Post on 13-Aug-2019
eJournal Administrasi Bisnis, 2019, 7 (2): 526 - 537 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2019
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN
PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2012-2016
Sri Annisa1
Abstrak
Dalam suatu perusahaan laba bergantung pada modal kerja dan modal
kerja sangat bergantung pada nilai-nilai Perputaran Kas, Perputaran Piutang
dan Perputaran Persediaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Perputaran Kas (X1), Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran
Persediaan (X3) terhadap Return On Asset. Dari tujuan penelitian tersebut maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Perputaran Kas (X1),
Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran Persediaan (X3) secara simultan dan
parsial berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada Perusahaan
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini
adalah 10 Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling Method dan
diperoleh 6 Perusahaan sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data
yaitu dengan mengunduh laporan keuangan yang dapat diakses di website Bursa
Efek Indonesia. Untuk pengujian instrument menggunakan Uji Asumsi Klasik,
sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode Regresi Linier
Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan uji F
(simultan) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel Perputaran Kas (X1), Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran
Persediaan (X3) terhadap Return On Asset pada Perusahaan Farmasi yang
terdaftar di BEI, dari hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa secara parsial
variabel Perputaran Kas (X1) dan Perputaran Persediaan (X3) berpengaruh
negatif signifikan terhadap Return On Asset sedangkan Perputaran Piutang (X2)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset pada Perusahaan
Farmasi yang terdaftar di BEI.
Kata Kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan
Return On Asset
Pendahuluan
Pada Indonesia menduduki peringkat ke 44 dari 139 negara pada Global
Competitiveness Index 2011. Sejak tahun 2005, daya saing Indonesia telah
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: sri.annisa18@yahoo.com
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan (Sri Annisa)
527
berkembang dalam 12 kategori indeks, yaitu institusi, infrastruktur, lingkungan
ekonomi makro, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan tinggi dan pelatihan,
efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, pengembangan pasar
keuangan, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis dan inovasi.
Salah satu dari 12 kategori indeks dalam persaingan global yang berkembang di
Indonesia adalah kesehatan yang dimana hal tersebut berhubungan dengan
perusahaan farmasi.
Perusahaan farmasi merupakan perusahaan yang memiliki pangsa pasar
yang besar di Indonesia. Rata-rata penjualan obat di tingkat nasional selalu
tumbuh 12%-13% setiap tahunnya dan lebih dari 70% total pasar obat di
Indonesia yang dikuasai oleh perusahaan nasional. Ciri pokok perusahaan farmasi
adalah perusahaan ini memiliki modal kerja yang besar, karena bahan baku yang
diperlukan oleh perusahaan farmasi relatif mahal. Besarnya modal kerja tidak
dapat dijadikan tolak ukur untuk mendapatkan laba yang besar pada suatu
perusahaan, karena pada perusahaan yang modal kerjanya besar belum tentu
labanya juga akan besar. Akan tetapi laba sangat bergantung pada modal kerja.
Sedangkan modal kerja sangat bergantung pada nilai perputaran kas, perputaran
piutang dan perputaran persediaan. Modal kerja akan naik dan bernilai positif
apabila nilai perputarannya tinggi.
Dalam suatu perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba secara efektif dan efisien dari aktivitas operasinya, tidak hanya
dilihat dari besar kecilnya jumlah laba yang diperoleh tetapi dari profitabilitasnya.
Masalah profitabilitas ini penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan
perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukan semakin efisien perusahaan
dalam menjalankan operasinya sehingga menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki kemampuan yang besar dalam memperoleh laba (Handayani, 2016).
Semakin banyak transaksi yang dilakukan perusahaan tentu akan meningkatkan
volume penjualan, dengan penjualan yang meningkat memberikan keuntungan
atau meningkatnya profitabilitas perusahaan dan perputaran kas juga mengalami
kenaikan. Selain kas, faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah modal kerja
adalah piutang yang merupakan bentuk penjualan yang dimana pembayarannya
dilakukan secara tidak tunai, namun secara bertahap serta pengendalian
persediaan yang efektif diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas
barang yang sesuai dan mengatur investasi dalam persediaan, (Deni, 2014).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan
Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016”
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Keuangan
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka memenuhi
kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan perusahaan.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 2, 2019: 526 - 537
528
Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk pembelian aktiva
tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, perusahaan harus mampu
mencari sumber dana dengan komposisi yang menghasilkan beban biaya paling
murah.
Menurut Sutrisno (2012:3) Manajemen keuangan merupakan semua
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana
perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2016:7) Laporan Keuangan adalah laporan yang
menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukan kondisi perusahaan saat ini
adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan
keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu
(untuk laporan laba rugi).
Perputaran Kas
Menurut Kasmir (2016:140) Perputaran kas (Cash Turn Over) ialah untuk
mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk
membayar tagihan dan membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-
biaya yang berkaitan dengan penjualan.
Perputaran Piutang
Menurut Kasmir (2016:176) Perputaran piutang merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang semakin rendah (bandingkan dengan rasio tahun sebelumnya) dan
tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Sebaliknya jika rasio semakin
rendah ada over investment dalam piutang. Hal yang jelas adalah rasio perputaran
piutang memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan
penagihan piutang.
Perputaran Persediaan
Menurut Hery (2016:25) Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam
dalam persediaan akan berputar dalam satu periode atau berapa lama (dalam hari)
rata-rata persediaan tersimpan di gudang hingga akhirnya terjual. Rasio ini
menunjukkan kualitas persediaan barang dagang dan kemampuan manajemen
dalam melakukan aktivitas penjualan. Dengan kata lain, rasio ini menggambarkan
seberapa cepat persediaan barang dagang berhasil dijual kepada pelanggan.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas itu
sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan (Sri Annisa)
529
profitabilitas dalam suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan, Deni
(2014).
Menurut Kasmir (2016:196) Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan suatu perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.
Return On Asset (ROA)
Menurut Fahmi (2011:137) menjelaskan bahwa rasio return on asset atau
pengembalian investasi merupakan rasio untuk mengetahui sudah sejauh mana
investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Semakin tinggi nilai
return on asset maka akan semakin baik keadaan perusahaan.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang mana penelitian
kuantitatif adalah pencarian fakta-fakta dengan metode objektif yang dilakukan
terhadap hubungan antar fakta dan penelitian yang mementingkan adanya
variabel-variabel sebagai objek penelitian & variabel tersebut harus didefinisikan
dalam bentuk operasional.
Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel yang digunakan oleh peneliti adalah:
1. Perputaran kas (Cash Turn Over) ialah untuk mengukur tingkat kecukupan
modal kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan
membiayai penjualan.
2. Perputaran piutang (Receivable Turn Over) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang akan berputar
dalam satu periode atau beberapa lama (dalam hari) rata-rata penagihan
piutang usaha.
3. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan
akan berputar dalam satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata
persediaan tersimpan di gudang hingga akhirnya terjual.
4. Profitabilitas (Return On Asset) rasio untuk mengetahui sudah sejauh mana
investasi yang telah ditanamkan dalam perusahaan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 10 Perusahaan Farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2013).
Adapun kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 2, 2019: 526 - 537
530
1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian yaitu tahun 2012-2016.
2. Perusahaan yang tidak pernah mengalami kerugian selama periode penelitian
tahun 2012-2016.
Berdasarkan kriteria sampel yang ada, terdapat 6 perusahaan farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang memenuhi syarat dengan periode
penelitian selama 5 tahun.
Sumber Data Adapun sumber data pada penelitian ini diperoleh dari Website Bursa Efek
Indonesia (www.idx.co.id)
Teknik Analisis Data
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual
yang terdistribusi normal (Kurniawan, 2014 : 157). Pengujian normalitas data
pada penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan menggunakan
model Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Sunyoto (2009:79) Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk
analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel
bebas/independent variable, dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan)
hubungan/pengaruh antarvariabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi (r).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011: 143) Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat
apakah terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas yang
digunakan adalah Uji Spearman.
d. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi
maka dinamakan ada problem autokorelasi. (Ghozali, 2010). Salah satu
ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Runs
Test.
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda,
menggunakan lebih dari satu variabel yang mempengaruhi variabel independen
untuk menaksir variabel independen agar taksiran menjadi lebih akurat.
a. Persamaan Regresi
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan (Sri Annisa)
531
Y : Variabel dependen (Profitabilitas)
a : Konstanta atau harga Y=0
b1 : Koefisien regresi perputaran kas
b2 : Koefisien regresi perputaran piutang
b3 : Koefisien regresi perputaran persediaan
X1 : Variabel independen (perputaran kas)
X2 : Variabel independen (perputaran piutang)
X3 : Variabel independen (perputaran persediaan)
e : Faktor lain diluar model/eror
b. Koefisien Korelasi (R)
Menurut Sugiyono (2013:226) Koefisiensi korelasi adalah nilai yang
menunjukkan kuat/tidaknya hubungan linier antar dua variabel.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Sujarweni (2015:164) Koefisien determinasi (R2) digunakan
untuk mengetahui persentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang
disebabkan oleh variabel bebas (X).
d. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis secara simultan (menyeluruh) dengan menggunakan
“Uji F”. Menurut Priyatno (2010:67) Uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah varibel independen secara abersama-sama (simultan) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).
e. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial (individu) dengan menggunakan “uji t”.
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
independen secara parsial (individu) memiliki pengaruh signifikan atau tidak
dengan variabel dependen (Priyatno, 2010:68).
Hasil Penelitian
Analisis
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Hasil uji Normalitas dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.200 > Sig 0.05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa setiap variabel tidak
terjadi multikolinearitas. Berikut adalah alasan yang menjelaskan hasil
tersebut:
1. Nilai Tollerance X1 0.980 > 0.10 dan VIF 1.020 < 10, berarti tidak terjadi
multikolinieritas variabel Perputaran Kas dengan variabel lainnya.
2. Nilai Tollerance X2 0.983 > 0.10 dan VIF 1.017 < 10, berarti tidak terjadi
multikolinieritas variabel Perputaran Piutang dengan variabel lainnya.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 2, 2019: 526 - 537
532
3. Nilai Tollerance X3 0.980 > 0.10 dan VIF 1.020 < 10, berarti tidak terjadi
multikolinieritas variabel Perputaran Persediaan dengan variabel lainnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil Uji spearman, diketahui bahwa nilai probabilitas untuk
masing-masing variabel independen lebih besar dari 0.05 (Sig. > 0.05). Hasil
pengujian ini dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Berdasarkan analisis data, nilai Asymp. Sig.(2-tailed) sebesar 0.193 nilai
tersebut lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak
terjadi autokorelasi.
Analisis Regresi Linier Berganda
a. Persamaan Regresi
Untuk mengetahui koefisien variabel maka dapat dilihat pada tabel
berikut: Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.807 6.076 4.741 .000
Perputaran Kas -.202 .047 -.584 -4.332 .000
Perputaran Piutang .579 .391 .200 1.483 .150
Perputaran Persediaan -2.850 .838 -.459 -3.402 .002
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : Data diolah melalui SPSS 20
Berdasarkan tabel diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda dari
variabel Perputaran Kas (X1), Perputaran Piutang (X2) dan Perputaran
Persediaan (X3) terhadap Profitabilitas (ROA) sebagai berikut:
Y = 28.807 - 0.202 X1 + 0.579 X2 - 2.850 X3
1. Nilai konstanta dapat diartikan bahwa jika tidak ada Perputaran Kas,
Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan maka Profitabilitas (ROA)
sebesar 28.807.
2. b₁ = -0.202 menunjukkan bahwa setiap penambahan perputaran kas
sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Profitabilitas (Return on
asset) perusahaan farmasi sebesar -2.02% dengan asumsi variabel lain
tetap.
3. b₂ = 0.579 menunjukan bahwa setiap penambahan perputaran piutang
sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan Profitabilitas (Return on
asset) perusahaan farmasi sebesar 5.79% dengan asumsi variabel lain
tetap.
4. b₃ = -2.850 menunjukkan bahwa setiap penambahan perputaran piutang
sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan Profitabilitas (Return on
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan (Sri Annisa)
533
asset) perusahaan farmasi sebesar -2.85% dengan asumsi variabel lain
tetap.
b. Koefisien Korelasi (R)
Untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel maka dapat dilihat
pada tabel berikut :
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .732a .537 .483 4.79670
a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Perputaran Kas
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : Data diolah melalui SPSS 20
Berdasarkan tabel di atas, hasil angka R sebesar 0.732 atau 7.32%. Hal ini
menunjukkan terjadi hubungan kuat antara variabel independen yakni
Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap
variabel dependen yakni Profitabilitas (Return On Asset).
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mencari pengaruh antara dua
variabel atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel
terikatnya. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .732a .537 .483 4.79670
a. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Perputaran Kas
b. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : Data diolah melalui SPSS 20
Berdasarkan tabel di atas, hasil angka Adjusted R Square sebesar 0.483.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel Perputaran Kas, Perputaran Piutang
dan Perputaran Persediaan mempengaruhi variabel Profitabilitas (Return On
Asset) sebesar 48.3% dan sisanya sebesar 51.7% dijelaskan oleh variabel yang
tidak disertakan dalam penelitian ini.
d. Uji Simultan (Uji F)
Uji Simultan (Uji F) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil
pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut : ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 692,463 3 230,821 10,032 ,000b
Residual 598,217 26 23,008
Total 1290,679 29
a. Dependent Variable: Profitabilitas
b. Predictors: (Constant), Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Perputaran Kas
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 2, 2019: 526 - 537
534
Sumber : Data diolah melalui SPSS 20
Berdasarkan tabel di atas, nilai Fhitung 10.032 > Ftabel 2.96 dengan
probabilitas signifikansi sebesar 0.000 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan
H0 ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa Perputaran Kas,
Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Profitabilitas (Return On Asset)
pada Perusahaan Farmasi.
e. Uji Parsial (Uji T)
Uji Parsial (Uji T) digunakan untuk mengetahui variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen. Hasil pengujiannya dapat
dilihat pada tabel berikut : Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.807 6.076 4.741 .000
Perputaran Kas -.202 .047 -.584 -4.332 .000
Perputaran Piutang .579 .391 .200 1.483 .150
Perputaran Persediaan -2.850 .838 -.459 -3.402 .002
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber : Data diolah melalui SPSS 20
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan pengaruh antara variabel
Perputaran Kas, Perputara Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap
variabel Profitabilitas (Return On Asset) pada Perusahaan Farmasi, adalah
sebagai berikut :
1. Perputaran Kas
Nilai thitung sebesar -4.332 < ttabel 2.056 dan nilai signifikansi (Sig.) 0.000
< 0.05, maka secara parsial Perputaran Kas berpengaruh negatif signifikan
terhadap Profitabilitas (Return On Asset) pada Perusahaan Farmasi.
Sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima.
2. Perputaran Piutang
Nilai thitung sebesar 1.483 < ttabel 2.056 dan nilai signifikansi (Sig.) 0.150 >
0.05, maka secara parsial Perputaran Piutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap Profitabilitas (Return On Asset) pada Perusahaan Farmasi.
Sehingga dapat disimpulkan H0 diterima dan Ha ditolak.
3. Perputaran Persediaan
Nilai thitung Sebesar -3.402 < ttabel 2.056 dan nilai signifikansi (Sig.) 0.002
< 0.05, maka secara parsial Perputaran Persediaan berpengaruh negatif
signifikan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) pada Perusahaan
Farmasi, sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan
a. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan
secara simultan terhadap Profitabilitas (Return On Asset)
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan (Sri Annisa)
535
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Perputaran Kas, Perputaran
Piutang dan Perputaran Persediaan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode tahun 2012 hingga 2016. Sehingga dapat dinyatakan
hipotesis pertama, diterima.
Variabel independen dalam penelitian ini digunakan untuk kinerja
keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan, yang
terdiri dari Rasio Aktivitas yang diukur dengan Perputaran Kas, Perputaran
Piutang dan Perputaran Persediaan, sedangkan variabel dependen yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan Rasio Profitabilitas yang diukur
dengan Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan berpengaruh
terhadap Return On Asset.
Dengan demikian ketiga rasio yaitu Perputaran kas, Perputaran piutang
dan Perputaran persediaan ini secara simultan dapat digunakan investor atau
masyarakat untuk menilai tingkat profitabilitas. Untuk itu diperlukan
pengelolaan yang efektif dan efisien terhadap perputaran kas, perputaran
piutang dan perputaran persediaan agar semua sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat menghasilkan pendapatan atau meningkatkan profitabilitas.
b. Pengaruh Perputaran Kas secara parsial terhadap Profitabilitas (Return On
Asset)
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa secara parsial Perputaran Kas
berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset pada Perusahaan
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Kasmir (2013) Perputaran kas menunjukkan kemampuan
kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang
kas berputar dalam satu periode tertentu. Semakin tinggi perputaran kas ini
akan semakin baik karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan
kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar pula.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan membuktikan bahwa hasil dari
penjulan produk perusahaan farmasi sebagian besar digunakan oleh
perusahaan untuk membiayai beban biaya operasional penjualan dan
sebagaian lagi tertahan pada piutang yang menyebabkan menurunnya return
on asset.
c. Pengaruh Perputaran Piutang secara parsial terhadap Profitabilitas (Return
On Asset)
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel independen
Perputaran Piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On
Asset.
Hal ini menunjukkan bahwa naik turunnya Perputaran Piutang akan
dipengaruhi oleh adanya hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit.
Makin tinggi Perputaran Piutang menunjukkan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah. Perubahan perputaran piutang dari tahun ke tahun antar
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 7, Nomor 2, 2019: 526 - 537
536
perusahaan merupakan refleksi dari variabel kebijaksanaan pemberiaan kredit
serta variasi tingkat kemampuan dalam pengumpulan piutang dan efektifnya
bagian kredit dan penagihan yang menunjukkan tidak ada terjadi over
investment dalam piutang, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
profitabilitas dalam perusahaan.
d. Pengaruh Perputaran Persediaan secara parsial terhadap Profitabilitas
(Return On Asset)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Perusahaan
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maka dapat disimpulkan
bahwa Perputaran Persediaan secara parsial berpengaruh negatif signifikan
terhadap Return On Asset.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persediaan obat-obatan yang
sudah diproduksi oleh perusahaan tidak seimbang dengan kebutuhan atau
permintaan pasar. Persediaan yang terlalu besar dibandingkan dengan
kebutuhan pasar akan mempengaruhi biaya penyimpanan, biaya pemeliharaan
gudang dan penumpukkan persediaan obat yang melampaui batas
kadaluawarsanya sehingga mengakibatkan harus dilakukannya pemusnahan
obat yang membuat return on asset perusahaan menurun.
Penutup Hasil analisis secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan
terhadap variable dependen Return on Asset pada Perusahaan Farmasi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
Hasil analisis secara parsial Perputaran Kas dan Perputaran Persediaan
berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset, sedangkan Perputaran
Piutang tidak bepengaruh signifikan terhadap Return on Asset pada Perusahaan
Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perputaran kas secara parsial berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas
(Return On Asset), oleh karena itu sebaiknya perusahaan dapat menekan beban
biaya pada biaya operasional penjualan dan meningkatkan kebijakan dalam
pengumpulan piutang.
Perputaran piutang tidak berpengaruh secara parsial terhadap Profitabilitas
(Return On Asset), sebaiknya perusahaan melakukan penjualan kredit yang
dimana dengan adanya piutang diharapkan bisa menjadi solusi akan permasalahan
yang timbul karena pihak manajemen yang kesulitan untuk memaksakan
penjualan secara tunai, sehingga piutang dapat menjadi alternatif agar persediaan
dapat berputar hingga menjadi kas.
Perputaran Persediaan secara parsial berpengaruh negatif terhadap
Profitabilitas (Return On Asset), sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan
jumlah permintaan pasar atau konsumen dan melakukan pengecekkan persediaan
secara berkala agar tidak ada penumpukkan persediaan yang melampaui batas
kadaluwarsa.
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan (Sri Annisa)
537
Daftar Pustaka
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Alpabeta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS
19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro.
Hery, S.E., M.Si., RSA., CRP. 2016. Financial Ratio For Business. Jakarta : PT
Grasindo.
Kurniawan, Albert, S.E., M.M. 2014. Metode Riset Untuk Ekonomi & Bisnis.
Bandung : Alfabeta.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Pers.
______. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan ke-9. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistika Data Dengan SPSS. Yogyakarta
: Mediakom.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sujarweni, V.Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian – Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta :
MedPress.
Priherdityo, Endro. 2016. “Menduga Nasib Pasar Kesehatan Indonesia 2016”.
(Online), (https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160204082016-
255-108766/menduga-nasib-pasar-kesehatan-indonesia-2016/, diakses 30
Maret 2018).
Roy. 2018. “BPJS Kesehatan deficit, industry farmasi kejepit”. (Online),
(https://www.cnbcindonesia.com/news/20180917081645-4-33363/bpjs-
kesehatan-defisit-industri-farmasi-kejepit, diakses 10 Januari 2019).
Deni, Irman. 2014. “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan
Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi.
(Online),(http://jurnal.umrah.ac.id/wp.../JURNAL-Irman-Deni-
080420103125-Akuntansi-2014.pdf/, di akses 11 November 2017).
Handayani, Tri, dkk. 2016. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran
Piutang Dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Survei
Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2012-2014)”. Jurnal Akuntasi dan Sistem Teknologi
Informasi,(Online),Vol.12,No.2,(http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Aku
ntansi/article/view/1239, diakses 29 September 2017).