Post on 04-Nov-2020
Penentuan harga pokok pesanan
pada cv. Sahabat
di Klaten
Tugas Akhir
Program Studi D3 Manajemen Pemasaran
Oleh:
Teguh Arifianto
F 320005
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2003
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………….. iv
KATA PENGANTAR……………………………………………….. v
DAFTAR ISI…………………………………………………………. vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………… x
DAFTAR TABEL……………………………………………………. xi
ABSTRAK…………………………………………………………… xii
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………………………………... 3
C. Tujuan dan Kegunaan………………………………… 4
1. Tujuan……………………………………………. 4
2. Kegunaan…………………………………………. 4
D. Tinjaun Pustaka………………………………………. 5
1. Pengertian harga pokok produksi………………… 5
2. Elemen-elmen harga pokok produksi…………….. 6
3. Metode pengumpulan harga pokok produksi…….. 10
HALAMAN
E. Kerangka Pemikiran…………………………………… 12
F. Metodologi Penelitian…………………………………. 14
1. Ruang lingkup penelitian………………………….. 14
2. Jenis data yang diperlukan………………………… 14
3. Sumber data ………………………………………. 14
4. Teknik pengumpulan data………………………… 15
5. Teknik penganlisaan data…………………………. 15
II. GAMBARAN UMUM CV. SAHABAT
A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan……………….. 17
B. Lokasi Perusahaan……………………………………... 20
C. Struktur Organisasi……………………………………. 20
D. Bidang Usaha…………………………………………. 27
E. Personalia……………………………………………… 28
1. Tenaga kerja……………………………………….. 28
2. Jam kerja karyawan……………………………….. 29
3. Upah dan kerja…………………………………….. 30
4. Jaminan social…………………………………….. 30
F. Proses dan Hasil Produksi…………………………….. 31
1. Bahan baku………………………………………… 31
2. Peralatan yang digunakan………………………….. 32
3. Proses produksi……………………………………. 33
HALAMAN
4. Hasil produksi……………………………………... 36
G. Daerah pemasaran……………………………………... 36
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Proses Perhitungan Harga Pokok Pesanan……………. 37
B. Elemen-Elemen Harga Pokok Pesanan……………….. 38
1. Biaya bahan baku…………………………………. 38
2. biaya tenaga kerja langsung………………………. 40
3. Biaya overhead pabrik……………………………. 41
C. Analisis dan Pembahasan…………………………….. 43
1. Analisis harga pokok pesanan……………………. 43
2. Pembahasan harga pokok pesanan……………….. 43
D. Kartu Harga Pokok Pesanan………………………….. 60
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………… 67
B. Saran………………………………………………….. 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh team penguji
Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna
Melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Surakarta, Agustus 2003
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Drs. Soeseno ( )
Penguji
2. Drs. Djoko Purwanto, MBA ( )
Dosen Pembimbing
.HALAMAN PERSETUJUAN
Surakarta, Agustus 2003 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Drs. Djoko Purwanto, MBA
NIP. 131 472 193 KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaannirrahim
Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
ridho dan karunia-Nya-lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir
ini yang berjudul “Penentuan Harga Pokok Pesanan Pada CV. Sahabat di Klaten”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena keterbatasan pengetahuan, waktu serta pengalaman penulis yang
masih banyak kekurangan. Namun penulis berusaha menyajikan tugas akhir ini dengan
sebaik-baiknya. Dengan demikian semoga tugas akhir ini ada manfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi masyarakat pembaca pada umumnya serta pihak-pihak yang
berkepentingan dengan tugas akhir ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, mengarahkan dan memberikan
dorongan bagi penulis hingga tersusunnya tugas akhir ini.
Penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU selaku Dekan Fakultas Ekonomi.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku dosen pembimbing.
3. Bapak Radjiyo, BA selaku bagian humas di CV. Sahabat dan semua pihak di CV.
Sahabat yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Kedua orang tua serta saudara-saudaraku yang selalu memberi dorongan dan
semangat.
5. Si – P tecinta dan tersayang yang telah memberiku saran, bantuan, dororngan serta
semangat.
6. Mas Mata’ yang telah memberi saran serta dan bantuanya.
7. Teman-temanku : Dimas, Sari, Yuda, Lena, Taufik dan Wibi yang telah memberi
saran serta bantuannya.
8. Semua teman-temanku yang ada di kelas Manajemen Pemasaran (B).
9. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga terselesainya laporan tugas akhir
ini.
Semoga pihak-pihak yang telah membantu penulis sebutkan selalu mendapat
rahmad dan karunia dari Allah SWT, Amin Yarobil Aalamin.
Surakarta, Juli 2003
PENULIS
MOTTO
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu pengorbanan, maka balaslah penghormatan itu dengan baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu ( dengan yang serupa ). Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitugan atas tiap-tiap sesuatu.
( An Nisa’ : 86 )
Hai manusia, Sesungguhnya telah dating kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmad bagi
orang-orang yang beriman.
( Yunus : 57 )
Sesuatu yang baik itu datangnya dari Allah lewat hati nurani, maka berbuatlah sesuatu
yang sesuai dengan hati nuranimu dan janganlah sekali-kali kamu berpaling dari-Nya.
(penulis)
Penulis persembahkan kepada:
- Bapak dan ibu tercinta
- Saudara- saudaraku
tersayang
- Si – P tercinta
- Teman-temanku semua
- Almamaterku
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perusahaan didirikan mempunyai tujuan yang telah ditentukan, sebab tujuan
merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalam perusahaan dan tujuan juga
memberikan arah bagi kegiatan dan cara untuk mengukur efektifitas kegiatan
perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya antara lain untuk mendapat laba
secara maksimal, untuk menampung tenaga kerja dan untuk membantu pemerintah
dalam hal pajak. Salah satu tujuan perusahaan tesebut yaitu untuk mendapatkan laba
secara maksimal yang digunakan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan. Agar tujuan tersebut dapat terwujud, manajemen
perusahaan selalu berusaha untuk mengendalikan biaya produksi dari barang yang
dihasilkan. Perusahaan dituntut untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas
tetapi dengan harga yang tetap terjangkau oleh masyarakat serta mamperoleh
keuntungan yang cukup. Keuntungan itu tetap diperoleh bila perusahaan berhasil
menjual hasil produksinya dengan dengan harga yang tepat, sehingga dapat menutup
biaya-biaya yang telah dikeluarkan, memperoleh laba yang diinginkan dan kompetitif
dengan harga jual dari perusahaan lain.
Penentuan harga pokok produksi adalah cara perhitungan harga pokok suatu
barang mulai dari barang diproduksi sampai barang tersebut selesai dan siap dijual,
dimana harga pokok produksi adalah salah satu unsur terpenting dalam penentuan
harga pokok penjualan. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika penentuan harga
pokok produksi dilakukan tidak benar yaitu harga yang terlalu tinggi atau rendah.
Apabila penentuan harga pokok produksi terlalu tinggi maka harga jualnya akan
menjadi tinggi, demikian sebaliknya apabila penentuan harga pokok produksi terlalu
rendah maka harga jualnya juga rendah. Sedangkan jika perhitungan harga jual
produk terlalu tinggi akan menyebabkan berkurangnya minat konsumen untuk
membeli produk. Disamping itu perhitungan harga pokok produsi yang kurang tepat
akan sangat mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen selama periode
tersebut, misal pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak suatu pesanan
pada suatu perusahaan yang menghasilkan barang berdasar pesanan.
Dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi, sangat diperlukan
ketelitian dan kecermatan yang tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghindari agar
tidak terjadi kesalahan yang fatal dalam menentukan harga jual atau harga pesanan.
Sebelum memprodusi suatu produk, perusahaan harus menghitung dahulu
berapa besar biaya yang diserap untuk setiap unsur harga pokok produksi. Selain itu
perusahaan juga harus mempertimbangkan naik turunnya harga bahan baku maupun
bahan penolong, karena hal itu juga akan mempengaruhi besar kecilnya harga pokok
yang dibebankan tiap produk.Dengan banyaknya hal yang harus dipertimbangkan ini,
maka perhitunganya harus dilakukan dengan teliti dan cermat supaya tidak terdapat
kekeliruan dalam menentukan harga pokok produksi per unit yang nantinya akan
mempengaruhi laba dan rugi penjualan.
Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana
suatu perusahaan yang menghasilkan produk berdasar pesanan menghitung harga
pokok produksi yang dihasilkan. CV. Sahabat Klaten adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang percetakan dan penerbitan buku-buku. Produk-produk tersebut
diproduksi berdasarkan pesanan daripara pemesan dan harga pokok produk yang satu
dengan lainnya berbeda. Berdasar latar belakang permasalahan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengambil tema pembahasan dengan judul “PENENTUAN HARGA
POKOK PESANAN PADA CV. SAHABAT KLATEN”.
Perumusan Masalah
Penentuan harga pokok dalam suatu perusahaan secara garis besar dapat
dikelompokan dalam dua metode yaitu: “metode harga pokok proses dan metode
harga pokok pesanan” (Supriyono, 1994:36 ). Penetapan tersebut dalam suatu
perusahaan tergantung sifat atau karakteristik pengolahan bahan menjadi produk
selesai. Perumusan masalah ini penulis lakukan untuk menghindari agar masalah
yang dibahas tidak terlalu luas dan mencegah agar tidak terjadi salah pengertian
tentang pokok permasalahan. Oleh karena itu penulis hanya akan membatasi
permasalahan mengenai harga pokok produksi produk-produk yang pasti dikelurkan
setiap tahunnya yaitu Majalah Sukses, Buku Giat Berlatih Menuju Sukses, dan Buku
Kegiatan Agama. Penulis mengambil buku-buku tersebut diatas sebagai contoh
perhitungan harga pokok pesanan berdasarkan acak (sampling), mengingat cara
perhitungan harga pokok pesanan dari masing-masing buku sama. Adapun batasan
pokok permasalahan yang hendak dibahas dalam Tugas Akhir ini meliputi 3 jenis
buku diatas khusus untuk pesanan pada bulan Maret 2003.
Bagaimana cara penetapan harga pokok pesanan untuk produk pesanan pada CV.
Sahabat?
Dengan dasar kerja apa CV. Sahabat menentukan harga pokok pesanan?
Tujuan Dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan penulis Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui cara penetapan harga pokok produksi pesanan pada CV.
Sahabat.
b. Untuk mengetahui dasar kerja CV. Sahabat dalam menentukan harga pokok
pesanan.
2. Kegunaan
Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan akan mempunyai kegunaan sebagai berikut:
a. Bagi penulis
Menambah pengetahuan sehingga penulis mengetahui penerapan ilmu pengetahuan di
bangku kuliah terutama masalah penentuan harga pokok pesanan pada CV. Sahabat
Klaten.
b. Bagi perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi manajemen dalam mengelola penentuan harga pokok pesanan.
c. Bagi pihak lain
Merupakan tambahan bacaan dan referensi khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Ekonomi.
Tinjauan Pustaka
Pengertian Harga Pokok Produksi
Penentuan harga pokok suatu produksi menjadi dasar dalam penentuan
harga jual, sehingga semua biaya yang dikeluarkan harus dicatat, digolongkan dan
diringkas untuk dapat menentukan harga pokok produk dengan tepat. Pada
perusahaan manufaktur, metode pengumpulan harga pokok produksi ada dua
metode yaitu metode harga pokok proses dan metode pokok pesanan.
Pengertian harga pokok menurut Drs. R.A. Supriyono, SU, Akt adalah
sebagai berikut :
Harga perolehan atau harga pokok adalah jumlah yang dapat diukur
dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, atau nilai aktiva lainnya
yang diserahkan atau dikorbankan, atau utang yang timbul, atau tambahan modal
dalam rangka pemilikam barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada
masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan
datang (harga perolehan yang akan terjadi) (Supriyono, 1994 : 16)
Elemen – Elemen Harga Pokok Produksi
Elemen harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan
untuk memproduksi suatu barang, mulai dari bahan baku sampai produk jadi.
Elemen produksi yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi
adalah :
a. Biaya Bahan
Dalam sistem harga pokok pesanan, harga pokok bahan yang
dikonsumsi dalam kegiatan produksi dikelompokkan ke dalam biaya bahan
baku dan bahan penolong. “Bahan penolong adalah bahan yang akan diolah
menjadi bagian produk selesai tetapi pemakaiannya tidak dapat diikuti jejak
atau manfaatnya pada produk selesai tertentu, atau nilainya relatif kecil
sehingga meskipun dapat diiukti jejak pemakaiannya menjadi tidak praktis
atau tidak bermanfaat, sedangkan biaya bahan penolong adalah harga
perolehan bahan penolong yang dipakai di dalam pengolahan produk”.
(Supriyono, 1994 : 20).
Dalam menghitung harga pokok produk, biaya bahan penolong
diperlukan sebagai elemen biaya overhead pabrik. Bahan meliputi harga
pokok semua bahan yang dapat diidentifikasikan dengan pembuatan suatu
jenis produk, dengan mudah dapat ditelusuri atau dilihat perwujudannya di
dalam produk selesai, dan oleh sebab itu merupakan bagian terbesar dari total
biaya bahan.
Penentuan biaya bahan perlu perencanaan agar sesuai dengan
kebutuhan sehingga perlu menetapkan jenis dalam jumlah bahan yang
diburuhkan untuk merealisasi rencana produksinya. Untuk itu diperlukan
prosedur akuntansi biaya yang baik dan benar dari proses pengadaan bahan
baku dan bahan penolong sampai pemakaiannya di dalam produksi. Agar
jumlah persediaan bahan dapat diketahui setiap saat, umumnya perusahaan
menggunakan metode persediaan perpektual (Perpectual Inventory).
Pembelian bahan dimulai dari pembuatan pesanan pembelian
(Purchaces Order) oleh bagian pembelian dan mengirimkannya kepada
suplier. Apabila bahan yang dipesan datang, oleh seksi gudang bahan dibuat
dokumen berupa bukti penerimaan barang setelah diperiksa kecocokan jumlah
dan kualitas barang yang dibeli. Faktur pembelian dari supplier bersama
pesanan pembelian dan bukti penerimaan barang diberikan pada departemen
akuntansi untuk dibuat jurnal dan memasukkan ke dalam rekening buku besar
pembantu yaitu kartu persediaan.
b. Biaya Tenaga Kerja
“Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang
diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan”.(Supriyono, 1994 : 20).
Biaya tenaga kerja di pabrik digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja
langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
“Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan
atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan:
(Supriyono, 1994 : 20). Biaya tenaga kerja langsung dibebankan secara
langsung kepada pesanan atau produk, yang bersangkutan melalui rekening
Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja atau BDP – BTK.
“Biaya tenaga kerja tidak langsung (Indirect Labor) adalah jenis
balas jasa yang diberikan kepada karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya
tidak dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang
dihasilkan perusahaan”(Supriyono, 1994 : 20). Biaya tenaga kerja tidak
langsung merupakan elemen dari biaya overhead pabrik sesungguhnya.
c. Biaya Overhead Pabrik
Menurut Supriyono, biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung yang elemennya dapat digolongkan ke dalam :
1) Biaya bahan penolong
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
3) Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
4) Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5) Biaya listrik, air pabrik
6) Biaya asuransi pabrik
7) Biaya overhead lain-lain
Apabila perusahaan memiliki departemen pembantu di dalam pabrik
semua biaya departemen pembantu merupakan elemen biaya overhead pabrik.
Dalam system pencatatan biaya overhead pabrik dibagi menjadi dua yaitu
pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk
berdasarkan tarif ditentukan dimuka dan pencatatan biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi. “Sistem harga pokok yang ditentukan di muka
(predetermined cost system) adalah system pembebanan harga pokok kepada
produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan sebesar harga pokok yang
ditentukan di muka sebelum suatu produk atau pesanan atau jasa mulai
dikerjakan” (Supriyono, 1994 : 40).
Adapun sistem harga pokok sesungguhnya (historical cost system)
adalah sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa
yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya yang sesungguhnya
dinikmati. Dalam sistem harga pokok sesungguhnya, harga pokok produk
pesanan atau jasa baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya yang
sesungguhnya dikumpulkan. Sedangkan untuk sistem harga pokok yang
ditentukan di muka, harga pokok ditentukan sebelum suatu produk atau
pesanan mulai dikerjakan, sehingga biaya sesungguhnya akan dicatat atau
dikumpulkan pada akhir periode dan perbandingan antara harga pokok yang
dibebankan atas dasar tarip yang telah ditentukan dimuka dengan biaya yang
sesungguhnya terjadi. Untuk penentuan harga pokok produk pada metode
harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada setiap
pesanan atas dasar tarip yang ditentukan di muka. Hal ini disebabkan karena
jumlah biaya produksi setiap pesanan akan dihitung pada saat pesanan selesai
dan tidak pada akhir periode.
Metode Pengumpulan Harga Pokok
Sesuai dengan sifat produksi suatu perusahaan, maka proses
pengumpulan data biaya produksi dalam penentuan harga pokok produk dapat
digolongkan menjadi dua metode, yaitu : (Supriyono, 1994 : 36)
a. Metode Harga Pokok Pesanan
“Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga
pokok produksi dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak
atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan
identitasnya” (Supriyono, 1994 : 36)
Perusahaan menggunakan metode harga pokok pesanan dengan cara
mengolah produk setelah datangnya pesanan dari pembeli sehingga sifat
produksi yang terputus-putus, selesai diolah pesanan yang satu dilanjutkan
pengolahan pesanan yang lainnya. Urut-urutan proses produksi tersebut
berubah sesuai dengan spesifikasi yang dihasilkan. Harga pokok dikumpulkan
untuk setiap pesanan sesuai dengan biaya yang dinikmati oleh setiap pesanan.
Setiap pesanan akan dihitung pada saat pesanan selesai. Untuk menghitung
biaya satuan, jumlah biaya produksi pesanan tertentu dibagi jumlah produksi
pesanan yang bersangkutan.
b. Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga
pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu,
misalnya bulan, triwulan, semester, tahun (Supriyono, 1994 : 37)
Pada metode harga pokok proses, perusahaan menghasilkan produk
homogen yang bentuk produk bersifat standar dan tidak bergantung pada
spesifikasi yang diminta pembeli.
Kegiatan produksi perusahaan ditentukan oleh budget produksi atau
skedul produksi untuk satuan waktu tertentu yang melaksanakan produksi
sedangkan tujuannya untuk mengisi persediaan yang selanjutnya akan dijual
kepada pembeli dengan sifat produksinya secara kontinyu.
Jumlah total biaya pada harga pokok proses dihitung setiap akhir
periode dengan menjumlahkan semua elemen biaya yang dinikmati produk
dalam satuan waktu yang bersangkutan.
Untuk menghitung biaya, jumlah total biaya produksi pada satuan
waktu tertentu dapat dibagi jumlah produk yang dihasilkan pada satuan waktu
yang sama.
Kerangka Pemikiran
Biaya-biaya produksi terdiri dari 3 macam yaitu: biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku adalah biaya yang
menjadi bagian dari barang-barang yang diproduksi atau yang dapat
diidentifikasikan secara khusus dengan produk tertentu diklasifikasikan sebagai
bahan langsung (direct material). Contohnya: kertas yang digunakan dalam
membuat buku.
Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk semua karyawan yang
melaksanakan pekerjaan untuk barang-barang yang diproduksi, seperti operator
mesin, para pekerja percetakan, dianggap sebagai tenaga kerja langsung (direct
labour).
Biaya overhead pabrik dikenal dengan berbagai macam nama: factory
burden, manufacturing expenses, indirect cost dan factory expenses. Biaya
Biaya-Biaya Produksi
1. Biaya Bahan Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja
3. Biaya Overhead Pabrik
HPP
1. Harga Pokok Pesanan
2. Harga Pokok Proses
Produk selesai
overhead pabrik meliputi semua biaya yang bekaitan dengan produk kecuali bahan
baku dan tenaga kerja langsung. Termasuk juga biaya pabrik lainnya seperti
penyusutan atas bangunan pabrik, mesin dan peralatan, listrik, asuransi,
pemeliharaan dan pajak.
Dari ketiga biaya-biaya produksi tersebut dapat digunakan sebagai
penentuan harga pokok produksi. Harga pokok produksi ada dua macam yaitu:
harga pokok proses dan harga pokok pesanan. Adapun yang dibahas dalam
penelitian ini adalah harga pokok pesanan. Dalam penentuan harga pokok produksi
tentu saja melalui beberapa proses produksi hingga produk tersebut selesai.
F. Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan Tugas Akhir, peranan metodologi sangat penting karena
menyangkut proses pengumpulan data. Metodologi di sini adalah kerangka teoritis
yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisis, mengerjakan atau mengatasi
masalah yang dihadapi itu.
1. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di CV. Sahabat Klaten dengan metode studi
kasus. Studi kasus adalah metode yang mengambil beberapa elemen untuk diteliti
secara mendalam (Supranto, 1974 : 37)
2. Jenis Data yang Diperlukan
a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak dapat dihitung (Supranto, 1974 : 4).
Dalam penelitian ini berupa gambaran umum dan proses strategis.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung dengan angka (Supranto, 1974
: 4).
3. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh pertama kali langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kali (Supranto, 1974 : 5). Data ini diperoleh
dengan cara wawancara dan observasi.
b. Data sekunder, yaitu data yang bukan diperoleh karena usaha sendiri
(Supranto, 1974 : 5). Data ini dapat berasal dari buku-buku yang berisi teori
yang berkaitan dengan penulisan Tugas Akhir.
4. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi, yaitu pengamatan langsung suatu obyek yang akan diteliti dalam
waktu singkat dan bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai obyek
penelitian (Supranto, 1974 : 51).
b. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan
kepada informan atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah
(Supranto, 1974 : 49).
c. Studi pustaka, yaitu cara pengumpulan data dengan menjadikan buku sebagai
sumber obyeknya.
5. Teknik Penganalisaan Data
Teknik penganalisaan data yang digunakan adalah metode deskripsi,
yaitu tulisan yang berisikan tentang pemberian deskripsi tentang suatu obyek
sebagaimana adanya pada suatu waktu. Dalam penelitian ini penentuan harga
pokok pesanan diperoleh dengan mengolah data yang di dapat dari CV. Sahabat
Klaten. Penentuan harga pokok pesanan terdiri dari 3 elemen biaya, yaitu: biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Adapun
formula dari harga pokok pesanan adalah sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku :
BBB Departeman Pra Cetak XXX
BBB Departeman Cetak XXX
BBB Departemen Finishing XXX +
Total biaya bahan baku XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung :
BTKL Departemen Pra Cetak XXX
BTKL Departemen Cetak XXX
BTKL Departemen Finishing XXX +
Total biaya tenaga kerja langsung XXX
Biaya Overhead Pabrik :
BOP Departemen Pra Cetak XXX
BOP Departemen Cetak XXX
BOP Departemen Finishing XXX +
Total biaya overhead pabrik XXX +
Total biaya harga pokok pesanan XXX
DAFTAR PUSTAKA
Epdikbud, 1991. Akuntansi Biaya, Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan Akuntansi.
M. A Supranto, 1974. Metode Riset Aplikasinya Dalam Pemasaran. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI
Mulyadi, 1994. Akuntansi Biaya, Yogyakarta : Badan Penerbit Sekolah Tinggi Ekonomi YKPN
Supriyono, 1994. Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
Yudiono K.S., 1984. Bahasa Indonesia Untuk Penelitian Ilmiah. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
CV. Sahabat Klaten adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
penerbitan dan percetakan. Pendirian perusahaan CV. Sahabat Klaten tidak bisa lepas
dari peran Bapak H. Suranto selaku perintis, pejuang dan pendirinya. Berawal dari modal
tekad Bapak H. Suranto yang berkeinginan untuk mengangkat dirinya dari kehidupan
keluarga yang lemah ekonominya.
Perjalanan karier Bapak H. Suranto yang dimulai dari bawah sejak tahun 1970 sebagai
tukang potong pada Perusahaan Garet Sumber Rejeki milik Bapak H. Ahmad Dahlan,
yang mempunyai perusahaan lain yaitu perusahaan Percetakan Kelurga. Kemudian
karena ketekunannya, maka pada tahun 1972 Bapak H. Suranto diangkat menjadi
karyawan pada Percetakan Keluarga. Tugas yang dibebankan dipundaknya dipikul
dengan tekun dan rasa tanggung jawab yang tinggi, sehingga pada tahun 1974 Bapak
H. Suranto bekerja sama dengan Bapak Muhtar (kakaknya) mencoba mendirikan
percetakan sendiri dengan peralatan seadanya.
Atas kesepakatan bersama, maka pada tahun 1975 secara resmi telah didirikan
percetakan dengan nama Percetakan Saudara di Bramen, Klaten Utara. Bapak H.
Suaranto bertugas mencari order dan Bapak Muhtar bertugas sebagai pengatur di
perusahaan serta dibantu oleh seorang karyawan sebagai tenaga pencetak.
Dalam perkembangannya selama 4 tahun Percetakan Saudara berkembang dengan
pesat. Perkembangan pesat itu disertai dengan bertambahnya peralatan dan jumlah
karyawan. Bapak H. Suranto merasa perlu untuk lebih mengembangkan usahanya
tersebut sehimgga pada tahun 1979 beliau memisahkan diri dengan mendirikan
percetakan sendiri dengan nama Percetakan Sahabat yang berlokasi di dusun Sungkur
desa Semangkak kecamatan Klaten Tengah kabupaten Klaten, diatas tanah seluas
2.000 M2. Percetakan tersebut pada awalnya masih dalam satu lokasi dengan
Percetakan Saudara.
Pada tahun 1980 Bapak H. Suranto berhasil mendirikan gedung sendiri untuk
perusahaannya di kios Sungkur Klaten, yang mempunyai letak yang strategis tersebut
menyebabkan perusahaan maju dengan pesat.
Kesabaran, ketekunan dan kerja keras dari Bapak H. Suranto ternyata tidak sia-sia.
Pada tanggal 4 Januari 1988, dalam upaya lebih menertibkan bidang administrasi dan
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen yang semakin luas,
maka dibentuklah perusahaan berbadan hukum dengan nama Percetakan CV. Sahabat
Klaten, yang disahkan oleh notaris Mochammad Imron,SH. Dengan akte No. 8/1987.
Karena omzet atau pemasukan yamg semakin meningkat, maka pada tanggal 14 Maret
1989, percetakan CV. Sahabat Klaten sah sebagai Perusahaan Kena Pajak dengan
NPWP 1.444.509.2.525.
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan selalu membutuhkan modal. Berdasarkan
sumbernya, struktur modal CV. Sahabat Klaten terdiri dari :
1. Modal Pemilik
Modal ini diperoleh dari sekutu aktif yaitu Bapak H. Suranto selaku pemilik dan
pengurus dalam CV. Sahabat Klaten, selain itu juga diperoleh dari para sekutu
pasif yaitu modal komanditer Sri Mundarsih, Modal komanditer Yusuf dan
modal komanditer Yahya.
2. Modal Asing
Modal asing diperoleh CV. Sahabat melalui kredit bank.
Percetakan CV. Sahabat Klaten dalam aktivitasnya sehari-hari bukan saja
berusaha untuk memajukan perusahaan, tetapi juga bergerak di bidang social
kemasyarakatan. Hal ini dipandang perlu karena perusahaan menyadari bahwa
untuk mengembangkan perusahaan dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak
diantaranya masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Adapun tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan antara lain adalah :
a. Ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional di bidang pendidikan.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran terutama
bagi masyarakat sekitar perusahaan.
c. Mencari laba untuk mencari kelangsungan hidup perusahaan.
d. Membantu pemerintah untuk memperoleh pendapatan dari sector pajak
untuk kepentingan pembangunan.
3.2 Lokasi Perusahaan
Percetakan CV. Sahabat Klaten berlokasi di dusun Sungkur desa Semangkak
Kecamatan Klaten Tengah Kabupaten Klaten tepatnya di Jalan dr. Wahidin
Sudirohusodo No. 47 Klaten, di atas tanah seluas 2.000 M. Alasan pemilihan lokasi
perusahaan di Jalan dr. Wahidin Sudirohusodo No. 47 Klaten karena beberapa hal,
yaitu :
a. Berada di jalan utama menuju pusat kota sehingga memperlancar arus transportasi
baik untuk penjualan maupun pengadaan bahan baku. Dengan demikian proses
produksi akan berjalan lancar.
b. Terletak di komplek sekolah baik SD, SMP maupun SMEA dan kantor-kantor
pemerintah sehingga mempermudah pencarian order dari pelanggan yang kebanyakan
dari instansi pemerintah dan sekolah-sekolah.
c. Karena terletak di pusat kota, maka komunikasi dengan pihak luar perusahaan seperti
bank, kantor pos dan lain-lain dapat berjalan lancar.
3.3 Struktur Organisasi
Suatu perusahaan dalam menjalankan tugas dan aktivitasnya memerlukan struktur
organisasi yang baik dan teratur, hal ini untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh
perusahaan itu sendiri, karena di dalam struktur organisasi terdapat susunan dan
hubungan pertanggungjawaban dan wewenang dari pimpinan sampai pada masing-
masing bagian. Dengan demikian diharapkan struktur organisasi yang ada akan
mempermudah dalam pelaksanaan tugas.
Struktur organisasi percetakan CV. Sahabat Klaten selalu disesuaikan dengan kondisi
perusahaan. Karena semakin berkembangnya kegiatan perusahaan, struktur organisasi
akan selalu berubah. Bentuk struktur yang dimiliki CV. Sahabat adalah struktur garis
dan staff. Hal ini terlihat dari adanya pelimpahan wewenang dari atasan kepada para
bawahannya serta adanya sekretaris sebagai staff yang membantu tugas-tugas dari
Direktur. Untuk merealisasikan tujuan perusahaan, maka antara pihak atasan dan pihak
bawahan selalu mengadakan koordinasi atau kerja sama, dimana setiap atasan
mempunyai jumlah bawahan tertentu yang masing-masing akan memberikan
pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan. Adapun struktur organisasi dari CV.
Sahabat Klaten dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini :
Tugas, wewenang, tanggungjawab masing-masing bagian pada perusahaan percetakan
CV. Sahabat Klaten adalah sebagai berikut :
a. Direktur
1. Memimpin aktivitas perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ada.
2. Menentukan kebijaksanaan pokok bidang perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, dan pengawasan.
3. Membuat rencana atas kegiatan perusahaan dan pengkoordinasian.
4. Mendelegasikan sebagian wewenang kepada kepala bagian, kepala bagian dengan
bidangnya masing-masing.
5. Bertanggungjawab terhadap aktivitas perusahaan dan isinya serta kelancaran
dalam usahanya.
b. Wakil Direktur
1. Mewakili direktur baik ke dalam maupun ke luar apabila direktur berhalangan.
2. Membantu direktur dalam menjalankan tugas-tugasnya.
c. Pengawasan Keuangan
1. Mengawasi jalannya keuangan perusahaan dalam melakukan kegiatan.
2. Mengontrol para Kepala Bagian dalam menjalankan tanggungjawabnya,
d. Sekretaris
1. Mempersiapkan bahan-bahan rapat dan mengatur acaranya.
2. Pengadaan, distribusi dokumen, pengetikan, dan kegiatan administrasi lainnya.
e. Kepala Bagian Produksi
1. Menyelenggarakan produksi dengan cara mengkoordinir tiap tahap produksi
dengan perencanaan.
2. Menyelenggarakan perencanaan produksi dengan seefisien mungkin untuk
mencapai target yang telah ditentukan setelah menerima Surat Perintah Kerja dari
bagian Pemasaran.
3. Membuat usulan, (proposal) program produksi beserta anggarannya yang
diajukan kepada pimpinan perusahaan untuk disetujui.
4. Mengawasi pemeliharaan atau perawatan alat-alat produksi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
5. Mengawasi keluar masuknya bahan dari pemasukan bahan mentah untuk diproses
sehingga bahan tersebut menjadi barang jadi.
6. Mengatur jumlah barang yang diproduksi sesuai dengan rencana.
7. Mengatur dan mengawasi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
8. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas hasil produksi.
9. Mengadakan rapat intern bagian yang terkait secara periodic.
10. Mengevaluasi prestasi kerja karyawan dalam lingkungannya.
11. Mengusahakan kenaikan pangkat atau upah bagi karyawan yang berprestasi luar
biasa.
Kepala Bagian Produksi membawahi tiga Kepala Sub Bagian :
Ø Kepala Sub Bagian Pra Cetak
Ø Kepala Sub Bagian Cetak
Ø Kepala Sub Bagian finishing
f. Kepala Bagian Pemasaran
1. Melaksanakan administrasi penjualan.
2. Merencanakan atau menyiapkan rencana pembelian barang-barang kebutuhan
secara periodic.
3. Menyiapkan laporan penjualan dan pembelian secara periodic.
Kepala Bagian Pemasaran membawahi tiga Kepala Sub Bagian, yaitu :
Ø Kepala sub Bagian Operasional
Ø Kepala Sub Bagian Administrasi Pemasaran
Ø Kepala Sub Bagian Perwakilan
g. Kepala Bagian Gudang
1. Membeli kebutuhan barang-barang untuk melaksanakan produksi sesuai dengan
kebutuhan bagian produksi.
2. Mengusahakan agar kelancaran produksi terjaga dengan baik.
3. Melaksanakan pencatatan untuk barang-barang yang dipakai oleh bagian produksi
dalam mengerjakan pemesanan dari pelanggan.
4. Menyimpan barang-barang yang telah diproduksi.
Kepala Bagian Gudang membawahi dua Kepala Sub Bagian, yaitu :
Ø Kepala Sub Bagian Pembelian Bahan Baku
Mempunyai tugas pokok membeli persediaan bahan baku untuk mengerjakan
pesanan dari pembeli atau pelanggan.
Ø Sub Bagian Penyimpanan Barang Jadi
Mempunyai tugas pokok menyimpan produk jadi.
h. Kepala Bagian Keuangan
1. Menyusun bersama-sama kepala bagian program anggaran bulanan dan tahunan.
2. Mengendalikan, menyetujui pengeluaran uang dalam batas-batas kewenangannya.
3. Menyelesaikan masalah pajak perusahaan dan asuransi perusahaan.
4. Membantu pimpinan perusahaan dalam mencari dana dari luar perusahaan.
5. Mengatur penyimpanan uang di bank.
6. Mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi administrasi keuangan.
7. Membuat analisa, pelaporan keuangan bulanan dan tahunan.
8. Membuat penilaian prestasi kerja staf keuangan dan membuat usulan kenaikan
pangkat atau upah untuk karyawan yang berprestasi.
Kepala Bagian Keuangan membawahi empat Kepala Sub Bagian, yaitu :
Ø Kepala Sub Bagian Hutang dan Piutang
Ø Kepala sub Bagian Penerimaan
Ø Kepala Sub Bagian Pembukuan
Ø Kepala Sub Bagian Urusan Pajak
i. Kepala Bagian Personalia
1. Menyelenggarakan kegiatan penerimaan dan penempatan karyawan berdasarkan
informasi organisasi dan persyaratan kerja yang telah ditetapkan.
2. Menyelenggarakan pembinaan personil dan hubungan perburuhan serta
administrasinya.
Kepala Bagian Personalia membawahi tiga Kepala Sub Bagian, yaitu :
Ø Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Ø Kepala Sub Bagian Humas
Ø Kepala Sub bagian Keamanan
j. Kepala Bagian Perlengkapan
1. Menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan oleh bagian produksi.
2. Membantu bagian-bagian lainnya.
3.4 . Bagian Usaha
CV. Sahabat adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penerbitan buku
dan percetakan. Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan namun karena
perusahaan tersebut hidup dari masyarakat, perusahaan juga mempunyai tujuan social,
dalam arti ikut menunjang pelaksanaan program pemerintah dalam rangka
meningkatkan kecerdasan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi
pengangguran di sekitar lokasi perusahaan.
CV. Sahabat melaksanakan usahanya antaralain :
1. Penerbitan dan Percetakan
Bidang usaha CV. Sahabat lebih ditekankan pada penerbitan buku-buku yang
bermutu dan dapat digunakan dikalangan pelajar. Dan bidang usaha percetakan
undangan dan pesanan dalam bentuk bermacam-macam contohnya pesanan buku
daftar absensi pelajar dan kantor, serta pembuatan panflet untuk acara social dan
lain sebagainya.
2. Penjualan langsung ke konsumen akhir dan pembukuan perusahaan
Buku-buku yang diterbitkan langsung dijual ke konsumen akhir oleh CV. Sahabat
dengan cara menyetorkan langsung buku-buku ke sekolah-sekolah atau kantor-
kantor dan kepada pemesan langsung. Agar perusahaan berjalan dengan lancar,
maka perusahaan harus membuat pembukuan keuangan perusahaan dengan rapi
dan benar.
3.5. Personalia
3.5.1 Tenaga Kerja
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin baik dari tahun ke
tahun, maka perusahaan CV. Sahabat terus mengupayakan peningkatan
produksi, penambahan mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku yang juga
diikuti dengan peningkatan jumlah pegawainya. Dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari sampai pada akhir tahun 2002 perusahaan telah tercatat
mempekerjakan karyawan sebanyak 136 orang terdiri dari :
a. Karyawan tetap sebanyak 40 orang
b. Karyawan harian sebanyak 68 orang
c. Karyawan satuan sebanyak 28 orang
3.5.2 Jam Kerja Karyawan
a. Waktu Kerja Biasa
Adalah waktu kerja yang sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
bersama. Waktu kerja pada perusahaan ini adalah :
1. Hari Senin – Kamis
Jam 07.00 – 11.30 jam kerja
Jam 11.30 – 12.30 jam istirahat
Jam 12.30 – 15.30 jam kerja
2. Hari Jum’at
Jam 07.00 – 11.00 jam kerja
Jam 11.00 – 13.00 jam istirahat
Jam 13.00 – 15.30 jam kerja
3. Hari Sabtu
Jam 07.00 – 11.30 jam kerja
Jam 11.30 – 12.30 jam istirahat
Jam 12.30 – 14.30 jam kerja
b. Waktu Kerja Lembur
Adalah waktu kerja yang dilaksanakan di luar jam kerja biasa.
3.5.3 Upah dan Gaji
Sistem upah yang dipergunakan percetakan CV. Sahabat Klaten adalah
system upah berdasarkan hari kerja untuk tenaga kerja pelaksana dan system
upah berdasarkan jumlah satuan yang dihasilkan untuk tenaga kerja tetap
yang tidak memiliki jabatan dan setiap bulan sekali bagi karyawan tetap
yang memiliki jabatan. Apabila mendapat perintah lembur ketentuannya
sebagai berikut :
1 jam lembur : 1,5 x upah biasa
2 jam lembur atau lebih : 1 jam pertama 1,5 x upah biasa
2 jam kedua atau 2 x upah biasa
3.4.5 Jaminan Sosial
Keselamatan dan kesejahteraan karyawan tidak luput dari perhatian
pimpinan percetakan CV. Sahabat Klaten. Untuk merangsang semangat
kerja karyawan, maka diberikan tunjangan atau jaminan social. Jenis
jaminan social yang diberikan oleh percetakan CV. Sahabat Klaten adalah
sebagai berikut :
a. Tunjangan Keluarga
Diberikan kepada karyawan yang relah berkeluarga.
b. Tunjangan Prestasi
Diberikan kepada karyawan yang memiliki prestasi kerja yang dinilai
baik.
c. Tunjangan Kesehatan
Bagi karyawan yang sakit atau berobat akan mendapatkan ganti biaya
pembelian obat. Sedangkan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan
di lingkungan perusahaan akan mendapatkan ganti rugi biaya perawatan
penuh dari perusahaan.
d. Tunjangan Hari Raya
Diberikan oleh perusahaan pada Hari Raya Idul fitri sebesar 1 x gaji
bulanan.
e. Tunjangan Tutup Buku
Diberikan pada saat perusahaan tutup buku laporan keuangan. Besarnya
tergantung dari besar kecilnya laba perusahaan.
f. ASTEk
Diberikan pada seluruh karyawan tetap yang relah bekerja minimal
selama 5 tahun.
3.6 Proses dan Hasil Produksi
3.6.1 Bahan Baku
Bahan baku yang dibutuhkan perusahaan dalam berproduksi
meliputi tiga jenis, yaitu :
a. Kertas : digunakan sebagai bahan yang diolah
Adapun jenis kertas berbeda-beda menurut kebutuhannya antara lain :
a) Kertas CD / pastur
b) Kertas HVS
c) Kertas Buffalow
d) Kertas BC
e) Kertas NCR (merah, putih, hijau, biru, kuning)
f) Kertas Doff tipis
g) Kertas Doff tebal
h) Kertas Parfum
i) Kertas Embas
b. Tinta : digunakan sebagai bahan pewarna atau untuk menimbulkan
tulisan atau gambar pada cetakan.
Jenis tinta ada beberapa macam merk antara lain :
a) Tinta Merk Cemani
b) Tinta Black
c) Tinta Merk Off Medium Yellow No dis
c. Plate : digunakan sebagai alat yang dimasukkan ke dalam mesin cetak,
yang akan menimbulkan tulisan atau gambar. Plate ini terbuat dari
alumunium yang dibuat pada Sub bagian Pletemaking pada Departemen
pra cetak.
Bahan pembantu yang dipakai dalam memproduksi, terdiri dari :
Air : sebagai pencuci rol atau campuran pada mesin cetak.
Com : digunakan sebagai bahan penghapus film apabila ada yang cacat
atau penghapus garis-garis pada film karena hasil dari
penyusunan yang dipotong.
3.6.2 Peralatan yang Digunakan
Dalam menghasilkan produk perusahaan memerlukan bermacam-macam
peralatan sebagai berikut :
a. Mesin setting, yaitu mesin elektronika untuk menyusun lay-out
b. Kamera foto printing, yaitu alat yang digunakan untuk membuat plate.
Plate dibuat menurut ukuran buku yang didesak.
c. Mesin cetak, yaitu mesin yang digunakan untuk mencetak naskah.
d. Mesin jilid, yaitu mesin yang digunakan untuk menjilid cetakan.
e. Mesin potong, yaitu mesin yang digunakan sebagai alat untuk
memotong hasil cetakan yang sudah dijilid agar tampak rapi.
3.6.3 Proses Produksi
Dalam menghasilkan produk, perusahaan harus melewati beberapa
departemen produksi yang ada, yaitu departemen pra cetak yang meliputi
composting dan lay-out , departemen cetak, departemen finishing. Langkah-
langkah dalam proses produksi yaitu :
Ø Departemen Pra Cetak
Dimulai dari bagian pra cetak yang membawahi persiapan naskah. Di
bagian persiapan naskah, yang bertugas memilih jenis dan ukuran huruf
yang sesuai, kemudian naskah dikirim ke bagian komputer. Huruf demi
huruf disusun menjadi baris kemudian disusun menjadi halaman. Setelah
naskah selesai dikoreksi bagian naskah dikirim kemudian dibawa ke sub
bagian plametaking untuk dibuat platedengan cara lempeng yang peka
terhadap cahaya disinari dengan lampu yang sangat kuat (carbonare
ligh), setelah disinari, plate dicucu dengan obat khusus. Untuk setiap
warna dibuat plate tersendiri yaitu untuk warna biru, kuning, merah dan
hitam.
Ø Departemen Cetak
Dari bagian pra cetak plate tersebut kemudian dibawa ke bagian cetak
dengan mesit offset gambar di atas plate diatas kerta sesuai dengan
jumlah yang akan diproduksi atau yang direncanakan.
Ø Departemen Finishing
Hasil cetakan yang sudah jadi dibawa ke bagian finishing untuk
pengerjaan penyelesaian tahap akhir seperti penyusunan, memotong,
melipat, mengelem, menjahit, menjilid dan pengepakan.
Perlu diketahui sebuah plate dapat digunakan untuk mencetak berulang-
ulang, oleh sebab itu untuk cetak ulang biayanya lebih murah dari pada
cetakan yang pertama karena tidak melalui proses produksi di bagian
composting dan lay-out / repro. Gambar yang sudah ada di atas plate tidak
dapat dihapus lagi untuk memberikan bagaimana proses
produksiberlangsung dapaty dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
GAMBAR 2 – BAGIAN PROSES PRODUKSI CV. SAHABAT KLATEN
PRA CETAK
PERSIAPAN NASKAH
KOMPUTER
KOREKSI NASKAH
PLATE MAKING
FINISHING
PENYUSUNAN
PELIPATAN
CETAK
PENGELEMAN
PENJILITAN
PEMOTONGAN
PRA CETAK
CETAK
Sumber : CV. Sahabat Klaten, Tahun 2003
3.6.4 Hasil Produksi
Produk yang dihasilkan oleh percetakan CV. Sahabat Kbervariasi jenisnya,
antara lain :
a. Majalah Sukses
b. Buku Giat Berlatih Menuju Ebtanas
c. Buku Kegiatan Agama
d. Kop Surat
e. Brosur
f. Sertifikat
g. Poster
3.7 Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran hasil-hasil produksi CV. Sahabat meliputi seluruh Kabupaten di
Jawa Tengah. Untuk mendapatkan order dari para pelanggan CV. Sahabat
menggunakan saluran distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Seluruh
distribusi dilakukan perusahaan secara langsung ke konsumen atau pelanggan yang
meliputi instansi pemerintah, pelajar dan masyarakat umum. Adapun saluran
distribusi tidak langsung dilakukan oleh kantor perwakilan yang bertindak sebagai
pencari order atau perantara pelanggan dengan kantor pusat.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Perhitungan Harga Pokok Pesanan
CV. Sahabat adalah perusahaan percetakan yang produksinya berdasarkan
atas pesanan. Metode pengumpulan biaya yang dipergunakan adalah metode harga
pokok pesanan, karena proses produksinya secara terputus-putus yang akan
memproduksi suatu produk sesuai dengan spesifikasinya dari pemesan dengan
memperhitungkan semua unsur biaya produksi untuk tertentu yang terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Perhitungan harga pokok produksi dilakukan secara menyeluruh setelah
produk pesanan tersebut. Sedangkan harga pokok produksi persatuan untuk setiap
pesanan dihitung dengan membagi jumlah total harga pokok produksi dengan jumlah
satuan produksi yang dipesan. Produk yang telah selesai diproses dimasukkan ke
gudang atau langsung diserahkan kepada pemesan sesuai dengan tanggal pesanan
harus dikirim. Prosedur perhitungan harga pokok produksi adalah sebagai berikut :
1. Biaya produksi dikelompokkan menurut besarnya pemakaian biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Menghitung total biaya produksi yang digunakan dalam setiap pesanan.
3. Menghitung harga pokok per unit setiap satuan dengan cara membagi total biaya
produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan.
CV. Sahabat memproses setiap produk melalui tiga departemen, yaitu :
1. Departemen Pracetak
Sebelum naskah dikoreksi terlebih dahulu diketik dengan komputer, kemudian
dikoreksi kembali dan dikirim ke bagian plate making.
2. Departemen Cetak
Bertugas mencetak naskah kemudian dikirim ke Departemen Finishing.
3. Departemen Finishing
Bertugas menyusun, melipat, memotong, menjilid dan pengepakan. Setelah
naskah dijilid kemudian dilakukan pengepakan dan dimasukkan ke gudang atau
jika sudah batas akhir penyerahannya langsung dikirim kepada pemesan.
B. Elemen – Elemen Produksi
Elemen harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang yang dikelompokkan menjadi tiga elemen biaya yaitu :
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
1 Biaya Bahan Baku Bahan baku merupakan bagian yang secara menyeluruh membentuk
produk selesai dan dapat diidentifikasikan secara langsung pada produk yang
bersangkutan. Masalah pengadaan dan penyediaan dan pemakaian bahan baku
merupakan bagian yang penting bagi perusahaan yang sedang melaksanakan
proses produksi, karena bahan baku merupakan komponen yang paling utama
yang diolah menjadi produk selesai dalam setiap proses produksi oleh setiap
perusahaan. Untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut selain untuk
mendapatkan laba untuk mengetahui besarnya bahan baku yang digunakan dalam
setiap pesanan, maka perlu diketahui harga pokok untuk masing-masing bahan
baku yang digunakan pada setiap pesanan. Oleh karena itu harga pokok bahan
baku tidak hanya yang tercantum dalam faktur pembelian saja tetapi juga dari
harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian ) ditambah dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut sehingga
siap diolah.
TABEL 1 – Jenis Bahan Baku Yang Digunakan Masing-Masing
Departemen CV. Sahabat Klaten
Keterangan Departemen
Pracetak
Departemen
Cetak
Departemen
Finishing
Jenis Bahan Baku Plate Kertas
Tinta
-
Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Pada Departemen Pracetak. Sebelum naskah-naskah atau gambar yang dicetak
dikoreksi terlebih dahulu kemudian naskah diketik dengan menggunakan
komputer, juga gambar-gambar digambar dengan komputer kalau tidak bisa
dengan komputer digambar dengan tangan dan ditulis arab, huruf jawa, untuk
sementara tidak bisa menggunakan komputer, maka ditulis dengan tangan, setelah
selesai kemudian naskah dikoreksi lagi yang akan dibuat plate oleh sub bagian
platemaking dengan cara lempeng yang peka (polayastr alon) dengan cahaya
disinari dengan lampu yang sangat kuat (Carbonare ligh), plate yang terdapat di
Departemen pra cetak kemudian di cetak di Departemen Cetak dengan mesin
offset di atas kertas sesuai dengan permintaan pemesan dan selanjutnya akan
diproses di Departemen Finishing, di departemen ini tidak dibutuhkan lagi bahan
baku karena pada departemen ini dibutuhkan penyelesaian akhir yang meliputi :
memotong, melipat, mengelem, menjilid, dan pengepakan. Pembagian biaya
pembelian pada masing-masing jenis bahan baku dalam faktur sering memerlukan
biaya yang mungkin lebih besar bila dibandingkan dengan manfaat ketelitian
perhitungan harga pokok yang diperoleh, maka harga pokok bahan baku hanya
dicatat sebesar harga beli menurut faktur dari pemasok. Biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh bahan baku tersebut diperhitungkan sebagai unsur
biaya overhead pabrik.
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan pada semua karyawan pabrik yang dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produksi tertentu yang dihasilkan perusahaan. Balas jasa yang diberikan yaitu berupa upah dan biaya tenaga kerja langsung pada CV. Sahabat adalah karyawan bagian produksi, pengawas bagian produksi , honor penulis naskah. Honor penulis naskah ini ada pada Departemen Pracetak yang bertugas mengetik dan menggambar. Upah yang diberikan tergantung dari produksi yang dipesan dengan cara mengalikan tarip upah dengan jumlah jam kerja. CV. Sahabat memberikan tarip upah berdasarkan tingkat resiko dan kesulitan pengolahan produk. Pengawas bagian produksi dan honor penulis naskah diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung. Semua karyawan yang bekerja pada CV. Sahabat menerima upah setiap bulan, demikian juga untuk karyawan bagian produksi kecuali untuk karyawan satuan . Tarip rata-rata untuk tenaga
kerja langsung adalah sebesar R p. 1.000,- per jam. Jam kerja per hari adalah 7 jam untuk hari Senin sampai Kamis dan 6 jam untuk hari Jum’at dan Sabtu. CV. Sahabat juga memberikan upah lembur bagi karyawan yang bekerja di luar jam kerja. Biasanya sistem lembur ini dilakukan bila perusahaan menerima pesanan dalam jumlah besar dan harus dilaksanakan secepatnya. Untuk itu karyawan harus bekerja lebih banyak dari waktu yang ditentukan. Supaya karyawan lebih bersemangat dalam bekerja perusahaan memberikan tarip yang berbeda dengan jam kerja normal yaitu Rp. 1.500,- untuk jam pertama dan Rp. 2.000 untuk jam berikutnya.
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik adalah biaya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses pembuatan produksi. Biaya overhead pabrik merupakan biaya yang paling komplek dan tidak dapat diidentifikasikan pada produk, maka pengumpulan biaya overhead pabrik baru dapat dihitung pada akhir periode perusahaan yang yang menggunakan metode harga pokok pesanan. Biaya overhead pabrik dibebankan atas produk dengan dasar tarip yang ditentukan di muka. Adapun unsur-unsur biaya overhead pabrik yang terdapat pada CV. Sahabat adalah sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut. Pada CV. Sahabat, di Departemen Pra Cetak tidak dibutuhkan biaya bahan penolong, Departemen Cetak biaya bahan penolong yang digunakan meliputi tinta warna, minyak tanah, bensin, air dan alcohol, sedangkan Departemen Finishing biaya bahan penolong yang digunakan adalah lem jilid, kawat jilid dan stepler.
2. Biaya Listrik dan Air
Meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk keperluan membayar listrik dan air di pabrik.
3. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya ini meliputi biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, peralatan pabrik dan bangunan pabrik.
4. Biaya Penyusunan Aktiva Tetap
Biaya ini meliputi penyusutan mesin-mesin, peralatan pabrik dan bangunan pabrik.
5. Biaya Asuransi Pabrik
Biaya yang dimasukkan dalam biaya overhead pabrik adalah biaya asuransi tenaga kerja atau karyawan pabrik.
6. Biaya lain-lain
Biaya lain-lain adalah semua biaya yang dikeluarkan selain biaya di atas. Biaya ini meliputi biaya bahan bakar BBM, pelumas, dan lain-lain.
C. Perhitungan Harga Pokok Pesanan
Perbedaan kebutuhan Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan diakibatkan oleh jenis produk, spesifikasi produk yang berbeda antara pesanan yang satu dengan pesanan yang lain. Perhitungan harga pokok pesanan didasarkan pada tiga komponen harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dari total biaya produksi ini akan diketahui harga pokok sejumlah produk yang dipesan dan selanjutnya dapat diketahui harga pokok per unit produk yang dipesan.
TABEL 2 – Daftar Buku Yang Diproduksi Berdasarkan Pesanan CV. Sahabat Klaten
Nama Buku Nomor Pesanan Jumlah Yang Dipoduksi
(Unit)
Majalah Sukses
Buku Giat Berlatih Menuju Sukses
MS – 125
GB – 253
57.500
94.500
Buku Kegiatan Agama KA - 316 658.000
Sumber : Percetakan CV. Sahabat Klaten, Tahun 2003
1. Perhitungan Biaya Bahan baku
Perhitungan biaya bahan baku pada CV. Sahabat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah bahan yang dipakai dengan harga pokok bahan. Adapun harga pokok per satuan dapat dilihat pada tabel 10. berikut :
TABEL 3 – Harga Pokok Bahan Baku Per Satuan Pada CV. Sahabat Klaten
No Jenis bahan baku Satuan Harga pokok/satuan
(Rp)
1
2
3
4
Kertas CD
Kertas Ivory
Tinta Hitam
Plate Seng
Rim
Lembar
Kg
Lembar
15.500
2.000
33.400
34.900
Sumber : Percetakan CV. Sahabat Klaten, Tahun 2003
Adapun perincian dari pemakaian bahan baku untuk pesanan Majalah Sukses sebanyak 57.500 unit dengan nomor pesanan MS – 125, pesanan Buku Giat Berlatih menuju Sukses sebanyak 94.500 unit dengan nomor pesanan GB – 253 dan pesanan Buku Kegiatan Agama sebanyak 658.000 unit dengan nomor pesanan KA – 316, maka dapat dilihat pada tabel 4, tabel 5. dan tabel 6, dari ketiga tabel tersebut akan dapat dilihat dengan jelas berapa besar biaya bahan baku yang akan dipakai dari setiap jenis bahan baku dalam masing-masing departemen. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 4 – Biaya Bahan Baku Majalah Sukses Sebanyak 57.500 unit pesanan nomor MS-125 CV. Sahabat Klaten
No Keterangan Harga
Satuan (Rp) (1)
Jumlah Pemakalah
(2)
Jumlah (Rp)
(1) x (2)
1
2
Departemen Pracetak
- Plat seng
Departemen Cetak
- Kertas CD
- Kertas Ivory
- Tintan Hitam
34.900,00
15.500,00
2.000,00
33.400,00
37 lembar
1.150 rim
8.315 lembar
125 kg
1.291.300,00
17.825.000,00
16.630.000,00
4.175.000,00
Total 39.921.300,00 Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan bahan baku yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan Majalah Sukses sebanyak 57.500 unit adalah sebesar Rp. 39.921.300,00. Ini berarti setiap 1 (satu) unit produk Majalah Sukses membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp. 694,28.
TABEL 5 – Biaya Bahan Baku Buku Giat Berlatih Menuju Sukses Sebanyak 94.500 Unit Pesanan Nomor GB-253 CV. Sahabat
No Keterangan Harga
Satuan (Rp) (1)
Jumlah Pemakalah
(2)
Jumlah (Rp)
(1) x (2)
1 Departemen
2
Pracetak
- Plat seng
Departemen Cetak
- Kertas CD
- Kertas Ivory
- Tintan Hitam
34.900,00
15.500,00
2.000,00
33.400,00
104 lembar
5.614 rim
13.528 lembar
359 kg
3.629.600,00
87.017..000,00
27.056..000,00
11.990.600,00
Total 129.693.200,00 Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan bahan baku yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan Buku Giat Berlatih Menuju Sukses sebanyak 94.500 unit adalah sebesar 12.693.200,00. Ini berarti untuk setiap 1 (satu) unit produk Buku Giat Berlatih Menuju Sukses membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp. 1.372,41. Sedangkan jumlah bahan baku yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan Buku Kegiatan Agama dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :
TABEL 6 – Biaya Bahan Baku Buku Kegiatan Agama Sebanyak 658.000 Unit Pesanan Nomor KA- 316 CV. Sahabat Klaten
No Keterangan Harga
Satuan (Rp) (1)
Jumlah Pemakalah
(2)
Jumlah (Rp)
(1) x (2)
1
2
Departemen Pracetak
- Plat seng
Departemen Cetak
- Kertas CD
- Kertas Ivory
- Tintan Hitam
34.900,00
15.500,00
2.000,00
33.400,00
418 lembar
13.142 rim
95.017 lembar
1.434 kg
14.588.200,00
203.701.000,00
190.034..000,00
47.895.600,00
Total 456.218.800,00 Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Dari tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa kebutuhan bahan baku yang dikeluarkan untuk memenuhi pesanan Buku Kegiatan Agama dengan nomor pesanan KA-316 adalah sebesar Rp. 456.218.800,00. Sedangkan biaya bahan baku untuk 1 (satu) unit Buku Kegiatan Agama adalah sebesar Rp. 693,34. Berdasarkan tabel 4, tabel 5 dan tabel 6 di atas dapat dibuat rekapitulasi biaya bahan baku untuk masing-masing pesanan dalam setiap departemen yang akan mengolah bahan baku tersebut. Dari tiga departemen produksi yanag ada pada CV. Sahabat Klaten yang mengolah bahan baku adalah departemen pracetak dan departemen cetak, sedangkan departemen finishing tidak turut mengolah bahan baku yang disebutkan di atas.
TABEL 7 – RekapitulasI Biaya Bahan Baku CV. Sahabat Klaten
Departemen Pracetakn
Departemen Cetak Kode
Pesanan BBB Plate ( Rp )
BBB Kertas ( Rp )
BBB Tinta ( Rp )
Total Biaya ( Rp )
MS – 125
GB – 253
KA - 316
1.291.300,-
3.629.600,-
14.588.200,-
34.455.000,-
114.073.000,-
393.735.000,-
4.175.000,-
11.990.600,-
47.895.600,-
39.921.300,-
129.693.200,-
456.218.800,-
Jumlah 19.509.100,- 542.263.000,- 64.061.200,- 625.833.300,- Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Pencatatan yang dilakukan berdasarkan tabel di atas adalah sebagai berikut :
BDP BBB Dept. Pra Cetak Rp. 19.509.100,00
BDP BBB Dept. Cetak Rp. 606.324.200,00
Persediaan Bahan Baku Plate Rp. 19.509.100,00
Persediaan Bahan Baku Kertas Rp. 542.263.000,00
Persediaan Bahan Baku Tinta Rp. 64.061.200,00
(Untuk mencatat pembebanan biaya bahan baku)
2. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung
CV. Sahabat menggolongkan elemen biaya tenaga kerja langsung menjadi tiga bagian yaitu bagian pra cetak, bagian cetak dan bagian finishing. Biaya ini diperhitungkan berdasarkan banyaknya jam kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja langsung. Biaya tenaga kerja langsung yang terjadi pada setiap pesanan terdapat dalam tabel 8, tabel 9, dan tabel 10 sebagai berikut :
TABEL 8. Biaya Tenaga Kerja Langsung Majalah Sukses Pesanan Namor MS – 125 CV. Sahabat Klaten
Jumlah Karyawan ( 1 )
Jam Kerja ( 2 )
Tarip / Jam ( Rp )
(3)
Jumlah Biaya (Rp)
(1) x (2) x (3)
Bagian Pracetak : 29 orang
Bagian Cetak : 33 orang
Bagian Finishing : 47 org
@ 21 jam @ 21 jam
@ 49 jam
1.000,00
1.000,00
1.000,00
609.000,-
693.000,-
2.303.000,-
Total 3.605.000,- Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Dari tabel 8 di atas diketahui bahwa total Biaya Tenaga Kerja Langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan Majalah Sukses sebanyak 57.500 unit adalah sebesar Rp. 3.605.000,00. Ini berarti untuk 1 (satu) unit Majalah Sukses memerlukan Rp. 62,70 Biaya Tenaga Kerja Langsung.
TABEL 9. Biaya Tenaga Kerja Langsung Buku Giat Berlatih Menuju Sukses Pesanan Nomor GB – 253 CV. Sahabat Klaten
Jumlah Karyawan ( 1 )
Jam Kerja ( 2 )
Tarip / Jam ( Rp )
(3)
Jumlah Biaya (Rp)
(1) x (2) x (3)
Bagian Pracetak : 29 orang
Bagian Cetak : 33 orang
Bagian Finishing : 47 org
@ 35 jam @ 35 jam
@ 52 jam
1.000,00
1.000,00
1.000,00
1.015.000,-
1.155.000,-
2.444.000,-
Total 4.614.000,- Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Dari tabel 9 di atas diketahui bahwa total Biaya Tenaga Kerja Langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan Buku Giat Berlatih Menuju Sukses sebanyak 94.500 unit adalah sebesar Rp. 4.614.000,00. Ini berarti untuk 1 (satu) unit Buku Giat Berlatih Menuju Sukses memerlukan Rp. 48,82 Biaya Tenaga Kerja Langsung.
TABEL 10. Biaya Tenaga Kerja Langsung Buku Kegiatan Agama Pesanan Namor KA - 316 CV. Sahabat Klaten
Jumlah Karyawan ( 1 )
Jam Kerja ( 2 )
Tarip / Jam ( Rp )
(3)
Jumlah Biaya (Rp)
(1) x (2) x (3)
Bagian Pracetak : 29 orang
Bagian Cetak : 33 orang
Bagian Finishing : 47 org
@ 112 jam @ 112 jam
@ 147 jam
1.000,00
1.000,00
1.000,00
3.248.000,-
3.696.000,-
6.909.000,-
Total 13.853.000,- Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Dari tabel 10 di atas diketahui bahwa total Biaya Tenaga Kerja Langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan Buku Kegiatan Agama sebanyak 658.000 unit adalah sebesar Rp. 13.853.000,00. Ini berarti untuk 1 (satu) unit Majalah Sukses memerlukan Rp. 21.05 Biaya Tenaga Kerja Langsung. Dari tabel 8, tabel 9 dan tabel 10 di atas kemudian direkap dalam tabel 11 di bawah ini yang dapat diketahui besarnya Biaya Tenaga Kerja Langsung per departemen dari masing-masing pesanan.
TABEL 11 – REKAPITULASI BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG MAJALAH SUKSES, BUKU GIAT BERLATIH MENUJU SUKSES DAN BUKU KEGIATAN AGAMA CV. SAHABAT
Kode Pesanan
Departemen Pracetakn
Departemen Cetak
Departemen Finishing
Total Biaya ( Rp )
MS – 125
GB – 253
KA - 316
609.000,-
1.015.000,-
3.248.000,-
693.000,-
1.155.000,-
3.696.000,-
2.303.000,-
2.444.000,-
6.909.000,-
3.605.000,-
4.614.000,-
13.853.000,-
Jumlah 4.872.000,- 5.544.000,- 11.656.000,- 22.072.000,- Sumber : CV. Sahabat Klaten, 2003
Pencatatan atas pemakaian Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah sebagai berikut :
BDP BTKL Dept. Pra Cetak Rp. 4.872.000,00
BDP BTKL Dept. Cetak Rp. 5.544.000,00
BDP BTKL Dept. Finishing Rp. 11.656.000,00
Biaya Gaji dan Upah Rp. 22.072.000,00
(Untuk mencatat pembebanan biayabiaya tenaga kerja langsung ke dalam setiap departemen)
3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
CV. Sahabat dalam menentukan harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan, pembebanan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung didasarkan pada biaya sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan kepada setiap produk pesanan berdasarkan tarip yang telah ditentukan di muka agar pembebanannya adil dan tepat. Untuk menentukan tarip biaya overhead pabrik, CV. Sahabat Klaten memilih dasar pembebanan atas jam Mesin sebagai dasar pembebanan yang adil dan tepat. Adapun elemen biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan penggunaan mesin, adalah biaya penyusutan mesin, biaya pemeliharaan mesin, biaya bahan bakar atau biaya listrik untuk menjalankan mesin. Penentuan tarip biaya overhead pabrik CV. Sahabat dapat dilihat pada tabel 12 berikut :
TABEL 12 – PERHITUNGAN TARIP BIAYA OVERHEAD PABRIK CV. SAHABAT KLATEN
No Taksiran Biaya Overhead Pabrik Tahun 2002 Biaya
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Biaya Bahan Penolong
Biaya Penyusutan Mesin-mesin Pabrik
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik
Biaya Pemeliharaan Mesin-Mesin
Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik
Biaya Pemakaian Air
Biaya Pemakaian BBM Pabrik
Biaya Peralatan Pabrik
Biaya Listrik Pabrik
Biaya Asuransi Karyawan Pabrik
66.176.290,00
26.553.125,00
4.560.000,00
22.320.325,00
14.673.930,00
7.582.175,00
5.334.450,00
2.126.810,00
32.612.221,00
4.382.950,00
Jumlah 186.322.276,00
Sumber : Data Primer yang sudah diolah 2003
Taksiran jam mesin untuk periode tahun 2003 adalah 20.160 jam mesin per tahun.
Budget BOP
Tarip BOP Tahun 2003 =
Budget Jam Mesin
Rp. 186.322.276,00
Tarip BOP Tahun 2003 =
20.160
= Rp. 9.242,18 per jam
Setelah mengetahui tarip BOP, maka dapat dihitung biaya overhead pabrik dibebankan pada produk untuk setiap pesanan dengan cara mengalikan tarip biaya overhead pabrik yang ditentukan dengan jam mesin sesungguhnya terjadi.
Biaya overhead pabrik untuk masing-masing pesanan dapat dihitung pada tabel 20 berikut ini :
TABEL 13 – DAFTAR PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK TIAP PESANAN
DEPARTEMEN KODE PESANAN
KAPASITAS SESUNGGUHNYA
TARIP BOP
JUMLAH
(1) (2) (Rp)
((1) x (2)
Dept. Pra Cetak
MS – 125 GB – 253
KA – 316
35 Jam
63 Jam
98 Jam
9.242,18
9.242,18
9.242,18
323.476,30
582.257,34
905.733,64
Jumlah 1.811.467,28
Dept. Cetak
MS – 125 GB – 253 KA – 316
70 Jam
126 Jam
196 Jam
9.242,18
9.242,18
9.242,18
646.952,6
1.164.514,68
1.811.467,28
Jumlah 3.622.934,56
Dept. Finishing
MS – 125 GB – 253 KA - 316
84 Jam
112 Jam
182 Jam
9.242,18
9.242,18
9.242,18
776.343,12
1.035.124,16
1.682.076,76
Jumlah 3.493.544,04
Sumber : Dat primer yang sudah diolah, Tahun 2003
Dari tabel 13 di atas dapat diketahui dengan jelas besarnya biaya overhead pabrik yang akan dibebankan kepada masing-masing pesanan pada setiap departemen yang ada pada CV. Sahabat Klaten.
TABEL 15 – SELISIH BOP SESUNGGUHNYA DENGAN BOP DIBEBANKAN CV. SAHABAT KLATEN
DEPARTEMEN KODE PESANAN
BOP SESUNGGUHNYA
(Rp)
BOP DIBEBANKAN
(2)
SELISIH
(Rp)
Dept. Pra Cetak
MS – 125
GB – 253 KA – 316
369.687,20
600.741,70
868.764,92
323.476,30
582.257,34
905.733,64
46.210,90 TM
18.484,36 TM
3 6.968,72 M
Jumlah 27.726,54 TM
Dept. Cetak
MS – 125
GB – 253
KA – 316
628.468,24
1.219.967,76
1.866.920,36
646.952,60
1.164.514,68
1.811.467,28
18.484,36 M
55.453,08 TM
55.453,08 TM
Jumlah 92.421,80 TM
Dept. Finishing
MS – 125
GB – 253
KA - 316
794.827,48
979.671,08
1.746.772,02
776.343,12
1.035.124,16
1.682.076,76
18.484,36 TM
55.453,08 M
64.695,26 TM
Jumlah 147.874,88 TM
Total 147.874,88 TM
Sumber : Dat primer yang sudah diolah, Tahun 2003
BOP sesungguhnya terdiri atas elemen BOP yang terjadi selama proses berlangsung. Pembebanan biaya overhead pabrik didasarkan pada tarip yang ditentukan di muka dengan dasar jam mesin sebagai budget kepastian pembebanannya. Adapun jurnal untuk mencatat terjadinya biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :
BOP Dibebankan Dept. Pracetak Rp. 1.811.467,28
BOP Dibebankan Dept. Cetak Rp. 3.622.934,56
BOP Dibebankan Dept. Finishing Rp. 3.493.544,04
BOP Dibebankan Dept. Pracetak Rp. 1.811.467,28
BOP Dibebankan Dept. Cetak Rp. 3.622.934,56
BOP Dibebankan Dept. Finishing Rp. 3.493.544,04
(Jurnal untuk menutup BOP Dibebankan)
Selisih BOP Dept. Pracetak Rp. 27.726,54
Selisih BOP Dept. Cetak Rp. 92.421,80
Selisih BOP Dept. Finishing Rp. 27.726,54
BOP Dibebankan Dept. Pracetak Rp. 27.726,54
BOP Dibebankan Dept. Cetak Rp. 92.421,80
BOP Dibebankan Dept. Finishing Rp. 27.726,54
(Jurnal mencatat selisih BOP)
Pada jurnal di atas selisih biaya overhead pabrik terjadi karena biaya biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih besar daripada biaya overhead pabrik dibebankan, sehingga ini menyebabkan selisih yang tidak menguntungkan dan selisih ini sebagai penambah Harga Pokok Produksi.
TABEL 16 – TABEL PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN
KETERANGAN MS-125
Rp
GB-253
Rp
KA-316
Rp
Bahan Baku
BTKL
BOP Dibebankan
39.921.300,00
3.605.000,00
1.746.772,02
129.693.200,00
4.614.000,00
2.781.896,18
456.218.800,00
13.855.000,00
4.399.277,68
Harga Pokok Produksi
Selisih BOP
45.273.072,02
(™) 46.210,90
137.089.096,18
(™) 18.484,36
474.471.077,68
(™) 81.179,62
Harga Pokok Penjualan 45.319.282,92 137.107.580,44 474.557.257,30
Sumber : Data Primer yang diolah, Tahun 2003
Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa selisih BOP sangat mempengaruhi dalam harga pokok penjualan, semakin besar selisih BOP, maka harga pokok penjualan semakin besar. Pada saat pesanan selesai dan diserahkan kepada pihak pemesan, semua rekening barang proses dan selisih BOP harus dinolkan dengan jurnal sebagai berikut :
1. Menutup semua rekening biaya barang dalam proses.
a. Persediaan Produk Selesai MS-125 Rp. 45.273.072,02
BDP – BBB MS-125 Rp. 39.921.300,00
BDP – BTKL MS-125 Rp. 3.605.000,00
BDP – BOP MS-125 Rp. 1.746.772,02
b. Persediaan Produk Selesai GB-253 Rp. 137.089.096,18
BDP – BBB MS-125 Rp. 29.693.200,00
BDP – BTKL MS-125 Rp. 3.605.000,00
BDP – BOP MS-125 Rp. 2.781.896,18
c. Persediaan Produk Selesai KA-316 Rp. 474.471.077,68
BDP – BBB MS-125 Rp. 456.218.800,00
BDP – BTKL MS-125 Rp. 13.855.000,00
BDP – BOP MS-125 Rp. 4.399.277,68
2. Menutup Selisih BOP
Persediaan Produk Selesai MS-125 Rp. 45.273.072,02
Persediaan Produk Selesai GB-253 Rp. 137.089.096,18
Persediaan Produk Selesai KA-316 Rp. 474.471.077,68
Selisih BOP Pesanan MS-125 Rp. 46.210,90
Selisih BOP Pesanan GB-253 Rp. 18.484,36
Selisih BOP Pesanan KA-316 Rp. 81.179,62
D. Kartu Harga Pokok Pesanan
Kartu harga pokok pesanan merupakan catatan yang peting dalam metode harga pokok pesanan, berfungsi sebagai rekening pembantu yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Setelah semua unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku. biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dihitung, maka dapat dihitung total biaya produksi per harga pokok untuk pesanan yang nantinya akan diketahui harga pokok per unit pesanan dengan cara membagi total biaya produksi dengan unit produksi pesanan yang bersangkutan.
Kartu harga pokok pesanan dibuat berdasarkan dokumen-dokumen pendukung yang timbul dari kegiatan produksi. Dengan kartu harga pokok pesanan tersebut persediaan produk jadi yang masuk ke gudang dapat diketahui beberapa harga pokoknya sebelum diserahkan kepada pemesan.
Adapun perhitungan harga pokok pesanan per unit terdapat pada kartu harga pokok pesanan yang dapat dilihat pada tabel 17, tabel 18 dan tabel 19. berikut ini :
Adapun pencatatan atas harga pokok produk selesai di setiap departemen untuk pesanan di atas adalah sebagai berikut :
BDP – HP Dept. Pracetak – Dept. Cetak Rp. 26.192.567,28
BDP – BBB Dept. Pracetak Rp. 19.509.100,00
BDP – BTKL Dept. Pracetak Rp. 4.872.000,00
BDP – BOP Dept. Pracetak Rp. 1.811.467,28
(Untuk mencatat harga pokok produksi yang dipindahkan dari Departemen Pracetak ke Dept. Cetak)
BDP – HP Dept. Cetak – Dept. Finishing Rp. 641.683.701,84
BDP – HP Dept. Pracetak – Dept. Cetak Rp. 26.192.567,28
BDP – BBB Dept. Cetak Rp. 606.324.200,00
BDP – BTKL Dept. Cetak Rp. 5.544.000,00
BDP – BOP Dept. Cetak Rp. 3.622.934,56
(Untuk mencatat HP produk yang dipindahkan dari Departemen Cetak ke Departemen Finishing)
Persediaan Produk Selesai Rp. 656.329.245,80
BDP – HP Dept. Cetak – Dept. Finishing Rp. 641.683.761,84
BDP – BTKL Dept. Finishing Rp. 11.656.000,00
BDP – BOP Dept. Finishing Rp. 3.493.544,04
(Untuk mencatat HP Produk selesai)
Setelah kita ketahui bahwa harga pokok produksi dari kartu harga pokok tersebut, maka produk yang diproses tersebut dapat langsung di simpan di gudang atau jika produk tersebut telah jatuh tempo pembayarannya maka dapat langsung diserahkan kepada pemesan.
BDP – HP : Barang Dalam Proses – Harga Pokok
BDP – BBB : Barang Dalam Proses – Biaya Bahan Baku
BDP – BTKL : Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung
BDP – BOP : Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan tentang Penentuan Harga Pokok Pesanan yang telah
dilakukan pada CV. Sahabat Klaten, maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
Dalam pembebanan harga pokok pesanan, CV. Sahabat Klaten membebankan
setiap elemen biaya yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung berdasarkan biaya yang sesungguhnya tejadi sedangkan perhitungan
pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan pada tarip yang ditentukan di
muka dengan dasar jam mesin. Hal ini disebabkan karena jumlah biaya
produksi setiap pesanan akan dihitung pada saat pesanan selesai dan tidak
pada akhir periode.
Biaya produksi untuk pesanan MS-125 berupa Majalah Sukses adalah sebesar Rp.
32.924.884,40 dengan harga pokok per unit Rp. 572,60 pesana GB-253
berupa Buku Giat Berlatih Menuju Sukses adalah sebesar Rp. 72.740.591,10
dengan harga pokok per unit Rp. 769,74 pesanan KA-316 berupa Buku
Kegiatan Agama adalah sebesar Rp. 298.019.244,20 dengan harga
pokok per unit Rp. 452,92.
Terdapat selisih BOP Sesungguhnya dengan BOP Dibebankan untuk pesanan
MS-125 sebesar Rp. 55.572,60 pesanan GB-253 sebesar Rp. 14.826,90
pesanan KA-316 sebesar Rp. 75.807,80 ketiga selisih tersebut tidak
menguntung karena BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan
sehingga menambah harga pokok pesanan.
Saran
Setelah mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok pesanan yang
ada pada CV. Sahabat Klaten, maka penulis menyarankan bahwa besarnya
biaya overhead pabrik pada CV. Sahabat yang dibebankan perlu diperbesar,
supaya CV. Sahabat tidak menderita kerugian dalam menentukan harga pokok
pesanan.
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel – 1 Jenis Bahan Baku…………………………………………………... 39
Tabel – 2 Daftar Buku Yang Diproduksi……………………………………... 44
Tabel – 3 Harga Pokok Bahan Per Satuan…………………………………….. 45
Tabel – 4 Biaya Bahan Baku Majalah Sukses………………………………… 46
Tabel – 5 Biaya Bahan Baku Buku Giat Berlatih Menuju Sukses……………. 46
Tabel – 6 Biaya Bahan Baku Buku Kegiatan Agama…………………………. 47
Tabel – 7 Rekapitulasi Biaya Bahan Baku…………………………………….. 48
Tabel – 8 Biaya Tenaga Langsung Majalah Sukses……………………….…… 49
Tabel – 9 Biaya Tenaga Kerja Langsung Buku Giat Berlatih Menuju Sukses… 50
Tabel – 10 Biaya Tenaga Kerja Langsung Buku Kegiatan Agama……………. 50
Tabel – 11 Rekapitulasi Biaya Tenaga Kerja Langsung……………………….. 51
Tabel –12 Perhitungan Tarif Biaya Overhead Pabrik………………………….. 53
Tabel – 13 Daftar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik……………………….. 54
Tabel – 14 Daftar Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya……………………… 55
Tabel – 15 Selisih Biaya Overhead Pabrik…………………………………….. 56
Tabel – 16 Perhitungan Harga Pokok Pesanan dan Harga Pokok Produksi…… 58
Tabel – 17 Kartu Harga Pokok Pesanan Majalah Sukses……………………… 61
Tabel – 18 Kartu Harga Pokok Pesanan Buku Giat Berlatih Menuju Sukses…. 62
Tabel – 19 Kartu Harga Pokok Pesanan Buku Kegiatan Agama………………. 63
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar – 1 Struktur Organisasi CV. Sahabat Klaten………………… 22
Gamabr – 2 Bagian Proses Produksi CV. Sahabat Klaten……………. 35