Post on 25-Jun-2015
A. Pengertian Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan seperti
jumlah kata, jumlah baris, persajakan, banyak suku, dan irama.
Ciri-ciri puisi lama:
a. Tidak dikenal nama pengarangnya
b. Disampaikan mulut ke mulut
c. Sangat terikat oleh aturan-aturan
B. Jenis-jenis Puisi Lama
a. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib.
b. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap
bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris
awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi.
Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak,
muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka.
c. Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
d. Seloka adalah pantun berkait.
e. Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris,
bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
f. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri
tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
g. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6,
8, ataupun 10 baris.
C. Contoh-contoh Puisi Lama
a. Mantra
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
b. Pantun
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
c. Karmina
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang, sekarang benci (a)
d. Seloka
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati takkan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
e. Gurindam
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
f. Syair
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
g. Talibun
Kurang piker kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istripun kelak menjadi kurus (c)
D. Pengertian Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang bentuknya lebih bebas daripada
puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru:
a. Bentuknya rapi, simetris
b. Memiliki persajakan akhir yang teratur
c. Banyak menggunakan pola sajak pantun dan syair
d. Sebagian besar puisi empat seuntai
e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra
f. Tiap gatranya terdiri atas dua kata
E. Jenis-jenis Puisi Baru
a. Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
b. Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
c. Quatrain adalah sanjak 4 seuntai
d. Quint adalah sanjak 5 seuntai
e. Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
f. Septima adalah sanjak 7 seuntai.
g. Octav adalah sanjak 8 seuntai
F. Contoh-contoh Puisi Baru
a. Distikon
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b. Terzina
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane
c. Quatrain
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
d. Quint
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
e. Sextet
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
f. Septima
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
g. Octav
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
PUISI LAMA
dan
PUISI BARU
Nama:
Andhina Rizkya Satriani
Kelas:
AKSEL A
Absen:
1