Profile Daerah

Post on 20-Feb-2016

19 views 6 download

description

Profile Daerah

Transcript of Profile Daerah

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

1

2.1 KONDISI GEOGRAFIS, KONDISI FISIK DAN ADMINISTRATIF

2.1.1. Kondisi GeografisKota Palu secara geografis berada di tengah wilayah Kabupaten Donggala, tepatnya dibibir Teluk Paluyang memanjang dari arah Timur ke Barat, terletak pada posisi geografis 119 045’–120001’ Bujur Timurdan 0036’–0056’ Lintang Selatan.

2.1.2. Kondisi Fisik

2.1.2.1. Kondisi Air Permukaan

Berdasarkan tata letak wilayah DAS secara geografis, Kota Palu hanya dilalui satu DAS yaitu DaerahAliran Sungai Palu, dengan luas 301.495,68 Ha.

Sungai ini sepanjang tahun tidak pernah mengalami kekeringan karena pada sungai tersebut bermuara16 anak sungai dan sungai sungai lainnya seperti sungai Paneki, Sungai Miu dan Sungai Bambanua sertaSungai Wuno yang memiliki Hulu pada Kabupaten Donggala (lihat Gambar 2.1). Sungai ini amat potensialuntuk dimanfaatkan sebagai sumber air bersih, pertanian, dan industri. Debit air sungai yang dapatdimanfaatkan diperkirakan 200 liter per detik.

Di Kota Palu secara hidrologis terdapat air tanah bebas yang tersimpan pada lapisan akuifer yangtersusun dari kerakal, kerikil, pasir kasar sampai pasir halus. Air tanah bebas ini terdiri dari air tanahdangkal dan air tanah dalam.

Secara keseluruhan ketersediaan air tanah di Kota Palu tidak merata karena sangat tergantung padafaktor iklim, geologi, morfologi, vegetasi dan tata guna lahan.

2 GAMBARAN UMUM KOTA PALU

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

2

Tabel 2.1.Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Sulawesi Tengah

No Nama DAS Luas Kabupaten

1 Buol-Kuala Besar 390.471,61 Buol

2 Maraja-Salumpaga 329.595,47 Tolitoli

3 Towera-Lambunu 458.399,85 Parigi-Moutong

4 Tavaeli-Sampaga 358.720,46 Donggala5 Watusampu-Surumana 83.195,27 Donggala

6 Palu 301.495,68 Kota Palu dan Sigi

7 Dolago-Puna 297.880,63 Parigi-Moutong dan Poso

8 Lariang 607.374,27 Sigi dan Poso

9 Poso 202.881,59 Poso

10 Malei 234.088,59 Tojo Una-una

11 Laa-Morowali 609.731,00 Morowali

12 Bongka 329.389,46 Tojo Una-una dan Morowali

13 Bahum-Bahu 464.294,02 Banggai

14 Tambalako-Bahodopi 522.392,41 Morowali

15 Lasolo 57.429,17 Morowali16 Mentawa-Balantak 489.373,34 Banggai

17 Togian 76.609,91 Tojo Una-una

18 Banggai-Kepulauan 392.981,99 Banggai Kepulauan

Sumber: Profil Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2012

Mata air di Kota Palu tersebar di beberapa lokasi dan sebagian besar telah dimanfaatkan sebagai sumberair bersih, antara lain :

1. Mata air Pria dan Wanita, terdapat di Kelurahan Duyu pada ketinggian sekitar 40 meter daripermukaan laut dengan kapasitas aliran masing-masing 1,5 liter per Detik dan saat ini sudahdimanfaatkan oleh PDAM.

2. Mata air Yoega, terdapat di Kelurahan Donggala Kodi pada ketinggian sekitar 98 meter daripermukaan laut dengan kapasitas 1 li ter per Detik dan sudah pernah dikelola oleh PDAM.

3. Mata air Koeloe, terdapat di Kelurahan Donggala Kodi pada ketinggian sekitar 32 meter daripermukaan laut dengan kapasitas 1 liter per Detik dan sudah pernah dikelola oleh PDAM.

4. Mata air Watutela, terdapat di Kelurahan Tondo pada ketinggian sekitar 350 meter dari permukaanlaut dengan kapasitas 5 liter per Detik dan sudah pernah dikelola oleh PDAM.

5. Mata air Owo, terdapat di Kelurahan Pantoloan dengan kapasitas 5 liter per Detik dan sudahdimanfaatkan untuk kebutuhan Pelabuhan Pantoloan.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

3

Peta 2 .1.Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kota Palu

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

4

Bagan Alir Sungai- Sungai yang Mengalir ke Sungai Palu

2.1.2.2. Kondisi Iklim & Curah Hujan

a. Kondisi Iklim

Sebagai daerah tropis maka Kota Palu memiliki dua musim yang berpengaruh secara tetap yaitu musimkemarau (musim Timur) pada bulan April sampai dengan bulan September dan musim hujan (musimBarat) pada bulan Oktober sampai dengan bulan Maret, curah hujan berkisar antara 400 -1250 mm pertahun. Kedudukan Kota Palu yang diapit oleh bukit-bukit dan pantai sehingga Kota Palu dapatdikategorikan sebagai Kota Lembah.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka suhu udara dipengaruhi oleh udara pegunungan dan udarapantai yang berakibat pada terdapatnya perbedaan suhu antar wilayah yang dipengaruhi oleh suhupegunungan berkisar antara 250C-310C, sedangkan wilayah yang dipengaruhi oleh suhu pantai berkisarantara 310C–370 C dengan kelembaban berkisar antara 70 –86%.

Berbeda dengan daerah‐ daerah lain di Indonesia yang mempunyai dua musim, Kota Palu memilikikarakteristik yang spesifik, dikarenakan Kota Palu tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim ataudisebut sebagai Non Zona Musim.

Pada tahun 2012, rata‐rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat pada Stasiun Udara Mutiara Palu

adalah 27,7°C Suhu terendah terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 26,4°C, sedangkan bulan‐bulan

lainnya suhu udara berkisar antara 27,1°C ‐ 28,8°C. Kelembaban udara rata‐rata tertinggi terjadi padabulan Juli yang mencapai 82 persen, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi pada bulan Oktoberyaitu 72 persen.

Dari Arah Barat:S. Lewara, S. Sombe,S.Ngangabemba,S.Katasa, S.Wera,S.Rumai, S.Ompa,S.Kamboja, S.Sambi,S. Sambo, S. Ombi, S.Pena, S. Pulu,S.Pewanu, S. Pelindu,S Salua,

Dari arah Barat:S.Ore, S Siroa, S.Latete, SNapek, S Phubohe, S.Katawanga, S. Kalapane,S.Sangkulera, SPembedambaDari Arah Timur:S.Oa, S. Latohu, S Sapoa,S.Sadarmula, S Mapane,S.Salubi, S.Oum, S.Halumutan,S.Rakuta

Dari Arah Timur:S.Gagamua, S. Salupani, SKonju, S.Uyu, S.WenuSungai Miu Sungai Gumbasa

Sungai Palu S. BahamaS. WenuS. Paneli

Dari Arah Selatan:S.Kahimpa,S.Walohapi,S.Miu, S.Werese, S.Sadua

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

5

b. Kondisi Curah Hujan

Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Stasiun Meteorologi Mutiara Palu tahun 2012 terjadi pada bulanJuli yaitu 166,0 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September yaitu 15,0 mm.

Sementara itu kecepatan angin pada tahun 2012 rata‐rata 3,8 knots. Arah angin pada tahun 2012masih berada pada posisi yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu datang dari posisi utara.

2.1.2.3. Kondisi Topografi

Berdasarkan topografinya, wilayah Kota Palu dapat diklasifikasikan ke dalam tiga zona ketinggianpermukaan bumi dari permukaan laut, yaitu :

1 Topografi dataran rendah/pantai dengan ketinggian antara 0–100 m di atas permukaan laut yangmemanjang dari arah Utara ke Selatan dan bagian Timur ke arah Utara.

2 Topografi perbukitan dengan ketinggian antara 100–500 m di atas permukaan laut yang terletak dibagian Barat sisi Barat dan Selatan, kawasan bagian Timur ke arah Selatan dan bagian Utara kearah Timur.

3 Pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500 m sampai dengan 700m di atas permukaan laut.

Wilayah dengan tingkat kemiringan tanah yaitu 0-5 % hingga 5–40 % merupakan yang paling luas yaitu376,68 Ha (95,34%), sedangkan ketinggian diatas 500 meter dari permukaan laut yang paling luas yaitu18,38 Ha (4,66%).

2.1.3. Kondisi Administratif

Luas wilayah Kota Palu adalah 395,06 Km2 atau 39.506 Ha, yang terdiri dari 8 (delapan) kecamatan dan45 kelurahan.

Adapun batas adminsitrasi Kota Palu sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Banawa dan Tawaili Kabupaten Donggala

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan Sigi Biromaru Kabupaten Donggala

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tawaili Kabupaten Donggala dan Kecamatan ParigiKabupaten Parigi-Moutong.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Marawola dan Banawa Kabupaten Donggala

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

6

Tabel 2.2.Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2013

Sumber : Kota Palu Dalam Angka Tahun 2013, Hasil Olahan Pokja

Pada kurun waktu 2011 -2012, ter jadi pemekaran beberapa wi layah kecamatan dan wi layahkelurahan d i Kota Palu. Kecamatan yang semula ber jumlah 4 Kecamatan , menjadi 8kecamatan, dan kelu rahan yang awalnya ber jumlah 43 kelu rahan, menjad i 45 kelurahan .

No Kecamatan JumlahKelurahan

Luas Wilayah

Administrasi Terbangun(Ha) % Ha % ThdapTotal

1. Palu Barat 6 828 2,10 69,97 5,002 Tatanga 6 1495 3,78 352,45 2,563 Ulujadi 6 4025 10,19 316,67 3,054 Palu Selatan 5 2738 6,93 274,00 5,505 Palu Timur 5 771 1,95 197,06 5,786 Mantikulore 7 20680 52,35 116,20 4,847 Palu Utara 5 2994 7,58 48,47 1,838 Tawaeli 5 5975 15,12 22,93 1,64

Total 45 39506 100 1398 30,22

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

7

Peta 2 .2.Peta Administras i Kota Palu

Sumber : Bappeda Kota Palu Tahun 2014

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

8

2.2 KONDISI DEMOGRAFI

Dalam perencanaan wi layah, ruang adalah tempat h idup manusia dan tempat manusiamelakukan akt iv i tas h idupnya ser ta tempat yang dapat mensejah terakan h idup manusia,sehingga d ikena l dua kawasan, yakni kawasan budidaya dan non -budidaya. Berdasarkanpert imbangan in i , potensi dan permasalahan kependudukan pada suatu wi layahperencanaan merupakan var iabel -var iabel utama dalam penataan s t ruktur dan polapemanfaatan ruang pada wi layah tersebut .

Dar i has i l pendataan penduduk akhi r tahun 2011 menunjukkan bahwa juml ah penduduk KotaPalu mencapai 342.754 j iwa, yang terd i r i dar i penduduk lak i - lak i sebanyak 173.019 j iwa danpenduduk perempuan sebanyak 169.735 j iwa.

Di t in jau dar i jen is kelamin penduduk Kota Palu pada tahun 2012 yang ber jenis kelamin lak i -lak i leb ih banyak dar i pada penduduk perempuan, yai tu 173 r ibu berbanding 169 r ibu j iwadengan ras io jenis kelamin sebesar 102, yang berar t i bahwa di antara 100 pendudukperempuan terdapat 102 penduduk lak i - lak i . Demik ian juga te r jadi pada t ingkat kecamatan,jumlah lak i - lak i leb ih banyak dar i pada jumlah perempuan.

2.2.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk

Pada tahun 2013, jumlah penduduk Kota Palu sebesar 347,856 j iwa yang tersebar d i 8wi layah kecamatan dan 45 Kelurahan. Jumlah penduduk te rbanyak berada d i KecamatanPalu T imur sebesar 67.85 j iwa atau 36 ,27% dar i jumlah penduduk Kota Palu , d i iku t i o lehKecamatan Palu Selatan sebesar 64,113 j iwa (29 ,47%), dan Kecamatan Palu Barat sebesar58,306 j iwa (22,46%).

Jumlah penduduk pal ing sedik i t berada d i Kecamatan Tawael i , yakni sebesar 19.105 j iwaatau sebesar 11,80% dar i to ta l penduduk d i Kota Palu. Untuk lebih je lasnya mengenai jumlahpenduduk Kota Palu tahun 2013 dapat d i l ihat pada tabel 3.29.

Jumlah penduduk Kota Palu se t iap tahunnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,15%(menurut SP 2000). Pertumbuhan penduduknya cukup t inggi in i d ipengaruhi o lehperkembangan penduduk secara a lamiah, sepert i ke lahi ran , kemat ian, dan migras i .

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

9

Tabel 2.3.Jumlah Penduduk dan Kepadatannya 3 Tahun Terakhir

NamaKecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK TingkatPertumbuhan Kepadatan pddk

Tahun Tahun Tahun Tahun

2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

Palu barat 57455 58306 59170 11140 14577 19074 0,01 0,01 0,01 6939 7042 7146

Tatanga 35038 35562 36094 9285 11109 13291 0,01 0,01 0,01 2344 2379 2414

Ulujadi 24688 25057 25432 5755 6264 6818 0,01 0,01 0,01 613 623 632

Palu Selatan 53550 64113 76760 13566 2738 553 0,20 0,20 0,20 1956 2342 2803

Palu Timur 57479 67385 78998 12614 16846 22498 0,17 0,17 0,17 7455 8740 10246

Mantikulore 57044 61770 66888 15826 14261 12851 0,08 0,08 0,08 2758 2987 3234

Palu Utara 20965 21284 21608 4081 4878 5831 0,02 0,02 0,02 700 711 722

Tawaeli 18832 19105 19382 4427 4769 5137 0,01 0,01 0,01 315 320 324

TOTAL 325051 352582 384330 76694 75442 86053 23080 25142 27522

Sumber : Badan Pusat Statistik; Olahan Pokja Sanitasi tahun 2014

2.2.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Pada l ima tahun belakang, pertumbuhan penduduk Kota Palu mengalami peningkatan secaras igni f ikan, yang tersebar d i kelurahan-kelu rahan yang menjadi pusat akt iv i tas Kota Palu dandisepanjang Teluk Palu. Pertambahan penduduk in i d isebabkan o leh migras i masuk menujuKota Palu . Oleh karena belum memperoleh data penduduk terkai t migras i masuk dalamkurun waku 3-5 tahun be lakangan.

Maka dalam menghi tung proyeksi penduduk untuk 3 tahun kedepan, masih menggunakanrumus pertumbuhan penduduk geometr ik . Laju per tumbuhan penduduk geometr ikmenggunakan asumsi bahwa la ju pertumbuhan penduduk sama se t iap tahunnya. Rumus la jupertumbuhan penduduk geometr ik adalah sebagai ber ikut :

atauKeterangan:Pt = jumlah penduduk pada t ahun tPo = jumlah penduduk pada t ahun dasart = jangka waktur = laju pertumbuhan penduduk

J ika n i la i r > 0, ar t inya te r jadi penambahan jumlah penduduk dar i tahun sebelumnya. J ika r <0, ar t inya pertumbuhan penduduk negat i f a tau ter jadi pengurangan jumlah penduduk dar itahun sebelumnya.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

10

Tabel 2.4.Jumlah Penduduk Saat ini dan Proyeksinya untuk 5 Tahun

NamaKecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan pddk

Tahun Tahun Tahun Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Palu barat 59.170 60.046 60.935 61.838 62.754 63.683 19.074 19.357 19.644 42.737 55.922 73.176 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 7.146 7.252 7.359 7.468 7.579 7.691

Tatanga 36094 36634 37181 37.738 38.302 38.875 13.291 13.490 13.692 10.919 11.279 11.651 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 2.414 2.450 2.487 2.524 2.562 2.600

Ulujadi 25432 25812 26197 26.589 26.986 27.390 6.818 6.920 7.023 8.792 9.569 10.416 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 632 641 651 661 670 680

Palu Selatan 76760 91901 110029 131.732 157.717 188.828 553 662 792 31.231 36.899 43.596 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 2.803 3.356 4.019 4.811 5.760 6.897

Palu Timur 78998 92613 108574 127.286 149.222 174.939 22.498 26.375 30.921 53.589 71.568 95.579 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 10.246 12.012 14.082 16.509 19.354 22.690

Mantikulore 66888 72429 78430 84.927 91.964 99.583 12.851 13.915 15.068 9.403 8.473 7.635 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 3.234 3.502 3.793 4.107 4.447 4.815

Palu Utara 21608 21937 22270 22.609 22.953 23.303 5.831 5.919 6.009 11.105 13.348 16.043 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 722 733 744 755 767 778

Tawaeli 19382 19663 19948 20.237 20.531 20.828 5.137 5.212 5.287 8.959 10.485 12.270 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 324 329 334 339 344 349

Total 384330 421034 463565 512956 570429 384330 86053 91850 98437 176735 217543 270365 27522 30276 33468 37174 41483 46501

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

11

2.3 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH

2.3.1. Kapasitas Keuangan Daerah

Perekonomian Kota Palu mengalami perkembangan set iap tahunnya dengan kegiatan utamamel iput i indus tr i , perdagangan, dan jasa . Ter lepas dar i kegia tan perekonomiantersebut ,pemerin tah juga banyak mengalami permasalahan -permasalahan sepert i kapasi tassumber daya a lam, pemasaran, d is t r ibus i dan teknologi yang tentunya membutuhkan sumberdaya manusia terampi l , baik dar i aspek manajer ia l maupun teknologi . Oleh karena i tupemerintah sela in mendapatkan pemasukan juga melakukan pengeluaran guna mengimbangiatau menutupi permasalahan – permasalahan te rsebut .

Dar i has i l perh i tungan pendapatan daerahdalam kurun waktu l ima tahun, t ingkatpertumbuhan pendapatan Kota Palu mengalami kenaikan sebesar 54 , 29 %, dengan posis itota l pendapatan daerah pada tahun 2014 sebesar 1,070,562,241,395.00 rupiah. Untuk leb ihje lasnya dapat d i l iha t pada tabel 2.5

2.3.2. Kemampuan Fiskal /Ruang Fiskal

Kapasi tas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing­masing daerah yangdicerminkan mela lu i pener imaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( t idaktermasuk dana a lokasi khusus, dana darurat , dana p in jaman lama, dan pener imaan la in yangpenggunaannya d iba tas i untuk membiayai pengeluaran ter tentu) untuk me mbiayai tugaspemerintahan sete lah d ikurangi belanja pegawai dan d ika i tkan d engan jumlah pendudukmisk in .

Pada prakteknya, is t i lah kapasi tas f iskal ser ing juga d i jumpai da lam perh i tungan DAK, DAUdan dana la innya. Sehingga berdasarkan pendekatan dar i aspek hukum (UU, PP danperaturan la innya) dapat d i l ihat beberapa jenis f iskal , ya i tu :

1. Kapasi tas Fiskal untuk DAU didasarkan pada Pasal 27 (3) dan 28 (3 ) UU No 33 Tahun2004 dan PP No55 Tahun 2005 tentang Dana Per imbangan .

Dana Alokasi Umum (DAU) dalam s is tem per imbangan keuangan yang d iatur dalam UUNo33 Tahun 2004 yang mengamanatkan bahwa DAU suatu daerah d ia lokasikan atasdasar celah f iskal dan a lokasi dasar. Selanjutnya terminologi Kapasi tas Fiskal d imuatdalam 2 pasal sebagai ber ikut :

• Pasal 27 (3) “Celah Fiskal adalah kebutuhan f i skal d ikurangi dengan kapasi tas f iskaldaerah”

• Pasal 28 (3) “Kapasi tas Fiskal daerah merupakan sumber pendanaan daerah yangberasal dar i PAD dan Dana Bagi Hasi l ”

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

12

Kapasi tas f iskal Kota Palu untuk Dana Alokasi Umum pada tahun 2014 sebesar183,984,930,478 rupiah.

2. Kemampuan Keuangan Daerah untuk perhi tung an DAK dimuat dalam Pasal 40 (2) UUno33 Tahun 2004 dan Penje lasannya dan PP no55 Tahun 2005 tentang DanaPer imbangan

Dalam perhi tungan DAK dikenal menggunakan 3 ( t iga) k r i ter ia yai tu Kr i ter ia Umum,Kr i te r ia Khusus, dan Kr i ter ia Teknis . Kapasi tas Fiskal un tuk keper luan perhi tungan DAKper daerah d igunakan dalam hubungannya dengan penentuan Kr i ter ia Umum (KU)*. KUadalah penjumlahan dar i PAD, DAU, DBH Pajak , dan DBH SDA dikurangi DBH DanaReboisas i , d ikurangi Be lanja Pegawai .

UU No33 Tahun 2004 mengamanatkan dalam Pasal 40 sebagai ber ikut :

(1) Pemerintah menetapkan kr i te r ia DAK yang mel iput i k r i ter ia umum, kr i ter ia khusus,dan kr i te r ia teknis .

(2) Kr i te r ia Umum di te tapkan dengan mempert imbangkan kemampuan keuangan daerahdalam APBD

3. Kapasi tas Fiskal yang d igunakan da lam pin jamkan daerah d idasarkan pada Pasal 1 PMKNomor 73/PMK.02/2006 tentang Peta Kapasi tas Fiskal Dalam Rangka PenerusanPin jaman Luar Neger i Pemerintah Kepada Daerah Dalam Bentuk Hibah.

Kapasi tas Fiskal un tuk Pin jaman Daerah adalah ras io antara penjumlahan PAD, DBH,DAU, la in- la in Pendapatan Daerah d ikurangi Belanja Pegawai dengan jumlah pendudukmisk in, dengan formula :

KF (untuk Pin jaman Daerah) = {PAD + DBH + DAU + Lain - la in Pendapatan) – BelanjaPegawai Daerah} : Jumlah Penduduk Misk in.

Rumusan tersebut d idasarkan pada pengaturan dalam PP No 73/PMK.02/2006

4. Kemampuan Fiskal Daerah yang d igunakan da lam perencanaan pendanaan urusanbersama untuk penanggulangan kemisk inan untuk tahun 2012 te lah d i te tapkan denganPMK No 66/PMK.07/2011 tentang Ind eks Fiskal dan Kemisk inan Daerah Dalam RangkaPerencanaan Pendanaan Urusan Bersama untuk Penanggulangan Kemisk inan Tahun2012.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

13

Tabel 2.5Rekapitulasi Real isasi APBD Kota Palu Tahun 2009-2013

NO REALISASI ANGGARANTAHUN RATA

RATAPERUBAHAN2009 2010 2011 2012 2013

A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 646.258.461.635.00 735.338.631.259.13 845.661.963.115.00 976.511.324.533.00 1.070.562.241.395.00 54.29%

a.1 Pendapatan AsIi Daerah (PAD) 68.565.047.152.00 87.309.794.660.13 111.133.074.974.00 125.745.710.807.00 151.724.642.947.00 -23.93%

a.1.1 Pajak daerah 19.640.642.000.00 25.134.491.000.00 40.778.366.312.00 47.780.000.000.00 55.535.000.000.00 -25.10%

a.1.2 Retribusi daerah 44.268.517.723.00 57.073.057.660.13 11.964.855.448.00 16.267.753.875.00 18.101.305.338.00 -29.21%

a.1.3Hasil pengolahan kekayaandaerah yang dipisahkan 280.000.000.00 1.061.500.000.00 1.411.500.000.00 2.261.500.000.00 1.500.000.000.00 -88.18%

a.1.4Lain-lain pendapatan daerah yangsah 4.375.887.429.00 4.040.746.000.00 56.978.353.214.00 59.436.456.932.00 76.588.337.609.00 8.67%

a.2 Dana perimbangan (Transfer) 432.951.512.489.00 495.903.510.226.00 580.809.760.528.00 650.073.278.258.00 731.335.945.531.00 -14.09%

a.2.1 Dana bagi hasil 25.528.997.489.00 34.305.353.226.00 25.623.286.528.00 29.795.600.258.00 32.260.287.531.00 -29.08%

a.2.2 Dana Alokasi Umum 380.493.015.000.00 422.397.157.000.00 512.824.174.00 575.235.328.000.00 637.378.278.000.00 -100.00%

a.2.3 Dana Alokasi Khusus 26.929.500.000.00 39.201.000.000.00 42.362.300.000.00 45.042.350.000.00 61.697.380.000.00 -32.92%

a.3 Lain lain Pendapatan yang Sah 144.741.901.994.00 152.125.326.373.00 153.719.127.613.00 200.692.335.468.00 187.501.652.917.00 -6.29%

a.3.1 Hibah 20.738.295.000.00 14.188.500.000.00 22.820.879.000.00 28.460.512.000.00 27.588.057.000.00 60.54%

a.3.2 Dana darurat 15.899.360.873.00

a.3.3Dana bagi hasil pajak dari provinsikepada kota palu 20.756.290.000.00 21.128.808.600.00 36.471.957.013.00 36.101.340.868.00 44.793.890.917.00 -1.75%

a.3.4Dana Penyesuaian dan danaotonomi khusus 97.844.876.494.00 71.194.716.400.00 88.327.070.600.00 115.119.705.000.00 115.119.705.000.00 51.35%

a.3.5Bantuan keuangan dari provinsi /pemerintah daerah lainya 5.402.440.500.00 29.713.940.500.00 6.099.221.000.00 21.010.777.600.00 -99.72%

B Belanja (b.1 + b.2) 665.877.018.827.00 757.888.787.998.04 882.483.097.571.25 1.136.893.446.548.00 1.089.134.317.575.00 -15.36%

b.1 Belanja Tidak Langsung 412.337.323.993.00 448.532.042.566.04 537.843.664.840.25 582.694.583.579.00 612.304.302.258.00 -8.71%

b.1.1 Belanja pegawai 382.809.234.993.00 418.394.717.566.04 513.905.433.378.25 548.137.083.579.00 585.454.505.026.00 -9.05%

b.1.2 Bunga 3.000.000.000.00 6.000.000.000.00

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

14

NO REALISASI ANGGARANTAHUN RATA

RATAPERUBAHAN2009 2010 2011 2012 2013

b.1.3 Subsidi

b.1.4 Hibah 22.569.975.000.00 18.402.325.000.00 11.159.500.000.00 16.837.500.000.00 13.629.797.232.00 36.07%

b.1.5 Bantuan sosial 6.197.641.500.00 11.235.000.000.00 7.008.731.462.00 7.200.000.000.00 5.450.000.000.00 -45.72%

b.1.6 belanja bagi hasil 1.500.000.000.00 1.500.000.000.00

b.1.7 Bantuan keuangan 560.472.500.00 770.000.000.00 770.000.000.00 770.000.000.00

b.1.8 Belanja tidak terduga 200.000.000.00 500.000.000.00 3.500.000.000.00 5.250.000.000.00 1.000.000.000.00 -74.70%

b.2 Belanja langsung 253.539.694.834.00 309.356.745.435.00 344.639.432.731.00 554.198.862.969.00 476.830.015.317.00 -27.38%

b.2.1 belanja Pegawai 36.249.157.797.00 50.724.803.200.00 63.626.843.624.00 67.873.818.501.00 61.099.858.728.00 -30.12%

b.2.2 Belanja barang dan jasa 94.681.548.542.00 127.058.190.872.00 136.793.097.066.00 192.048.866.823.00 216.600.622.166.00 -33.83%

b.2.3 Belanja modal 122.608.988.495.00 131.573.751.360.00 144.219.492.041.00 294.276.177.645.00 199.129.534.423.00 -13.41%

C Pembiayaan 19.618.557.192.00 22.550.156.738.91 36.821.134.456.25 160.382.122.015.00 18.572.076.180.00 -45.48%

Surplus/ Defisit 19.618.557.192.00 22.550.156.738.91 36.821.134.456.25 160.382.122.015.00 18.572.076.180.00 -45.48%

Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 - 2013

2.3.3 Pendapatan dan Belanja Modal Sani tasi Daerah

Untuk belanja modal sani tas i daerah t iap SKPD, peningkatan dar i tahun – ke tahun berk isar antara 1 -2 persen per tahun. Alokasi dana in ibanyak te rserap pada d inas Kebers ihan dan Pertamanan, d i iku t i d inas Tata Ruang & Permukiman, kemudian Dinas Pu, dan Bappeda.Peningkatan real isas i be lanja sani tas i yang kons tan set iap tahunnya adalah Dinas Kesehatan dan Di nas Kebers ihan & Per tamanan.

Tabel 2.6

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

15

Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kota Palu Tahun 2009-2013

No SKPDTahun

Rata2 pertumbuhan2009 2010 2011 2012 2013

1 PU-CK 0 0 0 0 308.852.2501.a Investasi 4.616.808.1001.b operasional/pemeliharaan (OM) -

3 Dinas Tata Ruang , Perumahan &Permukiman 1.110.542.575 461.639.850 0 2.489.360.400 308.852.250 -0,2

3.a Investasi 1.110.542.575 461.639.850 2.489.360.400 308.852.250 -0,23.b operasional/pemeliharaan (OM)

4 Dinkes 19.685.400 58.828.550 94.346.700 106.702.099 326.951.950 2,34.a Investasi 19.685.400 58.828.550 94.346.700 106.702.099 326.951.950 2,34.b operasional/pemeliharaan (OM)

5 Bappeda 0 0 0 234.548.000 176.394.000 #DIV/0!5.a Investasi 234.548.000 176.394.000 #DIV/0!5.b operasional/pemeliharaan (OM)

6 Dinas Kebersihan & Pertamanan 3.229.938.260 3.613.304.860 5.811.079.050 6.474.459.196 12.415.450.950 1,26.a Investasi 2.939.005.675 3.359.360.525 4.931.932.975 5.592.101.340 7.017.338.950 0,56.b operasional/pemeliharaan (OM) 290.932.585 253.944.335 879.146.075 882.357.856 5.398.112.000 10,1

8 Belanja Sanitasi (1+2+3+…n) 4.360.166.235 4.133.773.260 5.905.425.750 9.305.069.695 13.536.501.400 1,1

9 Pendanaan investasi sanitasi Total(1a+2a+3a+…na) 4069.233.650 3.879.828.925 5.026.279.675 8.316.009.740 12.119.393.300 1,1

10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+…nb) 290.932.585 253.944.335 879.146.075 882.357.856 5.398.112.000 10,111 Belanja Langsung 8.720.332.470 8.267.546.520 11.810.851.500 18.503.437.291 31.054.006.700 1,4

12 Proporsi Belanja Sanitasi – BelanjaLangsung(8/11) 0,5 1 1 1 0

13 Proporsi Investasi Sanitasi – TotalBelanja Sanitasi (9/8) 1 1 1 1 1

14 Proporsi OM Sanitasi – Total BelanjaSanitasi (10/8) 0 0 0 0 0

Sumber : Realisasi APBD tahun 2010 -2014, diolah Pokja Sanitasi Kota Palu

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

16

Tabel 2.7Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab/Kota Tahun 2009 – 2013

No UraianBelanja Sanitasi (Rp) Rata-rata

Pertumbuhan2009 2010 2011 2012 2013

1BelanjaSanitasi ( 1.1 +1.2 + 1.3 + 1.4 )

4.360.166.235 4.133.773.260 5.905.425.750 9.070.521.695 17.359.211.000

1,1 Air LimbahDomestik 159.649.635 130.992.635 139.649.675 204.895.000 170.147.500

1,2 Sampah rumahtangga 3.070.288.625 3.482.312.225 5.671.429.375 6.269.564.196 12.245.303.450

1,3 Drainaseperkotaan 1.110.542.575 461.639.850 0 2.489.360.400 4.616.808.100

1,4 PHBS 19.685.400 58.828.550 94.346.700 106.702.099 326.951.950

2Dana AlokasiKhusus ( 2.1 +2.2 + 2.3 )

2,1 DAK Sanitasi

2,2 DAK LingkunganHidup

2,3DAK PerumahandanPermukiman

3 Pinjaman/Hibahuntuk Sanitasi

4BantuanKeuanganProvinsi untukSanitasi

Belanja APBD murniuntuk Sanitasi (1-2-3) 4.360.166.235 4.133.773.260 5.905.425.750 9.070.521.695 17.359.211.000

Total BelanjaLangsung 253.539.694.834 309.356.745.435 344.639.432.731 554.198.862.969 476.830.015.317.00

% APBD murniterhadap BelanjaLangsung

2 2 2 3 3 2

Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 – 2013, diolah Pokja Sanitasi

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

17

Tabel 2.8Belanja Sanitasi Perkapita Kota Palu Tahun 2010 - 2014

No D e s k r i p s iTahun

Rata-rata2009 2010 2011 2012 20131 Total Belanja Sanitasi Kota Palu 4.360.166.235 4.133.773.260 5.905.425.750 9.070.521.695 17.359.211.000 8.165.819.588

2 Jumlah Penduduk 313.179 336.532 342.754 347.856 384.332 344.931

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 13.922 12.283 17.229 26.076 45.167 23.674Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 – 2013, diolah Pokja Sanitasi

Berdasarkan tabel d ia tas, rata -rata tota l belanja sani tas i Kota Palu dar i tahun 2009 -2013berk isar Rp.8 .165.819.588. Peningkatan secara s igni f ikan ter l iha t antara kurun wak tu 2tahun belakang ( tahun 2012 dan tahun 2013), d imana peningkatan tota l belanja dra inasemeningkat hampir 2 kal i l ipat dar i tahun sebelumnya.

Tabel 2.9Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita

No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan(%)2009 2010 2011 2012 2013

1 Retribusi AirLimbah 187.435.500 217.211.000 248.664.000 471.015.000 471.960.000

1.a Realisasiretribusi 72.539.500 102.315.000 133.768.000 155.835.000 156.780.000

1.b Potensi retribusi 114.896.000 114.896.000 114.896.000 315.180.000 315.180.000

2 RetribusiSampah 1.615.177.000 1.785.299.500 1.802.688.000 2.772.990.000 3.024.951.500

2.a Realisasiretribusi 533.497.000 699.119.500 600.756.000 1.098.450.000 1.321.995.500

2.b Potensi retribusi 1.081.680.000 1.086.180.000 1.201.932.000 1.674.540.000 1.702.956.000

3 RetribusiDrainase

3.a Realisasiretribusi 0 0 0 0 0

3.b Potensi retribusi

4Total RealisasiRetribusiSanitasi(1a+2a+3a)

606.036.500 801.434.500 734.524.000 1.254.285.000 1.478.775.500

5Total PotensiRetribusiSanitasi(1b+2b+3b)

1.196.576.000 1.201.076.000 1.316.828.000 1.989.720.000 2.018.136.000

6

Proporsi TotalRealisasi –PotensiRetribusiSanitasi (4/5)

0,50647556 0,66726377 0,557797981 0,630382667 0,732743234

Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 – 2013, diolah Pokja Sanitasi Tahun 2014

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

18

Untuk real isas i ret r ibus i sektor sani tas i d i Kota Palu, ret r ibus i te rbesar berasal dar i sektorpersampahan , d i iku t i a i r l imbah dan kemudian sektor dra inase. Ret r ibus i persampahanberasal dar i pelayanan pengangkutan sampah dar i rumah tangga ke TPS

Tabel 2.10Tabel Peta Perekonomian Kabupaten/Kota Tahun 2009 - 2013

No D e s k r i p s iTahun

2009 2010 2011 2012 20131 PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (Rp.) 2.546.303 2.755.931 3.016.139 3.305.959 3.623.628

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.) 15.126.936 17.064.663 19.579.196 22.410.052 24.563.428

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,59 8,23 9,44 9,61 9,86Sumber : Kota Palu Dalam Angka, diolah Pokja Sanitasi, tahun 2014

2.4 TATA RUANG WILAYAH

2.4.1. Rencana Struktur Tata Ruang Kota Palu Tahun 2010-2030

Rencana struktur ruang wilayah kota merupakan gambaran sistem perkotaan dan jaringaninfrastruktur wilayah kota sampai 20 (dua puluh) tahun mendatang, yang dikembangkan untukmengintegrasikan wilayah kota dan melayani kegiatan skala kota yang merupakan satu kesatuan darisistem regional dan provinsi.Rencana struktur ruang wilayah Kota Palu meliputi:I. Rencana Struktur Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Kota;Sistem pusat pelayanan kegiatan Kota Palu diarahkan berjenjang sesuai dengan bentuk dasar kotasebagai kota teluk, yang meliputi :

a. Pusat Pelayanan KotaRencana pengembangan sistem pusat pelayanan Kota Paluditetapkan pada kawasan pusatpengembangan kegiatan perdagangan regional, jasa, transportasi dan pemerintahan yangmencakup pada wilayah Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, dan KecamatanPalu Timur

b. Sub Pusat Pelayanan KotaRencana pengembangan sistem sub pusat pelayanan Kota Palu meliputi kawasan denganfungsi perkantoran pemerintahan, perdagangan jasa, serta pelayanan sosial dan budaya yangtersebar di 4 (empat) kecamatan, yaitu Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Palu Timur,Kecamatan Palu Selatan, dan Kecamatan Palu Barat

c. Pusat LingkunganPusat lingkungan Kota Palu meliputi kawasan dengan fungsi perkantoran pemerintahan,pendidikan, perdagangan jasa dengan skala lingkungan, pelayanan sosial dan budaya, serta

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

19

perumahan yang tersebar di setiap kelurahan.

II. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Kota.A. Transportasi DaratII.1. Rencana pengembangan jaringan jalan eksisting

a. Sebagai jalan arteri sekunder meliputi ruas jalan lingkar Pantai Teluk Palu meliputi ruasjalan lingkar luar SegmenPalupi-Pengavu-Silae-Watusampu.

b. Rencana pengembangan jaringan jalan baru yang meliputi :

Jalan arteri sekunder yaitu ruas jalan lingkar luar Kota Palu segmen Petobo-Mamboro-Tawaeli,

Ruas jalan lingkar Pantai Teluk Palu segmenTalise-Tondo; dan

Jalan bebas hambatan Palu-Pantoloan-Toboli.

II.2. Rencana jaringan prasarana lalulintas dan angkutan jalana. Rencana pengembangan terminal tipe A, B, dan C;

Terminal Tipe A, yang meliputi Terminal Mamboro di Kecamatan Palu Utarayang melayaniAngkutan Kota Antar Propinsi (AKAP), Angkutan KotaDalam Propinsi (AKDP) dan AngkutanKota (ANGKOT);

Terminal Tipe B di Kota Palu adalah Terminal Tipo sebagai terminal Tipe Bdi KecamatanPalu Barat yang melayani Angkutan Kota Antar Propinsi(AKAP) dan Angkutan Kota(ANGKOT); dan

Terminal Tipe C, meliputi:i. Terminal Petobo di Kecamatan Palu Selatan yang melayani Angkutan Perdesaan

(ANDES) dari daerah belakang bagian tengggara danAngkutan Kota (ANGKOT);ii. Terminal Manonda di Kecamatan Palu Baratyang melayani AngkutanPerdesaan

(ANDES) dari daerah belakang bagian selatan – barat danAngkutan Kota (ANGKOT);iii. Rencana Terminal Pasar Tawaeli di Kecamatan Palu Utara yangmelayani Angkutan

Perdesaan (ANDES) dari daerah belakang bagianutara-timur dan Angkutan Kota(ANGKOT); dan

iv. Rencana Terminal Pasar Lasoani di Kecamatan Palu Timur yangmelayani AngkutanKota (ANGKOT).

v. Rencana terminal kota yang terletak di Jl. Sudirman di Kecamatan PaluTimur yangmelayani Angkutan Kota (ANGKOT).

b. Rencana jembatan timbang yang meliputi: Rencana pengembangan jembatan timbang yang sudah ada di KelurahanKayumalue Ngapa,

Kecamatan Palu Utara; dan

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

20

Rencana pengembangan jembatan timbang baru di Kelurahan WatusampuKecamatan PaluBarat.

c. Rencana unit pengujian kendaraan bermotor berupa pengembangan unit pengujian kendaraanbermotor di Kecamatan Palu Utara.

II.3. Rencana Jaringan Pelayanan lalulintas dan Angkutan Jalan yang meliputi:a. Jaringan trayek angkutan penumpang;

a.Pantoloan (terminal Pasar Vinase)-Terminal Mamboro-Terminal Kota;b. Watusampu-Terminal Tipo-Terminal Kota;c. Terminal Bulili Petobo - Terminal Kota;d. Kawatuna - Terminal Lasoani - Terminal Kota;e. Palupi - Pasar Tavanjuka - Terminal kota;f. Terminal Manonda - Terminal Kota;g. Gawalise - Terminal Manonda - Terminal kota;h. Karaja Lemba - Masomba - Terminal Kota; dani. Poboya - Talise - Terminal Kota.

b. Jaringan lintas angkutan barangditetapkan melalui jalan lingkar luar Kota Palu.

II.4. Rencana Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP)adalahpengembanganpelabuhan penyeberangan Taipa yang telah ada di Kelurahan Taipa,KecamatanPalu Utara.

II.5. Rencana jaringan transportasi perkotaan di Kota Palu yang meliputi;a. Tipo - Donggala;b. Manonda - Marawola;c. Petobo - Biromaru;d. Mamboro - Labuhan; dane. Mamboro - Toboli.

II.6. Rencana jaringan jalur transportasi kereta api di Kota Palu ditujukan untuk mendukung sistemtransportasi regional lintas Sulawesi yang melalui Bitung, Manado, Gorontalo, Palu, Mamuju,Pare-Pare, Makassar, Kolaka, dan Kendari.Jaringan jalur kereta api dan stasiun selanjutnya ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

21

B. Transportasi LautII.7. Rencana sistem jaringan transportasi laut di Kota Palu ditujukan untuk mendukung

tujuanpengembangan kota dan fungsi Kota Palu sebagai PKN.II.8. Rencana ruang pelabuhan untuk pelayaran sebagaimana dimaksud pada pasalterdiri atas:

a. Ruang yang dipergunakan langsung untuk kegiatan pelabuhan laut; danb. Ruang pelabuhan disekitar bandar pelabuhan yang ditetapkan sebagai jalur

pelayaran.II.9. Pelabuhan laut meliputi ruang untuk kegiatan pelabuhan yang fungsinyasebagai pelabuhan

penumpang dan peti kemas di Kelurahan Pantoloan,Kecamatan Palu Utara.II.10. Rencana sistem jaringan transportasi laut meliputi:

a. Pengembangan Pelabuhan Pantoloan di Kecamatan Palu Utara sebagai pelabuhaninternasional/ utama sekunder; dan

b. Alur pelayaran Kota Palu adalah perairan Teluk Palu.

C. Transportasi UdaraII.11. Rencana sistem jaringan transportasi udara di Kota Palu sebagaimanadimaksud dalam Pasal

14 ayat (1) huruf c ditujukan untuk mendukung fungsikota Palu sebagai PKN.II.12. Rencana pengembangan bandara udara adalah pengembangan Bandara Mutiara sebagai

bandarudara pusat penyebaran sekunder yang terletak di Kecamatan Palu Selatan.II.13. Rencana ruang udara untuk penerbangan terdiri atas:

a. Ruang udara di atas bandar udara meliputi ruang udara yang dipergunakanlangsunguntuk kegiatan bandar udara (ketentuan keselamatan yangditetapkan dalam KawasanKeselamatan Operasional Penerbangan (KKOP));dan

b. Ruang udara di sekitar bandar udara yang ditetapkan sebagai jalurpenerbangan.II.14. Bandar udara Mutiara meliputi ruang untuk kegiatan kebandarudaraan yangfungsinya sebagai

bandara penumpang dan kargo di Kelurahan Kawatuna danKelurahan Petobo, KecamatanPalu Selatan.

D. Rencana Sistem Jaringan Energi / KelistrikanII.15. Rencana sistem jaringan energi/kelistrikan di Kota Palu bertujuan untuk memenuhi

kebutuhanenergi masa datang dalam jumlah yang memadai dan dalam upayamenyediakanakses berbagai macam jenis energi bagi segala lapisanmasyarakat, yang meliputi :a. Pembangkit listrik;

Rencana pengembangan pembangkit listrik terdiri atas:i. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kelurahan

Silae, Kecamatan Palu Barat;

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

22

ii. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di DusunSalena, Kecamatan Palu Barat;

iii. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di KelurahanMpanau, Kecamatan Palu Utara; dan

iv. Rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di KelurahanLayana, Kecamatan Palu Timur.

b. Rencana pengembangan gardu induk distribusi terletak di Kelurahan Talise KecamatanPalu Timur.

c. Rencana pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik terletak di Kecamatan Palu Utaradan Kecamatan Palu Timur.

E. Rencana Sistem Jaringan TelekomunikasiII.16. Rencana sistem jaringan telekomunikasi Kota Palu bertujuan untuk meningkatkan

aksesibilitasmasyarakat dan dunia usaha terhadap layanan telekomunikasi.II.17. Sistem jaringan telekomunikasi yang dibutuhkan untuk wilayah Kota Palumeliputi:

a. Jaringan tetap yang meliputi jaringan tetap lokal, sambungan langsungjarak jauh,sambungan Internasional dan tertutup; dan lokasisentral telekomunikasi terletak diKelurahan Besusu Timur, Kecamatan Palu Timur.

b. Jaringan bergerak meliputi jaringan bergerak terestrial dan seluler.i. Jaringan bergerak tetap yang meliputi radio trangking dan radio panggil untuk umum

akan ditetapkan lebih lanjut oleh penyelenggara telekomunikasi; danii. Jaringan bergerak seluler yang meliputi menara bersama telekomunikasi ditetapkan

lebih lanjut oleh penyelenggara telekomunikasi dengan memperhatikan efisiensipelayanan, keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitarnya berdasarkan peraturanzonasi.

F. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air KotaII.18. Rencana sistem jaringan sumber daya air Kota Palu bertujuan untuk mendukung pelestarian

Wilayah SungaiPalu – Lariang sebagai wilayah sungai lintas provinsi, serta memberikanaksessecara adil kepada seluruh masyarakat untuk mendapatkan air agardapatberperikehidupan yang sehat, bersih dan produktif, yang meliputi :

a. Wilayah sungai;Wilayah Sungai di Kota Palu meliputi DAS Palu, DAS Lariang, DAS Watulela, DAS Pasangkayu, DASMesangka, DAS Surumba, DAS Sibayu, DAS Tambu.b. Jaringan irigasi;Jaringan irigasi di wilayah Kota Palu meliputi:

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

23

Daerah irigasi kewenangan pusat, yaitu Daerah Irigasi Gumbasa;

Daerah irigasi kewenangan kota, antara lain Daerah Irigasi Kawatuna, Daerah IrigasiKayumalue Ngapa, Daerah Irigasi Lambara, Daerah Irigasi Mamboro, Daerah IrigasiPantoloan, Daerah Irigasi Poboya, Daerah Irigasi Tanamodindi, Daerah Irigasi Mpanau,Daerah Irigasi Duyu, dan DaerahIrigasi Donggala Kodi.

c. Jaringan air baku;Jaringan air baku di Kota Palu dikembangkan secara terpisah sesuai denganperkembangan kebutuhan penyediaan air baku, meliputi:

Kecamatan Palu Barat, terdiri dari: Sumur Dalam Duyu, Sumur DalamSilae, SumurDalam Balaroa, Sungai Kalora, Sungai Buluri;

Kecamatan Palu Selatan, terdiri dari: Sumur Dalam Kawatuna, sumurDalam Pengawu,sumur Dalam Birobuli, Sumur Dalam Lasoani, SungaiKawatuna, Sungai Tamuku;

Kecamatan Palu Timur, terdiri dari: Sumur Dalam Tondo, Sungai Watutela, SungaiPondo; dan

Kecamatan Palu Utara, terdiri dari: Sumur Dalam Mamboro, SungaiWombo, Sungai Tawaeli, dan Sungai Taipa.

d. Sistem pengendalian banjir di wilayah kota.

Sistem pengendalian banjir di Kota Palu dilakukan melalui pengembangan EmbungWatutela Kelurahan Tondo,Check Dam Sungai Pondo di Kelurahan Poboya, CheckDam Sungai SombeLewara diKelurahan Pengawu, Check Dam Sungai Uve Numpudi KelurahanDonggala Kodi, tanggul di sepanjang bantaran Sungai Palu, SungaiKawatuna,Sungai Sombe Lewara dan Sungai Pondo.

Pengendalian banjir di Kota Palu dipadukan dengan sistem drainaseyangmenggunakan pendekatan DAS.

G. Rencana Pengembangan Sistem InfrastrukturII.19. Sistem penyediaan air minum;Sistem penyediaan air minum bertujuan untuk menjamin kuantitas, kualitas, kontinuitas penyediaanairminum bagi penduduk dan kegiatan ekonomi serta meningkatkan efisiensi dancakupan pelayanan,yang terdiriatas:a. Jaringan perpipaan; dan unit pengolahan ditetapkan di:

Kecamatan Palu Selatan, meliputi : Kelurahan Tatura dan KelurahanKawatuna ;

Kecamatan Palu Timur, di Kelurahan Poboya ; dan

Kecamatan Palu Utara, di Kelurahan Mamboro.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

24

b. Jaringan non perpipaan.Jaringan non perpipaan meliputi; sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan,terminalair, mobil tangki air, instalasi air kemasan, dan/atau bangunan perlindunganmata air yangtersebar di Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Palu Timur,Kecamatan Palu Selatan, dan KecamatanPalu Barat.

II.20. Sistem pengelolaan air limbah;Sistem pengelolaan air limbah bertujuan untuk pengurangan, pemanfaatan kembali, dan pengolahanairlimbah dari kegiatan permukiman dan kegiatan ekonomi denganmemperhatikan baku mutu limbahyang berlaku serta menghindaripencemaran di perairan Teluk Palu, yang terdiri atas :

a. Sistem pengelolaan air limbah setempat dilakukan secara individual melalui pengolahan danpembuangan air limbah setempat pada kawasan-kawasan yang tidak terlayani sistem terpusatdi Kota Palu.

b. Sistem pengelolaan air limbah terpusat dilakukan secara kolektif melalui jaringan pengumpuldan diolah serta dibuang secara terpusat pada kawasan bandara, kawasan pelabuhan,kawasan rumah sakit, kawasan pusat pemerintahan, kawasan pariwisata, kawasan industri,kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perumahan dan kawasan permukiman padat di KotaPalu.

c. Sistem pengelolaan air limbah yang mengandung limbah B3 yang berasal kawasanperindustrian dan kawasan rumah sakit perlu penanganan khusus dan terpisah dari limbahlainnya.

d. Lokasi instalasi pengolahan air limbah di Tanah Runtuh, Kelurahan Talise, Kecamatan PaluTimur, dengan memperhatikan aspek teknis, lingkungan, sosial budaya masyarakat setempat,serta dilengkapi dengan zona penyangga.

II.21. Sistem persampahan;Sistem persampahan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitaslingkunganserta menjadikan sampah sebagai sumber daya.Sistem persampahan sebagaimana dimaksud terdiri atas:a. Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS);

TPS sebagaimana dimaksud berupa tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang,pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah akhir, dengan lokasi pada setiap unit lingkunganpermukiman (unit RW) dan pusat-pusat kegiatan di wilayah Kota Palu,

b. Tempat Pemrosesan Sampah Akhir (TPA).

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

25

TPA sebagaimana dimaksud ditetapkan diKelurahan Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, berupatempat untukmemproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara amanbagimanusia dan lingkungan dengan menggunakan teknik sanitary landfill,

c. Pengelolaan sampah dapat dilakukan oleh masyarakat, swasta danbadan/dinas.

II.22. Sistem drainase;Sistem drainase bertujuan untuk mengurangi banjir dan genangan air bagi kawasanpermukiman,industri, perdagangan, perkantoran dan jalan yangmeliputi:a. Jaringan drainase makro;

Jaringan drainase makro merupakan bagian dari sistem pengendalian banjir pada DAS/sub DAS,yangterintegasi dengan sistem alur alam Kota Palu

b. Jaringan drainase mikro.Jaringan drainase mikro terdiri atas drainase primer, sekunder, dan tersier,yang ditetapkan denganmenggunakan pendekatan Sub-DAS dan sistem aluralam pada masing-masing kecamatan di KotaPalu.

II.23. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki;Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kakibertujuan untukmenunjang keamanan dankeselamatan pejalan kaki,yang ditetapkan di pusat pelayanan kota,kawasanperkantoran Jl. Prof. Muhammad Yamin di Kecamatan Palu Selatan,dan pusat pelayanan pariwisata.II.24. Jalur Evakuasi Bencana;Jalur evakuasi bencana bertujuan sebagai penyediaan ruang yang dapat digunakan sebagai tempatkeselamatan danruang untuk berlindung jika terjadi bencana. Jalur evakuasi bencana ditetapkanbaikdalam skala kota, kawasan, maupun lingkungan.Rencana jalan khusus jalur evakuasi bencana dapat dibagi berdasarkan 4 wilayah Kecamatan, yaitu:a. Kecamatan Palu Utara meliputi ruas Jl. Jaelangkara (Palu-kebun Kopi)dengan tujuan akhir

Kawasan Industri Palu;b. Kecamatan Palu Timur meliputi ruas Jl. Soekarno Hatta dengan tujuanakhir Lokasi Eks MTQ di

bukit Jabal Nur;c. Kecamatan Palu Selatan meliputi ruas Jl. Muhammad Yamin dengantujuan Lapangan Watulemo;

dand. Kecamatan Palu Barat meliputi ruas Jl. Munif Rahman, Jl. Gawalise,dengan tujuan akhir Stadion

Gawalise.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

26

II.25. Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan sepedaPenyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan sepeda bertujuan untukmengakomodasi pengguna sepeda supaya terjadi keamanan dan keselamatan.Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan sepeda sebagaimana ditetapkandi pusat pelayanan kota dan pusat pelayanan pariwisata Kota Palu, dan ruas Jl. Dr. Moh. Yamin - Jl.R.A.Kartini - Jl. Monginsidi - Jl. Hasanudin - Jl. Sudirman – Jl. MohammadHatta-Jl.Juanda diKecamatan Palu Selatan sebagai bagian dari kelengkapanprasarana jalan.

II.26. Penyediaan prasarana dan sarana pemadam kebakaran.

Penyediaan prasarana dan sarana pemadam kebakaran bertujuan untuk memberikan pelayanan yangtercepat dan terdekat apabila terjadi kebakaran,yang meliputi :

a. Penyediaan sumber air berupa hydran umum, bak air, dan sungai, yang meliputi: Pembangunan hydran umum pada tiap-tiap pusat pelayanan kota baik itu pada skala

pelayanan kota, sub pelayanan kota dan pelayanan lingkungan yang telah ditetapkan; Pembangunan hydran umum pada unit-unit pemukiman yang tersebar di empat kecamatan

Kota Palu yaitu Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Selatan danKecamatan Palu Utara;

Pembangunan hydran umum baru di Kawasan Industri Palu di Kecamatan Palu Utara; Pembangunan bak air yang telah ada di pusat perkantoran Walikota Palu, Kantor Kecamatan

Palu Utara, bak air Kantor Kecamatan Palu Barat dan bak air di Sungai Pantoloan diKecamatan Palu Utara;

Pembangunan bak air baru di Kelurahan Watusampu, Kecamatan Palu Barat dan bak air diKelurahan Poboya Kecamatan Palu Timur, dan bak air di Kelurahan Tatura SelatanKecamatan Palu Selatan.

b. Unit bangunan pemadam kebakaran. Unit bangunan pemadam kebakaran yang telah ada di Kantor KecamatanPalu Utara dan Palu

Barat; pembangunan baru unit pemadam kebakaran di Kawasan Industri diKecamatan Palu Utara

dan Kelurahan Watusampu di Kecamatan PaluBarat.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

27

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

28

2.4.2. Rencana Pola Ruang

Rencana pola ruang kota mencakup rencana pengembangan:

I. Kawasan Lindung

Kawasan lindungseluas kurang lebih 22.290 hektar atau 56,42 persen dariluas wilayah Kota Palu.

Rencana peruntukkan kawasan lindung Kota Palu yang meliputi:

a. Hutan lindung;

b. Kawasan perlindungan setempat;

Kawasan sempadan pantai;

Kawasan sempadan sungai;

Kawasan sekitar mata air;

Kawasan sempadan jurang; dan

Kawasan sekitar cekungan air tanah.

c. Kawasan sempadan jurang, yaitu kawasan di kiri-kanan jurang yang lebarnya ditetapkan secaraproporsional, memiliki fungsi diantaranya mencegah longsor dan perlindungan bentuk alam.

d. Kawasan sekitar cekungan air tanah

Kawasan sekitar cekungan air tanah adalah kawasan yang berbentuk cekungan memanjangdengan lebar proporsional yang berfungsi mengalirkan air hujan.

e. Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota;

RTH publik meliputi kawasan seluas kurang lebih 1.833 hektar atausekitar kurang lebih 4,64persen dari luas wilayah Kota Palu

RTH privat, yang meliputi pekarangan rumah tinggal dan halaman perkantoran.

Rencana pengembangan RTH Kota Palu untuk mencapai 30,10 persen dariluas wilayah kotayaitu seluas 11.889,74 hektar, yang terdiri dari 20,00persen RTH Publik dan 10,10 persenRTH Privat.

f. Kawasan suaka alam dan cagar budaya;

Taman hutan raya; dan

Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

g. Kawasan rawan bencana alam; dan

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

29

Kawasan rawan tanah longsor;

Kawasan rawan gelombang pasang/tsunami; dan

Kawasan rawan banjir.

Kawasan rawan banjir yang terdapat pada wilayah Kota Palu adalah kawasan-awasan yangdilalui jalur Sungai Palu.

h. Kawasan lindung geologi.

Kawasan rawan bencana alam geologi di wilayah Kota Palu berupa kawasan yang terletak padazona patahan aktif yang meliputi:

1) patahan vertikal di sebelah timur kota melewati jalur perbukitan di Kecamatan PaluTimur;

2) patahan vertikal di bagian tengah kota, melewati Kelurahan Tondo dan Kelurahan Talisedi Kecamatan Palu Timur; dan

3) patahan vertikal di sebelah barat kota melewati Kelurahan Buluri dan KelurahanWatusampu di Kecamatan Palu Barat.

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi kawasan imbuhan air tanah.

II. Kawasan budi daya

Rencana pengembangan kawasan budi daya meliputi kawasan budi daya wilayah darat dengan luaskurang lebih 17.246 hektar atau 43,58 persen dari luas wilayah Kota Palu dan kawasan peruntukanperikanan dengan luas kurang lebih 10.460 hektar, yang terdiri atas :

a. Kawasan perumahan;

Kawasan perumahan yang dimaksud meliputi:

kawasan perumahan dengan kepadatan tinggi;

kawasan perumahan dengan kepadatan sedang; dan

kawasan perumahan dengan kepadatan rendah.

b. kawasan perdagangan dan jasa;

Kawasan perdagangan dan jasa bertujuan untuk menyediakan ruang bagi pengembangan sektorekonomi melalui lapangan usaha perdagangan dan jasa, yang terdiri atas :

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

30

Pasar tradisional; dan

Pusat perbelanjaan dan toko modern.

c. Kawasan perkantoran;

Kawasan perkantoran sebagaimana dimaksud meliputi:

Kawasan perkantoran pemerintahan; dan

Kawasan perkantoran swasta.

d. Kawasan industri;

Kawasan peruntukan industri di Kota Palu sebagaimana dimaksud meliputi :

Kawasan industri rumah tangga/kecil; dan

Kawasan industri ringan.

e. Kawasan Pariwisata;

Kawasan Pariwisata Sebagaimana dimaksud terdiri atas :

Kawasan pariwisata budaya;

Kawasan, pariwisata alam; dan

Kawasan pariwisata buatan.

f. Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH);

Ruang terbuka yang mengikuti rute jalan arteri primer, arteri sekunder dan kolektor primer ;

Trotoar (pedestrian way) yang berada di samping kiri kanan jalan, baik bagi masyarakat umummaupun penyandang cacat perlu memperhatikan hal teknis bagi pengguna tersebut ;

Ruang terbuka yang diperuntukkan sebagai jalur sirkulasi, tempat/lapangan upacara bagiinstansi khususnya instansi pemeritah provinsi/kota ; dan

Ruang terbuka yang berada di depan, samping atau belakang bangunan publik dengan fungsiperkantoran, perdagangan, jasa atau fungsi lainnya.

g. Kawasan ruang evakuasi bencana;

Kawasan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud bertujuan untuk memberikan ruangterbuka yang aman daribencana alam sebagai tempat berlindung dan penampunganpenduduksementara dari suatu bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan tsunami.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

31

Kawasan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud diperlengkapi dengan aksesibilitasdan petunjuk arah serta sarana dasarseperti sumber air minum dan fasilitas Mandi Cuci Kakus(MCK).

Kawasan ruang evakuasi bencana sebagaimana dimaksud ditetapkan di kawasan-kawasanyang ditetapkan sebagai kawasan rawanbencana alam Kota Palu.

h. Kawasan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan

Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal sebagaimana dimaksud bertujuan untukmemberikan ruang yang khusus disediakan untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) dipusat-pusat perdagangan (pasar) atau keramaian dengan lokasi yang sesuai dengankarakteristik PKL.

Kawasan peruntukan ruang bagi sektor informal sebagaimana dimaksud

berupa pelataran dan ruang-ruang berupa lahan untuk kios pedagang PKL yangpengelolaannya oleh Pemerintah Kota.

i. Kawasan peruntukan lainnya.

Rencana kawasan peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud meliputi:

Kawasan pertanian;

Kawasan peruntukan perikanan;

Kawasan hutan produksi terbatas;

Kawasan pertambangan;

Kawasan pergudangan;

Kawasan pelayanan umum; dan

Kawasan pertahanan dan keamanan negara.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

32

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

33

2.5 SOSIAL DAN BUDAYA

2.5.1. Pendidikan

Pada Tahun 2012 jumlah Taman Kanak ‐kanak (TK) sebanyak 144 un i t dengan mur idsebanyak 6.428 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 11 ,66 persen dar i tahunsebelumnya.

Untuk t ingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 1 94 uni t pada tahun 2012, yang terd i r i dar i177 uni t sekolah neger i , 18 uni t Min/Mis

Jumlah sekolah dasar te rbanyak terdapat d i kecamatan Palu Barat sebanyak 40 uni t . Seki tar16,22 persen dar i sekolah yang ada adalah sekolah swasta . Jumlah mur id SD yang te rca tatpada tahun 2012 adalah 41.616 orang, atau mengalami kenaikan sebesar 0,38 persendibandingkan tahun sebelumnya.

Pada jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Per tama (SLTP) te rdapat 50 uni t sekolah dengan19.666 mur id dan 1.260 guru , dengan ras io antara mur id terhadap guru sebesar 1 6murid untuk set iap guru

Part is ipas i p ihak swasta dalam dunia pendid ikan SLTP sampai saat in i nampaknya masihmempunyai andi l yang cukup besar . Seki tar 54,17 persen dar i jumlah uni t sekolah SLTPyang ada merupakan sekolah SLTP swasta, dengan jumlah mur id sebanyak 4.665 orang,

Sebagaimana halnya dengan SLTP, pada tahun 2013 pada jenjang pendid ikan SMA juganampak peranan swasta sangat besar yang di tunjukkan o leh jumlah sekolah swasta yangmencapai 62 ,50 persen, namun daya tampung mur id dan keberadaan tenaga guru jauh d i

bawah sekolah‐ sekolah SMA neger i .

Hal yang sama juga ter jadi pada SMK, hampir 66,67 persen dar i to ta l SMK yang adaadalah SMK swasta . Pada Tahun 2012 jumlah mur id SMK sebanyak 8 .856 orang, denganjumlah guru 483 orang, .

Tabel 2.11.Jumlah fasilitas pendidikan yang tersedia di Kota Palu Tahun 2013

No Nama KecamatanJumlah Fasilitas Pendidikan

Umum AgamaSD SLTP SMA SMK MI MTs MA

1 Palu barat 35 14 3 8 5 5 2

2 Tatanga 16 3 2 2 2 20 -

3 Ulujadi 14 4 1 - - 1 -

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

34

No Nama KecamatanJumlah Fasilitas Pendidikan

Umum AgamaSD SLTP SMA SMK MI MTs MA

4 Palu Selatan 20 5 1 3 1 4 -

5 Palu Timur 30 12 8 7 2 3 1

6 Mantikulore 24 5 4 6 2 5 3

7 Palu Utara 19 4 2 2 4 3 2

8 Tawaeli 19 3 2 1 2 2 1

TOTAL 177 50 23 29 18 43 9Sumber: Kota Palu Dalam Angka 2013

2.5.2. Kemiskinan

Berdasarkan data kemiskinan yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan sebesar 9,24%(tahun 2011) jumlah penduduk miskin di Kota Palu. Kota Palu dinilai memiliki data yang cukupkomprehensif mengenai penduduk miskin. Pada tahun 2012, data yang bersumber dari Unit PenetapanSasaran Penanggulangan Kemiskinan (UPSK) Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan(TNP2K), jumlah penduduk miskin di Kota Palu sebanyak 74.165 jiwa yang terdiri atas 15.196 kepalakeluarga. Dari jumlah penduduk miskin tersebut, proporsi terbesar berada di Palu Barat yangmencapai 23.192 jiwa, disusul oleh Kecamatan Palu Selatan mencapai 20.440 jiwa, Kecamatan PaluUtara mencapai 17.793 jiwa,dan Kecamatan Palu Timur mencapai 12.740 jiwa.

Tabel 2.12.Jumlah penduduk miskin per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

1. Palu barat 1,493

2. Tatanga 1,501

3. Ulujadi 1,806

4. Palu Selatan 2,050

5. Palu Timur 1,472

6. Mantikulore 2,134

7. Palu Utara 1,626

8. Tawaeli 1591

TOTAL 13,673Sumber: TN2PK Kota Palu Tahun 2014

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

35

Menurut data warga yang dirilis BPS pada tahun 2012, penduduk miskin yang tidak bekerja mencapai51.542 jiwa yang proporsinya mencapai 69,50% dari penduduk miskin. Inilah yang menjadi titiksentral, karena orang miskin penganggur dapat menjadi masalah utama Kota Palu seperti rawankonflik, rawan kriminalitas, dan masalah sosial lainnya.

1.Kemiskinan Menurut Pendidikan

Di Kota Palu, terdapat 2.696 RT yang dikepalai oleh perempuan atau 17,74%. Dari jumlah tersebut,proporsi perempuan sebagai kepala RT berada di Kecamatan Palu Barat sebanyak 852 Kepala RTperempuan (31,60%), diikuti oleh kepala RT perempuan di Kecamatan Palu Selatan yang mencapai792 kepala RT (29,38%).

Di Kota Palu, dari 74.165 jiwa penduduk miskin, 36.055 jiwa berada pada usia 15 sampai di bawah 45tahun atau proporsinya mencapai 48,61% dari keseluruhan penduduk miskin. Sedangkan, proporsikedua ditempati oleh penduduk miskin usia 6 tahun sampai dengan usia di bawah 15 tahun, atau usiaanak-anak SD dan SMP yang jumlahnya mencapai 16.812 jiwa atau proporsinya mencapai 22,69%.

Di Kota Palu, terdapat 16.721 anak dari keluarga miskin yang masih duduk di bangku sekolah atauproporsinya mencapai 86,93% dari jumlah total anak keluarga miskin yang bersekolah dan tidakbersekolah. Masih terdapat 2.514 jiwa anak penduduk miskin yang tidak bersekolah dari 19.235 anakpenduduk miskin, atau proporsinya mencapai 13,07%. Ini seharus menjadi tanggungjawab DinasPendidikan Kota Palu yang mendatanya dan menyekolahnya melalui Sistem Pendidikan BerbasisPartisipasi Masyarakat. Di Kecamatan Palu Barat, jumlah anak yang tidak bersekolah dari keluargamiskin menempati urutan teratas yang mencapai 968 anak atau proporsinya 38,50%. Jumlah tersebutdiikuti oleh anak asal keluarga miskin yang tidak bersekolah di kecamatan Palu Selatan dan PaluUtara yang masing-masing mencapai 580 anak dan 577 anak.

Proporsi anak asal keluarga miskin yang bersekolah pada jenjang pendidikan SD/MI sederajatmencapai 12.288 anak atau proporsinya 63,88%. Jumlah tersebut diikuti oleh anak dari pendudukmiskin yang mengenyam pendidikan SMP sederajat mencapai 4.101 anak atau proporsinya mencapai21,32%. Sedangkan anak asal keluarga miskin yang duduk di bangku SMA sederajat dan melanjutkanpendidikan hingga jenjang perguruan tinggi masing-masing mencapai 2.641 anak dan 493 anak atauproporsinya 13,73% dan 2,56%.

2.Kemiskinan Menurut KesehatanDi Kota Palu, penduduk penyandang cacat yang berasal dari keluarga miskin mencapai 659 jiwa atauproporsinya dalam tanggungan rumah tangga mencapai 4,34% dari jumlah tersebut, proporsi terbesarberada di Kecamatan Palu Barat sebanyak 191 jiwa, di Kecamatan Palu Selatan sebanyak 177 jiwa,serta di Kecamatan Palu Timur yang tersedikit jumlah hanya 118 jiwa.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

36

Penduduk miskin Kota Palu yang mengidap penyakit kronis seperti hipertensi dan persendian, dllmencapai 3.119 jiwa yang tersebar di Kecamatan Palu Barat sebanyak 1.062 jiwa dan proporsiterendah di Kecamatan Palu Utara sebanyak 558 jiwa.

3.Kemiskinan Menurut Tenaga Kerja

Proporsi Penduduk miskin Kota Palu yang bekerja mencapai 22.623 jiwa. Dari jumlah tersebut,penduduk miskin yang bekerja di Sektor Bangunan/Konstruksi merupakan proporsi terbesar yangmencapai 5.368 jiwa atau proporsi 23,73%. Lalu diikuti oleh penduduk miskin yang bekerja di sektorjasa mencapai 3.517 jiwa atau proporsinya 15,55%. Sedangkan penduduk miskin yang bekerja disektor pertambangan/penggalian hanya mencapai 753 jiwa atau proporsi 3,33% dari total pendudukmiskin yang bekerja atau 1,02% dari penduduk miskin. Penduduk miskin Kota Palu paling sedikitbekerja di sektor perikanan budidaya yang jumlahnya hanya mencapai 26 jiwa.

Jumlah kepala RT miskin yang bekerja menurut pekerjaan utama kepala RT didominasi oleh kepalaRT yang bekerja di Sektor Bangunan/Konstruksi yang mencapai 3.766 jiwa atau proporsinya mencapai27,92% dari kepala RT miskin total yang bekerja. Proporsi kedua ditempati oleh kepala RT miskinyang bekerja di sektor transportasi dan pergudangan yang mencapai 1.914 jiwa atau proporsinya14,19% dari kepala RT miskin total yang bekerja. Jumlah kepala RT miskin yang bekerja di sektorperikanan budidaya merupakan proporsi tersedikit yang hanya mencapai 12 jiwa.

3.Kemiskinan Menurut Infrastruktur

Dari 15.196 RT miskin, 9.595 memiliki tempat tinggal milik sendiri atau proporsinya mencapai 63,14%.Terdapat 5.471 RT miskin masih mengontrak rumah orang lain atau proporsinya mencapai 36,03%.Proporsi terbesar RT miskin yang hidup mengontrak rumah berada di Kecamatan Palu Selatansebanyak 1.897 RT atau proporsi mencapai 34,67%. Sedangkan proporsi terbesar kedua diKecamatan Palu Barat yang mencapai 1.723 RT.Terdapat 6.770 rumah tangga atau 44,55% rumahtangga miskin menggunakan sumber air yang tidak terlindungi. Sisanya menggunakan air kemasan,air ledeng, sumber air terlindungi.

RT miskin yang menggunakan sumber penerangan utama yang bersumber dari PLN mencapai 14.083RT atau proporsinya terhadap RT miskin di Kota Palu mencapai 92,68%. Dari jumlah tersebut, proporsiterbesar berada di Kecamatan Palu Barat yang mencapai 4.266 RT, RT di kecamatan Palu Selatanmencapai 4.104 RT. Sebaliknya, RT miskin yang menggunakan sumber penerangan utama non PLNmencapai 433 RT atau proporsinya mencapai 2,85% dan RT miskin yang tidak mempunyai sumberpenerangan utama listrik sebanyak 680 RT atau proporsinya 4,47% dari total RT miskin di Kota Palu.

Jumlah RT miskin yang menggunakan bahan bakar utama untuk memasak seperti listrik/gas/elpijihanya mencapai 146 KK atau proporsinya hanya mencapai 0,96%. Sedangkan RT miskin yang

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

37

menggunakan bahan bakar utama selain listrik/gas/elpiji mencapai 15.050 KK atau proporsinya99,04%.

Jumlah RT miskin yang memiliki fasilitas tempat buang air besar mencapai 5.800 RT atau proporsinyamencapai 38,17% yang dominan berada di Kecamatan Palu Selatan. Sedangkan RT miskin yangmenggunakan fasilitas WC bersama/umum mencapai 5.936 RT. Jumlah RT miskin yang sama sekalitidak mempunyai fasilitas WC mencapai 3.451 RT atau proporsinya mencapai 22,71% yang dominanmerupakan RT miskin yang berada di Kecamatan Palu Utara yaitu sebanyak 1.525 RT. Oleh karenaitu, benar adanya bahwa sungai-sungai di Kota Palu menjadi WC umum terpanjang saban pagi karenadipenuhi oleh penduduk yang membuang hajat.

Jumlah penduduk miskin di Kota Palu yang menggunakan tempat pembuangan air tinja menggunakantangki/SPAL mencapai 10.080 RT atau proporsi mencapai 66,33% yang dominan berada di KecamatanPalu Selatan sebanyak 3.259 RT. Sedangkan RT miskin yang menggunakan tempat pembuangan airtinja lainnya sebanyak 5.116 RT atau prorporsinya mencapai 33,67% yang dominan berada diKecamatan Palu Utara sebanyak 1.704 RT.

2.5.3. Perumahan

Data jumlah bangunan yang ada di Kota Palu tahun 2006 menurut jenisnya yaitu rumah permanen,semi permanen dan rumah sederhana. Data hasil proyeksi kebutuhan jumlah rumah Kecamatan PaluUtara dan Kecamatan Palu Timur pada tahun 2006 dan data eksisting jumlah rumah Kecamatan PaluBarat dan Kecamatan Palu Selatan tahun 2006 dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

Tabel 2.13.Jumlah Rumah Per Kecamatan Kota Palu

No. Nama Kecamatan Jumlah Rumah

1 Ulujadi 4955

2 Tatanga 7235

3 Palu Selatan 14876

4 Palu Timur 12033

5 Mantikulore 9088

6 Palu Barat 9766

7 Palu Utara 4635

8 Tawaeli 3144

Jumlah Total 65732Sumber: Dinas Kesehatan bidang Kesling Tahun 2013

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

38

2.6 KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH

Dengan lahirnya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang ”Pemerintah Daerah” yang kemudian direvisidengan UU Nomor 32 Tahun 2004, telah memberikan peluang yang besar kepada daerah -daerahuntuk mengatur penyelenggaraan pemerintahan sampai pada level terendah tanpa mencederaikonstitusi. Pemerintah daerah diberikan kewenangan melalui asas desentralisasi untuk mengaturrumah tangganya sendiri menurut potensi dan kearifan lokal masing-masing daerah, juga desasebagai unit pemerintahan terendah.

Berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 daerah diberikan otonomi yang seluas -luasnya untukmengurus semua penyelenggaraan pemerintah diluar kewenangan pemerintah pusat untuk membuatkebijakan daerah yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat,serta otonomi yang nyata dan bertanggung jawab.

Nyata artinya, melaksanakan apa yang menjadi urusannya berdasarkan kewenangan yang diberikandan karakteristik dari suatu wilayah sedangkan bertanggung jawab adalah otonomi yang dalampenyelenggaraannya harus sejalan dengan maksud dan tujuan pemberian otonomi yaitu memajukandaerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Undang-undang tersebut di atas menunjukkan bahwa Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dankewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah. Namun dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah kepaladaerah perlu dibantu oleh perangkat daerah yang dapat menyelenggarakan se luruh urusanpemerintahan yang dilaksanakan oleh pemerintahan daerah.

Itu pula didasarkan pada Pasal 128 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah, Susunan dan Pengendalian Organisasi Perangkat Daerah dilakukandengan berpedoman pada peraturan pemerintah.

2.6.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kota PaluUntuk melengkapi Undang-undang No.32 tahun 2004 maka dalam rangka memberikan kelengkapan secarateknis dalam perangkat daerah,maka diterbitkan PP. No 41 Tahun 2007 tentang sruktur organisasiperangkat daerah. Sesuai dengan amanat PP tersebut, maka sistem organisasi dan tata laksanapemerintah Kota Palu dapat dilihat pada gambar dibawah.

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

39

Gambar 2.1Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kota Palu

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

40

2.6.2 Lembaga Pemerintahan Kota Palu Terkait SanitasiDalam sektor Sanitasi, Beberapa instansi terlibat secara langsung dalam tugas pokok dan fungsinya.Beberapa instansi tersebut adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan, yang meliputi sektor sanitasibidang air limbah dan persampahan Sedangkan untuk sektor drainase instnsi yang bertanggung jawabadalah Dinas Pekerjaan Umum Kota palu.

Selain itu terdapat instansi lain yang bertanggungjawab tentang dampak dan analisa terkait aktivitassektor sanitasi, yaitu Badan Lingkungan Hidup, serta Dinas Kesehatan yang melakukan pembinaanterhadap perilaku masyarakat seputar sanitasi, melalui serangkaian program terkait Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS)

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)Badan ini merupakan leading sektor dalam setiap pelaskanaan perencanaan pembangunan di daerahdimana dalam pelaskanaan program yang berkaitan dengan sanitasi BAPPEDA merumuskan danmenyusun strategi yang mana menyatukan semua stakeholder terkit sanitasi dan menggabungkansemua kontribusi dari SKPD untuk menyelesaikan masalah sanitasi secara bersama-sama.

2. Dinas Pertamanan dan KebersihanPermasalahan sampah (dan TPA) dan limbah domestik/limbah cair (IPLT) di Kota Palu ditangani olehDinas Kebersihan dan Pertamanan (Regulator dan Operator). Pembentukan Organisasi dan Tata Kerjadibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kota Palu Nomor 5 Tahun 2008 (TentangOrganisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Palu). Bagian yang menangani masalah sampah masukdalam Bidang Operasional dan Pembinaan Kebersihan, Seksi Pengangkutan Pengelolaan Sampahdan Pemanfaatan Limbah.

Terkait dengan operasional IPLT dan TPA di Kota Palu, maka pengelolaannya langsung ditanganioleh Bidang Pengelolaan Sampah dan UPTD IPLT. Khusus untuk masalah limbah yang dimaksud diatas adalah limbah cair domestik (hasil dari aktivitas mandi, cuci, dan WC).

3. Dinas Kesehatan Kota PaluDampak dari keberadaan sampah dan limbah pada masyarakat (sanitasi dasar) juga ditangani olehDinas Kesehatan dalam Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Seksi Kesehatan Lingkungan danDampak Lingkungan.

Dinas kesehatan melalui UPTD yang berbentuk Puskesmas-Puskesmas yang ada pada masing-masing kecamatan di Kota Palu melakukan pemantauan berkaitan ketersediaan bak sampah danapakah sudah memenuhi syarat kesehatan atau belum, sanitasi dasar yang meliputi ketersediaanjamban dan air bersih serta pembuaangan limbah domestik ke saluran drainase atau badan air yanglain. Fokus dari tugas pokok Dinas Kesehatan terkait masalah PLP adalah dampak dari sampah,limbah, dan pembuangan air terhadap kesehatan masyarakat (waterborne diseases).

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

41

4. Dinas Pekerjaan UmumSaat ini penanganan teknis drainase dan perumahan menangani drainase pada jalan kolektorsedangkan Dinas Penataan Ruang dan Perumahan menangani drainase pada jalan lingkungan.

5. Dinas Tata Ruang & PerumahanDinas Tata Ruang dan Permukiman, khususnya bidang perumahan dan permukiman

6. Badan Lingkungan Hidup Daerah7. Badan Pemberdayaan Masyarakat

Gambar 2.2Struktur SKPD yangTerkait dalam Pembangunan Sanitasi Kota Palu

Walikota

Bappeda Dinas PekerjaanUmum

DinasKebersihan &Pertamanan

Dinas TataRuang DanPerumahan

BadanLingkungan

HidupBidang EkonomiPembangunan Bidang Cipta Karya

BidangPersampahan

UPTD Air Limbah

Bidang Perumahan &Permukiman

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

42

2.7 KOMUNIKASI DAN MEDIAKomunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Tanpakomunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadikegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain manusia berkomunikasi karena perlu mengadakanhubungan dengan lingkungannya. Dalam berkomunikasi,manusia tentunya memerlukan mediakomunikasi.

Di Kota Palu, kegiatan komunikasi terkait sanitasi belum menjadi sebuah agenda utama bagi instansi -instansi terkait. Dari hasil wawancara, hanya dua instansi yang melakukan kegiatan komunikasi terkaitsanitasi, yaitu Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan bidang persampahan.

Adapun media komunikasi yang digunakan adalah pertemuan formal (penyuluhan) yang dibarengidengan pemberian media kit berupa stiker, leaflet ataupun poster kepada peserta.

Tabel 2.14.Kegiatan Komunikasi terkait Sanitasi

No Kegiatan Tahun DinasPelaksana Tujuan Kegiatan Khalayak

Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran

1 Kampanye 3R diSekolah-sekolah

2013 DinasKebersihan&Pertamanan

2

3.

Sumber Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan & Pertamanan, Analisis Pokja SanitasiTahun 2014

Selain menggunakan kegiatan penyuluhan,beberapa instansi telah melakukan kegiatan kerjasamadengan stasiun tv dan radio lokal, meskipun tema dalam acaranya belum terkait dengan sanitasi.

Tabel 2.15.Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi

No Jenis Mediaa)

Khalayakb)

Pendanaanc)

Isu yang Diangkatd)

Pesan Kuncie)

Efektivitasf)

1. Koran Lokal UmumAPBD, Spotgratis (mitrakerja)

Kesehatan,Interaktif (masybertanya, Bappedamenjawab)

Beritakegiatan,Kondisi/permasalahan aktual

2. Radio Umum Mitra kerjaMusim penyakittertentu (DBD,Diare, dsb)

Upaya pencegahanpenyakit

3. Televisi Umum Mitra Kerja Promosi Kegiatan,Dialog Interaktif

Hasil kegiatan danmanfaat

4. Sosial Media(Online) Umum Gratis

Ruang TerbukaHijau,Persampahan,Daur Ulang

Tanggapan terhadapkebijakan-kebijakanpemerintah

Cukupefektif

Penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota Palu 2014

43

No Jenis Mediaa)

Khalayakb)

Pendanaanc)

Isu yang Diangkatd)

Pesan Kuncie)

Efektivitasf)

Sampah, KondisiFaktual

5. PertemuanWarga

WargaKelurahan

Programtertentu

Sesuai temaprogram

Sesuai temaprogram cukup

Sumber : Bappeda, Dinas Kebersihan & Pertamanan dan Badan Lingkungan Hidup