Post on 01-Feb-2018
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Guna Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
RIZKA PERSIA PASADENA
109082000086
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
ii
PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Rizka Persia Pasadena
109082000086
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Rabu, 10 April 2013 telah dilaksanakan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Rizka Persia Pasadena
2. Nim : 109082000086
3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 April 2013
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SRIPSI
Hari ini Selasa, 27 Agustus 2013 telah dilaksanakan ujian skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Rizka Persia Pasadena
2. Nim : 109082000086
3. Jurusan : Akuntansi/Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi : Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelah Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Agustus 2013
1. Yulianti, SE., M.Si
NIP. 19820318 201101 2 011
2. Hepi Prayudiawan, SE., Ak., M.M
NIP. 19720516 200901 1 006
3. Erika Amelia, SE., M.Si
NIP. 19771109 200912 2 001
4. Dr. Rini, Ak
NIP. 19760315 200501 2 002
5. Fitri Damayanti, SE., M.Si
NIP. 19810731 200604 2 003
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizka Persia Pasadena
NIM : 109082000086
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas
karya ini
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Rizka Persia Pasadena
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 10 Januari 1991
3. Alamat : Jl. Merpati Raya No. 27 RT.05/01
Sawah Lama Ciputat Tangerang Selatan
15413
4. Telepon : 021-7408443 / 08568094542
5. Email : rizkapasadena@yahoo.com
6. Ayah : Pom Sapto Kuncoro
7. Ibu : Nurhayati
8. Anak Ke-, dari : 1 dari 2 bersaudara
II. PENDIDIKAN
1. SD N Airlangga V Surabaya Tahun 1997-2003
2. SMP N 6 Surabaya Tahun 2003-2006
3. SMA N 86 Jakarta Tahun 2006-2009
4. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2013
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Paskibra SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
2. Anggota Theater dan Cinema SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
3. Anggota Modelling SMA Negeri 86 Jakarta, 2006-2008
vii
IV. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Talkshow Pemberantasan Korupsi bersama KPK oleh BEMJ Akuntansi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 9 September 2009.
2. Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era Globalisasi” dalam acara
Insurance Goes to Campus, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 20 Mei
2010.
3. Workshop Komputer Akuntansi dengan menggunakan Zahir Accounting
Edisis Standar 5.1 oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAS)
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, 17 Maret 2012.
4. Seminar Public Speaking and Effective Presentation Skill bersama Meutya
Hafid, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 23
Mei 2013.
viii
ABSTRACT
The Effects of Liquidity, Leverage, Profitability and Firm Size to Dividend
Policy on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange
This research aims to analyze and obtain empirical evidence about the
effects of liquidity, leverage, profitability and firm size to dividend policy.
Independent variables were used liquidity, leverage, profitability and firm size.
Dependent variable was used dividend policy.
The research population was manufacturing companies listed in Indonesia
Stock Exchange (IDX) in period of 2008-2011. Sample was collected by purposive
sampling method. Total 124 manufacturing companies were taken as study’s
sample. Analysis method of this research used multiple regression.
The results of this research showed that liquidity, leverage and firm size
did not significantly effect to dividend policy. As for profitability has significantly
effect to dividend policy. The determination coefficient result showed 13,8 %.
That’s about 13,8 % indicated the ability of the independent variables explained
the dependent variable while 86,2 % explained by the other variables.
Keywords: Liquidity, Leverage, Profitability, Firm Size, Dividen Policy
ix
ABSTRAK
Pengaruh Likuiditas, Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh
likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan
dividen. Variabel independen yang digunakan adalah likuiditas, leverage,
profitabilitas dan ukuran perusahaan. Variabel dependen yang digunakan adalah
kebijakan dividen.
Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2011. Sampel yang dikumpulkan
menggunakan metode purposive sampling. Total 124 perusahaan ditentukan
sebagai sampel. Metode analisis penelitian ini menggunakan regresi linier
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, leverage dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Sementara
itu, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil
koefisien determinasi menunjukkan sebesar 13,8 %. Hasil tersebut menandakan
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sementara
86,2 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan
Dividen
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya yang sangat berlimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah
membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Universitas
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terima kasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,
baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua yang paling dan sangat saya cintai yaitu Ayahanda Pom
Sapto Kuncoro dan Ibunda Nurhayati yang dengan ikhlas dan penuh kasih
sayang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang, bimbingan, nasihat,
dukungan serta doa tiada henti kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Rini, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta selaku Dosen Pembimbing
Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi,
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima
kasih atas ilmu yang telah Ibu berikan selama ini.
4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian, membimbing dan
memberikan pengarahan kepada penulis. Terima kasih atas semua saran yang
telah Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya
sidang skripsi.
xi
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Kawan-kawan kelas Akuntansi C angkatan 2009, kalian adalah sahabat
terbaik yang telah memberikan pengalaman berharga selama masa kuliah.
Semoga tali persahabatan kita tidak akan pernah putus sampai kapanpun.
8. Kautsar Audytra Muhammad adalah seseorang yang sangat spesial yang telah
memberikan perhatian dan support dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan
segala kesabaran dan keikhlasannya membimbing dan selalu membantu
dalam segala kesulitan.
9. Sahabat-sahabat yang tergabung dalam “HAPPY” yang terdiri dari Laila
Badriyah, Annisa Ayu Fitria, Zahra Septianingsih, Puspo Wardhani dan
Silvia Lailiyah dimana kita selalu bersama-sama melakukan segala hal yang
menyenangkan dan khususnya menyelesaikan segala tugas selama di
perkuliahan. Semoga persahabatan kita tidak berakhir sampai disini dan
selalu menjalin silaturahmi diantara kita.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi
rasa hormat, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga
karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan
bersama.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................. ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ...................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .................................................................. iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................... v
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................................... vi
Abstract ............................................................................................................ viii
Abstrak ............................................................................................................... ix
Kata Pengantar ................................................................................................. x
Daftar Isi .......................................................................................................... xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Gambar ............................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 12
A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel ..................................... 12
1. Dividend Signalling Theory ................................................... 12
2. Teori Keagenan (Agency Theory) ............................................ 13
3. Dividen ................................................................................... 14
4. Kebijakan Dividen ................................................................. 18
5. Likuiditas ................................................................................ 23
6. Leverage .................................................................................. 24
7. Profitabilitas ............................................................................. 25
8. Ukuran Perusahaan ................................................................... 26
B. Penelitian Sebelumnya ................................................................. 27
C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 35
xiii
D. Hipotesis ..................................................................................... 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 42
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 42
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................... 42
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 44
D. Metode Analisis Data ................................................................... 45
1. Statistik Deskriptif .................................................................. 45
2. Analisis Regresi Berganda ........................................................ 45
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 46
a. Uji Normalitas ....................................................................... 46
b. Uji Multikolineritas ............................................................... 48
c. Uji Autokorelasi ..................................................................... 49
d. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 49
4. Uji Hipotesis .............................................................................. 50
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 50
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) .............................. 51
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ............ 52
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................... 53
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 56
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 56
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ................................................... 56
2. Struktur Pasar Modal di Indonesia ........................................... 58
3. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 58
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................... 59
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................... 60
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................. 60
b. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 63
1) Uji Normalitas .................................................................. 63
2) Uji Multikolinieritas ......................................................... 65
3) Uji Autokorelasi ............................................................... 66
4) Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 67
xiv
c. Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 69
1) Hasil Uji Adjusted R2 ....................................................... 69
2) Hasil Uji Statistik F .......................................................... 69
3) Hasil Uji Statistik t ........................................................... 70
2. Analisis dan Interpretasi ......................................................... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................. 80
B. Implikasi ....................................................................................... 82
C. Saran ........................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 85
LAMPIRAN ..................................................................................................... 89
xv
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
2.1. Tinjauan Penelitian Sebelumnya .............................................................. 30
3.1. Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson ............................................ 49
3.2. Operasional Variabel Penelitian ............................................................... 55
4.1. Tahapan Seleksi Perusahaan ..................................................................... 59
4.2. Hasil Uji Statistik Deskriptif ..................................................................... 61
4.3. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .............................................. 64
4.4. Hasil Uji Multikolonieritas ...................................................................... 65
4.5. Hasil Uji Autokorelasi (Durbin-Watson) .................................................. 66
4.6. Hasil Adjusted R2 ....................................................................................... 69
4.7. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) .......................................... 70
4.8. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ........................ 71
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Keterangan Halaman
2.1. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 36
4.1 Normal Probability Plot ............................................................................. 63
4.2. Scatterplot Heteroskedastisitas................................................................... 68
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Daftar Sampel dan Perhitungan Data ........................................................ 90
2. Hasil Output SPSS .................................................................................... 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami
perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli
yang dilakukan antara produsen dan konsumen menjadi lebih luas (global)
yakni tidak hanya terjadi dalam pasar domestik, tetapi juga dalam pasar
internasional. Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut berperan
serta dalam perdagangan internasional. Pasar modal merupakan salah satu
contoh adanya kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang
lebih modern dibidang ekonomi. Pasar modal merupakan media yang
sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang
berdampak produktif dan menguntungkan investor. Melalui kegiatan pasar
modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan
operasional dan perluasan perusahaan. Salah satu perusahaan yang ada
dalam pasar modal ialah perusahaan manufaktur (Suciptayasa, 2013).
2
Pasar modal Indonesia memegang peranan penting dalam
memobilisasi dana dari investor yang ingin berinvestasi di pasar modal.
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai
macam risiko dan ketidakpastian oleh para investor. Untuk mengurangi
kemungkinan risiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor
memerlukan berbagai macam informasi lain yang relevan seperti kondisi
ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari
perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin
dalam laporan keuangan, seperti analisis rasio keuangan (Sunarko dan
Kartika, 2003:67).
Menurut Ikhsan (2009:91), analisis rasio keuangan
mengungkapkan hubungan keuangan secara numerik diantara pelaporan
dalam laporan keuangan dan menggunakannya untuk membandingkan
secara rasional periode saat ini terhadap periode sebelumnya. Analisis
rasio dapat membimbing investor membuat keputusan atau pertimbangan
tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek
yang akan dihadapi di masa depan.
Sebagian besar aktivitas suatu perusahaan adalah kegiatan
investasi. Dalam menginvestasikan sejumlah dana, hal utama yang
diharapkan seorang investor adalah adanya keuntungan yang akan
diperoleh di masa datang. Untuk itu investor perlu melakukan analisis
untuk menentukan dasar yang dapat digunakan dalam menilai kelayakan
3
saham suatu perusahaan untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif
investasi (Parica dkk, 2013).
Manajer sebagai agen pengelola perusahaan diharapkan mampu
menghasilkan keuntungan yang akhirnya dapat dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen. Investor umumnya menginginkan
pembagian dividen yang relatif stabil atau cenderung naik dari waktu ke
waktu karena dengan stabilitas dividen tersebut dapat meningkatkan
kepercayaan terhadap perusahaan, sehingga mengurangi unsur
ketidakpastian dalam investasi. Pembayaran dividen dalam bentuk tunai
(cash dividend) lebih diinginkan investor daripada dalam bentuk lain,
karena membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas
investasinya ke dalam perusahaan (Ang, 1997).
Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan berapa
banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham.
Kebijakan ini bermula dari bagaimana perlakuan manajemen terhadap
keuntungan yang diperoleh perusahaan yang pada umumnya sebagian dari
penghasilan bersih setelah pajak (EAT) dibagikan kepada para investor
dalam bentuk dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali ke
perusahaan dalam bentuk laba ditahan. Persentase dari pendapatan yang
akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend (laba
yang dibagikan) disebut dividend payout ratio (Riyanto, 2001:266).
4
Capital gain merupakan return yang diperoleh dari selisih harga
beli dan harga jual dari transaksi saham yang dilakukan investor,
sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang
dibagikan untuk pemegang saham perusahaan tersebut. Besar kecilnya
dividen yang dibayarkan tergantung kepada kebijakan masing-masing
perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan.
Kebijakan dividen tersebut merupakan kebijakan yang melibatkan dua
pihak yang berkepentingan dan keduanya saling bertentangan, yaitu
kepentingan para pemegang saham dengan dividennya dan kepentingan
perusahaan dengan laba ditahannya (Arilaha, 2009).
Berdasarkan teori keagenan, diketahui bahwa kepentingan manajer
selaku pengelola perusahaan akan dapat berbeda dengan kepentingan para
pemegang saham, sehingga akan dapat menimbulkan biaya agensi.
Masalah keagenan yang terjadi disebabkan adanya kemungkinan
manajemen bertindak tidak sesuai dengan keinginan principal, karena
manajemen berkeinginan untuk meningkatkan kemakmurannya. Selain itu
manajemen juga dapat memilih struktur modal perusahaan, struktur
kepemilikan dan kebijakan dividen yang dapat menurunkan biaya
keagenan (agency cost) yang terjadi dalam konflik kepentingan tersebut.
Sehingga seringkali pembahasan mengenai dividen mengacu pada
kerangka teori keagenan (Chasanah, 2008).
5
Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang
mempengaruhi pembayaran dividen adalah likuiditas, leverage, dan
profitabilitas. Bertitik tolak dari faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa
variabel-variabel independen yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen
dapat diidentifikasi sebagai berikut: Likuiditas (X1), Leverage (X2),
Profitabilitas (X3), dan Ukuran Perusahaan (X4). Sedangkan Dividend
Payout Ratio (DPR) sebagai variabel dependen (Y) yang merupakan
persentase dividen sebagai tujuan yang diharapkan investor.
Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang
dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan
dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan
menguntungkan pihak investasi, namun bagi pihak perusahaan akan
memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan. Dan
sebaliknya, dividend payout ratio semakin kecil maka akan merugikan
para pemegang saham (investor) namun internal financial perusahaan
semakin kuat (Parica dkk, 2013).
Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Sehingga tinggi
rendahnya likuiditas perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan dividen
suatu perusahaan (Kasmir, 2009:129).
6
Leverage mencerminkan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang
digunakan untuk membayar hutang (Rodoni dan Ali, 2010:123).
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri.
Menurut Hanafi dan Halim (2005:85) rasio profitabilitas sangat
bermanfaat bagi kelangsungan perusahaan karena dapat membantu
perusahaan untuk mengetahui kontribusi keuntungan perusahaan dalam
jangka pendek atau jangka panjang. Oleh karena itu dividen diambil dari
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, maka keuntungan tersebut
akan mempengaruhi besarnya dividend payout ratio. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh, maka akan semakin besar pula kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen.
Pada kasus PT. Krakatau Steel Tbk tahun 2012 tidak membagikan
dividen kepada para pemegang saham akibat kerugian yang dideritanya
hingga mencapai minus US$ 20 juta dikarenakan perubahan standar
akuntansi dan adanya pabrik yang terbakar pada April 2012.
Menurut Handayani dan Hadinugroho (2009:66) ukuran
perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan, suatu perusahaan
besar yang sudah mapan akan memiliki akses mudah menuju pasar modal.
Kemudahan ini cukup berarti untuk fleksibilitas dan kemampuannya untuk
memperoleh dana yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki
7
dividend payout ratio lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Jadi semakin
besar ukuran perusahaan maka dividen yang dibagikan juga semakin
besar.
Terdapat beberapa penelitian yang melakukan kajian mengenai
hubungan maupun pengaruh dari likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Namun, masing-masing
terdapat perbedaan dari hasil penemuannya.
Variabel likuiditas (current ratio) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada
penelitian Parica, dkk (2013) dan Karami (2013) namun kontradiktif
dengan hasil penelitian Lopolusi (2013) dimana current ratio tidak
berpengaruh signifikan.
Variabel leverage (debt to equity ratio) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada
penelitian Karami (2013) dan Asif et.al (2011), namun kontradiktif dengan
hasil penelitian Arilaha (2009) dimana leverage (debt to equity ratio) tidak
berpengaruh signifikan.
Variabel profitabilitas (return on investment) dinyatakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend
payout ratio) pada penelitian Parica, dkk (2013) dan Arilaha (2009),
namun kontradiktif dengan hasil penelitian Sulistiyowati, dkk (2010) yang
8
menyatakan bahwa profitabilitas (return on investment) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio).
Variabel ukuran perusahaan (size) dinyatakan berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen (dividend payout ratio) pada
penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009). Namun, kontradiktif
dengan hasil penelitian Chasanah (2008) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan (size) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
(dividend payout ratio).
Penelitian ini bertujuan melakukan kajian empiris terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan, khususnya
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan beberapa hasil
penelitian terdahulu yang telah dijelaskan, variabel-variabel tersebut
belum memberikan hasil yang konsisten sehingga perlu diuji kembali.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas maka judul
yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Likuiditas,
Leverage, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan
Dividen Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
9
B. Perumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen ?
2. Bagaimana pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen ?
3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen ?
4. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen ?
5. Bagaimana pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran
perusahaan secara bersama-sama (simultan) terhadap kebijakan
dividen ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan dan manfaat
penelitian, yaitu:
1. Tujuan
Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, sebagai
berikut:
a. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap kebijakan
dividen.
b. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap kebijakan dividen.
c. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan
dividen.
10
d. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap
kebijakan dividen.
e. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas
dan ukuran perusahaan secara bersama-sama (simultan).
2. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Secara terperinci manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam
penentuan kebijakan pembayaran dividen. Perhitungan kuantitatif
diharapkan dapat menunjukan hubungan atau pengaruh antara
likuiditas, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap
kebijakan dividen. Diharapkan dapat membantu manajer keuangan
dalam pengambilan keputusan untuk menentukan besarnya dividen
yang dibayarkan terutama dalam bentuk dividen kas (tunai).
b. Bagi akademisi penelitian ini dapat memberikan bukti empiris
mengenai rasio-rasio keuangan yang berpengaruh terhadap
kebijakan dividen, sehingga dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan yang lebih mendalam serta sebagai dasar penelitian
selanjutnya tentang kebijakan dividen.
11
c. Bagi investor sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat untuk
pengambilan keputusan investasi di pasar modal khususnya
instrument saham. Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan yang
berpengaruh terhadap kebijakan dividen diharapkan investor dapat
melakukan prediksi pendapatan dividen kas yang akan diterima
oleh pemegang saham.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil
1. Dividend Signalling Theory
Teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam kebijakan
dividen adalah teori signalling. Teori signalling dikembangkan untuk
memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insider) perusahaan
pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat
berkaitan dengan kondisi terbaru dari perusahaan, serta prospek
perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan dengan investor luar.
Dividend Signalling Theory pertama kali dicetuskan oleh Bhattacharya
pada tahun 1979 dalam Pramastuti (2007:8). Teori ini mendasari dugaan
bahwa perubahan cash dividend mempunyai kandungan informasi yang
mengakibatkan munculnya reaksi harga saham.
Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang cash dividend yang
dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan di masa
mendatang. Adanya anggapan ini disebabkan terjadinya asymmetric
information antara manajer dan investor, sehingga para investor
menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek
perusahaan. Apabila terjadi peningkatan dividen akan dianggap sebagai
13
sinyal positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik,
sehingga menimbulkan reaksi harga saham yang positif. Sebaliknya, jika
terjadi penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal negatif yang
berarti perusahaan mempunyai prospek yang tidak begitu baik, sehingga
menimbulkan harga saham yang negatif (Pramastuti, 2007:8).
2. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan Wiliam H.
Meckling (1976:305), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau
lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan
suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang dalam pengambilan
keputusan kepada agent tersebut. Dalam prakteknya manajer sebagai
pengelola perusahaan tentunya mengetahui lebih banyak informasi internal
dan prospek perusahaan di waktu mendatang dibandingkan pemilik modal
atau pemegang saham. Sehingga sebagai pengelola, manajer memiliki
kewajiban memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada
pemilik.
Para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas
kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen.
Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus
diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasaan dapat
dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan
keuangan dan pembatasaan terhadap keputusan yang dapat diambil
14
manajemen. Kegiatan pengawasaan tentu saja membutuhkan biaya yang
disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi adalah biaya-biaya yang
berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa
manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual
perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham (Chasanah, 2008).
3. Dividen
a. Pengertian dividen
Terdapat beberapa penjelasan mengenai pengertian dividen pada
beberapa literatur adalah sebagai berikut:
Stice et. al (2005) mengartikan dividen sebagai pembagian laba
kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah
saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.
Ross (1977) mendefinisikan dividen sebagai pembayaran kepada
pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik
dalam bentuk saham maupun tunai. Artinya hanya perusahaan yang
membukukan keuntungan dapat membagikan dividen karena dividen
diambil dari keuntungan perusahaan.
Definisi dividen pada beberapa literatur di atas pada dasarnya
memiliki inti yang sama yaitu bagian dari laba bersih perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham.
15
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), laba ditahan
merupakan pendapatan yang tidak dibagikan sebagai dividen karena
merupakan bentuk pembiayaan intern. Artinya, hanya perusahaan yang
membukukan laba yang dapat membagikan dividen karena dividen
diambil dari keutungan perusahaan. Dividen dapat berupa uang tunai
maupun saham. Keputusan dividen dapat mempengaruhi secara
signifikan kebutuhan pembiayaan eksternal perusahaan. Dengan kata
lain, jika perusahaan membutuhkan pembiayaan, maka semakin besar
dividen tunai yang dibayarkan, semakin besar jumlah pembiayaan yang
harus diperoleh dari eksternal melalui pinjaman atau melalui penjualan
saham biasa atau saham preferen.
b. Jenis-jenis Dividen
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:379), terdapat 4 jenis dividen,
yaitu:
1) Dividen tunai (kas)
Dividen tunai ini dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk uang
tunai. Adapun pengertian dividen tunai adalah sumber dari arus kas
untuk pemegang saham yang memberikan informasi tentang kinerja
perusahaan saat ini dan akan datang.
16
2) Dividen saham
Dividen saham adalah pembayaran dividen dalam bentuk saham.
Seringkali dividen saham ini digunakan sebagai pengganti dari
dividen tunai. Brigham dan Houston (2001:95) menyatakan bahwa
dividen saham serupa dengan pemecahan dalam hal kesamaan
“membagi ekuitas menjadi bagian yang lebih kecil” tanpa
mempengaruhi posisi fundamental dari pemegang saham. Dengan
kata lain, stock dividend atau dividen saham tidak lebih dari
penyusunan kembali modal perusahaan (rekapitalisasi perusahaan),
sedangkan proporsi kepemilikan tidak berubah.
3) Property dividend
Dividen yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau
saham, misalnya aktiva tetap dan surat-surat berharga.
4) Liquiditing dividend
Dividen yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat
dilikuidasinya perusahaan. Dividen yang dibagikan adalah selisih
nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua
kewajibannya.
17
c. Prosedur Pembayaran Dividen
Menurut Sundjaja dan Barlin (2010:382), dalam pembayaran dividen
terdapat beberapa tahapan atau prosedur yaitu:
1) Tanggal pengumuman (date of declaration)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal keputusan untuk
membagikan dividen pada RUPS, atau tanggal pada saat direksi
perusahaan mengumumkan rencana pembayaran dividen.
2) Cum-dividend date
Cum-dividend date merupakan tanggal hari terakhir perdagangan
saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen.
3) Tanggal pencatatan pemegang saham (date of record)
Date of record adalah tanggal dimana pemiik saham ditentukan,
sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen dibagikan.
Pemegang saham yang mencatatkan dirinya pada tanggal ini adalah
pemegang saham yang memperoleh dividen pada tanggal
pembayaran.
4) Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend date)
Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus diberitahukan
apabila terjadi transaksi jual beli atas saham tersebut. Oleh sebab
itu, pada bursa internasional disepakati adanya exdividend date
yaitu 3 hari sebelum tanggal pencatatan (date of record). Setelah
18
pencatatan, saham tersebut tidak lagi memliki hak atas dividen
pada tanggal pembayaran.
5) Tanggal pembayaran (date of payment)
Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang
saham. Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang
dieliminasi. Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan
pajak penghasilan.
4. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan rencana tindakan yang harus diikuti dalam
membuat keputusan dividen. Kebijakan dividen harus diformulasikan
untuk dua dasar tujuan dengan memperhatikan maksimalisasi kekayaan
dari pemilik perusahaan dan pembiayaan yang cukup. Kedua tujuan
tersebut saling berhubungan dan harus memenuhi berbagai faktor hukum,
perjanjian, internal, pertumbuhan, hubungan dengan pemilik, hubungan
dengan pasar yang membatasi alternatif kebijakan (Sundjaja dan Barlin,
2010:388).
19
a. Teori kebijakan dividen
Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori
dari preferensi investor yaitu:
1) Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan
bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap
nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini mengikuti
pendapat Modigliani dan Miller (MM) yang menyatakan bahwa
nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya
Dividend Payout Ratio (DPR) tetapi ditentukan oleh laba bersih
sebelum pajak (EBIT) dan risiko bisnis. Dengan demikian
kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan untuk dipersoalkan.
2) Bird in the hand Theory. Menurut Gordon dan Litner (1956),
tingkat keuntungan yang disyaratkan akan naik apabila pembagian
dividen dikurangi karena investor lebih yakin terhadap penerimaan
dividen daripada kenaikan nilai modal (capital gain) yang akan
dihasilkan dari laba ditahan. Pendapat Gordon dan Litner (1956)
oleh MM diberi nama bird in the hand fallacy. Gordon dan Litner
beranggapan investor memandang bahwa satu burung di tangan
lebih berharga daripada seribu burung di udara. Namun, MM
berpendapat bahwa tidak semua investor berkepentingan untuk
menginvestasikan kembali dividen mereka di perusahaan yang
sama dengan memiliki resiko yang sama, oleh sebab itu tingkat
20
resiko pendapatan mereka di masa yang akan datang bukannya
ditentukan oleh DPR tetapi ditentukan oleh tingkat resiko investasi
baru.
3) Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa
karena adanya pajak terhadap keuntungan dividen dan capital gains
maka para investor lebih menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak.
b. Macam-macam kebijakan dividen menurut Sundjaja dan Barlin
(2010:388), yaitu:
1) Kebijakan Dividen Rasio Pembayaran Konstan
Kebijakan ini didasarkan dengan persentase tertentu dari
pendapatan. Dimana rasio pembayaran dividen adalah persentase
dari setiap rupiah yang dihasilkan dibagikan kepada pemilik dalam
bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham
dengan laba per saham. Masalah dengan kebijakan ini adalah jika
pendapatan perusahaan turun atau rugi pada suatu periode tertentu,
maka dividen menjadi rendah atau tidak ada. Karena dividen
merupakan indikator dari kondisi perusahaan yang akan datang
maka mungkin dapat berdampak buruk terhadap harga saham.
21
2) Kebijakan Dividen Teratur
Kebijakan dividen yang didasarkan atas pembayaran dividen
dengan rupiah yang tetap dalam setiap periode. Kebijakan yang
teratur seringkali digunakan dalam memakai target rasio
pembayaran dividen. Dimana target rasio pembayaran dividen
adalah kebijakan dimana perusahaan mencoba membayar dividen
dalam persentase tertentu seperti dividen yang dinyatakan dalam
rupiah serta disesuaikan terhadap target pembayaran yang
membuktikan terjadinya peningkatan hasil.
3) Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra
Kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran dividen rendah
yang teratur, ditambah dengan dividen ekstra jika ada jaminan
pendapatan. Jika pendapatannya lebih tinggi dari biasanya pada
periode tertentu, perusahaan boleh membayar tambahan dividen
yang disebut dividen ekstra.
c. Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) faktor-faktor yang mempengaruhi
pembayaran dividen suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Posisi likuiditas, yaitu apabila laba yang ditahan diinvestasikan
dalam bentuk aktiva tetap, seperti mesin dan peralatan, bahan dan
persediaan dan barang-barang lainnya, maka hal tersebut dapat
menunjukkan posisi likuiditas perusahaan yang rendah dan terdapat
22
kemungkinan perusahaan tidak mampu lagi membayarkan
dividennya.
2) Profitabilitas, adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal
sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat
berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini misalnya bagi
pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan
diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga
berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba
bersih yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan
dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan.
Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah
keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban
tetapnya yaitu bunga dan pajak.
3) Leverage, faktor ini mencerminkan perusahaan dalam memenuhi
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian
modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin
besar rasio ini menunjukkan semakin besar kewajibannya. Dan
semakin rendah rasio ini akan menunjukkan semakin tingginya
kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya.
23
d. Dividend Payout Ratio (DPR)
Pengukuran kebijakan dividen yang diproksi oleh dividend payout
ratio. Dividend payout ratio adalah perbandingan antara dividen yang
dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan
dalam bentuk persentase. Semakin tinggi dividend payout ratio akan
menguntungkan pihak investasi, tetapi pada pihak perusahaan akan
memperlemah internal financial, karena memperkecil laba ditahan.
Namun sebaliknya dividend payout ratio semakin kecil akan
merugikan para pemegang saham (investor) tetapi internal financial
perusahaan semakin kuat (Parica dkk, 2013). Rumusnya:
Dividend Per Share
5. Likuiditas
Menurut Fred Weston dalam Kasmir (2009:129) yang
menyebutkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek. Posisi likuiditas perusahaan pada kemampuannya
pembayaran dividen sangat berpengaruh menurut Keown et. al (2001:621)
karena dividen dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan,
perusahaan harus memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen.
Dividen Persaham
Dividend Payout Ratio (DPR) =
Laba Persaham
24
Penelitian ini memproksikan likuiditas perusahaan dengan current
ratio. Dalam Kasmir (2009:134) current ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aset lancar
yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh
tempo.
Semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dan tingginya current ratio menunjukkan keyakinan investor terhadap
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen yang dijanjikan. Dengan
kata lain ada pengaruh antara current ratio terhadap pembayaran dividen.
Rumus:
6. Leverage
Menurut Kasmir (2009:158) leverage merupakan rasio yang digunakan
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
membayarkan seluruh kewajibannya (baik kewajiban jangka pendek
maupun jangka panjang). Jenis rasio hutang (leverage ratio) dalam
penelitian ini adalah debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan
Aset Lancar
Current Ratio (CR) =
Kewajiban Lancar
25
rasio yang digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini
menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus untuk mencari
debt to equity ratio dapat digunakan perbandingan antara total hutang
dengan total ekuitas sebagai berikut:
7. Profitabilitas
Dalam Kasmir (2009:162), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba
dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Dalam penelitian
ini rasio yang digunakan yaitu Return On Investment (ROI) merupakan
rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aset yang digunakan
dalam perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase
perusahaan untuk menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap
penjualan. Semakin besar rasio ini dianggap semakin baik kemajuan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi.
Total Kewajiban
Debt to Equity Ratio (DER) =
Total Ekuitas
26
Rumusnya sebagai berikut:
8. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah skala besar kecilnya perusahaan
ditentukan oleh total aset. Besar kecilnya perusahaan merupakan salah satu
faktor yang dapat dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi.
Perusahaan yang memiliki ukuran besar akan lebih mudah memasuki
pasar modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar
dividen besar kepada pemegang saham. Sementara perusahaan yang baru
dan masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses
ke pasar modal sehinnga kemampuannya untuk mendapatkan modal dan
memperoleh pinjaman dari pasar modal juga terbatas. Oleh karena itu
maka mereka cenderung untuk menahan labanya guna membiayai
operasinya, dan ini berarti dividen yang akan diterima oleh pemegang
saham akan semakin kecil (Handayani dan Hadinugroho, 2009:66).
Usia perusahaan dapat menjelaskan adanya pola life cycle
pembayaran dividen pada setiap perusahaan. Dimana ketika sebuah
perusahaan masih muda, perusahaan tersebut cenderung akan membagikan
dividen dalam jumlah yang lebih kecil namun ketika perusahaan sudah
mencapai tahap dewasa maka dividen yang dibayarkan akan meningkat.
Laba Setelah Pajak
Return On Investment (ROI) = x 100%
Total Aset
27
Usia perusahaan diukur berdasarkan pada usia sejak berdiri hingga data
tahun laporan keuangan yang digunakan dalam analisis (Sulistiyowati dkk,
2010). Penelitian ini menggunakan proksi size yaitu log natural dari total
aset. Tujuan total aset diukur dengan menggunakan log natural agar angka
pada size tidak memiliki angka yang terlalu jauh dengan angka-angka pada
variabel lain.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai “Pengaruh Likuiditas (X1), Leverage (X2),
Profitabilitas (X3) dan Ukuran Perusahaan (X4) terhadap Kebijakan Dividen
(Y)” ini menggunakan beberapa acuan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh:
Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan
sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati dkk (2010)
yang melakukan penelitian di BEJ dengan sampel 37 perusahaan yang masuk
dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang
dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
tahun 2006-2008 yang membuktikan bahwa semua variabel yng diteliti yaitu
profitabilitas, leverage, dan growth tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Ukuran Perusahaan (size) = Ln (total aset)
28
Sedangkan Parica, dkk (2013) dengan 17 perusahaan automotive and
allied product yang ada di Indonesia dan terdaftar di BEI tahun 2007-2010,
menemukan bahwa semua variabel yang diteliti yaitu laba bersih, arus kas
operasi, likuiditas, dan profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Lopolusi (2013) dengan sampel perusahaan yang terdaftar di BEI tahun
2007-2011, menemukan bahwa variabel profitabilitas, likuiditas, hutang
(leverage), pertumbuhan (growth), dan free cash flow berpengaruh negatif
tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran badan usaha
berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Karami (2013) dengan sampel 45
perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-
2010, membuktikan bahwa leverage berpengaruh signifikan negatif dan
likuiditas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen. Asif et.
al (2011) berdasarkan data 403 perusahaan yang ada di Pakistan dan terdaftar
pada periode 2007-2008, menemukan bahwa variabel leverage mepunyai
pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen.
Handayani dan Hadinugroho (2009) dengan sampel 43 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2001-2005. Hasil penelitiannya
adalah Kebijakan hutang, ROA, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan, Chasanah (2008)
melakukan penelitian pada 40 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
29
Indonesia tahun 2004-2006 yang menyatakan bahwa debt to total asset, cash
ratio, dan ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap dividend
payout ratio. Sedangkan ROA dan kepemilikan institusional berpengaruh
terhadap dividend payout ratio.
Arilaha (2009) melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2004-2007. Hasil penelitiannya adalah Profitabilitas
perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Sedangkan likuiditas
dan leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
30
Tabel 2.1
Penelitian Sebelumnya
“Pengaruh Likuiditas (Current Ratio/X1), Leverage (Debt to Equity Ratio/X2), Profitabilitas (Return On Investment/X3), dan Ukuran
Perusahaan (Size/X4) Terhadap Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio/Y)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
1. Lalu Candra Karami
(2013)
“The Influence of
Leverage and Liquidity
on Dividend Policy
(Empirical Study on
Listed Companies in
Indonesia Stock
Exchange of LQ45 in
2008-2010)”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: 45 perusahaan
yang terdaftar di Indonesia
Stock Exchange of LQ45
in 2008-2010
- Analisis data: regresi
linier berganda
√ √ √ Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel
leverage berpengaruh
signifikan dan negatif
terhadap kebijakan dividen
sedangkan variabel
likuiditas berpengaruh
signifikan positif terhadap
kebijakan dividen.
2. Aasia Asif et. al (2011)
“Impact of financial
leverage on dividend
policy: Empirical
evidence from Karachi
Stock Exchange-listed
companies ”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: 403
perusahaan yang ada di
Pakistan dan terdaftar
pada periode 2007-2008
- Analisis data: regresi
linier berganda
√ √ Hasil dari penelitian ini
menunjukkan leverage
memiliki pengaruh negatif
pada jumlah dividen
dibayarkan. Hal ini
dikarenakan perusahaan
dengan biaya tetap yang
tinggi akan membayarkan
dividen yang lebih rendah
untuk menghindari biaya
eksternal.
Bersambung ke halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
3. Indah Sulistiyowati,
dkk
(2010)
” Pengaruh
Profitabilitas, Leverage,
dan Growth Terhadap
Kebijakan
Dividen dengan Good
Corporate Governance
sebagai Variabel
Intervening ”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: 37 perusahaan
yang masuk dalam
pemeringkatan Corporate
Governance Perception
Index (CGPI) yang
dilakukan oleh The
Indonesian Institute for
Corporate Governance
(IICG) tahun 2006-2008
- Analisis data: path
analysis dan regresi linier
berganda
- Variabel lain: Growth dan Good Corporate
Governance (X)
√ √ √ Hasil analisis regresi
berganda menunjukkan
bahwa tidak ada satupun
variabel independen dan
variabel kontrol yang secara
statistik berpengaruh
terhadap kebijakan dividen.
Begitu pula dengan
pengujian path analysis
yang menyatakan bahwa
profitabilitas, leverage, dan
growth tidak mempunyai
pengaruh terhadap
kebijakan dividen dengan
good corporate governance
sebagai variabel
intervening.
Bersambung ke halaman selanjutnya
32
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
4. Ita Lopolusi
(2013)
“Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Kebijakan Dividen
Sektor Manufaktur
Yang Terdaftar Di PT
Bursa Efek Indonesia
Periode 2007-2011”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
tahun 2007- 2011
- Analisis data: regresi
linier berganda
- Variabel lain: Growth dan
Free Cash Flow (X)
√ √ √ √ √ Hasil penelitian secara
parsial, profitabilitas,
likuiditas, hutang
(leverage), pertumbuhan
(growth), dan free cash flow
tidak berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Sedangkan ukuran
perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap
kebijakan dividen.
5. Roni Parica HR., dkk
(2013)
” Pengaruh Laba
Bersih, Arus Kas
Operasi, Likuiditas, dan
Profitabilitas Terhadap
Kebijakan Dividen
Pada Perusahaan
Automotive and Allied
Product yang terdaftar
di BEI”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: 17 perusahaan
automotive and allied
product yang ada di
Indonesia dan terdaftar di
BEI tahun 2007-2010
- Analisis data: regresi
linier berganda
- Variabel lain: Laba
Bersih, Arus Kas Operasi
(X)
√ √ √ Hasil pengujian hipotesis
Variabel laba bersih, arus
kas operasi , likuiditas (CR)
dan profitabilitas (ROI)
berpengaruh secara
signifikan terhadap
kebijakan dividen (DPR).
Bersambung ke halaman selanjutnya
33
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
6. Amalia Nur Chasanah
(2008)
“Faktor-faktor yang
mempengaruhi
Dividend Payout Ratio
Pada Perusahaan yang
Listed di Bursa Efek
Indonesia”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: 40 perusahaan
yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun
2004-2006.
- Analisis data: regresi
linier berganda
- Variabel lain:
Kepemilikan Institusional
dan Growth (X)
√ √ √ Hasil pada penelitian ini
menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang
signifikan pada variabel
ROA dan kepemilikan
institusional terhadap
Dividend Payout Ratio
(DPR) dan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan
pada variabel debt to total
asset, cash ratio, Growth,
dan ukuran perusahaan
terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR).
7. Dwi R. Handayani
dan Bambang
Hadinugroho
(2009)
“Analisis Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial, Kebijakan
Hutang, ROA, Ukuran
Perusahaan Terhadap
Kebijakan Dividen”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: 43 perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2001-2005
- Analisis data: regresi
linier berganda
- Variabel lain:
Kepemilikan Manajerial
(X)
√ √ √ √ Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kebijakan hutang, ROA, dan
ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap
kebijakan dividen,
sedangkan kepemilikan
manjerial secara parsial
tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap
kebijakan dividen.
Bersambung ke halaman selanjutnya
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti dan Judul
(Tahun) Metodologi X1 X2 X3 X4 Y Hasil
8. Muhammad Asril
Arilaha
(2009)
“Pengaruh Free Cash
Flow, Profitabilitas,
Likuiditas, Leverage
Terhadap Kebijakan
Dividen”
- Jenis data: data sekunder
- Responden: perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI tahun 2004-2007
- Analisis data: regresi
linier berganda
- Variabel lain: Free Cash
Flow (X)
√ √ √ √ Hasil penelitian menemukan
bahwa free cash flow,
leverage dan likuiditas
tidak berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Sedangkan profitabilitas
berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen.
Sumber: data dari berbagai referensi
35
C. Kerangka Berpikir
Penelitian ini mengenai pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penentuan besar kecilnya
dividen yang akan dibayarkan tergantung dari kebijakan dividen dari masing-
masing perusahaan dan juga tergantung dari besarnya keuntungan dan jumlah
saham yang beredar di masyarakat. Penentuan kebijakan dividen harus
diperhatikan pada suatu perusahaan yang membagikan dividen karena karakter
pemegang saham dengan berbagai alasan yang berbeda dapat mempengaruhi
kebijakan dividen, ada pemegang saham yang menginginkan dividen yang
rendah karena alasan pajak untuk dividen yang terlalu besar dibandingkan
capital gain, dan juga ada pemegang saham yang mengharapkan dividen yang
besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun.
Terdapat beberapa variabel yang ingin diteliti oleh peneliti karena
diindikasikan mempengaruhi kebijakan dividen. Diantaranya: Current Ratio
(CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Size yang
dalam hal ini menjadi variabel independen dan kebijakan dividen yang akan
menjadi variabel yang dipengaruhi atau dependen.
Penelitian ini mengambil perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI periode tahun 2008-2011. Dalam menentukan sampel pada
penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling, yaitu sampel yang
dipilih secara cermat dengan karakteristik populasi yang dicari oleh peneliti
sehingga relevan dengan rancangan penelitian yang diharapkan. Jenis data
36
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dapat diperoleh
dari Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah
regresi berganda. Kerangka berfikir dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Pengaruh Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI),
Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008 - 2011
- Dividend Signalling Theory
- Teori Keagenan (Agency Theory)
Variabel Independen (X) Variabel Dependen (Y)
- Current Ratio (X1)
- Debt to Equity Ratio (X2)
- Return On Investment (X3)
- Size (X4)
Kebijakan Dividen
Statistik Deskriptif
Uji Asumsi Klasik :
- Uji Multikolinearitas - Uji Normalitas
- Uji Heteroskedastisitas - Uji Autokorelasi
Uji Regresi Berganda
Uji Hipotesis :
- Uji Simultan dengan F-test
- Uji Parsial dengan T-test
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran
37
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2009:93) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena
jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empiris. Berdasarkan uraian dan hasil
temuan penelitian terdahulu, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Likuiditas (Current Ratio/CR) dan Kebijakan Dividend (Dividend
Payout Ratio/DPR)
Menurut Keown et. al (2001:621) likuiditas perusahaan menunjukkan
kemampuan perusahaan mendanai operasional perusahaan dan melunasi
kewajiban jangka pendeknya. Posisi likuiditas perusahaan pada
kemampuan pembayaran dividen sangat berpengaruh karena dividen
dibayarkan dengan kas dan tidak dengan laba ditahan, perusahaan harus
memiliki kas tersedia untuk pembayaran dividen. Oleh karena itu
perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran
dividen lebih baik pula. Likuiditas perusahaan dapat diukur melalui rasio
keuangan seperti: current ratio, quick ratio dan cash ratio. Likuiditas
perusahaan diasumsikan dalam penelitian ini mampu menjadi alat prediksi
38
tingkat pengembalian investasi berupa dividen bagi investor. Current ratio
seringkali dijadikan sebagai ukuran likuiditas, termasuk dalam persyaratan
kontrak kredit. Hasil penelitian Karami (2013) dan Parica, dkk (2013)
menunjukkan bahwa likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kebijakan dividen karena ketersediaan aset menunjukkan tingkat
pembayaran dividen sehingga posisi current ratio merupakan variabel
penting yang dipertimbangkan oleh manajemen ketika memutuskan suatu
kebijakan dividen. Semakin tinggi current ratio, maka semakin mudah
bagi pemegang saham untuk mendapatkan dividen dalam bentuk tunai.
Ha1: Likuiditas yang diproksi oleh current ratio berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan dividen
2. Leverage (Debt to Equity Ratio/DER) dan Kebijakan Dividen (Dividend
Payout Ratio/DPR)
Menurut Suharli dalam Arilaha (2009) perusahaan yang leverage operasi
atau keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Struktur
permodalan yang lebih tinggi dimiliki oleh hutang menyebabkan pihak
manjemen akan memprioritaskan pelunasan kewajiban terlebih dahulu
sebelum membagikan dividen. Perusahaan yang memiliki rasio hutang
lebih besar akan membagikan dividen lebih kecil karena laba yang
diperoleh digunakan untuk melunasi kewajiban. Hutang jangka panjang
diikat oleh sebuah perjanjian hutang untuk melindungi kepentingan
39
kreditor. Kreditor biasanya membatasi pembayaran dividen, pembelian
saham beredar, dan penambahan hutang untuk menjamin pembayaran
pokok hutang dan bunga. Untuk itu semakin tinggi rasio hutang maka
semakin ketatnya perusahaan terhadap perjanjian hutang. Hasil penelitian
Karami (2013) dan Asif et. al (2011) menyatakan bahwa rasio hutang
dengan modal (debt to equity ratio) memiliki hubungan yang signifikan
terhadap dividend payout ratio.
Ha2: Leverage yang diproksi oleh debt to equity ratio berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen
3. Profitabilitas (Return On Investment/ROI) dan Kebijakan Dividen
(Dividend Payout Ratio/DPR)
Menurut Rodoni dan Ali (2010:123) profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka
panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis profitabilitas ini
misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-
benar akan diterima dalam bentuk dividen. Faktor profitabilitas juga
berpengaruh terhadap kebijakan dividen karena dividen adalah laba bersih
yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dividen akan dibagikan apabila
perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang layak dibagikan
kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi
40
kewajiban-kewajiban tetapnya yaitu bunga dan pajak. Penelitian Arilaha
(2009) dan Parica, dkk (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen karena profitabilitas
merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dan dividen
akan dibagi apabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Dari laba
setelah pajak tersebut sebagian dibagikan sebagai dividen kepada para
pemegang saham dan sebagian lain ditahan di perusahaan (laba ditahan).
Jika laba yang diperoleh kecil, maka dividen yang akan dibagikan juga
kecil.
Ha3: Profitabilitas yang diproksi oleh return on investment berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan dividen
4. Ukuran Perusahaan (Size) dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout
Ratio/DPR)
Hasil penelitian Handayani dan Hadinugroho (2009) menunjukkan bahwa
size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen karena Perusahaan
yang memiliki ukuran yang besar akan lebih mudah memasuki pasar
modal sehingga dengan kesempatan ini perusahaan membayar dividen
dengan jumlah besar kepada pemegang saham. sementara perusahaan yang
baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk
memiliki akses ke pasar modal, sehingga semakin besar ukuran
perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam
41
jumlah yang lebih besar terutama dari hutang. Ukuran perusahaan
merupakan simbol ukuran perusahaan yang berhubungan dengan peluang
dan kemampuan untuk masuk ke pasar modal dan jenis pembiayaan
eksternal lainnya yang menunjukkan kemampuan meminjam. Hal ini
menunjukkaan hubungan, bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin besar pula dividen yang akan dibagikan.
Ha4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat
untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai
tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan
peneliti yaitu berupa laporan keuangan. Perusahaan yang dijadikan sampel
adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2008 - 2011.
B. Metode Penentuan Sampel
Pemilihan sampel diseleksi secara purposive sampling dari seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
tujuan untuk memperoleh sampel yang representatif berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan. Teknik purposive sampling merupakan salah satu
teknik pengambilan sampel non probabilitas dimana teknik pemilihan secara
tidak acak yang informasinya diperoleh berdasarkan pertimbangan tertentu
dan umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro
dan Supomo, 2002:131). Penelitian ini mengambil sampel dengan kriteria
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun
43
berturut-turut periode 2008-2011. Dengan demikian, pertimbangan atau
kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini, yaitu :
1. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
telah menyampaikan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan
per 31 Desember secara rutin selama empat tahun sesuai dengan periode
penelitian yang diperlukan, yaitu 2008, 2009, 2010, dan 2011.
2. Perusahaan yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan
informasi yang diperlukan, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan Dividend Payout Ratio
(DPR).
3. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kas selama empat
tahun penelitian yaitu 2008, 2009, 2010, 2011.
Pertimbangan-pertimbangan di atas dibuat untuk menghasilkan sampel yang
dapat mewakili kondisi populasi yang sebenarnya. Selain itu, pengolahan data
dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda sehingga seluruh
data harus diuji dengan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian
asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan model regresi yang baik. Untuk
menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik maka jumlah sampel
yang digunakan harus bebas dari bias.
44
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data guna melengkapi penelitian ini, maka penulis
melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Jenis Data
Untuk keperluan penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder
yang diambil dari laporan keuangan dan Indonesian Capital Market
Directory (ICMD) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Keuntungan data sekunder ialah sudah tersedia, ekonomis,
dan cepat didapat sedangkan kelemahannya ialah tidak dapat menjawab
secara keseluruhan masalah yang sedang diteliti dan kurang akurasi karena
data dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan tertentu dengan metode
yang tidak diketahui (Sarwono dan Suhayati, 2010:69).
2. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode penelitian 2008-2011. Selain itu data diperoleh melalui fact book,
dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Dan melalui
kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal-jurnal
ilmiah dan literatur-literatur dari kepustakaan yang erat hubungannya
dengan objek penelitian.
45
D. Metode Analisis Data
Dalam upaya mengolah data serta menarik kesimpulan maka peneliti
menggunakan program SPSS version 21.00 for windows. Analisa ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh current ratio (X1), debt equity ratio (X2), return on
investment (X3), size (X4) terhadap dividend payout ratio (Y) pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011.
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian serta
memperhatikan sifat-sifat data yang dikumpulkan, maka analisis data dalam
penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan
gambaran tentang variabel-variabel penelitian yang diamati. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya yaitu current ratio, debt equity ratio,
return on investment, size dan variabel terikatnya yaitu dividend payout
ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Ghozali,
2012:86).
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2012:95) analisis regresi pada dasarnya
adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan
satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi
atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
46
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap kebijakan
dividen, maka digunakan alat teknik regresi linier berganda yang
dimasukkan variabel independen dan dependen ke dalam model
persamaan regresi, sebagai berikut:
DPR = α0 + α1CR + α2DER + α3ROI + α4SIZE + ε
Keterangan :
DPR = Kebijakan Dividen
α0 = Konstanta
α1CR = Likuiditas
α2DER = Leverage
α3RO = Profitabilitas
α4SIZE = Ukuran Perusahaan
ε = Error term
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menghasilkan model regresi
yang baik. Untuk menghindari kesalahan dalam pengujian asumsi klasik
maka jumlah sampel yang digunakan harus bebas dari bias (Ghozali, 2012:
160). Uji asumsi klasik terdiri dari:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
47
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak
valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan analisis statistik,
yaitu:
1) Analisis Grafik
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan
keputusan (Ghozali, 2012:163):
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
48
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik akan menyesatkan apabila tidak
berhati-hati secara visual terlihat normal, namun secara statistik
bisa sebaliknya. Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis (Ghozali, 2012:164), yaitu:
H0: Data residual berdistribusi normal
Ha: Data residual tidak berdistribusi normal
Dengan melihat angka probabilitas dengan ketentuan, probabilitas
< 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, sedangkan probabilitas
> 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2012:105) menyatakan bahwa uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi
dengan melihat nilai tolerance > 0,10 dan lawannya nilai Variance
Inflation Factor (VIF) < 10 berarti data tidak ada masalah
multikolinearitas.
49
c. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2012:110) uji autokorelasi bertujuan menguji
apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi maka
dapat dideteksi dengan uji Durbin-Waston (DW Test).
Tabel 3.1
Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif Tanpa keputusan dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif Tanpa keputusan 4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif
maupun negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du
Sumber: (Ghozali, 2012:110)
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji yang bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians dari
residual. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID (Ghozali, 2012:139).
50
Dasar analisis:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah teknik pengujian hipotesis yang digunakan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
bebas terhadap kebijakan dividen dengan Uji Statistik F dan Uji Statistik t.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2012:97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
51
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah
bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan
meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Oleh karena itu penelitian ini
menggunakan Adjusted R2.
Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi model
regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R
2
dapat naik maupun turun apabila satu variabel independen ditambahkan
ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai
negatif walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Jika dalam uji
empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R
2
dianggap bernilai nol (Ghozali, 2012:97-98).
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat
(Ghozali, 2012:98).
52
c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen (Ghozali, 2012:98).
Pengambilan keputusan pada uji statistik F dan uji statistik t dapat
dilakukan dengan melihat nilai signifikannya pada taraf kepercayaan
0,05. Jika nilai signifikannya 0,05 maka variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sedangkan jika
nilai signifikannya < 0,05 maka variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
53
E. Operasional Variabel Penelitian
Konsep dasar dari definisi operasional mencakup pengertian untuk
mendapatkan data yang akan dianalisis dengan tujuan untuk
mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian
serta cara pengukurannya. Adapun definisi operasional yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X)
a. Current Ratio (X1)
Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang
yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Aset lancar
Current Ratio (CR) =
Kewajiban lancar
b. Debt Equity Ratio (X2)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai total hutang dengan total ekuitas.
Total kewajiban
Debt to Equity Ratio (DER) =
Total ekuitas
54
c. Return On Investment (X3)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar persentase perusahaan untuk
menghasilkan laba dari aset yang digunakan dari setiap penjualan.
Laba setelah pajak
Return On Investment (ROI) = x 100%
Total aset
d. Ukuran Perusahaan (X4)
Proksi ukuran perusahaan dapat menggunakan natural log total aset.
Nilai buku aset total adalah nilai aset total yang tercatat dalam neraca
tahun t.
Ukuran Perusahaan (Size) = Ln (total aset)
2. Variabel Dependen (Y)
a. Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio (DPR) merupakan sebagian dari laba bersih
perusahaan yang dibagikan kepada para pemeang saham. Dividend
Payout Ratio dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dividen Persaham
Dividend Payout Ratio (DPR) =
Laba Persaham
55
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel Pengukuran Variabel Skala
Pengukuran
Likuiditas Current Ratio
= Aset Lancar
Kewajiban Lancar
Rasio
Leverage Debt to Equity Ratio
= Total Kewajiban
Total Ekuitas
Rasio
Profitabilitas Return Of Investment
= Laba Setelah Pajak
Total Aset
Rasio
Ukuran Perusahaan Size
= Ln (total aset)
Rasio
Kebijakan Dividen Dividend Payout Ratio
= Dividen Persaham
Laba Persaham
Rasio
56
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan di Jakarta pada tanggal 14
Desember 1912. BEI didirikan jauh sebelum Indonesia merdeka oleh
pemerintahan Hindia Belanda yang diselenggarakan oleh Vereniging
Voor de Effectenhandel yang pada saat itu masih bernama Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Pada tanggal 11 Januari 1925 dibuka Bursa Efek di
Surabaya dan disusul dengan pembukaan Bursa Efek di Semarang pada
tanggal 1 Agustus 1925. BEJ pertama kali diresmikan oleh Presiden
Suharto pada tahun 1977.
Pada tahun 2007, BEJ dengan Bursa Efek Surabaya (BES) merger
menjadi BEI (Rodoni, 2008:41). Langkah merger BEJ dengan BES
adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi pasar modal guna bersaing
dengan bursa luar negeri (Suhartono dan Qudsi, 2009:20).
BEI adalah bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi
dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan
ekonomi nasional. Peranan BEI adalah berupaya mengembangkan
pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan pasar modal
57
Indonesia yang stabil. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap
tentang perkembangan bursa kepada masyarakat, BEI menyebarkan data
pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Indikator
pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini,
BEI mempunyai beberapa jenis indeks harga saham, yaitu:
a. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) atau Jakarta Composite
Index merupakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi
indeks.
b. Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui
beberapa tahapan seleksi.
c. Jakarta Islamic Index, menggunakan 30 saham terpilih yang
termasuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan oleh
BAPEPAM-LK.
d. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian koran
Kompas.
e. Indeks main board dan development board yaitu indeks yang
didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI (papan utama
dan papan pengembangan)
f. Indeks sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam
sektoral yang sama, sektoral tersebut yaitu agrikultur, manufaktur,
pertambangan, keuangan, basic industry, miscellaneous industry,
consumer goods, property & real estate, trade & service.
58
2. Struktur Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal sangat erat hubungannya dengan perkembangan
perekonomian suatu negara dan perekonomian sangat dipengaruhi oleh
stabilnya politik. Struktur pasar modal Indonesia telah diatur dalam
Undang-Undang No.8/1995 tentang Pasar Modal Indonesia (UUPM).
Berdasarkan ketentuan dalam UUPM, Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM) melaksanakan pembinaan, pengaturan, dan pengawsan
sehari-hari pasar modal (Rodoni, 2005:119).
3. Deskripsi Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel
diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan
kriteria sampel diperoleh sampel sebanyak 31 perusahaan selama periode
2008-2011. Selengkapnya mengenai rincian sampel penelitian
perusahaan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut:
59
Tabel 4.1
Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria
Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan
Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa
Efek Indonesia tahun 2008 sampai dengan tahun 2011
131
Jumlah perusahaan yang tidak memiliki laporan
keuangan dan data yang lengkap untuk penelitian
(63)
Jumlah perusahaan yang tidak membagikan dividen pada
tahun 2008 sampai dengan tahun 2011
(37)
Jumlah perusahaan yang memiliki data yang lengkap
terkait dengan variabel yang digunakan dalam penelitian
31
Tahun pengamatan 4
Jumlah sampel total dalam penelitian 124
Sumber: data sekunder yang diolah
B. Analisis dan Pembahasan
Analisis data dilakukan dengan cara yakni analisis statistik deskriptif
dan model regresi linier berganda. Data yang tersedia bagi variabel dependen
yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) dan variabel independen yang terdiri dari
Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), dan Ukuran Perusahaan
(SIZE). Analisis dilakukan dengan menguji pengaruh keempat variabel
independen terhadap variabel dependen dividend payout ratio secara simultan
melalui Uji Statistik F dan secara parsial melalui Uji Statistik t.
60
Analisis pertama yang dilakukan adalah memilih perusahaan yang
sesuai dengan kriteria sampel yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011, yang mempunyai data lengkap
untuk variabel yang diteliti dan membagikan dividen selama periode penelitian.
Setelah didapatkan data perusahaan yang sesuai kriteia yang dibutuhkan
peneliti, data tersebut dijadikan sampel dan kemudian dihitung. Dari data
tersebut dilakukan Uji Statistik F dan Uji Statistik t dengan menggunakan
model regresi linier berganda program SPSS 21.00 for windows.
Penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu metode
pengamatan dengan maksud tertentu. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
(BEI), fact book, Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
a. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Pengaruh variabel Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Investment, dan Size terhadap Dividend Payout Ratio, terlebih dahulu
akan ditinjau mengenai deskripsi variabel penelitian dengan analisis
statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data
yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai
maksimum dan minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik
deskriptif penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
61
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Yang Digunakan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 124 .76 9.44 2.9096 1.90166
DER 124 .14 3.08 .7087 .53828
ROI 124 .01 .42 .1268 .08033
SIZE 124 17.94 25.76 21.3882 1.67470
DPR 124 .05 1.42 .4099 .27988
Valid N (listwise) 124
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.2 diatas diketahui
bahwa rasio Dividend Payout Ratio (DPR) diperoleh mean sebesar 0,41.
Hal ini berarti bahwa rata-rata kebijakan pembagian dividen tunai adalah
sebesar 41% dari laba per lembar saham yang diperoleh perusahaan. Nilai
maximum sebesar 1,42 yang berarti bahwa dividen tertinggi dari
perusahaan sampel dapat mencapai 1,42 dari laba per lembar saham yang
diperoleh perusahaan, sedangkan nilai minimum DPR adalah 0,05 dari
laba per lembar saham yang diperoleh.
Variabel Current Ratio (CR) menunjukkan mean sebesar 2,91. Hal
ini berarti rata-rata perusahaan sampel mampu memenuhi kewajiban
jangka pendeknya sebesar 2,91 kali dari total aset yang dimiliki
perusahaan dalam satu periode. Nilai maximumnya sebesar 9,44 kali dari
total asset dan nilai minimumnya sebesar 0,76 kali dari total aset.
62
Variabel Debt to Equity Ratio (DER) yang merupakan rasio total
hutang dengan total ekuitas perusahaan menunjukkan nilai mean sebesar
0,71. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel memiliki hutang
sebesar 0,71 kali lebih besar dari modal sendiri (ekuitas) yang dimiliki
perusahaan. Nilai minimum dari DER adalah sebesar 0,14 yang berarti
bahwa sampel terendah hanya memiliki hutang sebesar 0,14 kali dari
modal sendiri, sedangkan nilai maksimum DER sebesar 3,08 atau
dimilikinya hutang sebesar 3,08 kali modal sendiri yang dimiliki
perusahaan.
Variabel profitabilitas Return On Investment (RO1) menunjukkan
nilai mean sebesar 0,12. Hal ini berarti bahwa rata-rata perusahaan sampel
mampu mendapatkan laba bersih sebesar 12% dari total asset yang dimiliki
perusahaan dalam satu periode. Nilai minimum yaitu sebesar 0,01 yang
berarti sampel terendah hanya mendapatkan laba bersih dari seluruh total
asset yang dimiliki perusahaan dalam satu periode dan nilai maksimum
diketahui sebesar 0,42.
Variabel SIZE yang merupakan log natural dari Total Aset
menunjukkan mean sebesar 21,39. Sedangkan nilai maksimumnya adalah
25,76 dan nilai minimumnya 17,94.
63
b. Hasil Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang
normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi
data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis
grafik. Metode yang handal adalah dengan melihat normal
probability plot, dimana pada grafik ini terlihat titik-titik menyebar
disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis
diagonal. Sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1
Normal Probability Plot
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
64
Berdasarkan grafik normal probability plot, menunjukkan bahwa
model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik
normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal
serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal dan data yang
dimiliki terlihat merata dan cukup baik. Artinya model regresi
tersebut memenuhi asumsi normalitas yang berarti bahwa data
terdistribusi secara normal.
Tabel 4.3
Uji Komolgorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .54835761
Most Extreme Differences
Absolute .068
Positive .068
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji Komolgorov-Smirnov diatas bahwa
besarnya nilai Komolgorov-Smirnov adalah 0,752 dengan
signifikansi sebesar 0,625 dimana > 0,05. Dengan demikian Ho
diterima dan Ha ditolak yang berarti data terdistribusi normal.
65
2) Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas antar
variabel independen digunakan Variance Inflation Factor (VIF)
dan Tolerance. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas
VIF adalah 10. Apabila tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10
maka tidak terjadi multikolonieritas. Sampel hasil yang ditunjukkan
dalam output SPSS maka besar nilai VIF dan nilai tolerance dari
masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.4
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
LNCR@
.272
3.672
LNDER@
.248
4.034
LNROI@
.755
1.324
LNSIZE@
.927
1.078
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan hasil pengujian
multikolonieritas. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance > 0,10
dan nilai VIF < 10. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai tolerance
66
untuk CR sebesar 0.272 dan VIF 3.672, DER dengan nilai
tolerance sebesar 0.248 dan VIF 4.034, ROI dengan nilai tolerance
sebesar 0.755 dan VIF 1.324, SIZE dengan nilai tolerance sebesar
0.927 dan VIF 1.078 Dengan demikian model regresi dalam
penelitian ini terbukti terbebas dari gejala multikolonieritas.
3) Uji Autokorelasi
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antar anggota dari observasi yang disusun menurut time
series. Asumsi autokorelasi didefinisikan sebagai terjadinya
korelasi diantara data pengamatan, dimana munculnya suatu data
dipegaruhi oleh data sebelumnya. Penyimpangan autokorelasi
dalam penelitian diuji dengan uji Durbin-Watson (DW test).
Berdasarkan output SPSS 21.00, maka hasil uji autokorelasi pada
tabel 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5
Output Durbin-Watson
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Durbin-Watson
2.122
67
Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 2,122.
Dengan jumlah predictors sebanyak 4 buah (k=4) dan sampel
sebanyak 124 perusahaan (n=124), berdasarkan tabel D-W dengan
tingkat signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah
sebesar 1,571 dan (du) adalah sebesar 1,679 dengan demikian
nilai du < DW < 4-du yaitu 1,679 < 2,122 < 2,321 yang
menandakan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif dan negatif
dalam model regresi, atau dengan kata lain, variabel CR, DER,
ROI, SIZE dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah
autokorelasi.
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang bebas
dari masalah heterokedastisitas (homokedastisitas). Selengkapnya
mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada
gambar 4.2 sebagai berikut:
68
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Dengan grafik scatterplots diatas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas
pada penyebaran data tersebut. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak digunakan untuk memprediksi Dividend Payout Ratio
(DPR) berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu Current
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Invetment
(ROI), dan Ukuran Perusahaan (SIZE).
69
c. Hasil Uji Hipotesis
1) Hasil Uji Adjusted R2
Hasil uji Adjusted R2 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Adjusted R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .408a .167 .138 .55757
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai adjusted R2 adalah sebesar
0,138. Hal ini berarti bahwa sebesar 13,8% variabel dependen atau
DPR dipengaruhi oleh variabel independen yaitu CR, DER, ROI,
SIZE. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 86,2% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi DPR.
2) Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel
independen secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi model
regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat nilai signifikansi
(sig.) yang ada di tabel 4.7 Selengkapnya mengenai hasil uji F
penelitian dapat diihat sebagai berikut:
70
Tabel 4.7
Hasil Uji Staistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 7.330 4 1.832 5.894 .000b
Residual 36.685 118 .311
Total 44.015 122
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa variabel independen yaitu
Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), dan Ukuran
Perusahaan (SIZE) secara simultan atau bersama-sama mampu
menjelaskan perubahan pada variabel dependen yaitu dividend
payout ratio (DPR). Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung (5,894)
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 (α
= 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan
yang signifikan antara CR, DER, ROI, SIZE terhadap DPR.
3) Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Hasil uji t dapat dilihat dari nilai signifikansi, Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), dan
Ukuran Perusahaan (SIZE) dalam menerangkan variabel
dependen, yaitu Dividend Payout Ratio (DPR) pada tabel dibawah
ini:
71
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.201 1.567 .767 .445
LNCR@ .061 .221 .044 .274 .785
LNDER@ .199 .181 .185 1.096 .275
LNROI@ .410 .086 .462 4.779 .000
LNSIZE@ -.808 .991 -.071 -.815 .417
Sumber: data diolah dengan SPSS 21.00
Dari hasil penelitian maka diperoleh persamaan regresi berganda
adalah sebagai berikut :
DPR = 1,201 +0,061 CR +0,199 DER +0,410 ROI -0,808 SIZE + ε
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a) Koefisien konstanta sebesar 1,201 dengan nilai positif, ini dapat
diartikan bahwa kebijakan dividen (DPR) akan bernilai 1,201
apabila masing-masing variabel likuiditas, leverage,
profitabilitas, dan ukuran perusahaan bernilai 0.
72
b) Variabel likuiditas memiliki koefisien regresi sebesar 0,061.
Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa likuiditas
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hal ini
menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel
likuiditas, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menaikkan kebijakan dividen sebesar 0,061.
c) Variabel leverage memiliki koefisien regresi sebesar 0,199.
Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hal ini
menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel
leverage, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menaikkan kebijakan dividen sebesar 0,199.
d) Variabel profitabilitas memiliki koefisien regresi sebesar 0,410.
Nilai koefisien regresi positif menunjukkan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Hal ini
menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan satu persen variabel
profitabilitas, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan
menaikkan kebijakan dividen sebesar 0,410.
73
e) Variabel ukuran perusahaan memiliki koefisien regresi sebesar
-0,808. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan
dividen. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan
satu persen variabel ukuran perusahaan, dengan asumsi variabel
lain tetap maka akan menurunkan kebijakan dividen sebesar
0,808.
2. Analisis dan Interpretasi
Pembahasan di dalam penelitian ini menggunakan satu variabel dependen
yaitu dividend payout ratio (DPR) dan keempat variabel independen yaitu
Likuiditas (CR), Leverage (DER), Profitabilitas (ROI), Ukuran Perusahaan
(SIZE).
a. Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh Likuiditas (CR) dengan Dividend
Payout Ratio (DPR)
Berdasarkan dari hasil uji statistik t pada tabel 4.8 dapat
diketahui bahwa variabel likuiditas dengan menggunakan indikator
current ratio menunjukkan nilai thitung sebesar (0,274) dengan
probabilitas signifikansi adalah (0,785). Tingkat signifikansi tersebut
adalah lebih besar dari taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa: “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas
dengan indikator Current Ratio (CR) terhadap kebijakan dividen
dengan indikator Dividend Payout Ratio (DPR)”.
74
Dengan demikian Ho diterima dan Ha1 ditolak. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Lopolusi (2013) didukung
oleh Poerwadi (2003) yang menyatakan bahwa likuiditas yang terlalu
tinggi berdampak pada pembayaran dividen yang semakin kecil.
Likuiditas yang terlalu tinggi menunjukkan ketidakefektifan perusahaan
dalam menggunakan modal kerja yang disebabkan oleh proporsi dari
aktiva lancar yang tidak menguntungkan, misalnya jumlah persediaan
yang relatif tinggi dibandingkan taksiran tingkat penjualan yang akan
datang sehingga tingkat perputaran persediaan rendah dan menunjukkan
adanya over investment dalam persediaan tersebut atau adanya saldo
piutang yang besar yang mungkin sulit untuk ditagih dan dampaknya
pada pembayaran dividen kepada investor semakin kecil.
Sehingga besar kecilnya likuiditas tidak mempunyai pengaruh
terhadap pembayaran dividen dikarenakan likuiditas perusahaan yang
tinggi tidak menjamin kas tinggi pula, melainkan disebabkan oleh
instrumen lain seperti persediaan dan piutang. Hasil ini menandakan
bahwa pembayaran dividen tidak dipengaruhi oleh likuiditas
perusahaan.
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Karami (2013) dan Parica, dkk (2013) yang
menyebutkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen.
75
b. Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh Leverage (DER) dengan Dividend
Payout Ratio (DPR)
Variabel Leverage dengan menggunakan indikator debt to
equity ratio memiliki thitung sebesar (1,096) dengan tingkat signifikansi
adalah (0,275). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari
taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa: “Tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara leverage dengan indikator Debt to
Equity Ratio (DER) terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan
Dividend Payout Ratio (DPR)”.
Dengan demikian Ho diterima dan Ha2 ditolak. Hasil ini juga
didukung penelitian Suharli dan Megawati dalam Arilaha (2009) yang
menunjukkan bahwa perusahaan yang leverage operasi atau
keuangannya tinggi akan memberikan dividen yang rendah. Perusahaan
yang memiliki struktur permodalan yang terdiri dari kreditor dan
pemegang saham, dimana pihak manajemen tidak hanya
memperhatikan kepentingan debtholder berupa pelunasan kewajiban
tetapi juga memperhatikan kepentingan shareholder dengan
membagikan dividen. Perspektif efficiency contracting menyatakan
bahwa manajer cenderung memilih kebijakan yang dapat meminimkan
agency cost, sehingga kebijakan yang diambil dapat diterima pemegang
saham, dan manajemen.
76
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Karami (2013) dan Asif et. al (2011) menunjukkan
bahwa leverage dengan indikator debt to equity ratio mempunyai
pengaruh yang signifikan namun sama-sama negatif.
c. Hubungan antara Profitabilitas (ROI) dengan Dividend Payout Ratio
(DPR)
Variabel Profitabilitas dengan menggunakan indikator Return
On Investment (ROI) memiliki thitung (4,779) dengan tingkat signifikansi
sebesar (0,000). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih kecil dari
taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa: “Terdapat
pengaruh yang signifikan antara return on investment terhadap dividend
payout ratio”.
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha3 diterima, dimana Ha3
adalah bahwa variabel return on investment akan berpengaruh secara
signifikan terhadap dividend payout ratio. Adapun nilai beta sebesar
(0,410) sehingga return on investment mempunyai pengaruh positif
terhadap dividend payout ratio. Artinya, perolehan laba yang tinggi
dapat meningkatkan pembayaran dividen yang tinggi pula.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Arilaha (2009) yang menyatakan bahwa besar kecilnya laba perusahaan
akan mempengaruhi besar kecilnya pembagian dividen. Apabila laba
perusahaan besar berarti dividen yang dibagikan akan semakin besar
77
pula, demikian pula sebaliknya. Perusahaan yang memiliki stabilitas
keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran dividen dengan
yakin dan mensinyalkan kualitas atas keuntungan mereka.
Pembayaran dividen dapat menunjukkan sinyal bahwa
perusahaan memiliki prospek yang baik. Jika perusahaan
mengumumkan peningkatan dividen, maka investor akan menganggap
kondisi perusahaan saat ini dan akan datang relatif baik dan sebaliknya.
Pada sisi lain penambahan dividen memperkuat posisi perusahaan
untuk mencari tambahan dana dari pasar modal sehingga kinerja
perusahaan dimonitor oleh tim pengawas pasar modal. Pengawasan ini
menyebabkan manajer berusaha mempertahankan kualitas kinerja dan
tindakan ini menurunkan konflik keagenan.
Hasil ini juga didukung penelitian Parica, dkk (2013) yang
mengemukakan dividen merupakan sebagian dari laba bersih yang
diperoleh perusahaan, oleh karenanya dividen akan dibagikan jika
perusahaan memperoleh keuntungan. Pihak manajemen akan
membayarkan dividen untuk memberi sinyal mengenai keberhasilan
perusahaan membukukan profit. Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi
dari keuntungan.
Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk
perusahaan apabila hendak membayarkan dividen. Profitabilitas
78
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuan dan sumber yang ada. Ukuran profitabilitas dapat
berbagai macam seperti: laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian
investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik.
Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sulistyowati, dkk (2010) yang menyatakan bahwa
profitabilitas pada Return On Asset (ROA) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
d. Hubungan antara Ukuran Perusahaan (Size) dengan Dividend Payout
Ratio (DPR)
Variabel Ukuran Perusahaan dengan menggunakan indikator
ln(total aset) memiliki thitung (-,815) dengan tingkat signifikansi sebesar
(0,417). Tingkat signifikansi tersebut adalah lebih besar dari taraf
signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa “Tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan (SIZE) terhadap
kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR)”.
Dengan demikian Ho diterima dan Ha4 ditolak. Hasil ini didukung
penelitian Chasanah (2008) yang menyatakan berapapun besarnya size
selama periode pengamatan tidak berpengaruh terhadap dividen yang
akan dibagikan kepada pemegang saham. Hal ini disebabkan oleh
keadaan iklim ekonomi yang belum begitu stabil, sehingga perusahaan
dalam menjalankan usahanya tidak efektif dalam mengelola dana dan
79
membuat laba yang dihasilkan tidak maksimal. Hasil tidak signifikan
pada penelitian ini juga didukung oleh fakta empiris, dimana terdapat
perusahaan yang memiliki total aset kecil namun membagikan dividen
dalam rasio yang besar. Sehingga besar kecilnya perusahaan
berpengaruh tidak begitu besar terhadap besar kecilnya dividen yang
akan dibagikan. Sehingga besar kecilnya perusahaan tidak berpengaruh
begitu besar terhadap besar kecilnya dividen yang akan dibagikan.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Handayani dan Hadinugroho (2009) yang menyatakan bahwa size
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari likuiditas
dengan indikator Current Ratio, leverage dengan indikator Debt to Equity
Ratio, Profitabilitas dengan indikator Return On Investment, dan ukuran
perusahaan secara simultan maupun secara parsial terhadap penentuan
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia diperoleh hasil bahwa:
1. Variabel Current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Lopolusi (2013) dari hasil
penelitiannya yang menunjukkan bahwa likuditas tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
2. Variabel Leverage (Debt to Equity/DER) tidak berpengaruh secara
signifikan dan negatif terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arilaha
(2009) dalam hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa leverage
dengan indikator Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh
81
yang signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan
Dividend Payout Ratio (DPR).
3. Variabel Profitabilitas (Return On Investment/ROI) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arilaha
(2009) dan Parica, dkk (2013) yang menemukan bahwa profitabilitas
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen
perusahaan.
4. Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Chasanah (2008) yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen.
5. Secara bersama-sama variabel likuiditas, leverage, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 5,894 dengan nilai
signifikansi 0,000.
82
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel-variabel yang telah diteliti,
maka implikasi bagi masyarakat terhadap penelitian ini, yaitu:
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting
dalam penelitian ini. Selain itu, diharapkan penelitian selanjutnya
dapat menambahkan variabel lain yang berbeda yang diperkirakan
mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.
2. Bagi Investor
Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk memperoleh
dividen pada suatu perusahaan dapat melihat profitabilitas (Return On
Investmet/ROI), karena berdasarkan hasil penelitian variabel yang
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen adalah variabel
profitabilitas. Dimana variabel profitabilitas memiliki pengaruh paling
besar dan signifikan. Sehingga investor dapat melihat rasio laba
perusahaan sebagai pertimbangan yang lebih besar dalam
menanamkan modalnya pada suatu perusahaan. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai
perusahaan yang memberikan keputusan kebijakan dividen, sehingga
investor dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penilaian terhadap
perusahaan yang dipilih untuk berinvestasi.
83
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan,
khususnya manajemen perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
pembagian dividen kepada para pemegang saham. Perusahaan juga
harus lebih memperhatikan profitabilitas dikarenakan hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan dividen. Profitabilitas yang tinggi akan meningkatkan
pembayaran dividen yang tinggi pula pada para pemegang saham.
Sehingga menarik investor untuk berinvestasi.
C. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti memberikan beberapa saran,
sebagai berikut:
1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas
mengingat variabel dependen hanya terfokus pada faktor-faktor
keuangan saja.
2. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel masih terbatas pada
perusahaan manufaktur sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan sampel penelitian yang berbeda dalam waktu
pengamatan yang lebih lama sehingga diharapkan hasil yang diperoleh
dapat digeneralisasikan.
84
3. Mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan umur perusahaan, karena
ada kemungkinan perusahaan yang sudah lama stabil dengan yang baru
didirikan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen yang akan
dibagikan kepada pemegang saham.
85
DAFTAR PUSTAKA
Ang, R.” Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”. Jakarta: Mediasoft. 1997.
Arilaha, Muhammad A. “Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas dan
Leverage terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal Keuangan dan Perbankan.
Vol. 13 No. 1, hal. 78-87. 2009.
Asif, Aasia, Waqas Rasool dan Yasir Kamal. “Impact of financial leverage on
dividend policy: Empirical evidence from Karachi Stock Exchange listed
companies”. African Journal of Business Management Vol. 5, pp. 1312-
1324. ISSN 1993-8233 Academic Journals. 2011.
Brigham, Eugene F. dan Houston Joel F. “Manajemen Keuangan”. Edisi 8.
Jakarta: Erlangga. 2001.
Bursa Efek Indonesia. “Fact Book 2008-2011”. diakses dari
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx. 2013.
Chasanah, Amalia Nur. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout
Ratio (DPR) Pada Perusahaan yang Listed di Bursa Efek Indonesia”. Tesis
Universitas Diponegoro. 2008.
Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 20”.
Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2012.
Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. “Analisis Laporan Keuangan”. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2005.
Handayani, D.R. dan Hadinugroho, B. “Analisis Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kebijakan Hutang, ROA, Ukuran Perusahaan terhadap
Kebijakan Dividen”. Jurnal Fokus Manajerial. Vol.7, No.1, 64-71. 2009.
86
Ikhsan, Arfan. “Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa”. Edisi Pertama. Graha
Ilmu. Yogyakarta. 2009.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian
Bisnis”.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2002.
Jensen, Michael. C., & W, H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial
Behavior, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economics, 3, 305-360. 1976.
Karami, Lalu Candra. “The Influence Of Liquidity and Leverage on Dividend
Policy (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange
of LQ45 in 2008-2010)”. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Vol.1 No.1.
2013.
Kasmir. “Analisis Laporan Keuangan”. Jakarta: Rajawali Pers. 2009.
Koewn, Arthur J., et al. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Edisi Ketujuh.
Jakarta: Salemba Empat. 2001.
Lopolusi, Ita. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Sektor Manufaktur yang Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia Periode
2007-2011”. Jurnal Ilmiah Universitas Surabaya Vol.2 No.1. 2013.
Parica, Roni dkk. “Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Likuiditas, dan
Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Automotive
and Allied Product yang terdaftar di BEI”. Jurnal Akuntansi Universitas
Riau Vol.2 No.1. 2013.
Pramastuti, Suluh. “Analisis Kebijakan Dividen: Pengujian Signalling Theory dan
Rent Extraction Hypothesis”. Tesis UGM hal.8. 2007.
Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Yogyakarta:
BPFE. 2001.
87
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Edisi Pertama, Jakarta:
Mitra Wacana Media. 2010.
Rodoni, Ahmad. “Modul Institusi Depositori dan Pasar Modal”. UIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta. 2008.
Rodoni, Ahmad. “Analisis Teknikal dan Fundamental di Pasar Modal, Disertasi
Hasil Penelitian”. Center for Social Economic Studies (CSES) Press.
Jakarta. 2005.
Ross, S.A. “The determination offinancial structure: The incentive Signaling
approach”. Bell Journal of Economics. 8: 23-40. Sharma, S., R.M. Durand,
dan O., Gurarie. August, 1977.
Sarwono, Jonathan dan Ely Suhayati. “Riset Akuntansi Menggunakan SPSS”.
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.
Stice, E.K., Stice, J.D., dan Skousen, K.F., “Intermediate Accounting”, 15th
Edition, South-Western Publishing Co. Cincinati. Ohio, 2005.
Suciptayasa, I Gede Ari. “Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
terhadap Struktur Modal”. http://igedearisuciptayasa.blogspot.com. 13
April, 2013.
Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta. 2009.
Suhartono dan Qudsi Fadillah. “Portofolio Investasi di Bursa Efek Pendekatan
Teori dan Praktek”. Edisi kesatu. Yogyakarta: YKPN. 2009.
Sulistiyowati, Indah., dkk. “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Growth
terhadap Kebijakan Dividen dengan Good Corporate Governance sebagai
Variabel Intervening”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII.
Purwokerto. 2010.
88
Sunarko dan Andi Kartika. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen
Kas di Bursa Efek Jakarta”. Eksis Jurnal Bisnis dan Ekonomi. vol.10, no.1.
Maret 2003.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlin. “Manajemen Keuangan”. Edisi 6. Jakarta:
Literata Lintas Media. 2010.
Tempo. “Merugi, Krakatau Steel Tidak Bisa Bagi Dividen”.
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/23/088482759/MerugiKrakatau-
Steel-Tidak-Bisa-Bagi-Dividen. 23 Mei 2013.
Van Horne, James C and John M. Wachowiez. “Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan”. Buku Satu, Edisi 9. Terjemahan oleh Heru Sutujo. Jakarta:
Salemba Empat. 1997.
89
LAMPIRAN
90
LAMPIRAN 1
DAFTAR SAMPEL
DAN
PERHITUNGAN
DATA
91
Lampiran 1 : Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode
1. Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
2. Arwana Citra Mulia Tbk ARNA
3. Astra International Tbk ASII
4. Astra Otoparts Tbk AUTO
5. Sepatu Bata Tbk BATA
6. Branta Mulia Tbk (Indo Kordsa Tbk) BRAM
7. Berlina Tbk BRNA
8. Budi Acid Jaya Tbk BUDI
9. Delta Djakarta DLTA
10. Duta Pertiwi Nusantara Tbk DVLA
11. Ekadharma International Tbk EKAD
12. Fast Food Indonesia Tbk FAST
13. Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
14. Gudang Garam Tbk GGRM
15. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP
16. Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR
17. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
18. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP
19. Kimia Farma Tbk KAEF
20. Kalbe Farma Tbk KLBF
21. Lion Metal Works Tbk LION
22. Lionmesh Prima Tbk LMSH
23. Merck Tbk MERK
24. Mustika Ratu Tbk MRAT
25. Mayora Indah Tbk MYOR
26. Sucaco Tbk SCCO
27. Semen Gresik Tbk SMGR
28. Selamat Sempurna Tbk SMSM
29. Surya Toto Indonesia TOTO
30. Trias Sentosa Tbk TRST
31. Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
92
Lampiran 2 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio
(DPR) tahun 2008
NO. KODE TAHUN CR DER ROI SIZE DPR
1. AMFG 2008 3.45 0.35 0.11 21.41 0.22
2. ARNA 2008 0.76 1.58 0.07 20.42 0.11
3. ASII 2008 1.32 1.21 0.11 25.11 0.30
4. AUTO 2008 2.13 0.45 0.14 22.10 0.35
5. BATA 2008 2.16 0.47 0.39 19.81 0.58
6. BRAM 2008 2.19 0.48 0.06 21.24 0.72
7. BRNA 2008 2.33 1.29 0.04 19.88 0.33
8. BUDI 2008 1.05 1.70 0.02 21.25 0.16
9. DLTA 2008 3.79 0.34 0.12 20.36 0.47
10. DVLA 2008 4.13 0.26 0.11 20.27 0.34
11. EKAD 2008 2.59 1.03 0.03 18.76 0.26
12. FAST 2008 1.32 0.63 0.16 20.48 0.20
13. FASW 2008 2.08 1.84 0.01 22.04 0.20
14. GGRM 2008 2.22 0.55 0.08 23.90 0.33
15. HMSP 2008 1.44 1.00 0.24 23.50 0.47
16. IGAR 2008 4.07 0.38 0.02 19.54 0.34
17. INDF 2008 0.88 3.08 0.03 24.40 0.15
18. INTP 2008 1.79 0.33 0.15 23.15 0.30
19. KAEF 2008 2.11 0.53 0.04 21.09 0.14
20. KLBF 2008 3.33 0.38 0.12 22.46 0.26
21. LION 2008 5.69 0.26 0.15 19.35 0.08
22. LMSH 2008 2.75 0.64 0.15 17.94 0.56
23. MERK 2008 7.77 0.15 0.26 19.74 0.90
24. MRAT 2008 6.31 0.17 0.06 19.69 0.22
25. MYOR 2008 2.19 1.32 0.07 21.80 0.11
26. SCCO 2008 1.19 2.15 0.01 20.84 0.50
27. SMGR 2008 3.39 0.30 0.24 23.08 0.71
28. SMSM 2008 1.82 0.63 0.10 20.65 0.47
29. TOTO 2008 1.40 1.84 0.06 20.75 0.83
30. TRST 2008 1.01 1.08 0.03 21.49 0.40
31. TSPC 2008 3.83 0.29 0.11 21.81 0.40
93
Lampiran 3 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio
(DPR) tahun 2009
NO. KODE TAHUN CR DER ROI SIZE DPR
1. AMFG 2009 3.34 0.29 0.03 21.40 0.08
2. ARNA 2009 0.79 1.00 0.08 20.53 0.17
3. ASII 2009 1.37 0.82 0.11 25.21 0.25
4. AUTO 2009 2.17 0.37 0.17 22.26 0.24
5. BATA 2009 2.35 0.38 0.13 19.85 0.18
6. BRAM 2009 3.45 0.20 0.05 21.02 0.59
7. BRNA 2009 1.51 1.52 0.04 20.04 0.34
8. BUDI 2009 1.14 1.04 0.09 21.19 0.18
9. DLTA 2009 4.53 0.27 0.17 20.45 0.67
10. DVLA 2009 3.05 0.41 0.09 20.48 0.36
11. EKAD 2009 1.41 0.86 0.10 18.92 0.38
12. FAST 2009 1.59 0.63 0.17 20.76 0.20
13. FASW 2009 2.31 1.32 0.08 22.02 0.21
14. GGRM 2009 2.46 0.48 0.13 24.03 0.36
15. HMSP 2009 1.88 0.69 0.29 23.60 0.67
16. IGAR 2009 5.69 0.24 0.08 19.58 0.43
17. INDF 2009 1.16 1.61 0.07 24.42 0.32
18. INTP 2009 3.00 0.24 0.21 23.31 0.25
19. KAEF 2009 2.00 0.57 0.04 21.17 0.17
20. KLBF 2009 2.98 0.35 0.14 22.59 0.19
21. LION 2009 8.00 0.19 0.12 19.42 0.06
22. LMSH 2009 2.12 0.83 0.03 18.10 0.15
23. MERK 2009 5.04 0.23 0.34 19.89 1.42
24. MRAT 2009 7.18 0.16 0.06 19.72 0.20
25. MYOR 2009 2.29 1.00 0.12 21.90 0.33
26. SCCO 2009 1.20 1.75 0.02 20.77 0.51
27. SMGR 2009 3.58 0.25 0.26 23.28 0.94
28. SMSM 2009 1.59 0.73 0.14 20.66 0.51
29. TOTO 2009 2.00 0.91 0.18 20.73 0.48
30. TRST 2009 1.11 0.68 0.07 21.38 0.70
31. TSPC 2009 3.47 0.34 0.11 21.91 0.70
94
Lampiran 4 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio
(DPR) tahun 2010
NO. KODE TAHUN CR DER ROI SIZE DPR
1. AMFG 2010 3.94 0.29 0.14 21.59 0.26
2. ARNA 2010 0.97 1.10 0.09 20.59 0.20
3. ASII 2010 1.28 0.92 0.15 25.45 0.33
4. AUTO 2010 1.76 0.36 0.22 22.44 0.27
5. BATA 2010 2.08 0.46 0.13 20.00 0.32
6. BRAM 2010 4.02 0.23 0.11 21.12 0.78
7. BRNA 2010 1.33 1.46 0.07 20.13 0.60
8. BUDI 2010 1.03 1.45 0.02 21.40 0.25
9. DLTA 2010 6.33 0.19 0.21 20.38 1.20
10. DVLA 2010 3.72 0.33 0.13 20.57 0.35
11. EKAD 2010 1.76 0.63 0.20 19.14 0.21
12. FAST 2010 1.71 0.54 0.16 20.94 0.20
13. FASW 2010 0.84 1.48 0.06 22.23 0.21
14. GGRM 2010 2.70 0.44 0.14 24.15 0.36
15. HMSP 2010 1.61 1.01 0.31 23.74 1.31
16. IGAR 2010 7.04 0.18 0.15 19.67 0.12
17. INDF 2010 2.04 0.90 0.09 24.58 0.30
18. INTP 2010 5.55 0.17 0.21 23.45 0.30
19. KAEF 2010 2.43 0.49 0.08 21.23 0.26
20. KLBF 2010 4.39 0.22 0.19 22.67 0.19
21. LION 2010 9.44 0.17 0.13 19.53 0.12
22. LMSH 2010 2.44 0.67 0.09 18.17 0.22
23. MERK 2010 6.23 0.20 0.27 19.89 0.23
24. MRAT 2010 7.61 0.14 0.07 19.77 0.21
25. MYOR 2010 2.58 1.16 0.11 22.20 0.30
26. SCCO 2010 1.26 1.70 0.05 20.87 0.44
27. SMGR 2010 2.92 0.28 0.24 23.47 0.98
28. SMSM 2010 2.17 0.88 0.15 20.79 0.52
29. TOTO 2010 2.03 0.73 0.18 20.81 0.29
30. TRST 2010 1.24 0.64 0.07 21.43 0.75
31. TSPC 2010 3.37 0.36 0.14 22.00 0.75
95
Lampiran 5 : Perhitungan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Investment (ROI), Size, dan Dividend Payout Ratio
(DPR) tahun 2011
NO. KODE TAHUN CR DER ROI SIZE DPR
1. AMFG 2011 4.42 0.25 0.13 21.71 0.10
2. ARNA 2011 1.02 0.72 0.12 20.54 0.35
3. ASII 2011 1.36 1.02 0.14 25.76 0.32
4. AUTO 2011 1.35 0.47 0.16 22.66 0.05
5. BATA 2011 2.13 0.46 0.11 20.06 0.31
6. BRAM 2011 2.79 0.38 0.03 21.23 0.42
7. BRNA 2011 1.01 1.53 0.07 20.28 0.36
8. BUDI 2011 1.25 1.62 0.03 21.48 0.41
9. DLTA 2011 6.01 0.21 0.22 20.36 1.20
10. DVLA 2011 4.83 0.28 0.13 20.65 0.30
11. EKAD 2011 1.90 0.61 0.12 19.29 0.23
12. FAST 2011 1.80 0.86 0.15 21.16 1.00
13. FASW 2011 1.32 1.74 0.03 22.32 0.39
14. GGRM 2011 2.24 0.59 0.13 24.39 0.41
15. HMSP 2011 1.75 0.90 0.42 23.69 1.12
16. IGAR 2011 5.77 0.22 0.16 19.69 0.76
17. INDF 2011 1.91 0.70 0.09 24.70 0.30
18. INTP 2011 6.99 0.15 0.20 23.62 0.20
19. KAEF 2011 2.75 0.43 0.10 21.31 0.51
20. KLBF 2011 3.65 0.27 0.19 22.84 0.27
21. LION 2011 7.10 0.21 0.14 19.72 0.07
22. LMSH 2011 2.35 0.71 0.11 18.40 0.25
23. MERK 2011 7.52 0.18 0.40 20.19 1.01
24. MRAT 2011 6.27 0.18 0.06 19.86 0.16
25. MYOR 2011 2.22 1.72 0.07 22.61 0.32
26. SCCO 2011 1.29 1.80 0.08 21.10 0.41
27. SMGR 2011 2.65 0.35 0.20 23.70 0.91
28. SMSM 2011 2.72 0.70 0.19 20.85 0.52
29. TOTO 2011 1.88 0.76 0.16 21.02 0.41
30. TRST 2011 1.39 0.61 0.07 21.48 0.64
31. TSPC 2011 3.08 0.40 0.14 22.17 0.64
96
LAMPIRAN 2
HASIL OUTPUT
SPSS 21.00 for windows
97
Lampiran 6 : Hasil Output SPSS 21.00 for windows Sebelum Transformasi
Regression
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR 124 .76 9.44 2.9096 1.90166
DER 124 .14 3.08 .7087 .53828
ROI 124 .01 .42 .1268 .08033
SIZE 124 17.94 25.76 21.3882 1.67470
DPR 124 .05 1.42 .4099 .27988
Valid N (listwise) 124
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 SIZE, ROI, CR,
DERb
. Enter
a. Dependent Variable: DPR
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .520a .270 .246 .24309 1.034
a. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, CR, DER
b. Dependent Variable: DPR
98
Correlations
DPR CR DER ROI SIZE
Pearson Correlation
DPR 1.000 .063 -.110 .503 .068
CR .063 1.000 -.641 .277 -.303
DER -.110 -.641 1.000 -.437 .158
ROI .503 .277 -.437 1.000 .150
SIZE .068 -.303 .158 .150 1.000
Sig. (1-tailed)
DPR . .243 .111 .000 .225
CR .243 . .000 .001 .000
DER .111 .000 . .000 .040
ROI .000 .001 .000 . .048
SIZE .225 .000 .040 .048 .
N
DPR 124 124 124 124 124
CR 124 124 124 124 124
DER 124 124 124 124 124
ROI 124 124 124 124 124
SIZE 124 124 124 124 124
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 2.603 4 .651 11.012 .000b
Residual 7.032 119 .059
Total 9.635 123
a. Dependent Variable: DPR
b. Predictors: (Constant), SIZE, ROI, CR, DER
99
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .285 .319 .893 .374
CR -.004 .016 -.026 -.243 .809 .545 1.834
DER .068 .057 .132 1.206 .230 .516 1.938
ROI 2.003 .314 .575 6.387 .000 .757 1.321
SIZE -.008 .014 -.046 -.546 .586 .847 1.181
a. Dependent Variable: DPR
Coefficient Correlationsa
Model SIZE ROI CR DER
1
Correlations
SIZE 1.000 -.255 .274 -.044
ROI -.255 1.000 -.066 .351
CR .274 -.066 1.000 .565
DER -.044 .351 .565 1.000
Covariances
SIZE .000 -.001 6.090E-005 -3.547E-005
ROI -.001 .098 .000 .006
CR 6.090E-005 .000 .000 .001
DER -3.547E-005 .006 .001 .003
a. Dependent Variable: DPR
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) CR DER ROI SIZE
1
1 4.123 1.000 .00 .01 .01 .01 .00
2 .610 2.601 .00 .07 .19 .04 .00
3 .207 4.460 .00 .30 .00 .63 .00
4 .058 8.433 .02 .47 .80 .29 .02
5 .002 40.639 .98 .15 .01 .03 .97
a. Dependent Variable: DPR
100
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .1835 .9969 .4099 .14547 124
Std. Predicted Value -1.556 4.035 .000 1.000 124
Standard Error of Predicted
Value
.026 .118 .046 .015 124
Adjusted Predicted Value .1770 .9975 .4106 .14500 124
Residual -.43111 .66395 .00000 .23911 124
Std. Residual -1.773 2.731 .000 .984 124
Stud. Residual -1.827 2.786 -.001 1.006 124
Deleted Residual -.45733 .69101 -.00067 .25032 124
Stud. Deleted Residual -1.845 2.870 .002 1.015 124
Mahal. Distance .363 27.971 3.968 3.874 124
Cook's Distance .000 .126 .010 .019 124
Centered Leverage Value .003 .227 .032 .031 124
a. Dependent Variable: DPR
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 124
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .23910634
Most Extreme Differences
Absolute .120
Positive .120
Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z 1.340
Asymp. Sig. (2-tailed) .055
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
101
102
Lampiran 7 : Hasil Output SPSS 21.00 for windows Setelah Transformasi
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
LNDPR@ -.5509 .60065 123
LNCR@ .4434 .43718 123
LNDER@ -.3070 .55934 123
LNROI@ -1.1526 .67735 123
LNSIZE@ 1.5420 .05290 123
Correlations
LNDPR@ LNCR@ LNDER@ LNROI@ LNSIZE@
Pearson Correlation
LNDPR@ 1.000 .058 -.070 .384 .010
LNCR@ .058 1.000 -.851 .346 -.162
LNDER@ -.070 -.851 1.000 -.450 .128
LNROI@ .384 .346 -.450 1.000 .141
LNSIZE@ .010 -.162 .128 .141 1.000
Sig. (1-tailed)
LNDPR@ . .262 .222 .000 .454
LNCR@ .262 . .000 .000 .037
LNDER@ .222 .000 . .000 .078
LNROI@ .000 .000 .000 . .060
LNSIZE@ .454 .037 .078 .060 .
N
LNDPR@ 123 123 123 123 123
LNCR@ 123 123 123 123 123
LNDER@ 123 123 123 123 123
LNROI@ 123 123 123 123 123
LNSIZE@ 123 123 123 123 123
103
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
LNSIZE@,
LNDER@,
LNROI@,
LNCR@b
. Enter
a. Dependent Variable: LNDPR@
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .408a .167 .138 .55757 2.122
a. Predictors: (Constant), LNSIZE@, LNDER@, LNROI@, LNCR@
b. Dependent Variable: LNDPR@
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 7.330 4 1.832 5.894 .000b
Residual 36.685 118 .311
Total 44.015 122
a. Dependent Variable: LNDPR@
b. Predictors: (Constant), LNSIZE@, LNDER@, LNROI@, LNCR@
104
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1.201 1.567 .767 .445
LNCR@ .061 .221 .044 .274 .785 .272 3.672
LNDER@ .199 .181 .185 1.096 .275 .248 4.034
LNROI@ .410 .086 .462 4.779 .000 .755 1.324
LNSIZE@ -.808 .991 -.071 -.815 .417 .927 1.078
a. Dependent Variable: LNDPR@
Coefficient Correlationsa
Model LNSIZE@ LNDER@ LNROI@ LNCR@
1
Correlations
LNSIZE@ 1.000 -.053 -.218 .086
LNDER@ -.053 1.000 .319 .821
LNROI@ -.218 .319 1.000 .058
LNCR@ .086 .821 .058 1.000
Covariances
LNSIZE@ .982 -.009 -.019 .019
LNDER@ -.009 .033 .005 .033
LNROI@ -.019 .005 .007 .001
LNCR@ .019 .033 .001 .049
a. Dependent Variable: LNDPR@
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions
(Constant) LNCR@ LNDER@ LNROI@ LNSIZE@
1
1 3.720 1.000 .00 .01 .01 .01 .00
2 1.066 1.868 .00 .02 .08 .04 .00
3 .130 5.359 .00 .04 .02 .82 .00
4 .084 6.665 .00 .92 .89 .06 .00
5 .001 83.915 1.00 .01 .00 .06 1.00
a. Dependent Variable: LNDPR@
105
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -1.4721 -.0116 -.5509 .24511 123
Std. Predicted Value -3.758 2.200 .000 1.000 123
Standard Error of Predicted
Value
.053 .254 .105 .040 123
Adjusted Predicted Value -1.5570 -.0998 -.5494 .24740 123
Residual -1.78192 1.23925 .00000 .54836 123
Std. Residual -3.196 2.223 .000 .983 123
Stud. Residual -3.250 2.242 -.001 1.008 123
Deleted Residual -1.84317 1.26085 -.00147 .57622 123
Stud. Deleted Residual -3.392 2.281 -.002 1.020 123
Mahal. Distance .113 24.397 3.967 4.372 123
Cook's Distance .000 .145 .010 .023 123
Centered Leverage Value .001 .200 .033 .036 123
a. Dependent Variable: LNDPR@
106
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .54835761
Most Extreme Differences
Absolute .068
Positive .068
Negative -.066
Kolmogorov-Smirnov Z .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .625
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.