Ragam Ilmiah power point-d

Post on 29-Jun-2015

1.257 views 2 download

description

Paparan ini merupakan hasil proses belajar.

Transcript of Ragam Ilmiah power point-d

Oleh :

SRI APRIWATIE

1.Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia mempunyai berbagai ragam berdasarkan beberapa aspek.

Aspek yang mempengaruhi antara lain :

1.tempat, 2.penuturnya,3.sarana atau media yang digunakan dalam berbahasa,

4.suasana penggunaan bahasa

5.cakupan bidang penggunaan bahasa Indonesia .

Bahasa Indonesia mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan menggunakan bahasa Indonesia ini tentu berbeda–beda.

Ragam bahasa Indonesia yang dipengaruhi tempat ,akan memunculkan dialek.Misalnya orang Jakarta dan Manado menggunakan bahasa Indonesia maka muncullah dialek Jakarta,dan dialek Madano.

Demikian pula bahasa Indonesia bila digunakan oleh penutur yang berbeda maka akan menimbulkan pengaruh pula.

Ditinjau dari penutur,bahasa Indonesia bisa diklasifikasikan penutur dalam bidang keilmuaan (cendikia) dan penutur awam (noncendikia).

Penggunaan bahasa Indonesia sangat bergantung pula dari sarana.

Dalam hal ini,bahasa Indonesia akan menjadi ragam lisan bila sarananya ujaran ,serta ragam tulisan bila sarananya berupa tulisan ( yang biasa disebut paper-pencil).

Dari suasana:penggunaan bahasa Indonesia akan mengerucut menjadi ragam resmi bila suasana resmi.Dan bahasa Indonesia ragam santai bila digunakan dalam suasana tidak resmi.

Dari bidang penggunaan:Bahasa Indonesia akan berfungsi sebagai bahasa ragam ilmu (ilmiah) dan ragam non ilmiah.

Berdasarkan uraian tersebut,akan disajikan kajian mengenai bahasa Indonesia khususnya dari tinjauan ragam ilmiah.

Bagaimana ragam bahasa ilmiah dalam bahasa Indonesia?

1. Konsep Ragam Bahasa Ilmiah

Bahasa Indonesia yang digunakan pada umumnya memiliki fungsi utama sebagai alat berkomnikasi.

Hal ini terjadi karena setiap saat kita menggunakannya baik secara lisan dan tulisan untuk mengungkapkan pendapat dengan bahasa.

Seperti pendapat Dixon –Kraus bahwa bahasa memiliki fungsi utama sebagai media untuk berkomunikasi sosial.(Suherli:2008,22)

Bahasa Indonesia yang digunakan dipengaruhi oleh tempat ,penutur ,sarana yang digunakan,suasana dan bidang penggunaannya.

Aspek-aspek akan memunculkan ragam bahasa.

Bahasa yang digunakan setiap hari tentu saja akan tidak sama.

Bahasa ini menjadi beragam.

Seperti yang dikatakan oleh Rusyana bahwa “Keberagaman bahasa itu ada yang berkaitan dengan pemakai bahasa itu dan ada pula yang berhubungan dengan pemakaiannya.” (Suherli,2008:23)

Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa itu?

Dalam KBBI dijelaskan makna ragam adalah macam, jenis (1990:719).

Secara sederhana,istilah ragam itu mempunyai makna berbagai,bermacam-macam,bervariasi sehingga ragam bahasa mempunyai makna beberapa macam atau jenis bahasa.

Lebih tepatnya bahwa “Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu,seperti fonologi,morfologi,sintaksis,serta ciri-ciri nonlinguistik tertentu.”(Suherli,2008;23)

Dalam Suherli disebutkan pula bahwa “Ragam bahasa terkait pula dengan penggunaan secara tertulis atau lisan. Kridalaksana (1993) dan Halim (1979) sependapat bahwa ragam bahasa berkaitan pula dengan penggunaan bahasa secara lisan dan tulisan.Pada KBBI dijelaskan bahwa ragam bahasa tulis merupakan variasi bahasa yang dipergunakan melaui media tulisan, yang tidak terikat oleh ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur untuk sampai kepada sasaran secara visual (1989: 719).

Kridalaksana (1993:184)menjelaskan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa yang ditentukan berdasarkan pemakaian yang berbeda-beda menurut (1)topik yang dibicarakan,(2)hubungan pembicara,(3)kawan berbicara,(4)orang yang dibicarakan ,dan (5) menurut media pembicaraan.

Oleh sebab itu,ragam bahasa tulis merupakan variasi bahasa yang dipergunakan dengan media tulisan dan sampai kepada sasaran secara visual.(2008:24)

  Bahasa Indonesia yang menggunakan

media lisan akan menghasilkan ragam lisan dan media tulisan akan menghasilkan ragam tulisan.Hubungan kedua ragam ini adalah timbal balik.

Seorang penutur yang baik yang menggunakan media secara lisan akan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan ragam bahasa keilmuan pula.Penutur akan mempertimbangkan kepada siapa ia berbicara, dimana, tentang masalah apa, kapan dan dalam suasana bagaimana.

Ragam tulisan melambangkan ragam lisan dengan pengertian bahwa kesatuan ragam tulisan melambangkan ragam tulisan, yaitu huruf melambangkan kesatuan-kesatuan dasar lisan, yaitu bunyi bahasa dalam bentuk yang dapat dilihat.

Hubungan perlambangan antara kedua ragam bahasa itu tidak jarang menimbulkan kesan bahwa struktur lisan sama benar dengan struktur ragam tulisan.

Dalam kenyataan, kedua ragam bahasa itu pada dasarnya berkembang menjadi dua sistem bahasa yang terdiri atas perangkat kaidah yang tidak seluruhnya sama. Ini berarti bahwa kaidah yang berlaku bagi ragam lisan belum tentu berlaku juga bagi ragam tulisan, kaidah yang mengatur menghilangkan unsur-unsur tertentu dalam kalimat ragam lisan, misalnya tidak berlaku seluruhnya bagi ragam tulisan, yang menuntut adanya kalimat-kalimat dalam bentuk selengkap mungkin.

Demikian pula dalam pembicaraan dengan media ujaran, seorang penutur selalu mempertimbangkan kepada siapa ia berbicara, dimana, tentang masalah apa, kapan dan dalam suasana bagaimana. Dengan adanya pertimbangan semacam itu, timbullah ragam pemakaian bahasa sesuai dengan fungsi dan situasinya .

Dalam hubungan dengan bahasa Indonesia, perbedaan antara kaidah ragam lisan dan kaidah ragam tulisan telah berkembang sedemikian rupa, sehingga kedua ragam itu memerlukan pembakuan yang berbeda, sesuai dengan perkembangannya sebagai bahasa perhubungan antardaerah dan antarsuku selama berabad-abad di seluruh Indonesia . (dari nternet Soma Salim S:Teew, 1961; Halim, 1998)

Dan keduanya mempunyai hubungan erat dengan ragam keilmuan atau ragam ilmiah.

Ragam bahasa ilmiah dikaitkan dengan fungsinya sebagai bahasa resmi yang digunakan dalam kegiatan resmi yang salah satunya adalah penulisan keilmuan.Selain itu juga dalam kegiatan resmi yang lain.

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan keilmuan dan atau yang berkaitan dengan karya ilmiah.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa ragam bahasa ilmiah berfungsi atau digunakan untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya.

Munculnya ragam bahasa ilmiah ini berdasarkan bidang fungsional.

Dalam hal ini, bahasa Indonesia bisa menjadi media yang efektif untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan.

Selanjutnya, bahasa Indonesia ragam ilmiah digunakan dalam situasi resmi,baik melalui media lisan dan media tulisan.

Penuangan gagasan,ide keilmuan dilakukan oleh personal-personal dalam lingkungan pendidikan (edukasi) .Selain itu,kalangan akademisi merupakan ujung tombak pelaksana ragam bahasa ilmiah.Gagasan dan ide keilmuan tersebut dapat dilakukan dengan media lisan maupun media tulisan.Agar gagasan dan ide dapat disampaikan sesuai ragam bahasa ilmiah maka personal-personal yang terlibat dalam dunia edukasi dan akademis mampu menuangkan ide dan gagasan tersebut dengan mengindahkan syarat-syarat bahasa ragam ilmiah.

Menurut Suherli syarat-syarat agar bahasa dapat berfungsi sebagai penyampaian ilmu adalah:

(1)jelas,(2)deskriptif,(3) bernalar,(4)dapatdikontrol,(5)sederhana,(6)menuju bahasa yang abstrak.(2008:24)

Selain itu, bahasa Indonesia sebagai ragam ilmiah dengan media tulisan disebut dengan karya ilmiah.

Brotowidjoyo dan Laksono berpendapat bahwa karya Ilmiah adalah karya berdasarkan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan ditulis menurut metodologi penulisanyang baik dan benar .Oleh sebab itu,suatu karya dapat disebut ilmiah apabila karya itu memenuhi syarat (hukum) ilmu pengetahuan.(Warsiman,2010:125)

Jenis-jenis karya ilmiah tersebut adalah :

1.laporan ilmiah,2.artikel,3.makalah ,4.skripsi ,5.tesis,6.disertasi,

Berbicara jenis-jenis karangan, dapat kita ketahui bahwa laporan ilmiah adalah jenis karangan ilmiah yang mendeskripsikan argumen ilmiah dari suatu penelitian atau kajian.

Selanjutnya, artikel merupakan jenis karangan ilmiah yang dipublikasikan kepada umum. Artikel merupakan karangan ilmiah yang sudah dikemas dengan menggunakan bahasa yang diperkirakan akan dapat dipahami oleh para pembaca dalam lingkup yang lebih luas.

Berikutnya makalah, makalah merupakan jenis karangan ilmiah yang paling populer.

Namun, dalam penyusunannya sangat bergantung pada peruntukan sajian makalah tersebut.

Berdasarkan kepentingannya terdapat jenis makalah untuk pertemuan ilmiah, seperti seminar, simposium, atau lokakarya.

Sedangkan skripsi adalah jenis tulisan ilmiah yang disusun untuk kepentingan penyelesain studi pada jenjang strata satu (sarjana).

Ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa pada prinsipnya penulisan skripsi merupakan latihan bagi calon sarjana dalam membuat karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian.

Tesis merupakan jenis tulisan ilmiah yang disusun untuk kepentingan penyelesaian studi jenjang strata dua magister. Perbedaannya dengan skripsi, bukan pada persoalan jumlah variabel penelitian yang akan diteliti melainkan pada tingkat kedalaman kajian.

Selanjutnya disertasi.

Disertasi adalah jenis tulisan ilmiah yang disusun untuk kepentingan penyelesaian studi pada jenjang strata tiga (doktor).

Disertasi merupakan bentuk karangan ilmiah yang memiliki derajat keilmiahan paling tinggi.

Bahasa Indonesia sebagai ragam ilmiah dengan media ujaran atau lisan merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah atau kelimuan.

Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah.

Jenis-jenis kegiatannya antara lain :

1.presentasi ilmiah :2.seminar , simposium, atau

lokakarya.3.diskusi,4.orasi.

Ranah galian yang dikaji dengan ragam bahasa ilmiah adalah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Oleh sebab itu bahasa ragam ilmiah tentu juga mempunyai kekhasan dan kekhususan.Kekhasan dan kekhususan inilah yang digunakan untuk mengerucutkan sebagi ciri-ciri ragam bahasa ilmiah.Ciri –ciri bahasa Indonesia ragam ilmiah pada umumnya mengandalkan penggunaan bahasa Indonesia ragam baku,dan kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat efektif.Selain itu, menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda atau ambiguitas.Dan yang tak kalah penting adalah pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas serta menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias.Juga menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan,serta menjaga keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

Dalam Suherli,sesuai pendapat Moeliono(1993) bahwa bahasa keilmuan yang dituangkan dalam tujuh ciri bahasa ilmu dan teknologi.

1. kelugasan dan kecermatan yang menghindari segala kesamaran dan ketaksaan;

2. keobjektifan yang sedapat-dapatnya tidak menunjukkan selera seseorang;

3. pembedaan dengan teliti nama, ciri, atau kategori yang mengacu ke objek penelitian atau telaahan agar tercapai ketertiban berpikir;

4. penjauhan emosi agar tidak mencampurkan perasaan sentiment dalam tafsirannya;

5. kecenderungan membakukan makna kata, ungkapan, dan gaya pemerian berdasarkan perjanjian atau kesepakatan;

6. langgamnya tidak meluap-luap atau dogmatis; dan

7. penggunaan kata dan kalimat dengan ekonomis agar tidak lebih banyak daripada yang diperlukan.(2008:25

Berdasarkan uraian tersebut bahasa Indonesia sebagai ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri:

o bersifat bahasa cendikia atau keilmuan atau baku (standar)

o lugas yaitu sederhana dan jelas ,tidak bertele-tele,

o menghindari kalimat fragmentaris yaitu kalimat kias,ambiguitas,simbolis,bombastis

o bertolak atau bersumber dari gagasan, o formal dan objektif, o ringkas dan padat, o konsisten.

Ragam bahasa ilmiah memiliki sifat dan ciri tersendiri jika dibandingkan dengan bahasa pada umumnya.

Selain memenuhi ketentuan sebagai sebuah bahasa baku yang memerlukan kelengkapan unsur dalam bahasa baik secara ujaran dan bentuk tulisan atau karangan ilmiah tetap memiliki sifat komunikatif.

Artinya, ragam bahasa ilmiah harus dapat mengkomunikasikan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan bahasa yang benar, jelas, efektif, tidak ambigu .

Simpulan Dalam hal ini, bahasa Indonesia diharapkan bisa menjadi media yang efektif untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Selanjutnya, bahasa Indonesia ragam ilmiah digunakan dalam situasi resmi,baik melalui media lisan dan media tulisan.

Suherli,2008.Menulis Karangan Imiah kajian Penuntun dalam Menyusun Karya Tulis Ilmiah.Jakarta:Arya Duta

Warsiman,2010.Bahasa Indonesia Teori dan Aplikasi.Surabaya:Unesa University Press

Salim S.,Soma. Rabu, 2011. Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah.Sumber :http://somasalims.blogspot.com/2011/

03/bahasa-indonesia-ragam-ilmiah.html