Post on 28-Dec-2015
1. Kollidon (HOPE 5th, hal 611-616)
PVP, Polivinilpirolidon
(C6H9NO)n
Pemerian : Serbuk halus; putih hingga putih-krem; tidak berbau atau hampir tidak berbau;
sangat higroskopis
Fungsi :
Pembawa untuk obat 10-25%
Zat pendispersi Sampai 5%
Tetes mata 2-10%
Zat pensuspensi Sampai dengan 5%
Pengikat, pengisi atau peng-coating tablet 0.5-5%
Kelarutan : Sangat larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol, dan air; praktis
tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral.
Stabilitas : Warna povidon berubah gelap dengan pemanasan pada suhu 105 °C, dan terjadi
penurunan kelarutan dalam air. Stabil pada pemanasan 110-130 oC yang sebentar,
sterilisasi dengan uap tidak mengubah karakteristik povidon. Larutan povidon
mudah terkontaminasi oleh jamur olah karena itu perlu ditambahkan pengawet.
Povidon dapat disimpan dalam kondisi biasa-biasa saja tanpa mengalamai degradasi
atau dekomposisi. Harus disimpan dalam wadah kedap udara pada tempat yang
sejuk dan kering.
Inkompatibilitas :dapat membentuk molecular adducts dalam larutan dengan sulfatiazol, natrium
salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin dab bahan lain. Efek dari beberapa
pengawet seperti thimerosal dapat berubah (merugikan) ketika terbentuk kompleks
dengan povidon.
7. PEG 6000 (HOPE 5th, hal 545-550)
Polietilen glikol
Pemerian : Serbuk yang mudah mengalir; putih; bau manis yang samara /sedikit.
Titik leleh : 56-61 oC
Fungsi : Pengikat tablet; lubrikan
Kelarutan : Larut dalam air dan dapat bercampur dalam semua proporsi dengan polietilen
glikol lainnya; larut dalam aseton, diklorometana, etanol dan metanol; agak sukar
larut dalam hidrokarbon alifatik dan eter; tidak larut dalam lemak, fixed oil, dan
minyak mineral.
Kelarutan : semua PEG larut dalam air dan bercampur dalam berbagai perbandingan polietilen
glikol (setelah dipanaskan, jika diperlukan). Larutan PEG dengan bobot meolekul
yang tinggi dapat memebentuk gel. Polietilen glikol yang cair larut dalam aseton,
alkohol, benzene, gliserin dan glikol. Polietilen glikol yang wujudnya padat larut
dalam aseton, diklorometan, etanol (95%).
Stabilitas : PEG secara kimia stabil di udara dan dalam larutan, walaupun PEG>2000
higroskopis. PEG tidak rentan terhadap pertumbuhan mikroba dan tidak mudah menjadi tengik. PEG
(padat atau cair) dapat disterilisasi dengan autoklaf, filtrasi atau gama irasiasi. Sterilisasi PEG yang
padat dengan pemanasan pada suhu 150ºC selama 1 jam dapat menyebabkan oksidasi, penggelapan
warna dan pembentukan degradasi asam. Idealnya sterilisasi dilakukan pada lingkungan yang inert.
Oksidasi PEG dapat juga dihambat dengan penambahan antioksidan yang tepat. Penyimpanan dalam
bnitrogen dapat mengurangi kemungkinan terjadinya oksidasi. Harus disimpan dalam wadah yang
tertutup baik pada tempat yang sejuk dan kering. Wadah yang terbuat dari stainless steel, aluminium,
kaca atau lined steel diutamkan untuk penyimpanan PEG cair.
Inkompabilitas : PEG dalam wujud padat dan cair inkompatibel dengan beberapa zat
pewarna.Aktivitas antibakteri dari beberapa antibiotik, seperti penisilin dan basitrasin, berkurang
dalam basis PEG. Efektivitas pengawet seperti paraben juga dapat berkurang karena membentuk
ikatan dengan PEG. Perubahan fisik yang terjadi pada basis PEG adalah menjadi lebih lunak atau
lebih cair dengan adanya campuran fenol, asam tannat dan asam salisilat. Dapat menyebabkan
perubahan warna sulfonamid dan ditranol, juga pengendapan sorbitol. Plastik, seperti polietilen,
fenolformaldehid, polivinilklorida dan membran selulosa dapat mnejadi lebih lunak atau larut dengan
PEG. Perpindahan PEG dapat terjadi dari salut film tablet, menyebabkan interaksi dengan komponen
pada inti tablet.