Post on 21-Mar-2019
PEKERJA KEMANUSIAAN: SITUASI SULIT &
TANTANGANNYA
Pelatihan Koordinasi & Kaji Cepat Bencana (K2B)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Cisarua, 5 November 2009
Nathanael E.J. Sumampouw, M.Psi, Psi.Pusat Krisis Fakultas Psikologi UI
Apa Itu Stres?
• Stress is our response to events we perceive as threatening to our needs.
• Merupakan reaksi normal dan alamiah yang dirancang untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kehidupan manusia.
• Tidak dapat dipisahkan darikehidupan kita sehari‐hari
Fakta
1. Pekerja kemanusiaan adalah pekerjaan yang berpotensi menimbulkan stres
2. Banyak pekerja kemanusiaan mengalamistress
3. Stress yang dialami staf mempengaruhikinerja organisasi dan misi yang dibawanya
Pekerja kemanusiaan adalah pekerjaan ygberpotensi menimbulkan stres
• Terpisah dari keluarga
• Tuntutan fisik yang tinggi dan tempat kerja yang sulit.
• Jam kerja yang panjang, beban kerja yang tinggi, sering mengalami kelelahan.
• Kurangnya waktu, sumber daya, dan dukungandalam bekerja.
• Konflik dengan rekan kerja, pemerintah ataumasyarakat
• Sering terpapar pengalaman yang traumatis
Banyak pekerja kemanusiaan mengalami stress
Lebih dari 1/3 staf menunjukkan tanda‐tandastress yang cukup berat di akhir masapenugasan (USAID, 2004).
Stres & Pekerja kemanusiaan
• Dianggap punya kualitas luar biasa secaraemosi & psikologis lebih kuat.
• Akibatnya perhatian & pemenuhankebutuhan pekerja kemanusiaan seringterabaikan.
• Hambatan dalam diri enggan mengakuimasalah yang dialami >> takut terlihat lemah
Dampak stres pekerja kemanusiaan
• Rendahnya komitmen kerja, mudah berhenti kerja• Tingginya angka kecelakaan atau sakit. • Tingginya absensi• Menurunnya efisiensi kerja• Tidak mampu bekerja dengan baik: melakukanperbuatan yang menempatkan rekan kerja danmasyarakat dampingan dalam masalah.
Pekerja Kemanusiaan malah menjadi FAKTOR RESIKO bagimasyarakat dampingan..!
Sumber Stres:
• Masyarakat tempat kita bekerja.• Organisasi tempat kita bekerja.• Diri sendiri• Keluarga
Hub dengan Masy Dampingan:
• Terus menerus menghadapi orang yang mengalami masalah dengan berbagaiperasaan negatifnya.
• Tuntutan yang tinggi dari orang ataumasyarakat yang didampingi untuk siapsedia setiap saat.
Hubungan dengan organisasitempat bekerja:
• Kelebihan beban kerja• Kurang mampu menjalankan peran• Ketidakjelasan peran• Konflik peran• Masalah-masalah lain dalam organisasi:
aturan yang tidak jelas, fasilitas yang tidak memadai, masalah dgn atasan & rekan kerja.
Masalah dengan diri sendiri:
• Memiliki standard yang tinggi dalampencapaian kinerja.
• Memiliki tuntutan yang sangat tinggiterhadap dirinya, merasa diri “super”
• Mengabaikan kebutuhan-kebutuhanpribadinya, demi melayani kebutuhanorang lain.
Masalah dengan keluarga:
• Tuntutan kebutuhan keluarga
• Masalah dalam hubungan suami-isteri
• Masalah dalam pengasuhan anak
• Masalah dalam keluarga besar
• Komunikasi dan kedekatan dengankeluarga berkurang akibat pekerjaan
INGAT..!• Bekerja menyebabkan stres
Manusiawi
• Memperhatikan kebutuhan diri dankebutuhan orang lain: sama pentingnya.
Tampilan Masalah pd PekerjaKemanusiaan
• Kejenuhan (Burn-out)
• Stress atau trauma sekunder
• Compassion Fatigue (kelelahankepedulian)
merupakan reaksi stres yang diakibatkan oleh
pekerjaan sehingga orang yang mengalaminya
biasanya menjadi tidak peduli lagi pada
sekelilingnya, lelah secara emosional, menarik diri,
dan menjadi sinisterhadap apapun.Ibarat benda atau
masakan: sudah hangus, gosong.
Pikiran-Pikiran tidak sehat yang menyebabkan burn out:• Hidupku adalah
bekerja.
• Saya harus mampudan tahu sepenuhnyauntuk membantusemua orang.
• Saya harus disukai dan disetujui oleh setiaporang: sehingga sayadapat menyelesaikantugas dan banggapada diri saya.
• Umpan balik negatif= ada yang salahdengan yang sayalakukan.
• Segala sesuatu dalampekerjaan harusberjalan seperti yang saya inginkan.
• Saya harus tahusegalanya dan tidakboleh salah.
Gejala utama burn out:
1. Menurunnya rasa humor.
2. Mengabaikan jam istirahat.
3. Meningkatnya waktukerja tambahan dan tidak memanfaatkanlibur.
4. Meningkatnya keluhanfisik.
5. Menarik diri dalamhubungan sosial.
6. Unjuk kerja yang berubah dari biasanya.
7. Meningkatnya perilakuberesiko.
8. Adanya perubahankondisi psikologis
• membolos kerja• datang terlambat pada hari kerja, • penurunan kualitas layanan, • sulit berkonsentrasi, • berkurangnya inisiatif dalam bekerja, • tidak menghargai orang lain, • terlalu banyak bekerja atau sebaliknya, • mencari kambing hitam, • tidak mempercayai rekan kerja, atau
pimpinan, • sering terlibat konflik dengan orang lain, • melakukan perilaku beresiko.
Gejala Burn-Out:
Proses Terjadinya Burn Out:
1. Tahap BULAN MADU: puas dengan pekerjaan, bekerja dengan penuhantusias, TAPI pekerjaan mulai tak menarikdan kehilangan energi dalam bekerja.
2. Tahap HABIS BENSIN: mengalami kelelahan (sudah mulai sulit tidur danmungkin menggunakan obat-obatan).
3. Tahap KRONIS: muncul keluhan fisik seperti: terus menerus lelahdan mudah sakit. Berdampak pada kondisipsikologis: mudah marah dan mengalami gejala-gejala depresi.
Proses Terjadinya Burn Out:
4. Tahap KRISIS:mengalami suatu penyakit sehingga tidakdapat bertugas, relasi dengan keluargaterpengaru (mudah marah padaanak/istri/suami).
5. Tahap MEMBENTUR TEMBOK:masalah psikologis yang dialami menjadi lebihserius dan berdampak pada kerentananmengalami penyakit yang serius, karierterancam hilang.
Tips Mencegah Burn-Out:
1. Temukan motivasi, nilai, dan makna pekerjaan anda.
2. Ciptakan kelompokdukungan.
3. Buatlah daftar berbagaiaktivitas yang anda sukaidan urutkan dari yang pentingsampai tidak penting menurutanda.
4. Mulailah program self-care. 5. Lakukan hal-hal yang
membuat anda merasasenang setiap hari, meskipunitu tampak bodoh.
Trauma Sekunder
Kondisi psikologis yang terjadi saatseseorang yang tidak mengalami
bencana secara langsung namun ikutmengalami berbagai reaksi emosional
dari orang-orang yang terkenadampak langsung bencana.
Compassion Fatigue
Keadaan psikologis pekerja kemanusiaanyang terjadi karena terus-menerus
berhadapan dengan masyarakat dengansituasi sulit (stres, trauma), & pekerja
kemanusiaan dituntut untuk terus-meneruspeduli pada keadaan masyarakat dengan
situasi sulit tersebut.
Dukungan Psikososialbagi Pekerja Kemanusiaan
Professional Kesehatan Mental
Lingkungan terdekat Institusi
Diri sendiri
Peran Lembaga sebagai peletakkebijakan dasar
• Organisasi harus memiliki kebijakan‐kebijakan yang mengatur pengurangan sumber‐sumber stres yang mungkin dapat dialami stafnya.
• Organisasi secara sistematis menyeleksi staf dan melakukan asesmen secara mendalam untuk melihat kesesuaiannya dengan pekerjaan yang akan dilakukannya sebelum mengirim staf tersebut ke lapangan.
• Memastikan stafnya memperoleh penjelasan dan pelatihan yang memadai sebelum bekerja di lapangan.
• Organisasi dapat menyediakan sarana untuk membantu staf mengurangi tekanan yang dihadapinya dalam bekerja.
Kegiatan praktis yang bisa dilakukan
Diri Sendiri/Peer
Lembaga ProfessionalKes-Men
Pre - Saat Pasca Pre - Saat Pasca Pre - Saat Pasca
Apakah stres selaluberdampak negatif ?
Dalam batas tertentu…stres berdampak pada prestasi yang optimalstres berdampak pada kesehatan tubuh yang prima
Cara Kelola Stres
• Dikelola berdasarkantahap perkembanganstres mencegahmaju ke tahapselanjutnya
• Tiap tahap butuhstrategi berbeda & punya banyakalternatif strategi
• Tidak ada satu cara ygmanjur utk semua
Cegah Stress
Ubah situasi tidak Menyenangkan!
A. Dalam diri:
‐ Jaga kesehatan diri
- Komunikasi asertif
‐ Penyelesaian konflik
‐ Pengaturan waktu
‐ Berbagi perasaan
‐ Problem solving skills
‐ Berpikir positif
Cegah Stress
Dari Luar Diri
• Adanya Briefing sebelum berangkat & Debriefing pada saat selesai bertugas
• Kesempatan untuk Rest & Relax
• Dibentuknya Support Group
Kelola Respon Emosi:Emotion focused coping
• Pandangan bhw situasimengancam membuatkita merasa takut, cemas, marah, dll
• Untuk mengatasinya
Berpikir positif
Relaksasi
Kurangi Stres: Relaksasi!
Kegiatan u/mendapatkanketenangan atau merasasantaiMengatasi cemas, gelisah, marah, sulit konsentrasi, sakit kepala, sulit tidur, dampak stres lainnyaBerpikir lebih jernih untukpenyelesaian masalahIstirahatkan pikiran drmasalah sehari2Meningkatkan kesehatanfisik & mental
IbadahMelakukan hobiMandi air hangatMendengarkan musikLatihan PernafasanYOGA
OLAH RAGA
Manfaat Olahraga:
– Menyalurkan perubahan fisik yang terjadi akibat stres
– Memacu tubuh mengeluarkanhormon endorfin dan dopaminmengurangi rasa sakit, kecemasan, dan kesedihan & menghasilkanperasaan senang dan bahagia
– Mengalihkan perhatian
– Meningkatkan kesehatan danvitalitas tubuh
PENTING !!!
• Setiap cara di atashanya dapatmemblokir perjalananstres pada tahaptertentu
• Karenanya, usahamanajemen stres perludilakukan secarakomprehensif sesuaitahap perjalanan stres
Bagaimana menjadi pekerjakemanusiaan yang efektif?
1. Memiliki tujuan utama yang jelas2. Siap terhadap dunia yang berbeda3. Siap secara fisik4. Mampu berjarak dari masalah5. Paham tentang reaksi stres & mengelola
stres
Rescuer vs HelperRescuer Helper
1. Reaktif dalam menolong2. Siap memberikan bantuan
tanpa mempertimbangkan apa yang sudah atau bisa dilakukan oleh pihak lain
3. Tersinggung apabila bantuantidak diterima atau tidak bermanfaat
4. Merasa bersalah dan bila keadaan tidak lancar
5. Cenderung menjadi perfeksionis, keras pada diri sendiri
1. Ada perencanaan dalammenolong
2. Tanya terlebih dahulu apa yang telah dilakukan, rencanakan apayang akan dilakukan selanjutnya.
3. Memberi bantuan secara profesional, terlepas apakah bantuan tersebut dihargai/tidak.
4. Memiliki keberanian untukmenerima ketidaksempurnaan (diri,situasi) & ketidaksepahaman.
5. Tahu katerbatasan diri & biarkan orang lain mengambil alih.
Hal yang diharapkan dari helper..?
• Yang diharapkan dari seorang relawan:Menjadi seorang “helper”.
• Empati bukan SIMPATI• Memberi bantuan sesuai kebutuhan survivor.• Bekerja secara profesional & obyektif.• Relawan yang mampu menjaga & merawat
dirinya sendiri
Terima Kasih !
For MoreInformationi
Pusat KrisisFakultas Psikologi UI
Kampus UI DepokTelp/fax: 021-7873745
E-mail: info@puskapsiui.or.id