Post on 18-Dec-2020
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Return Saham
2.1.1 Pengertian Return Saham
Menurut Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, Return Saham
disebut juga sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahan nilai harga saham
periode t dengan t-ı. Dan berarti bahwa semakin tinggi perubahan harga saham maka
semakin tinggi return saham yang dihasilkan.1
Menurut Tandellin, Return saham merupakan salah satu factor yang
memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian
investor menanggung resiko atas berinvestasi yang dilakukannya. Return investasi
terdiri dari dua komponen utama, yaitu:2
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Yield hanya berupa angka nol
(0) dan positif (+).
2. Capital gain (loss, komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan)
harga suatu keuntungan (kerugian) bagi investor. Capital gain berupa angka
minus (-), nol (0) dan positif (+).
Secara sistematika return suatu investasi dapat ditulis sebagai berikut: Return total =
yield + capital gain (lost)
2.1.2 Jenis-jenis return saham
Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis return yaitu:
“Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return ini
21
dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi juga
berguna dalam penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko yang akan
datang.”
“Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh para investor di masa yang akan datang.” Dari teori definisi di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa jenis return terdiri dari:
1. Realisasi
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dan penghitungannya
menggunakan data histori perusahaan yang berguna untuk mengukur kinerja
perusahaan. Return realisasi atau disebut juga return historis berguna juga untuk
menentukan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa yang akan
datang.
Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return
total (total return), relatif return (return relative), kumulatif return (return
cumulative) dan return yang disesuaikan (adjusted return). Sedang rata-rata dari
return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika (arithmetic mean) dan rata-
rata geometric (geometric mean). Rata-rata geometrik banyak digunakan untuk
menghitung rata-rata return beberapa periode, misalnya untuk menghitung return
mingguan atau return bulanan yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari
return-return harian. Untuk perhitungan retur seperti ini, rata-rata geometrik lebih
tepat digunaka dibandingkan jika digunakn metode rata-rata aritmatika biasa.
22
2. Ekpektasi
Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini
lebih penting dibandingkan return historis (realisasi)karena return ini yang
diharapkan oleh semua investor di masa yang akan datang.
Return ekspetasian (expected return) dapat dihitung berdasarkan beberapa cara
sebagai berikut ini:
a). Berdasarkan nilai ekspetasian masa depan. b).Berdasarkan nilai-nilai return
historis.
c). Berdasarkan model return ekspetasian yang ada.
3. Komponen Pengembalian Return Saham
Return Saham terdiri dari dua komponen utama, yaitu:4
Gain yaitu merupakan keuntungan bagi investor yang diperoleh dari kelebihan
harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima secara periodik.
Misalnya berupa deviden atau bunga.
Sedangkan menurut Tjiptono D, pada dasarnya berpendapat dua keuntungan
yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu:
a. Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan
berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
b. Capital Gain merupakan selisih antaa harga beli dan harga jual.
Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham
23
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Return Saham itu sendiri,
beberapa faktor yang mempengaruhi harga atau Return Saham baik yang bersifat
makro maupun mikro.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:
1. Faktor Makro yaitu faktor-faktor yang berada di luar perusahaan, antara lain:
a. Faktor Makro Ekonomi
(1) Inflasi
(2) Suku Bunga
(3) Kurs Valuta Asing
(4) Tingkat pertumbuhan ekonomi
(5) Harga bahan bakar minyak di pasar internasional
(6) Indeks harga saham regional
b . Faktor Makro Non Ekonomi
(1). peristiwa politik domestic
(2). Peristiwa social
(3). Peristiwa politik Internasional
2. Faktor Mikro Ekonomi
Faktor Mikro yaitu faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Informasi
yang didapat dari kondisi intern perusahaan yang berupa informasi keuangan,
informasi non keuangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi Return Saham
menurut Resmi yang dikutip dari Bramantyo, menyatakan terdapat 2 (dua)
macam analisis untuk menentukan Return Saham secara garis besar, yaitu
informasi fundamental dan informasi teknikal.6 Informasi fundamental diperoleh
24
dari intern perusahaan meliputi deviden dan tingkat pertumbuhan penjualan
perusahaan, karakteristik keuangan, ukuran perusahaan sedangkan informasi
teknikal diperoleh di luar perusahaan seperti ekonomi, politik dan finansial.
5. Penghitungan Return Saham
1) Return realisasi (actual return)
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Actual return digunakan
dalam dalam menganalisis data adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan
cara menghitung selisih harga saham individual periode berjalan dengan periode
sebelumnya dengan mengabaikan deviden, dapat ditulis dengan rumus:
Pi,t – Pi,t-1
Ri,t =Pi,t-1
Keteranagan:
Ri,t = Return Saham i pada waktu t
Pi,t = Harga Saham i pada periode t
Pit-1 = Harga Saham pada i periode t-1
2) Return ekspektasi (Expected return)
Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa yang akan datang. Adapun perhitungan Expected return menurut
Brown dan Waren dalam yaitu :
E(Rit) = Rmt
Keterangan:
E(Rit) = Tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t
Rmt = Tingkat keuntungan pasar pada periode t
25
Total aset
x100% Total Asset Turnover =
Penjualan
2.1.3 Pengertian Total Asset Turnover
Pengertian Total asset turnover menurut Kasmir (2008:185) “Total asset
turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua
aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang
diperoleh dari setiap rupiah yang dihasilkan”. Dan juga pengertian Total asset
turnover menurut Brigham (2001:75) “Total asset turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva perusahaan, rasio ini
dihitung dengan membagi penjualan dengan total aktiva. Sedangkan pengertian
Total asset turnover menurut Lukman syamsuddin (2000:62) adalah:
Total asset turnover menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan seluruh
aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Makin tinggi
Total asset turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di
dalam menghasilkan penjualan.
Berdasarkan pengertian para ahli maka dapat disimpulkan bahwa Total
asset turnover adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan
seluruh aktiva untuk meningkatkan volume penjualan dengan cara membagi
penjualan dengan total aktiva.
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah :
26
2.1.2 Return On Assets (ROA)
Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan seberapa
besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah lab bersih yang akan dihasilkan
dari setiap rupiah dari dana tertanam dalam total aset. Rasio ini dihitung dengan
membagi laba bersih terhadap total aset.
Semakin tinggi hasil pengembalian atas aset berarti semakin tinggi pula
jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total
aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas aset berarti semakin rendah
pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset.
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung hasil pengembalian atas
aset:
Return On Assets =
2.1.3 Pengertian Price to Book Value (PBV)
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net
asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.
Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai
buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang
beredar. (Jogiyanto 2003:82)
27
Menurut Ang (1997) dalam Novitasari (2013) Price to Book Value (PBV)
merupakan rasio pasar (market ratio) yang digunakan untuk mengukur kinerja
harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh
sebuah perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan terhadap jumlah modal
yang diinvestasikan.
Pengertian Price to Book Value (PBV) menurut Husnan. S dan Pudjiastuti
(2006:258) :
“Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga pasar
dan nilai buku saham. Untuk perusahaan-perusahaan yang berjalan
dengan baik, umumnya rasio ini mencapai diatas satu, yang menunjukkan
bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar
rasio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif
dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan.”
Menurut Tandelilin (2001:194):
“Hubungan antara harga pasar saham dan nilai buku per lembar saham
bisa juga dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai
suatu saham,karena secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah
mencerminkan nilai bukunya.”
2.1.3.1 Cara menghitung Price to Book Value (PBV)
Menurut Robert Ang (1997) dalam Novitasari (2013) Price to Book Value
(PBV) ditunjukkan dengan perbandingan antara harga saham terhadap nilai buku
dihitung sebagai hasil dari ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang
beredar.
28
Secara matematis Price to Book Value (PBV) dapat dirumuskan sebagai
berikut :
PBV =
2.1.3.2 Keunggulan Price to Book Value (PBV)
Menurut Damodaran (2001) dalam Eva Eko Hidayati (2010) Price to Book
Value (PBV) mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut :
1. Nilai buku mempunyai ukuran intutif yang relatif stabil yang dapat
diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan
metode discounted cash flow dapat menggunakan price to book value sebagai
perbandingan.
2. Nilai buku memberikan standar akuntansi yang konsisten untuk semua
perusahaan PBV dapat diperbandingkan antara perusahaan – perusahaan yang
sama sebagai petunjuk adanya under atau overvaluation.
3. Perusahaan – perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa dinilai
dengan menggunakan price earning ratio dapat dievaluasi menggunakan price
to book value (PBV).
2.2 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pambuko Naryoto dengan judul
Pengaruh Return On Equity (Roe), Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der),
29
Total Assets Turn Over (Tato) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Return Saham
bahwa Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Total Assets Turn Over (TATO)
terhadap Return Saham pada perusahaan Properti dan Real Estate secara parsial (sendiri-
sendiri).
Penelitian yang dilakukan Gd Gilang Gunadi1, I Ketut Wijaya Kesuma2 dengan
judul Pengaruh Roa, Der, Eps Terhadap Return Saham Perusahaan Food And
Beverage Bei bahwa variabel ROA menunjukkan bahwa nilai sig. sebesar 0,044
lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima dan Ho ditolak. Nilai t hitung sebesar 0,772
dengan tanda positif, yang berarti variabel X1 mempunyai hubungan yang searah
dengan variabel Y. Simpulannya adalah variabel X1 berpengaruh positif signifikan
terhadap Y.
Penelitian dari Neni Awika Andansari , Kharis Raharjo dan Rita Andini
dengan hasil TATO tidak mempunyai pengaruh dan tidak signifikan terhadap return
saham, terbukti dari nilai Sig. (pvalue) = 0,070 > 0,05 dan thitung (1,840) < ttabel
(1,990) sehingga hipotesis 3 tidak dapat diterima.
PBV mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham,
terbukti dari nilai Sig. (pvalue) = 0,000 < 0,05 dan thitung (4,199) > ttabel (1,990)
sehingga hipotesis 4 dapat diterima.
Penelitian dari Masdaliyatul Lulukiyyah Mendapatkan hasil sebagai berikut Hasil
analisis mengindikasikan para bahwa investor juga menggunakan TATO sebagai
ukuran kinerja perusahaan untuk memprediksi return saham syariah di JII, dengan
demikian TATO yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan semakin
efisien dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh penjualan.
30
Semakin tinggi nilai TATO menunjukkan semakin tinggi nilai penjualan bersih yang
diperoleh dari perusahaan, dengan nilai penjualan yang tinggi memberikan harapan
perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi pula. Hasil penelitian ini mendukung
peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Saniman Widodo (2006).
Maka berdasarkan dari beberapa hasil penelitian sebelumya dengan berbagai
hasil yang berbeda maka dalam penelitian ini lebih pada meneliti pada perusahaan
manufaktur karena dengan harapan dapat memperoleh hasil dan bias sebagai bahan
pertimbangan bagi peneliti ataupun bagi pihak investor.
Tabel. 1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Nama&Tahun)
Judul Hasil Penelitian
1 Gd Gilang
Gunadi1
I Ketut Wijaya
Kesuma2
Pengaruh Roa, Der,
Eps Terhadap Return
Saham Perusahaan
Food And Beverage
Bei
variabel ROA menunjukkan
bahwa nilai sig. sebesar 0,044
lebih kecil dari 0,05, maka H1
diterima dan Ho ditolak. Nilai t
hitung sebesar 0,772 dengan tanda
positif, yang berarti variabel X1
mempunyai hubungan yang searah
dengan variabel Y. Simpulannya
adalah variabel X1 berpengaruh
positif signifikan terhadap Y
2 Pambuko Naryoto Pengaruh Return On
Equity (Roe), Current
Ratio (Cr), Debt To
Equity Ratio (Der),
Total Assets Turn
Over (Tato) Dan
Earning Per Share
(Eps) Terhadap Return
Saham
Tidak ada pengaruh yang
signifikan antara Total Assets Turn
Over (TATO) terhadap Return
Saham pada perusahaan Properti
dan Real Estate secara parsial
(sendiri-sendiri).
31
3 Neni Awika
Andansari
Kharis Raharjo
Rita Andini
Pengaruh Return On
Equity (Roe), Price
Earning Ratio (Per),
Total Asset Turn Over
(Tato) Dan Price To
Book Value (Pbv)
Terhadap Return
Saham
TATO tidak mempunyai pengaruh
dan tidak signifikan terhadap
return saham, terbukti dari nilai
Sig. (pvalue) = 0,070 > 0,05 dan
thitung (1,840) < ttabel (1,990)
sehingga hipotesis 3 tidak dapat
diterima.
PBV mempunyai pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap
return saham, terbukti dari nilai
Sig. (pvalue) = 0,000 < 0,05 dan
thitung (4,199) > ttabel (1,990)
sehingga hipotesis 4 dapat
diterima.
4 Masdaliyatul
Lulukiyyah
Analisis Pengaruh
Total Asset Turnover
(Tato), Return On Asset
(Roa), Current Ratio
(Cr), Debt To Equity
Ratio (Der) Dan Earning
Per Share (Eps)
Terhadap Return Saham
(Studi Pada Kelompok
Perusahaan Saham
Syariah Yang Listed
Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2006-2009)
Hasil analisis mengindikasikan
para bahwa investor juga
menggunakan TATO sebagai
ukuran kinerja perusahaan untuk
memprediksi return saham syariah
di JII, dengan demikian TATO
yang semakin besar menunjukkan
bahwa perusahaan semakin efisien
dalam menggunakan aktiva yang
dimilikinya untuk memperoleh
penjualan. Semakin tinggi nilai
TATO menunjukkan semakin
tinggi nilai penjualan bersih yang
diperoleh dari perusahaan, dengan
nilai penjualan yang tinggi
memberikan harapan perusahaan
untuk memperoleh laba yang
tinggi pula. Hasil penelitian ini
mendukung peneliti terdahulu
yang dilakukan oleh Saniman
Widodo (2006).
32
Return Saham
Price to Book Value
Return On Assets
Total Assets Turnover
2.3 Kerangka Pemikiran
Gambar 1 kerangka pemikiran variabel independen dan dependen
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat dikatakan bahwa penulis
menyajikan secara teoritis bahwa variabel independen yang merupakan Total Assets
Turnover (TATO), Return On Assets (ROA), Price to Book Value (PBV) dan
variabel dependen yang merupakan Return Saham. Variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dalam penelitian ini, maka
hipotesis dikemukakan sebagai berikut:
Pengaruh Total asset turnover terhadap Return Saham
menurut Kasmir (2008:185) “Total asset turnover merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari setiap rupiah yang
dihasilkan”. Dan juga pengertian Total asset turnover menurut Brigham (2001:75)
“Total asset turnover merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran
33
semua aktiva perusahaan, rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan
total aktiva.
: Terdapat pengaruh variabel Total asset turnover terhadap Return Saham
Pengaruh Return On Assets terhadap Return Saham
Menurut Kasmir (2008:134) Return On Assets merupakan rasio yang
menujukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
Return On Assets juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya. Menurut Samrotun (2015), apabila angka rasio tinggi,
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian
invesatasi (return) semakin tinggi.
: Terdapat pengaruh variabel Return On Assets terhadap Return Saham
Pengaruh Price Book Value terhadap Return Saham
Nilai buku mempunyai ukuran intutif yang relatif stabil yang dapat
diperbandingkan dengan harga pasar. Investor yang kurang percaya dengan metode
discounted cash flow dapat menggunakan price to book value sebagai perbandingan
: Terdapat pengaruh variabel Price Book Value terhadap Return Saham