Post on 20-Jun-2015
Makalah Ekonomi Pembangunan Pertanian
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian
Indonesia
"Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (Take Home) Mata
Kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian”
Disusun Oleh :
Suhendar Widyantoro
0810440281
Kelas C
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah dengan topik “Peranan
Sektor Pertanian Tembakau dalam Perekonomian Nasional” ini bertujuan untuk
mengetahui peranan apa saja yang diperoleh dari sektor pertanian tembakau dalam
perekonomian nasional.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
ujian akhir semester yang bersifat take home untuk mata kuliah Ekonomi
Pembangunan Pertanian Kelas C Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Malang.
Pada Kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu Tatiek Koerniawati, SP. MP selaku Dosen
Pengasuh mata kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian serta beberapa pihak yang
telah mendukung, memberi bantuan, dan membimbing selama proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab
itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi banyak pihak terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Malang, Juni 2010
Penulis
1 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2
Bab I : Pendahuluan
1.1 Tinjauan Pustaka.....................................................................................3
1.2 Tujuan......................................................................................................4
Bab II : Tinjauan Pustaka
2.1 Peran Pertanian dalam Pembangunan Nasional..................................5
2.2 Pembangunan Pertanian Pedesaan........................................................7
2.3 Pembangunan Pertanian Berkelanjutan...............................................7
2.4 Pengembangan Pertanian di Masa yang Akan Datang.......................8
2.5 Harapan pada Pertanian di Masa yang Akan Datang.......................10
Bab III : Pembahasan
3.1 Diskripsi Tembakau..............................................................................11
3.2 Keunggulan Komoditi Tembakau........................................................11
3.3 Peranan Tembakau dalam Perekonomian Nasional..........................13
3.4 Dampaknya Terhadap Sektor-Sektor Pertanian Lain (Multiplier
Effect).....................................................................................................14
3.5 Kondisi Komoditi Tembakau Indonesia Saat ini...............................15
Bab IV: Penutup
4.1 Kesimpulan............................................................................................16
4.2 Saran.......................................................................................................16
Daftar Pustaka...........................................................................................................17
2 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Pertanian di Indonesia merupakan salah satu bagian
terpenting dari pembangunan ekonomi nasional, apalagi semenjak sektor
pertanian ini menjadi penyelamat perekonomian nasional karena justru
pertumbuhannya makin meningkat, sementara sektor lain justru pertumbuhannya
negatif.
Beberapa alasan yang mendasari pentingnya pertanian di Indonesia antara
lain (1) potensi sumber dayanya yang besar dan beragam, (2) pangsa terhadap
pendapatan nasional cukup besar, (3) besarnya penduduk yang menggantungkan
hidupnya pada sektor ini dan (4) menjadi basis pertumbuhan di pedesaan. Potensi
pertanian yang besar namun sebagian besar dari petani banyak yang termasuk
golongan miskin adalah sangat ironis terjadi di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya kurang
memberdayakan petani tetapi juga pada sektor pertanian secara keseluruhan.
Disisi lain adanya peningkatan investasi dalam pertanian yang dilakukan oleh
investor PMA dan PMDN yang berorientasi pada pasar ekspor umumnya padat
modal dan perananya kecil dalam penyerapan tenaga kerja atau lebih banyak
menciptakan buruh tani.
Begitu juga dengan komoditi tembakau yang memiliki peranan penting
dalam pembangunan nasional. Tembakau memiliki peranan yang penting dalam
perekonomian nasional baik dari berbagai aspek yaitu sebagai penyediaan
lapangan kerja, sumber pendapatan negara, pendapatan petani maupun sektor
jasa lainnya. Tembakau dan industri hasil tembakau dalam perekonomian
nasional mampu berperan menyediakan lapangan kerja secara langsung maupun
tidak langsung.
3 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui peranan apa saja yang diperoleh dari sektor pertanian
tembakau untuk meningkatkan perekonomian nasional.
Untuk mengetahui keunggulan apa saja yang dimiliki komoditi tembakau.
4 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peran Pertanian dalam Pembangunan Nasional
Sektor agribisnis mempunyai peranan penting didalam pembangunan.
Terdapat lima peranan penting dari sektor pertanian dalam kontribusinya untuk
membangunan ekonomi nasional antara lain meningkatkan produksi pangan
untuk konsumsi domestik, penyedia tenaga kerja terbesar, memperbesar pasar
untuk industri, meningkatkan supply uang tabungan dan meningkatkan devisa.
Hingga saat ini, peranan sektor pertanian di Indonesia begitu besar dalam
mendukung pemenuhan pangan dan memberikan lapangan kerja bagi rumah
tangga petani. Misalnya saja pada Tahun 2003, dimana sektor pertanian mampu
memperkerjakan sebanyak 42 juta orang atau 46,26 persen dari penduduk
Indonesia yang bekerja secara keseluruhan.
Pertanian sangat berperan dalam pembangunan suatu daerah dan
perekonomian dengan harapan, pertanian mampu menciptakan lapangan
pekerjaan bagi penduduk, sebagai sumber pendapatan, sebagai sarana untuk
berusaha, serta sebagai sarana untuk dapat merubah nasib ke arah yang lebih baik
lagi. Peranan pertanian atau agribisnis tersebut dapat dilakukan dengan
meningkatkan ekonomi petani dengan cara pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian dari sebagian besar
negara-negara berkembang. Konsekuensinya adalah bahwa kebijakan
pembangunan pertanian di negara-negara tersebut sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pembangunan sektor-sektor lainnya. (Sadoulet dan de Janvry, 1995)
Sejalan dengan pernyataan tersebut, bukti empirik menunjukkan bahwa di
beberapa negara, utamanya negara berkembang sektor pertanian yang berhasil
merupakan prasyarat bagi keberhasilan pembangunan sektor industri dan jasa.
(El-Said M, 2001)
5 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Analisis peran sektor agroindustri dalam perekonomian nasional
difokuskan pada nilai pengganda output, nilai tambah, tenaga kerja dan
keterkaitan antar sektor serta perannya dalam meningkatkan pendapatan rumah
tangga. Apabila upah tenaga kerja diasumsikan merupakan suatu konstanta yang
bersifat konstan dalam satu titik waktu, maka nilai tambah tenaga kerja dapat
dijadikan sebagai proxy penyerapan tenaga kerja nasional, sementara peran
sektor agroindustri dalam meningkatkan pendapatan sektor lain dapat diproksi
melalui pengganda keterkaitan sektor, khususnya keterkaitan ke belakang.
Agar sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan
bagi perekonomian nasional, diperlukan suatu perencanaan pembangunan
nasional dengan melakukan pemilihan atas dasar prioritas dan sasaran dari
program pembangunan pertanian. Hal ini sangat diperlukan utamanya dalam
menghadapi dinamika globalisasi dan perdagangan bebas yang dicirikan dengan
tingginya tingkat persaingan. Salah satu aspek yang cukup menentukan
keberhasilan pembangunan adalah pendistribusian investasi secara proporsional
sesuai dengan lokasi dan kondisi masyarakat. Investasi yang ditanamkan pada
sektor pertanian diharapkan mampu mendorong kenaikan output dan permintaan
input yang akan berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan dan perluasan
kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Laju pertambahan investasi yang merupakan faktor yang berperan penting
dalam menggerakkan motor bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia terlihat
menurun. Padahal dana investasi tersebut sangat diperlukan untuk menyediakan
lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan dan mendukung pengadaan bahan
baku industri. Untuk mengurangi laju penurunan pertumbuhan sektor pertanian
yang diakibatkan oleh kurangnyaaliran dana investasi di sektor tersebut
diperlukannya upaya efisiensi investasi yang salah satu caranya adalah dengan
menentukan komoditas andalan yang menjadi sasaran investasi yang mampu
meningkatkan nilai tambah dan kesempatan kerja yang tinggi. Selain itu, upaya
6 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
efisiensi investasi juga dapat dilakukan dengan menentukan daerah yang
berpotensi untuk pengembangan sektor pertanian.
2.2 Pembangunan Pertanian Pedesaan
Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan
pedesaan yang menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian.
Lahan, potensi tenaga kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadi faktor
utama pengembangan pertanian.
Saat ini disadari bahwa pembangunan pertanian tidak saja bertumpu di desa
tetapi juga diperlukan integrasi dengan kawasan dan dukungan sarana serta
prasarana yang tidak saja berada di pedesaan. Struktur perekonomian wilayah
merupakan faktor dasar yang membedakan suatu wilayah dengan wilayah
lainnya, perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan kondisi dan potensi
suatu wilayah dari segi fisik lingkungan, sosial ekonomi dan kelembagaan
Berdasarkan pada kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasar
pembangunan pertanian yang kokoh dan tangguh, artinya pembangunan yang
dilakukan harus didukung oleh segenap komponen secara dinamis, ulet, dan
mampu mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, serta teknologi sekaligus
mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat.
2.3 Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan pertanian harus berdasarkan asas ‘keberlanjutan’ yakni,
mencakup aspek ekologis, sosial dan ekonomi (Wibowo, 2004). Konsep
pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan perencanaan wilayah
yang berbasiskan sumberdaya alam yang ada di suatu wilayah tertentu.
Konsep perencanaan mempunyai arti penting dalam pembangunan nasional
karena perencanaan merupakan suatu proses persiapan secara sistematis dari
rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan
tertentu. Perencanaan pembangunan yang mencakup siapa dan bagaimana cara
7 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi dan potensi
sumberdaya yang dimiliki agar pelaksanaan pembangunan tersebut dapat
berjalan lebih efektif dan efesien.
Perencanaan pembangunan wilayah adalah suatu upaya merumuskan dan
mengaplikasikan kerangka teori kedalam kebijakan ekonomi dan program
pembangunan yang didalamnya mempertimbangkan aspek wilayah dengan
mengintegrasikan aspek sosial lingkungan menuju tercapainya kesejahteraan
yang optimal dan berkelanjutan.
2.4 Pengembangan Pertanian di Masa yang Akan Datang
Pengembangan sektor agribisnis di masa depan, khususnya menghadapi era
globalisasi, akan menghadapi sejumlah tantangan besar yang bersumber dari
tuntutan pembangunan ekonomi domestik, perubahan lingkungan ekonomi
Interansional, baik karena pengaruh lieberalisasi ekonomi maupun karena
perubahan-perubahan fundamental dalam pasar produk agribisnis internasional.
Struktur agribisnis, untuk hampir semua komoditi, hingga saat ini masih
tersekat-sekat. Struktur agribisnis yang tersekat-sekat ini dicirkan oleh beberapa
hal yaitu :
1. Agribisnis merupakan konsep dari suatu sistem yang integratif dan
terdiri atas beberapa subsistem, yaitu (a) subsistem pertanian hulu,
(b) subsistem budidaya pertanian, (c) subsistem pengolahan hasil
pertanian, (d) subsistem pemasaran hasil pertanian, dan (e)
subsistem jasa penunjang pertanian. Subsistem kedua, sebagian dari
subsistem pertama, dan subsistem ketiga merupakan on-farm
agribisnis, sedangkan subsistem lainnya merupakan off-farm
agribisnis.
2. Agribisnis merupakan suatu konsep yang menempatkan kegiatan
pertanian sebagai suatu kegiatan utuh yang komprehensif, sekaligus
sebagai suatu konsep untuk dapat menelaah dan menjawab berbagai
8 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
permasalahan, tantangan, dan kendala yang dihadapi pembangunan
pertanian. Agribisnis juga dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai
keberhasilan pembangunan pertanian serta pengembangan terhadap
pembangunan nasional secara lebih tepat.
Setidaknya ada lima alasan mengapa sektor pertanian atau agribisnis
menjadi strategis. Pertama, pertanian merupakan sektor yang menyediakan
kebutuhan pangan masyarakat. Kedua, merupakan penyedia bahan baku bagi
sektor industri (agroindustri). Ketiga, memberikan kontribusi bagi devisa negara
melalui komoditas yang diekspor. Keempat, menyediakan kesempatan kerja bagi
tenaga kerja pedesaan. Dan kelima, perlu dipertahankan untuk keseimbangan
ekosistem (lingkungan).
Dalam jangka panjang, pengembangan lapangan usaha pertanian
difokuskan pada produk-produk olahan hasil pertanian yang memberikan nilai
tambah bagi perekonomian nasional, seperti pengembangan agroindustri. Salah
satu lapangan usaha pertanian yang berorientasi ekspor dan mampu memberikan
nilai tambah adalah sektor perekebunan.
Dengan demikian sektor agribisnis merupakan sumber cadangan devisa
bagi negara. Diharapkan sektor pertanian mampu menjadi sumber pertumbuhan
perekonomian status bangsa, terutama negara-negara berkembang yang sebagian
besar perekonomiannya masih bergantung pada sektor pertanian.
Pembangunan pertanian dalam kerangka pembangunan ekonomi nasional
berarti menjadikan perekonomian daerah sebagai tulang punggung perekonomian
nasional. Sebagai agregasi dari ekonomi daerah, perekonomian nasional yang
tangguh hanya mungkin diwujudkan melalui perekonomian yang kokoh.
Rapuhnya perekonomian nasional selama ini disatu sisi dan tingginya disparitas
ekonomi antar daerah dan golongan disisi lain mencerminkan bahwa
perekonomian nasional Indonesia dimasa lalu tidak berakar kuat pada ekonomi
daerah.
9 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Pembangunan ekonomi lokal yang berbasis pada pertanian merupakan
sebuah proses orientasi, yang meletakkan formasi institusi baru, pengembangan
industri alternatif, peningkatan kapasitas pelaku untuk menghasilkan produk
yang lebih baik, identifikasi pasar baru, transfer ilmu pengetahuan, dan
menstimulasi bangkitnya perusahaan baru serta semangat kewirausahaan.
2.5 Harapan pada Pertanian di Masa yang Akan Datang
Diharapkan dalam pembangunan ekonomi lokal, kegiatan pertanian dalam
perkembangannya akan berorientasi pada pasar (konsumen) apabila terjadi
penyebaran sumberdaya dan faktor produksi yang merata serta adanya biaya
transportasi yang relatif murah. Orientasi pasar ini akan menunjukkan bahwa
setiap lokasi dapat menghasilkan komoditi pertanian tertentu. Suatu kegiatan
pertanian akan lebih dapat berkembang pada lokasi tertentu yang disebabkan
oleh adanya kemudahaan bagi konsumen yang berasal dari dalam atau dari luar
lokasi untuk datang ke lokasi pemasaran komoditi pertanian tersebut.
Dimasa lalu, ketika orientasi pembangunan pertanian terletak pada
peningkatan produksi, yang menjadi motor penggerak sektor agribisnis adalah
usahatni. Artinya komoditi yang dihasilkan usahatanilah yang menentukan
perkembangan agribisnis hulu dan hilir. Hal ini sesuai pada masa lalu, karena
target kita masih bertujuan untuk mencapai tingkat produksi semaksimal
mungkin. Selain itu, konsumen juga belum menuntut pada atribut-atribut produk
yang lebih rinci dan lengkap.
10 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Diskripsi Tembakau
Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari
genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan
dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Jika dikonsumsi,
pada umumnya tembakau dibuat menjadi rokok, tembakau kunyah (dikonsumsi
langsung tanpa diolah), dan sebagainya.
Dimata masyarakat, tembakau selalu identik dengan rokok. Hal ini
dikarenakan penyumbang pendapatan utama Indonesia terbesar saat ini adalah
rokok. Padahal, tembakau memiliki manfaat lain yang dapat digunakan sebagai
bahan utama selain membuat rokok. Missalnya saja tembakau digunakan sebagai
bahan baku utama pembuatan obat (obat penenang atau bius) maupun pestisida
yang justru memiliki nilai positif bagi kehidupan manusia.
Hal ini bukan merupakan hal yang baru karena tembakau telah lama
digunakan sebagai entheogen di Amerika. Kedatangan bangsa Eropa ke Amerika
Utara mempopulerkan perdagangan tembakau terutama sebagai obat penenang.
Kepopuleran ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat bagian
selatan. Setelah Perang Saudara Amerika Serikat, perubahan dalam permintaan
dan tenaga kerja menyebabkan perkembangan industri rokok. Produk baru ini
dengan cepat berkembang menjadi perusahaan-perusahaan tembakau hingga
terjadi kontroversi ilmiah pada pertengahan abad ke-20.
3.2 Keunggulan Komoditi Tembakau
Komoditi tembakau yang ada di Indonesia memiliki keunggulan tersendiri
di bandingkan dengan sektor-sektor agribisnis lainnya, diantaranya :
11 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Peluang pasar masih besar untuk dalam negeri maupun luar negeri melalui
ekspor. Hal ini dikarenakan konsumsi tembakau dalam negeri masih
negatif dibanding produksinya dan impor cukup besar terutama tembakau
Virginia, sehingga peluang pasar masih besar untuk dalam negeri. Peluang
pasar ekspor untuk tembakau cerutu juga masih besar karena baru
terpenuhi sekitar 30 %.
Pemerintah masih mentargetkan APBN dari cukai dan pajak ekspor
tembakau cukup besar sehingga ruang gerak pasar dan produksi masih
luas.
Peluang pemanfaatan tembakau untuk bahan baku obat dan pestisida.
Walaupun masih dalam skala laboratorium hal ini diharapkan dapat
menjadi diversifikasi produk industri hilir tembakau di masa datang.
Pertumbukan konsumsi rokok di negara berkembang positif 3 % per tahun
yang masih memberikan prospek pasar tembakau di luar negeri.
Telah ditemukannya teknologi penurunan nikotin dan tar pada tembakau
untuk mengantisipasi peraturan pemerintah untuk rokok bernikotin dan tar
rendah.
Peluang usaha tembakau masih terbuka juga dilihat dari permintaan yang
masih stabil dan cenderung naik, sementara produksi relatif stabil dan cenderung
turun. Walaupun demikian akan sulit kiranya apabila pengembangan usaha
diarahkan pada perluasan ke areal produksi yang baru. Disamping tingkat
kesesuaian lahan yang terbatas juga mencari kultivar tembakau yang sesuai serta
penguasaan teknologi tembakau juga akan menjadi kendala.
Hal ini dapat diwujudkan dengan cara:
Peningkatan produksi dengan meningktakan penerapan teknologi.
Penguatan kelembagaan petani untuk mengakses modal, teknologi dan pasar.
Kemitraan yang kuat antara petani tembakau dengan perusahaan pabrik
rokok.
12 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
3.3 Peranan Tembakau dalam Perekonomian Nasional
Sektor tembakau dapat dilihat peranannya dalam perekonomian nasional
dari beberapa sisi, yaitu sebagai sumber penerimaan negara (dari cukai);
penciptaan devisa negara; penciptaan nilai output dan nilai tambah; serta
memberikan kesempatan kerja pada masyarakat Indonesia.
Sumber penerimaan negara (dari cukai) dan penciptaan devisa negara
Cukai hasil tembakau merupakan salah satu sumber penerimaan negara
dari dalam negeri. Barang-barang yang terkena cukai selama ini adalah
tembakau, etil alkohol, dan minuman yang mengandung etil alkohol.
Namun, sebagian besar penerimaan cukai berasal dari hasil tembakau yaitu
sekitar 95 %. Laju kenaikan penerimaan cukai ini jauh lebih besar
dibandingkan kenaikan penerimaan dalam negeri yang hanya 14,98 % per
tahun. Peningkatan penerimaan cukai tersebut disebabkan pemerintah
menaikkan cukai rokok.
Selain itu, tembakau Indonesia juga memiliki peminat yang tinggi dari
luar Indonesia. Hal ini dikarenakan konsumsi tembakau dalam negeri masih
negatif dibanding produksinya dan impor cukup besar terutama tembakau
Virginia, sehingga peluang pasar masih besar untuk dalam negeri. Sehingga
memberikan peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor ke negara-
negara yang memiliki potensi atau pemasaran yang baik bagi komoditi
tembakau serta produk turunannya.
Penciptaan nilai output dan nilai tambah
Peranan sektor tembakau dan sektor industri rokok dalam penciptaan
nilai tambah (value-added) nasional hampir sama dengan peranannya dalam
penciptaan output nasional. Dengan mengolah hasil panen tembakau yang
berupa daun tembakau menjadi berbagai macam hasil olahan, maka hal ini
akan menciptakan suatu nilai tambah pada produk tersebut. Dengan begitu,
maka nilai produk tersebut akan bertambah dan tentunya akan lebih
menguntungkan daripada tanpa pengolahan.
13 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Salah satu hasil olahan tembakau yang memiliki prospek baik dimasa
yang akan datang adalah dengan mengolah tembakau menjadi obat. Obat
yang dimaksud disini adalah obat anti kanker yang sangat berguna bagi
penderita kanker yang hingga saat ini masih sulit ditemukan obatnya.
Membuka Kesempatan Kerja
Tembakau memiliki peranan yang penting dalam perekonomian
nasional baik dari sumber pendapatan negara, pendapatan petani maupun
sektor jasa lainnya aspek penyediaan lapangan kerja. Selain itu, tembakau
dan industri hasil tembakau dalam perekonomian nasional juga mampu
berperan menyediakan dalam lapangan kerja secara langsung maupun tidak
langsung bagi 6,4 juta orang, meliputi 2,3 juta petani tembakau, 1,9 juta
petani cengkeh,199.000 pekerja pabrik rokok, sekitar 1,15 juta pedagang
eceran dan asongan, 900.000 orang yang bekerja pada sektor lembaga
keuangan, percetakan dan transportasi.
Tembakau merupakan salah satu komoditas pertanian andalan yang
dapat memberikan kesempatan kerja yang luas dan memberikan penghasilan
bagi masyarakat pada setiap rantai agribisnisnya. Selain itu, tembakau
menunjang pembangunan nasional berupa pajak dan devisa Negara.
Sehingga misi pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran dan
kemiskinan dapat diminimalkan.
3.4 Dampaknya Terhadap Sektor - Sektor Pertanian Lain (Multiplier Effect)
Tembakau juga memiliki peran penting terhadap sektor pertanian yang lain.
Tembakau memiliki keunggulan lain yaitu sebagai tempat berkembangnya
predator yang menyerang hama maupun penyakit pada tanaman.
Hal ini memberikan peluang kepada petani, bahwa dengan menanam
dengan pola tumpang sari antara suatu komoditi dengan komoditi tembakau akan
memberikan keuntungan tersendiri yaitu penekanan jumlah hama dan penyakit.
14 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Dengan begitu, suatu komoditi tersebut dapat menghasilkan hasil panen
yang lebih besar dan dapat memberikan keuntungan bagi petani karena petani
tidak perlu mengeluarkan dana untuk mengurangi jumlah hama maupun penyakit
yang menyerang tanaman mereka.
3.5 Kondisi Komoditi Tembakau Indonesia Saat ini
Saat ini, kondisi komoditi tembakau di Indonesia dapat dikatakan dalam keadaan
yang kurang baik. Hal ini dikarenakan, banyak petani yang dahulunya menanam
komoditi tembakau ini berpindah untuk menanam komoditi-komoditi lainnya.
Beberapa alasan yang mendasari berpindahnya kebiasaan menanam komoditi
tembakau menjadi menanam komoditi-komoditi lain oleh para petani yaitu :
Cuaca yang tak menentu (hujan masih mengguyur saat musim kemarau), hal ini
mengakibatkan tembakau yang siap untuk dipanen menjadi gagal panen.
Areal tembakau berkurang
RPP tembakau membunuh petani
Pendapatan Cukai Anjlok Hampir 50 Persen
Hal ini tentu akan menghambat tercapainya pembangunan pertanian yang baik.
Oleh karna itulah perlunya dukungan dari pemerintah untuk mewujudkan upaya-upaya
ini.
15 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sektor tembakau dapat dilihat peranannya dalam perekonomian nasional dari
beberapa sisi, yaitu:
Sebagai sumber penerimaan negara (dari cukai) dan sebagai penciptaan
devisa negara.
Sebagai penciptaan nilai output dan nilai tambah
Sebagai kesempatan kerja.
Faktor-faktor penting dan harus ada dalam proses pembangunan agribisnis
Agribisnis merupakan suatu sistem, sehingga semua kegiatan yang
terdapat dalam sistem tersebut harus saling terkait dan tidak berdiri
sendiri.
Agribisnis merupakan alternatif bagi pengembangan strategi
pembangunan ekonomi, dan
Agribisnis berorientasi pasar dan perolehan nilai tambah dari suatu
komoditas.
4.2 Saran
Untuk mata kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian sebaiknya tidak
menggunakan presentasi tiap kelompok di adakan pada waktu kuliah,
sedangkan pemberian materi diberikan pada saat tutorial.
Untuk mini workshop sebaiknya dilakukan dengan menggabungkan
seluruh kelas mata kuliah Ekonomi Pembangunan Pertanian, sehingga
lebih banyak terjadi diskusi dalam mini workshop tersebut.
16 | P a g e
Peranan Produk Tembakau dalam Meningkatkan Perekonomian Indonesia
2010
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2000. Kerangka Teori dan Analisis Tabel Input-Output. Badan
Pusat Statistika: Jakarta
Cahyono, bambang.1998. Tembakau Budi Daya dan Analisis Usaha
Tani.Yogyakarta: Kanisius.
El- Said, M, H. Lofgren, Sherman Robinson. 2001. “The Impact of Alternative
Development Strategies on Growth and Distributions Simulations with a
Dynamic Model for Egypt”. Working Paper. Trade and Macroeconomics
Division Research Institute Washington DC: USA
Hadi, Prajogo U dab Supena Friyatno. 2008. Peranan Sektor Tembakau dan Industri
Rokok Dalam Perekonomian Indonesia : Analisis Tabel I-O tahun 2000. Pusat
Analisis Ekonomi dan Kebijakan Pertanian: Bogor
Maju bersama UKM. http://binaukm.com. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010
W. K. Feryanto. 2010. http://feryanto.wk.staff.ipb.ac.id/2010/05/20/peranan-agribisnis-
dalam-pembangunan-pertanian-dan-ekonomi. diakses pada tanggal 25 Juni 2010
Sadoulet, de Janvry. Accounting for the Linkages of Agriculture in Hawaii’s
Economy with An Input-Output Model: a Final Demanf Base Approach.
Department of Agricultural and Resource Economic. University of Hawaii :
USA
17 | P a g e