Post on 24-Jun-2015
description
Keteknikan PertanianFakultas Teknologi Pertanian
2014
Potensi BiodegradasiLimbah Industri Tekstil dengan
Menggunakan Bakteri Teradaptasi dan Non-Adaptasi Limbah Industri
Tekstil
Evtriyandani(135100901111035) (Kelas M)Tugas Mikrobiologi Lingkungan
Teknik Sumberdaya Alam dan Lingkungan
LATAR BELAKANG
TUJUAN
ANALISA DATA
ANALISA HASIL
OUTLINE
LATAR BELAKANG
Biodegradasi Limbah Tekstil dengan Mikroba
LOADING
Industri tekstil menghasilkan limbah kimia berbahaya seperti pewarna pakaian.
Limbah dibuang ke saluran publik dan ke sungai
Banyak metode decolourization kimia yang digunakan efektif namun
relatif mahal.
Biodegradasi Limbah Tekstil dangan Mikroba
Beberapa bakteri dapat menurunkan Chemical Oxygen Demand san
Decolourozatoin
1.
2.
3.
Biotreatment lebih murah dan ramah lingkungan
5.
4.
TINJAUAN
Biodegradasi Limbah Tekstil dengan Mikroba
LOADING
Industri Tekstil
Industri tekstil menghasilkan limbah yang mengandung beberapa jenis bahan kimia seperti dispersan, asam, alkali, operator dan berbagai pewarna (Cooper, 1995.).
Pabrik Tekstil membuang ribuan liter air limbah bekas pewarna ke saluran pembuangan publik yang akhirnya membuang ke sungai (Olayinka dan Alo, 2004).
Ini mengubah pH, meningkatkan kebutuhan oksigen biokimia (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia (COD), dan memberikan sungai pewarnaan intens (Ajayi dan Osibanjo, 1980).
Beberapa metode digunakan untuk degradasi limbah seperti filtrasi, koagulasi tertentu, karbon aktif dan flokulasi kimia. Beberapa metode ini efektif tetapi cukup mahal (Do et al, 2002;.. Maier et al, 2004)
Industri Tekstil
Selama proses pencelupan sejumlah besar pewarna dan bahan kimia lainnya larut dalam air limbah. Perkiraan kerugian pewarna di antara 10-15% (Vaidya dan Datye, 1982). Meskipun umumnya tidak beracun terhadap lingkungan, pewarna badan air dapat menghalangi cahaya masuk sehingga mempengaruhi kehidupan air dan membatasi pemanfaatan (Ajayi dan Osibanjo, 1980;. Goncalves et al, 2000). Telah dilaporkan bahwa limbah tekstil mengandung konsentrasi massa pewarna dari 10-50 mg / L (Clarke dan Anliker, 1980). Namun, mata manusia bisa mendeteksi tingkat serendah 0,005 mg / L pewarna reaktif dalam Sungai yang jernih (Pierce, 1994).
Biodegradasi Limbah Tekstil
Degradasi anaerob menghasilkan Senyawa
aromatik amina yang bersifat mutagenik dan beracun bagi
manusia dan tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut oleh mikroba .(Chung dan Stevens ,
1993; .Do et al ,2002)
Jika digunakan lumpur aktif, pewarna azo reaktif pada
turunan amino aromatik yang mana merupakan kelas non-biodegradable senyawa yang bahkan dapat menghambat
organisme lumpur aktif (Maeir et al., 2004)
Pewarnaan Azo banyak digunakan dalam Industri
tekstil. Pewarnaan Azo sangatlah rekalsitran. Efektif di
degradasi dengan mikroba keadaan anaerob.
Dengan demikian penting untuk mengeksplorasi kemungkinan
mengisolasi degraders aerobik untuk digunakan dalam
penghilangan warna dan biotreatment limbah tekstil.
ANALISA DATA
Biodegradasi Limbah Tekstil dengan Mikroba
LOADING
Mikroba yang di UjiSebanyak 24
isolat diperoleh; 18 organisme Genus Bacillus, Acinetobacter,
Legionella, Staphylococcus
dan Pseudomonas yang
terisolasi dari limbah tekstil
(Bakteri teradaptasi
limbah) sementara 6 isolat genus Bacillus yang diisolasi dari
lokasi penimbunan
sampah (Bakteri tidak teradaptasi).
Colour & COD RemovalBakteri
teradaptasi limbah dapat
menghilangkan warna antara
17,91% sampai 47,73% dan
hanya dari genus Acinetobacter,
Basilus dan Pseudomonas yang memiliki kemamapuan relatif tinggi
menghilangkan warna. Bakteri Non adaptasi keseluruhan
memiliki kemampuan
colour removal yang tinggi.
ANALISA HASIL
Biodegradasi Limbah Tekstil dengan Mikroba
LOADING
Rata-Rata Colour & COD Removal
Pembahasan
Bakteri teradaptasi limbah; Acinetobacter , Bacillus dan
Legionella memiliki potensi untuk removal warna dan strain
Acinetobacter , Bacillus dan Pseudomonas memiliki potensi untuk Removal COD ( Tabel 2 )
Bakteri pembuangan sampah juga memiliki potensi removal
warna dan COD mungkin karena adanya zat kimia
yangmengandung pewarna yang seringkali dibuang ke tanah.
Bakteri non adaptasi memiliki kemampuan lebih tinggi
meremoval warna dan COD (Tabel 4)
Pembahasan
Kesimpulannya , sebagai langkah awal dalam pengembangan proses biotreatment limbah Industri
tekstil yang melibatkan masyarakat , telah ditemukan bakteri teradaptasi limbah berupa
Acinetobacter dan Bacillus dan genus basilus non-adaptasi Limbah Tekstil yang memiliki kemampuan biodegradasi dan bioremediasi limbah cair Industri
Tekstil.
Sumber
Full Length Research PaperTextile effluent biodegradation potentials of textileeffluent-adapted and non-adapted bacteriaOlukanni O. D.*, Osuntoki, A. A. and Gbenle, G. O.Department of Biochemistry, College of Medicine, University of Lagos. PMB 12003, Lagos NigeriaAccepted 29 June, 2006
African Journal of Biotechnology Vol. 5 (20), pp. 1980-1984, 16 October 2006Available online at http://www.academicjournals.org/AJBISSN 1684–5315 © 2006 Academic Journals
Referensi1. Ajayi SO, Osibanjo O (1980). The state of environment in Nig. Pollution
studies of textile industries in Nig. Monogra. 1:76–86.2. Chung KT, Stevens SEJ (1993). Degradation of azo dyes by
environmental microorganisms and helminthes. Environ. Toxico.Chem. 12:2121–2132.
3. Cooper P (1995). Colour in dyehouse effluent. Society of dyers andcolourists, Bradford
4. Do T, Shen J, Cawood G, Jeckins R (2002). Biotreatment of textileeffluent using Pseudomonas spp. Immobilized on polymer supports.In: Advances in biotreatment for textile processing. Hardin, I.R; AkinD.E & Wilson J.S (Eds). University of Georgia Press.
5. Maier J, Kandelbauer A, Erlacher A, Cavaco – Paulo A, Gubits GM(2004). A new alkali – thermostable azoreductase from bacillus sp.Strain SF. Appl. Environ. Microbial 70: 837 – 844.
6. Olayinka KO, Alo BI (2004). Studies on industrial pollution in Nig. Theeffect of Textile effluent on the quality of ground waters in some
partsLagos. Nig. J. Health. Biomed. Sci.
7. Pierce J (1994). Colour in textile effluents – the origins of the problem.JSDC 110. 131-133.
8. Vaidya AA, Datye KV (1982). Environmental pollution during chemicalprocessing of synthetic fibers. Colourage 14: 3-10.