Pencatatan Surat Berharga

Post on 20-Jul-2015

485 views 5 download

Transcript of Pencatatan Surat Berharga

Harga perolehan surat berharga adalah harga kurs ditambah komisi, provisi, meterai dan biaya-biaya lain yang timbul pada saat pembelian

Apabila surat berharga yang dibeli berupa obligasi dan pembeliannya dilakukan tidak pada tanggal pembayaran bunga, maka timbul masalah bunga berjalan yaitu bunga yang dibayarkan oleh pembeli untuk jangka waktu tanggal bunga terakhir sampai tanggal pembelian

Bunga berjalan ini tidak termasuk dalam harga perolehan obligasi tetapi dicatat tersendiri.

Ada 2 rekening yang dapat didebit untuk mencatat pembayaran bunga berjalan, yaitu◦ rekening pendapatan bunga◦ rekening piutang pendapatan bunga.

Pada tanggal 1 Agustus 2005 dibeli 10 lembar obligasi PT Baruna yang nominal per lembar sebesar Rp 50.000,00 dengan kurs 101. Obligasi ini berbunga 12% setahun dan dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1 November. Pada saat pembelian dibayar provisi dan melerai sebesar Rp 5.000,00. Tanggal 1 Desember 2005, seluruh obligasi PT Baruna dijual dengan kurs 102, biaya penjualan sebesar Rp 3.000,00.

Surat berharga - Obligasi PT Baruna Rp. 510.000,00Pendapatan bunga 15.000,00 Kas Rp. 525.000,00PerhitunganHarga perolehan obligasi: Harga kurs 101 x Rp. 500.000,00 = Rp. 505.000,00 100 Porvisi dan materai

5.000,00 Rp. 510.000,00

Bungan berjalan Tanggal bunga terahir : 1 Mei 2005 Tanggal pembelian : 1 Agustus 2005 Periode bunga berjalan : 3 bulan Perhitungannya adalah: 3/12 x 12% x Rp. 500.000,00 = Rp. 15.000,00

Periode perhitungan bunga didasarkan pada hari yang sebenarnya dan satu tahun diperhitungkan sebanyak 360 hari. Hari terjadinya transaksi tidak diperhitungkan, tetapi tanggal jatuh temponya diperhitungkan

Misalnya obligasi dengan tanggal bunga 1 Mei dan 1 November dibeli pada tanggal 9 Agustus 2005. Hari bunga dihitung sebagai berikut:

Mei : 30 hari (tanggal 1 tidak diperhitungkan) Juni : 30 hari Juli : 31 hari Agustus : 9 hari (tanggal 9 diperhitungkan) Jumah : 100 hari

Dalam jurnal di atas rekening pendapatan bunga didebit untuk mencatat bunga berjalan yang dibayar. Penggunaan rekening ini akan mempengaruhi jurnal pencatatan penerimaan bunga pada tanggal 1 November 2005 di mana Semua penerimaan bunga ini akan dikreditkan ke rekening pendapatan bunga.

Jurnal yang dibuat pada tanggal 1 November 2005 sebagai berikut:

Kas Rp30.000,00Pendapatan bunga Rp30.000,00

Perhitungan:Periode bunga: 1 Mei sampai dengan 1 November = 6 bln. 6/12 x l2% x Rp500.000,00 = Rp 30.000,00.

Selain didebitkan dalam rekening pendapatan bunga, bunga berjalan dapat juga dicatat dengan mendebit rekening piutang pendapatan bunga sehingga jurnal yang dibuat untuk mencatat pembelian obligasi tanggal 1 Agustus 2005 sebagai berikut:

Surat berharga - Obligasi PT Baruna 510.000,00Piutang pendapatan bunga 15.000,00

Kas 525:000,00Pada tanggal penerimaan bunga 1 November 2005 jurnal yang

dibuat sebagai berikut:Kas Rp 30.000,00

Piutang pendapatan bunga l5.000,00Pendapatan bunga 15.000,00

penjualan obligasi dapat menimbulkan laba atau rugi. Perhitungan laba atau rugi dilakukan dengan

membandingkan harga jual bersih dengan harga perolehannya.

Harga jual bersih adalah harga jual dikurangi dengan biaya-biaya penjualan, sedangkan penerimaan bunga berjalan dicatat tersendiri.

Harga jual obligasi PT Baruna pada tanggal 1 Desember 2005 dihitung sebagai berikut:

Harga kurs : 102 x 500.000,00 = Rp. 510.000,00 100 Biaya penjualan 3.000,00 Harga jual Rp. 507.000,00 Sedang bunga berjalan dihitung sejak 1 November sampai

dengan1 Desember 2005 1/12 x 12% x 500.000 = Rp 5.000,00

Laba atau rugi penjualan dihitung sebagai berikut: Harga jual Rp 507.000,00 Harga perolehan 510.000,00

Rugi Rp 3.000,00Jurnal untuk mencatat peiifuialafi obtigasi tanggal 1 Desember

2005 sebagai berikut:Kas Rp 512.600,00Rugi penjualan surat berhargq 3.000,00

Suratberharga – Obligasi PT Baruna 510.000,00Pendapatan bunga 5.000,00

KASIFIKASI TAGIHAN Tagihan bisa timbul dari berbagai macam

sumber,tetapi jumlah yang terbesar biasanya timbul dari penjualan barang atau jasa.tagihan- tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu; 1. tagihan- tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang. 2. tagihan- tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang wesel.

Piutang diklasifikasikan sebagai berikut;

Piutang dagang(usaha), Piutang bukan dagang, Piutang penghasilan

Piutang termasuk dalam komponen aktiva lancar. dalam hubungannya dengan penyajian piutang di dalam neraca digunakan dasar pengukuran nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement).

Dasar pengukuran ini mengatur bahwa piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi dengar taksiran jumlah yang tidak dapat diterima

1) Jumlah penjualanApabila kerugian piutang itu dihubungkan dengan proses pengukuran laba yang teliti maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan (pendekatan pendapatan biaya).

2) Saldo piutangApabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang maka arahnya adalah menilai aktiva dengan teliti(pendekatan aktiva utang).

Kerugian piutang dihutang dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tesebut.persentase kerugian piutang dihitung dari perbandingan piutang yang dihapus dengan jumlah penjualan tahun-tahun lalu kemudian disesuaikan dengan keadaan tahun bersangkutan.

Perhitungan kerugian piutang atas dasar piutang akhir periode dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu

(1) jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang,

(2) cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang

(3) (3) jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisis umur piutang

Dalam cara ini saldo piutang dikalikan dengan persentase tertentu,hasilnya merupakan saldo rekening cadangan kerugian piutang yang diinginkan.

Kerugian piutang Rp. 65.000,- Cadangan kerugian piutang Rp. 65.000,-

Dalam cara ini hasil kali persentase kerugian piutang dengan saldo piutang merupakan jumlah yang dicatat sebagai kerugian dan dikreditkan ke rekening cadangan kerugian piutang.misalnya data dari cara (1)diatas maka jurnal dan rekening cadangan kerugian piutang akan nampak sebagai berikut;

Kerugian piutang 5.000,- Cadangan kerugian piutang 75.000,-

Metode ini disebut metode analisis umur piutang.piutang masing-masing langganan dibagi dalam dua kelompok,yaitu belum menunggak dan menunggak.yang dimaksud dengan menunggak adalah sudah melebihi jangka waktu kredit.

Kerugian piutang 233.000,00 Cadangan kerugian piutang 233.000

Piutang yang jelas-jelas tidak dapat ditagih karena butirnya lari,meninggal,bangkrut atau sebab-sebab lain harus dihapuskan dari rekening piutang.

misalnya terjadi penghapusan piutang seorang debitur sebesar Rp100.000,00 maka jurnalnya sebagai berikut;

Cadangan kerugian piutang 100.000,- Piutang 100.000,-

Metode ini biasanya digunakan dalam perusahaan-perusahaan kecil atau perusahaan-perusahaan yang tidak dapat manaksirkan kerugian dengan tepat.misalnya pada tanggal 31 desember 2005 dihitung taksiran kerugian piutang sebesar Rp100,000.00. pada tanggal 15 april 2006 langganan A yang piutangnya sebesar Rp150.000,00 bangkrut dan menyatakan tidak dapat melunasi utangnya.

Ada dua cara untuk mencatat potongan penjualan.cara pertama metode bruto dan kedua cara disebut metode neto.

Rekening cadangan potongan penjualan dalam neraca dikurangkan pada piutang bersama-sama dengan cadangan kerugian piutang.pada awal tahun berikutnya,yaitu tanggal 2 januari 2006 dibuat jurnal penyesuaian kembali sebagai berikut;

Cadangan potongan penjualan 80.000,- Potongan penjulan 80.000,-

Piutang dipakai sebagai jaminan Perusahaan yang memerlukan uang dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga-lembaga keuangan lain dengan jaminan berbentuk piutangdagang.

Menjual piutang (factoring/anjak piutang) Kebutuhan uang dengan segera dapat dipenuhi dengan cara menjual piutang dagang yang dimiliki ke bank atau lembaga-lembaga kredit.

Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan dating.piutang wesel dapat dipisahkan menjadi 2 macam yaitu;

1.piutang wesel tidak berbunga 2.piutang wesel berbunga

Yang dimaksud dengan mendiskonkan wesel adalah meminjan uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan.bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskon.bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskon

Bunga(diskonto) = nilai jatuh tempo x periode diskonto

Wesel tidak berbunga jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 maret 2005 adalah; nilai jatuh tempo wesel Rp 300.000,00 diskon;Rp300.000,00x10%x36/360 3.000,00 ____________ Uang yang diterima Rp297.000,00 ===========Pendiskonkan wesel diatas oleh pihak yang mendiskonkan wesel akan dicatat dengan

jurnal sebagai berikut; Kas Rp 297.000,00 Biaya bunga 3.000,00 Piutang wesel Rp 300.000,00

Wesel berbunga

Missalnya wesel diatas berbunga sebesar 12%setahun dan didiskonkan dengan diskonto sebesar 10%setahun.jumlah yang diterima pada tanggal 26 maret 2005 adalah;

Nilai nominal wesel Rp300.000,00 Bunga ;12%x2/12xRp300.000,00 6.000,00 ___________

Nilai jatuh tempo wesel Rp306.000,00 Diskonto;

Rp306.000,00x10%x36/360 3.060,00 ___________

Uang yang diterima Rp 302.940,00 =============Pendiskonkan wesel berbunga diatas oleh pihak yang mendiskonkan wesel akan dicatatdengan jurnal sebagai berikut;

Kas Rp302.940,00 Piutang wesel Rp 300.000,00 Pendapatan bunga 2.940,00