Post on 29-Jul-2015
2
Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran1. Menggambarkan kontrol internal terhadap pesediaan.2. Menjelaskan pengaruh pencatatan persediaan yang salah pada
laporan keuangan.3. Menjelaskan tiga asumsi arus biaya persediaan dan bagaiman
pengaruhnya terhadap laporan laba rugi dan neraca.4. Menghitung biaya persediaan dengan sistem persediaan
perpetual dan periodik, menggunakan metode biaya berikut: first-in, first-out; last-in, first-out; dan average cost.
5. Membandingkan dan membedakan penggunaan ketiga metode biaya tersebut.
6. Menghitung penilaian persediaan dengan dasar selain biaya, menggunakan konsep biaya atau harga pasar yang mana yang lebih rendah (lower of cost or market) dan nilai realisasi bersih.
7. Menyajikan persediaan barang dagangan dalam neraca.8. Mengestimasi persediaan dengan metode ritel dan laba kotor.9. Menghitung rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata
persediaan.
3
Mengapa Kontrol Persediaan Mengapa Kontrol Persediaan Penting?Penting?
Persediaan adalah aset yang signifikan dan untuk kebanyakan perusahaan merupakan aset yang terbesar.
Persediaan merupakan pusat aktivitas utama dari perusahaan dagang dan manufaktur.
Kesalahan dalam menentukan biaya persediaan bisa menimbulkan kesalahan pada laporan keuangan.
Persediaan harus dilindungi dari risiko eksternal (seperti kebakaran dan pencurian) dan penipuan internal oleh pegawai.
4
Laporan Penerimaan
Barang
Pesanan Pembelian
Faktur
SETUJUSETUJU
SETUJU
SETUJU SETU
JU
SETU
JU
JURNALKeterangan
Nov. 9
Post. Ref.
Tanggal
Persediaan 1 222 00
Utang Dagang--XYZ Co. 1 222 00Membeli barang dagangan
secara kredit.
Kontrol Internal terhadap Kontrol Internal terhadap Persediaan Persediaan
5
KEWAJIBAN
EKUITAS
PENDAPATAN
AKTIVA
BIAYA & BEBAN
Persediaan Persediaan Barang DaganganBarang Dagangan
Harga Pokok Harga Pokok PenjualanPenjualan
Jika Persediaan Barang Dagangan…
Harga Pokok Penjualan . . . . . .
Laba Kotor dan Bersih . . .
Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . .
Jika Persediaan Barang Dagangan…
Harga Pokok Penjualan . . . . . .
Laba Kotor dan Bersih . . .
Ekuitas Pemilik Akhir . . . . . . . . .
Pengaruh Salah Catat Persediaan Pengaruh Salah Catat Persediaan pada Laporan Keuanganpada Laporan Keuangan
kelebihan
kekecilan
kelebihan
kelebihan
Laba Bersih
6
Barang dibeli
Barang dibeli
Barang dijual
Barang dijual
Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan)
merupakan arus biaya yang masuk terlebih
dahulu, sehingga biaya yang tercatat pada akun persediaan adalah biaya yang belakangan masuk.
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
7
Barang dibeli
Barang dibeli
Barang dijual
Barang dijual
Arus biaya yang keluar (Harga Pokok Penjualan)
merupakan arus biaya yang masuk belakangan,
sehingga biaya yang tercatat pada akun
persediaan adalah biaya yang terebih dahulu
masuk.
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
8
Barang dibeli
Barang dibeli
Barang dijual
Barang dijual
Asumsi Arus Biaya PersediaanAsumsi Arus Biaya Persediaan
Arus biaya merupakan rata-rata biaya yang
terjadi
9
Data biaya persediaan untuk ilustrasi Data biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFO dan LIFOSistem Perpetual FIFO dan LIFO
Data biaya persediaan untuk ilustrasi Data biaya persediaan untuk ilustrasi Sistem Perpetual FIFO dan LIFOSistem Perpetual FIFO dan LIFO
Cost ofCost ofMdse. SoldMdse. Sold
Item 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $204 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 2122 Penjualan 4 3128 Penjualan 2 3230 Pembelian 10 22
Item 127B Unit Biaya Harga
Jan. 1 Persediaan 10 $204 Penjualan 7 $30
10 Pembelian 8 2122 Penjualan 4 3128 Penjualan 2 3230 Pembelian 10 22
Biaya Persediaan PerpetualBiaya Persediaan Perpetual
10
Item 127B
Persediaan dengan Perpetual FIFOPersediaan dengan Perpetual FIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya
Jan. 1 10 20 200Jan. 1 10 20 200 4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60
8 21 168 22 3 20 60
1 21 21 7 21 147 28 2 21 42 5 21 105 30 10 22 220 5 21 105
10 22 220 Total 18 $388 13 $263 15 $325
11
Item 127B
Persediaan dengan Perpetual LIFOPersediaan dengan Perpetual LIFO
Jan. 1 10 20 200
Pembelian Harga Pokok Penjualan Saldo Persediaan
Biaya Total Biaya Total Biaya Total Tgl Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya Qty. /unit Biaya
4 7 20 140 3 20 60 10 8 21 168 3 20 60
8 21 168 22 4 21 84 3 20 60
4 21 84 28 2 21 42 3 20 60
2 21 42 30 10 22 220 3 20 60
2 21 4210 22 220
Total 18 $388 13 $266 15 $322
12
Jan. 1200 unit @ $9
Persediaan dengan Periodik FifoPersediaan dengan Periodik Fifo
Mar. 10300 unit @ $10
Sep. 21400 unit @ $11
Nov. 18100 unit @ $12
$1,800
$3,000
$4,400
$1,200
Pembelian
Barang Tersedia
Untuk Dijual$1,800
$3,000
$2,200
Harga Pokok Penjualan
200 unit @ $9
$10,400$10,400$2,200
$1,200
$7,000$7,000
Pesediaan Barang
$3,400$3,400
300 unit @ $10
200 unit @ $11
200 unit @ $11
100 unit @ $121,000 unit
700 unit terjual
300 unit tersisa
13
Persediaan dengan Periodik LifoPersediaan dengan Periodik Lifo
$1,800
$3,000
$4,400
$1,200
$1,800
$1,000
Cost ofMerchandise
Sold
200 unit @ $9
$10,400$10,400
$4,400
$1,200
$2,800$2,800
$7,600$7,600
100 unit @ $10
200 unit @ $10
400 unit @ $11
100 unit @ $12
$2,000
700 unit terjual
1,000 unit
300 unit tersisa
$1,800Jan. 1
200 unit @ $9
Mar. 10300 unit @ $10
Sep. 21400 unit @ $11
Nov. 18100 unit @ $12
Pembelian
Barang Tersedia
Untuk Dijual
Harga Pokok Penjualan
14
Jan. 1 Persediaanawal
200 unit @ $9200 unit @ $9
Mar. 10 Pembelian 300 unit @ $10300 unit @ $10
400 unit @ $11400 unit @ $11 Sept. 21 Pembelian
100 unit @ $12100 unit @ $12 Nov. 18 Pembelian
1,000 unit tersedia untuk dijual
Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa.
Metode biaya rata-rata didasarkan pada rata-rata biaya dari barang yang serupa.
Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik
15
200 unit @ $9 200 unit @ $9 = $ 1,800 = $ 1,800
1,000 unit tersedia untuk dijual
300 unit @ $10 300 unit @ $10 = $ 3,000 = $ 3,000
400 unit @ $11 400 unit @ $11 = $ 4,400 = $ 4,400
100 unit @ $11 100 unit @ $11 = $ 1,200 = $ 1,200
$10,400 Biaya barang yang tersedia untuk dijual
Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik
16
Biaya barang yang tersedia untuk dijual
unit tersedia untuk dijual
= Rata-rata biaya perunit
$10,4001,000 Unit
= $10.40 per Unit
Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik Biaya Rata-Rata Periodik
Biaya barang yang teredia untuk dijual $10,400Dikurangi persediaan akhir ($10.40 x 300) 3,120Harga pokok penjualan $ 7,280
Biaya barang yang teredia untuk dijual $10,400Dikurangi persediaan akhir ($10.40 x 300) 3,120Harga pokok penjualan $ 7,280
Untuk mencek jumlah ini, kalikan 700 unit yang terjual dengan $10.40, menghasilkan jumlah yang sama $7,280.
17
$ 3,800
2,700
4,650
3,920
Total $15,520 $15,472 $15,070
Penilaian Persediaan pada Biaya atau Penilaian Persediaan pada Biaya atau Harga Pasar yang Mana Yang Lebih KecilHarga Pasar yang Mana Yang Lebih Kecil
A 400 $10.25 $ 9.50 $ 4,100 $ 3,800
B 120 22.50 24.10 2,700 2,892
C 600 8.00 7.75 4,800 4,650
D 280 14.00 14.75 3,920 4,130
HargaKuantitas Biaya Pasar Total Total Lebih kecil
Item Persediaan /unit /unit Biaya Pasar B atau P
18
Aktiva
Aktiva Lancar:
Kas $ 19 400 00
Piutang Dagang $80 000 00
Dikurangi penyisihan
piutang tak tertagih 3 000 00 77 000 00
Persediaan Barang Dagangan
pada biaya (first-in,
first-out method) atau pasar 216 300 00
Metro-ArtsNeraca
31 Desember 2007
Penyajian Persediaan Barang Dagangan pada Neraca
19
Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMengestimasi Persediaan dengan Metode Ritel
Metode ritel didasarkan pada hubungan antara biaya barang tersedia untuk dijual dan harga ritel.
Harga ritel dari semua barang dagangan harus diakumulasi dan ditotal.
Persediaan pada ritel dihitung pada harga ritel barang yang tersedia untuk dijual dikurangi penjualan bersih pada ritel.
Rasio dihitung dengan membagi biaya dengan harga ritel. Persediaan pada harga ritel dikali rasio biaya sama
dengan jumlah persediaan yang diestimasi.
20
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
Tahap 1: Menentukan rasio biaya Tahap 1: Menentukan rasio biaya pada harga ritel.pada harga ritel.
Tahap 1: Menentukan rasio biaya Tahap 1: Menentukan rasio biaya pada harga ritel.pada harga ritel.
Biaya RitelPersediaan barang dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000
Rasio biaya pada harga ritel =$62,000
$100,000= 62%
21
Tahap 2: Menentukan persediaan Tahap 2: Menentukan persediaan akhir pada ritel.akhir pada ritel.
Tahap 2: Menentukan persediaan Tahap 2: Menentukan persediaan akhir pada ritel.akhir pada ritel.
Penjualan di Januari (bersih) 70,000Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000
Cost RetailPersediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
22
Tahap 3: Hitung persediaan yang Tahap 3: Hitung persediaan yang diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya.
Tahap 3: Hitung persediaan yang Tahap 3: Hitung persediaan yang diestimasi pada biaya.diestimasi pada biaya.
Persediaan barang 31 Januari pada biaya($30,000 x 62%) $18,600
Penjualan di Januari (bersih) 70,000Persediaan barang 31 Januari, pada ritel $ 30,000
Cost RetailPersediaan Barang Dagang 1 Jan $19,400 $ 36,000Pembelian di Januari (bersih) 42,600 64,000Barang tersedia untuk dijual $62,000 $100,000
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
Mengestimasi Persediaan dengan Mengestimasi Persediaan dengan Metode RitelMetode Ritel
23
Mengestimasi Persediaan dengan Metode Mengestimasi Persediaan dengan Metode Laba KotorLaba Kotor
1. Persentase laba kotor diestimasi berdasarkan pengalaman sebelumnya yang disesuaikan dengan perubahan yang diketahui.
2. Laba kotor dihitung dengan mengalikan tingkat laba kotor estimasi dengan penjualan bersih aktual.
3. Harga Pokok Penjualan estimasi dihitung dengan mengurangi laba kotor dari penjualan aktual.
4. Harga Pokok Penjualan estimasi dikurangi dari barang tersedia untuk dijual aktual untuk menentukan persediaan barang estimasi.
24
Persediaan 1 Januari $ 57,000
Pembelian di Januari (bersih) 180,000
Barang tersedia untuk dijual
Penjualan di Januari (bersih) $250,000Dikurangi: Laba Kotor Estimasi
Harga Pokok Penjualan Estimasi
Persediaan Estimasi 31 Januari
($250,000 x 30%) 75,000
175,000$ 62,000
Metode Laba KotorMetode Laba KotorMetode Laba KotorMetode Laba Kotor
Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi persediaan pada laporan keuangan bulanan atau persediaan pada laporan keuangan bulanan atau
kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik.
Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi Metode laba kotor berguna untuk mengestimasi persediaan pada laporan keuangan bulanan atau persediaan pada laporan keuangan bulanan atau
kuartalan dalam sistem persediaan periodik.kuartalan dalam sistem persediaan periodik.
$237,000
25
Perputaran PersediaanPerputaran PersediaanPerputaran PersediaanPerputaran Persediaan
SUPERVALU ZaleHarga Pokok Penjualan $15,620,127,000 $ 737,188,000Persediaan:
Awal $1,115,529,000 $478,467,000Akhir 1,067,837,000 571,669,000Total $2,183,366,000 $1,050,136,000
Rata-rata $1,091,683,000 $525,068,000 Perputaran persediaanPerputaran persediaan 14.3 kali14.3 kali 1.4 kali1.4 kali
Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang disimpan selama periode berjalan.
Kegunaan: Perputaran persediaan mengukur hubungan antara volume penjualan barang dan jumlah persediaan yang disimpan selama periode berjalan.
26
Rerata harga pokokpenjualan harian: $15,620,127,000/365 $42,794,868 $737,188,000/365 $2,019,693Persediaan akhir $1,067,837,000 $571,669,000
Jumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata PersediaanJumlah Hari Rata-Rata Persediaan
SUPERVALU Zale
Rerata periode penjualanRerata periode penjualan 25 hari25 hari 283 hari283 hari
Kegunaan: untuk mengukur efisiensi manajemen persediaan
Kegunaan: untuk mengukur efisiensi manajemen persediaan
27
SummarySummary1. Kontrol internal terhadap persediaan.2. Kesalahan pencatatan persediaan dapat menyebabkan kesalahan
pada laporan keuangan.3. Sistem pencatatan persediaan:
• Sistem Perpetual• Sistem Periodik
4. Metode arus biaya persediaan:• First In, First Out• Last In, First Out• Average Cost
5. Penilaian persediaan pada biaya atau harga pasar yang mana yang lebih kecil.
6. Metode estimasi persediaan:• Metode Ritel• Metode Laba Kotor
7. Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari rata-rata persediaan.