Post on 23-Oct-2021
Dalam Undang-Undang s e b e l u m n y a , a c u a n Wilayah Pertambangan
(WP) adalah Rencana Tata Ruang Nasional, bukan Wilayah Hukum Pertambangan (WHP). Ini dapat mengakibatkan setiap jengkal wilayah daratan dan perairan di seluruh Nusantara bisa di tambang, tak ada lagi batasan-batasan, baik tata ruang atau misalkan tempat-tempat kuburan, tempat-tempat yang dianggap suci, jalan-jalan umum, pabrik-pabrik sebagai lokasi yang bisa di tambang sebagaimana di Undang-undang sebelumnya ditegaskan.
K e d u a , D i t i a d a k a n n y a aspek perlindungan lingkungan hidup. Misalkan dalam Pasal 18 ayat 1 Undang Undang ini disebutkan untuk Penetapan luas dan batas WIUP Mineral logam danWIUP Batubara sebagaimana d i m a k s u d d a l a m P a s a l 1 7 harus mempertimbangkan:a). rencana pengelolaan Mineral d a n B a t u b a r a n a s i o n a l ; b ) . ketersediaan data sumber daya dan/ataucadangan Mineral atau Batubara; danc). status kawasan.
P a d a h a l p a d a U n d a n g -undang sebelumnya, UU No. 4 Tahun 2009, kriteria penetapan WIUP harus berdasarkan letak geografis;kaidah konservasi;daya d u k u n g l i n d u n g a n lingkungan;optimalisasi sumber daya mineral dan/atau batubara; dan tingkat kepadatan penduduk. N a m p a k p e r t i m b a n g a n lingkungan dan perlindungannya d i k e s a m p i n g k a n o l e h pertimbangan aspek teknis dan tidak menjadi pertimbangan untuk penetapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan, demikian pula dengan pertimbangan tingkat kepadatan penduduk.
Ketiga,Dihilangkannya pasal 69 Undang Undang No. 4 Tahun 2009 pada Undang Undang No. 3 tahun 2020, sebagai hak Iz in Per tambangan Rakyat ( I P R ) u nt u k m e n d a p at k a n pembinaan dan pengawasan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja serta bantuan modal dari pemerintah. Padahal Pembinaan dan Pengawasan ini secara eksplisit sudah pernah tercantum sejak UU No. 11 tahun 1967 hingga di UU No. 4 Tahun 2009, meski memang selama ini minim didapati informasi dilakukan pembimbingan pada penambang rakyat yang memiliki izin, malah menjadi alat bagi para penambang besar untuk mengoperasikan lahan-lahan tambang ilegal atas biaya mereka, sebagaimana sering kita temui di lapangan.
Keempat,Diatur lagi Kontrak Karya dan PKP2B (Perjanjian K a r y a P e n g u s a h a a n B a t u
Bara), padahal undang-undang s e b e l u m n y a s u d a h t i d a k mengaturnya dan hanya di atur di dalam Ketentuan Peralihan (Bab XXV).
Dalam Ketentuan Peralihan, Pasal 170 disebutkan Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 y a n g s u d a h b e r p r o d u k s i wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1) selambat-l a m b at n ya 5 ( l i ma ) t a hu n s e j a k U n d a n g - U n d a n g i n i diundangkan.
Di dalam Undang-Undang ini di beri keistimewaan untuk jaminan perpanjangan IUPK sebagai kelanjutan dari operasi Kontrak karya atau PKP2B (Pasal 169), bahkan dapat mengekspor biji atau mineral logam tertentu yang belum dimurnikan, meski mereka baru dalam tahap melakukan perjanjian kerja sama pengolahan dan/atau pemurnian.
Kelima,Undang-undang ini juga menghapus ketentuan pidana bagi tindak pidana kejahatan korporasi atau badan hukum sebagaimana menurut pasal 163 Undang-Undang. No. 4 Tahun 2009, sehingga dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 lebih di fokuskan pada tindak pidana yang dilakukan individu perseorangan. U n d a n g - U n d a n g i n i j u g a menghapus ketentuan pidana bagi pejabat publik pemberi izin yang menyalahgunakan k e w e n a n g a n n y a , y a n g sebelumnya dicantumkan dalam pasal 165 UU No. 4 tahun 2009.
Keenam, spirit debirokratisasi. Dalam undang undang ini juga seirama dengan munculnya omnibuslaw memangkas birokrasi yakni mencabut keharusan pemerintah berkonsultasi dengan DPR mengenai pengendalian p r o d u k s i d a n i m p o r t . Penghapusan konsep dualisme IUP di wilayah Eksplorasi dan Operasi (Pasal 1 ayat 8 dan 9) sehingga hanya mengatur satu IUP saja., demikian juga dengan IUPK. Jika dulu pengurusan IUP ada 24 deret meja untuk memenuhi persyaratannya, dengan UU ini menpersyaratakan 13 item saja serta izin eksplorasi dapat diperpanjang selama 1 tahun (pasal 42 A).
Ketujuh, ada 19 pasal penting terkait peran dan kewenangan p e m e r i n t a h d a e r a h y a n g dipangkas. Di antaranya pasal 4 ayat 2, dimana Pemerintah daerah tidak lagi merupakan penguasaan mineral dan batu bara, dimana di dalam Undang-Undang yang baru ini, penguasaannya di tarik ke pemerintah pusat. Kewenangan Pe m e r i nt a h d a e ra h d a l a m
memberikan izin p e r t a mb a n ga n d i h i l a n g k a n d e n g a n
d i h a p u s k a n n y a p a s a l 7 (kewenagan pemerintah provinsi) d a n p a s a l 8 ( k e w e n a n g a n pemerintah kabupaten/kota).
Pasal 15 menyangkut Hak p e l i m p a h a n k e w e n a n g a n p e n e t a p a n Wi l aya h Us a ha Pe na m b a n ga n ( W U P ) d a r i Pemerintah Pusat ke Daerah juga di hapuskan, yang kemudian diikuti oleh penghapusan hak bupati/walikota dalam penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di pasal 21 UU No. 4 Tahun 2009.
Pasal 11 yang mengatur otoritas penyelidikan dan penelitian pertambangan yang dimiliki pemerintah daerah di hapus dan ditarik sepenuhnya oleh pemerintah pusat (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral).
Perlu dip erhat ikan juga, dihapusnya pasal 27 ayat 1 yang menghapus kewajiban p e m e r i n t a h m e n e t a p k a n Wilayah Pencadangan Negara (WPN) yang menjadi tumpuan kebijakan konser vasi alam dimana para pemegang Kontrak Karya maupun PKP2B yang telah habis masa berlakunya harus mengembalikannya kepada negara yang selanjutnya dilelang dengan mengutamakan BUMN dan BUMD. Dapat disimpulkan bahwa Undang Undang Minerba baru ini, memberi peluang demikian besar bagi kuasa modal para pengusaha pertambangan bahkan bagi mereka yg sedang memiliki Kontrak Karya dan PKP2B yang akan habis untuk memperpanjang operasinya, lewat semangat debirokratisasi dan pengembalian kewenangan perizinan ke pemerintah pusat yg sentralistik, tanpa menghalau perlindungan lingkungan serta pembimbingan pada pemilik hak Izin Pertambangan Rakyat yang sebelumnya sudah ada.
Ada rintangan besar yg sudah di bongkar, biar raksasa kapital bebas memangsa lewat jalan-jalan regulasi yang lapang, atau karena memang negara membutuhkan anggaran, biar tidak hutang melulu dan rasionya terhadap PDB terjaga. Jelas, ini menjadi jebakan dan menggadaikan masa depan anak cucu kita dengan tanah dan sumber daya yang akan jadi seperti apa nanti. Pertimbangkan saja, bahwa kita hanya membutuhkan waktu hingga tahun 2030, agar tercapai 1,5 sampai dengan 2 derajat kenaikan dari suhu pra industri sebagaimana menjadi target IPCC (Intergovermental Panel on Climate Change)atas perubahan iklim yg terjadi, saat bersamaan
industri mining yg semakin menyusut produktifitasnya (sejak tahun 2004 kita sudah menjadi negara net importing untuk migas), mengakibatkan ruang-ruang bebas bagi eksplorasi dan eksploitasi atas potensi-potensi sumber-sumber daya alam baru dan memanfaatkannyaoleh industri ekstraksi yang diberi karpet merah ini dapat berdampak kepada lingkungan kita yang semakin parah, dan ingatan itu kerap di hadapan mata kita. Bencana alam, musim yang sudah mulai tak tentu, gempa bumi, likuifaksi, pandemi dan sebagainya.
Tentu saja, masih banyak tinjauan kritis soal undang-u n d a n g i n i , na mu n i n i l a h beberapa hal tinjauan singkat atas di undangkannya Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Mineral dan Batu Bara, yang semangatnya berbeda dar i regulasi sebelumnya. Meski memang dalam Naskah Akademik saat masih menjadi RUU ini dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada Undang Undang s e b e l u m n y a , n a m u n y a n g terjadi adalah kelihatan sekali kuasa oligarki benar-benar menginfiltrasi hal-hal penting dan vital di dalam per Undang-Undangan yang baru ini.
Tidak mengherankan juga bilamana memperhatikan hampir 50 % (45,5%) anggota DPR RI adalah para pelaku bisnis dan pengusaha atau 262 dari 575 anggota DPR-RI memiliki latar belakang pengusahasebagaimana pernah di laporkan oleh Koran Tempo (Edisi 02 Oktober 2019), dan tercatat memiliki saham, menjadi komisaris, bahkan menjadi direksi lebih dari seribu perusahaan.
Kita hanya bisa mengharap, apa yang di ingatkan oleh Daron A c e m o g l u b e r s a m a Ja m e s Robinson, di waktu lalu, akibat dari institusi-institusi ekstraktif yg berselingkuh dengan penguasa politik yang banyak menyebabkan Negara Gagal atau setidaknya pemerintahannya(Why Nations Fail : 2012), atau John Perkins menyangkut peran Economic Hitman (Confession of An Economic Hitman : 2004)yang banyak mempengaruhi pengambil keputusan yang disaksikan dan diakui sendiri olehnya, tidak lagi benar-benar terjadi di republik ini, menggurita dan memangsa masa depan anak cucu kita lewat perselingkuhan mereka yang memiliki kuasa politik dan kuasa modal, khususnya dalam hal regulasi dan kewenangan.Demikian.(Habis)
Penulis adalah Advokat
CMYK
KaMis 9 septeMber taHUN 2021
PersePsi5
Divisi ProDuksiredaktur Pelaksana: roy tilameo, rahmat Malik. Koordinator Liputan: Hamdan abubakar. redaktur: Nurmawan Gusasi staf redaksi: Adrianzah Mansur, Deice Pomalingo, Ratnawati, Alosius Budiman, Caisar Ntoma, Zulkifli Tampolo, Alfarisi ali, rian Lagini. redaktur senior : Jamal Murshal. sekretaris redaksi: agustinawaty said. koodinator HrD: Chicilia Noviastuti Arifin.
LAYANAN PELANGGAN DAN ikLANTarif Iklan: Umum Rp 30.000,-/mmk (hitam putih/BW), Rp 40.000,-/mmk (berwarna/FC). Mungil: Rp 35.000 (satu kali muat). Advedtorial Rp 22.500,-mmk (berwarna), Rp 15.000,-/mmk (hitam putih/BW). Harga Langganan Koran: Rp 120.000 (luar kota tambah ongkos kirim)
ALAmAtkantor Pusat: GEDuNG GrAHA PENA GoroNtALo Jln. Jhon A. Katili (Eks Jln. Andalas) No. 144 Kota Gorontalo, Telepon: (0435) 827551-827552. E- mail redaksi: redaksi_gp@yahoo.com ; redaksi.gpost@gmail.com; hargo.co.id. E-mail iklan: iklan_gp@yahoo.com; iklangp@yahoo.com.E-mail sirkulasi & Pemasaran : marketing_gp@ymail.com
Divisi Art DAN PErWAJAHANrisdianto Karim, rizal tueno, Nasir Hantono, apri ahmad.
Divisi usAHAKeuangan: elvin ambo (manager). adriyanti Kadir. manager iklan: Haryanto Hamzah. Wakil manager iklan: rahmat Nur ali. staf iklan: Fadila Lestari (adm), Sofyan Isra (Koord. Iklan Baris), Jean Monoarfa, Aswan Hemeto, Aminun Humola. Event organizer: surya Muhammad.
manager sirkulasi & Pemasaran: Yusuf Saleh. Pemasaran koran: Buyung Tanjung, Johan Husain, Ronald Walangadi, tonny Dadi, Mahyudin Mamonto.
Percetakan: PT GORONTALO PRINTING Jl. Jhon Ario Katili (Eks Andalas) No. 144 Kota Gorontalo, Isi di luar tanggung jawab percetakan.
Perwakilan manado: Green Hill residence blok KK No 01 Jln raya ringroad 1 Manado. perwakilan surabaya: Jalan Ketintang Permai, Blok BD Nomor 17, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Penerbit Pembinakomisaris utamakomisarisDirektur utamaDirekturWakil DirekturDirektur marketingPemimpin redaksi /Penanggung Jawab
: Pt GoroNtALo CEmErLANG: Dahlan iskhan: imawan Mashuri: Urief Hasan: Moh. sirham: Haryono: Femmy Udoki: Hariyanto Hamzah
: Jitro paputungan
Redaksi menerima tulisan karya asli, terjemahan, atau saduran (dengan menyebutkan sumber asli bagi karya terjemahan dan saduran). Panjang tulisan antara tuga sampai empat halaman A4 spasi 1,5 dalam bentuk softcopy dan menyertakan identitas diri. Redaksi berhak tidak menerbitkan tulisan yang terkirim, isi tulisan sepenuhnya tanggungjawab penulis. n Wartawan Gorontalo Post dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita, n Wartawan Gorontalo Post dibekali dengan kartu pers/surat keterangan ketika menjalankan tugas. n Jika ada kejanggalan baik tentang identitas atau tindakan wartawanm dapat menghubungi redaksi Gorontalo post.
oleh:rahmat
Undang-Undang Minerba dan Kuasa Oligarki (Selesai)
Pikiran Negatif dan Hidup Positif
No. Objek lelang Nopol Tahun No. Rangka/Mesin Keteran-
gan Limit (Rp) Jaminan (Rp)
1. 1 (satu) unit Mobil Work-shop KIA Carens SE MT
DM 1527 AZ
2005 MJJFC52225K003173/ TB003179
BPKB dan STNK ada
11.462.000 3.438.600
2. 1 (satu) unit Lim-bah Padat (Scrap) Toyota Dyna Short
DM 8065 AZ
2005 MH-FC1BUX350007546/ 14B-1784786
Scrap 5.880.000 1.764.000
3. 1 (satu) unit Station Wagon Toyota Kijang Innova E
DM 1773 AP
2006 MHFX-W41G060018060/ 1TR-6318030
BPKB dan STNK ada
31.680.000 9.504.000
4. 1 (satu) unit Station Wagon Toyota Kijang Innova E
DM 1772 AP
2006 MHFX-W41G160018097/ 1TR-6318996
BPKB dan STNK ada
43.864.000 13.159.200
5. 1 (satu) unit Station Wagon Toyota Kijang Innova E
DM 1791AM
2006 MHFX-W41G460018076/ 1TR-6318478
BPKB dan STNK ada
30.867.000 9.260.100
6. 1 (satu) unit Station Wagon Toyota Kijang Innova E
DM 1770 AP
2006 MHFX-W41G460018191/ 1TR-6321886
BPKB ada 43.052.000 12.915.600
7. 1 (satu) unit Station Wagon Toyota Kijang Standard
DM 1511 AZ
2003 MH-F11KF8030086862/ 7K-0669138
BPKB dan STNK ada
12.859.000 3.857.700
8. 1 (satu) unit Lim-bah Padat (Scrap) Nissan PK 260
DM 7031 AX
1997 U33L00738/ PF6H-002049
Scrap 8.820.000 2.646.000
9. 1 (satu) unit Station Wagon Toyota Kijang Standard
DM 1762 AQ
2003 MH-F11KF8030086761/ 7K-0668203
BPKB ada 19.987.000 5.996.100
10. 1 (satu) unit Station Wagon Hyundai Santa FE
DM 1528 AZ
2002 KMHSB81-BR3U364656/ G4JS-2739860
BPKB dan STNK ada
8.703.000 2.610.900
11. 1 (satu) unit Mini Bus Toyota Kijang Innova G
DM 1520 AZ
2005 MHFX-W42G652012099/ 1TR-6024573
BPKB dan STNK ada
30.620.000 9.186.000
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANRISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALOJalan Jenderal Sudirman No. 6 Kota Gorontalo, 96128
Telp. (0435) 821125 Fax (0435) 821752Laman : http//www.ung.ac.id
PENGUMUMAN LELANGNomor : 1775/UN47.2/PL/2021
Universitas Negeri Gorontalo dengan perantara Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Gorontalo akan melaksanakan Lelang Noneksekusi Wajib Barang Milik Negara tanpa kehadiran peserta lelang dengan penawaran melalui internet (Open Bidding) berupa :
Keterangan :• Nominal jaminan yang disetorkan ke rekening VA (Virtual Account) harus sama dengan jaminan yang dipersyaratkan.• Jaminan harus sudah efektif diterima oleh KPKNL selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum pelaksanaan lelang (pukul 23.59 WIB).• Calon peserta lelang/peminat agar mengantisipasi keterlambatan penerimaan uang jaminan lelang pada rekening penampungan KPKNL Gorontalo akibat mekanisme transfer perbankan (End of Day) yang dapat mengakibatkan kegagalan menjadi peserta lelang. Untuk menghindari keterlambatan penerimaan uang jaminan lelang, calon peserta lelang/peminat dapat menyetorkan uang jaminan lelang lebih awal dan menghindari batas akhir waktu penyetoran.• Segala biaya yang timbul sebagai akibat mekanisme perbankan menjadi beban peserta lelang.
PERSYARATAN LELANG :1. Peserta lelang harus memiliki akun yang telah terverifikasi pada website https://www.lelang.go.id.2. Syarat dan ketentuan serta tata cara mengikuti lelang dapat dilihat pada alamat website di atas.3. Penawar/Pembeli dianggap sungguh-sungguh telah mengetahui apa yang telah ditawar / dibeli olehnya. Apabila terdapat kekurangan/kerusakan baik yang terlihat ataupun yang tidak terlihat, maka Penawar/ Pembeli tidak berhak untuk menolak atau menarik diri kembali setelah pembelian disahkan dan melepaskan segala hak untuk meminta kerugian atas sesuatu apapun juga.
PELAKSANAAN LELANG
Peserta lelang diberikan kesempatan untuk melihat kondisi barang yang sebenarnya sebelum hari pelaksanaan lelang karena barang dijual sesuai kondisi apa adanya. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Panitia Lelang Universitas Negeri Gorontalo,Jl. Jenderal Sudirman No. 6, Kota Gorontalo, Telp. (0435) 821125.
Gorontalo, 9 September 2021a.n. Rektor
Wakil Rektor II
Dr. Ir. Yuniarti Koniyo, MPNIP 197006151994032001
aD a u n g k a p a n y a n g mengatakan, “Segemuk-gemuknya ikan pasti ada
tulangnya, sekurus-kurusnya ikan pasti ada dagingnya. Sebaik-baik orang pasti ada buruknya, seburuk-buruknya orang pasti ada baiknya”. Untaian kalimat ini menggambarkan bahwa “Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, Sang Maha Pencipta. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa manusia tidak boleh sombong dan menyombongkan diri karena sudah pasti memiliki titik kesalahan dan kekurangan y a n g s e l a l u m e l i n g k u p i hidupnya.
K e s a d a r a n t e r h a d a p kekurangan dan kelemahan diri tersebut, sejatinya melahirkan suatu sikap untuk selalu berpikir positif, bukan malah sebaliknya selalu berpikir negatif. Berpikir positif dapat mengeliminir kemarahan, sikap arogansi, dendam, iri hati, dengki kepada seseorang. Dengan berpikir positif pula, seseorang dapat menaklukkan egoisme dan keakuan yang berlebihan yang memandang orang lain rendah, selalu salah dan menganggap diri selalu benar.
Seorang kolumnis, Viony Putri Nursalim dalam sebuah tulisannya (2020) mengatakan, pikiran negatif diartikan sebagai persepsi, harapan dan deskripsi negatif tentang diri sendiri dan orang lain dan dunia secara umum. Kondisi kognitif yang negatif ini juga diikuti dengan emosi negatif dan berdampak b u r u k p a d a p e r i l a ku d a n
kesehatan. Sementara menurut Masaru Emoto, pikiran negatif yang berlangsung lama akan mempengaruhi organ-organ tubuh tertentu yang pada akhirnya akan membuat seseorang tidak bisa bekerja dengan maksimal atau mengalami penurunan kualitas hidup. Bahkan pikiran negatif menyebabkan seseorang menjadi tertekan dan mudah stress serta kehilangan energi h i d u p y a n g p o s i t i f . D a r i stres dan rasa tertekan yang berkepanjangan inilah akan mu n c u l p e nya k i t-p e nya ki t degeneratif seperti Hipertensi yang menyebabkan tekanan darah menjadi tidak normal yang berdampak terhadap munculnya keluhan-keluhan lainnya.
Dalam realitas yang terdekat, pikiran negatif salah satunya a k a n m e m i c u m u n c u l n y a k e t i d a k s e n a n g a n y a n g menyebabkan rasa keluh-kesah dan amarah. Sementara dari aspek kesehatan, rasa amarah dan keluh-kesah akan berdampak terhadap menurunnya kekebalan atau imunitas tubuh. Saat marah, tubuh menjadi tegang dan bagian otak bekerja ekstra. Jika demikian, maka kondisi kondisi kesehatan menjadi sangat rentan.
O leh karena i tu, konsep perpikir positif sangat penting dalam kerangka meningkatkan kualitas hidup yang positif. Konsep berpikir positif memang t i d a k l a h mu d a h. Me nu r u t penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran di San Frasisko Amerika Serikat (1986) menyebutkan bahwa lebih dari 80 persen pikiran manusia bersifat negatif. Dari hasil penelitian ini
m e nu n ju k ka n b a h w a kecenderungan manusia untuk berpikir negatif, b a i k b e r p i k i r negatif dalam konteks individu y a n g m e r a s a t idak percaya d i r i , p i k i r a n negatif karena persoalan hidup dan sebagainya maupun berpikir negatif kepada orang lain.
P e r s o a l a n n y a , b a g a i m a n a memunculkan atau merangsang dan membangkitkan energi pikiran positif sehingga pikiran negatif tidak cenderung menguasai diri seseorang. Secara sederhana, pikiran positif dapat dimaknai sebagai upaya untuk memandang sesuatu dari segi atau sudut pandang yang positif, menguntungkan dan dari sisi yang memunculkan rasa senang.
Ketika mendapatkan perlakuan yang tidak baik, dicemooh, diejek atau disebut “bodoh” oleh orang lain misalnya, terapi para motivator pada umumnya, bukan menaruh benci dan amarah kepada orang itu, melainkan mengambil sisi positif untuk memperbaiki diri dan belajar dengan tekun. Dengan begitu, ujaran kata “bodoh” dari orang lain itu akan kembali kepada orang itu, bukan pada diri kita, sebagaimana ungkapan “darinya adalah miliknya bukan milik orang lain”.
Pikiran negatif ibarat virus
y a n g d a p a t m e r o n g r o n g s e s e o r a n g . Pikiran negatif ibarat b enalu y a n g a k a n m e n g g a n g g u kehidupan itu sendiri. Pikiran negati f hanya bisa dieliminir o l e h p i k i r a n positif. Karena sesungguhnya, “ k i t a a d a l a h apa yang kita p i k i r k a n ”.
Seorang mahasiswa y a n g h e n d a k m e ng i ku t i uj ia n
akhir misalnya, jika sejak awal ia berpikir negatif “tidak bisa menjawab soal-soal dalam ujian”, maka potensinya untuk tidak lulus akan lebih besar dibandingkan dengan temannya yang berpikir positif dan optimis. Sebab dengan pikiran negatif itu, dia akan menjadi cemas, was-was dan rasa takut akan menguasai dirinya sehingga ia tidak dapat menjawab soal-soal yang diajukan dengan baik.
Syekh Muahmamd Mutawwali al Sya’rawi mengatakan, pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan menjamin masa depan diri dan keluarganya. Dengan berpikir kata James Allan, seseorang bisa menentukan pilihannya. Pikiran negatif akan melahirkan aura negatif, sebaliknya pikiran positif akan melahirkan aura positif. Pikiran negatif yang merasuk ke dalam otak dan syaraf jangan
sampai menguasai diri seseorang, sebaliknya segera diimbangi dengan pikiran-pikiran positif. Berpikir positif adalah memunculkan berbagai hal yang positif, memandang orang lain adalah baik, sepanjang kita berbuat baik, memandang orang lain memiliki perasaan sebagaimana kita juga memiliki perasaan. Kecurigaan-kecurigaan yang berlebihan sejatinya tidak menjadi perspektif yang melekat dalam benak setiap kita.
Menurut Asep Muchsin (2007), berpikir positif adalah pilihan terbaik bagi setiap orang dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun. Sukses dan bahagia adalah hal yang positif dan hanya bisa diraih dengan pikiran positif pula, pikiran positif akan melahirkan argumen tanpa sentimen. Berpikir positif paling tidak akan melahirkan indikator kehidupan yang prospektif, yakni berani dan mandiri, menguasai dan mampu mengendalikan emosinya, rasa amarahnya, kebencian dan dendam kesumat. Selain itu, berpikir positif akan mengarahkan seseorang
selalu bersyukur dan bersabar serta termotivasi untuk memperbaiki diri.
Hidup ini akan lebih ringan, lebih bahagia jika selalu berpikir positif. Karena sesungguhnya pikiran negatif selalu saja menyeret seseorang pada sikap dan perilaku yang negatif yang justru menjadi sumber persoalan yang selalu datang bertubi-tubi. Dengan berpikir positif, seseorang akan lebih terbuka, terutama terbuka “pintu maafnya” kepada siapapun, sabar dan bersyukur serta mampu berbenah diri. Orang yang berpikir positif selalu memandang orang lain memiliki dua dimensi kebaikan dan keburukan, sebagaimana dirinya yang juga memiliki dimensi kebaikan dan keburukan. Dua dimensi yang kontradiktif tersebut dapat membangkitkan semangat untuk selalu membuka pintu maaf, bersabar dan bersyukur sembari memperbaiki diri ke arah yang lebih baik lagi. (***)
Penulis adalah Guru Besar FIP UNG dan Ketua TP-PKK Kab.
Gorontalo
oleh:Fory Armin Naway