Post on 10-Feb-2021
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN
MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
DENGAN MEDIA WAYANG PROFESI PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01
KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Arum Novitasari
23040-15-0117
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN
MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
DENGAN MEDIA WAYANG PROFESI PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01
KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Arum Novitasari
23040-15-0117
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2019
ii
iii
iv
DEKLARASI
Saya yangbertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arum Novitasari
NIM : 23040150117
Fakultas : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplaksan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etika ilmiah.
Salatiga, 18 Maret 2018
Yang Mengetahui
Arum Novitasari
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN
PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Arum Novitasari
NIM : 23040150117
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis Pekerjaan Melalui
Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi Pada
Siswa Kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdadarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh
e-repository IAIN Salatiga
Salatiga, 16 Maret 2019
Yang menyatakan
Arum Novitasari
vi
MOTTO
“Jangan mencari hidup untuk makan, tapi carilah makan untuk hidup”
–Sayyidina Ali (ra)
“Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang disadarkan pada ilmu
pengetahuan” –Ali bin Abi Tholib
“There is only one thing that makes a dream impossible to achieve: the fear of
failure” -Paulo Coelho.
vii
PERSEMBAHAN
Karya tuls ini ku persembahkan untuk:
1. Ayah (Mujiono) dan Ibu (Isnaeni) atas do’a dan kasih sayang yang selama
ini senantiasa tercurahkan. Malaikat tak bersayapku, semoga Allah SWT
selelu memberi ridhlo-Nya kepada beliau berdua.
2. Kakak-kakakku Riana Krama Dewi dan Dian Bagus Prastia atas
bimbingan dalam setiap langkah
3. Teman Hidupku Kelak, Danang Setyoko atas suport yang selalu diberikan
dalam setiap hariku
4. Almamater IAIN Salatiga
5. Teman-teman PGMI seperjuangan periode 2015
6. Semua sahabat-sahabat terdekat saya ( Desty Arinta, Umik Faridhotun,
Rizky Nur Khasanah, Firda Yulianti, Tsania Umi Habibah) yang selalu
memberikan dukungan
7. Sahabat-sahabat (Farizka Anggraini, Olga Yosica, Riesta Anggraini, Niki
Nirmala) khususnya Alumni SMA N 1 Bringin
8. Keluarga besar MI Al-Mahmud kumpulrejo 01
9. Keluarga besar SD N 1 Ngombak Kedungjati Grobogan
viii
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن هللا بسم
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat yang tiada tara. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad SAW yang telah menuntun kita ke jalan yang benar, yang di Ridhoi
Allah SWT. Semoga kita tergolong umat yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir
nanti.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi tugas dan
melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul skripsi
ini adalah Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis Pekerjaan Melalui
Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi Pada Siswa Kelas
IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena
itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi , M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S. Pd. M. Pd. Selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga
4. Bapak Sutrisna, S.Ag., M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan, dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan
skripsi ini.
ix
5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, bimbingan dan pengalaman
kepada penulis.
6. Bapak Drs. H. Masyhudi, M. Pd. I selaku kepala sekolah MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 dan Ibu Nikmatul Fadhilah, S.PdI selaku guru kelas IV MI
Al-Mahmud Kumpulrejo 01 yang telah memberikan izin dan berkenan
bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian ini.
7. Malaikat tak bersayapku, orang tua terhebat Ayah Mujiono dan Ibu Isnaeni,
yang telah memberikan segala kasih sayang dan doa yang ikhlas untuk
kesuksesan putrinya. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian dengan
balasan yang lebih Amiin.
8. Teman-teman IAIN Salatiga 2015 khusunya FTIK PGMI terima kasih atas
Ilmu, persahabatan dan pengalamannya selama ini.
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya sehingga
penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
Teriring doa semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Penulis
menyadari skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, 16 Maret 2019
Penulis
Arum Novitasari
x
ABSTRAK
Novitasari, Arum. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Jenis Pekerjaan
Melalui Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi
Pada Siswa Kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing : Sutrisna, S.Ag., M.P.d
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Snowball Throwing dan Media Wayang
Profesi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
IPS materi jenis pekerjaan melalui penerapan metode snowball throwing dengan
media wayang profesi pada siswa kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun pelajaran 2018/2019
yang terdiri dari 30 siswa yaitu 17 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun Analisis data yang dilakukan adalah
mengumpulkan semua data kemudian dianalisis dengan membuat tabulasi
persentase yang disajikan dalam bentuk tabel selanjutnya menguji keberhasilan
penelitian dengan cara membandingvkan hasil pengolahan data dengan inikator
keberhasilan anatara pra siklus dan setiap siklusnya.
Hasil penelitian ini metode snowball throwing dengan media wayang
profesi terbukti dapat meningkatkan Hasil belajar siswa. Pada pra siklus siswa
yang tuntas KKM sebanyak 18 siswa (60%) dan yang belum tuntas KKM
sebanyak 12 siswa (40%) dengan rata-rata 67,67. Pada siklus I siswa yang sudah
tuntas KKM meningkat 16,67% menjadi 23 siswa (76,67%) dan yang belum
tuntas KKM sebanyak 7 siswa (23,33%) dengan rata-rata 71,67. Dan siklus II
siswa yang tuntas KKM meningkat 13,33% menjadi 27 siswa (90%) dan siswa
yang belum tuntas KKM sebanyak 3 siswa (10%) dengan rata-rata 81.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................... .................. ....... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii
PUBLIKASI .................................................................................................. v
MOTTO ....................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................ 5
E. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6
F. Metodologi Penelitian ........................................................................ 7
G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori...................................................................................... 17
1. Peningakatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi
Jenis Pekerjaan ........................................................................... 17
a. Peningkatan Hasil Belajar ................................................... 17
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi .................................... 18
c. Klasifikasi Hasil Belajar ...................................................... 20
d. Penilaian Hasil Belajar ......................................................... 21
e. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .................................... 22
xii
f. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................... 23
g. Materi Jenis Pekerjaan ......................................................... 24
2. Metode Snowball Throwing Dengan Media Wayang Profesi .... 32
a. Metode Pembelajran ............................................................. 32
b. Snowball Throwing .............................................................. 33
c. Pengertian Media Pembelajaran ........................................... 36
d. Tujuan dan Manfaat media pembelajaran ............................ 37
e. Media Wayang profesi ......................................................... 38
B. Kajian Pustaka .................................................................................. 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................ 44
B. Subjek Penelitian .............................................................................. 47
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 49
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Siklus ................................... 49
E. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ....................................... 50
F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ...................................... 55
BAB IV PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Observasi Pra Siklus ............................................... 60
B. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ................................................... 63
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................................. 67
D. Pembahasan ...................................................................................... 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... 77
B. Saran ................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Identitas Madrasah ........................................................... 44
Tabel 3.2 Daftar Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 .............................. 47
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 ... 48
Tabel 4.1 Hasil Belajar IPS Siswa Pra Siklus .............................................. 65
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................................................... 67
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 71
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Per Siklus .......................................... 72
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK ................... 8
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Pra Siklus ........................................ 63
Gambar 4.2 Grafik Ketuntaan Siswa Siklus I .............................................. 65
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II .......................................... 69
Gambar 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Per Siklus....................................... 74
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus I
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) Siklus II
Lampiran III Lembar Observasi Siswa Siklus I
Lampiran IV Lembar Observasi Siswa Siklus II
Lampiran V Lembar Observasi Guru Siklus I
Lampiran VI Lembar Observasi Guru Siklus II
Lampiran VII Soal Tes Tertulis Siklus I
Lampiran VIII Soal Tes Tertulis Siklus II
Lampiran IX Hasil Nilai Pra Siklus
Lampiran X Hasil Nilai Siklus I
Lampiran XI Hasil Nilai Siklus II
Lampiran XII Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran XIV Surat Ijin Penelitian
Lampiran XV Surat Keterangan Penelitian
Lampiran XVI Daftar Nilai SKK
Lampiran XVII Lembar Konsultasi
Lampiran XIX Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekomoni,
politik, hukum dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-
ilmu sosial (Trianto, 2015:171).
Sedangkan pengetahuan sosial sendiri merupakan mata pelajaran
yang mnegkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Arnie Fajar, 2009:110).
Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa
dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat.
Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi
setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial secara nyata. Disamping itu, dengan mempelajari
sosial atau masyarakat, siswa secara langsung dapat mengamati dan
mempelajari norma-norma/ peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang
berlaku dalam masyarakat tersebut sehingga siswa dapat pengalaman
langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara
kehidupan pribadi dan masyarakat (Rudy Gunawan, 2011:41).
Melihat begitu pentingnya pelajaran IPS, maka mata pelajaran ini
diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Namun masih rendahnya kualitas hasil belajar siswa
2
dalam IPS merupakan indikasi bahwa tujuan yang ditentukan dalam
kurikulum belum tercapai secara optimal. Oleh karena itu, berbagai upaya
untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus terus dilakukan. Upaya
tersebut diperlukan motivasi belajar yang tinggi, semangat belajar yang
besar dan rasa percaya diri yang tinggi. Upaya dalam menumbuhkan
semangat pada siswa khususnya pelajaran IPS dengan memilih metode
pembelajran yang tepat sesuai materi yang akan disampaikan, penerapan
metode yang bervariasi dapat mengurangi kejenuhan pada diri siswa
dalam menerima pembelajaran.
Hasil belajar memiliki peranaan penting dalam berlangsungnya
proses pembelajaran. Hasil belajar sendiri dapat diartikan sebagai
sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan
konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan,
persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam
keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.
Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan
informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai
tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Maka dari itu jika hasil
belajar siswa rendah tidak hanya menjadi beban untuk siswa saja
melainkan beban juga bagi guru dan orang tua. Ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor yang tumbuh dari dalam
setiap individu ( faktor internal ) dan faktor yang tumbuh dari luar /
lingkungan ( faktor eksternal ) (Rusman, 2012:123).
3
Bersadarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru kelas, bahwa
penyebab rendahnya hasil belajar IPS pada siswa di MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 diantarannya sebagian siswa kurang bersungguh-sungguh
dalam menerima materi pelajaran IPS khususnya materi jenis pekerjaan.
Hal ini terlihat dari sikap ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Saat
guru menyampaikan materi, aktivitas siswa banyak terlihat mengobrol dan
bercanda dengan temannya. Ada juga yang terlihat bosan dan melamun,
bahkan ada yang asyik bermain sendiri. Ketika siswa diberikan soal
latihan, ada yang menyepelekan dan kebanyakan siswa masih terlihat
bingung dalam memecahkan masalah yang diberikan kalau soal tidak
sama persis dengan contoh yang diberikan oleh guru. Diduga karena siswa
belum memahami konsep yang diajarkan. Beberapa siswa hanya
menengok kanan kiri dari pekerjaan temannya sehingga suasana kelaspun
menjadi gaduh.
Dapat disimpulkan dari hasil wawancara dengan guru kelas IV MI
Al-Mahmud Kumpulrejo 01, bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPS masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainya, rendahnya
hasil belajar siswa ditandi dengan masih banyak siswa yang belum
mencapai KKM ≤ 85%. KKM yang ditentukan pada pembelajarn IPS di
kelas IV adalah 70. Diketahui dari 30 siswa kelas IV 18 orang (60%) yang
mencapai KKM. Sedangkan sisanya 12 orang (40%) nilainya masih di
bawah dari KKM yang ditentukan.
Dari beberapa uraian penyebab rendahnya hasil belajar siswa di
atas, peneliti berkeyakinan bahwa penyebabnya adalah kurang efektifnya
4
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Akibatnya siswa merasa
kesulitan dalam mengikuti pembelajaran IPS sehingga timbulah rasa jenuh
ketika proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu peneliti akan
menawarkan solusi yaitu dengan penggunaan metode Snowball Throwing
dengan media wayang profesi.
metode snowball throwing merupakan pengembangan dari metode
pembelajaran diskusi dan merupakan bagian dari model pembelajaran
kooperatif. Hanya saja, pada model ini, kegiatan belajar diatur sedemikian
rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih
menyenangkan. Melalui penerapan metode pembelajaran snowball
throwing ini, siswa dapat menyampaikan pertanyaan atau
permasalahannya dalam bentuk tertulis yang nantinya akan didiskusikan
bersama (Aris Shoimin,2014:174).
Penggunaan media pembelajaran juga akan mempermudah
pemahaman sisiwa. Media pembelajaraan adalah sarana pendidikan yang
dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk
mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pembelajaran (Hujair. 2009: 4). Misalnya saja penggunakan media wayang
profesi pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan.
Setelah mengetahui permasalahan pembelajaran IPS di kelas IV MI
Al-Mahmud Kumpulrejo 01 dan keuntungan metode pembelajaran
Snowball Throwing dengan media wayang profesi, sehingga peneliti
tertarik untuk membahas hal tersebut dengan judul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR IPS MATERI JENIS PEKERJAAN MELALUI
5
METODE SNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA WAYANG
PROFESI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 1 MI AL-MAHMUD
KUMPULREJO 01 KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka
dapat dirumuskan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
“Apakah penerapan metode snowball throwing dengan media wayang
profesi dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi jenis pekerjaan pada
siswa Kelas IV semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun pelajaran 2018/2019?”
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini
adalah: “Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi jenis
pekerjaan melalui metode snowball throwing dengan media wayang
profesi pada siswa kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun pelajaran 2018/2019”
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis yang dapat diambil dari penelitian yaitu: “Penerapan metode
snowball throwing dengan media wayang profesi dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi jenis pekerjaan pada siswa kelas IV MI Al-
Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
pelajaran 2018/2019”
6
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Secara Individual
Adanya peningkatan hasil belajar IPS materi Jenis Pekerjaan
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) lebih dari 70
b. Secara Klasikal
Ketuntasan siswa secra klasikal dalam pembelajaran IPS materi
Jenis Pekerjaan mencapai presentase 85% siswa di kelas dapat
mencapai KKM
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya :
1. Manfaat Teoretis
Sebagai dasar pengembangan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial
khususnya dalam materi jenis pekerjaan serta lebih membantu
memahami teori-teori tentang penggunakan strategi pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Prakerin
a. Bagi Siswa
Menumbuhkan minat belajar siswa dalam meningkatkan
kemampuan untuk memahami materi jenis pekerjaan pada
pembelajaran IPS.
b. Bagi Guru
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru untuk
mengatasi kesulitan belajar IPS khususnya materi jenis pekerjaan
7
dengan menggunakan metode Snowball Throwing dengan media
wayang profesi, sehingga siswa akan lebih aktif dan tercipta suatu
proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan guna
membantu perkembangan siswa secara optimal.
c. Bagi Sekolah
Sebagai referensi bagi sekolah dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPS di MI Al-
Mahmud Kumpulrejo 01
d. Bagi Peneliti
Dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa strategi
dan langkah-langkah perbaikan pembelajaran melalui penerapan
metode Snowball Throwing dengan media wayang profesi dalam
pembelajaran IPS, khususnya dalam materi jenis pekerjaan
F. Metodologi Penelitian
1. Rencana Penelitian
Rencana penelitian ini menggunkan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Tindakan yang direncanakan dalampenelitian berupa penerapan
metode pembelajaran snowball throwing dengan media wayang profesi
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS padasiswa kelas
IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01, Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan,
(2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secra kolaboratif
8
dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Wijaya Kusumah,
2010:9).
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan pertimbangan adanya permasalahan yang terjadi di kelas IV
MI Kumpulrejo 01 yaitu renahnya hasil elajar siswa dalam
pembelajaran IPS. Hal ini diketahui oleh peneliti dari hasil diskusi
dengan guru kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 bahwa
penyebabnya adalah tidak efektifnya pelaksanaan proses pembelajaran.
Jadi dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
diharapkan peneliti mampu mengatasi permasalahan yang terjadi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran guna meningkatkan hasil
belajar IPS di kelas IV Al-Mahmud MI Kumpulrejo 01, Kecamatan
Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yakini perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflecting). Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam
penelitian tindakan kelas dijabarkan sebagai berikut:
9
Gambar 1.1 Bagan Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
(Suyadi, 2014:50).
2. Lokasi dan Subyek Penelitian
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Mahmud Kumpulreko
01 sebuah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang
pendidikan tingkat dasar. MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
b. Subjek
Subyek penelitian ini adalah guru beserta siswa kelas IV
MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01, Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Siswa kelas IV ini berjumlah
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
?
10
30 terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan November 2018. Penelitian dilakukan
dengan 2 siklus yaitu Siklus I dilanjutkan Siklus II yang di
sesuaikan dengan situasi pembelajaran yang alamiah, artinya tidak
mengubah jadwal pelajaran.
3. Langkah-langkah Penelitian
Dalam melakukan PTK ada beberapa langkah-langkah terperinci
yang seharusnya diikuti oleh peneliti, yaitu :
a. Perencanaan (Planning)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tidak bedanya seperti
penelitian-penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan secara
matang. Langkah pertama adalah melakaukan perencanaan secra
matang dan teliti. Dalam perencaan PTK, terdapat tiga kegiatan
dasar, yaituidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan
pemecahan masalah. Pada masing-masing kegiatan, terdapat sub-
sub kegiatan yang sebaiknya dilakukan untuk menunjang
sempurnanya tahap perencanaan.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan adalah menerapkan apakah yang telah
direncanakn pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Tindakan
harus sesuai dengan rencana tetapi harus terkesan alamiah dan
tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam proses refleksi
ada tahap selanjutnya nanti dan hasilmnya dapat disinkronkan
dengan maksud semula.
11
c. Pengamatan (Observation)
Observasi dalah alat untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. pada langkah ini peneliti harus
harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan (Supardi dalam
Suyadi,2014:63).
d. Refleksi (Reflecting)
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi juuga sering disebut dengan istilah
“memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan
pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya,
baik kelemahan dan kekurangannya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau strategi dalam penelitian merupakan langkah-langkah
yang harus ditempuh dan diatur secara baik. Adapun strategi
yangdipakai sebagai berikut:
a. Observasi
Penelitian melakukan observasi dengan cara melakukan
pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
yang telah dipersiapkan. Lembar observais digunakan untuk
mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas.
Data diperoleh dari apa yang peneliti lihat, dialami dan didengar.
Data yang diperoleh adalah bukti keterlaksanaan rencana-rencana
tindakan yang telah disusun sebelumnya serta reaksi siswa
12
terhadap metode pembelajaran yang diterapkan dan perubahan
yang terjadi dalam proses pembelajaran.
b. Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti
terhadap guru dan beberapa siswa kelas IV MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01. Wawancara dilakukan untuk menanyakan
pendapat mereka tentang penerapan metode pembelajaran snowball
throwing yang mana hasil dari wawancara tersebut akan dijadikan
sebagai bahan evaluasi dan refleksi untuk kegiatan-kegiatan
berikutnya.
c. Test
Peneliti memberikan soal pre test dan prost test yang harus
dikerjakan secara individu oleh siswa setiap pertemuan disetiap
siklus. Selain itu tes juga ada yang dikerjakan secara berkelompok.
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nilai hasil belajar siswa dan foto pada saat pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran snowball
throwing dengan media wayang profesi
5. Instrumen Penelitian
a. Lembar Pengamatan/Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian di mana peneliti dan pengamat melihat situasi
penelitian. Observasi sangat sesuai dgunakan dalam penelitian
13
yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar,
tingkah laku, dan interaksi kelompok.
b. Wawancara
Salah satu cara untuk mengumpulakan data, yaitu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada subjek penelitian.
Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
fakta, keyakinan, perasaan, niat, dan sebagainya. Ada beberapa
jenis pertanyaan lisan yaitu wawancara.Wawancara adalah metode
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan
kepada subjek yang diteliti. Wawancara memiliki sifat luwes,
pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek.
c. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan skor angka (Wijaya
Kusumah, 2010:66-78).
d. Dokumentasi
Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui data-data
dan informasi yang berkaitan dengan siswa sebagai pendukung
penelitian. Dokumentasi juga menggambarkan situasi saat
pembelajaran berlangsung.
14
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian
untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2014:85).
Dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan menyusun
dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan
observasi.untuk menghitung data-data yang berupa angka dari hasil post
test peneliti akan menggunakan rumusan statistika ukuran rata-rata
kelas. Rata-rata kelas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑋 =∑ 𝑋
N
Keterangan:
X : Nilai rata-rata siswa
∑x : Jumlah nilai keseluruhan siswa
N : Jumlah siswa
Untuk mencari presentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan
rumus peresentase sebagai berikut:
𝑃 =F
N x 100 %
Keterangan:
P : Jumlah nilai dalam persen
F : Jumlah nilai keseluruhan siswa
N : Jumlah seluruh siswa (Arikunto. 2010:49).
15
G. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
2. Bagian Inti
BAB I Pendahuluan Meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,
Hipotesis Tindakam dan Indikator Keberhasilan, Motode
Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori meliputi: Hasil Belajar, Pembelajaran IPS,
Materi Jenis Pekerjaan, Metode Snowball Throwing,
Media Wayang Profesi
BAB III Pelaksanaan Penelitian meliputi: Subyek Penelitian,
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Silkus, Deskripsi
Pelaksanaan Penelitian Silkus I, Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian Siklus II,
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi: Hasil
Penelitian Per-Siklus, Deskripsi Hasil Pra Siklus,
Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I, Deskripsi Hasil
Penelitian Siklus II,
BAB V Penutup meliputi: Kesimpilan dan Saran
16
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
daftar riwayat hidup penulis
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Peningakatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi
Jenis Pekerjaan.
a. Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang kemasukan
imbuhan pe-an. Kata “tingkat” sendiri memiliki arti tinggi
rendahnya martabat (kedudukan,jabatan,kemajuan, pendapatan
dsb) pangkat, derajat, taraf kelas (depdiknas,2007:1197) sehingga
ketika dimasuki imbuhan pe-an menjadi kata peningkatan, yang
memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha,
kegiatan, dsb) (depdiknas, 2007:1198).
Jadi yang dimaksud dengan peningkatan disini ialah usaha
seseorang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang
sebelumnya dengan peraturan yang telah ditentukanSedangkan,
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh
siswa yang mencakup ranah kogmitif, afektif dan
psikomotorik.belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata
pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi,
kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam
keterampilan, cita-cita, keinginan dan harapan.
Hal tersebut senada dengan pendapat Oemar Hamalik (dalam
Rusman, 2016: 67) yang menyatakan bahwa “hasil belajar itu dapat
18
terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku,
termasuk juga perbaikan perilaku”. Tolak ukur keberhasilan siswa
biasnya berupa nilai yang diperolehnya. Nilai ini diperoleh setelah
siswa melakukan proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan
selanjutnya mengikuti tes akhir. Kemudian dari tes itulah guru
menentukan prestasi belajar siswanya.
Dari definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil
belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang
mencakup ranah kognitif, afektif, psikomotorik yang dapat terlihat
dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku termasuk juga
perbaikan perilaku siswa.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Masukan mentah (raw input) merupakan bahan pengalaman
belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (learning teaching
process) dengan harapan dapat berubah menjadi keluaran (output)
dengan kualifikasi tertentu. Di dalam proses belajar mengajar itu
ikut berpengaruh sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan
masukan dari lingkungan (environmental input) dan sejumlah
faktor instrumental (instrumental input) yang dengan sengaja
dirancang dan dimanipulasi guna menunjang tercapainya keluaran
yang dikehendaki (Syaiful Bahri Djamaroh, 2011:176).
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Munadi (dalam Rusman, 2016:67) meliputi faktor internal dan
eksternal, yaitu:
19
1.) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi
kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan leleh dan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebegainya.
Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam
menerima materi pelajaran.
b) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya
memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda, tentunya hal
ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Ada beberapa
faktor psikologis melipluti intelegeni (IQ), perhatian, minat
bakat, motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar.
2.) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengarhi hasil belajar,
faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu,
kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di
ruangan yang memiliki ventilasi udara yang kurang
tentunya akan berbeda suasana belajarnya dengan belajar di
pagi hari yang udaranya masih segar dan di ruangan yang
cukup mendukung untuk bernafas lega.
20
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan
hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan
dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-
tujuan belajar yang telah dirancang. Faktor-faktor
instrumental ini berupa kurikulum sarana dan guru.
Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa faktor internal
dan eksternal sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
Faktor internal dan eksternal juga menjadi penentu ketercapaian
keluaran (output) yang memuaskana atau sesuai dengan yang
dikehendaki.
c. Klasifikasi Hasil Belajar
Taksonomi Bloom (dalam Rusman, 2016:68) mengatakan
bahwa perumusan aspek-aspek kemampuan yang menggambarkan
output peserta didik yang dihasilkan dari proses pembelajaran dapat
digolongkan ke dalam tiga klasifikasi meliputi domain kognitif,
domain afektif, doman psikomotor, yakni :
1) Domain kognitif, berkenaan dengan kemampuan dan
kecakapan-kecakapan intelektual berpikir yang terdiri atas
enam kategori yakni: pengetahuan (knowlege), pemahaman
(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis),
sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
21
2) Domain afektif, berkenaan dengan sikap, kemampuan dan
penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap dan
nilai.
3) Domain psikomotor, berkenaan dengan suatu keterampilan-
keterampilan atau gerakan-gerakan fisik
d. Penilaian Hasil Belajar
Pada umumnya, hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi
tiga ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara
eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut,
namun penekanannya selalu berbeda.
1) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar
yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi, yang
melibatkan otot dan kemampuan fisik. Ranah psikomotor
adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya menulis, memukul, melompat dan sebagainya.
2) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan
berpikir, termasuk kemampuan menghafal, memahami,
mengaplikasi, menganalisis, menyintesis, dan kemampuan
mengevaluasi.
22
3) Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap,
minat, konsep diri, nilai dan moral. Ranah afektif dirasakan
penting oleh semua orang, namun implementasinya masih
kurang. Hal ini karena merancang pencapaian tujuan
pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran
kognitif dan psikomotor. Dengan stuan pendidikan harus
merancang kegiatan pembelajaran yang tepat agar tujuan
pembelajaran afektif dapat tercapai (Elis Ratnawulan &
Rusdiana, 2015: 57-59).
e. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari
berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah,
geografi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-
cabang ilmu-ilmu sosial (Trianto, 2015: 171).
Sedangkan pembelajaran IPS adalah suatu bahan kajian yang
terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan
modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan
keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, Dan
Ekonomi (Rudy Gunawan, 2013: 48).
23
f. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagai
berikut :
1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat.
2) Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyakarat.
3) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang
positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan
hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
4) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan
kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa
dapat dibawa langsung ke dalam lingkungan alam dan masyarakat.
Dengan lingkungan alam sekitar, siswa akan akrab dengan kondisi
setempat sehingga mengetahui makna serta manfaat mata
pelajaraan Ilmu Pengetahuan Sosial secara nyata.
Disamping itu, dengan mempelajari sosial atau masyarakat,
siswa secara langsung dapat mengamati dan mempelajari norma-
norma/ peraturan serta kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku
dalam masyarakat tersebut sehingga siswa dapat pengalaman
langsung adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi
24
antara kehidupan pribadi dan masyarakat (Rudy Gunawan, 2013:
52-53).
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa
untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Etin
Solihatin, 2012: 15).
Sedangkan tujuan utama IPS ialah untuk mngembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi
masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segalaketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi setiap
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya
maupun yang menimpa masyarakat (Buchari Alma, 2010: 6).
g. Materi Jenis Pekerjaan
1.) Materi
Materi merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan
siswa jika materi pembelajaran yang diberikan menarik,
kemungkinan besae keterlibatan siswa akan tinggi; sebaliknya,
jika materi pelajaran tidak menarik, keterlibatan siswa akan
rendah atau bahkan ia akan menarik diri dari proses
pembelajaran dari materi yang digelar.
Dalam kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian
rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan dengan
25
memperhatikan komponen-komponen yang lain, terutama
komponen peserta didik yang merupakan sentral sekaligus
subyek pendidikan dan pembelajran (Heri Rahyubi, 2014: 243).
2.) Jenis Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Setiap orang diperintahkan untuk bekerja, perintah ini
telah disebutkan dalam Firman Allah dalam Surat At-Taubat
ayat 105.
Allah Bersabda
"dan katakanlah: “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya
serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu
apa yang telah kamu kerjakan” QS At-Taubah 105
Berikut adalah berbagai pekerjaan yang ada disekitar kita.
a) Jenis Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan atau
profesi yang dalam kegiatannya membuat atau mengolah
sesuatu yang mana hasilnya tampak berupa barang dan dapat
dijadikan uang
26
i. Petani
Petani merupakan pekerjaan yang menghasilkan barang.
Barang yang dihasilkan pun juga bermacam bisa padi, buah-
buahan, ataupun yang lainya. Tatapi pada umumunya barang
yang dihasilkan petan diidentikan dengan padi.
Petani sendiri adalah seseorang yang bekerja dibidang
pertanian, biasanya mereka melakukannya dengan cara
mengelola tanah dengan tujuan untuk menumbukan atau
memlihara dengan harapan untuk memperoleh hasil dari apa
yang mereka tanam untuk digunakan sendiri ataupun
menjualnya kepada orang lain.
ii. Nelayan
Nelayan juga merupakan jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan nelayan
umumnya berupa ikan tetapi ada juga yang lainnya. Nelayan
sendiri memiliki arti seseorang yang bekerja menangkap ikan
ataupun biota lainya yang ada diwilayah perairan, baik itu di
dasar, ataupun di permuakaan air.
Perairan yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat
berupa perairan air tawar, air payau, maupun air laut. Banyak
cara dan bermacam alat yang digunakan nelayan untuk
menagkap ikan baik itu dengan menggunakan bahan bakar
seperti bensin, solar yang di dapat dari penjual
https://halloyahya.com/jual-pertamini/https://halloyahya.com/jual-pertamini/https://halloyahya.com/jual-pertamini/
27
pertamini ataupun dengan cara manual. Baik itu secara
tradisional maupun menggnakan alat yang modern.
iii. Peternak
Peternak merupakan kegiatan mengembangbiakkan
ataupun membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan
manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Berdasarkan ukuran
hewan, peternakan dibagi menjadi 2 macam. Pertama
peternakan hewan besar, seperti sapi, kuda, kerbau dan lain
sebagainya. kedua, peternakan hewan kecil seperti ayam, ikan,
kelinci dan lain sebagainya.
Peternak juga merupakan jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan dari beternak ini
macam-macam bisa berupa daging, susu, telur dan masih
banyak lagi.
iv. Koki/Juru Masak
Koki atau juru masak merupakan orang yang memasak
serta menyiapkan makan untuk disajikan kepada sesorang.
Koki juga sering dikenal dengan istilah cheff. Koki biasanya
bekerja pada retoran-restoran ataupun di hotel yang tugasnya
sebagai juru masak. Koki ini merupakan jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan berupa makanan
yang siap saji.
https://halloyahya.com/jual-pertamini/https://halloyahya.com/jual-pertamini/
28
v. Penjahit
Penjahit adalah orang yang pekerjaannya menjahitkan
pakaian jadi untuk dapat digunakan seseorang. Untuk
melakukan pekerjaanya, penjahit biasanya menggunakan
mesin jahit baik itu secara manual ataupun dengan
menggunakan tenaga listrik.
Penjahit juga dikatakan sebgai jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang. Barang yang dihasilkan seorang penjahit
adalah pakaian. Baik itu berupa kemeja, baju, jas, rok, jaket
seragam dan lain sebagainya. dan tidak terbatas untuk
kalangan perempuan saja ataupun laki-laki saja.
b) Jenis Pekerjaan yang menghasilkan Jasa
i. Guru
Guru adalah seorang pengajar suatu ilmu. Tugas seorang
guru ialah mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan,
melatih, menilai, serta mengevaluasi peserta didiknya.
Guru merupakan jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Jasa yang dihasilkan berupa ilmu yang diberikan kepada
murid-muridnya melalui proses belajar mengajar. Sehingga
ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dapat berguna baik
peserta didiknya dikemudian hari.
ii. Arsitek
Arsitek adalah seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli
rancang atau ahli lingkungan binaan. Istilah arsitek seringkali
https://konveksi.me/jaket/https://konveksi.me/jaket/https://konveksi.me/jaket/https://konveksi.me/jaket/
29
diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan,
adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan
mengawasi konstruksi bangunan, yang peranannya untuk
memandu keputusan yang mempengaruhi aspek bangunan.
iii. Dokter
Dokter adalah seorang yang karena ilmunya berusaha
membantu pasien untuk menyembuhkan penyakitnya. Akan
tetapi tidak semua orang yang dapat menyembukan orang
disebut dokter. Dokter pada umumnya bekerja di rumah sakit
ataupun membuka praktek sendiri di rumahnya.
Untuk menjadi Dokter sseorang harus menempuh
pendidikan dan pelatihan khusus serta mempunyai gelar dalam
bidang kedokteran. Dokter merupakan jenis pekerjaan yang
menghasilkan jasa. Jasa yang diberikan dokter ialah membantu
menyembukan seseorang dari segala penyakit.
iv. Tentara
Tentara merupakan pekerjaan yang menghasilkan jasa.
Banyak Jasa yang diberikan oleh tentara adalah mengamankan
negara dari serangan yang dapat mengancam keamanan
negara, membantu korban bencana alam dan lain sebagainya.
Di Indonesia Sendiri Tentara disebut TNI (Tentara
Nasional Indonesia). TNI dibagi menjadi tiga antara lain TNI
AD (Angkatan Darat), TNI AL (Angkatan Laut), dan TNI AU
30
(Angkatan Udara). Yang kesemuannya memiliki tugas untuk
menjaga keutuhan NKRI.
v. Polisi
Polisi merupakan salah satu penegak hukum yang bertugas
menjaga ketertiban umum dan keamanan. Polisi termasuk jenis
pekerjaan yang menghasilkan jasa. Jasa yang diberikan polisi
ialah memlihara keamanan dan ketertiban masyarakat, serta
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.
vi. Montir
Montir merupakan seorang yang mempunyai keahlian
dalam meperbaiki dan mengutak-atik mesin. Montir biasanya
disebut juga sebagai tukang bengkel. Tugas dari montir ini
adalah memperbaiki atau melakukan perawatan pada mesin
yang mengalami kerusakan.
Montir disebut pekerjaan yang memberikan jasa. Jasa
yang diberikan adalah pelayanan dalam memperbaiki sesuatu
yang berhubungan dengan mesin, baik itu mobil, motor dan
lain sebgainya
vii. Sopir
Sopir adalah seseorang yang mempunyai keahlian serta
pengetahuan dalam menjalankan kendaraan roda empat
ataupun lebih. Sopir memberikan jasanya melalui keahliannya
dalam menjalankan kendaraan. Keahlian seorang sopir dapat
31
diperoleh dengan cara belajar mengemudi di tempat kursus
ataupun bisa secara otodidak. Tugas sopir sendiri ialah
mengantarkan penumpang ke tempat yang dituju dengan
menggunakan kendaraan roda empat atau lebih
viii. Nahkoda
Nahkda adalah seorang pemimpin kapal. Istilah kapten
pula digunakan bagi seorang nahkoda yang pernah mengawal
sebuah kapal. Menurut Kamus Besar Bagasa Indonesia,
Nahkoda adalah perwira laut yang memegang komando
tertinggi di atas kapal niaga/ kapten kapal. Nahkoda menjadi
pemimpin tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang dan
tanggung jawab tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
ix. Astronot
Astronot adalah orang yang terlatih dan terdidik yang
disiapkan untuk bepergian ke luar angkasa. Astronot di dunia
merupakan orang-orang pilihan dari beberapa latar pendidikan
mulai dari tentara, dosen, guru, peneliti/ilmuan, dan lain-lain.
x. Pilot
Pilot, pengemudi pesawat terbang, penerbang atau juru
terbang adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan atau
mengawaki pesawat terbang. Sebagai sebuah profesi yang
menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan sebuah pesawat,
32
seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan oleh
sekolah penerbangan dan otoritas penerbangan.
2. Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Media Wayang
Profesi
a. Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa Yunani “metodhos” yang berarti
cara atau jalan yang ditempuh. Jadi, metode adalah suatu cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
kegiatan pembelajaram, metode diperlukan untuk mendidik dan
penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajar berakhir. Seorang pendidik tidak akan dapat
melaksanakan tugasnya jika ia tidak menguasai satupun metode
mengajar yang telah dirumuskan.
Murtadio (dalam Zainal Aqib 2016:11) menjelaskan bahwa
metode pembelajaran merupakan prosedur, ukuran, langkah-
langkah, dan cara yang digunakan pendidik untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cacar-cara
mengajar yang dipergunakan pendidik.
Sudjana (dalam Aqib & Ali Murtadino 2016: 11) juga
mengemukana bahwa metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta
didik pada saat berlangsung pembelajaran. Dengan kata lain,
33
metode ini digunakan dalam konteks pendekatan secara personal
antara pendidik dan peserta didik supaya peserta didik tertarik dan
menyukai dengan materi yang diajarkan,. Suatu pembelajran tidak
akan pernah berhasil jika tingkat antusias peserta didik berkurang.
Sedangkan menurut Kusumah (dalam Jamal Ma’mur Asmani
2011:30), metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh
guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar di kelas, sebagai
upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Snowball Throwing
Menurut Ismail (2008) Snowball Throwing berasal dari dua
kata yaitu “snowball” dan “throwing” . Snwoball dapat diartikan
sebagai bola salju, sedangkan throwing berarti melempar. Jadi
snwoball throwing adalah melempar bola salju. Di dalam
pembelajaran snwoball throwing, siswa dibagi dalam beberapa
kelompok heterogen, yang mana tiap anggota kelompok membuat
sola yang berisi pertanyaan-pertanyaan. Secara teknis metode
pembelajaran snwoball throwing dilaksanakan dengan membentuk
kelompok-kelompok secara acak, lalu setiap kelompok menunjuk
satu ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru yaitu
memimpin anggotanya membuat pertanyaan dalam bentuk bola-
bola pertanyaan untuk dilempar ke siswa lain. Penerapan metode
snwoball throwing dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan kemampuan siswa dalam materi yang fiajarkan,
dapat melatih jiwa kepemimpinan serta meningkatkan keterampilan
34
dalam membuat pertanyaan–pertanyaan analitis. Metode ini juga
sangat menyenagkan karena dikolaborasikan dengan permainan
menarik berupa membentuk dan melempar bola-bola kertas yang
tentunya sangat disukai siswa, terutama TK dan SD (Nining
Mariyaningsih, 2018:119).
Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan
pengembangan dari metode pembelajaran diskusi dan merupakan
bagian dari model pembelajaran cooperatif learning. Hanya saja
metode ini, kegiatan belajar diatur sedemikian rupa sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih menyenangkan.
Dengan penerapan metode ini, diskusi kelompok dan interaksi
antar siswa dari kelompok yang berbeda memungkinkan terjadinya
saling sharing pengetahuan dan pengalaman dalam upaya
menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul dalam diskusi
yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan
(Miftahul Huda, 2017: 226).
Salah satu permasalahan serius yang sering terjadi dalam
proses belajar adalah adanya perasaan ragu pada diri siswa untuk
menyampaikan permasalahan yang dialaminya dalam memahami
materi pelajaran. Guru sering mengalami kesulitan dalam
menangani masalah ini. Tapi, melalui penerapan metode
pembelajaran snowball throwing ini, siswa dapat menyampaikan
pertanyaan atau perasalahannya dalm bentuk tertulis yang nantinya
akan didiskusikan bersama. Dengan demikian dapat
35
memungkinkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam
memahami materi pelajaran. Dengan metode pembelajaran
snowball throwing guru dapat melatih kesiapan siswa dalam
menanggapi dan menyelesaikan masalah (Aris Shoimin, 2014:
174).
Metode pembelajaran ini melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesaan tersebut
kepada teman satu kelompoknya. Lemparan pertanyaan
menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi
sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain.
Siswa yang mendapat bolakertas lalu membuka dan menjwab
pertanyaan di dalamnya (Miftahul Huda, 2014: 226).
Adapun langkah-langkah dalam metode snwoball throwing
sebagai berikut:
1. Penyampaian materi oleh guru
2. Membentuk kelompok secara acak dan heterogen
3. Setiap kelompok menentukkan ketua kelompok yang bertugas
memimpin mencari informasi dari guru/sumber lain.
4. Masing-masing ketua kelompok menjelaskan materi yang
diperoleh kepada anggotanya.
5. Masing-masing anggota diberi satu lempar kertas untuk
menulis pertanyaan yang menyangkut materi yang telah
diajarkan.
36
6. Kertas pertanyaan digulung seperti bola salju dan dilempar dari
satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit sehingga
satu siswa mendapat satu bola salju.
7. Setiap siswa mendapat satu bola salju yang berisi pertanyaan
untuk dijawab.
8. Guru dan siswa mengkritisi jawaban yang benar dan salah
untuk menuju suatu kesimpulan
9. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
menjawab dengan benar.
10. Guru memberikan evaluasi sebagai bahan penelitian bagi siswa
(Nining Mariyaningsih, 2018:121).
Dalam penerapan metode pembelajaran snwoball throwing
memiliki kelebihan dan kekuurangan sebagai berikut:
1) Kelebihan
a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena
siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas
kepada siswa lain.
b) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk
membuat soal dan diberikan kepada siswa lain.
c) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan
karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya
seperti apa.
d) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
37
e) Pemdidik tidak terlalu repot membuat media karena
siswa terjun langsung dalam praktik.
f) Pembelajaran menjadi lebih efektif.
g) Ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotor dapat
tercapai.
2) Kekurangan
a) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam
memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa
hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat
siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah
dijelaskan atau seperti contoh soal yang diberikan.
b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan
baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk
memahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak
sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.
c) Tidak ada kuis individu amaupun penghargaan
kelompok sehingga siswa saat berkelompok kurang
termotivasi untuk bekerja sama. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan
pemberian kui individu dan penghargaan kelompok.
d) Memerlukan waktu yang panjang.
e) Murid yang nakal cenderung berbuat onar.
f) Kelas seing kali gaduh karena kelompok dibuat oleh
siswa (Aris Shoimin, 2014: 176-177).
38
c. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari
bahsa Latin, yang merupakan bentuk jamak dari akata medium.
Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu perantara anatara
sumber pesan (a spource) dengan penerima pesan (a receiver).
(Gagne dalam Dina Indriana) menyatakan bahwa media
merupakan wujud dari adanmya berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Sedangkan (Miarso dalam Dina Indriana) menyatakan bahwa
media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar. Media yang digunakan
dengan baik oleh guru atau siswa dapat mempengaruhi efektivitas
program belajar dan mengajar (Brown dalam Dina Inriana,2011:13-
15).
(Bovee dalam Hujair AH Sanaky,2009: 3-4)berpendapat media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran
adalah proses komunikasi anatara pembelajar, pengajar, dan bahan
ajar. Maka dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak akan
berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.
39
d. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
1) Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran
untuk:
a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,
b) Meningkakan efisiensi proses pembelajaran,
c) Menjaga releveansi antara materi pembelajaran dengan
tujuan belajar,
d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses
pembelajaran.
2) Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun
khusus sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan
pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah:
a) Pengajar lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar,
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga
dapat lebih difahamipembelajar, serta memungkinkan
pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,
c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan
pengajar, pembelajare tidak bosan, dan pengajar tidak
kehabisan tenaga,
40
d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja,
tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain (Hujair AH
Sanaky, 2013: 5).
e. Media Wayang Profesi
Daryanto mengatakan bahwa wayang adalah benda tiruan dari
bentuk manusia atau binatang. Media wayang merupakan sebuah
media yang termasuk ke dalam jenis media visual yang berbentuk
tiga dimensi, karena media ini dapat dilihat dan dipegang
(Daryanto dalam Widayati, Vol.2, 2017:2)
Media wayang merupakan salah satu warisan budaya dunia
dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2008.
Ruli Nasrullah mengatakan bahwa wayang merupakan media
pendidikan asli Indonesia. Pada zaman dahulu, fungsi wayang
adalah sebagai alat dakwah dan sebagai alat pendidikan (Ruli
Nasrullah dalam Sumaryati,Vol.7, No.3, 2018:3)
Dalam ranah pendidikan saat ini, wayang dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran. Hal ini dikarenakan keberdaan
wayang yang semakin tersisihkan dengan kebudayaan lain serta
kalah saingnya wayang jika dibandingkan dengan alat-alat modern
lain yang dianggap sebagai alat sekoah seperti LCD dan Proyektor.
Namun jika dilihat dan dimati lebih lanjut, alat seperti itu belum
sepenuhnya tersedia disetiap sekolah dimana kelasna terdapat LCD
41
dan Proyektor sebagai media pembelajarannya ditambah lagi buku
penunjang bimbingan dan konseling seperti modul dan LKS sudah
tidak diberlakukan. Pada kesempatan kali ini peneliti memilih
media wayang profesi. Media ini peneliti manfaatkan untuk
mengebalkan jenis-jenis pekerjaan/profesi. Berdasarkan kategori
pemilihan wayang merupakan media tradisional dan termasuk
media visual karena membutuhkan indra penglihatan dalam
menggunakan media tersebut. Pembuatan tokoh-tokoh pada
wayang profesi sangatlah mudah. Hal ini dikarenakan tokoh yang
digunakan adalah tokoh yang digunakan dalam media adalah
tokoh-tokoh dalam versi kartun yang disesuaikan dengan tokoh
kesukaan siswa maupun idolanya yang berkaitan dengan jenis-jenis
pekerjaan, seperti jenis pekerjaan polisi, jenis pekerjaan guru,
neyalan, petani, pilot, nahkoda, penjahit, dsb. Dipilihnya konsep
tokoh yang berbeda dari konsep wayang itu sendiri agar siswa
tertarik dalam mengikuti proses pemberian layanan. Tokoh kartu
ini seperti halnya komik yaitu berhubungan dengan gambar dan
dirancang untuk memberikan hiburan. Sanaky (2009:86)
memaparkan bahwa kemampuan media kartun sangat besar sekali
pengaruhnya, yaitu menaik perhatian dan mempengaruhi sikap
maupun tingkah laku yang melihatnya. Kartun juga menggunakan
simbol-simbol komunikasi yang karakternya mudah dikenal,
mudah dimengerti secara tepat, dan sifatnya familier dengan situasi
dan kondisi yang dikenal. Oleh karena itu media wayang profesi
42
dapat menghilangkan ras bosan dan memberikan rasa senang ketika
sedang dlam proses belajar mengajar (Arviani, Vol.8, 2018:2).
B. Kajian Pustaka
Dalam penelitian skripsi ini, peneliti mencari informasi dari
penelitian-penelitian terdahulu dengan judul skripsi yang relevan debagai
bahan perbandingan baik ,dari segi kekurangan maupun kelebihan.
Penelitia terdahulu yang peneliti ambil yaitu meliputi:
11. Alfi Likhayati, Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Siswa
Kelas XI Mipa 4 Di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Skripsi
Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa metode Snowball
Thrwoing dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) dilihat dari peningkatan nilai persentase siklus I sebesar 70,6%
pada siklus II meningkat 6,6% menjadi 76,6%. Siklus II ke siklus III
meningkat 20,4% menjadi 97% siswa yang tuntas KKM.
12. Lilis Retnowati, penerapan metode Snowball Throwing untuk
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS materi perkembangan
teknologi pada siswa kelas IV SDN 02 Mayong Lor Kabupaten Jepara.
Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa metode Snowball Throwing
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas
IV SDN 02 Mayong Lor Kabupaten Jepara. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar pada siklus
43
I sebesar 72,41% dan setelah diberikan pembelajaran pada siklus II
meningkat menjadi 86,l2% yang telah mencapai KKM.
13. Hani’ah, penerapan metode Snowball Throwing dalam Peningkatan
hasil belajar PAI pada siswa kelas XI Mekatronika 1 di SMK N 3
Salatiga. Skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pada
penelitian ini dapat dilihat bahwa metode Snowball Throwing dapat
meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas XI Mekatronika 1 di
SMK N 3 Salatiga. Dapat dilihat dari peningkatan nilai persentase
siklus I sebesar 64% pada siklus II meningkat 28% menjadi 92% siswa
yang tuntas KKM.
Berdasarkan ketiga kajian pustaka di atas, terdapat berbedaan dan
kesamaan anatara penelitian terdahulu dengan penelitian yang diteliti oleh
peneliti. Perbedaan penelitian tersebut meliputi sasaran penelitian, obyek
dalam penelitian, jumlah pelaksanaan siklus dan materi pembelajaran yang
diteliti. Sedangkan persamaan penelitiannya yaitu menerapkan metode
pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Bagian ini memaparkan tentang lokasi
dilaksanakannya penelitian. Hal ini dipandang perlu karena untuk
menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga
sangat berpengaruh pada analisa data yang dilakukan. Secara garis besar
lokasi penelitian sebagai berikut:
a. Identitas Madrasah
Tabel 3.1 Daftar Identitas Madrasah
Nama Madrasah MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
NSM 111233730001
NPSN 60713828
Alamat Madrasah Promasam RT 04/02
Desa/Kel Kumpulrejo
Kecamatan Argomulyo
Kabupaten/Kota Salatiga
Provinsi Jawa Tengah
Kode Pos 50734
Status Madrasah SWASTA
Naungan Kementrian Agama
Tahun Pendiri 1964
45
Tgl. SK. Pendirian 01-03-1964
No.SK. Pendirian 238/PW.11/LPNU/MI/IX/2015
No.SK. Operasional 05/07
Tgl. SK. Operasional 1970-01-01
Akreditasi B
Tgl. SK. Akreditasi 01-01-2012
Latitude*) -7.36412
Longitutde*) +110.490373
b. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah
1.) Visi
Teguh Iman, dan Unggul Dalam Mutu
Indikator Visi:
a.) Dengan bertambahnya program pembelajaran maka
bertambah ilmu
b.) Dengan bertambahnya ilmu maka bertambahlah iman
c.) Dengan ilmu dan iman mampu dan terbiasa mengaplikasikan
dalam kehidupan nyata
d.) Sederhana dalam berperilaku, tawadzuk dalam pergaulan
serta santun dalam percakapan
e.) Terbentuknya peserta didik yang taat beragama, santun dan
unggul prestasi dalam akademik non-akademik sebagai bekal
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi serta bertanggung
jawab dan bertaqwa, berilmu dan berakhlak mulia.
46
2.) Misi
a) Peningkatan kualitas Pendidikan
b) Pembinaan keagamaan dan Ekstra Kurikuler serta Intensif
c) Transparan managemen Madrasah
d) Peningkatan Kompetensi Pembelajaran serta profesional
3.) Tujuan
a) Terpenuhinya perangkat pembelajaran untuk semua mata
pelajaran dengan mempetimbangkan pembelajaran nilai
religius dan budi pekerti luhur
b) Terwujudnya budaya gemar membaca , kerjasama, saling
mrnghargai, disiplin, jujur kerjakeras, kreatif dan inovatif
c) Terwujudnya pengimgkatan Prestasi dibidang Akademik dan
non-Akademik
d) Terwujudnya suasana pembelajaran yang menantang,
menyenangkan, komunikatif, tenapa takut alah, dan demokratis
e) Terwujudnya efesiensi waku belajar, optimalisasi penggunaan
sumber belajar dilingkungan untuk meghasilkan karya dan
prestasi yang maksimal
f) Terwujudnya lingkungan sekolah yang memiliki kepedulian
sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air, semangat
kebangsaan, serta hidup demokratis
c. Data Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Jumlah guru yang mengajar di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
seluruhnya berjumlah 13 orang dan memiliki 1 orang admin madrasah.
47
Untuk lebih jelasnya mengenai data guru dan karyawan MI Al-
Mahmud Kumpulrejo 01 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar Guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
No
.
Nama L/P Pendidikan
Terakhir
Jabatan
1 KH.Ds. Masyhudi, M.Pd. i L S2 Kepala MI
2 Endah Wahyuningsih. S.Pd.i P S1 Guru
3 Anis Novia Wulandari, S.Pd P S1 Guru
4 Anjarinie Yustiningrum, S.Pd P S1 Guru
5 Siti Qosidah, S.Pd.i P S1 Guru
6 Rahman Supartono, S.Pd.i L S1 Guru
7 Muhamad Ilham, S.Pd.i L S1 Guru
8 Nikmatul Fadillah, S.Pd.i P S1 Guru
9 Nur Asiyah, S.Ag P S1 Guru
10 Zeny Maulida, S.Pd.i P S1 Guru
11 Kholil Ikhwan, S.Pd.I L S1 Guru
12 Siti Zulaekah, S.Pd.I P S1 Guru
13 Nur Azizah, S.Pd P S1 Guru
14 Muhlasin L Admin
B. Subjek Penelitian
Siswa kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 berjumlah 30 siswa,
terdiri dari 17 laki-laki dan 13 perempuan. Nama-nama siswa yang terdapat di
kelas IV tersebut adalah sebagai berikut:
48
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Tahun 2018/2019
No. No. Induk Nama Jenis
Kelamin
1 1738 Al-Hafiid Dzikri Damarjati L
2 1741 Adre Septyan L
3 1742 Arvin Ezar Pratama L
4 1746 Arina Syakira Fitriasari P
5 1740 Anggun Rafika Wibawa P
6 1745 Adam Gifari L
7 1748 Aditya Wahyu Ramadani L
8 1751 Diah Ayu Melani P
9 1755 Febriana Wahyu Handayani P
10 1758 Fais Ananda Pratama L
11 1762 Izzatul Laili P
12 1763 Itsna Zahra Maulidina P
13 1765 Kalista Rafa Kesya P P
14 1771 Muhammad Haidar Alfahmi L
15 1778 Muhammad Abdul Rokhim L
16 1780 M Adidia Nasrul Fanani L
17 1770 Maulana Syahrul Khikam L
18 1776 M Shofa Barka Rojina L
19 1777 Maulita Fatma Ningrum P
20 1779 Muhammad Irfan Fahmi L
21 1785 Muhamad Deni Setiawazan L
22 1920 Martia Dewi Setyaningrum P
23 1787 Nasihah Ashma' Amatullah P
24 1788 Nizar Maulana L
25 1921 Nur Aulia Alinazari P
26 1797 Nur Ahmad Bintang R L
27 1791 Rio Risman L
28 1790 Rozak Fatahillah L
29 1794 Zazaul Khoiriyah P
30 1795 Zulfatul Amalia P
49
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) materi jenis pekerjaan pada semester 1 tahun pelajaran
2018/2019 dengan menggunakan kurikulum 2013. Subyek yang dikenai
tindakan adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini menggunakan
pembelajaran yang terdapat mata pelajaran IPS yang di sesuaikan dengan
jadwal pelajaran kelas IV Semester 1 MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu pelaksanaan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Pra Siklus 8 November 2018
2. Kegiatan Siklus I 16 November 2018
3. Kegiatan Siklus II 23 November 2018
Penelitian ini merancang pembelajaran dalam pembelajaran yang selama
ini berlangsung. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di
sekolah dan kualitas proses pembelajaran. Peneliti menyadari bahwa proses
pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang efektif digunakan pada
siswa. Akhirnya hasil belajar siswa masih banyak yang rendah.
D. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Pra Siklus
Tahapan pra siklus dilakukan pada tanggal 8 November 2018. Tahap
pra siklus ini merupakan tahap pengumpulan data pada saat sebelum
dilakukannya penelitian. Pengumpulan data dan informasi peneliti lakukan
dengan cara melakukan dialog dengan guru kelas IV dan melakukan
50
observasi awal. Dalam tahap ini peneliti memberikan soal materi jenis
pekerjaan sebagai ulangan harian siswa dan juga sebagai tes untuk
mengetahui tingkat pencapaian siswa pada tingkat materi yang sama sebelum
penggunaan metode Snowball Throwing dengan media wayang profesi. Hasil
tes tersebut menunjukkan bahwa dari 30 siswa baru 18 siswa (60%) yang
mampu mencapai KKM. Sedangkan 12 siswa (40%) yang nilainya masih
dibawah KKM yang telah ditentukan.
E. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari tanggal 16 November 2018.
Kegiatan ini berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi
yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-jenis pekerjaan yang ada di
lingkungan sekitar.Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan materi IPS materi jenis pekerjaan yang ada
dilingkungan sekitar
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPS materi jenis pekerjaan menggunakan metode Snowball
Throwing
c. Meyiapkan bola bola salju yang digunakan dalam metode Snowball
Throwing
51
d. Membuat lembar pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru
dan siswa pada saat proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Snowball Throwing
e. Membuat instrumen berupa soal evaluasi/lembar tes yang
digunakan untuk mengetahui dan menggali data hasil belajar siswa
yang terkait dengan metari yang sedang diajarkan yaitu jenis
pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar
2. Tindakan (Action)
Tindakan kelas Siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (2
x 35 menit). Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-
jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitar. Adapun langkah-
langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
Kegiatan awal meliputi salam do’a absensi, membacakan
tujuan pembelajaran, apersepsi (guru memberikan semangat
kepada anak-anak sebelum pelajaran dimulai), mengadakan pre
test untuk mengenalkan materi kepada siswa sebelum pelajaran
dimulai.
b. Kegiatan Inti
1.) Mengamati
a) Siswa diminta mengamati guru menjelaskan dengan menulis
dipapan tulis tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada
dilingkungan sekitar
b) Guru menjelaskan materi tentang jenis-jenis pekerjaan yang
ada dilingkungan sekitar
52
2.) Menanya
a) Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa
b) Siswa diminta memberikan contoh jenis pekerjaan yang ada
sekitar rumah
3.) Mencoba
a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
b) Guru menunjuk salah satu siswa disetiap kelompok sebagai
ketua kelompok tersebut.
c) Setiap kelompok diberikan 1 bola salju yang berisi kertas soal
yang berbeda-beda didalamnya.
d) Kemudian bola salju dilempar kekelompok lain, dengan
catatan setiap kelompok tidak boleh mendapatkan bola salju
yang telah didapatnya.
e) Kegiatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga
semua kelompok mendapatkan giliran menjawab kertas soal
yang berada di bola salju yang berbeda-beda
4.) Menalar
a) Setiap mendapatkan bola salju, siswa diberi waktu 2 menit
untuk mengerjakan soal yang telah didapatnya
b) Siswa diminta menalar dan mengerjakan secara berkelompok
5.) Mengkomunikasikan
a) Siswa bersama guru secara bersama-sama mengkoreksi soal
yang telah dikerjakan
b) Lembar jawab dikumpulkan ke guru
c) Siswa dibagikan lembar soal post test untuk dikerjakan siswa
sebagai evaluasi dan dikumpulkan
c. Kegiatan Penutup
1) Guru mengingatkan kepada siswa pertemuan selanjutnya
masih menggunakan metode snowball throwing dengan
media wayang profesi dengan materi jenis-jenis pekerjaan
dan barang yang dihasilkan
53
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada
hari ini.
3) Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang
siswa.
3. Pengamatan (Observation)
Kegiatan pada tahap ini adalah mengamati kegiatan guru dalam
mengajar dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran
melalui metode pembelajaran Snowball Throwing. Kegiatan observasi
juga untuk mengamati siswa dalam mengikuti pembelajaran
menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing
Observasi dilakukan secara langsung dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun. Observasi dilakukan untuk
mengetahui ketepatan dalam menerapkan metode Snwoball Throwing
pada materi jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitar, baik bagi
guru maupun siswa kelas IV di MI Al-Mahmdu Kumpulrejo 01.
4. Refleksi (Reflecsion)
Pada tahap ini hasil yang didapatkan dalam tahap pengamatan
dikumpulkan serta dianalisis untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan pada siklus I serta mengadakan perbaikan dan
mempersiapkan perencanaan pada siklus II. Pengamatan mencatat hal-
hal baik yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode Snwoball Throwing untuk
dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya II. Refelksi ini dilakukan
oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan
situasi pembelajaran dan hasil tes. Berdasarkan hasil pengamatan
54
terhadap proses pembelajaran pada siklus I peneliti menemukan
beberapa keberhasilan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Siswa
1.) Siswa antusias mengikuti pembelajaran
2.) Siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru dengan benar
3.) Ada beberapa siswa yang menunjukkan ketertarikan terhadap
materi yang disampaikan dengan cara bertanya secara berulang
kali
4.) 23 (76,67 %) siswa sudah mencapai KKM.
b. Guru
1.) Penguasaan materi pada saat proses pembelajaran sudah baik.
2.) Guru menjelaskan dengan runtut dengan suara yang jelas dan
mudah dipahami siswa
Selain itu peneliti juga menemukan kelemahan dianataranya adalah
sebagai berikut:
a. Siswa
1.) Suasana kelas kurang kondusif saat penerapan metode
Snwoball Throwing karena siswa asyik berdiskusi dan banyak
bersuara
2.) Nilai evaluasi masih rendah, hal ini disebabkan karena masih
ada 7 siswa yang belum mencapai KKM.
b. Guru
1.) Kurang bisa mengkondisikan kelas
2.) Pengaturan aloksi waktu kurang efektif
55
F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari tanggal 23 November
2018. Kegiatan ini berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit).
Materi yang diajarkan pada pertemuan ini adalah jenis-jenis pekerjaan dan
barang yang dihasilkan. Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan pada siklus ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan materi IPS materi jenis pekerjaan dan barang
yang dihasilkan
b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata
pelajaran IPS materi jenis pekerjaan menggunakan metode
Snowball Throwing dengan media wayang profesi.
c. Meyiapkan bola bola salju yang digunakan dalam metode