Post on 09-Jul-2016
description
PROPOSAL RENCANA USAHA
“Totte Bag Berbahan Kaos Bekas”
BAB I
Pendahuluan
A. Objek Penelitian
Sebelum membuka sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, maka seorang
pelaku bisnis harus melakukan survey pasar. Hal ini dimaksudkan agar produk yang akan
dipasarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat menarik minat konsumen.
Usaha yang akan saya jalankan merupakan sebuah usaha di bidang fashion, yaitu totte
bag yang terbuat atau berbahan dasar dari kaos bekas.
B. Waktu Penelitian
Adapun penelitian ini akan dilakukan sekitar bulan Juni-Juli 2016.
C. Anggota Penelitian
Penelitian ini beranggotakan 1 orang, yaitu saya sendiri.
Nama : Anita Febriani
D. Ringkasan Penelitian
Dari hasil penelitan yang telah saya lakukan maka saya dapat menyimpulkan
bahwa, saya akan membuka sebuah took/usaha pembuatan totte bag yang akan saya buat
dari kaos bekas. Saya akan memasarkan produk saya ini untuk kalangan mahasiswa dan
masyarakat sekitar karena kebanyakan dari mereka telah terpengaruh oleh perkembangan
fashion yang semakin unik dan menarik.
Untuk desain dari totte bag ini sendiri, karena terbuat dari kaos bekas namun yang
masih layak pakai, maka desainnya pun simple. Saya hanya akan menambahkan quote-
quote yang membangun. Karena tidak hanya untuk fashion saja, totte bag ini juga bisa
dijadikan tas untuk berbelanja yang gunanya mengurangi penggunaan kantong plastic.
Karena desain dari totte bag ini sangat simple jadi bisa digunakan untuk perempuan
maupun laki-laki. Selain itu, totte bag ini akan dipasarkan dengan harga yang relative
murah, sehingga dari berbagai kalangan dapat membelinya.
BAB II
Aspek Pasar dan Pemasaran
A. Bentuk Pasar
Bentuk Pasar dilihat dari sisi produsen. Dibedakan menjadi :
1. Pasar Persaingan Sempurna
Pada jenis pasar ini, aktivitas persaingannya tidak nampak karena tidak
terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual atau membeli berapa aja tanpa
ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
2. Pasar Monopoli
Sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja.
3. Pasar Oligopoli
Merupakan perluasan dari pasar monopoli.
4. Pasar Persaingan Monopolistik
Merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli.
Selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat
dibedakan atas empat bentuk, yaitu :
1. Pasar konsumen
Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).
2. Pasar Industri
Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan
atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual
maupun untuk disewakan, (dipakaI untuk diproses lebih lanjut).
3. Pasar Penjual Kembali (Reseller),
Adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa
disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, groessier, agent
dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan
keuntungan.
4. Pasar Pemerintah,
Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa
barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan,
perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.
Dari beberapa penjelasan mengenai pasar di atas, maka jenis pasar yang paling cocok
dalam usaha saya jika dilihat dari sisi konsumen adalah pasar konsumen, dimana saya
menjual produk untuk dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen. Namun, jika dilihat dari
sisi produsen adalah pasar persaingan monopolistic, dimana ada kebebasan bagi penjual
untuk masuk-keluar pasar.
B. Mengukur dan Meramal Permintaan dan Penawaran
Untuk produk totte bag yang akan saya produksi, saya rasa di jaman yang
semakin menuntut fashion ini akan banyak permintaan dari konsumen. Karena fashion tas
akan selalu berkembang dan orang-orang akan selalu membutuhkan tas. Kemana pun
orang pergi yang pasti akan selalu dibawa adalah tas, dan saya rasa ini adalah peluang
yang baik untuk saya memproduksi totte bag. Namun, untuk produk seperti totte bag
sendiri saya yakin sudah banyak yang memproduksi atau membangun usaha semacam
ini. Namun, dari totte bag produksi saya, saya akan membuatnya beda dari totte bag yang
lain.
C. Segmentasi – Target – Posisi di Pasar
Segmentasi Pasar, pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam
beberapa hal misalnya keinginan, daya beli dan sebagainya. Untuk itu, perlu dilakukan
segmentasi pasar. Segmentasi pasar sendiri bisa dilihat dari beberapa aspek, yaitu aspek
geografis, demografis, psikografis dan perilaku. Dilihat dari berbagai macam aspek
tersebut, bisa ditentukan bahwa segmentasi pasar dalam produk totte bag ini adalah
masyarakat Jogja, khususnya para remaja dan mahasiswa Jogja.
Untuk target pasar, target konsumen lebih difokuskan kepada konsumen yang ada
di Jogja, karena dilihat dari kondisi geografisnya yang mudah untuk dijangkau. Dan
konsumen juga lebih difokuskan kepada mahasiswa yang ada di Jogja.
Posisi pasar, untuk menentukan posisi pasar terdapat tiga langkah yaitu
mengidentifikasi keunggulan kompetitif, memilih keunggulan kompetitif dan
mewujudkan serta mengkomunikasikan posisi. Dalam tiga langkah tersebut, saya sudah
menentukan keunggulan-keunggulan kompetitif yang akan saya gunakan dalam
persaingan di pasar. Totte bag yang akan saya produksi berbahan ramah lingkungan
karena terbuat dari kaos bekas yang masih layak pakai, pembuatannya masih manual
(jahit tangan) jadi ketelitian dan kerapihannya lebih terjamin, dan juga harganya cukup
terjangkau.
D. Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Untuk respon konsumen terhadap produk totte bag yang sudah ada, menurut saya
responnya sangat tinggi. Karena pada kenyataannya tidak hanya perempuan saja yang
senang memakai totte bag, laki-laki pun juga sennag memakainya. Dan tas jenis totte bag
ini sangat simple sehingga bisa digunakan dalam hal apapun. Seperti hanya untuk sekedar
main, kuliah, tas untuk membawa barang tambahan dan lain sebagainya.
E. Bauran Pemasaran Produk Barang
Bagi pemasaran produk barang, manajemen pemasaran akan dipecah menjadi 4 kebijakan
pemasaran, atau sering disebut dengan 4P.
Produk (Product)
Produk berupa barang dapat dibeda-bedakan atau diklasifikasikan menurut
macamnya. Untuk produk totte bag ini diklasifikasikan menjadi barang konsumsi,
yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi. Produk totte bag
sendiri selain digunakan untuk fashion, bisa juga digunakan untuk menggantikan
kantong belanja, sehingga ikut membantu mengurangi penggunaan kantong
plastik.
Harga (Price)
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat yang
dimiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli. Dalam menentukan harga, dipengaruhi oleh
factor internal dan eksternal. Factor internal, yaitu keputusan harga disesuaikan
dengan sasaran pemasaran. Kemudian, untuk factor eksternalnya, yaitu konsumen
akan membandingkan harga suatu produk dengan manfaat yang dimilikinya.
Untuk produk totte bag ini, dilihat dari pertimbangan factor internal dan eksternal,
saya memutuskan untuk menjual totte bag berbahan kaos ini dengan harga Rp
30.000. dilihat dari bahan baku pembuatan totte bag, dan jasa menjahit totte bag
tersebut, karena produk ini sangat home made, jadi semuanya dikerjakan secara
manual.
Distribusi (Place)
Akses untuk mencapai lokasi toko cukup mudah, karena selain berada di pusat
kota, toko saya pun terjangkau oleh transportasi. Sehingga, konsumen akan
dengan mudah mendapatkan produk yang mereka inginkan. Sistem distribusi
yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang
perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).
Promosi (Promotion)
Pemasaran tidak hanya membicarakan produk, harga produk dan
mendistribusikan produk, tetapi juga mengkomunikasikan produk ini kepada
masyarakat agar produk itu dikenal dan ujung-ujungnya dibeli. Untuk promosinya
sendiri, yang sangat jelas efektif adalah dari orang ke orang, promosi dari orang
ke orang menurut saya jauh lebih efektif karena saya rasa mereka dengan sukarela
menceritakan atau mempromosikan produk karena kepuasan mereka terhadap
produk dan pelayanan dari produsen, jadi orang akan mudah percaya. Kemudian
melalui media social yang saat ini setiap orang pasti memilikinya. Dan ketika di
promosikan melalui media social pun jangkauan konsumennya menjadi luas.
BAB III
Aspek Teknik dan Teknologi
A. Pemilihan Strategi Produksi
Produk yang akan saya buat adalah totte bag dari bahan kaos bekas. Untuk desain
produknya sendiri simple, mencari kaos yang polos kemudian akan di sablon denga
tulisan-tulisan yang memotivasi, karena konsepnya sendiri membuat totte bag dengan
kaos bekas berarti membuat suatu produk dengan bahan yang ramah lingkungan dan
memanfaatkan suatu barang yang sudah tidak terpakai lagi. Kemudian kaos tersebut
akan dijahit secara manual, karena mengutamakan kerapihan dan ketelitian.
B. Pemilihan dan Perencanaan Produk
Pemilihan ide pembuatan totte bag dengan bahan kaos bekas, adalah saya melihat
bahwa trend fashion saat ini bukan hanya sekedar pakaian, namun juga aksesorisnya,
contohnya seperti tas. Menurut saya saat ini fashion tas mulai berkembang dengan
cepat. Dan saya rasa setiap orang, khususnya perempuan sangat membutuhkan tas
jika akan melakukan bepergian, dengan berbagai macam bentuk dan model tas. Dan
akhirnya saya mulai berpikir untuk membuat tas namun yang simple, agar tas tersebut
bisa multifungsi. Tidak hanya untuk main saja, namun juga bisa untuk kuliah,
sekolah, membawa barang tambahan atau belanjaan. Terlebih lagi saat ini, sedang
digalakkan untuk mengurangi kantong plastic. Dan totte bag dengan bahan kaos ini,
saya rasa juga bisa untuk digunakan sebagai kantong belanja.
Pembuatannya pun cukup mudah dan tidak perlu banyak alat yang digunakan.
Ketika kaos bekas tersebut sudah dijahit menjadi sebuah totte bag, maka totte bag
tersebut akan disablon untuk di desain tulisan. Saya akan mendesain totte bag tersebut
dengan tulisan-tulisan yang memotivasi orang untuk menjaga lingkungannya.
C. Rencana Kualitas
Ada delapan dimensi yang menjadi tolok ukur dalam rencana kualitas produk, yaitu :
Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
barang tersebut.
Features, aspek performansi yang berguna menambah fungsi dasar.
Reliability, berkaitan dengan probabilitas suatu barang berhasil menjalankan
fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu.
Conformance, berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasar pada keinginan pelanggan.
Durability, suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa
pakai barang.
Serviceability, berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan dan akurasi
dalam memberikan pelayanan.
Aesthetics, karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai estetika yang
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
Fit and finish, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk
tersebut sebagai produk yang berkualitas.
D. Pemilihan Teknologi
Untuk pemilihan teknologi dalam proses produksi totte bag ini masih dikerjakan
dengan cara manual, kalaupun menggunakan mesin yang akan digunakan adalah
mesin jahit, dan untuk sablonnya sendiri akan bekerja sama dengan pengrajin sablon
dari luar.
E. Perencanaan Tata Letak
Untuk perencanaan tata letak usaha, karena sifatnya masih sederhana sekali jadi
toko dan tempat untuk produksi berada pada satu tempat, yaitu di sekitar tempat
tinggal saya. Untuk produksi dalam hal menjahit dan mendesain berada pada satu
tempat dengan took, namun untuk sablonnya berbeda tempat. Karena sablonnya
menggunakan jasa dari orang lain.
BAB IV
Aspek Manajemen
A. Perencanaan
Dalam proses pembuatan suatu rencana dapat dilakukan dengan beberapa alternative
pendekatan, yaitu :
Pendekatan atas-bawah (Top-Down), perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan oleh
pimpinan organisasi.
Pendekatan bawah-atas (Bottom-Up), perencanaan dengan pendekatan ini dilakukan
dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi
organisasi, selanjutnya manajemen tingkat bawahnya yang menyusun rencana.
Pendekatan campuran, dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk
perencanaan oragnisasi secara garis besar, sedangkan perencanaan detailnya di serahkan
kepada kreativitas unit perusahaan dibawahnya.
Pendekatan kelompok, perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam
perusahaan.
Jika dilihat dari beberapa alternative pendekatan seperti di atas, maka usaha yang saya
buat ini lebih cenderung menggunakan pendekatan campuran. Karena pada kenyataannya pun
sulit untuk menerapkan pendekatan yang hanya berupa Top-Down maupun Bottom-Up saja.
Lebih mudah ketika kita menggunakan kombinasi dari keduanya. Dan komunikasi di dalam
organisasi akan jauh lebih lancer, karena komunikasi menjadi dua arah.
Macam-Macam Perencanaan
1. Sisi Jangka Waktu
Untuk rencana dilihat dari jangka waktunya, saya lebih senang menggunakan
perencanaan jangka waktu yang pendek. Perencanaan jangka waktu pendek ini biasanya
menjangkau waktu kurang lebih satu tahun. Saya lebih memilih menggunakan rencana
jangka pendek karena menurut saya, perencanaan yang dibuat untuk jangka waktu yang
pendek bisa menghasilkan rincian perencanaan yang lebih konkret dan jelas
sasasarannya. Dan yang paling penting adalah bisa terealisasi dengan baik.
2. Sisi Tingkatan Manajemen
Untuk perencanaan dilihat dari sisi tingkatan manajemen, saya memilih untuk
menggunakan perencanaan operasional. Karena dengan perencanaan operasional bisa
lebih focus dengan program kerja yang menunjang kegiatan usaha sehari-hari saya.
B. Pengorganisasian
Tujuan atau visi dari usaha saya adalah memaksimalkan keuntungan dan
memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Untuk itu, selain tujuan dari sebuah usaha
atau perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan, pada usaha saya ini sangat
menekankan kepuasan pelanggan, sehingga saya harus bisa melayani konsumen dengan
sebaik mungkin.
Untuk pembagian kerjanya masih sangat sederhana, saya sendiri yang akan
melakukan proses produksi seperti menjahit, memotong, dan membuat pola totte bag.
Kemudian setelah totte bag siap maka akan dilanjutkan untuk di sablon. Pengerjaan
sablon sudah bekerja sama dengan pihak luar.
C. Pengendalian
Untuk proses pengendalian masih bisa dikontrol secara manual, karena proses
produksinya pun masih sangat sederhana, sehingga belum memerlukan pengawasan yang
cukup tinggi. Terlebih lagi pengerjaan produksi dilakukan sendiri. Mungkin untuk proses
pengerjaan sablon, untuk menghindari terjadinya produk cacat atau kesalahan dalam
proses sablon, bisa dicegah dengan cara, mencari mitra sablon yang sudah dikenal
sehingga terjalin rasa saling percaya, kemudian dari saya sendiri selalu menyertakan pola
desain yang akan dibuat sehingga meminimalkan terjadinya kesalahan.
BAB V
Aspek Sumber Daya Manusia
A. Perencanaan SDM
Kesuksesan suatu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek
bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid, yaitu manajer dan timnya. Namun, untuk
usaha saya ini karena terbilang masih sangat sederhana maka secara teknis pun juga
masih sangat sederhana. Usaha saya ini adalah jenis usaha perseorangan sehingga pemilik
merangkap sebagai pengelola atau manajer. Namun, sebagai seorang manajer ada
beberapa kriteria yang harus diperhatikan, yaitu :
Pemilihan waktu, dalam memilih seorang manajer tidak ada patokan waktunya,
namun yang perlu diperhatikan adalah seorang manajer atau pemilik harus terlibat
langsung dalam pengelolaan usaha totte bag ini, dan menjaga komunikasi dengan
karyawannya agar tercipta kondisi kerja yang hidup.
Kriteria seleksi, sebagai seorang manajer harus memiliki skill dalam memimpin,
keahlian strategis, keahlian teknis dan keahlian dalam manajerial.
Latar belakang dan pengalaman, latar belakang dan keahlian seorang manajer
proyek yang prospektif harus konsisten dengan keberadaan dan kebutuhan dari
persyaratan proyek.
Kepemimpinan dan keahlian strategis, seorang manajer adalah seorang pemimpin
yang turut serta mendesain, mengkoordinasikan, mengatur dan
mengimplementasikan rencana proyek.
Kemampuan teknis, sorang manajer seharusnya memiliki kemampuan teknis
berdasar pengetahuan dan pelatihan yang mendukung kinerja dari sebuah proyek.
Kemampuan manajerial, kemampuan manajerial sangat diperlukan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
biaya.
Namun, seorang manajer tidak dapat mengelola sebuah usaha seorang diri saja.
Dalam mengelola sebuah usaha dibutuhkan juga tim karyawan agar sebuah usaha bisa
berjalan dengan baik dan tentunya yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu :
Memiliki komitmen pada tujuan usaha dan mampu menyelesaikannya.
Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggung jawab.
Fleksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
Kemampuan teknis.
Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan peralatan yang dimiliki pada
usaha ini.
Konsentrasi pada pekerjaan.
B. Analisis Pekerjaan
Pekerjaan merupakan komponen dasar bagi struktur organisasi dan merupakan
alat untuk mencapai tujuan organisasi. Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk
menentukan isi suatu pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.
Untuk job description setiap bagian akan dijelaskan sebagai berikut :
Pemilik atau manajer, bertanggung jawab atas usaha yang dijalankan dan
memiliki tugas untuk mengawasi jalannya proses usaha.
Bagian produksi, dibagian ini memiliki tanggung jawab atas terselesaikannya
produksi totte bag. Dibagian ini ada beberapa pekerjaan seperti menjahit dan
membuat pola totte bag.
Bagian desain, dibagian ini bertanggung jawab atas pembuatan desain-desain
yang akan disablon pada totte bag yang telah jadi.
Bagian toko, dibagian ini bertanggung jawab atas pengelolaan toko maupun yang
ada di media social. Dibagian ini harus melayani konsumen, dan mengurus bagian
penjualan maupun promosi.
C. Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon
tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.
Seleksi merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin
bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria
yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan.
Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima, setelah melalui tahapan
seleksi.
Untuk syarat-syarat pada tiap bagian sudah ditetapkan besertat dengan jumlah
karyawan yang dibutuhkan, yaitu :
Bagian produksi, karena ada proses produksi membuat pola totte bag dan
menjahit maka dibutuhkan 1 orang untuk membuat pola dan 2 orang untuk
menjahit. Jadi untuk bagian produksi dibutuhkan 3 orang karyawan.
Bagian desain, bagian ini hanya bertugas membuat desain-desain tulisan maupun
gambar untuk totte bag sehingga hanya dibutuhkan 1 orang saja.
Bagian toko, dibagian ini bertanggungjawab atas pelayanan konsumen di toko
maupun di social media dan bertanggungjawab atas promosi dan penjualan
produk sehingga dibutuhkan 2 orang karyawan untuk menjalankan bagian ini.
Untuk syarat-syarat calon tenaga kerja adalah yang paling penting menguasai skill
tiap bagian, misalnya untuk calon karyawan bagian produksi harus memiliki skill
menjahit dan seterusnya, kemudian dilihat dari kepribadian atau karakternya, apakah
calon karyawan tersebut bertanggungjawab; disiplin; kerja keras dan lain sebagainya.
D. Produktivitas
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Produktivitas memiliki dua dimensi;
pertama, suatu efektivitas yang mengarah kepada pencapaian unjuk kerja yang
maksimal, yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.
Kedua, yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan
realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut.
E. Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang, sedangkan
pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu
di masa yang akan datang. Begitu juga dengan usaha yang akan saya dirikan, saya akan
selalu melakukan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawan saya. Pelatihan dan
pengembangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam bidang yang
menjadi tanggungjawab mereka.
F. Prestasi Kerja
Dalam suatu pekerjaan tentunya akan ada prestasi maupun kegagalan yang
dialami oleh setiap karyawan. Dalam manajemen usaha saya, ketika karyawan mampu
menunjukkan kinerja yang baik, seperti bekerja tepat waktu, disiplin, dan jujur maka saya
akan memberikan reward kepada mereka. Reward itu merupakan umpan balik atas hasil
yang sudah mereka lakukan selama bekerja, dan reward itu bisa berupa bonus yang akan
diberikan bersama upah ataupun hadiah berupa barang maupun bentuk lainnya.
BAB VI
Aspek Finansial
A. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Dana yang saya dapatkan untuk membangun usaha ini adalah sebagian dari hasil
tabungan saya, dan sebagian lagi meminjam kepada orang tua, yang tentunya saya sudah
berkomitmen untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut. Untuk kebutuhan peralatan
dan sewa tempat, peralatan mesin jahit dan lainnya saya sudah memilikinya. Serta untuk
took maupun tempat produksi untuk sementara bisa dilakukan dirumah, sehingga tidak
perlu mengeluarkan dana untuk menyewa tempat.
Modal Sendiri
Nama Jumlah
Anita Febriani Rp 2.000.000,00
Modal Pinjaman (Orang Tua)
Pemberi Pinjaman Jumlah
Orang Tua Rp 500.000,00
B. Aliran Kas
Laporan perubahan kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode
tertentu serta memberikan alas an mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan
dari mana sumber-sumber kas dan penggunaannya.
Sumber penerimaan kas sendiri berasal dari :
Modal sendiri, hasil dari tabungan pemilik.
Pinjaman (hutang) kepada orang tua.
Penggunaan dana, antara lain :
Mendapatkan kaos bekas (bahan baku), bekerja sama dengan pihak luar yang
menjual kaos-kaos bekas.
Peralatan menjahit (benang, dll)
Sablon untuk desain totte bag
C. Biaya Modal
Peralatan dan Perlengkapan
Nama Barang Satuan Harga
Banner untuk Toko 1 unit Rp 200.000,00
Alat Jahit (Benang, jarum,
dll)
1 paket Rp 150.000,00
Etalase 1 unit Rp 530.000,00
Meja dan kursi 1 paket Rp 700.000,00
Total Peralatan dan Perlengkapan Rp 1.580.000,00
Biaya Operasional Bulanan
Nama Barang Satuan Harga
Listrik 1 bulan Rp 100.000,00
Transportasi 1 bulan Rp 100.000,00
Komunikasi 1 bulan Rp 100.000,00
Total Biaya Operasional Rp 300.000,00
Biaya Promosi
Nama Barang Satuan Harga
Brosur 100 lembar Rp 20.000,00
Media Sosial (Internet) 1 bulan Rp 100.000,00
Total Biaya Promosi Rp 120.000,00
Biaya Bahan Baku (Kaos Bekas)
Nama Barang Satuan Harga
Kaos bekas 50 item Rp 500.000,00
Total Biaya Bahan Baku Rp 500.000,00
D. Pemilihan Investasi
Untuk aktiva tetap, seperti mesin jahit yang sudah saya miliki sejak awal,
kemudian etalase, meja dan kursi saya lebih memilih untuk membeli. Namun, untuk
tempat usaha seperti took, sementara ini saya menggunakan rumah tinggal saya untuk
saya jadikan tempat usaha dan produksi. Untuk jangka waktu panjangnya kemungkinan
saya akan melakukan sewa tempat usaha. Untuk alat seperti sablon, saya masih bekerja
sama dengan pihak luar, dikarenakan keterbatasan kemampuan dalam hal sablon.
BAB VII
Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
A. Aspek Ekonomi
Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Usaha yang akan saya dirikan ini memiliki dampak positif bagi masyarakat
sekitar dalam hal ekonomi.
Memberikan kesempatan kerja bagi masayarakat.
Usaha saya ini, dapat membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.
Mungkin bisa dibagian menjahit kaos menjadi totte bag.
Menggunakan sumber daya local.
Karena hanya berbahan kaos bekas, maka saya bisa bekerja sama dengan
pihak luar yang menjual kaos-kaos bekas.
Menumbuhkan industry lain
Usaha saya bisa menumbuhkan industry lain, contohnya seperti usaha
penjualan kaos bekas, dan usaha sablon.
B. Aspek Sosial
Tujuan utama dari suatu usaha adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya.
Namun demikian, sebuah usaha tidak dapat hidup sendiri. Perusahaan hidup bersama-
sama dengan komponen lain dalam suatu tatanan kehidupan pluralistis dan kompleks,
yang hendaknya selalu berada dalam keseimbangan.
1. Perusahaan atau sebuah usaha sebagai lembaga social
Usaha yang akan saya dirikan, selain bertujuan mencari keuntungan yang besar,
tapi juga mengemban misi social kemasyarakatan. Contohnya saja, dengan membuka
kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, menurut saya itu sudah merupakan bagian
dari gerakan social yang menguntungkan masyarakat.
2. Perubahan kondisi social yang kompleks
Tindakan yang dilakukan terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran atau
menyalahi atauran, terkadang malah membuat kinerja karyawan tersebut semakin
buruk. Untuk menyiasati hal ini, cara saya untuk mencegah karyawan menyalahi
aturan adalah dengan cara memberikan fasilitas sebaik mungkin kepada karyawan
dan saya sebagai pemilik usaha harus komunikatif terhadap karyawan, mendengarkan
keluhan karyawan namun tetap tegas pada aturan yang telah ada. Dengan begitu, saya
rasa ketika kenyamanan karyawan terjamin dalam bekerja maka mereka akan loyal
kepada saya sebagai pemilik, dan akan merasa sungkan ketika akan melakukan
pelanggaran. Dan dengan cara itu, kinerja karyawan saya akan semakin meningkat.
3. Perusahaan atau sebuah usaha dalam masyarakat yang pluralistic
Masyarakat pluralistic adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang
mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan social,
ekonomi, atau politik. Dengan begitu, usaha yang didirikan harus memiliki manfaat
social yang dapat diterima oleh masyarakat, seperti :
Membuka lapangan kerja baru
Melaksanakan alih teknologi
Meningkatkan mutu hidup
Pengaruh positif
C. Aspek Politik
Adanya isu/rumor yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan pemerintah
akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk. Berita-berita tersebut
terdiri atas dua bagian, yaitu good news dan bad news.
Good news dimaknai sebagai berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang
berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi,
yang dinilai mendukung dan memiliki potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia
investasi.
Bad news dimaknai sebagai berita yang dapat diterima pelaku pasar tentang
berbagai factor atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi,
yang dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi dunia
investasi.
BAB VIII
Aspek Yuridis
A. Siapa Pelaksana Bisnis
1. Bentuk Badan Usaha
Usaha yang saya dirikan berbentuk perusahaan perseorangan. Perusahaan jenis ini
dikelola oleh satu orang, keuntungannya adalah jika memperoleh keuntungan akan
dimiliki sendiri, namun kelemahannnya adalah jika terjadi kerugian akan ditanggung
sendiri.
2. Identitas Pelaksana Bisnis
Dalam meaksanakan bisnis, perlu dietahui detail mengenai identitas pelaksana
bisnis, seperti :
Kewarganegaraan
Informasi bank
Keterlibatan pidana atau perdata
Hubungan keluarga
B. Bisnis Apa yang Akan Dilaksanakan
1. Bidang usaha
Bidang usaha dari proyek yang akan dilaksanakan sudah sesuai dengan anggaran
dasar yang dimiliki oleh pemilik.
2. Fasilitas
Untuk fasilitas maupun perlengkapan pengurusannya sangat sederhana. Karena
dilakukan pembelian dan sebagian sudah dimiliki oleh pemilik sehingga hal tersebut
sudah termasuk modal peralatan yang dimiliki.
3. Gangguan lingkungan
usaha yang akan didirikan perlu memperhatikan lingkungan sekitar, dan telah
mendapat persetujuan dari masyarakat dan ijin usaha.
4. Pengupahan
System pengupahan yang akan saya lakukan adalah sesuai dengan produk yang
terjual, karena usaha ini masih usaha kecil-kecilan dan dimiliki oleh pribadi maka
system pengupahannya pun masih sangat sederhana.
C. Dimana Bisnis Akan Dilaksanakan
Usaha ini untuk sementara waktu akan berlokasi dirumah tinggal saya, yaitu di
daerah perkampungan. Untuk toko dan tempat produksi akan dijadikan satu, agar lebih
mudah melakukan control. Selain itu, saya memilih dirumah tinggal saya karena
alasannya adalah untuk menghemat biaya pengeluaran sewa ruko. Namun, untuk jangka
waktu panjangnya saya akan mencari ruko di dekat kampus maupun sekolahan.
D. Waktu Pelaksanaan
Usaha yang saya dirikan masih cukup sederhana, sehingga ijin usahanya juga
tidak terlalu banyak sehingga usaha ini bisa cepat dilaksanakan.
E. Bagaimana Cara Pelaksanaan Bisnis
Kemungkinan untuk permasalahan kekurangan modal, saya sudah berusaha untuk
mencegah terjadinya hal tersebut dengan mengestimasikan biaya yang harus dikeluarkan
dengan modal yang saya miliki.
Ringkasan Hasil Studi
Dari hasil analisis berbagai aspek, saya menyimpulkan bahwa usaha yang akan saya rintis
ini berpotensial dan mempunyai prospek baik ke depannya untuk dijalankan dan dikembangkan,
dikarenakan usaha dibidang pembuatan totte bag ini dibutuhkan dan sedang trend di kalangan
anak muda, khususnya perempuan. Selain produknya yang bertahan lama, modal yang
dibutuhkannya pun tidak terlalu besar. Sehingga pengembalian modal awalnya bisa di dapat
dalam waktu yang tidak lama. Selain itu, usaha ini juga bermanfaat bagi masyarakat sekiar dalam
hal membuka kesempatan kerja dan menumbuhkan industry lain. Proses produksinya pun dirasa
tidak terlalu rumit, dan pemasarannya pun memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini.