Presentasi Kasus Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik EDIT 2 (Dr. M. Wirawan a)

Post on 13-Aug-2015

36 views 1 download

Transcript of Presentasi Kasus Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik EDIT 2 (Dr. M. Wirawan a)

PRESENTASI KASUS KEJIWAANDEPRESI SEDANG DENGAN GEJALA

SOMATIK

Oleh :Muhamad Wirawan Adityo., dr.

Pendamping:Jaka Krisna., dr

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BEKASI

2012

IDENTITAS• Nama : Ny. K.• Umur : 55 tahun.• Jenis kelamin : Wanita.• Suku bangsa : Betawi.• Pekerjaan : IRT.• Pendidikan terakhir : SMP.• Agama : Islam.• Status marital : Menikah. • Tanggal pemeriksaan : 29-02-2012.

ANAMNESIS

• Pasien menjadi pemurung.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Alloanamnesis (suami)

Pasien diantar ke RS oleh suaminya dengan keluhan menjadi pemurung dan jarang berbicara. Keluhan ini terjadi sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga merasa mudah lelah, merasa bersalah, cemas, dan sukar untuk berkonsentrasi. Hal ini terjadi terus-menerus sepanjang hari.

Satu bulan sebelum masuk rumah sakit, anak pasien yang pertama kabur dari rumahnya dan belum kembali sampai dengan sekarang. Sebelum kabur dari rumah, pasien terlihat sedang bertengkar hebat dengan anaknya. Sejak saat itu, pasien menjadi pemurung dan jarang berbicara.

Keluhan lainnya adalah penurunan nafsu makan bahkan pasien tidak mau makan nasi selama 3 hari terakhir dan hanya memakan bubur. Selain itu pasien merasa nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung.

Sekarang pasien merasa sukar berkonsentrasi, sering cemas, dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya dan tetangga menjadi kurang baik karena pasien menjadi lebih pendiam. Pasien bukan merupakan seorang perokok dan tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.

Autoanamnesis

Pasien merasa gagal dalam mendidik anaknya, merasa bersalah, sulit berkonsentrasi dan melakukan aktivitas sehari-hari, mudah lelah, mual, serta perut kembung.

Pasien menyangkal melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, mendengar suara bisikan dari orang-orang tertentu, mencium bau-bauan yang aneh, maupun perasaan ada orang yang tidak senang dengan dirinya. Pasien belum pernah berobat ke poliklinik kesehatan jiwa sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Keluhan ini baru dirasakan pertama kali oleh pasien. Perasaan sangat gembira, bersemangat, energi yang berlebih sehingga melakukan aktivitas lebih dari biasanya, dan berkurangnya kebutuhan tidur tidak pernah dirasakan oleh pasien. Riwayat sakit lambung diakui pasien. Riwayat trauma kepala, demam, maupun kejang disangkal oleh pasien.

RIWAYAT KELUARGA

Tidak ada riwayat pencemas atau gangguan jiwa pada keluarga.

RIWAYAT HIDUP PASIEN

Pasien adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara. Riwayat kehamilan dan persalinan tidak diketahui. Sejak kecil hingga dewasa, pasien tinggal bersama orang tuanya. Pasien lebih dekat dengan ibunya dibandingkan ayahnya. Pasien menjalani sekolah dasar seperti anak-anak pada umumnya, namun pasien tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMA karena masalah biaya, padahal pasien sangat ingin melanjutkan sekolah.

Pasien mulai bekerja pertama kali pada umur 20 tahun. Pekerjaan pertamanya adalah menjadi pedagang di pasar.

Pada umur 22 tahun, pasien menikah dengan suaminya yang sekarang dan dikaruniai 3 orang anak. Semenjak menikah, pasien berhenti bekerja sebagai pedagang dan hanya menjadi ibu rumah tangga. Kehidupan rumah tangga pasien berlangsung dengan cukup baik tanpa ada masalah yang serius.

Ayah pasien adalah seorang pensiunan PNS yang sekarang bekerja sebagai pedagang, sedangkan ibu adalah ibu rumah tangga.Semua saudara kandung pasien sudah menikah dan telah memiliki anak. Hanya 2 orang saudara pasien yang tinggal di luar kota, sedangkan sisanya tinggal di bekasi.

KEPRIBADIAN SEBELUM SAKIT

Pasien merupakan seorang yang ceria, aktif, serta memiliki hubungan sosial yang baik dengan keluarga, tetangga, dan teman-temannya.

STATUS FISIKKeadaan Umum: Tampak sakit ringan, komposmentis.Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg.Nadi : 84 kali/menit.Respirasi : 20 kali/menit.Suhu : 37,0°C.

Kepala : Dalam batas normal.Leher : Dalam batas normal. Thorax : Dalam batas normal. Abdomen : Nyeri epigastrium (+). Ekstremitas : Dalam batas normal.

STATUS PSIKIATRIKUS

Roman muka : Sedih.Kesadaran : Komposmentis.Kontak : (+)Rapport : Adekuat.Orientasi : Tempat : Baik. Orang : Baik.

Waktu : Baik.Memori : Immediate : baik.

Recent : baik. Remote : baik.

Perhatian : Inadekuat

Persepsi :Halusinsi : (-). Ilusi : (-).

Pikiran : Bentuk : Realistik. Jalan : Relevan.Isi pikiran : Preokupasi terhadap gangguannya.

Emosi : Mood : Cemas, takut, dan sedih. Afek : Appropiate.

Insight of illness: Lack of insight.Tingkah laku : Normoaktif.Bicara : Relevan.Dekorum : Sopan santun : Baik.

Kebersihan : Baik.Cara berpakaian : Baik.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Tanggal 29 Februari 2012Hemoglobin : 12,0 g/dL (12-16)

Leukosit : 8.800/mm3 (3.500-10.000)

Eritrosit : 3,9 juta/mm3 (3,8 - 5,8)

Hematokrit : 36,8% (35-50)

Trombosit : 178.000/mm3 (150.000-390.000)

SGOT : 22,8 U/L (<32)

SGPT : 10,0 (<31)

GDS : 152 mg/dL (<170)

Ureum : 30 mg/dL (15-45)

Kreatinin : 0,8 mg/dL (0,5 - 0,9)

PSIKODINAMIKA

• Pasien adalah seorang perempuan berusia 55 tahun, merupakan anak ke-6 dari 8 bersaudara dan memiliki hubungan yang baik dengan saudara-saudaranya.

• Riwayat kehamilan dan persalinan tidak diketahui

• Semenjak kecil hingga dewasa pasien tinggal bersama orang tuanya. pasien lebih dekat dengan ibunya daripada ayahnya.

• Pasien tidak melanjutkan sekolah ke SMA karena masalah biaya, padahal pasien sangat ingin melanjutkan sekolah.

• Pasien mulai bekerja pertama kali pada umur 20 tahun. Pekerjaan pertamanya adalah menjadi pedagang di pasar.

• Pada umur 22 tahun, pasien menikah dengan suaminya yang sekarang dan dikaruniai 3 orang anak. Semenjak menikah, pasien berhenti bekerja sebagai pedagang dan hanya menjadi ibu rumah tangga. Kehidupan rumah tangga pasien berlangsung dengan cukup baik tanpa ada masalah yang serius.

• Pasien merasa gagal dalam mendidik anak pertamanya sehingga anaknya kabur meninggalkan rumah.

• Sekarang pasien merasa sukar berkonsentrasi dan sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya dan tetangga menjadi kurang baik karena pasien menjadi lebih pendiam.

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL• Aksis I :

1. F32.11 Episode depresif sedang dengan gejala somatik

Aksis II : (-)• Aksis III : Gastritis.• Aksis IV :

1. Keluarga : Merasa gagal dalam mendidik anak.

Aksis V : GAF scale 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik)

RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN

–Hamilton Depression Rating Scale (HDRS).–Konsul ke dokter penyakit dalam.

PENATALAKSANAAN

• Konsul ke dokter spesialis Kesehatan Jiwa.  

Rujuk poli kesehatan jiwa RSUD Karawang.• Farmakoterapi

• Alprazolam 1x1 mg/hari (malam hari).• Ranitidin 2 x 150 mg.• Domperidon 3 x 10 mg.

USULAN TERAPI

• Psikoterapi

- Terapi kognitif perilaku.

- Terapi suportif.

- Terapi berorientasi tilikan.

PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Ad bonam.• Quo ad functionam : Dubia ad bonam.

PEMBAHASAN

Penegakan Diagnosis

• Kriteria Diagnostik Episode Depresif Sedang Dengan Gejala Somatik (PPDGJ III):

1. Terdapat gejala depresi sedang, yaitu :a. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3

gejala utama depresi seperti pada episode depresi ringan, yaitu:• Afek depresif• Kehilangan minat dan kegembiraan, dan• Berkurangnya energi yang menuju

meningkatnya keadaan mudah lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja dan menurunnya aktivitas.

b. Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya, yaitu:• Konsentrasi dan perhatian berkurang.• Harga diri dan kepercayaan diri berkurang.• Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna.• Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis.• Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau

bunuh diri.• Tidur terganggu.• Nafsu makan berkurang.

2. Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar 2 minggu.

3. Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga.

4. Dengan gejala somatik.

Pada pasien didapatkan:

A. Gejala utama: • Adanya afek depresif. • Pasien menjadi mudah lelah.

B. Gejala lainnya:• Pasien menjadi kurang konsentrasi.• Pasien merasa bersalah karena tidak bisa mendidik

anaknya dengan baik.• Nafsu makan pasien menjadi berkurang.

C. Keluhan tersebut telah dirasakan pasien lebih dari 2 minggu yaitu selama kurang lebih 1 bulan dan pasien baru pertama kali merasakan keluhan tersebut.

D. Pasien juga mengeluh adanya gejala somatik seperti nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung.

E. Berdasarkan gejala yang dialami, pasien ini didiagnosis menderita episode depresif sedang dengan gejala somatik.

PENATALAKSANAAN

a. Psikoterapi

Terapi yang digunakan untuk menghilangkan keluhan-keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola perilaku maladaptif. terapi ini dilakukan dengan jalan pembentukan hubungan profesional antara terapis dengan pasien.

TERAPI KOGNITIF (TK)

• Ada dugaan bahwa pasien depresi adalah orang yang "belajar menjadi tak berdaya". Depresi diterapi dengan memberikan pasien latihan keterampilan dan memberikan pengalaman-pengalaman tentang kesuksesan.

• Pada pasien ini, terapi bertujuan untuk menghilangkan simptom depresi melalui usaha yang sistematis yaitu mengubah cara pikir maladaptif dan otomatik. Dilakukan juga penerapan relaksasi yang bertujuan untuk memasukkan suatu rasa pengendalian pada pasien tentang tingkat kecemasan dan relaksasinya.

TERAPI PERILAKU

• Intervensi perilaku pasien yang menarik diri dari lingkungan sosial dan anhedonia.– Tujuannya: ↑ aktivitas pasien dan menyertakan pasien dalam

tugas-tugas yang dapat meningkatkan perasaan yang menyenangkan.

• Latihan pernafasan melatih pasien mengendalikan dorongannya untuk melakukan hiperventilasi. Setelah latihan tersebut, pasien dapat menggunakan teknik untuk membantu mengendalikan hiperventilasi selama kecemasan tersebut.

PSIKOTERAPI SUPORTIF

• Psikoterapi ini bertujuan memberikan kehangatan, empati, pengertian, dan optimisme serta membantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan emosinya

• Mengidentifikasi faktor-faktor presipitasi dan membantu mengoreksi serta membantu memecahkan problem eksternal (misalnya masalah pekerjaan dan rumah tangga).

• Pada pasien ini, dorongan semangat dan empati dapat diberikan dari psikiatrik dan keluarga. Psikoterapi ini memungkinkan karena pasien mempunyai keluarga yang dekat seperti ibu dan suaminya yang dapat memberikan kehangatan secara emosional terhadap pasien sehingga sangat membantu dan bermanfaat dalam mengurangi gejala depresi pasien.

Penggunaan Obat Anti Anxietas

Benzodiazepines Aprazolam• Panggunaannya dibatasi untuk menghindari

ketergantungan. Aman digunakan untuk jangka panjang dengan catatan monitoring obat harus ketat.

• Alprazolam efektif untuk gangguan panik dan kecemasan yang berhubungan dengan depresi. Alprazolam dapat menimbulkan withdrawal syndrome setelah penggunaan 6-8 minggu.

• Pada kasus ini, diberikan Aprazolam untuk mengurangi kecemasan yang berhubungan dengan depresinya.

Antidepressan

Selektive Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) Fluoksetin • Obat golongan ini secara selektif menghambat

ambilan serotonin pada celah sinaps. Efek antikolinergik dan kardiotoksisitas SSRI jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan TCA.

• Fluoksetin memiliki waktu paruh 1 sampai 10 hari, obat ini diberikan per oral dan konsentrasi plasma yang mantap tercapai setelah beberapa minggu pengobatan. Fluoksetin merupakan inhibitor kuat untuk isoenzim P450 hepar.

TERIMA KASIH

ATAS PERHATIANNYA