Perenang Berjiwa Pembalap - ftp.unpad.ac.id fileuntuk Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) mewakili...

Post on 18-Mar-2019

223 views 0 download

Transcript of Perenang Berjiwa Pembalap - ftp.unpad.ac.id fileuntuk Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) mewakili...

“Aku akan terus berenang sampai ada yang ngalahin.”

Potensi di Balik Konser

“Aku akan terus berenang sampai ada yang ngalahin.”

Perenang Berjiwa Perenang Berjiwa PembalapPembalap

21 MINGGU, 18 DESEMBER 2011

HERVINNY WONGSO

DOK. SSR

I GEDE SIMAN SUDARTAWA

Tempat, tanggal lahir: Bali, 8 September 1994

Pendidikan: SMA Olah Raga Riau/Anugerah Anak Nusantara Home Schooling

Prestasi:

Atlet terbaik Eagle Cup Surabaya 2005 (4 emas, 3 perak, 1 perunggu)

Atlet terbaik SEA Age Group Championship Philipines 2010 (5 emas, 1 perak)

Singapore Open 2011 (2 emas)

SEA Age Group Swimming Championship Vietnam 2011 (4 emas, 1 perak, 1 perunggu)

Pemegang empat Rekor Nasional

MI/PHILEN SOPHIA

EKSIS

BE B E R A PA t a h u n l a l u , usahanya meminta du-kungan dari pejabat daerah tak pernah diacuhkan. Bah-

kan, keinginan untuk berpamitan saat akan berangkat ke luar kota sebagai wakil Bali tak pernah mendapat tang-gapan positif.

Alhasil, ia pun harus menanggung biaya latihan hingga tiket pesawat untuk mengikuti lomba, dari kantong sendiri.

“Dulu kalau mau latihan di Bali, aku dibonceng ibuku pake motor sambil diikat di belakangnya. Soalnya aku suka ketiduran. Hehe,” cerita I Gede Si-man Sudartawa dengan santai, khas remaja 17 tahun.

Saat ini, nama Siman sudah semakin dikenal publik. Khususnya setelah ia menyumbangkan empat medali emas pada SEA Games 2011. Lalu, bagaima-na kehidupan penggemar komik One Piece yang satu ini? Simak obrolannya bersama Move saat dijumpai di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Gimana rasanya t inggal di Ja karta?

Enak. Karena homeschooling, aku lebih punya waktu istirahat. Beda banget dengan di Bali. Jarak rumahku ke tempat latihan 1 jam. Aku bawa motor sendiri. Pernah waktu masa orientasi, aku harus bangun pukul 04.00. Pulang ke rumah pukul 14.00. Ganti baju, langsung berangkat lagi untuk latihan pukul 15.00. Pukul 22.00 baru sampai rumah. Besoknya ban-gun pukul 04.00 lagi. Waktu itu berat banget, sampai kepikiran mau berhenti berenang. Hehe.

Wah, gimana ceritanya?Ya itu, udah bosan dan capek banget.

Belum lagi kalau latihannya jelek, dimarahin. Rasanya enggak kuat. Tapi enggak berani ngomong ke luar sih, di dalam hati aja. Waktu itu, mama yang tahu bilang kita coba latihan di Jakarta aja. Begitu ke sini, jadi muncul lagi ke-inginan untuk giat berenang. Soalnya suasananya beda, lebih asyik.

Latihannya gimana sampai bisa berenang secepat itu?

Aku rajin memperbaiki kekurangan. Kalau ada kurang di kaki, hari Minggu aku nambah jadwal latihan sendiri, khusus buat kaki. Biasa kekurangan-nya dikasih tahu pelatih dan lihat video renangku. Dari rekaman, aku bisa lihat kecepatan kakiku tidak ber-tambah di beberapa menit terakhir. Dari sana, aku benerin lagi.

Kok bisa kepikiran bikin video?Aku baru bikin video semenjak di

Jakarta. Kebetulan aku punya kamera. Untuk merekam, aku minta tolong temanku. Aku pengen lihat aja gaya berenangku gimana. Ternyata masih banyak yang kurang. Jadi, aku bisa perbaiki.

Dari kecil udah kepikiran belum akan jadi perenang seperti seka-rang?

Enggak. Justru pas TK, aku itu malas mandi. Takut air. Dimandiin saja susah. Nah kelas 2 SD, aku ikut olahraga renang. Waktu itu masih enggak bisa berenang. Tapi ngelihat ada temanku yang jago, aku ngerasa keren juga, ya. Begitu berenang, aku langsung suka. Jadi aku mulai latihan, les, sampai sekarang.

Kapan pertama kali ikut lomba?Kelas 3 SD, umur 7 tahun. Waktu

itu ikut lomba renang se-Kabupaten Klungkung, Bali. Aku menang, da-pat dua emas. Sejak itu, aku dikirim

untuk Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) mewakili Klungkung. Waktu itu masih kalah. Setelah giat latihan, baru jadi juara tingkat nasional, kelompok umur Asia Tenggara, sampai ikut Pornas tahun 2009. Di situlah, Riau menawarkan diri untuk membina aku. Tahun 2010 awal, aku pindah ke Ja-karta, dibina oleh Ko Albert (pelatih). Tahun 2011, aku masuk Pelatnas.

Apa sih enaknya berenang?Dalam air itu rasanya rileks. Saat

di dalam air, aku sering membayang-kan kalau aku adalah mobil yang lagi balap an sama teman. Jadi, bere-nangnya terasa seru. Selain itu, dari berenang, aku bisa jalan-jalan ke Singapura, Malaysia, Vietnam, menyu-sul nanti London, Paris, dan Italia, un-tuk Olimpiade tahun depan. Hehe.

Kamu merasa ada bagian remaja yang hilang enggak, dengan jadwal latihan yang begitu padat?

Enggak juga sih. Soalnya aku juga kurang suka hangout, atau nongkrong. Dari dulu sudah senang di rumah aja. Jadi, enggak jadi perenang pun aku juga di rumah aja, baca komik. Dari dulu udah gitu. Hehe.

Menurut kamu, apa modal yang bikin kamu bisa tampil berprestasi?

Aku senang saja di berenang, itu kuncinya. Karena senang, jadi giat latihan, enggak pantang menyerah. Soalnya tahun lalu aku benar-benar stuck. Maju berapa second pun enggak ada. Di situ aja. Tapi, ya, harus tetap latihan. Kadang aku juga malas. Tapi kita tetap harus paksa dan berusaha maksimal. Nanti pasti akan terlihat hasilnya. (M-6)

EVENT

Festival AntikorupsiDALAM rangka memperingati Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember lalu, Suara Pemuda Anti Korupsi (SPEAK) mengajak anak muda untuk melakukan tindakan konkret mengatasi korupsi. Speak bercita-cita meningkatkan kom-petensi anak muda dalam hal memahami dampak korupsi.

SPEAKFest merupakan festival yang mendorong anak muda menerapkan integritas dan semangat antikorupsi. “Usaha untuk melawan korupsi harus dimulai dari sendiri, lewat hal sekecil apa pun. Bahkan di acara ini pun, acara akan kita mulai dan selesai on time, sebagai bentuk kita melawan korupsi,” ujar Retha Dungga, fasilitator SPEAK, kepada Move di sela SPEAKFEST, Sabtu (10/12).

Acara yang berlangsung 4 November–10 Desember itu mengusung tema Berani, jujur dan hebat’. Puncak acara SPEAKFEST berlangsung di Blok S, Jakarta, Sabtu (10/12). Acara, yang sedianya berlangsung pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, harus terhenti pukul 18.00 karena hujan deras.

Pameran diisi berbagai stan, seperti SPEAK, Akademi Samali, Garuda Youth Community, Lorong Rupa, Pantomer, Peri (Paper Replika Indonesia), dan Teater Sepeda Pintar. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati musik dari Sir Dandy, Efek Rumah Kaca, Respito, dan Anda Perdana. Ada pula orasi dari J-fl ow (Provocactive). “Bagus, kapan lagi ada acara seperti ini, mengajak anak muda memerangi korupsi,” ujar Nahum, pengunjung. (*/*/M-6)

SAAT ini Indonesia telah menjadi salah satu negara tujuan artis internasional. Itu terbukti dengan banyaknya konser ataupun festival musik yang diadakan belakangan ini. Hal itu menambah kebutuhan akan para teknisi panggung, cahaya, dan musik yang bisa mendukung pertunjukan sang artis di hadapan ribuan penonton yang hadir.

“Indonesia kekurangan teknisi yang andal. Karena itu, studi ini akan menjadi peluang besar di masa depan,” ujar Hermanto Murniadi, Kepala School of Sound Recording (SSR), di Apartemen Royal Mediterania Garden, Central Park, Jakarta Barat.

SSR di Jakarta merupakan sekolah pertama setelah Man-chester dan London. Layaknya belajar di universitas, kuri-kulum SSR juga akan memberikan gelar sarjana dan master kepada para muridnya.

Beberapa kelas yang dibuka di SSR antara lain sound untuk produksi fi lm, konser musik atau pertunjukan (live sound), dan electronic music program. “Kelas ini terbuka untuk anak SMA hingga umum, dari pemula hingga yang ingin menda-lami,” tambah Hermanto.

Kala dijumpai dalam open house SSR yang diadakan bebe-rapa waktu lalu, salah satu murid BPK Penabur asal Bandung yang hadir mengungkapkan ketertarikannya mendalami ilmu baru tersebut. “Seru juga. Sesuatu yang beda,” cerita Gloria Ayunda Christina.

Informasi lebih lanjut tentang SSR, Sahabat Move bisa me-ngunjungi situs mereka di www.ssrjakarta.com. (*/M-6)

LIVE INTERAKTIF,KAMIS, 22 DESEMBER 2011

20.00-22.00 WIBON 101.4 TRAX FM

Host: Marsha Suryawinata

“Aktifkan

aktivismemu.”

Tidak Selamanya Anarkistis

HAMPIR semua pemberitaan mengenai demonstrasi yang

dilakukan mahasiswa selalu berujung bentrok dengan aparat. Atau aksi anarkistis dengan melakukan perusakan properti milik kampus atau umum.

Bahkan terakhir ramai berita mengenai aksi bakar diri oleh Sondang Hutagalung, 7 Desember lalu, meski alasan aksinya itu masih belum jelas hingga kini.

Mahasiswa, yang seharusnya identik dengan sosok anak muda yang berotak, sekarang berubah menjadi

mengandalkan otot. Apakah itu gambaran mahasiswa saat ini?

Menurut Twedy Noviady Ginting, ketua presidium GMNI, demonstrasi mahasiswa sebagai bentuk gerakan moral. Sebagai kaum pelajar tertinggi, tentu saja aksi yang dilakukan mahasiswa tidak dilakukan tanpa alasan yang jelas.

“Mahasiswa harus kritis, karena kita berperan sebagai kontrol sosial dari kekuasaan pemerintah terhadap masyarakat,” kata Twedy.

Oleh sebab itu, aspirasi yang disampaikan harus cerdas agar mampu menjangkau

target yang dituju. Twedy juga menyayangkan adanya demonstrasi yang diikuti kekerasan, yang ia sebut sebagai overlapping, atau keadaan yang terjadi karena koordinator gerakan tidak berhasil mengontrol massanya dengan baik. “Kalau anarki, yang kita rusak toh fasilitasi yang dibeli dari uang rakyat juga,” ujarnya saat ditemui dalam malam Tribute to Sondang.

Aksi demo mahasiswa dinilai dosen psikologi Universitas Bina Nusantara Pingkan Rumondor sebagai sikap yang wajar dimiliki remaja. “Fenomena ini terkait

dengan konsep konformitas, atau sebuah proses tingkah laku seseorang terpengaruh oleh orang lain dalam suatu kelompok, atau ikut-ikutan” ungkapnya.

Dengan kata lain, para remaja belum memiliki jati diri yang kuat sehingga mudah terpengaruh. Ingin tahu lebih banyak tentang aksi demonstrasi mahasiswa ini? Simak obrolannya di The Now Generation on the Move pada Kamis, 22 Desember 2011, pukul 20.00 WIB bersama Marsha Trax FM dan Move Media Indonesia. Stay tune at 101.4 Trax FM Jakarta! Don’t miss it! (Rin/M-1)

MI/ROMMY PUJIANTO