Post on 04-Jan-2020
PETA PEMBAGIAN SUB BWP PERKOTAAN JOMBANG
PETA ZONASI BLOK I - E
PERATURAN ZONASI BLOK I-E
Zona
Kode Zona
Fungsi Jalan Aretri Primer Lokal Primer
1 Rumah Tunggal X X
2 Rumah Kopel X X
3 Rumah Deret X X
4 Rumah sederhana X X
5 Rumah menengah X X
6 Rumah mewah X X
7 Rumah Susun Rendah X X
8 Rumah Susun Sedang X X
9 Rumah Susun Tinggi X X
10 Rumah dinas X X
11 Townhouse X X
12 Rumah tinggal X X
13 Asrama X X
14 Rumah Kost X X
15 Vila X X
16 Home stay X X
17 Guest house X X
18 Panti asuhan X X
19 Panti jompo X X
20 Kondominimum X X
21 Apartemen X X
22 Flat X X
Perdagangan dan Jasa
1 Kios X X
2 Warung X X
3 Toko X X
4 Counter HP X X
5 Toko bangunan X X
Zona Perlindungan Setempat (PS)
PS-1
Sub Zona Sempadan Sungai
No.
6 Toko kue dan roti X X
7 Toko elektronik X X
8 Toko kertas X X
9 Toko plastik X X
10 Toko kelontong X X
11 Toko mainan X X
12 Toko kaset/vcd X X
13 Salon X X
14 Laundry X X
15 Persewaan buku X X
16 Persewaan playstation X X
17 Persewaan vcd X X
18 Jasa fotocopy X X
19 Warnet X X
20 Toko hewan peliharaan (pet shop) X X
21 Wartel X X
22 Jasa komunikasi X X
23 Rumah zakat X X
24 Toko buku X X
25 Jasa penukaran uang asing (Money changer) X X
26 Kantor pos X X
27 Jasa riset dan pengembangan IPTEK X X
28 Jasa perawatan/perbaikan/ renovasi barang X X
29 Rental pengetikan X X
30 Jasa analisis program komputer X X
31 Jasa printer X X
32 Jasa translate bahasa X X
33 Catering X X
34 Persewaan kebaya/gaun pengantin X X
35 Jasa tata rias pengantin X X
36 Penitipan hewan X X
37 Penitipan Anak X X
38 Gym/tempat fitnes X X
39 Kolam renang X X
40 Pijat refleksi X X
41 Pengobatan alternatif X X
42 Jasa kursus memasak X X
43 Jasa kursus menari/sanggar tari X X
44 Jasa kursus/bimbingan belajar X X
45 butik X X
46 Jasa vermak jeans dan sepatu X X
47 Jasa penjahitan X X
48 koperasi X X
49 Perdagangan Multi Level Marketing (MLM) X X
50 Galeri seni X X
51 Minimarket X X
52 Gudang toko X X
53 Plaza elektronik X X
54 Bioskop X X
55 Pusat Oleh oleh X X
56 Souvenir makanan/minuman X X
57 Souvenir handycraft X X
58 Souvenir pakaian X X
59 Bank X X
60 Jasa lembaga keuangan X X
61 Showroom mobil X X
62 Dealer motor X X
63 Jasa bengkel X X
64 Tempat cuci mobil X X
65 Salon mobil X X
66 Jasa travel dan pengiriman barang X X
67 Jasa biro perjalanan dan Guide wisata X X
68 Pusat Informasi Wisata X X
69 Jasa penyediaan ruang pertemuan X X
70 Restoran/Rumah makan X X
71 Studio musik X X
72 Studio foto X X
73 Kolam pemancingan X X
74 Jasa kursus mobil X X
75 Sanggar senam X X
76 Ruko X X
77 Pertokoan X X
78 Supermarket X X
79 Mall X X
80 Plaza X X
81 SPBU X X
82 Hotel melati X X
83 Hotel bintang X X
84 Pasar hewan X X
85 Pasar tradisional X X
86 Pasar burung X X
87 Pasar bunga X X
Perkantoran
1 Kantor Pemerintah Propinsi X X
2 Kantor pemerintahan kota X X
3 Kantor kecamatan X X
4 Kantor kelurahan X X
5 Koramil X X
6 Polsek X X
7 Polres X X
8 Lembaga pemasyarakatan X X
9 Block office X X
10 Balai diklat X X
11 Kantor Ormas/Partai X X
12 Kantor Konsultan X X
13 Kantor Notaris X X
14 Kantor Yayasan X X
15 Stasiun Radio X X
16 Kantor BUMN X X
Industri
1 Keramik X X
2 Kayu dan Pengolahannya X X
3 Industri makanan dan minuman X X
4 Industri Non Polutan X X
5 Home industri X X
6 Gudang Industri X X
Sarana Pelayanan Umum
Pendidikan
1 Play group/PAUD X X
2 TK X X
3 SD X X
4 SMP X X
5 SMA/SMK X X
6 SLB/YPAC X X
7 Perguruan tinggi/akademi X X
8 Pondok pesantren X X
9 Perpustakaan umum X X
Transportasi
1 Sub Unit Terminal X X
Kesehatan
1 Rumah sakit tipe A X X
2 Rumah sakit tipe B X X
3 Rumah sakit tipe C X X
4 Rumah sakit tipe D X X
5 Rumah sakit bersalin X X
6 Rumah sakit gawat darurat X X
7 Laboratorium kesehatan X X
8 Puskesmas X X
9 Puskesmas pembantu X X
10 Posyandu X X
11 Balai pengobatan X X
12 Pos kesehatan X X
13 Dokter umum X X
14 Dokter spesialis X X
15 Praktek Bidan X X
16 Poliklinik X X
17 Klinik dan/atau rumah sakit hewan X X
18 Panti Rehabilitasi Narkoba X X
19 PMI X X
20 Apotik X X
Olahraga
1 Lapangan olahraga X X
2 Gedung olahraga (indoor sport) X X
3 Stadion X X
4 Gelanggang Olahraga X X
5 Lapangan Futsal X X
Sosial Budaya
1 Sanggar kesenian X X
2 Gedung kesenian X X
3 Balai Pertemuan X X
4 Gedung serba guna X X
5 Pusat informasi lingkungan X X
6 Lembaga sosial/organisasi kemasyarakatan X X
Peribadatan
1 Islamic Center X X
2 Masjid X X
3 Gereja X X
4 Pura X X
5 Vihara X X
6 Klenteng X X
7 Langgar/mushola X X
Peruntukan Khusus
1 Lapangan militer X X
2 Daur ulang sampah X X
3 Pengolahan sampah/limbah X X
4 Penimbunan barang bekas X X
5 Rumah pompa/reservoir X X
6 Pembangkit listrik X X
7 Depo penimbunan minyak X X
Ruang Terbuka Hijau
1 Hutan kota X X
2 Taman RT X X
3 Taman RW X X
4 Taman lingkungan X X
5 Taman kota X X
6 Taman Tematik X X
7 TMU X X
8 TMP X X
9 Jalur hijau dan median X X
10 Sempadan/penyangga I I
Ruang Terbuka Non Hijau
1 Tempat parkir X X
2 Taman bermain dan rekreasi X X
Peruntukan Lainnya
1 Pertanian lahan basah X X
2 Pertanian lahan kering X X
3 Hortikultura X X
4 Perkebunan tanaman keras X X
5 Perkebunan agrobisnis X X
6 Pengambilan air tanah X X
7 Gudang pertanian X X
8 Wisata alam I I
9 Wisata buatan X X
KETERANGAN ITBX :
Klasifikasi I = pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki sifat sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan. Pemerintah kota tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I.
Klasifikasi T = pemanfaatan bersyarat secara terbatas
Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan waktu beroperasinya suatu kegiatan di dalam subzona maupun pembatasan jangka waktu pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu yang diusulkan;
b. Pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH, jarak bebas, maupun ketinggian bangunan. Pembatasan ini dilakukan dengan menurunkan nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam peraturan zonasi;
c. Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan yang diusulkan telah ada, mampu melayani kebutuhan, dan belum memerlukan tambahan, maka pemanfaatan tersebut tidak boleh diizinkan atau diizinkan terbatas dengan pertimbangan-pertimbangan khusus
Klasifikasi B = pemanfaatan bersyarat tertentu
Pemanfaatan bersyarat tertentu bermakna bahwa untuk mendapatkan izin atas suatu kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang dapat berupa persyaratan umum
dan persyaratan khusus. Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat pemanfaatan ruang tersebut memiliki dampak yang besar bagi lingkungan sekitarnya. Persyaratan yang diperlukan antara lain
a. Dokumen AMDAL
b. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
c. Dokumen Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALIN)
d. Pengenaan disinsentif misalnya biaya dampak pembangunan
Klasifikasi X = pemanfaatan yang tidak diperbolehkan
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X memiliki sifat tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X tidak boleh diizinkan pada zona yang bersangkutan
A. Pola ruang Blok I-E
Pola ruang di blok I-E terdiri dari zona perlindungan setempat (sub zona sempadan sungai, sempadan rel kereta api dan sempadan jaringan gas bumi), zona ruang terbuka hijau (sub zona RTH taman dan hutan kota dan RTH fungsi
tertentu), zona perumahan (sub zona rumah kepadatan sedang) , zona perdagangan dan jasa (sub zona perdagangan dan jasa tunggal, perdagangan dan jasa deret), zona perkantoran (sub zona perkantoran pemerintah), zona sarana pelayanan umum (sub zona pendidikan dan peribadatan), dan zona industri (sub zona aneka industri)
B. Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan,intensitas pemanfaatan ruang, tata bangunan dan ketentuan prasarana dan sarana minimal Blok I-E
Kegiatan dan penggunaan lahan blok I-E diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan yang ada di Perkotaan Jombang. Zona perlindungan setempat berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH taman dan hutan kota berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH fungsi tertentu berada pada fungsi jalan
lokal primer. Sub zona rumah sedang berada fungsi jalan lokal primer. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal dan deret berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona perkantoran pemerintah dan swasta berada pada fungsi jalan lokal primer. Sub zona SPU pendidikan berada pada fungsi jalan lokal primer sedangkan SPU peribadatan berada
pada fungsi jalan arteri primer dan kolektor primer. Sub zona aneka industri berada pada fungsi jalan lokal primer.
I-E Sempadan sungai (PS-1)
2. Sempadan rel kereta api (PS-2)
3. Sempadan jaringan pipa gas bumi
(PS-3)
3. RTH taman dan hutan kota (RTH-2)
4. RTH fungsi tertentu (RTH-4)
Blok Zona Peruntukan
Ketentuan kegiatan dan penggunan lahan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada RTH
fungsi tertentu yaitu taman pemakaman umum (TMU)
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada RTH
taman dan hutan kota yaitu taman RT, taman RW, taman
lingkungan, taman kota dan taman bermain dan rekreasi
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada
sempadan jaringan pipa gas bumi yaitu sempadan/penyangga
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada
sempadan rel kereta api yaitu RTH sempadan rel kereta api
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada
sempadan sungai yaitu sempadan sungai
I
5. Rumah kepadatan sedang (R-3)
Pada jalan lokal primer
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu rumah
tunggal, rumah kopel, rumah deret, rumah sederhana, asrama,
rumah menengah, rumah mewah, rumah dinas, townhouse,
rumah kos, rumah tinggal dan vila
• Rumah
• Perdagangan dan jasa
• Kantor swasta
• Industri
• Pendidikan
• Kesehatan
• Sosial budaya
• Perdagangan dan jasa
6. Perdagangan dan jasa tunggal
Pada jalan arteri primer1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang
diijinkan di jalan arteri primer yaitu mall, plaza, SPBU, hotel
melati, hotel bintang, pasar hewan, pasar tradisional, pasar
burung dan pasar bunga
6. Perdagangan dan jasa tunggal
Pada jalan arteri primer
• Perumahan
• Perdagangan dan jasa
Pada jalan lokal primer
• Perumahan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan di jalan lokal
primer yaitu seluruh kegiatan perdagangan dan jasa kecuali
ruko, pertokoan dan pasar hewan
• Perkantoran
• Kesehatan
• Perdagangan dan jasa
• Kesehatan
7. Perdagangan dan jasa deret
Pada jalan arteri primer1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang
diijinkan di jalan arteri primer yaitu ruko dan pertokoan
• Perumahan
• Perdagangan dan jasa
• Kesehatan
• Perumahan
• Perdagangan dan jasa
8. Perkantoran pemerintah (KT-1)
Pada jalan lokal primer
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu kantor
pemerintah provinsi, kantor pemerintahan kota, kantor
kecamatan, kantor kelurahan, polres dan block office
9. Pendidikan (SPU-1)
Pada jalan lokal primer
Peribadatan (SPU-6)
Pada jalan lokal primer
Ketentuan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu masjid,
gereja, mushola
Ketentuan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu pendidikan
11. Aneka Industri (I-4)
Pada jalan lokal primer
Ketentuan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu industri
makanan dan minuman, home industry
PETA PEMBAGIAN SUB BWP PERKOTAAN JOMBANG
PETA ZONASI BLOK I - E
RTH-2
Kolektor Primer Lokal Primer Arteri Primer Lokal Primer Lokal Primer
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
RTH Taman
dan Hutan
Kota
Zona Perlindungan Setempat (PS) Zona RTH
PS-4
Sempadan Pipa Gas BumiSempadan Rel Kereta Api
PS-2
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X I
X X X X I
X X X X I
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
I I I I X
X X X X X
X X X X I
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki sifat sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan. Pemerintah kota tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I.
Pemanfaatan bersyarat secara terbatas bermakna bahwa kegiatan dan penggunaan lahan dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut :
Pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan waktu beroperasinya suatu kegiatan di dalam subzona maupun pembatasan jangka waktu pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu yang diusulkan;
Pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH, jarak bebas, maupun ketinggian bangunan. Pembatasan ini dilakukan dengan menurunkan nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam peraturan zonasi;
Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan yang diusulkan telah ada, mampu melayani kebutuhan, dan belum memerlukan tambahan, maka pemanfaatan tersebut tidak boleh diizinkan atau diizinkan terbatas dengan pertimbangan-pertimbangan khusus
Pemanfaatan bersyarat tertentu bermakna bahwa untuk mendapatkan izin atas suatu kegiatan atau penggunaan lahan diperlukan persyaratan-persyaratan tertentu yang dapat berupa persyaratan umum
dan persyaratan khusus. Persyaratan dimaksud diperlukan mengingat pemanfaatan ruang tersebut memiliki dampak yang besar bagi lingkungan sekitarnya. Persyaratan yang diperlukan antara lain
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X memiliki sifat tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X tidak boleh diizinkan pada zona yang bersangkutan
Pola ruang di blok I-E terdiri dari zona perlindungan setempat (sub zona sempadan sungai, sempadan rel kereta api dan sempadan jaringan gas bumi), zona ruang terbuka hijau (sub zona RTH taman dan hutan kota dan RTH fungsi
tertentu), zona perumahan (sub zona rumah kepadatan sedang) , zona perdagangan dan jasa (sub zona perdagangan dan jasa tunggal, perdagangan dan jasa deret), zona perkantoran (sub zona perkantoran pemerintah), zona sarana pelayanan umum (sub zona pendidikan dan peribadatan), dan zona industri (sub zona aneka industri)
B. Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan,intensitas pemanfaatan ruang, tata bangunan dan ketentuan prasarana dan sarana minimal Blok I-E
Kegiatan dan penggunaan lahan blok I-E diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan yang ada di Perkotaan Jombang. Zona perlindungan setempat berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH taman dan hutan kota berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH fungsi tertentu berada pada fungsi jalan
lokal primer. Sub zona rumah sedang berada fungsi jalan lokal primer. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal dan deret berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona perkantoran pemerintah dan swasta berada pada fungsi jalan lokal primer. Sub zona SPU pendidikan berada pada fungsi jalan lokal primer sedangkan SPU peribadatan berada
pada fungsi jalan arteri primer dan kolektor primer. Sub zona aneka industri berada pada fungsi jalan lokal primer.
Ketentuan kegiatan dan penggunan lahan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada RTH
fungsi tertentu yaitu taman pemakaman umum (TMU)
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada RTH
taman dan hutan kota yaitu taman RT, taman RW, taman
lingkungan, taman kota dan taman bermain dan rekreasi
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada
sempadan jaringan pipa gas bumi yaitu sempadan/penyangga
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada
sempadan rel kereta api yaitu RTH sempadan rel kereta api
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan pada
sempadan sungai yaitu sempadan sungai
- -
I T B
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu rumah
tunggal, rumah kopel, rumah deret, rumah sederhana, asrama,
rumah menengah, rumah mewah, rumah dinas, townhouse,
rumah kos, rumah tinggal dan vila
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan secara terbatas dengan
batasan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya yaitu home stay, guest
house, panti asuhan dan panti jompo
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang diijinkan secara
terbatas untuk mendukung fungsi perumahan di jalan lokal primer, dengan
batasan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya yaitu kios, warung, toko,
counter hp, toko kue dan roti, toko elektronik, toko kertas, toko plastik, toko
kelontong, toko mainan, toko kaset/vcd, salon, laundry, jasa fotocopy,
warnet, persewaan buku, persewaan playstation, persewaan vcd, jasa
komunikasi, toko plastik, toko mainan, toko hewan peliharaan, wartel, rumah
zakat, toko buku, jasa bangunan, jasa penukaran uang asing, jasa guide wisata,
rental pengetikan, jasa printer, jasa translate bahasa, jasa riset dan
pengembangan IPTEK, jasa analisis program komputer, jasa
perawatan/perbaikan/renovasi barang, penitipan hewan, penitipan anak,
persewaan kebaya, jasa tata rias, tempat cuci mobil, studio musik, studio foto,
gym/tempat fitnes, jasa lembaga pendidikan, koperasi, jasa kursus memasak,
jasa menari, jasa kursus/bimbingan belajar, jasa vermak jeans, jasa jasa
penjahitan, MLM, jasa biro perjalanan, pusat informasi wisata,
restoran/rumah makan, sanggar senam, pijat refleksi
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan secara terbatas dengan
batasan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya yaitu kantor ormas/partai,
kantor konsultan, kantor notaris, kantor yayasan
Kegiatan dan penggunaan lahan industri yang diijinkan secara terbatas dengan
batasan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya yaitu industri kecil
Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan secara terbatas yaitu PAUD
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan terbatas yaitu posyandu, pos
kesehatan, dokter umum, dokter spesialis, prakter bidan, apotik
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
perdagangan dan jasa dengan penggunaan lahan
catering
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan secara terbatas dengan
batasan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya yaitu pusat informasi
lingkungan dan lembaga sosial/organisasi kemasyarakatan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang
diijinkan di jalan arteri primer yaitu mall, plaza, SPBU, hotel
melati, hotel bintang, pasar hewan, pasar tradisional, pasar
burung dan pasar bunga
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang diijinkan
terbatas di jalan arteri primer yaitu restoran/rumah makan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perumahan
yang bersyarat di sub zona perdagangan dan jasa
tunggal yaitu guest house
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
perdagangan dan jasa dengan penggunaan lahan
catering
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perumahan yang diijinkan terbatas pada
sub zona perdagangan dan jasa tunggal di jalan lokal primer yaitu rumah
tunggal, rumah kopel, rumah deret, rumah sederhana, rumah menengah,
rumah mewah, rumah dinas, rumah tinggal, asrama, rumah kos, vila, home
stay, guest house, panti asuhan, panti jompo
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan di jalan lokal
primer yaitu seluruh kegiatan perdagangan dan jasa kecuali
ruko, pertokoan dan pasar hewan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perkantoran yang diijinkan terbatas pada
sub zona perdagangan dan jasa tunggal di jalan lokal primer yaitu kantor
ormas/partai, kantor konsultan, kantor notaris, kantor yayasan, stasiun radio,
kantor BUMN
1) Kegiatan dan penggunaan lahan kesehatan yang diijinkan terbatas pada sub
zona perdagangan dan jasa tunggal di jalan lokal primer yaitu rumah sakit tipe
C, rumah sakit tipe D, rumah sakit bersalin, rumah sakit gawat darurat,
laboratorium kesehatan, balai pengobatan, pos kesehatan, dokter umum,
dokter spesialis, praktek bidan, poliklinik, PMI dan apotik
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
rumah sakit tipe A, rumah sakit tipe B
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan
dan jasa yang bersyarat pada subzona
perdagangan dan jasa tunggal di jalan lokal primert
yaitu ruko dan pertokoan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan dan jasa yang
diijinkan di jalan arteri primer yaitu ruko dan pertokoan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan pada perdagangan dan jasa deret yang
diijinkan terbatas di jalan lokal primer yaitu perdagangan dan jasa kecuali
pusat oleh-oleh, jasa penyedia ruang pertemuan, restoran/rumah makan,
ruko, SPBU, hotel melati dan hotel bintang yang diijinkan bersyarat dan jasa
travel, jasa biro perjalanan, mall, plaza, pasar yang dilarang
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perumahan pada perdagangan dan jasa
deret yang diijinkan terbatas di jalan arteri primer yaitu rumah tunggal, rumah
menengah, rumah tinggal dan asrama
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perumahan
yang bersyarat di sub zona perdagangan dan jasa
deret yaitu guest house
1) Kegiatan dan penggunaan lahan kesehatan pada perdagangan dan jasa
deret yang diijinkan terbatas di jalan lokal primer yaitu dokter umum, dokter
spesialis dan praktek bidan
1) Kegiatan dan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu kantor
pemerintah provinsi, kantor pemerintahan kota, kantor
kecamatan, kantor kelurahan, polres dan block office
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
perdagangan dan jasa dengan penggunaan lahan
catering, pusat oleh-oleh, jasa penyedia ruang
pertemuan, restoran/rumah makan, supermarket,
SPBU, hotel melati, hotel bintang
Ketentuan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu masjid,
gereja, mushola
Ketentuan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu pendidikan
Ketentuan penggunaan lahan yang diijinkan yaitu industri
makanan dan minuman, home industry
PETA PEMBAGIAN SUB BWP PERKOTAAN JOMBANG
PETA ZONASI BLOK I - E
RTH-4 R-3 R-4
Lokal Primer Lokal Primer Lokal Primer Arteri Primer Lokal Primer Arteri Primer Lokal Primer
X I I X T T T
X I I X T X X
X I I X T X X
X I I X T X X
X I I X T T T
X I I X T X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X I I X T X X
X I I X T X X
X I I X T T T
X I I X T T T
X I I X T X X
X I I X T X X
X T T X T X X
X T T B T B B
X T T X T X X
X X X X T X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X T T X I X T
X T T X I X T
X T T X I X T
X T T X I T T
X X X X I T T
RTH Fungsi
Tertentu
Kepadatan
Rendah Perdagangan dan Jasa Tunggal Perdagangan dan Jasa Deret
Zona RTH Zona Perumahan Zona Perdagangan dan Jasa (K)
K-1 K-3
Kepadatan Sedang
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X X X X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X B B B I T B
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X X T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X X X X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X X X X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X T T X I T T
X X X X I T T
X X X X T T B
X X X X I T B
X X X X I T B
X X X X I T B
X X X X I B B
X X X X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X T T X I T T
X X X X I T T
X X X X I B B
X T T X I T T
X T T X I T T
X X X X I B B
X T T T I B B
X T T X I T T
X T T X I T T
X X X X I T T
X X X X I T T
X T T X I T T
X X X X B I I
X X X X B I I
X X X X I B B
X X X I X X X
X X X I X X X
X X X I X B B
X X X I I B B
X X X I I B B
X X X I X X X
X X X I I B B
X X X I I B B
X X X I I B B
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X T T X T T T
X T T X T T T
X T T X T T T
X T T X T T T
X X X X T X X
X X X X T X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X I I X X X X
X X X X X X X
X T T X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X B X X
X X X X B X X
X X X X T X X
X X X X T X X
X X X X T X X
X X X X T X X
X X X X T X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X T T X X X X
X X X X T X X
X T T X T X X
X T T X T T T
X T T X T T T
X T T X T T T
X X X X T X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X T X X
X T T X T X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X T T X X X X
X T T X X X X
X X X X X X X
X T T X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X T T X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X T T X X X X
X T T X X X X
X T T X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
I X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I memiliki sifat sesuai dengan peruntukan ruang yang direncanakan. Pemerintah kota tidak dapat melakukan peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain terhadap kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi I.
Pembatasan pengoperasian, baik dalam bentuk pembatasan waktu beroperasinya suatu kegiatan di dalam subzona maupun pembatasan jangka waktu pemanfaatan lahan untuk kegiatan tertentu yang diusulkan;
Pembatasan intensitas ruang, baik KDB, KLB, KDH, jarak bebas, maupun ketinggian bangunan. Pembatasan ini dilakukan dengan menurunkan nilai maksimal dan meninggikan nilai minimal dari intensitas ruang dalam peraturan zonasi;
Pembatasan jumlah pemanfaatan, jika pemanfaatan yang diusulkan telah ada, mampu melayani kebutuhan, dan belum memerlukan tambahan, maka pemanfaatan tersebut tidak boleh diizinkan atau diizinkan terbatas dengan pertimbangan-pertimbangan khusus
Kegiatan dan penggunaan lahan yang termasuk dalam klasifikasi X memiliki sifat tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya
Pola ruang di blok I-E terdiri dari zona perlindungan setempat (sub zona sempadan sungai, sempadan rel kereta api dan sempadan jaringan gas bumi), zona ruang terbuka hijau (sub zona RTH taman dan hutan kota dan RTH fungsi
tertentu), zona perumahan (sub zona rumah kepadatan sedang) , zona perdagangan dan jasa (sub zona perdagangan dan jasa tunggal, perdagangan dan jasa deret), zona perkantoran (sub zona perkantoran pemerintah), zona sarana pelayanan umum (sub zona pendidikan dan peribadatan), dan zona industri (sub zona aneka industri)
Kegiatan dan penggunaan lahan blok I-E diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan yang ada di Perkotaan Jombang. Zona perlindungan setempat berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH taman dan hutan kota berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH fungsi tertentu berada pada fungsi jalan
lokal primer. Sub zona rumah sedang berada fungsi jalan lokal primer. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal dan deret berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona perkantoran pemerintah dan swasta berada pada fungsi jalan lokal primer. Sub zona SPU pendidikan berada pada fungsi jalan lokal primer sedangkan SPU peribadatan berada
Ketentuan kegiatan dan penggunan lahanKetentuan intensitas
pemanfaatan ruang
Seluruh kegiatan pada kawasan budidaya,
seluruh kegiatan pada kawasan lindung
kecuali taman pemakaman umum.
a) KDB maksimum 10%
b) KLB maksimum 0,1
c) KDH minimal 80% dari luas
persil
Seluruh kegiatan pada kawasan budidaya,
seluruh kegiatan pada kawasan lindung
kecuali taman RT, taman RW, taman
lingkungan, taman kota dan taman bermain
dan rekreasi
a) KDB maksimum 10%
b) KLB maksimum 0,1
c) KDH minimal 80% dari luas
persil
Seluruh kegiatan pada kawasan budidaya,
seluruh kegiatan pada kawasan lindung
kecuali sempadan/penyangga
Seluruh kegiatan pada kawasan budidaya,
seluruh kegiatan pada kawasan lindung
kecuali sempadan/penyangga.
- Seluruh kegiatan pada kawasan budidaya,
seluruh kegiatan pada kawasan lindung
kecuali sempadan/penyangga.
B X
) Kegiatan dan penggunaan lahan yang
dilarang yaitu rumah (rumah susun,
kondominium, apartemen, flat),
perdagangan dan jasa selain yang diijinkan,
terbatas dan bersyarat, kantor pemerintah,
perguruan tinggi, perpustakaan umum,
terminal, rumah sakit tipe A-D, kegiatan
industri besar, pergudangan dan kegiatan
yang berpotensi menghasilkan limbah dan
mengancam kesehatan lingkungan
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 80%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10 % dari luas
persil
a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) KLB maksimum sebesar 1,8
c) KDH minimal 10 % dari luas
persil
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
perdagangan dan jasa dengan penggunaan lahan
catering
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 2,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
Kegiatan dan penggunaan lahan yang
dilarang yaitu perumahan kecuali guest
house yang diijinkan bersyarat, perdagangan
dan jasa selain yang diijinkan, terbatas dan
bersyarat, kantor pemerintah, sarana
pelayanan umum, industri dan lainnya.
a) KDB maksimum 80%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perumahan
yang bersyarat di sub zona perdagangan dan jasa
tunggal yaitu guest house
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
perdagangan dan jasa dengan penggunaan lahan
catering
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
Kegiatan dan penggunaan lahan yang
dilarang yaitu perumahan (rumah susun
rendah, rumah susun sedang, rumah susun
tinggi, kondominium, apartemen, flat), mall,
plaza, pasar hewan, perkantoran
pemerintah, industri, pendidikan,
puskesmas, puskesmas pembantu,
posyandu, klinik dan atau rumah sakit
hewan, panti rehabilitasi narkoba
d) KDB maksimum 80%
e) KLB maksimum sebesar 1,6
f) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
rumah sakit tipe A, rumah sakit tipe B
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10%
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perdagangan
dan jasa yang bersyarat pada subzona
perdagangan dan jasa tunggal di jalan lokal primert
yaitu ruko dan pertokoan
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 2,2
c) KDH minimal 10%
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 2,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 80%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
1) Kegiatan dan penggunaan lahan perumahan
yang bersyarat di sub zona perdagangan dan jasa
deret yaitu guest house
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,8
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
seluruh kegiatan pada zona perumahan,
zona perdagangan dan jasa, zona
perkantoran kecuali kantor pemerintah
provinsi, kantor pemerintahan kota, kantor
kecamatan, kantor kelurahan, polres dan
block office, seluruh kegiatan pada zona
industri, seluruh kegiatan pada zona sarana
pelayanan umum, seluruh kegiatan pada
zona peruntukan khusus, seluruh kegiatan
pada zona ruang terbuka hijau, seluruh
kegiatan pada zona ruang terbuka non hijau,
seluruh kegiatan pada zona peruntukan
lainnya
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
1) Kegiatan dan penggunaan lahan bersyarat yaitu
perdagangan dan jasa dengan penggunaan lahan
catering, pusat oleh-oleh, jasa penyedia ruang
pertemuan, restoran/rumah makan, supermarket,
SPBU, hotel melati, hotel bintang
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
seluruh kegiatan pada zona perumahan,
seluruh kegiatan pada zona perdagangan
dan jasa, seluruh kegiatan pada zona
perkantoran, seluruh kegiatan pada zona
sarana pelayanan umum kecuali masjid,
gereja dan mushola, seluruh kegiatan pada
zona peruntukan khusus, seluruh kegiatan
pada zona ruang terbuka hijau
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum 1,2
c) KDH minimum 20%
Semua kegiatan dilarang kecuali sarana
pelayanan umum pendidikan
10. Peribadatan (SPU-6)
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 45% dari luas
persil
seluruh kegiatan zona perumahan, seluruh
kegiatan zona perdagangan dan jasa, seluruh
kegiatan zona sarana pelayanan umum,
seluruh
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
Zona
Perkantoran
(KT)
Zona Industri
KT-1 SPU-1 SPU-2 I-4
Lokal Primer Lokal Primer Lokal Primer Lokal Primer
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
Anela IndustriPeribadatn
Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU)
Perkantoran
PemerintahPendidikan
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
I X X X
I X X X
I X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X I
X X X X
X I X X
X I X X
X I X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X I X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X I X
X X I X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
tertentu), zona perumahan (sub zona rumah kepadatan sedang) , zona perdagangan dan jasa (sub zona perdagangan dan jasa tunggal, perdagangan dan jasa deret), zona perkantoran (sub zona perkantoran pemerintah), zona sarana pelayanan umum (sub zona pendidikan dan peribadatan), dan zona industri (sub zona aneka industri)
Kegiatan dan penggunaan lahan blok I-E diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan yang ada di Perkotaan Jombang. Zona perlindungan setempat berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH taman dan hutan kota berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona RTH fungsi tertentu berada pada fungsi jalan
lokal primer. Sub zona rumah sedang berada fungsi jalan lokal primer. Sub zona perdagangan dan jasa tunggal dan deret berada pada fungsi jalan arteri primer dan lokal primer. Sub zona perkantoran pemerintah dan swasta berada pada fungsi jalan lokal primer. Sub zona SPU pendidikan berada pada fungsi jalan lokal primer sedangkan SPU peribadatan berada
Ketentuan prasarana dan sarana minimum Ketentuan intensitas
pemanfaatan ruangKetentuan tata bangunan
: penyediaan lampu penerangan jalan umum (PJU),
pedestrian dengan lebar 150-200cm sebagai batas
antar blok pemakaman dengan deretan pohon
pelindung disalah satu sisinya, penyediaan vegetasi
RTH dengan penempatan tanaman 80% dari luas
makam. Jenis vegetasi berfungi sebagai peneduh
a) KDB maksimum 10%
b) KLB maksimum 0,1
c) KDH minimal 80% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 0
m
b) Tinggi bangunan adalah 0 m
c) Jarak bebas antar bangunan 0 m
penyediaan lampu penerangan jalan umum, jenis
vegetasi RTH berfungsi untuk
pengaman/pembatas.
a) KDB maksimum 10%
b) KLB maksimum 0,1
c) KDH minimal 80% dari luas
persil
lapangan untuk berbagai kegiatan olahraga
maupun aktivitas lainnya, jalur trek lari, beberapa
unit bangku taman, bangunan permainan anak
yang tahan dan aman unuk dipakai oleh anak
remaja, tempat sampah, WC umum, sirkulasi jalur
pejalan kaki dan parkir kendaraan temasuk sarana
kios (jika diperlukan).
d) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 0
meter
e) Tinggi bangunan adalah 0 meter
f) Jarak bebas antar bangunan 0 meter
penyediaan lampu penerangan jalan umum.
Penyediaan RTH disepanjang sisi kiri dan kanan
sungai dengan memperkirakan jalan inspeksi
antara 10-15 meter. Jenis vegetasi berfungsi
sebagai penahan erosi.
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 0
meter
b) Tinggi bangunan adalah 0 meter
c) Jarak bebas antar bangunan 0 meter
penyediaan lampu penerangan jalan umum, jenis
vegetasi RTH berfungsi untuk
pengaman/pembatas.
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 0
meter
b) Tinggi bangunan adalah 0 meter
c) Jarak bebas antar bangunan 0 meter
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m kecuali rumah deret
0 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4
m
b) Tinggi bangunan : 10 meter
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) KDB maksimum 80%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan yaitu 3 m
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 5
m
b) Tinggi bangunan : 15 meter
c) Jarak bebas antar bangunan yaitu 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10 % dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 5 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 60 %
b) KLB maksimum sebesar 1,8
c) KDH minimal 10 % dari luas
persil
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 4 m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan yaitu 3 m
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 2,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 80%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m,
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
d) KDB maksimum 80%
e) KLB maksimum sebesar 1,6
f) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat.
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 2,2
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 2,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 15 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum 80%
b) KLB maksimum sebesar 1,6
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat
a) KDB maksimum 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat.
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,8
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 4
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perdagangan dan jasa ini adalah
bebas, dengan catatan tidak bertabrakan dengan
arsitektur tradisional lokal sertatetap memperhatikan
keindahan dan keserasian lingkungan sekitar. Warna
bangunan, bahan bangunan, tekstur bangunan tidak
diatur mengikat.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan pedestrian yang
sudah ada, dan menyatu dengan badan jalan
dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan penambahan
pot-pot tanaman dan sejenisnya.
c) RTNH berupa pelataran parker, halaman yang
diperkeras dan jalan
d) Utilitas dan prasarana perkotaan : limbah
kegiatan menggunakan sistem off site, jaringan
drainase menyatudengan drainase kota, jaringan
air bersih. Listrik dan telekomunikasi melalui
system jaringan yang sudah ada, jalur evakuasi
bencana menggunakan jalur terdekat dan tempat
penampungan sementara menggunakan ruang
terbuka hijau serta sarana pelayanan umum
terdekat, penyediaan bak sampah dibagi menurut
kriteria organic dan non organik
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) : 4
m
b) Tinggi bangunan : 10 meter
c) Jarak bebas antar bangunan untuk bangunan tunggal
adalah 3m, bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : Ketentuan arsitektural yang
berlaku pada zona perkantoran adalah bebas, dengan
catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal sertatetap memperhatikan keindahan dan
keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur bangunan tidak diatur mengikat
a) KDB maksimum sebesar 75%
b) KLB maksimum sebesar 1,5
c) KDH minimal 10%
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 8
m
b) Tinggi bangunan adalah 10 m
c) Jarak bebas antar bangunan 3 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona perumahan ini adalah bebas,
dengan catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur
tradisional lokal sertatetap memperhatikan keindahan
dan keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan,
bahan bangunan, tekstur bangunan tidak diatur
mengikat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
Jalur pejalan kaki, RTH, RTNH, setiap jarak 200
meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan bak
sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum 1,2
c) KDH minimum 20%
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) 10
m
b) Tinggi bangunan adalah 14 m
c) Jarak bebas bangunan 0-3 m
d) Tampilan bangunan adalah bebas
a) KDB maksimum 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 45% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar jalan ke dinding bangunan) :4
m
b) Tinggi bangunan : 10 meter
c) Jarak bebas antar bangunan untuk bangunan tunggal
adalah 3m, bangunan deret 0 m
d) Tampilan bangunan : ketentuan arsitektural yang
berlaku pada subzona pendidikan adalah bebas, dengan
catatan tidak bertabrakan dengan arsitektur tradisional
lokal sertatetap memperhatikan keindahan dan
keserasian lingkungan sekitar. Warna bangunan, bahan
bangunan, tekstur bangunan tidak diatur mengikat.
a) Lapangan/taman bermain
b) Toilet
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : limbah
kegiatan menggunakan sistem off site, jaringan
drainase menyatudengan drainase kota, jaringan
air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem
jaringan yang sudah ada, jalur evakuasi bencana
menggunakan jalur terdekat dan tempat
penampungan sementara menggunakan ruang
terbuka hijau serta sarana pelayanan umum
terdekat, penyediaan bak sampah dibagi menurut
kriteria organic dan non organik
a) KDB maksimum sebesar 60%
b) KLB maksimum sebesar 1,2
c) KDH minimal 10% dari luas
persil
a) GSB (diukur dari pagar ke dinding bangunan) adalah 5
m
b) Tinggi bangunan adalah 14 m
c) Jarak bebas bangunan 3 m,
d) Tampilan bangunan adalah bebas
Jalur pejalan kaki, RTH, RTNH, setiap jarak 200
meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan bak
sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
Ketentuan prasarana dan sarana minimum Ketentuan Khusus
: penyediaan lampu penerangan jalan umum (PJU),
pedestrian dengan lebar 150-200cm sebagai batas
antar blok pemakaman dengan deretan pohon
pelindung disalah satu sisinya, penyediaan vegetasi
RTH dengan penempatan tanaman 80% dari luas
makam. Jenis vegetasi berfungi sebagai peneduh
penyediaan lampu penerangan jalan umum, jenis
vegetasi RTH berfungsi untuk
pengaman/pembatas.
lapangan untuk berbagai kegiatan olahraga
maupun aktivitas lainnya, jalur trek lari, beberapa
unit bangku taman, bangunan permainan anak
yang tahan dan aman unuk dipakai oleh anak
remaja, tempat sampah, WC umum, sirkulasi jalur
pejalan kaki dan parkir kendaraan temasuk sarana
kios (jika diperlukan).
penyediaan lampu penerangan jalan umum.
Penyediaan RTH disepanjang sisi kiri dan kanan
sungai dengan memperkirakan jalan inspeksi
antara 10-15 meter. Jenis vegetasi berfungsi
sebagai penahan erosi.
-
penyediaan lampu penerangan jalan umum, jenis
vegetasi RTH berfungsi untuk
pengaman/pembatas.
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
harus memiliki ketinggian peil
untuk menghindari banjir, sarana
dan prasarana untuk drainase
harus dapat menampung debit
air sebesar 1m3/s
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
c) Disertai fasilitas pendukung
berupa pos keamanan
d) Guest house dan home stay
hanya diijinkan pada jalan lokal
primer yang memiliki rumija 8
meter
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
tersebut adalah 20% dari luas
blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
tersebut adalah 20% dari luas
blok
b) Bangunan harus memiliki
ketinggian peil untuk
menghindari banjir, sarana dan
prasarana untuk drainase harus
dapat menampung debit air
sebesar 1m3/s
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
Setiap kegiatan hars memiliki
ketinggian peil bangunan untuk
menghindari banjir
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20%
c) Tidak mengganggu lingkungan
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Bangunan harus memiliki
ketinggian peil untuk
menghindari banjir
b) Hanya diijinkan pada jalan
lokal primer yang memiliki
rumija 8 meter
c) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20%
a) Jumlah maksimal dalam blok
tersebut adalah 20% dari luas
blok
b) Bangunan harus memiliki
ketinggian peil untuk
menghindari banjir, sarana dan
prasarana untuk drainase harus
dapat menampung debit air
sebesar 1m3/s
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
c) Catering diijinkan bersyarat
hanya pada jalan lokal primer
yang memiliki rumija 8 m
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
c) Guest house diijinkan
bersyarat hanya pada jalan arteri
primer yang memiliki rumija 12
m
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
c) Catering diijinkan bersyarat
hanya pada jalan arteri primer
yang memiliki rumija 12 m
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
c) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
c) Guest house diijinkan
bersyarat hanya pada jalan arteri
primer yang memiliki rumija 8 m
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
b) Bangunan harus memiliki peil
ketinggian untuk menghindari
banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan pedestrian yang
sudah ada, dan menyatu dengan badan jalan
dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan penambahan
pot-pot tanaman dan sejenisnya.
c) RTNH berupa pelataran parker, halaman yang
diperkeras dan jalan
d) Utilitas dan prasarana perkotaan : limbah
kegiatan menggunakan sistem off site, jaringan
drainase menyatudengan drainase kota, jaringan
air bersih. Listrik dan telekomunikasi melalui
system jaringan yang sudah ada, jalur evakuasi
bencana menggunakan jalur terdekat dan tempat
penampungan sementara menggunakan ruang
terbuka hijau serta sarana pelayanan umum
terdekat, penyediaan bak sampah dibagi menurut
kriteria organic dan non organik
a) Menyediakan RTH dan lahan
parker pos
keamanan/menggunakan
fasilitas pendukung yang ada
b) Tidak mengganggu lingkungan
sekitarnya
c) Setiap kegiatan harus memiliki
ketinggian peil bangunan untuk
menghindari banjir
a) Jalur pejalan kaki menggunakan badan jalan yang
ada dan dilengkapi dengan lampu jalan dan jalur
hijau
b) RTH berupa pekarangan disediakan minimal
seluas 10% dari luas persil dengan menyediakan
pohon tegakan tinggi, RTNH berupa badan jalan
dan halaman rumah yang diperkeras
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : setiap jarak
200 meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan
bak sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Dijinkan bersyarat disertai
dengan ijin lingkungan
b) Jumlah maksimal dalam blok
adalah 20% dari luas blok
Jalur pejalan kaki, RTH, RTNH, setiap jarak 200
meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan bak
sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Setiap kegiatan harus memiliki
ketinggian peil bangunan untuk
menghindari banjir
a) Lapangan/taman bermain
b) Toilet
c) Utilitas dan prasarana perkotaan : limbah
kegiatan menggunakan sistem off site, jaringan
drainase menyatudengan drainase kota, jaringan
air bersih, listrik dan telekomunikasi melalui sistem
jaringan yang sudah ada, jalur evakuasi bencana
menggunakan jalur terdekat dan tempat
penampungan sementara menggunakan ruang
terbuka hijau serta sarana pelayanan umum
terdekat, penyediaan bak sampah dibagi menurut
kriteria organic dan non organik
a) Menyediakan pos keamanan
b) Kantin disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing
a) Utilitas dan prasarana
perkotaan : limbah kegiatan
menggunakan sistem off site,
jaringan drainase
menyatudengan drainase kota,
jaringan air bersih. Listrik dan
telekomunikasi melalui system
jaringan yang sudah ada, jalur
evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat
penampungan sementara
menggunakan ruang terbuka
hijau serta sarana pelayanan
umum terdekat, penyediaan bak
sampah dibagi menurut kriteria
organic dan non organik
Jalur pejalan kaki, RTH, RTNH, setiap jarak 200
meter dilengkapi dengan hidran, menyediakan bak
sampah untuk sampak organik dan anorganik,
limbah kegiatan menggunakan sistem off site,
pengembangan biopori untuk drainase dan
mengikuti drainase kota, penyediaan jaringan air
bersih, listrik dan telekomunikasi berdasarkan
kebutuhan, jalur evakuasi bencana menggunakan
jalur terdekat dan tempat penampungan
sementara menggunakan ruang terbuka hijau serta
sarana pelayanan umum terdekat
a) Harus disertai ijin lingkungan