Post on 01-Mar-2018
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
1/20
PERKEMBANGAN HUKUM PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA TERKAIT DENGAN LAHIRNYA
UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
Oleh:
Rafki Rahma! MY"!#H
$Maha%i%&a P'()'am Pa%*a #a'+a,a -ak.la% H.k.m UNAND! NIM:
/20//200/1
A" LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara dengan kekayaan sumber
daya alam yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia
berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan,
peternakan, perkebunan serta pertambangan dan energi.
Pertambangan menjadi salah satu aspek andalan yang harus
dikelola secara baik oleh Indonesia untuk kesejahteraan
rakyatnya. Pertambangan dilakukan dengan mengeksplorasi
mineral yang terkandung di bumi Indonesia. Selain mineral,
batubara menjadi salah satu komoditas hasil eksplorasi
pertambangan yang cukup memberikan kontribusi besar bagi
pemasukan negara dalam sektor non pajak.
Mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah
hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam
tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup
orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh
egara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi
!
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
2/20
perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran
dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan!.
"ekayaan alam tak terbarukan yang dimaksud diatas,
meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, batu
bara dan lain#lain dengan potensi masing#masingnya yang
sangat berlimpah di bumi Indonesia. Timah misalnya, dengan
produksi $% ribu ton& tahun, Indonesia adalah penghasil timah
nomor dua dunia. ikel dengan produksi '( ribu ton& tahun,
Indonesia adalah penghasil nomor lima di dunia. Tembaga
dengan %)* ribu ton& tahun adalah nomor lima dunia dan
untuk batu bara dan emas Indonesia adalah nomor $ dunia*.
"eberadaan mineral dan batubara dapat menjadi salah
satu tolok ukur kemandirian dan kemajuan suatu bangsa.
+ata#rata negara dengan kekayaan mineral dan batubara
yang tinggi, cenderung akan menjadi negara yang maju dan
sejahtera. amun, hal ini harus diiringi dengan pengelolaan
yang baik menyeluruh terhadap kekayaan mineral tersebut.Pengelolaan yang buruk seperti rendahnya teknologi
pengolahan ataupun lemahnya aturan terkait pengelolan
sumber daya mineral ini akan mengakibatkan negara yang
kaya akan mineral dan batubara tersebut hanya sebagai
tamu dinegaranya sendiri, karena hanya akan menjadi
sumber eksplorasi bagi pihak#pihak asing ataupun ilegal.
engan karakteristik kegiatan usaha pertambangan mineral
dan batubara yang sangat penting dan terkait hajat hidup
orang banyak tersebut maka diperlukan kepastian berusaha
! -ihat bagian menimbang ndang#ndang omor ) tahun *//'
tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara.
* Simon 1. Sembiring,Jalan Baru Untuk Tambang: Mengalirkan Berkah
bagi Anak Bangsa, 23akarta4 5ramedia, *//'6 hlm. 7
*
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
3/20
dan kepastian hukum di dunia pertambangan mineral dan
batubara.
"epastian hukum di bidang pertambangan terutama
dalam rangka melindungi hasil pertambangan dari upaya
pengeksplorasian secara masi8 tanpa adanya upaya
peningkatan nilai tambah oleh perusahaan penambangan.
Pentingnya peningkatan nilai tambah dari peman8aatan
mineral nasional telah menjadi kesadaran Founding Father
kita. 9leh karena itu, melalui ndang#ndang asar egara
+epublik Indonesia Tahun !'): 2 !'):6, Founding father
telah menetapkan garis#garis dasar pengelolaan sumber daya
mineral tersebut. Pasal 77 ayat 2*6 !'): menyatakan,
;
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
4/20
i lain pihak, pandangan dari kalangan eksportir dan
produsen minerba mempunyai argumentasi bahwa industri
dalam negeri belum mampu menyerap seluruh produksi
pertambangan minerba, baik karena kurangnya 8asilitas
peleburan dan pemurnian 2smelter6 atau 8asilitas pengolahan
di sisi yang lebih hilir). Polemik seperti inilah yang turut
mengiringi lahirnya ndang#ndang omor ) tahun *//'
tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara.
B" RUMU#AN MA#ALAH
!. Tinjauan yuridis terhadap ndang#ndang omor ) tahun
*//' tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara
2Minerba6@.
*. Perkembangan Aukum Pertambangan Mineral dan0atubara terkait ndang ndang omor ) tahun *//'
tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara@.
" I#I DAN PEMBAHA#AN
/" Ti,+a.a, 3.'ii% e'haa5 U,a,)6U,a,) N(m(' 4
ah., 2009 e,a,) Pe'am7a,)a, Mi,e'al a,
Ba.7a'a $Mi,e'7a18"
Pembangunan nasional bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan ndang#
) 0iro Perencanaan "ementerian Perindustrian,Analisis Biaya Manfaat
Pelarangan Eksor Bahan Mentah Minerba !an !amaknya Terhada
"ektor #ndustristudi $asus %ikel & Tembaga, 3akarta4 */!*, hal !
)
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
5/20
ndang asar egara +epublik Indonesia Tahun !'):
dalam wadah egara "esatuan +epublik Indonesia yang
merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tertib, dan
dinamis dalam lingkungan yang merdeka, bersahabat,
dan damai:. Pembangunan Aukum asional tidak dapat
dipisahkan dari perjalanan sejarah perkembangan tataran
yang berlaku pada masyarakat Indonesia. Aal ini
disebabkan karena pembentukan suatu tatanan hukum
sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat,
budaya, dan berbagai 8aktor lainnya(. Salah satu 8aktor
yang paling berpengaruh yaitu tatanan hukum adat yang
telah berlaku jauh sebelum Indonesia merdeka.
0egitupun halnya dengan pembangunan hukum
agraria. +e8ormasi hukum agraria di Indonesia sebagai
negara yang merdeka dimulai dengan dikeluarkannya
ndang ndang o. : Tahun !'(/ tentang Peraturan
asar Pokok#pokok Bgraria 2PB6. PB ini lahir dari
semangat adopsi nilai#nilai hukum adat kedalam tataran
sistem hukum agraria nasional. Aal ini ditegaskan didalam
pasal : PB, ;Aukum agraria yang berlaku atas bumi, air
dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak
bertentangan dengan kepentingan nasional dan egara,
yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan
sosialisme Indonesia serta dengan peraturan#peraturan
yang tercantum dalam ndang#undang ini dan dengan
peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan
: Penjelasan atas ndang#ndang +epublik Indonesia omor */ Tahun
*//% tentang saha Mikro, "ecil, dan Menengah
( Bl. Cisnubroto, 'uo (adis Tatanan )ukum #ndonesia, ni?ersitas
Btmajaya Yogyakarta, Pleburan4 *//$, hal !
:
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
6/20
mengindahkan unsur#unsur yang bersandar pada hukum
agama=."onsepsi hukum tanah nasional secara utuh diambil
dari konsepsinya hukum adat, yang oleh 0oedi Aarsono
dikatakan bahwa "onsepsi Aukum Tanah nasional adalah
komunalistik religius, yang memungkinkan penguasaan
tanah secara indi?idual, dengan hak#hak atas tanah yang
bersi8at pribadi, sekaligus mengandung kesamaan.
"onsepsi ini masih rele?an 2 dan harus tetap6
dipertahankan untuk masa kini maupun untuk masa yang
akan datang, oleh karena konsepsi ini merupakanpenjabarandari sila#sila pancasila dibidang pertanahan
serta harus dijabarkan lebih lanjut dalam politik
Pertanahan asional sebagaimana yang digariskan dalam
pasal 77 ayat 7 !'): $.Bgraria sendiri berasal dari bahasa latin *agre+
berarti tanah atau sebidang tanah. Pengertian Bgraria
meliputi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan
alam yang terkandung didalamnya 2Pasal ! ayat 2*6.
Sementara itu pengertian bumi meliputi permukaan bumi
2yang disebut tanah6, tubuh bumi di bawahnya serta
berada di bawah air 2Pasal ! ayat 2)6 jo pasaal ) ayat 2!6%.
Tanah sendiri menurut 3aDim Aamidi, adalah benda
permukaan bumi yang menyimpan kekayaan untuk
mencukupi kebutuhan hidup dan kehidupan manusia
perorangan dan dalam kelompok 2ekonomi6'. Mineral dan
$ Bl?i Syahrin, 0eberapa Masalah Aukum, PT.So8media,
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
7/20
batubara dapat dikelompokkan kedalam kekayaan yang
tersimpan didalam tanah. engan demikian, mineral dan
batubara merupakan obyek kajian dari hukum agraria.
paya pemerintah untuk meningkatkan nilai
tambah ekonomi mineral tambang pada awalnya
ditempuh melalui PB. amun, PB ini, dikemudian
hari tidak cukup mengakomodir peraturan terkait mineral
dan batubara ini karena ini lebih mem8okuskan
pembahasan agraria dalam lingkup agraria yang berada
diatas tanah sedangkan agraria dibawah tanah dalam hal
ini barang tambang mineral belum terlalu diatur, sehingga
kemudian pemerintah melahirkan ndang#ndang omor
!! Tahun !'($ tentang "etentuan#"etentuan Pokok
Pertambangan yang dikemudian hari dirubah dengan
ndang#ndang omor ) Tahun *//' tentang
Pertambangan Mineral dan 0atubara. -ebih lanjut,
diuraikan lagi dalam aturan pelaksanaannya, diantaranya
yaitu4 Permen ESM o. ! Tahun */!) tentang
Peningkatan ilai Tambah Mineral melalui "egiatan
Pengolahan dan Pemurnian Mineral.
Perubahan mendasar yang terjadi pada perubahan
dari ndang#ndang omor !! Tahun !'($ menjadi
ndang#ndang omor ) Tahun *//' adalah perubahan
dari sistem kontrak karya dan perjanjian menjadi sistem
perijinan, sehingga Pemerintah tidak lagi berada dalam
posisi yang sejajar dengan pelaku usaha dan menjadi
pihak yang memberi ijin kepada pelaku usaha di industri
pertambangan mineral dan batubara.
ndang#ndang omor ) tahun *//' tentang
Pertambangan Mineral dan 0atubara lahir sebagai bentuk
usaha pemerintah dalam mengelola kekayaan mineral
$
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
8/20
dan batubara di bumi Indonesia. idalam ini
dinyatakan yang dimaksud dengan Pertambangan adalah
sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan
dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta
kegiatan pasca# tambang.Selanjutnya dinyatakan mineral adalah senyawa
anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki si8at >sik
dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur ataugabungannya yang membentuk batuan, baik dalam
bentuk lepas atau padu. 0atubara adalah endapan
senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah
dari sisa tumbuh#tumbuhan.Tujuan dibentuknya ndang#ndang omor ) tahun
*//' tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara,
dinyatakan yaitu4 menjamin e8ekti?itas pelaksanaan dan
pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara
berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing,
menjamin man8aat pertambangan mineral dan batubara
secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup,
menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai
bahan baku dan&atau sebagai sumber energi untuk
kebutuhan dalam negeri, mendukung dan
menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih
mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan
internasional, meningkatkan pendapatan masyarakat
lokal, daerah, dan negara, serta menciptakan lapangan
kerja untuk sebesar#besar kesejahteraan rakyat dan
%
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
9/20
menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan
kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara!/.amun, tidak sejalan dengan tujuan tersebut,
ndang#ndang omor ) tahun *//' tentang
Pertambangan Mineral dan 0atubara ini justru malah
melahirkan berbagai permasalahan baru dan
mempertajam pertentangan masalah lama. Mulai dari
persoalan Cilayah Pertambangan!!2CP6, lelang Cilayah
IDin saha Pertambangan 2CIP6, larangan ekspor hasil
tambang mentah, hingga pelarangan sementara
penerbitan IDin saha Pertambangan 2IP6 yang baruuntuk komoditas logam dan batubara.
Masalah tersebut di atas berawal dari pemberian
IDin saha Pertambangan 2IP6 seperti IP Eksplorasi, IP
9perasi Produksi dan IDin Pertambangan +akyat 2IP+6
yang diberikan oleh pemerintah, baik kepada badan
hukum, koperasi dan perseorangan. Selama ini, para
pihak yang mengelola pertambangan selalu hanya
mengejar bagaimana mengoptimalkan pengelolaan
tambang untuk penerimaan negara. 3ika upaya tersebut
tetap berlanjut tanpa memperhatikan aspek#aspek lain,
maka akan terjadi ketimpangan dengan sektor#sektor lain
yang berkaitan!*.
!/ -ihat pasal 7 ndang#ndang omor ) tahun *//'
!! Cilayah Pertambangan, sebagaimana Peraturan Pemerintah omor
** Tahun */!/, merupakan wilayah yang memiliki potensi mineral
dan&atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi
pemerintahan yang merupakan bagian dari rencana tata ruang
nasional. Cilayah Pertambangan terdiri dari wilayah yang dapat
diusahakan dan wilayah yang belum dapat diusahakan. Cilayah yang
dapat diusahakan meliputi 4 Cilayah Pencadangan egara 2CP6,
Cilayah saha Pertambangan 2CP6, dan Cilayah Pertambangan
+akyat 2CP+6.
'
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
10/20
2" Pe'kem7a,)a, H.k.m Pe'am7a,)a, Mi,e'al a,
Ba.7a'a e'kai U,a,) U,a,) N(m(' 4 ah.,
2009 e,a,) Pe'am7a,)a, Mi,e'al a,
Ba.7a'a8"
ilihat dari sisi penerimaan negara, kegiatan
ekstraksi dan eksploitasi sumberdaya alam 2SB6 telah
memberikan peran penting dalam pembiayaan
pembangunan di Indonesia selama ini. Sebagai gambaran,
perkembangan ekspor Indonesia pada tahun *//$,
dimana sektor pertambangan menyumbang de?isa
sebesar F.!!.%%).'/).(!' dari total F.!!).!//.%'/.$:!
2!/, )*G6. Pada tahun *//%, meningkat lagi menjadi
F.!).'/(.!(:.!$% dari total nilai pemasukan de?isa tahun
*//% sebesar F.!7$./*/.)*).)/* 2!/,%%G6!7. iluar sektor
migas, sektor pertambangan ini hanya dikalahkan oleh
sektor industri dalam hal menyumbang pemasukan de?isa
bagi negara disektor ekspor. engan demikian, sektor
ekpoitasi ini menjadi lahan yang sangat produkti8 bagi
sumber pemasukan keuangan negara.Calaupun kontribusi sektor minerba dalam paparan
di atas terlihat cukup besar, namun sebenarnya sektor ini
memiliki potensi kontribusi yang lebih tinggi lagi jika
terdapat nilai tambah yang lebih melalui proses
pengolahan di dalam negeri. Yang dimaksud dengan
peningkatan nilai tambah adalah pengolahan menjadi
produk yang lebih hilir sepanjang rantai nilai.Aal ini tentu membuat sektor pertambangan
menjadi primadona bagi pemegang kepentingan, baik itu
!* 5atot Supramono, SA. )ukum Pertambangan Mineral dan Batubara
di #ndonesia. +ineka
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
11/20
pemerintah sendiri sebagai penguasa dalam konsep hak
menguasai negara!), swasta, maupun in?estor lokal
maupun luar negeri. alam hal ini negara sebagai
penguasa atas bumi, air dan udara akan menjalankan
kewenangannya dalam menguasai cabang#cabang
produksi yang penting bagi negara."onsep hak menguasai tanah oleh egara yang
berlaku saat ini sendiri bukanlah muncul secara tiba#tiba,
melainkan hasil dari suatu proses perkembangan terus#
menerus. emikian pun halnya dengan pertambangan!:.
Tambang#tambang yang penting untuk egara akandiurus oleh egara sendiri!(.
-ahirnya ndang ndang omor ) tahun *//'
tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara adalah
bagian dari usaha pemerintah mengelola eksploitasi dari
pertambangan mineral dan batubara. amun, kehadiran
ndang#undang ini justru melahirkan polemik baru. Pro
dan kontra bermunculan dalam menyikapi kehadiran
ndang#undang ini. Terutama terkait dengan pasal !/*
dan !/7.Pasal !/*, menyatakan, ;Pemegang IP dan IP"
wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral
dan&atau batubara dalam pelaksanaan penambangan,
!) Aal ini telah dikemukan oleh 0udi Aarsono dalam bukunya Aukum
Bgraria Indonesia Sejarah Pembentukan ndang#ndang Pokok Bgraria,
Isi an Pelaksanaanya, jambatan, hal *7), yaitu4 0erdasar pasal *
PB dan penjelasannya tersebut, menurut konsep PB, pengertian
;dikuasai= oleh egara bukan berarti ;dimiliki=, melainkan hak yang
memberi wewenang kepada egara untuk menguasai.
!: Iman Sudiyat, Aukum Bdat Sketsa Bsas, -iberty, Yogjakarta, !'$%,
hal !$
!( Muhammad 0akri, )ak Menguasai Tanah ,-eh %egara .Paradigma
Baru Untuk /eformasi Agraria01Yogyakarta,
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
12/20
pengolahan dan pemurnian, serta peman8aatan mineral
dan batubara=. Pasal !/7 berbunyi4!. Pemegang IP dan IP" 9perasi Produksi wajib
melakukan pengolahan dan pemurnian hasil
penambangan di dalam negeri.*. Pemegang IP dan IP" sebagaimana dimaksud pada
ayat 2!6 dapat mengolah dan memurnikan hasil
penambangan dari pemegang IP dan IP" lainnya.7. "etentuan lebih lanjut mengenai peningkatan nilai
tambah sebagaimana dimaksud dalam Pasal !/* serta
pengolahan dan pemurnian sebagaimana dimaksud
pada ayat 2*6 diatur dengan peraturan pemerintah=.
ndang#undang ini secara implisit mengharuskan
penambang untuk memiliki 8asilitas peleburan dan
pengolahan mulai dari tanggal !* 3anuari */!). Aal ini
kemudian hari dipertegas dengan dikeluarkannya Permen
ESM omor ! Tahun */!) tentang Peningkatan ilai
Tambah Mineral melalui "egiatan Pengolahan dan
Pemurnian Mineral di alam negeri. imana didalam pasal
! ayat 2!6, dinyatakan secara tegas, ;Pemegang IP
9perasi Produksi tembaga, IP" 9perasi Produksi
tembaga, dan IP 9perasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan& atau pemurnian tembaga serta IP
9perasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan
penjualan yang menjual komoditas tambang tembaga,
termasuk produk samping atau sisa hasil pemurnian
konsentrat tembaga berupa lumpur anodadan tembaga
teluridke luar negeri wajib memenuhi batasan minimum
pemurnian komoditas tambang mineral logam
sebagaimana tercantum dalam -ampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini=.
!*
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
13/20
ilihat dari konteks pena8siran hukum, pasal !/*
dan !/7 ndang#ndang omor ) Tahun *//' ini,
memang mengamanatkan pelarangan ekspor bahan
tambang mentah keluar negeri sejak tanggal !* 3anuari
*/!). Aal ini lah yang mendapat tantangan dari pelaku
industri pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
Mereka menyatakan tidak siap dan belum memiliki
teknologi pengolahan dan pemurnian hasil tambang
sehingga ditakutkan tidak dapat beroperasi dikarenakan
terikat aturan tersebut. Salah satu persoalan krusial dari
penerapan Minerba ini adalah tentang nasib %//.///
tenaga kerja yang akan menganggur akibat aturan ini.
0aik tenaga kerja yang terlibat langsung maupun yang
tidak langsung dalam bisnis pertambangan minerba ini!$."enyataan ini tentu tidak sejalan dengan cita#cita
lahirnya ndang#ndang ini, yaitu guna meningkatkan
nilai ekonomi dari hasil tambang Indonesia agar
meningkatkan pendapatan negara dari sektor tambang.Pelarangan ekspor bahan mentah guna melindungi
eksploitasi berlebihan tanpa nilai pada sektor mineral dan
batubara ini padahal salah satu point penting penyebab
dilahirkannya ndang#undang ini. amun, adanya
kepentingan pemodal asing dan industri luar negeri dalam
sektor tambang ini menyebabkan sektor tambang riskan
dipolitisir.3ika dilihat permasalahan ini secara holistik,
sebenarnya larangan ekspor mineral mentah tidak dapat
dikatakan kebijakan yang tergesa#gesa. Sejak ditetapkan
pada tanggal !* 3anuari *//', Minerba tersebut telah
menetapkan larangan ekspor terhadap bahan tambang
!$http4&&www.hukumonline.com&berita&baca<:*b:)cb/d/)$%&kadin##
penerapan#uu#minerba#ancam#pertumbuhan#ekonomi, diakses pada
tanggal ** Maret */!)
!7
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomi7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
14/20
mentah, namun karena aturan pelaksanaannya belum
lahir sehingga larangan ini baru berlaku e8ekti8 melalui
Peraturan Pemerintah omor ! Tahun */!) tentang
Perubahan "edua Btas Peraturan Pemerintah omor *7
Tahun */!/ Tentang Pelaksanaan "egiatan saha
Pertambangan Mineral dan 0atubara yang diundangkan
pada tanggal !! 3anuari */!). engan demikian, mulai !*
3anuari */!) pelaku industri pertambangan di Indonesia
sudah tidak dapat lagi mengekspor bahan tambang
mentah keluar negeri. 3ika mengekspor bahan tambang
maka harus sudah diolah terlebih dahulu di dalam negeri
agar memberikan nilai tambah. "ewajiban untuk
melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri
dimaksudkan, antara lain, untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan nilai tambang dari produk, tersedianya
bahan baku industri, penyerapan tenaga kerja, dan
peningkatan penerimaan negara. 0elum lagi dengan
pengolahan itu akan menghidupkan industri tambang di
dalam negeri.3epang yang relati8 tidak mempunyai sumber daya
alam, semisal tambang ini, tetapi dengan kehebatan ilmu
dan teknologinya justru menjadi ;penguasa tambang=.
Indonesia mengekspor bahan mentah dengan harga
relati8 murah kemudian mereka mengekspor ke Indonesia
setelah bahan tambanng mentah diolah di industri negerimatahari terbit dalam bentuk berbagai produk atau
barang seperti alat#alat elektronik, otomoti8, mesin, dan
berbagai barang kebutuhan lainnya dengan harga yang
tinggi!%.
!% http4&&ekonomi.kompasiana.com&bisnis&*/!)&/!&!*&larangan#ekspor#
bahan#mentah#(*)/**.html
!)
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
15/20
Intinya, larangan ekspor bahan mentah ini
sebenarnya justru memberikan man8aat yang besar bagi
bangsa Indonesia, baik dari segi pendapatan ke negara
karena harga jual bahan ekspor lebih tinggi yang otomatis
royalti yang diterima pemerintah juga akan lebih
meningkat.amun, pihak yang kontra tentu tidak dengan
mudah mnerima keinginan pemerintah tersebut dan
melalui Bsosiasi Pengusaha Mineral Indonesia
2BPEMI96, PT Aarapan tama Bndalan dan PT
Pelayaran Eka I?anajasa serta "operasi ;T"0M"endawangan Mandiri, dkk mengajukan permohonan
pengujian terhadap pasal !/* dan !/7 ndang ndang
omor ) tahun *//' kepada Mahkamah konstitusi dengan
registrasi Perkara omor !/&P#II&*/!) tentang
Pengujian ndang ndang omor ) tahun *//' tentang
Pertambangan Mineral dan 0atubara, dengan dasar
gugatan sebagai berikut4!. Pemohon berpendapat bahwa Pasal !/* dan Pasal !/7
ndang#ndang omor ) Tahun *//' tentang
Pertambangan Mineral dan 0atubara tidak memuat
larangan ekspor biji 2raw material atau core6, namun
hanya memuat kewajiban untuk melakukan
pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di
dalam negeri serta meningkatkan nilai tambah
sumber daya mineral dan&atau batubara*. "ebijakan larangan ekspor biji 2raw material atau core6
dari pemerintah berubah#ubah sehingga
menyebabkan ketidakpastian hukum, dan hal ini
bertentangan dengan Pasal *% ayat 2!6 !'):7. Pasal !/* dan Pasal !/7 ndang#ndang a Juo
bertentangan dengan Pasal **B dan Pasal *$ ayat 2*6
!:
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
16/20
!'): apabila dimaknai adanya larangan ekspor
biji 2raw material atau core6). Pasal !/* dan Pasal !/7 ndang#ndang a Juo
bertentangan dengan Pasal 77 ayat 276 !'):
apabila dimaknai adanya larangan ekspor biji 2raw
material atau core6:. Pemohon berpendapat bahwa ndang#ndang omor
) Tahun *//' tentang Pertambangan Mineral dan
0atubara berisi pengaturan mengenai pengendalian
ekspor dan bukan larangan ekspor, sehingga perlu
diberikan pemaknaan yang tepat guna menghindari
pemaknaan yang sewenangwenang dari pemerintah.
D" PENUTUP
/" Ke%im5.la,
-ahirnya ndang ndang omor ) tahun *//'tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara membawa
harapan dan semangat baru bagi dunia pertambangan
mineral dan batubara Indonesia. amun, dilain pihak,
masih terdapat berbagai permasalahan pelik yang
terkandung didalam Minerba tersebut, salah satunya
adalah permasalahan yang terkandung dalam pasal !/*
dan !/7 mengenai larangan ekspor bahan tambangmentah ke luar negeri.
Aal ini tentu akan membawa pengaruh dan e8ek
yang sangat besar bagi dunia pertambangan mengingat
aturan ini dapat merobah pola pertambangan mineral dan
batubara di Indoensia. engan pengolahan terlebih
dahulu sebelum diekspor keluar negeri, tentu melahirkan
dampak positi8 terhadap perekonomian dan posisi tawar
!(
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
17/20
industri tambang dalam negeri. amun, dilain pihak
pelaku industri pertambangan mineral dan batubara
dalam negeri yang tidak setuju dengan pasal tersebut
mengajukan2udi3ial reviewke Mahkamah "onstitusi guna
menuntut keadilan bagi mereka yang merasa terancam
dengan pemberlakuan pasal pelarangan ekspor bahan
tambang mentah ke luar negeri.
2" #a'a,
Perlu sikap ari8 dan wibawa pemerintah dalamdalam mengimplementasikan pasal !/* dan !/7
Minerba ini, agar industri pertambangan mineral dan
batubara dalam negeri dapat terlindungi dan terus
bertahan dalam pelaksanaan proses industri.
E" DA-TAR PU#TAKA
a" Meia O,li,e
/" http4&&www.hukumonline.com&berita&baca<:*b:)cb/d
/)$%&kadin#penerapan#uu#minerba#ancam#
pertumbuhan#ekonomi, diakses pada tanggal ** Maret
*/!)
7" Pe'a.'a, Pe'.,a,)6.,a,)a,/" ndang#ndang asar egara +epublik Indonesia
Tahun !'):2" ndang ndang o. : Tahun !'(/ tentang Peraturan
asar Pokok#pokok Bgraria 2PB6" ndang#ndang omor !! Tahun !'($ tentang
"etentuan#"etentuan Pokok Pertambangan
!$
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomi7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
18/20
4" ndang#ndang omor ) tahun *//' tentang
Pertambangan Mineral dan 0atubara" Peraturan Pemerintah omor ! Tahun */!) tentang
Perubahan "edua Btas Peraturan Pemerintah omor
*7 Tahun */!/ Tentang Pelaksanaan "egiatan saha
Pertambangan Mineral dan 0atubara" Permen ESM o. ! Tahun */!) tentang Peningkatan
ilai Tambah Mineral melalui "egiatan Pengolahan dan
Pemurnian Mineral.*" B.k.
/" Bl?i Syahrin, Beberaa Masalah )ukum, PT.So8media,
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
19/20
POLITIK HUKUM
PERKEMBANGAN HUKUM PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA TERKAIT DENGAN LAHIRNYA
UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009
TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
!'
7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral
20/20
9SE PEM0IM0I54
D'" #UHARI=AL, #H ! M H
9-EA4
RA-KI RAHMAT MY! #H $NPM" /20//200/1
PROGRAM PA#A #AR>ANA1B"-TBS A"M
IKE+SITBS BB-BSPBB5
*/!)
*/
http://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.htmlhttp://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.htmlhttp://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.htmlhttp://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.html