Post on 05-Jul-2019
PENDAHULUAN
§ Pendahuluan § Pemahaman Kebijakan, Geopark dan GeoTourism § Rona Eksisting § Permasalahan dan Potensi Pengembangan § Visi, Misi, Skenario dan Strategi Pengembangan § Rencana Aksi 2018-2038 § Perancangan Geosites Prioritas
Daftar Isi
PENDAHULUAN
• Indonesia adalah Negeri yang bertabur keberagaman warisan atau pusaka alam dan budaya;
• Pembangunan kepariwisataan dibangun berdasar pada keperibadian / jati diri, karakter Indonesia, dan kemandirian;
• Diundangkannya UU 10/2009 tentang Kepariwisataan dan PP 50/2011 tentang RIPPARNAS 2010-2025. Pendahuluan
PENDAHULUAN
Pokok-pokok Kebijakan
Pembangunan Kepariwisataan
KebijakanRencanaIndukPembangunanKepariwisataanNasional
Visi Pembangunan Kepariwisataan Nasional adalah terwujudnya Indonesia sebagainegaratujuanpariwisataberkelasdunia,berdayasaing,berkelanjutan,mampumen-dorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat (PeraturanPemerintahRepu-blikIndonesiaNomor50Tahun2011).
Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Kepariwisataan Nasional tersebut ditempuhmela-lui 4 (empat) Misi Pembangunan Kepariwisataan Nasional meliputipengembangan:
• Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasanlingkungan,meningkatkanpendapatannasional,daerahdanmasyarakat;
• Pemasaran Pariwisata yang sinergis, unggul, dan bertanggung jawab untuk mening-katkankunjunganwisatawannusantaradanmancanegara;
• IndustriPariwisatayangberdaya saing, kredibel,menggerakkankemitraanusaha,danbertanggungjawabterhadaplingkunganalamdansosialbudaya;dan
• OrganisasiPemerintah,PemerintahDaerah,swastadanmasyarakat,sumberdayama-nusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang efektif dan efisien dalam rangkamendorongterwujudnyapembangunankepariwisataanyangberkelanjutan.
PENDAHULUAN
Strategi Pengembangan Kepariwisataan
Nasional
PengembanganDestinasiPariwisatayangBerkelanjutan(Sustainability)Dalam rangka melaksanakan arah kebijakan Pengembangan Destinasi Pariwisata yangBerkelanjutan(sustainability),makastrategidiarahkandengan:
• Peningkatankonsolidasi akses transportasimancanegaradandalamnegeri, terutamake10(sepuluh)tujuanpariwisataIndonesia;
• Perbaikan dan peningkatan kualitas jaringan prasarana dan sarana pendukung pariwisatasertameningkatkankualitasdanstandarpelayananminimumpariwisata;
• Penataandandiversifikasi daya tarikwisata alambahari,wisatabudayadanwisatabuatantermasukeventdanolahraga;
• Pengembangankawasanstrategispariwisataberbasiswisatabahari,alam,danbudayadiluarJawadanBali;
• Pengembangan destinasi pariwisata di pulau-pulau terdepan, terluar, dan wilayahperbatasan;
• Pengembangandayatarikwisatadaninovasiprodukyangberbasislingkungan;
• Peningkatan koordinasi lintas sektor dan lintas stakeholders pengembangan daya tarikwisata;
• Penataankebijakandanmanajemendayatarikwisatadanprodukpariwisata;
• Pemanfaatanmediacetak,elektronikdanpublicfiguredanmediakeseniantradisional;
• Pengamanandankenyamananolehmasyarakatdidestinasipariwisata;
• Peningkatan pemberdayaan masyarakat di perdesaan melalui peningkatan PNPM Mandiribidangpariwisata;
• PeningkatanefektifitaspengelolaandestinasipariwisatamelaluipeningkatankoordinasidanketerpaduanpembangunanpariwisatadanDestinationManagementOrganization(DMO);
• Peningkatan dan penguatan basis data dan informasi destinasi dan PNPMMandiri bidangpariwisata.
PeningkatanKesadarandanPemahamanJatiDiridanKarakterBangsaDalamrangkamelaksanakanarahkebijakanPeningkatanKesadarandanPemahamanJatiDiridanKarakterBangsa,makastrategidiarahkandengan:
• Peningkatan internalisasi nilai-nilai budaya yang mendukung pembangunan ka-rakter danpekertibangsa;
• Peningkatanrevitalisasidanreaktualisasinilai-nilaitradisi;• Peningkatanpemberdayaankomunitasadat;
• Peningkataninternalisasikesejarahandanwawasankebangsaan.
PENDAHULUAN
Kebijakan-kebijakan penunjang dalam pembangunan Kebudayaan danPariwisataProvinsiSumateraUtarauntukperiode2013-2018,yaitu:
• Peningkatanpelestariankebudayaandaerah• Pengembangan pemasaran melalui sistem informasi teknologi yang
berorientasikepadapeningkatanekonomidaerah,masyarakatdanusahapariwisata
• Pengembangan destinasi yang berdaya saing dan peningkatan industripariwisatayangberkelanjutan
• Peningkatankerjasamadankoordinasistrategislintassektor
• Penyelenggaraantatapemerintahanyangbaik
• Peningkatandanpengembanganwirausahabaruberbasisekonomikreatifdalammendukungpariwisata.
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Provinsi Sumatera Utara
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Kabupaten Samosir
Berdasarkan RTRW Kabupaten Samosir Tahun 2011- 2031 tujuanPenataanRuangWilayahKabupatenSamosiradalah:
• Mewujudkanruangwilayahkabupatenyangaman,nyaman,produktif,danberkelanjutan berlandaskan nilai-nilai luhur budaya lokal untuk mencapaiSamosir sebagai Bona ni Pinasa yang lebih indah dan lebih damaimenujumasyarakatsejahtera.
• Sedangkan kebijakan dan strategi pengembangan pariwisata di KabupatenToba Samosir adalah sebagai berikut : (1) Kawasanperuntukanpariwisata,sebagaimanadimaksuddalamPasal28ayat(3)hurufg,meliputi:
ü pengembanganpariwisatabudaya;
ü pengembanganpariwisataalam;dan
ü pengembanganpariwisatabuatandanminatkhusus.
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Kabupaten Toba Samosir
BerdasarkanRTRWKabupatenTobaSamosirTahun2011-2031tujuanPenataanRuangWilayahKabupatenTobaSamosiradalah:
• MewujudkanpengembanganwilayahKabupatensecaramerata,berwawasanlingkungandanberkelanjutandenganmengandalkansektorunggulanpertanian,industri,danpariwisatamenujumasyarakatmandiridansejahtera.
• SedangkankebijakandanstrategipengembanganpariwisatadiKabupatenTobaSamosiradalahsebagaiberikut:
• KawasanPeruntukanPariwisata• (1)KawasanperuntukanpariwisatasebagaimanadimaksuddalamPasal
31hurufg,meliputi:
• kawasanperuntukanpariwisatabudaya;• kawasanperuntukanpariwisataalam;
• kawasanperuntukanpariwisatabuatan;dan• kawasanpariwisataminatkhusus.
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Kabupaten Tapanuli Utara
Berdasarkan RTRW Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2011- 2031tujuanPenataanRuangWilayahKabupatenTapanuliUtaraadalah:
• MewujudkanPenataanRuangKabupatenTapanuliUtaraBerbasisPertaniandanAgroindustriyangdidukungSektorPariwisata,PertambangandanEnergiyang Produktif, Efisien, Aman dan Nyaman Dengan MemperhatikanPemerataan PembangunanWilayah, Mitigasi Bencana serta PembangunanyangBerkelanjutan.
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Kabupaten Humbang
Hasundutan
BerdasarkanRTRWKabupatenHumbangHasundutandalamprosespenyusunan
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Dairi
Berdasarkan RTRW Kabupaten Dairi Tahun 2011- 2031 tujuanPenataan Ruang Wilayah Kabupaten Dairi adalah untuk:“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Dairi Yang SejahteraBerbasiskanAgrodanPariwisataYangBerwawasanLingkungan”.
• Sedangkan kebijkan dan strategi pengembangan pariwisata diKabupatenDairiadalahsebagaiberikut : JenisobyekwisatadiKabupaten Dairi terdiri dari wisata alam, wisata sejarah danwisatabudaya.
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan Kabupaten Karo
Berdasarkan RTRW Kabupaten Karo Tahun 2011-2031 tujuanPenataanRuangWilayahKabupatenKaroadalah:
• Mewujudkan Kabupaten Karo sebagai kawasan pertanian dan pariwisataberbasis agribisnis yang aman, nyaman, produktif, berdaya saing, danberkelanjutan.
• SedangkankebijakandanstrategipengembanganpariwisatadiKabupatenKaroadalahsebagaiberikut:
ü Kawasanperuntukanpariwisatameliputi:
• pariwisataalam;
• pariwisatabudaya;dan• pariwisatabuatan.
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Kabupaten Simalungun
Berdasarkan RTRW Kabupaten Simalungun Tahun 2011- 2031tujuanPenataanRuangWilayahKabupatenSimalungunadalah:
• Mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang aman, nyaman, produktif,danberkelanjutanberbasispertanian,agroindustridanpariwisatamelaluioptimalisasi pemanfaatan sumber daya alam dan memperhatikankelestarianlingkunganberdasarkanfalsafah“HabonarondoBona”
PENDAHULUAN
• Menurut Ibrahim Komoo (2003), gagasan pelestarian/konservasi tinggalangeologiberawaldarikeinginanuntukmelindunginilai-nilaiyangterkandungdidalamnya,seperti:nilaiintrinsik,heritagedanekologi.
• Akan tetapi, beberapa tinggalan geologi terletak pada daerah yangterbangun dan aktivitas ekonomi telah berlangsung di dalamnya, sehinggaproteksidankonservasitinggalangeologitidakmudahuntukdilakukan.Olehkarena itu, integrasi antara konservasi dan keberlanjutan penggunaan dibawah kerangka regulasi dari pemerintah perlu mendapat perhatian yangutama.
• Inovasi pendekatan terhadap gagasan integrasi tersebut telahdiperkenalkanolehUNESCOdengansuatuinisiasiyangdisebut“Geopark”.
• Konsep inisiasi tentang geopark harus menjadi suatu cara mendapatkanpemahamanterbaiktentangtinggalangeologidanpenggunaansumberdayaalamnyamelaluikesadaranpublikterhadaphubungankeseimbanganantaramanusia dan lingkungan. Geopark juga dapat difungsikan untuk kegiatanekonomi,khususnyageotourism.
Geopark ?
Sejarah Geopark
• KonferensiUmumUNESCO1997menyetujui insiatifmempromosikanjaringanglobal(globalnetwork)darigeositesyangmemilikikeunikantinggalangeologiuntukdikembangkansebagaipendorong usaha konservasi dan memperkenalkan tinggalan geologi secara global/internasional.
• Divisi Ilmu Bumi pada tahun 2000 memasukkan laporan studi kelayakan ‘ProgramPengembangan Geopark UNESCO’ untuk mendapatkan persetujuan Dewan EksekutifUNESCO.Situasisaatituyangtidakmenguntungkan,mengakibatkanprogramtersebuttidakdisetujui.
• Di bawahUNESCO, The EuropeanGeoparksNetwork (EGN) didirikanpadabulan Juni 2000yang beranggotakan empat negara, yaitu : Perancis, Jerman, Spanyol dan Yunani. Tujuanutamadariinisiatiftersebutadalahmenjalinkerjasamadalamproteksitinggalangeologidanmempromosikan pembangunan berkelanjutan yang terbatas dalam bidang ekonomi darisuatuwilayah.
• SampaibulanSeptember2007,EGNtelahmemiliki32geoparksyangterse-bardi13negaradiBenuaEropa(EGN,2008).
• Bulan Februari 2004, Komite Penasehat UNESCO yaitu Global Geoparks Network (GGN)beranggotakan 25 geoparks yang tersebar di wilayah Eropa dan Cina sebagai anggotapenggagasJaringanGeoparkGlobaltersebut.
• KantorKoordinatorGGNdidirikandiBeijing,CinapadabulanJuni2004,sertadiikutidenganKonferensiInternasionalGeoparkPertamapadatanggal27-29Juni2004yangjugadiadakandiBeijing,Cina(WorldGeoparksNewsletter,2005).
• KonferensiInternasionalGeoparkPertamapadatanggal27-29Juni2004yangjugadiadakandiBeijing,Cina(WorldGeoparksNewsletter,2005)
• Padatahun2005melaluiDeklarasiMadonie,EGNmenyatumenjadianggotaGGNuntukBenuaEropa.SekarangGGNtelahberanggotakan56Geoparksyangtersebardi17negaradiempatbenua.
• PerkembanganterakhirdariinsiatifGGNadalahusulanuntukterbentuknyaAsiaPasificGeoheritageandGeoparksNetwork(APGGN)dalamKonferensiRegionalPertamaAsiaPasifikGeoparksyangdiadakandaritanggal13-15Nopember2007diLangkawi,Malaysia.UsulaninitelahdisetujuiolehPertemuanBadanGGNpadatanggal21Juni2008diOsnabruck,Jerman.
PENDAHULUAN
Pendidikan• Kawasangeoparkharusmampumenyediakanmediabagiaktivitas-aktivitas
penelitian dan pendidikan geologi, lingkungan/konservasi, dan budayakepadamasyarakat;
• Keberhasilan dari suatu kawasan geopark tidak hanya bergantung kepadakontenprogram-programpariwisata,stafyangkompeten,dukunganlogistikbagi pengunjung tetapi juga bergantung kepada hubungan denganpenduduk setempat, pihakmedia, dan pengambil keputusan (pemerintah,tokohmasyarakat,swasta,danlain-lain).
PerlindungandanKonservasi• Kawasan geopark harus memiliki legalitas yang dikeluarkan melalui
peraturan perundang-undangan sebagai upaya perlindungan kawasangeoparktersebut;
• Kawasan geopark harus berkontribusi terhadap upaya konservasi geologiyangadadidalamnyasepertibebatuanyangmewakili,sumberdayamineral,fosil,danlandformsertalandscape.
UkurandanLetak• BerdasarkankriteriadalamGlobalGeoparksNetwork,geoparkmerupakankawasan
dengan batas-batas yang terdefinisi dengan jelas dan merupakan kawasan yangcukup luas untuk mengakomodir pengembangan ekonomi lokal dan budaya(khususnya pariwisata). Kawasan geopark akan menjadi kawasan yang dinilaiberhargaapabiladilihatdarisudutpandangilmupengetahuan,keunikan,pendidikandan/atauestetika;
• Kawasan geoparkmerupakan area geografi dimana tempatwarisan geologi adalahbagian dari konsep yangmenyeluruh yangmeliputi perlindungan, pendidikan, danpembangunanberkelanjutan.
Kriteria-Kriteria Geopark
PENDAHULUAN
Kriteria-Kriteria Geopark
ManajemendanPelibatanPihakLokal• Ciri-ciri geologi dan non-geologi di dalam geopark harus mudah diakses olehpengunjung,salingterhubungsatudenganyang lainnya,dandilindungiolehsebuahbadan pengelola atau kemitraan yang penuh tanggung jawab dan mendapatdukungan dari masyarakat setempat. Badan pengelola atau kemitraan sebaiknyamemilikimanajemeninfrastrukturyangefektif,personilyangmemenuhisyarat,dandukunganpembiayaanyangberkelanjutan;
• Kawasan geopark dibangun melalui proses “bottom-up”, yang berdasarkan padadukungankuatdanpelibatanmasyarakatlokal;
• Dalam merancang dan menjalankan kawasan geopark sebaiknya melibatkanpemerintahsetempat,komunitaslokal,kepentinganpihakswasta,danlembagarisetdanpendidikan;
• Identitas suatu geopark harus tampak jelas oleh pengunjung yang dicapai melaluipenyajian dan strategi komunikasi yang baik untuk memperkuat “branding” yangditawarkandarigeoparktersebut;
• Aktivitas pariwisata dan ekonomi yang ada didalam kawasan geopark harusdikerjasamakandengankomunitaslokal.
PengembanganEkonomiKawasan geopark harusmampumerangsang aktivitas ekonomi (menciptakanperusahaan-perusahaan lokal yang inovatif, usaha kecil-menengah, industrikerajinantangan,lembagapengembangansumberdayamanusiadanlapangankerja bagi masyarakat yang dapat menjadi sumber-sumber pendapatan baruseperti geo-tourism dan geo-product dalam kerangka pembangunanberkelanjutan.
PENDAHULUAN
Lokasi
Lokasi geopark Kaldera Toba Geopark Kaldera Toba terletak pada2°52’22.8”N98°35’21.4”E-3°00’22.8”N98°35’21.4”Edan2°10’18.7”N98°52’26.5”E - 2°25’26.8”N 99°23’04.0”E. berada diwilayah ProvinsiSumatera Utara, berjarak 176 km kearah Barat KotaMedan sebagaiibukota provinsi. Meliputi kawasan di dalam dinding Kaldera Toba(kaldera rim) dan Pulau Samosir. Kawasan ini mencakup bagian dariwilayah administrasi dari 7 kabupaten yang mempunyai pantai diDanau Toba dengan batas kaldera rim yang sekaligus merupakanDaerahTangkapAir(DTA)DanauToba.
PENDAHULUAN
Fisik Geografi
KawasanPermukaandanKarakteristikGeografiFisikSebagai hasil Super Volcano, kawasan ini merupakankawasan gunungapi raksasa (kaldera volkano-tektonik)yangmembentukdanauterluasdi Indonesiaberukuransekitar90x30km2beradapadaketinggianberjarak904meter dpl dengan kedalaman danau terdalam 505meter.Kawasan dinding Kaldera Toba memiliki morfologiperbukitan bergelombang sampai terjal dan lembah-lembah membentuk morfologi dataran dengan batascalderarimwatershedDanauTobaseluasdaerah3.658km² dan luas permukaan danau 1.103 km². Daerahtangkapan air ini berbentuk perbukitan (43 %),pegunungan (30 %) dengan puncak ketinggian 2.000meter di atas permukaan laut dan dataran (27 %)sebagaitempatmasyarakatberaktifitas.
Demografi
KarakteristikGeografiKependudukanPopulasi penduduk di Kawasan Geopark Kaldera Tobaberjumlah263.978jiwayangtersebardalam7(tujuh)wilayahkabupatenadalahsebagaiberikut:• KabupatenSimalungun:ParapatdanSibaganding,KecamatanGirsang
SipanganBolon14.528jiwa;KecamatanHaranggaolHorison5.080jiwa;TigaRas,KecamatanDolokPardamean16.201jiwa,
• KabupatenTobaSamosir:KecamatanBalige38.088jiwa;KecamatanLumbanJulu8.455jiwa,
• KabupatenKaro:KecamatanMerek20.373jiwa,• KabupatenTapanuliUtara:KecamatanMuara13.847jiwa,• KabupatenSamosir:KecamatanSianjurMula-Mula9.448jiwa,Kecamatan
HarianBoho8.114jiwa,KecamatanSitio-tio7.341jiwa,KecamatanOnanRunggu10.687jiwa,KecamatanNainggolan12.261jiwa,KecamatanPalipi16.648jiwa,KecamatanRonggurNihuta8.632jiwa,KecamatanPangururan30.468jiwa,danKecamatanSimanindo20.190jiwa,
• KabupatenDairi:Silalahi,KecamatanSilahiSabungan3.415jiwa,• KabupatenHumbahas:KecamatanParanginan13.065jiwa;Kecamatan
BaktiRaja7.136jiwa.
PENDAHULUAN
Morfologi Geologi
BatuanDasardiSekitarDanauTobaKawasan Danau Toba temasuk dalam Peta Geologiskala 1:250.000, Lembar Pematang Siantar danSidikalang. Kawasan ini beralaskan batuan berumurPaleo-Mesozoikdari runtunanbatuanmalihanberupafilitdanbatusabakdengansisipanlensabatugamping,kuarsit dan lapisan batu lanau-batu lumpur yangmerupakan bagian dari satuan batuan FormasiPangururan yang memiliki kisaran umur Permo-Karbon.PenamaanFormasiPangururandiambilkarenaruntunan satuan ini tersingkap baik di kawasanPangururansehinggadiambilsebagainamatipelokasi.
PENDAHULUAN BatuanVolkanikSetidaknya empat sekuen produk erupsi dikenali dikawasan Toba, dimana masing-masing dibatasi olehstrukturruntuhan(kaldera)yangterdapatdidalamsebuahkaldera besar yang terbentuk menyusul erupsi 2800 km3dariTufaTobaTermuda(YTT)pada74.000tahunyanglalu(Chesner&Rose,1991).Tigaerupsi terakhiradalaherupsikaldera yang yang dicirikan oleh tiga sekuen produkerupsinya beserta struktur-struktur kaldera runtuhannya,yaitu Tufa Toba Tertua (OTT, 840.000 tahun), Tufa TobaMenengah (MTT, 500.000 tahun) dan Tufa Toba Termuda(74.000tahun).
Morfologi Geologi
StratigrafiKaldera Toba mempunyai bentang-alam yang nyaris tidakberbentuksebuahgunungapisebagaimanakalderavolkaniklainnya, karena sebagian besar sisa tubuh gunung api initertutupi (tertimbun)olehendapanpiroklastika yang sangattebalhinggalebihdari500m,sehinggamembentukdatarantinggi (plateau)denganketinggianberkisarantara1500-1800mdiataspermukaanlaut.
PENDAHULUAN
Morfologi Geologi
StrukturdanTektonikaPatahan Besar Sumatera adalah patahan geser menganan(dextral),merupakan sesar-aktif yang berhubungan langsungdengan kegiatan zona subduksi disepanjang bagian baratpulauSumatera.PatahanBesarSumateraterdiridari18Geoarea yang umumnya membentuk zona-zona depresi (pull-apart), meliputi sepanjang pulau Sumatera (±1700 km),terbentukpadazamanKapur-Akhir (±100 jutathyl.),dimanakegiatannyaberlangsunghinggasaatini.
PENDAHULUAN
SinopsisSejarahGeologiPulau Sumatera terbentuk susun oleh beberapa mintakat sepertiWoyla, Bohorok, Pegunungan 30, Pegunungan 12 dan Bukit Garbayang berasal dari pecahan benua Gondwana yang berasal darikawasan Kutub Selatan, adalah berkaitan dengan prosespembentukanbenuaIndiayangberlangsungsejak225jutatahunyanglalu (Permian). Dinamika bumi ini berlanjut dengan berkembangnyasistem subduksi Sumatera yang terbentuk oleh tumbukan lempengsamudera Indo-australia yang bergerak ke utara dan menabraklempeng benua Eurasia, yang terjadi pada zaman Kapur. PatahanBesarSumateraadalahpatahangesermenganan,meliputisepanjangpulauSumatera (±1700km)yangterbentukpadazamanKapur-Akhir(±100 juta th yl.), dimana kegiatannya berlangsung hingga saat ini.Daerah ini merupakan zona tektonik aktif yang terbagi dalamGeoarea-Geoarea patahan yang biasanya membentuk zona-zonadepresi(amblesan),geserandanseretanpadabagian-bagiantertentu.
Morfologi Geologi
DanauTobadanKalderaToba
Dinding kaldera tersusun oleh formasi batuan tua yang terdiri darisatuan batuan meta-sedimen berumur lebih dari 300 juta tahun(Permo-Karbon), yang merupakan batuan dasar (mintakat)pembentuk pulau Sumatera yang berasal dari bongkah-bongkah(fragment)daribenuaGondwanayangterbentukdilingkunganKutubSelatan. Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir denganketinggianberkisarantara900hingga1600mdiataspermukaanlaut,yangterbentukakibatpengangkatandasardanaupascaerupsikalderayang terjadi pada 74.000 tahun yang lalu, sebagai akhir dari prosespencapaiankesetimbanganbarupasca-erupsikaldera’supervolcano’.
PENDAHULUAN
DanauTobadanKalderaTobaDindingkalderatersusunolehformasibatuantuayangterdiridarisatuanbatuanmeta-sedimenberumurlebihdari300jutatahun (Permo-Karbon), yang merupakan batuan dasar(mintakat) pembentuk pulau Sumatera yang berasal daribongkah-bongkah (fragment) dari benua Gondwana yangterbentukdilingkunganKutubSelatan.DitengahDanauTobaterdapatPulauSamosirdenganketinggianberkisarantara900hingga1600mdiataspermukaanlaut,yangterbentukakibatpengangkatan dasar danau pasca erupsi kaldera yang terjadipada 74.000 tahun yang lalu, sebagai akhir dari prosespencapaian kesetimbangan baru pasca-erupsi kaldera’supervolcano’.
PENDAHULUAN DaftarSitusGeologidiKawasanGeoparkKalderaToba SitusgeologiyangterdapatdikawasanGeoparkKalderaTobaterdiridari16Geosites(enambelas)situsgeologiutamayangdapat menceritakan tema Geopark Kaldera Toba sebagaiSupervolcano
Situs Geologi
PENDAHULUAN
Situs Budaya dan Hayati Kabupaten Samosir
DayaTarikWisataBudaya
DayaTarikWisataAlam
DayaTarikWisataBuatan
• KawasanRumahdanMakamKunoRajaSidabutardiTomok,KecamatanSimanindo;
• KawasanMakamRajaLotungdiSitio-tio,KecamatanSitio-tio;
• KawasanMakamPisosomalimdiPalipi,KecamatanPalipi;
• KawasanMakamRajaSimarmatadiPangururan;
• LokasiyangdipercayasebagaiasalmuasalSukuBangsaBatak,yaknikawasanPusukBuhitdiKecamatanSianjurMula-mula;
• PerkampunganTuaSukuBatakHarianBoho;
• MakamRaja-rajaPangururandiParomasanKecamatanPangururan;
• TempatPermandianBoruSarodingdiKecamatanSitio-tio;dan
• SitusBudayaPagarBatudiDesaPardomuanLontungKecamatanSimanindo.
• DanauSidihoni(danaudiatasdanau),PeaPorogandiSalaonberadadiKecamatanRonggurNihuta;
• MataAirTanjungandiTomok,PemandanganindahTuk-TukSiadong,PulauTaodanPulauMalauberadadiKecamatanSimanindo;
• TanoPonggol,PemandianAirPanasberadadiKecamatanPangururan;
• PemandanganIndahdariMenaraPandangTele,Air7(tujuh)rasadiSianjurMula-mula.
• GuaAlamdiKecamatanPalipidanSimanindo;
• AirTerjunEfratadiKecamatanHarian;
• AirTerjunBonanDolokdiKecamatanSianjurMula-mula;dan
• PulauTulasdiKecamatanSianjurMula-mula.
• Wisataolahragaairseperti;Jetsky,VollyPantai,DayungsertarenangdanolahragapantailainnyadiKecamatanSimanindo;
• PanjatTebingdiKecamatanOnanRunggu;
• WisataremajayangtelahdiberisaranaPondokRemajaLagundidiDesaOnanRunggu;
• MenarapandangTele;
• KebunRayaSamosiryangterletakdiPalilitDesaTomokKecamatanSimanindo;
• ArboretumKawasanAekNatonangdiDesaTanjunganKecamatanSimanindo;dan
• WisataolahragaparalayangdiSiulakhosaKecamatanSimanindodandiSijamburNabolakKecamatanPangururan.
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Samosir
PENDAHULUAN
Situs Budaya dan Hayati Kabupaten
Toba Samosir
DayaTarikWisataBudaya
DayaTarikWisataAlam
DayaTarikWisataBuatan
• KompleksMakamSisingamangarajaXIIdiPagarBatu;
• MakamDR.I.L.NommensendiKecamatanSigumpar;
• PerkampunganParmalimdikecamatanLaguboti;
• RumahTinggalPisosomalimdiNagatimbulKecamatanBonatuaLunasi;
• RumahTradisionaldiJanggaDolokLumbanJulu;dan
• KompleksTamanTuguD.IPanjaitan.
• KawasanwisatapantaidenganarahpengembanganpotensipantaiDanauTobadiLumbanSilintong,LumbanBulbul,JanjiMariadiKecamatanBalige,Meat-Tarabunga/Tampahan,LumbanBinanga/Laguboti,PantaiPasifikdanPantaiPasirPutih/Porsea,PantaiSigaol-SiregarAekNalasKec.UluandanPantaiLongBeachAjibata;
• PemandianairpanasdiSiregarAekNalasKecamatanUluan;
• Panoramaalam(pegunungan)DolokTolong,BukitHolongSilaen,BukitSenyumMotungAjibata,danGurgurTampahan;
• AirterjundiHarimoPP.Meranti,SampuranBonanDolok,AirTerjunSiboruonBalige;
• MualSirambeKecamatanBalige;
• WisataAlamTamanEdenKecamatanLumbanJulu;
• KawasanyangmerupakanhasilbentukangeologialamsepertiBatuManumpakdiKecamatanNassau;
• BatuBasihaDesaSibodiala;dan
• GuaLiangSipegeKecamatanBalige.
• MuseumTBSilalahiCentrediKecamatanBalige;
• KawasanagrowisatapadapusatpengembanganwisatapotensidaerahpertaniandantamanresthousegurgurdiKecamatanTampahan;
• KawasanagrowisataAekNatolukecamatanLumbanJulu;
• KawasanperuntukanpariwisataminatkhususmeliputiArungjeramSungaiasahanKecamatanMerantiPintuPohandanwisataCableCardiKecamatanAjibata
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Toba Samosir
PENDAHULUAN
Situs Budaya dan Hayati Kabupaten
Tapanuli Utara
DayaTarikWisataBudaya
(WisataSejarah)
DayaTarikWisataBudaya
(WisataRohani)
DayaTarikWisataAlam
• SopoPartungkoan,KecamatanTarutung(wisatabudaya/sejarah);
• GuaNatumandi,KecamatanTarutung(wisatabudaya/sejarah);dan
• SitusHinduHopang,KecamatanSimangumban(wisatabudaya/sejarah).
• SalibKasih,KecamatanSiatasBarita(wisatarohani);
• MakamMunson&LymandiLobuPining,KecamatanAdianKoting(wisatarohani);
• KantorPusatHKBPdiPeaRaja,KecamatanTarutung(wisatarohani);
• Seminarium,KecamatanSipoholon(wisatarohani)
• TuguNomensendiSaitnuhita,KecamatanTarutung(wisatarohani);
• OnanSitahurudisaitnihuta,KecamatanTarutung(wisatarohani);
• GerejaDamediSaitnihuta,KecamatanTarutung(wisatarohani);
• MakamPendetaJohansendiPansurNapitu,KecamatanTarutung(wisatarohani);
• MakamPendetaJohannesSiregar,KecamatanMuara(wisatarohani).
• PanoramaalamHutaginjang,KecamatanMuara(wisataalam/rekreasi);
• PantaiMuara,KecamatanMuara(wisataalam/rekreasi);
• AirsodadiParbubu,KecamatanTarutung(wisataalam/rekreasi);
• AirpanasdiHutabarat,KecamatanTarutung(wisataalam/rekreasi);
• AirpanasdiSaitnihuta,KecamatanTarutung(wisataalam/rekreasi);
• AirhangatdiUgan,KecamatanTarutung(wisataalam/rekreasi);
• AirpanasdiSipoholon,KecamatanSipoholon(wisataalam/rekreasi);dan
• Pacuankuda,KecamatanSiborong-borong(wisataalam/rekreasi).
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Tapanuli Utara
PENDAHULUAN
Kebijakan Pengembangan Kepariwisataan
Kabupaten Humbang
Hasundutan
DayaTarikWisataBudaya
DayaTarikWisataAlam
DayaTarikWisataBuatan
• RumahTradisionalBatakdiDesaTipang
• HutanPinusSipinsur
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Humbang Hasundutan
PENDAHULUAN
Situs Budaya dan Hayati
Kabupaten Dairi
DayaTarikWisataBudaya
DayaTarikWisataBudaya
(WisataSejarah)
DayaTarikWisataAlam
• RumahAdatPakpakSikabengkabeng
• TuguSilahisabungan
• Danlain-lain
• MonumenLibertyManik• MonumenLetjen.TB.
Simatupang
• TankPeninggalanSejarah
• Danlain-lain
• DanauToba• DanauSicikecike
• DanauKempawa
• TWISitinjo
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Dairi
PENDAHULUAN
Situs Budaya dan Hayati
Kabupaten Karo
DayaTarikWisataBudaya
DayaTarikWisataAlam
DayaTarikWisataBuatan
• DesaSempajayadiKecamatanBerastagi;
• DesaLinggadiKecamatanSimpangEmpat;dan
• DesaDokandiKecamatanMerek.
• BukitGundaling,LauDebuk-debuk,AirTerjunSikulikap,PanoramaDoulu,
• DelengKutu,TamanHutanRayadiKecamatanBerastagi;
• DanauLauKawardiKecamatanNamanTeran;
• UrukTuhandiKecamatanSimpangEmpat;
• GuaLiangDahar,AirTerjunBlingkingdiKecamatanKutabuluh;
• AirTerjunSipiso-piso,GunungSipiso-piso,TamanSimalemResort,Tongging,
• Sikodon-kodondiKecamatanMerek;
• GuaLing-lingGaradiKecamatanMardingding;dan
• GuaRacidiKecamatanBarusjahe.
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Karo
PENDAHULUAN
Situs Budaya dan Hayati Kabupaten Simalungun
DayaTarikWisataBudaya
DayaTarikWisataAlam
DayaTarikWisataBuatan
• MakamRajaSimalungunPernatangPurba,
• SitusBatuGajahdiKecamatanDolokPanribun,
• RumahBolondiKecamatanPurba,
• KramatKubahdiKecamatanBandar,
• BatuSilaondiKecamatanJorlangHatanaan,
• MuseumdiKecarnatanSiantar.
KawasanPeruntukanPariwisataalamberadadi
• KecamatanGirsangSimpanganBolon,
• KecamatanGunungMalela,
• KecamatanDolokBatuNanggar,
• KecamatanSilouKahean,
• KecamatanHaranggaolHorison,
• KecamatanDolokPardamean,
• KecamatanJawaMarajaBahJambi,
• KecamatanTanahJawa,
• KecamatanHatonduhan,
• KecamatanRaya,
• KecamatanPematangSidamanik,
• KecamatanPematangBandar,
• KecamatanBandarHuluan,
• KecamatanBosarMaligas,
• KecamatanTapianDolok,
• KecamatanHutaBayuRaja.
Sebaran Atraksi Wisata di Kabupaten Simalungun
PENDAHULUAN
Permasalahan Geologi
TekananEksistingdiKawasanGeoparkyangDiusulkanKawasan Ekosistem Danau Toba merupakan salah satu Kawasan Strategis Nasional (KSN) dengan pertimbangan untuk kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup. Kualitas ekonomi, lingkungan sosial dan budaya kawasan ini pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh kondisi alamiah alam Danau Toba serta berbagai kegiatan atau aktivitas manusia di sekitarnya. Hal tersebut akan menjadi tekanan yang mempengaruhi kualitas atau kondisi Geopark Danau Toba yang akan diusulkan.
PENDAHULUAN
Berbagai tekanan yang terjadi saat ini terhadap ekosistem kawasan Danau Toba secara keseluruhan (makro) dan terhadap Kawasan Geopark Danau Toba
Penurunan Kualitas Lingkungan Kawasan Danau TobaPenurunan kualitas lingkungan kawasan Danau Toba pada dasarnya dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia disekitarnya, terutama dari kegiatan domestik (hotel, penginapan, restoran dan pemukiman penduduk), peternakan, pertanian, budidaya perikanan, kegiatan pariwisata dan pasar tradisional serta kegiatan transportasi air. Pengaruh dari seluruh kegiatan tersebut adalah produksi sampah dan limbah yang secara langsung maupun tidak langsung akan masuk ke dalam perairan danau. Salah satu indikator visual yang menunjukkan gejala penurunan kualitas air danau adalah pertumbuhan tanaman air terutama eceng gondok pada lokasi-lokasi tertentu.
Gempa Bumi Kegiatan tektonik hingga sekarang masih berlangsung aktif sebagaimana dibuktikan oleh seringnya terjadi gempa dangkal dan sedang di sekitar Danau Toba. Dengan ditemukannya lapisan diatomit pada elevasi 1.050 meter dpl di Pulau Samosir, maka endapan tersebut memberikan indikasi bahwa Samosir pernah menjadi dasar danau. Diduga dasar danau tersebut telah naik hingga 150 meter dari permukaan danau sekarang. Lapisan diatomit tersebut mempunyai volume sekitar 125 juta m3, dengan kadar air sekitar 40%, densitas 0, 20 dan berkualitas relatif baik.
Permasalahan Geologi
PENDAHULUAN
Kemarau dan Pengaruhnya Kondisi kemarau dapat menyebabkan tumbuhan kering dan terjadinya kebakaran hutan. Secara alami tumbuhan yang hidup di kawasan ini adalah sejenis Pinus. Kemarau mempengaruhi kondisi hutan di kawasan danau toba yang memiliki luasan 105.000 Hektar (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2017), luasan tersebut berkurang karena terjadinya penebangan pohon dan alih fungsi serta perubahan iklim. TanahLongsorKeberadaan semak belukar dan alang-alang yang cukup luas pada DTA ini juga merupakan indikasi tingginya laju erosi sehingga lahan yang telah terbuka sulit membentuk formasi hutan alam kembali karena lapisan tanahnya relative tipis. Kejadian erosi atau tanah longsor secara alamiahnya dipicu oleh jenis tanahnya dimana diketahui bahwa jenis tanah pada DTA Danau Toba sekitar 97% merupakan tanah yang peka sampai dengan sangat peka.
Letusan Gunung BerapiSampai saat ini terdapat gunung aktif dan dibuktikan pula oleh masih terdapatnya kerucut gunung api yang sangat muda setelah terjadinya runtuhan Toba, seperti Gunung Pusuk Bukit (1.981 mdpl), Gunung Himun (1.504 mdpl) dan Gunung Sibadak (1.316 mdpl) yang terletak di bagian Tenggara Danau Toba.
Kebakaran HutanKebakaran hutan juga akan menjadi potensi tekanan terhadap kawasan ini mengingat dominasi pohonnya adalah pinus dan semak belukar yang secara alamiah mudah terbakar apalagi dengan adanya dampak perubahan iklim di kawasan ini.
Permasalahan Geologi
PENDAHULUAN
Analisis Potensi
Pengembangan
Dengan melakukan analisis SWOT (Strength-Weakness–Opportunity-Weakness) terhadap potensi Geopark Kaldera Toba (Lampiran IV), khususnya pada geosite-geositenya, maka diperoleh beberapa kekuatan (Strength) Geopark Kaldera Toba yaitu: - Penetapan sebagai Geopark Nasional dan salah satu dari 10 tujuan
destinasi utama pariwisata nasional- Dapat dikembangkan menjadi wisata spesifik dengan komoditi
proses alam dan lingkungan hidup antara lain : Geowisata Bakara, Geowisata Samosir, Geowisata Muara, Geowisata Tongging-Silalahi, Geowisata Parapat-Simarjarunjung dan Geowisata Toba-Balige.
- Keberadaan Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba
- Potensi geologi pada setiap geosite dengan masing masing geosite memiliki keunikan nilai geologi, biodiversity dan budaya.
- Memiliki keanekaragaman hayati endemic yaitu Ihan Batak (Tor soro), Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
- Memiliki keindahan alam yang luar biasa- Sejarah letusan dahsyat Gunung Toba.- Adanya kearifan lokal masyarakat
PENDAHULUAN
Kelemahan- Terbatasnya tenaga profesional- Dukungan terhadap dana pembangunan geosite masih minim- Rendahnya partisipasi masyarakat - Promosi dan informasi terhadap geopark
kaldera Toba belum optimal- Terbatasnya sarana prasarana- Minimnya aksesibilitas- Potensi geologi setiap geosite belum ditata
dengan baik Peluang- Dukungan dari pemerintah pusat dan dunia internasional- Berpotensi untuk mensejahterakan dan meningkatkan
perekonomian masyarakat- Telah dikenal dunia internasional sebagai peristiwa geologi yang
dahsyat- Kerjasama dengan geopark lainnya (misalnya Batur Unesco
Global Geopark dan Sewu Unesco Global Geopark) Ancaman- Kerusakan terhadap situs-situs geologi- Masuknya pengaruh budaya asing - Bencana alam akibat masih aktifnya Gunung Toba dan juga
sebagai jalur patahan
Analisis Potensi
Pengembangan
Proyeksi Kawasan
Vision Visi pengembangan Geopark Kaldera Toba harus sejalan dengan Visi Kawasan yang berpedoman pada definisi dan kriteria Geopark serta tujuan, sasaran, serta dasar pertimbangan, maka visi yang ditetapkan dalam pengembangan kawasan adalah :
“Super Volcano”
VISION, QUALITY AND QUANTITY
Quality Terciptanya pelestar ian kelas dunia dalam koridor keharmonisan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan, serta dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan, budaya universal, dan tradisi setempat. Quantity Meningkatnya kunjungan Wisman menjadi 1 juta orang pada tahun 2019 dengan menjadikan Danau Toba sebagai Destinasi Unggulan
PENDAHULUAN MISI Untuk mewujudkan VISI Geopark Kaldera Toba, maka perlu dirumuskan beberapa MISI GKT, sebagai berikut : § Memberdayakan seluruh potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada pada kawasan dengan terorganisir dan terkendali dalam peningkatan kualitas dan citra kawasan sebagai Geopark;
§ Mengembangkan kawasan yang kondusif tidak hanya bagi investor akan tetapi terutamanya juga bagi masyarakat lokal sebagai upaya untuk penghapusan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat ;
§ Mengembangkan GKT sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi, pembangunan yang berkelanjutan serta nilai-nilai sosial dan pelestarian budaya yang tetap dipertahankan ;
§ Peningkatan pembangunan infrastruktur termasuk diantaranya transportasi yang memiliki keterkaitan dengan aksesibilitas, sistem komunikasi dan utilitas kawasan yang mendukung juga pembangunan kawasan secara umum ;
§ Upaya peningkatan citra kawasan sehingga dapat lebih memperkenalkan terhadap pihak luar dilengkapi dengan hospitality (keramahtamahan) serta membentuk tata kelola destinasi yang profesional.
Proyeksi Kawasan
PENDAHULUAN
Geo Konservasi
Upaya Perlindungan Kawasan Danau Toba Aspek Tata Ruang a) Penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Nasional
melalui Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang Nasional yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Presiden Nomor : 81 Tahun 2014 tentang Penataan Ruang Kawasan Danau Toba, dimana dalam peraturan ini Kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional dengan focus upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup.
b) Penetapan Peraturan Daerah Nomor : 1 Tahun 2009 tentang Penataan Kawasan Danau Toba dimana peraturan ini secara khusus mengatur untuk memelihara, mengendalikan dan meningkatkan mutu lingkungan hidup serta mengoptimalkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkesinambungan.
c) Penetapan Peraturan Daerah Sumatera Utara Nomor : 2 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara (2017-2037) dengan mengakomodir kebijakan Kawasan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Nasional
d) Penetapan Tata Ruang Kabupaten di Kawasan Danau Toba.
PENDAHULUAN
Geo Konservasi
Upaya Perlindungan Kualitas Air a) Penetapan Daya Dukung dan Daya Tampung Perairan Danau Toba terhadap
Kegiatan Kerambah Jaring Apung maksimal sebesar 10.000 Ton Ikan/Tahun melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/213/KPTS/2017.
b) Penetapan Baku Mutu Kualitas Air Danau Toba menjadi Kelas I sebagai Air Baku Air Minum berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 1 Tahun 2009.
c) Penyusunan Rencana Aksi Gerakan Penyelamatan Danau (Germadan) Tahun 2014.
d) Pemantauan Kualitas Air Danau Toba yang dilakukan 2(dua) kali setahune) Pembentukan Unit Pelayanan Teknis Pengelolaan Kualitas Air Danau Toba.f) Pembentukan Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Kawasan Danau
Toba (BKPEKDT) pada Tahun 2005 yang memiliki fungsi koordinasi dalam menjalankan arahan program pada LTEMP.
g) Penyusunan Buku Profil Pantai Tahun 2007, Profil Kawasan Ekosistem Danau Toba, Rona Awal Ekosistem Kawasan Danau Toba, Kajian Lingkungan Hidup Strategis Danau Toba, Indeks Kualitas Lingkungan Danau Toba oleh Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara
h) Penetapan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Kualitas Air Danau Toba.
i) Moratorium Kegiatan Keramba Jaring Apung pada perairan Danau Toba melalui penandatanganan Rencana Aksi Penataan Kawasan Danau Toba di Hotel Grand Aston pada tanggal 25 Juli 2017.
j) Penyusunan Rencana Aksi Terpadu Penanganan Kawasan Danau Toba Provinsi Sumatera Utara TAhun 2016-2018.
PENDAHULUAN
Geo Konservasi
Upaya Konservasi Kawasan Hutan di Kawasan Danau Toba a) Pembangunan Taman edukasi berupa pengkayaan tanaman endemic Pinus
(Pinus Merkusii) pada areal kawasan hutan di lokasi Merek Kabupaten Karo.
b) Melakukan Patroli kawasan hutan c) Konservasi, rehabilitasi hutan dan lahan, misalnya penanaman 7.700
batang pohon di Desa Huta Ginjang Kecamatan Silangit pada tanggal 29 Juli 2016 oleh Kementerian Kehutanan RI.
d) Gerakan Toba Go Green yang dicanangkan sejak 5 Oktober 2011 oleh Pangdam I Bukit Barisan dengan menanam 4 juta pohon yang tersebar di 7(tujuh) Kabupaten di sekitar Danau Toba.
e) Penghentian kegiatan penebangan di sekitar Daerah Tangkapan Air Danau Toba melalui Surat Gubernur Sumatera Utara kepada 7(tujuh) Bupati di kawasan Danau Toba.
f) Pembentukan Masyrakat Peduli Api di Kawasan Danau Tobag) Gerakan Bulan Menanam pada Tahun 2010h) Kebijakan “Satu Orang Menanam Satu Pohon” (one man one tree) di
kawasan Danau Toba pada Tahun 2010 i) Penetapan Cagar Alam di Sijaba Hutaginjang Surat Keputusan Menteri
Kehutanan No. 592/Kpts-II/1993. Taman Wisata Sijaba Hutaginjang merupakan kawasan Taman Wisata yang termuda di Propinsi Sumatera Utara, sebelumnya status kawasan ini adalah Hutan Produksi Terbatas sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian dalam Surat Keputusan No. 923/Kpts/Um/12/1982 tanggal 27 Desember 1982.Barulah pada tahun 1993, tepatnya tanggal 5 Oktober 1993 melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 592/Kpts-II/1993 statusnya dialihkan menjadikan Kawasan Taman Wisata dengan luas kawasan sekitar 500 Ha.
PENDAHULUAN
Geo Konservasi
Upaya Perlindungan secara Mikro terhadap Situs Geologi yang Diusulkan
Upaya perlindungan secara mikro terhadap situs geologi yang diusulkan adalah sebagai berikut:1) Menetapkan situs geologi sebagai daerah yang harus dilindungi
melalui Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara dan Surat Keputusan Bupati
2) Membuat papan larangan merusak daerah situs geologi3) Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di rumah rumah
ibadah dan sekolah sekolah4) Larangan penebangan hutan dan pembakaran hutan (Dinas
Kehutanan Sumatera Utara)5) Pemasangan papan himbauan tidak mencemari air danau dan
larangan membuang sampah sembarangan
PENDAHULUAN
Geo Wisata
Upaya Peningkatan Geowisata dengan Membentuk Badan Pengelolaan Otorita Kawasan Danau Toba (BPODT)
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Pelaksana Otorita Danau Toba terbentuk dari kebijakan pemerintah pusat dengan tujuan mendukung Geopark Toba dengan berbagai kegiatan.
PENDAHULUAN
Geo Product
Aktivitas Ekonomi di Kawasan Geopark Kaldera TobaAktivitas ekonomi di Kawasan Geopark kadera Toba 71,07 (tujuh puluh satu koma nol tujuh) persen didukung oleh komoditi dari kegiatan pertanian dengan produk padi, bawang, kacang, cabai, jagung, aneka sayuran, mangga, kemiri. Selebihnya adalah kegiatan peternakan (kerbau, babi, perikanan), industri pariwisatajasa (transportasi, hotel, restoran). dan kegiatan perdagangan yakni usaha kecil menengah, dan dengan adanya kegiatan aktifitas pariwisata didukung Geopark Kaldera Toba yang berwawasan lingkungan (The Sustainable Tourism of Geopark Kaldera Toba) diharapkan pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.
PENDAHULUAN
Critical Success Factors
1. ali • Tersusunnya perencanaan yang komprehensif dan holistik untuk
Kawasan Geopark Kaldera Toba (GKT) • Penetapan zona inti, penyangga dan penegmbangan GKT; • Tersusunnya perencanaan dan perancangan Daya Tarik Wisata
(DTW); • Terbangunnya fasilitas penunjang pariwisata pada kawasan yang
memiliki pemandangan yang menarik; • Penertiban fasilitas akomodasi dan penunjang pariwisata yang
telah mengurangi kualitas visual Danau Toba, terutama fasilitas yang terletak pada koridor jalan pariwisata;
• Terbangunnya fasilitas sentral parkir kawasan dan area parkir pada Daya Tarik Wisata;
• Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan di GKT;
• Terbentuknya lembaga tata kelola destinasi pariwisata.
Destinasi
PENDAHULUAN
Critical Success Factors
• Terciptanya inisiatif dan kreatifitas pemerintah untuk menumbuhkan serta menggerakkan industri pendukung kepariwisataan;
• Terbentuknya MOU / kesepakatan kerjasama antara instansi terkait dalam pemanfaatan lahan dalam Kawasan Geopark Kaldera Toba;
• Penguatan posisi tawar petani dalam menghadapi fluktuasi harga komoditi;
• Terbangunnya aksesibilitas yang baik ke kantong-kantong produksi pertanian;
• Percepatan pembangunan dan pengembangan Kawasan Agropolitan dan Kawasan Minapolitan;
• Terbangunnya sarana untuk mendapatkan air irigasi untuk perkebunan dan hortikultura;
• Peningkatan kapasitas pengrajin dalam mendukung kepariwisataan.
Industri
PENDAHULUAN
Critical Success Factors
• Lestarinya kawasan relegi pada beberapa tempat yang berdekatan dengan aktivitas pariwisata;
• Tergalinya secara optimal beberapa aktivitas dan kesenian unik di beberapa sebagai aset Desa Wisata untuk mendukung pariwisata budaya;
• Tertatanya struktur pasar sebagai tempat untuk mendistribusikan produk-produk hasil kegiatan.
• Adanya keterlibatan masyarakat pada aspek produksi dan proses pemasaran secara benar;
• Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga pengetahuan dan pemahaman terhadap pengembangan kegiatan produksi semakin baik seiring dengan perkembangan teknolgi dan informasi.
Pemasaran
PENDAHULUAN
Critical Success Factors
• Terbentuknya lembaga/organisasi yang mengakomodir
seluruh stakeholder yang ada atau mewadahi pengelola
dalam usaha manajemen penataan.
• Tersedianya tenaga kerja yang mempunyai kompetensi
dibidang GeoTourism.
• Terlaksananya gerakan dan sosialisasi progam
pengembangan kawasan ke seluruh stakeholder yang
terkait dengan pengembangan program Agropolitan dan
Minapolitan baik pusat maupun daerah.
Kelembagaan
IWayanKastawanDosenJurusanArsitektur,FakultasTeknik,UniversitasUdayana
FasilitatorDestinasiDMOBaturGlobalGeoparkKetuaTimAhliBaturGlobalGeopark
e-mail:iwayankastawan@gmail.com
Atassegalaperhatiannya,dihaturkanTerimaKasih
Materi presentasi ini dipersiapkan untuk kepentingandiseminasi program Penyusunan Masterplan Geopark KalderaToba. Sebagai narasumber mohon ijin terkait segala bentukpenggunaan bahan atau materi presentasi yang berasal darisumberelektronikdanhakciptaberadapadasumbertersebutsesuaidengankaidah-kaidahakademikyangberlaku.