Post on 04-Jul-2015
PENILAIAN PAUD
Oleh: Budi Rahardjo
Beberapa teknik penilaian yang dapat dilakukan di PAUD yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan
anak dalam berbagai situasi dan kegiatan yang dilakukan.Agar observasi lebih terarah, guru dapat menggunakan instrument observasi, baik yang
dikembangkan oleh guru sendiri maupun menggunakan instrumen yang sudah tersedia, dengan tetap mengacu pada indicator pencapaian
perkembangan anak.
2. Catatan Anekdot Catatan anekdot pada dasarnya merupakan bagian dari teknik observasi.Catatan anekdot lebih memfokuskan pada catatan tentang sikap
dan perilaku anak yang terjadi secara khusus atau peristiwa yang terjadi secara incidental/tiba-tiba.
3. Percakapan
Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengenai suatu hal.
4. Penugasan
Penugasan merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan
maupun kelompok.Misal membuat berbagai bentuk dengan bahan dasar plastisin, tanah liat, adonan (playdough) dan jenis penugasan lainnya.
5. Unjuk Kerja (Performance) Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi, olah raga, menari, dan bentuk praktek lainnya.
6. Hasil Karya
HAsil karya adalah hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.Hasil karya anak
dapat dipajangkan dalam bentuk mandiri atau bentuk pameran karya anak yang disajikan secara bersama-sama.
7. Pengembangan Perangkat Penilaian Sendiri
Seorang guru dimungkinkan untuk mengembangkan perangkat evaluasi atau asesmen sendiri, sesuai dengan kebutuhan.Misalnya, untuk
mendapatkan gambaran secara lebih terperinci berkenaan dengan aktifitas anak, seorang guru dapat mengembangkan instrument observasi untuk
mengamati aktifitas anak dalam percobaan sains, atau instrument untuk mengetahui minat anak terhadap bahan bacaan.
8. Penggunaan Instrumen Standar
Disamping instrument yang dikembangkan oleh guru, instrument lain yang juga dapat digunakan, khususnya dalam kegiatan asesmen dan untuk kasus-kasus yang perlu penanganan khusus, adalah instrumen-instrumen
terstandar.Seperti instrument untuk mendeteksi tumbuh kembang anak, Instrumen untuk mendeteksi tingkat kecerdasan atau kematangan anak.
Penggunaan instrument ini umumnya melibatkan pihak lain yang ahli dibidangnya.
9. Portofolio
Portofolio pada hakikatnya merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan atau catatan-catatan guru tentang berbagai aspek
perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu, Misalnya dalam kurun waktu satu semester atau satu tahun.Berdasarkan data tersebut guru
melakukan analisis untuk memperoleh kesimpulan tentang gambaran akhir perkembangan anak berdasarkan semua indicator yang telah ditetapkan setiap semester.
Prinsip-prinsip Penilaian sebagai berikut:
1) Berbasis/orientasi/fokus pada perkembangan. 2) Menyeluruh/komprehenship.
3) Mendidik/edukatif. 4) Berkesinambungan.
5) Obyektif. 6) Kebermaknaan.
7) Alat dan caranya sahih (valid) dan terpercaya/ handal (reliable). 8) Penilaian harus dikaitkan dan sesuai dengan program.
9) Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk kepentingan anak, 10) Penilaian harus mengakui perbedaan individual anak baik kemampuan
maupun tipe belajarnya,
11) Penilaian harus mencakup seluruh aspek perkembangan anak (fisik,
sosial, emosi, kognitif, bahasa, dan motorik), 12)Penilaian melibatkan observasi yang teratur dan periodik dari anak
dalam berbagai keadaan yang menggambarkan tingkah laku anak setiapsaat,
13) Penilaian didasarkan pada prosedur yang menggambarkan kegiatan anak secara khusus dan menolak pendekatan yang menempatkan anak
dalam situasi yang dibuat-buat (artificial).
Subjek dan Sasaran Penilaian
Penilaian terdiri dari beberapa aspek, antara lain subjek dan sasaran
penilaian:
a. Subjek Penilaian
Dalam konteks pembelajaran, menurut Suharsimi (1991) yang dimaksud dengan subjek penilaian adalah individu-individu yang terlibat dalam
rangka penilaian tersebut.Berarti yang dimaksud dengan subjek penilaian adalah guru dan anak. Guru sebagai pelaksana penilaian dan anak sebagai
orang yang dinilai.
Sebagai subjek penilai, guru harus benar-benar memahami seluk beluk
penilaian. Guru harus mengetahui apa yang akan dinilai atau sasaran penilaian, alat apa yang tepat digunakan, kapan menilaianya dan
seterusnya. Guru harus terampil menggunakan alat penilaian saat situasi kegiatan pelaksanaan program berlangsung. Selain itu, guru juga harus
mengenali karakteristik anak sebagai subjek penilaian juga.
Anak sebagai subjek penilaian turut mempengaruhi kualitas penilaian.Oleh karena itu, kesiapan anak untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki
perlu dicermati. Guru harus dapat membedakan antara anak yang tidak mau dengan yang belum bisa. Misalnya ada anak yang diam saja ketika ditanya
tentang orangtuanya. Guru harus tahu anak yang belum tahu tentang identitas orangtuanya dengan yang tidak mau menyebutkannya.
b. Sasaran Penilaian
Suharsimi (1991) mengemukakan bahwa sasaran atau objek penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi pusat pengamatan karena penilaian
menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut.Penilaian yang berkaitan dengan perkembangan anak tentunya tidak dapat mengabaikan aspek-aspek
yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program itu sendiri.Suharsimi
(1991) mengidentifikasi sasaran penilaian meliputi unsure input,
transformasi, dan output.
Aspek input meliputi potensi yang ingin dikembangkan yang ada pada diri
anak. Aspek-aspek tersebut terdiri dari enam dimensi pengembangan, yaitu fisik, kognitif, bahasa, seni, social-emocional, dan moral dan nilai-nilai
agama.Berdasarkan dimensi pengembangan tersebut, dapat diidentifikasi potensi yang meliputi aspek-aspek perkembangan yang harus dicapai anak
dalam kegiatan pelaksanaan program.Aspek-aspek tersebut selanjutnya menjadi sasaran penilaian atau aspek yang harus dinilai dalam kegiatan
pelaksanaan program.Aspek-aspek perkembangan yang harus dinilai dikemukakan berikut ini.
1. Fisik Penilaian aspek perkembangan fisik meliputi :
a. Motorik halus (1) Dapat mengurus dirinya sendiri dengan sedikit bantuan:
• Makan • Berpakaian
• Mandi • Menyisir rambut
• Mencuci dan melap tangan • Mengikat tali sepatu
(2) Dapat membuat berbagai bentuk dengan menggunakan misalnya tanah liat, plastisin, play dough.
(3) Meniru membuat garis tegak, miring, lengkung dan lingkaran (4) Meniru melipat kertas sederhana (1-12 lipatan) (5) Menggambar orang dengan bagian-bagiannya
(6) Belajar menggunting bebas dengan berbagai media (7) Belajar menggunting dengan berbagai media sesuai dengan poa
(gelombang, zig-zag, lingkaran, segiempat, segitiga) (8) Dapat membuat lingkaran dan bujur sangkar
(9) Menyusun menara kubus (10) Menjahit sederhana dengan menggunakan tali sepatu, benang wol,
raffia, dan sebagainya (11) Menyusun menara kubus minimal 8 kubus
b. Motorik Kasar (1) Dapat berjalan bangun tanpa berpegangan
(2) Berjalan • Pada garis lurus
• Pada jari kaki (berjinjit)
• Mendur sejauh 1-3 meter
• Di atas papan titian • Dengan tumit dengan keseimbangan
• Melompat dengan alat atau tanpa alat • Di tempat
• Ke depan, ke samping • Dengan satu kaki
(3) Meloncat dari ketinggian 20 cm (4) Memanjat
(5) Berlari • Dengan cepat
• Sambil melompat (6) Bermain dengan bola (menangkap, melempar, menendang) (7) Naik sepeda roda dua
2. Kognitif
Penilaian aspek perkembangan kognitif meliputi : a. Sains
(1) Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang diketahui anak (misalnya, menurut warna, bentuk, ukuran)
(2) Mencari/menunjuk sebanyak-banyaknya benda, binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut ciri-ciri
tertentu (3) Mengenal perbedaan antara kasar dan halus, berat dan ringan,
panjang dan pendek, jauh dan dekat. (4) Membedakan bermacam-macam rasa, bau, atau suara (5) Menyebutkan perbedaan dua buah benda
(6) Mencari lokasi asal tempat suara (7) Mencoba dan menceritakan apa yang terjadi, jika :
• Warna dicampur • Biji ditanam
• Balon ditiup lalu dilepas • Benda-benda dimasukkan ke air
• Benda-benda dijatuhkan, dan lain-lain (8) Memasangkan benda sesuai dengan pasangannya
b. Matematika
(1) Menyebut urutan bilangan dari 1-10 (2) Membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda)
(3) Menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan (anak tidak disuruh menulis)
(4) Mengenal konsep bilangan sama dan tidak sama, lebih dan kurang,
banyak dan sedikit (5) Menyebutkan benda yang berbentuk geometri
(6) Mengelompokkan lingkaran, segitiga dan segiempat (7) Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh (4-15 bagian)
(8) Mengenal ukuran panjang, berat dan isi (9) Mengenal alat untuk mengukur
(10) Menyatakan waktu yang dikaitkan dengan jam (11) Mengenal penambahan dengan benda-benda 1-10
(12) Mengenal pengurangan dengan benda-benda 1-10 (13) Mengurutkan benda 1-10 berdasarkan urutan tinggi rendah, besar
kecil, berat ringan, tebal tipis. (14) Memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk 2-3 pola yang berurutan misalnya merah, putih, biru, merah, putih, biru,
merah, …. (15) Meniru pola dengan menggunakan 4 kubus
(16) Mengerjakan mencari jejak yang lebih rumit.
3. Bahasa Penilaian aspek perkembangan bahasa meliputi
(1) Menyebutkan nama, jenis kelamin (2) Berbicara lancar dengan kalimat sederhana
(3) Menirukan kembali 2 s.d 4 urutan kata (latihan pendengaran) (4) Mampu melaksanakan 1-2 perintah secara berurutan dengan benar
(5) Memberi keterangan/informasi tentang sesuatu hal (6) Melengkapi kalimat sederhana yang diucapkan guru (7) Dapat mendengarkan dan menceritakan kembali cerita sederhana
dengan urut (8) Mengekspresikan diri melalui dramatisasi
(9) Membuat kata sebanyak-banyaknya dari suku kata awal yang disediakan dalam bentuk lisan
(10) Memahami konsep lawan kata (11) Mengenal kata kerja melalui gerakan-gerakan yang sederhana,
misalnya duduk, jongkok, berlari, makan, menangis (12) Menggunakan kata gantu (aku, kamu, saya, dia)
(13) Mengucapkan suku kata dengan nyanyian. Misalnya la-la-la, ma-ma- ma, ti-ti-ti
(14) Menggunakan konsep waktu ( hari ini, besok, sekarang, nanti, pagi, sore, malam, dan lain-lain)
(15) Mengungkapkan beberapa sajak sederhana (16) Menyebutkan tulisan sederhana melalui symbol yang
melambangkannya.
(17) Dapat menceritakan gambar (gambir yang disediakan atau dibuat sendiri)
(18) Mengurutkan dan menceritakan isi gambar berseri (19) Menggunakan dan dapat menjawa pertanyaan apa, mengapa, dimana,
berapa, bagaimana, kapan, dan sebagainya. (20) Dapat menggunakan bahasa isyarat seperti anggukan kepala, gerakan
tubuh, tangan dan mata.
4. Sosial-Emosional Penilaian aspek perkembangan social-emosional meliputi
(1) Tenggang rasa terhadap orang lain (2) Bekerja sama dengan teman (3) Mudah bergaul/berinteraksi dengan orang lain
(4) Dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah dikenalnya (5) Meniru kegiatan orang dewasa
(6) Mau berbagi dengan teman (7) Mau bermain dengan teman sebaya
(8) Tolong menolong sesama teman (9) Dapat mengikuti aturan permainan
(10) Dapat mematuhi aturan yang ada (11) Dapat memusatkan perhatian
(12) Belajar memisahkan diri dari orangtuanya terutama ibu (13) Menyayangi anggota keluarga dan teman-temannya
(14) Merasa puas atas prestasi yang dicapai (15) Dapat mengendalikan emosi (16) Menunjukkan reaksi emosi yang wajar karena marah, senang, sakit,
takut, dsb (17) Berani dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar
(18) Dapat menghindari obat-obat yang berbahaya (19) Dapat menggunakan benda-benda yang berbahaya dengan hati-hati
5. Seni
Penilaian aspek perkembangan seni meliputi: (1) Menggambar bebas dengan menggunakan pensil warna, arang,
krayon,dan lain-lain (2) Menggambar bebas dengan bentuk gambar titik, garis, lingkaran,
segiempat, segitiga, dan bujur sangkar yang sudah tersedia (3) Menggambar bebas di dalam lingkaran, segiempat, segitiga, dan
bujur sangkar yang sudah tersedia (4) Melukis dengan jari (finger painting), kuas, pelepah pisang, dan
sebagainya
(5) Mewarnai bentuk gambar sederhana (6) Meronce
(7) Menciptakan bermacam-macam bentuk bangunan dari kubus (8) Menganyam sederhana
(9) Membatik dan jumputan (10) mencipta dengan stempel
(11) Permainan warna dengan menggunakan berbagai media, misalnya krayon, cat air, dan lain-lain
(12) Menciptakan kolase, mozaik (13) Menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama
music/ritmik (14) Bergerak bebas sesuai dengan irama music (15) Menyanyikan beberapa lagu anak-anak
(16) Meniru gerakan binatang, tanaman, dan sebagainya (17) Senam dengan berbagai variasi
6. Moral dan Nilai Agama
Penilaian aspek perkembangan moral dan nilai agama meliputi (1) Berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan
(2) Meniru pelaksanaan ibadah agama (3) Menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan
(4) Cinta antara sesama suku bangsa Indonesia (5) Mengenal arti kebersamaan dan persatuan
(6) Mengenal sopan santun dengan berterima kasih (7) Mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain (8) Rapi dalam bertindak, berpakaian dan bekerja
(9) Mengenal konsep benar dan salah (10) Dapat mengurus dirinya sendiri
(11) Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan (12) Menjaga kebersihan diri
(13) Menjaga kebersihan lingkungan (14) Mengenal bendera
(15) Mengenal suku bangsa, pakaian, rumah adat, tarian
Aspek transformasi terdiri dari materi, metode dan media pembelajaran,
system administrasi dan guru serta personal lainnya.Aspek ini dinilai untuk mengetahui efektivitas pemanfaatannya dalam kegiatan pelaksanaan
program.Seberapa besar aspek transformasi dapat membantu pencapaian perkembangan diri anak.
Aspek output meliputi seberapa jauh anak mencapai tujuan yang telah
ditetapkan atau seberapa jauh anak memiliki dasar-dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan diri selanjutnya. Dengan kata lain,
penilaian akan menunjukkan seberapa banyak aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dikemukakan diatas sebagai input dapat
dimiliki atau dicapai anak dari kegiatan pelaksanaan program yang diikutinya.
C. Prinsip Prinsip Penilaian
Penilaian dilakukan untuk mengetahui nilai dari sesuatu.Dalam
pelaksanaan program, penilaian dimaksudkan untuk mengetahui nilai semua hal yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan program, yaitu nilai
anak, nilai guru, dan nilai program. Untuk memperoleh nilai yang benar menggambarkan nilai sebenarnya dari sesuatu atau anak yang dinilai, guru hendaknya memenuhi prinsip-prinsip penilaian berikut
a. Menyeluruh
Penilaian secara menyeluruh maksudnya adalah penilaian dilakukan baik terhadap proses maupun hasil kegiatan anak. Penilaian terhadap proses
adalah penilaian pada saat kegiatan pelaksanaan program tersebut sedang berlangsung. Sedangkan penilaian terhadap hasil adalah penilaian tentang
hasil kerja anak. Di TK, hasil kerja anak dapat berupa hasil keterampilan tangannya berupa bentuk tertentu, seperti guntingan, gambar, roncean dll.
Penilaian proses dan hasil diharapkan dapat menggambarkan adanya perubahan perilaku anak, baik yang menyangkut pengetahuan, sikap,
perilaku, nilai serta keterampilan. Perubahan disebut positif apabila berangsur-angsur dari yang ada menuju ke arah yang lebih baik.
b. Berkesinambungan Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus.Hal
tersebut dilakukan agar informasi yang diperoleh betul-betul berasal dari gambaran perkembangan hasil belajar anak sebagai hasil didik dari
kegiatan pelaksanaan program.Penilaian direncanakan terlebih dahulu baik secara harian, caturwulan, maupun tahunan.Untuk memperoleh hasil yang
maksimal, guru dapat menggunakan catatan sehingga secara bertahap hasil penilaian dapat diketahui. Dengan cara demikian diharapkan diperoleh
gambaran tentang kemajuan perkembangan hasil belajar anak sebagai hasil kegiatan pelaksanaan program. Dengan prinsip tersebut akan cepat
diketahui anak yang mengalami kesulitan atau permasalahan dalam perkembangannya.
c. Berorientasi pada proses dan tujuan
Penilaian pada pendidikan anak TK dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan dan proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Penetapan
kegiatan disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak. KBK yang telah dirumuskan pada dasarnya telah disesuaikan dengan
tugas-tugas pertumbuhan dan perkembangan anak usia TK. KBK tersebut dapat digunakan sebagai rambu-rambu penilaian. Masing-masing tujuan
dirumuskan indikatornya sehinggah lebih memudahkan dalam memberi nilai. Dengan demikian guru harus benar-benar menguasai irama dan tugas-
tugas perkembangan anak usia TK baik secara kelompok seusianya maupun individual.
d. Objektif Penilaian harus memenuhi prinsip objektifitas.Penilaian objektif adalah
penilaian yang dapat memberikan informasi yang sebenarnya atau mendekati sebenarnya tentang objek kemampuan atau perubahan
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak. Guru harus memperhatikan perbedaan-perbedaan perkembangan pada setiap anak.
Artinya guru tidak dapat memberikan interpretasi yang sama pada setiap perilaku anak yang sama atau bersamaan. Perilaku yang sama dari beberapa
anak mungkin saja terjadi tetapi akan mempunyai makna yang berbeda sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak. Guru
harus tetap melihat anak sebagai individu yang unik, yang berbeda antara satu dengan yang lain.
e. Mendidik Hasil penilaian harus dapat membina dan mendorong timbulnya keinginan
anak untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya.Oleh karena itu, hasil penilaian harus dirasakan sebagai suatu penghargaan bagi yang
berhasil dan sebaliknya merupakan peringatan bagi yang belum berhasil.Namun, guru harus ingat bahwa pada setiap diri anak terdapat
kelebihan-kelebihan.Ada anak yang bagus menggambar, tetapi dalam bahasa belum baik. Mulai dari yang baik itu, guru member motivasi agar
perkembangan yang lain juga baik.
f. Kebermaknaan Hasil penilaian harus memiliki makna bagi orang tua, anak didik dan pihak
lain yang berkepentingan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal tersebut akan terpenuhi jika guru dapat memberikan nilai yang benar-
benar menggambarkan ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak dalam waktu kurun tertentu.
g. Kesesuaian Penilaian menunjukkan kesesuain antara hasil atau nilai yang diperoleh
anak dengan apa yang dilakukan atau diajarkan guru. Artinya, nilai yang menggambarkan kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak itu
memang benar-benar diperoleh dari kegiatan pelaksanaan program yang dilakukan guru di sekolah
D. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian pembelajaran di TK adalah a. Untuk memantau perkembangan anak
Dengan adanya penilaian pembelajaran perkembangan anak bisa dipantau.Baik perkembangan yang menyangkut aspek perkembangan
intelektual, bahasa, motorik, (kasar dan halus), social emosional, agama dan seni.Hal ini penting karena pada dasarnya pembelajaran dan permainan
yang dilakukan merupakan bagian dari perkembangan anak.
b. Mengetahui kesulitan “belajar” anak Penilaian biasanya dilakukan untuk mengetahui apa saja kesulitan anak
dalam pembelajaran. Kemampuan anak memang berbeda antara satu dengan yang lainnya.Ada anak yang sangat cepat menguasai satu
kemampuan dengan cepat, ada yang lambat dan sulit dalam menguasai sesuatu.Dengan ini maka penilaian dapat dijadikan alat pendeteksi mengapa anak lambat dalam belajar dan perkembangannya.Dalam hal ini
memang dibutuhkan penilaian khusus untuk menangani masalah ini.
c. Melakukan penempatan Pendidik biasanya sering menempatkan anak ke dalam suatu kelompok
permainan atau sentra tertentu.Penempatan ini tentu saja tidak sembarang menempatkan anak ke dalam kelompok. Pendidik harus tahu keinginan
anak, sebab jika anak salah ditempatkan maka akan mengakibatkan kesulitan bagi anak. Agar seorang pendidik tidak salah dalam
menempatkan anak didiknya maka perlu dilakukan penilaian agar pendidik tahu bakat, minat anak dan kemampuan anak.
d. Sebagai pertanggungjawaban seorang pendidik
Sebagai pendidik tentu anak didik merupakan tanggungjawabnya
sepenuhnya. Pertanggungjawaban diaplikasaikan dengan cara melakukan laporan mengenai perkembangan anak didiknya kepada orang tua. Untuk
membuat laporan tersebut maka diperlukan informasi yang sangat akurat mengenai perkembangan anak dari berbagai aspek.
E. Fungsi Penilaian
Penilaian bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pertumbuhan dan
perkembangan yang telah ditetapkan dalam rancangan kegiatan pelaksanaan program. Dengan mengetahui hal tersebut penilaian
berfungsi sebagai berikut: a. Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki
rancangan kegiatan pelaksanaan program b. Memberikan informasi kepada orang tua tentang ketercapaian
pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat memberikan
bimbingan dan dorongan yang sesuai untuk memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
c. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan pelaksanaan program yang dilakukan sesuai dengan minat
dan kemampuan anak yang memungkinkan anak dapat mencapai kemampuan secara optimal.
d. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dan berkepentingan memberikan pembinaan selanjutnya demi
pengembangan semua potensi anak.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Penilaian dalam kegiatan pelaksanaan program TK dipengaruhi beberapa factor, antara lain guru sebagai pelaksana penilaian, anak sebagai sasaran
penilaian, alat yang digunakan untuk memperoleh data penilaian, tempat dan waktu pelaksanaan penilaian.Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan
secara cermat sebelum melaksanakan penilaian, agar nilai yang diperoleh benar-benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari subjek/anak
yang diniai. Dengan kata lain tingkat validitas/ketepatan dan realibitas/ketepatan penilaian terjaga.
a. Guru
Guru sebagai penilai dituntut untuk memiliki kemampuan/kompetisi melaksanakan penilaian. Guru harus memahami konsep penilaian,
mengenal alat-alat penilaian yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk, media dan langkah-langkah pelaksanaan program TK, terampil
menggunakan alat penilaian, dan dapat menginterpretasi hasil penilaian.
Selain itu, guru juga harus mengenal karakteristik anak TK secara
individual dan kelompok. Guru harus dapat menetapkan kapan waktu yang tepat untuk menilai kemampuan berbahasa dan lain-lain.
b. Anak TK Anak memiliki berbagai potensi dan kemampuan yang pada dasarnya
merupakan satu kesatuan.Anak Tk sebagai sasaran penilaian harus berperan aktif selama dinilai. Guru harus dapat mendorong anak untuk aktif dalam
penilaian. Tanpa partisipasi anak dalam penilaian, penilaian tidak akan dapat berjalan dengan benar dan tepat.
c. Alat Penilaian Banyak alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh data
penilaian. Tetapi tidak semua alat penilaian tepat untuk mengungkap semua dimensi pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan diungkap. Atau
ada beberapa alat penilaian bisa mengungkap berbagai kemampuan tetapi tentunya ada alat yang paling jelas dan rinci mengungkap dimensi
pertumbuhan dan perkembangan tertentu.Misalnya mengungkap kemampuan berbahasa bisa menggunakan daftar cek, percakapan dan atau
tes informal.
d. Tempat dan Waktu Penilaian Tempat dan waktu penilaian tentunya disesuaikan dengan kebutuhan
penilaian dan anak yang akan dinilai serta rancangan kegiatan pelaksanaan program yang digunakan. Penilaian dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan pelaksanaan program.
G. Metode dan Alat Penilaian
Penilaian dilakukan dengan berbagai cara. Secara garis besar metode penilaian dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Penentuan
metode penilaian yang akan digunakan selalu diiringi dengan penentuan penggunaan alat pengumpul data penilaian.
a. Tes
Metode tes digunakan dengan alat penilaian berbentuk tes. Karena berbagai pertimbangan antara lain tujuan kegiatan anak TK, metode tes jarang sekali
digunakan. Namun tidak tertutup kemungkinan guru menggunakan metode tes ini.Terdapat dua jenis tes, yaitu tes standard dan tes buatan guru.Tes
standard terdiri dari tes intelegensi, minat, bakat kepribadian atau yang
lainnya.Tes itu dihasilkan melalui prosedur yang panjang.Penggunaan tes
standard tersebut hanya oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dituntut dalam penggunaan tes itu.Kalau guru ingin mengetahui potensi
yang berhubungan dengan intelegensi atau lainnya itu, guru harus meminta bantuan ahlinya (psikolog anak). Guru hanya menggunakan hasil tes untuk
lebih mengenali anak.
Tes buatan guru dapat dihasilkan oleh guru, termasuk guru TK. Menurut
Soemiartini (2000) dalam mengembangkan tes ini, guru harus memilih secara cermat butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
b. Non Tes Selain tes, metode penilaian yang lain adalah non tes. Metode ini digunakan dengan bantuan alat-alat penilaian non tes. Alat penilaian non
tes banyak jenisnya yang sering digunakan di TK antara lain terdiri dari pemberian tuga, percakapan, observasi, portofolio dan penilaian diri
sendiri.
1. Pemberian Tugas Pemberian tugas adalah suatu cara penilaian yang dilakukan dengan
memberikan tugas-tugas tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap. Penilaian dengan cara ini dapat digunakan dengan cara melihat
hasil kerja anak dan cara anak mengerjakan tugas tersebut. Pemberian tugas sebagai alat penilaian dapat diselesaikan secara kelompok, berpasangan
atau individual. Data penilaian yang diperoleh melalui pemberian tugas dapat direkam dengan menggunakan format tugas, daftar cek, dan skala penilaian. Contoh membentuk dengan tanah liat atau plastisin.
2. Percakapan
Percakapan adalah penilaian yang dilakukan melalui percakapan atau cerita antara anak dan guru atau antara anak dengan anak.Percakapan dalam
rangka penilaian dapat dilakukan guru dengan sengaja dan topic yang dibicarakan juga sesuai dengan tema pelaksana kegiatan pada saat itu.Ada
dua macam percakaan dalam rangka penilaian yang dapat dilakukan, yaitu pertama penilaian percakapan yang berstruktur dimana percakapan
dilakukan dengan sengaja oleh guru dengan menggnakan waktu khusus dan menggnakan pedoman walau sederhana contoh pada berdo’a. Sedangkan
yang kedua penilaian percakapan yang tidak berstruktur dimana percakapan dilakukan antara guru dan anak tanpa persiapan, dimana saja,
kapan saja, dan sedang melakkan kegiatan lain contoh mengucapkan salam pada saat bertemu.
3. Observasi (Pengamatan) Observasi atau pengamatan merupakan alat pengumpulan data nilai yang
dilakukan dengan merekam/mencatat secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak.Pada dasarnya pengamatan dapat dilakukan
setiap waktu dan siapa saja, sehinggah ada orang yang menyatakan bahwa pengamatan merupakan salah satu teknik penilaian yang sederhana dan
tidak memerlukan keahlian yang luar biasa.Namun untuk memperoleh hasil yang tepat (objektif) pengamatan perlu direncanakan sedemikian rupa.
4. Catatan anekdot
Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pencatatan tentang gejala tingkah laku yang berkaitan dengan sikap dan perilaku anak yang khusus, baik yang positif maupun yang negative. Catatan anekdot cocok digunakan
sebagai alat bantu pencatatan hasil pengamatan. Hal-hal yang dicatat daam anekdot dapat meliputi prestasi yang ditunjukkan anak baik berupa karya
atau sikap dan perilaku.
5. Skala penilaian Skala penilaian juga sering digunakan untuk pencatatan hasil
pengamatan.Skala penilaian memuat daftar kata-kata atau pernyataan mengenai tingkah laku, sikap, dan atau kemampuan siswa.Skala penilaian
ada yang berbentuk bilangan, huruf, dan ada yang berbentuk uraian.
Contoh : Aktivitas belajar anak 1 2 3 4 5 Angka 1 bisa berarti sangat rendah, 2 rendah, 3 sedang, 4 tinggi dan 5
sangat tinggi.
6. Unjuk kerja Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut anak didik untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi
7. Hasil Karya
Hasil karya adalah hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.
H. Pelaporan Penilaian
Pelaporan penilaian adalah kegiatan untuk menjelaskan ketercapaian aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yang telah dimiliki anak dalam
waktu tertentu. Dengan kata lain, pelaporan merupakan upaya
menggambarkan kemampuan yang digambarkan meliputi semua aspek pertumbuhan dan perkembangan, yaitu fisik, bahasa, kognitif, sosio-
emosional, seni, serta moral dan nilai agama.
Bentuk nyata pelaporan adalah laporan perkembangan belajar
anak.Maksudnya, hal-hal yang dikemukakan dalam laporan adalah perilaku dan kemampuan anak.Perilaku dan kemampuan tersebut menggambarkan
ketercapaian dalam rentang pertumbuhan dan perkembangan anak yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan program yang diikuti anak.
Laporan penilaian merupakan sarana komunikasi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua tentang ketercapaian perkembangan beajar anak dalam
waktu tertentu.Hal ini merupakan bagian penting dari kerjasama guru dan orang tua dalam membantu perkembangan anak.Oleh karena itu, laporan harus disusun sedemikian rupa dengan cermat, teliti dan jelas agar mudah
dipahami oleh pembaca khususnya orang tua.
I. Isi dan Bentuk Laporan Penilaian
a. Isi Laporan Penilaian Isi laporan adalah gambaran ketercapian perkembangan belajar anak dalam
waktu tertentu. Guru dapat menentukan periodic waktu untuk membuat laporan penilaian. Penentuan waktu sesuai dengan kebutuhan sekolah dan
orang tua.
Menentukan isi laporan penilaian dapat mengacu kepada Program Kegiatan
Belajar Taman Kanak-kanak atau KBK Tk yang berlaku.Kalau mengacu ke PKBTK komponen laporan penilaian berisi dua komponen utama, yaitu kemampuan dasar serta sikap dan perilaku.Kemampuan dasar terdiri dari
aspek perkembangan bahasa, daya piker, fisik, keterampilan dan daya cipta.Bila mengacu kepada KBK TK komponen laporan penilaian terdiri
dari aspek pengembangan fisik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, seni serta moral dan nilai-nilai agama.Masing-masing komponen masih dirinci
lagi ke dalam bentuk hasil belajar yang leih konkrit.
Ketercapaian perkembangan dapat dinyatakan dalam bentuk huruf, atau
deskripsi.Huruf yang biasa digunakan untuk nilai adalah baik (B), cukup (C) atau kurang (K) dan masih banyak lagi bentuk yang bisa guru gunakan
dalam laporan ketercapaian perkembangan anak.
b. Bentuk laporan
Bentuk laporan dapat dikemas sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
sekolah dengan memperhatikan semua hal yang perlu di laporkan dalam pelaporan penilaian.Laporan dapat berbentuk kartu dan buku.Laporan
berisi komponen-komponen perkembangan belajar dan nilai dalam bentuk huruf.Selain itu, disediakan kolom catatan tentang hal yang penting
dikemukakan berkenaan dengan diri anak yang perlu diketahui orang tua.
Cara Penilaian di PAUD
Tiga istilah yang banyak digunakan dalam kegiatan penilaian di pendidikan usia dini adalah pengukuran, penilaian dan asesmen.
Pengukuran lebih mengarah pada upaya untuk mengetahui perkembangan anak dengan cara mengukur dengan sifat kuantitatif, misalnya mengukur
perkembangan tinggi dan berat badan, mengukur jauh lompatan, tinggi lompatan, mengukur potongan yang teraingkai dan aktifitas pengukuran yang lainnya.
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak dan pengambilan
keputusan, pengakuan atauketetapan tentang kondisi (kemampuan anak).
Pengumpulan dan pengolahan informasi dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode dan instrument yang relevan.Contoh penilaian adalah mendeskripsikan kemampuan anak dalam melakukan tugas tertentu, seperti
menyebutkan warna, membedakan bentuk, menyebutkan cirri-ciri benda, binatang, tumbuhan dan cirri-ciri lainnya.
Penetapan tercapai atau tidaknya kemampuan yang diharapkan, merujuk pada standar tingkat pencapaian perkembangan anak yang terdapat dalam
pedomankurikulum.
Sedang Asesmen sedikit berbeda dengan penilaian sekalipun bermuara pada pengambilan keputusan. Asesmen pada dasarnya bukanlah untuk
mengetahui hasil belajar anak, akan tetapi untuk merancang menu pembelajaran yang dibutuhkan dan sesuai dengan tahapan perkembangan
dan kebutuhannya.
Asesmen juga melihat tentang gaya belajar anak dan juga kebutuhan anak
untuk perkembangannya, baik perkembangan fisik, bahasa, kognitif maupun perkembangan sosial emosional.
Contoh Asesmen :
Contoh asesmen perkembangan fisik diantaranya asesmen terhadap
proporsi pertumbuhan berat badan dengan tinggi badan dan usia anak, asesmen terhadap fungsi deteksi alat indra.
Contoh asesmen perkembangan bahasa diantaranya deteksi terhadap kemampuan menyampaikan keinginan, gagsan atau pesan, deteksi
perkembangan kosa kata dilihat dari usia anak, deteksi terhadap artikulasi bahsa.
Contoh asesmen perkembangan kognitif diantaranya deteksi terhadap pemahaman konsep bilangan, warna, waktu dan ukuran.Dalam konteks
yang lebih spesifik dapat pula dilakukan terhadap gejala-gejala hambatan intelektual.
Contoh asesmen perkembangan emosional seperti mendeteksi anak-anak yang mengalami hambatan sosial, seperti kurang percaya diri, sulit lepas dari orang tua, anak yang tidak bisa berbagi dengan teman sebayanya, dan
bentuk deteksi lainnya.
Sekalipun ketiganya memiliki karakteristik yang relative sama dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dalam penggunaan selanjutnya dihimpun dalam istilah penilaian.
Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian adalah untuk mengetahui dan menindaklanjuti
pertumbuhan dan perkembangan yang dicapai peserta didik selama mengikuti pendidikan di PAUD.
Fungsi Penilaian
Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiaki kegiatan
pembelajaran, termasuk dalam penyusunan program kegiatan.
Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan terhadap peserta didik agar fisik maupun psikisnya dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Memberikan bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak
dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
Memberikan informasi kepada orang tua tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga.
Memberikan informasi bagi orang tua untuk melaksanakan pendidikan keluarga yang sesuai dan terpadu dengan proses pembelajaran di PAUD.
Memberikan bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan
selanjutnya terhadap peserta didik.
contoh format evaluasi paud
REKAP FORMAT BULANAN PER ANAK
Nama Anak : Ryan Hidayat Usia : 4,5 tahun
No. Induk : Pendidik :
No Aspek Perkembangan Kemampuan yang dicapai
1 Nilai Moral Agama - Dapat mengucapkan bacaan do’a
- Dapat menyanyikan lagu-lagu keagamaan
- Dapat mengikuti sebagian gerakan ibadah
- Dapat mengendalikan emosi
- Dapat mengenal ciptaan Allah
- Dapat menyayangi ciptaan tuhan
2 Fisik Motorik - Dapat menggunting diluar bentuk geometri (daun,
bunga, dan tangkai)
- Dapat melukis gambar jagung
- Dapat menendang bola dengan tendangan terarah
- Dapat menangkap bola dengan kedua tangan dari
arah lurus
3 Kognitif - Dapat mengenal konsep sains sederhana
- Dapat menceritakan apa yang terjadi apabila biji
ditanam
- Dapat mengenal 5 macam biji-bijian
- Dapat memahami konsep banyak/ sedikit
- Dapat memahami konsep kecil/ besar
- Dapat memahami konsep ringan/ berat
4 Bahasa - Dapat menceritakan perbedaan biji kacang tanah dengan
kacang hijau
- Dapat mengerti dan melaksanakan 3 perintah (basahi
kapas, masukkan kapas kedalam botol yang sudah
disediakan, lalu letakkan biji kacang hijau diatas kapas)
5 Sosial Emosional - Dapat menunggu giliran bermain
- Dapat memilih kegiatan sendiri
- Dapat memperihatkan kasih sayang kepada ciptaan tuhan
melalui pemeliharaan tanaman
6 Seni - Dapat menyanyikan lagu lengkap sesuai irama
- Dapat meronce bunga tanjung menggunakan benang
pancing
- Dapat mewarnai gambar bunga sesuai warna aslinya
FORMAT OBSERVASI HARIAN
Nama Anak : Ryan Hidayat Usia : 4,5 tahun
Tema : Tanaman Pendidik : Rahma Daniati
Hari/ Tanggal : Sabtu, 12 November 2011
No Aspek
Perkembangan Kegiatan Perkembangan
1 Nilai Moral Agama - Menanam jagung Dapat mengendalikan emosi ketika
menunggu giliran menanam jagung
2 Fisik Motorik - Melukis gambar jagung Dapat memegang kuas dengan benar dan
mewarnai gambar jagung tidak keluar garis
3 Kognitif - Menceritakan kembali
suatu kejadian
Mencoba dan menceritakan kembali apa
yang terjadi apabila biji jagung ditanam
4 Bahasa - Menanam jagung Mengerti dan melaksanakan 3 perintah
yaitu: lubangi tanah dengan jari, basahi
lubang dengan sedikit air kemudian
masukan 2 biji jagung
5 Sosial Emosional - Menanam jagung Dapat menungu giliran menanam jagung
6 Seni - Melukis gambar jagung Dapat mewarnai gambar jagung tidak keluar
garis
FORMAT OBSERVASI MINGGUAN Nama Anak : Ryan Hidayat Usia : 4,5 tahun
Tema : Tanaman Pendidik : Rahma
Daniati
Minggu ke :
No Capaian Indikator M CM BM
1 Nilai Moral Agama
- Mengucapkan doa belajar
- Mengucapkan doa sebelum makan makan
- Mengucapkan doa sesudah makan
- Mengucapkan bacaan surat Al-Lahab
- Meniru gerakan wudhu
2 Fisik Motorik
- Meniru bentuk diluar bentuk geometri (daun, bunga,
dan tangkai)
- Menggunting diluar bentuk geometri (daun, bunga,
dan tangkai)
3 Kognitif
- Menceritakan kembali kejadian menanam jagung
- Menghitung banyaknya biji jagung
- Memahami konsep banyak/ sedikit
- Memahami konsep besar/ kecil
4 Bahasa
- Membedakan biji jagung dengan kacang hijau
- Menceritakan persamaan biji jagung dengan kacang
hijau
5 Sosial Emosional
- Menunggu giliran dalam bermain tanpa pengawasan
- Memilih kegiatan sendiri
- Memperlihatkan kasih sayang kepada ciptaan tuhan
melalui perawatan tanaman
6 Seni
- Menyanyikan lagu lengkap sesuai irama
- Melukis gambar jagung
FORMAT PENILAIAN BULANAN
NamaAnak: Ryan Hidayat Usia : 4,5 tahun Tema : Tanaman Pendidik : Rahma Daniati
Minggu ke :
No Aspek
perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan M CM BM
1 Nilai Moral Agama - Dapat mengucapkan bacaan do’a
- Dapat menyanyikan lagu-lagu
keagamaan
- Dapat mengikuti sebagian gerakan
ibadah
- Dapat mengendalikan emosi
- Dapat mengenal ciptaan Allah
- Dapat menyayangi ciptaan tuhan
2 Fisik Motorik - Dapat menggunting diluar bentuk
geometri (daun, bunga, dan tangkai)
- Dapat melukis gambar jagung
- Dapat menendang bola dengan
tendangan terarah
- Dapat menangkap bola dengan kedua
tangan dari arah lurus
3 Kognitif - Dapat mengenal konsep sains
sederhana
- Dapat menceritakan apa yang terjadi
apabila biji ditanam
- Dapat mengenal 5 macam biji-bijian
- Dapat memahami konsep banyak/
sedikit
- Dapat memahami konsep kecil/ besar
- Dapat memahami konsep ringan/
berat
4 Bahasa - Dapat menceritakan perbedaan biji
kacang tanah dengan kacang hijau
- Dapat mengerti dan melaksanakan 3
perintah (basahi kapas, masukkan kapas
kedalam botol yang sudah disediakan,
lalu letakkan biji kacang hijau diatas
kapas)
5 Sosial Emosional - Dapat menunggu giliran bermain
- Dapat memilih kegiatan sendiri
- Dapat memperihatkan kasih sayang
kepada ciptaan tuhan melalui
pemeliharaan tanaman
6 Seni - Dapat menyanyikan lagu lengkap
sesuai irama
- Dapat meronce bunga tanjung
menggunakan benang pancing
- Dapat mewarnai gambar bunga sesuai
warna aslinya
LAPORAN PERKEMBANGAN (DESKRIPSI)
Nama Anak : Ryan Hidayat Kelompok : A Semester: II
(Dua)
1 Aspek Moral Agama Alhamdulillah Ryan sudah bisa menyanyikan lagu-lagu keagamaan, sudah cukup bisa mengucapkan do’a-do’a sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan. Ryan mulai bisa meniru dan mengikuti gerakan wudhu dan shalat serta mulai mampu mengendalikan emosi.
2 Aspek Fisik Motorik
Kemampuan fisik motorik Ryan berkembang baik, Ryan mampu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka
kelenturan, keseimbangan dan kelincahan.
3 Aspek Kognitif
Kemampuan kognitif Ryan berkembang baik, Ryan mampu menceritakan kembali suatu kejadian secara urut, mampu mengenal
berbagai konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti, dapat mengenal konsep bilangan, lambang bilangan dan
menghubungkan konsep dan lambang bilangan 1-10. Ryan sudah mengenal konsep banyak/ sedikit, berat/ ringan, besar/ kecil dan
panjang/ pendek. Ryan juga mampu menunjukan sekitar 11 warna, mengenal 4 bentuk geometri.
4 Aspek Bahasa Alhamdulillah perkembangan bahasa Ryan berkembang baik. Ryan
mampu mendengarakan, berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang
melambangkannya. Ryan dapat menceritakan gambar (pramembaca). Dapat mengerti dan melaksanakan 3 perintah.
5 Aspek Sosial Emosional Alhamdulillah kemampuan sosial emosional Ryan berkembang
sesuai usianya. Dapat memperlihatkan kasih sayang kepada ciptaan tuhan, dapat menunggu giliran dalam setiap kegiatan. Ryan juga
dapat menunjukan ekspresi wajar saat marah, sedih, takut, dan senang.
6 Aspek Seni
Perkembangan seni Ryan berkembang baik, Ryan mampu mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai media/ bahan
dalam berkarya seni melalui kegiatan eksplorasi. Ryan dapat menggambar sederhana, meronce, kolase (mengisi pola) mampu
diselesaikan Ryan dengan baik. Mewarnai dan melukis gambar tidak keluar garis mulai mampu dilakukan Ryan.