Post on 12-Apr-2017
PERHITUNGAN BAGI HASIL
Oleh: Faradibha (1401104010043) Juni Yusran (1401104010032) Nurul Azmi (1401104010027)
TEORI BAGI HASIL (PROFIT AND LOSS SHARING)
Bagi hasil adalah bentuk return (perolehan aktivitas usaha) dari kontrak investasi, dari waktu ke
waktu, tidak pasti dan tidak tetap pada bank Islam. Besar-kecilnya
perolehan kembali itu tergantung pada hasil usaha yang benar-benar
diperoleh bank Islam.
BUNGA VS BAGI HASILBunga Bagi Hasil
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad
dengan asumsi harus selalu untung.
Penentuan besarnya rasio/ nisbah bagi hasil
dibuat pada waktu akad dengan berpedoman
pada kemungkinan untung rugi.
Besarnya persentase berdasarkan pada
jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh.
Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah
untung atau rugi.
Bagi hasil bergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugian akan ditanggung bersama oleh
kedua belah pihak.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
sekalipun Jumlah keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang “booming”.
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama, termasuk
Islam.
Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi
hasil.
BENTUK SKEMA BAGI HASIL
Profit sharingDalam hal ini yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah profit yang diperoleh dari usaha yang dibiayai dengan pembiayaan. Profit merupakan selisih antara penjualan/ pendapatan usaha dan biaya-biaya usaha, baik berupa harga pokok penjualan/ biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya umum dan administrasi. Penggunanan istilah profit sharing dalam hal ini merujuk pula pada istilah profit and loss sharing, mengingat besaran profit yang bisa bertanda positif (untung) atau negatif (rugi).
Gross Profit SharingDalam hal ini yang dijadikan dasar perhitungan adalah gross profit (laba kotor), yakni penjualan/ pendapatan usaha dikurangi dengan harga pokok penjualan/ biaya produksi. Dengan skema tersebut, pihak-pihak yang berkontrak tidak menghadapi ketidakpastian di sisi biaya penjualan dan biaya umum dan administrasi. Oleh sebab itu risiko pada skema gross profit sharing tersebut lebih rendah dibanding pada skema profit sharing.
Revenue SharingDengan skema revenue sharing, yang dijadikan dasar perhitungan adalah penjualan/ pendapatan usaha. Dengan demikian risiko yang dihadapi pihak- pihak yang berkontrak rendah. Pemilik dana hanya menghadapi ketidakpastian atas tinggi rendahnya penjualan/ pendapatan usaha dan tidak menghadapi ketidakpastian atas biaya-biaya usaha (harga pokok penjualan/ biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya umum dan administrasi).
TAHAPAN PERHITUNGAN
BAGI HASIL
Secara ringkas:
Menentukan Prinsip Bagi Hasil yang Digunakan
Menghitung Pendapatan yang akan dibagi hasil
Distribusi Bagi Hasil Pendapatan kepada
masing-masing Nasabah sesuai nisbah yang
disepakati
Menghitung Saldo rata-rata harian
Sumber dana
Menghitung Proporsi Bagi hasil pendapatan
untuk setiap jenis sumber dana
Menghitung Saldo Rata-rata harian Penyaluran Dana
Menghitung Pendapatan bagi hasil untuk
nasabah dan Bank
POSISI BANK SEBAGAI MUDHARIB
SEDANGKAN NASABAH SEBAGAI SHAHIBUL
MAAL
Perhitungan Bagi Hasil
1. MENENTUKAN PRINSIP PERHITUNGAN BAGI HASIL
FATWA NO. 15/DSN-MUI/IX/2000 TENTANG PRINSIP
PERHITUNGAN BAGI HASIL:Bank syariah boleh menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) maupun bagi untung (profit sharing) sebagai dasar bagi hasil.
Bagi Untung (Profit Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’sul al-mal) dan biaya-biaya.
Bagi Hasil (Net Revenue Sharing), yakni bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah dikurangi modal (ra’sul al-mal).
Lanjutan....
Dalam praktik di lapangan, terdapat perbedaan interpretasi dalam memahami istilah revenue sharing. Revenue sharing dalam praktik dipersepsikan sama dengan gross profit sharing yang menganalogikan revenue adalah nilai penjualan suatu barang (harga pokok plus margin pendapatan). Adapun revenue yang dimaksud dalam dasar bagi hasil bank syariah dan yang dipraktikkan selama ini adalah pendapatan dikurangi harga pokok barang yang dijual. Dalam akuntansi, konsep ini biasa dinamakan dengan gross profit.
Uraian Jumlah Metode Bagi Hasil
Penjualan 100
Harga Pokok
Penjualan65
Laba kotor 35 Gross profit sharing/ revenue sharing
Beban 25
Laba rugi bersih 10 Profit sharing
Prinsip Bagi Hasil
2. Menghitung Jumlah Pendapatan yang Dibagi Hasil
Setelah menentukan prinsip perhitungan bagi hasil yang akan digunakan, maka tahap selanjutnya adalah menghitung pendapatan yang akan didistribusikan sebagai pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah. Untuk kasus selanjutnya prinsip bagi hasil yang digunakan adalah revenue sharing.
ILUSTRASI KASUS UNTUK MENGHITUNG
BAGI HASIL PENDAPATAN:
Sumber Dana Penyaluran Dana Pendapatan
-Prinsip Wadiah -Prinsip Bagi Hasil
Tabungan Wadiah 50.000.000 Pemb. Mudharabah 80.000.000 800.000
Giro Wadiah 80.000.000 Pemb. Musyarakah 60.000.000 250.000
Jumlah 130.000.000 Jumlah 140.000.000 1.050.000
-Prinsip Mudharabah -Prinsip Jual Beli
Tab Mudharabah 60.000.000 Murabahah 70.000.000 300.000
Dep Mudharabah 140.000.000 Salam 60.000.000 200.000
Jumlah 200.000.000 Istishna 50.000.000 50.000
Jumlah 180.000.000 550.000
-Sumber Lain
Modal 70.000.000 -Prinsip Sewa
Jumlah 70.000.000 Ijarah 30.000.000 100.000
Jumlah 30.000.000 100.000
Lainnya
IMA 22.000.000 150.000
SBI Syariah 28.000.000 150.000
Jumlah 50.000.000 300.000
Total 400.000.000 400.000.000 2.000.000
Tabel 3. Data Sumber Dana, Penyaluran Dana, dan Pendapatan
Untuk menghitung jumlah pendapatannya yang akan didistribusikan, terdapat tiga alternatif pendekatan, yaitu: 1. Sumber dana pihak ketiga dari dana mudharabah saja (Rp. 200.000.000)
2. Sumber dana pihak ketiga dari dana mudharabah dan wadiah saja (Rp. 330.000.000)
3. Seluruh Sumber dana (Rp. 400.000.000)
Pendekatan sumber dana pihak ketiga dari dana
mudharabah saja
TAHAPAN PERHITUNGANNYA SEPERTI BERIKUT:
1. Menghitung rata-rata saldo harian sumber dana (RSSD)
RSSD =
2. Menghitung rata rata saldo harian pembiayaan (RSP)
RSP =
Kemudian tambahkan data jumlah hasil usaha untuk masing-masing pembiayaan
(Tersaji dalam Tabel 3 )
Sumber Dana Penyaluran Dana Pendapatan
-Prinsip Wadiah -Prinsip Bagi Hasil
Tabungan Wadiah 50.000.000 Pemb. Mudharabah 80.000.000 800.000
Giro Wadiah 80.000.000 Pemb. Musyarakah 60.000.000 250.000
Jumlah 130.000.000 Jumlah 140.000.000 1.050.000
-Prinsip Mudharabah -Prinsip Jual Beli
Tab Mudharabah 60.000.000 Murabahah 70.000.000 300.000
Dep Mudharabah 140.000.000 Salam 60.000.000 200.000
Jumlah 200.000.000 Istishna 50.000.000 50.000
Jumlah 180.000.000 550.000
-Sumber Lain
Modal 70.000.000 -Prinsip Sewa
Jumlah 70.000.000 Ijarah 30.000.000 100.000
Jumlah 30.000.000 100.000
Lainnya
IMA 22.000.000 150.000
SBI Syariah 28.000.000 150.000
Jumlah 50.000.000 300.000
Total 400.000.000 400.000.000 2.000.000
Tabel 3. Data Sumber Dana, Penyaluran Dana, dan Pendapatan
3.MENGHITUNG PENDAPATAN UNTUK BAGI HASIL.
Pendapatan Bagi Hasil = x Jlh Pendapatan
Pendapatan bagi hasil = x 2.000.000
Dari perhitungan diatas diperoleh jumlah pendapatan yang akan dibagi hasil antara bank dengan nasabah sebesar Rp. 1.000.000.
Kelompok
Rata-Rata
Harian Saldo
Sumber Dana
Rata-Rata
Harian
Pembiayaan
Pendapatan
Penyaluran Dana
Pendapatan
Untuk Bagi Hasil
1 2 3 4
Penghimpunan Dana
-Tab Mudharabah 60.000.000
-Dep Mudharabah 140.000.000
Jumlah Sumber Dana 200.000.000
Penyaluran Dana
-Jual Beli
180.000.00
0 550.000
-Ijarah 30.000.000 100.000
-Bagi Hasil
140.000.00
0 1.050.000
-Penyaluran Lainnya 50.000.000 300.000
Jumlah
400.000.00
0 2.000.000 1.000.000
Tabel 4. Perhitungan Pendapatan yang Akan Dibagi Hasil Berdasarkan Sumber
Dana Pihak Ketiga dari Sumber Dana Mudharabah
Pendekatan sumber dana pihak ketiga dari dana
mudharabah dan wadiah
Kelompok
Rata-Rata
Harian
Rata-Rata
Harian
Pendapatan
Penyaluran DanaPendapatan
Untuk Bagi Hasil
1 2 3 4
Prinsip Wadiah
-Tab Wadiah 50.000.000
-Giro Wadiah 80.000.000
Jumlah 130.000.000
Penghimpunan Dana
-Tab Mudharabah 60.000.000
-Dep Mudharabah 140.000.000
Jumlah 200.000.000
Jumlah Sumber Dana 330.000.000
Penyaluran Dana
-Jual Beli 180.000.000 550.000
-Ijarah 30.000.000 100.000
-Bagi Hasil 140.000.000 1.050.000
-Penyaluran Lainnya 50.000.000 300.000
Jumlah 400.000.000 2.000.000 1.650.000
Pendapatan Bagi Hasil = x 2.000.000 = Rp 1.650.000
Tabel 5. Perhitungan Pendapatan yang Akan Dibagi Hasil Berdasarkan Sumber DanaPihak Ketiga dari Sumber Dana Mudharabah dan Wadiah
Pendekatan sumber dana pihak ketiga dari seluruh
sumber dana
KelompokRata-Rata
Harian
Rata-Rata
Harian
Pendapatan
Penyaluran dana
Pendapatan untuk
bagi hasil
1 2 3 4
Prinsip Wadiah
Tabungan Wadiah 50.000.000
Giro Wadiah 80.000.000
Jumlah 130.000.000
Penghimpunan Dana
- Tab Mudharabah 60.000.000
-Dep Mudharabah 140.000.000
Jumlah 200.000.000
Modal 70.000.000
Jumlah 70.000.000
Jumlah Sumber Dana 400.000.000
Penyaluran Dana
- Jual Beli 180.000.000 550.000
- Ijarah 30.000.000 100.000
- Bagi Hasil 140.000.000 1.050.000
- Penyaluran lainnya 50.000.000 300.000
Jumlah 400.000.000 2.000.000 2.000.000
Pendapatan Bagi Hasil = x 2.000.000 = Rp 2.000.000
Tabel 6. Perhitungan Pendapatan yang Akan Dibagi Hasil Berdasarkan Seluruh Sumber Dana
Selanjutnya untuk HASIL AKHIR menghitung distribusi pendapatan yang akan dibagi hasil kepada bank dan nasabah (akan menggunakan pendekatan sumber dana dari sumber dana pihak ketiga dari sumber dana mudharabah saja)
3.Menentukan Hak Bagi Hasil untuk
Bank dan Nasabah
Untuk menghitung hasil akhir berapa pendapatan bagi hasil yang akan diterima bank dan nasabah, maka diperlukan informasi tambahan yang digunakan seperti tersaji dalam Tabel berikut.
Jenis Kelompok Saldo Rata-Rata Nisbah Nasabah Nisbah Bank
Tab Mudharabah 60.000.000 40 % 60 %
Dep Mudharabah
1 Bulan 40.000.000 60 % 40 %
3 Bulan 30.000.000 65 % 35 %
6 Bulan 50.000.000 65 % 35 %
12 Bulan 20.000.000 70 % 30 %
Tabel 7. Kelompok Sumber Dana dan Nisbah Bagi Hasil
Menghitung proporsi pendapatan yang akan dibagi hasil untuk masing-masing kelompok sumber dana dengan menggunakan rumus:
Proporsi Tab Mudharabah = Rp 300.000.
Proporsi Tab Mudharabah
X Jlh Pendapatan yg Dibagi Hasil=
Setelah diketahui jumlah pendapatan yang akan dibagi hasil untuk masing-masing kelompok investasi, selanjutnya dihitung pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah dengan menggunakan rumus berikut:
Pendapatan Nasabah Proporsi Pendapatan = x Nisbah bagi hasil
Tabungan Mudharabah Tabungan Mudharabah
Pendapatan Nasabah Tabungan Mudharabah = 300.000 x 40 % = 120.000.
Pendapatan Bank dari Proporsi Pendapatan = x
Nisbah bagi hasilTabungan Mudharabah Tabungan Mudharabah
Pendapatan Bank dari Tabungan Mudharabah = 300.000 x 60 % = 180.000.
Jenis KelompokSaldo Rata-
Rata
Proporsi
Pendapatan
dibagi
Nasabah Bank
Nisbah Pendapatan Nisbah Pendapatan
Tab Mudharabah 60.000.000 300.000 40 % 120.000 60 % 180.000
Dep Mudharabah - - - - - -
1 Bulan 40.000.000 200.000 60 % 120.000 40 % 80.000
3 Bulan 30.000.000 150.000 65 % 97.000 35 % 52.000
6 Bulan 50.000.000 250.000 65 % 162.500 35 % 87.500
12 Bulan 20.000.000 100.000 70 % 70.000 30 % 30.000
200.000.000 1.000.000 570.500 430.000
Tabel 8. Tabel Distribusi Bagi Hasil kepada Nasabah dan Bank
METODE EQUIVALENT RATE
Metode Equivalent Rate adalah menghitung bagi hasil untuk nasabah dengan cara mengonversi bagi hasil untuk seluruh nasabah pada masing-masing produk DPK (Dana Pihak Ketiga) ke dalam bentuk persentase (equivalent rate).
Equivalent rate = Pendapatan nasabah 365 100 %Saldo Rata-Rata 30
Equivalent rate = 120.000 365 100 %60.000.000 30
Equivalent rate = 2,43 %
Jenis KleompokSaldo Rata-
Rata
Proporsi
Pendapatan
Dibagi
Nasabah Bank
Nisbah Pendapatan Eq R Nisbah Pendapatan
Tab Mudharabah 60.000.000 300.000 40 % 120.000 2,43 % 60 % 180.000
Dep Mudharabah - - - - - - -
1 Bulan 40.000.000 200.000 60 % 120.000 3,65 % 40 % 80.000
3 Bulan 30.000.000 150.000 65 % 97.000 3,95 % 35 % 52.000
6 Bulan 50.000.000 250.000 65 % 162.500 3,95 % 35 % 87.500
12 Bulan 20.000.000 100.000 70 % 70.000 4,26 % 30 % 30.000
200.000.000 1.000.000 570.500 430.000
Tabel 9. Equivalent Rate atas Bagi Hasil untuk Nasabah
Setelah equivalent rate diperoleh, bank selanjutnya dapat menghitung bagi hasil bagi nasabah perorangan pada setiap akhir bulan. Untuk menghitung bagi hasil untuk nasabah perorangan dapat menggunakan rumus berikut:
Bagi Hasil Nasabah = Saldo Rata-Rata Nasabah 30 hari equivalent rate
365 hari
Bagi Hasil Hanif = Rp.1.997
Misalkan Hanif nasabah tabungan mudharabah memiliki saldo rata-rata pada bulan januari sebesar Rp 1.000.000. Maka perhitungan bagi hasil yang diperolehnya adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA Syafi’i Antonio, Muhammad. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Cet. I,
Jakarta: Gema Insani, 2001. Rivai, Veithzal Dan Arviyan Arifin. Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep,
dan Aplikasi, Cet. I. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010. Tarsidin. Bagi Hasil: Konsep dan analisis. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2010. Yahya, Muchlis Dan Edy Yusuf Agunggunanto. Teori Bagi Hasil (Profit And
Loss Sharing) Dan Perbankan Syariah Dalam Ekonomi Syariah. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan Vol. 1, No. 1, Juli 2011.
Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja dan Ahim Abdurahim. Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, Cet. I. Jakarta: Salemba Empat, 2014.
TERIMAKASIH