Post on 18-Jan-2017
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Gover nance yang merupakan prasyarat
bagi setiap SKPD untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam
mencapai tujuan serta cita-cita pemerintah dan masyarakat Kabupaten
Lima Puluh Kota. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
penerpan sistem perencanaan yang tepat, jelas dan “legimated”, sehingga
penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung
secara berhasilguna dan berdayaguna.
Perencanaan pembangunan merupakan sebuah proses yang
dilaksanakan dalam rangka menentukan tindakan yang ingin dilakukan
di masa depan secara tepat melalui penetapan urutan pilihan dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
Pada saat ini perencanaan pembangunan ditata ke dalam suatu
sistem perencanaan pembangunan nasional, secara yuridis dikukuhkan
melalui Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang Nomor
32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Menurut kedua undang-
undang tersebut sistem perencanaan pembangunan nasional adalah
suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan yang dibagi atas
rencana jangka panjang, jangka menengah dan tahunan, yang
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
NOMOR : / /Dinsosnakertrans-1/V/2012
TANGGAL : Mai 2012
TENTANG : RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2011-2015
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-2
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara di tingkat pusat dan
daerah.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemerintah Kabupaten
Lima Puluh Kota telah melaksanakan penyususunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun 2010-2015 (RPJMD). Penyusunan RPJMD ini didasari oleh visi dan
misi serta program prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih. Penyusunan RPJMD ini merupakan penyusunan RPJMD tahap
ke dua dalam ruang lingkup Rencana Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Lima Puluh Kota 2005-2025 (RPJPD).
RPJPD ditetapkan melalui Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun
2011, dimana RPJPD ini sebelumnya telah disusun pada tahun 2005 dan
kemudian direvisi kembali pada tahun 2008 dan ditetapkan pada tahun
2011. Selanjutnya RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah No.
14 Tahun 2011.
RPJMD ini secara operasional dijabarkan kedalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
atau disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra
SKPD).
Perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan
pengukuran kinerja Instansi Pemerintah, serta memerlukan integrasi
antar keahlian SDM dengan sumber daya lain akan mampu menjawab
tuntutan perkembangan lingkungan strategis nasional dan regional.
Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan
kekuatan (strength),kelemahan (weaknes), peluang (opportunities) dan
tantangan/kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur
tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan Visi, Misi
serta Strategi Dinas Sosial. Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-3
Adapun muatan yang terkandung dalam Renstra Dinas Sosial.
Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah visi, misi, kebijakan dan program
pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial. Tenaga Kerja
dan Transmigrasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-
masing selama lima tahun ke depan. Program kegiatan tersebut tentunya
merupakan pelaksanaan sebagian kebijakan dan program kepala daerah
sebagaimana tertuang dalam RPJM Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
2010-2015. Di samping itu tetap mengacu kepada RPJPD, RPJMD
Provinsi Sumatera Barat dan RPJM Nasional.
Renstra Dinas Sosial. Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini
merupakan satu dokumen Perencanaan resmi yang dipersyaratkan untuk
mengarahkan pelayanan Dinas Sosial. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
khususnya dan Pembangunan Daerah pada umumnya dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun kedepan.
Renstra Dinas Sosial. Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini dibangun
berdasarkan komitmen dan kesepakatan dari semua Stake Holder.
Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan jangka menengah untuk
dituangkan ke dalam Rencana Tahunan, Renja SKPD, RKA SKPD dan
APBD.
1.2. Landasan Hukum
Beberapa peraturan perundang yang akan menjadi landasan
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lima
Puluh Kota ini adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara .
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara .
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara .
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-4
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional .
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah,sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah .
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004, Tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah .
7. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional tahun 2005 – 2025.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota.
11. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-5
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun
2006, Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
15. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 7 Tahun 2008 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Barat
2005 – 2025.
16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Barat 2011 – 2015.
17. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 1 Tahun 2008
Tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota.
18. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2008
Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
sebagai-mana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima
Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah .
19. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 10 Tahun 2011
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2005-2025 .
20. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 14 Tahun 2011
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2011-2015 .
21. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 17 Tahun 2011
Tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintan
Kabupaten Lima Puluh Kota .
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-6
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi ini adalah untuk :
1. Menjabarkan visi, misi dan program RPJMD secara operasional
dan teknis sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
2. Menyediakan suatu acuan berwawasan lima tahun kedepan
untuk menentukan arah Pembangunan Kesejahteraan Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan berpijak kepada
gambaran umum serta kondisi nyata saat ini dan proyeksinya.
3. Memudahkan Jajaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dan Instansi terkait dalam memahami dan menilai
arah kebijakan dan program serta kegiatan Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi lima tahun ke depan.
Berkaitan dengan maksud di atas Renstra Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini ditujukan untuk :
1. Tersedianya dokumen perencanaan lima tahun kedepan yang
berisi visi, misi dan arah pembangunan Kesejahteaan Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
2. Tersedianya konsep dasar perencanaan yang berisi gambaran
umum kondisi saat ini dan potensi Kesejahteraan Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi yang menjadi pedoman pada Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh
Kota dalam menetapkan visi dan misinya.
3. Terarah dan terkendalinya seluruh Jajaran Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dan Instansi Terkait dalam menentukan
program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan. .
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-7
1.4. Sistematika Penulisan
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
I. Pendahuluan, yang berisi penjelasan tentang latar belakang
penyusunan Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
II. Gambaran Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, yang memuat informasi tentang peran (tugas dan
fungsi) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara
ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya,
mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan
melalui pelaksanaan Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi periode sebelumnya, mengemukakan capaian program
prioritas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang telah
dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya.
III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi . Bab ini
menguraikan : Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra
Kementerian dan Renstra Provinsi Sumatera Barat, Telaahan
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dan Penentuan Isu-isu Strategis.
IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan, yang
menguraikan visi, misi, kebijakan dan strategi yang akan dilakukan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi selama lima tahun.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-8
V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif, yang berisi matrik program lima
tahunan dan matrik program/kegiatan tahunan.
VI. Indikator Kinerja Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam lima tahun mendatang
sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
VII. Penutup, yang berisi ketentuan penutup.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Nomor 3 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dimana Tugas, Fungsi, dan
Struktur Organisasi SKPD sebagai berikut :
2.1.1.Tugas Pokok
Tugas Pokok Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang sosial tenaga
kerja dan transmigrasi dan tugas pembantuan
2.1.2.Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas di atas Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
4. Pembinaan unit pelaksana teknis dinas; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
ruang lingkup bidang tugasnya.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-10
2.1.3. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program dan Pelaporan.
c. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial, membawahi :
1. Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana;
2. Seksi Penanggulangan Korban Tindak Kekerasan dan Orang
Terlantar;
3. Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial dan Jaminan Sosial.
d. Bidang Pemberdayaan, Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan
Sosial, membawahi:
1. Seksi Pemberdayaan Sosial;
2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial.
3. Seksi Pengembangan Kelembagaan Sosial dan Kemitraan.
e. Bidang Tenaga Kerja, membawahi
1. Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja;
2. Seksi Penempatan dan Penyaluran Tenaga Kerja;.
3. Seksi Pengawasan dan Perlindungan Tenaga Kerja
f. Bidang Transmigrasi, membawahi :
1. Seksi Penyiapan dan Penempatan Transmigrasi;
2. Seksi Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi.
g. Seksi Informasi dan Pembinaan SDM Transmigrasi
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-11
2.1.4. Urusan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor: 19
Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Eselon III dan Uraian Tugas
Eselon IV Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Lima Puluh Kota. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengurusi
dua urusan wajib yaitu : urusan sosial dan tenaga kerja dan satu urusan
pilihan yaitu: transmigrasi.
2.1.5. Kewenangan
Kewenangan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi:
a. Urusan Sosial
1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala kabupaten mengacu pada
kebijakan provinsi dan/atau nasional.
2. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala kabupaten.
3. Penyelenggaraan kerjasama bidang sosial skala kabupaten.
4. Koordinasi pemerintahan di bidang sosial skala kabupaten.
5. Sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan pedoman dan
standarisasi.
6. Seleksi dan kelengkapan bahan usulan untuk penetapan
akreditasi dan sertifikasi.
7. Pemberian bimbingan, monitoring, supervisi, konsultasi, dan
fasilitasi bidang sosial skala kabupaten.
8. Identifikasi sasaran penanggulangan masalah sosial skala
kabupaten Penggalian dan pendayagunaan PSKS skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-12
9. Pengembangan dan pendayagunaan PSKS skala kabupaten.
10. Pelaksanaan program/ kegiatan bidang sosial skala kabupaten.
11. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan bidang sosial
skala kabupaten.
12. Pelaporan pelaksanaan program bidang sosial skala kabupaten
kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur dengan tembusan
kepada Menteri Sosial.
13. Penyediaan sarana dan prasarana sosial skala kabupaten.
14. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional pekerja sosial
skala kabupaten.
15. Pengusulan calon peserta pendidikan profesi pekerjaan sosial skala
kabupaten.
16. Pengusulan calon peserta pendidikan dan pelatihan pekerja sosial
skala kabupaten.
17. Pengembangan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial
skala kabupaten.
18. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan satya
lencana kebaktian sosial kepada Presiden melalui Gubernur dan
Menteri Sosial.
19. Pemberian penghargaan di bidang sosial skala kabupaten.
20. Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan
serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial sesuai pedoman yang
ditetapkan oleh pusat atau provinsi skala kabupaten.
21. Pembangunan, perbaikan, pemeliharaan, TMP di kabupaten.
22. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan gelar
Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan.
23. Penanggungjawab-penyelenggaraan Hari Pahlawan dan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional tingkat kabupaten.
24. Penanggulangan korban bencana skala kabupaten.
25. Pemberian izin pengumpulan uang atau barang skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-13
26. Pengendalian pengumpulan uang atau barang skala kabupaten.
27. Pemberian rekomendasi izin undian skala kabupaten bila
diperlukan Pengendalian dan pelaksanaan undian di tingkat
kabupaten.
28. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang
cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang
berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu skala kabupaten.
29. Pemberian rekomendasi pengangkatan anak skala kabupaten.
b. Urusan Tenaga Kerja
1. Pelaksanaan kebijakan pusat dan provinsi, penetapan kebijakan
daerah dan pelaksanaan strategi penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang ketena-gakerjaan skala kabupaten.
2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan
pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
ketenagakerjaan skala kabupaten.
3. Penanggungjawab penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang
ketenagakerjaan skala kabupaten.
4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di
kabupaten.
5. Perencanaan tenaga kerja daerah kabupaten/kota, pembinaan
perencanaan tenaga kerja mikro pada instansi/tingkat perusahaan,
pembinaan dan penyelenggaraan sistem informasi ketenagakerjaan
skala kabupaten.
6. Pelaksanaan kebijakan, pedoman, norma, standar, prosedur, dan
kriteria monitoring evaluasi pembinaan SDM aparatur pelaksana
urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala kabupaten.
7. Perencanaan formasi, karir, dan diklat SDM aparatur pelaksana
urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan di kabupaten.
8. Pembinaan dan penyelenggaraan pelatihan kerja skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-14
9. Pelaksanaan pelatihan dan pengukuran produktivitas skala
kabupaten.
10.Pelaksanaan program peningkatan produktivitas di wilayah
kabupaten.
11.Penyelenggaraan perizinan/ pendaftaran lembaga pelatihan serta
pengesahan kontrak / perjanjian magang dalam negeri.
12.Koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi dan akreditasi
lembaga pelatihan kerja skala kabupaten.
13.Penyebarluasan informasi pasar kerja dan pendaftaran pencari kerja
(pencaker) dan lowongan kerja.
14.Penyusunan, pengolahan dan penganalisisan data pencaker dan
data lowongan kerja skala kabupaten.
15.Pemberian pelayanan informasi pasar kerja, bimbingan jabatan
kepada pencaker dan pengguna tenaga kerja skala kabupaten.
16. Pembinaan pejabat fungsional pengantar kerja.
17.Penilaian angka kredit jabatan fungsional pengantar kerja di wilayah
kerja kabupaten.
18.Penerbitan dan pengendalian izin pendirian Lembaga Bursa
Kerja/LPTKS dan Lembaga Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan
skala kabupaten.
19.Penerbitan rekomendasi untuk perizinan pendirian LPTKS dan
lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan yang akan melakukan
kegiatan skala kabupaten.
20.Pemberikan rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan
pameran bursa kerja/job fair skala kabupaten.
21. Fasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia
dan perempuan skala kabupaten.
22. Penyuluhan, Rekrutmen, seleksi dan pengesahan pengantar kerja,
serta penempatan tenaga kerja AKAD/Antar Kerja Lokal (AKL).
23. Penerbitan SPP AKL skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-15
24.Penerbitan rekomendasi izin operasional TKS Luar Negeri, TKS
Indonesia, lembaga sukarela Indonesia yang akan beroperasi pada 1
(satu) kabupaten.
25.Pelaksanaan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan
pendayagunaan TKS dan lembaga sukarela skala kabupaten.
26. Pendaftaran dan fasilitasi pembentukan TKM.
27.Penerbitan IMTA perpanjangan untuk TKA yang lokasi kerjanya
dalam wilayah kabupaten.
28.Monitoring dan evaluasi penggunaan TKA yang lokasi kerjanya
dalam wilayah kabupaten.
29.Pelaksanaan pelatihan/bimbingan teknis, penyebarluasan dan
penerapan teknologi tepat guna skala kabupaten.
30. Penyelenggaraan program perluasan kerja melalui bimbingan usaha
mandiri dan sektor informal serta program padat karya skala
kabupaten.
31.Pelaksanaan penyuluhan, pendaftaran dan seleksi calon TKI di
wilayah kabupaten.
32.Pengawasan pelaksanaan rekrutmen calon TKI di wilayah
kabupaten.
33.Fasilitasi pelaksanaan perjanjian kerjasama bilateral dan
multilateral penempatan TKI yang pelaksanaannya di wilayah
kabupaten.
34.Penerbitan rekomendasi izin pendirian kantor cabang PPTKIS di
wilayah kabupaten.
35.Penerbitan rekomendasi paspor TKI di wilayah kabupaten
berdasarkan asal/alamat calon TKI.
36. Penyebarluasan sistem informasi penempatan TKI dan pengawasan
penyetoran dana perlindungan TKI di wilayah kabupaten.
37. Sosialisasi terhadap substansi perjanjian kerja penempatan TKI ke
luar negeri skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-16
38.Penelitian dan pengesahan perjanjian penempatan TKI ke luar
negeri.
39.Pembinaan, pengawasan, dan monitoring penempatan maupun
perlindungan TKI di kabupaten.
40. Penerbitan rekomendasi perizinan tempat penampungan di wilayah
kabupaten.
41. Pelayanan kepulangan TKI yang berasal dari kabupaten.
42.Fasilitasi penyusunan serta pengesahan peraturan perusahaan yang
skala berlakunya dalam satu wilayah kabupaten.
43. Pendaftaran PKB, perjanjian pekerjaan antara perusahaan pemberi
kerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang skala
berlakunya pada 1 (satu) wilayah kabupaten.
44. Pencatatan PKWT pada perusahaan yang skala berlakunya dalam 1
(satu) wilayah kabupaten.
45Penerbitan izin operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
yang berdomisili di kabupaten/kota dan pendaftaran perjanjian
pekerjaan antara perusahaan pemberi kerja dengan perusahaan
penyedia jasa pekerja/buruh yang skala berlakunya dalam 1 (satu)
wilayah kabupaten.
46.Pencabutan izin operasional perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh yang berdomisili di kabupaten atas rekomendasi
pusat dan atau provinsi .
47.Pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial,
mogok kerja, dan penutupan perusahaan di wilayah kabupaten.
48.Pembinaan SDM dan lembaga penyelesaian perselisihan di luar
pengadilan skala kabupaten.
49.Penyusunan dan pengusulan formasi serta melakukan pembinaan
mediator, konsiliator, arbiter di wilayah kabupaten.
50.Pendaftaran dan seleksi calon hakim ad-hoc pengadilan hubungan
industrial yang wilayahnya meliputi kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-17
51.Bimbingan aplikasi pengupahan di perusahaan skala kabupaten.
52.Penyusunan dan pengusulan penetapan upah minimum kabupaten
kepada gubernur.
53.Pembinaan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja di wilayah
kabupaten.
54.Pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan kesejahteraan di
perusahaan skala kabupaten.
55.Pembinaan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta pelaku
hubungan industrial skala kabupaten.
56. Verifikasi keanggotaan SP/SB skala kabupaten.
57.Pencatatan organisasi pengusaha dan organisasi pekerja/buruh
skala kabupaten dan melaporkannya kepada provinsi.
58.Penetapan organisasi pengusaha dan organisasi pekerja/buruh
untuk duduk dalam lembaga-lembaga ketenagakerjaan kabupaten
berdasarkan hasil verifikasi.
59.Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan
skala kabupaten.
60.Pemeriksaan/pengujian terhadap perusahaan dan obyek
pengawasan ketenagakerjaan skala kabupaten.
61.Penerbitan/rekomendasi (izin) terhadap obyek pengawasan
ketenagakerjaan skala kabupaten.
62.Penanganan kasus/melakukan penyidikan terhadap perusahaan
dan pengusaha yang melanggar norma ketenagakerjaan skala
kabupaten.
63.Pelaksanaan penerapan SMK3 skala kabupaten.
64.Pelaksanaan koordinasi dan audit SMK3 skala kabupaten.
65.Pengkajian dan perekayasaan bidang norma ketenagakerjaan,
hygiene perusahaan, ergonomi, keselamatan kerja yang bersifat
strategis skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-18
66.Pelayanan dan pelatihan serta pengembangan bidang norma
ketenaga-kerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja yang bersifat
strategis skala kabupaten.
67.Pemberdayaan fungsi dan kegiatan personil dan kelembagaan
pengawasan ketenagakerjaan skala kabupaten.
68.Fasilitasi pembinaan pengawasan ketenagakerjaan skala
kabupaten.
69.Penyelenggaraan ketatalaksanaan pengawasan ketenagakerjaan
skala kabupaten.
70.Pengusulan calon peserta diklat pengawasan ketenagakerjaan
kepada pemerintah dan/atau pemerintah provinsi.
71.Pengusulan calon pegawai pengawas ketenagakerjaan skala
kabupaten kepada pemerintah.
72.Pengusulan penerbitan kartu legitimasi bagi pengawas
ketenagakerjaan skala kabupaten kepada pemerintah.
73.Pengusulan kartu PPNS bidang ketenagakerjaan skala kabupaten
kepada pemerintah.
c. Urusan Transmigrasi
1. Pelaksanaan kebijakan pusat dan provinsi,perumusan kebijakan
daerah dan pelaksanaan strategi penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang ketransmigrasian skala kabupaten.
2. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan urusan
pemerintahan di bidang ketransmigrasian skala kabupaten.
3. Integrasi pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
ketransmigrasian skala kabupaten.
4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketransmigrasian skala
kabupaten berdasarkan kebijakan, pedoman, norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang ditetapkan pemerintah.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-19
5. Perancangan pembangunan transmigrasi daerah kabupaten/kota,
serta pembinaan dan penyelenggaraan sistem informasi
ketransmigrasian skala kabupaten.
6. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
urusan pemerintahan bidang ketransmigrasian skala kabupaten.
7. Pelaksanaan kebijakan, pedoman, norma, standar, prosedur,
kriteria, dan monitoring, evaluasi pembinaan SDM aparatur
pelaksana urusan pemerintahan bidang ketransmigrasian di
pemerintah daerah kabupaten.
8. Perencanaan formasi, karir, dan diklat SDM aparatur pelaksana
urusan pemerintahan bidang ketransmigrasian di pemerintah
daerah kabupaten.
9. Pembinaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan pengendalian, serta
evaluasi pengembangan SDM aparatur pelaksana urusan
pemerintahan bidang ketransmigrasian di pemerintah daerah
kabupaten.
10. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat perangkat daerah yang
menangani bidang ketransmigrasian skala pemerintah daerah
kabupaten.
11. Pembinaan, pengangkatan, dan pemberhentian pejabat fungsional
di bidang ketransmigrasian instansi kabupaten.
12. Pengalokasian tanah untuk pembangunan WPT atau LPT di wilayah
kabupaten.
13. Pengusulan rencana lokasi pembangunan WPT atau LPT skala
kabupaten.
14. Pengusulan rencana kebutuhan SDM untuk mendukung
pembangunan WPT atau LPT skala kabupaten.
15. Pengusulan rencana pengarahan dan perpindahan transmigrasi
skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-20
16. Penyelesaian legalitas tanah untuk rencana pembangunan WPT
atau LPT skala kabupaten.
17. Penetapan alokasi penyediaan tanah untuk rencana pembangunan
WPT dan LPT skala kabupaten.
18. Penyediaan data untuk penyusunan rencana teknis pembangunan
WPT atau LPT skala kabupaten.
19. KIE ketransmigrasian skala kabupaten.
20. Penyediaan informasi pengembangan investasi dalam rangka
pembangunan WPT atau LPT skala kabupaten.
21. Pelayanan investasi dalam rangka pembangunan WPT atau LPT
skala kabupaten.
22. Penjajagan kerjasama dengan daerah kabupaten/kota lain.
23. Pembuatan naskah kerjasama antar daerah dalam perpindahan
dan penempatan transmigrasi.
24. Sinkronisasi pembangunan WPT atau LPT dengan wilayah sekitar
skala kabupaten.
25. Pendaftaran dan seleksi calon transmigran skala kabupaten.
26. Penetapan status calon transmigran skala kabupaten berdasarkan
kriteria pemerintah.
27. Peningkatan ketrampilan dan keahlian calon transmigran skala
kabupaten.
28. Pelayanan penampungan calon transmigran skala kabupaten.
29. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan penyiapan
permukiman dan penempatan transmigran di wilayah kabupaten.
30. Pengusulan rencana pengembangan masyarakat dan kawasan
transmigrasi skala kabupaten.
31. Sinkronisasi peningkatan kapasitas SDM dan masyarakat di WPT
atau LPT dengan wilayah sekitar dalam skala kabupaten.
32. Sinkronisasi pengembangan usaha masyarakat di WPT atau LPT
dengan wilayah sekitar dalam skala kabupaten.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-21
33. Sinkronisasi pemeliharaan dan pengembangan infrastruktur WPT
atau LPT dengan wilayah sekitar dalam skala kabupaten.
34. Sinkronisasi penyerasian pengembangan masyarakat dan kawasan
WPT atau LPT dengan wilayah sekitar skala kabupaten.
35. Penyediaan data dan informasi tentang perkembangan WPT dan
LPT skala kabupaten.
36. Pengusulan calon WPT atau LPT yang dapat dialihkan
tanggungjawab pembinaan khususnya dalam skala kabupaten.
37. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengembangan
masyarakat dan kawasan transmigrasi di wilayah kabupaten.
38. Pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
ketransmigrasian skala kabupaten.
39. Penyediaan dan pelayanan informasi ketransmigrasian skala
kabupaten
40. Peningkatan motivasi perpindahan transmigrasi skala kabupaten.
41.Penyamaan persepsi, kesepahaman, kesepakatan mengenai
pembangunan ketransmigrasian skala kabupaten.
42. Identifikasi dan analisis keserasian penduduk dengan daya dukung
alam dan daya tampung lingkungan skala kabupaten.
43.Pemilihan dan penetapan daerah dan kelompok sasaran
perpindahan transmigrasi skala kabupaten.
44.Penyusunan rencana pengarahan dan fasilitasi perpindahan
transmigrasi skala kabupaten.
45. Pelayanan pendaftaran dan seleksi perpindahan transmigrasi dan
penataan persebaran transmigrasi.
46.Pelayanan pelatihan dalam rangka penyesuaian kompetensi
perpindahan transmigrasi.
47. Pelayanan penampungan, permakanan, kesehatan, perbekalan, dan
informasi perpindahan transmigrasi.
48. Pelayanan pengangkutan dalam proses perpindahan transmigrasi.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-22
49. Pelayanan dan pengaturan penempatan, adaptasi lingkungan dan
konsoliasi penempatan transmigrasi.
50. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengarahan dan
fasilitasi perpindahan transmigrasi di wilayah kabupaten.
2.1.6 Tugas Pokok
Sesuai dengan Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten
Lima Puluh Kota Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 3 Tahun 2011
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 3) dimana kepala
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota,
mempunyai tugas pokok membantu Bupati Lima Puluh Kota di bidang
sosial tenaga kerja dan transmigrasi serta tugas pembantuan.
2.1.7 Fungsi
1. Kepala Dinas
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan Umum di
bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
3. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-23
4. Pembinaan Teknis Unit Pelaksana Teknis Dinas
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
ruang lingkup bidang tugasnya
Dalam Pelaksanaan tugas sehari-hari, Kepala Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dibantu oleh lima orang eselon III dan lima belas
orang Eselon IV yang terdiri dari:
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
rumah tangga Dinas, Ketatausahaan, tatalaksana, humas, protokol,
laporan, hukum dan organisasi serta hubungan masyarakat. Dalam
melaksanakan tugas sekretaris mempunyai fungsi, sebagai berikut :
a. Pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerja antar unit kerja,
lembaga dan masyarakat;
b. Pengendalian pengelolaan administrasi surat-menyurat,
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan Dinas;
c. Pengaturan urusan umum, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga Dinas;
d. Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan di lingkungan Dinas;
e. Pengelolaan administrasi tentang kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala, cuti, penghargaan, disiplin pegawai dan pension;
f. Penghimpun data-data tentang PMKS, Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian;
g. Penyusunan laporan, baik bulanan, semester dan tahunan serta
laporan kinerja dilingkungan Dinas;
h. Pengukuran indeks kepuasan masyarakat atas pelayanan perizinan
yang diberikan masing-masing bidang; dan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-24
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
3. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial
Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial mempunyai
tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan
kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai dengan ruang
lingkup Bantuan dan Jaminan sosial.
Dalam melaksanakan tugas Kepala Bidang Bantuan dan
Jaminan Sosial mempunyai fungsi, sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan yang berkaitan dengan
pemberdayaan keluarga miskin, wanita rawan sosial ekonomi dan
pekerja migran;
b. Penyusunan pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
ruang lingkup tugas bidang bantuan dan jaminan sosial ;
c. Penanggulangan dan pemberian bantuan korban bencana alam
dan bencana sosial;
d. Penanggulangan awal bencana, orang terlantar, pengungsi, dan
korban tindak kekerasan;
e. Pelaksanaan pembinaan terhadap warga Komunitas Adat Terpencil
(KAT);
f. Pelaksanaan pengelolaan sumber –sumber dana sosial dan
jaminan sosial;
g. Penyusunan pedoman standar pelayanan di bidang bantuan dan
jaminan sosial ;
h. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program
dan kegiatan di bidang bantuan dan jaminan sosial ;
i. Pengkoordinasian program dan kegiatan bidang bantuan dan
jaminan sosial dengan lintas terkait ; dan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-25
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
4. Bidang Pemberdayaan, Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan
Sosial
Kepala Bidang Pemberdayaan, Pelayanan, Rehabilitasi dan
Kelembagaan Sosial mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan
dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan
program sesuai dengan ruang lingkup Bidang Pemberdayaan,
Pelayanan, Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial.
Dalam melaksanakan tugas Kepala Bidang Pemberdayaan,
Pelayanan, Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial mempunyai fungsi,
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan pada bidang Bidang
Pemberdayaan, Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial ;
b. Pengkoordinasiaan pelaksanaan program dan kegiatan
Bidang Pemberdayaan, Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan
Sosial dengan Instansi terkait ;
c. Pembinaan nilai-nilai kepahlawanan, kejuangan dan keperintisan;
d. Pemberdayaan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat dan eks
penyakit kronis;
e. Pelayanan dan penyantunan terhadap lanjut usia dan anak
terlantar;
f. Pemberdayaan, pelayanan dan rehabilitasi tuna susila,
gelandangan dan pengemis;
g. Pelaksanaan pemberdayaan dan rehabilitasi anak nakal dan
korban napza serta bekas narapidana;
h. Pemberdayaan terhadap wanita pemimpin kesejahteraan sosial,
WKSM dan dunia usaha;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-26
i. Pelayanan kesejahteraan keluarga dan anak balita terlantar;
j. Pengawasan kegiatan-kegiatan pada organisasi sosial dan
panti-panti sosial di lingkup Wilayah Kabupaten ;
k. Penyusunan standar pelayanan perizinan di Bidang
Pemberdayaan, Pelayanan Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial;
l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas.
5. Bidang Tenaga Kerja
Kepala Bidang Tenaga Kerja mempunyai tugas menyiapkan
bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan program dan kegiatan
berdasarkan urusan dalam lingkup pelatihan dan produktifitas tenaga
kerja, penempatan dan penyaluran tenaga kerja serta pengawasan dan
perlindungan tenaga kerja.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Tenaga Kerja mempunyai fungsi,
sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana dan program Bidang Tenaga Kerja;
b. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam pelaksanaan
urusan dalam lingkup lingkup pelatihan dan produktifitas tenaga
kerja, penempatan dan penyaluran tenaga kerja serta pengawasan
dan perlindungan tenaga kerja ;
c. Pemberian pelayanan dan penyuluhan kepada pencari kerja
melalui informasi pasar kerja;
d. Pelaksanaan pelatihan terhadap angkatan kerja untuk
mencapai produktifitas kerja;
e. Pelaksanaan proses rekomendasi dan perizinan lembaga
penyaluran tenaga kerja;
f. Pembinaan dan monitoring kepada perusahaan dalam hal
pelaksanaan peraturan perundang-undangan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-27
ketenagakerjaan ;
g. Pengawasan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar
negeri ;
h. Pelaksanaan bimbingan dan pengawasan terhadap PJTKI;
i. Pelaksanaan pemeriksaan/ pengujian alat- alat produksi
perusahaan;
j. Pemberian pengesahan sertifikat keselamatan serta kesehatan
kerja;
k. Pelaksanaan proses pengajuan iz in pemakaian alat-
alat produksi perusahaan;
l. Penyusunan standar pelayanan perizinan dalam bidang
ketenagakerjaan ; dan
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
6. Bidang Transmigrasi
Kepala Bidang Transmigrasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
pedoman dan kebijakan teknis dalam pelaksanaan urusan program dan
kegiatan yang sesuai dengan ruang lingkup bidang Transmigrasi.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Transmigrasi mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan Program dan Kegiatan di Bidang Transmigrasi ;
b. Pengkoordinasian program dan kegiatan bidang transmigrasi
dengan Instansi terkait;
c. Pengumpulan, penghimpunan dan pengolahan data serta
informasi yang berhubungan dengan Bidang Trasmigrasi ;
d. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan
petunjuk teknis di bidang kegiatan transmigrasi;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-28
e. Pembinaan pengembangan usaha masyarakat dan kawasan
permukiman transmigrasi ;
f. Penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan
bidang transmigrasi dan menyiapkan bahan petunjuk
pemecahan masalah;
g. Pembinaan dan pengembangan SDM dan sosial budaya
masyarakat transmigrasi;
h. Pelaksanaan pembinaan teknis dan pengolahan bahan
bagi warga transmigrasi di lokasi transmigrasi;
i. Pengelolaan administrasi mengenai transmigrasi;
j. Penyusunan statistik jumlah warga menurut umur, jenis
kelamin, agama, dan lainnya; dan
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tiap bidang di Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi membawahi sub bagian atau
kepala seksi. Berdasarkan Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 19
Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Eselon III dan Uraian Tugas
Eselon IV Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah
Kabupaten Lima Puluh Kota, dapat diuraikan tugas kepala sub bagian
atau sub bidang sebagai berikut :
1. Sekretariat, dengan sub bagian :
Dalam melaksanakan fungsinya Sekretaris dibantu oleh tiga eselon
IV terdiri dari :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-29
Uraian tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,
sebagai berikut :
a. Melaksanakan urusan surat menyurat, pengetikan,
penggadaan, kearsipan dan ekspedisi dan urusan perjalanan
dinas ;
b. Menyusun rencana kebutuhan barang dan tata usaha,
pengelolaan barang, pemeliharaan, penyimpanan dan
penghapusan barang inventaris;
c. Menyusun rencana kegiatan yang meliputi pengumpulan data,
pengolahan data pembuatan Buku Induk Pegawai dan
perlengkapan kepegawaian ;
d. Melaksanakan urusan kebersihan, keamanan, penerangan dan
telekomunikasi, serta pemeliharaan gedung kantor, sarana dan
prasaranya;
e. Menghimpun data, menyusun konsep peraaturan perundang-
undangan, publikasi, pemberian asistensi hukum,
pengembangan organisasi, penyusunan prosedur dan
mekanisme kerja;
f. Melaksanakan kegiatan kehumasan dinas dan menyusun
laporan kepegawaian;
g. Melaksanakan upaya peningkatan mutu pegawai, disiplin serta
pemberian hak pegawai; dan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
b). Sub Bagian Keuangan
Uraian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan, sebagai berikut :
a. Melaksanakan penatausahaan keuangan dinas ;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-30
b. Menyusun rencana pelaksanaan anggaran dan belanja dinas ;
c. Melaksanakan verifikasi atas dana yang dipertanggungjawabkan
oleh Bendaharawan Pengeluaran dan Bendaharawan Penerima ;
d. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan
pertanggungjawaban keuangan ;
e. Melaksanakan bimbingan dan pemberdayaan kemampuan
pengelolaan keuangan daerah pada ruang lingkup SKPD atau
yang membawahi ; dan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris.
c). Sub Bagian Program dan Pelaporan
Uraian tugas Kepala Sub Bagian Penyusunan Program, sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kerja pada Sub Bagian Program dan Pelaporan;
b. Mengumpulkan dan mengolah data untuk penyusunan program
dan rencana kegiatan Dinas;
c. Menyiapkan perencanaan program dan kegiatan di lingkungan
Dinas;
d. Menyelenggarakan kegiatan monitoring dan evaluasi serta
pelaporan secara berkala;
e. Mengkoordinasikan dan mengkonsultasikan rencana program dan
kegiatan di lingkungan Dinas; dan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
2.Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial
Dalam melaksanakan fungsinya Bidang Bantuan dan Jaminan
Sosial dibantu oleh tiga eselon IV terdiri dari :
a) Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-31
Uraian tugas Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana,
sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi Bantuan Sosial
Korban Bencana ;
b. Mengkoordinasikan Kegiatan Bantuan Sosial Korban Bencana
pada instansi terkait;
c. Melaksanakan pembinaan kepada keluarga korban bencana alam
dan bencana sosial lainnya ;
d. Melaksanakan penanggulangan dan penanganan kepada keluarga
korban bencana alam dan bencana sosial lainnya ;
e. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan
bantuan sosial korban bencana ;
f. Membimbing dan menilai pekerjaan staf pada Seksi Bantuan Sosial
Korban Bencana ; dan
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
b). Seksi Penanggulangan Korban Tindak Kekerasan dan Orang
Terlantar
Uraian Tugas Kepala Seksi Penanggulangan Korban Tindak
Kekerasan dan Orang Terlantar, sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi
Penanggulangan Korban Tindak Kekerasan dan Orang
Terlantar;
b. Mengkoordinasikan kegiatan Seksi Penanggulangan Korban
Tindak Kekerasan dan Orang Terlantar ;
c. Menyalurkan bantuan kepada sasaran yang telah
ditentukan;
d. Melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap korban
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-32
tindak kekerasan, orang terlantar dan warga KAT;
e. Membimbing dan menilai pekerjaan staf pada Seksi
Penanggulangan Korban Tindak Kekerasan dan Orang
Terlantar ; dan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
c). Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial dan Jaminan Sosial
Uraian tugas Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial
dan Jaminan Sosial, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi Pengelolaan
Sumber Dana Sosial dan Jaminan Sosial ;
b. Mengkoordinasikan kegiatan Pengelolaan Sumber Dana Sosial
dan Jaminan Sosial dengan instansi terkait;
c. Melakukan pembinaan dan bimbingan terhadap masyarakat
keluarga fakir miskin penerima bantuan rumah tidak layak
huni, wanita rawan sosial ekonomi;
d. Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap masyarakat
penerima bantuan, sumber dana sosial dan jaminan sosial ;
e. Membimbing dan menilai pekerjaan staf pada Seksi Pengelolaan
Sumber Dana Sosial dan Jaminan Sosial ; dan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
4. Bidang Pemberdayaan, Pelayanan, Rehabilitasi dan
Kelembagaan Sosial,
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pemberdayaan,
Pelayanan, Rehabilitasi dan Kelembagaan Sosial dibantu oleh tiga
eselon IV terdiri dari:
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-33
a) . Seksi Pemberdayaan Sosial
Uraian Tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial, adalah :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi
Pemberdayaan Sosial;
b. Mengkoordinasikan Kegiatan Seksi Pemberdayaan Sosial
pada instansi terkait.
c. Melaksanakan pemberdayaan terhadap Wanita Pemimpin
Kesejahteraan Sosial, Keluarga dan WKSBM;
d. Mendorong peran dunia usaha dalam usaha kesejahteraan
sosial;
e. Mengembangkan Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kejuangan;
f. Membagi tugas staf pada Seksi Pemberdayaan Sosial; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
b) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Uraian Tugas Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial;
b. Mengkoordinasikan Kegiatan Seksi Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial pada instansi terkait;
c. Membagi tugas staf pada Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial;
d. Memberikan pelayanan pada anak cacat dan anak nakal;
e. Menyantuni anak terlantar dan lanjut usia terlantar;
f. Melaksanakan rehabilitasi bagi penyandang cacat, tuna
susila, dan gelandangan dan pengemis;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-34
g. Melaksanakan pembinaan bagi eks napi, korban napza,
korban tindak kekerasan, perlakuan salah dan penderita
HIV/AIDS; dan
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
c) Seksi Pengembangan Kelembagaan Sosial dan Kemitraan
Uraian Tugas Kepala Seksi Pengembangan Kelembagaan Sosial dan
Kemitraan, adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi Pengembangan
Kelembagaan Sosial dan Kemitraan ;
b. Mengkoordinasikan Kegiatan Seksi Pengembangan
Kelembagaan Sosial dan Kemitraan pada instansi terkait;
c. Melaksanakan pemberdayaan TKSM, Karang Taruna dan
Organisasi Sosial;
d. Membuat Rekomendasi Izin Operasional Yayasan dan Panti ;
e. Melakukan pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan
operasional yayasan dan panti sosial;
f. Membagi tugas staf pada Seksi Pengembangan Kelembagaan
Sosial dan Kemitraan; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
5. Bidang Tenaga Kerja
Dalam melaksakan fungsinya Bidang tenaga kerja dibantu oleh tiga
eselon IV yang terdiri dari :
a) Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja
Uraian tugas Kepala Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja
adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan pada Seksi Pelatihan dan
Produktifitas Tenaga Kerja;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-35
b. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang berkaitan dengan Pelatihan dan
Produktifitas Tenaga Kerja;
c. Melaksanakan Pelatihan kerja bagi Angkatan Kerja, sesuai dengan
kebutuhan pasar kerja;
d. Melakukan pembinaan terhadap lembaga pelatihan kerja swasta,
lembaga pelatihan di perusahaan;
e. Mengupayakan peningkatan produktifitas tenaga kerja yang bekerja
di perusahaan-perusahaan di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota ;
f. Melakukan uji kompetensi terhadap lulusan pelatihan;
g. Melaksanakan pendataan lowongan pekerjaan ; dan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
Tenaga Kerja.
b) Uraian Tugas Seksi Penempatan dan Penyaluran Tenaga Kerja
Uraian Tugas Kepala Seksi Penempatan dan Penyaluran Tenaga
Kerja adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Penempatan dan
Penyaluran Tenaga Kerja;
b. Mengkoordinasikan kegiatan Seksi Penempatan dan Penyaluran
Tenaga Kerja dengan Instansi terkait ;
c. Melakukan penyusunan informasi bursa tenaga kerja;
d. Memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja melalui proses
antar kerja;
e. Memberikan pelayanan rekomendasi Kartu AKI;
f. Memberikan pelayanan dan pembinaan kepada lembaga
penempatan tenaga kerja swasta dalam wilayah Kabupaten;
g. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan bursa kerja di
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-36
lembaga satuan pendidikan menengah, pendidikan tinggi dan
pelatihan;
h. Melaksanakan pengembangan dan perluasan kesempatan kerja
dalam negeri melalui padat karya, TTG dan bimbingan
kewirausahaan;
i. Mengendalikan dan mengawasi penggunaan tenaga kerja asing
dalam wilayah Kabupaten;
j. Melaksanakan penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
melalui bursa kerja on line; dan
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
Tenaga Kerja.
c) Seksi Pengawasan, Perlindungan Tenaga Kerja dan Pembinaan
Hubungan Industri dan Jamsostek
Uraian Tugas Kepala Seksi Pengawasan, Perlindungan Tenaga Kerja
dan Pembinaan Hubungan Industri dan Jamsostek adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun program dan kegiatan Seksi Pengawasan, Perlindungan
Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industri dan
Jamsostek;
b. Mengkoordinasikan kegiatan Seksi Pengawasan, Perlindungan
Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industri dan
Jamsostek;
c. Melaksanakan Pengawasan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja;
d. Melaksanakan Pengawasan penyelesaian prosedur pemberian
perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan;
e. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan Tenaga Kerja;
f. Melakukan pengawasan norma kerja, keselamatan dan kesehatan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-37
kerja;
g. Melaksanakan Pengawasan, perlindungan dan penyelesaian kasus-
kasus perselisihan HI;
h.Melaksanakan pembinaan organisasi pekerja; dan
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
Tenaga Kerja.
6. Bidang Transmigrasi
Dalam melaksanakan fungsinya Bidang Transmigrasi dibantu tiga
eselon IV yang terdiri dari :
a) Seksi Penyiapan dan Penempatan Transmigrasi
Uraian Tugas Kepala Seksi Penyiapan dan Penempatan
Transmigrasi adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja pada Seksi Penyiapan dan Penempatan
Transmigrasi;
b. Menyiapkan bahan pedoman dan kebijakan teknis dalam
pelaksanaan penyiapan dan penempatan transmigrasi
c. Mengkoordinasikan kegiatan pada Seksi Penyiapan dan
Penempatan Transmigrasi dengan Isntansi terkait ;
d. Mengatur penyiapan sarana dan prasarana permukiman
transmigrasi;
e. Melaksanakan pengaturan penempatan transmigrasi lokal dan
antar daerah;
f. Menyiapkan fasilitas umum pemukiman bagai masyarakat
transmigrasi ; dan
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
b). Seksi Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-38
Uraian Tugas Kepala Seksi Pengembangan Masyarakat dan
Kawasan Transmigrasi adalah sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja pada Seksi Pengembangan Masyarakat
dan Kawasan Transmigrasi;
b. Menyiapkan bahan pedoman dan kebijakan teknis dalam
pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan masyarakat
dan kawasan transmigrasi;
c. Mengkoordinasikan kegiatan pada Seksi Pengembangan
Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi;
d. Melaksanakan bimbingan usaha peningkatan produksi dan
pengolahan hasil produksi terhadap masayarakat di kawasan
transmigrasi;
e. Menyiapkan bahan dan peralatan dalam pelaksanaan kegiatan
pengembangan maasyarakat pada kawasan transmigrasi;
f. Menata sarana dan prasarana permukiman transmigrasi;
g. Mengembangkan usaha masyarakat dan kawasan transmigrasi;
dan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
c) . Seksi Informasi dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Transmigrasi
Uraian tugas Kepala Seksi Informasi dan Pembinaan Sumber Daya
Manusia Masyarakat Transmigrasi adalah sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja pada Seksi Informasi dan Pembinaan
SDM Transmigrasi;
b. Mengkoordinasikan kegiatan pada Seksi Informasi dan
Pembinaan SDM Transmigrasi;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-39
c. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat asal tentang
penempatan transmigrasi;
d. Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan sumber daya
sumber daya manusia masyarakat transmigrasi;
e. Mengupayakan pengenalan sosial budaya masyarakat setempat
kepada masyarakat transmigrasi; dan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang.
2.2. Sumber Daya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam menjalankan
tugas dan fungsinya menggunakan sumber daya manusia dan
asset/modal sebagaimana data berikut.
Keadaan pegawai dan asset/modal pada Dinas Sosial Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota dapat diuraikan sebagai
berikut :
2.2.1. Jumlah Pegawai
Jumlah pegawai pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
keadaan sampai Desember Tahun 2011 berjumlah 50 orang, yang terdiri
dari 1 orang Kepala, 1 orang Sekretaris, 4 orang Kepala Bidang, 3 orang
Kepala Sub Bagian, 12 orang Kepala Seksi dan 27 orang staf dan 1
orang tenaga PTT.
Berdasarkan eselon terdiri dari 1 orang Pejabat eselon II/b , 1
orang Pejabat eselon III/a , 4 orang, Pejabat eselon III/b, 15 orang,
Pejabat eselon IV/a dan 27orang non eselon serta 1 orang tenaga
PTT.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-40
Adapun kualifikasi pangkat dan latar belakang pendidikan seperti
tabel berikut :
Tabel II-1 : Jumlah pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi berdasarkan tingkat golongan dan tingkat pendidikan
Golongan Latar Belakang Pendidikan
Jumlah S2 S1 D III SLTA SLTP
IV
III
II
I
Honor /PTT
2
1
-
-
-
3
23
-
-
-
-
4
-
-
-
-
5
9
-
1
-
-
1
-
-
5
33
10
-
1
Sumber Dinas Sosial Tenagakerja dan transmigrasi Tahun 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat data kepegawaian Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2011, dengan latar belakang
pendidikan tingkat sarjana strata 1 paling banyak dengan jumlah 27
orang, urutan kedua tamatan SLTA / sederajat sebanyak 15 orang.
Tamatan D III sejumlah 3 orang dan Tamatan S2 sebnayak 3 orang
menduduki jabatan Kadis, Kabid, dan staf fungsional. Untuk jabatan
eselon IV terdapat 2 jabatan yang ditempati tamatan SLTA/ sederajat.
2.2.2 Asset/Modal
Asset/Modal yang dimiliki oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota sampai dengan Desember
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-41
Tabel II-2. Asset/Modal Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota
No
Urut Nama Bidang/Barang
Luas/Jumlah
Barang Keterangan
1 2 3 4
01 TANAH
a.Tanah Bangunan Kantor Pemerintahan 1.000 m2
Jl. Sukarno Hatta No.87
b.Tanah Kosong yang tidak diusahakan 2.800 m2 Kel.Air Tabik
c.Tanah Kosong yang tidak diusahakan 333 m2 Jorong Purwajaya
02
PERALATAN DAN
MESIN
a. Alat-alat Angkutan
- Triton Strada 1 buah Dibeli 2007
- Mitshubishi Kuda
Deluxe 1 buah Dibeli 2003
- Truk Rescue (Isuzu) 1 buah Bantuan Depsos
- Perahu evakuasi
Dolphin 1 buah Bantuan Provinsi
- Kendaraan roda 2 9 buah
b. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga
- Brankas 1 buah Rusak Berat
- Lemari Arsip Kayu 7 buah 3 Baik, 4Rusak Ringan
- Lemari Arsip Aluminium 2 buah 2 Rusak Ringan
- Kursi Putar 1 buah Baik
- Kursi Lipat 15 buah 10 baik,5 Rusak Ringan
- Kursi Kerja Berbusa 7 buah Rusak Ringan
- Kursi Kerja Biasa 14 buah Baik
- Kursi Plastik 20 buah Baik
- Kursi Tamu 2 set
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-42
- Kursi Kerja 2 buah
- Meja computer 1 buah Baik
- Meja 1 biro I buah Baik
- Meja 1/2 biro 21 buah 15 baik,5 RR,1 RB
- Meja Kerja Olympic 9 buah Baik
- Mesin Ketik Manual 4 buah 3 Baik,1 Rusak Ringan
- Komputer 9 buah 7 baik, 2 rusak berat
- Monitor 5 buah Baik
- Printer 11 buah Baik
- UPS 8 buah 3 baik, 5 rusak
- Scanner 1 buah Baik
- Laptop/note book 5 buah
4 baik, 1 rusak ringan
- Filing Kabinet 4 buah Baik
c. Alat-alat Studio dan
Komunikasi - Proyektor /infocus 1 buah Baik
- wireless 1 buah Baik
- Kamera 1 buah Baik
- Kamera Digital 5 buah 2 baik, 3 rusak
- Handy Camp 1 buah Baik
- Handy Talky (HT) 20 unit Baik
- Pesawat Telepon I buah Baik
03
GEDUNG DAN
BANGUNAN
- Bangunan Kantor 175 m2 - Aula eks BLK 108 m2 - Gudang 40 m2
Sumber Dinas Sosial Tenagakerja dan transmigrasi Tahun 2011
2.2.3 Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Keberadaan PSKS (karang taruna, orsos, PSM, WKSBM, Tagana,
dan TKSK) secara fungsional telah banyak memberikan dukungan
terhadap proses penanggulangan PMKS. PSKS diharapkan mampu
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-43
berada pada barisan terdepan di tengah masyarakat untuk
menyelesaikan masalah sosialnya sendiri, masalah sosial keluarga, dan
masalah sosial .
Besarnya jumlah potensi sumber-sumber kesejahteraan sosial
dapat dilihat dari data tabel II.3 berikut.
Tabel II.3 Besarnya jumlah potensi sumber-sumber kesejahteraan social
No
Potensi Sumber-sumber Kesejahteraan Sosial
Jumlah
1 PSM 79
2 TKSK 13
3 Karang Taruna 79
4 WKSBM 3
5 Tagana 31
Sumber Dinas Sosial Tenagakerja dan transmigrasi Tahun 2011
2.2.4. Sarana dan Prasarana Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Dalam pembangunan kesejahteraan sosial, sarana dan prasarana
mempunyai peranan yang tidak kalah penting. Sarana dan prasarana
pembangunan kesejahteraan sosial di Kabupaten Lima Puluh Kota
berupa panti sosial swasta. Nama Panti Sosial, alamat dan yayasan yang
menaunginya dapat dilihat pada Tabel II.4.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-44
Tabel II.4 Nama Panti Sosial, alamat dan yayasan yang menaunginya
NO NAMA PANTI
SOSIAL ALAMAT
YAYASAN YANG
MENAUNGI NAMA PIMPINAN
1 PA. Bustanul Ulum Nag. Sit. Banda Dalam Yayasan Bustanul Ulum AFRIZAL
Kec. Situjuh Limo Nagari
2 PA. Nurul Mustakim Nag. Tungkar Kec. Situjuh Yayasan Harapan Bunda Hj. NEL ASMI, S.Pd
Limo Nagari
3
Panti SDLB
Tarantang Jln. Lembah Harau, Tanjung Yayasan Darma Bhakti Ibu SUWARNA, S.Pd
Pati Kec. Harau
4 PA Mitra Batu Nan Limo Nag. Kt Tgh Yayasan Pendidikan Islam HASNIDA
Simalanggang Kec. Payakumbuh As-Sa'adiyah
5 PA. Darul Funun El- Padang Japang Nagari VII Koto Yayasan Darul Funun El-
Hj. ROHIDAR
MUSTAFA
Abbasiyah Talago Kec. Guguak Abbasiyah
6
YPPLB-A Tuna
Netra Jln. Soekarno Hatta No 288
Yayasan Pembina
Pendidikan HARDAWANIS, S.Pd.I
Payakumbuh Luar Biasa/ A
7 PA. Muhammadiyah Asrama Putra : Yayasan Muhammadiyah H. JAYUSMAN, S.Pd
Cabang Guguak II
Jr. Kubang Tungkek Nagari VII
Koto Cabang Guguak II
Kec. Guguak
Asrama Putri :
Jr. Balai Talang Nagari VII Koto
Kec. Guguak
8 PA. Ibrahim Jln. Khatib Sulaiman Nagari Sit. Yayasan Peristiwa Situjuh WIRDATI,S.Pd
Batua Kec. Situjuh Limo Nagari
9
Sasana Tresna
Werdha Jor. Lakuang Nagari Situjuh Batua Yayasan Jasa Ibu KHUZAIMAH
Jasa Ibu Kec. Situjuh Limo Nagari
Sumber Dinas Sosial Tenagakerja dan transmigrasi Tahun 2011
2.3. Kinerja Pelayanan
2.3.1.Sekretariat
Berdasarkan Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
periode 2006-2010, Sekretariat Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan program
dan kegiatan pada SKPD .
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-45
Program dan kegiatan pada SKPD adalah pogram dan kegiatan
rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
setiap tahunnya yang pada dasarnya terkait dengan peningkatan dan
pengembangan sumberdaya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
yang diharapkan secara langsung ataupun tidak langsung dapat
menghasilkan kinerja pelayanan yang optimal, baik terhadap internal
aparatur pemerintah maupun terhadap publik. Program dan kegiatan
pada SKPD yang dilaksanakan selama periode Renstra tahun 2006-2010
adalah sebagai berikut:
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan beberapa
kegiatan sebagai berikut:
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa administrasi keuangan
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor
5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
6. Penyediaan alat tulis kantor
7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
8. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
9. Penyedian Peralatan rumah tangga.
10.Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
11. Penyediaan makanan dan minuman
11.Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan 3 (tiga)
kegiatan sebagai berikut:
1. Pengadaan peralatan gedung kantor
2. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
3. Pengadaan mebeleur
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-46
4. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
5. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.
c. Program peningkatan disiplin aparatur dengan satu kegiatan yaitu
Kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
d. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan satu
kegiatan yaitu Kegiatan Bimbingan teknis implementasi peraturan
perundang-undangan
e. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan dengan 2 (dua) kegiatan sebagai berikut:
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
3. Penyusunan pelaporan progrosis realisasi anggaran
4. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun periode Renstra Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2006-2010, pelaksanaan program
dan kegiatan pada SKPD ini dapat berjalan dengan baik dengan kisaran
capaian kinerja 70%-100%. Dengan capaian kinerja tersebut dapat
dikatakan bahwa dalam pelaksanaan program-program dan kegiatan-
kegiatan pada SKPD, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak
mengalami hambatan atau permasalahan yang berarti, sehingga program
dan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Berdasarkan evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2006-2010, secara umum dapat
dikatakan bahwa semua kegiatan tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik dan mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan. Hal ini
dibuktikan dengan tercapainya target indikator kinerja yang berada pada
kisaran 95%-100% untuk realisasi fisik dan 85%-100% untuk realisasi
keuangan dalam kurun waktu 5 tahun tersebut.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-47
2.3.2.Bidang Urusan Sosial
Pada tahun 2006 urusan sosial melaksanakan 4 program, masing-
masing 1 kegiatan, pada tahun 2007 dengan Program sesuai dengan
permendagri nomor 13 Tahun 2006 , urusan sosial melaksanakan 5
program dengan 11 kegiatan, pada tahun 2008 dengan 6 program dengan
13 kegiatan, pada tahun 2009 melaksanakan 5 program dan 15 kegiatan
dan pada tahun 2010 melaksanakan 4 program 8 kegiatan. Capaian
kinerja pelayanan urusan sosial tahun 2006-2010 diuraikan pada Tabel
II-3.
2.3.3.Bidang Urusan Tenagakerja
Pada tahun 2006 urusan Tenagakerja melaksanakan 2 program,
masing-masing 1 kegiatan, pada tahun 2007 dengan Program sesuai
dengan permendagri nomor 13 Tahun 2006 , urusan Ketenagakerjan
melaksanakan 2 program dengan 2 kegiatan, pada tahun 2008 dengan 3
program dengan 3 kegiatan, pada tahun 2009 melaksanakan 3 program
dan 5 kegiatan dan pada tahun 2010 melaksanakan 3 program 4
kegiatan. Capaian kinerja pelayanan urusan Ketenagakerjaan tahun
2006-2010 diuraikan pada Tabel II-4.
2.3.4.Bidang Urusan ketransmigrasian
Pada tahun 2006 urusan Ketransmigrasian melaksanakan 2 program,
masing-masing 1 kegiatan, pada tahun 2007 dengan Program sesuai
dengan permendagri nomor 13 Tahun 2006 , urusan Transmigrasi
melaksanakan 1 program dengan 2 kegiatan, pada tahun 2008 dengan 1
program dengan 4 kegiatan, pada tahun 2009 melaksanakan 1 program
dan 3 kegiatan dan pada tahun 2010 melaksanakan 1 program 2
kegiatan. Capaian kinerja pelayanan urusan ketransmigrasian tahun
2006-2010 diuraikan pada Tabel II-5.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-48
Tabel II-3 Capaian Kinerja pelayanan Urusan Sosial Tahun 2006-2010
No. URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN PROGRAM/KELUARAN KEGIATAN
TARGET DALAM
RENSTRA SKPD
REALISASI CAPAIAN KINERJA / TAHUN TOTAL KET.
2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I URUSAN WAJIB
1.1 SOSIAL
1 Program Bantuan dan Jamninan Kesejahteraan Sosial
Meningkatnya sarana dan prasarana sosial terhadap anak terlantar
1.a Kegiatan Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana sosial terhadap anak terlantar
Jumlah anak terlantar yang dilayani 12 orang - - - - 12 orang
2 Program Peningkatan SDM para penyandang Cacat dan Manula
Meningkatnya SDM para penyandang Cacat dan Manula
2.a Kegiatan Pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat dan manula
- Jumlah penyandang cacat yang mendapat pelatihan
- Jumlah Manula yang mendapat pelatihan
12 orang 12 orang
12 orang 12 orang
3 Program Pemberdayaan Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE-FM)
Meningkatnya Kesejahteraa masyarakat miskin melalui KUBE
3.a Kegiatan Pemberdayaan kelopok KUBE Jumlah Kelompok dan KK yang dibina 10 Klp 100 KK
10 Klp 100 KK
4 Program pemberdayaan fakir miskin
4.a Kegiatan Pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil dan PMKS lainnya
Jumlak KKM dan pendamping sosial yang dibina
650 orang 650 orang
4.b Kegiatan Peningkatan kemampuan ( capacity building) dan petugas pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS lainnya
- Jumlah rumah tidak layak huni yang di rehab
- Jumlah penerima RASKIN - Jumlah Petugas sosial dan karang taruna
yang mendapat pelatihan , pembinaan dan bantuan
- Jumlah warga KAT yang mendapat pembinaan
650 orang 30 PSM, 15 KT
52 KK
650 orang 30 PSM, 15 KT 52 KK
4.c Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin
- Jumlah Kelompok KUBE FM yang dibina dan mendapat bantuan
100 Klpk 51 klpk 151 klpk
4.d Kegiatan Pelatihan Keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
Jumlah kelompok dan KK yang dibina 200 KK / 20 klpk
600 KK / 60 klpk
2.000 KK / 200 klpk
2.800 KK / 280 klpk
4.e Kegiatan Pelatihan keterampilan bagi PMKS Jumlah KTK dan PM yang dilatih dan mendapat bantuan
20 orang 10 orang 30 orang
5 Program Pembangunan dan Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial
5.a Kegiatan Pelatihan keterampilan dan praktek belajar bagi anak terlantar, termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal
Jumlah anak terlantar/cacat yang mendapat pendidikan / bantuan
30 orang 60 orang 28 orang 15 orang 148 orang
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-49
5.b Kegiatan Pelayanan psikososial bagi PMKS di trauma center termasuk bagi korban bencana alam
Jumlah korban bencana alam yang mendapat layanan psikososial
30 orang 30 orang
5.c Kegiatan Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
- Jumlah kelompok lansia yang mendapat pembinaan
- Jumlah lansia dan penyandang cacat yang mendapat pembinaan/bantuan
76 klpk 14 klpk 60 orang
5 klpk 25 orang
95 klpk 85 orang
5.d Kegiatan Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS
- Jumlah RTLH yang di rehab 100 bh 16 bh 116 bh
5.e Kegiatan Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi pelaksanaan upaya upaya penanggulangan kemiskinan dan penurunan kesenjangan
- Jumlah penerima RASKIN 20.950 KK 20.950 KK 17.817 KK 59.717 KK
5.f Kegiatan Penanganan masalah masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
- Jumlah anggota tagana yang dibina - jumlah korban bencana yang dibantu
165 org 26 orang 90 KK
30 orang 100 KK
221 orang 290 KK
5.g Kegiatan Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi bagi PMKS
Jumlah mayat/orang terlantar yang ditangani/dilayani
4 orang 4 orang
5.h Kegiatan Pelaksanaan KIE konseling dan kampanye sosial bagi PMKS
Jumlah PMKS yang mendapat penyuluhan terhadap kewaspadaan bencana
152 KK 152 KK
6 Program pembinaan Anak terlantar
6.a Kegiatan Pelatihan dan npraktek belajar kerja bagi anak terlantar
Jumlah anak terlantar yang mendapat pelatihan dan bantuan
40 orang 30 orang 70 orang
6.b Kegiatan Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
Jumlah KUBE anak terlantar yang mendapat pelatihan dan bantuan
8 KUBE AT( 40 org)
28 orang 8 KUBE AT( 68 org
6.c Kegiatan Peningkatan keterampilan tenaga pembina anak terlantar
Jumlah petugas dan pendamping sosial yang mendapat pembinaan
25 orang 25 orang
7 Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
7.a Kegiatan Pembangunan sarana dan prasarana para penyandang cacat dan trauma
- Jumlah penyandang cacat dan trauma yang mendapat pemb inaan / bantuan
25 orang 25 orang
8 Program Pembinaan Panti Asuhan dan Panti
Jompo
8.a Kegiatan Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
Jumlah lansia yang mendapat pembinaan dan pelatihan
25 orang 25 orang
8.b Kegiatan Operasi pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan / jompo
Jumlah panti asuhan yang mendapat bantuan
3 panti 5 panti 9 panti 17 panti
9 Program Pembinaan eks penyandang penyakit sosial
9.a Kegiatan Pendidikan dan pelatihan keterampilan beusaha bagi eks penyandang penyakit sosial
Jumlah eks penyandang penhyakit sosial yang mendapat pelatihan dan bantuan
20 orang 20 orang
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-50
10 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
10.a Kegiatan Peningkatan Peran Aktif Masyarakat dan Dunia Usaha
- Jumlah karang taruna yang dibina - Jumlah PSM yang dibina - Jumlah TKSK yang dibina - Jumlah Orsos yang dibina - Jumlah LK.3 yang dibina
79 KT, 79 PSM 9 orsos
79 KT 79 PSM
79 KT, 79 PSM 9 orsos
10.b Kegiatan Pengembangan model kelembagaan dan perlindungan sosial
- Jumlah orsos pengelola Askessos yang dibina
2 orsos 2 orsos
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-51
Tabel II-4. Capaian Kinerja Pelayanan Urusan Tenaga Tahun 2006-2010
No. URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN PROGRAM/KELUARAN KEGIATAN
TARGET DALAM
RENSTRA SKPD
REALISASI CAPAIAN KINERJA / TAHUN TOTAL KET.
2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I URUSAN WAJIB
1.1 Tenaga Kerja
1 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1.a Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Jumlah angkatan kerja yang mendapat pelatihan
21 orang 21 orang
1.b Kegiatan Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
Jumlah angkatan kerja yang mendapat pelatihan
80 orang 40 orang 15 orang 135 orang
2 Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
2.a Kegiatan Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Jumlah angkatan kerja yang mendapat penyuluhan dan sosialisasi
200 orang 200 orang
2.b Kegiatan Pengadaan peralatan pendidikan dan
keterampilan bagi pencari kerja
Jumlah angkatan kerja yang mendapat
pembinaan dan bantuan
20 orang 20 orang
3 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3.a Kegiatan Penyiapan tenaga kerja siap pakai Jumlah angkatan kerja yang mendapat penyuluhan
50 orang 200 orang 34 orang 284 orang
3.b Kegiatan Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
Jumlah angkatan kerja yang mendapat informasi tenaga kerja
2.000 orang
2.000 orang
2000 orang
3.c Kegiatan Pengembangan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan
Jumlah angkatan kerja yang mendapat pelatihan kewirausahaan
40 orang 40 orang
4 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
4.a Kegiatan sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
Jumlah angkatan kerja yang mendapat penyuluhan tentang ketenagakerjaan
50 orang 50 orang
4.b Kegiatan Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
Jumlah perusahaan yang diawasi 10 bh 10 bh
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2011-2015 II-52
Tabel II-5 Capaian Kinerja Pelayanan Urusan Transmigrasi Tahun 2006-2010
No. URUSAN PEMERINTAH DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN PROGRAM/KELUARAN KEGIATAN
TARGET DALAM
RENSTRA SKPD
REALISASI CAPAIAN KINERJA / TAHUN TOTAL KET.
2006 2007 2008 2009 2010
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I URUSAN PILIHAN
1.1 Transmigrasi
1 Program Pengembangan Daerah Tertinggal
1.a Kegiatan Pengembangan daerah tertinggal Jumlah rumah yang direhab di lokasi transmigrasi
30 bh 30 bh
1.b
2 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
2.a Kegiatan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
Jumlah RTSP dan RTJ yang dibuat 1 RTSP dan RTJ
1 RTSP dan RTJ
3 Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Kegiatan Peningkatan kerjasama antar wilayah antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan tgransmigrasi
- Jumlah masyarakat di awasantransmigrasi yang mendapat pembinaan
- Jumlah SP yang diselesaikan - Pendataan terhadap warga di kawasan
transmigrasi - Jumlah dokumen persiapan pembuatan
peukiman baru
1 dokumen
1 dokumen
1 SP
200 KK 200 KK 1 SP 1 dokumen 1 dokumen
Kegiatan Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana ekonomi di kawasan transmigrasi
Jumlah prasarana dan sarana ekonomi 1 unit
Kegiatan penyediaan lembaga keuangan daerah yang membantu modal usaha di kawasan transmigrasi
Jumlah masyarakat dikawasan transmigrasi yang mendapat bantuan usaha
100 orang 30 orang 60 orang 190 orang
Kegiatan Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM
Jumlah rumah warga transmigrasi yang mendapat rehabilitasi
100 bh 100 bh
Kegiatan penguatan SDM pemerintah daerah dan masyarakat transmigrasi di kawasan transmigrasi di perbatasan
Jumlah masyarakat dikawasan transmigrasi yang mendapat penyuluhan
30 orang 30 orang
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 20
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Keberhasilan pembangunan merupakan sasaran perioritas
atau target kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Untuk itu perlu
adanya identifikasi agar dapat diketahui dan ditentukan faktor –
faktor yang termasuk dalam kategori Kekuatan, Kelemahan, Peluang
dan Ancaman sesuai dengan strategi yang akan ditetapkan.
Hasil identifikasi faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
keberhasilan pencapaian sasaran dengan menggunakan tehnik peta
kekuatan (Analisis SWOT).
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
pencapaian target kinerja Bappeda kedepan. Keempat faktor itulah
yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam matrik SWOT, dimana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan
(advantage) dan mengatasi kelemahan dari peluang yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman dan
bagimana cara mengatasi kelemahan yang ada.
Analisis SWOT dilengkapi dengan informasi yang relevan
melalui proses analisis yang seksama untuk kegiatan penilaian
situasi kondisi suatu organisasi, dapat tercakup dalam analisis
SWOT yang terdiri atas dua kegiatan utama yaitu analisis internal
dan analisis eksternal terhadap keberadaan suatu organisasi. Proses
analisisnya sendiri bisa dimulai dari internal dan eksternal dulu atau
kedua-duanya secara bersama-sama.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 21
Kekuatan, dapat diwujudkan sebagai suatu sumber daya,
keterampilan/ kemampuan, atau keuntungan. Sedangkan
kelemahan dapat didefinisikan sebagai suatu hal batasan atau
kekurangan dalam sumber daya, keterampilan/kemampuan dan
kapabilitas yang secara serius merintangi performansi efektif suatu
organisasi. Fasilitas, sumberdaya financial, kapabilitas manajemen,
keterampilan, dapat menjadi sumber dari kelemahan-kelemahan
organisasi.
Peluang, merupakan suatu kondisi menguntungkan utama
dalam lingkungan organisasi tertentu. Sedangkan acaman dapat
berwujud sebagai suatu situasi tidak menguntungkan dari
lingkungan organisasi tertentu, dapat juga diartikan sebagai
rintangan-rintangan kunci terhadap posisi organisasi saat ini dan
yang diinginkan.
Tabel II.6 SWOT Analisa Internal dan Eksternal
KEKUATAN (Strengths) KELEMAHAN (Weaknesses)
S1 Peran utama lembaga yang sangat strategis dalam pening-katan kesejahteraan penyan-dang masalah sosial, ketenaga-kerjaan dan transmigrasi
W1 Tenaga sosial yang profesional masih kurang
S2 Motivasi, semangat dan etos kerja aparatur cukup tinggi
W2 Keterbatasan anggaran
S3 Jumlah sumber daya aparatur secara kuantitas mencukupi
W3 Kesenjangan kuantitas dan kompetensi personil antar bidang
S4 Fasilitas pendukung kerja cukup memadai
W4 Masih kurangnya tenaga TKSK/PSM yang aktif di nagari dan kecamatan
PELUANG (Opportunities) ANCAMAN (Threats)
O1 Dukungan dari sumber-sumber kesejahteraan sosial cukup tinggi
T1 Tingginya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
O2 Jaringan kerja lembaga pemerintah dan swasta terbuka pada level regional dan nasional
T2 Tingginya angkatan kerja kurang trampil yang mencari pekerjaan
O3 Kemudahan mengakses informasi bursa tenaga kerja online (BKOL) melalui teknologi
T3 Kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 22
informasi lingkungan sehingga meningkatkan kerawanan bencana sosial
O4 Adanya kesempatan untuk meningkatkan kualitas PMKS dan Ketenagakerjaan
T4 Penyebaran penduduk dan pembangunan infrastruktur yang kurang merata
Tabel II.7. Analisis Strategi dengan Faktor SWOT Matriks SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN (Strengths)
Peran utama lembaga yang sangat strategis dalam peningkatan kesejahteraan penyangdang masalah sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi
Motivasi, semangat dan etos kerja aparatur yang cukup tinggi
Jumlah sumber daya aparatur secara kuantitas mencukupi
Fasilitas pendukung kerja cukup memadai
KELEMAHAN (Weaknesses)
Tenaga sosial yang profesional masih kurang
Keterbatasan anggaran
Kesenjangan kuantitas dan kompetensi personil antar bidang
Masih kurangnya tenaga TKSK/PSM yang aktif di nagari dan kecamatan
PELUANG (Opportunities )
Dukungan dari sumber-sumber kesejahteraan sosial cukup tinggi
Jaringan kerja lembaga pemerin-tah dan swasta terbuka pada level regional dan nasional
Kemudahan mengakses infor-masi bursa tenaga kerja online (BKOL) melalui teknologi informasi
STRATEGI S + O
Meningkatkan peran lembaga dalam
memanfaatkan sumber-sumber kesejahteraan sosial
Meningkatkan jaringan kerjasama lembaga pemerintah dan swasta dalam penangulangan masalah sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi
Meningkatkan sumberdaya manusia dalam pemanfaatan teknologi informasi
Meningkatkan kesejahteraan PMKS dan ketenagakerjaan
STRATEGI W + O
Meningkatkan profesio-nal aparatur
dalam peningkatan pembinan potensi sumber-sumber kesejahteraan sosial
Menggelola anggaran yang berdayaguna berhasil-guna serta efektif dan efisien dalam mem-bangun jaringan kerja yang lebih baik dan luas pada ruang lingkup internal dan eksternal (networking).
Meningkatkan kompetensi aparatur dalam penyebaran
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 23
Adanya kesempat-an untuk mening-katkan kualitas PMKS dan Ketenagakerjaan
informasi peluang kerja serta pengawasan ketenagakerjaan
Memanfaatkan tenaga TKSK/PSM yang ada untuk meningkatkan kualitas PMKS dan Ketenagakerjaan
ANCAMAN (Threats)
Tingginya angka Penyandang Masalah Kesejah-teraan Sosial
Tingginya angkatan kerja kurang terampil yang mencari pekerjaan
Kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwa-wasan lingkungan
Penyebaran pen-duduk dan pem-bangunan infra-struktur yang kurang merata
STRATEGI S + T
Menurunkan angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Meningkatkan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
Meningkatkan penyuluhan bagi daerah-daerah rawan bencana
Meningkatkan akses biliti infrastruktur
STRATEGI W + T
Meningkatkan keman-dirian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Memanfaatkan jumlah dan kompetensi apa-ratur yang ada untuk pemberbedayaan tenagakerja dan pengembangan sisten informasi pasar kerja.
Meningkatkan pendaya-gunaan sumberdaya alam (lahan), melalui investasi yang didukung oleh swasta
Meningkatkan pengembangan pemukiman transmigrasi
Startegi Kekuatan – Peluang ( S – O ) :
1. Meningkatkan peran lembaga dalam memanfaatkan sumber-sumber
kesejahteraan sosial
2. Meningkatkan jaringan kerjasama lembaga pemerintah dan swasta
dalam penangulangan masalah sosial dan ketenagakerjaan
Meningkatkan sumberdaya manusia dalam pemanfaatan teknologi
informasi
3. Meningkatkan kesejahteraan PMKS dan ketenagakerjaan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 24
2. Startegi Kelemahan – Peluang ( W – O ) :
1. Meningkatkan profesional aparatur dalam peningkatan pembinan
potensi sumber-sumber kesejahteraan sosial
2. Mengelola anggaran yang berdayaguna berhasil-guna serta efektif
dan efisien dalam mem-bangun jaringan kerja yang lebih baik dan
luas pada ruang lingkup internal dan eksternal (networking).
3. Meningkatkan kompetensi aparatur dalam penyebaran informasi
peluang kerja serta pengawasan ketenagakerjaan.
4. Memanfaatkan tenaga TKSK/PSM yang ada untuk meningkatkan
kualitas PMKS dan Ketenagakerjaan
3. Startegi Kekuatan – Ancaman ( S – T ) :
1. Menurunkan angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
2. Meningkatkan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja
3. Meningkatkan penyuluhan bagi daerah-daerah rawan bencana
4. Meningkatkan aksesbiliti infrastruktur
4. Strategi Kelemahan-Ancaman ( W – T ) :
1. Meningkatkan profesional aparatur guna meningkatkan
kemandirian PMKS
2. Memanfaatkan jumlah dan kompetensi aparatur yang ada untuk
pemberbedayaan tenagakerja dan pengembangan sisten informasi
pasar kerja
3. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya alam (lahan), melalui
investasi yang didukung oleh swasta
4. Meningkatkan pengembangan pemukiman transmigrasi
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 25
BAB. III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Dalam rangka mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik ( Good
Goverrance ), maka identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan
fungsi perlu dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
aparatur Pemerintah di Bidang Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
dengan penyelenggaraan perencanaan yang berorientasi kepada
penyelenggaraan pelayanan yang muaranya terhadap Kesejahteraan
Masyarakat.Identifikasi ini difokuskan terhadap permasalahan di 2 (dua)
urusan wajib dan 1 (satu) urusan pilihan antara lain :
a. URUSAN SOSIAL, Permasalahan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok
masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak
dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi
kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.
Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan,
keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan
dan perubahan lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung,
seperti terjadinya bencana. Dari hasil kesepakatan bersama, saat ini
terdapat 27 jenis PMKS, sebagai berikut :
1. Anak Balita Terlantar : anak yang berumur 0-4 tahun yang karena
sebab tertentu, orang tuanya tidak dapat melakukan kewajiban
(karena miskin/tidak mampu, salah seorang atau kedua-duanya
sakit/meninggal), sehingga terganggu kelangsungan hidup,
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 26
pertumbuhan dan perkembangannya, baik secara jasmani, rohani
maupun sosial.
2. Anak Terlantar : anak yang berusia 5-21 tahun yang karena sebab
tertentu (miskin/tidak mampu, salah seorang atau kedua orang
tuanya/wali sakit atau meninggal, keluarga tidak harmonis),
sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan wajar
baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
3. Anak Yang Menjadi Korban tindak Kekerasan atau Diperlakukan
Salah : anak yang berusia 5-21 tahun yang terancam secara fisik
dan non fisik karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau
tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial
terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya dengan
wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
4. Anak Nakal : anak yang berusia 5-21 tahun yang berperilaku
menyimpang dari norma dan kebiasaan yang berlaku dalam
masyarakat, lingkungannya sehingga merugikan dirinya,
keluarganya dan orang lain , akan mengganggu ketertiban umum,
akan tetapi karena usia belum dapat dituntut secara hukum.
5. Anak Jalanan : anak yang berusia 5-21 tahun yang menghabiskan
sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau
berkeliaran di jalanan maupun ditempat-tempat umum.
6. Anak Cacat : anak yang berusia 5-21 tahun yang mempunyai
kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau
perupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan
aktivitas secara layaknya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik,
penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.
7. Wanita Rawan Sosial Ekonomi : seseorang wanita dewasa yang
berusia 18-59 tahun, belum menikah atau janda yang tidak
mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari.
8. Wanita Yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau
Diperlakukan Salah : wanita yang berusia 18-59 tahun yang
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 27
terancam secara fisik atau non fisik (psikologis) karena tindak
kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam
lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya.
9. Lanjut Usia Terlantar : seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosialnya.
10. Lanjut Usia Yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau
Diperlakukan Salah : lanjut usia (60 tahun keatas) yang
mengalami tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak
semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan
terdekatnya, dan terancam baik secara fisik maupun non fisik.
11. Penyandang Cacat : setiap orang yang mempunyai kelainan fisik
dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan sesuatu secara
layaknya yang terdiri dari : penyandang cacat fisik (penyandang
cacat mata/tunanetra dan penyandang cacat rungu/wicara),
penyandang cacat mental (penyandang cacat mental eks psikotik
dan penyandang cacat mental retardasi): penyandang cacat fisik
dan mental (Undang-undang no.4 Tahun 1997).
12. Penyandang Cacat Bekas Penderita Penyakit Kronis : seseorang
yang pernah menderita penyakit menahun atau kronis, seperti
kusta, TBC Paru, yang dinyatakan secara medis telah sembuh.
13. Tuna Susila : seseorang yang melakukan hubungan seksual
dengan sesama atau lawan jenisnya secara berulang-ulang dan
bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan
mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa.
14. Pengemis : orang-orang yang mendapat penghasilan dengan
meminta-minta di tempat umum dengan berbagai cara dan alasan
untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.
15. Gelandangan : orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai
dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat,
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 28
serta tidak mempunyai pencarian dan tempat tinggal yang tetap
serta mengembara di tempat umum.
16. Bekas Narapidana : seseorang yang telah selesai atau dalam tiga
bulan segera mangakhiri masa hukuman atau masa pidananya
sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan
untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat,
sehingga mendapat kesulitan, untuk mendapatkan pekerjaan atau
melaksanakan kehidupan secara normal.
17. Korban Penyalahgunaan Napza : seseorang yang menggunakan
narkotika, psikotropika dan zat-zat adiktif lainnya termasuk
minuman keras diluar tujuan pengobatan atau tanpa
sepengetahuan dokter yang berwenang.
18. Keluarga Fakir Miskin : seseorang atau kepala keluarga yang sama
sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan atau tidak
mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau
orang yang mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak
dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi
kemanusiaan.
19. Keluarga Berumah Tak Layak Huni : keluarga yang kondisi
perumahan dan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang
layak untuk tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun
sosial.
20. Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis : keluarga yang hubungan
antar keluarganya terutama hubungan antara suami dan istri
kurang serasi, sehingga tugas dan fungsi keluarga tidak dapat
berjalan dengan wajar.
21. Komunitas Adat Terpencil : kelompok orang/masyarakat yang
hidup dalam kesatuan-kesatuan kecil yang bersifat local dan
terpencil dan masih sangat terikat pada sumber daya alam dan
habitatnya yang secara sosial budaya terasing dan terbelakang
disbanding dengan masyarakat Indonesia pada umumnya sehingga
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 29
memerlukan pemberdataan dalam menghadapi perubahan
lingkungan dalam arti luar.
22. Masyarakat Yang Tinggal di Daerah Rawan Bencana : kelompok
masyarakat yang lokasi pemukiman mereka berada di daerah yang
relatif sering terjadi bencana atau kemungkinan besar dapat terjadi
bencana alam dan musibah lainnya yang membahayakan jiwa serta
kehidupan dan penghidupan mereka.
23. Korban Bencana Alam : perorangan, keluarga atau kelompok
masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental maupun sosial
ekonomi akibat terjadinya bencana alam yang menyebabkan
mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya. Termasuk dalam korban bencana alam adalah
korban bencana gempa bumi tektonik, letusan gunung berapi,
tanah longsor, banjir, gelombang pasang atau tsunami, angin
kencang, kekeringan dan kebakaran hutan atau lahan korban
kebakaran pemukiman, kecelakaan kapal terbang, kereta api,
musibah industri (keselakaan kerja) dan kecelakaan perahu.
24. Korban Bencana Sosial : perorangan, keluarga atau kelompok
masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental maupun sosial
ekonomi akibat terjadinya bencana sosialo atau keruhusah yang
menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan
tugas – tugas kehidupannya.
25. Pekerja Migran Terlantar : seseorang bekerja diluar tempat
asalnya dan menetap sementara ditempat tersebut dan mengalami
permasalahan sosial sehingga menjadi terlantar.
26. Keluarga Rentan : keluarga muda yang baru menikah (sampai
dengan 5 tahun usia pernikahan) yang mengalami masalah sosial
dan ekonomi (penghasilan sekitar 10 % di atas garis kemiskinan)
sehingga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
27. Penyandang AIDS/HIV : seseorang yang dengan rekomendasi
professional (dokter) atau petugas laboratorium terbukti tertular
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 30
virus HIV sehingga mengalami sindrom penurunan daya tahan
tubuh (AIDS) dan hidup terlantar.
b. URUSAN KETENAGAKERJAAN, sedangkan permasalahan ketenaga
kerjaan adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya
perluasan kesempatan kerja yang terbuka, rendahnya kompetensi
dan produktifitas tenaga kerja, belumkondusifnya kondisi hubungan
industrial dan masih banyaknya pelanggaran norma-norma
ketenagakerjaan serta masih tingginya angka kecelakaan kerja.
c. URUSAN TRANSMIGRASI , adapun permasalahan ketransmigrasian
adalah belum terlaksananya pembangunan kawasan pemukiman
transmigrasi seperti di Jorong Tanjung Jajaran dan Koto Tangah
Nagari Galugua dan Jorong Lolo Nagari Koto Bangun karena
terkendala dengan perizinan dan belum terpenuhinya dokumen yang
dibutuhkan, sedangkan warga transmigrasi yang ada taraf
kesejahteraannya juga masih rendah, seperti tinggal dalam rumah
yang tidak layak huni dengan hasil pendapatan yang masih rendah.
2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota
Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun
2011-2015 mempunyai visi sebagai berikut :“Terwujudnya
Kebersamaan, Kemakmuran dan Kesejahteraan di Lima
Puluh Kota yang Bernuansa Adat Basandi Syara’, Syara’
Basandi Kitabullah dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 31
Merujuk kepada visi tersebut, ada tiga hal yang ingin
diwujudkan, yaitu KEBERSAMAAN, KEMAKMURAN dan
KESEJAHTERAAN.
Untuk itu agar visi di atas dapat diwujudkan dengan baik,
maka dicapai melalui 9 misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
2. Mewujudkan masyarakat yang demokratis, menghargai hak
azasi manusia (HAM), penegakan hukum yang berkeadilan
dengan pengamalan Pancasila sebagai Ideologi Negara.
3. Mewujudkan nagari yang berbasis adat dan syara’.
4. Mewujudkan dinamisasi gerak pembangunan sektor agraris.
5. Mewujudkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang
dan lingkungan hidup.
6. Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang
berbasis sektor riil dengan investasi yang kondusif.
7. Mewujudkan lingkungan sosial yang smart (smart society).
8. Mewujudkan masyarakat yang cinta pendidikan.
9. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat.
Berkaitan dengan misi RPJMD yang dilaksanakan oleh
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengacu kepada
misi ke-6 dan misi ke-7, yaitu :
1. Misi 6. Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang
berbasis sektor riil dengan investasi yang kondusif.
2. Misi 7. Mewujudkan lingkungan sosial yang smart (smart society).
Telahaan terhadap Faktor Penghambat dan Pendorong
Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat di uraikan pada
tabel dibawah ini.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 32
Tabel III.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan transmigrasi Terhadap Pencapaian Visi,
Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: :“Terwujudnya Kebersamaan, Kemakmuran dan Kesejahteraan di Lima
Puluh Kota yang Bernuansa Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
N0
Misi Bupati dan
Wakil Bupati Lima Puluh Kota
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1 Misi 6. Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sektor riil dengan investasi yang kondusif.
Tingginya angka pengganguran dan rendahnya ketersedian dan lapangan pekerjaan
Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam pemenuhan kesempatan kerja
Tingginya peranserta swasta dalam peningkatan kesempatan kerja dan peluang kerja baik di regional maupun luar negeri
2 Misi 7. Mewujudkan lingkungan sosial yang smart (smart society).
Rendahnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial
Tersebarnya Penyandang masalah sosial
Tingginya dukungan dari tokoh masya-rakat, Peran Tenaga PSM, TKSK, LPM dan Unsur Masyarakat.
Rendahnya aksebilitas PMKS terhadap pelayanan sosial
dasar
Rendahnya kemampuan APBD dalam penangganan
masalah PMKS
Adanya dukungan dana dari Tugas Pemban-
tuan dan Dekonsentrasi
Tingginya angka kemiskinan
SDM dan permodalan masyarakat yang masih rendah
Adanya bantuan dana dalam bentuk cash transfer ke Rek. KUBE FM
Masih adanya daerah yang terisolir yang dapat dibuka dengan program Transmigrasi
Proses izin pemanfaatan hutan yang belum selesai
Adanya dukungan dana APBN yang men-dukung untuk Program Transmigrasi
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 33
3.2 Telaahan Renstra Kementerian Sosial dan Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3.2.1 Telaahan Renstra Kementerian Sosial
Arah tujuan , kebijakan dan strategi Kementerian Sosial tahun
2010-2014 disusun untuk mendukung pencapaian tujuan
Pembangunan Nasional dan Kontrak Kinerja yang telah ditetapkan.
Arah kebijakan akan dilaksanakan melalui berbagai program
prioritas yang terdiri dari prioritas nasional, prioritas bidang dan
prioritas Kementerian Sosial, serta Kontrak Kinerja Menteri .
Untuk melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial di
Indonesia Kementerian Sosial telah menyusun Renstra Tahun 2010
– 2014 dengan sasaran program kesejahteraan sosial
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kemiskinan, meliputi kelompok warga yang karena sesuatu hal
baik karena faktor internal individu maupun faktor eksternal
individu mengakibatkan ketidakmampuan sosial ekonomi atau
rentan menjadi miskin yakni: (1) keluarga fakir miskin; (2)
wanita rawan sosial ekonomi; dan warga masyarakat yang
tinggal di daerah kumuh (slum area).
b. Keterlantaran, meliputi warga masyarakat yang karena sesuatu
hal mengalami keterlantaran fisik, mental dan sosial yakni: (1)
balita terlantar, (2) anak remaja terlantar, termasuk anak
jalanan dan pekerja anak, (3) orang dewasa terlantar, (4)
keluarga bermasalah sosial psikologis, dan (5) lansia terlantar.
c. Kecacatan, meliputi warga masyarakat yang mengalami
kecacatan sehingga terganggu fungsi sosialnya, yakni: (1) tuna
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 34
daksa, (2) tuna netra, (3) tuna rungu/wicara, (4) tuna grahita,
dan (5) cacat ganda
d. Ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, meliputi warga
masyarakat yang mengalami gangguan fungsi-fungsi sosialnya
akibat ketidakmampuannya mengadakan penyesuaian (social
adjusment) secara normatif, yakni: (1) tindak tuna susila, (2)
anak konflik dengan hukum/ nakal, (3) bekas narapidana, (4)
korban narkotika, (5) gelandangan; (6) pengemis dan (7) korban
HIV/AIDS dan (8) eks penyakit kronis terlantar.
e. Keterasingan/keterpencilan dan/atau berada dalam lingkungan
yang terisolasi, yakni warga masyarakat yang berdomisili di
daerah yang sulit terjangkau, atau terpencar-pencar, atau
berpindah-pindah, yang lazim disebut Komunitas Adat
Terpencil.
f. Akibat Bencana, meliputi warga masyarakat yang mengalami
musibah atau bencana, yakni: (1) korban bencana alam, dan (2)
korban bencana sosial yang disebabkan oleh konflik sosial dan
kemajemukan latar belakang sosial budaya.
g. Korban Tindak Kekerasan meliputi warga masyarakat yang
mengalami tindak kekerasan, seperti: (1) anak yang dilacurkan,
diperdagangkan dan bekerja dalam situasi terburuk (2) wanita
korban tindak kekerasan, (3) lanjut usia korban tindak
kekerasan, dan (4) pekerja migran korban tindak kekerasan.
h. Potensi dan sumber kesejahteraan sosial meliputi: (1) PSM. (2)
Karang Taruna, (3) Orsos/LSM-UKS, (4) WKSBM, (5) WPKS, (6)
dunia usaha; (7) dana sosial masyarakat; dan (8) nilai dasar
kesejahteraan sosial.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 35
Program dan kegiatan mengenai Renstra Kementerian Sosial
sebagai berikut :
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Tujuan: (1) meningkatkan keserasian kebijakan publik,
pengkajian strategi dan pelaksanaan program-program pelayanan
dan rehabilitasi sosial; dan (2) memulihkan fungsi sosial bagi
penyandang cacat, tuna sosial, korban penyalahgunaan NAPZA,
serta memberikan pelayanan sosial bagi lanjut usia dan anak
terlantar untuk kelangsungan hidup dan tumbuh-kembangnya.
Sasaran: anak, lanjut usia, penyandang cacat, tuna sosial,
korban penyalahgunaan NAPZA dan penyandang perilaku
menyimpang lainnya.
Komponen program mencakup: (1) pelayanan kesejahteraan sosial
anak ; (2) pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia; (3)
pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat; (4)
rehabilitasi sosial tuna sosial, serta (5) pelayanan dan rehabilitasi
sosial korban penyalahgunaan NAPZA.
b. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Lainnya
Tujuan: meningkatkan keserasian kebijakan publik, pengkajian
strategi dan pelaksanaan program-program pembangunan dalam
memberdayakan keluarga fakir miskin, KAT, keluarga dan
perempuan rawan sosial ekonomi
Sasaran: fakir miskin, KAT, keluarga dan perempuan rawan
sosial-ekonomi
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 36
Komponen program: (1) pemberdayaan fakir miskin, (2)
pemberdayaan komunitas adat terpencil, serta (3) pemberdayaan
keluarga dan perempuan rawan sosial ekonomi,
c. Program Pengembangan Sistem Perlindungan Sosial
Tujuan: penataan sistem dan mekanisme kelembagaan, serta
pengembangan kebijakan perlindungan sosial di tingkat nasional
dan daerah, termasuk pengkajian strategi pendanaan
perlindungan sosial, terutama bagi penduduk miskin dan rentan.
Sasaran: sistem dan mekanisme kelembagaan perlindungan sosial.
Komponen program: (1) pembinaan, perancangan, penyempurnaan,
harmonisasi, kerjasama dan publikasi peraturan perundang-
undangan, (2) penyerasian peraturan perundang-undangan dan
kebijakan tentang penyelenggaraan pelayanan perlindungan
sosial, (3) pengembangan kebijakan dan strategi; (4)
penyempurnaan kebijakan yang berkaitan dengan bantuan sosial
bagi penduduk miskin dan rentan (rawan sosial ekonomi), (5)
pengembangan model kelembagaan bentuk-bentuk kearifan lokal
perlindungan sosial.
d. Program Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Tujuan: meningkatkan kualitas manajemen dan profesionalisme
lembaga pelayanan kesejahteraan sosial melalui penelitian
masalah sosial dan pengembangan alternatif-alternatif intervensi
pekerjaan sosial, penataan sistem dan mekanisme kelembagaan,
peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan
kesejahteraan sosial, peningkatan kemampuan sumber daya
manusia dan kompetensi pekerja sosial dan tenaga kesejahteraan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 37
sosial masyarakat, penetapan standardisasi dan akreditasi
lembaga pelayanan kesejahteraan sosial, pengembangan sistem
jaringan dan informasi.
Sasaran: permasalahan kesejahteraan sosial, potensi dan sumber
kesejahteraan sosial, kelembagaan bidang kesejahteraan sosial,
sarana dan prasarana, SDM kesejahteraan sosial, teknik dan
metodologi pelayanan kesejahteraan sosial.
Komponen program: (1) pengkajian, penelitian, pelatihan dan
pendidikan manajemen pelayanan kesejahteraan sosial; (2)
pengembangan model yang memperkuat ketahanan sosial
masyarakat, (3) pengkajian peningkatan pelayanan kesejahteraan
sosial, (4) penyusunan, penetapan, standardisasi dan akreditasi
pelayanan kesejahteraan sosial, (5) penataan sistem dan
mekanisme kelembagaan, (6) pengembangan sistem informasi,
data dan publikasi pelayanan kesejahteraan sosial.
e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Tujuan: meningkatkan keserasian kebijakan publik, pengkajian
strategi dan pelaksanaan program-program pembangunan dalam
memberdayakan dan meningkatkan kemampuan dan kepedulian
masyarakat, khususnya tenaga kesejahteraan sosial masyarakat
(TKSM)/ relawan sosial; organisasi sosial kemasyarakatan dan
LSM; karang taruna dan organisasi kepemudaan; dunia usaha,
lembaga-lembaga perlindungan sosial dan lembaga-lembaga
sumbangan sosial masyarakat dan pengamalan kepedulian sosial
yang didasari oleh nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam
mencegah dan menangani masalah serta memperbaiki kualitas
hidup dan kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 38
sosial, serta memelihara dan meningkatkan ketahanan sosial
masyarakat. Program ini juga ditujukan untuk memelihara dan
mengamalkan nilai-nilai kepeloporan dan kejuangan dari veteran
serta kearifan, pengalaman dan keahlian penduduk lanjut usia,
yang didukung oleh pengembangan budaya yang menjunjung
tinggi serta menghormati lanjut usia secara melembaga dan
berkesinambungan pada generasi muda dan masyarakat pada
umumnya, serta terlindunginya hak-hak penduduk lanjut usia
dan veteran dalam mengakses fasilitas pelayanan publik.
Sasaran: PSM, Karang Taruna, Orsos/LSM-UKS, WKSBM, WPKS,
dunia usaha; dan nilai dasar kesejahteraan sosial.
Komponen program: (1) peningkatan kerja sama kelembagaan
sosial; (2) pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan,
kejuangan, dan kesetiakawanan sosial; (3) pemberdayaan karang
taruna; (4) pemberdayaan orsos / LSM; (5) pemberdayaan PSM; (6)
pengembangan wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat;
dan (7) peningkatan kerjasama lintas sektor dunia usaha;
f. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial .
Tujuan: meningkatkan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial
melalui pengembangan SDM, sarana, prasarana, dan sistem
penyuluhan pelayanan kesejahteraan sosial.
Sasaran: petugas penyuluhan (aparatur dan masyarakat), sarana
dan prasarana, serta sistem penyuluhan kesejahteraan sosial.
Komponen program: (1) pengembangan model penyuluhan, (2)
pemantapan petugas penyuluhan, (3) penyediaan sarana dan
prasarana penyuluhan, (4) penataan sistem penyuluhan, dan (5)
peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyuluhan.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 39
g. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
Tujuan: (1) memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada
korban bencana alam dan sosial; (2) memberikan jaminan
kesejahteraan sosial bagi PMKS; (3) meningkatkan keserasian
kebijakan publik, pengkajian strategi dan pelaksanaan program;
(4) memulihkan fungsi sosial korban bencana, pekerja migran,
dan korban tindak kekerasan, dan (5) pengumpulan dan
pengelolaan sumber dana sosial.
Sasaran: korban bencana alam, bencana sosial, korban
tindak kekerasan, pekerja migran, dan jaminan kesejahteraan
sosial bagi PMKS lainnya, serta masyarakat mampu dan dunia
usaha.
Komponen program: (1) bantuan sosial korban bencana alam; (2)
bantuan sosial korban bencana sosial; (3) bantuan sosial korban
tindak kekerasan; (4) bantuan sosial pekerja migran; dan (5)
jaminan kesejahteraan sosial, (6) pengelolaan sumber dana sosial
.
Sejalan dengan itu pula Bidang Sosial pada Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota telah
menyusun program kerja 7 (tujuh) program prioritas beserta
kegiatannya untuk mendukung program kerja yang ada di
pemerintah pusat dan ikut serta mengatasi permasalahan
kesejahteraan sosial seperti termuat dalam RENSTRA Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh
Kota tahun 2011-2015.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 40
3.2.2.Telaahan RENSTRA Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi tahun 2010-2014 disusun untuk mendukung
pencapaian tujuan Pembangunan Nasional dan Kontrak Kinerja yang
telah ditetapkan. Arah kebijakan akan dilaksanakan melalui
berbagai program prioritas yang terdiri dari prioritas nasional,
prioritas bidang dan prioritas Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, serta Kontrak Kinerja Menteri melalui 6 program
teknis dan 3 program pendukung (Generik).
3.2.2.1 Bidang Tenaga Kerja
Pembangunan ketenagakerjaan tahun 2010-2014 diarahkan
untuk:
(1)Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang baik (decent
work), yaitu lapangan kerja produktif serta adanya
perlindungan dan jaminan sosial yang memadai;
(2)Mendorong terciptanya kesempatan kerja seluas-luasnya dan
merata dalam sektor-sektor pembangunan;
(3)Meningkatkan kondisi dan mekanisme Hubungan Industrial
untuk mendorong kesempatan kerja;
(4)Menyempurnakan peraturan-peraturan ketenagakerjaan dan
melaksanakan peraturan ketenagakerjaan pokok (utama),
sesuai hukum internasional;
(5)Mengembangkan jaminan sosial dan pemberdayaan pekerja;
(6)Meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 41
(7)Menciptakan kesempatan kerja melalui program-program
pemerintah;
(8)Menyempurnakan kebijakan migrasi dan pembangunan;
(9)Mengembangkan kebijakan pendukung pasar kerja melalui
informasi pasar kerja.
Memasuki pembangunan tahun 2010-2014, pembangunan
di bidang ketenagakerjaan diperkirakan masih diwarnai
permasalahan, antara lain:
1) Tingginya tingkat pengangguran;
2) Rendahnya perluasan kesempatan kerja;
3) Rendahnya kompetensi dan produktivitas tenaga kerja;
4) Belum kondusifnya kondisi hubungan industrial.
Untuk melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan di
Indonesia Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah
menyusun Renstra Tahun 2010 – 2014 dengan program dan
kegiatan. Telaahan mengenai Renstra Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan
Produktivitas, melalui kegiatan:
a. Pelatihan Kewirausahaan;
b. Pengembangan Standardisasi Kompetensi Kerja dan
Program Pelatihan;
c. Peningkatan Kompetensi Instruktur dan Tenaga
Kepelatihan;
d. Pengembangan dan Peningkatan Produktivitas;
e. Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan
Luar Negeri;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 42
f. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sarana dan
Pemberdayaan Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas;
g. Pengembangan Sistem dan Pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Profesi;
h. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur
dan Tenaga Kerja;
i. Pelaksanaan dan Peningkatan Produktivitas;
j. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Pengembangan
Program Pelatihan Bidang Industri;
k. Peningkatan Kualitas Transmigran dan Calon Transmigran;
l. Pengembangan Program dan Peningkatan Kapasitas SDM
Pelatihan Ketransmigrasian;
m. Pengembangan dan Peningkatan Kompetensi Instruktur
dan Tenaga Kerja;
n. Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja Bidang Industri;
o. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas;
p. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Program kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, untuk mencetak
tenaga kerja dan wirausaha baru yang berdaya saing.
2. Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
Dengan kegiatannya meliputi :
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 43
Indikator kinerja dari program ini adalah meningkatnya
daya saing dan produktivitas tenaga kerja, yang diukur
melalui:
a. Jumlah standar kompetensi dan program pelatihan yang
disusun;
b. Jumlah lembaga pelatihan dan produktivitas yang
dikembangkan;
c. Jumlah peserta pemagangan dalam dan luar negeri;
d. Jumlah instruktur dan tenaga kepelatihan yang
ditingkatkan kompetensinya;
e. Jumlah tenaga kerja dan transmigran yang dilatih;
f. Jumlah lembaga/organisasi dan masyarakat yang
ditingkatkan produktivitasnya.
3. Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
dengan kegiatan meliputi:
a. Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;
b. Pembinaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Luar Negeri;
c. Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan
Kerja;
d. Peningkatan Pengembangan Pasar Kerja;
e. Peningkatan Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja
Asing;
f. Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;
g. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 44
Program kegiatan ini bertujuan untuk perluasan penciptaan
kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja baik di dalam
maupun di luar negeri.
4. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan
Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Dengan kegiatan meliputi :
a. Penyempurnaan Peraturan Ketenagakerjaan;
b. Pengelolaan Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan
Industrial;
c. Konsolidasi Pelaksanaan Peningkatan Intensitas Pencegahan
PHK dan Penyelesaian Hubungan Industrial;
d. Konsolidasi Peningkatan Pelaksanaan Pengupahan dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja Yang Lebih Baik;
e. Konsolidasi Pembinaan Syarat-Syarat Kerja Non Diskriminasi;
Tujuan dari Program Pengembangan Hubungan
Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
adalah meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan
jaminan sosial tenaga kerja melalui persyaratan kerja,
kesejahteraan dan analisis diskriminasi, pengupahan,
penyelesaian perselisihan hubungan industrial, yang diukur
dari:
a. Jumlah tenaga kerja yang menjadi anggota Jamsostek;
b. Persentase kasus perselisihan hubungan industrial yang
dapat diselesaikan melalui mediator;
c. Jumlah Lembaga Kerjasama Bipartit yang terbentuk;
d. Jumlah Lembaga Kerjasama Tripartit yang dibentuk;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 45
e. Jumlah Peraturan Perusahaan yang disahkan;
f. Jumlah Perjanjian Kerja Bersama yang didaftarkan.
5. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan
Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
Dengan kegiatan meliputi :
a. Peningkatan Penerapan Norma Ketenagakerjaan dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja;
b. Peningkatan Peran Serta Lembaga-Lembaga dan Personil
Dalam Penerapan Norma Ketenagakerjaan;
c. Peningkatan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
d. Peningkatan Perlindungan Pekerja Perempuan dan
Penghapusan Pekerja Anak;
Tujuan dari program ini adalah meningkatnya penerapan
peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan di tempat
kerja, yang diukur dari:
a. Jumlah perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3);
b. Jumlah tenaga pengawas yang memenuhi standar
kompetensi;
c. Jumlah pekerja anak yang ditarik dari bentuk-bentuk
pekerjaan terburuk bagi anak;
d. Persentase perusahaan yang memenuhi norma pekerja
perempuan;
e. Jumlah pekerja yang memperoleh hak jaminan sosial
tenaga kerja.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 46
3.2.2.2 Bidang Transmigrasi
Penyelenggaraan transmigrasi tahun 2010-2014 diarahkan
sebagai alternatif dalam mengurangi kesenjangan wilayah, dapat
berkonstribusi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional
dan kecukupan papan, memperkuat pilar ketahanan nasional,
mendukung kebijakan pengembangan energi alternatif,
mendukung pemerataan investasi secara berkelanjutan yang pada
akhirnya dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
Kebijakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
pembangunan ketransmigrasian adalah:
1) Mengembangkan potensi sumberdaya alam perdesaan
terintegrasi dengan pengembangan perkotaan dalam satu
kesatuan sistem pengembangan ekonomi wilayah dalam
bentuk Wilayah Pengembangan Transmigrasi (WPT) atau
Lokasi Permukiman Transmigrasi (LPT), serta fasilitasi
perpindahan dan penempatan penduduk untuk memenuhi
kebutuhan sumberdaya manusia dan memberikan peluang
usaha di kawasan transmigrasi.
Strategi yang ditempuh untuk mendukung kebijakan tersebut
adalah:
a. Mengintegrasikan pembangunan WPT atau LPT dengan
pemugaran permukiman penduduk setempat, pembangunan
permukiman pada kawasan potensial, dan revitalisasi
permukiman transmigrasi yang ada untuk membentuk atau
mendukung kawasan perkotaan baru dengan skema KTM;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 47
b. Menetapkan produk unggulan sejak perencanaan dan
pembangunan permukiman melalui pola pengembangan
agribisnis dan agroindustri;
c. Mengembangkan investasi melalui kerjasama kemitraan
Badan Usaha dengan masyarakat di kawasan transmigrasi;
d. Memberikan akses kepada masyarakat terhadap informasi
potensi dan peluang yang tersedia di kawasan transmigrasi;
e. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia calon
transmigran serta pembekalan mental dan etos kerja;
f. Meningkatkan kualitas seleksi calon transmigran;
g. Meningkatkan kualitas mediasi kerjasama antar daerah.
2) Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi dan
pengembangan kawasan transmigrasi sebagai pusat
pertumbuhan baru dalam mendukung pengembangan
perdesaan dan ekonomi lokal dan daerah untuk mewujudkan
kemandirian masyarakat dan daya saing kawasan
transmigrasi.
Strategi yang ditempuh untuk mendukung kebijakan tersebut
adalah:
a. Peningkatan kapasitas SDM dan masyarakat, melalui
pemberian input dan modal, penguatan lembaga sosial,
fasilitasi kewirausahaan, penguatan lembaga sosial dan
lembaga masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana
pendidikan, kesehatan dan mental spiritual;
b. Pengembangan usaha ekonomi melalui fasilitasi
pengembangan usaha produktif, pendampingan,
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 48
peningkatan produktivitas masyarakat, serta fasilitasi dan
mediasi pengembangan bisnis dan kemitraan;
c. Peningkatan sarana dan prasarana kawasan, penyediaan
prasarana intra dan antar kawasan, pembangunan sarana
dan prasarana pusat pertumbuhan baru;
d. Peningkatan kemandirian masyarakat transmigrasi di
kawasan transmigrasi;
e. Penguatan kapasitas SDM Pengelola dalam pengembangan
kawasan sebagai embrio pusat pertumbuhan/perkotaan
baru.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang
ketransmigrasian dilaksanakan melalui 2 (dua) program yaitu:
1) Program Pembangunan Kawasan Transmigrasi meliputi:
a. Penyediaan Tanah Transmigrasi;
b. Penyusunan Rencana Pembangunan Kawasan Transmigrasi
dan Penempatan Transmigrasi;
c. Pembangunan Permukiman di Kawasan Transmigrasi;
d. Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi;
e. Pengembangan peranserta masyarakat dalam pembangunan
transmigrasi;
f. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen.
Pembinaan Penyiapan Permukiman dan Penempatan
Transmigrasi.
Indikator kinerja dari program ini adalah terbangunnya
permukiman di Kawasan Transmigrasi sebagai tempat tinggal dan
tempat berusaha yang layak, yang diukur dari:
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 49
1) Jumlah permukiman transmigrasi, sarana dan prasarana
Kawasan Transmigrasi yang dibangun;
2) Jumlah transmigran yang difasilitasi perpindahan dan
penempatannya di Kawasan Transmigrasi serta jumlah
penduduk setempat yang ditata terintegrasi dengan
penempatan transmigran di Kawasan Transmigrasi;
3) Nilai rencana investasi yang akan dikembangkan di Kawasan
Transmigrasi.
3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan urusan
Pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi dan Tugas
Pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
Sehingga secara khusus tidak ada keterkaitan langsung dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Sehubungan Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan
bagian dari wilayah yang rentan terhadap bencana meliputi
sesar aktif maupun bencana banjir, angin ribut dan
kekeringan. Hal ini yang perlu manjadi perhatian dalam
memberikan bantuan sosial apabila terjadi tanggap darurat
bencana Alam.
Untuk Pembangunan bidang kesejahteraan Sosial, dalam
menangani berbagai permasalahan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) harus menyentuh berbagai aspek
yang ada di nagari. Begitu juga dengan bidang Ketenagakerjaan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 50
Sedangkan untuk kawasan transmigrasi pada hakikatnya
merupakan kawasan pemukiman dengan kegiatan bidang
pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan maupun
kehutanan serta kegiatan usaha ekonomi lainnya sehingga
didalam pemetaan wilayahnya juga belum diatur secara
khusus, namun penempatan untuk lima tahun kedepan adalah
di Kecamatan Kapur IX.
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu-isu Strategis yang berkaitan dengan Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sebagai berikut :
Bidang Sosial :
Isu Strategis Bidang Sosial adalah :
1. Penanganan masalah korban bencana alam
2. Penanganan penyandang masalah sosial
Isu yang berkaitan dengan masalah korban bencana alam
adalah hal yang perflu dilakukan oleh Pemerintah Lima Puluh
Kota lima tahun kedepan adalah :
a. Penyedian dan pemberian bantuan selama tanggap darurat
b. Pemetaan daerah rawan bencana alam
Isu strategis berkaitan dengan Penanganan Penyandang
Masalah Sosial adalah hal yang perlu dilakukan oleh
Pemerintah Lima Puluh Kota lima tahun kedepan dikarenakan:
a. Pemetaan yang dilakukan SKPD terkait belum cermat
dilakukan terhadap kelompok-kelompok penyandang masalah
sosial.
b. Kerawanan sosial yang rentan meningkat disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk dan ketercapaian ekonomi dalam
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 51
memunuhi kepentingan-kepentingan yang rawan mengarah
pada patologi sosial.
c. Penduduk Usia Lanjut terus meningkat dikarenakan oleh
tingginya Usia Harapan Hidup (UHH), namun tidak banyak
tercover oleh pemerintah dalam penanganannya.
Bidang Ketenagakerjaan :
Isu-isu strategis Bidang Ketenagakerjaan adalah:
1. Peluang dan Persaingan Kerja di sektor swasta
2. Kualitas Tenaga Kerja
Isu strategis berkaitan dengan peluang dan persaingan
kerja di sektor swasta adalah hal yang perlu dilakukan oleh
Pemerintah Lima Puluh Kota lima tahun kedepan dikarenakan:
a. Kesempatan kerja sekalipun cukup terbuka, namun bekerja
hanya sebagai buruh kasar baik di perusahaan
peternakan,perkebunan maupun pertambangan. Demikian
pula di sektor perikanan , buruh angkut dan petani.
b. Semakin meningkatnya arus in migration rentan peluang
kerja bagi penduduk sekitar termarjinalkan sehingga
meningkatkan jumlah pengangguran.
Adapun, isu strategis berkaitan dengan Kualitas Tenaga
Kerja adalah hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Lima
Puluh Kota lima tahun kedepan dikarenakan:
a. Tinggi angka keluaran SLTP dan SLTA menjadi angkatan
kerja untuk siap menjadi tenaga kerja.
b. Masih rendahnya sumberdaya manusia dan keterampilan
lulusan untuk masuk dunia kerja karena tidak sesuai
dengan kebutuhan sehingga tercover pada pekerjaan buruh
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 52
kasar seperti Tenaga kerja lulusan SD dan SLTP , atau
masuk dalam sektor Tersier.
Bidang Ketransmigrasian :
Isu Strategis sebagai berikut :
1. Penyediaan calon lokasi transmigrasi harus betul-betul
memenuhi kriteria 2C (Clean and Clear) dan 4L (Layak Huni,
Layak Usaha, Layak Berkembang dan Layak Lingkungan).
2. Tapal batas antara nagari ex UPT dengan nagari disekitar
pemukiman transmigrasi maupun tapal batas bersama
nagari ex UPT. Untuk ini perlu diadakan penataan batas
nagari di wilayah transmigrasi di Kabupaten Lima Puluh
Kota.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 53
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
4.1.VISI dan MISI
4.1.1. Visi
Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas
dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi
dan misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita
layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi
kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan
daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya
saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu
strategis yang relevan.
Kriteria suatu rumusan visi SKPD antara lain:
1. Menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi pembangunan
masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD dalam 5 (lima) tahun mendatang;
2. Disertai dengan penjelasan yang lebih operasional sehingga
mudah dijadikan acuan bagi perumusan tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 54
3. Disertai dengan penjelasan mengapa visi tersebut dibutuhkan
SKPD, relevansi visi dengan permasalahan dan potensi
pembangunan di daerah yang terkait dengan tugas dan fungsi
SKPD; dan
4. Sejalan dengan visi dan misi kepala daerah dan arah
pembangunan daerah jangka menengah.
Visi SKPD yang baik harus dapat memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Dapat dibayangkan oleh semua pelaku/pemangku kepentingan
pelayanan SKPD (imaginable);
2. Memiliki nilai yang memang diinginkan dan dicita-citakan
(desirable);
3. Memungkinkan, wajar, dan layak untuk dicapai dengan situasi,
kondisi, dan kapasitas yang ada (feasible);
4. Memusatkan perhatian kepada isu dan permasalahan utama
daerah, sehingga pemerintahan dan pembangunan daerah dapat
beroperasi dan terselenggara secara efektif, efisien, dan
berkelanjutan serta dapat terjamin eksistensi daerah dimasa
depan (focused);
5. Dapat mengantisipasi dan disesuaikan dengan perubahan zaman
(flexible);
6. Dapat dikomunikasikan dan mudah dimengerti oleh semua
pelaku (communicable); dan
7. Dapat dirumuskan dan ditulis dengan suatu pernyataan yang
singkat, jelas, dan padat.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 55
Berdasarkan pemikiran diatas untuk melaksanakan program
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu arah yang jelas
dan motivasi yang tinggi bagi seluruh aparat Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi sebagai pelaksana. Oleh karena itu Visi
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai berikut:
“ TERWUJUDNYA PELAYANAN PRIMA TERHADAP
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL,
KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN “
Dalam visi ini terdapat 4 kata kunci yaitu perencanaan,
pembangunan, daerah dan dinamis yang memiliki makna sebagai
berikut :
1. Pelayanan Prima (excellent service) adalah suatu pelayanan yang
terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat.
Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan
yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi
standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan
harapan dan kepuasan masyarakat.
2.Penyandang Masalah Kesejahteran Sosial (PMKS), adalah
seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu
hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan
fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan
hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara memadai dan
wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa
kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial,
keterbelakangan, keterasingan/keterpencilan dan perubahan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 56
lingkungan (secara mendadak) yang kurang mendukung, seperti
terjadinya bencana.
3.Ketenagakerjaan, Ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama,
dan sesudah masa kerja.
Sedangkan Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada
dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1
ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
unTeks miringtuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu
negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika
penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja
yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut
sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari
para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada
pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang
menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah
termasuk tenaga kerja.
4.Ketransmigrasian, berdasarkan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian , Ketransmigrasian adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan
transmigrasi. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk
secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap
di wilayah pengembangan transmigrasi atau lokasi permukiman
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 57
transmigarsi.Transmigran adalah warga negara Republik
Indonesia yang berpindah secara sukarela ke wilayah
pengembangan transmigrasi atau lokasi permukiman transmigarsi
melalui pengaturan dan pelayanan pemerintah.
4.1.2. Misi
Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan
misi SKPD yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi
SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang
harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu dokumen
perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan
kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD.
Rumusan misi dalam dokumen Renstra SKPD dikembangkan
dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik
eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan, kelemahan,
peluang, dan tantangan) pembangunan daerah. Misi disusun untuk
memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai perwujudan visi SKPD. Oleh karena itu,
pernyataan misi sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana,
ringkas, dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang
ingin dijelaskan.
Kriteria suatu rumusan misi:
1. Menunjukkan dengan jelas upaya-upaya yang akan dilakukan
oleh SKPD dalam rangka mewujudkan visi SKPD.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 58
2. Memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis eksternal dan
internal daerah.
3. Menggunakan bahasa yang ringkas, sederhana dan mudah
dipahami.
Informasi yang diperlukan dalam perumusan misi SKPD adalah:
1. Pernyataan visi SKPD.
2. Hasil perumusan isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi
SKPD.
Berdasarkan kedua informasi tersebut, SKPD mengidentifikasi
keadaan dan/atau kondisi yang harus ada atau dicapai supaya visi
SKPD benar-benar terwujud di akhir periode perencanaan.
Rumusan misi merupakan upaya untuk mewujudkan keadaan atau
kondisi yang diinginkan. Upaya-upaya yang akan dikembangkan,
harus memanfaatkan faktor-faktor pendorong dan mengantisipasi
faktor-faktor penghambat yang telah diidentifikasi pada perumusan
isu strategis.
Jika pernyataan visi menunjukkan keadaan/kondisi yang ingin
dicapai pada akhir periode perencanaan, maka pernyataan misi
menunjukkan kerja-kerja/upaya untuk mewujudkan visi tersebut.
Untuk melaksanakan visi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dirumuskanlah Visi sebagai berikut :
a. Mewujudkan sumberdaya manusia profesional dalam
memberikan pelayanan terhadap Penyandang masalah
kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ;
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 59
b. Meningkatkan akses penyelanggaraan kesejahteraan sosial
bagi PMKS , masyarakat miuskin dan KAT;
c. Meningkatkan profesionalisme sumber-sumber kesejahteran
sosial dalam penyelenggaraan perlindungan sosial dalam
bentuk bantuan sosial, rehabilitasi,pemberdayaan dan jaminan
sebagai metode penanggulangan kemiskinan;
d. Mewujudkan perluasan kesempatan kerja melalui informasi
pasar kerja, peningkatan keterampilan angkatan kerja dan
penempatan tenaga kerja ;
e. Mewujudkan kesejahteraan tenagakerja melalui peningkatan
hubungan industrial, peningkatan kwalitas tenaga kerja dan
perlindungan tenaga kerja;
f. Mewujudkan kesejahteraan warga transmigrasi melalui
penyediaan lahan pemukiman, sarana dan prasarana
transmigrasi.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang
perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi,
memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah
yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun
dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang
menjadi suatu kalimat positif yang ringkas. Pernyataan tujuan
biasanya dimulai dengan menggunakan suatu kata kerja (verb) yang
menjelaskan arah keinginan/preferensi (lebih/kurang) dan suatu
kata benda (noun) yang menjelaskan obyek yang menjadi perhatian.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 60
Rumusan tujuan merefleksikan konteks pembangunan yang
dihadapi SKPD dan memiliki keterkaitan dengan visi SKPD yang
ingin dicapai. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan
kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Dalam menentukan
tujuan tidaklah mutlak harus terukur, kuantitatif, ataupun tangible,
namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
apa yang akan dicapai dimasa mendatang.
Rumusan tujuan harus realistis dan dapat dicapai. Berikut ini
adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam perumusan tujuan
pembangunan:
1. Diturunkan secara lebih operasional dari masing-masing misi
SKPD yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan suatu misi,
dapat dicapai melalui beberapa tujuan.
2. Disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis daerah.
3. Disusun dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional,
untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke
depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja
sesuai tugas dan fungsi SKPD atau kelompok sasaran yang dilayani,
serta profil pelayanan yang terkait dengan indikator kinerja.
Adapun Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi pada tahun 2010-2015
sebagaimana pada tabel IV.1 di bawah ini.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 61
Tabel IV.1. Tujuan,Sasaran dan Indikator Sasaran Dinas Sosial
Tahun 2010-2015
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Meningkatkan kompetensi aparat di dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya.
Meningkatnya aparat yang professional
Mengikuti Bimtek tentang Sosial, ketenaga-kerjaan dan ketransmigrasian
20 % 20 % 20 % 20 % 20 %
2 Meningkatkan aksesbilitas perlindungan Sosial untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan Sosial, rehabilitasi, pemberdayaan Sosial dan jaminan kesejahteraan Sosial bagi PMKS;
Meningkatnya aksebilitas, ke-terpaduan dan kualitas pelayanan, perlindungan, serta rehabilitasi bagi anak, penyandang cacat,lanjut usia dan korban penyalahgunaan Napza
1)10 persen penurunan PMKS per lima tahun.
2) 10 persen PMKS yang memperoleh penyuluhan kesejahteraan sosial
3) 75 persen PMKS yang ditangani dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
4)75 persen PMKS yang ditangani mampu meng-urus dirinya
2 %
10%
75%
75 %
2 %
10%
75%
75 %
2 %
10%
75%
75 %
2 %
10%
75%
75 %
2 %
10%
75%
75 %
Meningkatkan kapasitas aksebilitas serta taraf kesejahteraan masyarakat miskin dan KAT
1) 75 persen PMKS yang ditangani mem liki kemandiri- an ekonomi
2) 75 persen PMKS yang ditangani
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 62
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
mampu melaksanakan peran sosial
3) 75 persen
PMKS yang ditangani mampu berfungsi secara fisik
4) 75 persen PMKS yang ditangani mampu menghadapi situasi kritis
5) 75 persen PMKS yang ditangani mampu berintegrasi sosial
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
75 %
Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar dan korban bencana
1)80 % Rumah Tangga Miskin menerima Raskin
2) 60 % korban bencana me-nerima ban-tuan sosial selama tang-gap darurat
80 %
60%
80 %
60%
80 %
60%
80 %
60%
80 %
60%
3 Meningkatkan kepedulian
masyarakat dalam penyelenggaraan
kesejahteraan sosial, dan
Meningkatnya peran serta
sumber-sumber kesejahteran sosial dalam
penyelenggaraan perlindungan
1)75 persen PSKS yang meningkatkan perannya dalam usaha kesejahteraan sosial
2)75 persen
15 %
15 %
15 %
15 %
15 %
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 63
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
uapaya-upaya
kesejahteraan sosial
perorangan, kelompok masayarakat
dan dunia usaha
Sosial Karangtaruna yang dibina masuk katagori maju
3) 75 persen Karanglansia yang dibina masuk katagori maju
4) 20 persen orsos yang dibina masuk katagori A
5) 20 persen TKSM yang dibina memiliki kompetensi UKS
6)20 persen Keluarga yang dibina berberan aktif dalam menangani PMKS
7) )20 persen
lembaga sosial masyarakat (LSM) ber-peran aktif dalam me-nangani PMKS
8)40 persen dunia usaha berberan aktif dalam me-nangani PMKS
9)20 persen
15 %
15%
4%
4 %
4 %
4 %
8 %
15 %
15%
4%
4 %
4 %
4 %
8 %
15 %
15%
4%
4 %
4 %
4 %
8 %
15 %
15%
4%
4 %
4 %
4 %
8 %
15 %
15%
4%
4 %
4 %
4 %
8 %
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 64
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kelompok masyarakat malaksanakan pelayanan
kesejahteraan sosial
10) 20 persen waraga masyarakat yang menjadi TKSM ber-beran aktif dalam me-nangani PMKS
11) 20 persen nagari yang memliki WKSBM
4%
4 %
4 %
4%
4 %
4 %
4%
4 %
4 %
4%
4 %
4 %
4%
4 %
4 %
4 Meningkatkan kualitas tenaga kerja
Meningkatnya kompetensi tenaga kerja melalui pembinaan, pelatihan dan pengembangan produktifitas tenaga kerja
1) 100 orang tenaga kerja yang meng-ikuti pelatih-an selama 5 tahun
2) 75 % tenaga kerja yang telah meng-
ikuti pelatih-an dapat berwirausaha
3) berkurangnya angka penganngur-an 10 % selama 5 tahun
4) Jumlah pelayanan pendaftar
20 org
75 %
2 %
1200
Ak1
20 org
75 %
2 %
1200
Ak1
20 org
75 %
2 %
1200
Ak1
20 org
75 %
2 %
1200
Ak1
20 org
75 %
2 %
1200
Ak1
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 65
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
pencari kerja (kartu Ak 1)
1200 kartu/ tahun
5 Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan pengawasan serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja
Meningkatnya pembinaan hubungan industrial dan pengawasan serta peningkatan kesejahteraan tenaga kerja
1)80 % Jumlah perusahaan yang diawasi pertahunnya
2)75% jumlah tenaga kerja mendapat program jamsostek
5) angka kecelakaan kerja < 5 org pertahun
80 %
75%
>5
80 %
75%
>5
80 %
75%
>5
80 %
75%
>5
80 %
75%
>5
6 Meningkatkan Mutu penyeleng-garan trans-migrasi melalui Pembina-an dan pember-dayaan
Meningkatnya satuan pemukiman transmigrasi
1) 200 KK baru yang ditempat kan selama 5 tahun
2) 200 KK baru yang men-dapat pember-dayaan selama 5 tahun
- 100
KK
100
KK
100
KK
200
KK
-
200 KK
-
200 KK
4.3. Strategi dan Kebijakan
4.3.1.Strategi
Mengacu kepada visi dan misi Dinas Sosial Tenaga kerja
dan Transmigrasi yang telah ditetapkan, maka strategi
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 66
pembangunan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Lima Puluh Kota, TA 2010 – 2015 ditetapkan sebagai
berikut :
1. Strategi Umum.
Bidang Sosial
a. Meningkatkan Kemandirian para penyandang masalah
sosial (PMKS)
b. Meningkatkan profesionalisme pembinaan potensi dan
sumber kesejahteraan sosial (PSKS)
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
penanganan masalah kesejahteraan sosial
d. Meningkatkan kepedulian sosial, partisipasi dan
pemahaman masyarakat serta dunia usaha dalam
pencegahan dan penanggulangan bencana
e. Pengembangan SDM, kinerja dan pembinaan pegawai
dilingkungan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Bidang Tenaga Kerja
a. Pembangunan sistem informasi dan perencanaan tenaga
kerja.
b. Pembinaan Kompetensi tenaga kerja melalui pembinaan
pelatihan dan pengembangan produktivitas tenaga kerja.
c. Pembinaan hubungan industrial dan pengawasan serta
peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 67
d. Pengembangan kualitas sumber daya manusia, kinerja
dan pembinaan pegawai di lingkungan Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Bidang Transmigrasi.
a. Peningkatan mutu penyelenggaraan transmigrasi mulai
dari input proses maupun output yang dihasilkan.
b. Pengembangan pola usaha yang prospektif sesuai
dengan kondisi dan potensi daerah Lima Puluh Kota.
c. Pengembangan SDM, kinerja dan pembinaan pegawai
dilingkungan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
d. Peningkatan peran serta dunia usaha dalam
pembangunan transmigrasi.
2. Strategi Khusus.
Bidang Tenaga Kerja
1. Penyusunan dan Pengembangan Sistem Informasi Pasar
Kerja.
Sistem informasi tenaga kerja berfungsi sebagai
bahan pengambilan keputusan, evaluasi dan menopang
tenaga kerja, khususnya perencanaan tenaga kerja.
Langkah – langkah yang direkomendasikan dalam
upaya memperkokoh institusi pasar kerja meliputi :
a. Memperkuat mekanisme yang ada agar koordinasi
lebih efektif antara dinas terkait maupun antara unit
dalam dinas.
b. Memperkuat sistem informasi pasar kerja yang ada,
termasuk upaya peningkatan kapasitas teknik sistem
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 68
tersebut, serta melengkapi dengan fasilitas agar
secara cepat dapat melakukan penilaian terhadap
kualitas tenaga kerja yang ada.
2. Perluasan kesempatan kerja dan padat karya.
Tugas penting yang harus dihadapi oleh
masyarakat dan Pemerintah Kabupaten saat ini adalah
menciptakan kesempatan kerja.
Strategi yang dilaksanakan adalah :
a. Perluasan kesempatan kerja di sektor – sektor
pertanian.
b. Perluasan kesempatan kerja di sektor industri /
usaha kecil dan menengah.
3. Pemberdayaan dan Optimalisasi Sumber Daya Tenaga
kerja
Strategi yang dilaksanakan adalah :
a. Peningkatan relevansi, kualitas dan efesiensi
pelatihan kerja.
b. Pengembangan jaring kerjasama pelatihan antar
sektor.
4. Pengembangan Bursa Tenaga Kerja Terpadu :
Untuk memperbaiki layanan ketenagakerjaan dan
untuk mengatasi berbagai masalah dalam pemberdayaan
bursa tenaga kerja, direncanakan beberapa program
sebagai berikut :
a. Dikembangkan suatu program yang mampu
memberikan bantuan dan tanggapan yang cepat
terhadap tenaga kerja yang terkena PHK, juga
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 69
perusahaan, Serikat Pekerja dan masyarakat yang
menderita akibat lesunya ekonomi, penutupan pabrik
/ perusahaan atau pemutusan hubungan kerja
masal.
b. Perlunya suatu jaringan komunikasi yang on line
dengan seluruh Dinas yang mengurus Tenagakerja
agar informasi dan data bursa tenaga kerja dapat
dihasilkan dan dikirim tepat waktu.
5. Penempatan Tenaga Kerja Keluar Negeri.
Dalam upaya memperoleh dan memperluas
kesempatan kerja di luar negeri bagi Tenaga Kerja
Indonesia, sekaligus untuk memperbesar prolehan
devisa melalui remittansi, maka program export jasa
tenaga kerja ke luar negeri akan terus ditingkatkan.
6. Perlindungan dan Peningkatan Kehidupan Serta
Kesejahteraan Pekerja.
Dalam upaya peningkatan taraf hidup pekerja,
agar dapat hidup lebih layak perlu adanya perlindungan
dan peningkatan kesejahteraan pekerja.
Strategi yang akan dilaksanakan :
a. Perlindungan tenaga kerja anak, orang muda dan
wanita.
b. Jaminan sosial syarat kerja.
c. Perlindungan pengupahan.
d. Pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja.
e. Penegakan hukum dan pengawasan ketenagakerjaan.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 70
Bidang Transmigrasi.
1. Mengintensifkan upaya peningkatan mutu penyiapan
pemukiman transmigrasi baru melalui :
a. program pemukiman dan lingkungan ditujukan
untuk dapat menunjang kepada berkembangnya UPT
b. Pembangunan permukiman transmigrasi baru
diarahkan pada terwujudnya kondisi yang layak huni,
layak usaha dan layak berkembang sehingga dapat
merupakan basis dan titik tolok pengembangan
pertanian dan perekonomian unit permukiman
transmigrasi sampai kepada tingkat perkembangan
tertentu untuk selanjudnya dapat diserahkan kepada
Pemerintah Daerah.
c. Pengembangan permukiman berdasarkan SKP stelsel
yang status pertanahannya sudah jelas serta
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
memadai.
d. Meningkatkan pendayagunaan sumber daya alam
(lahan) dengan lebih berorentasi pada komunitas
yang memiliki prospek dan layak usaha, melalui
berbagai kegiatan investasi yang didukung oleh
swasta.
e. Penentuan pola usaha suatu permukiman ditetapkan
menurut kondisi wilayah satuan pengembangan
permukiman agar mempunyai skala produksi yang
mempunyai kelayakan ekonomi.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 71
2. Meningkatkan mutu proses pengerahan transmigrasi
melalui :
a. Peningkatan peran serta/partisipasi masyarakat
dalam pembangunan transmigrasi.
b. Peningkatan mutu pelayanan, pendaftaran dan
seleksi untuk memperoleh calon transmigrasi yang
bermotivasi kuat untuk bertransmigrasi.
c. Untuk dapat lebih mendorong dinamika masyarakat
diupayakan adanya komposisi transmigrasi yang
tidak miskin.
d. Peningkatan penerangan dan penyuluhan
pembangunan transmigrasi kearah sasaran perioritas
penyerahan.
3. Mengintensifkan upaya peningkatan mutu pembinaan
transmigrasi di Kabupaten Lima Puluh Kota.
a. Pembinaan permukiman untuk dapat menggalang
kemampuan transmigrasi agar mampu mandiri.
b. Peningkatan produktifitas dan jumlah produksi
pertanian para transmigran.
c. Peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
d. Peningkatan produksi lahan usaha di setiap UPT
(PTA) melalui berbagai kegiatan usaha tani dengan
kerjasama para insvestor sehingga mengurangi
luasan lahan tidur.
e. Membina permukiman transmigrasi secara
terintegrasi dengan pembangunan daerah dengan
cara meningkatkan koordinasi, integrasi dan
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 72
singkronisasi pelaksanaan pembangunan
transmigrasi dengan sektor terkait.
4. Meningkatkan Manajemen Pendukung Pembangunan
Transmigrasi.
a. Di bidang Perencanaan, dengan tersusunnya sistem
prosedur dan pedoman perencanaan dimaksud untuk
tercapainya perencanaan dari bawah dan dari atas
secara harmonis dan mampu mengasilkan program
pembangunan yamg sesuai dengan kebutuhan nyata
dilapangan.
b. Di bidang pelaksanaan, diarahkan agar pelaksanaan
(personil dan rekanan) berdedikasi tinggi, mampu,
jujur dan bertanggungjawab dalam melaksanakan
program pembangunan transmigrasi yang menjadi
tanggung jawab masing – masing, sehingga misi
pembangunan transmigrasi dapat direalisasikan.
c. Di bidang pembinaan dan pengembangan sumber
daya manusia ( aparatur ) diarahkan pada
terwujudnya peningkatan kualitas aparatur yang
mampu menumbuhkan gerakan pegawai yang efektif
dan efisien sebagai pemacu keberhasilan misi
transmigrasi.
5. Menjadikan pemukiman transmigrasi sebagai
pengembangan Kota Terpadu Mandiri
a. Mempunyai potensi untuk mengembangkan komoditi
unggulan dan memenuhi skala ekonomi.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 73
b. Memerlukan wilayah yang cukup luas minimal
18.000 Ha
c. Mempunyai kemudahan hubungan dengan pusat-
pusat pertumbuhan yang telah ada
d. Masuk kedalam kawasan Hutan Areal Pengunaan
Lain (APL) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi
(HPK)
e. Kawasan yang diusulkan tidak tumpang tindih.
4.3.2. Kebijakan
Pelaksanaan pembangunan di bidang sosial tenaga kerja
dan transmigrasi di daerah ini disesuaikan dengan sumberdaya
serta kondisi lingkungan setempat secara terpadu sehingga dari
hasil pembangunan itu dapat meningkatkan kesejahteraan sosial,
memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan kuantitas dan
kualitas transmigrasi mandiri dalam rangka pengembangan
kegiatan ekonomi di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Adapun kebijakan pembangunan Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi di Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai
berikut :
1. Kebijakan Umum
Pembangunan Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun
Anggaran 2010 -2015, pada bidang sosial diprioritaskan untuk
peningkatan kualitas SDM dan aparat bidang kesejahteraan
kemandirian para PMKS, peningkatan profesionalisme
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 74
pembinaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial,
peningkatan pengetahuan dan keterampilan penanganan
masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian
sosial.
Pada bidang tenaga kerja di prioritaskan untuk
perluasan kesempatan kerja melalui penyebaran informasi dan
perencanaan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja,
perluasan kesempatan berusaha, pemagangan dan pelatihan,
kelembagaan, pengawasan dan perlindungan serta
peningkatan kesejahteraan tenaga kerja.
Pada bidang transmigrasi diprioritaskan untuk
melaksanakan pembinaan yang ada di lokasi yaitu UPT. Koto
Tangah Galagua yang penempatan awal di tahun 2012
sebanyak 100 KK dan ditahun 2013 sebanyak 100 KK .
2. Kebijakan Khusus
Kebijakan Sosial
1. Pembinaan fakir miskin / keluarga miskin
2. Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Adat Terpencil
(KAT)
3. Penanggulangan korban bencana
4. Penyantunan lanjut usia terlantar
5. Penyantunan eks narapidana
6. Pembinaan dan Perlindungan Kessos anak
7. Rehabilitasi sosial tuna sosial
8. Rehabilitasi dan perlindungan Sosial Korban penyalahan
Napza
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 75
9. Pembinaan organisasi sosial
10. Pemberdayaan Karang Taruna
11. Pemberdayaan TKSM/PSM
12. Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Masyarakat
13. Pelestarian dan pendayagunaan nilai kepahlawanan dan
sosial / K2KS
14. Pengembangan wahana kessos berbasis masyarakat
(WKSBM)
15. Peningkatan kerjasama lintas sektor dan dunia usaha
16. Peningkatan kompetensi aparatur bidang kesejahteraan
sosial
17. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana bidang
kesejahteraan sosial
18. Perbaikan system pengendalian manajemen dan proses
penanganan PMKS
19. Peningkatan kesadaran dan tanggung jawab sosial
masyarakat
20. Pemberdayaan sosial korban bencana
21. Pendayagunaan sumber dana sosial
22. Perlindungan sosial tindak kekerasan dan pekerja
migrant
23. Akses jaminan sosial
24. Menumbuh kembangkan relawan sosial
25. Pembinaan SATGAS Taruna Siaga Bencana (TAGANA)
26. Penyelenggaraan pencarian dan penyelamatan musibah,
bencana alam dan bencana lainnya
27. Pemulangan orang terlantar ke daerah asalnya.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 76
Kebijakan Ketenagakerjaan
a. Kebijakan Makro, Sektoral dan Regional yang Mendukung
Pembangunan Ketenagakerjaan.
Dalam upaya penciptaan lapangan kerja yang
berkelanjutan diperlukan dukungan pertumbuhan
ekonomi yang lebih berorentasi pada kepentingan
pekerja dan perluasan lapangan kerja dengan didukung
penyebaran informasi dan perencanaan tenaga kerja.
b. Penciptaan Lapangan Kerja Langsung yang Mewadahi
Kepentingan Masyarakat Pekerja.
Dalam era pembangunan saat ini, manusia
khususnya sebagai objek tenaga kerja produktif yang
semula dipandang objek pembangunan berkiprah lebih
luas menjadi pelaksana, pemanfaat dan penentu
pembangunan.
Pandangan baru yang melihat tenaga kerja sebagai
sumber daya manusia yang memiliki integritas dan
kemampuan merubah hubungan industrial antara
pemilik modal (pengusaha) dengan pekerja kearah
kemitraan.
Dengan demikian, maka perkembangan suatu
kegiatan ekonomi menjadi tanggungjawab bersama antara
pemilik modal dan pekerja.
c. Pembangunan sektoral yang membuka kesempatan kerja
Krisis ekonomi memberikan dampak negatif bagi
perluasan kesempatan kerja pada sektor non pertanian
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 77
namun keadaan ini tidak berlaku pada sektor pertanian,
dimana terdapat kecenderungan yang semula tenaga
kerja di sektor pertanian menurun jumlahnya, mengalami
arus balik ketika krisis ekonomi berlangsung.
d. Mempersiapkan Tenaga Kerja yang Berkualitas.
Dalam era persaingan yang semakin ketat, upaya
untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga
kerja sangat dibutuhkan. Kebijaksanaan tersebut
diupayakan melalui peningkatan efesiensi dan
produktifitas disetiap sektor ekonomi melalui penciptaan
iklim usaha yang dinamis yang didukung nasional
maupun internasional.
e. Pemberian Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja.
Kebijakan perlindungan bagi pekerja perlu
diberikan selaras dengan arah pembangunan sistem
hubungan industrial yang dapat diterima oleh seluruh
lapisan masyarakat khususnya masyarakat industri yang
langsung terlibat dalam proses produksi, perluasan
jangkauan dan kemampuan berunding agar
menghasilkan syarat – syarat pekerja yang berkualitas.
Kebijakan Ketransmigrasian
a. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi Baru
Pengembangan uaha masyarakat diarahkan kepada
pengembangan komoditas industri rumah tangga, hasil
pertanian dan komoditas unggulan melalui sistem
agrobisnis dan agroindustri dari hulu ke hilir yang
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 78
bekerjasama dengan masyarakat disekitar pemukiman /
para investor dari luar.
b. Menunjang Sarana Aksebiltas Wilayah.
Dalam rangka pembangunan pusat – pusat
pertumbuhan antara pusat wilayah pengembangan
pembangunan di Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan
Kapur IX sampai ke Nagari Galugua untuk menunjang
Usaha Peningkatan Produksi Pangan, Perkebunan
Kehutanan serta Industri Kecil.
Peningkatan usaha pertanian diupaya melalui
irigasi perkebunan, kehutanan, dengan HTI dan
memerlukan peluang baru misalnya dibidang perikanan.
Disamping itu ikut juga berperan sebagai pengendalian
peladang berpindah / perambah hutan, bekerjasama
dengan instansi terkait, memukimkan kembali dalam
pemukiman yang menetap.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 79
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana program yang disusun untuk 5 (lima) tahun kedepan
mengacu pada tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD.
Dalam matrik renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ini ditampilkan indikator kinerja program dan kegiatan, data capaian
pada tahun awal perencanaan (tahun 2010), target kinerja program
dan kerangka pendanaan untuk tahun 2011-2015 dan kondisi
kinerja pada akhir periode Renstra ini.
Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan ini merupakan
kebutuhan daerah yang diperoleh dari berbagai masukan, baik yang
berasal dari masyarakat dan stakeholders maupun untuk
mengadopsi dan memfasilitasi program-program Nasional yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Namun nomenkaltur
program dan kegiatan ini tetap mengacu pada Permendagri No. 13
Tahun 2006.
Berikut ini ditampilkan matrik program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
untuk tahun 2010-2015 yang disertai kebutuhan dana/ pagu
indikatif.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 80 -
Tabel IV.1. Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, Dan Pendanaan Indikatif
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran
Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja
Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Data Capai
an pada
Tahun Awal Perencanaa
n
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerj
a SKP
D Penanggung
Jawab
Lokasi
2011 2012 2013 2014 2015
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Tar get
Rp. Tar get
Rp. Target Rp. Target
Rp. Target Rp. Target
Rp.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
(7)
(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
(18) (19) (20) (21)
Terwujudnya peningkatan kualitas pelatihan di berbagai sektor dalam kerangka pemantapan pemahaman desentralisasi serta Terwujudnya peningkatan upaya pemantapan identitas kultural sebagai jati diri masyarakat Lima Puluh Kota
Meningkatnya kualitas lulusan kegiatan pendidikan dan pelatihan di berbagai sektor serta Meningkatnya indek pembangunan manusia dan berkurangnya kemiskinan di daerah
Tertanggulangi permasalahan fakir miskin dan PMKS lainnya
1 13
1 15
Program : Pemberdayan Fakir Miskin
Outcome
: Meningkatnya taraf hidup fakir miskin KAT dan PMKS lainnya
22,57% 3% 5% 4% 263.500.000
4% 0
2.255.00
0.000
5% 13%
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 15
02
Kegiatan : Peningkatan Kemampuan (capacity Building) Petugas dan pendamping Sosial Pemberdayaan fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya
Output : Terlaksananya Peningkatan SDM Petugas
dan Pendamping Sosial
79 orang -
-
-
-
100 org 100.000.000
100 org
0 100 org 300 org
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 15
03
Kegiatan : Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Keluarga Miskin
Output : Terbinanya KUBE FM
2510 KK 2.758 KK
0 750 KK 40 KUBE FM
penumbuhan dan
pengembangan ( 400 KK)
120.000.000
160 KUBE
FM Penumbuhan
dan pengembang
an ( 1600 KK)
0 150 KUBE FM
(1.500 KK)
700 KK
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 81 -
1 13
1 15
04
Kegiatan : Fasilitasi Manajemen Usaha Bagi Keluarga Miskin
Output : meningkatnya pengetahuan manajemen usaha bagi keluarga miskin
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1500 KK 300.000
1.500 KK
300.000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 15
05
Kegiatan : Pengadaan Sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin
Output : Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana untuk keluarga miskin
1.000 KK -
-
-
-
-
-
79 KK 350.000.000
100 KK 48.000.000
179 KK
398.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 15
06
Kegiatan : Pelatihan keterampilan bagi PMKS
Output : Terlaksananya pelatihan untuk peningkatnya Keterampilan bagi PMKS ( KTK dan Pekerja Migran terlantar)
30 org 30 orang 34.547.500
16 org 39.270.00
0
20 org 43.500.000
40 org 120.000.000
40 org 255.000.0
00
146 org
492.317.
500
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan upaya pemantapan identitas kultural sebagai jati diri masyarakat Lima Puluh Kota
Meningkatnya indek pembangunan manusia dan berkurangnya kemiskinan di daerah
Terlaksananya pelayanan dan rehabilitasi kesejahterraan sosial terhadap lansia terlantar, penyandang cacat, eks trauma, kepala keluar
1 13
1 16
Program : Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Outcome
: Meningkatnya kessos PMKS
15% 3,50% 751.518.65
0
3,50% 1.067.482.
550
4% 1.463.000.00
0
4% 1.331.815.00
0
5% 1.794.000
.000
20%
6.407.81
6.200
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 16
01
Kegiatan : Kegiatan Pengembangan Kebijakan Tentang Akses Sarana dan Prasarana Publik Bagi Penyandang Cacat dan Lansia
Output : Tersedianya sarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
25 kelompok lansia, 82 lansia terlantar dan 151penyandang cacat
5 kelompok
dan 25 org
Penca
42.200.000
0 -
14 Komisi Lansia, 79
klmpk lansia, 20 penca, 20
lansia terlantar
75.000.000
14 Komisi Lansia,
79 klmpk lansia,
160 penca,
160 lansia
terlantar
275.000.000
14 Komisi Lansia, 79
klmpk lansia,
160 penca,
160 lansia terlantar
300.000.0
00
14 Komis
i Lansia, 79 klmpk lansia, 160 penca, 160 lansia terlantar
692.200.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 82 -
ga miskin dan korban bencana
1 13
1 16
04
Kegiatan : Kegiatan Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja Bagi Anak Terlantar Termasuk Anak Jalanan, Anak Cacat, dan Anak Nakal
Output : Meningkatnya keterampilan anak terlantar, anak jalanan, dan anak cacat
60 org 12 org 34.287.500
-
-
45 org 90.000.000
35 org 105.000.000
40 0rg 180.000.0
00
132 org
409.287.
500
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 16
05
Kegiatan : Kegiatan Pelayanann Psikososial Bagi PMKS di Trauma Centre Termasuk Bagi Korban Bencana
Output : teratasinya masalah psikososial bagi PMKS
0 -
-
-
-
-
-
-
-
150 org 150.000.0
00
150 org
150.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 16
07
Kegiatan : Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS
Output : Terlaksananya rehap rumah tidak layak huni
359 bh -
-
25 buah/KK
400.000.0
00
24 rumak KKM
376.000.000
50 rumah KKM
750.000.000
50 rumah KKM
80.000.00
0
149 rumah KKM
1.606.00
0.000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 16
08
Kegiatan : Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagi PMKS
Output : Terlayani dan tertanganinya orang/mayat terlantar serta terdatanya PMKS dan PSKS di Kabupaten lima puluh kota
1 mayat dan 2 orang
terlantar
5 org 13.502.000
-
-
data PMKS di 79 Nagari
225.000.000
2 mayat dan 10 orang
terlantar
26.000.000
2 mayat dan 10 orang
terlantar
34.000.00
0
1 buku
data
PMKS dan PSKS, 5
mayat dan 20 orang terlantar
298.502.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 83 -
1 13
1 16
09
Kegiatan : Kegiatan Koordinasi Perumusan Kebijakan dan Sinkronisasi Pelaksanaan Upaya-Upaya Penanggulangan Kemiskinan dan Penurunan Kesenjangan
Output : Terlaksananya pendistribusian RASKIN
17.817 KK
17.817 KK
513.479.650
17.817 KK
591.339.050
25.713 KKM
592.000.000
25.713 KKM
815.000
25.713 KKM
850.000.000
25.713 KKM
2.547.63
3.700
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 16
# Kegiatan : Kegiatan Penanganan Masalah-Masalah Strategis Yang Menyangkut Tanggap Darurat dan Kejadian Luar Biasa
Output : Terlaksananya penyaluran bantuan sosial dan meningkatnya kewaspadaan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana
800 KK 120 org 148.049.50
0
13 Kecamatan, 100 KK,
20 org TAGANA
76.143.50
0
250 KK dan 25
org TAGANA
105.000.000
250 KK dan 25 org
TAGANA
175.000.000
250 KK dan 25
org TAGANA
200.000.0
00
950 KK dan 115 TAGANA
704.193.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan kualitas pelatihan-pelatihan diberbagai sektor dalam kerangka pemantapan pemahaman desentralisasi
Meningkatnya keterampilan dan taraf hidup hidup masyarakat ( anak terlantar)
meningkatnya kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan
1 13
1 17
Program : Program Pembinaan Anak Terlantar
Outcome
: Tertanggulanginya permasalahan anak terlantar
4,60% 0% -
0% -
0% -
4% 55.000.000
4% 280.000.0
00
8% 335.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 17
02
Kegiatan : Pelatihan keterampilan dan praktek belajar bagi anak terlantar
Output : Meningkatnya keterampilan dan kemandirian anak terlantar
60 org -
-
-
-
-
-
20 org 55.000.000
30 org 90.000.00
0
50 org
145.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 17
03
Kegiatan : Penyusunan data dan analisis permasalahan anak terlantar
Output : Tersedianya data dan analisis permasalahan anak terlantar
0 0 -
-
-
-
-
-
20 eksemplar
. Buku Data Anak terlantar
100.000.0
00
20 bh
Buku
Data
Anak terlantar
100.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 17
04
Kegiatan : Kegiatan Pengembangan Bakat dan Keterampilan Anak Terlantar
Output : Terlaksananya pengembangan bakat anak terlantar
60 org -
-
-
-
-
-
-
-
30 0rg 90.000.00
0
30 0rg
90.000.0
00
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 84 -
Terwujudnya peningkatan peran partisipasi LSM dan potensi kemasyarakatan yang peduli lingkungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatnya keberdayaan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pembangunan kesejahteraan sosial
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan penyandang cacat dan trauma
1 13
1 18
Program : Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Outcome
: Terbinanya dan mengingkatnya kemandirian penyandang cacat dan trauma
10% 2,50% 35.000.000
2,50% 38.942.50
0
0,00% -
2,50% 130.000.000
2,50% 510.000.0
00
10,00%
713.942.
500
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 18
01
Kegiatan : Pendataan penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
Output : Tersedianya data penyandang cacat dan penyakit kejiwaan
0 0 0 0 -
-
-
-
-
20 Eksemplar Buku Data Penyandang cacat
dan Penyakit kejiwaan
100.000.0
00
20 bh
Buku
Data
Penyandang cacat
dan Penyakit kejiwaan
100.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 18
02
Kegiatan : Pembangunan sarana prasarana penyandang cacat dan eks trauma
Output : Tersedianya sarana dan prasarana rehabilitasi bagi penyandang cacat dan eks trauma
0 0 0 0 -
-
-
-
-
1bh
260.000.000
1 bh
260.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 18
03
Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan penyandang cacat dan eks trauma
Output : Terdidik dan terlatihnya penyandang cacat untuk pelayanan diri sendiri
124 30 org 35.000.000
22 org 38.942.50
0
-
-
40 org 130.000.000
40 org 150.000.0
00
132 org
353.942.
500
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan peran partisipasi LSM, orsos dan potensi kemasyrakatan yang peduli lingkungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatnya kebudayaan dan kepedulian masyarakat terhadap lembaga kesejahteraan sosial
Meningkatnya keterlibatan pendamping sosial /Orsos dalam kegiatan
1 13
1 19
Program : Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Outcome
: Meningkanya pelayanan bagi penghuni panti / klien Panti Asuhan / Panti Jompo
30% 5% 25.000.000
5% 36.837.50
0
5% 47.000.000
5% 130.000.000
5% 75.085.00
0
25%
313.922.
500
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 19
03
Kegiatan : Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti aasuhan/jompo
Output : Tersedianya sarana dan prasarana panti asuhan / panti jompo
9 bh 9 Buah 25.000.000
9 Buah 36.837.50
0
9 Buah 47.000.000
9 Buah 65.000.000
9 Buah 75.000.00
0
9 Buah
248.837.
500
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 85 -
pembangunan kesejahteraan sosial
1 13
1 19
04
Kegiatan : Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni Panti Asuhan / Panti jompo
Output : Meningkatnya SDM pengelola panti asuhan / panti Jompo
0 0 -
-
-
0 -
40 org 65.000.000
40 Orang 85.000
80 orang
65.085.0
00
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan upaya penciptaan penegakan norma-norma adat dan syara'
Terlaksananya norma-norma adat dan syara' dalam kehidupan masyarakat
Mningkatnya pelaksanaan norma adat dan syara' dalam kehidupan masyarakat
1 13
1 20
Program : Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
Outcome
: Timbulnya rasa percaya diri para eks penyandang penyakit sosial dalam kehidupan bermasyarakat
8% 0% -
0% -
8% 15.000.000
8% 90.000.000
8% 410.107.0
00
24%
515.107.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 20
01
Kegiatan : Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
Output : Terlaksananya pelatihan dan meningkatnya keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial
20 org -
-
-
-
-
-
20 org 60.000.000
20 org 75.000.00
0
40 org
135.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 20
02
Kegiatan : Pembangunan pusat bimbingan / konseling bagi eks penyakit sosial.
Output : Tersedianya pusat bimbingan konseling bagi eks penyakit sosial
0 -
-
-
-
-
-
-
1 bh 300.000.0
00
1 bh
300.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 20
03
Kegiatan : Kegiatan Pemantauan Kemajuan Perubahan Sikap Mental Eks Penyandang Penyakit Sosial
Output : Terlaksananya pemantauan terhadap perkembangan mental eks penyandang penyakit sosial
0 -
-
-
-
40 org 15.000.000
60 org 30.000.000
80 org 35.000.00
0
180 org
80.000.0
00
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 20
04
Kegiatan : Kegiatan Pemberdayaan Eks Penyandang Penyakit Sosial
Output : Terlaksananya pemberdayaan terhadap eks penyadang penyakit sosial
0 -
-
-
-
-
-
-
-
75 org 107.000
75 org
107.000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 86 -
Terwujudnya peningkatan peran partisipasi LSM, orsos dan potensi kemasyrakatan yang peduli lingkungan dan kesejahteraan sosial
Meningkatnya kebudayaan dan kepedulian masyarakat terhadap lembaga kesejahteraan sosial
Tertanggulanginya pemberdayaan kelembagaan Kessos
1 13
1 21
Program : Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Outcome
: Terlaksananya kerjasama terhadap pemberdayaan kesejahteraan sosial dan perlindungan sosial
15% 5% 37.503.000
5% 59.075.00
0
5% 100.000.000
5% 145.000.000
5% 170.075.0
00
25%
511.653.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 21
01
Kegiatan : Peningkatan Peran Aktif Masyarakat dan Dunia Usaha
Output : Meningkatnya peran masyarakat, pendamping sosial dan dunia usaha untuk pelaksanaan pemberdayaan kelembagaan kessos
79 PSM, 79 Karang
Taruna, 13 TKSK
-
-
79 PSM, 79 Karang
Taruna, 13 TKSK
59.075.00
0
9 orsos dan 20 karang taruna
65.000.000
9 orsos
dan 20 karang taruna
85.000.000
9 orsos dan 39 karang taruna
100.000.0
00
79 PSM, 9
orsos , 79 Karang Taruna, 13 TKSK
309.075.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 21
03
Kegiatan : Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Masyarakat
Output : Terlaksananya sosialisasi pelaksanaan pengumpulan uang atau barang dan terlaksana undian.
0 -
-
-
-
-
-
-
-
150 org 75.000
150 org
75.000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
1 13
1 21
04
Kegiatan : Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial
Output : terlaksananya askesos bagi pekerja nonformal
0 2 orsos/400
KKM
37.503.000
-
-
4 orsos/ 400 KKM
35.000.000
4 orsos/ 400 KKM
60.000.000
4 orsos/ 400 KKM
70.000.00
0
14 orsos/ 160 KKM
202.503.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan upaya penerapan teknologi sederhana tepat guna dan terwujudnya upaya penciptaan ekonomi kerakyatan yang ril
Tersedianya lapangan pekerjaan dan berkurangnya jumlah pengangguran
Tertanggulanginya masalah pengangguran dan ketenagakerjaan
Program : Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga kerja
outcome
: Tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keterampilan dan berkompetensi
15% 0% -
5% 53.670.00
0
5% 150.000.000
5% 180.000.000
5% 360.000.0
00
20%
743.670.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Penyusunan data base perencanaan tenaga kerja daerah
output : Terlaksananya penyusunan data base tenaga kerja daerah
15%
-
-
0 0 -
-
-
-
1 buah buku data base
100.000.000
1 bua
h buku
data
base
ket
100.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 87 -
enaga kerjaan
Kegiatan : Pendidikan dan keterampilan bagi tenaga kerja
output : Meningkatnya keterampilan angkatan kerja yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri
219 orang
-
-
12 org 53.670.000
60 org 150.000.000 60 org 180.000.000 80 org 260.000.0
00
212 org
643.670.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan upaya pemenuhan peluang ke kerja untuk generasi muda potensial
Tersedianya tenaga kerja siap pakai dan informasi bursa kerja
Terjadinya peningkatan terhadap kesempatan kerja bagi angkatan kerja potensial dengan memanfaatkan informasi bursa kerja
Program : Program Peningkatan Kesempatan Kerja
outcome
: Tenaga kerja ditempatkan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan oleh pengguna tenaga kerja
50% 3% 25.000.000
7,00% 20.325.00
0
5,00% 80.000.000
6,00% 125.000.000
7,00% 290.000.0
00
23%
540.325.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja
output : Terlaksananya pemberian informasi dan pembuatan kartu pencari kerja
1601 orang
-
-
400 org dan 2000
Kartu pencaker
20.325.000
500 org dan 2.000
kartu pencaker
20.000.000
500 org dan
2.000 kartu
pencaker
55.000.000
500 org dan 2.000
kartu pencaker
60.000.00
0
1.900 org dan 8.000
kartu
pencaker
155.325.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Penyiapan tenaga kerja siap pakai
output : Tersedianya tenaga kerja siap pakai dan terlaksananya pembekalan akhir pemberangkatan
110 orang 60 org 25.000.000 0 0 -
-
-
-
100 org 145.000.0
00
126 org
170.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Pengembangan kelembagaan produktifitas dan pelatihan kewirausahaan
output : Terlaksananya pelatihan kewirausahaan dan terciptanya wirausaha baru yang potensial
20 orang
-
-
0 0 30 org 60.000.000 30 org 70.000.000 30 org 85.000.00
0
90 org
215.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Tertanggulanginya masalah
Program : Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
outcome
: Terlindungi dan berkembangnya lembaga ketenagakerjaan
20% 5% 20.785.000
5% 19.640.00
0
7% 30.000.000
3% 125.000.000
5% 140.000.0
00
25%
335.425.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 88 -
keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan
Ketenagakerjaan
Kegiatan : Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
output : Terlaksananya sosialisasi berbagai peraturan ketenagakerjaan bagi pimpinan perusahaan dan tenaga kerja
20 orang
-
-
0 0 80 org 30.000.000 200 org 55.000.000 200 org 65.000.00
0
480 org
150.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Peningkatan pengawasan perlindungan penegakan hukum terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja
output : Terlaksananya pengawasan perlindungan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan
5 perusaha
an
15 perusaha
an
20.785.000 15 perusaha
an
19.640.000
0 0 20 perusahaan
70.000.000 20 perusahaa
n
75.000.00
0
38 prsh
185.425.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Terwujudnya peningkatan upaya berkelanjutan untuk melepaskan keterisoliran dengan pembangunan kawasan transmigrasi
Terbukanya akses transportasi dan pengembangan wilayah di daerah terisolir
Tertanganinya masalah keterisoliran dan pengembangan kawasan permukiman baru
Program : Pengembangan Wilayah Transmigrasi
outcome
: Diperolehnya Tata batas yang Akurat ,SK Pencadangan ,RTSP dan RTJ dan terjadi perpindahan penduduk untuk pembukaan permukiman baru
10% 5% 179.940.000
5% 276.048.300
5% 805.000.000 5% 980.000.000 5% 1.010.360.000
25%
3.251.348.300
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Penguatan SDM Pemerintah daerah dan Masyarakat transmigrasi di kawasan transmigrasi di perbatasan.
output : Terciptanya Peningkatan pengetahuan aparatur tentang Transmigrasi.
150 org
-
-
50 org 27.671.000
100 KK 100.000.000 50 KK 90.000.000 200 org 140.000.0
00
400 org
357.671.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 89 -
Kegiatan : Peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi
output : Terrlaksananya monitoring, evaluasi dan pengawasan dan sinkronisasi pemabangunan kawasan transmigrasi
1 RTSP, 1 RTJ dan 1 batas keliling untuk 100 KK
1 RTSP, 1 RTJ dan 1 batas keliling, 100 KK
179.940.000
1 lokasi (100 KK)
179.337.300
100 KK 150.000.000 1 SP, 100 KK
300.000.000 200 KK 325.000.000
2 SP, 200 KK
1.134.27
7.300
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana sosial dan ekonomi di kawasan transmigrasi
output : Terlaksananya Pemberian Bantuan serta terinventarisirnya Sarana dan Prasarana Untuk Kebutuhan para Warga Transmigrasi
0
-
-
90 org 69.040.000
100 KK 120.000.000 50 KK 100.000.000 200 KK 360.000
200 KK
289.400.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Penyediaan lembaga keuangan daerah yang membantu modal usaha di kawasan transmigrasi
output : Terciptanya Peningkatan Ekonomi yang kuat bagi Warga Transmigrasi
100 KK
-
-
0 0 250 kk 225.000.000 300 kk 250.000.000 350 KK 275.000.0
00
350 KK
750.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Kegiatan : Pengerahan dan fasilitasi perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM
output : Tercapainya Penigkatan Fasilitas Perumahan yang Baik bagi warga transmigrasi
100 KK
-
-
0 0 200 KK 210.000.000 250 KK 240.000.000 300 KK 270.000.0
00
300 KK
720.000.
000
Dinas Sosnakertra
ns
Kab. LPK
Jumlah
1.197.274.150
1.697.865.850
2.953.500.000
4.241.815.000
6.027.927.000
16.118.382.000
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 90 -
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD LIMA PULUH KOTA 2010-2015
6.1. Indikator Kinerja
Sebagai Rencana strategi daerah, capaian kinerja RPJMD
setiap tahun diukur dari dimensi akuntabilitas dengan
menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Sistem Renstra dengan LAKIP-nya dikelola dalam bentuk
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP).
Sistem AKIP terdiri atas: subsistem perencanaan, subsistem
pengukuran kinerja dan subsistem pelaporan kinerja. Dalam modul
Pengukuran dan Analisis Kinerja disebutkan bahwa pengukuran
kinerja merupakan subsistem kedua dari Sistem AKIP, yaitu setelah
subsistem perencanaan kinerja (Meneg PAN, 2008 : 2).
Secara umum ada dua kelompok indikator kinerja, yaitu :
kelompok pertama dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Kunci
(IKK), kelompok kedua dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja
Utama (IKU). IKK lahir sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah
Nomor : 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU)
merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei
2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
yang mengacu kepada RPJMD.
Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator
kinerja ada yang didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik
tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau outcome.
Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang
digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 91 -
tujuannya. Definisi lain menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah
suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja
atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas, dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan
ukuran yang menjelaskan mengenai kinerja, hal-hal yang
direncanakan akan menjadi kinerja suatu organisasi akan diukur
keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan indikator kinerja.
Indikator kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka
menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti
dari nilai tersebut (apa).
Indikator kinerja dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan
kualitatif atau kuantitatif. Agar bermanfaat, kedua jenis
indikator kinerja tersebut harus memenuhi karakteristik kinerja
yang baik.Indikator kinerja kualitatif merupakan indikator kinerja
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat tanpa ada unsur kuantitatif
dan menunjukkan kualitas sesuatu. Indikator kinerja kualitatif ini
dipilih jika perencana kesulitan dalam menyatakan indikator kinerja
secara kuantitatif. Fenomena ini biasanya timbul pada saat
menetapkan indikator tujuan, seperti mengenai kepuasan pengguna
jasa.
6.1.1.Indikator Kinerja Kunci (IKK)
Tujuan Otonomi Daerah, ada tiga aspek yaitu: Kesejahteraan
Masyarakat (KM), Daya Saing Daerah (DSD) dan Pelayanan Umum.
Ketiga aspek tersebut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 Tahun 2010 dipakai dasar untuk menentukan Indikator Kinerja
Kunci (IKK). Adapun target capaian kinerja Indikator Kinerja Kunci
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan transmigrasi Kabupaten Lima Puluh
Kota Tahun 2010- 2015 adalah :
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 92 -
1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat di Fokus pada urusan
Ketenagakerjaan
Tabel VI.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat di Fokus pada
urusan Ketenagakerjaan
No
IKK
Satuan
Rencana tingkat Capaian Target Kinerja ( Tahun)
2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah Penduduk yang
Bekerja
orang 161.663 163.663 165.663 167.663 169.663
2. Aspek Pelayanan Umum yang difokuskan pada pelayanan
urusan sosial dan tenagakerja, yaitu :
Tabel VI.2 Aspek Pelayanan Umum di Fokus pada urusan sosial
No
IKK
Satuan
Rencana tingkat Capaian Target Kinerja ( Tahun)
2011 2012 2013 2014 2015
1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
buah 9 buah 9 buah 9 buah 9 buah 9 buah
2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial
% 0,3 0,6 0,9 1,2 1,5
3 Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 1,8 2,2 3,2 4,5 4,9
Tabel VI.3.Aspek Pelayanan Umum di Fokus pada urusan
Tenagakerja
No
IKK
Satuan
Rencana tingkat Capaian Target Kinerja ( Tahun)
2011 2012 2013 2014 2015
14.1 Angka partisipasi angkatan kerja
% 100 100 100 100 100
14.2 Angka sengketa pengusaha pekerja per tahun
% 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
14.3 Pencari kerja yang ditempatkan
% 10 11 12 13 14
14.4 Tingkat pengangguran terbuka
% 4,29 4,2 4,1 4 3,8
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 93 -
14.5 Keselamatan dan perlindungan Tenaga Kerja
% 100 100 100 100 100
14.6 Perselisihan buruh dan pengusaha tehadap kebijakan pemerintah daerah
% 1 1 1 1 1
6.1.2.Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
pemerintahan, perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam ketentuan
umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama disebutkan
Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan di
dalam RPJMD. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007
setiap unit kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.
IKU ditetapkan sebagai acuan ukuran kinerja yang
dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten dan masing-masing
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintah`Daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan
Rencana Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran,
menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta melakukan
evaluasi penyampaian kinerja sesuai dengan dokumen RPJMD.
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 94 -
Tabel VI.4 Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD tahun 2010-2015
Misi 6. Mewujudkan pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sektor riil dengan investasi yang kondusif.
SASARAN RPJMD
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KINERJA
PADA
AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISI KINERJA
PADA
AKHIR PERIODE RPJMD
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatnya ketersediaan
lapangan pekerjaan dan
berkurangnya jumlah pengangguran
Meningkatnya kualitas
ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja siap pakai
60
orang
60
orang
60
orang
60
orang
60
orang
Persentase tingkat
pengangguran terbuka
4,29% 4,29% 4,2% 4,1% 4% 3,8% 3,8 %
Angka pengangguran pada penduduk
usia 15-24 tahun
25,63% 25,63% 22% 20% 18% 16% 16%
Persentase angkatan kerja
terhadap
63,88% 63,88% 63,90% 63,92% 63,94% 63,96% 63,96%
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 95 -
jumlah penduduk
Laju pertumbuhan
angkatan kerja
2,3 % 2,3 % 2,4 % 2,5 % 2,6 % 2,7% 2,7%
Misi 7. Mewujudkan lingkungan sosial yang smart (smart society).
SASARAN RPJMD
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
KONDISI KINERJA
PADA AWAL
PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
KONDISI
KINERJA PADA
AKHIR
PERIODE
RPJMD
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 4
1. Tertanggulanginya persoalan bencana,
terutama aspek rehabilitasi
infrstruktur sosial dan ekonomi
Meningkatnya kualitas hidup penyandang
masalah kesejahteraan
sosial
Jumlah fakir miskin yang ditangani
2510 KK
anggota
KUBE FM,
1.200
KK
anggota
KUBE-
FM
750 KK
anggota
KUBE-
FM
400 KK
anggota
KUBE-
FM
1.600 KK
anggota
KUBE-FM
1.500
KK
anggota
KUBE-
FM
4.010 KK
anggota
KUBE
FM
Jumlah Korban Tindak Kekerasan
(KTK) yang ditangani
30 orang
10 org
KTK dan
PM
16 org
KTK
dan PM
20org
KTK
dan PM
20 org
KTK
dan PM
40 org
KTK
dan PM
136 org KTK dan
PM
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 96 -
Jumlah anak terlantar yang
dibina
224 orang
12 orang - 45
orang
20
orang
30
orang
331
orang
Jumlah lanjut
usia terlantar yang dibina
82 orang 100
orang
- 60
orang
160
orang
160
orang
402
0rang
Jumlah penyandang cacat yang
dibina
151 orang 40 orang 22
orang
60
orang
200
orang
210
orang
683 orang
Jumlah korban
bencana alam yang ditangani
800 KK 334 KK 100 KK 327 KK 330 KK 330 KK 2.221 KK
Jumlah rumah tak layak huni yang dilakukan
Rehabiltasi
359 buah - 25 buah
24 buah
50 buah
50 buah
508 buah
Jumlah KKM
yang mendapat pendistribusian raskin
17.817
KK
17.817
KK
25.713
KK
25.713
KK
25.713
KK
25.713
KK
25.713
KK
Meningkatnya aksebikitas
penyandang masalah kesejahteraan
sosial terhadap
Persentase lansia yang
tinggal di rumah jompo dibandingkan
dengan jumlah total lansia
0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 97 -
pelayanan sosial dasar
yang bermasalah
Jumlah panti sosial yang
dikelola swasta
9 bh 9 bh 9 bh 9 bh 9 bh 9 bh 9 bh
Jumlah panti
sosial swasta yang mendapat pembinaan
pemerintah
9 panti 9 panti 9 panti 9 panti 9 panti 9 panti 9 panti
Jumlah nagari
yang memiliki Kongsi (Rukun ) kematian
79 79 79 79 79 79 79
Jumlah perda/perbub
tentang penanganan kesejahteraan
sosial
1
Perda,
1 Perbub
2
perbub 1 Perda,
3 Perbub
Jumlah
penghuni panti jompo/asuhan
yang dibina
Jumlah eks penyandang
penyakit sosial yang ditangani
20 orang - - 40
orang
60
orang
80
orang
80 orang
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 98 -
Jumlah eks penyandang
penyakit sosial yang telah mandiri
20 orang - - 40
orang
60
orang
80
orang
80 orang
Jumlah Orsos dan karang
taruna yang diberdayakan
79 Karang
Taruna, 79
PSM
- 79
Karang
Taruna,
79 PSM
dan 13
TKSK
79
Karang
Taruna
79
Karang
Taruna
79
Karang
Taruna
79 Karang Taruna, 79
PSM dan 13 TKSK
Jumlah Panti
sosial yang mendapat
pembinaan pemerintah
9 panti 9 panti 9 panti 9 panti 9 panti 9 panti 9 panti
2. Meningkat-
nya indeks pembangunan manusia dan
berkurangnya kemiskinan di
daerah.
Pengentasan
kemiskinan
Jumlah
penduduk miskin yang dibina
17.817
KK
17.817
KK
25.713
KK
25.713
KK
25.713
KK
25.713
KK
25.713
KK
Pengembangan wilayah
Transmigrasi
Jumlah KK penempatan
transmigran
- 100 KK 100 KK 200 KK
Jumlah KK
yang dibina
- 100 KK 100 KK 100 KK 150 KK 150 KK
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 99 -
INDIKATOR KINERJA SKPD OPERASIONAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
No Indikator Kondisi kinerja pada awal Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi kinerja pada akhir
Periode RPJMD Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tahun 2015 Periode RPJMD
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Tingkat pemberdayaan fakir Miskin
22,57% 3% 5% 4% 4% 5% 35,57%
2
Tingkat pelayanan dan rehabilitasi Kessos
15% 3,50% 3,50% 4% 4% 5% 35,00%
3 Tingkat pembinaan Anak Terlantar 4,60% 0,00% 0% 0% 4% 4% 12,60%
4
Tingkat Pembinaan Penyandang Cacat dan Trauma
10% 2,50% 2,50% 0,00% 2,50% 2,50% 20,00%
5 Tingkat Pembinaan Panti Asuhan/Jompo
30% 5% 5% 5% 5% 5% 55,00%
6
Timbulnya rasa percaya diri para eks penyandang penyakit sosial dalam kehidupan bermasyarakat
8% 0% 0% 8% 8% 8% 32,00%
7
Tingkat Pemberdayaan Kelembagaan Kessos
15% 5% 5% 5% 5% 5% 40,00%
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 - 100 -
8
Tingkat Kualitas dan Prdoduktivitas Tenaga kerja
15% 0% 5% 5% 5% 5% 35,00%
9 Jumlah peningkatan Kesempatan Kerja
50% 3% 7% 5% 6% 7% 78,00%
10 Tingkat Perlindungan Ketenagakerjaan
20% 5% 5% 7% 3% 5% 45,00%
11
Tingkat pengembangan Wilayah Transmigrasi
10% 5% 5% 5% 5% 5% 35,00%
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 101
BAB VII
P E N U T U P
Demikianlah Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota, di buat untuk
bahan pedoman dan acuan dalam pelaksanaan dan kegiatan
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat,
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi di Kabupaten Lima Puluh
Tahun 2011-2015.
Payakumbuh, Mai 2012
Kepala Dinas Sosnakertrans
Kabupaten Lima Puluh Kota
Drs. AZWARDI. MM
NIP: 19611019 198503 1 005
Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2010 - 2015 102