Post on 30-Dec-2016
oleh :ACHMAD HUFAD
ASUMSI/DALIL PENDIDIKAN SEBAGAI PIJAKAN
1. SEORANG YANG TIDAK MENDAPAT PENDIDIKAN, BERARTI KEHILANGAN BANYAK KESEMPATAN UNTUK MENCAPAI DERAJAT HIDUP YANG MULIA.
2. MASYARAKAT YANG TIDAK BERHASIL MENEMUKAN SISTEM PENDIDIKAN YANG TEPAT, BERARTI MEMBUAT KEHIDUPAN MASYARAKATNYA SENDIRI TANPA KEPRIBADIAN, TERLANTAR DAN TERBELAKANG.
3. HATI ADALAH SUMBER KEBERANIAN DAN SEMANGAT INTEGRITAS DAN KOMITMEN. HATI ADALAH SUMBER ENERGI DAN PERASAAN MENDALAM MENUNTUT KITA BELAJAR MENCIPTAKAN KERJASAMA, MEMIMPIN DAN MELAYANI.
KONDISI OBJEKTIFPERMASALAHAN PENDIDIKAN/
PEMBELAJARAN
1. PENDIDIKAN DI INDONESIA SELAMA INI CENDERUNG TERLALU MENEKANKAN PADA NILAI AKADEMIK, KECERDASAN OTAKNYA ATAU IQ SAJA, JARANG SEKALI DITEMUKAN PENDIDIKAN TENTANG KECERDASAN EMOSI YANG MENGAJARKAN TENTANG : INTEGRITAS, KEJUJURAN, KOMITMEN, VISI, KREATIFITAS, KETAHANAN MENTAL, KEBIJAKSANAAN KEADILAN, PRINSIP KEPERCAYAAN, PENGUASAAN DIRI ATAU SINERGI, CENDERUNG MENIMBULKAN KRISIS MORAL ATAU BUTA HATI AKIBAT HANYA MENGANDALKAN LOGIKA.
2. SEMENTARA SKOR IQ ANAK AKAN SEMAKIN TINGGI, KECERDASAN EMOSI MEREKA JUSTRU MENURUN, ANAK-ANAK GENERASI SEKARANG LEBIH SERING MENGALAMI MASALAH EMOSI DIBANDING GENERASI TERDAHULUNYA, TUMBUH DALAM KESEPIAN, LEBIH MUDAH MARAH, LEBIH SULIT DIATUR, CENDERUNG CEMAS DAN AGRESIF (DANIEL GOLEMAN : 1999).
3. ADANYA KECENDERUNGAN UMUM BAHWA PARA SISWA HANYA TERBIASA MENGGUNAKAN SEBAGIAN KECIL SAJA DARI POTENSI ATAU KEMAMPUAN BERPIKIRNYA. DAN YANG LEBIH DIKHAWATIRKAN ADALAH SEANDAINYA MEREKA MALAS BERPIKIR DAN TERBIASA MALAS BERPIKIR SENDIRI. KECENDERUNGAN DEMIKIAN, SAMA ARTINYA DENGAN PEMANDULAN, DAN SAMA SEKALI BUKAN PENCERDASAN.
4. BELAJAR BERANI BERPIKIR LEBIH OBJEKTIF, APALAGI BERBEDA DARI BUKU ATAU KETERANGAN GURU, BERPIKIR LOGIS ATAU KRITIS, DIALOGIS, DAN ARGUMENTATIF SECARA MANDIRI UMUMNYA MASIH MERUPAKAN BARANG LANGKA DI SEKOLAH-SEKOLAH KITA. KEDUDUKAN DAN PERANAN GURU SEBAGAI SUMBER ATAU FASILITATOR BELAJAR, DIPERSEPSI SISWA SECARA MONOPOLI DAN AMAT MENENTUKAN.
KONDISI OBJEKTIFPERMASALAHAN PENDIDIKAN/
PEMBELAJARAN
Bukan sekedar proses pengayaan intelektual, tetapi juga menumbuhkan benih-benih adab* manusia; untuk mengecambahkan kualitas luhur kemanusiaan
Pendidikan
Masalah:1. Etisk-humanitas (doktrinasi)
2. Demokrasi (manusia sbg alat Pencapain target pembangunan3. Kebebasan (hanya dimaknai
Kebebasan eksternal, pdhlJuga pentingnya kebebasan
Internal (hawa nafsu)
Konsep dasar: manusia makhluk sosial
Pddk adlh untuk memenuhi kebth sosial
HUMAN PERSON AS AN INDIVIDUAL/AS AMEMBER OF
SOCIETY
FAMILY
NATION
WORLDREGION
GLO
BAL
SPIR
ITU
ALIT
Y
HEALTH &
HARMONY WITH
NATURE
TRUT & WISDOM
LOVE &
COMPASSIO
N
CREA
TIVI
TY &
AP
RECI
ATIO
N O
F BE
AUTY
PEACE & JUSTICE
SUSTAINABLE HUMAN
DEVELOPMENT
NATIONAL UNITY &
GLOBAL
SOLIDARITY
THE CORE VALUES OF LEARNING TO BE FULLY HUMAN
INSAN CERDAS
BERDAYA SAING
HEART
PENDIDIKAN
HEADHERITAGE
HUMANITIES HAND
HEALTH
THINKING GLOBALLY, ACTING LOCALLY, PERSEIVE NEWLY
TRANSFORMASI BUDAYAPEMBENTUKAN PRIBADIPENYIAPAN WARGA NEGARA YANG BAIKPENYIAPAN TENAGA KERJA BERKUALITAS TINGGI
PRINSIP : KEMANUSIAAN PARTISIPASI KOLABORASI KERJASAMA INOVATIF
JALUR : KELUARGA SEKOLAH LEMBAGA SOSIAL KEMASYARAKATAN LEMB.PEMERINTAH
PEND.
AKSELERASI PENINGKATA
N AKSES LAYANAN
DAN MUTU PEMBINAAN
BANGSA
DIMENSI
BUDAYA/TRADISI
BAHASA DAERAH
AGAMA
EKO KELUARGA
KEWILAYAHAN
LANDASAN IDEOLOGIS, 1. PANCASILA/UUD 45
2. EDUCATION FOR ALL3. PERATURAN
PERUNDANGAN PENDIDIKAN
POLA PIKIR/STRATEGI PEMBINAAN PENDIDIKAN BERBASIS KEILMUAN
SOSIAL
PENDEKATAN IPTEK/IMTAQ
PENDEKATAN PROFESIONAL
VISI
VISI, MISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN/PEMBELAJARAN BERBASIS KEILMUAN SOSIAL
Terbinanya rasa aman dalam merealisasikan diri sebagai hamba Tuhan yang mandiri dan memunculkan tindakan yang penuh teladan, dengan menggunakan pendekatan holistik
MISI
Membangun kehidupan yang cerdas, berbudi luhur dan merujuk kepada konsep kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
STRATEGI
Perubahan paradigma model pendidikan konvensional kepada model aktif---kreatif---proaktif--responsif, berbasis nilai dengan model agresiveness style
DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN BERBASIS KEILMUAN SOSIALBERBASIS KEILMUAN SOSIAL
1. Pelurusan mindset utuh pendidikan dan elaborasi konseptual filosofis pendidikan sebagaimana diamatkan UU NO 20/2003 tentang SISDIKNAS, yang berpegang kepada prinsip: pembangunan watak dan peradaban bangsa, paradigma pendidikan yang mencerdaskan bangsa, paradigma pendidikan yang demokratis dan berkeadilan, paradigma pendidikan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan, paradigma pendidikan sistemik yang terbuka dan multi makna, paradigma yang memberikan keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas, paradigma pendidikan yang mengembangkan budaya dan paradigma pendidikan dengan memberdayakan masyarakat.
2. Essensi membangun keutuhan bangsa melalui pendidikan dilakukan melalui upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan kehidupan bangsa bukan agregasi kecerdasan perorangan, karakter bangsa bukan agregasi karakter perorangan, kecerdasan dan karakter bangsa mengandung perekat sosiokultural. Kecerdasan bangsa adalan kecerdasan sosiokultural yang akan membangun bangsa dalam harmoni dan perdamaian dengan dukungan penguasaan IPTEKS.
DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN BERBASIS KEILMUAN SOSIALBERBASIS KEILMUAN SOSIAL
3. Pendidikan adalah memanusiakan manusia, karena itu pendidikan harus dilaksanakan secara utuh berlandaskan hakekat manusia Indonesia yang terkandung dalam Pancasila dengan segala aspek kulturan kehidupannya dan bingkai utuh sistem pendidikan nasional yang digariskan dalam UU No.20/2003 tentang SISDIKNAS sebagai aspek legal di Indonesia.
4. Pendidikan adalah kemanusian yang tidak bisa dihampiri semata-mata dari pendekatan politik, ekonomi dan hukum melainkan harus dihampiri dari pendekatan perkembangan hidup manusia dan kemanusiaan. Perlu dihindari simplifikasi pemaknaan dan penyempitan proses penyelenggaraan pendidikan, yang menekankan kepada target-target kuantitatif belaka dalam format berpikir linier.
DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN BERBASIS KEILMUAN SOSIAL BERBASIS KEILMUAN SOSIAL
5. Dari berbagai fenomena yang ada dirasa perlu dilakukan pelurusan mindset utuh pendidikan dan elaborasi konseptual filosofis makna pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UU No.20/2003 dan UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen.
6. Pengembangan strategi dan skenario yang sistematik dan sistemik untuk mewujudkan standar nasional pendidikan (standari isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan penilaian pendidikan). Melakukan penjaminan mutu pendidikan .
7. Upaya untuk mengelaborasi lebih jauh konsep pembelajaran berbasis nilai dan kompetensi, paradigma operasional learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to life together.
8. Penegasan konsep dan strategi pendanaan pendidikan yang mampu menopang upaya pelayanan pendidikan yang bermutu, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kompetensi dan ketenagakerjaan pendidikan untuk menopang upaya peningkatan pendidikan secara berkelanjutan sehingga realisasi anggaran pendidikan terjamin efisiensi dan akuntable.
DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN DASAR KONSEPSIONAL PENDIDIKAN BERBASIS KEILMUAN SOSIAL BERBASIS KEILMUAN SOSIAL
9. Pendidikan hendaknya dijiwai secara utuh dan konsisten oleh kaidah-kaidah pendidikan sebagai proses mendewasakan dan memanusiakan manusia. Pendidikan harus dilandasi oleh filosofi yang jelas, bukan semata-mata persoalan sosial politik ekonomi dan hukum melainkan perkembangan manusia yang ada dalam kontek budaya sebagai sebuah sistem yang terbuka dan harus didekati dari sudut kemanusiaan, sehingga terwujudkan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia.
10.Strategi upaya yang harus dilakukan berikutnya harus dikembangkan pemulihan keutuhan proses pembelajaran yang mendidik sebagai wahana pengembangan kehidupan demokratis, karakter dan kemandirian sebagai soft skills, serta penguasaan sains, teknologi dan seni sebagai hard skills. Pemulihan pembelajaran yang mendidik ini memerlukan revitalisasi manajemen pendidikan yang mampu merevitalisasi mainset dan profesionalisme dan para pemimpin pendidikan yang berwawasan masa depan (visioner)
DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGIS
(Globalisasi, Demokratisasi, HAM, Multikulturalisme, Gender, IPTEK, Kelestarian Ling.Hidup, Governance
Insan Indonesia
Cerdas dan
KompetitifMandiri
Kebijakan
Strategi
Program
Paradigma Nasional (Pancasila & UUD 45), landasan Yuridis (UU SISDIKNAS, UU GURU & DOSEN, PP 19/2005,
UU Badan Hukum Pendidikan
MASALAH & TANTANGAN
Tinkat pendidikan PTK relatif di lapangan relatif masih kekurangan/rendah
Jumlah &distribusi PTK terbatas
Fasilitas pendidikan belum memadai
Kualitas pendidikan relatif rendah
Tata kelola belum efektif, efisien, dan akuntabel
KONDISI HARAPAN Meningkatnya mutu PTK di
lapangan
Meningkatnya Perluasan dan Pemerataan Pendidikan PTK
Meningkatnya Mutu dan Relevansi Pendidikan
Meningkatnya Governance dan Akuntabilitas
Meningkatnya SDM yang profesional
KERANGKA PEMIKIRAN PENGEMBANGAN DAN PROGRAM SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
1.Standarisasi2.Penjaminan Mutu3.Akreditasi
DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEGIS
(Globalisasi, Demokratisasi, HAM, Multikulturalisme, Gender, IPTEK, Kelestarian Ling.Hidup, Governance
MASALAH & TANTANGAN
Tinkat pendidikan PTK relatif di lapangan kekurangan/rendah
Jumlah & distribusi terbatas
Fasilitas pendidikan belum memadai
Kualitas pendidikan relatih rendah
Tata kelola belum efektif, efisien, dan akuntabel
KONDISI HARAPAN Meningkatnya mutu PTK
PNF di lapangan
Meningkatnya Perluasan dan Pemerataan Pendidikan PTK PNF
Meningkatnya Mutu dan Relevansi Pendidikan NF
Meningkatnya Governance dan Akuntabilitas
Meningkatnya SDM yang profesional
Insan Indonesia
Cerdas dan
Kompetitif rendah
Kebijakan
Strategi
Program
Paradigma Nasional (Pancasila & UUD 45), landasan Yuridis (UU SISDIKNAS, UU GURU & DOSEN, PP 19/2005,
UU Badan Hukum Pendidikan
1.Standarisasi2.Penjaminan Mutu3.Akreditasi
1. Pendidikan Dasar i2. Wajar Dikdas 9 Tahun3. Peningkatan Mutu Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan4. Manajemen Pelayanan Pendidikan 5. Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan6. Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan Desa7. Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamakan Gende & Anak8. Peningkatan Pengawasan &
Akuntabilitas9. Peningkatan Sarana dan Prasarana
KERANGKA PEMIKIRAN PENGEMBANGAN DAN PROGRAM SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA