Post on 20-Mar-2019
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Jl. Pahlawan No. 16 Semarang Telp. 024-8311713 Fax. 024-8311711
Website : http://disnakertrans.jatengprov.go.id - Email : disnakertrans@jatengprov.go.id 1
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. JATENG
2
Pelaksanaan pembangunan bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian,
berubah dengan cepat, saling terkait dan
saling mempengaruhi dengan sektor
pembangunan yang lain. Hal ini,
menyebabkan kondisi ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian menjadi isu strategis
dalam kerangka keberhasilan pembangunan.
Bahkan, banyak pihak mengukur
keberhasilan pembangunan, berdasarkan
kinerja keberhasilan mengurangi
pengangguran dan seberapa banyak
kesempatan kerja dapat diciptakan.
Pada sisi lain, masalah ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian cenderung semakin
kompleks dan seringkali menjadi perhatian
publik.
Masalah yang menonjol antara lain : meningkatnya angka pengangguran, upah minimum, dan
tingkat kesejahteraan pekerja, rendahnya tingkat perlindungan pekerja, produktivitas dan
kualitas tenaga kerja, dan keterbatasan penempatan transmigran.
Sedangkan masalah aktual yang sering menjadi sorotan publik antara lain kasus (deportasi)
TKI, transmigran meninggalkan lokasi.
LANDASAN HUKUM DISNAKERTRANS PROV. JATENG
3
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2016 tanggal 15 Desember 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah;
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perda No. 5 Tahun 2014 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Jawa Tengah Tahun 2013-2018;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
VISI
MENUJU JATENG SEJAHTERA & BERDIKARI
1. Membangun Jateng berbasis Trisakti Bung Karno – berdaulat di bid. Pol, berdikari di bid. Ekonomi, & berkepribadian di bid. Kebud.
2. Mewujudkan kesra yg berkeadilan, penanggulangan kin & gur.
3. Mewujudkan Penyelenggaraan pemerintahan yg bersih, jujur & transparan “mboten korupsi & mboten ngapusi”.
5. Perkuat partisipasi masy dlm pengambilan keputusan & proses pemb yg menyangkut hajat hidup org banyak.
6. Meningkatkan kualitas layanan publik utk penuhi kebutuhan dasar masy.
7. Meningkatkan infrast utk percepat pembangunan Jateng yg berkelanjutan & ramah lingk.
4. Perkuat kelemb sos masy utk meningkatkan persatuan & kesatuan.
VISI & MISI GUBERNUR TERPILIH 2013 - 2018
MISI
4
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah terdiri dari Kepala Dinas, Sekretariat, 4 (empat) Bidang, 6 (enam) UPTD dan 6 (enam) Satwasker sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI
5
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat ;
3. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas ;
4. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
5. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial ;
6. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
UPTD :
1. Balai Latihan Kerja Industri Kelas A (BLK Industri Cilacap)
2. Balai Latihan Kerja Pertanian Dan Transmigrasi Kelas A
3. Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja Kelas A
4. Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A,
5. Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kelas A (Balai K3)
6. Balai Latihan Kerja Dalam Dan Luar Negeri Kelas A (BLK DLN)
• Satuan Pengawasan Ketenagakerjaan Kelas B; di 6 Lokasi ( Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kab. Banyumas, Kota Pekalongan dan Kab. Pati)
6
Perumusan Kebijakan bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
Pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan kerja dan produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas; dan
Pelaksanaan fungsi kedinasan yang lain diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.;
SDM
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI : 328
WANITA : 206
GOLONGAN
GOL IV : 109,
GOL III : 371,
GOL II : 50,
GOL I : 4
PENDIDIKAN
SD : 10,
SMP: 4,
SMA : 102,
Diploma : 42,
S1 : 281,
S2 : 94,
S3 : 1
7
Mulai Januari 2017 ada pelimpahan sebanyak 186 orang (Pengawas KK, Calon Pengawas KK dan Ex Struktural serta Pegawai Administrasi) di 6 Satwasker
Tujuan pembangunan dibidang ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
1. Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja. 2. Mengurangi tingkat pengangguran. 3. Meningkatnya kualitas calon transmigran. 4. Meningkatkan penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 5. Meningkatkan upah tenaga kerja yang layak dan berkeadilan. 6. Mendorong terpenuhinya sarana kesejahteraan. 7. Meningkatkan pengawasan dan perlindungan tenaga kerja, hygiene
perusahaan, lingkungan kerja dengan memperhatikan pengarusutamaan gender dan hak anak serta peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak.
8. Meningkatkan sumberdaya pelayanan bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.
8
SASARAN PEMBANGUNAN DIBIDANG
KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
1. Meningkatnya kompetensi, produktivitas dan daya saing tenaga
kerja.
2. Meningkatnya pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja.
3. Meningkatnya penempatan tenaga kerja.
4. Meningkatnya calon transmigran mendapatkan pelatihan sesuai
kebutuhan daerah penempatan.
5. Meningkatnya peran dan fungsi sarana Hubungan Industrial di
Perusahaan.
6. Meningkatnya pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial.
7. Meningkatnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
8. Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas kesejahteraan tenaga
kerja di perusahaan.
9. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan.
10.Meningkatnya kualitas dan perlindungan tenaga kerja perempuan
dan anak serta meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender.
9
Adapun Fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Didasarkan Pada
Peraturan Gubernur Jateng Nomor 64 Tahun 2016 Tentang Penjabaran Tugas
Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah Terdiri Dari :
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
lingkungan Dinas.
Sekretariat Dinas, melaksanakan fungsi :
1. Penyiapan bahan koordinasi kegiatan dilingkungan Dinas;
2. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan
dilingkungan Dinas;
3. Penyiapan bahan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaiaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkunganDinas;
4. Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di
lingkungan Dinas;
5. Penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah dan
pengelolaan informasi dan dokumentasi
6. Penyiapan bahan pengelolaan barang/kekayaan milik daerah dan pelayanan pengadaan
barang/jasa di lingkungan Dinas;
7. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
10
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas meliputi pelatihan dan
pemagangan, standarisasi dan sertifikasi, dan produktivitas.
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemagangan;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang standarisasi dan sertifikasi;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang produktivitas; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
11
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,
evaluasi dan pelaporan di bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi meliputi
penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi.
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi:
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
penempatan tenaga kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
perluasan kesempatan kerja;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
transmigrasi; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
12
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang hubungan
industrial dan jaminan sosial meliputi syarat kerja dan jaminan sosial, kelembagaan
dan hubungan industrial, pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja.
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan dibidang syarat kerja dan jaminan sosial,
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang kelembagaan dan hubungan industrial;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan,koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja; dan
4. Pelaksanaaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya..
13
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di
bidang norma kerja, pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja dan penegakan
hukum ketenagakerjaan.
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
norma kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengawasan norma keselamatan dan kesehatan kerja;
3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di bidang
penegakan hukum ketenagakerjaan; dan
4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
14
BALAI PENGEMBANGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (BP2TK)
Jl. MT. Haryono No. 876 Telp. 8440513, Semarang
15
Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BP2TK) Provinsi Jawa Tengah, merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di bidang peningkatan produktivitas tenaga kerja.
Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi : 1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; 2. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga
kerja; 3. Evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan produktivitas tenaga kerja; 4. Pengelolaan ketatausahaan Balai; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
• Pelatihan Motivasi Berprestasi (Achievent Motivation Trainning)
Pelatihan yang sering dibutuhkan oleh perusahaan, bahkan lembaga pendidikan. Tujuan pelatihan ini, untuk meningkatkan motivasi karyawan. Motivasi , disiplin dan etos kerja karyawan yang kuat, tentu saja sangat dibutuhkan untuk membantu meningkatkan produktivitas perusahaan.
• Pelatihan 5-S/Kaizen
Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan efiensi perusahaan. Five S-Kaizen diadopsi dari Jepang dan telah berhasil perusahaan di Jepang, sudah banyak diadopsi oleh banyak pemembantu perusahaan untuk meningkatkan Pelatihan Motivasi, Disiplin dan Etos Kerja
16
BP2TK memberikan, layanan konsultasi, pelatihan, pengukuran produktivitas, dengan layanan pendukung yang fungsional dan peduli dengan dukungan belasan ahli manajemen produktivitas yang berpengalaman, BP2TK telah menunjukkan komitmen dan kemampuan untuk membantu banyak perusahaan, memberikan kontribusi dan solusi yang praktis berkaitan peningkatan produktivitas melalui layanan konsultasi manajemen produktivitas, pelatihan dan pengukuran produktivitas.
• Pelatihan Pengendalian Mutu (Total Quality Management)
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan Standar Kualitas sejak awal proses sampai akhir proses yang sesuai dengan permintaan pelanggan baik internal maupun eksternal, dengan melibatkan partisipasi karyawan yang telah dibekali dengan teknik-teknik kendali mutu statistik praktis.
• Pelatihan Team Building
Pelatihan ini bertujuan untuk menyatukan visi bersama diantara berbagai ragam perbedaan yang ada pada karyawan agar dapat dicapai kerjasama, koordinasi, sinkronisasi, integrasi dan komunikasi yang efektif untuk mewujudkan tim kerja yang solid.
• Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan pemimpin yang situasional, inspiratif dan mampu menjadi motivator bagi bawahannya dalam upaya mensukseskan pencapaian sasaran/target unit kerja maupun perusahaan
• Pelatihan Supervisi
Bertujuan untuk menjadikan seorang Supervisor yang benar-benar efektif dalam mengelola peranan tugasnya sejak dari merencanakan, menyusun dan membagi tugas, mengorgani-sasikan, mengendalikan sampai proses pengawasan dan pengendalian atas efisiensi dan efektifitas hasil.
17
• Pelatihan Motivasi, Disiplin dan Etos Kerja
Bertujuan untuk membentuk dan membangun sikap dan perilaku karyawan agar senantiasa memiliki kebutuhan berprestasi secara konsisten dan teratur dengan berlandaskan pada etos kerja yang tinggi.
• Pengukuran Produktivitas Perusahaan
Untuk mengetahui kontribusi tenaga kerja, kapital dan produktivitas terhadap pertambahan nilai tambah perusahaan, Hasil pengukuran, sangat bermanfaat sebagai referensi akurat untuk membuat kebijakan perusahaan, terutama berkaitan dengan rekruitmen tenaga kerja atau berinvestasi. Selain itu, BUMN/ BUMD/ perusahaan dapat digunakan pemilik perusahaan untuk mengetahui kelayakan kontribusi keuntungan perusahaan.
Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja
Ditujukan untuk mengetahui waktu produktif, waktu tidak produktif, menghitung produktivitas tenaga kerja, menetapkan waktu standart dan produktifitas standart serta mengetahui index tenaga kerja.
Dengan demikian, pekerjaan di dalam pabrik dapat diukur dan data yang diperoleh akan digunakan pihak manajemen untuk menilai keefektifan buruh dan mesin-mesin di dalam perusahaan. Selanjutnya produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan penyempurnaan metode, latihan ketrampilan, pemacuan kinerja dan pengeliminasian atau pereduksian sumber masalah.
18
BALAI LATIHAN KERJA DALAM DAN LUAR NEGERI (BLKDLN)
Jl. Brotojoyo No. 1 Telp. 3548396, Semarang
19
Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar
Negeri (BLKDLN) Provinsi Jawa
Tengah, mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian kegiatan teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang dinas di bidang pelatihan
kerja dalam dan luar negeri.
Misi : 1. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja ke luar
negeri dalam berbagai bidang keahlian dan ketrampilan, dengan memanfaatkan sumber daya pelatihan yang ada.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja trampil yang akan bekerja ke luar negeri melalui pelatihan dalam rangka mengurangi pengangguran dan meningkatkan produktifitas tenaga kerja, serta meningkatkan devisa.
3. Meningkatkan relevansi dan efisiensi program pelatihan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan permintaan tenaga kerja.
Visi : “Terciptanya tenaga trampil, ahli, produktif dan kompeten dalam berbagai ketrampilan, serta berdaya saing tinggi”
Fasilitas Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, di BLKDLN tersedia fasilitas antara lain :
20
• Ruang pertemuan / aula 2 ruang
• Ruang kelas / teori 6 ruang
• Ruang praktek kejuruan / workshop 6 ruang
• Asrama dengan daya tampung 300 orang 5 ruang
• Dapur 2 ruang
• Perpustakaan • Laboratorium bahasa multimedia
• Ruang video conference
• Mushola
• Ruang makan
• 21 toilet / kamar mandi
Pelatihan Magang Jepang Peserta Pelatihan : Peserta Magang
Jepang yang lolos seleksi tes bahasa Lama Pelatihan : 70 hari Alokasi Peserta : 150 orang
21
BALAI PELAYANAN PENYELESAIAN
PERSELISIHAN TENAGA KERJA (BP3TK) Jl. Ki Mangunsarkoro No. 21 Telp. 8316757, Semarang
22
Balai Pelayanan Penyelesaian
Perselisihan Tenaga Kerja
(BP3TK) Provinsi Jawa
Tengah, merupakan unsur
pelaksana tugas teknis
operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang tertentu di
bidang penyelesaian perselisihan
tenaga kerja.
Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja menyelenggarakan fungsi :
1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang penyelesaian perselisihan
hubungan industrial dan penyelesaiaan perselisihan penempatan tenaga kerja;
2. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang penyelesaian perselisihan
hubungan industrial dan penyelesaian perselisihan penempatan tenaga kerja;
3. Evaluasi dan pelaporan di bidang penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan
penyelesaian perselisihan penempatan tenaga kerja;
4. Pengelolaan ketatausahaan Balai;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
SEKSI PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
23
1. Menyediakan bahan rencana dan program kerja bidang perselisihan hubungan industrial
2. Membuat perencanaan program pencegahan PHI/PHK
3. Membuat perencanaan program penyelesaian PHI/PHK
4. Memberikan bimbingan pencegahan dan penyelesaian PHI/PHK
5. Memberikan pelayanan teknis pencegahan dan penyelesaian PHI/PHK
6. Menyelesaikan kasus PHI/PHK lintas Kota/Kabupaten yang masuk tingkat provinsi
7. Memfasilitasi penyelesaian antar SP/SB. 8. Melakukan koordinasi teknis dalam
penyelesaian perselisihan hubungan industrial antar mediator, konsiliator, arbiter dan hakim pengadilan hubungan Hubungan Industrial.
SEKSI PENYELESAIAN KASUS PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM DAN LUAR NEGERI
24
1. Menyiapkan bahan rencana dan program penyelesaian kasus
penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri.
2. Menyiapkan bahan pelaksanaan dan pelayanan administrasi
dan teknis bidang penyelesaian kasus penempatan tenaga kerja
dalam dan luar negeri.
3. Melaksanakan koordinasi teknis penyelesaian kasus penempatan
tenaga kerja dalam dan luar negeri terhadap penyalur tenaga
kerja yang melaksanakan program AKL dan AKAD.
4. Melaksanakan koordinasi teknis penyelesaian kasus penempatan
tenaga kerja dalam dan luar negeri terhadap penyalur tenaga
kerja yang melaksanakan program AKAN.
5. Melakukan fasilitas penyelesaian kasus penempatan tenaga kerja
dalam dan luar negeri yang mencakup kasus AKL, AKAD,
AKAN, trafficking dan tenaga kerja penyandang cacat.
6. Membuat rekomendasi kepada para pihak yang terlibat dalam
kasus penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri kepada
pihak-pihak terkait.
7. Melakukan koordinasi lintas seksi yang terkait dengan program
penempatan tenaga kerja dalam dan luar negeri.
8. Melakukan kerjasama teknis dengan instansi lain terkait dengan
penyelesaian kasus penempatan tenaga kerja dalam dan luar
negeri.
BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Jl. Ngesrep Barat III No. 44 Semarang Telp. 024-7474495
SERTIFIKAT ISO 17025 Tahun 2005
25
Balai Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (Balai K3)
Provinsi Jawa Tengah,
merupakan unsur pelaksana tugas
teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang tertentu
di bidang hygiene perusahaan,
kesehatan dan keselamatan kerja.
Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja melaksanakan fungsi :
1. Penyusunan rencana teknis operasional dibidang hygiene perusahaan, kesehatan dan
keselamatan kerja;
2. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang-bidang hygiene perusahaan,
kesehatan dan keselamatan kerja;
3. Evaluasi dan pelaporandi bidang-bidang hygiene perusahaan, kesehatan dan
keselamatan kerja;
4. Pengelolaan ketatausahaan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.
Ruang lingkup kegiatan Pengujian lingkungan sektor industri, ambient, emisi dan pemeriksaan kesehatan
tenaga kerja adalah :
26
1. Pengujian kualitas udara emisi sumber tidak bergerak
2. Pengujian kualitas udara emisi sumber bergerak
3. Pengujian faktor kimia lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman
4. Pengujian faKtor fisika lingkungan kerja dan lingkungan pemukiman
5. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.
PELATIHAN KESELAMATAN KERJA & HIPERKES BAGI PELAKSANA
DI PERUSAHAAN
TUJUAN :
Memberikan bekal pengetahuan dasar (basic knowledge) bagi pelaksana
Keselamatan Kerja dan Hiperkes di Perusahaan yang meliputi dokter, paramedis,
manajer, dan supervisor.
MANFAAT :
• Meningkatkan pengetahuan peserta di bidang Keselamatan Kerja dan Hiperkes.
• Meningkatkan keterampilan peserta dalam menerapkan prinsip-prinsip KK dan
Hiperkes di perusahaan.
• Memberikan sertifikat kewenangan dalam menangani KK dan Hiperkes di
perusahaan dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
MATERI PELATIHAN :
• Prinsip-prinsip dasar KK dan Hiperkes.
• Toksikologi Industri.
• Penyakit akibat kerja dan pencegahannya.
• Manajemen resiko.
• Pengendalian faktor-faktor bahaya.
• Aplikasi KK dan Hiperkes di perusahaan.
• Praktek lapangan.
GAMBARAN KEGIATAN :
• 8 (delapan) hari bagi dokter.
• 3 (tiga) hari bagi paramedis dan supervisor.
• 2 (dua) hari bagi manajer.
27
PELATIHAN MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN KERJA
TUJUAN :
• Meningkatkan kemampuan peserta latih dalam :
• Mengidentifikasi faktor bahaya dan resiko di tempat kerja.
• Mengidentifikasi kesesuaian kondisi kerja dengan peraturan perundang-
undangan di bidang K3.
• Memberikan rekomendasi untuk kelangsungan peningkatan program-
program K3 secara berkesinambungan.
MANFAAT :
• Memberikan pengetahuan tentang bahaya dan resiko yang ada di
lingkungan kerja.
• Memberikan pengetahuan tentang cara penilaian resiko dan cara
pengendalian faktor bahaya.
• Meningktkan keterampilan dalam melaksanakan program-program K3.
MATERI PELATIHAN :
• Proses kerja / produksi
• Lingkungan kerja.
• Mesin-mesin.
• Alat-alat kerja.
• Bahan baku
• Cara kerja.
GAMBARAN KEGIATAN :
• Pelatihan dilaksanakan secara klasikal selama 2 (dua) hari berupa
inhouse training.
• Pelatihan diselenggarakan untuk minimal 20 orang peserta.
28
PELATIHAN SERTIFIKASI OPERATOR ALAT-ALAT BERAT
TUJUAN :
• Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi
operator dalam mengoperasikan alat-alat berat (Forklift,
Crane dan Louder) di perusahaan sesuai prinsip Keselmatan
dan Kesehatan Kerja (K3).
MANFAAT :
• Memberikan pengetahuan dasar dibidang KK dan Hiperkes
bagi Operator alat-alat berat.
• Meningkatkan keterampilan peserta dalam mengoperasikan
alat-alat berat.
• Memberikan sertifikat dan Surat Ijin Operasi (SIO) dari
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
• Memberikan kewenangan kepada operator alat-alat berat
sesuai dengan spesifikasinya.
MATERI PELATIHAN :
• Pengetahuan dasar mengenai pesawat angkat-angkut di atas
landasan dan permukaan.
• Pengetahuan dasar tentang motor penggerak dan hidrolik.
• Prinsip-prinsip K3 di bidang pesawat angkat-angkut.
• Menghitung dan memperkirakan beban Praktek
pengoperasian, pemeriksaan dan pengujian harian.
GAMBARAN KEGIATAN :
• Pelatihan dilaksanakan secara klasikal selama 5 (lima) hari
secara klasikal dan praktek lapangan.
• Pelatihan diselenggarakan dua kali dalam satu tahun untuk
minimal 30 orang peserta.
29
PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (FIRST AID TRAINING)
TUJUAN :
• Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan
bagi peserta tentang praktek-praktek P3K.
SASARAN :
• Pengurus P2K3
• Penanggung jawab K3 pada setiap bagian.
• Para Sub Kontraktor
• Petugas sekuriti.
MATERI PELATIHAN :
• Dasar-dasar pengetahuan P3K.
• Persiapan dan pengorganisasian P3K.
• Praktek resusitasi.
• Antisipasi keadaan darurat.
GAMBARAN KEGIATAN :
• Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari
berupa inhouse training.
• Pelatihan diselenggarakan untuk minimal 20 orang
peserta.
30
PELATIHAN KESELAMATAN KERJA DAN
HIPERKES BAGI DOKTER PERUSAHAAN
31
TUJUAN : Untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian dan pemahaman mengenai tugas dan fungsi dokter perusahaan dalam meningkatkan pelaksanaan K3 di perusahaan. SASARAN : Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta mampu mengetahui dan memahami : • Prinsip dasar keselamatan dan kesehatan
kerja
• Peraturan perundangan dibidang K3
• Tugas dan fungsi dokter di tempat kerja
• Identifikasi, evaluasi dan pengendalian bahaya potensial di tempat kerja
• Metode untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan tenaga kerja dalam melaksanakan K3
MATERI PELATIHAN : • Kebijakan dalam bidang K3
• Peraturan perundangan yg berkaitan dengan Hiperkes dan Keselamatan Kerja
• Tugas dan fungsi dokter di tempat kerja
• Sistem Manajemen K3
• Manajemen Hiperkes dan Keselamatan Kerja di perusahaan
• Toksikologi industry
• Higene perusahaan aspek kimia
• Higene perusahaan aspek fisik
• Ergonomic dan fisiologi kerja
• Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan
• Prinsip dasar dan filosofi kesehatan kerja
• Promosi kesehatan kerja
• Penyakit akibat kerja dan pelaporannya
• Gizi kerja
• Program rehabilitasi kerja
• Psikologi industry
• Epidemiologi Hiperkes dan Keselamatan Kerja
• Sanitasi industry
• Pengelolaan limbah
• Penerapan K3 di RS
• Program Jamsostek
• Pengenalan alat laboratorium
• Kunjungan ke perusahaan
PELATIHAN KESELAMATAN KERJA DAN HIPERKES
BAGI PARAMEDIS
32
TUJUAN :
Untuk meningkatkan pengetahuan,
pengertian dan pemahaman mengenai
tugas dan fungsi paramedis perusahaan
dalam meningkatkan pelaksanaan K3 di
perusahaan.
SASARAN :
Setelah mengikuti pelatihan ini
diharapkan peserta mampu mengetahui
dan memahami :
Prinsip dasar keperawatan Hiperkes
Peraturan perundangan dibidang K3
Pengaruh pekerja dan lingkungan kerja
terhadap pekerja
Tugas dan fungsi paramedis di tempat
kerja
Penyelesaian administrasi kesehatan di
perusahaan
MATERI PELATIHAN :
• Kebijakan
dalam bidang K3
• Peraturan perundangan yg berkaitan dengan
Hiperkes dan Keselamatan Kerja
• Tugas dan fungsi paramedic perusahaan
• Sistem Manajemen K3
• Toksikologi industry
• Hiperkes factor kimia
• Hiperkes factor fisik
• Ergonomi
• Dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja
• Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan
• Penyakit akibat kerja
• Gizi kerja
• Program rehabilitasi kerja
• Psikologi industry
• Sanitasi industry dan pengelolaan limbah
• Program Jamsostek
• Pengenalan alat laboratorium
• Kunjungan ke perusahaan
BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN
DAN TRANSMIGRASI KLAMPOK Jl. Raya – Klampok No. 48 Km. 29 (0296) 479005 - 479006
SERTIFIKAT ISO 9001 : 2008
33
Balai Latihan Kerja Pertanian dan
Transmigrasi (BLKP Trans
Klampok), merupakan unsur
pelaksana tugas teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu di bidang latihan kerja
pertanian dan transmigrasi.
Balai Latihan Kerja Pertanian dan Transmigrasi melaksanakan fungsi :
1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan
pemasaran kerja pertanian dan transmigrasi;
2. Koordinasi dan pelaksanaan teknis operasional di bidang pelatihan dan
pemasaran kerja pertanian dan transmigrasi;
3. Evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemasaran kerja pertanian
dan transmigrasi;
4. Pengelolaan ketatausahaan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsinya.
34
1. Dalam upaya mencapai visi dan melaksanakan misinya, Balai
Latihan Kerja Pertanian (BLKP) Klampok menetapkan
kebijakan mutu, yaitu:
2. Berkomitmen untuk menjalankan sistem manajemen mutu
yang terstruktur guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2008
3. Loyalitas dalam pengabdian untuk mewujudkan pelayanan
prima bagi masyarakat
4. Kreatif dan selalu melakukan inovasi dalam pengembangan
program pelatihan
5. Perbaikan secara berkesinambungan di semua bidang
dengan terus menerus melakukan evaluasi, tindakan koreksi
dan pencegahan
KEBIJAKAN MUTU
JENIS
PELATIHAN
Pelatihan Pertanian :
• Tanaman Pangan dan Hortikultura
• Tanaman Buah Dalam Pot (Tabulapot)
• Budidaya Jamur Tiram
• Sistem Vertikultur
• Sistem Hidroponik
• Pertanian Organik
Pelatihan Perkebunan :
• Tanaman Tahunan
• Lada, Coklat, Kopi
• Cengkeh
• Kelapa Sawit
• Tanaman Semusim
• Tanaman Rempah
• Tebu, Tembakau
• Membuat Pupuk Organik
Pelatihan Peternakan :
• Ternak Unggas
• Membuat Mesin Tetas
• Menetaskan Telur
• Aneka Ternak (Lebah, Kelinci)
• Ternak Kecil (Kambing, Domba, Babi)
• Ternak Besar (Sapi Potong, Sapi Perah)
35
Pelatihan Perikanan
• Pemijahan Ikan
• Pembesaran Ikan
• Membuat Kolam Ikan
• Membuat Pakan Ikan
Pelatihan Mekanisasi Pertanian :
• Mengoperasikan Hand Tractor,
Mini Tractor, Midi Tractor dan
Farm Tractor
• Teknisi Mesin Traktor
• Teknisi Mesin Pompa Air
• Aneka Teknologi Tepat Guna
Pelatihan Pengolahan Hasil
Pertanian :
• Pengolahan Hasil Serealia
• Pengolahan Kacang-kacangan
• Pengolahan Sayur-sayuran
• Pengolahan Buah-buahan
• Pengolahan Umbi-umbian
• Pengolahan Rempah
• Pengolahan Hasil Tanaman
Perkebunan
• Pengolahan Ikan dan Ternak
Pelatihan Keramik
• Umum
• Pembentukan Dekorasi
36
TEMPAT PENYELENGGARAAN PELATIHAN :
• PELATIHAN INSTITUSIONAL :
Pelatihan dilakukan di BLK. Fasilitas pelatihan disediakan oleh BLK.
• PELATIHAN NON INSTITUSIONAL / MOBILE TRAINING UNIT :
Pelatihan dilakukan di lokasi pemohon / peserta.
BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI (BLKI) CILACAP Jl. Nusantara No. 61 Telp. (0282) 542221 – Cilacap
37
BLKI Cilacap
mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian
kegiatan teknis
operasional dan/ atau
kegiatan teknis
penunjang Dinas di
bidang pelatihan kerja
industri.
Fungsi Balai Latihan Kerja Industri menyelenggarakan :
1. Penyusunan rencana teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran kerja
industri;
2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional di bidang pelatihan dan pemasaran kerja
industri;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pelatihan dan pemasaran kerja
industri;
4. Pengelolaan ketatausahaan;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
LATAR
BELAKANG
• Dengan telah tergabungnya indonesia masuk dalam kancah globalisasi utamanya bidang
ketenagakerjaan, secara umum tuntutan pasar mensyaratkan tenaga kerja mempunyai kualifikasi
kopetensi standar dan bersertifikat dari berbagai bidang keahlian. Tuntutan masyarakat di era
global sekarang ini menginginkan produk barang dan jasa yang dihasilkan harus bermutu tinggi
dengan harga yang murah, mudah didapatkan dengan pelayanan cepat, hal ini berpengaruh
terhadap penyiapan tenaga kerja kompeten di Jawa Tengah. Kondisi saat ini tingkat pendidikan
angakatan kerja lulusan SMU sederajat masih cukup tinggi, disamping belum semua lulusan
pendidikan formal mampu mengisi lowongan kerja didalam maupun diluar negeri.
• Masuknya tenaga kerja asing ke indonesia berimplikasi terhadap penyiapan dan daya saing tenaga
kerja kita,hal tersebut masih ditambah jumlah lowongan kerja diluar negeri belum semuanya dapat
dipenuhi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.Sisi lain untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja
di dalam negeri sebagian pencari kerja belum dapat mengisi kesempatan kerja dikarenakan
kualifikasi persyaratan jabatan yang dibutuhkan ,disamping belum semua lulusan pendidikan formal
bisa diterima oleh pasar kerja sehingga muncul pertanyaan “Mampukah tenaga kerja kita
bersaing di pasar global”?
• Untuk menjawab tantangan dalam era global sekarang ini salah satunya diperlukan adanya upaya
dan kerja keras untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas dengan memanfaatkan seluruh
potensi sumber daya yang tersedia termasuk lembaga pelatihan kerja seperti BLK Industri Cilacap.
38
• Melihat kompleksnya permasalahan rendahnya relevansi kompetensi tenaga kerja
dengan kebutuhan pasar kerja, Kebijakan yang telah digulirkan oleh pemerintah
dibidang pelatihan adalah “Three In One” (pelatihan, sertifikasi dan penempatan)
• Kebijakan ini bertujuan untuk mengintregasikan kegiatan pelatihan ,sertifikasi dan
penempatan menjadi suatu kegiatan yang sinergis,sehingga peserta yang telah dilatih
dan memperoleh sertifikat kompetensi dapat ditempatkan pada lapangan kerja yang
tersedia di dalam dan di luar negeri.
• Kebijakan “Three In One” merupakan strategi terobosan untuk menggandeng dan
memberdayakan lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi dan lembaga penempatan
menjadi sistem yang terkoordinasi dan terintegrasi dalam mengurangi pengangguran.
• Implementasi dari kebijakan “Three In One” diawali dengan menerapkan CBT
(Competency Based Training) ke dalam proses pembelajaran di lembaga pelatihan
kerja. Acuan untuk melaksanakan program pelatihan CBT adalah Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI).
Sedangkan untuk mengukur sejauhmana penguasaan kompetensi dari para lulusan
pelatihan diperlukan uji kompetensi dan sertifikasi yang dilakukan oleh Lembaga Uji
Independent yaitu LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang terakreditasi oleh BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
39
K
E
B
I
J
A
K
A
N
PELAYANAN PUBLIK : • BLKI Cilacap memberikan pelayan kepada masyarakat luas antara lain berupa:
• Layanan Pelatihan (7 Kejuruan, 35 Sub kejuruan)
• Layanan Sertifikasi
• Penggunaan Aula dan Asrama
KAPASITAS MELATIH : • Dengan kondisi saran prasarana pelatihan yang dimiliki oleh Balai Latihan Kerja
Industri bidang keahlian /kejuruan antara lain :
• Kejuruan las sebanyak 400 orang
• Kejuruan logam mesin sebanyak 200 orang
• Kejuruan otomotif sebanyak 400 orang
• Kejuruan listrik sebanyak 400 orang
• Kejuruan bangunan sebanyk 300 orang
• Kejuruan tata niaga dan bahasa sebanyak 200 orang
• Kejuruan bordir menjahit sebanyak 100 orang
40
SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Industri Cilacap mempunyai tanah seluas 5,6
hektar dengan sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain berupa:
• Ruang teori lengkap dengan media pengajaran untuk 7 bidang
keahlian / kejuruan
• Workshop lengkap dengan peralatan dan mesin untuk bidang
keahlian / kejuruan
• Laboratorium bahasa
• Ruang kantor
• Aula,dengan daya tapung 500 orang
• Asrama ,dengan daya tampung 30 orang(10 kamar)
• Mobil Training Unit 5 buah
• Kantin
• Lapangan tenis,bulu tangkis dan tenis meja serta volley ball.
41
PROGRAM PELATIHAN
Jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja
Industri Cilacap dalam rangka melaksaanakan pelatihan sesuai
dengan kebutuhan pasar adalah pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan di BLKI
dan pelaksanaan penyelengaraan pelatihannya dilaksanakan diluar BLKI yaitu di pedesaan
melalui Mobile Training Unit (MTU). Implementasi pelaksanaan pelatihan mengunakan pola
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) di masing-
masing bidang keahlian/kejuruan.
Program pelatihan 7 kejuruan / 27 sub kejuruan atau bidang keahlian
lama pelatihan 80 - 480 jam latihan
a). Jurusan Mesin Logam :
• Juru Las Listrik SMAW
• Juru las listrik 0-4 f
• Juru las listrik SMAW /MMAW (3F-3G)
• Juru las lisrik fabrikasi 0-3 G
• Juru las fabrikasi 3G-6G
• Operator Mesin Logam
• Teknisi Pipe Fitter
• Teknisi Auto Cad
b). Jurusan Otomotif :
• Mekanik Mobil Bensin
• Mekanik Mobil Diesel
• Mekanik Sepeda Motor
• Mekanik Spesialist
• Mekanik Motor Tempel
42
c). Jurusan Listrik :
• Teknisi Instalasi Listrik Rumah Tangga
• Teknisi instalasi Tenaga
• Teknisi Menggulung Dinamo (Wekel)
• Teknisi Mesin Pendingin
• Teknisi Instalasi Control PLC
• Teknisi alat rumah tangga
• Teknisi audio video
• Teknisi HP
• Teknisi Komputer
d). Jurusan Bangunan :
• Pelaksana kontruksi batu
• Pelaksana kontruksi kayu
• Tukang Mebelair
• Ahli Finishing Mebelair
e). Jurusan Tata Niaga :
• Administrasi perkantoran
• Sekretaris
• Bahas Inggris : - English for tourism
- English for secretary
- English for Hotel
- English for Office
f). Jurusan IT :
• Operator komputer
• Programer komputer
g). Aneka Kejuruan :
• Menjahit Highspeed
• Pejahit pakaian
• Operator Bordir
43
JEJARING PELATIHAN • Balai Latihan Kerja Industri Cilacap telah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
dengan para pengguna tenaga kerja baik industri/perusahaan serta masyarakat yang
membutuhkan pelatihan maupun memanfaatkan lulusan pelatihan untuk direkrut menjadi
tenaga kerja.
• Jaringan kerjasama / networking yang telah dilakukan dengan para pengguna tenga kerja
untuk menempatkan lulusan maupun sebagai tempat magang di perusahaan. Perusahaan
yang menjadi networking antara lain perusahaan besar dan menengah serta pengguna
tenaga kerja yang ada di wilayah Kabupaten cilacap maupun di luar Kota / Kabupaten se
Provinsi Jawa Tengah serta diluar provinsi seperti DKI Jakarta, Bekasi, Banten, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Timur, Batam, Pekanbaru bahkan sampai ke Papua.
PENEMPATAN LULUSAN • Pelaksanaaan pelatihan yang telah dilakukan oleh Balai Latihan Kerja Industri Cilacap
mengacu kepada program “Three In One”, artinya proses pembelajaran pelatihan
dilaksanakan di ruang teori dan worshop menggunakan pola pembelajaran CBT
(Competency Based Training) dengan menerapkan unit-unit kompetensi yang ada dalam
kurikulum sesuai dengan kualifikasi kerja dan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia) serta dalam melaksanakan pelatihan kerja disesuaikan dengan kriteria unjuk kerja
atau urutan pekerjaan. Diakhir pelatihan diadakan uji guna mengukur sejauhmana
penguasaan kompetensi siswa sesuai dengan kompetensi yang telah dipelajari.
• Proses pengukuran kompetensi yang dimiliki siswa dilakukan oleh instruktur Balai Latihan
Kerja Industri Cilacap. Bagi yang dinyatakan kompeten akan memperoleh sertifikat pelatihan
Balai Latihan Kerja Industri Cilacap dan sertifikat kompetensi dari LSP (Lembaga Sertifikasi
Profesi) .
• Output dari hasil pelatihan adalah tersediannya tenaga kerja yang kompeten pada berbagai
bidang keahlian yang diharapkan dapat diserap di lembaga pengguna tenaga kerja
(perusahaan/perindustrian) serta berusaha mandiri.
44
PENUTUP
Demikian Buku Profil Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018. Penyusunan buku ini, diharapkan dapat
memenuhi informasi singkat tentang Disnakertrans dan UPTD dilingkungan
Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah serta kegiatan – kegiatan yang
dilakukan. Buku ini juga diharapkan dapat memberikan pedoman bagi
eksekutif (internal) dan stakeholders pembangunan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
Lebih lanjut, diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi
dalam rangka meningkatkan kualitas produk kebijakan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian di Jawa Tengah.
45
Semarang, Maret 2018
KEPALA DINAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI JAWA TENGAH
Dra. WIKA BINTANG, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 19590711 198603 2 006