Post on 05-Jul-2015
PELUANG DAN TANTANGAN SEKTOR UMKM INDONESIA MENGHADAPI MEA 2015: PERAN ASPEK KEBIJAKAN DAN PEMBIAYAAN
oleh:BudionoAtika AmaliaWidiani Putri
UNIVERSITAS INDONESIADEPOK2011
Outline
•Latar Belakang•Tinjauan Umum Sektor UMKM di
Indonesia•Peluang dan Tantangan Sektor UKM
menuju MEA•Kebijakan Pengembangan UMKM di
Indonesia•Masalah Pembiayaan Sektor UMKM di
Indonesia
Latar Belakang
Latar Belakang
•Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang penting dalam perekonomian Indonesia.
•Walaupun demikian, sektor UKM di Indonesia masih harus menghadapi sejumlah tantangan, baik yang bersifat internal maupun eksternal. ▫Internal: regulasi/kebijakan, akses
pembiayaan, SDM, teknologi, dll▫Eksternal: globalisasi, perdagangan bebas,
integrasi ekonomi regional, dll
•Pembentukan MEA 2015 akan memunculkan tantangan-tantangan dan peluang-peluang baru bagi perkembangan sektor UMKM di Indonesia.
•Untuk dapat mempertahankan eksistensinya, tentu dibutuhkan peran aktif dari pemerintah untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi UMKM, khususnya yang berkaitan dengan regulasi/kebijakan dan pembiayaan.
Tinjauan Umum Sektor UMKM di Indonesia
Kontribusi UMKM terhadap Perekonomian Indonesia
Pernyerapan Tenaga Kerja
Produk Domestik Bruto (PDB)
Penarikan Investasi
Kegiatan Ekspor
2006 2007 2008 2009
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Usaha Mikro dan Kecil 48,822.9 99.77 47,720.3 99.74 52,327.9 99.91 52,723.5 99.91
Usaha Menengah 106.7 0.22 120.3 0.25% 39.7 0.08 41.1 0.08Usaha Besar
7.2 0.01
4.5 0.01%
4.4 0.01
4.7 0.01
Total 48,936.8 100 47,845.1 100 52,372.0 100 52,769.3 100
Table 1 Jumlah Unit Usaha Menurut Skala Usaha 2005-2009 (dalam ribu)
Sumber: Kementrian KUKM (www.depkop.go.id) dan Biro Pusat Statistik (BPS) (www.bps.go.id) dalam Tambunan (2011)
1. Penyerapan Tenaga Kerja
Gambar Jumlah Penyerapan Tenaga Kerja UMKM dan UB, 2008
Sumber: Kementrian KUKM (www.depkop.go.id)
1. Penyerapan Tenaga Kerja
Lebih dari 95% dari total penyerapan tenaga kerja
2. Produk Domestik Bruto (PDB)
Gambar Proporsi Kontribusi UMKM dan UB terhadap PDB Nasional Tahun 2007-2008 Menurut Harga Konstan 2000
Sumber: Kementrian KUKM (www.depkop.go.id)
sekitar 55% dari total pendapatan nasional
Gambar Proporsi Kontribusi UMKM dan UB terhadap Pembentukan Investasi Nasional Tahun 2007-2008 Menururt Harga Konstan 2000
Sumber: Kementrian KUKM (www.depkop.go.id)
3. Penarikan Investasi
53% dari total investasi
Gambar Nilai Ekspor UMKM Indonesia Tahun 2006-2009 (miliar Rupiah)
Sumber: Kementrian KUKM (www.depkop.go.id)
4. Kegiatan Ekspor
16% total ekspor di Indonesia
Gambar Produktivitas UKM Indonesia Tahun 2000-2009 (miliar Rupiah
Produktivitas dan Daya Saing
Sumber: Kementrian KUKM (www.depkop.go.id)
UMKM berkontribusi lebih dari 55% dalam proporsi PDB. Namun, tidak berarti tingkat produktivitas UKM lebih besar dari Usaha Besar
Gambar Produktivitas UMKM di Berbagai Negara Tahun 2005 (US Dollar)
Sumber: ADB
Gambar Daya Saing UMKM Berbagai Negara Tahun 2005
Sumber: APEC (2006)
Menurut studi oleh Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada tahun 2006 mengenai daya saing global UMKM tiga belas negara anggota APEC, daya saing Indonesia merupakan yang terendah dengan skor di bawah empat
Peluang dan Tantangan Sektor UMKM menuju MEA
Peluang UMKM menuju MEA
•target pasar yang semakin luas•transfer teknologi (technological transfer)•tumpahan pengetahuan (knowledge spill-
over)
Tantangan UMKM menuju MEA
•aspek regulasi atau kebijakan•masalah pembiayaan•kesiapan teknologi•kualitas sumber daya manusia
Kebijakan Pengembangan UMKM di Indonesia
Kebijakan Pengembangan UMKM
Sasaran :
Bantuan kredit modal
Bantuan penyuluhan peningkatan SDM
Bantuan perbaikan infrastruktur
Teknologi
Evaluasi Kebijakan Pengembangan UMKM
Lembaga Jumlah
Program
JumlahMasih Berjalan
Jumlah %
Pemerintah 13 388 127 32.7
Bank / Lembaga Keuangan 7 31 25 80.7
Perusahaan Swasta 10 12 12 100
Lembaga Donor 8 46 15 32.6
LSM 20 109 79 72.5
Lainnya 6 8 8 100
Total 64 594 266 44.8
Tabel Jumlah Lembaga dan Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil tahun 1997-2003
Sumber : SMERU 2004
Kegiatan Pemerintah Bank Usaha
Besar
Lembaga
Donor
LSM Lainnya TOTAL
Bantuan
Modal
5.3 52.9 25 21 29.6 28.6 17.3
Pelatihan 21.1 13.7 22.2 19 29 21.4 22.9
Fasilitasi 11.3 9.8 19.4 7.6 28.7 0 16.1
Informasi 1.9 7.8 2.8 3.8 1.6 21.4 2.6
Fasilitas 16.2 2 5.6 8.6 1 0 9.7
Promosi 3 3.9 13.9 6.7 1 7.1 3.3
Diseminasi
/
Introduksi
27.9 0 0 6.7 1.3 0 15.2
Teknologi
Baru
4.3 0 0 0 0.7 0 2.4
Panduan 9 9.8 11.1 26.7 7.2 21.4 10.5
Lainnya
Total 531 51 36 105 307 14 1044
Tabel Proporsi Program-Program Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Berdasarkan Kegiatan dan Lembaga Pelaksana dalam %
Sumber : SMERU 2004
Permasalahan KebijakanIndikator yang biasa digunakan adalah sasaran atau objek yang berhasil mengikuti program
Paradigma Indonesia berbeda dengan negara maju dalam pengambilan kebijakan yang benar• Paradigma Indonesia : UMKM dapat
mengurangi tingkat pengangguran• Paradigma Negara Maju : UMKM sebagai
sumber penciptaan inovasi baru, industri pendukung Usaha Besar, dan peningkatan daya saing
Permasalahan Kebijakan
Kebijakan Pengembangan UMKM Menghadapi MEA 2015
Program yang diutamakan yaitu pengembangan SDM, capacity building, marketing, akses pembiayaan dan teknologi, serta pelaksanaan kebijakan yang kondusif
Keanekaragaman standar regulasi harus diseragamkan secara nasional
Indeks untuk mengontrol dan menyelaraskan setiap kebijakan pengembangan UMKM
Solusi untuk mencapai implementasi yang lebih baikMembagi peran pengembangan UMKM dengan stakeholder lainMeningkatkan manajemen, koordinasi, dan implementasi
Fasilitasi partisipasi dari pelaku bisnis
Pertimbangan variasi dalam karakteristik UMKM
Memperhatikan sisi produksi dan bisnis
Mengawasi dan mengevaluasi
Masalah Pembiayaan Sektor UMKM di Indonesia
Sumber Pembiayaan UMKM
Pembiayaan UMKM
Internalpribadi, pinjaman keluarga, warisan,
dan lain-lain
Eksternal
Formalperbankan, badan
perkreditan rakyat, modal ventura
Informallembaga-lembaga
kredit informal,tengkulak, dan ‘lintah darat’
Masalah pembiayaan sektor UMKM di dalam menghadapi MEA 2015 •Institusi perbankan merupakan sumber
pembiayaan yang paling potensial untuk menyelesaikan masalah pembiayaan UMKM di Indonesia.
•Lalu, bagaimana mendorong dan membuka akses yang sebesar-besarnya bagi sektor UMKM untuk dapat memanfaatkan sumber pembiayaan formal, khususnya perbankan?
Masalah-masalah Akses Pembiayaan Formal UMKM (Harvie dan Oum, 2011)
•adanya kegagalan pasar (market failure) di pasar kredit/pinjaman
•timbulnya masalah:▫ credit rationing (Stiglitz & Weiss, 1981)▫asymmetric informations ▫agency problems▫adverse selection▫moral hazard
lanjutan
•sulit membedakan risiko yang baik dan buruk
•terdapat financial gap (permintaan pinjaman lebih besar dari penawaran yang ada)
lanjutan
•pemberian pinjaman yang tidak mencukupi
•masalah ukuran UMKM (semakin kecil ukurannya, semakin sulit untuk mendapatkan kredit)
•masalah usia perusahaan (akan sulit bagi UMKM yang baru mau memulai usaha dan yang masih baru berdiri)
lanjutan
•masalah agunan yang terkesan memberatkan
•kesulitan bagi bank untuk melakukan profitability assessment terhadap UMKM▫kurangnya transparasi keuangan UMKM▫tidak tersedianya laporan keuangan UMKM
Solusi
1. perlunya edukasi perbankan dan pembiayaan formal bagi UMKM
2. penyediaan akses yang luas bagi sektor UMKM untuk mendapatkan kredit dari perbankan,
3. optimalisasi peran lembaga asuransi kredit4. perlu pendampingan bagi sektor UMKM5. sosialisasi transparansi keuangan dan
pembuatan laporan keuangan bagi UMKM6. perlu dipertimbangkan adanya rating kredit
UMKM
Kesimpulan
Aspek Kebijakan
•Banyak kebijakan UMKM yang dikeluarkan tetapi implementasi sangat kurang.
•Mayoritas kebijakan berfokus pada peningkatan kuantitas UMKM dengan kemudahan akses pembiayaan.
•Untuk menghadapi tantangan global, peran aspek kebijakan harus ditingkatkan untuk mendukung perkembangan inovasi dan peningkatan daya saing.
Aspek Pembiayaan
•Masalah aspek pembiayaan UMKM, “bagaimana membuka akses yang sebesar-besarnya bagi sektor UMKM untuk dapat memanfaatkan sumber pembiayaan formal”
• Solusinya: edukasi perbankan, penyediaan akses yang luas, asuransi kredit, pendampingan UMKM, sosialisasi transparansi laporan keuangan dan rating kredit UMKM.
Terima Kasih