Post on 21-May-2015
PERKEMBANGAN BIOLOGIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Oleh :Ridhwan Ardi M
X-1
Perkembangan Biologis Manusia
Purba Di Indonesia
Mananusi Purba
Jenis Manusia Purba
Klasifikasi manusia
berdasarkan Lapisan Tanah
MANUSIA PURBA
Manusia prasejarah atau yang juga biasa disebut dengan manusia purba adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. Meskipun tidak meninggalkan peninggalan sejarah dalam bentuk tulisan, namun eksistensi dan kebudayaan mereka berhasil diketahui lewat fosil dan artefak berupa alat-alat sehari-hari yang masih sangat sederhana.
MANUSIA PURBA
Fosil-fosil manusia purba banyak ditemukan di Indonesia maupun di luar Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia.
JENIS JENIS MANUSIA PURBA
Jenis Jenis Manusia Purba
Homo
Pithecanthropus
Meganthropus
paleojavanicus
MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus= manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald.
MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi-gigi yang telah lepas. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun.
CIRI CIRI MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS
Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala. Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang
mencolok. Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai
kera. Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar
dan kuat. Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.
Pithecanthropus
Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Robustus
Pithecanthropus Mojokertensis
PITHECANTHROPUS
Fosil manusia purba jenis Pithecanthrophus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Pithecanthropus sendiri berarti manusia kera yang berjalan tegak. Paling tidak terdapat tiga jenis manusia Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia, yaitu Pithecanthrophus erectus, Pithecanthropus mojokertensis, dan Pithecanthropus soloensis.
PITHECANTHROPUS
Fosil ini berasal dari Pleostosen bawah dan tengah. Mereka hidup dengan cara berburu makanan. Mereka sudah memakan segala, tetapi makanannya belum diolah
CIRI CIRI PITHECANTHROPUS
Memiliki tinggi tubuh antara 165-180 cm. Badan tegap, namun tidak setegap Meganthrophus. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc. Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis. Hidung lebar dan tidak berdagu. Mempunyai rahang yang kuat dan geraham yang
besar. Makanan berupa tumbuhan dan daging hewan buruan.
PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS
Fosil ini ditemukan oleh Von Koenigswald di desa Perning, Jawa Timur pada lapisan Pleistosen bawah. Temuan tersebut merupakan fosil anak-anak berumur sekitar 5 tahun. Makhluk ini diperkirakan hidup sekitar 2,5 -2,25 tahun yang lalu. Pithecanthropus Mojokertensis berbadan tegap, mukanya menonjol ke depan dengan kening yang tebal dan tulang pipi yang kuat.
PITHECANTHROPUS ROBUSTUS
Fosil ini ditemukan oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil, lembah Bengawan Solo. Fosil ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah.
Tengkorak Robustus
PITHECANTHROPUS ERECTUS
Fosil ini ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 berasal dari lapisan Pleistosen Tengah. Mereka hidup sekitar 1-1,5 juta tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus mencapai 900 cc. Volume oyak manusia medern lebih dari 1000 cc, sedangkan volume otak kera hanya 600 cc. Bila dihubungka dengan teori evolusi Darwin, Pithecanthropus Erecttus dianggap sebagai Missing Link atau makhluk peralihan dari kera ke manusia.
Tulang tengkorak Pithecanthropus
erectus
HOMO
Manusia purba dari genus Homo adalah jenis manusia purba yang berumur paling muda, fosil manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun SM. Dari volume otaknya yang sudah menyerupai manusia modern, dapat diketahui bahwa manusia purba ini sudah merupakan manusia (Homo) dan bukan lagi manusia kera (Pithecanthrupus). Di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba dari genus Homo, antara lain Homo soloensis, Homo wajakensis, dan Homo floresiensis.
HOMO SOLIENSIS
Fosil ini ditemukan di Ngandong, Blora di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen oleh Ter Haar, Oppenoorth dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000-300.000 tahun yang lalu.
Tengkorak Homo Soliensis
HOMO WAJAKENTIS
Di temukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 pada di desa Wajak, Tulungagung. Fosil Homo Wajakensis mempunyai tinggi badan sekitar 130-210 cm, dengan berat badan antara 30-150 kg. Volume otak mencapai 1300 cc. Manusia purba jenis ini hidup sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu, pada lapisan Pleistosen Atas.
HOMO SAPIENS
Jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
KLASIFIKASI MANUSIA BERDASARKAN LAPISAN TANAH
No Lapisan Tanah Jenis Manusia
1 Halosen Homo Sapiens
2 Plestosen atas ( lapisan Atas ) Homo Wajakensis
3 Plestosen Tengah ( lapisan trinil )
Homo Solonensis
4 Plestosen Bawah ( lapisan jetis )
Pithecantropus RobustusPithecantropus MojokertensisMeganthropus Paleojavanicus