PPRA Program Pengendalian Resistensi...

Post on 03-Mar-2020

9 views 1 download

Transcript of PPRA Program Pengendalian Resistensi...

Strategi Program Pengendalian Resistensi Antimikroba

(Komite PPRA)

• PPRA adalah komite terbaru dan terakhir terbentuk di RSSA banyak yang belum mengetahui apa bagaimana dan fungsi PPRA

• PPRA strategi mengendalikan RESISTENSI komponen akreditasi RS 2018

MITOS SEPUTAR PPRA: • SAMA DENGAN PPI (PROGAM PENGENDALIAN INFEKSI) • SAMA DENGAN KFT (KOMITE FARMASI DAN TERAPI) • SAMA DENGAN MIKROBIOLOGI PETA KUMAN • BAGIAN MENOLAK ACC ANTIBIOTIKA • URUSAN MEMARAHI PENGGUNA ANTIBIOTIKA • BERHADAPAN DENGAN BPJS/ASURANSI

TUGAS UTAMA PPRA SURVEILANCE penggunaan antibiotika SOLUSI 6 PILAR & MANAJEMEN

PPRA

S M F

P E R A W A T

F A R M A S I

K F T

M I K R O

P P I

TUGAS PPRA: melakukan KOORDINASI dengan 6 PILAR

SURVEILANS PEMAKAIAN ANTIBIOTIKA kualitatif dan kuantitatif

PELATIHAN 6 PILAR PPRA KOMITE NASIONAL PPRA

PIC

Problems

• High Incidence of AMR in Indonesia (ESBL)

40,83%

27,94%

51,69%

37,82%

26,71%

56,8%

34,31%

56,39%

45,33%

52,23%

32,16% 32,7%

0

10

20

30

40

50

60

RSDS RSSA RSDM RSDK RSSD RSP

E.Coli

K.Pneumonie

Data surveillance PPRA RSDS-Balitbangkes-WHO 2013

Table. Antibiotic susceptibility (n) pattern of ESBL producing E.coli

7

RSDS RSSA RSDM RSDK RSSD RSP TOTAL

Cefotaxime 0.17 0.00 NA 1.57 3.31 NA 0,78

Ceftriaxone 0.00 0.00 2.62 5.93 NA 0.00 1,19

Ceftazidime 0.17 0.00 12.07 4.19 8.33 0.00 3,83

Cefepime 0.34 42.06 26.21 9.42 25.62 0.00 12,78

Ciprofloxasin 16.10 29.37 10.00 18.32 7.50 10.42 15,21

Amikacin 97.95 95.24 82.99 96.34 73.33 98.96 92,4

Gentamycin 61.43 69.05 62.15 10.99 56.30 63.54 55,12

Fosfomycin 92.86 100.00 NA 78.57 82.89 NA 90,85

Piperacillin-

tazobactam 49.57 76.19 NA 76.44 65.81 66.67 60,4

Cefoperazone-

sulbactam 53.85 NA 83.33 72.73 57.98 15.63 57,08

Meropenem 99.83 98.41 98.96 95.29 94.96 100.00 98,51

Levofloxacin 20.14 29.37 9.00 21.48 15.38 10.42 17,66

Tigecyclin 78.08 99.21 97.92 99.48 40.63 100.00 94,67

Data surveillance PPRA RSDS-Balitbangkes-WHO 2013

Penemuan AB baru yang lambat Fakta: Lambatnya Penemuan Antibiotik

12

Kecepatan penemuan antibiotik

Timbulnya resistensi kuman

- Post antibiotic era

- Kembali ke zaman

pra antibiotik

- Peningkatan kematian

karena penyakit infeksi Bagan

Spekulatif Waktu

13

Kecepatan penemuan antibiotik

Timbulnya resistensi kuman

Bagan Spekulatif Waktu

prevalensi

AMR

GOAL PPRA

Hasil Evaluasi dari 30 Status Secara Acak Desember 2015 dan 40 status secara acak April 2016

STRATEGI RSSA

• SOSIALISASI TERUS MENERUS

• ADA 4 PEDOMAN:

– Pedoman umum

– Pedoman MDRO

– Pedoman AB profilaksis dan empirik

– PPAM (Pedoman Penggunaan Antimikroba)

• Kebijakan2

• SPO cara pemberian AB NO SKIN TEST

KESELAMATAN PASIEN

• Antimikroba bijak menghindari MDRO

• MDRO morbiditas dan mortalitas tinggi

• Kajian kasus anytime

ASPEK HUKUM

• Kepatuhan penggunaan PPAM

• Alur pemberian antimikroba sudah ada

• PIC SMF dapat dimanfaatkan untuk konsultasi masalah penggunaan AB kasus sulit dapat didiskusikan langsung dengan KPRA

• Penggunaan AB yang sesuai dengan PPA dan mengikuti alur yang benar akan melindungi praktisi dari kasus hukum

Antibiotika restriksi

• Meropenem

• Doripenem

• Imipenem

• Vancomycin

• Cefazolin HANYA UNTUK PROFILAKSIS PRABEDAH

• Tigecycline

• Moxifloxacin

• Piperacillin tazobactam

Akibat ….?

Fasilitas Kesehatan?

Tenaga Kesehatan?

Antibiotik?

Tatacara Pemilihan Antibiotik Profilaksis

• Jenis antibiotik:

–Tidak digunakan sbg terapi empiris atau definitif

–Paling efektif menekan pertumbuhan koloni

–Toksisitas rendah

–Golongan paling rendah (sefalosporin gen 1 atau 2)

Antibiotik Profilaksis

• Cephalosporin gen I-II

• Cephazolin

• Cefuroxime

• Alergi Cephalosporin

• Ampisilin Sulbactam

• Amoxicillin as clavulanic

• Gentamisin

• Kasus bedah digestif

• Kombinasi metronidazole

• Kasus bedah saraf (penetrasi BBB)

• Ceftriaxon?? cefuroxime

• 30-60 menit sebelum operasi/insisi

• Intravenous – drip (dilarutkan dalam 100 ml normal saline)

• Lama pemberian 15-30 menit

• Dosis tunggal max 24 jam

• Tidak  pe r l u  “skin test”  ?

32

Antibiotik profilaksis tambahan / ulangan ( max 24 jam )

Lama operasi > 3jam

Perdarahan > 1500 ml

Konsentrasi di jaringan menurun

Harbarth et al, Circulation 2000

0

1

2

3

4

5

6

2 0 2 4 6 8 10

hours

SS

I (%

)

Timing Insisi

Classen et al. N Engl J Med 1992

TIMING INCISION

Kasus & antibiotik profilaksis

Prosedure Antibiotik

Evidence Level

Odd.Rt

Sectio Cesarea HR 1 0.41

Histerektomi TAH / TVH R 1 0.17

Tonsilectomy NR 1

Luka pada wajah NR 1

Partus normal + episiotomi

NR 1

Strumecomy NR 1 -

Ca Mammae R 1

Appendectomy HR 1 0.58

Colorectal surgery HR 1

Hernia NR 1

TUR prostate HR 1

Arthroplasty HR 1

Pemasangan kateter NR 1

Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotik Terapi

• Mencegah dan mengobati infeksi bakteri

• Pemakaian secara RASIONAL:

–Sesuai diagnosis

–Dosis

–Cara pemberian yg tepat

–Mencapai sasaran

–Efek samping seminimal mungkin

Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotik Terapi

Terapi Empiris Guidelines, pola kuman Terapi Definitif sesuai hasil kultur

Langkah Penanganan Pasien Infeksi

Diagnosis Infeksi Bakterial

Terapi Antibiotik Empiris

Terapi Antibiotik Definitif

Pemeriksaan Mikrobiologi

Hasil Pemeriksaan

Mikrobiologi

Antibiotik Empiris

• Pemakaian antibiotik yang tdk tepat

(inappropriate):

–Resistensi bakteri

–Bakteri baru

–Pemborosan dana

21

2. Apakah

merupakan

penyakit infeksi ?

22

24

4. Organisme penyebab infeksi

• Aerob / anaerob

• Gram negatif

• Gram positif

• Pola mikroba di rumah

sakit

• MDRO: Multi Drug

Resistance Organism

25

5. Bahan yang dapat dipakai untuk

pemeriksaan tes diagnostik

Material : - Sputum

- Darah

- Urine sediment

- Skin smear

- CSF

- Cervical smear

- Faeces-leukocytes

- Aspirated material

(abcess, empyema, Etc)

Pemeriksaan: - pengecatan

- kultur

- rapid test

37

10. Pemberian informasi kepada :

Penderita

Penggunaan yang benar

Efek samping

Perawat / staff lain

Dosis

Rute pemberian

Cara rekonstitusi

Stabilitas sediaan

Efek samping

Deeskalasi Eskalasi

Prinsip Penggunaan Antibiotik Empirik

Spektrum luas Pola bakteri dan kepekaan lokal Segera dlm waktu < 6 jam setelah diagnosis

ditegakkan Pengambilan kuspesimen kultur sblm pemberian

antibiotik Pemantauan dg petanda biologis (lekosit, CRP,

Procalsitonin) Evaluasi perkembangan penyakit Deeskalasi setelah hasil kultur definitif ada

• Antibiotik profilaksis diberikan pada pasien

sebelum, saat dan setelah operasi tanpa gejala

klinis infeksi

• Harus diperhatikan tatacara penggunaan

antibiotik profilaksis: jenis, dosis, cara

pemberian, dan pengulangan

• Kategori rekomendasi

RANGKUMAN

RANGKUMAN

• Pemahaman akan strategi penggunaan antibiotik

secara bijak : PENTING..!

• Secara tujuan ada 2 : EMPIRIK (Guideline, pola

kuman ) dan DEFINITIF (hasil kultur)

• Ikuti langkah-langkah dalam mempertimbangkan

dan mengambil keputusan dalam terapi antibiotik

terutama untuk klinisi : PK/PD