangannya palingcepat dalam jangka waktu
2 (dua) tahun dan palinglambat dalam jangkawaktu 6 (enam) bulansebelum berakhirnya
jangka waktu IUP.
Angka 19
Pasal 45Cukup jelas
Untuk mkesempatan kpemegang
membela kepenusahanya.
48
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
48/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
(2) Permohonanperpanjangan IUP OperasiProduksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1)paling sedikit harusdilengkapi:
(2) Permohonanperpanjangan IUPOperasi Produksisebagaimana dimaksudpada ayat (1) palingsedikit harus dilengkapi:
a. peta dan bataskoordinat wilayah;
a. peta dan bataskoordinat wilayah;
b. bukti pelunasan iurantetap dan iuran produksi3 (tiga) tahun terakhir;
b. bukti pelunasan iurantetap dan iuranproduksi 3 (tiga) tahunterakhir;
c. laporan akhir kegiatanoperasi produksi;
c. laporan akhir kegiatanoperasi produksi;
d. laporan pelaksanaanpengelolaanlingkungan;
d. laporan pelaksanaanpengelolaanlingkungan;
e. rencana kerja dananggaran biaya; dan e. rencana kerja dananggaran biaya; danf. neraca sumber daya
dan cadangan.f. neraca sumber daya
dan cadangan.(3) Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadapat menolakpermohonanperpanjangan IUP OperasiProduksi apabilapemegang IUP Operasi
Produksi berdasarkanhasil evaluasi, pemegangIUP Operasi Produksitidak menunjukkan kinerjaoperasi produksi yang
(3) Menteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadapat menolakpermohonanperpanjangan IUPOperasi Produksi apabilapemegang IUP Operasi
Produksi berdasarkanhasil evaluasi, pemegangIUP Operasi Produksitidak menunjukkan kinerjaoperasi produksi yang
49
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
49/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
baik. baik.(4) Penolakan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3)harus disampaikankepada pemegang IUPOperasi Produksi palinglambat sebelumberakhirnya IUP OperasiProduksi.
(4) Penolakan sebagaimanadimaksud pada ayat (3)harus disampaikankepada pemegang IUPOperasi Produksi palinglambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya IUPOperasi Produksi.
(5) Pemegang IUP OperasiProduksi hanya dapatdiberikan perpanjangansebanyak 2 (dua) kali.
(5) Pemegang IUP OperasiProduksi hanya dapatdiberikan perpanjangansebanyak 2 (dua) kali.
(6) Pemegang IUP OperasiProduksi yang telahmengajukan permohonanperpanjangan IUP
Operasi Produksisebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan telahmelengkapi persyaratansebagaimana dimaksudpada ayat (2),diperbolehkanmelanjutkan kegiatanoperasi produksinyasampai dengan terbitnyakeputusan penolakan atauperpanjangan IUP
Operasi Produksi.(7) Dalam hal permohonanperpanjangan IUPOperasi Produksi ditolak,pemegang IUP Operasi
50
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
50/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
Produksi diberikankesempatan untukmembela kepentingannyadan wajib menyampaikankeberatan secara tertulisterhadap penolakansebagaimana dimaksudpada ayat (4) kepadaMenteri, gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannyadalam jangka waktupaling lambat 14 (empatbelas) hari kerja setelahpenolakan disampaikan,dan wajib disertai denganalasannya beserta
dokumen pendukungnya. (8) Apabila pemegang IUPOperasi Produksi tidakdapat menyampaikankeberatan disertai denganalasan dan dokumenpendukung, makakeberatan yangdisampaikan olehpemegang IUP OperasiProduksi sebagaimanadimaksud pada ayat (5b)
dianggap tidak ada.24. Pasal 46(1) Pemegang IUP Operasi
Produksi yang telahmemperoleh perpanjangan
Pasal 46Cukup jelas.
20. Ketentuan Pasal 46 ayat (3)diubah, dan ditambah 1 (satu)ayat, yakni ayat (4), sehinggaPasal 46 berbunyi sebagai
Angka 20 Usulan dari Semen Pmelalui Surat2842/KRE/HKM
51
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
51/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
IUP Operasi Produksisebanyak 2 (dua) kalisebagaimana dimaksuddalam Pasal 45 ayat (6),dalam jangka waktu 3(tiga) tahun sebelum
jangka waktu masaberlakunya IUP berakhir,harus menyampaikankepada Menteri, gubernur,atau bupati/walikotasesuai dengankewenangannya mengenaikeberadaan potensi dancadangan mineral ataubatubara pada WIUP-nya.
berikut: tambah ayat
Pasal 46(1) Pemegang IUP Operasi
Produksi yang telahmemperoleh perpanjanganIUP Operasi Produksisebanyak 2 (dua) kalisebagaimana dimaksuddalam Pasal 45 ayat (6),dalam jangka waktu 3(tiga) tahun sebelum
jangka waktu masaberlakunya IUP berakhir,harus menyampaikankepada Menteri, gubernur,atau bupati/walikota sesuaidengan kewenangannyamengenai keberadaanpotensi dan cadanganmineral atau batubarapada WIUP-nya.
Pasal 46Cukup jelas.
11 tanggal 142011 untuk mayat (3) pemegang sebelumnyamendapat keutamaan.
(2) WIUP yang IUP-nya akanberakhir sebagaimanadimaksud pada ayat (1)sepanjang masihberpotensi untukdiusahakan, WIUPnyadapat ditawarkan kembali
melalui mekanisme lelangatau permohonan wilayahsesuai dengan ketentuandalam PeraturanPemerintah ini.
(2) WIUP yang IUP-nya akanberakhir sebagaimanadimaksud pada ayat (1)sepanjang masihberpotensi untukdiusahakan, WIUPnyadapat ditawarkan kembali
melalui mekanisme lelangatau permohonan wilayahsesuai dengan ketentuandalam PeraturanPemerintah ini.
52
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
52/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
(3) Dalam pelaksanaan lelangWIUP sebagaimanadimaksud pada ayat (2)pemegang IUPsebelumnya mendapathak menyamai .
(3) Dalam pelaksanaan lelangWIUP mineral logam ataubatubara sebagaimanadimaksud pada ayat (2)pemegang IUPsebelumnya mendapat hakmenyamai.
(4) Dalam pelaksanaanpemberian WIUP mineralbukan logam atau batuansebagaimana dimaksudpada ayat (2) pemegangIUP sebelumnyamendapat hak keutamaan.
25. Pasal 66Pemegang IUPK Eksplorasiatau pemegang IUPK Operasi
Produksi, dapat mengajukanpermohonan wilayah di luarWIUPK kepada Menteri untukmenunjang usaha kegiatanpertambangannya.
Pasal 66Yang dimaksud denganwilayah di luar WIUPK
dalam ketentuan ini adalahproject area yang dilarangmelakukan kegiatanpenambangan
21. Ketentuan Pasal 66 tetap,penjelasan diubahsebagaimana tercantum
dalam penjelasan.Pasal 66
Pemegang IUPK Eksplorasiatau pemegang IUPK OperasiProduksi, dapat mengajukanpermohonan wilayah di luarWIUPK kepada Menteri untukmenunjang usaha kegiatanpertambangannya.
Angka 21
Pasal 66Yang dimaksuddengan wilayah di luarWIUPK dalamketentuan ini adalahproject area yangdilarang melakukankegiatanpenambangan, antaralain untuk
pembangunanstockpile, pelabuhankhusus, fasilitaspengolahan danpemurnian, jalan
53
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
53/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
tambang. 26. Pasal 76
(1) Kegiatan usahapertambangan dapatdilakukan penghentiansementara apabila terjadi:
Pasal 76Ayat (1)
22. Ketentuan Pasal 76 tetap,penjelasan ayat (1) huruf bdiubah sebagaimanatercantum dalam penjelasan.
Pasal 76(1) Kegiatan usaha
pertambangan dapatdilakukan penghentiansementara apabila terjadi:
Angka 22
Pasal 76Ayat (1)
Penjelasanbertentangan dpenjelasan Pasaayat (1) huUndang-UndangNomor 4 TahuntentangPertambanganMineral dan Bat
a. keadaan kahar; Huruf aKeadaan kahardalam ketentuanini antara lainmeliputi perang,kerusuhan sipil,pemberontakan,epidemi, gempabumi, banjir,kebakaran danlain-lain bencanaalam di luarkemampuanmanusia.
a. keadaan kahar; Huruf aKeadaan kahardalam ketentuanini antara lainmeliputi perang,kerusuhan sipil,pemberontakan,epidemi, gempabumi, banjir,kebakaran danlain-lain bencanaalam di luarkemampuanmanusia.
b. keadaan yangmenghalangi; dan/atau
Huruf bKeadaan yangmenghalangidalam ketentuan
ini antara lainmeliputi blokade,pemogokan,perselisihanperburuhan di luar
b. keadaan yangmenghalangi; dan/atau
Huruf bKeadaan yangmenghalangidalam ketentuan
ini antara lainmeliputi blokade,pemogokan,perselisihanperburuhan di
Definisi MenterPP 23 Tahun adalah Menterimenyelenggarak
urusan pemerindi pertambangan mdan batubara.
54
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
54/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
kesalahanpemegang IUPatau IUPK danketentuanperaturanperundang-undangan yangditerbitkan olehmenteri yangmenghambatkegiatan usahapertambanganmineral ataubatubara yangsedang berjalan.
luar kesalahanpemegang IUPatau IUPK danketentuanperaturanperundang-undangan yangditerbitkan olehPemerintah yangmenghambatkegiatan usahapertambanganmineral ataubatubara yangsedang berjalan.
c. kondisi daya dukunglingkungan.
Huruf cKondisi dayadukung lingkungandalam ketentuanini adalah apabilakondisi dayadukung lingkunganwilayah tersebuttidak dapatmenanggungbeban kegiatanoperasi produksimineral dan/atau
batubara yangdilakukandiwilayahnya.
c. kondisi daya dukunglingkungan.
27. Pasal 97(1) Modal asing pemegang
Pasal 97Ayat (1)
23. Ketentuan Pasal 97 tetap,penjelasan ayat (1) diubah
Angka 23 Penjelasan bedengan definisi
55
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
55/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
IUP dan IUPK setelah 5(lima) tahun sejakberproduksi wajibmelakukan divestasisahamnya, sehinggasahamnya paling sedikit20% (dua puluh persen)dimiliki peserta Indonesia.
Yang dimaksuddengan modal asingadalah modal yangdimiliki oleh negaraasing, perseoranganwarga negara asing,badan usaha asing,badan hukum asing,dan/atau badanhukum Indonesia yangseluruh modalnyadimiliki oleh pihakasing.
sebagaimana tercantumdalam penjelasan.
Pasal 97(1) Modal asing pemegang
IUP dan IUPK setelah 5(lima) tahun sejakberproduksi wajibmelakukan divestasisahamnya, sehinggasahamnya paling sedikit20% (dua puluh persen)dimiliki peserta Indonesia.
Pasal 97Ayat (1)
Yang dimaksuddengan modalasing adalahmodal yang dimilikioleh negara asing,perseoranganwarga negaraasing, badanusaha asing,badan hukumasing, dan/ataubadan hukumIndonesia yangsebagian atau seluruh modalnyadimiliki oleh pihakasing.
asing dalam Paangka 8 UU NTahun 2007 tPenanaman Mod
(2) Divestasi sahamsebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukansecara langsung kepadapeserta Indonesia yangterdiri atas Pemerintah,pemerintah daerahprovinsi, atau pemerintahdaerah kabupaten/kota,BUMN, BUMD, ataubadan usaha swastanasional.
Ayat (2)Cukup jelas.
(2) Divestasi sahamsebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukansecara langsung kepadapeserta Indonesia yangterdiri atas Pemerintah,pemerintah daerahprovinsi, atau pemerintahdaerah kabupaten/kota,BUMN, BUMD, atau badanusaha swasta nasional.
Ayat (2)Cukup jelas.
56
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
56/69
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
(3) Dalam hal Pemerintahtidak bersedia membelisaham sebagaimanadimaksud pada ayat (1),ditawarkan kepadapemerintah daerahprovinsi atau pemerintahdaerah kabupaten/kota.
Ayat (3)Cukup jelas.
(3) Dalam hal Pemerintahtidak bersedia membelisaham sebagaimanadimaksud pada ayat (1),ditawarkan kepadapemerintah daerahprovinsi atau pemerintahdaerah kabupaten/kota.
Ayat (3)Cukup jelas.
(4) Apabila pemerintahdaerah provinsi ataupemerintah daerahkabupaten/kotasebagaimana dimaksudpada ayat (3) tidakbersedia membeli saham,ditawarkan kepada BUMNdan BUMD dilaksanakandengan cara lelang.
Ayat (4)Cukup jelas.
(4) Apabila pemerintah daerahprovinsi atau pemerintahdaerah kabupaten/kotasebagaimana dimaksudpada ayat (3) tidakbersedia membeli saham,ditawarkan kepada BUMNdan BUMD dilaksanakandengan cara lelang.
Ayat (4)Cukup jelas.
(5) Apabila BUMN dan BUMDsebagaimana dimaksudpada ayat (4) tidakbersedia membeli saham,ditawarkan kepada badanusaha swasta nasionaldilaksanakan dengan caralelang.
Ayat (5)Cukup jelas.
(5) Apabila BUMN dan BUMDsebagaimana dimaksudpada ayat (4) tidakbersedia membeli saham,ditawarkan kepada badanusaha swasta nasionaldilaksanakan dengan caralelang.
Ayat (5)Cukup jelas.
(6) Penawaran sahamsebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan
dalam jangka waktu palinglambat 90 (sembilanpuluh) hari kalender sejak5 (lima) tahundikeluarkannya izin
Ayat (6)Cukup jelas.
(6) Penawaran sahamsebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan
dalam jangka waktu palinglambat 90 (sembilanpuluh) hari kalender sejak5 (lima) tahundikeluarkannya izin
Ayat (6)Cukup jelas.
57
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
57/69
PP NO 23 TAHUN 2010 ATAS PP NO 23 TAHUN 2010Operasi Produksi tahappenambangan.
Operasi Produksi tahappenambangan.
(7) Pemerintah, pemerintahdaerah provinsi,pemerintah daerahkabupaten/kota, BUMN,dan BUMD harusmenyatakan minatnyadalam jangka waktu palinglambat 60 (enam puluh)hari kalender setelahtanggal penawaran.
Ayat (7)Cukup jelas.
(7) Pemerintah, pemerintahdaerah provinsi,pemerintah daerahkabupaten/kota, BUMN,dan BUMD harusmenyatakan minatnyadalam jangka waktu palinglambat 60 (enam puluh)hari kalender setelahtanggal penawaran.
Ayat (7)Cukup jelas.
(8) Dalam hal Pemerintah danpemerintah daerahprovinsi atau pemerintahdaerah kabupaten/kota,BUMN, dan BUMD tidakberminat untuk membelidivestasi sahamsebagaimana dimaksudpada ayat (7), sahamditawarkan kepada badanusaha swasta nasionaldalam jangka waktu palinglambat 30 (tiga
Ayat (8)Cukup jelas.
(8) Dalam hal Pemerintah danpemerintah daerahprovinsi atau pemerintahdaerah kabupaten/kota,BUMN, dan BUMD tidakberminat untuk membelidivestasi sahamsebagaimana dimaksudpada ayat (7), sahamditawarkan kepada badanusaha swasta nasionaldalam jangka waktu palinglambat 30 (tiga
Ayat (8)Cukup jelas.
28. Pasal 100(1) Pemegang IUP Operasi
Produksi atau IUPKOperasi Produksi yangakan melakukan kegiatanoperasi produksi wajibmenyelesaikan sebagianatau seluruh hak atastanah dalam WIUP atau
Pasal 100Ayat (1)
Cukup jelas.
24. Ketentuan Pasal 100 ayat (2)diubah, dan diantara ayat (1)dan ayat (2) disisipkan 1(satu) ayat, yakni ayat (1a),serta ditambah 3 (tiga) ayat,yakni ayat (3), ayat (4), danayat (5), sehingga Pasal 100berbunyi sebagai berikut:
Angka 24 Perlu pengaturankompensasi dikaitkan kandungan mdan batubara.
58
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
58/69
PP NO 23 TAHUN 2010 ATAS PP NO 23 TAHUN 2010WIUPK dengan pemeganghak atas tanah sesuaidengan ketetuanperaturan perundang-undangan.
Pasal 100(1) Pemegang IUP Operasi
Produksi atau IUPKOperasi Produksi yangakan melakukan kegiatanoperasi produksi wajibmenyelesaikan sebagianatau seluruh hak atastanah dalam WIUP atauWIUPK dengan pemeganghak atas tanah sesuaidengan ketetuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 100Ayat (1)
Cukup jelas.
(1a)Pemegang IUPEksplorasi, IUP OperasiProduksi, IUPKEksplorasi, atau IUPKOperasi Produksi yangtelah mendapatpersetujuan penggunaanwilayah di luar WIUP atauWIUPK sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33,Pasal 40 dan Pasal 66wajib menyelesaikansebagian atau seluruh hakatas tanah denganpemegang hak atas tanahsesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.
Ayat (1a)Cukup jelas
(2) Pemegang IUP OperasiProduksi atau IUPK
Ayat (2)Yang dimaksud
(2) Pemegang IUP Eksplorasi ,IUP Operasi Produksi,
Ayat (2)Yang dimaksud
59
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
59/69
PP NO 23 TAHUN 2010 ATAS PP NO 23 TAHUN 2010Operasi Produksi wajibmemberikan kompensasiberdasarkan kesepakatanbersama denganpemegang hak atas tanah.
dengan kompensasidalam ketentuan inidapat berupa sewamenyewa, jual beli,atau pinjam pakai.
IUPK Eksplorasi , atauIUPK Operasi Produksisebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat(1a) wajib memberikankompensasi berdasarkankesepakatan bersamadengan pemegang hakatas tanah.
dengan kompensasidalam ketentuan inidapat berupa sewamenyewa, jual beli,atau pinjam pakaiyang didasarkanpada harga yangwajar sesuaidengan pasaransetempat atau nilai
jual obyek pajakserta tidak dikaitkandengan keberadaanpotensi sumberdaya mineral danbatubara yangterkandung didalamnya.
(3) Dalam hal kesepakatansebagaimana dimaksudpada ayat (2) tidaktercapai, pemegang IUPEksplorasi , IUP OperasiProduksi, IUPK Eksplorasi,atau IUPK OperasiProduksi harusmemberitahukan kepadabupati/walikota ataugubernur sesuai dengankewenangannya untukdilakukan mediasi.
Ayat (3)Cukup jelas.
(4) Dalam hal mediasi yangdilakukan olehbupati/walikota atau
Ayat (4)Cukup jelas.
60
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASAN USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHAN KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
60/69
PP NO 23 TAHUN 2010 ATAS PP NO 23 TAHUN 2010gubernur sesuai dengankewenangannyasebagaimana dimaksudpada ayat (3) tidaktercapai kesepakatan,Menteri memberikankeputusan final denganprinsip salingmenguntungkan dalamrangka mengoptimalkanpemanfaatan sumber dayamineral dan batubarasetelah mendapatpertimbangan dari instansiyang menyelenggarakanurusan pemerintahan dibidang pertanahannasional.
(5) Pemegang IUP Eksplorasi,IUP Operasi Produksi atauIUPK Operasi Produksisebagaimana dimaksudpada ayat (1a) hanyadikenakan pajak bumi danbangunan sesuai denganketentuan peraturanperundang-undangan.
Ayat (5)Cukup jelas.
29. 25. Di antara Pasal 100 dan Pasal101 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 100A, yangberbunyi sebagai berikut:
Pasal 100APemegang IUP Eksplorasi,
Angka 25
Pasal 100ACukup jelas.
61
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 23 TAHUN 2010
USULAN PERUBAHAN PENJELASAN PERUBAHANATAS PP NO 23 TAHUN 2010
KETERANG
8/3/2019 Revisi Pp Nomor 23 Tahun 2010
61/69
PP NO 23 TAHUN 2010 ATAS PP NO 23 TAHUN 2010IUP Operasi Produksi, IUPKEksplorasi, dan IUPK OperasiProduksi harus memberikesempatan kepadapemegang IUP yang lainuntuk melintasi jalan tambangatau WIUP/WIUPK-nya dalamrangka mendukungpelaksanaan kegiatan usahapertambangan pemegang IUPyang lain.
30. Pasal 101(1) Pemegang IUP dan IUPK
wajib menyerahkanseluruh data yangdiperoleh dari hasileksplorasi dan operasiproduksi kepada Menteri,gubernur, ataubupati/walikota sesuaidengan kewenangannya.
(2) Pemegang IUP yangditerbitkan olehbupati/walikota wajibmenyampaikan laporantertulis secara berkala atasrencana kerja dananggaran biayapelaksanaan kegiatanusaha pertambanganmineral atau batubarakepada bupati/walikotadengan tembusan kepadaMenteri dan gubernur.
62
NO PP NO 23 TAHUN 2010 PENJELASANPP NO 2