Post on 11-Mar-2019
Agenda
1. Latar Belakang
2. Penjaminan Simpanan di Indonesia
3. Kelembagaan LPS
4. Program Penjaminan Simpanan
5. Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Kewajiban Kepesertaan
6. Klaim Penjaminan
7. Resolusi Bank
Latar Belakang
Krisis moneter tahun 1997/1998 menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan menurun
Pemerintah memberikan penjaminan terhadap seluruh kewajiban pembayaran bank umum & BPR (Blanket Guarantee/BG)
BG telah menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat, namun membebani anggaran negara dan menimbulkan moral hazard
Untuk mengatasi beban anggaran dan moral hazard, perlu adanya program penjaminan yang terbatas namun tetap menjaga kepercayaan masyarakat
Pasal 37 B ayat (2) UU Perbankan Tahun 1998 mengamanatkan pembentukan LPS
Pada 22 September 2004, Pemerintah menetapkan UU LPS. Penjaminan simpanan yang dilakukan LPS bersifat terbatas namun mencakup sebanyak-banyaknya nasabah
Penjaminan Simpanan di Indonesia
Keppres No. 26/1998 Keppres No. 27/1998
1. Fungsi Penjaminan 2. Fungsi
Restrukturisasi 3. Fungsi
Penyelamatan Aset
(1998 – 2004)
Keppres No. 17/2004 Kep Menkeu No.85/KMK.06/ 2004
(2004 – 2005)
UU No. 24/2004
(2005 – saat ini)
Fungsi Penjaminan 1. Fungsi Penjaminan 2. Fungsi memelihara stabilitas
sistem perbankan sesuai kewenangan
Keppres No. 193/1998
Fungsi Penjaminan
BPR
Blanket Guarantee Full Guarantee + Inter Bank Loan
Full Guarantee to Limited Guarantee
1. LPS adalah badan hukum berdasarkan UU LPS
2. LPS dalam melaksanakan tugasnya
independen, transparan, dan akuntabel
3. LPS bertanggung jawab kepada Presiden
Catatan:
UU LPS ditetapkan tanggal 22 Sept 2004
LPS mulai beroperasi sejak 22 Sept 2005.
STATUS LPS
5
Fungsi
Menjamin simpanan nasabah penyimpan
Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem
perbankan sesuai dengan kewenangannya.
Tugas Merumuskan danmenetapkan
Kebijakan Pelaksanaan dan Melaksanakan Penjaminan
Simpanan
Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
da memelihara stabilitas sistem perbankan
Menetapkan dan melaksanakan Kebijakan Penyelesaian Bank Gagal
(Bank Resolution)
6
7
Bank
OJK
Pengaturan dan
Pengawasan
NET 1 NET 2 NET 3 NET 4
Problem
Ba nk
BI
LPJK
LPS Otoritas Fiskal Problem
Ba nk
Skala Permasalahan
Problem
Ba nk
Penjaminan Simpanan
& Bank
Resolution
Manajemen Krisis
Fungsi dan Tugas LPS Dalam JPSK
8
1. Saat ini lebih dari 100 negara yang telah memiliki Program Penjaminan Simpanan
2. Kelembagaan dan Mandat nya sangat bervariasi satu sama lain
3. Penyelenggara : pemerintah vs industri perbankan
4. Bentuk kelembagaan : lembaga tersendiri, dalam Bank Sentral, dalam MoF, dll
5. LPS dan lembaga sejenis dari berbagai negara di dunia bergabung dalam suatu asosiasi lembaga penjamin simpanan internasional, yaitu:
International Associations of Deposit Insurers (IADI)
6. Jumlah Full Members: 83 negara dan Associate Members : 11 negara
Klasifikasi Model Institusi Penjamin Simpanan .
Pay box
Pay box plus
Loss Minimizer
Risk Minimizer
Membayar klaim saja. Australia, Germany, Hong Kong, India, Netherlands, Singapore, Switzerland
+ Fungsi Resolusi diperluas. Canada, France, Italy, Japan, Mexico, Russia, Spain, Turkey, Indonesia
+ Pengawasan & Pemeriksaan. Korea, United States
9
10
• Setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah RI wajib menjadi
peserta penjaminan LPS.
• Termasuk kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melakukan kegiatan perbankan di Indonesia (bank asing).
• Tidak termasuk Badan Kredit Desa
Jumlah Bank Peserta Penjaminan LPS:
Bank Peserta Penjaminan Pasal 8 UU LPS
No. Uraian Jumlah Bank DPK
Rekening Nominal
1 Bank Umum 118 187 Juta Rp. 4.678 T
2 BPR/BPRS 1.794 12 Juta Rp. 76 T
Jumlah 1.912 199 Juta Rp. 4.754 T
Simpanan yang dijamin oleh LPS
giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan.
Simpanan berdasarkan Prinsip Syariah :
giro dan tabungan berdasarkan prinsip wadiah, tabungan dan deposito berdasarkan prinsip mudharabah, dan simpanan berdasarkan prinsip syariah lainnya.
Simpanan yang dijamin:
Simpanan DPK dan simpanan dari bank lain Transfer keluar yang berasal dari Simpanan nasabah dan belum keluar dari Bank
Transfer masuk yang sudah diterima Bank untuk kepentingan Nasabah Penyimpan namun belum dibukukan ke dalam rekening Simpanan nasabah ybs
Tidak termasuk simpanan yang dijamin: Simpanan pada kantor cabang luar negeri dari bank yang berkantor pusat di Indonesia. Pinjaman atau pembiayaan bersaldo kredit dan Simpanan bersaldo debet.
Nilai simpaman yang dijamin MAX. Rp 2 M per nasabah per Bank
(PP No.66 Tahun 2008)
Per Juni 2015,
jumlah rekening yang dijamin seluruh simpanannya = 99,87%
Total simpanan yang dijamin s.d. Rp 2M = Rp2.314,14T (52,45%)
Maksimum Nilai Simpanan Yang Dijamin (Rp2 Milyar) dapat diubah apabila: a. Terjadi penarikan dana perbankan dalam jumlah besar
secara bersamaan b. Terjadi inflasi cukup besar dalam beberapa tahun c. Jumlah nasabah yang dijamin seluruh simpanannya menjadi
kurang dari 90% dari jumlah nasabah penyimpan seluruh bank
d. Ancaman Krisis yang berakibat merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan membahayakan stabilitas keuangan
SYARAT PERUBAHAN NILAI SIMPANAN YANG DIJAMIN
13
14
1. Menyampaikan copy Anggaran Dasar atau Akta Pendirian Bank
2. Menyampaikan copy dokumen perizinan dan operasional bank
3. Menyampaikan tingkat kesehatan bank
4. Menyampaikan surat pernyataan (direksi, komisaris, dan pemegang
saham/ pengendali/ kantor pusat bank asing)
5. Membayar kontribusi kepesertaan
6. Membayar premi
7. Menyampaikan laporan berkala
8. Memberikan data, informasi, dan dokumen yang dibutuhkan dalam
rangka penyelenggaraan penjaminan
9. Menempatkan bukti kepesertaan
10. Mengumumkan batas maksimun penjaminan dan tingkat bunga
penjaminan LPS
Kewajiban Bank Sebagai Peserta Penjaminan
Maksimum Simpanan Yang Dijamin Rp2 Miliar
BPR Bank Umum
IDR 6,25%
Valas 0,75%
TINGKAT BUNGA PENJAMINAN
Periode: 15/09/2016 - 15/01/2017
IDR 8,75%
N = 382 BPR/S
Bukti
KepesertaanTingkat Bunga
Maksimum
Nilai
Simpanan
Surat Pernyataan
Nasabah/Klausul
Penjaminan
98% 93% 80% 94%
Komponen Penilaian
Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Pemenuhan Kewajiban Kepesertaan
Kepatuhan BPR/BPRS Terhadap Pemenuhan Kewajiban Kepesertaan (3)
SP Lengkap SP Tidak Lengkap Jumlah %
Jumlah % Jumlah %
Bank Umum 88 5,32% 30 11,67% 118 6,17%
BPR 1.430 86,40% 201 78,21% 1.631 85,30%
BPRS 137 8,36% 26 10,12% 163 8,53%
Total 1.655 100,00% 257 100,00% 1.912 100,00%
Pemenuhan Surat Pernyataan PSP, Komisaris dan Direksi
Status Surat Peringatan Jumlah Bank
Surat Peringatan 1 29
Surat Peringatan 2 54
Surat Peringatan 3 138
Belum Disurati 36
IZIN USAHA BANK DICABUT
REKONSILIASI & VERIFIKASI
PEMBAYARAN
LPS mengumpulkan data simpanan per tanggal pencabutan
proses rekonsiliasi dan verikasi maksimum 90 hari kerja
pembayaran dalam mata uang rupiah simpanan dalam mata uang asing, dibayarkan dalam ekuivalen rupiah
berdasarkan kurs tengah BI Pembayaran dilakukan melalui bank pembayar
apabila nasabah mempunyai kewajiban kepada bank, maka klaim yang dibayarkan setelah dikurangi kewajibannya
19
20
Rekonsiliasi dan Verifikasi
Klaim Layak Bayar
Klaim Tidak Layak Bayar
Simpanan Tidak Tercatat
Tingkat Bunga Simpanan > Tingkat Bunga Penjaminan
Nasabah Penyimpan mengakibatkan kerugian bank:
- fraud
- Kredit macet (NPL)
Klaim Penjaminan Simpanan (3)
Bank CIU
Rekonver
Pembayaran klaim & Monitoring
Penanganan keberatan
5 th sejak
bank CIU
Bank DPK
Due
diligence
Pbyr Thp 1
5 hari kerja Sejak
Rekonver thp 1
Penanganan klaim
90 hari kerja
Sejak CIU
Pbyr Thp
Akhir
Bank Normal
Bank
Gagal
Persiapan, Pelaksanaan & Pelaporan
Kewenangan OJK Kewenangan
LPS
Pembayaran klaim dilakukan: secara tunai dan/atau dengan alat
pembayaran lain. dalam mata uang rupiah Melalui bank pembayar yang ditunjuk
LPS
Sejak LPS beroperasi Tahun 2005 sampai dengan 31 Juli 2016, jumlah bank yang telah dicabut
izin usahanya berjumlah 73 bank.
Total Simpanan 71*
Bank yg Dilikuidasi
Rp1,325 T
140.373 rekening
Layak Bayar
Rp1,042 T
129.428 rekening
Tidak Layak
Bayar
Rp0,283 T
10.945 rekening
Di atas LPS rate
Rp0,227 T(80%)
2.437 rekening (22%)
Tdk ada aliran dana masuk
Rp0,018 T (7%)
1.256 rekening (12%)
Penyebab bank tidak sehat
Rp0,037 T(13%)
7.252 rekening (66%)
Catatan:
1. Telah dicairkan nasabah
Rp783,425 M (97%).
2. Deposit Payout Ratio
(rekening) adalah 92%
Klaim Penjaminan
Layak Bayar
Rp807 M
122.291 rekening
( ≥ Rp2M )
22
Klaim Penjaminan Simpanan (4)
Bank Gagal Non-sistemik
Diselamatkan
Oleh LPS? (*)
Tindakan Penyelamatan Oleh LPS (PMS)
OJK cabut izin usaha
LPS bayar Simpanan yang
dijamin
Y
T
(*) Persyaratan:
1. Perkiraan biaya penyelamatan lebih murah dari pada biaya tidak menyelamatkan
2. Memiliki Prospek Usaha
3. Pernyataan RUPS yang menyerahkan wewenang RUPS dan kepengurusan bank kepada LPS
4. Menyerahkan dokumen2 kepada LPS
LPS divestasi dalam 2 tahun + (2 X 1 tahun)
LPS melikuidasi bank
LPS
rekomendasi
OJK cabut izin
usaha Bank
Gagagl
23
Bank Bermasalah
Bank Dalam Pengawasan
Khusus
Normal Bank
IFSA hands over the failed bank
to IDIC
Resolusi Bank Gagal Non Sistemik
Hasil
pencairan
aset
Dikurangi
Biaya
Likuidasi
Hasil
Pencairan
Aset (Net)
Kewajiban
Dibayar
Semua?
1. Talangan Gaji Terutang
2. Talangan Pesangon
3. Biaya Perkara/Lelang/
Operasional Kantor
4. Biaya Penyelamatan/Klaim
Penjaminan
5. Pajak Terutang
6. Simpanan Tidak Layak Bayar
dan Tidak Dijamin
7. Kreditur lainnya
Sisa Kewajiban
Menjadi Beban PS
Penyebab Bank Gagal
End
Pasal 54 UU
LPS
Apakah Masih
Ada Sisa Aset?
Dikembalikan ke
PS Lama
PS Penyebab
Bank Gagal?
Y
T
Y
T
Y
T
24
Likuidasi Bank dan Distribusi Hasil Likuidasi
Resolusi Bank Gagal Non Sistemik (2)
25
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
Sulawesi Selatan
Sumatera Barat
Jambi
Lampung
Jogjakarta
14
1
2
2 DKI Jakarta 5
Jawa Barat
Banten 4
28 4
4
4
6
Jakarta
Sidoarjo Pasuruan
Demak Pati Solo Sukoharjo Sragen Semarang
Muara Bungo
Lampung
Padang Pesisir Selatan Solok Tabek Patah Sawahlunto Muara Paiti Tanah Datar
Cimahi Bandung Sukabumi Bekasi Cibinong Garut
Cilegon Serpong Ciledug Bintaro
Masamba Wajo Makasar
Tabanan Jimbaran Badung Gianyar
Sulawesi Tenggara 1
Raha
Penanganan Bank Gagal di Indonesia (UU LPS)
Depok Subang Cirebon Majalaya Cianjur Bogor
per 29 Sept 2016: 75 Bank BDL
• Sampai dengan 29 September 2016, bank yang dilikuidasi oleh LPS sebanyak 75 Bank (BDL), terdiri dari:
• Dari 75 BDL yang telah selesai proses likuidasinya, sebanyak 63 BDL, terdiri dari:
1 Bank Umum : 1 Bank (Bank IFI)
2 BPR : 69 Bank
3 BPR Syariah : 5 Bank
1 Bank Umum : 1 Bank
2 BPR : 59 Bank
3 BPR Syariah : 3 Bank
5. Rekapitulasi Bank Dalam Likuidasi
Wilayah Jumlah BDL
BDL Selesai
BDL Proses
Sumatera Barat 14 12 2
Jambi 1 - 1
Lampung 2 2 -
Jabodetabek & Banten 17 16 1
Jawa Barat 20 18 2
Jawa Tengah & DIY 8 7 1
Jawa Timur & Bali 8 5 3
Sulawesi Selatan & Sulawesi Tenggara
5 3 2
Jumlah 75 63 12
• Rekapitulasi per wilayah:
26
Bank Sistemik mengalami
Permasalahan Solvabilitas
OJK:
Melakukan Penanganan
Permasalahan Solvabilitas,
termasuk Pelaksanaan Rencana Aksi
Kondisi Bank Sistemik
Memburuk dan ditetapkan sbg BDPK?
T Y
OJK:
Meminta LPS Meningkatkan
Intensitas Persiapan
Penanganan Bank Sistemik
Permasalahan Solvabilitas
Dapat Diatasi?
T
LPS:
Melakukan Persiapan
Penanganan Permasalahan
Solvabilitas Bank
OJK memberitahukan LPS untuk Melakukan Persiapan Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank
OJK Berkoordinasi dgn LPS:
1. Meminta Pengurus menjaga kondisi keuangan bank
2. Meminta pengurus bank mendukung pelaksanaan pengalihan aset dan kewajiban bank
3. Memfasilitasi LPS dalam melakukan pemasaran P&A dan memfasilitasi calon bidder untuk Due Diligence
Bank Sistemik Normal
Y
Rapat KSSK: Menetapkan langkah penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank:
1. Memutuskan penyerahan bank sistemik kepada LPS untuk dilakukan penanganan
2. Menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Menkeu, Gub BI, dan Ketua DK OJK untuk mendukung LPS dalam melaksanakan penanganan bank sistemik
OJK:
Meminta Rapat KSSK disertai dan menyampaikan Rekomendasi
langkah penanganan
27
RESOLUSI BANK GAGAL YANG SISTEMIK
RESOLUSI BANK GAGAL YANG SISTEMIK
KSSK:
Bank Normal
Memutuskan penyerahan Bank Sistemik yang mengalami Permasalahan Solvabilitas kepada LPS untuk dilakukan penanganan
LPS
Cara Penanganan
Permasalahan Solvabilitas?
Purchase and
Assumption
Bridge Bank
Penyertaan Modal
Sementara
Mengalihkan Simpanan dan PUAB diikuti dengan pengalihan good assets kepada Bank Penerima
Melakukan pembayaran kepada bank penerima atas selisih kurang antara nilai aset dan nilai kewajiban yang dialihkan
Melikuidasi Bank yang sebagian aset dan kewajibannya telah dialihkan
Mengalihkan Simpanan dan PUAB diikuti dengan pengalihan good assets kepada Bank Perantara (Bridge Bank)
Melakukan pembayaran kepada Bank Perantara atas selisih kurang antara nilai aset dan nilai kewajiban yang dialihkan
Melikuidasi Bank yang sebagian aset dan/atau kewajibannya telah dialihkan
Menambah modal bank dengan mengikursertakan pemegang saham lama
Menambah modal bank tanpa mengikursertakan pemegang saham lama
Divestasi
Divestasi
Mendirikan Bank Perantara
28
Terima Kasih
www.lps.go.id
@lps_idic LPS Indonesia @lps_idc
29