Post on 05-Feb-2018
PROPOSAL PENELITIAN
‘Cerita Lucu Papua (MOP) dalam Pergulan dan Pengaruhnya Terhadap Kekerabatan
Masyarakat di Timika, Papua’
RACHMAT JULAINI
F21110342
JURUSAN SASTRA INGGRIS
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia, dengan berbagai macam budaya yang ada di dalamnya mempunyai
ratusan budaya yang berbeda-beda. Seperti halnya diketahui bahwa budaya merupakan
simbol utama dalam membangun masyarakat yang tetap menjunjung tinggi nilai moral
dan keagamaan. Namun dalam penerapannya, seringkali budaya dianggap sebagai
penghambat pembangunan bangsa.
Papua, yang merupakan kawasan paling timur di Indonesia, menyimpan begitu
banyak budaya yang tidak mampu dijawab oleh berbagai media, baik cetak maupun
elektronik, kecuali kita sebagai masyarakat yang sadar dengan kearifan budaya terjun
langsung ke masyarakat papua untuk mencari budaya yang terpendam.
Beberapa waktu lalu, kita sempat dihebohkan dengan celotehan anak papua
melalui video berjudul „epen cupen‟. Budi, sebagai pemeran utama dalam video berbagai
versi tersebut, menjadi bahan pembicaraan di Kota Makassar ini. Bahkan di dalam sebuah
video terdapat anak-anak sekolah yang dengan polosnya belajar membaca dengan dialek
mereka masing-masing. Tentunya video tersebut menyita perhatian khalayak ramai
karena menghadirkan sebuah budaya yang lain, tertawa namun tetap menjunjung tinggi
moral bangsa.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam masalah ini, adalah yang pertama, makna „kata-kata
kasar‟ yang terkandung dalam Cerita Lucu Papua (MOP), dan kedua makna dari
penciptaan MOP dalam meyatukan kebersamaan masyarakat papua.
C. Rumusan Masalah
Dari fokus penelitian yang sudah ada, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kata-kata kasar dapat menjadi sebuah kelucuan ?
2. Bagaimana fungsi dari penciptaan MOP untuk masyarakat papua menghadapi
zaman modern?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk memahami arti kata-kata kasar dan penggunaanya yang dapat membuat
“cair” suasana bagi masyarakat papua khususnya Timika.
2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana MOP berkembang, dan pengaruhnya
bagi masyarakat timika menjawab tantangan zaman.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menggali ciri-ciri khas masyarakat papua
yang cenderung lebih akrab dengan masyarakat lainnya, dibandingkan dengan
masyarakat luar Papua. Manfaat lain ditujukan kepada :
1. Diri sendiri, dan juga pembaca laporan ini nantinya.
2. Warga Negara Asing, khususnya yang tertarik mencari budaya Indonesia lain,
selain pulau Jawa dan Sulawesi.
Bab II
KAJIAN TEORI
A. Makna
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makna adalah arti, maksud pembicaraan
atau penulis. Pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Lebih lanjut,
penggunaan istilah makna dalam penelitian ini berfungsi sebagai makna khusus. Makna
khusus yaitu makna kata atau istilah yang pemakaiannya terbatas pada bidang tertentu.
Dari pengertian tentang makna tersebut, dapat diketahui bahwa istilah makna
dapat dipakai dalam berbagai keperluan tetapi sesuai dengan konteks kalimatnya. Di
samping itu, pemakaiannya juga disesuaikan pula dengan bidang-bidang yang berkaitan
dengan pemakaian istilah makna. Berkaitan dengan penelitian ini, makna yang dipakai
adalah makna khusus yaitu istilah yang pemakaian dan maknanya terbatas pada bidang
tertentu.
B. MOP
Cerita Lucu Papua, atau yang lebih populer dengan nama MOP, singkatan dari
menipu orang penipu. Artinya, seseorang atau seorang pencerita menipu pendengar
dengan sebuah bualan atau cerita yang tak masuk akal.
MOP kadang identik dengan kata-kata yang berbau SARA, namun tetap
mengadirkan ciri khasnya yaitu kelucuan. Unsur SARA yang terdapat pun biasa
menyinggung diri pencerita itu sendiri dengan maksud untuk dijadikan bahan tertawaan
agar pendengar tak merasa tersinggung bila mereka yang menjadi objek tertawaan.
Bab III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif
yang bertujuan untuk mendeskripsikan makna MOP di masyarakat papua khususnya di
Timika. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data yang
dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk tertulis maupun lisan. Seluruh data
kemudian dianalisis secara induktif sehingga menghasilkan data yang deskriptif.
Untuk memperoleh data dilakukan atau dibutuhkan teknik pengumpulan data.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan,
wawancara, dan dokumentasi yang berupa sumber bacaan atau tertulis, serta foto atau
gambar dari pencerita maupun kegiatan MOP itu sendiri.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini meliputi masyarakatat di Timika, Papua baik yang
berasal dari Papua, maupun masyarakat asli Papua itu sendiri.
Objek dalam penelitian ini adalah MOP, yang mana MOP merupakan cerita atau
lelucon yang berkembang dalam pergaulan masyarakat di Papua.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Mimika yang lebih dikenal dengan
sebutan Timika. Timika Sendiri merupakan tempat dimana terdapat perusahaan tambang
emas terbesar di Indonesia yaitu PT Freeport Indonesia.
Penelitian akan dilakukan secara acak dalam beberapa kecamatan yang ada di
Kabupaten Mimika, Papua dan diambil beberapa pencerita maupun pendengar MOP
untuk menjadi responden yang diwawancarai tentang topik penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk
memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan diperlukan teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data. Proses kegiatan ini lebih ditekankan pada ketelitian dan kejelian
peneliti sendiri. Dalam observasi ini, peneliti melakukan pengamatan secara langsung
tempat yang akan digunakan untuk penelitian.
b. Wawancara
Tahap kedua dalam mengumpulkan data yaitu melakukan wawancara langsung
secara mendalam dengan responden yang telah ditentukan sebelumnya. Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara diadakan
dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, untuk mengecek kebenaran data
yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang dilakukan pada langkah pertama.
c. Dokumentasi
Tahap dokumentasi dilakukan untuk dapat memperkuat data hasil dari wawancara
dan observasi. Dokumen-dokumen yang berisi data-data yang dibutuhkan meliputi buku-
buku yang relevan, serta foto-foto atau gambar tentang Cerita Lucu Papua (MOP).
E. Triangulasi
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi. Triangulasi dilakukan agar hasil penelitian ini valid. Triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Agar mendapatkan data yang lebih valid dan ada kecocokan satu sama lain,
dilakukan triangulasi dari data wawancara dan data observasi, serta dokumentasi yang
berupa rekaman dan foto atau gambar. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah triangulasi sumber. Pengambilan data dilakukan pada sejumlah sumber data yang
berbeda-beda. Data dianggap valid bila jawaban sumber data yang satu sesuai atau sama
dengan jawaban sumber yang lainnya.
F. Rencana Biaya Anggaran
Penelitian ini merupakan penelitian budaya guna memenuhi salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Metodologi Penelitian Kebudayaan, maka semua biaya ditanggung
oleh penulis.
G. Jadwal Waktu Penelitian
1. Minggu I : Persiapan
2. Minggu II – V : Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data secara garis
besar
3. Minggu VI – X : Penyusunan laporan draf, mulai Bab I – Bab V
4. Minggu XI – XII : Laporan akhir
H. Daftar Pustaka
1. Harsono, Andreas dan Setiono, Budi. 2005. Jurnalisme Sastrawi : Antologi
Liputan Mendalam dan Memikat. Pantau: Jakarta.
2. Hendri, Jhon. 2009. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah dan Suku Bunga Riil
Terhadap Cadangan Primer dan Kredit untuk Nasabah Bank Mandiri. Tesis
Universitas Gunadarma: Jakarta.
Blog/Situs :
1. Wong_Njawa.blogspot.com/contoh-proposal-penelitian-budaya.html