Post on 25-Jul-2019
Topics
• What is IP Valuation?
• Why are we need IP Valuation?
• Who does the IP valuator?
• When is IP Valuation Used?
• How to do IP Valuation? Basic IP Valuation Methods and Approaches
3
Pusat Inovasi merupakan salah satu Pusat dibentuk dalamstruktur organisasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1151/M/2001 tanggal5 Juni 2001
PUSAT INOVASI LIPI
Pusat Inovasi sbg TTO LIPI
Dilaksanakan oleh BidangManajemen Kekayaan
Intelektual
Dilaksanakan oleh BidangInkubasi & Alih Teknologi
What?
• Valuasi merupakan proses identifikasi
dan pengukuran keuntungan dan
resiko dari suatu intangible asset.
• Valuasi juga digunakan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan
keputusan
• Tren terkini menunjukkan Intangible Asset (termasuk KI) memiliki
nilai lebih tinggi dari Tangible Asset di banyak perusahaan di dunia
Why ?
Intengible assets non-monetary assets
• Valuasi harus dilakukan secara proper (Tidak bisa terlalu tinggi dan terlalu rendah).
Why ?
Entrepreneur – As Seen on TV
Investor dalam acara TV Shark Tank
Why ?IP
Val
uat
ion
Tool in a decision making process – provides management with useful information as a base for decisions in pre commercial and commercialization phase;
Evaluating Projects for commercialisation – collaborations, sponsorships, licensing, establishing of the start – ups, etc;
Enable fund rising; Establish the value of a technology start up to determine equity sharing in investment rounds (pre money valuation)
Communication tool – about the value of technologies developed by R&D, and products based on them;
Monitoring on return of investment
Why ?
• Tanpa ditetapkan nilainya, KI tidak bisa ditawarkan untuk dimanfaatkan industri secara komersial dan
hanya akan menjadi cost center
• Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 HKI dari lembaga litbang publik sebagai hasil litbang yang
dibiayai pemerintah adalah aset negara oleh karena itu dilindungi dan perlu ditetapkan nilainya.
• Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 72 Tahun 2015 mengenai Imbalan yang Berasal dari
Penerimaan Negara Bukan Pajak Royalti Paten Kepada Inventor dengan valuasi yang proper inventor
akan mendapatkan gambaran imbal hasil yang akan diperoleh atas invensinya demikian pula dengan
instansi pemilik paten.
• Undang-Undang RI. No. 13 tahun 2016 tentang Paten, Pasal 12 & 13 perihal imbalan terhadap inventor
diperlukan perhitungan imbalan atas invensi. Bab VII, perihal Pengalihan Hak, Lisensi, dan Paten
sebagai objek jaminan fidusia
1. “Valuation is the search for the true value of an asset”
• All valuations are biased
• This bias usually favors the party preparing the valuation
2. “A good valuation provides a precise estimate of value”
• There are no precise valuations
• The value provides a basis for pricing the asset rather than the precise value
Misconceptions about valuation
3. “The more quantitative a model the better the valuation”
• Simpler models may be better than complex ones
4. “The product of the valuation is important rather than the process”
• The process is a great way to identify the value drivers
Misconceptions about valuation
Value Drivers
Characteristics of a new technology which increase or decrease inherent
value
1. Strength of IP Rights
2. Technology / Product Economics
3. Risk profile
4. Transaction Negotiation
Who ?
• Yang melakukan valuasi Paten untuk
komersialisasi di Indonesia :
Instansi pemilik paten.
Technology Transfer/Licensing Office.
Untuk jaminan fidusia harus dilakukan
oleh lembaga/konsultan apraisal
• Valuasi paten yang proper hasilnya akan lebih
mudah diterima oleh industri dan memuaskan
bagi inventor.
When ?
• Kapan sebaiknya dilakukan valuasi paten (untuk
instansi pemerintah) :
Setelah paten teregistrasi.
Invensi sebelum dipatenkan namun sudah ada
peminat.
Setelah paten granted dan terjadi sengketa
(dispute) atau pelanggaran terhadap invensi yg
telah dilindungi.
Valuasi ATB untuk pencatatan aset dilakukan
dalam rangka pelaporan dan audit instansi
pemerintah.
Komersial
How ? • Valuasi dapat digunakan untuk semua
jenis Kekayaan Intelektual, tidak hanya
paten.
• 3 pendekatan atau metode valuasi yang
banyak digunakan secara internasional,
adalah : cost based method, market based
method, dan income based method.
• Paten yang rumit/hi-tech belum tentu
memiliki nilai yang besar, demikian pula
sebaliknya dengan paten sederhana.
Kisah Joy Mangano – Magic MopMemiliki lebih dari 100 paten
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Cost Based Approach
a. Berdasarkan biaya pengeluaran (Historical Cost
Based Approach)
Penetapan nilai teknologi (khususnya Paten) yang telah
dilindungi dengan Hak Kekayaan Intelektual, dilakukan
oleh LIPI mengacu pada Peraturan Kepala LIPI No. 7 Tahun
2015 tentang Tatacara Penilaian dan Pencatatan Aset Tak
Berwujud LIPI Berupa Paten. Penetapan nilai ini berbasis
output penelitian. Parameter output penelitian yang
diukur adalah Paten, Karya Tulis Ilmiah dan Prototipe
The valuator in this method looks behind and uses historical costs as the data for the model.
Cost Based Approach
b. Berdasarkan biaya pengeluaran dan
perkiraan biaya masa depan (Total Cost
Based Approach)
Metode untuk penetapan nilai paten
berdasarkan biaya juga ada yang menggunakan
perhitungan biaya secara keseluruhan artinya
dengan memperhitungkan perkiraan biaya yang
akan terjadi di masa depan, yaitu diantaranya
biaya pemeliharaan paten, biaya promosi dan
perubahan nilai uang akibat inflasi.
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Cost Based Approach
6/30/2018
9
Mengapa Paten?
Cabang HKI yang memberikan akses
pengetahuan bagi publik melalui dokumen
informasi Paten.
OBJEK ATB DI LIPI
Platform Knowledge capitalization yang
sangat konkrit.
Potensi pemanfaatannya lebih mudah diukur.
Mendukung penguatan industri nasional
secara langsung.
Pengakuan dan penghargaan Pemerintah
kepada inventor (PMK No. 72 Tahun 2015)
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Properti yang teridentifikasi dan terpisah
HAK CIPTA BERUPA SOFTWARE
Sarat dengan konten Teknologi sehinggamemenuhi skill of the art
Potensi Pemanfaatan
oleh Industri
Menjadi salah satu core competence di LIPI
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Cost Based Approach
6/30/2018
10
Desain & Merek Bukan Core LIPI
Biasanya terkait dengan
ATB yang Berupa Desain & Merek ?
Biasanya terkait dengan
teknologi yg sudah ada.
Potensi pemanfaatannya kurang
(biasanya industri menghendaki
desain & merek sendiri).
PUPUK KOMPOS
Valuasinya sulit karena semuanya
tidak dibiayai/direncanakan.
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Perjalanan ATB LIPI
PERKA NO 9 TAHUN 2017
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Cost Based Approach
6/30/2018
13
UU NO 13/2016 : PATEN
/ /
Landasan Hukum (2)
PMK 181/PMK.06/2016 : PENATAUSAHAAN BMN
PMK 215/PMK.05/2016 : SAPKPP
KMK 620/KM.6/2015 : MASA MANFAAT – AMORTISASI ATB
BULETIN TEKNIS SAP No.17: AKUNTANSI ATB BERBASIS AKRUAL TAHUN 2015
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Metode Valuasi ATB
(1)Metode penghitungan nilai ATBP dilakukanberdasarkan harga perolehan yang berasal dari biayapengembangan. (jika dapat mengidentifikasi secarapengembangan. (jika dapat mengidentifikasi secaraakurat biaya penelitian dan pengembangan)
(2)Jika tidak dapat dilakukan, maka metodepenghitungan nilai ATBP dilakukan berdasarkan nilairealisasi pagu anggaran untuk menghasilkan ATBP yangdiformulasikan dengan output kegiatan dan bobot
NILAI ATBP
angka kredit.(3)Jika metode (1) dan (2) tidak dapat dilakukan maka
metode penghitungan ATBP dilakukan berdasarkanNilai Proses Paten.
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Cost Based Approach
6/30/2018
16
SATKER VALUATION POOL PUSINOV
li l i h d f
Metode Valuasi ATB
Kum Karya Tulis Ilmiah Dana Pendaftaran
Kum Paten Nilai Output Paten (Op)Dana Percepatan
Publikasi
Kum PrototipeDana Pemeriksaan
substantif
Nilai Proses Paten (Pp)Dana Pengambilan
Sertifikat Paten
31
Sertifikat Paten
Dana Penelitianatau Kegiatan (Realisasi)
NILAI ATBP LIPI
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Jenis Biaya Rp.
Biaya Pendaftaran Paten (P) 450.000
Biaya Pendaftaran Paten Sederhana (S) 250.000
Biaya Percepatan Publikasi (P) 200.000
Biaya Pemeriksaan Substantif Paten (P) 2.000.000
Biaya Pemeriksaan Substantif Paten Sederhana(S)
350.000
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Biaya Pengambilan Sertifikat Paten 250.000
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Cost Based Approach
6/30/2018
16
SATKER VALUATION POOL PUSINOV
li l i h d f
Metode Valuasi ATB
Kum Karya Tulis Ilmiah Dana Pendaftaran
Kum Paten Nilai Output Paten (Op)Dana Percepatan
Publikasi
Kum PrototipeDana Pemeriksaan
substantif
Nilai Proses Paten (Pp)Dana Pengambilan
Sertifikat Paten
31
Sertifikat Paten
Dana Penelitianatau Kegiatan (Realisasi)
NILAI ATBP LIPI
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Jenis Biaya Rp.
Biaya Pendaftaran Paten (P) 450.000
Biaya Pendaftaran Paten Sederhana (S) 250.000
Biaya Percepatan Publikasi (P) 200.000
Biaya Pemeriksaan Substantif Paten (P) 2.000.000
Biaya Pemeriksaan Substantif Paten Sederhana(S)
350.000
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018
Biaya Pengambilan Sertifikat Paten 250.000
Market Based Approach
• Nilai paten dapat ditetapkan berdasarkan nilai
pasar dari teknologi terkandung, dengan cara
melihat nilai dari teknologi lain yang sama atau
sejenis yang telah ada dan telah dipakai di industri
• Metode ini mensyaratkan adanya teknologi
sejenis yang telah ada di Industri atau di pasar.
Nilai yang dapat dijadikan pembanding sebagai
dasar valuasi adalah nilai paten atau KI
pembanding, atau nilai pasar produk
pembanding.
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Income Based Approach
Nilai suatu paten dapat diperkirakan
melalui perhitungan kemungkinan
manfaat yang akan diperoleh (future
anticipated revenue) bila paten
tersebut dipakai pihak lain
How ? - Metode Valuasi Teknologi / Paten
Income Base approach valuation yang diadaptasi Pusat Inovasi LIPI
• Melakukan analisis terhadap faktor external dan business environmentterkait invensi.
• Analysis tools : Porter’s 5 forces dan/atau PESTLE analysis.
• Hasil analisis akan memberikan gambaran besar untuk perhitungan feelisensi dan fee royalti.
Analisis Qualitatif – PESTLE
• PESTLE analysis commonly used for launching new service or product in certainarea or country, which consider 6 factors (Kiesha Frue, 2017) :
1. Political factor2. Economic factor3. Social factor4. Technological factor5. Legal factor6. Environmental factor
• PESTLE analysis provides a framework for investigating the external environmentfor an organisation/service/product
PESTLE - contoh
No Factor IssuesSupportive/
Unsupportive+ / _
A. Political Factor
1 Local government policy Open Green Space Supportive +
B. Economic Factor
Cocofiber Supportive +
PF Adhesive Supportive +
Domestic Market - Java & Bali Island Supportive +
Domestic Market - Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi and Nusa Tenggara IslandSupportive +
3 Product Price Products and Services range are still high Supportive +
4 Business Scale Fit to SME scale Supportive +
C. Social Factor
1 Increasing populationHigher land value, and decreasing amount of
green areasSupportive +
To produce low cost vertical garden Supportive +
D. Technological Factor
1 Invention advantage Low cost and can be mass produce Supportive +
2 Invention disadvantageLack of automated watering, nutrition &
drainage systemUnsupportive -
E. Legal Factor
1Green Building Certification
by GCBIEnergy efficiency Unsupportive -
Water efficiency Unsupportive -
The use of less embodied energy material Supportive +
Green space availability Supportive +
2 Patent status 20 years protection (since 2016) Supportive +
Patent strength - medium Supportive +
F. Environment FactorTo reduce air pollution effect to human health
by providing more vertical gardenSupportive +
The availability & Material
Price1
2 Market Potency
PESTLE analysis untukinvensi papan kompositorganik untuk mediatanam taman vertikal
Analisis QualitatifPorter’s 5 Forces
• Porter’s 5 forces is a simple model thatsuitable to understand business nature andbarrier to entry the market for newdeveloped products/ inventions (Porter1985).
• There are 5 aspects that has been analysein this model, which are:1. supplier power2. buyer power3. threat of substitution4. threat of new entry5. competitive rivalry
Porter’s 5 Forces Contoh
Porter’s 5 Forces analysisuntuk invensi papan kompositorganik untuk media tanamtaman vertikal
Fee Royalti
Fee Royalti ditentukan dari hasil analisis kualitatif
5% Very High Porter's 5 force & PESTLE analysis all factors (+)
4% High Porter's 5 force & PESTLE analysis majority factors (+)
3% MediumPorter's 5 force & PESTLE analysis factors balanced
between (+) and (-)
2% Low Porter's 5 force & PESTLE analysis majority factors (-)
1% Very Low Porter's 5 force & PESTLE analysis all factors (-)
Discounted Cash Flow (DCF) Approach
A projection of a future net cash flow expected from thecommercial use of an intangible asset under review
Kebutuhan Investasi
Asumsi
Kebutuhan Tenaga Kerja
Biaya Produksi
Proyeksi Laba Rugi
Proyeksi Arus Cash
Analisa Kelayakan Finansial – DCF
Valuasi
DCF
Analisis Quantitatif - DCF
• Hasil yang dapat diperoleh dari DCF :1. Nett Present Value (NPV) – Nilai Bisnis dalam jangka waktu tertentu.
NPV = ∑ (B - Ct) / (1 + i) (1)
Whereas: B= Benefit/Revenue C= Cost i = interestt = Time frame
2. Interest Rate of Return (IRR)3. Pay Back Periode (PBP)4. Break Even Point (BEP)5. Earning Before Interest and Tax (EBIT)6. Proyeksi pendapatan fee royalti
• Komponen hasil yang digunakan untuk perhitungan fee lisensi adalah : NPV dan EBIT• DCF dapat disimulasikan dengan asumsi optimis, moderat atau pesimis, dapat pula
disimulasikan sesuai product life cycle.
Benchmark
Kelebihan
Cost Based Market Based Income Based
Mudah dalam melakukan
penghitungan
Mudah diterima oleh calon pelisensi teknologi Mudah diterima oleh calon pelisensi
teknologi
Digunakan untuk KI yang belum
digunakan
Dapat menjadi landasan kuat untuk negosiasi
biaya lisensi
Dapat menjadi landasan kuat untuk
negosiasi biaya lisensi
Mendapat gambaran persaingan pasar Dapat digunakan untuk pertimbangan
kelayakan usaha dalam memulai industri
baru
Banyak digunakan oleh industri Dapat memperkirakan depresiasi nilai aset
Kekurangan
Umumnya hanya digunakan untuk
lembaga litbang
Harus ada produk sejenis di pasar Memerlukan informasi yang akurat
Lembaga litbang tidak cukup baik
mengelola data terkait dengan
investasi riset sehingga secara
pasti biaya litbang kadang-kadang
sulit diketahui
Data susah didapatkan karena pada umumnya
perusahaan tidak men-disclose informasi pasar
mengenai produk tertentu
Validitas penilaian dipengaruhi oleh data-
data yang mempengaruhi asumsi
Nilainya tidak memperhitungkan
potensi komersial
Sulit ditemukannya informasi nilai tentang KI
sejenis
Tidak mengenal depresiasi nilai KI Tidak cocok untuk lembaga litbang pemerintah
karena umumnya tidak memiliki informasi yang
cukup
6/30/2018
18
PUSAT INOVASI ‐ LIPI
PUSAT INOVASILEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Jl. Raya Jakarta Bogor KM 47 CibinongEmail : info.inovasi@mail.lipi.go.id , hki.inovasi@mail.lipi.go.id
Website: inovasi.lipi.go.id
LatihanLatihan
Kegiatan Penelitian A, pada tahun 2017 melakukan penelitian dengan anggaran DIPA Rp 300 JutaRp. 300 Juta.Pada tahun 2018, kegiatan ini mendapatkan anggaran sebesar Rp. 200 Juta,Kemudian menghasilkan invensi yang kemudian didaftarkan perlindungannya sebagaiPaten B. Biaya Pendaftaran Paten Rp. 450 ribu dan biaya Percepatan Publikasi Rp. 200 ribu.Publikasi Ilmiah yang diterbitkan berupa 1 jurnal internasional dan 2 prosidingnasional.nasional.
Hitung Berapa Nilai Paten dengan pendekatan biaya?
PUSAT INOVASI ‐ LIPI Bandung, 28 Juni 2018