Post on 05-Aug-2015
PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR LAPORAN PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR
I. Tujuan
Membuktikan pemantulan cahaya dan menentukan banyak bayangan.
II. Landasan Teori
Cahaya sebagai gelombang dapat memantul bila mengenai suatu benda.
Pemantulan cahaya sesuai dengan hukum pemantulan yang dikemukakan oleh Snellius yaitu:
1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul
Pemantulan cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu pemantulan baur dan pemantulan teratur.
Pemantulan cahaya pada permukaan datar seperti cermin, atau permukaan air yang tenang,
termasuk pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan cahaya pada permukaan kasar seperti
pakaian, kertas dan aspal jalan, termasuk dalam pemantulan baur.
III. Alat dan Bahan
Pemantulan cahaya
1. Karton hitam
2. Karton putih
3. Cermin datar
4. Laser
5. Penggaris
6. Busur
7. Penggaris
Pembentukan bayangan
1. Cermin datar 2
2. Stereofom
3. Penggaris busur
4. Balpoin
IV. Langkah Kerja
Pemantulan Cahaya
1. Letakkan kertas gambar di atas meja. Lalu letakkan cermin datar di atas salah satu sisi kertas
gembar dengan posisi tegak lurus terhadap kertas gambar.
2. Lubangi karton hitam dengan lubang kira-kira 1cm. Lalu rangkailah karton hitam, lampu senter
dan karton putih.
3. Arahkan cahaya pada lampu senter yang melalui karbon hitam berlubang menuju satu titik pada
cermin datar (lubang karton hitam sama tinggi dengan kertas gambar). Kemudian titik sasaran
tersebut pada kertas gambar yang terletak pada tepat dibawah cermin dan beri nama titik A.
4. Tangkaplah cahaya pantul dari cermin oleh karton putih.
5. Tarik garis dengan posisi lubang karton hitam S menuju titik A sehingga pada kertas gambar
terbentuk garis lurus AS
6. Tariklah garis titik A menuju titik tangkap cahaya pantul (titik P) pada kertas putih, sehingga
pada kertas gambar terbentuk garis lurus AP.
7. Menarik sebuah garis dari titik A yang tegak lurus dengan bidang cermin datar.
8. Mengukur besarnya sudut yang terbeentuk oleh garis AS dan garis AP terhadap garis yang tegak
lurus cermin datar.
9. Mengamati apa yang terjadi.
Pembentukan bayangan
1. Siapkan cermin datar pada posisi tegap di atas stereofom
2. Gunakan busur untuk mengukur besar sudut α (180°, 90°, 45°, 30°)
3. Letakkan bolpoint di depan 2 buah cermin datar yang membentuk sudut α
4. Amati berapa banyak bayangan yang terjadi
V.
N Hasil Pengamatan Pemantulan Cahaya
r
i
Bidang Pantul
Sinar dapat dipantulkan melalui cermin datar dengan pemantulan teratur dan antara sudut datang
(i) dan sudut pantul (r) besarnya sama.
Pembentukkan Bayangan
No Besar Sudut α Bayangan ( )
1 180° 1
2 90° 3
3 60° 5
4 45° 7
4 30° 11
VI. Pembahasan
Pemantulan Cahaya
Dari hasil pengamatan di atas dapat dilihat. Sinar mula-mula datang (sinar datang), kemudian
sinar tersebut dipantulkan (sinar pantul). Sudut yang dibentuk sinar datang terhadap garis normal
disebut sudut datang (i), sedangkan sudut yang dibentuk sinar pantul terhadap garis normal
disebut sudut pantul (r). Sinar dipantulkan secara teratur karena permukaan kaca yang rata, licin
dan mengkilap. Hal tersebut sesuai dengan syarat terjadinya pemantulan teratur. Apabila sudut
pada sinar datang diubah-ubah maka sudut pantulnya akan mengikutinya. Karena besar sudut
datang sama dengan besar sudut pantul.
Pembentukkan Bayangan
Dari hasil pengamatan di atas dapat dicari rumus sebagai berikut :
Pembuktian Rumus
1. - 1=1
2. - 1=3
3. - 1=5
4. - 1=7
5. - 1=11
VII. `Kesimpulan
Cahaya dapat dipantulkan melalui cermin datar. Pemantulan pada cermin datar merupakan
pemantulan teratur karena besarnya sudut datang (i) sama dengan besarnya sudut pantul (r)
Pembentukkan bayangan pada 2 buah cermin datar yang diletakkan sedemikian rupa sehingga
membentuk sudut tertentu dan diletakan sebuah benda di antara kedua cermin tersebut, maka
bayangan yang dibentuk cermin yang satu merupakan benda bagi cermin yang lain. dari
percobaan di atas dapat ditarik rumus
Dari percobaan dan rumus yang didapat dapat disimpulkan bahwa semakin kecil sudut antara dua cermin datar maka semakin banyak bayangan yang terbentuk.