Post on 22-Jun-2020
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL
BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ
02 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIF NURYADIN
NIM 115-13-055
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL
BUDAYA MELALUI METODE MAKE A MATCH
PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ
02 KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUHAMMAD ARIF NURYADIN
NIM 115-13-055
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
Untuk Menjadi Yang Tinggi, Belajarlah Dari Yang Terendah
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku tercinta (Bapak Haris dan Ibu Harmi) yang selalu
menyayangi dan selalu mendoakanku serta memberikan banyak pelajaran
kehidupan kepadaku, selalu memberikan dukungan baik berupa moril
maupun materiil.
2. Adikku (Anas Luthfi Yanto) yang selalu memberikan support dan do’a
buatku.
3. Keluarga besar yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
4. Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemani hari-hariku
5. Teman-temanku (Eka, Robby, Mutia, Juprek, wahyu, dan teman-teman
yang lain yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu) yang selalu
memberikan motivasi.
6. Ibu Dr. LilikSriyanti, yang selalu sabar membimbing dan memotivasi
penulis.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang dengan ikhlas
membimbing penulis selama belajar di kampus IAIN Salatiga.
8. Teman-teman PGMI 2013 yang telah berjuang bersama-sama.
9. Pembaca yang budiman.
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM
DAN KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA MELALUI METODE MAKE A
MATCH PADA SISWA KELAS IV MI FALAHUL MUKMININ 02 KEC.
PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada baginda Beliau Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah menerangi dunia ini dari zaman jahiliyah sampai
zaman terang benderang ini. Yang kita nanti-nantikan syafaatnya di hari akhir.
Selanjutnya penulis sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas
segala motivasi, semangat, bimbingan, bantuan, serta do’a yang telah membawa
penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr.H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan, kesabaran serta keikhlasan untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini dengan baik.
ix
x
ABSTRAK
Nuryadin, Muhammad Arif. 2018.Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Metode
Make a Match Pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Kec.
Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.
Lilik Sriyanti, M.Si.
Kata Kunci : Hasil belajar,Ilmu Pengetahuan Sosial, Metode Make a Match.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan hasil belajar peserta didik
yang dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial Budaya pada siswa kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Kec.
Pabelan. Rumusan masalah yang dikaji adalah apakah penerapan metode Make a
Match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial Budaya di MI Falahul Mukminin Tahun Pelajaran 2017/2018?.
Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan Penelitian Tindakan
Kelas yang dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari rangkaian
kegiatan yang berupa (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, (4) Reflecting.
Digunakan lembar tes untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Data
tersebut kemudian diolah secara kuantitatif.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Make a
Match dalam pembelajaran IPS meningkat. Peningkatan hasil belajar dibuktikan
dengan hasil rata-rata pada tiap siklus, rata-rata hasil belajar kelas IV sebelum
melakukan penerapan metode Make a Match yaitu 63,91 dengan ketuntasan
34,78%. Pada siklus I setelah dilakukan penerapan metode Make a Match, siswa
yang tuntas mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 73,91% dari keseluruhan
siswa dengan nilai rata-rata 72,60. Pada siklus II pembelajaran dengan
menggunakan metode Make a Match telah berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa yaitu sebanyak 22 siswa atau 95,65% telah mencapai KKM dengan nilai
rata-rata 83,04.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
LOGO ............................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................. vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... viii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. x
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xiv
HALAMAN GAMBAR .................................................................................. xv
HALAMAN LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 4
xii
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
F. Definisi Operasional ................................................................... 7
G. Metodologi Penelitian ................................................................. 8
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar ............................................................ 16
1. Definisi Belajar .................................................................. 16
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................ 17
3. Hasil Belajar ...................................................................... 19
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................ 20
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................................................... 22
1. Hakikat IPS ........................................................................ 22
2. Ruang Lingkup IPS ........................................................... 23
3. Tujuan Pendidikan IPS ...................................................... 24
4. Materi IPS Kelas IV .......................................................... 24
C. Metode Make a Match ................................................................ 27
D. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match ............... 31
BAB III PAPARAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 33
1. Letak Geografis ................................................................. 33
2. Identitas MI ....................................................................... 33
3. Keadaan Gedung ............................................................... 34
4. Visi dan Misi ..................................................................... 35
5. Tenaga Pendidik ................................................................ 36
6. Keadaan Siswa .................................................................. 36
7. Data Siswa ......................................................................... 36
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas ...................................... 38
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ......................................... 38
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................... 42
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 48
1. Deskripsi Kondisi Awal .................................................... 48
2. Siklus I ............................................................................... 50
3. Siklus II ............................................................................. 53
B. Pembahasan ............................................................................... 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 60
B. Saran ........................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru MI Falahul Mukminin 02 ............................................ 36
Tabel 3.2 Data Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 ............................ 37
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV Pra Siklus ....................................... 49
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus 1 ......................................................... 51
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ......................................................... 54
Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Tiga Siklus............................................. 57
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Peningkkatan Hasil Belar Semua Siklus ……………………... 58
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ................................................................................ 64
Lampiran 2 Kartu Make a Match Siklus I ....................................................... 74
Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa Siklus I .................................................. 76
Lampiran 4 RPP Siklus II ............................................................................... 77
Lampiran 5 Kartu Make a Match Siklus II ...................................................... 89
Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa Siklus II.................................................. 91
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 1 ................................................. 92
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................ 96
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................. 99
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................. 103
Lampiran 11 Dokumentasi ............................................................................... 107
Lampiran 12 Surat Penunjukan Pembimbing .................................................. 109
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian .............................................. 110
Lampiran 14 Surat Balasan Penelitian ............................................................. 111
Lampiran 15 Lembar Konsultasi ..................................................................... 112
Lampiran 16 SKK ............................................................................................ 113
Lampiran 17 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 117
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,
masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang
hayat, untuk mempesiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan
dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam
bentuk pendidikan formal, non formal, dan informal di sekolah dan luar
sekolah yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
pertimbangan kemampuan-kemampuan individu, agar dikemudian hari
dapat memainkan peranan hidup secara tepat (Mudyahardjo, 2010: 11).
Tujuan pendidikan merupakan perpaduan tujuan-tujuan pendidikan
yang bersifat pengembangan kemampuan-kemampuan pribadi secara
optimal dengan tujuan-tujuan sosial yang bersifat manusia seutuhnya yang
dapat memainkan peranannya sebagai warga dalam berbagai lingkungan
persekutuan hidup dan kelompok sosial. Tujuan pendidikan mencakup
tujuan-tujuan setiap jenis kegiatan pendidikan ( bimbingan, pengajaran,
dan latihan), tujuan-tujuan satuan pendidikan sekolah dan luar sekolah dan
tujuan-tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah sebagian dari
tujuan hidup, yang bersifat menunjang terhadap pencapaian tujuan-tujuan
hidup (Mudyahardjo, 2010: 12).
2
Dalam pendidikan saat ini IPS menjadi salah satu mata pelajaran
yang pokok. Pembelajaran merupakan hal yang kompleks dan
mengandalkan kebutuhan siswa yang beragam. Tak heran jika dalam
proses pembelajaran seorang pembelajar hanya menggunakan metode
yang kurang variatif karena mereka menganggap metode yang digunakan
adalah metode terbaik. Dalam proses pembelajaran pada umumnya masih
bergantung dan didominasi oleh guru. Seperti halnya penggunaan metode
ceramah dan penugasan yang hampir semua pendidik menggunakannya.
Namun ada beberapa yang tidak memadukan dengan metode metode lain
yang bisa menciptakan pembelajaran yang efektif dari perpaduan metode
tersebut. Akibatnya tingkat pemahaman siswa sangat rendah yang
berakibat rendahnya hasil belajar. Padahal karakteristik materi IPS adalah
ilmu yang di dalamnya lebih mengandalkan abstraksi dan daya ingat yang
tinggi. Sehingga siswa yang kurang mempunyai intelegensi yang tinggi
akan sulit ungtuk mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Variasi pembelajaran perlu dilakukan untuk meningkatkan
ketertarikan siswa serta meminimalisir kejenuhan siswa. Dalam hal ini
akan lebih efektif jika melibatkan keaktifan siswa untuk memperoleh hasil
belajar siswa yang baik. Diperlukan suatu metode yang dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan proses
dan hasil pembelajaran. Langkah awal ialah membuat siswa tertarik dan
terpelihara minatnya untuk belajar sehingga meminimalisir tingkat
3
kejenuhan serta memaksimalkan ketertarikan siswa dalam proses
pembelajaran tersebut.
Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa.
Dengan suasana belajar yang menyenangkan, akan berdampak positif bagi
kegiatan belajar dan meningkatkan pemahaman siswa.
Pada siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa terdiri dari 11 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan, guru mengakui jika metode yang
digunakan guru selama ini memang bersifat konvensional yang hanya
menitik beratkan pada metode ceramah dan tanya jawab sehingga hasil
belajar sebelumnya banyak dari siswa yang belum tuntas mencapai KKM
yang ditetapkan guru yaitu 70.
Untuk mengatasi hal tersebut peneliti menawarkan penggunaan
metode Make a Match dalam proses pembelajaran. Karena dalam metode
Make a Match siswa dituntut untuk belajar dengan aktif dan siswa harus
mempersiapkan diri terlebih dahulu sehingga tingkat pemahaman siswa
akan menjadi lebih baik. Make a Match merupakan salah satu alternatif
pembelajaran yang menyenangkan yang bisa meminimalisir kejenuhan
siswa akibat dari tidak adanya variasi pembelajaran oleh guru. Penggunaan
metode Make a Match akan menambah ketertarikan peserta didik untuk
mempelajari materi yang disampaikan sehingga diharapkan bisa
meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri.
4
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah
yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian di dalam kelas
(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Metode Make a Match Pada
Siswa Kelas V MI Falahul Mu’minin 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang Tahun 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan
metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPS Materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya pada Siswa Kelas IV
MI Falahul Mu’minin 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan metode Make a
Match adalah untuk megetahui atau menguji peningkatkan hasil belajar
IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui
Metode Make a Match pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin 02
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik
untuk mengatasi masalah. Dugaan atau hipotesis dibuat berdasarkan
5
kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan
dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan
pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru. Berdasarkan
hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan.
Selanjutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitan
dengan tujuan tindakan (perbaikan), serta kelayakan pelaksanaannya.
Akhirnya, dengan mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih
alternatif yang dianggap paling layak (Igak Wardhani dan Kuswaya
Wihardit, 2010: 2.10).
Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini
adalah penggunaan metode Make a Match dapat meningkatkan hasil
belajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya
pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin kecamatan Pabelan
kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat dikatakan
berhasil apabila hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Indikator
pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
a. Secara individual
Mencapai KKM yang telah ditentukan pada mata pelajaran IPS
yaitu 70.
6
b. Secara klasikal
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam pembelajaran IPS
mencapai persentase 85%.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS melalui metode Make a Match dalam
pembelajaran yang akan disampaikan. Adapun pelaksanaan penelitian ini
akan berguna sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu
IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui
Metode Make a Match pada Siswa kelas IV MI Falahul Mukminin
kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
1) Sebagai upaya perbaikan dan peningkatkan kualitas
pelaksanaan pembelajaran IPS di MI.
2) Meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan sumbangan
yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran.
b. Bagi guru
Sebagai masukan bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPS serta mengembangkan keterampilan mengajar
guru.
7
c. Bagi peneliti
Mendapatkan pengalaman dari ilmu baru yang didapat dari hasil
penelitian
F. Definisi operasional
Untuk memperjelas judul penelitian ini , maka perlu penulis tegaskan
beberapa istilah berikut ini :
1. Hasil belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai dari hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Hasil belajar
merupakan tingkat keberhasilan siswa sebagai hasil perubahan dalam
mempelajari materi yang telah diajarkan.
2. Ilmu pengetahuan sosial
Ips adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis
gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai
aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjio dkk, 2008:1.26). Ilmu
pengetahuan sosial bukan merupakan hal yang asing bagi setiap orang.
Proses kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia
dan mahluk hidup lainnya. Pada hakekatnya manusia merupakan
makhluk sosial.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan segala peristiwa yang dialami
manusia di masyarakat yang telah membentuk ilmu pengetahuan
(Rasimin,2012:37). Ilmu pengetahuan sosial merupakan sesuatu yang
8
tidak asing bagi setiap orang. Ilmu pengetahuan sosial merupakan
pengalaman hidup manusia yang dialami sejak lahir. Pada hakekatnya
manusia merupakan makhluk sosial.
3. Metode Make a Match
Make a match adalah pembelajaran yang menggunakan kartu-
kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-
pertanyaan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut (Suprijono,2011:94). Salah satu keunggulan dari
metode ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai
konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Jadi yang
dimaksud dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya melalui Metode
Make a Match Pada Siswa Kelas IV MI Falahul Mu’minin yaitu cara
yang dilakukan untuk memperbaiki dan merubah hasil belajar IPS
materi kenampakan alam dan pengaruhnya terhadap keragaman sosial
budaya menggunakan kartu-kartu berisi pertanyaan-pertanyaan atau
permasalahan dan jawaban-jawaban mengenai materi yang telah
disampaikan dalam pembelajaran.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan penelitian
Peneliti akan melaksanakan penelitian menggunakan penelitian
tindak kelas (PTK). PTK ialah penelitian tindakan (action research)
9
yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan
hasil belajar sekelompok peserta didik (Mulyasa, 2011:10).
Penelitian ini dilakukan secara bertahap yang terdiri dari dua
siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan
beberapa tahapan. Setiap langkah terdiri atas empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi (Basrowi dan Suwandi,
2008: 27). Secara garis besar dalam Arikunto,dkk (2014:16) sama
seperti yang dikemukakan oleh basrowi dan suwandi ada empat tahap,
tahap yang lazim dilalui yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Falahul Mukminin
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018.
MI Falahul Mukminin terletak di tengah-tengah pedesaan sehinga
masyrakat sekitar dapat menjangkaunya dengan mudah. Selain itu MI
Falahul Mukminin terletak menjadi satu kawasan dengan pondok
pesantren sehingga bisa menjadi pilihan masyarakat agar selain
mendapatkan pendidikan formal juga mendapatkan pendidikan agama
di pesantren.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di MI Falahul
Mu’minin kecamatan Pabelan yang berjumlah 23 anak : 12 perempuan
dan 11 laki-laki. Pada umumnya mereka berasal dari keluarga
10
menengah ke atas. Mereka merupakan siswa yang ceria dan terlihat
semangat untuk sekolah.
4. Langkah-langkah penelitian
Langkah-langkah dalam PTK yang dipaparkan oleh Arikunto, dkk
(2014:16) yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting),
pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Langkah langkah yang
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning)
Pada tahap perencanaan, peneliti merencanakan penelitian yang
akan dilaksanakan di MI Falahul Mu’minin kecamatan pabelan.
Adapun peneliti menyiapkan beberapa langkah perencanaan
sebagai berikut :
1) Menyiapkan materi yang akan dijadikan bahan penelitian.
2) Menyiapkan media pembelajaran dalam pelaksanaan metode
make a match.
3) Menyiapkan alat evaluasi metode make a match berupa tes
tertulis.
b. Pelaksanaan (acting)
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan sebagai berikut :
1) Peneliti memberikan materi pembelajaran materi
kenampakan alam dan keragaman sosial budaya melalui
metode make a match.
11
2) Siswa melakukan kegiatan pembelajaran terkait materi
dengan metode make a match.
3) Peneliti menyimpulkan proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c. Pengamatan ( observing )
Pada tahap ini penelti mengamati pelaksanaan proses
pembelajaran yang dilakuan dengan menggunakan metode make a
match pada materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya
dengan mencatat sedikit demi sedikit proses yang terjadi untuk
selanjutnya dijadikan pedoman perbaikan untuk siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting)
Dalam tahap ini peneliti mengevaluasi diri untuk
menemukan hal hal yang dirasa sudah sesuai rancangan serta
dengan cermat mencari hal-hal yang masih perlu diperbaiki untuk
tindakan perbaikan selanjutnya
5. Instrument penelitian
Dalam instrument penelitian ini berisi alat yang digunakan untuk
mengambil data penelitian, yang meliputi:
a. Lembar Observasi
Berupa lembar data yang digunakan untuk mencatat kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
12
b. Rencana Pelaksanaan Pembeajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu
alat yang digunakan dalam penelitian yang berupa rencana-rencana
dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Soal tes
Berisi soal tes yang digunakan untuk mengukur presentasi nilai
siswa dan mengukur sejauh mana kemampuan siswa mendalami
materi yang telah di pelajari.
6. Teknik Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa
teknik pengumpulan data, antara lain :
a. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke
objek penelitian yaitu siswa dan guru untuk melihat dari dekat
kegiatan yang dilakukan. Dalam pengamatan penelitian ini, peneliti
mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru saat proses
pembelajaran untuk selanjutnya data tersebut digunakan untuk
evaluasi.
b. Tes
Tes merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang
digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dalam hal ini tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui
13
keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan melalui soal-
soal yang telah dibuat sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto,film dokumenter,
data yang relevan penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan
pengambilan data berupa dokumentasi dengan datang langsung
untuk memperoleh dokumen berupa foto-foto siwa, data profil
sekolah, data jumlah siswa, kegiatan yang telah berlangsung dan
lain-lain sebagai laporan kegiatan.
7. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data berupa presentase
yang dikemukakan oleh Aqib,dkk (2010:40) dengan rumus sebagai
berikut :
a. Rumus ketuntasan belajar:
b. Untuk mencari nilai rata-rata siswa :
Keterangan :
X : nilai rata-rata
∑X : jumlah semua nilai siswa
∑N : jumlah siswa .
14
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian
H. Sistematika Penulisan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
B. Pembelajaran IPS
C. Materi IPS yang Diaplikasikan dalam Penelitian
D. Metode Make a Match
E. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi MI Falahul Mu’minin 02 Pabelan
B. Subjek Penelitian
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi pelaksanaan siklus I
2. Deskripsi selaksanaan siklus II
15
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Definisi Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi individu.
Belajar akan terjadi pada siapapun setiap saat baik secara formal
maupun non formal. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:1). Dalam pengertian
luas,belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju
keperkembangan pribadi seutuhnya (Sardiman, 1994:22). Kemudian
dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan
materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Menurut pengertian secara
psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu proses
perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto,
1991:2).
Bagi Gagne dalam Susanto (2013:1) belajar dimaknai sebagai
suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar merupakan upaya
17
memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui intruksi. Intuksi
yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari
pendidik atau guru.
Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang
dilakukan secara terus menerus yeng terjadi sebagai hasil dari
pengalaman individu dengan lingkungannya sebagai kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya. Namun tidak semua perubahan
yang terjadi pada setiap individu bisa diartikan perubahan dalam arti
belajar.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar ada banyak sekali macamnya,
faktor belajar dapat di klasifikasikan menjadi beberapa hal sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Suryabrata (2007:233) yaitu:
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar
1) Faktor-faktor nonsosial
Factor non sosial diantaranya seperti keadaan udara, suhu
udara, cuaca, waktu (pagi,siang, ataupun malam), tempat (letak
, pergedungan), alat-alat yang dipakai untuk belajar (buku,
peraga, alat tulis dan sebagainya).
2) Faktor-faktor sosial
Factor sosial yang dimaksud adalah faktor yang berpotensi
mengganggu dari proses belajar dan prestasi-prestasi belajar,
18
mengganggu konsentrasi, sehingga perhatian tidak ditujukan
pada hal yang dipelajarai seperti keramaian kelas, suara-suara,
dan lain sebagainya.
b. Faktor yang berasal dari dalam diri
1) Faktor Fisiologis
a) Tonus jasmani
Tonus jasmani merupakan latar belakang aktivitas belajar,
keadaan jasmani yang segar akan berbeda dengan keadaan
jasmani yang kurang segar. Dalam hal ini ada beberapa
yang harus diperhatikan yaitu seperti nutrisi yang cukup,
dan penyakit kronis.
b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologi
Dalam belajar fungsi fisiologi terutama fungsi panca indera
sangat berperan penting. Dalam hal ini panca indera dapat
dimisalkan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh
kedalam individu.
2) Faktor Psikologi
Setiap individu dalam hal ini pada dasarnya memiliki kondisi
psikologis yang berbeda-beda,tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa factor psikologis
meliputi intelegensi (IQ),perhatian,minat, bakat, motif,
motifasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
19
3. Hasil Belajar
Menurut Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu perubahan-
perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Menurut bloom dalam (Suprijono, 2011:6) hasil belajar mencangkup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap mata pelajaran
selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu
berbeda pada setiap mta pelajaran. Hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi
oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara
fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono,
2011:7).
Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan
dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh (Sams’s,2010:33). Menurut Anni dkk dalam (Supardi,
2013:22) Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Mulyasa (2009: 212)
menambahkan hasil belajar adalah prestasi belajar pesert didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat
perubahan perilaku yang bersangkutan. Hasil belajar lazimnya
ditujukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru pada perubahan
20
sikap serta cara pandang dan cara berfikir siswa setelah mengalami
proses belajar.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan yang terjadi pada siswa yang menyangkut aspek
kognitif,afektif, dan psikomotorik sebagai hasil kegiatan belajar. Hasil
belajar dapat diketahui melalui proses evaluasi dan tes. Skor atau nilai
dalam tes tersebut yang menjadi hasil dari proses belajar.
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Beberapa faktor perlu diperhatikan agar proses beljar dapat berhasil
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi dalam individu tetapijuga dipengaruhi faktor
lain yang berasal dari luar individu. Dalam Sriyanti (2013:23) secara
umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh eksternal dan internal.
Masing-masing faktor dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yng terdapat dari luar diri
individu. Faktor eksternal terdiri dari factor nonsosial dan factor
sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial merupakan kondisi fisik di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun masyarakat. Hal tersebut bisa
21
berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang
belajar, kondisi geografis dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial merupakan faktor di luar individu yang berupa
manusia. Misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
hubungan antar anak, keharmonisan dalam keluarga dan
sebagainya.
b. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis
dan psikologis.
1) Faktor fisiologis
a) Faktor fisiologis siswa berhubungan dengan kesehatan dan
kebugaran fisik individu. Keadaan individu yang sehat dan
bugar akan mendukung hasil belajar.
b) Keadaan fungsi jasmani
Keadaan fungsi jasmani berkaitan erat dengan fungsi panca
indera yang ada dalam diri individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologismerupakan faktor psikis yang ada dalam diri
individu. Faktor psikologis diantaranya adalah tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,
kematangan dan lain sebagainya.
22
B. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Hakikat IPS
Ips adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah,
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan
meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan
(Sardjio dkk, 2008:1.26). Ilmu pengetahuan sosial bukan
merupakan hal yang asing bagi setiap orang. Proses kehidupan
manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia dan mahluk
hidup lainnya. Pada hakekatnya manusia merupakan makhluk
sosial. Dengan demikian ilmu pengetahuan sosial merupakan hasil
dari pengalaman manusia yang dialami sejak lahir. Secara
sederhana pengalaman yang melekat pada diri seseorang maupun
yang melekat pada diri kita dalam pengalaman hidup di masyarakat
disebut ilmu pengetahuan sosial.
Secara prinsip ilmu pengetahuan sosial memang dialami
manusia sejak lahir, namun yang terjadi dan tanpa kita sadari ilmu
pengetahuan sosial baru kita pahami setelah kita dapatkan di
pendidikan formal di bangku sekolah maupun secara mandiri.
Yang disebut ilmu pengetahuan sosial yaitu segala peristiwa yang
dialami manusia di masyarakat telah membentuk imlu pengetahuan
(Rasimin, 2012:37).
23
Ilmu pengetahuan sosial merupakan disiplin ilmu yang
diajarkan di sekolah termasuk sekolah dasar. Pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial di sekolah dasar merupakan sarana
pengembangan wawasan, pola pikir, dan sikap sosial siswa di
masyarakat serta sebagai dasar untuk bekal pembelajaran di jejang
pendidikan selanjutnya.
2. Ruang Lingkup IPS
Menurut Sardjiyo dalam Rasimin (2012: 38) ruang lingkup
ilmu pengetahuan sosial adalah berupa kehidupan manusia dlam
masyarakat atau manusia sebagai anggota masyarakat. Secara
sederhana dpat dikatakan bahwa ruang lingkup Ilmu pengethuan
sosial adalah manusia dalam konteks sosial .
Pada ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi aspek-aspek
sebagai berikut.
a. Manusia, tempat dan Lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan dan Perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi danKesejahteraan (Sardjiyo, dkk.2008: 1.29).
24
3. Tujuan Pendidikan IPS di SD
Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di sekolah dasar adalah
sebagai berikut : (Sardjiyo,dkk.2008:1.28).
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna dalam kehidupan kelak di masyarakat
b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi
dengan sesama warga masyarakat dan berbagai bidang
keilmuan serta bidang keahlian.
d. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan
hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengambangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Materi IPS Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya
1. Kenampakan alam
Kenampakan alam adalah semua hasil peristiwa alam yang
tampak di permukaan bumi.kenampakan alam disebut juga
dengan bentang alam. Kenampakan alam dibagi menjadi dua
25
jenis, yaitu kenampakan alam di wilayah daratan dan
kenampakan alam di wilayah perairan.
a) Kenampakan alam di daerah daratan
1) Dataran rendah
Dataran rendah adalah wilayah daratan yang memiliki
ketinggian antara 0-200 meter.
2) Dataran tinggi
Dataran tinggi adalah wilayah daratan yang memiliki
ketinggian 200-600 meter di atas permukaan laut.
3) Bukit dan perbukitan
Bukit merupakan bentang alamyang memiliki
permukaan tanah lebih tinggi dari wilayah sekitarnya.
Bukit memiliki ketinggian 600-1000 meter di atas
permukaan laut.perbukitan adalah rangkaian bukit yang
berkelompok dan berjajar di suatu wilayahyang luas.
4) Gunung
Gunung adalah wilayah yang lebih tinggi dari daerah
sekitarnya dengan ketinggian lebh dari 1000 meter di
atas permukaan laut.
5) Lembah
Lembah merupakan wilayah daratan yang sangat rendah
dan cekung.
26
6) Delta
Delta merupakan daratan yang berada di muara sungai.
7) Pantai
Pantai merupakan wilayah perbatasan antara daratan
dan lautan .
8) Tanjung
Tanjung merupakan wilayah daratan yang menjorok ke
laut.
b) Kenampakan alam di wilayah perairan
1) Danau
Danau merupakan cekungan luas di wilayah daratan
yang menggenangi air dan terbentuk karena peristiwa
alam.
2) Sungai
Sungai merupakan aliran air yang berada di daratan,
mengalir dari wilayah hulu di dataran tinggi hingga ke
hilir (muara) di wilayah dataran rendah.
3) Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang digenangi air.
4) Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang menggenangi
sebagian besar permukaan bumi dan memisahkan
27
daratan (pulau atau benua) yang satu dengan yang
lainnya.laut yang luas dan dalam disebut benua.
5) Selat
Selat adalah laut sempit yang memisahkn dua pulau
yang letaknya berdekatan.
6) Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan.
2. Keragaman sosial dan budaya
a) Keragaman sosial
Kenampakan alam mempengaruhi terhadap kehidupan
sosial masyarakat. Di antaranya mempengaruhi aktifitas
keseharian dan pekerjaan masyarakat.misal di daerah
dataran tinggi masyarakat banyak bekerja di bidang
pertanian, di daerah pesisir pantai masyarakat sebagian
besar bekerja sebagai nelayan.
b) Keragaman budaya
Manusia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan alam,
oleh sebab itu kenampakan alam mempengaruhi budaya
masyarakat. Keragaman budaya dapat berupa rumah,
upacara adat, dan tarian.
C. Metode Make a Match
Make a Match adalah pembelajaran yang menggunakan kartu-
kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan-
28
pertanyaan atau permasalahan dan kartu-kartu lainnya berisi jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan tersebut (Suprijono,2011:94).
Dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna Curran, metode
Make a Match saat ini menjadi salah satu metode penting dalam ruang
kelas. Dalam pelaksanaannya metode Make a Match bisa dilakukan
dua kelompok atau tiga kelompok. Jika kelompok dibagi menjadi tiga
maka satu kelompok sebagai juri untuk memberi tanggapan
kecocokan kartu dari pasangan. Dalam metode ini siswa bisa mencari
pasangan sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana
yang menyenangkan.
1. Tujuan dari metode Make a Match:
a. Pendalaman materi.
b. Penggalian materi.
c. Edutainment.
2. Dalam melaksanakannya cukup mudah namun guru harus
mempersiapkan hal-hal seperti berikut :
a. Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang
dipelajari.
b. Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
telah dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban.
29
c. Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang
berhasil dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini, guru dapat
membuat aturan ini bersama-sama dengan siswa).
d. Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan
yang berhasil.
3. Langkah-langkah strategi make a match :
a. Guru menyampaikan materi pelajaran.
b. Siswa dibagi kedalam 3 kelompok , misalnya kelompok A,
kelompok B, dan kelompok C
c. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan
kartu jawaban kepada kelompok B, sdangkan kelompok C
berperan sebagai juri.
d. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan waktu
maksimum yang ia berikan kepada mereka.
e. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari
pasangannya di kelompok B.
f. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa waktu
sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta
untuk berkumpul sendiri.
30
g. Guru memanggil satu persatu pasangan untuk presentasi dan
kelompok C memberi tanggapan dari kebenaran pasangan
tersebut. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat
pasangan memperhatikan.
h. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan
kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang
memberikan presentasi.
i. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya
sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
4. Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Make a Match
adalah sebagai berikut (Huda, 2016:253)
a. Kelebihan dari strategi make a match :
1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara
kognitif maupun fisik.
2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.
3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk
tampil presentasi
5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktuk
belajar.
31
b. kelemahan Metode Make a Match adalah:
1) Jika Metode ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan
banyak waktu yang terbuang.
2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan
malu berpasangan dengan lawan jenisnya.
3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik akan
banyak siswa yang kurang memperhatikan pada saat
presentasi pasangan.
4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman
pada siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka
bisa malu.
5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan
menimbulkan kebosanan.
D. Hubungan Materi IPS dengan Metode Make a Match
IPS merupakan ilmu yang di dalamnya lebih mengandalkan
abstraksi dan daya ingat yang tinggi (Sadjio dkk, 2008:1.25). Sehingga
guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
untuk menarik minat dan perhatian siswa. Suasana belajar yang
menyenangkan akan membuat siswa tertarik dan terpelihara minatnya
untuk belajar sehingga meminimalisir tingkat kejenuhan serta
memaksimalkan ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran.
32
Make a Match merupak pembelajaran yang dapat meningkatkan
aktivitas beajar siswa, baik secara kognitif maupun secara fisik. Selain itu
metode Make a Match juga menyenangkan karena ada unsur permainan
(Huda, 2016:253).
Dalam kaitannya dengan Pembelajaran IPS yang dilakukan,
metode Make a Match bisa membantu mengatasi pembelajaran IPS
dengan karakteristik banyak mengandalkan abstraksi dan daya ingat
tinggi. Sepeti halnya lagu, siswa akan mudah menghafal lagu di banding
dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini terjadi karena anak-
anak merasa bahwa lagu lebih terasa menyenangkan ketimbang pelajaran
(Mustian, 2015). Karena dikatakan metode Make a Match merupakan
metode yang menyenangkan, hal ini bisa menjadi penarik minat siswa
serta mengatasi kejenuhan siswa dalam pembelajaran IPS. Dari materi
yang disampaikan siswa akan merasa pembelajaran terasa menyenangkan
sehingga akan meningkatkan ingatan siswa terhadap materi yang
disampaikan dan akan berpengaruh terhadap kognitif siswa.
33
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Falahul Mukminin 02 Padaan Pabelan
Kab.Semarang
1. Letak Geografis
MI Falahul MUkminin 02 terletak di Dusun Cikalan, Desa Padaan,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batasnya
sebagai berikut:
a. Sebelah timur dengan batas pekarangan rumah warga
b. Sebelah selatan dengan batas sungai
c. Sebelah barat dengan batas jalan dusun Padaan
d. Sebelah utara dengan batas jalan kampong
2. Identitas MI Falahul Mukminin 02
Nama : MI Falahul Mukminin 02
N.S.S : 11233220061
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
Kecamatan : Pabelan
34
Desa/Kelurahan : Padaan/padaan
Jalan dan nomor : Jl. KH. Nurudin No.02
Kode Pos : 50771
Daerah : Pedesaan
Status sekolah : Swasta
Kelompok Sekolah: Inti
Tahun Berdiri : 1969
Waktu pendidikan : Pagi
Bangunan Sekolah: Milik sendiri
3. Keadaan Gedung MI Falahul Mukminin 02
Jumlah gedung MI Falahul Mukminin 02 sudah layak dan
memadahi sebagai salah satu sarana pendidikan. Mi falahul Mukminin
02 telah memiliki gedung dengan fasilitas yang meliputi:
a. Enam lokal kelas untuk kelas I-VI dengan ukuran 7 x 6 m
b. Satu lokal ukuran 7 x 6 m terbagi menjadi runag kepala sekolah,
uang guru, dan ruang computer.
c. Halaman sekolah
d. Tempat ibadah
35
e. Dua lokal kelas RA dengan ukuran 7 x 6 m
f. Dua lokal WC dan kamar mandi untuk siswa, dan 1 untuk guru
4. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
Beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil
b. Misi Madrasah
1) Memberikan pendidikan optimal di bidang keagamaan dengan
cara pendekatan kesadaran.
2) Menciptakan kedisiplinan
3) Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan
sebagai cermin anak didik islami.
4) Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap
hari.
5) Membekali siswa dengan keterampilan yang berguna bagi
masyarakat.
6) Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa
depan.
36
5. Tenaga pendidik
Tabel 3.1
Data Guru MI Falahul Mukminin 02 Tahun 2018
NO Nama Jabatan
1 Umi Ivayatuz Zulva Nurmala, S.Pd Kepala Sekolah
2 Khoirul Muttaqin, S.Pd.I Guru
3 Suhabib, S.Pd.I Guru
4 Ida Nur Kristianti, S.Pd Guru
5 Umi Mustaanah, S.Pd.I Guru
6 Pupon Khoiriyah, S.Pd.I Guru
7 M. Zaeni Zulfa, A.Ma Guru
8 Damaroh, S.Pd.I Guru
9 Mochammad Nur Latif, S.Pd.I Guru
6. Keadaan Siswa
Jumlah peserta didik MI Falahul Mukminin 02 Padaan adalah 106,
dengan jumlah siswa laki-laki 47 orang dan jumlah siswa perempuan
59 orang pada tahun ajaran 2017/2018.
7. Data siswa kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Padaan
Sebjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
semester genap tahun pelajaran 2017/2018 MI Falahul Mukminin 02
37
Padaan, Kecamatan Pabelan, kabupaten Semarang. Dengan jumlah
siswa sebanyak 23 siswa dengan rincian siswa 11 laki-laki dan 12
perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Data Siswa Kelas IV MI Falahul Mukminin 02 Tahun 2018
No Nama Jenis Kelamin
1 Adeli Dewi Agustina P
2 Alifah P
3 Alisia Eka Amanda P
4 Andin Bella Pertiwi P
5 Dwi Safira P
6 Dzikri Akri L
7 Eva Amalia P
8 Feri Setiawan L
9 Ferlita Bella P
10 Hanum L
11 M. Alfito Hilmi L
12 M. Alif Adhwa L
13 M. Ardi Saputra L
14 M. Fadli L
15 M. Ibnu L
16 M. Yuda L
17 Nanda Ayu P
38
18 Nur Aini P
19 Nurul Huda L
20 Salis Munawar L
21 Silviana Aprilia P
22 Wiji Kamtari P
23 Yunda Zahrani P
B. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Kelas
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan terdiri dari dua
siklus yang pada setiap siklus dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35
menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu 24 Februari 2018 dan siklus
II dilaksanakan pada Selasa 27 Februari 2018.
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Siklus ini dilaksanakan pada hari Sabtu pada jam 9.30 yang diikuti
oleh 23 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus I dapat
didekripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perncanaan dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut:
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil belajar siswa.
39
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan
metode Make a Match.
3) Membuat media pembelajaran.
4) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
6) Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS.
8) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I membahas tentang
kenampakan alam wilayah daratan dengan durasi waktu 2 jam
pelajaran (2x35 menit). Dalam proses pembelajaran siklus I
penelitian memfokuskan agar siswa mengetahui kenampakan alam
wilayah daratan .Langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
40
b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa
dengan penuh khidmad.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
e) Guru menyiapkan media pembelajaran
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(a) Guru bertanya mengenai kenampakan alam disekitar
yang berkaitan dengan materi.
(b) Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran.
b) Elaborasi
(a) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media
gambar.
(b) Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok A,
kelompok B, dan kelompok C.
(c) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A
dan kartu jawaban kepada kelompok B. Sedangkan
41
kelompok C bertindak sebagai juri untuk mengevaluasi
kebenaran dari kecocokan pasangan kartu.
(d) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan
waktu maksimum yang ia berikan kepada mereka.
(e) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk
mencari pasangannya di kelompok B atau sebaliknya.
(f) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa
waktu sudah habis.
(g) Guru memanggil satu persatu pasangan untuk presentasi.
Kelompok C memberikan tanggapan benar atau salah
dari pasangan yang presentasi.
(h) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang
kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari
pasangan yang memberikan presentasi.
(i) Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya
sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
c) Konfirmasi
(a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui
siswa.
42
(b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahpahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
3) Kegiatan akhir
a) Guru memberi kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
b) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
c) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
c. Refleksi
Setelah proses pembelajaran, peneliti dan guru mendiskusikan hasil
pembelajaran dan aspek-aspek yang harus di tingkatkan untuk
pembelajaran siklus II.
2. Deskripsi kegiatan siklus II
Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa Pada jam 9.30 yang diikuti
oleh 23 siswa. Secara garis besar pelaksanaan penelitian siklus II dapat
didekripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perncanaan dilaksanakan beberapa hal sebagai berikut:
43
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil bajar siswa.
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan
metode Make a Match.
3) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemamppuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
4) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
5) Membuat lembar pengamatan aktifitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS.
7) Melakukan dokumentasi.
Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II membahas tentang
kenampakan alam di wilayah perairan dan keragaman sosial
budaya. Durasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Dalam proses
pembelajaran siklus II penelitian memfokuskan agar siswa
mengetahui kenampakan alam di sekitar serta keragaman sosial
budayanya. Langkah yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
44
b) Guru mengawali proses pembelajaran dengan berdoa
dengan penuh khidmad.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mempersilahkan siswa untuk menyiapkan alat tulis.
e) Guru mempersiapkan media pembelajaran.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(a) Guru bertanya kepada siswa mengenai materi yang telah
diajarkan sebelumnya
b) Guru mengajak siswa untuk menyebutkan mengenai
kenampakan alam di wilayah perairan dan keragaman
sosial budaya di sekitarnya .
c) Guru melibatkan peserta didik untuk mencari informasi
mengenai materi yang akan diajarkan yang berada di
lingkungan sekitar atau yang mereka ketahui.
d) Guru memberi kesempatan siswa untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut.
45
e) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
b) Elaborasi
(a) Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu kelompok A,
kelompok B, dan kelompok C.
(b) Guru membagikan kartu konsep kepada kelompok A dan
B, kelompok C bertugas sebagai juri.
(c) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan media
gambar dengan memanfaatkan kartu yang sudah
dibagikan.
(d) Setelah materi tersampaikan guru menyuruh siswa untuk
menukarkan kartu yang mereka pegang dengan
kelompok lain secara acak.
(e) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu
kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan
waktu maksimum yang ia berikan kepada mereka.
(f) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk
mencari pasangannya di kelompok B atau sebaliknya.
(g) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberi tahu bahwa
waktu sudah habis.
46
(h) Guru menyuruh satu persatu pasangan untuk presentasi.
Kelompok C memberikan tanggapan apakah pasangan
itu cocok atau tidak.
(i) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang
kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari
pasangan yang memberikan presentasi.
(j) Guru menyuruh pasangan berikutnya, begitu seterusnya
sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
c) Konfirmasi
(a) Guru menanyakan tentang hal hal yang belum diketahui
siswa.
(b) Guru dan siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahpahaman, memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
(c) Guru memberikan soal evaluasi
3) Kegiatan akhir
a) Guru bertanya tentang kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b) Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan maupun tulisan kepada siswa.
47
c) Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi pembelajaran selanjutnya.
d) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam.
b. Refleksi
Setelah melakukan siklus 2 dengan tujuan perbaikan , pada
siklus ini semakin banyak siswa yang memperhatikan dan
memahami dibanding dengan pembelajaran siklus I. hal ini terjadi
karena guru menggunakan media pembelajaran baik gambar
maupun kartu dengan maksimal sehingga peserta didik dapat
mengikuti pembelajaran secara maksimal serta aktivitas dan hasil
belaja peserta didik pun menjadi lebih baik dari siklus pertama.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian tindak kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Falahul
Mukminin Kecamatan Pabelan , Kabupaten Semarang dengan
menggunakan metode Make a Match melalui 2 siklus untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial Budaya. Berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap awal hingga siklus kedua
diperoleh data sebagai berikut:
1. Deskripsi Kondisi Awal
Dari perolehan hasil observasi dengan guru mata pelajaran IPS
diperoleh penjelasan bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas
pada mata pelajaran IPS dengan KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hal
ini diketahui dari hasil tes awal sebelum dilaksanakan penelitian tindak
kelas yang diperoleh dari nilai ulangan harian siswa. Adapun hasil tes
awal sebelum masuk ke siklus dapat dilihat dari tabel data sebagai
berikut.
49
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Adelia Dewi Agustina 80 Tuntas
2 Alifah 70 Tuntas
3 Alisia Eka Amanda 60 Belum tuntas
4 Andin Bella Pertiwi 60 Belum tuntas
5 Dwi Safira 60 Belum tuntas
6 Dzikri Akri 80 Tuntas
7 Eva Amalia 60 Belum tuntas
8 Feri Setiawan 50 Belum tuntas
9 Ferlita Bella 60 Belum tuntas
10 Hanum 60 Belum tuntas
11 M. Alfito Hilmi 90 Tuntas
12 M. Alif Adhwa 60 Belum tuntas
13 M. Ardi Saputra 80 Tuntas
14 M. Fadli 40 Belum tuntas
15 M. Ibnu 60 Belum tuntas
16 M. Yuda 60 Belum tuntas
17 Nanda Ayu 60 Belum tuntas
18 Nur Aini 80 Tuntas
19 Nurul Huda 50 Belum tuntas
20 Salis Munawar 70 Tuntas
21 Silviana Aprilia 80 Tuntas
22 Wiji Kamtari 60 Belum tuntas
50
23 Yunda Zahrani 40 Belum tuntas
Jumlah 1470
Nilai Rata-rata 63,91
Tuntas (%) 34,78%
Belum Tuntas (%) 65,21%
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa siswa yang tuntas
atau mencapai KKM sebanyak 8 siswa atau 34,78% dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 23 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 15
siswa atau 65,21% dari jumlah keseluruhan siswa. Nilai rata rata
kelasnya yaitu 63,91. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba
melakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran Make a
Match untuk meningkatkan hasil belajar dari siswa materi kenampakan
alam dan keragaman sosial budaya.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Deskripsi pelaksanaan siklus I mencangkup performansi guru
dan siswa serta hasil belajar siswa. Pada performansi guru didapat data
kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah di sesuaikan dengan
metode pembelajaran Make a Match. Pada data hasil belajar siswa
dapat diketahui nilai rata-rata dan presentase ketuntasan belajar siswa.
Deskripsi pada penelitian tindakan siklus I antara lain sebagai berikut:
a. Performansi guru dan siswa
51
Pengambilan data diperoleh untuk mengetahui aktifitas guru
dan siswa menggunakan lembar observasi siswa dan guru. Aspek
yang dinilai adalah kesesuaian guru dengan langkah-langkah
pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan metode
pembelajaran Make a Match serta keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran .Hasil observasi performansi guru dan siswa dapat
dilihat pada lampiran.
b. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran Make a Match dapat diketahui nilai rata-rata
dan presentase ketuntasan belajar sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Hasil Belajar Siklus I
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Adeli Dewi Agustina 80 Tuntas
2 Alifah 70 Tuntas
3 Alisia Eka Amanda 70 Tuntas
4 Andin Bella Pertiwi 70 Tuntas
5 Dwi Safira 70 Tuntas
6 Dzikri Akri 80 Tuntas
7 Eva Amalia 70 Tuntas
8 Feri Setiawan 60 Belum tuntas
9 Ferlita Bella 70 Tuntas
52
10 Hanum 60 Belum tuntas
11 M. Alfito Hilmi 100 Tuntas
12 M. Alif Adhwa 60 Belum tuntas
13 M. Ardi Saputra 100 Tuntas
14 M. Fadli 60 Belum tuntas
15 M. Ibnu 70 Tuntas
16 M. Yuda 60 Belum tuntas
17 Nanda Ayu 70 Tuntas
18 Nur Aini 80 Tuntas
19 Nurul Huda 70 Tuntas
20 Salis Munawar 70 Tuntas
21 Silviana Aprilia 100 Tuntas
22 Wiji Kamtari 80 Tuntas
23 Yunda Zahrani 50 Belum tuntas
Jumlah 1670
Nilai Rata-rata 72,60
Tuntas (%) 73,91%
Belum Tuntas (%) 26,08%
hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dibanding dengan nilai pra siklus. Siswa yang telah
mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 73% dan yang belum
tuntas sebanyak 6 siswa atau 26,08% dengan rata-rata nilai 72,60.
c. Refleksi
53
Nilai hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa ada
peningkatan dibanding dengan nilai hasil belajar pra siklus siswa.
Namun hasil tersebut masih dibawah ketuntasasn klasikal .
Kurangnya keberhasilan pada siklus I membuat peneliti perlu
melaksanakan siklus II . Refleksi dari hasil pelaksanaan siklus I
adalah sebagai berikut :
1) Guru masih kurang mengaktifkan siswa secara menyeluruh.
Guru masih bersifat subjektif dalam memberi pertanyaan.
2) Pembagian kartu yang hanya satu kali sehingga siswa tidak
mendapat kartu yang lain yang bisa mereka pelajari.
3) Siswa masih malu-malu saat mempresentasikan hasil diskusi
dengan pasangan lawan jenis.
4) Guru harusnya mengulang-ulang dalam menyampaikan materi.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Hasil yang kurang memuaskan pada siklus I mendorong peneliti
untuk melaksanakan siklus II yang tentunya melihat acuan dari hasil
observasi serta nilai siswa siklus I untuk dilakukan perbaikan. Dari
hasil penelitian pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :
a. Performansi guru dan siswa
Aspek yang dinilai dari penelitian siklus II berupa observasi
hasil performansi guru dan siswa sebagai hasil dari perbaikan dari
54
observasi dari siklus I. Adapun haril performansi guru dan siswa di
siklus II dapat dilihat pada lampiran.
b. Hasil belajar siklus II
Berdasarkan hasil evaluasi yang didapat pada siklus II diperoleh
nilai hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nilai Hasil Belajar Siklus II
No. Nama Nilai Ketuntasan
1 Adeli Dewi Agustina 100 Tuntas
2 Alifah 80 Tuntas
3 Alisia Eka Amanda 100 Tuntas
4 Andin Bella Pertiwi 80 Tuntas
5 Dwi Safira 70 Tuntas
6 Dzikri Akri 90 Tuntas
7 Eva Amalia 80 Tuntas
8 Feri Setiawan 80 Tuntas
9 Ferlita Bella 70 Tuntas
10 Hanum 70 Tuntas
11 M. Alfito Hilmi 100 Tuntas
12 M. Alif Adhwa 80 Tuntas
13 M. Ardi Saputra 100 Tuntas
14 M. Fadli 70 Tuntas
15 M. Ibnu 80 Tuntas
16 M. Yuda 70 Tuntas
55
17 Nanda Ayu 100 Tuntas
18 Nur Aini 100 Tuntas
19 Nurul Huda 80 Tuntas
20 Salis Munawar 70 Tuntas
21 Silviana Aprilia 100 Tuntas
22 Wiji Kamtari 80 Tuntas
23 Yunda Zahrani 60 Belum tuntas
Jumlah 1910
Nilai Rata-rata 83,04
Tuntas (%) 95,65%
Belum Tuntas (%) 4,34%
c. refleksi
Berdasarakan pelaksanaan penelitian tindak kelas siklus II,
diperoleh hasil bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPS
materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya di MI
Falahul Mukminin 02 dengan menggunakan metode Make aMatch
berjalan dengan baik serta lebih efektif dibanding dari hasil
pelaksanaan siklus I. Dapat dilihat dari nilai hasil evaluasi bahwa
95,65% atau 22 siswa tuntas dan 4,34% atau 1 orang siswa belum
tuntas. Selama proses pembelajaran terlihat hampir semua siswa
ikut aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan pembelajaran pun
sudah tidak bersifat subjektif, melainkan objektif. Dari perbaikan-
56
perbaikan hasil refleksi dari siklus I ,siswa terlihat lebih antusisas
mengikuti pembelajaran.
B. Pembahasan
Penelitian tindak kelas yang dilaksanakan di MI Falahul mukminin
02 Pabelan menggunakan metode Make a Match terdiri dari 2 siklus, yaitu
siklus I dan siklus II. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada masing-
masing siklus menggunakan metode Make a Match menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa . Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi
hasil belajar mata pelajaran IPS materi kenampakan alan dan keragaman
sosial budaya. Dari hasil observasi yang dilakukan, kreatifitas guru yang
kurang maksimal menyebabkan kebosanan siswa, sehingga berpengaruh
terhadap minat dan hasil belajar siswa.
Dari nilai hasil ulangan harian siswa, menunjukkan hasil belajar
yang belum memuaskan yaitu 65,21% atau 15 siswa belum tuntas dan
34,28% atau 8 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata 65,21. Pada
perolehan nilai siswa siklus I meningkat dibanding nilai hasil belajar siswa
sebelum dilaksanakan penelitian yaitu 17 siswa atau 73,91% tuntas dan 6
atau 26,08% siswa yang belum tuntas dan nilai rata ratanya mencapai
72,60. Dilihat dari hasilnya, perubahan terjadi secara signifikan. Selisih
ketuntasan antara pra siklus dengan siklus I yaitu 39,63%. Pada siklus II
rata rata perolehan nilai siswa yaitu 83,04 , sebesar 95,6% atau 22 siswa
57
telah mencapai KKM dan siswa yang belum tuntas 4,34%atau hanya 1
siswa. Selisih ketuntasan antara siklus I dan II yaitu sebesar 21,74%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari tiap-tiap siklus mulai dari
hasil nilai pras siklus yang diambil dari nilai ulangan siswa, siklus I, dan
siklus II, dapat diketahui bahwa pelaksanaan tindakan kelas menggunakan
metode Make a Match berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
MI Falahul Mukminin 02 Pabelan pada materi Kenampakan Alam dan
Keragaman Sosial Budaya. Berikut rekapitulasi ketuntasan dari tiap tahap
penelitian yang sudah dilakukan:
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Tiga Siklus
Instrumen Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Rata-Rata 65,21 72,60 83,04
Ketuntasan 34,28% 73,91% 95,65%
Tuntas 8 17 22
Tidak Tuntas 15 6 1
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dengan jelas apabila dibuat
grafik sebagai berikut:
58
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Semua Siklus
Dilihat dari rekapitulasi dan gambaran grafik di atas diketahui telah
terjadi peningkatan dari tiap-tiap siklus yaitu siklus mulai dari tahap awal
sebelum dilaksanakan siklus I dan II sampai terlaksananya siklus I sampai
II. Jadi berdasarkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang
menerapkan metode pembelajaran Make a Match materi Kenampakan
Alam dan Keragaman Sosial Budaya Kelas IV MI Falahul Mukminin 02
telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
Penerepan penggunaan metode Make a Match memberikan
perubahan yang positif mulai dari meningkatkan aktivitas siswa baik
secara kognitif maupun fisik, menyenangkan, pemahaman siswa menjadi
lebih meningkat, dan juga efektif. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
huda (2016:253) yang menjelaskan bahwa penggunaan metode Make a
Match dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa, baik secara fisik
maupun kognitif, karena ada unsur permainan maka metode make a match
59
menyenangkan, serta meningkatkan pemahaman siswa. Hasil penelitian ini
senada dengan hasil dari penelitian yang telah dilakukan Purnomo (2017)
yang menyimpulkan bahwa penerapan metode Make a Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif
Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MI Falahul Mukminin 02
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2018, dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode pembelajaran Make a Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya di kelas IV MI Falahul
Mukminin 02. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil
belajar dari penelitian yang dilakukan tiap-tiap siklusnya. Berdasarkan
kondisi awal sebelum melakukan tindakan, dari 23 siswa hanya ada 8
siswa atau 34,78% yang mancapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 63,91.
Pada siklus I setelah dilakukan penerapan metode Make a Match, siswa
yang tuntas mencapai KKM sebanyak 17 siswa atau 73,91% dari
keseluruhan siswa dengan nilai rata-rata 72,60. Pada siklus II
pembelajaran dengan menggunakan metode Make a Match telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu sebanyak 22 siswa atau 95,65%
telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata 83,04. Secara klasikal hasil
pembelajaran yang telah dilakukan telah mencapai target indikator dengan
presentase 85% siswa yang tuntas dalam pembelajaran. Jadi selisih antara
hasil kondisi awal dan siklus I sebesar 39,63%, dan selisih antara siklus I
dan siklus II yaitu 21,74%.
61
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang diperoleh, maka terdapat
beberapa saran, antara lain:
1. Bagi Guru
a. Berdasarkan hasil penelitian yang terbukti bahwa penggunaan
metode Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
guru dapat mencoba menggunakan metode ini dalam proses
pembelajaran.
b. Guru sebaiknya lebih kreatif dengan melakukan inovasi dalam
pembelajaran agar siswa tidah merasa bosan dan jenuh.
2. Bagi Siswa
a. Diharapkan siswa lebih aktif dan produktif serta siswa bisa
mengurangi rasa malu mereka ketika belajar dengan lawan jenis.
b. Diharapkan siswa tidak malu dan ragu saat berpendapat dan
bertanya.
3. Bagi Sekolah
a. Hendaknya sekolah menyediakan fasilitas, sarana dan prasarana
kepada guru untuk menunjang kelangsungan pembelajaran.
b. Hendaknya sekolah memberikan dukungan agar guru lebih
termotifasi dan semangat mengajar guru lebih tinggi.
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. Suharsimi, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Aqib,zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindak Kelas untuk Guru SD, SLB, TK.
Bandung: CV. Yrama widya.
Basrowi dan suwandi, 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia
Mudyahardjo, Redja. 2010. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada
Mulyasa, 2011. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa,E.2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Purnomo, Arif Hadi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi
Melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas II Madrasah
Ibtidaiyah Al Maarif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten
semarang Tahun 2017.
Rasimin, 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga: STAIN Salatiga press
Sam’s, rosma hartiny.2010. Model Penelitian Tindak Kelas (PTK). Yogyakarta:
Teras
Sardjiyo, dkk. 2008 .Pendidikan IPS di sd.edisi II Jakarta: Universitas Terbuka
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak Dua
Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Suprijono, agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
63
Suryabrata, sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Susanto, ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wardhani, Igak. Dan Kuswaya, Wihardit. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Universitas Terbuka.
64
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : MI Falahul Mukminin 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : IV/I
Materi Pokok : Kenampakan Alam dan Pengaruhnya terhadap
Keragaman sosial budaya
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standard Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi dasar
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya
C. Indikator
1.2.1 mengetahui jenis-jenis kenampakan alam
1.2.2 menunjukkan contoh kenampakan alam di lingkungan sekitar
65
D. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis kenampakan alam
2. Siswa dapat menunjukkan contoh kenampakan alam di lingkungan
sekitar
E. Materi Pembelajaran
1. Kenampakan alam
Kenampakan alam adalah semua hasil peristiwa alam yang tampak
di permukaan bumi.kenampakan alam disebut juga dengan bentang
alam. Kenampakan alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu kenampakan
alam di wilayah daratan dan kenampakan alam di wilayah perairan.
a) Kenampakan alam di daerah daratan
1) Dataran rendah
Dataran rendah adlah wilayah daratan yang memiliki ketinggian
antara 0-200 meter.
2) Dataran tinggi
Dataran tinggi adalah wilayah daratan yang memiliki ketinggian
200-600 meter di atas permukaan laut.
3) Bukit dan perbukitan
Bukit merupakan bentang alamyang memiliki permukaan tanah
lebih tinggi dari wilayah sekitarnya. Bukit memiliki ketinggian
600-1000 meter di atas permukaan laut.perbukitan adalah
66
rangkaian bukit yang berkelompok dan berjajar di suatu
wilayahyang luas.
4) Gunung
Gunung adalah wilayah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya
dengan ketinggian lebh dari 1000 meter di atas permukaan laut.
5) Lembah
Lembah merupakan wilayah daratan yang sangat rendah dan
cekung.
6) Delta
Delta merupakan daratan yang berada di muara sungai.
7) Pantai
Pantai merupakan wilayah perbatasan antara daratan dan lautan .
8) Tanjung
Tanjung merupakan wilayah daratan yang menjorok ke laut.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Metode Make a match
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat Pembelajaran
Kartu konsep berisi materi pembelajaran
67
HVS
Karton
Gambar
2. Sumber Belajar
Buku IPS kelas IV
Sumber yang relevan
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
b. Guru mengawali proses pembelajaran
dengan berdoa dengan penuh khidmad.
c. Guru menanyakan kabar siswa.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis.
e. Guru menyiapkan media pembelajaran
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10 menit
68
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya mengenai kenampakan
alam disekitar yang berkaitan dengan
materi.
b. Guru mendorong siswa untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran.
Elaborasi
j. Guru menyampaikan materi pelajaran
dengan media gambar.
k. Siswa dibagi kedalam 3 kelompok, yaitu
kelompok A, kelompok B, dan kelompok
C.
l. Guru membagikan kartu pertanyaan
kepada kelompok A dan kartu jawaban
kepada kelompok B. Sedangkan kelompok
C bertindak sebagai juri untuk
mengevaluasi kebenaran dari kecocokan
pasangan kartu.
m. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa
mereka harus mencari/mencocokkan kartu
yang dipegang dengan kartu kelompok
50 menit
69
lain. Guru juga perlu menyampaikan
batasan waktu maksimum yang ia berikan
kepada mereka.
n. Guru meminta semua anggota kelompok A
untuk mencari pasangannya di kelompok
B atau sebaliknya.
o. Jika waktu sudah habis, mereka harus
diberi tahu bahwa waktu sudah habis.
p. Guru memanggil satu persatu pasangan
untuk presentasi. Kelompok C
memberikan tanggapan benar atau salah
dari pasangan yang presentasi.
q. Terakhir, guru memberikan konfirmasi
tentang kebenaran dan kecocokan
pertanyaan dan jawaban dari pasangan
yang memberikan presentasi.
r. Guru memanggil pasangan berikutnya,
begitu seterusnya sampai seluruh
pasangan melakukan presentasi.
Konfirmasi
a. Guru menanyakan tentang hal hal yang
70
belum diketahui siswa.
b. Guru dan siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahpahaman, memberikan
penguatan, dan penyimpulan.
c. Guru memberikan soal evaluasi
Kegiatan
Akhir
a. Guru melakukan refleksi dari kegiatan
yang telah dilakukan dengan bertanya
tentang kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
b. Guru menutup kegiatan pembelajaran, dan
mengingatkan siswa untuk belajar materi
pembelajaran selanjutnya.
c. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan mengucapkan salam.
10 menit
I. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian
Teknik penilaian adalah tes tertulis
2. Instrumen penilaian
a. Lembar Soal Tes
71
Lembar Soal Tes
Silklus I
Nama :
No. absen :
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Sebutan lain dari kenampakan alam adalah….
2. Kenampakan alam dibagi menjadi dua, yaitu kenampakan alam
wilayah……….. dan kenampakan alam wilayah …….
3. Dataran tinggi mempunyai ketinggian antara............-
…......meter di atas permukaan laut (mdpl).
4. Wilayah yang lebih tingi dari wilayah sekitarnya dengan
ketinggian 600-1000 mdpl disebut……
5. Rangkaian gunung yang berkelompok dan berjajar di suatu
wilayah yang luas disebut……..
6. Dataran yang sangat rendah dan cekung yang terdapat di kaki
gunung atau kaki bukit disebut…….
7. Dataran tinggi yang merupakan dataran tinggi terluas di pulau
jawa adalah….
8. Perbatasan antara daratan dan lautan disebut…..
72
9. Dataran yang berada di muara sungai adalah…..
10. Wilayah daratan yang menjorok ke laut disebut……
Kunci jawaban:
1. Bentang alam
2. Daratan. Perairan
3. 200-600
4. Bukit
5. Pegunungan
6. Lembah
7. Dataran tinggi dieng
8. Pantai
9. Delta
10. Tanjung
73
74
Lampiran 2
A
Ketinggian dataran tinggi
B
200-600 meter di atas permukaan
laut
A
Ketinggian bukit
A
Gunung
B
600-1000 meter di atas
permukaan laut
B
Wilayah yang lebih tinggi dari
daerah sekitar dengan ketinggian
lebih dari 1000 meter di atas
permukaan laut
A
Lembah
A
Wilayah perbatasan antara dataran
dan lautan
B
Pantai
B
Wilayah daratan yang sangat
rendah dan cekung
75
B
Gunung Jaya Wijaya
A
Wilayah dataran yang menjorok
ke laut
A
Gunung di Indonesia yang
mempunyai salju di puncaknya
B
Tanjung
A
Salah satu gunung aktif di jawa
tengah
B
Gunung Merapi
76
Lampiran 3
77
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : MI Falahul Mukminin 02
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : IV/I
Materi Pokok : kenampakan Alam dan Pengaruhnya terhadap
Keragaman sosial budaya
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standard Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi dasar
1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan
provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya
C. Indikator
1.2.1 mengetahui jenis-jenis kenampakan alam di wilayah perairan
1.2.2 menunjukkan kenampakan alam di lingkungan sekitar
78
1.2.3 mengidentifikasi keragaman sosial dan budaya di suatu daerah dalam
hubungannya dengan kenampakan alam yang ada
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis kenampakan alam di wilayah
perairan
2. Siswa dapat menunjukkan kenampakan alam di lingkungan sekitar
3. Siswa dapat mengidentifikasi keragaman sosial dan budaya di suatu
daerah dalam hubungannya dengan kenampakan alam yang ada
E. Materi Pembelajaran
1. Kenampakan alam di wilayah perairan
a. Danau
Danau merupakan cekungan luas di wilayah daratan yang
menggenangi air dan terbentuk karena peristiwa alam.
b. Sungai
Sungai merupakan aliran air yang berada di daratan, mengalir dari
wilayah hulu di dataran tinggi hingga ke hilir (muara) di wilayah
dataran rendah.
c. Rawa
Rawa adalah dataran rendah yang digenangi air.
79
d. Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang menggenangi sebagian besar
permukaan bumi dan memisahkan daratan (pulau atau benua) yang
satu dengan yang lainnya.laut yang luas dan dalam disebut benua.
e. Selat
Selat adalah laut sempit yang memisahkn dua pulau yang letaknya
berdekatan.
f. Teluk
Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke daratan.
2. Keragaman sosial dan budaya
a. Keragaman sosial
Kenampakan alam mempengaruhi terhadap kehidupan sosial
masyarakat. Di antaranya mempengaruhi aktifitas keseharian dan
pekerjaan masyarakat.misal di daerah dataran tinggi masyarakat
banya bekerja di bidang pertanian, di daerah pesisir pantai
masyarakat sebagian besar bekerja sebagai nelayan.
b. Keragaman budaya
Manusia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan alam, oleh
sebab itu kenmpakan alam mempengaruhi budaya masyarakat.
Keragaman budaya dapat berupa rumah, upacara adat, dan tarian.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
80
2. Tanya jawab
3. Metode Make a match
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat Pembelajaran
Kartu konsep berisi materi pembelajaran untuk dipasangkan
HVS
Kertas karton
Gambar
2. Sumber Belajar
Buku IPS kelas IV
Sumber yang relevan
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Alokasi
Waktu
Kegiatan
Awal
a. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
b. Guru mengawali proses pembelajaran
dengan berdoa dengan penuh
10 menit
81
khidmad.
c. Guru menanyakan kabar siswa.
d. Guru mempersilahkan siswa untuk
menyiapkan alat tulis.
e. Guru mempersiapkan media
pembelajaran.
f. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya kepada siswa
mengenai materi yang telah diajarkan
sebelumnya
b. Guru mengajak siswa untuk
menyebutkan mengenai kenampakan
alam di wilayah perairan dan
keragaman sosial budaya di
sekitarnya .
c. Guru melibatkan peserta didik untuk
mencari informasi mengenai materi
yang akan diajarkan yang berada di
50 menit
82
lingkungan sekitar atau yang mereka
ketahui.
d. Guru memberi kesempatan siswa
untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut.
e. Guru melibatkan siswa secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran
Elaborasi
a. Siswa dibagi kedalam 3 kelompok,
yaitu kelompok A, kelompok B, dan
kelompok C.
b. Guru membagikan kartu konsep
kepada kelompok A dan B,
kelompok C bertugas sebagai juri.
c. Guru menyampaikan materi pelajaran
dengan media gambar dengan
memanfaatkan kartu yang sudah
dibagikan.
d. Setelah materi tersampaikan guru
menyuruh siswa untuk menukarkan
83
kartu yang mereka pegang dengan
kelompok lain secara acak.
e. Guru menyampaikan kepada siswa
bahwa mereka harus
mencari/mencocokkan kartu yang
dipegang dengan kartu kelompok
lain. Guru juga perlu menyampaikan
batasan waktu maksimum yang ia
berikan kepada mereka.
f. Guru meminta semua anggota
kelompok A untuk mencari
pasangannya di kelompok B atau
sebaliknya.
g. Jika waktu sudah habis, mereka harus
diberi tahu bahwa waktu sudah habis.
h. Guru menyuruh satu persatu
pasangan untuk presentasi.
Kelompok C memberikan tanggapan
apakah pasangan itu cocok atau
tidak.
i. Terakhir, guru memberikan
84
konfirmasi tentang kebenaran dan
kecocokan pertanyaan dan jawaban
dari pasangan yang memberikan
presentasi.
j. Guru menyuruh pasangan berikutnya,
begitu seterusnya sampai seluruh
pasangan melakukan presentasi.
Konfirmasi
a. Guru menanyakan tentang hal hal
yang belum diketahui siswa.
b. Guru dan siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahpahaman,
memberikan penguatan, dan
penyimpulan.
c. Guru memberikan soal evaluasi
Kegiatan
Akhir
a. Guru bertanya tentang kesimpulan
dari kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
b. Guru memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk
10 enit
85
lisan maupun tulisan kepada siswa.
c. Guru menutup kegiatan
pembelajaran, dan mengingatkan
siswa untuk belajar materi
pembelajaran selanjutnya.
d. Guru menutup pembelajaran dengan
berdoa dan mengucapkan salam.
I. Penilaian
1. Jenis / teknik penilaian
Teknik penilaian adalah tes tertulis
2. Instrumen penilaian
a. Lembar Soal Tes
86
Lembar Soal Tes
Silklus II
Nama :
No. absen :
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Genangan air yang sangat luas dan dikelilingi daratan
adalah…..
2. Aliran air yang besar dan berliku-liku yang berada di daerah
daratan adalah……
3. Bagian laut yang menjorok ke daratan adalah…..
4. Laut yang luas dan dalam disebut……
5. Laut yang sempit yang menghubungkan dua atau lebih pulau
yang berdekatan disebut….
6. Bagian dari daratan yang berbatasan dengan laut adalah…..
7. Selat yang memisahkan antara pulau jawa dan pulau sumatera
adalah….
8. Di daerah dataran tinggi dan subur mayoritas masyarakat
bekerja di bidang…….
87
9. Agar terhindar dari air pasang maka rumah di daerah pantai
berbentuk….
10. Rumah yang dibuat dengan ciri-ciri memiliki ventilasi sedikit
dan tertutup adalah bentuk rumah di daerah……..
Kunci jawaban :
1. Danau
2. Sungai
3. Teluk
4. Samudra
5. Selat
6. Pantai
7. Selat Sunda
8. Pertanian
9. Panggung
10. Pegunungan/dataran tinggi.
88
89
Lampiran 5
A
Aliran air yang besar dan
berliku-liku
B
Danau
A
Cekungan luas di daratan yang
digenangi air
B
Selat yang memisahkan Pulau Jawa
dan pulau Sumara
A
Selat sunda
A
Laut yang sempit yang
menghubungkan dua pulau atau
lebih yang berdekatan
B
Selat
B
Sungai
A
Selat Makasar
B
Selat yang memisahkan antara pulau
Kalimantan dan Pulau Sulawesi
90
A
Bentuk rumah di daerah
pegunungan
B
Memiliki sedikit ventilasi dan
tertutup
B
Memiliki banyak jendela dan
berbentuk panggung
A
Bentuk rumah di daerah pesisir
B
Teluk
A
Bagian laut yang menjorok ke
daratan
91
Lampiran 6
92
Lampiran 7
Hasil Performansi Guru Siklus I
No
Aspek yang
diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
Guru membuka
pembelajaran
dengan
mengucapkan
salam.
√ Tidak semua
siswa
menjawab
salam karena
ada yang sibuk
dengan
kegiatan
masing-
masing.
Guru mengawali
proses
pembelajaran
dengan berdoa
dengan penuh
khidmad.
√
Guru
menanyakan
kabar siswa
√
Guru
mempersilahkan
siswa untuk
menyiapkan alat
tulis.
√
Guru
menyiapkan
media
pembelajaran
√
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
√ Guru tidak
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
93
Guru bertanya
mengenai
kenampakan
alam disekitar
yang berkaitan
dengan materi.
√ Bersifat
subjektif
Guru
mendorong
siswa untuk
terlibat aktif
√ Masih banyak
siswa yang
pasif
Guru
menyampaikan
materi pelajaran
dengan media
gambar.
√
Guru membagi
siswa dalam
kelompok
√
Guru
memberikan
pengarahan
kepada siswa
terkait metode
make a match
√ Kurang
terkondisi
Guru meminta
siswa yang
memegang kartu
mencari
pasangannya
√
Guru memberi
tahu jika waktu
sudah habis
√
Guru
memanggil satu
persatu
pasangan untuk
presentasi
√ Banyak siswa
yang ikut maju
94
Guru meminta
kelompok juri
memberikan
tanggapan
√ Bersifat
subjektif, tidak
atas diskusi
kelompok juri
guru
memberikan
konfirmasi
tentang
kebenaran dan
kecocokan
pertanyaan dan
jawaban dari
pasangan yang
memberikan
presentasi.
√
Guru
menanyakan
tentang hal hal
yang belum
diketahui siswa.
√
Guru
meluruskan
kesalah
pahaman,
memberi
penguatan dan
penyimpulan
√
Guru
memberikan
soal evaluasi
√
Guru melakukan
refleksi dari
kegiatan yang
telah dilakukan
√ Banyak siswa
yang bermain
sendiri
Guru
mengingatkan
siswa untuk
belajar materi
pembelajaran
selanjutnya.
√ Tidak
dilaksanakan
95
Guru menutup
pembelajaran
dengan berdoa
dan
mengucapkan
salam
√
96
Lampiran 8
Hasil Performansi Siswa Siklus I
No
Aspek yang
diamati
Pengamatan Siswa
Catatan
SB B C K TB
Siswa
menjawab
salam dari
Guru
√ Siswa
menjawab
sambil
bermain
Siswa
mengawali
proses
pembelajaran
dengan berdoa
dengan penuh
khidmad.
√ Banyak siswa
yang bermain
Siswa
menjawab kabar
dari Guru
dengan kompak
√ Kurang
Kompak
Siswa
menyiapkan alat
tulis.
√
Siswa
mendengarkan
tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan
guru
√ Tidak
dilaksanakan
guru
Siswa
menjawab
mengenai
kenampakan
alam disekitar
yang berkaitan
dengan materi
√ Hanya siswa
yang pandai
97
yang ditanyakan
Guru.
Siswa terlibat
aktif
√ Belum cukup
aktif
Siswa
memperhatikan
guru ketika
menyampaikan
materi dan
gambar yang
disajikan Guru
√
Siswa
membentuk
kelompok
√
Siswa
memperhatikan
pengarahan dari
guru terkait
metode make a
match
√ Beberapa
siswa tidak
memperhatika
n
Siswa yang
mendapat kartu
mencari
pasangannya
√ Ada siswa
yang malu
karena
pasangannya
lawan jenis
Siswa berhenti
mencari
pasangannya
ketika waktu
sudah habis
√ Selesai
sebelum
waktunya
Siswa yang
sudah
menemukan
pasangannya
presentasi
membacakan
kartunya
√ Banyak siswa
yang ikut maju
98
Kelompok juri
memberikan
tanggapan
√ Tanpa diskusi
dengan
rekannya
Siswa
mendengarkan
konfirmasi
tentang
kebenaran dan
kecocokan
pertanyaan dan
jawaban dari
pasangan yang
memberikan
presentasi dari
guru.
√
Siswa
menanyakan
tentang hal-hal
yang belum
diketahui.
√ Tidak ada
siswa yang
bertanya
Siswa
memperhatikan
kesimpulan dan
penguatan dari
guru
√
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
√
Siswa
mengapresiasi
perintah guru
untuk belajar
materi
pembelajaran
selanjutnya.
Tidak
dilaksanakan
guru
Siswa
mengakhiri
pelajaran
dengan berdoa
dan mengucap
salam
√
99
Lampiran 9
Lembar obsrvasi guru siklus II
No
Aspek yang
diamati
Pengamatan Guru
Catatan
SB B C K TB
Guru membuka
pelajaran
dengan
mengucapkan
salam.
√ Suara lantang
guru membuat
siswa menjawab
dengan kompak
Guru mengawali
proses
pembelajaran
dengan berdoa
dengan penuh
khidmad.
√
Guru
menanyakan
kabar siswa
√
Guru
mempersilahkan
siswa untuk
menyiapkan alat
tulis.
√
Guru
menyiapkan
media
pembelajaran
√
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
√
Guru bertanya
mengenai materi
yang telah
√
100
diajarkan
Guru meminta
siswa
menyebutkan
kenampakan
alam di perairan
dan keragaman
sosial budaya
√
Guru melibatkan
peserta didik
untuk mencari
informasi
mengenai materi
√ Guru mencoba
menstimulus
siswa untuk
aktif dan berfikir
Guru memberi
kesempatan
siswa untuk
berfikir,
menganalisis,
menyelesaikan
masalah
√
Guru melibatkan
siswa secara
aktif
√
Guru membagi
siswa menjadi
tiga kelompok
√
Guru
membagikan
kartu konsep
kepada dua
kelompok
√
Guru
menyampaikan
materi
pembelajaran
dengan
memanfaatkan
kartu dan
gambar
√
101
Guru meminta
siswa bertukar
kartu dengan
pasangan lain
secara acak
√
Guru menyuruh
siswa untuk
mencari
pasangannya
setelah siswa
bertukar kartu
secara acak
√
Guru membatasi
waktu
√
Guru memberi
tahu jika waktu
telah habis
√
Guru menyuruh
dari setiap
pasangan untuk
presentasi.
√ Terkoordinir
Guru menyuruh
kelompok juri
untuk
memberikan
tanggapan
√
Guru
memanggil
pasangan
berikutnya
√
Guru
menanyakan
tentang hal hal
yang belum
diketahui siswa
√
102
Guru
mrluruskan
kesalahpahaman
dan memberikan
penguatan
√
Guru
membagikan
soal evaluasi
√
Guru
menyimpulkan
dari kegiatan
pembelajaran
√
Guru
memberikan
umpan balik
positif kepada
siswa
√
Guru mennutup
pelajaran dan
mengingatkan
siswa untuk
belajar materi
selanjutnya
√
Guru menutup
pelajaran
dengan berdoa
dan mengucap
salam
√
103
Lampiran 10
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No
Aspek yang
diamati
Pengamatan Siswa
Catatan
SB B C K TB
Siswa menjawab
salam
√ Lebih kompak
Siswa
mengawali
pembelajaran
dengan berdoa
dengan penuh
khidmad
√ Masih ada
beberapa yang
bermain sendiri
Siswa menjawab
kabar dari guru
√
Siswa
menyiapkan alat
tulis.
√
Siswa
mendengarkan
tujuan
pembelajaranya
ng disampaikan
guru
√
Siswa menjawab
pertanyaan yang
di berikan guru
√
siswa
menyebutkan
kenampakan
alam di perairan
dan keragaman
sosial budaya
disekitar
√ Menjawab
namun suara
saling sahut-
sahutan tanpa
tunjuk tangan
104
Peserta didik
terlibat bersama-
sama mencari
informasi
mengenai materi
√
Siswa mencoba
berfikir,
menganalisis,
menyelesaikan
masalah
√
Siswa terlibat
secara aktif
dalam
pembelajaran
√
Siswa
memberntuk
kelompok
√
Siswa
mendapatkan
kartu
√ Ada yang sibuk
langsung
mencari
pasangannya
Siswa
memperhatikan
materi yang
disampaikan
guru dan
mengacungkan
kartu ketika
materi sampai
pada kartu yang
ia pegang saat
ditanyakan guru
√
Siswa bertukar
kartu dengan
pasangan lain
secara acak
√
Siswa mencari
pasangannya
setelah siswa
bertukar kartu
√
105
secara acak
Siswa dapat
mencari
pasangannya
tepat waktu
√ Sudah
menemukan
pasangannya
sebelum waktu
habis
Jika waktu habis
siswa harus
berhenti mencari
pasangannya
√
Siswa secara
bergantian
mempreentasika
n kartu yang ia
dapatkan
√
Kelompok juri
memberikan
tanggapan
√
Siswa bertanya
mengenai materi
yang belum
diketahui siswa
√ Belum
dilaksanakan
Siswa
mendengarkan
guru ketikan
guru meluruskan
kesalahpahaman
dan memberikan
penguatan
√
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
√
Siswa
mendengarkan
kesimpulan dari
materi yang
disampaikan
guru
√
106
Siswa menjawab
salam dari guru
√
107
Lampiran 11
DOKUMENTASI SIKLUS I
Guru bersama murid berdoa bersama-sama dan guru menyampaikan materi
dengan media gambar
108
DOKUMENTASI SIKLUS II
Siswa mencari pasangan dari kartu Make a Match yang diberikan guru serta
memprsentasikan dengan pasangan merka
109
Lampiran 12
110
Lampiran 13
111
Lampiran 14
112
Lampiran 15
113
Lampiran 16
114
115
116
117
Lampiran 17
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Muhammad Arif Nuryadin
Tempat, Tgl/ Lahir : Kab. Semarang, 04 Februari 1996
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Email : Arifnuryadin331@gmail.com
Golongan Darah : -
Nomor Telepon : 082223470840
Alamat Rumah : Timpik, RT 03 RW 09, Kecamatan Susukan, Kab.
Semarang 50777
Riwayat Pendidikan
MIN Timpik : 2001-2007
MTsN Susukan : 2007-2010
MAN Suruh : 2010-2013
S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga : 2013-2018
Pengalaman Organisasi :
Motto Hidup : Untuk Menjadi Yang Tinggi, Belajarlah Dari Yang
Terendah.