Post on 05-Feb-2018
Asdep Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan
Deputi Bidang Komunikasi dan Peningkatan Peranserta Masyarakat
Kementrerian Lingkungan Hidup
Mei 2012 Krisdinar.wordpress.com
ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH
Berbasis Masyarakat
bumi makin pa n a s jangan cuma ki p as
k ipa s s a a tn ya u n tu k
m e l a k u k a n s e s u a tu
.
Bencana di Indonesia (2010)
Deforestasi di Kalimantan (Borneo)
Sources: Radday, M. 2007. 'Borneo Maps'.
Laju Deforestasi (2003-2005): 2.8 juta Ha/tahun Kebakaran hutan (Kalbar,2006): kerugian US$ 91 juta (sumber: www.beritabumi.or.id)
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Contoh Penyebab Pemanasan Global
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Terjadi apabila Tidak dilakukan upaya pengendalian Secara serius
6
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Pembangunan & Industrialisasi
Menteri Negara Lingkungan Hidup
Kebakaran Hutan ?!
Penurunan Emisi GRK 26% di
tahun 2020
Emisi Netto Indonesia diperkirakan bertambah dari 1.35 menjadi 2.95
GtCO2e antara tahun 2000 dan 2020
Rencana Penurunan Emisi GRK 26%
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya bersama semua pihak melalui pengembangan kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat madani dan masyarakat luas
Proklim dan tantangannya
pergeseran iklim kekeringan VS kebanjiran gagalnya panen kekurangan pangan (hasil panen 3 juta ton, menjadi 2 juta ton) Hama dan penyakit tropis seperti malaria, Hilangnya plasmanutfah sumberdaya genetik
Konsep Respon
Respon/
Tindakan
Dampak
Perubahan Iklim
Pemanasan Global
Adaptasi
Mitigasi
Adaptasi : suatu proses untuk memperkuat dan membangun strategi antisipasi dampak keragaman dan perubahan iklim serta melaksanakannya sehingga mampu mengurangi dampak negatif dan mengambil manfaat positifnya. (MENYESUAIKAN PERUBAHAN) Mitigasi: usaha penanggulangan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan gas rumah kaca dari berbagai sumber emisi/sorot. (MENCEGAH)
Indonesia saat ini....
• Kejadian iklim ekstrim makin sering terjadi dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia
• Pemerintah Indonesia telah menetapkan target pengurangan GRK 26 % pada tahun 2020
• Pemerintah /Pemda memerlukan data untuk mengukur pencapaian pengurangan GRK dan langkah adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Tahapan Pengembangan Proklim
• Perumusan konsep awal (2009-2010)
• Pengumpulan data lapangan (2010 - April 2011) Survey di beberapa kota : Palembang, Yogyakarta, Solo, Cilacap, Semarang,
Malang, Batu, Bali
• Perumusan konsep ProKlim termasuk pengertian,
cakupan area, kriteria dan mekanisme o Diskusi dengan wakil perusahaan yang menjalankan CSR
o Pembahasan oleh Tim Kecil , melibatkan pakar dan unit kerja terkait KLH
o Konsultasi dengan Sektor Terkait
o Konsultasi dengan Pemda
Hasil Survey Lapangan
• Inisiatif lokal telah dilakukan masyarakat namun masih tersebar dan belum dipahami sebagai upaya mitigasi dan adaptasi Upaya individual berdasarkan kearifan tradisional Program lokal berdasarkan inisiatif masyarakat setempat Kegiatan lokal yang didukung oleh LSM / Lembaga Donor Program pemerintah daerah Program Community Development ataupun CSR dari
perusahaan
Fasilitas pengolahan sampah
Taman apotek hidup
Desain rumah panggung
Konstruksi antisipasi abrasi air laut
Penanaman mangrove dan peternakan kepiting
Contoh kegiatan ProKlim di beberapa lokasi terpisah
Biogas terbuat dari fiber
a.
b.
c.
d.
1. Tampungan air atau bak penampung air
2-10 m tergantung jenis
dan lapisan
tanah
bak kontrol
sedimen
pasangan batu kosong dan ijuk
sedimen mengendap di bagian bawah
50 cm
parit / kolam
Lubang Resapan Biopori
. Sumur Resapan
Sistem pengelolaan air (subak) dan pertanian organik
Perumusan Konsep ProKlim termasuk pengertian, cakupan area,
kriteria dan mekanisme
• Kampung Iklim suatu lokasi yang masyarakatnya melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara terukur dan berkesinambungan.
• ProKlim merupakan program yang memberikan pengakuan terhadap partisipasi aktif masyarakat yang telah melaksanakan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terintegrasi, sehingga dapat mendukung target penurunan emisi GRK nasional dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.
• Pelaksanaan ProKlim mencakup serangkaian kegiatan perencanaan, sosialisasi, fasilitasi, pengawasan, penilaian dan evaluasi dan kampung iklim.
Mendorong pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat setempat untuk memahami
permasalahan perubahan iklim dan dampaknya, serta melakukan tindakan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
secara proaktif yang berkontribusi kepada upaya pembangunan nasional.
Tujuan ProKlim
Memberikan kontribusi dalam pencapaian target penurunan emisi GRK nasional sebesar 26% pada tahun 2020;
Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi variabilitas iklim dan dampak perubahan iklim;
Tersedianya data kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta potensi pengembangannya di tingkat lokal yang dapat menjadi bahan masukan dalam perumusan kebijakan, strategi dan program terkait perubahan iklim.
Manfaat ProKlim
Menjalin kemitraan dengan
dunia usaha Mengembangkan keterlibatan aktif lembaga-lembaga nasional maupun
internasional untuk menyediakan informasi dan
bantuan teknis serta pelatihan.
Pemerintah memfasilitasi dan mengkoordinasikan potensi sumber
anggaran (seperti APBN, APBD, DAK, hibah, CSR, dan DNS, atau
sumber swadaya masyarakat)
Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam
pendampingan
Mengembangkan pemberdayaan
masyarakat
Mengembangkan dan menciptakan kapasitas
individu atau kelompok
Penguatan kembali kapasitas para pemenang penghargaan Kalpataru
sebagai tokoh penggerak ProKlim
Pengusul ProKlim
• Lokasi ProKlim dapat diusulkan oleh semua pihak yang memiliki
informasi bahwa di suatu lokasi telah dilaksakan kegiatan mitigasi dan
adaptasi perubahan iklim, antara lain:
• Lembaga formal masyarakat yang memiliki landasan hukum dan
struktur organisasi yang jelas, seperti Karang Taruna, Koperasi,
lembaga keagamaan, Kelompok Usaha Tani;
• Lembaga swadaya masyarakat atau NGOs maupun community-based
organizations (CBOs);
• Dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)
dan atau Community Development (CD).
Pengajuan lokasi ProKlim harus sepengetahuan Kepala Desa/Lurah dan
menggunakan “Lembar Pengusulan Lokasi ProKlim”.
Kriteria Penilaian ProKlim
Kegiatan (60%)
Adaptasi: penyesuaian
terhadap dampak
Mitigasi: mengurangi emisi
GRK
Aspek Kelompok Masyarakat dan Dukungan
Keberlanjutan (40%)
Menyangkut kelembagaan pihak yang mengajukan
usulan lokasi dan yang akan melakukan kegiatan ProKlim misal: institusi, penanggung
jawab, eksistensi kelembagaan, keanggotaan
Menjamin bahwa kegiatan ProKlim akan dilakukan secara
berkelanjutan
Cakupan Kegiatan ProKlim
Kegiatan Adaptasi
• Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor
• Peningkatan Ketahanan pangan
• Penanganan/antisipasi kenaikan muka laut, rob dan intrusi/abrasi air laut, gelombang tinggi
• Pengendalian penyakit terkait iklim
Kegiatan Mitigasi
• Pengelolaan sampah dan limbah padat
• Pengolahan dan pemanfaatan limbah cair
• Penggunaan energi
• Pengurangan emisi dari kegiatan pertanian
• Konservasi hutan
• Penanganan/antisipasi kejadian kebakaran hutan dan lahan
Aspek Kelompok Masyarakat dan Dukungan Keberlanjutan
• Pengakuan Kelompok Mayarakat
• Dukungan Kebijakan
• Dinamika Kemasyarakatan
• Kapasitas Masyarakat
• Keterlibatan pemerintah
• Keterlibatan swasta/LSM/ perguruan tinggi
• Pengembangan kegiatan
• Manfaat
Keterkaitan ProKlim dengan
Program K/L Lain
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Desa Ramah Lingkungan,
dll
Desa Energi Mandiri, dll
Proklim
Mekanisme ProKlim
Tim Penilai
Tim Teknis
Tim Pengarah
MenLH Usulan
ProKlim
(Sekretariat)