Post on 25-Jun-2015
PENDIDIKAN KEWARGAAN SEBAGAI KENISCAYAAN
Kusbaryanto
Urgensi civic culture Bagi Indonesia yg sedang tumbuh
menuju demokrasi, peran dunia pendidikan semakin penting, untuk menumbuhkan dan mengembangkan civic culture perlu upaya sistematis dan integralistik agar generasi muda yang tumbuh dan berkembang dalam dunia pendidikan dapat benar-benar mengalami demokrasi
Untuk menumbuhkan civic culture diperlukan perumusan civic education di lembaga pendidikan Indonesia secara sistematis
lanjutan Cara paling strategis untuk mengalami
demokrasi dan menjadi civilized adalah melalui pendidikan kewarganegaraan
terkandung makna sosialisasi, disemunasi dan aktualisasi konsep, sistem, nilai budaya serta praktek domokrasi dan keadaban
Postulat di balik penerapan pendidikan kewarganegaraan antara lain bahwa pemeliharaan tradisi demokrasi tidak bisa diwariskan begitu saja, harus diajarkan, disosialisasikan dan diaktualisasikan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan
Delapan gejala patologi sosial 1. Hancurnya nilai-nilai demokrasi
dalam masyarakat ~melemahnya kontrol negara sebagai
penegak hukum dan keadilan masyarakat akhirnya semakin mengikis kepercayaan mesyarakat pada penegak hukum
2. Memudarnya kehidupan kewargaan dan nilai-nilai komunitas
~pelanggaran atas hak-hak individu, penjarahan atas hak milik orang lain dan penjarahan tanah adat oleh pengusaha dan penguasa sering dijumpai
lanjutan 3. Kemerosotan nilai-nilai toleransi
dan masyarakat ~penyeragaman yg selama ini
cenderung dilakukan rezim otoriter membawa akibat buruk pada harmonitas masyarakat yg plural, nilai-nilai tradisional termarginalisasi
~intoleransi antar agama, antar etnis, antar parpol semakin nyata
4. Memudarnya nilai-nilai kejujuran, kesopanan dan rasa tolong-menolong
~nilai-nilai kejujuran, kesopanan, sikap tenggang rasa, saling tolong-menolong
lanjutan dan ketundukan pada hukum seakan
semakin menipis, ikatan-ikatan sosial lama yang mengedepankan sikap kasih sayang pada sesama seakan berganti wajah dan mengalami proses dehumanisasi
5. Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga
~ditandai dengan melemahnya nilai tanggung jawab dalam keluarga, tidak terpenuhinya kebutuhan akan dukungan dan perlindungan terhadap anggota keluarga serta lunturnya moral dan kebersamaan dalam keluarga
lanjutan 6. Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
dan penyelenggaraan pemerintahan ~Indonesia termasuk negara yang
dengan tingkat korupsi paling buruk di dunia
7. Kerusakan sistem dan kehidupan ekonomi
~ditandai dengan merebaknya monopoli yang bersembunyi dengan istilah tata niaga, hilangnya kompetisi yang sehat dalam dunia usaha dan ketertutupan dari pasar bebas, kebijakan mikro dan makro ekonomi yg tidak mengacu pd keadilan
lanjutan 8. Pelanggaran terhadap nilai-nilai
kebangsaan ~fenomena gerakan separatisme di
Indonesia cukup menggejala, di Aceh, Papua, Maluku
~keberagaman sebagai suatu bangsa mulai terkikis
REFORMASI MENUJU GOOD CITIZEN Penyakit-penyakit sosial tsb harus
segera dieliminasi dalam era reformasi, shg reformasi merupakan peluang emas
~reformasi adalah sebuah pintu terbuka bagi sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai luhur menuju warga negara yang baik(good citizen)
Lembaga pendidikan memegang peranan penting, karena proses yg sistematis, kurikulum yang terencana, tahapan proses yg jelas serta pendidik yg terlatih
lanjutan
~Pembentukan good citizen melalui pendidikan inilah yang kemudian dikenal sebagai civic education(pendidikan kewarganegaraan)
Pendidikan kewarganegaraan di berbagai belahan bumi Proses globalisasi yg melanda dunia
sepanjang dekade akhir abad 20 mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru tentang kewarganegaraan
DewanEropa juga memprakarsai untuk menopang pengembangan kurikulum kewarganegaraan
Di Australia Discovering democracy---pendidikan
tentang masyarakat, sejarah dan demokrasi
Di Hongkong Pendidikan kewarganegaraan
sebagai mata pelajaran pilihan dalam bentuk ekstra kurikuler, papan display dan diskusi di tingkat sekolah
Di Jepang Menerapkan pendidikan moral,
agama dan ilmu sosial sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah
Di Taiwan Mata pelajaran sejarah, politik,
ekonomi, kewarganegaraan dan moralitas sebagai mata pelajaran wajib di sekolah
Di Thailand Bidhisme di sekolah-sekolah sebagai
mata pelajaran wajib
Di Amerika Kewarganegaraan diatur dalam
kurikulum ilmu sosial selama satu tahun, pelaksanaan diserahkan pada negara bagian
Titik tekan materi kewarganegaraan A. Australia 1. Prinsip proses dan nilai demokrasi 2. Proses pemerintahan Australia 3. Keahlian dan nilai partisipasi aktif
di masyarakat B. Hongkong 1. Nilai-nilai Cina, keluarga, harmoni
sosial, tanggung jawab moral, mesin politik RRC dll
C. Jepang 1. Struktur masyarakat,
pemerintahan nasional dan ekonomi 2. Sejarah nasional dan masyarakat
demokratis
Taiwan ~ditekankan pada pengetahuan
kewarganegaraan, perilaku moral dan menghargai budaya lain
Thailand 1. Menyiapkan pemuda menjadi
warga bangsa dan warga dunia yang baik
2. Menghormati orang lain dan ajaran Budha
3. Nilai-nilai demokrasi dengan raja sebagai kepala negara
Amerika 1. Menekankan warga yang produktif
dan sadar haknya sebagai warga Amerika dan warga dunia
lanjutan 2. Nilai-nilai dan prinsip demokrasi
konstitusionil 3. Mampu mengambil keputusan
selaku warga masyarakat demokratis dan multi kultural di tengan dunia yang saling bergantung
Indonesia Pengembangan civic education di
Indonesia menggunakan separated approach melalui mata pelajaran/mata kuliah khusus:
~Pendidikan Kewarganegaraan(PKn) ~Mata Kuliah Dasar Umum(MKDU)—
Pancasila, Kewiraan bahkan penataran P4
~~terdapat sejumlah masalah sehingga terjadi kegagalan yang serius dalam upaya sosialisasi dan diseminasi demokrasi, karena :
lanjutan 1. Secara substantif kurang
terencana dan kurang terarah pada pendidikan demokrasi dan kewargaan, tetapi lebih bersifat idealistik, legalistik dan normatif bahkan cenderung militeristik
2. Dalam pembelajarannya bersifat indoktrinatif, monologis dan kurang partisipatif
3. Materi-materi tersebut lebih teoritis dari pada praktis
Civic Education di PTM PTM tidak hanya mengajarkan
cognitive domain(moral knowledge) semata, tetapi juga harus memberikan sentuhan moral dan social action
PTM bertujuan utama(ultimate goal) membentuk good and responsible zitizen(warga yg baik dan bertanggung jawab)